FORMALISASI SATUAN TUGAS PENANGGULANGAN BENCANA CIPINANG BESAR UTARA (STPB CBU) 2009 KELURAHAN CIPINANG BESAR UTARA, KECAMATAN JATINEGARA KOTAMADYA JAKARTA TIMUR DKI JAKARTA
KATA PENGANTAR
Pemerintah Kelurahan Cipinang Besar Utara, Jakarta Timur Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan segala rahmat dan nikmatnya, sehingga telah terbentuknya sebuah organisasi masyarakat yaitu SATUAN TUGAS PENANGGULANGAN BENCANA CIPINANG BESAR UTARA (STPB‐CBU) yang khusus menanggulangi bencana di Kelurahan CBU. Dengan adanya STPB maka banyak tugas kami selaku pemerintah kelurahan yang terbantu dan diringankan. Saya sebagai Lurah Cipinang Besar Utara menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam‐ dalamnya terhadap semua pihak terutama kepada para Ketua RW, Dewan Kelurahan, tokoh masyarakat dan unsur masyarakat lainnya yang telah membantu terbentuknya orgnisasi ini. Terima kasih secara khusus saya ucapkan kepada ACF, sebagai LSM yang terus menerus memberikan dukungan kepada masyarakat CBU baik dukungan moril maupun materil. Saya berharap dengan adanya profil STPB ini akan dapat memudahkan masyarakat CBU labih memahami STPB dengan lebih baik.
i
KATA PENGANTAR
Ketua Paguyuban RW Kelurahan Cipinang Besar Utara, Jakarta Timur Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT atas karunianya kita dapat menjalani kehidupan ini dengan baik. Cikal bakal organisasi yang pernah kami rumuskan bahkan sudah kami coba jalankan pada beberapa tahun lalu, saat ini telah berdiri dengan nama SATUAN TUGAS PENANGGULANGAN BENCANA CIPINANG BESAR UTARA (STPB‐CBU). Ini adalah suatu kebanggaan bagi kami selaku pembina sekaligus pendiri sebagai awal usaha kemandirian sosial bagi masyarakat. Kami sadar dalam perjalanannya STPB ini baru dalam tahap awal, dan akan banyak lagi tantangan serta perjuangan yang harus dihadapi di masa yang akan datang. Hal ini membutuhkan keterpaduan perencanaan dan kekompakan berbagai elemen masyarakat yang ada di CBU dalam menjalankan berbagai kegiatan. Oleh karena itu, melalui profil ini kami mengucapkan terima kasih kepada ACF, selaku mitra yang banyak mendukung baik secara moril maupun materiil. Terima kasih juga kepada Lurah CBU, Dewan Kelurahan, para tokoh masyarakat yang senantiasa mendukung kami baik yang terkait langsung dengan STPB maupun terhadap masyarakat CBU secara umum. Akhir kata, semoga amal perbuatan kita mendapat balasan yang setimpal dengan apa yang telah kita perbuat.
ii
KATA PENGANTAR
Ketua Umum STPB Cipinang Besar Utara, Jakarta Timur Tiada kata yang terucap kecuali rasa syukur atas segala rahmat Allah SWT, juga rasa bangga atas kerja masyarakat Cipinang Besar Utara untuk membentuk organisasi SATUAN TUGAS PENANGGULANGAN BENCANA CIPINANG BESAR UTARA (STPB‐CBU). Berbekal kemauan dan kekompakan para warga masyarakat yang menyadari akan masalah bersama yaitu banjir, kebakaran dan konflik, maka para unsur terutama Para Ketua RW bertekad menanggulanginya melalui sebuah wadah. Dengan proses yang cukup panjang wadah yang diharapkan itu dapat dibentuk walaupun sebelumnya ada beberapa kendala baik internal maupun eksternal, namun dapat di atasi dengan semangat kebersamaan. Terlepas dari kelebihan dan kekurangan yang saat ini dimiliki STPB. Rasa terima kasih saya sampaikan kepada para Ketua RW dan Lurah CBU yang mempercayakan pengelolaan manajemen STPB kepada kami, dan tentu saja kepercayaan ini akan kami emban dengan sungguh‐sungguh sehingga menghasilkan berbagai karya dan kegiatan yang berguna bagi masyarakat CBU. Terima kasih yang tidak terhingga saya ucapkan juga terhadap LSM ACF yang selama ini mendukung kami baik peningkatan pengetahuan, maupun dukungan dana dan perlengkapan untuk berbagai kegiatan kami, semoga kerjasama ini dapat membuat STPB menjadi organisasi yang kuat dan mandiri nantinya. Mudah‐mudah dengan adanya profil STPB‐CBU ini dapat memudahkan masyarakat CBU labih memahami STPB dengan lebih baik.
. iii
KATA PENGANTAR
Community Organizer Cipinang Besar Utara Action Contre la Faim – Indonesia Mission Sejak awal ketika kami memulai pendampingan kami di kelurahan CBU, ada modal sosial yang kuat dalam masyarakat ini yang mungkin kurang dimiliki oleh masyakarat kelurahan lain, yaitu banyaknya local champion atau community leader yang memberikan perhatian terhadap perbaikan kehidupan masyarakatnya. Namun perhatian tersebut baru berupa riak‐riak yang belum terumuskan dengan baik. Di samping itu kondisi kelurahan belum mendukung akan berkembangnya aspirasi itu. Seseuai dengan mandat yang diberikan, ACF berkeinginan melihat masyarakat CBU dapat mengatasi masalah yang mereka hadapi seperti banjir, minimal mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh dampak banjir itu. Untuk menguranginya, salah satu jalan yang paling efektif adalah dengan membentuk kesepakatan bersama dalam sebuah organisasi. Walaupun selama ini kami sudah sudah mencoba memfasilitasi berbagai kegiatan dalam rangka meningkatkan kemampuan dalam menanggulangi banjir, namun rasanya tidak se‐efektif ketika sebuah organisasi seperti STPB terbentuk. Ada kesamaan semangat dan perjuangan di antara anggota STPB dan unsur masyarakat lainnya yang mendukung. Oleh karenanya, kami akan terus mendukung STPB dan masyarakat CBU umumnya sampai batas waktu kerja kami di kelurahan CBU berakhir.
iv
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR LURAH CIPINANG BESAR UTARA ............................................................................. i KATA PENGANTAR KETUA PAGUYUBAN RW CIPINANG BESAR UTARA ................................................. ii KATA PENGANTAR KETUA UMUM STPB CIPINANG BESAR UTARA ....................................................... iii KATA PENGANTAR COMMUNITY ORGANIZER CIPINANG BESAR UTARA .............................................. iv DAFTAR ISI........................................................................................................................................... v BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 1 BAB I.1. LATAR BELAKANG ........................................................................................................................ 1 BAB I.2. TUJUAN PEMBENTUKAN STPB .................................................................................................... 1 BAB I.3. PROSES PEMBENTUKAN STPB ..................................................................................................... 2 BAB I.4. OUTPUT PEMBENTUKAN ORGANISASI STPB ............................................................................... 2 BAB II. MATERI FORMALISASI STPB ...................................................................................................... 4 BAB II.1. PROSES FORMALISASI................................................................................................................. 4 BAB II.2. HASIL FORMALISASI.................................................................................................................... 4 BAB II.3. DEFINISI ...................................................................................................................................... 6 BAB II.4. VISI DAN MISI.............................................................................................................................. 6 BAB II.5. STRUKTUR ORGANISASI.............................................................................................................. 6 BAB II.6. TUGAS DAN FUNGSI ................................................................................................................... 7 BAB III. PENUTUP............................................................................................................................... 13 LAMPIRAN 1. STRUKTUR ORGANISASI STPB CIPINANG BESAR UTARA................................................ 14 LAMPIRAN 2. PROFIL PENGURUS STPB CIPINANG BESAR UTARA........................................................ 15 LAMPIRAN 3. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TANGGAP DARURAT............................................ 20 LAMPIRAN 4. PROSEDUR TETAP SISTEM PERINGATAN DINI BANJIR ................................................... 33 LAMPIRAN 5. DAFTAR PERLENGKAPAN DARURAT STPB CIPINANG BESAR UTARA .............................. 48 LAMPIRAN 6. PETA ADMINISTRASI CIPINANG BESAR UTARA ............................................................. 49 LAMPIRAN 7. PETA RISIKO BANJIR CIPINANG BESAR UTARA .............................................................. 50 LAMPIRAN 8. PETA RISIKO KEBAKARAN CIPINANG BESAR UTARA ...................................................... 51 LAMPIRAN 9. PETA RISIKO DBD CIPINANG BESAR UTARA................................................................... 52 LAMPIRAN 10. SK. GUBERNUR NO. 96 TAHUN 2002 ........................................................................... 53 LAMPIRAN 11. UU. NO.24 TAHUN 2007 – TENTANG PENANGGULANGAN BENCANA .......................... 82 LAMPIRAN 12. SK.KELURAHAN CIPINANG BESAR UTARA TENTANG PEMBENTUKAN STPB ............... 109 LAMPIRAN 13. KARAKTER ANCAMAN DAN PENILAIAN RISIKO OLEH KOMUNITAS............................ 110 v
DAFTAR ISI LAMPIRAN 14. RENCANA AKSI KOMUNITAS..................................................................................... 113
vi
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kelurahan Cipinang Besar Utara adalah salah satu Kelurahan di DKI yang berpenduduk padat dan cenderung kumuh dengan jumlah penduduk sekitar 40.000 jiwa dan rata‐rata 3000 jiwa/RW. Masalah yang dihadapi masyarakat CBU adalah banjir, kebakaran, dan konflik horizontal. Setiap tahun tidak kurang dari enam sampai sembilan RW di wilayah ini yang menjadi wilayah langganan banjir. Namun dampaknya semakin besar dirasakan pada siklus banjir besar. Sebagai gambaran saja, pada tahun 2002 dan 2007 sebanyak 11 RW terendam banjir dengan menimbulkan berbagai dampak yang merugikan masyarakat, baik berupa kehilangan nyawa, harta benda, maupun gangguan kesehatan. Secara umum keadaan demikian adalah menjadi kewajiban pemerintah untuk menanggulanginya, namun agaknya kemampuan dan perhatian pemerintah yang terbatas, sehingga warga sendirilah yang harus mengatasi masalah mereka sendiri. Oleh karena itu, setelah melihat berbagai permasalahan yang ada dipandang perlu adanya gerakan penanggulangan yang terlembaga untuk melakukan kegiatan secara terencana, terpadu, dan menyeluruh di wilayah Kelurahan CBU. Untuk mewujudkan hal tersebut maka pada tanggal 29 Nopember 2008, dengan difasilitasi oleh LSM ACF yang bekerja di wilayah Kelurahan CBU, maka terbentuklah SATUAN TUGAS PENANGGULANGAN BENCANA CIPINANG BESAR UTARA (STPB‐CBU). STPB mempunyai struktur dan tupoksi yang telah disusun dan telah disepakati oleh masyarakat Cipinang Besar Utara serta mendapat dukungan penuh oleh Kelurahan CBU. I.2. Tujuan Pembentukan Organisasi STPB Tujuan terbentuknya organisasi STPB ini adalah: 1. Untuk mengakselerasi masyarakat dalam hal aksi, koordinasi, motivasi, dan kerjasama dalam mengatasi banjir, kebakaran, dan konflik horizontal
1
2. Menciptakan sistem dan menjalankan penanggulangan bencana baik sebelum, saat, dan sesudah bencana terjadi secara terpadu dan menyeluruh 3. Selain mengatasi bencana diharapkan organisasi STPB juga berfungsi sebagai motor penggerak masyarakat dalam bidang pelayanan kesehatan dan kebersihan I.3. Proses Pembentukan Organisasi STPB masih ada tambahan dari pak martius Proses terbentuk STPB dimulai dengan pertemuan antara program penguatan Satlinmas yang sudah dilaksanakan ACF dari tahun 2007 di Kelurahan Cipinang Besar Utara. Sejalan dengan itu ada ide dan keinginan masyarakat CBU khususnya para Ketua RW yang tergabung dalam Paguyuban RW untuk membentuk Satgas Bencana. Paguyuban RW memiliki keinginan yang kuat yaitu membuat wadah/badan penanggulangan bencana. Sedangkan ACF dalam program dampingannya mengharapkan Satlinmas CBU menjadi motor kegiatan kebencanaan di Kelurahan Cipinang Besar Utara, namun ACF tidak dapat mengharapkan sepenuhnya terhadap pemerintah Kelurahan yang tupoksinya luas. Di samping itu, Paguyuban RW yang sudah pernah memulai membentuk satgas pada tahun‐tahun sebelumnya kurang berjalan karena minimnya dukungan berbagai pihak. Maka pada tanggal 29 November 2008 tercetuslah pembentukan organisasi penanggulangan bencana di Kelurahan CBU dengan nama SATUAN TUGAS PENANGGULANGAN BENCANA –CIPINANG BESAR UTARA disingkat menjadi STPB‐CBU yang telah disepakati bersama seluruh elemen masyarakat CBU. Kesepakatan ini tercetus di dalam workshop perencanaan Satlinmas 3 Kelurahan DKI Jakarta yang diadakan di Hotel Grand Cempaka, Jakarta. Setelah pendeklarasian itu kemudian ditindaklanjuti dengan berbagai pertemuan lanjutan untuk menyusun legal formalnya, seperti meminta persetujuan Lurah, penyusunan kepengurusan dan AD/ART, tupoksi organisasi dan program kerja. Walaupun saat workshop sudah disusun program kerja secara global, namun belum disusun secara kongkrit, karena sifatnya masih ide‐ide dasar saja. I.4. Output Pembentukan Organisasi STPB Output dari pembentukan organisasi STPB ini adalah sebagai berikut : 1. Terwujudnya satu gugus manajemen STPB sebagai pelaksana harian di sekretariat STPB 2. Satu pasukan satuan tugas (SATGAS) yang telah dilatih kedisiplinan di RINDAM JAYA
2
3. Serangkaian kegiatan kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana seperti banjir dan kebakaran di Kelurahan Cipinang Besar Utara 4. Serangkaian bakti sosial yang dilakukan di lingkungan Kelurahan Cipinang Besar Utara dalam bidang kebersihan dan kesehatan
3
BAB II MATERI FORMALISASI STPB II.1. Proses Formalisasi 9 Proses formalisasi telah dimulai setelah perencanaan strategis Satlinmas (sebelum menjadi STPB) di Hotel cempaka, saat itu memang hanya menyepakati terbentuknya STPB, kemudian akan memformalkan STPB di depan Lurah dan masyarakat Cipinang Besar Utara 9 Pertemuan untuk melakukan formalisasi STPB selanjutnya berlangsung di Kelurahan Cipinang Besar Utara yang dihadiri oleh segenap masyarakat Cipinang Besar Utara. Saat itu, secara aklamasi STPB berdiri dan diakui oleh masyarakat sebagai satu‐satunya organisasi penanggulangan bencana di Kelurahan CBU. Paguyuban RW CBU selaku pembina juga telah menunjuk ketua dan wakil ketua pengurus harian STPB 9 Pembuatan draft AD/ART dilakukan di RW 10 Kelurahan CBU. Namun Paguyuban RW saat itu belum mempersiapkan AD/ART yang akan dibahas, jadi tidak ada hal yang dapat disepakati berupa aturan organisasi. Yang berjalan saat ini hanya berupa kesepakatan‐kesepakatan para pengurus dan pembina yang belum dituangkan dalam AD/ART 9 Program Kerja STPB Program kerja STPB secara umum sudah dibuat dalam pertemuan pertama, namun sebagian tidak dijalankan di lapangan karena perubahan‐perubahan rencana akibat ada perjanjian kerjasama dengan stakeholders/pemangku kepentingan dan pihak luar yang membantu II.2. Hasil Formalisasi 1. Tahap Pertama a. Penyusunan Struktur dan Job Description • Penyusunan struktur dan job description STPB adalah merupakan rangkaian kegiatan yang cukup panjang melalui beberapa pertemuan, karena struktur dan jobdesk ini disusun dengan melihat ketersediaan sumber daya manusia di Kelurahan Cipinang Besar Utara dan sesuai dengan perkiraan orang yang dapat menjalankan mandat masyarakat dengan baik b. Penentuan Visi dan Misi
4
• Penentuan visi misi STPB disusun dengan kesepakatan masyarakat yang hadir dengan mempertimbangkan analisa SWOT yang disusun c. Program Kerja STPB • Program kerja STPB saat ini masih bersifat program kegiatan jangka pendek, karena sifatnya masih bekerjasama dengan berbagai lembaga dan instansi. Namun secara garis besarnya kegiatan yang dilakukan sesuai dengan visi misi organisasi, yaitu mengurangi dan mengatasi masalah banjir, kebakaran, dan konflik horizontal. • Di tingkat kepengurusan sudah banyak pertemuan‐pertemuan koordinasi yang dihadiri dan juga pelatihan peningkatan kapasitas dalam upaya meningkatkan kinerja organisasi. Sedangkan di tingkat SATGAS sudah banyak kegiatan yang dilakukan baik yang langsung berhubungan dengan bencana maupun kegiatan sosial lainnya. • Untuk ke depannya, sudah ada berbagai rencana kegiatan yang lebih mengarah dalam upaya menjaga kesinambungan jalannya organisasi, yaitu kegiatan yang mengarah kepada kegiatan ekonomi untuk kesejahteraan anggota dan dana untuk kegiatan organisasi. d. Penyusunan AD/ART Organisasi • Penyusunan AD/ART STPB sudah dilakukan sejak organisasi ini diresmikan oleh Lurah CBU, namun karena berbagai kegiatan dan kendala sumber daya manusia maka sampai saat ini belum dapat diselesaikan. 2. Tahap Kedua a. Revisi SOP • Standard Operating Procedure (SOP) ini direvisi karena memang tidak sesuai lagi dengan kondisi kelurahan Cipinang Besar Utara, terutama masalah kelembagaan saat ini sudah berubah khususnya penanggulangan bencana. SOP ini dibuat pada tahun 2007 sebelum terbentuknya STPB. Saat itu Satlinmas PBP kelurahan CBU yang mengambil peran sentral dalam SOP. b. Struktur STPB • Struktur STPB direvisi dari pengajuan pertama pada saat pengesahan oleh Lurah. Struktur hasil revisi ini lebih ramping dan sederhana (lihat lampiran 1).
5
c. Permohonan SK kepada Lurah • Sudah ada pembicaraan ke arah pembuatan SK oleh Lurah dalam rangka formalisasi Satlinmas, namun masih dipertimbangkan apakah STPB akan dibuat dengan badan hukum lain seperti LSM nantinya karena saat ini sedang diupayakan payung hukumnya. d. Penyusunan Struktur dan Deskripsi Kerja • Penyusunan struktur dan deskripsi kerja STPB belum menyeluruh, masih lebih menonjol pada tugas‐tugas satgas, sedangkan badan pengurusnya belum mempunyai deskripsi kerja yang lebih rinci dan jelas. II.3. Definisi Definisi Satuan Tugas Penanggulangan Bencana (STPB) CBU : •
Adalah organisasi sosial berkedudukan di Kelurahan Cipinang Besar Utara, bergerak dalam bidang penanggulangan bencana banjir, kebakaran, dan konflik horizontal bagi masyarakat CBU.
II.4. Visi dan Misi Visi STPB adalah :
Terwujudnya Masyarakat Yang Aman dari Bencana Misi STPB adalah 1. Menanggulangi bencana banjir, kebakaran dan konflik horizontal di Kelurahan CBU 2. Memberikan rasa aman bagi masyarakat dari ancaman bencana 3. Terus mengurangi risiko bencana yang mungkin timbul di Kelurahan CBU
II.5. Struktur Organisasi 1. PELINDUNG : Camat dan Lurah 2. PEMBINA : Paguyuban RW 3. PENGURUS : Ketua Umum Ketua I Ketua II Sekretaris I
6
Sekretaris II Bendahara Humas Logistik Dokumentasi 4. SATUAN TUGAS (SATGAS) SATUAN TUGAS REAKSI CEPAT KA‐UNIT SAR KA‐UNIT DAMKAR KA‐UNIT PAM SATUAN TUGAS PENDUKUNG KA‐UNIT PUBLIKASI KA‐UNIT PENGUNGSIAN KA‐UNIT PPK KA‐UNIT DAPUR UMUM SATUAN TUGAS LINGKUNGAN HIDUP KA‐UNIT SAR II.6. Tugas dan Fungsi Berikut diuraikan tugas dan fungsi masing‐masing anggota mulai dari pelindung organisasi sampai dengan satgas. 1. PELINDUNG: Melindungi organisasi STPB secara formal serta memberikan arahan organisasi 2. PEMBINA: 1. Membuat aturan‐aturan organisasi secara umum 2. Mengawasi kegiatan‐kegiatan yang dilakukan oleh Pengurus dan SATGAS STPB 3. PENGURUS: Ketua Umum 1. Memimpin misi/kegiatan STPB 2. Mengambil keputusan strategis setelah berkonsultasi dengan Pembina 3. Mengatur seluruh kegiatan STPB
7
Ketua I 1. Bersama Ketua Umum atau menggantikan Ketua Umum dalam memimpin misi/kegiatan STPB 2. Mengambil keputusan strategis setelah berkonsultasi dengan Ketua Umum 3. Mengatur seluruh kegiatan STPB setelah mendapat pendelegasian dari Ketua Umum Ketua II 1. Bersama ketua I dan Ketua Umum atau menggantikan ketua I dan Ketua Umum dalam memimpin misi/kegiatan STPB 2. Mengambil keputusan strategis setelah berkonsultasi dengan Ketua I dan Ketua umum 3. Mengatur seluruh kegiatan STPB setelah mendapat pendelegasian dari Ketua I dan Ketua Umum Sekretaris I 1. Membuat notulensi rapat 2. Membantu Ketua STPB dalam membuat laporan 3. Pengarsipan dan dokumentasi Sekretaris II 1. Membuat notulensi rapat jika Sekretaris I berhalangan 2. Membantu ketua STPB dalam membuat laporan jika Sekretaris I berhalangan 3. Pengarsipan dan dokumentasi jika Sekretaris I berhalangan Bendahara 1. Memegang dana kas 2. Membuat laporan keuangan bulanan 3. Mengatur pemasukan dan pengeluaran atas persetujuan ketua Humas
8
1. Memberikan informasi ke masyarakat bahaya banjir sebelum, saat, sesudah banjir 2. Memelihara komunikasi antar unit 3. Mewakili STPB untuk berhubungan dengan instansi lain 4. Menyampaikan laporan ke pihak lain 5. Dokumentasi seluruh kegiatan 6. Menyampaikan surat maupun undangan Logistik 1. Koordinasi dengan unit lain 2. Menyediakan sarana dan prasarana masing‐masing unit 3. Mendata sarana dan prasarana yang dimiliki 4. Merawat sarana dan prasarana 5. Dokumentasi kegiatan sarana dan prasarana 6. Mengontrol masuk dan keluar barang 4. SATUAN TUGAS 4.1. SATGAS REAKSI CEPAT/TANGGAP BENCANA A. KA‐UNIT SAR Kebutuhan : Perlengkapan Evakuasi Tugas
: -
Membentuk tim SAR
-
Mengikuti Pelatihan SAR
-
Mencari informasi korban banjir
-
Tindakan evakuasi saat banjir
-
Pengumpulan korban di pengungsian
-
Membuat catatan/laporan
-
Diperbantukan pada Satgas LH pada kondisi tidak terjadi bencana
B. KA‐UNIT DAMKAR Kebutuhan : Alat pemadam kebakaran, tenda pengungsian, dan logistik Tugas
:
9
-
Membentuk tim Siaga Pemadam Kebakaran
-
Mengevakuasi korban kebakaran dan asetnya
-
Meminta bantuan Tim PPK
-
Meminta bantuan tim Dapur Umum jika dibutuhkan
-
Meminta bantun unit Pengamanan
-
Membuat catatan/laporan
-
Diperbantukan pada Satgas LH pada kondisi tidak terjadi bencana
C. KA‐UNIT PENGAMANAN/KONFLIK Kebutuhan : Alat pemadam kebakaran, tenda pengungsian, dan logistik Tugas
: -
Membentuk tim Siaga Pengamanan
-
Menjaga keamanan lingkungan yang terkena bencana
-
Melakukan mediasi dan pengamanan saat terjadi konflik
-
Meminta bantuan tim lain jika diperlukan
-
Membuat catatan/laporan
-
Diperbantukan pada Satgas LH pada kondisi tidak terjadi bencana
4.2. SATGAS PENDAMPING A. KA‐UNIT PUBLIKASI Kebutuhan
: Alat‐alat publikasi
Tugas
: - Melakukan publikasi siaga bencana - Mengkoordinasikan semua unit saat bencana - Mengikuti latihan publikasi - Membuat catatan/laporan - Diperbantukan pada Satgas LH pada kondisi tidak terjadi bencana
B. KA‐UNIT PERTOLONGAN PADA KECELAKAAN (PPK) Kebutuhan : Perlengkapan Medis PPK Tugas
: -
Membentuk Tim PPK
10
-
Pelatihan PPK
-
Tindakan pertolongan pertama pada korban saat banjir
-
Berkoordinasi dengan tim kesehatan lain
-
Merujuk kerumah sakit jika dibutuhkan
-
Membuat catatan/laporan
-
Diperbantukan pada Satgas LH pada kondisi tidak terjadi bencana
C. KA‐UNIT DAPUR UMUM Kebutuhan
: Tenda Dapur Umum, Perlengkapan Dapur Umum, dan Logistik
Kegiatan
: -
Membentuk tim Dapur Umum
-
Pelatihan Tim Dapur Umum
-
Mengolah makanan untuk tim dan korban banjir
-
Mendistribusikan makanan ke tim dan korban banjir
-
Membuat catatan/laporan
-
Diperbantukan pada Satgas LH pada kondisi tidak terjadi bencana
D. KA‐UNIT LOGISTIK Kebutuhan Tugas
: Tenda dan logistik : -
Membentuk tim Pengungsian
-
Mengikuti pelatihan tim pengungsian
-
Mengatur dan mendata para pengungsi
-
Bertanggung jawab terhadap masalah dipengungsian
-
Membuat catatan/laporan
-
Diperbantukan pada Satgas LH pada kondisi tidak terjadi bencana
4.3. SATGAS LINGKUNGAN HIDUP A. KA‐UNIT KEBERSIHAN Kebutuhan
: Peralatan Kebersihan
Tugas
: -
Membentuk tim Kebersihan
11
-
Pelatihan Tim Kebersihan
-
Melaksanakan aksi kebersihan di lingkungan
-
Berkoordinasi dengan pihak lain dalam kegiatan kebersihan
-
Membuat catatan/laporan
-
Membantu Satgas bencana saat kondisi darurat
B. KA‐UNIT PENGHIJAUAN Kebutuhan
: Peralatan Penghijauan
Tugas
: -
Membentuk tim Penghijauan
-
Pelatihan Tim Penghijauan
-
Melaksanakan aksi penghijauan di lingkungan
-
Berkoordinasi dengan pihak lain dalam kegiatan penghijauan
-
Membuat catatan/laporan
-
Membantu Satgas bencana saat kondisi darurat
C. KA‐UNIT KESEHATAN Kebutuhan
: Perlengkapan Kesehatan
Tugas
: -
Membentuk tim Kesehatan Lingkungan
-
Pelatihan Tim Kesehatan Lingkungan
-
Melaksanakan aksi kesehatan lingkungan
-
Berkoordinasi dengan pihak lain dalam kegiatan kesehatan lingkungan
-
Membuat catatan/laporan
-
Membantu Satgas bencana saat kondisi darurat
12
BAB III PENUTUP Demikian Laporan Formalisasi STPB ini dibuat dengan tujuan adanya dokumentasi proses pelaksanaan dan pencatatan proses perubahan‐perubahan yang terjadi, sehingga dapat menjadi gambaran hasil usaha yang dilakukan oleh masyarakat Cipinang Besar Utara dalam upaya membangun sistem penanggulangan bencana yang efektif berbasis masyarakat. Ada banyak kekurangan dalam penyajian dokumen ini sehingga kritik dan saran dari berbagai pihak sangat diperlukan agar dapat mempermudah pemahaman bagi yang memerlukannya.
13
N 1. STRUKTUR ORGANISASI SATUAN TUGAS PENANGGULANGAN BENCANA KELURAHAN CIPINANG BESAR UTARA (STPB‐CBU) PELINDUNG :
ANDRIANSYAH IWAN HERIAWAN, SE.
PEMBINA :
M. SYAFRI NOER, SH. MSi. H.M. RAUF H. MULYATNO, MS.
PENGURUS: KETUA UMUM : RAHMAT DS. KETUA I : SLAMET RIYADI KETUA II : SAKIYO
KA-SATGAS REAKSI CEPAT :
KA-SATGAS PENDAMPING :
WAHYUDI KA-UNIT SAR : OSCAR P. KA-UNIT DAMKAR : ASMIRAT KA-UNIT PAM/KONFLIK : AHMAD
AGUS KA-UNIT PUBLIKASI : BASKORO KA-UNIT PPK : FAUZIAH KA-UNIT DAPUR UMUM : LIA KA-UNIT PENGUNGSIAN : YUDIYONO
SEKRETARIAT : SEKRETARIS I : AR. IDRIS SEKRETARIS II : SURONO BENDAHARA : TUGIMIN HUMAS : SAMSUDIN LOGISTIK : DARUSMAN
KA-KASATGAS LINGKUNGAN HIDUP: M. IDRIS KA-UNIT KEBERSIHAN : KRISNA KA-UNIT PENGHIJAUAN : SARIMIN KA-UNIT KESEHATAN : SANUSI
LAMPIRAN 2. PROFIL Pengurus STPB KELURAHAN CBU
No.
Nama Anggota
Alamat
No. Kontak
Dekel Aktif, Mantan ketua RW 012 CBU, juga menjabat sebagai pembina yayasan Yayasan Cipta Budaya utama (YCBU)
1
RAHMAT, DS. Ketua Umum
Pengajar RINDAM JAYA, Juga sebagai wakil RW 005 CBU
2
SLAMET RIYADI Ketua I
Pengurus RW aktif, juga sebagai ketua tim penanggulangan bencana banjir RW 011 CBU
3
0812‐13415192
021‐8513163
021‐857955
SAKIYO Ketua II
Pengurus Sholat Subuh Gabungan, juga ketua pengurus pembangunan mesjid RW 04, saat ini juga sebagai pengurus Warta CBU
4
0813‐84117083
AR. IDRIS Sekretaris I
15
Pengurus RW aktif, Pegawai negeri departemen Perhubungan
5
6
SURONO Sekretaris II
TUGIMIN TPK RW aktif, pensiunan Pelindo, juga mantan dekel CBU 2001‐2006 Bendahara
Wirausaha, juga mantan dekel CBU periode 2001‐2006
7
SAMSUDIN Humas
8
Photografer dan pengurus RT
0815‐8875600
0812‐13415192
021‐93652445
DARUSMAN Logistik
9
Karang Taruna dan Seniman
ASMIRAT Ka‐Unit DAMKAR
16
10
Wira Usaha dan Karang Taruna
AHMAD Ka‐Unit PAM
11
Karyawan
AGUS Ka‐Satgas Pendamping
12
Karang Taruna
Anggoro Ka‐Unit Publikasi
13
Karang Taruna
LIA. S. Ka‐Unit P2K
14
Mahasiswa dan Karang Taruna
85692353267
SARTI FAUZIAH
17
Ka‐Unit Dapur Umum
15
Karang Taruna
YUDIYONO Ka‐Unit Pegungsian
16
Pengurus RW aktif
0818‐694936
M.IDRIS Ka‐Satgas Ling. Hidup
17
Wirausaha dan Karang taruna
KRISNA Ka‐Unit Kebersihan
18
Ketua RW 07 dan Mantri Kesehatan
19
SANUSI Ka‐Unit Kesehatan
WAHYUDI Linmas RW, juga guru pramuka di Ka‐SATGAS tanggap beberapa sekolah di Jakarta Bencana
08170799007
18
Karyawan dan Karang Taruna, juga Tim SAR Kali Arus
20
02192305600
Oscar P. Ka‐Unit SAR
19
LAMPIRAN 3. Prosedur Tetap Tanggap Darurat Banjir STPB CBU PROSEDUR TETAP (PROTAP) TANGGAP DARURAT BANJIR KELURAHAN CIPINANG BESAR UTARA , KECAMATAN JATINEGARA JAKARTA TIMUR Disusun oleh: Warga Kelurahan Cipinang Besar Utara Difasilitasi oleh: Action Contre la Faim Dimusyawarahkan pada: Workshop Penyusunan Prosedur Tetap Tanggap Darurat Bahaya Banjir Kelurahan Cipinang Besar Utara di Hotel Alia‐Matraman, 18 Januari 2008
20
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Wilayah Cipinang Besar Utara adalah daerah yang dilalui aliran Kali Cipinang sehingga memiliki sejarah yang panjang jika dikaitkan dengan banjir yang melanda setiap tahun terutama pada musim penghujan. Bahkan disaat siklus banjir lima tahunan, air dapat datang dengan skala lebih besar. Hal tersebut tentu saja menimbulkan dampak yang merugikan bagi masyarakat khususnya yang bertempat tinggal di area yang rentan terhadap banjir yang pada saat banjir datang menjadi pengungsi untuk beberapa waktu. Kejadian ini seakan telah menjadi kegiatan rutin bagi masyarakat Kelurahan Cipinang Besar Utara. Selain karena letak yang kurang menguntungkan secara geografis, tepat ditengah‐tengah aliran Kali Cipinang yang berasal dari daerah pegunungan Bogor, hal ini diperparah oleh kondisi pengelolaan sungai yang kurang memperhatikan aspek pengelolaan lingkungan. Ini terbukti pada pengelolaan Kali Cipinang, termasuk saluran‐saluran air yang mengaliri kali Cipinang yang kini menjadi tempat pembuangan sampah oleh masyarakat. Namun diluar kondisi tersebut ada beberapa hal yang dapat dilakukan masyarakat dalam meningkatkan kemampuan untuk mengurangi dampak serta kerugian saat banjir datang melanda. Salah satunya adalah dengan menyusun suatu komitmen bersama mengenai tindakan bersama yang dilakukan setiap unsur masyarakat. Dan hal ini yang akan dituangkan dalam sebuah Prosedur Tetap Penanganan Banjir yang disusun bersama dan disepakati oleh masyarakat kelurahan Cipinang Besar Utara, kemudian disahkan oleh pimpinan Kelurahan Cipinang Besar Utara. I.2. Dasar Hukum 1. UU No 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana 2. Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 96 Tahun 2002 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 3. Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 1230 Tahun 2002 tentang Prosedur Tetap (Protap) Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi Propinsi DKI Jakarta.
21
I.3. Maksud dan Tujuan 1. Protap ini dimaksudkan untuk memberikan pedoman yang disepakati bersama dalam melakukan tindakan secara bersama, terpadu dan saling dukung dalam penanganan bencana banjir serta penanganan pengungsian 2. Agar penanganan bencana banjir bisa berjalan efektif dan maksimal sehingga dapat mengurangi risiko kerugian baik lahir maupun batin dari para korban banjir I.4. Ruang Lingkup Ruang lingkup wilayah dari prosedur tetap ini adalah seluruh wilayah administratif Kelurahan Cipinang Besar Utara. I.5. Pihak‐pihak yang terlibat 1. Internal •
Kelurahan/Satlinmas PBP
•
STPB
•
Dewan Kelurahan
•
RW
•
RT
•
FORMAPEL
•
Sholat Subuh Gabungan (SSG)
•
PKK
•
KARANG TARUNA
•
Tim Kali Arus
•
Puskesmas
•
Organisasi Pemuda
•
Pihak Lain Terkait
2. Eksternal •
Petugas Pintu Air Cipinang Hulu, A. N. Bapak Somad (021‐873 4784)
•
Satlak Jakarta Timur
•
PMI Cabang Jakarta Timur
•
POLSEK JATINEGARA
22
•
KORAMIL JATINEGARA
•
Suku Dinas Bintal Kesos Jakarta Timur
•
Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur
•
Kasat trantib
•
Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Timur
•
Suku Dinas Kebersihan Jakarta Timur
•
Pihak Lain Terkait
23
BAB II PROSEDUR KERJA II.1. Prosedur Kerja Sebelum Banjir 1. Mengikuti Prosedur Tetap Sistem Peringatan Dini yang sudah disusun dan dikoordinasikan oleh pihak Kelurahan /Satlinmas Cipinang Besar Utara. ALUR KERJA SEBELUM dan saat BANJIR
INFO SIAGA BANJIR
Sistem Peringatan Dini
KELURAHAN/ SATLINMAS
Keputusan Evakuasi/tidak
-
Kontak STPB
-
Kontak RW Kontak Dekel Persiapan alat dll. Persiapan Satgas Kontak organisasi lain
STPB
-
STPB Sirine - RT SMS - Dll Mesjid/Musholla Linmas RW
RW
- TIM SAR - Kel. Pemuda/relawan
RT RAWAN /WARGA
Perintah Evakuasi
Evakuasi
24
2. Persiapan Sebelum Banjir Semua warga Cipinang Besar Utara dapat mengetahui lokasi‐lokasi rawan banjir yang sudah di tetapkan sebagai wilayah yang harus di monitor. •
Lokasi RAWAN BANJIR a. RW 01 RT 01,RT 05, RT 06, RT 02, RT 04, RT 11, RT 12,. kecuali RT 11 b. RW 02 RT 01 s/d RT 12 c. RW 04 RT 01 s/d RT 15 d. RW 05 RT 02 , RT 03, RT 10, RT 11 kecuali RT 01, e. RW 08 RT 07 , 08 f.
RW 09 RT 01, 02, 03, 04 , 14, 15.
g. RW 10 RT 01 s/d RT 13 h. RW 11 RT 01 s/d RT 15 i.
RW 12 RT 01 s/d RT 15, kecuali RT 08
j.
RW 13 RT 01s/d RT 15
k. RW 14 RT 01s/d RT 12 Data kelompok rentan ( ibu hamil, anak‐anak, manula, orang sakit dan cacat ada di masing‐ masing RT/RW). •
Lokasi AMAN BANJIR a. RW 03 b. RW 06 c. RW 07 d. RW 08,
•
JALUR EVAKUASI a. RW 01 menuju Pos RW 01 dan Jalan Basuki b. RW 02 menuju TPU dan By Pass c. RW 04 menuju TPU dan CBS. Al‐Makbul. Jembatan RT 15 ke RW 03 RW 06 d. RW 05 menuju SDN 10 dan 11, CBS & Al‐Arqom e. RW 10 menuju Pos RW 10, Musholla Nurul Islam f.
RW 11 menuju RW 11, RW 08 dan RW 13, Lapangan Imigrasi
g. RW 12 menuju Masjid Baitul Haq dan Lapangan Imigrasi
25
h. RW 13 menuju Lapangan Imigrasi, jalan raya, dan rumah susun i.
RW 14 menuju Lapangan Belakang Penjara dan Rumah Susun
•
LOKASI PENGUNGSIAN a. Posko Utama di Lapangan Imigrasi b. Masjid Ar‐ridho (RW 01) c. Masjid At‐Taqwa (RW 02) d. Posko Darurat Tetap TPU Prumpung e. Posko Darurat Tetap Masjid Hayatul Islam dan Al‐Muttaqien f.
Posko Darurat Tetap Pos RW masing‐masing
g. Posko Darurat Tetap Jalan Basuki Rahmat dan Jalan Panjaitan h. Posko Darurat Tetap SDN 10 i.
Posko Darurat Tetap Jembatan/Cipinang Besar Selatan
j.
Masjid Ar‐Rasyid RW 12
k. Musholla Nurhaq l.
Musholla Al‐Maqbul RW 05
m. Sekretariat RW 09 n. Depan Sekretariat RW 06 o. Posko RW 05 dan 10 Pertigaan Pulo Maja 3. PERLENGKAPAN •
SATLINMAS/Kelurahan a. Perahu kano
: 2 unit
b. Tenda pleton
: 2 unit
c. Tali tambang
: 1 roll@40 m
d. Perlengkapan dapur umum •
•
: 1 set
Lumbung Pangan/Dewan Kelurahan a. Lumbung pangan
: 10 Juta
b. Indomie
:
STPB a. Perahu karet & dayung
: 2 unit
b. Tenda bazar
: 2 unit
26
c. Pelampung
: 12 Unit
d. Ban dalam
: 15 unit
e. Tali tambang (8 mm)
: 200 Meter
f.
P3K
: 2 Paket
g. Senter
: 4 Buah
h. HT HYT
: 2 Buah
i.
HT Motorolla
: 3 Buah
j.
Megaphone
: 1 Unit
k. Wireless (TOA)
: 1 Unit
l.
: 1 unit
m. Lampu emergency
: 4 Buah
n. Jas hujan
: 20 Buah
o. Generator/Genset
: 1 Buah
p. Sepatu boot
: 8 Buah
q. Alat fogging
: 1 unit
a. Pelampung
: 8 unit
b. Ban dalam
: 5 unit
: 2 unit
a. Tiang pancang
: 15 Tiang
b. Tali pelampung
: 400 meter
Tandu
•
KALI ARUS
c. Perahu karet mini •
RW 04
c. Peralatan dapur umum
: 1 unit
d. Sirine otomatis (RT 15)
: 1 unit
•
RW 05, RW 02 & RW 12 a. Sirine besar
:
b. sirine otomatis
: Hanya RW 02, 04 dan 05
•
RW 01, RW 02, RW 04, 05, 010, 012, 014
27
c. Signboard 7 RW •
RW 1 s/d 14 CBU a. Pengki b. Cangkul c. Gerobak d. Serokan sampah (Garpu sampah)
Ditambah dengan perlengkapan individu yang dimiliki oleh masing‐masing penduduk. II.2. PROSEDUR KERJA SAAT BANJIR 1. Peran setiap pihak saat terjadi banjir A. Internal •
Kelurahan: Memerintahkan evakuasi, menghubungi pihak luar untuk permintaan bantuan, meminta STPB DAN SATLINMAS membuka Posko sementara dan mengkoordonasikan penerimaan bantuan
•
STPB DAN SATLINMAS: Menyediakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan evakuasi warga bersama relawan setempat, menyiapkan lokasi pengungsian dan dapur umum
•
RW/RT: Menyampaikan perintah evakuasi kepada pengurus RT dan warga dan semua informasi ke warganya masing‐masing sesuai kebutuhan
•
PKK: Menyiapkan perlengkapan dan kebutuhan dapur umum serta mengusahakan obat‐ obatan untuk keperluan korban
•
Tim Kali Arus: Membantu evakuasi warga, persiapan tempat pengungsian dan dapur umum
•
Puskesmas: Menyiapkan tenaga medis dan perlengkapan yang diperlukan bagi pengungsi dan korban banjir.
•
Sekolah/mesjid: Menyediakan dan menyiapkan tempat pengungsian sementara.
B. Eksternal •
Tim SAR Satlak Jakarta Timur
: Membantu evakuasi
•
PMI Cabang Jakarta Timur
: Evakuasi dan logistic
•
Pintu air Cipinang Hulu
: Memberikan informasi kepada
Satlinmas/Kelurahan •
Pihak Lain
: Memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan
28
II.3. PROSEDUR KERJA SETELAH BANJIR 1. Penanganan Pasca Banjir •
STPB DAN SATLINMAS a. Mendata pengungsi, logistic dan data korban, menghubungi media dan bantuan medis b. Memberikan informasi kepada warga terkait dengan bantuan dan distribusinya c. Menjadi penghubung kepada pihak luar d. Menjaga keamanan lokasi pengungsian dikoordinir oleh : Satpol PP, Kepolisian, dan Satlinmas, keamanan lokasi yang ditinggalkan oleh warga dikoordinir oleh Satlinmas, Kelompok Pemuda, dan warga setempat
•
RW, RT, dan Kelompok Pemuda a. Membantu Satlinmas mendistribusikan bantuan kepada masyarakat b. Kebersihan lingkungan pasca banjir
•
Puskesmas a. Pengobatan pasca banjir b. Fogging/penyemprotan
•
PKK a. Terlibat dalam pembersihan lingkungan b. Mengadakan bakti sosial
2. Prosedur Kerja Penerimaan dan Penyaluran Bantuan 1. Tingkat Kelurahan a. Koordinator tingkat Kelurahan -
Lurah dan wakil Lurah
b. Pencatat Penerimaan -
Sekretaris Lurah dan jajarannya
-
STPB \
-
Tim distribusi bantuan
-
Satpol PP
-
PKK Kelurahan
-
KATAR
c. Pencatatan Prioritas Kebutuhan
29
-
Dewan Kelurahan
2. Tingkat RW a. Koordinator -
Ketua RW dan wakil Ketua RW
b. Pencatatan Penerimaan -
Sekretaris RW dan PKK tingkat RW
c. Tim distribusi bantuan -
Seksi Kesra RW
-
Karang Taruna tingkat RW
-
Hansip RW
30
BAB III SARANA PENDUKUNG •
Jaringan Komunikasi a. HT b. Handphone c. Pengeras suara Mesjid/TOA d. Sirene e. Megaphone
•
Kontak Penting a. PMI cabang Jakarta Timur b. Sudin BINTAL KESOS c. Penjaga pintu Air Cipinang Hulu d. Satlak Jakarta Timur e. SAR f.
LSM
g. Telkom h. Dinas Pekerjaan Umum i.
Dll
•
Organisasi Tanggap Darurat a. Kelurahan Cipinang Besar Utara b. STPB c. TIM Kali Arus d. Organisasi pemuda e. PKK
31
BERITA ACARA Yang bertanda tangan di bawah ini Lurah, Dekel, RW, RT, PKK, Organisasi pemuda, LPM, pada hari MINGGU Tanggal Dua Puluh Sembilan, Bulan Maret Tahun Dua Ribu Sembilan bertempat di Rumah Makan Sari Idaman Cipinang Muara, Jatinegara Jakarta Timur megesahkan REVISI PROSEDUR TETAP TANGGAP DARURAT KELURAHAN CIPINANG BESAR UTARA. …………………………………………. (LURAH CIPINANG BESAR UTARA) …………………………………………………………. (PERWAKILAN DEKEL CIPINANG BESAR UTARA) ……………………………………………………………………. (PERWAILAN KETUA RW KEL. CIPINANG BESAR UTARA) ………………………………………………………….. SATUAN TUGAS PENANGGULANGAN BENCANA ……………………………………………………………………… (PERWAKILAN KETUA RT KEL. CIPINANG BESAR UTARA) ………………………………………………………………….. (PERWAKILAN ORGANISASI PEMUDA KEL. CIPINANG BESAR UTARA) ………………………………………………………………………… (PERWAKILAN PKK KEL. CIPINANG BESAR UTARA)
32
LAMPIRAN 4.
PROSEDUR TETAP (PROTAP) SISTEM PERINGATAN DINI BAHAYA BANJIR KELURAHAN CIPINANG BESAR UTARA KECAMATAN JATINEGARA JAKARTA TIMUR PROVINSI DKI JAKARTA Disusun oleh : Warga Kelurahan Cipinang Besar Utara Difasilitasi oleh : Action Contre la Faim Dimusyawarahkan pada: Workshop ” Revisi Prosedur Tetap Sistem Peringatan Dini Kelurahan Cipinang Besar Utara” di RM Makan Sari Idaman Cipinang Muara, Tanggal 1 – April 2009.
33
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
Bencana banjir yang terjadi tiap tahun tepatnya pada musim penghujan selalu melanda
Propinsi DKI Jakarta pada umumnya dan khususnya melanda wilayah Kelurahan Cipinang Besar Utara. Bencana ini telah menelan korban jiwa dan kerugian harta benda yang cukup besar. Ada beberapa penyebab terjadinya banjir di Cipinang Besar Utara, antara lain : letak atau kondisi topografis Cipinang Besar Utara yang merupakan daerah rendah dan memiliki wilayah cekungan di daerah tertentu terutama yang berbatasan dengan sungai. Demikian pula seperti diketahui bahwa wilayah Kelurahan Cipinang Besar Utara juga dilewati Sungai Cipinang yang terletak di sebelah timur yang juga sebagai pembatas wilayah antara Kelurahan Cipinang Besar Utara dengan Kelurahan Cipinang Besar Selatan.
Selain kondisi topografis ada juga penyebab lainnya yaitu masalah lingkungan seperti
sampah yang menyumbat sungai maupun selokan dan pemukiman yang tumbuh liar di sepanjang bantaran sungai yang seharusnya kalau mengikuti peraturan harus berada sejauh kurang lebih 15 meter dari wilayah sempadan sungai. Selain itu masalah kondisi cuaca turut mempengaruhi seperti curah hujan yang sangat tinggi dan terus‐menerus terjadi selama beberapa hari yang menyebabkan jumlah debit air di wilayah Jakarta bertambah sehingga tidak mampu tertampung lagi oleh sungai‐sungai yang semakin mendangkal dan mengecil. Curah hujan yang tinggi tersebut membuat debit air di pintu air di hulu maupun di hilir menjadi naik sehingga menyebabkan banjir. Permukaan air pada beberapa pintu air di hulu naik sebelum terjadi banjir di wilayah hilir. Cipinang Besar Utara merupakan salah satu daerah hilir. Sedangkan hulu sungai Cipinang terletak di daerah Cibinong dan sekitarnya.
Dalam hal ini untuk penanggulangan banjir Pemerintah melalui SATKORLAK PBP Propinsi
DKI Jakarta telah memanfaatkan informasi pintu air sebagai salah satu informasi peringatan dini banjir disamping ramalan cuaca dari BMG. Demikian juga di kelurahan CBU Informasi ketinggian pintu air dan ramalan cuaca menjadi Sistem Peringatan Dini yang juga digunakan di Kelurahan CBU.
34
ALUR KERJA SEBELUM dan saat BANJIR
INFO SIAGA BANJIR
Sistem Peringatan Dini
KELURAHAN/ SATLINMAS
Keputusan Evakuasi/tidak
STPB
Evakuasi
RW
Perintah Evakuasi
-
Kontak STPB
-
-
Kontak RW Kontak Dekel Persiapan alat dll. Persiapan Satgas Kontak organisasi l i
-
-
-
STPB Sirine - RT SMS - Dll Mesjid/Musholla Linmas RW
- TIM SAR
- Kel. Pemuda/relawan
RT RAWAN /WARGA
Gambar : Sistem Peringatan Dini Banjir di Kelurahan CBU.
35
Jika melihat skema di atas pada penerapannya sistem ini perlu pembenahan terutama pada
aliran informasi.
Pada Sistem Peringatan Dini mempunyai prinsip kecepatan dan keakuratan informasi. Jika oleh
suatu sebab penyampaian informasi ini menjadi lambat atau bahkan tidak sampai ke penerima terakhir yaitu masyarakat, maka masyarakat tidak siap siaga mengantisipasi datangnya ancaman bahaya banjir. Jika hal ini terjadi maka korban tidak terelakkan. Oleh karena itu pentingnya kecepatan aliran informasi penting untuk dibenahi, sedangkan keakuratan informasi sebenarnya terletak pada hasil pengukuran yang dilakukan oleh stasiun pengamatan di pintu air. Telah tersedia klasifikasi tingkat siaga yang ditetapkan oleh SATKORLAK berdasarkan ketinggian muka air pada pintu air. Namun ada beberapa klasifikasi yang perlu dirubah setelah dicek di lapangan. Seperti pintu air Cipinang Hulu yang fail (Papan Ukurnya) tidak lebih dari 200 cm, padahal pada tingkat Siaga 1 diukur melebihi 250 cm. Juga perbedaan versi ketinggian status normal (Siaga IV) dari SATKORLAK dan status normal versi PU. Hal‐hal di atas ditemukan dalam survey atau kunjungan langsung masyarakat ke beberapa pintu air, menjadikan alasan untuk perlu dilakukan pembenahan dalam segi keakuratan atau ketelitian pengukuran data. Jadi perlu pembenahan baik itu dari segi kecepatan informasi maupun keakuratan informasi.
Action Contre la Faim (ACF) telah memfasilitasi Kelurahan Cipinang Besar Utara dalam
membangun Sistem Peringatan Dini di tingkat Kelurahan dengan beberapa kegiatan diantaranya melalui Pembuatan Modelling Sistem Peringatan Dini yang merupakan kajian yang dibuat berdasarkan data‐data pengukuran baik itu dari ketinggian muka air, curah hujan harian, maupun ketinggian pasang‐surut. Dari sistem modeling diperoleh beberapa kesimpulan yang dapat dijadikan masukan untuk penentuan tingkat siaga dan wilayah yang terpengaruh oleh tingkat siaga. Selain itu juga dalam fasilitasi langsung dengan masyarakat telah dilakukan kegiatan workshop dan kunjungan ke beberapa pintu air terkait. Dari kegiatan‐kegiatan di atas diharapkan dapat membuat suatu Panduan berupa Prosedur Tetap yang dapat dipakai untuk kegiatan Antisipasi datangnya bahaya banjir atau Prosedur Tetap (ProTap) Sistem Peringatan Dini (EWS). ProTap EWS ini nantinya akan menjadi bagian Protap Penangulangan Banjir yang akan difasilitasi juga oleh ACF.
Protap merupakan dokumen resmi berisikan suatu tindakan‐tindakan atau langkah‐langkah
sistematis yang disepakati bersama antara instansi atau kelompok‐kelompok terkait mengenai tanggung jawab masing‐masing dalam suatu kegiatan yang terpadu. Jadi ruang lingkup ProTap EWS berisikan
36
tentang langkah‐langkah dalam hal penyebaran informasi peringatan dini dan juga respon setelah informasi tersebut diperoleh. I.2. Tujuan 1. Meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bahaya banjir dengan membenahi sistem peringatan dini yang ada 2. Membuat suatu pedoman atau langkah‐langkah sistematis dalam mengantisipasi datangnya bahaya banjir 3. Menentukan srategi dalam pengambilan keputusan kegiatan peringatan dini banjir I.3. Sasaran 1. Menentukan Tingkat Siaga Bahaya Banjir berdasarkan referensi yang ada maupun kondisi di lapangan 2. Menentukan alur atau rantai informasi EWS pada tingkat Kelurahan 3. Menentukan media komunikasi serta penyebaran alatnya 4. Menentukan koordinasi tindakan respon yang diambil masing‐masing instansi terkait atau kelompok terkait setelah informasi peringatan diperoleh
37
BAB II MATERI INTI II.1. Dasar Operasional
Berisikan langkah‐langkah atau tindakan masing‐masing pihak dari waktu ke waktu secara
berurutan dari awal data atau informasi awal diperoleh sampai informasi diterima terakhir oleh masyarakat beserta respon atau tindakan‐tindakan yang diambil oleh masing‐masing pihak dan koordinasinya. 1. Berdasarkan informasi ketinggian muka air pada pintu air di bawah ini maka diperoleh tingkat siaga : Perbandingan Tingkat Siaga di beberapa Pintu Air berpengaruh di Kelurahan Cipinang Besar Utara ‐ Jakarta Timur Tingkat Siaga pada beberapa pintu air untuk Sungai Cipinang Cipinang Besar Utara Tingkat Siaga
PA. Cipinang Hulu
PA. Sunter Hulu
PA. Pulo Gadung
IV (Normal)
< 100
< 80
< 550
III
100 ‐ 150
80 ‐ 120
550 ‐ 625
II
150 ‐ 200
120 ‐ 150
625 ‐ 700
I
> 200
> 150
> 700
Sumber : Satkorlak Propinsi DKI Jakarta dengan perubahan
2. Berdasarkan cuaca relatif Cuaca relatif adalah pengamatan langsung yang dapat ditentukan oleh pengamat baik di Hulu maupun di Hilir (Cipinang Besar Utara). Cuaca relatif ini sangat berpengaruh terhadap total volume air yang ada di daratan. Volume air yang ada di daratan dapat direpresentatifkan pada ketinggian pintu air ditambah volume air dari atas (air hujan).
38
Tingkat Siaga
Hulu (PA Cipinang Hulu)
Hilir (Cipinang Besar Utara dan
sekitarnya + PA Pulo Gadung)
Normal (IV)
Cerah ‐ Berawan
Cerah – Berawan
III
Gerimis – Hujan Sedang
Gerimis – Hujan Sedang
II
Hujan Sedang – Agak Lebat
Hujan Sedang – Agak Lebat
I
Hujan Lebat
Hujan Lebat
Sumber : Asumsi
3. Status Gabungan : Tingkat siaga gabungan adalah tingkat siaga yang diambil berdasarkan 2 informasi di atas (Ketinggian pintu air dan Cuaca Relatif). Dengan asumsi bahwa faktor ketinggian pintu air memiliki pengaruh 2x dari kondisi cuaca. Namun perlu ditentukan istilah status siaga terbalik dalam menentukan status ini. Jadi status siaga terbalik adalah : Status Siaga
Status Siaga Terbalik
IV
I
III
II
II
III
I
IV
Jadi misalkan jika pintu air pada siaga 2 namun cuaca hulu hujan lebat (siaga 1) tapi hilir hujan lebat maka dapat dihitung status gabungannya :
(Status Pintu Air terbalik x 4 ) + (Status Cuaca Hulu Relatif terbalik) + Hilir
Status Gabungan = ___________________________________________________
6
(3 x 4 ) + + 4
= _________________
6
39
1 7
= ________ = 2,83
6
= dibulatkan menjadi 3 Jadi siaga gabungan adalah kebalikan dari 3 adalah 2 , siaga 2. 4. Lama Aliran air sungai. Waktu yang dibutuhkan oleh volume air dari pintu air Cipinang Hulu ke Cipinang Besar Utara adalah 4 – 8 Jam. Waktu ini adalah pengamatan salah satu dari anggota masyarakat Cipinang Besar Utara (Kali Arus) yang juga disetujui oleh anggta masyarakat lainnya. Namun menurut hasil penelitian ACF diperoleh waktu selama 19 Jam. II.2. Pihak‐Pihak yang terlibat : A. Internal
Adalah pihak‐pihak atau instansi yang ada didalam Kelurahan Cipinang Besar Utara, antara lain : •
Kelurahan/Satlinmas PBP
•
STPB
•
Dewan Kelurahan
•
RW
•
RT
•
FORMAPEL
•
Sholat Subuh Gabungan (SSG)
•
PKK
•
KARANG TARUNA
•
Tim Kali Arus
•
Puskesmas
•
Organisasi Pemuda
•
Pihak Lain Terkait
B. Eksternal •
Petugas Pintu Air Cipinang Hulu, A. N. Bapak Somad (021‐873 4784)
40
•
Satlak Jakarta Timur
•
PMI Cabang Jakarta Timur
•
POLSEK JATINEGARA
•
KORAMIL JATINEGARA
•
Suku Dinas Bintal Kesos Jakarta Timur
•
Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur
•
Kasat trantib
•
Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Timur
•
Suku Dinas Kebersihan Jakarta Timur
•
Pihak Lain Terkait
II.3. Alur Sistem Peringatan Dini
Pada workshop Sistem Peringatan Dini yang diadakan sebelumnya (1 – 4 September 2009) yang
difasilitasi oleh ACF, diperoleh hasil berupa identifikasi elemen‐elemen dalam Sistem Peringatan Dini dan Rantai Peringatan yang berupa Jaring‐jaring rantai informasi peringatan dini di tingkat Kelurahan Cipinang Besar Utara hasil revisi.
41
ALUR KERJA SEBELUM dan saat BANJIR
INFO SIAGA BANJIR
Sistem Peringatan
KELURAHAN/ SATLINMAS
Keputusan Evakuasi/tidak
-
Kontak STPB
-
Kontak RW Kontak Dekel Persiapan alat dll. Persiapan Satgas Kontak organisasi l i
-
STPB Sirine - RT SMS - Dll Mesjid/Musholla Linmas RW
STPB
Perintah Evakuasi
- TIM SAR - Kel. Pemuda/relawan
Evakuasi RW
RT RAWAN /WARGA
42
II.4. Media Komunikasi
Media komunikasi telah diidentifikasi dalam workshop sistem peringatan dini sebelumnya
(September 2007) yang dapat digambarkan dalam rantai sistem peringatan dini di atas. Media tersebut antara lain : 1. Telepon 2. Handphone 3. Handy Talky (HT) 4. Pengeras Suara (TOA, Sirine) 5. Signboard ACF akan memberikan 3 Sirine dan 7 Signboard. Sirine akan didirikan di Pos RW 02, 05 dan 12 Signboard akan didirikan di Pos RW 01, 02, 04, 05, 10, 12, dan 14 Rencana Bulan Desember 2007 akan didirikan Sirine dan Signboard tersebut. Signboard Sirine Bunyi Sirine ada 3 Macam nada.
43
II.5. Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab
Berisikan tugas, wewenang dan Tanggung Jawab masing‐masing pihak yang terlibat di atas.
Lurah/Satlinmas: Sebagai penanggung jawab wilayah untuk memperkuat informasi sistem peringatan dini STPB : Bertugas menyebarluaskan informasi dari pintu air ke RW dan Lurah Dekel : Bertugas untuk menyelaraskan informasi peringatan dini RW : Bertugas meneruskan informasi dari satlinmas ke RT dan masyarakat/warga melalui sirine, masjid dan signboard RT : Membantu bertugas menyebarluaskan informasi peringatan dini PKK : Mempersiapkan dapur umum Karang Taruna : Bertugas sebagai pembantu umum Pengamanan wilayah selama informasi peringatan dini berlangsung Organisasi Pemuda : Bertugas sebagai pembantu umum Pengamanan wilayah selama informasi peringatan dini berlangsung Team Kali Arus : Menyiapkan tim SAR Puskesmas Kelurahan : Persiapan tenaga medis dan obat‐obatan FORMAPEL (Forum Masyarakat Peduli Lingkungan) : Menyambungkan informasi ke berbagai pihak Lumbung Pangan : Mempersiapkan logistik
44
II.6. TAHAP OPERASIONAL SIAGA Pada saat kondisi normal atau siaga IV 1. SATLINMAS/STPB : Selalu memonitor informasi di pintu air dan cuaca lokal minimal 1x sehari 2. RW : Mencatat di signboard informasi yang diterima dari satlinmas Pada saat kondisi siaga III 1. SATLINMAS/STPB : Selalu memonitor informasi di pintu air dan cuaca lokal minimal 2x sehari 2. RW : Mencatat di signboard informasi yang diterima dari satlinmas Pada saat kondisi siaga II 1. SATLINMAS/STPB : Selalu memonitor informasi di pintu air dan cuaca lokal minimal tiap jam sekali 2. RW : Mencatat di signboard informasi yang diterima dari satlinmas dan membunyikan sirine dan pengeras suara masjid Sirine berbunyi : OOOoooOOOoooOOOooo (pengulangan panjang) Pada saat kondisi siaga I 1. SATLINMAS/STPB : Selalu memonitor informasi di pintu air dan cuaca lokal minimal 30 menit sekali 2. RW : Mencatat di signboard informasi yang diterima dari satlinmas dan membunyikan sirine dan pengeras suara masjid Sirine berbunyi : OoOoOoOoOoOoOo (pengulangan pendek) 3. Semua unsur internal diatas terlibat sesuai tugas wewenang masing‐masing
45
BERITA ACARA Yang bertanda tangan di bawah ini Lurah, Dekel, RW, RT, PKK, Organisasi pemuda, LPM, pada hari MINGGU Tanggal Dua Puluh Sembilan Maret Tahun Dua Ribu Sembilan bertempat di Rumah Makan Sari Idaman Cipinang Muara, Jatinegara Jakarta Timur megesahkan REVISI PROSEDUR TETAP TANGGAP DARURAT KELURAHAN CIPINANG BESAR UTARA. …………………………………………. (LURAH CIPINANG BESAR UTARA) …………………………………………………………. (PERWAKILAN DEKEL CIPINANG BESAR UTARA) ……………………………………………………………………. (PERWAKILAN KETUA RW KEL. CIPINANG BESAR UTARA) ………………………………………………………….. SATUAN TUGAS PENANGGULANGAN BENCANA ……………………………………………………………………… (PERWAKILAN KETUA RT KEL. CIPINANG BESAR UTARA) …………………………………………………………………………………….. (PERWAKILAN ORGANISASI PEMUDA KEL. CIPINANG BESAR UTARA) ……………………………………………………………… (PERWAKILAN PKK KEL. CIPINANG BESAR UTARA)
46
47
LAMPIRAN 5. DAFTAR PERLENGKAPAN DARURAT STPB‐CBU Karena STPB adalah organisasi yang baru berdiri, maka peralatan yang dimiliki masih minim dan masih terfokus pada peralatan evakuasi saja. Alat‐alat tersebut adalah sebagai berikut: 1. Perahu karet & dayung
: 2 unit
2. Tenda bazar
: 2 unit
3. Pelampung
: 12 Unit
4. Ban dalam
: 15 unit
5. Tali tambang (8 mm)
: 200 Meter
6. P3k
: 2 Paket
7. Senter
: 4 Buah
8. HT HYT
: 4 Buah
9. HT Motorolla
: 3 Buah
10. Megaphone
: 1 Unit
11. Wireless (TOA)
: 1 Unit
12. Tandu
: 1 unit
13. Lampu emergency
: 4 Buah
14. Jas hujan
: 20 Buah
15. Generator/Genset
: 1 Buah
16. Sepatu boot
: 8 Buah
17. Alat fogging
: 1 unit
48
LAMPIRAN 6. PETA ADMINISTRASI CBU
49
LAMPIRAN 7. PETA RISIKO BANJIR CBU 9312750 mU
Kel. PISANGAN TIMUR JL. BEKASI TIMUR RAYA
07
08 06
03
05
07
01
05
10
03
16
02
01
RW 06
07 09 008
Kel. RAWA BUNGA
12
013
10 Remaja 1-7 01 02
13 14
02
RW 02
11
07
08
Batas RW Batas RT 13
06
07
RW 04 05
03 01
ipi li C Ka
14
ng na
Rel Kereta Api
Kel. CIPINANG BESAR SELATAN
Jalan Tol / Jalan Raya Jalan Kampung / Gang Besar Jalan Kecil / Gang Kecil
04
11
Sungai Saluran Air Besar Saluran Air Kecil
Ë à
Instalasi Pompa Air Tanggul Permanen
Tingkat Resiko Bahaya Banjir : Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
10
RW 01
LEGENDA
1,2,3..dst Nomor Urut RT
08
09
09
07
10
05
10
08
04
06
012
09
9311750
03
05
10
15
11
12
11 06
01
09
TPU Prumpung
Remaja 4 11
03
08
RW 12
11
03
12
10
15
02
11
Prumpung Utara
11
03
04 03
06
o
9312000
04
07
07
09
15 01
02
RW 05
17
06
02
10
04
05
04
02 Cipina ng Pul 14
RW 10
09
07
01
Cipinang Pulo Maja
01
02
03
300 Meter
12
12 14
11
10
06
04
05
200
UTARA
Cipinang Pulo
Bekas
02
08
06
RW 03
01
09 08
04
Gg. Remaja 1-5 02 05
06
Pendawa 05
05
01
i Timur
6
08
Ten g
04
07
ah
RW 08
100
9312250
11
13
SKALA 1 : 2.500 0
13
Swadaya 1-4
03
13
09
08
11 07
08
15
012
09
RW 14
06
Kantor Lurah
14
03
Pru mp ung
09
06
RW 11
10
07
07
ur Prumpung Tim
JL. MAYJEN. D.I. PANJAITAN
12
05
11
10
02
04
12
13
9312500
10
Bekasi Timur 4
14
RW 07
013
01
09
15
14
02
12
02
03
LP Cipinang
10
03
04
15
06
05
14
15
05
09
Lembaga Pemasyarakatan Cipinang
04
Swadaya
03
07
12
ang Jaya JL. Cipin
11
RW 13
Cip. Pemasy.
RW 09
01
11 Cip. Latihan
Bks Timur 5
10
06
07
08
03
08
09
09
Jatinegara Flyover
PETA RESIKO BAHAYA BANJIR KELURAHAN CIPINANG BESAR UTARA
12
JL. BASUKI RACHMAT 06
04
02
à
05 à àà
9311500
03
à
Sumber : 1. Peta Dasar, Suku Dinas Pertanahan & Pemetaan Jakarta Timur 2. Peta Kontur, Suku Dinas Pertanahan & Pemetaan Jakarta Timur 3. Peta Kawasan Rawan Genangan DKI Jakarta ( 78 Titik Rawan Genangan) Tahun 2005 4. Interpretasi Citra Satelit Ikonos Th. 2004 5. Cek Lapangan, Interview Nov. 2006 6. GIS Analisis dan Modelling Diolah : Action Contre la Faim, Th. 2007
01
Peta ini disusun atas dukungan Pemerintah Kelurahan CIpinang Besar Utara
Jl. Cip. Besar
Proyeksi : SUTM 48 Datum : WGS 1984
707500
707750
708000
708250
708500
708750 mT
50
LAMPIRAN 8. PETA RISIKO KEBAKARAN CBU 9312750 mU
Kel. PISANGAN TIMUR JL. BEKASI TIMUR RAYA
|
06
Pendawa 05
05
01 03
01
Beka si Tim ur 6
05
10
RW 06
07
06
01
008
Kel. RAWA BUNGA
11
10
Remaja 1-7 01 02
13 14
02
RW 02
11
07
Cipinang Pulo
08
11
12
JL. BASUKI RACHMAT 06
04
Jalan Tol / Jalan Raya Jalan Kampung / Gang Besar Jalan Kecil / Gang Kecil
06
14
07
RW 04 05
03 01
li C Ka
i
g an pin
Kel. CIPINANG BESAR SELATAN
Sungai Saluran Air Besar Saluran Air Kecil
|
04
Sumber Air untuk Mobil Pemadam Kebakaran Jalan yang dapat dilewati Mobil Pemadam Kebakaran
þ
Pompa Hidrant
â
Pos Pemadam Kebakaran
Tingkat Resiko Bahaya Kebakaran : Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
| |
05
9311500
03
Rel Kereta Api
15 13
10
RW 01
Batas RW Batas RT 1,2,3..dst Nomor Urut RT
|
08
09
09
07
10
05
10
08
04
06
012
09
9311750
03
05
10
01
11 10
12
11 06
11
03
09
TPU Prumpung
03
08
RW 12
LEGENDA 12
013
12
Remaja 4 11
15
04 03
06
Prumpung Utara
11
03
09
02
09
15 01
02
RW 05
04 02
07
07
02 Pulo
300 Meter
|
9312000
17 16
02
10
04
05
04
Cipinan g
14
05
07
03
01
RW 10
09
07
03
Cipinang Pulo Maja 06
04
05
200
UTARA
12
12 14
11
10
01
02
03
13
08
06
RW 03
02
09 08
04
Gg. Remaja 1-5 02 05
06
|
Ten gah
08
08
01
100
13
Swadaya 1-4
09
08
07
11 07
08
SKALA 1 : 2.500 0
9312250
07
012
09
RW 08 04
10
15
03
13
RW 14
06
Kantor Lurah
14
RW 11
10
Pru mp ung
09
07
06
ur Prumpung Tim
JL. MAYJEN. D.I. PANJAITAN
12
05
09
|
02
04
11
07
11
13
01
15
14
9312500
10
Bekasi Timur 4
14
RW 07
|
12
02
03
LP Cipinang
10 013
02
12 04
15
06
05 03
14
15
05
09
Lembaga Pemasyarakatan Cipinang
04
Swadaya
03
07
12
ang Jaya JL. Cipin
11
RW 13
Cip. Pemasy.
RW 09
01
11 Cip. Latihan
Bks Timur 5
10
06
07
08
03
08
09
09
Jatinegara Flyover
PETA RESIKO BAHAYA KEBAKARAN KELURAHAN CIPINANG BESAR UTARA
02
01
Sumber : 1. Peta Dasar, Suku Dinas Pertanahan & Pemetaan Jakarta Timur 2. Data lokasi Pompa Hidrant, Dinas Pemadam Kebakaran prop. DKI Jakarta 3. Interpretasi Citra Satelit Ikonos Th. 2004 4. Cek Lapangan, Interview Nov. 2006 5. GIS Analisis dan Modelling Diolah : Action Contre la Faim, Th. 2007 Peta ini disusun atas dukungan Pemerintah Kelurahan Cipinang Besar Utara
Jl. Cip. Besar| Proyeksi : SUTM 48 Datum : W GS 1984
707500
707750
708000
708250
708500
708750 mT
51
LAMPIRAN 9. PETA DAERAH RAWAN DBD CBU
JL. BEKASI TIMUR RAYA
01 03
02
ah
07
07
01
05
10
02
01
RW 06
07
06 008
Kel. RAWA BUNGA
11
10
12
11
03
10 Remaja 1-7 01 02
13 14
02
RW 02 012
07
RW 04 05
03 01
li Ka
09
11
03
08
Cipinang Pulo 11
RW 12 05
06 09 10
LEGENDA
Kel. CIPINANG BESAR SELATAN
Batas RW Batas RT 1,2,3..dst Nomor Urut RT
Rel Kereta Api
Tingkat Resiko Bahaya Penyakit DBD : Rendah Sedang Tinggi
06
05
03
9311500
Jalan Tol / Jalan Raya Jalan Kampung / Gang Besar Jalan Kecil / Gang Kecil Sungai Saluran Air Besar Saluran Air Kecil
12
JL. BASUKI RACHMAT 04
ng ina Cip
07
15 01
Pulo
10
RW 01
14
08
02
04
08
09
07
07
05
10
08
04
06
06
Cipinan g
300 Meter
UTARA
9311750
03 11
15 13
11
12
200
13
04
05
100
12
01
09
TPU Prumpung
10
02
12
Remaja 4 11
15
04 03
06
Prumpung Utara
11
03
09
02
08
SKALA 1 : 2.500 0
9312000
04
07
09
013
RW 05
16
11 07
Swadaya 1-4
14 02
10
04
05
04
17
05
09
06
01
RW 10
01
02
03
Cipinang Pulo Maja 06
RW 14
12 14
11
10
Pru mp ung
Ten g
01
03
13
09
08
03
RW 03
03
09 08
04
Gg. Remaja 1-5 02 05
06
15
10
PETA RESIKO BAHAYA PENYAKIT DBD KELURAHAN CIPINANG BESAR UTARA
9312250
08
06
Kantor Lurah
14 012
08
07
Pendawa 05
05
B eka si Tim ur 6
10
08 06
06
RW 11
09
RW 08 04
07
05
11
07
13
9312500
11
13
04
12
07
09
02
ur Prumpung Tim
JL. MAYJEN. D.I. PANJAITAN
09
013
01
LP Cipinang
15
14
Swadaya
10 12
Bekasi Timur 4
14
RW 07
10
02
12
02
03
06
05 03
04
15
09
Lembaga Pemasyarakatan Cipinang
04
14
15
05
03
07
12
ang Jaya JL. Cipin
11
RW 13
Cip. Pemasy.
RW 09
01
11 Cip. Latihan
Bks Timur 5
10
06
07
08
03
08
09
09
Jatinegara Flyover
9312750 mU
Kel. PISANGAN TIMUR
02
Sumber : 1. Peta Dasar, Suku Dinas Pertanahan & Pemetaan Jakarta Timur 2. Data Penderita DBD, Suku Dinas Kesehatan Masyarakat Jakarta Timur 3. Interpretasi Citra Satelit Ikonos Th. 2004 4. Cek Lapangan, Interview Nov. 2006 5. GIS Analisis dan Modelling Diolah : Action Contre la Faim, Th. 2007
01
Peta ini disusun atas dukungan Pemerintah Kelurahan Cipinang Besar Utara
Jl. Cip. Besar
Proyeksi : SUTM 48 Datum : WGS 1984
707500
707750
708000
708250
708500
708750 mT
52
LAMPIRAN 10. SK. GUBERNUR NO. 96 TAHUN 2002
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
LAMPIRAN 11. UU. NO.24 TAHUN 2007 – TENTANG PENANGGULANGAN BENCANA
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
LAMPIRAN 12. SK.KELURAHAN CBU TENTANG PEMBENTUKAN STPB
109
110
111
112
LAMPIRAN 13. ANALISIS KARAKTER ANCAMAN DAN PENILAIAN RISIKO OLEH KOMUNITAS 1. ANCAMAN KEBAKARAN
Sifat: kebakaran Jenis/bentuk: kebakaran Asal: kompor meledak, korsleting arus pendek, lilin/lampu minyak, petasan, obat nyamuk, puntung rokok Tenaga: suhu panas/api, kecepatan angin, rapatnya bangunan rumah Tanda peringatan: teriakan masyarakat, ada bunyi kebakaran missal ledakan, terlihat api membumbung dari atap rumah, ada bunyi sirine blandir Sela waktu:5 – 10 menit namun bisa juga sampai dengan 30 menit Kecepatan hadir: ‐ Frekuensi: tidak tentu bisa saja satu tahun sekali Perioda: tidak tentu bisa satu bulan sekali,baik musim panas maupun hujan bisa terjadi Durasi: bisa saja ½ jam selesai, bisa juga 1‐2 jam Æ masukan dari peserta lain bahwa sejak tahun 1969 belum pernah ada durasi sampai dengan 1 jam. Intensitas: 5 – 10 rumah, 200 m2 Posisi: lapak di RW 12, home industry, gardu listrik RW 10, Tiang listrik RW 08, kelalaian warga 2. ANCAMAN BANJIR Sifat: banjir Jenis/bentuk: banjir kiriman, hujan terus menerus Asal: dari kiriman air dari Cipinang Hulu (bila mencapai 170 cm pintu air akan dibuka), got mampet, banyak sampah, banyak rumah di pinggir kali Tenaga: arus air 20 km/jam Tanda peringatan: sirine, bunyi…., sungai berwarna coklat, hujan terus menerus, koordinasi dengan pengurus pemantau air di Cipinang Hulu melalui media elektronik Sela waktu: 4‐5 jam dari Cipinang Hulu, 2 jam jika terjadi tanda penumpukan sampah di sungai, 6 jam jika dari Katulampa Kecepatan hadir: 5 km/jam Frekuensi: 3 kali dalam satu tahun Perioda: tiap tahun dan musim hujan Durasi: 2‐3 hari, rata‐rata satu minggu, lima tahunan bisa sampai 1 bulan tergantung tempat/lokasi Intensitas: 1 ‐2 meter berbeda tergantung lokasi
113
PENILAIAN TINGKAT RISIKO Ancaman :Banjir Risiko yang dihadapi Kelemahan Nyawa (anak2/lansia) Surat berharga Rumah Pangan Air bersih
Tidak punya kekuatan menjadi rusak/hilang Tidak pada tempat yang wajar (tepi kali) Sudah sulit didapat/mahal
Kemampuan yg sudah ada Kerjasama (digendong), pakai perahu karet) taruh di tempat yang aman permanent Makanan instant, dapur umum ada penampungan air
Kesehatan
air tercemar/ kotor tidak ada pelayanan kesehatan, banjir puskesma tutup sehingga sulit cari obat Puskesmas
Pendidikan
sekolah kebanjiran
Sandang
pakaian hilang/kotor
kondisi sosial sarana umum
susah tidak ada komunikasi, listrik mati
Usaha
tidak permanen
Kemampuan yg belum ada Tanggul, pintu air, alat hisap air lemari kedap air/kedap api masih tinggal di wilayah banjir
Tingkat Risiko
Sedang Tinggi Tinggi
dana
Tinggi
sumber air bersih
Tinggi
Tenaga medis tidak ada tenaga pengajar kurangnya bantuan/kepedulian bantuan dari posko masyarakat lapangan kerja tidak ada, usaha jadi gotong royong macet dengan tetangga penerangan alat penerangan tradisional (genset), ambulan koperasi simpan agunan pinjaman pinjam
Tinggi Sedang
Sedang
Tinggi Sedang Sedang
114
PENILAIAN TINGKAT RISIKO Ancaman: Kebakaran Risiko yang dihadapi
Kelemahan
Kemampuan yg sudah ada
fisik lemah, tidak tinggal bersama Nyawa (orang tua mampu menyelamatkan keluarga, ada gotong dan anak) diri royong penyimpanan kurang keluarga siap Surat berharga baik/ mudah terbakar membantu padat penduduk, gang sempit, bahan rumah tersedianya sumber mudah terbakar, sistem air, alat sederhana, keamanan rentan gotong royong Rumah kehilangan harta benda
tidak ada koordinasi keamanan
Tingkat Risiko
Kemampuan yg belum ada tidak ada kursi roda/alat bantu, tingkat pengetahuan tidak ada
Sedang
lemari besi
Tinggi
tabung pemadam, hydrant, sistem strategi pengamanan harta memiliki kantor RW dan posko keamanan benda
Tinggi
Sedang
115
LAMPIRAN 14. RENCANA AKSI PENGURANGAN RISIKO OLEH KOMUNITAS Ancaman : Banjir Waktu Kegiatan/Program Latar Belakang Tujuan Pelaku
SEBELUM
kerja bakti lingkungan
Bebas dari Warga bahaya banjir (elemen masyarak at)
menyiapkan tali pengaman dan tiang pancang
Mengumpulkan masyarakat membersihkan got‐got, kali (agar tidak terjadi penyumbatan) Untuk mencegah bahaya tenggelam
Memberi peringatan dini
Agar masyarakat waspada
rencana mendirikan posko banjir
membantu masyarakat : tempat pengungsian, dapur umum, informasi, rescue memberi agar penyuluhan masyarakat dapat mengetahui bahaya banjir membantu Menyiapkan mempercepa ambulans, t evakuasi perahu karet
mengadakan sosialisasi masalah banjir
menyiapkan alat transportasi, ambulan, perahu karet, pelampung menyiapkan alat penerangan
Cara Kebutuhan melakukan gotong royong Alat2 : pacul sekop gerobak
mencari alat sendiri, kerja sama dengan dinas terkait menghubungi Masyarakat dinas terkait : dapat penjaga pintu mengamanka air, n asetnya menyiapkan sirine, kentongan dari bambu dsb kerja sama membantu RT/RW, korban banjir masyarak dengan masyarakat at setempat, dan RW terkait STPB Agar tidak membahayak an orang
Lampu petromax, agar obor, lilin masyarakat lebih mudah bergerak
Warga dan relawan/S TPB EWS
dinas2 terkait, ACF/LSM
mengundang warga dan dinas terkait untuk penyuluhan Menyiapkan warga kendaraan dan roda empat relawan bersama masyarakat menyiapkan warga dan tokoh lampu masyarak petromax dengan warga at
tali, tambang, tiang besi sirine, kentongan
tenda, tali, obat2an
tempat (pos RW, mushola, dsb) mobil, perahu, pelampung , ban dalam lilin, petromak, cempor
116
untuk tidak antisipasi
keselamatan
takut terbawa arus
keselamatan
memindahkan barang berharga spt tv, surat2, alat komunikasi
supaya jangan rusak
Kerja bakti
sampah menumpuk, got mampet
membersihka n lingkungan, mengurangi risiko penyakit, menata lingkungan
warga CBU = RT/RW, petugas kebersiha n, katar, KIK, formapel
Pelayanan kesehatan
gatal2, kecapaian, kurang tidur, diare
agar wabah dan tingkat kesehatan stabil
Pelayanan masyarakat
dokumen sering hilang/rusak
pemberian modal usaha
usahanya hancur
tertib, administrasi kembali mengembalik an perekonomia n
puskesma s, tenaga medis, donor darah, pemerint ah, dinas terkait pemerint ah, RT/RW pemerint ah, warga, donatur
SETELAH
SAAT
membantu korban banjir terutama anak2 kecil dan lansia mengungsikan keluarga
keluarga, masyarak at
masyarak at, RT/RW, STPB keselamatan, keluarga dan dapat masyarak digunakan at kembali
informasi
alat komunikasi
tim SAR
sirine
dapur umum, pos kesehatan, tempat pengungsia n gotong royong dana, sapu, cangkul, pengki, sekop, gerobak, ember, tempat sampah, mobil truk, konsumsi, tenaga obat2an, mengadakan tenaga pelayanan medis, kesehatan di sarana posko dan penampungan gratis
dipindahkan ke tempat yang aman dan tinggi
pelayanan gratis pemberian modal
pemutihan, data2/doku men dana dan pelatihan
117
WAKTU
Kegiatan/Program
Latar Belakang
Hati ‐ hati : pelatihan pemadam kebakaran Instalasi listrik yang rapih : pemasangan instalasi listrik
mengantisip agar mampu menanggulangi asi bahaya kebakaran kebakaran
SEBELUM
Ancaman : Kebakaran
alat pemadam kebakaran : selalu menyediakan bak air di rumah
agar tidak terjadi korsleting mengamankan kebakaran
SAAT
Sistem peringatan cepat dan tanggap dini : mengkoordinasikan SPD
Tujuan
Pelaku
masyarak at, RT/RW
supaya tidak instalasi kebakaran listrik yang ahli & PLN cepat komunita menanggula s dan ngi pengawa san dari dinas petugas kebakara n cepat masyarak teratasi at/komu nitas
mengerahkan warga dalam memadamkan api
ada rumah terbakar
mengkoordi nasi agar memadamk an api
Menghubungi/lapo r ke dinas pemadam kebakaran dan kepolisian, PLN
ada warga tapi belum terkoordinasi, panik
menyelamatkan orang tua, ibu hamil, anak2
ada warga panik minta tolong
agar api cepat padam dan tidak meluas, mengamank an harta benda menyelamat kan nyawa manusia
tokoh masyarak at, pengurus RT/RW seluruh warga di lingkunga n, RT/RW, STPB
pengurus , anggota STPB, dinas terkait
Cara Kebutuhan melakukan ember, bak kerja sama/gotong air, karung goni, galah, royong tangga dengan untuk petunjuk PLN peneranga n jalan, rumah, dsb hidran air, kerja sama pompa air, yang baik bantuan antara PLN, tetangga, dinas pengatur kebakaran, masyarakat, dsb kerja sama, gotong royong dengan pihak PLN mengkoordin asikan warga
melalui telepon, hp, mengumpulk an harta benda
melindungi, menggendon g, mengevakua si ke tempat yang aman
kentongan, sirine, alat pengeras suara, suara rakyat alat pemadam, ember, sumber air, mesin air posko keamanan,
tenaga satgas STPB, relawan
118
SETELAH
untuk tempat tinggal sementara para korban untuk menyediaka n kebutuhan konsumsi korban pusat informasi
komunita s masyarak at
gotong royong
terpal, bambu, tapi, dll
relawan, tokoh masyarak at
gotong royong
perlengkap an dapur, bahan2 sembako
satgas STPB
secara koordinasi
alat2 komunikasi tenaga relawan
membuat tenda
tempat untuk bernaung sementara
dapur umum
karena korban tidak bisa masak
posko kebakaran
untuk memudahkan orang bertanya
posko kesehatan mendata aset2 yang terbakar membantu korban
119