PENDAHULUAN
Latar Belakang Perkembangan Koperasi diberbagai bagian dunia cenderung berbeda-beda. Perkembangan Koperasi di negara-negara Eropa Barat dan Jepang telah memasuki tahap perkembangan sangat maju. Dikedua wilayah ini Koperasi telah berkembang sebagai salah satu pelaku ekonomi yang bersaing secara wajar, dengan pelaku-pelaku ekonomi lainnya. Kenyataan yang berlainan kita jumpai di Asia Selatan dan Asia Tenggara perkembangan Koperasi diwilayah ini boleh dikatakan sesuai dengan harapan (Baswir, 1997). Perkembangan Koperasi di Indonesia diwarnai dengan campur tangan pemerintah yaitu mulai sejak repelita pemerintah menunjukkan tekad yang kuat untuk prioritas pembangunan Koperasi. Dalam UU No. 12 pasal 37 tahun 1967 telah ditegaskan bahwa bantuan yang diberikan kepada Koperasi harus benar – benar sesuai dengan yang diperlukan dengan persyaratan tertentu, misalnya untuk sekali saja dan untuk kemudian secara berangsur – angsur untuk mengurangi peranan sesuai dengan pertumbuhan kemampuan sendiri. Didasari bahwa peranan pemerintah yang telah jauh dalam mengatur masalah perkoperasian akan menghambat langkah, membatasi keswadayaan, kesakarsaan dan keswakartaan yang sesungguhnya merupakan unsur pokok asas percaya pada diri sendiri yang dianut oleh Koperasi (Hudiyanto, 2002). Salah satu cara untuk mewujudkan pembangunan sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945, yaitu tercapainya masyarakat yang adil dan
1
Universitas Sumatera Utara
makmur baik materil maupun spiritual adalah dengan berkoperasi, UUD 1945 menegaskan didalam pembukaannya bahwa salah satu tujuan negara Indonesia adalah untuk memajukan kesejahteraan umum. Penegasan di atas tidak terlepas dari pokok pikiran yang terkandung dalam pembukaan UUD Negara RI yaitu hendak mewujudkan keadailan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (Firdaus dan Susanto, 2002). Menurut Firdaus dan Susanto (2002), didalam BAB III, bagian pertama Pasal UU RI No. 25/1992 diuraikan fungsi dan peranan Koperasi; adapun fungsi dan peranan Koperasi adalah sebagai berikut : 1.
Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota
pada
khususnya
dan
masyarakat
pada
umumnya
untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial. 2.
Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
3.
Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian Nasional dengan Koperasi sebagai gurunya.
4.
Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian Nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Pentingnya
kegiatan
koperasi
sebagai
sarana
penunjang
dalam
pembangunan dapat dijelaskan dalam kaitannya dengan pemberdayaan orang miskin dimana diprioritaskan untuk orang banyak terutama yang bergerak dalam perkoperasian.
Universitas Sumatera Utara
Secara Umum kata Koperasi berasal dari kata ”Ko” yang artinya Bersamasama dan ”Operasi” yang artinya Bekerja, dengan demikian Koperasi berarti Bekerja atau berusaha bersama-sama, International cooperative Aliance (ICA) memberikan definisi Koperasi sebagai berikut ” Koperasi adalah kumpulan orang – orang atau badan satuan anggotanya dengan jalan bersama saling membantu satu dengan yang lain dengan cara membatasi keuntungan, dan usaha tersebut harus didasrkan atas prinsip-prinsip Koperasi (Hudiyanto, 2002). Di bidang Pertanian, Para petani akan selalu membutuhkan uang tunai untuk keperluan kehidupan sehari-hari maupun untuk memenuhi kebutuhan akan sarana produksi pertanian seperti, pembelian bibit, pengolahan, dan sebagainya: meningkatkan pendapatan petani bersifat flultuatif (masima) maka pendirian Koperasi kredit atau adanya kegiatan simpan pinjam akan sangat membantu pertani (Hudiyanto, 2002). Koperasi yang berkembang di Indonesia semenjak tahun 1973 adalah Koperasi Unit Desa (KUD) dan pada tahun 1996 berkembang pesat menjadi 9.226 unit, begitu juga dengan Credit Union (CU) yang didirikan awal 1970, juga berkembang yang meliputi jumlah simpanan, jumlah kekayaan per CU dan per anggota, 24 tahun kemudian atau pada tahun 1994 keadaan CU semakin membaik dan berkembang secara pesat (Ginting, 1999). Menurut Ginting (1999) Indikator dalam mengukur keberhasilan Koperasi antara lain adalah : 1. Produktifitas organisasi - Kesempurnaan pencapaian tujuan Koperasi
Universitas Sumatera Utara
- Peningkatan Keuntungan (deviden) - Peningkatan Simpanan dan Frekuensinya - Peningkatan Investasi anggota yang berasal dari pinjaman 2. Modal dan Kepuasan - Terpenuhinya kebutuhan - Terpenuhinya harapan keuntungan - Meningkatnya sumbangan anggota, motifasi anggota, jumlah simpanan dan jumlah pinjaman anggota. - Meningkatnya ketepatan membayar perluasan pinjaman - Meningkatnya kepuasan terhadap pelayanan - Meningkatnya kepercayaan terhadap pengawas - Meningkatnya keinginan mendapatkan pendidikan Koperasi. - Meningkatnya upaya mengajak orang lain untuk menjadi anggota koperasi. Koperasi kredit atau Koperasi simpan pinjam merupakan Koperasi yang bergerak dalam bidang pemupukan simpanan dari para anggotanya untuk kemudian di pinjamkan kembali kepada anggota – anggotanya, yang memerlukan bantuan modal, disamping, bertujuan untuk mendidik anggotanya agar bersikap hemat serta gemar menabung, Koperasi kredit biasanya juga bertujuan untuk membebaskan para anggotanya dari jeratan para rentenir (Baswir, 1997). Sumatera Utara adalah daerah pertanian, dimana sebagian besar penduduknya bertempat tinggal dipedesaan dan mata pencaharian utamanya adalah pertanian, salah satu daerah di Sumatera Utara yang berhasil dengan
Universitas Sumatera Utara
pertanian Hortikulturnya adalah Kabupaten Deliserdang, kemajuan usaha pertanian ini tidak semata–mata didukung oleh tanah pertanian yang potensial tetapi juga sistem manajemen perekonomian yang baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan berkembangnya berbagai Koperasi Negeri dan Swasta (Mutis, 1992). Koperasi Kredit ini muncul pada kelompok orang yang bergabung dalam pra Koperasi, mereka mempunyai ikatan pemersatu (Comunion Bond) yang berdasarkan pada kesamaan kebutuhan yang dirasakan bersama (felt need) melalui kesepakatan bersama mengerahkan modal bersama terutama yang berasal dari simpanan untuk dipinjamkan diantara sesama mereka dengan tingkatan bunga yang memadai sesuai dengan konsesus yang bersama pula. Pinjaman yang diberikan dapat bertujuan untuk keperluan darurat, produktif dan kesejahteraan anggota peminjam (Mutis, 1992). Credit Union pada umumnya berdiri dibawah naungan yayasan pedamping tertentu, perkembangan CU di Kabupaten Deliserdang cukup baik dilihat dari besarnya jumlah anggota dan jumlah saham hal ini juga menunjukkan bahwa perkembangan minat berkoperasi pada masyarakat sangat baik, data statistik, perkembangan Credit Union dampngan yayasan Pijer Podi Kabupaten Deliserdang dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Data Statistik Perkembangan CU Dampingan YAPIDI Di Deliserdang Sampai Dengan Desember 2006 No.
NAMA CU
DESA
TANGGAL BERDIRI
1
Ulihta Ras
Sibirik-Birik
14 April 1994
2
Arih Ersada
Rumah Lengo
18 April 1994
3
Ulih Encari
Durin Pitu
20 April 1994
Jumlah Anggota 84
Jumlah Saham
Total Pinjaman
136.015.000
1.291.300.000
65
90.379.000
97.350.000
206
183.530.000
1.953.081.000
Universitas Sumatera Utara
4
Sada Perarih
Durin
23 April 1994
93
103.530.000
1.953.081.000
6 Mei 1994
109
450.191.000
2.583.830.000
Simbelang
5
Merih
Desa Hulu P.Batu
6
Tama Ulina
Kuta Jurung
10 Juni 1994
104
181.568.000
452.982.000
7
Jumpa Malem
Salam Tani
18 Juli 1994
51
25.277.000
309.080.000
8
Sada Ukur
Sugau
12 Des 1994
59
56.127.000
745.440.000
9
Ulih Latih
Kuala Lau
24 Des 1994
100
96.405.000
1.224.532.000
10
Sanap Encari
Namo Rih
7 Maret 1995
148
122.447.000
1.438.555.000
11
Dalanta Nggit
Durin Tonggal
6 Juli 1995
200
259.060.000
1.897.570.000
12
Tama Ngenana
Siguci
17 Juli 1995
43
51.545.000
483.242.000
13
Mbuah Page
Kampung
22 Sept 1995
69
58.617.000
99.588.000
14
Gunanta Ras
Tanjung Timur
13 Des1995
65
79.139.000
684.379.000
Durin Tinggung
26 Jan1996
74
121.465.000
1.276.885.000
Bicik
Merdeka Kerina
15
Mbelinkel Gunana
16
Lit Ertina
Talapeta
3 Mei 1996
213
213.963.000
2.216.955.000
17
Sisampat-
Pintu Besi
3 Mei 1996
100
265.304.000
2.781.658.000
sampaten
18
Suka Maju
Rambung
3 Sept 1996
86
95.570.000
982.170.000
19
Tawar Bangger
Barung Ketang
17 Sept 1996
81
57.776.000
606.295.000
20
Jumpa Rejeki
Simada-Mada
10 Mei 1997
57
80.729.000
651.795.000
21
Sikeleng-
Lau Rakit
19 Nov 1997
74
112.684.000
1.316.055.000
kelengen
22
Sangapta Ras
Peria-Ria
19 Nov 1997
151
274.075.000
2.573.450.000
23
Sada Nioga
Kuta Dalam
11 Des 1997
42
59.876.000
536.045.000
24
Persadanta
Beringin
1 Des 1998
70
102.134.000
924.125.000
25
Serba Guna
Lau Gambir
2 Des 1998
42
35.703.000
333.940.000
26
Ersinalsel
Tangga Batu
15 Maret 2000
63
91.364.000
893.100.000
27
Reh Sikapna
Rumah Rih
15 April 2000
69
109.213.000
691.170.000
28
Rehulina
Pertampilen
5 Juli 2000
127
115.174.000
762.450.600
29
Reh Malemma
Limau
8 Agst 2001
68
41.544.000
218.950.000
30
Mandiri
Penen
5 Okt 2001
87
108.741.000
768.050.000
31
Ate Malem
Penungkiren
5 Okt 2001
92
105.095.000
520.080.000
32
Singalor Lau
Sayum
12 Des 2001
114
86.790.000
519.220.000
Mungkur
Petani
Universitas Sumatera Utara
33
Kata Persada
Kampung
12 Mei 2002
53
26.402.000
92.785.000
Percut
24 Juni 2002
44
11.140.003
57.750.000
Tujuh
34
Perbuani
Cinta Rakyat
35
Maju Bersama 1
Talun Kenas
22 Sept 2002
104
61.164.500
595.090.000
36
Ula Kisat
Tembengen
28 Sept 2002
101
69.211.000
381.420.000
37
Sue Arih
Gambir
11 Nov 2002
72
37.810.000
198.520.000
38
Sekula Serasi
Namu Serit
14 Sept 2002
57
34.232.000
249.600.000
39
Karya Bakti
Negara
18 Nov 2002
92
64.751.000
279.350.000
40
Maju Bersama II
Betala
3 Des 2002
51
51.715.000
261.000.000
41
Sue Arihta
Tiang Layar
4 Juni 2003
111
56.279.000
244.170.000
42
Sejahtera
Percut
23 Juni 2003
75
16.783.000
69.800.000
43
Bunga Ncole
Bandar Bayu
17 Nov 2003
87
41.425.000
210.230.000
44
Ula Lolah
Sari Laba
12 Nov 2003
48
31.439.000
97.305.000
45
Bintang Tani
Namo Puli
12 Des 2003
38
17.534.000
64.500.000
46
Serba Jadi
Kuta Tualah
19 April 2004
39
17.188.000
66.850.000
47
Ora Et Labora
Namoriam
5 Okt 2004
98
81.332.000
221.990.000
48
Malem Ate
Namo Rindang
4 Nov 2004
54
17.965.000
62.660.000
49
Simalem
Marolan
27 Ok 2004
50
10.134.000
57.949.000
50
Siajar Ajaren
Rambe
4 Des 2004
68
44.559.000
59.845.000
51
Tunas Baru
Ujung Suka
10 Des0 2004
58
25.474.000
78.650.000
52
Immanuel
Kuta Tengah
13 Des 2004
138
86.575.000
426.836.000
4.444
4.774.174.500
37.230.700.600
Total
Sumber: Data YAPIDI Deliserdang Tahun 2007
Identifikasi Masalah Masalah merupakan pokok dari suatu kegiatan penelitian berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan beberapa pokok permasalahan yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Bagaimana perkembangan CU Serba Guna dan CU Sue Arih selama 5 tahun terakhir terhadap (jumlah anggota, SHU, jumlah simpanan dan jumlah pinjaman) di daerah penelitian ? 2. Bagaimana cara kerja organisasi kedua CU baik pengurus dan anggota di daerah penelitian. 3. Bagaimana pengaruh karakteristik sosial ekonomi pengurus dan anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih di daerah penelitian ? 4. Bagaimana perbedaan pengurus dan anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih di daerah penelitian ? 5. Bagaimana sikap pengurus dan anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih terhadap kedinamisan organisasi CU ? Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui perkembangan CU Serba Guna dan CU Sue Arih selama 5 tahun terakhir terhadap (jumlah anggota, SHU, jumlah simpanan dan jumlah pinjaman) di daerah penelitian. 2. Untuk mengetahui cara kerja organisasi kedua CU baik pengurus dan anggota di daerah penelitian. 3. Untuk mengetahui pengaruh karakteristik sosial ekonomi pengurus dan anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih di daerah penelitian. 4. Untuk mengetahui perbedaan pengurus dan anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih di daerah penelitian. 5. Untuk mengetahui sikap pengurus dan anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih terhadap kedinamisan organisasi CU.
Universitas Sumatera Utara
Kegunaan Penelitian 1. Sebagai bahan masukan bagi pengambil keputusan (decision maker) dan instansi terkait lainnya dalam menyusun kebijakan untuk meningkatkan kualitas Credit Union (CU). 2. Sebagai bahan referensi atau sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan.
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Sesuai ketentuan yang terdapat dalam pasal 16 UU RI No. 25 Tahun 1992 menyatakan bahwa “jenis Koperasi didasarkan pada kegiatan dan kepentingan ekonomi anggotanya. Jenis Koperasi dapat ditinjau dari berbagai sudut pendekatan, antara lain : 1. Berdasarkan pada kebutuhan dan efisiensi dalam ekonomi sesuai dengan sejarah timbulnya Koperasi, yaitu : - Koperasi Konsumsi - Koperasi Kredit - Koperasi Produksi - Koperasi Jasa - Koperasi Distribusi
Universitas Sumatera Utara