Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain
“FOLD” PERTEMUAN REALITAS BEDA DUNIA Erika Medinah
Drs. Rizki Akhmad Zaelani
Program Studi Sarjana Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email:
[email protected] (tuliskan alamat email yang paling aktif digunakan)
Kata Kunci : jurnal, naskah, panduan, penulisan, template
Abstrak Adanya malam dan siang, adanya gelap dan terang, adanya laki – laki dan perempuan, adanya benar dan salah, adanya baik dan buruk, dan sebagainya. Semua hal berpasangan tersebut merupakan suatu hal yang memang sudah pasti ada di kehidupan ini. Suatu keadaan yang memahami dimana adanya sistem yang serba berpasangan dalam kehidupan disebut sistem biner atau sistem berpasangan. Nilai – nilai berpasangan tersebut merupakan 2 hal yang berbeda yang penulis gabungkan dan menghasilkan hal yang baru disebut nilai dualitas. Karya tugas akhir ini dibuat berdasarkan ketertarikan penulis mengenai hakikat dalam kehidupan yang merupakan penciptaan alam yang diciptakan berpasangan direpresentasikan melalui bidang lukisan dengan subject matter kerangka manusia dan binatang. Kerangka manusia yang bermakna kematian dan binatang yang bermakna kehidupan, 2 hal yang berasal dari realitas yang berbeda digabungkan sehingga membangun relasi. Melalui karya tugas akhir ini penulis ingin menyampaikan bahwa sesungguhnya suatu hal yang jauh dengan diri dalam kenyataanya adalah hal yang sangat dekat namun dikarenakan hal tersebut tidak terlihat maka hal itu menjadi jauh. Seperti kerangka manusia yang tidak terlihat karena tertutup daging dan kulit sehingga manusia hanya mengenal kerangka saat kematian namun pada kenyataanya kerangka tersebut adalah penopang kehidupan. Kata kunci : Binatang, Dualitas, Kerangka Manusia, Seni, Seni Lukis
Abstract There is night and day, dark and light, man and women, right and wrong, good and bad, etc. All the things paired are something must be born in this life. An understanding of paired system called binary. A value of this binary system combined and create something new called duality. This final assignment made based on writer’s interest in the truth of life which created in binary system. Writer represent this thought through painting with human skeleton and animals as subject matter. The human skeleton has meaning of the death on the other hand, animals has meaning of life, 2 different reality combined so that build a relation. By done this final assignment, writer would like to say that something so far is actually something very near but because that thing cannot be seen it cause that thing feel so far. Like human skeleton which cannot be seen because it covered by meat and skin until human just know the sekeleton for the death, but reality said that skeleton is our life support. Key Words : Animal, Art, Binary System, Duality, Human Skeleton, Painting .
1. Pendahuluan Selalu ada 2 permukaan pada 1 koin yang tidak dapat dipisahkan. Semua hal di dunia ini selalu terdapat 2 sisi yang berpasangan, pagi dan malam, laki – laki dan perempuan, gelap dan terang, salah dan benar. Kedua hal tersebut saling berhubungan dan melengkapi satu sama lain. Kita mengenal malam karena ada siang, kita mengenal laki – laki karena ada perempuan, kita mengenal gelap karena ada terang. Dua – duanya merupakan sisi yang bertentangan namun membenarkan satu sama lain. Hal tersebutlah yang disebut sebagai nilai dualitas. Kehidupan sendiri berpijak kepada dualitas ini; ilmu pengetahuan, agama memerlukan dualitas benar – salah, baik – buruk agar bisa berdiri. Bagaimana jika Tuhan menciptakan semua hal ganji? maka manusia tidak dapat membandingan sesuatu dengan sesuatu yang lain sehingga tidak akan mendapatkan kesimpulan yang menyebabkan segalanya menjadi tidak jelas. Maka dari itu karena adanya dualitas, maka otak manusia selalu berpikir mencari benar – salah dari setiap hal yang ditemuinya. Misalnya seorang ilmuan yang berkutat melakukan berbagai eksperimen yang benar dan salah hingga akhirnya ia menemukan dari eksperimennya sesuatu yang benar.
Sesuatu yang berpasang - pasangan mengajarkan prinsip tentang harmonisasi yang dapat dicapai oleh manusia atas suatu perbedaan keadaan. Laki - laki dan perempuan dapat membangun kebahagiaan dengan menikah. Siang dan malam dapat membangun manfaat bagi keseimbangan manusia. Api dan air dapat menjadi air hangat yg menyegarkan di kala kedinginan. Dari keadaan dualitas tersebut, penulis tertarik untuk lebih memahami tentang nilai dualitas. Penulis merepresentasikan dualitas pada objek kerangka manusia dan binatang untuk karya tugas akhirnya. Kerangka manusia memiliki makna yang jauh, maksud jauh disini adalah suatu hal yang sesungguhnya sangat dekat dengan kita namun kita sendiri tidak pernah tahu keberadaanya (jauh) karena kerangka tidak dapat dilihat (tertutup daging dan kulit) kita manusia hanya meyakini bahwa kerangka tersebut ada. Sedangkan binatang memiliki makna yang dekat, yaitu misalnya sebagai binatang peliharaan. Namun pada kenyataanya kerangkalah bagian yang paling dekat dengan manusia namun manusia tidak menyadarinya. “In the end, all that is left of the human body is the skeleton.” Agus Suwage: Still Crazy After All These Years “Bones are the final, most resilient evidence of a human being that was once alive.” Agus Suwage: Still Crazy After All These Years, page 424
Kerangka adalah susunan tulang - tulang yang membentuk tubuh manusia. Jika tidak ada kerangka maka tubuh manusia hanyalah seonggok daging tidak berbentuk. Dalam hal ini dapat dilihat bahwa kerangka itu sendiri merupakan hal yang jauh dari kesan menyeramkan dan kematian, kerangka merupakan bentuk kehidupan. Persepsi orang mengenai kerangka yang menyeramkan menyebabkan kerangka itu menjadi suatu hal yang tidak penting dan tidak diperhatikan. Jose Guadalupe Posada has granted life to skeletons, Ontologically speaking, even tough death is the black hole of human existance, it can also be a place where we can look at death clearly in the face to see the meaning of life. Agus Suwage: Still Crazy After All These Years, page 424
Menurut Jose Guadalupe Posada seorang pembuat karikatur yang menggunakan kerangka sebagai objeknya mengatakan bahwa dimana kita bisa melihat kematian dengan jelas di muka kita untuk melihat arti hidup. Dalam kalimat tersebut kita dapat mengartikan bahwa kematian adalah kehidupan itu sendiri. Dengan melihat kerangka kita meningingat mati, dan menghargai kehidupan yang kita miliki.
2. Proses Studi Kreatif Tujuan dari pembuatan karya tugas akhir ini diharapkan dapat mengingatkan orang - orang untuk mengenali sesuatu yang dekat pada dirinya walaupun kita tidak pernah tahu karena tidak dapat melihatnya. Yang dekat disini maksudnya adalah kerangka, kerangka yang berkesan menakutkan, kerangka yang ada pada diri manusia, yang letaknya sangat dekat namun terlupakan karena tertutup daging dan kulit padahal kerangka adalah penopang hidup manusia itu sendiri.
3. Hasil Studi dan Pembahasan Berdasarkan tema yang dipilih penulis yaitu mengenai nilai dualitas, penulis merepresentasikannya pada kerangka manusia dan binatang yang dilukis di atas kanvas. Setiap karya menggunakan bagian kerangka manusia yang berbeda, begitu juga dengan binatangnya sehingga masing – masing karya memiliki maknanya sendiri. Kerangka yang dipilih oleh penulis diantaranya tulang tengkorak, tulang rusuk, kerangka bagian tulang punggung hingga tulang pinggul, kerangka belakang kepala menyambung dengan tulang belakang, tulang lengan hingga jari tangan, tulang kaki, dan tulang rahang dengan tengkorak. Sedangkan binatangnya adalah kucing, hamster, kelinci, kupu – kupu, panda, bebek, dan burung. Binatang – binatang tersebut adalah binatang yang jinak, dan dekat dengan manusia. Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1| 2
Nama Penulis ke-1
Gambar 1.Not Leave Behind
Ini adalah karya yang ukuranya paling besar. Mengambil subject matter tulang belakang yang merupakan pusat syaraf yang bertugas untuk menyalurkan perintah dari otak ke seluruh tubuh. Tulang belakang merupakan bagian paling vital dalam tubuh manusia. Karya ini dibuat di kanvas yang paling besar karena dapat dikatakan bahwa tulang belakang adalah penopang hidup manusia yang paling utama. Dalam karya ini penulis menambahkan kupu – kupu yang diantara bagian tulang punggung, seperti sedang hinggap disana. Pemilihan kupu – kupu menjadi binatang yang penulis anggap tepat sebagai pendukung dari tulang punggung dikarenakan kupu - kupu merupakan serangga yang memiliki sayap yang merupakan alat untuk terbang. Sayap tumbuh dari bagian belakang kupu – kupu. Sayap merupakan penopang badan kupu – kupu saat terbang. Jika kupu – kupu tanpa sayap maka kupu – kupu tidak dapat terbang untuk mencari makan sehingga ia akan mati. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sayap sama seperti tulang belakang manusia yang merupakan penopang hidup. Judul yang dipilih adalah “Not Leave Behind” walaupun tulang punggung berada di belakang, namun tulang punggung tidak bisa ditinggalkan karena tanpa tulang punggung manusia tidak akan hidup.
Gambar 2.Take Care of Yours
Karya selanjutnya, kali ini penulis mengambil objek tulang pinggul. Tulang pinggul merupakan tulang tempat organ reproduksi. Dalam karya ini penulis memilih binatang kelinci karena kelinci adalah binatang yang tidaks etia pada pasangannya. Seperti kehidupan zaman sekarang banyaknya pasangan yang melakukan hubungan sebelum menikah, perselingkuhan, sex bebas. Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 | 3
Pada karya ini penulis berpikir untuk mengambil bagian tulang pinggul dengan tetap menlukiskan tulang kaki, tulang belakang, dan tulangrusuk namun tidak sepenuhnya utuh namun hanya bagian tulang pinggulnya sendiri yang utuh. Hal ini untuk menunjukkan bahwa fokus berada pada tulang pinggul sedangkan bagian tulang yang lainnya hanya sebagai pelengkap saja agar kerangka nampak terlihat sebagai bagian dari struktur kerangka manusia.
Gambar 3. You’re Not a Duck
Ini merupakan karya yang paling terakhir dikerjakan oleh penulis. Mengambil tulang kaki dan bebek sebagai subject matter. Kaki merupakan bagian dari tubuh manusia yang digunakan untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain, dengan kaki manusia dapat pergi kemanapun yang ia inginkan. Sedangkan bebek adalah binatang yang dipelihara oleh petani dan biasanya digiring dari kandang menuju sawah untuk mencari makan. Petani tidak perlu repot mengikat leher bebek yang jumlahnya bisa ratusan untuk pergi dari kandang menuju sawah karena bebek dengan rapi dan teraturnya akan berbaris dan mengikuti arah yang ditunjukkan petani. Analogi dari kaki dan bebek adalah manusia yang kebanyakan seperti bebek, banyak manusia yang senangnya menjadi pengikut tanpa berpikir terlebih dahulu, banyak manusia yang ikut – ikutan orang lain tanpa memikirkan baik dan buruknya. Karena analogi ini maka judul yang dipilih adalah “You’re Not a Duck” manusia bukan bebek, manusia janganlah ikut – ikutan atau menjadi pengikut saja. Manusia harus maju dan memiliki pendiriannya sendiri.
4. Penutup / Kesimpulan Kejadian sehari – hari merupakan inspirasi yang dapat dijadikan sesuatu yang lebih jika dipikirkan lebih dalam. Seperti nilai dualitas yang ternyata sangat dekat dengan kita yang penulis representasikan dalam subject matter berupa karangka dan binatang. Kerangka manusia merupakan penopang tubuh dan pembentuk tubuh sehingga manusia dapat hidup dan memiliki bentuk, namun karena tulang tidak terlihat (tertutup kulit dan daging) maka tulang menjadi sesuatu yang tidak dekat, bahkan tidak diketahui. Kerangka dan binatang merupakan 2 hal yang berbeda, kerangka merepresentasikan mati dan binatang merepresentasikan hidup. Kedua hal ini merupakan nilai dualitas. Binatang dipilih penulis karena penulis memiliki kedekatan dengan binatang, binatang merupakan simbol hidup, perwakilan hidup dari penulis. Penulis sadar akan adanya tulang dalam tubuh manuisa, namun dengan penampilan fisik manusia yang cantik, tampan penulis dibuat lupa akan kehadiran tulang. Di sisi lain penulis menyukai binatang, bukan binatang buas sehingga penulis memadukan tulang yang berkesan menakutkan dan binatang yang berkesan dekat, akrab, dan hangat dengan manusia. Perasaan antara ketakutan dan keakraban ini penulis padankan sehingga tampil pada karya TA.
Ucapan Terima Kasih Artikel ini didasarkan kepada catatan proses berkarya/perancangan dalam MK Tugas Akhir Program Studi Sarjana Seni Rupa FSRD ITB. Proses pelaksanaan Tugas Akhir ini disupervisi oleh pembimbing Drs. Rizki Akhmad Zaelani. Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1| 4
Nama Penulis ke-1
Daftar Pustaka Bell, Julian. 1999. What is Painting? Representation and Modern Art. Thames and Hudson: Hong Kong Ocvirk, Otto G., Robert E. Stinson, Philip R. Wigg, Robert O Bone, and David L. Cayton. 2002, 1998. Art Fundamentals Ninth Edition. McGraw-Hill: New York Gaut, Berys., and Dominic Mclver Lopes. 2005. The Routledge Companion To Aesthetics 2nd Edition. Routledge : New York Ooi, Adeline., Agung Hujatnikajennong, Aminudin TH. Siregar, Asikin Hasan, Enin Supriyanto, Hendro Wiyanto, Jim Supangkat, Karim Raslan, Ko Matsunaga, Nirwan Ahmad Arsuka, Patrick D. Flores, Puthut EA, Rizki A. Zaelani, Seng Yu Jin, St. Sunardi, and Sudjud Dartanto. 2010. Agus Suwage: Still Crazy After All These Years. Studio Biru: Indonesia Internet : Kompasiana, “Deskripsi Konsep Dualitas”, Humaniora Artikel Filsafat, http://filsafat.kompasiana.com/2013/09/05/deskripsi-konsep-dualitas-587099.html diakses 20 September 2013, pukul 19.35 WIB
Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 | 5