FUNGSI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAN (PKn) DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK Studi KaslIs MTs AI Bahri Jakatta Timur
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Satjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
.,
Oleh Cacih Nurhayati
NI11: 805011001435
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1428 Hl2008 M.
Lembar Persetujuan Pembimbing
FUNGSI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN ( PKn ) DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK
Skripsi Diajllkan kepaela FakuItas Tarbiyah Untuk Memenllhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Penelielikan Islam ( S.Pel.I. )
Oleh Cacih Nurhayati NIM: 805011001435
Pembimbing I,
Drs. Abdul Rozak, M.Si.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI JAKARTA 1427 H. 120Ml M.
PENGESAHAN PANITIA UJIAN Slaipsi beljudul FUNGSI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAN ( PKn ) DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas !lmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 9 Januari 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) pada Program Studi Pendidikan Agama Islam. Jakarta, 9 Januari 2008 Sidang Munaqasyah
Ketua Panitia (Ketua Jurusan I Program Studi PTTM)
Dra. Hj. Eri Rosatria M.Ag NIP: 150 007 513
Penguji 1 Drs. A . Syafii M.Ag NIP: 150 268 584
Penguji II Dra. Hj. Eri Rosatria M.Ag NIP: 150 007 513
Mengetahui Dekan
ABSTRAK
Cacib Nurbayati Fungsi Pendidikan Kcwargancgaraan (PKn) dalam Membentuk KepJ'ibadian Anak Didik Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pendidikan yang memuat materimateri penting dalam berbagai hal, diantaranya: Etika, Nilai Ketuhanan, Nilai Kemanusiaan, Nilai Persatuan, Nilai Keadilan, Nilai Religius, Nilai Spiritual dan Nilai Sosial Budaya. Dalam Tujuan Pendidikan Nasional Mata pelajaran PKn berisi tentang beberapa macam kompetensi yang harus dikuasai anak didik, setelah melalui proses pembelajaran. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) mengharuskan anak didik mampu memahami hal-hal berikut ini: I. Proses Pembentukan Kepribadian Manusia 2. Peraturan Perundang-undangan Nasional 3. Hak Asasi Manusia (HAM) 4. Kemerclekaan Berpenclapat 5. Berpartisipasi dalam Era Globalisasi 6. Kedaulatan Rakyat 7. Icleologi Pancasila 8. Buclaya Demokrasi 9. Fungsi Hukum 10. Pengaclilan Nasional II. Hukum Warga Negara Oleh karena itu Pencliclikan Kewarganegaraan sangat berfungsi bagi pembentukan kepribadian anak didik clan clapat merealisasikannya secara nyata dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bertanah air. Dalam kajian ini ternyata fungsi Penclidikan Kewarganegaraan ini dapat merubah, membina, clan membentuk kepribadian anak clidik yang bermoral, berkebangsaan, beljiwa sosial, serta mempunyai kepribadian yang mantap clan mancliri.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan skripsi 1111.
Salawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para sahabatnya dan umatnya, sampai akhir zaman. Skripsi ini tersusun atas usaha dan bantuan berbagai pihak, baik moral maupun materiil, oleh karenanya penulis sampaikan terimakasih kepada: I. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada M..A, Dekan Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bapak Drs. Sapiuddin Sidiq M. Ag Sekertaris Jurusan PAl 3. Ibu Hj. Eri Rosatria M. Ag, Ketlla Program PTTM / POMI Universitas Islam Negeri SyarifHidayatuliah Jakmia. 4. Bapak Drs. Abdul Rozak M. Si. Sebagai pembimbing Skripsi ini. 5. Perpustakaan UIN Syarif I-lidayatullah
6. Para Dosen dan semua oihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. 7. Kedua
orang
tua,
Bapak
Ruhayat
dan
Ibu
Cicin
Komariah
(Almarhumah) 8. Sllami Acep Purnawan yang banyak membantll dalam penyelesaian skripsi ini. 9. Keillarga Besar Hery Khoiriah, dan Siti Farijah yang telah banyak memberi motivasi dan dllkungan dalanl pembllatan skripsi ini
Mengingat dan menyadari keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki, maka sudah barang tentu dalam skripsi ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh km·ena itu, kekurangan dan kesalahan dalam shipsi ini menjadi tanggung jawab penulis.
Kemlldian demi perbaikan dan penyempllrnaan skripsi ini, maka penlliis sangat mengharapkan adanya kritikan dan saran yang bersifat konstruktif dari semlla pihak yang menyempatkan diri lIntuk membacanya. Akhirnya penlliis berharap, semoga skripsi ini dapat bergllna dan menjadi sllmbangan yang berarti bagi perkembangan ilmll pengetahllan dan bagi pendidikan di Indonesia.
Jakarta, Desember 2007 Penlliis
Cacih Nurhayati
DAFTARISI
LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN LEMBARPERNYATAAN ABSTRAK
v
KATA PENGANTAR.................................................................................
vi
DAFTAR lSI......
viii
BAB I
PENDAHULUAN A. LataI' Belakang Masalah
BAB II
..
B. Pel11batasan dan PerUl1111san Masalah
5
C. TlIjllan Penelitian
6
D. Manfaat penelitian
6
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN PESERTA DIDII( A. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan..............................
7
I. Pengeltian Pendidikan....................................................
7
2. Pengertian Kewarganegaraan
9
3. Ruang Lingkllp Mata Pelajaran PKn
10
4. Standar KOl11petensi Mata Pelajaran PKn Bagi Peserta Didik.............................................................................
12
B. Kepribadian Peselta Didik......................................................
15
1. Pengertian Kepribadian
15
a. Pengeltian kepribadian.........
15
b. Pengertian Peserta Didik................................................
20
2. Aspek-aspek Kepribadian Peserta Didik............................
21
3. Faktor Pembentllkan Kepribadian Peserta Didik...............
24
BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan kewarganegaraan (PKn) diberikan atau diajarkan mulai dari kelas I sampai dengan kelas VI (SD dan MI) dan kelas VII sampai dengan kelas IX (SMP dan MTS). Melalui mata pelajaran kewarganegaraan (PKn) peserta didik diarahkan, dibimbing dan dibantu untuk menjadi warga Negara Indonesia dan warga dunia serta muslim yang baik karena masyarakat global selalu mengalami perubahan besar setiap saat. Oleh bu'ena itu pendidikan kewarganegaraan (PKn) dirancang tmtuk membangun dan merefleksikan kemampuan peserta didik dalam kehidupan masyarakat yang berubah dan berkembang terus menerus. Pendidikan kewarganegaraan merupakan seperangkat fakta, peristiwa, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan perilaku dan tindakan manusia untuk membangun dirinya, masyarakatnya, bangsanya, dan lingkungannya berdasarkan pada pengalaman masa yang akan datang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peselia didik secara aktif mengembangkan
potensi
dirinya
untuk
memiliki
kekuatan
spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahklak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.! Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hakikat negara kesatuan republik Indonesia adalah negara kebangsaan modern. Negara kebangsaan modern adalah, negara yang pembentukannya didasarkan pada semangat kebangsaan atau nasionalisme. Yaitu tekad suatu masyarakat untuk
2
membangun masa depan bersama di bawah satu negara yang sarna walaupun warga masyarakat tersebut berbeda agama, ras, etnik atau golongan. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Negara yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Berkenaan dengan hal-hal yang diuraikan diatas, sekolah memiliki peranan dan tanggung jawab yang sangat penting dan strategis dalam mempersiapkan warga Negara yang memiliki komitmen Imat dan konsisten untuk mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia, upaya yang dapat dilakukan adalah menyelenggarakan program pendidikan yang memberikan berbagai kemampuan sebagai seorang warga negara melalui mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Mata
pelajaran
pendidikan
kewarganegaraan
merupakan
mata
pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga Negara yang mampu memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga Negara Indonesia yang cerdas, trampil, dan berkarakter sebagaimana di amanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.2 Dengan demikian, sesuai dengan latar belakang di atas maka penulis terobsesi
ingin
mengetahui
seberapa
besar
fungsi
pendidikan
kewarganegaraan dalam membentuk kepribadian siswa sebagai peserta didik melalui lembaga-Iembaga sekolah sebagai sarana pendidikan formal,yang memiliki cita-eita terhadap pembentukan manusia agar menjadi warga yang baik, yang einta tanah air, einta persatuan dan kesatuan serta memiliki rasa tenggang rasa dan tanggung j awab seeara bersama-sama sebagai cerminan budaya masyarakat yang demokratis. Dan adakah perubahan yang teljadi pada peserta didik yang sudah mendapatkan ilmu tentang kewarganegaraan, setelah menerimanya melalui
3
sekolah dan kurikulum KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) serla program pendidikan penunjang yang di kenai dengan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Mengajar mala pe1ajaran PKn adalah tugas yang mulia yaitu mendidik peserta didiknya agar menjadi manusia yang memiliki nilai-nilai kebangsaan dan kenegaraan sehingga cinla dan bangga akan tanah airnya. Sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia, yang terlulis di dalam UUD Negara Republik Indonesia lahun 1945. Salah
salu
aspek
yang
diperhatikan
dalam
pendidikan
kewarganegaraan adalah adanya proses perubahan sikap dari seliap peserla didik yang lelah mengalami proses pembelajaran tentang Pendidikan Kewarganegaraan yang diinlegrasikan melalui beberapa sikap dan tingkallaku dalam kehidupan sehari-hari, karena pendidikan merupakan perubahan yang harus dicapai dan diusahakan oleh proses pendidikan atau usaha gum sebagai lenaga pendiclik, baik pacla tingkah laku individu maupun kehiclupan pribadinya clalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bertanah air. Aclapun Pendiclikan Nasional berlujuan untuk berkembangnya potensi peserla diclik agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta berlanggungjawab. 3 Negara sebagai lembaga nasional adalah organisasi untuk mewujuclkan selumh cita-cita nasianal yang meliputi sosial, politik, ekonomi, pertahanan keamanan, kebuclayaan dan pendidikan. Tetapi untuk menjamin eksistensi bangsa secaJ'a kontinue, dan clemi identitas nasional dan cita-cita nasional, maka lembaga penclidikan adalah sarana objektif yang paling efeklif untuk membangun kepribadian yang dinamis yaitu masyrakat madani. Untuk itulah negara mengatur tentang pelaksanaan sistem pendidikan kewarganegaraan, yang membentuk nilai-nilai moral suatu bangsa, sehingga nilai kepribaclian merupakan salah satu aspek Yang sangat penting dan
4
mendasar yang perlu ditanamkan dalam diri peserta didik, karena pendidikan kewarganegaraan bukan hanya pengetahuan saj a, akan tetapi aplikasi dan pengintegrasiannya dalam pembentukan kepribadian secara konkrit dan menyeluruh mulai dari pengetahuan agama, social budaya, kewarganegaraan, dan pengetahuan umum lainnya yang erat kaitannya dengan pembentukan silmp pribadi anak, baik yang menyangkut hubungan manusia dengan Tuhan, manllsia dengan manllsia lain, manllsia dengan alam, serta manusia dengan dirinya sendiri. Untuk mewujudkan terbentuknya kepribadian anak tersebut, maka penekanannya
dititik
beratkan
melalui
pendidikan
kewarganegaraan,
sebagaimana terdapat dalam tujuan pendidikan nasional, pada bab II pasal 3 yang menyatakan pengintegrasiannya dilakukan melalui materi-materi yang ada dalam mata pelajaran PKn khususnya yang erat kaitannya dengan materimateri akhlak dan budi pekerti. Hal ini sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional sebagaimana yang tercantum dalan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 pada bab II pasal 3, menyatakan bahwa: "Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peselia didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demkratis serta bertanggungjawab".4 Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi pendidikan kewarganegaraan sangat besar perannya dalam membentuk kepribadian peserta didik, khususnya anak usia 12-17 tahun. Karena dalam usia tersebut sangat memerlukan pendidikan dan pengetahuan tentang caracara menjadi warga yang baik dan berakhlak dan berkepribadian yang baik pula. Dalam hal ini paling tidak sekolah sebagai sarana belajar harus dapat
5
terkandung dalam mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan, sehingga peserta didik dapat mengaplikasikannya secara menyeluruh dalanl kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Faktor lain juga yang periu dicermati berkaitan dengan hal ini adalah beriringnya teori dan praktek. Sungguh disayangkan kalau dalam praktek atau penerapan prilakunya tidak dapat mencerminkan nilai - nilai moral yang luhur. Artinya peran guru selaku pendidik tidak hanya sekedar menjelaskan kepada anak tentang makna kewarganegaraan dan teori yang diajarkannya. Namun, haruslah juga memperkenalkan dan mengaplikasikannya kepada peserta didik, melalui suri tauladan dan akhlak yang baik dari gurunya sendiri. Dengan demikian tercapailah fungsi pendidikan kewarganegaraan, yakni membentuk watak atau karakter peserta didik menjadi pribadi yang paham dan mengamalkannya seCal'a menyelumh dalam kehidupan sehari-hari. Inilah yang menjadi alasan utama penulis sehingga tertarik untuk membahasnya clan menuangkannya clalam bentuk skripsi, dengan judul :
"FUNGSI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK". Studi Kasus MTs Al Bahri Jakarta Timur.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah I. Pembatasan Masalah Untuk memperjelas dan menghindari kesalahpahamall serta penafsiran yang luas dalam kajian skripsi ini, malca pernlasalahan dibatasi pada persoalan fungsi
pendidikan kewarganegaraan (PKn) dalam
membentuk kepribadian peserta didik. Seclangkan yang dimal(sud peserta didik disini adalah anak didik (siswa yang berusia 12-17 tahun). Adapun masa1ah yang akan dikaji dan dibahas dalam skripsi ini adalah: a. Patriotisme dalam kehidupan sehari-hari peserta didik
6
d. Pengendalian diri e. Budi pekerti 2. Petumusan Masalah Berdasarkan petumusan masalah diatas, maka masalah pokok yang akan dikaji dapat ditumuskan sebagai berikut: a. Bagaimana fungsi pendidikan kewarganegaraan dalam membentuk kepribadian peserta didik? b. Apa upaya guru pendidikan kewarganegaraan dalam membentuk kepribadian peserta didik?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan tumusan di atas, tl\juan penelitian dari skripsi ini adalah ingin memperoleh hasil dari data yang diperoleh penulis yang dilakukan melalui beberapa cara. Dalam hal ini penulis ingin mendapatkan data-data mengenai hal-hal sebagai berikut: a. Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan dalam mengembangkan kepribadiam peserta didik b. Upaya
Guru
PKn
dalam
rangka
mengembangkan
pembentukan
kepribaclian peserta didik. c. Urgensi Penclidikan Kewarganegaraan clalam rangka mengembangkan pembentukan kepribadian peserta cliclik.
D. Manfaat Penelitian Setelah melalui beberapa tahapan clalam penelitian ini secara umum penulis ingin mengambil beberapa manfaat yang sangat penting untuk dijaclikan pedoman clalam kehiclupan berbangsa clan bernegara. Melalui pencliclikan kewarganegaraan kita clapat menelaclani sikap dan sifat yang baik, fungsi pendidikan sangat penting untuk kita terapkan clan aktualisasikall tetutama untuk pese11a clidik, supaya peranan dan fungsi pencliclikan tersebut
BABII PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK A. Pengertian Pendidikan kewarganegaraan I. Pengertian Pendidikan Dalam kehidupan suatu bangsa pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan bangsa yang bersangkutan, oleh karena itu diperlukan peningkatan dan penyelenggaraan pendidikan, baik itu yang sifatnya mendasar maupun nasional sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa
dan
meningkatkan
kualitas
manusia
dalam
mewujudkan
masyarakat yang maju, adil dan malanur. Pendidikan dapat diartikan dalam dua pengertian yaitu: I. Pendidikan secara luas mengandung arti cakupan seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dan lingkungannya, baik seCaI'a formal, non formal, maupun informal dalam rangka mewujudkan dirinya sesuai dengan tahapan tugas perkembangannya secara optimal sehingga ia mencapai suatu tahap kedewasaan tertentu. 1 2. Pendidikan secara sempit merupakan salah satu proses interaksi belajar mengajar dalaITI bentuk formal yang yang dikenal sebagai pengajaran. Dalam konteks ini guru harus mempersiapkan apa yang dilakukan dalam kegiatan PBM dan bertanggungjawab sebagai: I. Planner (perencana) dimana guru tersebut hams mempersiapkan apa yang ada dalam proses KBM 2. Organizer
(pelaksana)
yang
harus
bisa
menciptakan
situasi,
merangsang, memimpin, menggerakkan dan mengarahkan KBM sesuai dengaIl rencana, ia bertindak sebagai orang, sumber (resource
8
person), konsultan kepemimpinan
yang bijaksana dalam arti
demokratis dan humanistis selam proses KBM berlangsung. 3. Penilai
(evaluator)
yang
harus
mengumpulkan,
menganalisis,
menafsirkan, dan akhimya akhimya harus memberikan pertimbangan atas tingkat keberhasilan KBM, berdasarkan kriteria yang di tetapkan baik mengenai keefektivan prosesnya maupun kualipikasi produknya. Dalam konsep dasar psikologis, khususnya dalam pandangan behaviorisme, kita dapat menyatakan bahwa praktek pendidikan itu pada hakekatnya merupakan usaha penciptaan seperangkat stimulus yang diharapkan pula menghasilkan pola-pola perilaku ( seperangkat respon tertentu i Adapun Pendidikan Islam menurut para ahli adalah: I. H.M. Arifin mengatakan pendidikan islam adalah " suatu sistem kependidikan
yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang
dibutuhkan oleh hamba Allah, oleh karena itu
islam mempedomi
seluruh aspek kehidupan manuisa muslim baik dunia maupun Ukhrawi. 3 Pendidikan yang terbaik adalah apa yang diberikan di waktu kecil, sebab bila seorang anak di biarkan saja maka ia akan tumbuh sesuai dengan tabiatnya atau sifat-sifatnya sendiri, maim ia akan terbiasa dengan sikapnya sendiri dan akan sukar merubahnya bila ia sudah besar.
Jadi Pengertian Pendidikan adalah proses pertumbuahan yang berlangsung berkat dilakukannya perbuatan-perbuatan belajar, dengan kata lain pendidikan adalah proses seluruh perubahan kepribadian seseorang karena proses belajar. Dan pendidikan itu sendiri memerlukan proses dan waktu yang lebih panjang daripada pengajaran.
9
2. Pengertian Kewarganegaraan Kewarganegaraan memiliki arti keanggotaan yang menunjukkan hubungan atau ikatan antara Negara dengan wraga Negara. 4 Pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan yang cakupannya lebih luas dari pendidikan demokrasi dan pendidikan hak asasi manusia. Karena mencakup kaj ian dan pembahasan tentang pemerintah, konstitusi, lembaga-lembaga demokrasi rule of law, hak dan kewajiban warga negara, proses demokrasi dan partisipasi keterlibatan warga Negara. 5 Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat yang berfikir kritis, dan bertindak, demokratis melalui aktivitas menanamkan kesadaran kepada generasi baru bahwa demokrasi adalah bentuk kehidupan masyarakat yang paling menjamin hak-hak warga masyarakat. 6 a. Pengertian Warga Negara Warga Negara adalah peserta, anggota dan warga dari suatu Negara, yakni peserta dari suatu persekutuan yang di dirikan dengan kekuatan bersama, atas dasar tanggung jawab bersama dan untuk kepentingan bersama. b. Asas Kewarganegaraan Sebagaimana di jelaskan di muka bahwa warga Negara merupakan anggota sebuah Negara yang mempunyai tanggung jawab dan hubungan timbal balik terhadap negaranya. Seseorang yang diakui sebagai warga Negara dalam suatu Negara haruslah ditentukan berdasarkan ketentuan yang telah disepakati dalam Negara tersebut. Ketentuan itu menjadi azas atau pedoman untuk menentukan status
kewarganrgaraan
seseorang.
Setiap
Negara
mempunyai
kebebasan dan kewenangan untuk menentukan azas kewarganegaraan seseorang.
10
Dalam menerapkan asas kewarganegaraan ini, dikenal dengan dua pedoman, yaitu asas kewarganegaraan berdasarkan kelahiran dan asas kewarganegaraan berdasarkan perkawinan. Dalam pembahasan ini yang akan dibahas bukan cakupan mengenai kewarganegaraan akan tetapi akan membahas dan mengkaji mengenai mata pelajaran PKn. (Pendidikan Kewarganegaraan) di sekolah menengah pertama. Pendidikan kewarganegaraan adalah program pendidikan yang berintikan demokrasai politik yang diper/uas dengan sumber-sumber pengetahuan lainnya, pengamh-pengaruh positif dari pendidikan sekolah masyarakat dan orang tua yang kesemua itu diproses guna melatih para siswa untuk berfikir kritis, analitis bersikap dan bertindak, demokratis dalam mempersiapakan hidup demokratis yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945. 7 Jadi pendidikan kewarganegaraan yang di integrasikan dalam mata pelajaran PKn mengandung arti pendidikan yang mencakup Perubahan tingkah laku dan penanaman nilai-nilai moralitas suatu bangsa memberikan modal dasar kepada peserta didik agar dapat menjadi manusia yang memiliki sikap dan prilaku yang cinta kepada tanah airnya (Nasionalisme) sekaligus menjadi warga Negara yang memiliki intelektualitas dalam rangka membangun sumber daya manusia yang maju, dan memiliki sikap kepribadian yang baik sebagai budaya dan karekteristik masyarakat dan bangsa Indonesia 3. Ruang lingkup lsi pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Masih banyak yang bertanya apakah Civic Education atau Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) itu merupakan ilmu? Apa isinya, metodenya dan ruang lingkupnya? Mata Pelajaran PKn
adalah mata
pelajaran di sekolah yang sering kali dianggap sebagai mata pelajaran yang biasa-biasa saja, padahal sesungguhnya pelajaran PKn itu merupakan
11
proses daripada pembentukan karakter anak didik sebagai seorang warga Negara yang nantinya harus merealisasikan segala sesuatu yang berkaitan dengan kewarganegaraan terutama dalam pola perubahan sikap individu yang hakiki. Bahwasannya sekarang Pkn sudah menjadi ilmu yang tersendiri sudah pula diakui oleh para sarjana, karena yang dimaksud dengan ilmu disini adalah ilmu yang sesuai dengan persyaratan ilmu bi~logi, ilmu alam, kimia, maka tidak satupun dalam ihnu-ilmu sosial yang dianggap memenuhi persyaratan ilmu. Karena persyaratan ilmu
dalam biologi,
kimia, dan ilmu alam meminta ketepatan, maka sulitlah bagi ilmu-ilmu social untuk mencapai kesepakatan seperti yang dimaksudkan dalam ilmu pengetahuan alam atau matematika. Jadi kriteria tentang ilmu tergantung kepada dari mana orang memandangnya. Dalam ilmu-ilmu sosial yang dimaksud dengan ilmu itu apabila manusia berusaha dengan teliti, sistematis, analitis dapat memperkaya "body of knowledge. s Objek studi PKn adalah warga Negara dalam hubungannya dengan organisasi kemasyarakatan, sosial, ekonomi, agama, kebudayaan, Negara, tingkah laku, tipe pertumbuhan berpikir, potensi yang ada dalam setiap diri warga Negara, hak dan kewajiban, cita-cita dan aspirasi, tanggung jawab, kesadaran ( patriotisme, nasionalisme, pengertian internasional, moral pancasila), partisipasi, dan tanggung jawab. Jadi PKn bukan semata-mata hanya mata pelajaran yang mengajarkan pasal-pasal dan UUD akan tetapi aplikasinya dalam masyarakat. Hal tersebut memang perlu sekali untuk mencerminkan hubungan perilaku warga Negara dalam kehidupan sehari-hari dengan manusia lain dan alam sekitarnya. Karena itu, materi PKn hendaknya memasukkan unsur-unsur lingkungan fisik, sosial, pendidikan, kesehatan, ekonomi keuangan, politik hokum, pemerintahan, agama, etika, Ilmu pengetahuan dan teknologi. 9
12
Ruang Iingkup mata pelajaran PKn di SLTP meliputi:
a. Persatuan dan Kesatuan Bangsa, yang meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan, cinta lingkungan, kebanggan sebagai bangsa Indonesia, sumpah pemuda, partisipasi dala pembelaaan Negara, keterbukaan dan jaminan keadilan. b. Norma hukum, peraturan, kepribadian meliputi: tata teliib dalam kehidupan keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku dimasyarakat, perda, norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, system hokum dan peradilan nasional, hokum dan peradilan internasional. c. Hak Asasi Manusia meliputi: hak dan kewajibananak, hak dan kewajiban anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional. d. Pancasila e. Kebutuhan Warga Negara meliputi: Demokrasi, hidup bergotong royong, kebebasan berpendapat, kebebasan berorganisasi, menghargai keputusan bersama, persamaan kedudukan warga Negara f.
Konstitllsi Negara
g. Kekuasaan dan politik h. Globalisasi. 1o 4. Standar Kompetensi Pelajaran PKn Bagi Peserta Didik Undang-llndang NomoI' 2 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa"Pendidikan Kewarganegaraan merupakan liS aha
untuk membekali
peserta didik dengan
pengetahuan dan
kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara warga Negara dengan negara agar menjadi warga yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara kesatuan Repllblik Indonesia. Kompetensi diartikan sebagai seperangkat tindakan cerdas penuh rasa tanggung jawab yang harus dimiliki oleh seorang warga Negara agar ia mampu melaksanakan tugas-tugasnya dalam bidang pekerj an tertentu.
13
Berdasarkan konsep di atas, bahwa pendidikan kewarganegaraan (PKn) yang berhasil akan membuahkan sikap mental yang cerdas, penuh rasa tanggung jawab, dari peserta didik, dengan mencerminkan perilaku, beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME, menghayati nilai-nilai falsafah bangsa, berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam belmasyarakat, berbangsa, dan bernegara, rasional, dinamis, dapat mengendalikan dirinya, profesional, dan aktif memanfaatkan IPTEK serta seni untuk kepentingan kemanusiaan, bangsa dan negara. Standar
kompetensi
bahan
kajian
ilmu-ilmu
social
dan
kewarganegaraan adalah sebagai berikut: a. Kemampuan mell1ahami fakta konsep-konsep dan generalisasi tentang sistem sosial dan budaya b. Mengembangkan sikap kritis dalam situasi social yang timbul sebagai akibat perbendaan yang adadi masyarakat. I) Menentukan sikap terhadap proses perkembangan dan perubahan sosial budaya. 2) Menghargai keanekaragall1an social budaya dalam masyarakat multikultural dan multi agama. c. Kemampuan memahami fakta konsep dan generalisasi tentang manusia, tempat dan lingkungan selia menerapkannya untuk: 1) Menganalisis proses kej adian interaksi dan saling ketergantungan antara gejala alam dan kehidupan di muka bumi dalam dimensi, ruang dan waktu. 2) Terampil dalam mell1perolch, lI1engolah, dan lI1enyajikan inforll1asi geografis. d. Kell1all1puan lI1ell1ahall1i fakta, konsep dan generalisasi tentang perilaku ekonomi dan kesejahteraan serta lI1enerapkannya untuk: 1) Berperilaku yang rasional dan lI1anusiawi dalall1 lI1emanfaatkan sumber daya ekonoll1i.
.,
., ,
14
4) Terampil dalam praktek usaha ekonomi sendiri.
e. Kemampuan memahami Fakta, konsep dan generalisasi tentang waktu, keberlanjutan dan perubahan serta menerapkannya untuk : 1) Menganalisis keterkaitan antara manusia, waktu, tempat dan kejadian. 2) Merekontruksi masa lalu, memaknai masa kini, dan mempredik masadepan. f.
Kemampuan memahall1i dan ll1enginternalisasi system berbangsa dan bernegara serta menerapkmillya untuk : 1) Mewujudkan persatuan bangsa berdasarkan UUD 1945 2) Membiasakan untuk, mematuhi norma menegakkan, hukum, dan menjalankan peraturan. 3) Berpartisipasi dalall1 ll1ewujudkan masyarakat dml pemerintahan yang demokratis, selia menjunjung tinggi, melaksanakan dan menghargai HAM. I I Setelah melalui proses belajar PKn siswa di harapkan dapat
merealisasikan dan melakukan perubahan sikap tingkah lalm dalam kehidupan sehari-hari, agar setelah ll1empelajari mata pelajaran tersebut dapat difungsikan dengan sebaik-baiknya supaya tujuan yang hendak diinginkan bisa tercapai.
Jadi pendidikan kewm'gmlegaraan adalah lisaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasmla belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan patensi dirinya untuk memiliki, kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, selia keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
15
B. Kepribadian peserta didik 1. Pengertian Kepribadian
a. Pengertian Kepribadian Kata kepribadian dalam bahasa Inggris disebut 'Personality' dan asal mulanya clari bahasa latin 'Personare' yang berarti suara tembus". Istilah
ini
dipergunakan
untuk
menggambarkan
suatu
percakapan seorang aktor melalui topeng, yaitu tutup muka yang sering clipakainya, yang maksudnya untuk mengganlbarkan perilaku watak seseorang. Kepribadian itu sendiri dari kata pribadi artinya manusia sebagai perseorangan. Sedangkan arti kepribaclian aclalah keaclaan manusia
sebagai
perseorangan,
keseluruhan
sifat-
sifat
yang
merupakan watak orang atau dapat dikatakan juga sil
aclalah
ranah
kajian
psikologi
yang
pembahasannya mengenai pemahaman tingkah laku, pikiran, perasaan, kegiatan manusia, memakai metocle dan rasional psikologik. Kepribadian aclalah jiwa yang membangun
keberadaan
manusia menjadi satu kesatua, tidak terpecah-pecah dalam fungsifungsi. 13 William
James,
dengan
pendekatan
pragmatismenya
mengatakan bahwa "manusia adalah kumpulan potensi-potensi
16
sedangkan kepribadian adalah aktualisasi potensi dan bagaimana potensi itu digunakan dalam kehidupan sehari-hari".14 Manusia mamiliki macam atau jenis potensi yang sama ketika dilahirkan, namun dengan tigkat kualitas yang berbeda-beda, ketika potensi itu mengaktulkan dalam kepribadiannya dan akan segera tampak bahwa tidak ada dua orang mempunyai kepribadian yang sama. Hingga saat ini, masih belum ada batasan formal tentang personality
yang
mendapat pengakuan atau
kesepakatan
luas
dilingkungan ahli kepribadian, tetapi definisi itu membatasi konsep yang berbeda, sebab masing-masing pakar kepribadian membuat definisi sendiri-sendiri yang di sesuaikan dengan paradigma yang mereka yakini dari teori yang mereka kembangkan. Berikut beberapa definisi kepribadian : 1) Kepribadian adalah nilai sabagai stimulus sosial, kemampuan
menampilkan diri secm·a mengesankan (Hiigar & Marquis) 2) Kepribadian adalah kehidupan seseorang secara keseluruhan, individu, unik, usaha mencapai tujuan, kemampuannya bertallap dan membuka diri kemampuannya untuk memperoleh pengalamall (Stern) 3) Kepribadian
adalah
Organisasi
dillamika
dalam
sistem
psikofisiologik seseorang yang menentukan model pellyesuaiannya yang unik dengan lingkungannya (Allport) 4) Kepribadian adalah pola trait-trait yang unik dari seseorang
(Guilford) 5) Kepribadian adalah seluruh km·ekteristik seseorang atau sifat umum kebanyakan orang mengakibatkan pola yang menetap dalam merespon suatu situasi (Pervin) 6) Kepribadian adalah seperangkat karalcteristik dan kecendenmgan
17
laku psikologik (berpikir, merasa dan gerakan) dari seseorang dalam waktu yang panjang dan tidak dapat dipahami seCal'a sederhana sebagai hasil dari tekanan sosial dan tekanan biologis saat itu (Maddy atau BUli) 7) Kepribadian adalah suatu lembaga yang mengatur organ tubuh sejak lahir samai mati tidak pemah berhenti terlibat dlam pengubahan kegiatan fungsional (Murray). 8) Kepribadian adalah pola khas dari fikiran, perasaan dan tingkah laku yang membedakan orang satu dengan yang lainnya adan tidak berubah lintas waktu dan situasi (Phares) Namun sesungguhnya dari berbagai definisi itu, ada lima persamaan yang menjadi ciri bahwa definisi kepribadian, sebagai berikut : I) Kepribadian bersifat Umum: Kepribadian menunjukan kepada sifat
umum seseorang, fakir, kegiatan dan perasaan yang berpengaruh secar'a sistematik terhadap keseluruhan tingkah laku. 2) Kepribadian bersifat khas: kepribadian yang dipakai untuk menjelaskan sifat individu yang membedakan dia dengan orang lain, semacam tanda tangan atau sidik jari, psikologik bagaimana individu berbeda dengan Oral1g lain. 3) Kepribadian
berjangka
lama:
Kepribadian
dipakai
untuk
menggambarkan sifat individu yang awet, tidak mudah berubah sepanjang hayat, kalau teljadi perubahan biasanya bersifat beliahap atau akibat merespon sesuatu kejadian yang luar biasa. 4) Kepribadian bersifat kesatuan: Kepribadian di pakai untuk memandang diri sebagai unit tunggal, struktm atau organisasi intemal hipotitik yang membentuk kesatuan dan konsisten. 5) Kepribadian bisa berfungsi baik atau berfungsi bun!le, kepribadian adalah cara bagaimana orang berada di dunia , apakah dia tampil
18
kepribadiannya menyimpang atau lemah, ciri kepribadian sering dipakai untuk menjelaskan bagaimana dan mengapa orang senang dan mengapa susah, berhasil atau gagal berfungsi penuh atau berfungsi sekedarnya. 15 Kepribadian bersifat psikofisik yang berarti baik faktor rohani individu itu sarna-sarna berperan penting di dalan1 membentuk kepribadian seseorang. Di samping itu juga kepribadian bersifat unik, yang artinya kepribadian seseorang sifatnya khusus atau khas, yang mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakan dari individu yang lainnya, kepribadian itu bersifat dinamis, yang menunjukan bentuk tingkah laku yang terintegrasi dan menggambarkan suatu interaksi antara potensial-potensial yang diperoleh dari 1ahir dan berbagai pengaruh dari lingkungan dimana ia hidup. Masa anak adalah masa yang peka yang mudah dipengaruhi oleh sesuatu yang datang dari luar. Oleh karena itu kepribadian anak adalah kesatuan organisasi seluruh sifat-sifat anak yang l11asih l11udah clipengaruhi oleh faktor clari luar clirinya yang akan l11enentukan penyesuaian dirinya yang unik atau khas terhaclap lingkungmmya, sehingga kel11ampuan clasar yang dimiliki sejak lahir belum tmnpak akan berkel11bangan secm·a optimal kelak setelah ia clewasa. Namun anak aclalah anak, bukan lilin atau tanah liat yang clapat kita bentuk sekehenclak hati kita . anak aclalah pribadi yang kecil clalam konteks belum mempunyai banyak hal yang dialaminya. Jacli clalam setiap cliri peserta didik mel11punyai pembentukan watak, selia karakter yang berbecla-beda antara yang satu clengan yang lail111ya. Psikologi kepribadian membantu mengembangkan kepribadian guru, untuk mengenal kepribaclian peserta didik dan memanfaatkan untuk mengoptimalkan prestasi pendiclikan kewarganegaraan dan
19
melakukan
penyesuaJan
kebutuhan
sekolah
dengan
tuntutan
masyarakat juga dapat membantu menngkatkan motivasi sehat / semaJlgat hidup bagi orang yang saldt dan membantu rumah sakit dan dokter yang menangani pasiennya. Pasti masih banyak ranah lain yang membutuhkan aplikasi psikologi kepribadian, juga bisa dikatakan ranah dimana terlibat aktivitas manusia di dalamnya pada tingkatan tertentu - psikologi kepribadian dapat menyumbangkan karya profesionalnya. Pribadi manusia itu dapat berubah-ubah, hal ini berarti bahwa manusia itu mudah atau dapat dipengaruhi oleh sesuatu. "Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian itu meliputi: I) Faktor biologis 2) Faktor sosial 3) Faktor kebudayaan,,16 Untuk lebih jelasnya akan penulis jelaskan tentang faktorfaktor yang mempengaruhi perkembangan anak. I) Faktor biologis, yaitu factor yang berhubungan dengan keadaan jasmani atau seringkali disebut factor fisiologi. Faktor ini mengenai masalah konstitusi tubuh yang meliputi keadaan tentang besar, tinggi, berat badan dan lain sebagainya. Keadaan jasmani setiap orang ada yang diperoleh dari keturunan, dan ada pula yang merupakan pembawaan anak/orang itu masing-masing. Keadaan fisik tubuh yang berlainan itu menyebabkan sikap, sifat-sifat serta temperamennya yang berbeda-beda pula. 2) Faktor sosial, yang dimaksud faktor sosial adalah masyarakat, yakni manusi-manusia lain yang ada di sekitar individu yang mempengaruhi individu tersebut. Yang termasuk ke dalam factor ini adalah adapt istiadat, norma-norma atau kaidah-kaidah social danagama.
20
3) Faktor kebudayaan, beberapa aspek kebudayaan yang sangat mempengaruhi perkembangan dan pembentukan kepribadian antara lain: a) Nilai-nilai di dalam masyarakat terdapat nilai-nilai hidup dan kebudayaan yang harus dijunjung tinggi oleh manusia-manusia yang hidup di dalam masyarakat tersebut. b) Pengetahuan dan keterampilan, pengetahuan yang dimiliki seseorang sangat mempengaruhi sikap dan tindakannya. Tinggi rendall dari pengetalman dan keterampilan seseorang atau suatu masyarakat
dicerminkan
pula
oleh
tinggi
rendahnya
kebudayaan tersebut yang merupalmn aspek kebudayaan juga merupakan salah sam factor-faktor yang turut menentukan ciriciri khasa dari suatu kebudayaan. Adapun hubungan yang erat antara bahasa dan kepribadian manusia disebabkan karena: (I) Bahasa merupakan alat komunikasi antara individu yang
sangat penting. (2) Bahasa adalah alat berfikir bagi manusia.
Sejak dahulu memang sudah disepaldi bailwa pribadi setiap orang tumbuh atas dua kekuatan yaitu kekuatan dari dalanl, yang sudah dibawa sejal( lahir, yang sering disebut dengan kemampuankemapuan dasar dan kekuatan dari faktor luar lingkungan. Patut diakui di sini bahwa manusia belajar, tumbuh dan berkembang dari pengalaman yang diperolehnya melaui kehidupan keluarganya.
Utamanya
sampai
pada penemuan
bagaiman
ia
menempatkan di dalam keseluruhan kehidupannya. Anaklpeselia didik dilahirkan dalam perbedaan minat, bakat, kemampuan dan potensipotensi yang berbeda. b. Pengertian Peserta Didik Peserta didik adalah suatu organisme yang hidup senantiasa
21
perkembangan, baik jasmani maupun rohani secara terus menerus dalam usaha menyesuaikan diri dengan lingkungan. Pada dasarnya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik tergantung pada dua unsur yang saling mempengaruhi, yakni bakat, yang telah dimiliki oleh peselia didik sejak ia lahir akan tumbuh dan berkembang berkat pengaruh lingkungan, dan sebaliknya lingkungan akan akan lebih bermakna apabila terarah pada bakat yang telah ada, kendati pun tidak dapat ditolak tentang adanya kemingkinan di mana pertllmbuhan dan perkembangan itu semata-mata hanya disebabkan oleh factor bakat saja atau lingkungan saja. 17 ladi Kepribadian peserta didik adalah kesatuan organisasi selurllh sifat-sifat anak yang masih mudah dipengaruhi oleh faktor dari luar dirinya yang akan menentukan penyesuaian dirinya yang unik atau khas terhadap pembelajaran
melalui
lingkllngaunya, setelah mengalami pendidikan
yang
telah
proses
diselesaikannya.
Sehingga kemampuan dasar yang dimiliki sejak lahir tampak dan berkembangan secara optimal dalam kehidupan sehari-harinya. 2. Aspek-aspek Kepribadian Peserta Didik
I. Karakteristik Peselia Didik Sebagaimana mata pelajaran, peserta didik juga memiliki karakteristik tersendiri yang bisa dibedakannya dari suatu jenjang pendidikan dengan jenjang pendidikan lainnya. Karakteristik tersebut dapat dilihat dari tingkat perkembangan tiga aspek yang didasarkan pada taksonomi Bloom dalam Psikologi, yakni aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor. Selanjutnya ketiga aspek ini akan diuraikan satu persatu sehingga terlihat terlihat karakteristik peserta didik di jenjang sekolah Lanjutan Pertama. Menurut Ludwig l(lagen " Kepribadian itu terdiri dari tiga aspek, yaitu:
22
a. Materi atau bahan b. Struktur c. Kualitas (system dorong-dorongan)18 Untuk lebih jelasnya penulis akan menjelaskan tentang aspekaspek kepribadian tersebut. a. Materi atau bahan Materi atau bahan yang merupakan salah satu aspek daripada kepribadian peserta didik adalah berisikan segala semua kemampuannya pembawaan talenta-talentanya dan potensi yang dimilikinya secara individual yang dimilikinya secara hakiki. Materi ini merupakan aspek yang pertama yang disediakan oleh kodrat untuk dipergunakan dan dipertimbangkan oleh manusia. b. Struktur Mengenai struktur ini Klagen bermula dengan memberikan pengertian tentang istilah struktur. Istilah ini adalah sebagai pelengkap daripada istilah materi. Bila materi dipandang sebagai sifat-sifat isi bahan, maka struktur dipandang sebagai sifat-sifat bentuknya
atau
sifat-sifat
formalnya.
Memllutnya
teljadi
perubahan tingkah laku seseorang itll harns ditinjall dari slldut adanya dua kekuatan yang saling berhadapan satu sarna lain. Dua kekuatan
itu
adalah
kekuatan
pendorong
dan
kekuatan
penghambat. Perinmbangall alltara kedua kekuatan inilah· yang menentukan tingkah lalm seseorang. Menurutnya lagi ada tiga bagian dalam struktur ini: 1) Temperament, yaitu sebagai sufat daripada struktnr. Karena itu
perbedaan-perbedaan temperament berakar pada perimbangan antara kedua kekuatan itu, yaitu kekuatan pendorong dan penghambat.
23
.:. Di dalam liap perasaan lerletak kegiatan batin, yaitu daya unluk membeda-bedakan keinginan yang terkandung dalam perasaan. •:. Di dalam liap perasaan lerdapat corak perasaan, yaitu laraflarar kejelasannya. c. Daya ekspresi Manusia mempunyai dorongan-dorongan nafsu. Dorongml nafsu ini adalah proses jiwa; dorongan-dorongan itu baru dapat clisaksikan kalau telah menampakkan diri dalam proses-proses jasmaniah, seperli; perubahm detak jmtung, perubahan pernapasan dan sebagainya. Pernyataan proses-proses kejiwaan ini disebut secara telmis 'ekspresi'. Ekspresi inipun sebagai sifat struktur tergmltung kepada kedua kekuatan yang saling berlawanan, yaitu keadaan perangsmg dan hambatan unluk ekspresi. d. Kualilas ( sistem dorong-clorongm) Antara kemauan dm perasaan teljadilah perlawanan atau kebaikan yang sedalam-dalamnya. Perlawanan inilah ymg menjadi dasar daripada sislem dorong-dorongan. Seclangkan menurut Ahmad D. Marimba aspek-aspek kepribadian ilu di golongkan dalam liga hal: I) Aspek-aspek j asmaniah, meliputi tingkah laku yang nampak dad luar, misalnya cara berbicara. 2) Aspek-aspek kejiwaan, meliputi aspek-aspek yang tidak dapat segera dilihat dari lum', misalnya sikap , cara berpikir, minat, dan sebagainya. 3) Aspek-aspek kerohanian yang luhur, meliputi aspek-aspek kejiwaan yang lebih abstrak yailu filsafat kepercayaan. 19
hidup dan
24
3. Faktor Pembentukan kepribadian peserta didil, a. Pembentukan Kepribadian Peserta didik melalui Pembiasaan Dalam pembahasan ini, ada baiknya apabila terlebih dahulu penulis
menjelaskan pengertian pembiasaan. Dalam kamus Umum
bahasa Indonesia 'biasa' diartikan dengan "sediakala", sudah lazim, sudah umum (dimana-mana), sudah menjadi adat, telah kerap kaH melakukan dan sebagainya".20 Berdasarkan Pengertian kata 'biasa' tersebut di atas, malca dapat diambil pengertian inti bahwa 'biasa' beralii sesuatu yang sudah umum. Kemudian awalan 'pem' pada kata pembiasaan dialiikan proses, cara, perbuatan membiasakan. Sedangkan akhiran 'an' dialiikan "hasil, perolehan, akibat, yang dikenai".21 Sedangkan pembiasaan menurut istilah adalah "suatu bentuk perbuatan latihan dan pengulangan",22 Pembiasaan awalnya mempakan suatu paksaan, apabila pembiasaan ini telah berlangsung lama, maka paksaan itu sudah tidak terasa lagi sebagai paksaan. Dengan demikian pembiasaan dapat diartikan suatu bentuk perbuatan yang selalu dilatih dan diulang-ulang yang pada awlanya memerlukan paksaall. Pembiasaan dalam kaitannya dengan kepribadian adalah "Upaya praktis dalam pembentukan dan persiapan anak alean prinsipprinsip kebaikan" "Pembiasaan hanya bisa dilalmkan dengan cara memberikan latihan-Iatihan secara terus menerus sehingga menjadi terbiasa dan menjadi melekat dalam diri mereka dan dengal1 spontan mereka
20
W.J.S, Poerwadimanto, Kamus umum Bahasa Indonesia ( Jakat1a: Salai Pustaka.
25
melakukan kegiatan-kegiatan tersebut dengan enteng tanpa banyak kehilangan tenaga dan tanpa banyak menemukan kesulitan".23 Mengingat masa anak usia sekolah (remaja) merupakan masa pencarian jati diri, yaitu masa ingin melakukan sesuatu tmtuk menunjulckan bahwa mereka mampu seperti orang dewasa, maka penerapan mata pelajaran PKn dengan membiasakan mereka berperan aktif langsung dalam suatu kegiatan-kegiatan yang positif. Tanggung jawab yang diberikan sekolah pada anak didik dapat menumbuh
kembangkan
rasa
percaya
diri
mereka,
seperti
mengikutseliakan mereka dalam kegiatan-kegiatan (kepanitian) Harihari besar nasional maupun hari-hari besar Islam, secara tidak lamgsung kegiatan ini membentuk dan membiasakan mereka untuk menj adi peserta didik yang sangat berguna di dalam berbangsa dan bernegara. I) Tujuan pembiasaan bagi peserta didik Tujuan pembiasaan di sini adalah "Penanaman kecakapankecakapan berbuat dan mengucapkan sesuatu agar cara-cara yang tepat dapat dikuasai oleh si terdidik,,24 Jadi pembiasaan itu dapat merubah berbagai macam kebiasaan yang baik dengan menghilangkan segala unsure-unsur kebiasaan yang buruk sedikit demi sedikit namun terus diupayakan dan dilakukan secara kontinu. 2) Cara Atau Usaha Untuk Membentuk Kebisasaan
Cara yang dilakukan dalam rangka membentuk kepribadian anak yang baik adalah "dengan cara mengontrol gerak-gerik mereka dan mempergunakan tenaga-tenaga kejasmanian terutama dengan bantuan tenaga-tenaga kejiwaan, kita membiasakan si
26
terdidik
dalam
amalan-amalan
yang
dikerjakan
dan
yang
diucapkan sesuai dengan rangka-rangka pembinaan Islam".25 Manusia ditakdirkan untuk mengenal nilai-nilai dan untuk mengenal mana yang baik dan mana yang buruk menurut tarafnya; untuk memudahkan pelaksanaannya maim pembentukan kebiasaan tersebut memerlukan alat dalam pelaksanaannya. Adapun
alat
tersebut
dikelompokkan
kedalam
dua
kelimpok golongan, yaitu: a) Alat yang langsung. Alat yang langsung adalah alat yang secm·a garls besarnya searah dengan maksud pembentukan. Alat-alatnya sebagai berikut: (1) Teladan (2) Anjuran
(3) Latihan (4) Hadiah dan sej enisnya (5) Kompetensi
b) Alat-alat tidak langsung. Alat-alat tidak langsung bersifat pencegah, penekan hal-hal yang akan merugikan maksud pembentukan. Alatalatnya adalah sebagai berikut: (I) Pemeriksaan dan Pengawasan (2) Laranga-Iarangan dan sejenisnya
(3) Hukuman dan sejenisnya Untuk lebih jelasnya penulis akan memaparkan satu persatu tentang alat-alat dan pembiasaan tersebut.
27
Alat-alat langsung, antara lain: (1) Teladan
Teladan ini adalah alat pendidikan lngsung, dimana dalam pendidikan melaui teladan tersebut menjadi obyeknya adlah si pendidik iti sendiri. Oleh sebab itu pendidik sebagai seorang guru harns mempunyai gaya dan trik, cara mendidik kepribadian peserta didiknya. Di dalam pembahasannya materi dan ruang lingkup PKn memang dapat diajarkan kepada peserta didik melalui teladan dari si pendidik, yaitu: (a) Seorang pendidik harus dapat bersikap dan bertingkah laku sesuai norma, sehingga secara tidak lansung peserta didik dapat menirunya. (b) seorang pendidik harus kreatif, inovatif, dan fleksibel dalam menyampaikan hal-hal yang bewrkaitan dengan pembentukan kepribadian siswa. (c) Seorang pendidik harus bijaksan dalam menyikapi setiap mesalah yang dihadapi peserta didiknya. (d) Seorang guru harus berkepribadian yang baik supaya moralitas bangsa dapat terjaga. (e) Pendidik harns bersedia menerima kritikan, sekalipun dari peserta didik (t) Seorang pendidik harus objektif dalam segala hal.
(2) Anjuran, suruhan dan perintah Anjuran, suruhan dan perintah berbeda dengan teladan, karena dalam anjuran, suruhah dan perintah anak didik hanya melihat apa yang telah dilakukan oleh pendidiknya. Anjuran, suruhan dan perintah merupakan pembentuk disiplin secara positif karena, karena disiplin sangat perlu
28
merupakan saran untuk melakukan sesuatu yang baik dan berguna. (3) Latihan. Latihan bertujuan untuk menguasai gerakan-gerakan dan menghafal ucapan (ilmu pengetahuan). (4) Hadiah dan sej enisnya. 26 Badiah disini tidak mesti berbentuk barang, akan tetapi bisa dilakukan dalam bentuk-bentuk pujian kepada peserta didik (5) Kompetensi. Yang dimaksud kompetensi disini adalah persaingan yang sehat yang ada hubungannya dengan pendidikan agar
Ia
lebih percaya diri dan berani. Alat yang tidak langsung, antara lain: (I) Koreksi dan Pengawasan.
Mengingat karena manusia tidak ada yang sempurna, maka tidak akan ada yang luput dari kesalahan dan perbuatan khilaf lainnya. Oleh karena itu sebelum kesalahan itu berlanjut dan menjadi kebiasaan, disini diperlukan koreksi dan pengawasan, karena dengan adanya dua komponen tersebut mereka akana cepat menyadari kesalahan tersebut dan berhati-hati agar tidak pernah mengalaminya kembali. (2) Larangan Larangan menghindari
itu
terdidik
sebagai dari
alat
pendidikan
untuk
sutu
perbuatan
yang
menjerumuskan ke dalam hal-hal yang melanggar normanorma telientu. Larangan sifatnya kebalikan dari perintah. Sedangkan "perintah"
mengandung
kewajiban untuk
mematuhinya sedangkan "Im'angan" mengandung perintah untuk menjauhinya.
29
(3) Hukuman. Hukuman atau sanksi merupakan satu usaha untuk menyadarkan peserta dididik, tapi hukuman disisni harus disesuaikan dengan kesalahan siswa, kepribadian siswa dan dengan kondisi yang ada. Seorang pendidik tidak boleh memberikan
hukuman
yang
melnggar
norma-norma
tertentu sehingga dapar mengakibatkan hukuman tersebut tidak bennanfaat. Seorang
pendidik dalarn menghukum
siswanya
unsure
menyuruh
harus
dengan
sisiwa
menghafal
mendidik.
Contoh,
pasal-pasal
tentang
pendidikan, dan lain sebagainya. Dari
penjelasan
di
atas,
maka
pembiasaan
merupakan usaha/upaya pendidikan terutanla pendidikan yang sifatnya social seperti pendidikan agam, PKn, IPS dan lain sebagainya yang beliujuan untuk melakukan perubahan pada diri peserta didik dan mengarnalkannnya dalam kehidupan sehari-hari dengan penuh kesadaran dan atas kemauan diri sendiri tanpa adanya paksaan dari siapapun dan melaksanaknnya dengan penuh tanggung jawab. b. Pembentukan Kepribadian Peserta Didik Melalui Minat dan Motivasi. Membentuk minat dan motivasi merupakan tahapan kedua setelah pembiasaan. Tujuannya adalah untuk menarik agar peserta didik mau memahami dam mendalarni ajaran pendidikan yang telah diperolehnya dan sangat penting bagi mereka. Pendidikan telah mengadakan suatu upaya dan usaha yaitu dengan cara membentuk minat dan motivasi yang akan melahirkan suatu kesadaran sendiri tanpa paksaan. Pembentukan melalui tahap ini terbagi kedalam tiga kelompok sifat, yaitu:
30
I) Pembentukan yang bersifat formil. Pel11bentukan formil dilaksanakan dengan latihan-Iatihan cara berfikir, penanal11an minat yang kuat dan sikap (pendirian) yang tepa!. TlIjllannya adalah: a) Terbentuknya cara-cara berfikir yang bailc b) Mel11bentuk l11inat yang kuat, sehingga menimbulkan sutu kesadaran untuk l11elaksanakannya tanpa paksaan dari luar. c) Membentuk sikap yang tepat, yang sesuai dengan norma agan1a dan lain sebagainya. 27 2) Pembentukan yang bersifat Materil Pembentukan materi itu hanya memberikan kemal11puan dan pengetahuan saja yang di dalamnya berisi tentang ajaran-ajaran yang bersifat abstrak, dan dapat terintegarasi kalau dapat diterapkan dalam kehidupan yang nyata, supaya l11ereka lebih mel11ahami dan mengerti sehinnga tujuan yang akan dicapai dalam pel11bentukan ini dapat tercapai. 3) Pembentukan yang bersifat Intensif Pel11bentukan yang bersifat intensif berupa pengarahan. Peserta didik yang sudah diisi kemudian diarahkan kepada tujuan yang hendak dicapai yaitu kearah terbentuknya kepribadian peserta clidik yang baik seCat'a intensif. c. Pel11bentukan Kepribadian Peserta Didik Melalui Kerohanian Rohani adalah unsur intrinsik yang sangat urgen dalam membentuk pribadi tiap manusia karena denag rohani itu seluruh alam saling berhubungan dan memelihara kehidupan manusia untuk menuntut kepacla kebenaran. Singkatnya unsure ini merupakan hubungan veliical manusia dengat1 Penciptanya ( Allah SWT). Dengan
penjelasan
l11engenai
tahapan-tahapan
dalam
membentuk kepribadian anak diatas, maim pembentukan kepribadian
31
rangka
membentuk anak
didik,
dengan
menggunakan sarana
pendidikan dan pembinaan yang terprogram dan berkesinanlbungan secara konsekuen, konsisten, fleksibel dan menyeluruh. Pembentukan kepribadian anak didik ini dilakukan berdasarkan asumsi bahawa kepribadian itu sendiri adalah hasil usaha pembinaan, bukan teljadi dengan proses alami. Segala potensi yang ada dalam diri manusia , termasuk di dalamnya akal, hawa nafsu,dan intuisi dibina secara optimal dengan cara pendekatan yang tepa!. Dari penjelasan dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa kepribadian itu dapat dibina melalui berbagai cara dan metode penddikan yang dilaksanakan seCal'a sistematik atau dalam pengertian psikologi bahwa pembinaan itu dilakukan berdasarkan urutan usia anak didik.
C. Flingsi
Pendidikan
Kewarganegaraan
(PKn)
Dalam
Membentllk Kepribadian Peserta Didik. Bahwasannya tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan merupakan salah satu cara yang sangat penting dalam rangka membangun manusia yang seutuhnya, tanpa adanya pendidikan kenyataan membuktikan bahwa masyarakat yang tidak mengalal11i proses ajar akan terbelakang dan ketingagalan dengan orang, bangsa dan Negara lain. Selain itu manusia yang tidak mengalami proses ajal' tidak akan berkembang dan mengembangkan potensi yang dimilikinya. Hal ini berlaku di Negara-negara berkembang maupun di Negara-negara maju. Namun walaupun demikian penguasaan ilmu pengetahuahn harus dibarengi dengan pembentukan kepribadiannya yang terkonsep dengan sendirinya melalui proses ajar yang telah dialaminya, namun kenyatannya terkadang manusia memiliki ilmu pengetahuan tetapi moral maupun ahklah dan tingkah lakunya tidak mencerminkan bahwa dia berpendidikan. Terkadang manusia bangga dengan ilmu yang dimilikinya
32
mengkaji berdasarkan fakta-fakta dan pengalaman pribadi sebagai seorang pendidik (guru) dengan beberapa cara, diantaranya mengkaji dari sikap kesehari-harian anak berdasarkan dari pengalarnan pribadi penulis sebagai guru mata pelajaran PKn. Kepribadian adalah pola keseluruhan tingkah laku seseorang yang nampak dalarn bentuk tingkah laku, meliputi: pola pikir, cara mengemukakan pendapat, dan bentuk-bentuk aktivitas lainnya. 28 Peserta
didik
adalah
anggota
masyarakatyang
berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur,jenjang, danjenis pendidikan tertentu. 29 Sebagaimana di muka telah dikemukakan bahwa dalam membentuk pribadi anak didik khususnya diperlukan beberapa tahapan-tahapan yang harus dilalui, diantaranya: I. Pembentukan Kepribadian melalui Pembiasaan. 2. Pembentukan Kepribadian Melalui Minat dan Motivasi. 3. Pembentukan Kepribadian Melalui Kerohanian. Berdasarkan tahapan-tahapan tersebut, penulis ingin mengkaji dan memperoleh arahan atau pandangan yang jelasa daripada manfaat, fungsi atau hasil dari mata pelaj aran PKn yang sangat besar manfaatnya bagi pembentukan kepribadian manusia, khususnya yang terintegrasi dan terperinci melalui proses dari hasil pembelajaran PKn di sekolah. Dalam hal ini penulis akan memaparkan bebarapa manfaat dan fungsi dari pada mata pelajaran PKn yang terprogram melalui kurikulum berbasis kompet ensi (KBK) maupun yang terprogram didalarn kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Menurut Kurikulum
berbasis kompetensi
mata pelajaran PK.ll
dimasukan ke dalam mata pelajaran umum di sekolah agar peserta didik mempunyai kemampuan-kemampuan, sebagai berikut:
33
1. Memahami Proses Pembentukan
Kepribadian Manusia Memahami
Peraturan Perundang-undangan 2. Memahami HAM 3. Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat. 4. Berpartisipasai dalam usaha pembelaan Negara Standar
kompetensi
bahan
kajian
ilmu-ilmu
social
dan
kewarganegaraan adalah sebagai berikut: I. Kemampuan memahami fakta konsep-konsep dsan generalisasi tentang sistem sosial dan budaya serta menerapkannya untuk: a. Mengembangkan sikap kritis dalam situasi sosial yang timbul sebagai akibat perbendaan yang adadi masyarakat. b. Menentukan sikap terhadap proses perkembangan dan perubahan social budaya. c. Menghargai
keanekaragaman. social
budaya dalam masyarakat
multikultural dan multi agama. 2. Kemal11puan memahami fakta konsep dan generalisasi tentang manusia, tempat dan lingkungan serta menerapkannya untuk: a. Menganalisis proses kejadian interaksi dan saling ketergantungan antara gej ala alam dan kehidupan di muka bumi dalam dimensi, ruang dan waktu. b. Terampil dalam memperoleh, mengolah, dan menyajikan informasi geografis. 3. Kemampuan memahami fakta, konsep dan generalisasi tentang perilaku ekonomi dan kesejahteraan serta menerapkannya untuk; a. Berperilaku yang rasional dan manusiawi dalal11 l11el11anfaatkan sumber daya ekonomi. b. Menumbuhkan jiwa sikap dan perilaku kewirausahaan c. Menganalis system informasi lembaga-lembaga ekonomi d. Terampil dalam praktek usaha ekonomi sendiri.
34
a. Menganalisis keterkaitan antara manusia, waktu, tempat dan kejadian. b. Merekontruksi masa lalu, mengenai masa kini, dan memprediksi masa depan. c. Menghargai berbagai perbedaan serta keragaman sosial, kultural, agama, etnis dan politik dalam masyarakat dari pengalaman peristiwa sejarah. 5. Kemampllan memahami dan menginternalisasi sistem berbangsa dan bernegara serta menerapkannya untuk : a. Mewujudkan persatuan bangsa berdasarkan UUD 1945 b. Membiasakan lIntuk, mematllhi norma menegakkan, hllkum, dan
menjalankan peraturan. c. Berpartisipasi dalam mewujudkan masyarakat dan pemerintahan yang demokratis, serta menjunjung tinggi, melaksanakan dan menghargai HAM. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
dalam KBK dimasukkan ke
dalam Mata pelajaran Pengetahuan sosial. Sedangkan dalam KTSP fungsi dan manfaat PKn bagi perkembangan peserta didik dikelompokan kedalam tujllan dasar dan menengah yaitu: I. Meletakan dasar kecerdasan 2. Pengetahuan 3. Kepribadian 4. Akhlak mulia 5. Keterampilan lIntuk hidup mandiri 6. Peningkatan iman dan takwa 7. Peningkatan potensi, kecerdasan dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik 8. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan 9. Perkembangan IPTEK 10. Agama
35
Setelah
mempelajari
PKn,
peserta
didik
diharapkan
dapat
memfungsikan ilmu yang telah diperolehnya. Pendidikan Kewarganegaraan berfungsi bagi peserta didik untuk: I. Menanamkan, memupuk, dan mengembangkan rasa beragama dengan berbakti kepada Tuhan YME dan saling menghormati sesame insan beragama. 2. Memupuk dan mengembangkan rasa kekeluargaan dalam hidup sebagai anggota masyarakatdan kasih sayang terhadap sesama manusia. 3. Memupuk dan mengembangkan rasa bangga dan cinta terhadap bangsa, Negara dan tanah air. 4. Memupuk dan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk menjadi warga Negara yang demokratis yang berbudi luhur, cakap, berkepribadian baik, belianggung jawab terhadap kesejahteraan bangsa dan Negara serta mendahulukan kewajiban daripada haknya. 5. Menanamkan, memupuk, dan mengembangkan sifat dan sikap kewiraan (keberanian berdasarkan kebenaran dan keadilan) Berdasarkan pengalaman, fakta, dan kompetensi yang harns dicapai peserta didik maim penulis menyimpulkan, bahwa Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan banyak mengandung manfaat dan fungsi yang dapat menentukan perkembangan peserta didik.
D. Upaya Guru Peudidikan Kewarganegaraan (PKn) dalam Membentuk Kepribadian Peserta Didik. Dalam kehidupan modern dan menghadapi era globalisasi banyak sekali muatan lokal yang di integrasikan melalui pelajaran-pelajaran telientu sesuai dengan kurikulum yang digunakan pada saat ini. Beberapa upaya pendidikan dilakukan melalui beberapa mata pelajaran yang dialokasikan bagi peselia didik. Teknik-teknik yang diupayakan dalam proses pembelajaran PKn
36
1. Pendidikan melalui teladan 2. Pendidikan melalui nasehat 3. Pendidikan melalui hukuman 4. Pendidikan melalui cerita 5. Pendidikan melalui pembiasaan 6. Pendidikan melalui peristiwa-peristiwa Pendidikan kewarganegaraan PKn, di Indonesia berupaya untuIc 1. Pembentukan kepribadian anak didiklpeserta didik 2. Pembinaan mental pancasila 3. Pembinaan Persatuan dan kesatuan 4. Pembinaan hak-hak asasi manusia 5. Pembinaan rule oflaw, yaitu berbuat atas dasar hokum 6. Pembinaan hidup rasional, efektif, efesien dan produktif 7. Pembinaan IPTEK Perincian dan gambaran di atas merupakan tonggak-tonggak yang diperlukan guna pembentukan manusia Indonesia seutuhnya. Mata pelajaran di sekolah yang memuat tentang pembentukan sifat, watak dan karakter (kepribadian) dikelompokkan ke dalam ilmu-ilmu social, seperti : 1. Mata pelajaran PKn 2. Mata pelajaran IPS 3. Mata pelajaran sosiologi 4. Mata pelajaran PLBJ 5. Mata pelajaran Akidah akhlak Dalam pembahasan ini penulis mencoba mengkaji dan membahas kllUsus tentang mata pelajaran PKn. Adapun upaya yang diintergrasikan melalui pelajaran PKn untuk pembentukan kepribadian peserta didik adalah: 1. Menanamkan kepada peserta didik akan hale dan kewajiban sebagai warga Negara 2. Menanamkan dan menumbuhkembangkan sikap patritisme peserta didik,
37
3. Memupuk rasa persatuan dan kesatuan. 4. Menanamkan moral, etika dan tingkah laku yang baik bagi peserta didik. 5. Membentuk pribadi yang peka terhadap keadaan lingkungan sekitar, seperti: membantu korban bencana alam, toleransi antar umat beragama dan beljiwa social yang tinggi. 6. Membentuk pribadi yang kJ'etif, inovatif, kritis dan bertanggung jawab terhadap bangsa dan negaranya. Adapun konsep-konsep Dasar tentang perkembangan peserta didik. Konsep-konsep dasar yang berkenaan dengan perkembangan peserta didik adalah: I. pertumbuhan 2. kematangan 3. kedewasaan 4. perkembangan,dan 5. perkembangan yang normal. Berikut ini akan dijelaskan satu persatu mengenai konsep itu. I. Pertumbuhan Pertumbuhan ialah pertambahan seCat'a kualitatif dari substansi atau struktur yang umumnya ditandai dengan perubahan-perubahan biologis pada diri seseorang yang menuju kea rah kematangan. Pertumbuhan fisik berjalan dengan cara yang berbeda-beda. 2. Kematangan Kematangan adalah tingkat atau keadaan yang harus dicapai dalatn proses perkembangan perorangan sebelum ia dapat melakukan sebagai mana mestinya pada bermacam-macatn tingkat pertumbuhan mental, fisik, social dan emosional. 3. Perkembangan Perkembangan perubahan
kualitas dan abiJitas dalam diri
seseorang yakni, adanya perubahan dalatn struktur, kapasitas, fungs! dan
38
4. Perkembangan normal Pengertian perkembangan ini dapat ditinjau dari dua segi, yakni: I. Perkembangan normal dilihat dari segi pola perkembangan individu.
2. perkembangan normal dilihat dari segi usia kronologis. Tingkat usia peserta didik dijadikan dasar untuk menentukan normal atau tidaknya perkembangan seorang peserta didik. Perkembangan yang normal dilihat bahwa pada tingkat umur tertentu peserta didik telah dapat mengerjakan sesuatu yang belum dianggap tidak norma1. 30 Adapun cara yang lebih kongkrit dalam
upaya menanamkan
kepribadian kepada anak adalah melalui metode pembiasaan dan suri tauladan yang clilakukan oleh pendicliknya (guru) biasanya peserta clidik cenderung akan mencontoh perbuatan sikap dan tingkah laku dari gurunya selaku penclidik mereka. Demikianlah upaya -upaya yang cliintegrasikan melalui pendidikan kewarganegaraan (PKn) dalam rangka membentuk kepribadian peserta diclik.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini direncanakan selama 3 bulan yaitu dari bulan Oktober
sid Desember 2007. Karena sesuatu hal, penelitian ini baru dapat diselesaikan pada bulan Januari 2008. Adapun tempat penelitiannya di MTs Al Bahri Jakarta Timur.
B. Tujnan Penelitian Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui periman dan fungsi pendidikan kewarganegaraan PKn dalam pembentukan kepribadian peserta didik
C. Populasi dan Sam pel Penelitian Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa -siswi MTs al Bahri Jakarta Timur yang beljumlah 90 orang dengan rincian sebagai berikut: Ke1as I = L 13 + P 17 = 30 Kelas 2 = L II + P 14 = 25 Kelas3=L 15+P20=35 Jumlah =
90
Adapun penentllan poplllasi dan sample disini menggllnakan jllmlah selurllh populasi yang ada tanpa mengambil sample, karena jumlah populasi yang ada kllrang dari 100 Orang, dengan pedoman jika populasi bersifat homogen di bawah 1000 dapat diambil sebagai sample 10 % dan jika populasinya kllrang dari 100 dapat dijadikan sample semuanya. Atas dasar itu penlllis menetapkan seluruh poplllasi yang ada yaitll sejumlah sel11ruh murid dari kelas I sid kelas 3.Yang masing- masing kelas mendapat kesempatan
40
kepribadian peserta didik, sehingga dapat di evaluasi penguasaan ilmunya, yang nampak dalam perilaku sehari-hari baik di sekolab maupun di Iingkungan masyarakat.
D. Metode Penelitian Dalam penulisan skripsi penelitian merupakan suatu yang harns dilakukan. Penelitian ini harus di sesuaikan dengan objek penelitian agar dapat keterangan positif dan relevan dengan permasalahan yang di teliti serta di pertanggung jawabkan. Dalam memperoleh data yang memadai tentang penelitian ini penulis menggunakan dua metode penelitian, yaitu : I. Metode penelitian Iapangan (Field Research), yaitu suatu penyelidikan
yang diadakan untuk memperoleh .fakta dari gejala-gejaia yang ada pada siswa/i Madrasah Tsanawiyah Al Bahri Jakarta Timur. 2. Metode
penelitian
kepustakaan
(Librmy
Research),
yaitu
suatu
penyelidikan yang diadakan dalam rangka l11emperoleh data dan faktafakta meIaIui kajian pustaka dan dokul11en yang relevan dengan masaIahl11asalah yang sedang diteliti.
E. Teknik Pengumpulan Data Adapun alasan penulis menggunakan angket tertutup adalah agar Iebih mudah menganalisa karena dijabarkan dengan rumus tujuan penelitian sehingga data yang diperoleh mengenai sasaran dan mengaruh kepada maksud penelitian. Dalam penelitian ini digunakan tehnik pengumpulan data sebagai berikut: I. Angket
adalah
pertanyaan-pertanyaan
yang telah
tersusun secara
kronologis dari yang umum l11engarah pada yang khusus untuk diberikan pada responden atau informan yang umumnya merupakan daftar pertanyaan.
41
F. Telmik Analisa Data Teknik analisa data yang digunakan adalah distribusi frekuensi dengan rumus sebagai berikut: P=Fx 100 % N
Dimana: P
=
F N
Angka persentase Frekuensi yang dicari persentasenya
=
Jumlah Responden
BABIV HASIL PENELITIAN A. Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di daerah Kebon Nanas, Cipinang Cempedak Jakarta Timur. Tepatnya di jalan Dr. Panjaitan No.IO Kecamatan Jatinegara. Madrasah Tsanawiyah AL Bahri merupakan sekolah yang sederhana, didirikan oleh Yayasan Pendidikan Islam Al Bahri pada tanggal I JanuaI'i tahun 1980 oleh Keluarga besar Hj. Siti Suadah. Unit-unit pendidikan di YPI Al Bahri terdiri atas : TaI11an Pendidikan AIQur'an (TPA), Taman Kanak-kanak Roudhatul Athfal (HURA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), dan Madrasah Tsanawiyah (MTS). Fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh YPI Al Bahri sebagai berikut : I. Gedung a. Gedung lantai I terdiri dari 6 lokal b. Gedung lantai 2 terdiri dari 6 lokal 2. Lapangan Upacara dan Olah raga 3. Laboratorium Komputer 4. Koperasi 5. Masjid AI-Bahri Penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam kajian ini adalah dengan cara menyebar angket tertutup yang disebarkan kepada sejumlah populasi siswa yang ada yaitu 90 orang. Dari angket yang disebarkan dan setelah diperiksa tidak ada satu angket pun yang batal karena seluruh responden menjawab sesuai dengan petunjuk dan dianggap sah untuk diolah. Data tabel yang disebar kepada responden tertera dalam tabel-tabel berikut 1111:
43
B. Hasil Penelitian Lampiran I Tabel I Tabel Pembentukan Kepribadian peselia didik Apakah setiap warga negara wajib dan berhak ikut serta dalam usaha pembelaan negara No
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Prosentase
I
Ya
70
77%
2
Tidak
15
17%
3
Kadang-kadang
5
6%
Jumlah
90
100%
Dari data tabel ini menyatakan bahwa hampir 70 % dari semlla peserta didik mempunyai rasa patriotisme yang tinggi, sehingga dengan demikian kepribadian peserta didik dapat tercipta dengan baile Tabel2 Sebagian wilayah RI diakui oleh negara Malasyia, apakah menulUtmu setuju No
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Prosentase
I
Ya
3
77%
2
Kadang-kadang
7
17%
3
Tidak
80
77%
Jumlah
90
100%
Berdasarkan data pada tabel ini, pada umumnya hamper 1/3 dari seluruh siswa mencintai negaranya dan tidak rela kalau sebagian wilayah kekuasaan RI diakui oleh negara lain.
44
Tabel3 Pada waktu pemilihan ketua OSIS, apakah kamu dapat berperan serta dengan aktif dalam pemilihan tersebut. No
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Prosentase
I
Ya
60
67%
2
Kadang-kadang
20
22%
3
Tidak
10
11%
Jumlah
90
100%
Data pada tabel tersebut, menjelaskan bahwa pada waktu pemilihan ketua
OS IS, siswa/siswi dapat berperan dengan aktif ini terbukti dengan prosentase jawaban siswa yang menjawab ya, di atas rata-rata. Tabel4 Apakah kamu selahl mengukuti upacara bendera dengan khidmat No
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Prosentase
I
Ya
55
61 %
2
Kadang-kadang
20
22%
".J
Tidak
15
17%
Jumlah
90
100%
Pada tabel ini tergambar bahwa sebagian besar Slswa melaksanakan upacara bendera dengan tertib dan Idlidmat. Tabel5 Memperingati hari-hari besar nasional harus dilandasi dengan sikap rela berkorban, contohnya menyumbangkan sebagian tenaga untuk acara tersebut. No
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Prosentase
I
Ya
70
77%
2
Kadang-kadang
15
17 %
3
Tidak
5
6%
T" ....... l,,'h
00
1
f\(\
01
45
Tabel tersebut menunjukan bahwa fungsi PKn dapat berfungsi dengan baik, ini terbukti dengan data yang diperoleh dari pemyataan tersebut melebihi rata-rata. Tabel6 Apakah kamu selalu mengisi waktu luang dengan kegiatan yang berguna No
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Prosentase
I
Ya
73
81 %
2
Kadang-kadang
11
12 %
3
Tidak
6
7%
Jumlah
90
100%
--:c--
Data pada tabel 6, menyatakan bahwa kepribadian siswa nampak pada usaha yang dilakukan siswa dalam mengisi waktu luang dengan kegiatan yang berguna, ini terbukti sebagian besar siswa yang menjawab positif. Tabel7 Ketika adikmu sedang asyik bermain, kamu tidak boleh mengganggunya. No
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Prosentase
I
Ya
75
83 %
2
Kadang-kadang
II
13%
3
Tidak
4
4%
Jumlah
90
100%
Pada umumnya sikap toleransi siswa cukup tinggi, 1m dilihat daripada hasil yang dicapai melibihi di atas rata-rata.
46
Tabel8 Kamu harus bersikap jujur dan berani mengakui kesalahan sekecil apapun. No
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Prosentase
1
Ya
70
77%
2
Kadang-kadang
14
16%
3
Tidak
6
7%
Jumlah
90
100%
Berdasarkan
tabel
ini, jelas
tergambar bahwa fungsi
pendidikan
kewarganegaraan dapat membentuk kepribadian peserta didik.Hal ini terbukti denganjawaban mereka yang menjawab positif diatas 75 %. Tabel9 Dimanapun kita berada kita harus bersiakap sopan santun dan lemah lembut. No
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Prosentase
1
Ya
84
93 %
2
Kadang-kadang
5
6%
3
Tidak
1
1%
Jumlah
90
100 %
Dari tabel ini dapat disimpulkan bahwa setiap peserta didik di Mts Al Bahri mempunyai kepribadian yang baik dalam kehidupan sehari-hari ini terbukti dengan nyata bahwa Pkn dapat membentuk kepribadian yang baik bagi setiap peserta didik.
47
Tabel 10 Apakah kamu akan menerima masuknya budaya asing dari negara lain, asalkan sesuai dengan pancasila dan undang-undang yang ada di negara kita.
No
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Prosentase
I
Ya
70
77%
2
Kadang-kadang
15
17 %
3
Tidak
5
6%
Jumlah
90
100%
Berdasarkan tabel ini dijelaskan bahwa siswa-siswi dapat menerima budaya asing yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia dan Pancasila. Dengan hal ini terbukti dengan jelas bahwa mata peIajaran PKn banyalc mengambil hal poisitif dalam pembentukan kepribadian peselia didik.
BABV
PENUTUP A. Kesimpulan Setelah
penulis
mengadakan
penelitian
dan
pengolahan selia
penginterpretasian terhadap data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini, maka dapat penulis kemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Terdapat fungsi dan peranan yang sangat penting dari setiap mata pelajaran yang diajarkan di sekolah terutama dalam hal ini adalah mata pelajaran PKn. 2. Hasil penelitian ini menjelaskan dan mengemukakan bahwa pendidikan kewarganegaraan sangat berfungsi dalam membentuk kepribadian peserta didik. 3. Dari
hasil
penelitian
ini
dapat
tergambar
dengan jelas
dalam
setiaptabelnya, bahwa hal-hal positif yang diperoleh dalam penelitian ini, hasilnya diatas rata-rata. 4. Mata pelajaran PKn yang diajarkan melalui struktur pendidikan memiliki fungsi dan peranan dalam mencetak potensi manusia yang berbudaya social dan nasional yang dapat membentuk cirri khas dan dapat mewamai kepribadianjiwa bangsa dan rakyat Indonesia dimata dunia.
B. Saran
Pada bagian ini penlliis ingin menyampaikan saran-saran yang mungkin dapat berguna dan bermanfaat bagi guru bidang studi PKn , sekolah, masyarakat dan bagi penlliis sendiri sebagai berikut : I. Kepada guru bidang studi PKn dalam melaksanakan KBM di sekolah agar lebih mengarahkan orientasinya pada segi pendidikan akhlaknya, bukan hanya segi pengajarannya saja. Dan agar lebih meningkatkan upaya dalam menanamkan segi penghayatannya serta pengamalan
siswa terhadap
49
pendidikan akhlak yang harus ada, karena orang yang tidak memiliki akhlak bagaikan sebuah pohon yang tidak berbuah. 2. Kepada semua guru harus dapat mengenal karakteristik peserta didiknya, harus bersikap jujur, bijaksana dalanl setiap menghadapi masalah anak didik, harus menjadi suri tauladan yang baik, harus dapat bekerjasama dengan orang tua murid dalam rangka membentuk kepribadian peserta didik. 3. Kepada semua guru harus memiliki beraneka macam metode yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar, sehingga peselia didik tidak cepat bosan dengan materi yang sedang diajarkan. 4. Kepada pihak sekolah agar membentuk persatuan orang tua murid dan guru (POMO) untuk menciptakan sebuah kelja sarna dan hubungan timbal balik antara sekolah dan rumah, sehingga perkembangan pendidikan dan kepribadian serta perilaku anak dapat lebih dimonitor atau dikontrol selia lebih terkoordinir dengan baik agar tidak terpengaruh dengan hal-hal yang negatif. 5. Kepada masyarakat agar tetap mempunyai kepribadian yang baik dan akhlak yang mulia serta aqidah yang kokoh agar tidak mudah digoyahkan dari negara luar. 6. Kepada seluruh siswa-siswi Madrasah Tsanawiyah Al Bahri agar selalu patuh terhadap apa yang telah diajarkan dan mengamalkan ajaran agama Islam untuk bekal di hari tua nanti.
DAFTAR PUSTAKA Abudinata, Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta:Logos Wacana Ilmu, 1997. A1wiso1, Psikologi Kepribadian. Malang: VMM Pres, 2006. Anahlawi, Abdurahman. Prinsip-prinsip dan Metode Pendidikan Islam dalam Keluaraga Di Sekolah dan Masyarakat. Bandung: CV Diponegoro, 1989. Azra, Azyumardi. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Tim ICCE UIN, 2003. Barata, Sumardi Surya. Psikologi Kependidikan. Jakarta: Rajawali Pres,1990. Depag, Direktorat Jendral Bimbaga Islam Wawasan Tugas Guru Dan Tenaga Kependidikan. Jakarta, 2005. Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakalia: Balai Pustaka, 1998.
Bahan
Dasar Peningkatan Jakarta,1994.
Wawasan
Pendidikan
Guru
Agama
Islam.
Permendiknas Sistem Nasional Dan Peraturannya. Jakarta, 2006. Kurikulum 2004.Depagri Direktorat Jenderal Bimbaga Islam.JakaIia,2004.
Buku PKN SLTP .Pt Tiga Serangkai, 2004. Malcmun, Abin Samsudin. Psikologi Kependidikan. Bandung: Pt Rosdakarya, 2005. Marimba, Ahmad D. Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: Al rna arif, 1986. Purwadimanto, WJS. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1976. Purwanto, Ngalim. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya,1995. Qutbh, Muhamad. Sisten Pendidikan Islam. Bandung: Pt AI rna arif,1984. Saleh, Abduralunan. Madrasah dan Pendidikan Anak Bangsa. Jalcarta: Rajawali Pres, 2005. Sapriadi, Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Grafika Utama, 2001. Sujanto, Agus. Psikologi Kepribadian. Jakarta: Bumi Aksara,1991.
51
Sumantri, Muhamad Numan. Menggagas Pembahasan Pendidikan IPS. Bandung: Pt Rosdakarya, 2001.
Undang-Undang Guru Dan Dosen, dan Sisdiknas. Jakmta: Wacana Intelektual, 2005. UURI, UU TentangPendidikan Sistem Nasional dan Pelaksanaannya. Jakarta: Cemerlang,2003. Winarno, Pendidikan Kewarganegaraan. Surakarta: Bumi Aksara, 2006. Zuhairini, Filsafat pendidikan Islam. Jakarta:Bumi Aksara,1992.
Lampiran 1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama
: CACIH NURHAYA1'1
1'empat 1'anggal/Lahir
: Sukabumi, 08 maret 1980
Jenis Kelamin
: Perempuan
Status
: Menikah
Pekelj aan
: Guru
Alamat
: Jalan Batu Ampar I Gg. H. Nusi Rt 04/02 Kramat Jati Jakarta 1'imur.
Pendidikan :
I. Sekolah Dasar Negeri Pasir Biru Sumedang, lulus tahun 1992 berijazah. 2. Sekolah Madrasah 1'sanawiyah/ MTs Al Kahfi Jakarta Timur, lulus tahun 1996 berijazah 3. Sekolah Menengah Kejuruan Wijaya Kusuma Jakarta 1'imur, luhls tahun 2000 berijazah. 4. Universitas Negeri Jakarta Program Penyetaraan D II, Luhls tahun 2003 berijazah 5. LBIQ Program Pengajaran Alqu'ran tingkat menengah- tingkat tartil lulus tahun 2005 berijazah
Lampiran 2 Angket Penelitian FUNGSI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK
A. Identitas responden Nama siswa
.
Kelas
.
Sekolah
.
Alamat
.
B. Petunjuk Pengisian I. Isilah pertanyaan dan pernyataan di bawah ini menurut jawaban kamu dengan memilih salah satu pilihan ya, kadang-kadang & tidak, yang sesuai dengan pilihan dan pendapatmu secara jujur dan objektif. 2. Angket ini bertujuan ilmiah untuk mengukur peranan dan fungsi mata pelajaran Pkn dalam membentuk kepribadian peserta didik yang cliambil dalam juclul Skripsi ini. 3. Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya telah memberikan penclapat dalam mengisi angket ini.
I. Apakah setiap warga negara wajib dan berhak ikut serta clalam usaha pembelaan negara? a. Ya b. kaclang-kadang c. tidak 2. Sebagian wilayah RI cliakui oleh Negara Malasyia, apakh kamu setuju? a. Ya b. Kaclang-kadang c. Ticlak
3. Pada waktu pemilihan ketua OS IS, kamu dapat berperan serta dengan baik dalam pemilihan tersebut. a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak 4. Apakah kamu selalu mengikuti upacara bendera dengan khidmat? a.
Ya
b. Kadang-kadang c. Tidak 5. Memperingati hari-hari besar nasional hams clilandasi dengan si!eap rela berkorban, contohnya menyumbangkan sebagian tenaga untuk acara tersebut. a. Ya b. kadang-kadang c. tidak
6. Apakah kamu selalu mengisi waktu luang dengan kegiatan yang berguna,contohnya membaca buku? a. Ya b. kaclang-kadang c. ticlak 7. Ketika adikmu sedang asyik bermain, kamu tidak boleh mengganggunya. a.
Ya
b. kadang-kadang c. ticlak
8. Kamu hams bersikap jujur clan berani mengakui kesalahan sekecil apaplin. a. Ya b. kadang-kadang c. ticlak
9. Dimanapun kila berada kila harus bersikap sopan sanlun dan berlulur kala yang lemah lembut. a. Ya b. kadang-Icadang c. lidak 10. Apakah kamu akan menenma masulcnya budaya dari Negara lain asallcan lidak berlenlangan dengan dengan kepribadian bangsa, pancasila dan undangundang yang ada di negara Indonesia.