Bab III Geologi Daerah Penelitian
Gambar 3.8 Analisis kinematika dan geometri sesar dari data bidang sesar, kekar gerus dan kelurusan sungai untuk Sesar Malekko 3
x
Foto 3.30 Bidang Sesar Malekko 3 di Salu Malekko.
5. Sesar Naik Makkamma 1 Sesar ini memanjang baratdaya – timurlaut sepanjang Salu Makkamma dengan kemiringan ke tenggara. Penentuan sesar ini didasarkan atas kekar-kekar gerus, breksiasi, dan kelurusan sungai. Analisa struktur pada dua area di Salu Makkamma menunjukkan bahwa jenis sesarnya adalah sesar naik menganan. Kedudukan sesar pada lokasi MK 4250 adalah N 65° E/ 42,1° S, netslip sebesar 31,8°, N 105,2° E, dan pitch 51° dengan arah tegasan utama 7,7°, N 118,2° E. Kedudukan sesar pada lokasi MK 218-223 adalah N 55° E / 30,3° S, netslip sebesar 28,3°, N119,4°E, dan pitch 67,5° dengan arah tegasan utama 40,3°, N314,5°E. Geologi Daerah Pabettengan dan Sekitarnya, Kecamatan Bonehau, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat 55
Bab III Geologi Daerah Penelitian
Gambar 3.9 Analisis kinematika dan geometri sesar dari data breksiasi dan kekar gerus untuk Sesar Makkamma di lokasi MK 42-50
6. Sesar Naik Makkamma 2 Kenampakan sesar bisa dilihat di Salu makama, lokasi MK 150. Di zona sesar yang berkedudukan N 36° E/ 38° SE ini berkembang kekar-kekar dan breksiasi.
Foto 3.31 Kenampakan Sesar Naik Makkamma 2 di Salu Makkamma.
Geologi Daerah Pabettengan dan Sekitarnya, Kecamatan Bonehau, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat 56
Bab III Geologi Daerah Penelitian
7. Sesar Naik Kamande Sesar kamande merupakan backthrust memanjang dengan arah baratdaya – timurlaut dan kemiringan ke utara. Sesar ini memelewati Dusun Kamande yang terletak di bagian tengah Salu Mao, dan Desa Dengen. Sesar ini dikenali dengan adanya offset sesar naik di Salu Tiwo, rekahan rekahan. Selain ini penentuan sesar ini dibantu dengan kelurusan lembah. Analisa sesar di Salu Mao dilakukan pada lokasi MO 96-97
dengan
melakukan pengukuran kekar-kekar gerus. Dari analisa tersebut didapatkan pergerakan sesar naik menganan dengan kedudukan N 230° E / 56° NW, netslip sebesar 37,3°, N261,2°E, dan pitch 47,4°. Arah tegasan utama 71,7°, N279,7°E.
Gambar 3.10 Analisis kinematika dan geometri sesar dari data kekar gerus dan kelurusan lembah untuk Sesar Kamande di lokasi MO 96-97
8. Sesar Naik Tiwo Sesar Tiwo memiliki arah baratdaya – timurlaut dan kemiringan ke baratlaut. Sesar ini tersingkap di SaluTiwo dan dikenali dengan adanya offset sesar naik di Salu Tiwo. Panjang pergerakan sesar di salu tiwo tidak dapat dilihat di lapangan sebab perlapisan yang ada di hangingwall tidak ditemukan pada bagian footwall (kemungkinan tidak tersingkap ke permukaan) (Foto 3.32). Kedudukan sesar ini adalah N 228° E/ 58° NW.
Geologi Daerah Pabettengan dan Sekitarnya, Kecamatan Bonehau, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat 57
Bab III Geologi Daerah Penelitian
Bps-blp
Blp
Foto 3.32 Singkapan Sesar Tiwo di Salu Tiwo; foto menghadap ke timur
9. Sesar Naik Kayang Sesar ini terletak di Salu Kayang dengan arah baratdaya – timurlaut. Sesar Kayang memiliki kemiringan ke arah selatan dan memisahkan Satuan Napal di sebelah utara dan Satuan Batupasir-Batulempung di sebelah selatan. Manifestasinya di terlihat pada Satuan Napal, yaitu berupa struktur fibrous quartz slickenside pada bidang sesar. Bidang sesar berkedudukan N 90° E / 45° S dengan netslip sebesar 20,7°, N 120° E, dan pitch: 38,4°.
Foto 3.33 Fibrous quarts slickenside di Salu Kayang
10. Sesar Naik Paniki Sesar Paniki memiliki arah baratdaya – timurlaut dengan kemiringan ke selatan. Sesar ini merupakan sesar naik yang memisahkan satuan batupasir-
Geologi Daerah Pabettengan dan Sekitarnya, Kecamatan Bonehau, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat 58
Bab III Geologi Daerah Penelitian
metamorf dengan satuan batulempung-batulempung dan batu gamping. Sesar Paniki teramati dengan berkembangnya kekar gerus di sepanjang jalan bagian barat Desa Pabetengan. Kekar kekar tersebut berkembang di batuan kataklastik. Analisa sesar di lokasi PN 96-97 dengan melakukan pengukuran kekarkekar gerus dan kelurusan morfologi. Dari analisa tersebut didapatkan pergerakan sesar naik menganan dengan kedudukan N 57,7° E / 60,3° NW, netslip sebesar 29,7°, N327,7°E, dan pitch 75°. Arah tegasan utama 27,1°, N133,9°E.
Gambar 3.11 Analisis kinematika dan geometri sesar dari data kekar gerus dan kelurusan topografi untuk Sesar Paniki di lokasi PN 169-175.
3.2.2.2 Sesar-Sesar Mendatar 1. Sesar Mendatar Salutiwo Sesar ini merupakan sesar geser mengiri berarah baratlaut – tenggara. Penarikan sesar ini didasarkan atas kelurusan topografi dan kekar gerus yang berkembang di Salu Tiwo. Analisis sesar di lokasi TW 1-8 dilakukan dengan melakukan pengukuran kekar-kekar gerus dan breksiasi. Dari analisa tersebut didapatkan pergerakan sesar mengiri naik dengan kedudukan N 315° E/ 40,2° NE, netslip sebesar 19,8°, N 114,4° E, dan pitch 25,4°. Arah tegasan utama 6,9°, N103,6°E.
Geologi Daerah Pabettengan dan Sekitarnya, Kecamatan Bonehau, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat 59