Kemasan
Oleh: Syuhada W.A.
Multilayer
Aplikasi kemasan berlapis atau lebih
dikenal dengan kemasan multilayer semakin luas baik dalam industri makanan, minuman maupun obat-obatan. Struktur multilayer merupakan struktur komposit yang terdiri dari beberapa jenis material seperti kertas, plastik dan/atau logam. Sistem kemasan multilayer banyak memiliki kelebihan dibandingkan dengan kemasan konvensional single layer. Dengan kemasan multilayer, beberapa sifat karakteristik kemasanan meningkat secara signifikan, seperti sifat barrier (ketahanan) terhadap uap air dan udara terutama gas oksigen, sementara pemakaian material mengalami penurunan. Dengan sistem multilayer dapat dibuat kemasan yang tipis tapi memilki kekuatan dan fungsi sebagai kemasan yang baik. Hal ini merupakan tuntutan dalam disain kemasan yang ramah lingkungan untuk mengurangi dampak sampah plastik, terutama yang berasal dari kemasan. Selain itu dengan teknologi multilayer juga memungkinkan untuk memodifikasi kekuatan kemasan. Beberapa material polimer yang banyak digunakan sebagai flexible multilayer antara lain adalah LDPE, LLDPE, HDPE, PP, p-PVC, nylon, EVOH dan PET. Sebagai adhesives dalam sistem kemasan multilayer banyak digunakan EVA, EAA dan grafted polymer. LDPE, LLDPE, HDPE dan PP sangat baik sebagai barrier uap air, akan tetapi memiliki kelemahan mudah ditembus gas oksigen. Disain multilayer dengan mengkombinasikan material tersebut dengan material yang memiliki ketahanan yang baik terhadap oksigen, seperti nilon, akan memiliki fungsi yang sangat baik sebagai kemasan makanan. Teknologi manufaktur multilayer mengalami pengembangan yang signifikan. Struktur multilayer dapat dibuat dengan beberapa macam teknologi proses antara lain ekstrusi-laminasi, ekstrusi-coating dan co-extrusi. Dari sisi ekonomi, ditinjau dari kebutuhan materialnya, teknologi laminasi masih lebih mahal dibandingkan dengan teknologi co-ektrusi. Pada teknologi co-ekstrusi dapat dibuat kemasan yang lebih baik dan lebih tipis dibandingkan pada teknologi laminasi ataupun coating. Teknologi coektrusi digunakan untuk menurunkan biaya produksi multilayer.
*Teknologi Co-Ekstrusi Dalam teknologi co-ekstrusi struktur multilayer dibuat dengan menggunakan beberapa jenis material plastik dalam satu tahap, baik dengan metoda casting maupun
fokus
Mengenal Teknologi
metoda blow-extrusion. Setiap jenis plastik diproses dalam mesin ekstrusi secara terpisah, lelehan plastik tersebut masuk ke dalam satu die, dimana akan terbentuk struktur multilayer yang homogen tanpa dilakukan pencampuran (mixing), lihat gambar 1. Extruder 1
Extruder 2
Extruder 3
Gambar 1: Proses Co-Ekstrusi pada Film Plastik
Dalam teknologi co-ekstrusi, sifat lelehan material plastik merupakan faktor yang krusial untuk mencegah terjadinya pencampuran antar lelehan plastik atau pindahnya satu jenis plastik pada posisi yang tidak seharusnya. Sifat rheology ini mencakup viskositas lelehan, elastisitas dan stabilitasnya. Karena sifat viskositas lelehan polimer dipengaruhi oleh temperatur, dalam hal ini temperatur proses merupakan salah satu parameter proses yang sensitif. Salah satu faktor penting dalam struktur multilayer adalah sifat adhesi antar jenis material plastik yang berbeda. Sifat adhesi pada kebanyakan kombinasi antar material plastik tidak terlalu baik (lemah), seperti pada sistem PE-Nilon. Oleh sebab itu diperlukan satu jenis material untuk lebih memperkuat daya lekat antar material plastik satu sama lain. Lapisan perekat ini harus memiliki sifat adhesi yang baik dan ikatan yang kuat pada kedua jenis material dalam sistem multilayer. Perkembangan teknologi co-extrusion sangat pesat saat ini, bahkan dapat dibuat suatu multilayer sistem yang terdiri dari 7 bahkan 9 layer.
*Teknologi Ekstrusi-Laminasi dan Ekstrusi Coating Teknologi kedua proses ini biasanya digambarkan secara bersamaan, karena kinerja kedua metoda proses tersebut mirip satu sama lain. Perlengkapan peralatannya pun hampir sama. Ekstrusi-coating adalah suatu proses dimana lapisan berupa material termoplastik diberikan pada suatu substrat (lapisan dasar), seperti kertas. Sementara ekstrusi-laminasi merupakan proses penggabungan 2 substrat dengan menggunakan lapisan
Tahun VII nomor 26
1
fokus
material termoplastik sebagai adhesive, lihat gambar 2.
teknologi metallized film. Proses hot melt laminating
Kedua teknologi tersebut dapat digabung untuk membuat
hampir sama dengan proses ekstrusi-laminasi, dimana
sistem multilayer kemasan yang baik, seperti pada sistem
sebagai lapisan (coating) digunakan polimer adhesive
kemasan: paper/acid copolymer/foil/heat sealant layer.
dengan berat molekul rendah dan memiliki titik leleh yang rendah. Dalam proses ini tidak diperlukan ekstruder untuk
extrusion head
melelehkan dan memompa lelehan polimer. Polimer adhesive dengan berat molekul rendah dilelehkan pada
finished product
suhu rendah kemudian dilapisi pada substrat dengan bantuan gaya gravitasi. Kadang digunakan juga pompa untuk mengontrol lapisan yang lebih akurat. Aplikasi ini
(a) substrate 1
banyak digunakan untik melapisi suatu material kemasan
chill rolls
dengan sealant. Pada proses adhesive lamination permukaan
extrusion head
substrat 1 dilapisi dengan polimer berat molekul rendah
substrate 2
kemudian lapisan ini digabung dengan substrate ke-2. Jika adhesive polimer dikeringkan sebelum penggabungan (b)
dengan substrat ke-2, proses disebut dry lamination atau dry bonding. Sementara jika adhesive dikeringkan setelah penggabungan dengan substrate ke-2, proses
finished product
chill rolls
disebut wet lamination atau wet bonding, lihat
Gambar 2: Proses Extrusion Coating (a) dan Extrusion Laminating pada Film Plastik (b)
Pada sistem tersebut, pertama dibuat sistem paper/acid copolymer/foil dengan teknologi ekstrusilaminasi, kemudian lapisan multilayer tersebut dilapisi
gambar 4.
Oven
Secondary coating station
Chill rolls Nip
dengan heat sealant dengan teknologi ekstrusi-coating. Proses tersebut dapat dilakukan dalam dua tahap maupun dalam satu tahap yang disebut dengan sistem tandem extrusion laminating, lihat gambar 3.
Web 1
Adhesive applicator
Web 2
Finished lamination
Gambar 4 : Proses Wet Extrusion Laminating pada Film Plastik Extrusion head 2 Extrusion head 1
Pada proses thermal laminating 2 jenis substrate Finished product
digabung dengan menggunakan energi panas. Salah satu atau kedua substrate dipanaskan kemudian ditekan bersamaan dengan menggunakan nip roll yang
Chill rolls
Chill rolls
Metallized Film mengandung lapisan aluminium
Gambar 3 : Proses Tendem Extrusion Laminating pada Film Plastik
2
lapisan plastik yang dapat di-heat-sealed pada substrate ke-2.
Substrate 2 Substrate 1
dipanaskan. Paling tidak satu substrat harus mengandung
yang sangat tipis untuk meningkatkan sifat barrier. Pelapisan aluminium dilakukan dalam ruang khusus bertekanan tinggi.
Sistem kemasan ekstrusi laminasi dan coating sudah
Aluminium berupa kawat diuapkan dan menempel pada
cukup lama digunakan. Sebagai contoh kertas yang dilapisi
substrate yang akan dilapisi. Selain aluminium, SiOx dan
dengan wax PE sudah digunakan sejak tahun 1950. Selain
beberapa oksida inor-ganik seperti aluminium oksida atau
kedua teknologi tersebut, terdapat beberapa teknologi
variasi antara SiOx dan MgO dapat juga digunakan
laminasi multilayer lain seperti hot melt laminating atau
sebagai lapisan yang sangat tipis untuk meningkatkan
coating, adhesive lamination, thermal laminating dan
sifat barrier. [ ]
Tahun VII nomor 26
K E K U ATA N V I S I M
elihat masa depan, adalah sebuah proses yang dimulai dengan semangat, perasaan, kepedulian atau inspirasi yang mengatakan bahwa sesuatu hal memang berharga untuk dilakukan. Terkadang sebuah Visi terasa gamang, tetapi tetaplah visi adalah sebuah tema yang penuh arti. Intuisi boleh bermain, namun tetap dalam koridor-koridor tematik dan makna yang fokus. Pemimpin adalah orang yang berpikir mengenai kemungkinankemungkinan yang ada, bukan probabilitas yang didasarkan pada bukti yang kuat untuk menetapkan pre-asumsi. Kemungkinan adalah sesuatu hal baru yang penuh resiko. Penyemangatnya adalah apapun adalah mungkin. Dengan penyemangat inilah maka pemimpin mampu bertahan dalam masa-masa sulit. Visi dalam organisasi adalah sebuah citra (gambaran) yang ideal dan unik tentang masa depan bagi kebaikan bersama. Secara umum dapat diartikan bahwa Visi adalah: 1. Mengandung pilihan nilai dan sesuatu yang memberi arti dan tujuan bagi kehidupan organisasi 2. Berkenaan dengan harapan, cita-cita dan aspirasi 3. Berkenaan dengan keinginan kuat untuk meraih sesuatu yang hebat 4. Bersifat ambisius 5. Mengekspresikan rasa optimisme 6. Membayangkan kemungkinan-kemungkinan menarik, terobosan, teknologi atau perbaikan kondisi sosial. Visi adalah sesuatu yang memperkaya jiwa, meng-getarkan dan menggairahkan. Visi adalah ciri kepribadian organisasi yang unik dan istimewa, tidak sama dengan organisasi lainnya. Visi yang unik mampu menarik dan mempertahankan karyawan terbaiknya, yang bergairah bila ada tantangan. Orang tidak akan merasa bangga bila bergabung dengan organisasi yang melakukan hal yang sama dengan organisasi lain, yang tidak unik. Keunikan dapat memunculkan kebanggaan. Keunikan akan meningkatkan harga diri dan kepercayaan diri para anggota dan orang-orang yang terkait pada organisasi tersebut. Semakin bangga seseorang terhadap tempat kerjanya, maka semakin besar kemungkinannya karyawan akan setia. Pertimbangannya bukan semata gaji yang diperoleh. Untuk memulai penciptaan visi, maka perlu jawaban jujur atas pertanyaan berikut;mengapa para pelanggan bersedia membeli jasa/produk tertentu? Bersedia memilih program-program yang ditawarkan? Faktor keunikan ini memungkinkan setiap unit kerja menciptakan visinya sendiri dan pada saat yang bersamaan tetap bergabung dalam satu visi kolektif. Setiap fungsi dari organisasi dapat menentukan kualitas yang paling khusus. Setiap unit berhak untuk bangga atas citra yang unik dan ideal dari masa depan unit tersebut, yang dalam kesehariannya mempunyai kesatuan usaha dan aktivitas menuju masa depan bersama dari induk organisasi yang lebih besar. Visi berperan untuk bisa memberikan fokus kepada energi para anggota organisasi. Tantangan ini yang harus berani dijawab oleh pemimpin organisasi, yaitu menyampaikan suatu fokus tertentu sehingga setiap orang mampu untuk peduli dan dapat melihat lebih jelas apa yang ada di depan mereka. Sebagai ilustrasi, bagaimana pengalaman kita saat slide-slide atau film yang dipresentasikan lewat proyektor menjadi kabur karena lensanya tidak fokus? Beberapa hal muncul akibat ketidak fokusan ini, seperti: rasa frustasi, tidak sabar, kebingunan, marah dan pusing. Untuk menghindari situasi tersebut, audience menoleh kearah lain. Tugas pemimpin sidang adalah menjaga agar proyektor
KEKUATAN VISI
manajemen
Oleh : Prima Widi Hatmi
tetap fokus, mencegah masing-masing audience maju untuk mengatur fokus proyektor tersebut. Dengan fokus yang terjaga ini, seluruh gambar, yang dianalogikan sebagai visi terlihat jelas. Visi bukan sebuah mantra. Setelah pernyataan visi terukir, bukan berarti tercipta ayat-ayat suci organisasi. Dunia terus berubah, lingkungan dan situasi selalu berubah. Dengan demikian visipun selalu dan perlu dibahas kembali secara berkala, bersamasama seluruh anggota organisasi. Kaidah sebuah visi adalah hasil pemikiran bersama yang adaptive terhadap perubahan. Pada setiap siklus, pemimpin tetap perlu mengkonfirmasikan bahwa visi adalah milik bersama, sehingga para anggota organisasi dengan jelas memahami, menerima dan berkomitmen kepada visi tersebut dan mau ikut berjuang dalam perjalanan menuju pencapaian visi tersebut. Kepemimpinan adalah sebuah proses dialog, bukan monolog. Kepemimpinan bukan pemaksaan atau indoktrinasi terhadap impian tunggal sang pemimpin, namun sebuah proses pengembangan suatu arah dan tujuan bersama. Kepemimpinan adalah proses yang selalu melibatkan orang lain sehingga para anggota dapat melihat apakah ketertarikan dan aspirasi mereka sejalan dengan visi yang telah mereka deklarasikan. Dengan demikian para anggota dapat digerakkan untuk memberikan energi individual mereka dalam usaha merealisasikan visi tersebut. Dari hasil penelitian AMA (American Management Association) tiga tahun berturut-turut dapat ditarik fakta bahwa jika pemimpin organisasi mampu mengkomunikasikan visi organisasinya secara efektif maka visi tersebut memiliki efek yang sangat dahsyat. Jika para pemimpin dapat mengartikulasikan visi organisasi kepada seluruh anggota organisasinya, maka terbukti reaksi positif dari para anggota, terutama dalam hal: - kepuasan kerja - motivasi - komitmen - loyalitas - semangat kelompok - kejelasan tentang nilai-nilai organisasi - kebanggaan terhadap organisasi - produktivitas organisasi Efek sebuah visi yang dahsyat juga mampu memotivasi pekerja bahwa mereka bekerja atas pekerjaan yang menarik jauh diatas motivasi bekerja karena pendapatan yang tinggi. Kualitas kepemimpinan di lingkungan organisasi lebih memberikan motivasi dibandingkan memberikan uang. Kepuasan pribadi dalam melakukan pekerjaan yang baik merupakan sukses besar dibanding sukses dalam mencari nafkah yang cukup Organisasi dengan kepemimpinan yang hebat mampu menciptakan arti bagi anggotanya dan bukan hanya uang. Nilai akan kebebasan, aktualisasi diri, pembelajaran, komunitas keluarga besar seluruh anggota organisasi, kehebatan, keunikan pelayanan dan tanggung jawab sosial lebih menarik orang untuk menuju sebuah misi bersama. Lingkungan kerja adalah tempat dimana para anggotanya mencari arti dan identitas. Pemimpin organisasi yang baik adalah mereka yang mampu membangkitkan hasrat untuk mengkomuni-kasikan makna dan kerja organisasi sehingga para anggota memahami peran penting masing-masing. Pemimpinlah yang harus memberi nafas kehidupan dalam visi, memberi jiwa dan memberi denyut-denyut dinamika. (PWH)
Tahun VII nomor 26
3
PENGEMAS BIOPLASTIK :
fokus
Oleh: Prima Widi Hatmi
KENTANG JAGUNG
Sejak
awal peradaban manusia, telah dikenal bahan-bahan alam yang digunakan sebagai pengemas, seperti: daun jati, daun pisang, jerami, bambu, daun kelapa dan lain-lain. Fungsi dari kemasan tersebut semata adalah sebagai pelindung secara fisik pada saat transportasi, saat penyimpanan ataupun saat penjualan. Sebagai pengemas makanan, bahan-bahan alam tersebut tidak mempunyai daya perlindungan terhadap jasad renik atau pertumbuhan mikroba sehingga makanan mudah busuk. Dengan bahan-bahan alam tersebut, tidak tersedia teknik-teknik pencegahan tumbuhnya mikroba yang memadai sehingga hasil olahan pangan atau hasil pertanian tidak bisa disimpan untuk jangka waktu yang cukup lama. Dengan demikian pada saat panen, harga buah misalnya, sangat murah bahkan tidak berarti karena sering terbuang sia-sia. Dengan bergesernya tingkat pengetahuan masyarakat yang menyebabkan perubahan gaya hidup, pengemas makanan tidak hanya berfungsi sebagai perlindungan fisik terhadap makanan, tetapi juga sebagai media komunikasi dan iklan untuk si makanan yang dibungkus. Untuk fungsifungsi tersebut, teknologi sangat berperan dan dapat dijawab oleh teknologi pengemas plastik yang dapat dicetak dalam bentuk-bentuk beragam dengan variasi warna yang menarik.
JAGUNG KENTANG yang bersangkutan akan awet lebih dari 10 tahun. Dengan adanya life cycle yang pendek ini, dan aktivitas penduduk dalam berinteraksi dengan makanan yang terbungkus plastik, maka buangan plastik bekas pembungkus ini boleh dikatakan ekuivalent dengan jumlah penduduk per harinya. Timbul masalah lain, yaitu tergang-gunya ekosistem karena plastik bekas tersebut ikut menutup pori-pori bumi dan terganggunya biota laut, karena sebagian plastik bekas masih dibuang di sungai-sungai dan mengalir ke laut. Larangan penggunaan plastik atau memboikot plastik hampir tak mungkin dilakukan lagi, karena penggunaan plastik sudah membudaya dan plastik telah mampu memberikan kemudahan-kemudahan dalam masyarakat. Salah satu upaya adalah kembali ke asal (back to the nature) yaitu membungkus makanan dengan bahan alam terbarukan. Bahan terbarukan itu adalah plastik yang terbuat dari sumber-sumber pertanian seperti kentang, jagung atau singkong. Pendorong upaya pembuatan plastik dari bahan baku hasil pertanian ini, di samping alasan terhadap lingkungan, akibat penanganan habis pakai dari plastik, juga menghadapi fakta bahwa harga bahan baku plastik dari minyak bumi sudah semakin tidak kompetitif dan hampir sebanding dengan harga bahan baku plastik dari hasil pertanian. (lihat gambar 1) : Chart 1: Agricultural crop:oil proce ratios: 1970 to 2000
80 60 Ratio of crop: 40 oil price 20 0
Sepanjang mata memandang pada deretan tokotoko makanan atau supermarket, tak urung tersaji tampilantampilan menarik dari kemasan makanan yang tak lain terbuat dari plastik. Kemajuan teknologi bidang teknik printing dan seni grafis sangat berperan dalam teknik pengemas yang mencoba menarik pembeli dengan tampilan-tampilannya yang atraktif dan menggugah selera.
1970 Maize
1980 Sugar
1990 Wheat
Gambar 1. : Ratio harga bahan baku pati terhadap minyak. (Sumber: David Michael, Biopolymers from crops)
Berbeda dengan bahan baku plastik dari minyak bumi dan gas, proses dasar dari penyediaan bahan baku plastik dari hasil pertanian adalah proses fermentasi bahan pati-patian yang dapat diperoleh dari kentang, jagung ataupun singkong menjadi Polylactic Acid (PLA)., seperti rangkaian proses pada gambar 2.
Sampai saat ini material plastik yang berbasis petrokimia ---hasil pengolahan minyak bumi--- masih mendominasi pasar, sehingga dengan melonjaknya harga minyak mentah, otomatis harga bahan baku plastik juga ikut terdongkrak. Tak terkecuali, bahan baku plastik untuk pengemas makanan. Di sisi lain, bahan Fermentasi Polimerisasi pengemas mempunyai life cycle yang pendek Lactic Acid yaitu seumur makanan yang dirancang keawetannya, sekemampuan pengemas makanan ini melindungi makanan olahan Sumber pati : Polylactic Acid terhadap mikroba. Sepanjang pengamatan Kentang, Jagung (PLA) singkong terhadap umur kadaluwarsa suatu makanan, Gambar 2. Proses pembuatan pengemas bioplastik belum ada yang mencantumkan label bahwa makanan
4
Tahun VII nomor 26
2000
Pengemas Bioplastik
fokus
Kinerja Plastik PLA Seperti halnya polimerisasi resin plastik konven-
BOPLA mempunyai sifat barrier yang cukup baik
sional, polimerisasi PLA dapat dirancang untuk mengatur
terhadap bau, solvent dan tahan terhadap peresapan
grade-grade yang diinginkan, melalui kontrol terhadapberat
minyak (grease). Test dengan d-limonene menunjukkan
molekul, melt flow dan kristalinitas sesuai grade untuk :
bahwa sifat barrier terhadap bau (flavour barrier) adalah
film, sheet, injeksi molding ataupun stretch blow molding.
sama dengan PET atau nylon-6 sebagai pembanding.
Untuk mengimbangi sifat PP, PE ataupun PS, dari polimerisasi Lactic Acid dapat diperoleh PLA dengan density 1.25 g/cc dan polaritas yang cukup tinggi. Namun masih disayangkan bahwa sifat barrier terhadap uap air dan gasgas belum sepadan dengan sifat barier ketiga jenis plastik di atas. Sifat ketahanan terhadap panas masih lebih rendah dibanding PET. Dari sisi harga, PLA cukup
Karena sifatnya yang polar dengan energi permukaan yang dapat dicapai sebesar 38 dyne/cm2, maka BOPLA film ini dapat diprinting tanpa didahului dengan perlakuan corona. Sebagai material plastik, PLA mempunyai daya rekat yang baik, yang ditunjukkan dengan Tg yang berkisar antara 55 65oC sehingga sifat perekatan dapat mulai
bersaing dengan harga PET dengan basis
muncul pada kisaran suhu 80oC. Hal ini setara dengan
pembandingan terhadap produk akhir berupa
18% EVA sealant, PLA dapat melekat dengan baik.
botol. PLA unggul dalam hal sifat perekatan
TABEL 2BARRIER PERFORMANCE OF CLEAR RESINS
(excellent sealing performance) sehingga cukup
Polymer
baik untuk pelapis kertas. Riset yang dilakukan
MVTRa
Mitsubishi telah berhasil mengkonversi resin
Oxygen
CO2
Permeationb
Permeationb
PLA menjadi biaxially Oriented PLA (BOPLA)
PLA
21
40
183
film, yang kemudian dilapiskan terhadap kertas.
HIPS
10
300-400
NA
Produk ini telah digunakan secara komersiil
Nylon 6
23
3
NA
PET
1
3-6
15-25
PP
0.7
150
NA
PVC
2
5-20
20-50
untuk pembungkus bola golf. Berkat sifat pemuntiran (twist) yang baik, maka BOPLA film ini mampu menggantikan PVC twist film untuk bungkus permen. Beberapa gambaran sifat
ag-mil/100 in.2-day. bcc-mil/100 in.2-day-atm
barrier PLA dibandingkan dengan sifat barrier
Sumber : Material Renewable PLA Polymer gets green light for packaging uses
pada plastik lain dapat dilihat pada tabel 2.
TABEL 1SIFAT FILM BIAXIALLY ORIENTED Cellophane
dalam pada system multi layer, dapat
1.2
1.45
mengurangi kemungkinan kerut-kerut pada
2-3
1-2
proses perekatannya, sehingga hasil
29,725a
36,250
13,050a
348,000
551,000a
264,625
594,500a
160
110a
140a
125a
23a
15
4-6
18
13
4
PLA
PP
PET
Nylon
1.25
0.9
1.4
2.1
1-4
2-5
Tensile Str., psi, MD,
15,950
27,550a
Tensile Mod., psi, MD
478,500
Ult. Elongation, %, MD Elmendorf Tear, g/mil, MD
Density, g/cc Haze, %
Penggunaan PLA sebagai pelapis bagian
penutupan dengan teknik sealing dapat tampil sempurna.
PLA mempunyai keuletan yang tinggi (high stiffness) yang ditunjukkan dengan nilai tensile modulus yang dapat dicapai untuk
Sumber : Material Renewable PLA Polymer gets green light for packaging uses
grade film sebesar 480.000 psi dan grade extrusi sebesar
Karena sifat kejernihannya yang bisa dicapai, yaitu 2,1
500.000 psi. Dengan demikian, dari segi pemrosesan PLA
% haze, maka PLA film berpeluang untuk menggantikan
dapat diproses dengan kecepatan putaran 20% lebih cepat
PET, flexible PVC film, Oriented PS dan cellophane film,
dari pada kecepatan putaran dalam pemrosesan PET.
dengan perbandingan sifat-sifat seperti pada tabel 1.
[PWH]. Tahun VII nomor 26
5
manajemen
Menumbuhkan BUDAYA Kreatif & Inovatif menuju Kelestarian
ORGANISASI
Oleh: Wawas Swathatafrijiah
Menurut pakar marketing Hermawan Kartajaya, tahun 2008 ini merupakan tahun kreativitas, artinya bagi organisasi bisnis yang mampu menciptakan kreasi maka organisasi itu akan langgeng dan mampu bertahan bahkan maju berkembang. Pada organisasi, kreativitas tidaklah mesti ide-ide yang besar. Kreativitas akan mampu membuat sebuah organisasi menjadi unik sehingga mempunyai diferensiasi terhadap organisasi lainnya yang sejenis. Dengan hasil keunikannya tersebut customer atau pelanggan akan senang menggunakan produk dari perusahaan tersebut. Beliau mencontohkan nada dering pada ponsel merupakan hasil kreativitas, orang membayarnya tiap bulan walaupun lagu untuk nada dering tersebut tidaklah didengar sendiri oleh yang membayarnya. Dalam kesempatan ini kita akan melihat bagaimana kreativitas dan inovasi diimplementasikan dalam suatu perusahaan. Dua kondisi tentang hasil karya yang kreatif & inoivatif untuk organisasi atau perusahaan adalah : 1. Dari hasil karya inovatif melahirkan suatu organisasi berbasis inovasi. Sebagai contoh, penemuan sistem pembakaran pada mesin otomotif telah melahirkan perusahaanperusahaan otomotif besar sekarang ini. 2. Karya inovatif dapat membesarkan dan mengembangkan organisasi yang telah ada. Kreativitas dimulai dari adanya suatu gagasan, dimana sebagai pemicu gagasan adalah perpaduan antara lingkungan sekitar dengan tingkat kebutuhan manusia akan kemudahankemudahan dalam menjalankan aktifitasnya. Misalnya, panas teriknya matahari membuat terciptanya air conditioning, pembangkit listrik tenaga surya, berbagai kosmetik pelindung wajah, dan sebagainya; curah hujan yang besar melahirkan aneka ragam payung, mantel hujan, wiper mobil, dan sebagainya. Demikian juga sejumlah kesulitan hidup yang dikelola secara kreatif telah melahirkan peluang-peluang untuk memperbarui atau memperbaiki kehidupan manusia itu sendiri. Sulitnya mendapatkan air bersih membuka peluang usaha air dalam kemasan. Lambatnya perjalanan antar kota dengan menggunakan kaki telah melahirkan berbagai bentuk sarana transportasi darat, laut, dan udara. Sulitnya mengirimkan berita telah melahirkan profesi kurir, jasa pos dan telekomunikasi, mesin faksimili, sampai electronic mail melalui jaringan kabel telepon, kabel listrik, atau bahkan nirkabel. Sulitnya membina hubungan dengan sesama telah melahirkan sejumlah ajaran, buku-buku, seminar, dan program pelatihan mengenai kepemimpinan, mulai level personal sampai level organisasional-nasional-global. Gagasan
Kreatifitas
Pelanggaran
Berfikir inovatif dan kreativitas itu harus selaras dalam artian apabila suatu gagasan baru terlahir dari diri kita tanpa ditunjang dengan adanya kreativitas maka gagasan tersebut akan sia-sia, karena sebuah gagasan baru yang kreatif harus memenuhi unsur-unsur kreativitas yang diantaranya pengaplikasian gagasan. Tanpa adanya pengaplikasian gagasan tersebut maka sebuah inovasi tersebut akan gagal. Hal-hal yang perlu jadi renungan akan terhambat lahirnya sebuah inovasi adalah karena beberapa mitos yang dipercaya sebagai suatu kebenaran: Orang-orang kreatif dilahirkan, bukan dibentuk; seperti hanya mitos bahwa pemimpin itu terlahir tidaklah sepenuhnya benar bahkan sebagian kecil kebenaran tersebut. Proses pembentukanlah yang besar peranannya dalam melahirkan orang kreatif. Orang pintar pasti kreatif (dan inovatif); benar, jika berada pada lingkungan atau kelompok yang kondusif, dengan kata lain media pertumbuhan kreatif dan inovatif tersebut mendukung. Kreativitas tidak bisa dikelola; pandangan bahwa kreativitas adalah sebuah seni bukan ilmu pasti sehingga tidak bisa dikelola karena akan mematikan kreativitas itu sendiri. Namun pada beberapa hal, bahwa: Inovasi (kreativitas) hanya dibutuhkan di industri-industri berbasis teknologi; benarkah? Anda bisa minum air dengan gratis, tetapi jiwa-jiwa
Inovasi
6
Kreativitas adalah proses timbulnya ide yang baru, sedangkan inovasi adalah pengimplementasian ide itu sehingga dapat merubah dunia. Kreativitas membelah batasan dan asumsi, dan membuat koneksi pada hal hal lama yang tidak berhubungan menjadi sesuatu yang baru. Inovasi mengambil ide itu dan mejadikannya menjadi produk atau servis atau proses yang nyata di perusahaan. Hasil kreativitas dapat menghasilkan dua opsi, yang pertama jika kreativitas pada arah yang positif akan menghasilkan karya inovatif dan bermanfaat bagi umat manusia dan tidak ada pelanggaran akan norma-norma yang ada. Opsi lainnya jika kreativitas itu pada arah negatif atau tidak sesuai dengan norma maka akan menghasilkan pelanggaran bahkan kekacauan, misalnya: kita saksikan dalam berbagai bentuk tindak kejahatan, yang intinya merusak tatanan hidup manusia (termasuk tindakan memanipulasi, korupsi, kekerasan, senjata pemusnah masal, dan sebagainya). Oleh karena itu, kreatif ke arah positiflah yang perlu dikembangkan dan dijalankan.
Tahun VII nomor 26
membuat inovasi menjadi kunci sukses perusahaan. Untuk dapat
air-air heksagonal, dan sederetan jenis air-air lainnya yang dikemas
bertahan dan berkembang untuk jangka panjang, setiap orang
dan dijual dengan harga ribuan per botol. Jika air saja bisa dijual
pada perusahaan haruslah menciptakan hal baru dan berinovasi.
dengan harga yang kadang lebih tinggi dari BBM melalui prosesproses inovatif, maka tidak ada alasan mengapa inovasi tidak
manajemen
inovatif telah berhasil menghasilkan air-air mineral, air-air berozon,
Setiap orang haruslah dapat melakukan haol tersebut secara natural seperti cara kita bernafas.
dibutuhkan di tempat-tempat lain. Kreativitas berarti ide-ide besar; memang ada ide-ide kreatif
Berfikir inovatif bertujuan memunculkan gagasan-gagasan
yang menghasilkan lompatan besar yang mempengaruhi jalannya
baru yang dalam prosesnya harus terpenuhi 4 aspek
peradaban manusia. Namun mayoritas ide-ide kreatif yang
fundamental yaitu :
dihasilkan adalah untuk hal-hal kecil. Tidak perduli seberapa besar dampak yang dihasilkan, proses untuk mendapatkan ide-ide kreatif
1. 2.
dibutuhkan cara-cara berpikir yang lebih analitis dan sistemik untuk menjadikan ide-ide kreatif tersebut menjadi inovasi. Setelah melalui proses-proses penyulingan tersebut, ide kreatif barulah bisa menjadi sesuatu yang inovatif. Dalam Sistem manajemen kualitas (QMS), peningkatan berkelanjutan (continuous improvement) merupakan sistem yang mewadahi lahirnya kreativitas. Oleh karena itu semestinya bagi organisasi yang telah mendapatkan sertifikasi salah satu sistem manajemen kualitas mampu menghasilkan produk atau sistem baru sebagai hasil kreativitas. Sistrem manajemen mutu sendiri adalah bentuk inovasi, karena berawal dari kesulitan akan penelusuran proses, adanya komplain yang susah diketahui pada proses mana letak kesalahan yang dilaku-kan.Organisasi yang dalam ancaman, agar mampu bertahan harus melahirkan inovasiinovasi baru. Sama halnya seperti mengalami sejumlah kesulitan hidup, kreativitas telah melahirkan peluang-peluang untuk memperbarui atau memperbaiki kehidupan manusia itu sendiri. Memunculkan kreativitas untuk menghasilkan inovasi dalam organisasi bisa diawali dari identifikasi permasalahan yang sering terjadi dalam organisasi tersebut. Perlu budaya atau kultur agar kreativitas dalam organisasi selalu muncul dan tumbuh subur. Semua orang setuju bahwa untuk menunjang kemajuan perusahaan perlu adanya kreativitas didalam perusahaan, tetapi jarang sekali yang tahu dan mau membentuk dan menjadikan perusahaan mempunyai kultur yang menyuburkan kreativitas. Perusahan besar yang selalu inovatif seperti 3M, Sysco Corporation, Universal Studio, Steelcase, FritoLay, selalu dapat mempertahankan nafas kreativitasnya dan selalu melahirkan inovasi baru yang menghasilkan sustainable growth.
Produktivitas yang tinggi, yakni kemampuan untuk menghasilkan jawaban sebanyak mungkin untuk
Inovasi sama dengan kreativitas; walau benar inovasi dan kreativitas sama-sama berkaitan dengan ide-ide baru, namun
Sensitivitas yang tinggi terhadap berbagai permasalahan yang terjadi pada organisasi.
tersebut relatif sama
satu pertanyaan. 3.
Elastisitas yang tinggi, yakni kemampuan menghasilkan pemikiran variatif sebanyak mungkin.
4.
Orisinilitas yang tinggi, yakni kemampuan menghasilkan gagasan-gagasan yang unik dan baru yang belum pernah dikenalnya.
Ada hal-hal yang dapat membunuh kreativitas dan inovasi yang diantaranya adalah : 1. Ungkapan yang mengandung racun, sebagai contoh: Sudahlah !!! nggak usah dipaksakan, gagasan barumu itu terlalu berat. 2. Motivasi yang rendah, sebagai contoh: Ini adalah konsep yang terlalu muluk ! 3. Lingkungan yang rendah, sebagai contoh ungkapan: Gagasanmu itu akan menyebabkan kita harus banyak melakukan perubahan yang fundamental !!! Untuk menumbuhkan budaya kretif dalam suatu organisasi hendaknya: 1. Mempersempit ruang berfikir tertutup dan memperlebar ruang
terbuka dan bebas melalui brain storming
2. Adaptasi yang cepat dan tepat terhadap berbagai perubahan. 3. Motivasi yang berkesinambungan. 4. Bertindak win-win Solution 5. Rekrutmen orang-orang unggul. 6. Mendorong ijtihad dalam berpendapat dengan memberikan persetujuan dan penerimaan. 7. Pendidikan pribadi sebagai penopang asasi bagi kreativitas dan inovasi 8. Motivasi dan dorongan sebagai faktor asasi bagi tercip-
Kreativitas pada perusahaan haruslah diarahkan dengan benar, dan tidak sekedar menjadi kreatif saja, tetapi mempunyai
tanya suasana motivasi. 9. Curah gagasan dan dorongan untuk banyak bertanya.
tujuan yang terarah dan berguna untuk perusahaan. Kreativitas yang baik adalah kreativitas yang betujuan. Ada tujuh langkah
Secara individu, merupakan hal yang wajar bahwa kita
pelaksanaan kreativitas: langkah dasar, explorasi kesegala arah,
memiliki sifat akan takut gagal (gagal dalam segala hal). Disi lain
pemilihan, fokus dan ekplorasi detil, penyimpulan tindakan,
kita harus mengembangkan pemikiran inovatif agar pikiran akan
transformasi dan pengembangan, dan akhirnya implementasi.
gagal pada otak kita hilang dari pemikiran kita dengan cara
Ketujuh langkah ini merupakan framework pelaksannan inovasi
menciptakan lingkungan yang kondusif untuk memotivasi pemikiran
dalam perusahaan.
inovatif dan mendayagunakan berbagai sarana bantu untuk memunculkan hal itu. Metode paling ampuh untuk menghadapi
Mempertahankan perubahan menjadi kunci berhasil tidaknya implementasi perubahan. Perencanna yang baik, pendataan hasil
rasa takut adalah dengan sikap sebagai pemberani yang siap menantang apa yang kita takuti. [ ]
yang jelas, dan pemupukan iklim kerja yang baik akan berhasil
[ WWS, April 2008, dari berbagai sumber]
Tahun VII nomor 26
7
Kemasan Plastik
fokus
Hemat
Energi
*Penggunaan kemasan plastik lebih hemat energi dibandingkan dengan kemasan lain
Oleh : Jayatin
Berbicara mengenai kemasan plastik
Resins and Alternative Materials in Disposable Products
rasanya sudah tidak asing lagi bagi kita.
Packaging Type
Resind Used
Alternative Materials
Kemasan plastik ada di mana-mana disekitar
Trash bags
HDPE, LLDPE
kita, kita biasa menemukan kemasan
Nonwovens
LDPE
Tumblers and glasses
PS
Flatware and cutlery Dishes, plates, bowls
PS PS
Weinding and portion cups and lids Foam cups, plates, containers
PS
Reusable galvanized steel, unbleached kraft paper Reusable cotton cloth, bleached kraft paper Reusable glass, coated bleached paperboard Reusable stainless steel, wood Virgin molded pulp, coated bleached paperboard Coated bleached paperboard, waxed coated paperboard
Drinking straws
PP
plastik baik di kantor, di rumah, di jalan, di pasar, dirumah sakit dan di tempat-tempat lain. Kemasan plastik saat ini sudah menggeser kemasan-kemasan dari bahan lain seperti gelas, logam, kayu, kertas dan lain-lain. Kemasan plastik banyak disukai, karena kemasan plastik mempunyai beberapa kelebihan bila dibandingkan
dengan kemasan lain, misalnya kemasan plastik lebih ringan, penampilannya menarik, tidak mudah rusak, tahan air, dapat menyimpan untuk waktu yang lama dan lainlain.
PS
Virgin molded pulp, coated bleached paperboard, coated waxed paperboard Waxed paper
Tabel 2. Jenis kemasan yang dapat dibuang langsung dari material lain yang bisa digantikan plastik
Total energi yang digunakan oleh kemasan plastik mulai dari bahan baku, pembuatan produk, penggunaan
Salah satu kelebihan kemasan plastik dibanding kemasan lain yang jarang diperhatikan orang adalah bahwa penggunaan kemasan plastik dapat memberikan
produk, sampai ke penanganan sampahnya lebih rendah bila dibandingkan dengan energi yang diperlukan oleh kemasan lai
penghematan penggunaan energi dibandingkan dengan penggunaan kemasan lain. Pada saat ini dimana harga energi semakin meningkat, sumber energi yang semakin mengecil dan kebutuhan energi yang semakin meningkat
Energy
Raw Materials Acquisition
Energy
Materials Manufacture
Energy
Product Manufacture
maka adalah sangat bijak bila kita di dalam memilih kemasan yang akan kita gunakan juga mempertimbangkan kebutuhan energi secara menyeluruh yang timbul dari penggunaan kemasan tersebut. Plastik sebagai kemasan saat ini sudah dapat menggantikan beberapa jenis kemasan dari bahan lain seperti gelas, logam/aluminium, kertas, kayu dan lainlain seperti terlihat dalam tabel 1 dan tabel 2 sebagai berikut.
Packaging Facility or WHolesale/Retail Outlet
Resins and Alternative Materials in Disposable Products Packaging Type
Resins Used
Alternative Materials
Blow molded
HDPE, LDPE, LLDPE, PET, PS, PVC
Steel, glass, refillable glass, coated bleached paperboard, 5% recycled aluminium, 61% recycled aluminium, recycled molded pulp, bleached kraft paper Steel, corrugated wood, glass, refillable glass, 5% and 61% recyclable aluminium, coated bleached paperboard, recycled molded pulp, bleached kraft paper Bleached kraft paper, unbleached kraft paper, tissue, cellophane, wax, wax paper, paper/aluminium foil, 5% recycled aluminium, bleached and unbleached coated paper and paperboard, corrugated, steel Steel, glass, cellophone, bleached kraft paper, coated bleached paperboard Wax Coated bleached paperboard, steel, glass Virgin and recycled molded pulp, coated bleached paperboard, corrugated, wood, popcorn, unbleached paperboard
Injection molded
HDPE, LLDPE, PET, PS, PP, PVC
Film
HDPE, LDPE, LLDPE, PD, PP, PVC
Sheet (1)
PET, PS, PVC
Coating Thermoformed
HDPE, LDPE, LLDPE, PP PET, PS, PP
PS foam (2)
PS
(1) Thick film extrusion products, includes calendered PVC. (2) Extruded and thermofromed
Tabel 1. Jenis proses produksi kemasan plastik dan produk kemasan dari material lain yang bisa digantikan
8
Tahun VII nomor 26
Reuse
FIRST USER
Product Recycling
Energi yang diper-lukan untuk proses produksi kemasan plastik bila diban-dingkan dengan energi yang diperlukan untuk menghasilkan kema-san dari bahan lain seperti gelas, alumi-nium, dan kertas adalah lebih rendah. Proses produksi kemasan plastik umumnya dilakukan pada suhu yang tidak terlalu tinggi, karena suhu leleh bahan plastik untuk kemasan umumnya rendah sehingga energi yang diperlukan untuk proses produksi kemasan juga rendah.
menunjukkan bahwa penggunaan kemasan plastik lebih
memiliki suhu leleh yang tinggi sehingga untuk proses
hemat energi dibandingkan kemasan dari bahan lain,
pembuatan kemasan diperlukan energi yang cukup besar.
seperti ditunjukkan pada tabel 3 dan tabel 4 .
Demikian juga untuk pembuatan kemasan kertas, karena dalam proses pembuatannya perlu pengeringan pada bahan baku kertas (pulp) maka juga diperlukan energi yang cukup besar. Energi yang lebih rendah juga diperlukan untuk pengiriman bahan baku plastik untuk kemasan dibandingkan kemasan dari bahan lain, karena bahan baku plastik lebih ringan maka energi yang diperlukan untuk pengiriman juga lebih kecil.
fokus
Berbeda dengan gelas maupun aluminium yang
Energy Comparison Between Plastics and Alternatives in Packaging, 1990 Packaging Type
Energy Difference (1) (trillion Btu)
Blow molded Injection molded Film Sheet (2) Coating Thermoformed PS foam
52.8 12.7 262.3 8.5 (4.6) 2.0 2.7
Total Packaging
336.4
(1) Energy for alternatives minus energy for plastics. Numbers in parentheses indicate that the plastic products required more energy than the alternatives. (2) Thick film extrusion products, includes calendar PVC. (3) Extruded and thermoformed. Sources: Franklin Associates, Ltd.
Tabel 3. Perbandingan penggunaan energi pada kemasan plastik dari beberapa jenis proses dan kemasan dari bahan lain yang bisa digantikan
Selain energi yang diperlukan untuk proses produksi kemasan, juga diperlukan energi untuk pendistribusian produk kemasan dan produk barang yang dikemas. Semakin ringan suatu kemasan, energi diperlukan untuk pendis-tribusian produk kemasan dan produk barang yang dikemas akan makin kecil. Karena kemasan plastik lebih ringan bila dibandingkan dengan kemasan lain maka energi yang diperlukan untuk transportasi/distribusi produk kemasan dan produk yang dikemas menjadi lebih rendah bila dibandingkan dengan kemasan dari bahan lain.
Energy Comparison Between Plastics and Alternatives in Disposable Products, 1990 Packaging Type
Energy Difference (1) (trillion Btu)
Trash bags Nonwovwns Tumblers and glasses Flatware and cutlery Dishes, plates, bowls Vending and portion cups and lids Foam cups, plates, containers Drinking straws Total Didposables
19.4 0.1 (0.8) (4.9) 0.5 14.6 11.1 (0.7) 39.4
(1) Energy for alternatives minus energy for plastics. Numbers in parentheses indicate that the plastics product required more energy than the alternatives. Numbers may not add to total due to rounding. Sources: Franklin Associates, Ltd.
Tabel 4. Perbandingan penggunaan energi pada kemasan yang dapat dibuang dari bahan plastik dan dari bahan lain yang bisa digantikan plastik
Pada beberapa jenis produk kemasan plastik mampu
Saat ini masih banyak penggunaan bahan-bahan
digunakan untuk menyimpan produk seperti makanan
kemasan selain plastik yang masih mungkin untuk
dalam jangka waktu yang lama. Hal ini juga dapat
digantikan dengan bahan kemasan plastik. Penggantian
membantu penghematan penggunaan energi dalam
bahan kemasan seperti kertas dan gelas dengan bahan
produksi makanan.
plastik akan membantu pemerintah dalam penghematan sumber daya energi yang saat ini sudah semakin terbatas.
Limbah kemasan plastik umumnya bisa didaur ulang menjadi produk baru, untuk limbah plastik yang sudah tidak bisa didaur ulang bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi. Teknologi pembakaran limbah plastik saat ini sudah cukup bagus. Dengan teknologi pembakaran plastik yang baik saat ini sudah tidak perlu lagi ada kekhawatiran akan bahaya pembakaran plastik
Salah satu contoh kemasan selain plastik yang masih mungkin untuk diganti dengan kemasan plastik adalah kantong semen. Kebutuhan semen saat ini cukup besar demikian juga tentunya dengan kemasannya (kantong semen). Penggantian kantong semen dengan kemasan plastik akan membantu penghematan energi. Jika kantong semen kita kelompokkan sebagai Trash Bags maka penghematan energi yang bisa dilakukan cukup besar. Manfaat lain yang bisa kita peroleh pada penggantian
Penelitian penggunaan energi pada kemasan plastik
kantong semen dengan kantong plastik adalah akan
dibandingkan dengan bahan kemasan lain sudah dilakukan
mengurangi penebangan kayu sebagai bahan baku kertas
oleh Franklin Asociated, Ltd. Hasil penelitian mereka
semen. [ ]
Tahun VII nomor 26
9
advetorial
Karl Fischer :
Pengukuran Kandungan Air
DALAM PRODUK
Besarnya kandungan air dalam suatu produk mempengaruhi kualitas, processability, shelf life dan stabilitas dari produk itu sendiri. Selain itu, besarnya kandungan air dari suatu material sampel juga berperan penting dalam tahap preparasi sampel. Metode penentuan kadar air yang paling umum digunakan adalah Karl Fischer Titration karena sangat akurat, selektif hanya pada air, membutuhkan jumlah sampel sedikit, dan bekerja dalam rentang konsentrasi mulai dari ppm hingga 100 %. Selain itu, juga dapat menganalisis sampel dalam bentuk cair, padat dan gas. Alat Karl Fischer Moisturemeter dilengkapi dengan dua jenis Titrasi yang dibedakan berdasarkan tingkat kandungan air dalam sampel, yaitu Coulometric Titrasi untuk kandungan air rendah (< 1 %) dan Volumetric Titrasi untuk kandungan air tinggi (> 1 %). Anda tidak perlu pusing mencari alat Karl Fischer Moisturemeter karena sekarang alat ini telah hadir di STP. Anda hanya tinggal menghubungi STP untuk pengukuran kandungan air dengan ketelitian dan keakuratan tinggi dalam produk anda. [ ]
Coulometric Titrasi
Volumetric Titrasi
Karakteristik
Untuk sampel dengan kandungan air rendah
Untuk sampel dengan kandungan air tinggi
Rentang Pengukuran
10 g 100 mgH2O
0.1- 999 mgH2O atau 0.1 % - 100 %
Standard Uji
ISO 760, ASTM E1064, JIS K 0113, JIS K 0068 Suhu : 5 40 0C Relative Humidity : ~ 85 %
ASTM E203, JIS K 0113, JIS K 0068 Suhu : 15 40 0C Relative Humidity : ~ 85 %
Operating Environment Sampel
10
Cair, Padat ( termasuk bubuk) atau Gas Contoh: Senyawa organik, Senyawa inorganik, makanan, produk farmasi, mineral.
Tahun VII nomor 26
Oleh: Onny Ujianto
sebagai pondasi dari TPS. Analogi dengan sebuah bangunan rumah, jika pondasi tidak kuat, maka tentu rumah tersebut akan mudah roboh. Karena itu posisi TPM dalam House of TPS, sangatlah penting.
*Pilar TPM Hal-hal apa saja yang harus kita lakukan untuk menerapkan TPM? Untuk itu kita perlu juga melihat terlebih dahulu apa saja yang menjadi pilar dari TPM.
SAFETY HEALTHY AND ENVIRONENT
OFFICE TPM
TRAINING
QUALITY MAINTENANCE
PLANNED MAINTENANCE
KOBETSU KAIZEN
PILLARS OF TPM
(JISHU HOZEN)
*TPM, TQM dan TPS Jika kita kembali ke judul diatas, mungkin bagi beberapa orang akan terlintas pertanyaan.: apakah kesamaan antara Total Productive Maintainance (TPM) dengan Total Quality Manajemen (TQM)? Serta apa pula perbedaannya? Serta apakah ada hubungannya dengan Toyota Production System (TPS)? Bukankah semua itu sama-sama berfilosofi untuk meningkatkan produktivitas perusahaan?
Jika dilihat dari gambar tampak bahwa posisi TPM adalah
AUTONOMOUS MAINTENANCE
Perkembangan dunia industri yang semakin cepat, membuat persaingan antar perusahaan semakin sengit. Masingmasing perusahaan berusaha memberikan yang terbaik bagi pelanggan mereka. Berbagai macam pula cara yang ditempuh oleh perusahaan. Salah satu upaya yang dijalankan adalah dengan penerapan Total Productive Maintainance (TPM), dengan harapan perusahaan dapat meningkatkan utilitas peralatan yang dimiliki. Dengan meningkatnya utilitas peralatan, maka produktivitas perusahaan pun akan naik, yang pada akhirnya moral karyawan pun akan terangkat.
manajemen
Total Productive Maintenance : Sebagai Upaya Peningkatan Produktivitas Perusahaan
5S Persamaan TPM & TQM adalah sebagai berikut: 1. Kedua konsep tersebut mengharuskan adanya komitmen total dari pimpinan tertinggi. 2. Karyawan harus didorong untuk selalu melakukan tindakan perbaikan. 3. Karena penerapan kedua konsep ini memerlukan waktu yang lama (long term), maka mind set karyawan harus diubah melalui tugas-tugas yang mereka lakukan. Sedangkan perbedaan antara TPM dan TQM adalah sebagai berikut : T Q M
T P M
Kualitas (output dan efek) sebagai objek
Equipment (input dan penyebab) sebagai objek
Manajemen yang sistematis (software oriented)
Partisipasi karyawan (hardware oriented)
Target adalah kualitas (ppm)
Target adalah penghilangan pemborosan
Lalu dimanakah posisi TPS? Posisi TPS dapat dilihat pada gambar berikut.
TPS Best Quality - Lowest Cost - Shortest Lead Time - Best Safety - High Morale
Just-In-Time
Jidoka (Built-In-Quality)
Right Part, right amount, right time Talk Time Continuous Flow Pull System Quick Change Over Integrated Logistics
Highly Motivated People
Operational Stability Leveled Production Standardized Work Visual Management Total Productive Maintenance (TPM) Kaizen
Gambar 1 : House of TPS
Automatics Stops Andon Person machine separation Error proofing In-station Quality control 5 Whys
Jika kita melihat pilar TPM, yang menjadi dasar dari semua aktivitas adalah 5S. Apa itu 5S? 5S merupakan singkatan dari Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke. 1. Seiri berarti memilah. Memilah disini dapat berarti memisahkan barang-barang yang masih digunakan dengan barang yang sudah tidak digunakan. Hal ini bertujuan agar mempermudah pencarian barangbarang saat akan digunakan. Pernahkah kita berpikir berapa banyak waktu kita terbuang hanya untuk mencari. 2. Seiton berarti mengatur. Semua barang harus mempunyai satu area penempatan yang jelas. Jika barang tersebut dipindahkan dari tempat asalnya, maka harus ada status terhadap barang tersebut. Untuk membantu pengaturan atau pengidentifikasian suatu barang dapat digunakan pewarnaan tertentu sebagai identitas barang. Kemudian halhal yang perlu diperhatikan adalah semua barang harus dikembalikan pada posisi semula. 3. Seiso bisa berarti membersihkan area kerja. Dengan kebersihan, maka segala sesuatu yang tidak seharusnya terjadi, dapat diketahui dengan cepat. 4. Seiketsu bisa diartikan dengan standarisasi. Hal ini diharapkan agar siapapun yang memakai Tahun VII nomor 26
11
manajemen
peralatan, maka akan mengoperasikannya dengan cara yang sama, sehingga kondisi peralatan akan tetap rapi, bersih, dan terawat. 5. Shitsuke diartikan sebagai disiplin pribadi dari seluruh personil dalam perusahaan. Langkah berikutnya, seperti layaknya bangunan rumah, setelah pembuatan pondasi, maka dilanjutkan dengan pencanangan tiang-tiang penyangga, demikian pula halnya dengan implementasi TPM. Tiang-tiang TPM perlu dijalankan dengan benar untuk membuat bangunan TPM dapat berdiri dengan kokoh. Adapun tiang-tiang penyangga TPM adalah sebagai berikut. 1. Jishu Hozen (Autonomous Maintainance). Tiang ini mengajarkan bagaimana pentingnya keterlibatan setiap operator terhadap kerusakan peralatan. Dari hal tersebut diharapkan semua operator dapat memperbaiki sendiri kerusakan kecil yang terjadi pada alat yang menjadi tanggung jawabnya. 2. Kaizen (continous improvement) bisa diartikan sebagai perbaikan yang berkesinambungan. Dalam penerapan yang cukup lama, tahap ini akan berakibat yang sangat luar biasa terutama dalam upaya cost reduction. 3. Planned Maintainance. Untuk dapat menerapkan tahap ini, mind set karyawan harus diubah dari yang sebelumnya reactive menjadi proactive, sehingga perbaikan dapat
dilakukan sebelum
peralatan mengalami kerusakan. Harapan dari penerapan tahap ini adalah dapat meningkatnya produktivitas yang dapat dilihat dari utilitas peralatan. 4. Quality Maintainance. Tahap ini bertujuan untuk mengetahui bagian suatu peralatan yang menyebabkan defect dan memulai untuk berpindah dari hanya mengatasi masalah quality yang terjadi ke langkah pencegahan sebelum defect itu terjadi. 5. Training. Tujuan dari tahap ini adalah penciptaan multi skill operator. Dengan multi skill, maka operator akan dapat mengatasi masalah yang terjadi pada peralatan dengan cepat, sehingga ketergantungan pada bagian maintainance akan berkurang, yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas karyawan dan perusahaan secara keseluruhan. 6. Office TPM. Tahap ini merupakan tempat dimana dilakukan analisis mengenai proses dan prosedur tentang perbaikan apa saja yang akan dan sudah dilakukan. Tahap ini lebih banyak mengkaji tentang efek dari masing-masing aktivitas TPM. 7. Safety, Healthy and Environment, merupakan tiang terakhir yang harus dilakukan. Target dari tahap ini adalah zero accident. Konsentrasinya terletak pada bagaimana menciptakan suatu area kerja (operator, mesin, dll) yang aman dan sehat.
12
Tahun VII nomor 26
*Parameter Keberhasilan TPM Setelah mengetahui pilar-pilar penyangga TPM, maka perlu kita ketahui apa yang menjadi parameter keberhasilan penerapan TPM di suatu perusahaan? Dalam dunia industri dikenal adanya Six Big Losses yang menunjukan adanya pemborosan. Inilah yang menjadi salah satu parameter dari TPM, selain Overall Efectiveness Equipment (OEE). yang menghubungkan efisiensi mesin serta kemampuannya untuk menghasilkan produk dengan kualitas sesuai dengan yang ditetapkan. OEE merupakan nilai yang menunjukan seberapa tinggi availability rate (AR), performance rate (PR) dan quality rate (QR).
*Implementasi TPM Untuk dapat mencapai hasil yang optimal, maka perlu dibuat suatu langkah pengimplemetasian TPM di suatu perusahaan. Langkah-langkah pengimplementasian TPM dapat dibagi menjadi beberapa fase sebagai berikut: A. Persiapan 1. Pernyataan dari pimpinan tertinggi bahwa perusahaan tersebut akan mengimplementasikan TPM 2. Pelatihan dan peningkatan kesadaran akan pentingnya TPM 3. Penyusunan komite TPM 4. Penetapan target dan sistem kerja TPM 5. Penyusunan rencana jangka panjang untuk perusahaan B. Pengenalan Fase ini merupakan upacara untuk mengumumkan kepada seluruh karyawan bahwa mulai saat itu, perusahaan akan mengimplementasikan TPM. Harapan dari fase ini adalah adanya dukungan yang kuat baik dari seluruh karyawan maupun dari pihak luar seperti supplier. C. Implementasi Fase ini lebih merujuk pada pondasi dan pilar-pilar TPM. D. Pemantapan Fase ini, mulai diadakan penghargaan-penghargaan terhadap apa yang sudah dilakukan. Selain itu pada fase ini juga lebih banyak bergerak ke arah tantangan-tantangan untuk mencapai target keberhasilan yang lebih tinggi.
*Efek Keberhasilan TPM Dari keberhasilan penerapan TPM, maka perusahaan akan mendapatkan hasil berupa meningkatnya produktivitas, meningkatnya quality rate, menurunnya cost atau biaya secara keseluruhan yang dikeluarkan perusahaan, kepastian delivery, meningkatnya keamanan pada area kerja, meningkatnya moral dan semangat kerja karyawan, serta menjamin terjaganya lingkungan dari pencemaran. Dengan nilai tambah yang begitu besar, sudah sepantasnya TPM diterapkan dalam suatu perusahaan dan mengakar dalam jiwa seluruh karyawan. Lalu bagaimana dengan perusahaan anda? [ ]
Flexibel
PA C K A G I N G
review
Convenient Oleh : Prima Widi Hatmi
Kata convenience berarti RAJA bagi
Kemasan fleksibel pada umumnya banyak
pelanggan dilihat dari sisi kebutuhan
menggunakan material plastik komersial yang murah,
akan kemasan makanan. Makanan, kini
seperti : polietilen, polipropilen, poliester dan nilon,
dikemas dalam berbagai bentuk kemasan yang menarik dan sebagian besar dari kemasan tersebut adalah kemasan fleksibel. Meskipun manufaktur kemasan fleksibel telah melakukan banyak hal, namun pelanggan saat ini menginginkan hal yang lebih lagi untuk plastik film dan pouch.
menyebabkan pertumbuhan kemasan makanan convenience semakin pesat. Selain itu juga meningkatkan kebutuhan akan plastik film untuk kemasan yang mempunyai sifat barrier, sealability, printing dan ketahanan yang baik. Inovasi yang dikerjakan saat ini dengan memodifikasi kemasan plastik film yang ada untuk meningkatkan sifat dan memberi nilai tambah pada kemasan. Di samping itu juga dikembangkan plastik film yang baru untuk memenuhi persyaratan yang lebih spesifik.
Pada awalnya fungsi kemasan makanan tidak sebagai penunjang penanganan (convenience), tetapi sekarang
*Retort Pouch
fungsi convenience menjadi suatu hal yang penting karena perkembangan dari material kemasan. Rasa, kebersihan,
Kemasan fleksibel convenience untuk makanan yang
bahkan makanan siap saji yang dimasak dalam kemasan
sedang berkembang pesat adalah retort pouches.
itu sendiri, terutama yang dapat langsung dimakan dari
Berkembangnya kemasan ini disebabkan karena harga
kemasan, banyak terdapat pada rak toko merupakan
aluminium untuk pembuatan kaleng yang semakin tinggi,
beberapa contoh fungsi penunjang penanganan. Kini
juga karena kemasan retort pouches lebih ringan dan
makanan tidak harus disimpan dalam kulkas dan dapat
fleksibel sehingga untuk kemasan distribusi dapat dikemas
langsung dari rak toko ke microwave lalu ke piring. Tuna,
dengan rapat sekali dibandingkan kaleng, maka dapat
yang selama ini dikemas dalam kaleng, sekarang dijual dalam bentuk kantong / pouches. Salad, wortel dan batang seledri di kemas dalam kemasan tertutup, sesuai dengan porsi yang dibutuhkan. Kue kering dan yang lainya dikemas menggunakan kemasan yang dapat ditutup ulang (zipper).
Fungsi utama dari kemasan antara lain : - Pelindung produk, terhadap lingkungan disekitarnya
mengurangi biaya pengiriman, Selain itu juga identitas produk dapat diprinting untuk menarik perhatian konsumen. Material yang digunakan untuk retort pouch harus memenuhi persyaratan Food and Drug Administration (FDA) dan stabil sampai temperatur 125oC. Selain itu dipersyaratkan seal strength yang tinggi untuk mencegah kemasan rusak pada saat dipanaskan. Kemasan juga harus mempunyai sifat barrier yang baik untuk memperpanjang shelf life.
yang dapat menyebabkan perubahan sifat dari produk. - Penunjang distribusi, mempermudah pendistribusian produk - Alat komunikasi, menunjukan identitas dan kelebihan produk serta menarik perhatian konsumen - Penunjang penanganan, untuk
mempermudah
konsumen ketika membuka, menyimpan dan mengkonsumsi produk.
Tahun VII nomor 26
13
review
Untuk kemasan retort pouch, material yang banyak
kembali kemasan dan tren penggunaan kemasan ini akan
digunakan adalah kombinasi dari poliester dan nilon yang
terus berlanjut. Pertimbangan yang perlu diperhatikan
mempunyai fungsi barrier yang baik. Oriented polipropylene
adalah plastik film yang digunakan untuk kantong atau
tidak cocok untuk aplikasi kemasan retort pouch, akan
pouch kompatibel dengan material zipper.
tetapi cast polipropilen sering digunakan untuk inner sealant. Tantangan pembuatan kemasan retort pouch adalah
*Fresh Cut Fruits and Vegetables
meningkatkan sifat barrier untuk mengurangi jumlah lapisan yang dibutuhkan serta mudah di printing. Di samping itu,
Tidak seperti kemasan film untuk makanan yang
pengembangan material oriented polyester retort film yang
mudah busuk, kemasan plastik film yang digunakan untuk
bebas deposit vakum dan mempunyai daya rekat yang
potongan buah-buahan segar dan sayuran harus
baik pada kedua sisi, high elongation untuk ketahanan
mempunyai oxygen transmission rate (OTR) yang tinggi
tusukan (puncture).
sehingga makanan dalam kemasan dapat tetap segar. Selain itu juga harus dapat melindungi dari debu, partikel
*Single-Serve Snack Packages
lain dan mikroba. Plastik film juga harus tertutup dan terhindar dari kelembaban lingkungan, sehingga makanan
Jenis kemasan lain yang juga sedang berkembang
tetap renyah, tidak lembek dan makanan di dalam kemasan
saat ini adalah kemasan ukuran kecil untuk makanan
terlihat tetap segar. Oriented Polypropylene dengan OTR
ringan yang sehat, yang berfungsi untuk kontrol kalori
yang tinggi memenuhi persyaratan kemasan tersebut.
dalam menghadapi masalah obesitas. Kemasan ini
Tantangan untuk jenis kemasan ini adalah bagaimana
seringkali dikonsumsi dalam perjalanan sehingga selain
memenuhi laju transmisi oksigen yang berbeda-beda untuk
sealnya harus baik, juga harus mudah dibuka.
jenis sayuran atau buah-buahan yang berbeda.
Sifat barrier yang baik juga dipersyaratkan, terutama untuk makanan yang mengandung lemak yang sering kali tidak
*Serve-In Containers
stabil dan sensitif terhadap oksidasi yang dapat menyebabkan tengik. Pada kenyataannya hal tersebut
Makanan siap saji yang dapat langsung dimasak,
menjadi lebih buruk lagi karena produk tersebut banyak
terutama berupa makanan rendah lemak dan rendah kalori
dijual di toko biasa yang pertukaran barangnya lebih lama
merupakan jenis kemasan yang cukup berkembang
dibandingkan supermarket. Untuk aplikasi ini banyak
belakangan ini. Tantangan untuk kemasan ini adalah harus
digunakan plastik film dengan aluminium coating atau
tertutup (seal) kencang tetapi mudah di peeling tanpa harus
polyvinylidene chloride (PVdC). Untuk aplikasi plastik
terjadi delaminasi atau shredding serta tidak meninggalkan
transparan digunakan PVdC coated film, akan tetapi cukup
residu sealant pada pinggiran kemasan rigid. Pada awalnya
mahal. Aplikasi yang membutuhkan sifat barrier uap air
digunakan film poliester dengan solvent coating untuk
atau oksigen, akan tetapi bukan keduanya, dapat
membuat seal yang mudah di peeling. Akan tetapi, pelarut
menyebabkan over engineering. Teknologi baru,
merupakan masalah karena dapat termigrasi ke makanan
pengembangan co-ekstrusi metallized dan film polipropilen
dan dapat mempengaruhi rasa. Saat ini, perkembangan
transparan menghasilkan sifat barrier yang baik. Polipropilen
dalam co-ekstrusi poliester film yang tidak menggunakan
film ini sangat menguntungkan dari segi biaya dan performa.
pelarut dapat menghasilkan kemasan yang sealed dengan baik, mudah di peel, tidak meninggalkan residu sealant
*Reclosable Snack Packages
pada pinggiran kontainer dan produk makanan dalam kemasan tetap segar dan rasa tidak berubah.
Konsumen yang ingin mengkonsumsi dalam
(Chandra Liza)
jumlah tertentu dapat menggunakan kemasan yang mudah ditutup kembali sehingga makanan tetap fresh. Beberapa kemasan makanan menggunakan zipper untuk buka/tutup
14
Tahun VII nomor 26
By : Chris Voght, Strategic Alliances Manager, Toray Plastics (America), Inc.
Oleh : Prima Widi Hatmi
Superman
Pada jaman dulu, pekerja yang rajin dan
menjadi -
yang tidak rajin dinilai dari disiplin masuk kerja. Fokus pengamatan pada data
-
manajemen
Transformasi
Superteam
Dapat mendefinisikan standard peran dan deliverability peran / pekerjaan tertentu Dapat menyusun career path dengan mudah
absensi. Jaman kini, penilaian tidak hanya pada kedisiplinan masuk kerja, tetapi lebih diutamakan setelah masuk kerja menghasilkan apa? Untuk diperolehnya hasil secara optimal, perlu adanya kecocokan, kesesuaian terhadap bakat sehingga penyelesaian pekerjaan bukan karena keterpaksaan, tetapi memang menyenangi pekerjaan yang sedang dihadapi oleh seorang karyawan. Manajemen Talenta merupakan salah satu jawaban untuk menata bakat dan potensi sekelompok karyawan menjadikan sebuah tim yang mampu berkinerja tinggi karena masing-masing menyandang potensi dan bakatnya untuk menyelesaikan pekerjaan secara optimal. Manajemen talenta memungkinkan untuk mendorong seseorang tumbuh sesuai bakatnya sehingga tercapai keunggulan kompetensi peringkat teratas dari potensi kemampuannya. Kompetensi yang tumbuh secara alamiah ini yang memberikan kontribusi terhadap kinerja organisasi secara optimal. Beberapa keuntungan orang yang bekerja sesuai bakatnya dan mendapat posisi yang tepat antara lain: - Mampu bekerja dengan cepat dan tepat (speed & smart) - Mempunyai kemampuan belajar (learning) yang lebih baik - mampu mencapai prestasi yang tinggi - punya komitmen yang tinggi terhadap pekerjaannya - mampu memberikan kontribusi yang besar kepada organisasi Kemudian apa beda manajemen berbasis kompetensi dan manajemen talenta? Pada manajemen berbasis kompetensi, yang muncul terlebih dahulu adalah persyaratanpersyaratan kompetensi dari suatu posisi jabatan atau peran dalam organisasi dengan mengambil suatu role model. Sebagai contoh model kompetensi personel misalnya: self awareness, self motivation, kemampuan berempati, kemampuan mengatur dan mengkontrol diri, social skill dll. Manfaat adanya model kompetensi untuk peran tertentu dalam organisasi: -
sebagai dasar seleksi & penempatan
-
sebagai dasar penyusunan rencana pengembangan individu
-
sebagai dasar perancangan manajemen kinerja
-
sebagai dasar manajemen kompensasi
-
sebagai dasar manajemen karir dan promosi
-
dapat mendefinisikan tuntutan inti (standard requirement) untuk karyawan
Dalam suatu model biasanya didefinisikan 10 15 kompetensi yang meliputi: keahlian (teknikal), karakter pribadi, values dan behaviour. Personil yang menempati peran / posisi tersebut harus memiliki kompetensi sesuai model peran yang disandang. Bila dalam analisa jabatan atau assessment ternyata terdapat gap, maka pejabat yang bersangkutan akan diberi berbagai pelatihan untuk menyesuaikan kompetensi pejabat tersebut agar sesuai dengan syarat peran yang disandangnya. Disini personil adalah variable tetap, yang menjadi variabel bergeraknya adalah kompetensinya, yang harus disesuaikan sana-sini. Setelah melalui pelatihan, diharapkan bahwa seseorang kemudian menjadi kompeten dalam perannya. Seseorang dikatakan kompeten ketika tingkat kemampuan/keahliannya diakui setelah diverifikasi oleh komunitas / praktisi tertentu, misalnya oleh asosiasi manajemen, untuk kompetensi manajerial dan asosiasi-asosiasi lainnya untuk berbagai profesi. Dalam kondisi ini, program training terkadang menjadi beban untuk memenuhi syarat, terkadang kurang ditanggapi dengan antusiasme tinggi. Tidak demikian halnya dengan manajemen talenta. Seluruh potensi karyawan yang ada dipotret, dan dipetakan bakat-bakatnya. Pemotretan juga segera dilakukan untuk karyawan baru. Berdasar peta ini, sejak awal dibangun kompetensi-kompetensi yang selaras dengan bakat masing-masing. Karena pembangunan kompetensi-kompetensi ini sesuai dengan bakat dan minat masing-masing, maka dalam waktu singkat kompetensikompetensi tersebut tumbuh dengan optimal. Berdasar peta kompetensi yang dibina ini, dapat dibentuk superteam yang diharapkan berkinerja tinggi. Superteam ini dapat dibentuk secara flexible, sesuai dengan target kinerja organisasi yang sedang dituntut. Dalam hal ini, peran data base kompetensi yang dibina atau disebut talent pool sangat penting dan harus dimaintain serta di update secara berkala. Superteam tidak otomatis dapat berkinerja tinggi. Kinerja adalah sesuatu yang dituntut dan disyaratkan oleh organisasi dalam rangka mencapai tujuannya. Untuk tercapainya kinerja tinggi, masih perlu unsur motivasi. Kinerja juga masih dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan budaya organisasi yang bersangkutan, melibatkan proses dan sistem. Bila dirangkum, kinerja = kompetensi + faktor (motivasi, proses, sistem, budaya dan values). Persoalan yang kemungkinan timbul, bagaimana kalau pergantian peran tidak bisa flexible dan personil yang ada tetap harus menduduki jabatan tertentu, entah cocok atau tidak, entah perform atau tidak. Tool yang cocok untuk kondisi ini adalah Manajemen Toleransi. [ ]
Tahun VII nomor 26
15
review
Pengemas Masa Depan Oleh : Syah Johan A. Nasiri
Pada saat ini konsumen pengemas mempunyai banyak pilihan. Botol gelas, wadah plastik keras atau lunak, kantong, karton, blister, saset dll. Kegunaan pengemas yang paling penting untuk makanan adalah kesegaran yang dapat diidentitaskan sebagai kualitas. Perubahan warna, rasa, tekstur, dan pembusukan dapat disebabkan oleh enzim yang ada dalam makanan atau hasil dari aktifitas mikroba yang ada. Bakteria memproduksi berbagai bahan kimia seperti: bahan mudah menguap dari basa, asam aldehid, merkaptan dan senyawa belerang. Bakteri kadang-kadang bersifat patogenik, dapat berkembang biak menjadi dua kali lipat setelah 20 menit, dan menjadi dua kali lipat lagi setelah 40 menit dan seterusnya. Bau dan rasa tengik, seringkali, dapat disebabkan oleh reaksi kimia yang menguraikan rantai molekul asam lemak menjadi komponen yang disebut aldehid dan selanjutnya menjadi senyawa lebih kecil yang menghasilkan bau menyengat.
Dimasa lalu keramik bergelas biasanya mengandung timah hitam (timbal) dengan konsentrasi tinggi yang memiliki resiko pada kesehatan. Timbal barangkali dipergunakan untuk memberi warna putih atau untuk menurunkan suhu pembakaran keramik dan lebih memperkuat wadah itu sendiri. Kebutuhan pengemas plastik terus berkembang dengan adanya kebutuhan pengemas kecil atau porsi untuk perorangan.
*Pengemas Plastik
*Pengemas kaleng Pengalengan makanan sudah dipergunakan hampir 200 tahun lalu hingga sekarang dan mungkin masih tetap dipakai sampai masa yang akan datang. Pengemas ini mempunyai beberapa kelebihan, seperti tidak diperlukannya bahan pengawet kimia pada saat proses pengalengan. Makanan berada dalam kaleng tertutup rapat dan tetap steril hingga kaleng dibuka. Kaleng dibuat dari lembaran tipis baja, yang secara elektrokimia dilapisi oleh tin (Sn) pada kedua permukaannya sehingga diperoleh lapisan logam yang mengkilap dan mampu melindungi oksidasi logam pengemas sehingga terhindar dari korosi. Bagian dalam dari lapisan dilapisi lagi oleh bahan organik agar memisahkan kontak makanan dan kaleng pengemas, terutama jika makanan bersifat asam.
*Pengemas dari gelas Pengemas ini mempunyai keunggulan : tidak reaktif atau inert, tidak mempengaruhi makanan atau obat yang dikemas, sehingga makanan atau obat tetap tahan pada kualitas yang bagus sampai kurun waktu cukup lama . Pengemas ini mempunyai sifat penahan (barrier) yang baik, sehingga tidak ada transmisi gas keluar atau dari luar kedalam atau kemungkinan terjadinya sangat kecil. Keunggulan lain adalah mempunyai ketahanan panas yang tinggi, dapat dilihat isinya dan dapat didaur ulang. Kekurangan dari pengemas gelas adalah: dimensi yang sulit, mudah pecah, harus dicuci terlebih dahulu, harga mahal dan diperlukan seal karet. Harga mahal karena bahan diperoleh dari batuan alam sehingga memerlukan energi yang besar untuk proses pembuatan dan daur ulangnya. Penggunaan seal polimer terutama karet kurang disukai karena banyak mengandung bahan kimia yang dapat bermigrasi dan akan berpengaruh pada rasa makanan yang dikemas.
16
Wadah keramik seperti poselin, mengandung gelas, memberikan permukaan yang tidak lengket. Jenis keramik tanpa gelas seperti halnya terakota mempunyai permukaan berpori yang dapat mengabsorb air atau cairan lain seperti makanan. Wadah ini bisa pecah, tampak opak atau tidak tembus cahaya sehingga tidak lagi dipergunakan dalam bentuk botol. Hingga sekarang wadah ini masih dipergunakan sebagai piring, mangkok, dan alat pemasak tradisional di pedesaan.
Tahun VII nomor 26
Pengemas ini mampu membuat bahan yang dikemas menjadi tampil beda dan menarik. Mempunyai keunggulan seperti: dalam hal harga, fleksibilitas, mudah disusun, sifat penahan yang bagus, dan estetika. Film yang lentur dapat diproduksi dengan jumlah resin atau bahan yang sedikit, sehingga mengurangi biaya produksi dibanding dengan pengemas lain. Teknologi ko-ekstrusi dapat membuat kombinasi berbagai variasi resin untuk memperoleh penahan transmisi gas yang efektif, dan mempunyai ketebalan yang sangat tipis. Ketipisan ini dapat menurunkan biaya pembuatan dan juga beban lingkungan yang akan diakibatkanya. Kekurangan dari penggunaan pengemas plastik adalah pada masalah lingkungan, kombinasi laminasi plastik atau beberapa resin akan menyulitkan daur ulang. Plastik dan karet banyak mengandung bahan kimia sehingga dapat bermigrasi menuju makanan yang dikemas. Plastik juga mempunyai kekurangan terhadap ketahanan suhu Karena ukuran kemasan yang relatif kecil maka akan sulit diidentifikasi dan dikumpulkan, hal ini merupakan kesulitan tersendiri dalam proses daur ulang kemasan plastik tersebut, sehingga kemasan plastik habis pakai tersebut hanya dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi.
*Pengemas Aktif, Penangkap Oksigen
review
*Pengemas Plastik yang akan datang - Modifikasi Atmosfer Pengemas (MAP)
Untuk makanan kering, adanya oksigen dalam pengemas Teknik pengemasan makanan dengan pengemas plastik
makanan akan mempercepat kerusakan yang ditandai dengan
adalah bertujuan untuk dapat memperpanjang umur dan menjaga
hilangnya: bau, rasa, warna, nutrisi dan pertumbuhan mikroba.
kualitas makanan yang dikemas. Dengan demikian kerugian
Sistem penangkap oksigen dapat mengurangi pertumbuhan jamur
ketika penjualan dapat dikurangi dan diatasi. Tujuan lain adalah
sehingga tidak mudah tengik pada minyak sayur. Mekanisme
menjaga rasa, tekstur, dan penampilan dari daging agar tetap
oksidasi terjadi dengan adanya reaksi oksigen dan ikatan rangkap
segar dalam waktu yang lebih lama. Selain hal-hal tersebut, teknik
yang banyak terdapat dalam makanan. Penggunaan dapat dalam
pengemasan dengan pengemas plastik ini juga dapat memperbaiki
bentuk saset penyerap oksigen, biasanya dari jenis oksida besi.
efisiensi produksi, sehingga jadwal operasi produksi lebih ekonomis
Saset yang mengandung serbuk besi dan kalsium hidroksida akan
dimana semula diasosiasikan dengan 5 hari kerja dan 7 hari kerja.
dapat menangkap gas oksigen dan CO 2 , sehingga dapat memperpanjang umur bahan makanan. Penangkap oksigen ini
Atmosfer didalam pengemas dapat dimodifikasi sesuai
dapat mengurangi jumlah oksigen dalam kemasan hingga kurang
dengan makanan yang akan dikemas sehingga kesegaran
dari 0,01%, dibanding dengan cara tradisional yakni pengkondisian
makanan dapat bertahan lebih lama. Enzim, panas dan kompetisi
dalam keadaan vakum dan pencucian gas, hanya dapat
pertumbuhan dapat menghasilkan gas seperti CO2 yang dapat
mengurangi hingga 0.5%.
merubah atmosfer dalam kemasan. Gas N2, CO2, dan kadangkadang O2 dipergunakan dalam sistem ini. N2 tidak mempunyai
Cara lain penangkapan oksigen mempergunakan matrik
aktifitas terhadap bakteria dan digunakan untuk menggantikan
polimer dari PET dan 5% Nilon (MXD6) dicampur dalam keadaan
O2.
meleleh ditambahkan katalis garam kobalt (Co) pada konsentrasi rendah kurang dari 200 ppm. Katalis tersebut akan mendorong
Efek O2 pada daging segar: oksigenasi myoglobin akan memperbaiki warna merah pada daging, sehingga daging tetap
terjadinya reaksi antara MXD6 dengan oksigen. Sistem ini disebut
menarik pembeli. Oksigen dapat mengaktifasi enzim dan oksidasi
tahun. Cara ini dapat melindungi beer, anggur, jus buah dan
kimia yang dapat bersifat positif seperti pernafasan bagi sayuran.
mayonaise selama penyimpanan.
sebagai OXBAR yang dapat bertahan dan tetap aktif hingga 2
Disisi lain adanya Oksigen ini juga berdampak negatif karena dapat mengaktifkan mikroba sehingga makanan lebih cepat
*Pengemas Aktif, Penangkap Etilena
membusuk. Terhadap beta-karoten oksigen akan dapat mempercepat terjadinya degradasi.
Cara ini menggunakan raegen kimia yang dimasukan kedalam film untuk mengabsorb etilena yang diproduksi oleh buah
Efek N2 pada makanan dapat menghambat: kerja enzim protease (pemecah protein), kerja enzim lipase (penyebab bau
yang memasak, sayuran dan bunga. Gas etilena dianggap
tengik), kerja enzim decarboxylases (enzim pernafasan) dan dapat
yang dapat juga dimasukan dalam saset, biasanya dari jenis
mengawetkan nitrosomyoglobin (warna pink pada daging masak).
kalium permankanat yang dapat mengoksidasi dan menon-aktifkan
penyebab buah menjadai lebih cepat masak. Bahan kimia lain
gas etilena. Efek CO2 : jika kontak pada makanan, dapat menghambat pernafasan sayuran, merusak beberapa macam protein, dan
*Pengemas Aktif, Pengatur Kelembaban
menghambat hormon pertumbuhan pada sayuran sehingga sayuran tidak cepat matang saat dimasak. Untuk makanan masak,
Kondensasi atau pengembunan adalah problem yang
CO2 dapat menghambat hidrolisis pectin sehingga mencegah
biasa muncul pada pengemasan buah dan sayuran. Bila jumlah
pencairan. Gas CO2 dapat sebagai bakteriostatik pada bakteria
air belebih, akan tampak adanya kondensasi yang selanjutnya
aerobik gram negatif, dan dapat sebagai bakterisida jika H2CO3
akan merusak sayuran dan bunga. Karena uap air ini mendorong
masuk kedalam dinding sel bakteria.
tumbuhnya jamur, maka kelembaban sekitar bunga harus dijaga tetap sekitar 98%. Untuk pengaturan ini digunakan teknologi pengatur kelembaban tanpa mengakibatkan makanan menjadi
Perpanjangan Masa Jual dengan M.A.P. Waktu, hari, masa jual dalam ruang pendingin (hari) Produk
Non-M.A.P
M.A.P
Daging merah segar (O2 tinggi)
2-3
6-10
Daging merah segar (O2 rendah)
2-3
21
Sosis segar
4-5
15-16
Ayam masak segar
3-10
12-18
Ayam masak
5-16
21-30
Daging masak asap
1
30-45
Keju
7
180+
Pasta segar
3
60+
kering. Produk seperti bunga dan anggur sangat sensitif dan harus dihindarkan kontak dengan air.
*Pengemas Aktif, Anti-Mikroba Sistem pengemas ini dapat menghambat pertumbuhan mikroba pada makanan yang tidak disterilkan maupun yang hanya dipasturisasi. Bahan anti mikroba dapat dicampur kedalam polimer pada saat ekstrusi atau dilapiskan pada permukaan. Zat antimikroba yang Biasanya digunakan pada LDPE adalah kalium sorbat untuk pengemas keju, kalsium sorbat dalam CMC/konstruksi karton untuk pembungkus roti, Asam benzoat anhidrid dalam LDPE untuk
Tahun VII nomor 26
17
review
pengemas ikan. Imazalil dalam LDPE untuk bell peppers dan keju dan ekstrak biji grapefruit, juga dalam LDPE untuk lettuce dan kecambah. Dalam sistem ini, anti mikroba akan bermigrasi dari kemasan menuju ke makanan.
Pengemas cerdas, juga berfungsi sebagai pemanas dan pendingin untuk dirinya sendiri. Pengemas yang dapat memanaskan sendiri untuk sop dan kopi atau mendinginkan minuman ringan yang sedang dikemas. Sebagai gambaran, konsumer dapat memutar bagian dasar dari kaleng untuk membuka katup Target Microorganism (valve) sehingga terjadi hubungan antara air dan Molds desikan yang terpisah. Dengan demikian terjadi proses absorbsi yang akan dapat menimbulkan Molds, Bacteria, Yeasts panas atau dingin. Unit tersebut digunakan untuk Bacteria memenuhi permintaan industri minuman, dimana Molds Gram-positive bacteria*** minuman dalam kaleng sebanyak 300 ml dapat mendingin menjadi 16,7 C dalam waktu 3 menit. Gram-positive bacteria***
Class
Antimicrobials
Polymer/Carrier
Organics acids & anhydrides
Propionic, bensoic, sorbic, acetics, lactic, malic, acid
Edible films2 EVA, LLDPE2
Inorganics gases
Sulfur dioxidem chlorine dioxide
Various polylefins
Metals
Silver
Various polylefins
Fungizide
Bennomyl, imazalil
LDPE3
Bacteriocins
Nisin, pediocins, lacticin
Edible films, cellulose, LDPE
Enzymes
Lyzozyme, glucose oxidase
Cellulose acetate, PS, Edible films
Chelating agents
EDTA
Edible films
Gram-positive bacteria***
Spices
Cinnamic, caffeic, p-coumaric Hoeseraddish
Nylon/PE, cellulose
Molds, yeasts, bacteria
Grapefruit seed, bamboo powder, lamiaceae (oregano, thyme), liliatae zingiberidae (ginger, fingerroot) Propylparabene, ethylparabene
°
*Pengemas Nano Teknologi
Sistem pengemas ini menggunakan serbuk perak yang sudah ada di pasaran, dikenal dengan Parabens Clay coated cellulose, LDPE Molds wadah yang anti mikroba (nano silver packaging). 1 Edible Film materials: Chitosan, Alginate, Corn Zein, WPI, Starch, Soy PI Sistem ini dapat mencegah 600 macam mikroba *** Combinations of EDTA & bacteriocins/Enzymes 2 Linear low density polyethylene 3 Low density polyethylene have activity against Gram negative bacteria untuk tidak berkembang di sekitarnya. Serbuk perak ini, selain untuk pengemas dipergunakan pula untuk pakaian, sikat gigi, dan alat-alat di rumah sakit. Bahan nano perak dipergunakan dalam jumlah sedikit, yaitu antara 30-50 bagian per sejuta, dengan ukuran partikel puluhan nanometer. Essential oils
LDPE,, cellulose, edible films
*Pengemas Cerdas (Intelligent Packaging) RFID (radio frequency identification) merupakan contoh yang mudah dikenal saat ini, dimana di toko besar atau supermarket biasanya dipergunakan sebagai label anti pencuri. Pengemas ini dapat dipergunakan di gudang penyimpanan farmasi, sehingga obat yang telah kadaluarsa dengan mudah dikenal dan disingkirkan dari perdagangan. Manfaat lain dari pengemas ini adalah untuk mengurangi antrian pada kasir supermarket, sehingga pembeli langsung keluar dan membayar. Label cerdik atau elektronik ditempelkan pada pengemas, label mempunyai ketebalan setipis kertas yang mengandung mikrocip dan antena untuk transfer data tanpa kontak. Label dapat berfungsi secara pasif, tanpa memiliki baterai dari dalam, tetapi memperoleh energi berupa sinyal dari luar. Pembacaan atau transfer data dapat dilakukan dari jarak sejauh 2,5 meter dan dapat menembus bahan pembungkus. Label juga dapat dipergunakan untuk mengenali polimer sehingga plastik dapat dipisahkan secara otomatis untuk keperluan daur ulang.
Molds, yeasts, bacteria
Bahan nano dari tanah liat, dimana lembaran dari susunan lempung yang berlapis-lapis dipisah sehingga diperoleh lembaran dengan ukuran ketebalan hingga 1 nanometer dengan luasan sekitar 1 mikron persegi. Lembaran yang terdipersi secara acak dalam plastik, dapat menghambat kecepatan permeabilitas O2 dan CO2 film standard. Makanan yang dikemas dengan bantuan sistem nano clay ini diharap dapat mengemas makanan tahan selama 3 tahun, bandingkan dengan sistem pengemas plastik saat ini yang hanya tahan antara 3-6 bulan. Mekanisme kerusakan makanan diketahui disebabkan oleh kelembaban dan oksidasi, secara mudah dikenali dengan perubahan kerenyahan, bau, rasa yang berubah. Penggunaan nano teknologi yang lain adalah dipergunakan untuk sensor sistem RFID, dan tinta cerdas pada pengemasan.
*Biodegradabel Plastik Diawali dengan adanya kritik terhadap penggunaan plastik untuk pengemas sekali pakai, yang dianggap dapat menyebabkan menumpuknya jumlah sampah, maka diusahakan untuk memperoleh plastik yang dapat terdegradasi secara alami. Jenis plastik atau polimer tersebut dapat: berbasis pati, poliester yang diproduksi secara alami, poliester dari bahan terbarukan, alifatik polyester sintetis, alifatik-aromatik kopoliester, hidro-biodegradabel polyester, polimer larut dalam air, foto-biodegradabel, yang dilengkapi aditif pengatur degradasi.
RFID digunakan oleh Wal-Mart
18
Tahun VII nomor 26
Dari berbagai macam polimer tersebut diatas, poli asam
Senyawa ini merupakan poliester yang diproduksi secara
laktat, (PLA), dan poli hidroksi alkanoat, (PHA), lebih popular
alami dari mikroba sebagai cadangan makanan dalam sel.
dibanding polimer lainnya. PLA diperoleh dari fermentasi gula menjadi asam laktat yang kemudian dipolimerisasikan. PLA bersama PAG, poli asam glikolat dipergunakan sebagi benang
review
*PHA, polyhydroxyalkanoate
Pengembangan yang dilakukan untuk memperoleh senyawa ini adalah melalui sel tanaman sehingga dapat diproduksi secara masal dan murah. Senyawa ini mempunyai sifat yang bervariatif, sifat kemuluran mulai 5-1000%, mudah terbasahi dan kemudahan
jahit operasi yang dapat diserap oleh tubuh manusia. Perbandingan
diwarnai secara bervariasi antara PET dan PP. Kelebihan lain,
kekuatan dan harga PLA dapat dilihat dari tabel berikut:
bahwa polimer ini lebih tahan terhadap sinar UV, tahan terhadap air, dan terdegradasi dalam suasana air, tanah, kompos dan pengolahan air buangan. (JAN)
Perbandingan PLA Sintetik plastik
1
PLA
2-4
Starch Comp
2-4
PHA
3.5-5
0 week
2 week
4 week
Properties
PLA
PS
PVC
PP
Yield Strength, MPa
49
49
35
35
Elongation, %
2.5
2.5
3.0
10
Tensile Modulus, GPa
3.2
3.4
2.6
1.4
Flexural Strength, MPa
70
80
90
449
6 week
Metalized PLA-films for twist-wrapping, Photo: Treofan
Tahun VII nomor 26
19
Brittleness Temperature :
advetorial
Pengukuran
Suhu Kerapuhan
pada
Polimer
Pada dasarnya setiap produk yang terbuat dari bahan polimer seperti plastik, karet, atau yang lainnya mempunyai tingkat kerapuhan pada daerah di bawah suhu kerapuhan (brittle point temperatur) bahan tersebut. Untuk itu perlu memperhatikan daerah operasi yang diperbolehkan sehingga pemakaian produk tersebut aman.
Suhu kerapuhan suatu material polimer akan menunjukan sifat dimana pada suhu tersebut material akan mengalami patah (rapuh) sehingga di bawah daerah suhu tersebut material tidak dapat digunakan. Untuk mengetahui suhu 2.54 + 0.64cm
kerapuhan suatu bahan dapat di lakukan pengukuran menggunakan Brittle Point Temperature Tester.
6.35 mm
Sebagai Institusi yang bergerak dalam layanan
6.35 mm
jasa pengujian, STP telah melakukan investasi baru berupa alat pengukur suhu kerapuhan yang mempunyai akurasi tinggi.
2.54 mm
Tebal sampel = 1.91 + 0.25mm
Spesifikasi alat uji Brittle Point Temperature Tester : Standar Uji
: JIS K7216 JIS K66301 JIS K6723
So
.???Anda ingin mengetahui suhu kerapuhan
ASTM D746
dari material polimer yang anda produksi atau pun yang anda gunakan?
Kami dapat memberikan pelayanan kepada
20
ISO 974 Ukuran Sampel
: Standard: JIS K7216 tipe A
Khusus
: ASTM D746, JIS K7216 tipe B, ISO 974
Jumlah Sampel
: Standard 5 sampel
anda menggunakan alat terbaru yang canggih dengan
Medium Pendingin : Methanol & dry ice
akurasi yang tinggi dan terkalibrasi. [ ]
Suhu Uji
Tahun VII nomor 26
: +40 s/d -70
testing
Uji migrasi KEMASAN MAKANAN Sumbang Saran dari : Syah Johan Ali Nasiri Pengemas makanan telah dikenal sejak adanya manusia atau ketika diperlukan adanya wadah makanan dan minuman. Makanan dan minuman memerlukan wadah jika akan disimpan, disajikan dan ditutup agar mikroba atau bahan lain dari luar tidak masuk untuk jangka waktu tertentu. Sementara itu wadah mengandung bermacam bahan kimia yang mungkin dapat berbahaya bagi manusia. Bahan berbahaya ini dapat bermigrasi atau pindah dari wadah menuju makanan yang tergantung juga dari macam makanan, misalnya berair, asam, berlemak, beralkohol dan adanya pemanasan. Kemasan atau wadah makanan di masa lalu dan masih digunakan hingga kini berasal dari logam, keramik atau gerabah dan bahan alam. Pada saat ini, ada kertas, plastik laminasi atau berlapis-lapis. Wadah logam dapat mengandung logam berat yang beracun seperti Timbal atau timah hitam (Pb), Cadmium
atau Cd, Khrom heksavalen atau Cr +6 yang dihindarkan keberadaannya dalam makanan. Keramik dimasa lalu banyak mengandung Pb, pada saat ini dapat mengandung logam berat sebagai pewarna atau tanpa sengaja ada didalamnya. Plastik telah banyak digunakan untuk pengemas. Plastik terdiri dari banyak macam dan mempunyai sifat dan kandungan yang berbeda. Plastik berasal dari resin kemudian dicetak menjadi benda pengemas, atau film tipis dengan banyak bantuan bahan kimia. Pengemas setelah atau sebelum dibentuk dapat diberi tanda merek, warna untuk informasi, kemudian diisikan makanan, ditutup, disimpan dan dijual belikan. Kelebihan plastik untuk pengemas sangat banyak, antara lain , tahan lama, tahan kering, penampilan bagus, murah dan sehat. Pengemas plastik dapat menjadi sangat tipis dan ringan sehingga mengurangi beban lingkungan. Kemasan plastik dapat disusun dengan berlapis-lapis untuk berbagai keperluan seperti: kekuatan, tahan air, tahan oksigen, bisa diberi warna, dapat tembus pandang. Plastik juga dilapiskan pada logam untuk kaleng pengemas, lapisan karton untuk tahan air dan kemudahan untuk direkatkan dengan pemanasan. Kekurangan pengemas plastik, diantaranya ada jenis yang tidak aman untuk pengemas. Jika nantinya sampah kemasan plastik dibakar pada suhu rendah akan menimbulkan racun. Agar Polimer dapat digunakan sebagai pengemas diperlukan bahan tambahan kimia, adanya bahan kimia dalam pengemas harus dapat diperkirakan pengaruhnya terhadap makanan. Kekurangan lain adalah untuk memperoleh pengemas plastik diperlukan teknologi dan pengetahuan tinggi, mesin pembuatnya berharga mahal sehingga memerlukan investasi yang tinggi. Masalah : Bahan yang dikemas merupakan makanan manusia atau binatang, yang mempunyai batasan kandungan bahan kimia dengan alasan kesehatan. Sedang pengemas plastik yang mengandung bahan kimia atau aditif dapat mempengaruhi kwalitas makanan yang dikemas.
Usaha untuk mengatur penggunaan plastik untuk pengemas telah dilakukan, terutama di negara maju seperti di Eropa dan Amerika Serikat, sementara itu peraturan secara internasional belum ada. Perbaikan dari peraturan terus dilakukan sehubungan dengan berkembangnya teknologi yang dipergunakan. Persyaratan terhadap kandungan bahan kimia dalam kemasanpun juga berubah sesuai dengan diketahuinya efek negatif dari suatu bahan kimia. Uni Eropa Dari petunjuk praktis, Practical Guide, 2003 (1), memberikan batasan yang umum tentang adanya bahan kimia serta jumlahnya dalam pengemas plastik. Macam plastik tidak dipermasalahkan, sifat fisik, kimia plastik seperti densitas, berat molekul, campuran plastik, kopolimer juga tidak diatur. Plastik didefinisikan sebagai hasil polimerisasi, kopolimerisasi, polikondensasi monomermonomer, tidak termasuk polimer cellulose film, elastomer, karet, kertas dan pelapis parafin. Selanjutnya pada peraturan ini tidak menyebutkan metoda analisisnya, kecuali untuk VCM atau sisa monomer vinil khlorida. Aturan dasar pengujian migrasi: mempergunakan pensimulasi makanan, untuk makanan berair (pH>4,5) dipergunakan air destilat, makanan-minuman asam (pH<4,5) dipergunakan asam cuka 3%, makannan-minuman beralkohol dipergunakan alkohol 10% dan makanan berlemak dipergunakan minyak zaitun yang dimurnikan atau jenis minyak yang lain, berturut-turut disebut sebagai pensimulan A, B, C dan D (2). Waktu dan suhu pengujian, jika tidak disebut, untuk makanan A, B, C (air destilat, asam cuka dan alkohol) adalah 4 jam pada suhu 100oC atau suhu reflux. Sedang untuk pensimulan D (alkohol) dengan waktu 2 jam dan suhu 175 o C Untuk penggunaan yang disebut sebagai suhu ruangan atau lebih rendah, pengujian migrasi dilakukan pada suhu 40oC selama 10 hari. Pengemas plastik yang digunakan hanya dalam waktu singkat pada suhu 70-100oC. Plastik dengan pengisian pada kondisi panas maka diuji pada kondisi : waktu 2 jam pada suhu 70oC. Untyuk pengemas yang dipakai untuk disimpan pada suhu ruangan, maka digantikan dengan kondisi waktu 10 hari pada suhu 40oC. Metode ini ini dianggap yang paling ketat (2). Jika penggunaan pensimulan D atau makanan berlemak secara teknis tidak dapat dilakukan maka dapat dipergunakan bahan yang mudah menguap seperti isooktan, etanol 95%, MPPO (modified polypheylene oxide) atau campuran pelarut yang lain. Syarat batas migrasi global dari pengemas ke makanan tidak boleh lebih dari 10 mg/dm2, untuk kapasitas pengemas >500 ml hingga 10 lt. Jika sulit diperkirakan luas permukaan, atau dalam bentuk penutup, gasket, penyekat maka syarat ambang batas harus 60 mg/kg makanan. (3) Untuk migrasi logam berat dipergunakan aturan untuk keramik, yaitu: untuk piring dengan kedalaman tidak lebih 25 mm ambang batas kandungan Pb: 0,8 mg/dm2, Cd: 0,07 mg/dm2. Jika wadah dapat diisi, Pb: 4,0 mg/lt, sedang Cd: 0,3 mg/lt. Untuk alat penampung lebih dari 3 liter, Pb: 4,0 mg/l sedang Cd: 0,1 mg/l. (4)
Tahun VII nomor 26
21
testing
Amerika Serikat Sistem di Amerika ada dua, yaitu pengujian migrasi migration testing dan pengujian ketaatan peraturan compliance testing yang dilakukan dengan cara dan parameter yang berbeda (5). Pengujian kepatuhan peraturan dilakukan terhadap aditif yang telah diterima oleh FDA. Berbeda dengan pengujian migrasi, dilakukan untuk menguji apakah bahan baru yang dipergunakan untuk aditif pada plastik dapat dipergunakan sebagai benda yang kontak dengan makanan. Kondisi migrasi dimaksud untuk mensimulasikan keadaan nyata ketika pengemas digunakan. Pengujian migrasi disebutkan dalam Guidance for Industry, FDA 2002 (6). Bahan kimia yang ada dalam pengemas harus diketahui lengkap seperti residu monomer, katalis, aditif, bahan tambahan, produk samping, dan hasil degradasi. Bahan kimia aditif yang ada pada pengemas harus diidentifikasi jumlahnya, kondisi penggunaanya, data teknis tentang efek yang terjadi dan metoda analisis. Komposisi bahan tersebut akan digunakan untuk membuat daftar potensial bahan bermigrasi kedalam makanan. Daftar ini harus menyebutkan formula, struktur, berat molekul sendiri atau dalam komponen. Untuk polimer harus melaporkan juga berat molekul rata-rata, distribusi BM serta metoda pengukurannya. Jika tidak diperoleh dengan cepat data BM tersebut dapat menujukan viskositas relatif / intrinsik atau indek aliran cairan (MFI). Pengaju harus menunjukan maksimum penggunaan bahan kimia yang diijinkan, serta penggunaannya , seperti film, pelapis dan wadah. Kemudian maksud penggunaan pengemas, berulang atau sekali pakai, macam makanan, maksimum suhu, dan waktu kontak. Pengaju harus menunjukan data efektifitas penggunaan suatu bahan kimia dalam pengemas. Untuk polimer baru harus menunjukan bahwa sifat spesifik polimer dapat untuk penggunaan kontak dengan makanan. Selanjutnya pengusul harus memberikan informasi yang cukup tentang bahan yang ditambahkan sehingga dapat diperkirakan konsumsi perhari (EDI) oleh FDA. Makanan pensimulan adalah etanol 10%, alkohol 50% dan minyak kelapa yang dimurnikan. Jika makanan bersifat asam menghasilkan migrasi lebih besar dari migrasi dengan alkohol 10%, atau plastik sensitif terhadap asam, atau diperkirakan adanya reaksi transesterifikasi, maka ekstraksi harus dilakukan juga dengan 3% asam asetat. Jika minyak goreng tidak praktis, FDA menyarankan menggunakan alkohol 95% untuk poliolefin, sedang untuk bahan lain menjadi sangat agresif. Alkohol 50% untuk macam plastik PVC kaku, PS termasuk termodifikasi karet dan PET. Sedang untuk jenis plastik lain harus konsultasi dengan FDA sebelum melakukan test. Informasi dari pengujian tersebut disampaikan kepada FDA yang akan menghitung atau memperkirakan konsentrasi bahan kimia baru dalam makanan sehari-hari.
makanan berlemak dilakukan dengan heptan dan diberi faktor pembagian 5 karena agresifitas dari pelarut ini. Indonesia Usaha untuk mengatur penggunaan kemasan atau wadah makanan telah dikerjakan selama beberapa tahun. Aturan akan diberlakukan bersama ketika industri makanan meminta ijin untuk memasarkan produknya di Indonesia. Menyusun peraturan akan sangat sulit karena diperlukan banyak biaya, kerja, riset dalam waktu yang sangat panjang. Sehingga sangat bijaksana kalau Indonesia mempergunakan data-data yang ada di peraturan Eropa, Amerika dan negara maju yang lain sebagai acuan. Uni Eropa memberikan batasan penggunaan bahan kimia yang ada dalam plastik, macam dan jumlah dilakukan revisi sesuai dengan perkembangan iptek. Aturan di Eropa tidak membedakan macam plastik, kwalitas, sifat fisik dan kimia yang mungkin juga mempengaruhi macam makanan yang dikemas. Aturan Eropa tidak menentukan cara analisis bahan kimia ada dalam plastik yang jumlahnya mencapai ribuan macam. Untuk migrasi kedalam makanan berlemak dipergunakan minyak sayur yang dimurnikan, atau alternatifnya. Amerika Serikat, seperti yang disebut diatas punya dua pengujian yaitu pengujian migrasi migration testing dan pengujian ketaatan peraturan compliance testing . Uji migrasi sulit dikerjakan, ketika menetapkan pensimulan makanan berlemak. Penggunaan minyak goreng mempunyai problem penguapan yang memerlukan suhu tinggi di atas sekitar 250oC, maka bahan kima dengan titik didih sekitar suhu ini juga akan menguap. Minyak goreng dapat teroksidasi sehingga akan mengganggu perhitungan migrasi. Jika suatu bahan kimia telah diijinkan oleh FDA untuk dipakai sebagai pengemas, maka selanjutnya hanya diperlukan uji ketaatan peraturan yang dapat dikerjakan dengan cara sederhana. Usulan untuk aturan di Indonesia dapat diurutkan sebagai berikut: 1. Persyaratan penggunaan bahan kimia serta batasannya dalam kemasan dapat mengikuti ketepan yang sudah ada dari Eropa atau Amerika (FDA). Sedang sifat fisik polimer dan campuran dapat mengikuti aturan Amerika. 2. Uji migrasi umum atau global terutama diterapkan pada kemasan berlapis. 3. Untuk kemasan tunggal plastik, logam, keramik dan gelas dapat mempergunakan uji khusus untuk untuk bahan yang berhubungan. 4. Uji migrasi dapat dibuat dengan berbagai alternatif: a. Mengikuti metoda migrasi termasuk syarat batas seperti aturan Eropa. b. Mengikuti metoda migrasi seperti disebut dalam 21 CFR atau uji ketaatan (compliance test), dimana bahan kimia yang ditambahkan dalam kemasan digunakan persyaratan yang telah ditetapkan oleh FDA [ ] Referensi
Pengujian kepatuhan dilakukan sesuai peraturan disebut dalam 21 CFR, dilakukan terhadap pengemas plastik yang mempergunakan bahan kimia telah diijinkan oleh FDA. Cara pengujian telah disebutkan dalam aturan, untuk setiap sistem kemasan mempunyai metoda tersendiri. Secara umum uji migrasi, macam pensimulan makanan dilakukan dengan cara sederhana yaitu gravimetri dan disebut dalam 21 CFR 175.300, 21 CFR 176.170 dan 21 CFR 177.1210. Pengujian migrasi pensimulasi
22
Tahun VII nomor 26
1. A Practical Guide for Users of European Directives, 2003 2. 82/711/eec 3. 90/128/eec art 2 4. 84/500/eec art 2.4 5. COMPLIANCE TESTING VS. MIGRATION TESTING, 6. Guidance for Industry, Preparation of Food Contact Notification, and food additive Petitions for Food Contact Substances: Chemistry Recommendations, FDA 2002.
Konsep Teknologi Informasi dalam Balance Scorecard Oleh : MD Enjat Munajat
mengumumkan bahwa perusahaannya telah memperoleh
Latar Belakang Di era
competitive edge dengan menginvestasikan dan mengimplementasikan Informasi system-nya. Perancangan
globalisasi ini seiring
SI yang baik merupakan salah satu komponen kritis
berjalannya waktu, permasalahan akan
dalam mendukung keberhasilan organisasi.
peran Sistem Informasi dan Teknologi Informasi semakin dibutuhkan. Perusahaan besar sadar bahwa
mereka harus segera
menerapkan SI/TI untuk mencapai
tujuan
strategi
bisnisnya tidak terkecuali organisasi pemerintahan. Oleh karena itu banyak organisasi mulai
berani
menginvestasikan dana dalam hal peman-faatan dan peningkatan
Information System (SI).
Terkadang manajemen bisnis tidak mengerti dengan baik apa yang dimaksud dengan Sistem Informasi dan apa fungsinya sehingga timbul pertanyaan seperti : ·
Apa sebenarnya lingkungan SI itu? komputer seperti apa yang kita butuhkan untuk mendukung bisnis?
Dalam hal
Kondisi lingkungan seperti apa yang dibutuhkan
penambahan dana untuk SI, organisasi menghadapi masalah yang
manajemen informasi teknologi
Tulisan kesatu :
untuk menerapkan SI? Apa kekuatannya, kelema-
berhadapan dengan peningkatan dan
han, dan area seperti apa yang tidak mendukung
pengembangan bisnis. Organisasi lantas menaksir Sistem Informasinya dan bertanya dengan pertanyaan yang sangat
penerapan SI? Apakah SI dan fungsi terkait lainnya
dasar sekali, yaitu :
mendukung dalam hal delivery of services dan produk kepada customer dengan cost yang sangat efi-
·
investasi Sistem Informasi? · ·
· ·
sien dan dalam bentuk yang efektif?
Apakah kita akan memperoleh nilai tambah dari ·
Bagaimana kita membuat keputusan yang terbaik
Apakah SI yang ada sekarang sesuai dengan busi-
mengenai investasi SI? Apa yang mestinya menjadi
ness need?
prioritas terlebih dahulu?
Apakah kita bekerja dengan menggunakan proyek
·
Sumberdaya SI seperti apa yang sebenarnya
SI yang benar untuk mendukung nilai-nilai dalam
sedang kita lakukan sekarang? Bagaimana staff SI
bisnis?
menghabiskan waktunya? Seberapa besar orga-
Akankah aplikasi yang ada sekarang sesuai dengan
nisasi SI yang sekarang dibandingkan dengan kebu-
business requirement di masa depan?
tuhan industri?
Apa misi, tujuan, strategi dari SI dan rancangan
·
Berapa banyak dana yang telah dikeluarkan dalam
perhitungan yang dibutuhkan agar sesuai dengan
hal Sistem Informasi? Bagaimana kita membelan-
tantangan bisnis di masa depan?
jakan dana dibandingkan dengan kebutuhan operasional industri? Berapa pertumbuhan pengeluaran
Software aplikasi bisnis yang telah ada sejak lama
yang dikeluarkan selama tahun-tahun sebelumnya?
bisa jadi merupakan penghambat beberapa perusahaan
Kita telah melaksanakan bisnis dengan baik tanpa
dalam hal mengimplementasikan teknologi yang baru,
banyak mengeluarkan biaya, kenapa kita banyak
sementara banyak perusahaan dan organisasi yang ada
mengeluarkan dana sekarang untuk SI? Dapatkah
sekarang juga telah berani menginvestasikan dana dan
kita mengurangi dana untuk SI, atau dengan membelanjakannya dengan bijak?
mengimplementasikannya untuk memperoleh competitive edge dalam pangsa pasar, atau bahkan mendapatkan
·
trend itu mempengaruhi kita?
peningkatan yang sangat penting dalam mendukung bisnisnya. Organisasi akan mulai menginvestasikan banyak
·
dana dalam perangkat keras Sistem Informasi dan software-
Bagaimana status SI dari competitor kita? Apakah perusahaan kita berada di depan atau di bela-
nya lebih dari sebelumnya. Sekarang ada banyak pilihan, paket-paket dan secara langsung bemanfaat tidak seperti
Apa trend di Industri sebenarnya, dan bagaimana
kangnya? ·
Apakah kita memiliki internal skills yang dibutuhkan
sebelumnya, membuat tujuan secara langsung lebih penting
ketika dihadapkan dengan lingkungan yang membu-
dari pada tidak sama sekali. Banyak industri yang
tuhkannya? Berapa banyak kita dapat melakuTahun VII nomor 26
23
manajemen informasi teknologi
kannya dengan memanfaatkan sumberdaya inter-
tahun) dan berjuta-juta dolar. Bagaimanapun juga, dengan
nal, dan berapa banyak kita memanfaatkan sum-
proses yang solid dan metodologi yang sesuai,
berdaya external? Kenapa begitu lama untuk
organisasi dapat melengkapi perencanaan proses
menyelesaikan sesuatu?
dengan sumberdaya internal dalam jangka waktu berminggu atau berbulan-bulan saja dan cost yang
Demikian pula, manajemen SI tidak memiliki
lebih efektif dan efisien.
pemahaman yang cukup dalam kaitannya dengan tujuan bisnis perusahaan atau organisasi sehingga ada beberapa pertanyaan sebagai berikut : ·
Information Technology (TI) dan Unit Bisnis demi terciptanya
Apa sebenarnya misi dari bisnis, tujuan dan strateginya?
·
Tipe bisnis seperti apa yang perusahaan jalankan dalam beberapa tahun ini?
·
Apa yang bisnis ingin jalankan dimasa yang akan datang?
·
Apa sebenarnya persyaratan bisnis dan prioritasnya?
· · ·
Dalam permasalahan alignment antara Unit
Kunci informasi seperti apa yang sebenarnya diingin-
Sistem Informasi yang diinginkan, maka perlu dibuat suatu metodologi perencanaan TI (IT Plan) yang mampu mengakomodir strategi perusahaannya sehingga tertuang dalam IT Planning-nya. Balance Scorecard Strategy Maps merupakan tools yang telah terbukti mampu menganalisa dan mengukur alignment antara strategi perusahaan dengan resources-nya sehingga didapatkan objektif yang tepat dalam melaksanakan strateginya. Diharapkan dengan menggunakan tools Balance Scorecard
kan oleh bisnis?
Strategi Maps ini akan tercipta suatu metoda baru IT
Apa yang sebenarnya customer dan supplier minta
Planning yang dibutuhkan perusahaan atau organisasi
dari kita?
yang tepat sehingga mampu diterapkan dan tercapai
Apakah ada issue yang berhubungan dengan ke-
efektivitas dan efisiensi proses internal yang pada akhirnya
tidaknyamanan Sistem Informasi (SI) dalam bisnis?
akan menghasilkan keuntungan pada perusahaan dan customer-nya. Disini terdapat peran executive yang harus
Perencanaan SI yang strategis dan efektif dapat
memastikan bahwa aplikasi informasi capital portfolio
menjawab beberapa pertanyaan berikut juga
sejalan dengan proses strategi internal didalam strategi
menyediakan sarana komunikasi antara SI unit dan
organisasinya.
bisnis unit. Dalam kaitannya dengan efisiensi cost, Balance Tujuan dari bisnis harus juga bisa mengarah dalam
Scorecard dan Strategy Maps menyediakan tools ABC
tujuan dari Sistem Informasi dan arsitektur komputer.
(Analytical Based Cost) yang mampu memformulasikan
Meskipun terdengar seperti konsep dasar, tapi pada beberapa perusahaan bahkan membalikan konsepnya dan membiarkan teknologi yang baru men-drive tujuannya. Dalam kenyatannya, organisasi ini berhenti untuk melihat permasalahan bisnis dan menyelesaikannya dengan menggunakan kemampuan teknologinya. Meskipun perencanaan SI merupakan sesuatu yang kritis, beberapa perusahaan malah banyak menghabiskan uangnya dalam hal perencanaan proses, melengkapi perecanaannya dengan mengisolasi, atau bahkan menghindari proses perencanaan secara keseluruhan. Ini bisa didapatkan dengan analisa keseluruhan,
sebagai bahan analisa biaya demi terciptanya penghematan yang efektif. Karena seringkali teknologi infrastruktur biasanya menghabiskan 60 persen dari total biaya TI, dan tidak kurang dari 90% pengeluaran investasi tahunan perusahaan yang dialokasikan pada bidang TI yang digunakan dalam hal operasional dan pemeliharaan aplikasi yang ada. Hanya 10% yang digunakan untuk investasi yang lain, tapi investasi tersebut masih mampu menciptakan alignment dengan strategi. Disini terlihat pentingnya suatu metodologi dalam
ketidakmampuan dalam mendapatkan perencanaan, atau
perencanaan IT yang efisien bagi suatu perusahaan.
menghabiskan berjuta-juta dolar dalam memecahkan
Strategy maps memiliki komponen yang memungkinkan
permasalahan. Banyak perusahaan atau organisasi salah
untuk bisa menciptakan suatu metodologi baru yang
dalam hal memproses dan menerjemahkan perencanaan
merupakan bentuk customize bagi spesifik perusahaan.
System Informasi yang strategis sebagai sesuatu yang menghabiskan waktu sampai berbulan-bulan (atau bahkan
24
intangible asset yang ada sehingga mampu untuk diukur
Tahun VII nomor 26
(....bersambung)
advetorial
Pengukuran Ketahanan
Abrasi Material
Sangatlah penting untuk mengetahui beberapa faktor yang berpengaruh
pada
performa
pemakaian suatu material di dalam aktual penggunaan, salah satunya adalah Katahanan Abrasi Material. Abrasi terjadi jika material berkurang karena adanya kontak dengan benda padat. Benda padat tersebut dapat berupa permukaan dari material kedua atau benda bebas yang berada di antara dua permukaan. Ketahanan abrasi biasanya berhubungan dengan durability material. Ketahanan abrasi material ini dapat diukur dengan alat Taber Abrasion Test dan dievaluasi berdasarkan massa yang hilang. Untuk memenuhi permintaan dan kepuasan pelanggan , STP telah melakukan investasi baru berupa alat pengukur ketahanan terhadap abrasi yaitu Rotary Platform Abrasion tester model 5135. Alat ini sangat presisi untuk mengevaluasi ketahanan abrasi pada permukaan plastik dan karet. Selain itu alat ini dapat digunakan untuk menguji ketahanan material padat, material permukaan terlapisi (cat, pernis, electroplating), tekstil (dari kain tipis sampai yang tebal), metal dan kulit. Penentuan pengujian abrasi ini sesuai dengan standart uji :
Spesifikasi Alat : Load : 250 gr, 500 gr, 1000 gr. Wheels : - CS-10 : sampel organic coating, plastik, tekstil, kulit & kertas. - H-18 : karet, woven textile, plastic fleksibel.
Pengkondisian sampel:
24 jam pada temperatur ruang
Metoda evaluasi : - Visual end point - Changes of surface Appearance - Color changes - Weight loss
Ukuran sample : · Material rigid :
- ASTM C1353, C501, D4157, D1044
Ukuran : 100 mm2, lubang pada bagian tengah
- ISO 5470-1, 7784-1 7784-2 dan 9352
dengan diameter 6,35 mm dan tebal 6,35 -12,7 mm.
So.. ingin mengetahui ketahanan material anda terhadap abrasi? Ingin masalah anda dapat solusinya? Kami dapat melakukannya untuk anda
.. dengan
· Material flexible : - Jika menggunakan mounting card : lingkaran dengan diameter 107 mm dan dengan lubang tengah 6,35 mm - Jika tidak menggunakan mounting card :
menggunakan alat Rotary Platform Abrasion tester
lingkaran dengan diameter 135 mm dan
model 5135.
dengan lubang tengah 6,35 mm [ ] Tahun VII nomor 26
25
Baru Plastik, Sekilas Permasalahan dan Pemecahannya
design
Desain Pengembangan Produk Oleh: Rachmat Wijaya
Dibandingkan material konvensional lainnya seperti logam, material plastik menawarkan beberapa kelebihan seperti rasio kekuatan terhadap berat yang tinggi, ketahanan terhadap bahan kimia, harga yang relatif murah dan kemudahan dalam proses. Plastik juga memiliki fleksibilitas dalam desain dibandingkan logam. Namun karena sifat dasar bawaannya yang viskoelastik, sifat plastik akan sangat bervariasi tergantung pada suhu, beban dan jenisnya, waktu serta lingkungan kimiawi. Mengabaikan hal-hal tersebut, akan berakibat kerusakan dini pada produk plastik . Pada tulisan ini akan dicoba mengulas sekilas untuk meninjau desain produk plastik. Siklus pengembangan desain produk baru umumnya dimulai dari bagian marketing yang menerima permintaan kebutuhan atas produk baru dengan masukan informasi terkait dengan fungsi dan penampakannya. Proses dilanjutkan oleh bagian grup desain (industrial) yang penekanannya focus pada fungsi dasar dan penampakan produk. Tidak ada perhitungan engineering sampai pada tahapan ini. Perhitungan performa produk pada bahan terpilih dengan bentuk desain yang akan dibuat dan pertimbangan terhadap berbagai pembebanan dan lingkungan penggunaan mulai dilakukan saat memasuki tahap desain produk. Pada tahap ini adakalanya dibutuhkan pembuatan prototype dan pengujianpengujian, sebelum dilanjutkan pada grup tooling yang akan menyiapkan kelengkapan yang dibutuhkan untuk skala produksi. Setelah tool/kelengkapan produksi dibuat, baru kemudian pengembangan produk baru diproduksi secara masal. Kesenjangan komunikasi antar bagian dapat mengakibatkan kegagalan produk. Kegagalan produk umumnya terkait dengan salah satu dari factorfaktor: pemilihan bahan, desain, proses dan kondisi penggunaan Part Performance Requirements Load/Deflection Time/Temperature UV Stability, Transparency Chemical Compatibility, etc.
Material Performance
Part Design
Modulus Strength/Ductility Thermal Conductivity Viscosity Material Cost
Part Siffness Optimal Ribbed Geometry Wall Thickness Part Volume/Weight
Manufacturing Maximum Flow Length Minimum Wall Thickness Cycle Time Manufacturing Cost
Material Selection GOAL: Minimize System Cost= (Material Cost) x (Part Volume) + (Machine Cost) x (Cycle Time)
Gambar 1. Proses pemilihan bahan dalam desain (GE)
*Pemilihan bahan Saat ini, desainer dihadapkan pada pilihan material plastik dengan jumlah yang sangat banyak. Setidaknya sekarang ini terdapat 50 macam jenis material polimer utama dengan lebih dari 50.000 kelas plastik komersial dan dari 500 suplier. Sementara itu produk industri umumnya belum distandarisasi dengan metoda
26
Tahun VII nomor 26
yang sama (baik tipe, bentuk spesimen, maupun metoda uji) sehingga perbandingan sifat satu sama lainnya tidak dapat dilakukan langsung. Oleh sebab itu pemilihan jenis bahan polimer menjadi kunci awal suksesnya produk. Beberapa informasi yang diperlukan dalam pemilihan material pada tahap pengembangan produk baru antara lain adalah: *Kriteria persyaratan dalam penggunaan - Tinjauan mekanis (pembebanan, impact, stiffness) - Tinjauan suhu (rentang suhu, suhu maksimum) - Pertimbangan lingkungan penggunaan Kriteria lingkungan kimiawi, berikut pembebanan, suhu, lama kontak dan jenis bahan kimia. *Kriteria khusus dalam aplikasi - Peraturan (UL, FDA.) - Aplikasi outdoor atau UV - Transmisi cahaya - Persyaratan pembebanan fatigue dan creep *Nilai ekonomis *Pertimbangan proses *Proses perakitan *Tinjauan aplikasi sejenis yang ada di pasaran
*Desain Dalam desain komponen plastik, sekalipun sudah terdapat tuntunan dasar dalam desain, namun kriteria desain umumnya dapat berubah antara material satu dengan material lainnya yang berbeda, seperti halnya pada aplikasinya yang berbeda. Penekanan utama dalam desain antara lain adalah nilai ekonomis, fungsi dan manfaatnya, kemudahan diproduksi dan yang tak kalah pentingnya adalah penampakan. Kesalahan yang paling sering terjadi saat desain produk plastik antara lain adalah kesalahan dalam penetapan tebal produk, sudut yang terlalu tajam, kurangnya pemahaman tentang sifat viskoelastik plastic dalam fenomena creep dan relaksasi, sudut tirus, kompatibiltas dengan lingkungan aplikasi dan penempatan rib. Ketebalan yang merata pada produk dapat mencegah sink mark, voids, warpage dan yang lebih penting adalah meminimalisasi adanya stress. Sebagai panduan dasar desain, dapat dilihat pada gambar-gambar berikut :
desain Gambar 5. Desain boss
Gambar 2. Panduan penetapan transisi ketebalan pada produk
Gambar 6. Faktor konsentrasi stress pada struktur kantilever
*Proses
Gambar 3. Pertimbangan desain dalam menjaga ketebalan yang baik
Dalam prosesnya, polimer mengalami perubahan fasa hingga memungkinkan proses pembentukan sesuai yang diinginkan. Proses perubahan fasa terjadi akibat pemberian suhu eksternal maupun akibat shear yang diterima material saat proses. Selain dibebani suhu dan shear, bahan polimer dalam proses juga dikenai tekanan yang tinggi dan kemungkinan terjadinya perubahan kimiawi. Oleh sebab itu pelaku proses harus mengacu dan mengikuti prosedur proses yang benar untuk menghindari degradasi pada bahan. Hal hal terkait dengan proses yang seringkali menjadi penyebab kerusakan produk adalah: pengeringan bahan yang kurang; kurang atau lebih pengisian bahan saat molding yang berakibat part tidak utuh, permukaan yang tidak merata serta stress internal berlebih; setting suhu pada bahan yang kurang atau juga berlebih; dan pencampuran aditif dan bahan regrind yang tidak sempurna. Selain itu pemilihan jenis proses yang tepat pada jenis target produk dan jenis/klas bahan yang digunakan akan menentukan performansi produk, baik dalam tinjauan ekonomis maupun kualitasnya. Pada table dan gambar berikut disampaikan panduan pemilihan jenis proses pada plastik. INJECTION
Cost Efficient Production Quantity
10,000
Tooling Cost 1 = Least Expensive
5
Part Size 1 = Largest
4
ESF
EBM
50
2,500
2,000
1
4
3
1
3
2
EXTRUSION
PART COMPLEXITY
Tabel 1. Perbandingan proses pada bahan thermoplastic (GE)
INJ.
ESF EBM
EXTR. PART SIZE
Gambar 4. Perhitungan dimensi pada rib
Gambar 7.
Ukuran produk dan kompleksitas produk pada pemilihan jenis proses
Tahun VII nomor 26
27
desain
Tabel 2. Batasan proses dan tinjauan biaya pada jenis proses yang berbeda JENIS PROSES
Extrusion
Co-Extrusion
Blow Molding
Compression Molding
Injection Molding
Vacuum Forming
Pressure Forming
Structural Foam
Gas Assist
BATASAN · · · ·
Bentuk terbatas hanya 2 dimensi Luas penampang tetap Ukuran hingga maks 110 in. (2,795mm). Materials: umumnya Thermoplastics, Amorphous lebih baik dari Crystalline dalam hal bentuk · Dimungkinkan estetika permukaan
· Proses kontinyu kapasitas produksi besar. Dengan menaikkan tebal akan menurunkan kecepatan produksi dan menaikkan biaya bahan · Tooling moderat Extrusion Die/Sizing/Cooling Die. · Biaya Start-up: besar · Scrap Purges/Start-up Cutoffs
· · · ·
Bentuk terbatas hanya 2 dimensi Luas penampang tetap Ukuran hingga maks 110 in. (2,795mm). Memiliki control toleran yang baik pada bentuk profile · Penampakan-baik · Dimungkinkan kombinasi material - Protective Weatherable atau permukaan transparan
· Proses kontinyu kapasitas produksi besar. Dengan menaikkan tebal, akan menurunkan kecepatan produksi dan menaikkan biaya bahan · Tooling moderat Extrusion Die/Sizing/Cooling Die. · Biaya Start-up: besar · Memerlukan perlakuan tambahan Cutting dan Trimming. · Scrap dapat dilakukan regrind jika resin antar lapisan yang digunakan compatible
· Umumnya untuk desain yang tipis · Dimungkinkan untuk produk ukuran besar dengan tebal bervariasi menurut fungsi draw ratio · Bentuk hollow · Parts Limited to Hollow Shapes. · Memilki rasio Stiffness vs berat yang baik. · Toleransi terbatas · Permukaan produk tidak masuk klasifikasi A jika dibandingkan produk molding
· Cocok untuk kapasitas produksi besar. · Tooling moderat mold dapat dibuat dari Cast Aluminum · Scrap Trimming
· · · · · ·
Dimungkinkan produk 3 D. Dimungkinkan produk ukuran besar. Sulit menjaga permukaan rata Penampakan permukaan Non-Aesthetic Dapat diperkuat dengan reinforcement Kontrol toleransinya rendah
· Tooling mahal,namun lebih kecil dari Inj Molding · Memerlukan tenaga kerja lebih (heating, cutting/trimming) · Umumnya memerlukan trimming · Cocok untuk kapasitas produksi besar. · Scrap Reusable
· · · · · ·
Ukuran produk terbatas - <2000 in2 Detil produk dan control toleransinya sangat baik Bentuk bias sangat komplek Umumnya untuk design produk berdinding tipis Prosesnya bertekanan tinggi Kualitas permukaan sangat baik, dapat digunakan untuk Aesthetic.
· Waktu siklus sangat cepat · Scrap sedikit dapat Reused. · Molds mahal Machined
· · · · ·
Kontrol terhadap toleransi rendah. Dimungkinkan produk ukuran besar Bentuk terbatas pada draw ratio Tidak dimungkinkan bentuk rib atau detil lainnya Permukaan mengikuti moldnya
· Siklus agak lambat tergantung ketebalan · Trimming Scrap dapat di reused. · Molds tidak mahal dapat terbuat dari kayu atau Cast Aluminum. · Umpan berupa lembaran · Memerlukan perlakuan lanjutan
· · · · ·
Kontrol Toleransi lebih baik dari Vacuum Forming Bentuk terbatas pada draw ratio No Standing Features. Dimungkinkan produk ukuran besar Enhanced Surface Replification.
· · · · · ·
Siklus agak lambat. Umpan berupa lembaran. Memerlukan perlakuan lanjutan: Trimming Siklus agak lambat. Umpan berupa lembaran. Memerlukan perlakuan lanjutan: Trimming · Tooling ModerateTooling Moderate
· Dimungkinkan produk ukuran besar. · Penampakan permukaan bergelombang (dapat diperbaiki dengan Counterpressure). · Umumnya pada produk tebal 0.250 in/1.6mm · Perubahan ketebalan dinding masih dapat diterima
· Siklus lebih lama dari pada Injection Molding (+50%). · Biaya mold sedikit lebih rendah karena proses tekanan rendah. · Perlu biaya finishing
· Ukuran produk serupa dengan Injection Molding. · Bagian yang tebal dapat digantikan dengan udara jika dihubungkan dengan saluran udara · Kontrol toleransinya sangat baik · Permukaan sama dengan karakteristik produk Injection Molded. · Low Stress Molding.
·
*Referensi : 1. GE Engineering Thermoplastics, DESIGN GUIDE http: www.geplastics.com 2. DuPont Engineering Polymers, General Design Principles - Module I Shah, V., 2007, "Handbook of Plastics Testing and Failure Analysis", 3rd ed., Wiley-Interscience, John Wiley & Sons, Inc.
28
FAKTOR BIAYA
Tahun VII nomor 26
· · ·
Tooling menyerupai proses Injection Molding, namun memerlukan Gas Assist Equipment. Proses masih paten. Royalties perlu diperhatikan. Siklus dapat diperbandingkan dengan Injection Molding. Scrap Reusable
Direktur Training & Konsultasi BPPI
Kemasan Multilayer Lebih Murah & Praktis
wawancara
H.M. Jaswin :
Sebagai salah satu pendiri Badan Pengembangan Pengemas Indonesia (BPPI) yang mulai beroperasi pada tahun 2001, H. Muhamad Jaswin telah menggeluti bidang pengemasan selama 26 tahun masa kariernya; dan pada kesempatan ini akan berbagi pengalaman dengan masyarakat Polimer.
Mengawali karir di PT. Unilever Indonesia selama ±10 tahun dan setelah itu selama 16 tahun bertanggung jawab dalam pengembangan pengemasan produk di Tempo Group. Produk Tempo Group seperti obat-obatan, sabun mandi, pasta gigi, minuman, sikat gigi dan kosmetika. Tempo mempunyai 8 pabrik yang tersebar di pulau Jawa.
Terlihat di sini permasalahan kemasan yang berkembang di masyarakat umum sangatlah beragam, sehingga perlu ada satu wadah yang dapat mensosialisasikan informasi maupun teknologi kemasan kepada UKM, seperti BPPI.
*Aktivitas BPPI
Berlatar belakang pendidikan Teknik Fisika dari Institut Teknologi Bandung, sebagai praktisi industri kemasan beliau selalu meng-update perkembangan teknologi kemasan dengan mengunjungi pameranpameran; baik di Indonesia maupun di luar negeri. Terutama dalam pameran luar negeri selalu dipamerkan inovasi-inovasi terbaru. Teknologi dan inovasi baru ini biasanya agak lambat masuk ke Indonesia, sebagai contoh kemasan kantong plastik yang dapat berdiri dengan dilengkapi nozel dan cap (stand up pouch with nozzle and cap) dipamerkan di Inter Pack Düsseldorf Jerman tahun 1996. dan teknologi ini baru masuk ke Indonesia ± 2001.
Asosiasi seperti InaPlas, FPI, Rotokemas, APINDO, AIDUPI, GIATPI mungkin lebih sering terdengar, tapi BPPI atau Badan Pengembangan Pengemas Indonesia sepertinya lebih jarang dikenal karena mungkin keberadaannya yang terhitung masih baru. Untuk itu pada kesempatan ini Sentra Polimer mengulas aktivitas apa yang dilakukan di BPPI. Seperti yang disampaikan pak Jaswin, aktivitas di BPPI saat ini lebih memperhatikan masalah pembinaan kepada UKM, terutama untuk bidang Makanan & Minuman yang meliputi hampir seluruh wilayah Indonesia. Kegiatan yang dilakukan antara lain memberikan penyuluhan tentang kemasan, seperti: - Menjelaskan tentang apa manfaat kemasan dan bagaimana melakukan kemasan secara baik sehingga menguntungkan bagi usaha ini, hingga makanan lebih higienis dan tahan lama. - Memperkenalkan tampilan-tampilan kemasan melalui teknik printing. - Mengembangkan kreativitas produk dan cara pengemasannya, Misalnya pemanfaatan remahremah ikan dari produsen ikan untuk diolah sebagai makanan hewan lokal menggantikan produk import. - Kemasan-kemasan minuman dan makanan. - Tentang resiko penggunaan gelas bekas; yang perlu ditinjau dengan adanya praktek bisnis yang muncul di daerah tertentu seperti usaha pembersihan gelas bekas, dengan merendam botol-botol dalam kolam soda dan kemudian dicuci untuk dijual lagi sebagai pengemas minuman, makanan dan produk lainnya.
*Kondisi teknologi kemasan di Indonesia.
Dituturkan bahwa perkembangan teknologi kemasan di Indonesia bagus, namun masih terpusat di pulau Jawa. Kondisi yang ada di daerah sungguh menyedihkan, untuk produk makanan olahan, mereka (UKM) sudah puas dengan mengemas di wadah plastik PE, PP atau PVC. Transparan dan di beri label dengan cara di sablon atau fotocopy. Untuk menghasilkan produk yang baik sedikit sekali pelaku usaha (UKM) yang membeli kemasan yang bagus/menarik. Dari pulau Jawa, karena kurangnya informasi dan masalah harga yang tinggi. Untuk itu diharapkan pemerintah daerah mau
Tahun VII nomor 26
29
wawancara
membina/menjadi pionir pembuatan kemasan plastik lengkap dengan cetakannya. Sedangkan untuk printing technology di Indonesia sudah cukup maju dan baik. Kemasan-kemasan yang di produksi di Indonesia (Jawa) menggunakan teknologi Roto Gravure, Off-Set, Flexography dan Screen Printing. Disamping itu digital printing sangat berkembang akhirakhir ini.. Di Amerika dan Eropa teknologi Flexo Graphy sangat berkembang sehingga hasil cetaknya hampir menyamai Roto Gravure dan biaya cetaknya lebih murah dibandingkan dengan Roto Gravure. Beberapa masalah dalam industri percetakan kemasan ialah mesin-mesin cetak umumnya harus di import dari Eropa, Jepang dan China, termasuk komponen-komponen tinta cetak banyak sekali di import dari Jepang dan sedikit dari Eropa. Dapat disebutkan kita hanya sebagai formulator untuk tinta cetak. Pengalaman beliau di Grup Tempo menunjukkan produk farmasi biasanya harga produknya lebih mahal dibandingkan dengan harga kemasannya., Sebaliknya untuk kemasan kosmetika harga kemasan relatif mahal dibandingkan dengan produknya. Untuk kemasan kosmetika diper-lukan material kemasan dengan standard yang tinggi dan deko-rasi harus mena-rik. Untuk kema-san maka-nan dan minuman harga kemasan berkisar antara 15 30 % dari harga jual. Kemasan farmasi biasanya terdiri dari : a. Blister :PVC dengan lapis Aluminium b. Strip : Aluminium dan Aluminium c. Botol gelas/Plastik dan sachet multilayer Aluminium tersebut diberi heat seal coating agar dapat direkatkan dengan PVC atau antara Aluminium dengan Aluminium. PVC yang digunakan Ex Import atau Ex Lokal. Aluminium untuk produk farmasi biasanya ketebalannya antara 20 30 micron. Sementara untuk kemasan sachet banyak digunakan dengan ketebalan 7 micron. Kemasan multi layer/flexible di Indonesia sudah banyak digunakan untuk kemasan makanan, minuman, shampoo, pembersih lantai, dll. Bila kita berkunjung ke super market, diperkirakan 60 70% sudah menggunakan kemasan multi layer karena harganya relatif murah di bandingkan dengan kemasan kaleng atau gelas. Mengenai kualitas dekorasi/cetakan tidak ada masalah. Penggunaan kemasan multi layer untuk produk UKM sangat terbatas karena jumlah dibeli harus cukup banyak; minimum antara 100.000 200.000 sachet, sementara UKM banyak yang hanya mampu membeli 5000 sachet. Hal seperti ini berlaku juga untuk botol gelas yang dihasilkan oleh industri kemasan gelas. Untuk botol plastik jumlahnya dapat lebih kecil yaitu minimum 5000 10.000 botol untuk setiap pesanan.
direcycle mahal. 2. Kemungkinan adanya bahan-bahan yang akan direcycle terkontaminasi dengan bahan-bahan lain yang membahayakan kesehatan.
Yang dilakukan industri-industri kemasan plastik ialah merecycle runner/chip plastik atau kemasan yang rusak kemudian di campur ke resin plastik dalam jumlah terbatas yaitu antara 5 10%, Karena recycle material akan mengurangi kualitas kemasan plastik. Pada kemasan compact powder yang menggunakana recycle material berlebihan akan menyebabkan bagian engsel dan alat penutup mudah patah. BPPI juga mempunyai peran dalam memfasilitasi UKM dalam mendapatkan informasi seputar kemasan untuk meningkatkan kualitas, keamanan, diversifikasi produk sampai ke bidang pemasarannya, terutama untuk produk-produk yang diexport. Di luar Jawa banyak UKM yang menggunakan dekorasi kemasan teknik sablon dengan tinta yang disinyalir mengandung logam-logam berat berbahaya, berlebihan, jadi tintanya tidak Food Grade. Hal ini akan menghambat perluasan pasar. Untuk pasar lokal maupun export, perusahaan besar sudah mensyaratkan bahwa seluruh komponen kemasannya harus tidak membahayakan kesehatan dan lingkungan. Kertas, karton dan plastik untuk kemasan sabun mandi dan rokok misalnya harus aman dari isu-isu tersebut. Untuk kertas/karton harus ada sertifikat MSDS (Materail Safety Data Sheet) ari pabrik kertas/karton bersangkutan begitu juga untuk tinta cetak/plastik, data ini harus ada.
Mengamati perkembangan harga raw material plastik yang semakin membumbung, maka Industri juga harus mempunyai kiat-kiat yang jitu dalam menghadapinya. Digambarkan bahwa kondisi sekarang ini, keadaan industri sudah seperti antara hidup dan mati, untuk masih bisa bertahan saja sudah bagus. Industri kemasan plastik harus bertahan dengan apa yang ada dan harus cepat tanggap. Dicontohkan seperti perusahaan besar sekaliber Unilever yang mengantisipasi kondisi ini dengan cepat karena adanya knowledge management yang bagus. Efisiensi di segala sektor juga menjadi tuntutan, seperti pemilihan
Banyak UKM yang jika di lihat dari sisi pemasaran, cepat puas. Misalnya, menjual pisang goreng di depan rumah sudah laku dan habis terjual, maka tidak perlu kemasan yang bagus-bagus. Sedangkan untuk memperluas pasar perlu kemasan yang bagus dan kuat. Jadi kembali ke masalah informasi mengenai kemasan yang tidak cukup dan ilmu pemasaran yang minim. Dapat dicatat sebagai contoh, banyak pisang kepok setengah matang dikirim dari Kalimantan (Baca : Samarinda/Pontianak). Mengapa tidak di olah dahulu di Kalimantan kemudian di kirim ke Jawa sedemikian rupa hingga pembeli di Jawa tinggal siap goreng. Dalam skala besar, kita bangga sebagai exportir CPO no. 1 di dunia. Mengapa yang di export bukan Fully Refined Palm Oil.
Penggunaan recycle material plastik juga belum tentu merupakan solusi untuk menekan harga kemasan plastik. Hal ini disebabkan antara lain :
Perbincangan dengan Bapak Jaswin diakhiri dengan pernyataan tentang pentingnya R & D di suatu industri yang ingin maju apalagi dengan semakin ketatnya persaingan, sehingga wajar jika R&D di suatu industri lebih tertutup demi kepentingan bisnis. [ ]
jenis mesin
30
1. Biaya untuk memproses bahan yang akan
Tahun VII nomor 26
klinik teknologi
klinik TEKNOLOGI klinik
TEKNOLOGI
Tanya :
Jawab :
Bagaimana untuk meningkatkan
Pertama harus dilihat dulu apakah polimer PE yang
matt effect pada film polietilena?
digunakan mengandung processing aid? Jika ya,
Adakah aditif yang dapat
sebaiknya penggunaan aditif tersebut dikurangi
ditambahkan untuk memberikan
bahkan dihilangkan jika memungkinkan. Cara lain
efek matt pada film PE yang
untuk meningkatkan efek matt pada PE film adalah
diproses dengan metoda
dengan menambahkan sedikit HDPE atau dengan
extrusion blow molding.
menurunkan suhu proses.
Tanya : Bagaimana pemakaian masing-masing jenis antioksidan pada plastik tertentu?
Jawab : Pada dasarnya banyak tipe Antioksidan yang mempunyai fungsi dan mekanisme kerja yang berbeda. Agar hasil optimal, harus digunakan kombinasi antara Antioksidan primer dan sekunder dg perbandingan 3:2. Dengan dosis sekitar 0.2 - 2 % hasil sudah cukup signifikan. Untuk penggunaan regrain harus ditambahkan konsentrasi yang lebih tinggi.
Tanya :
Bagaimana untuk meningkatkan performa film berbahan baku recycle berbasis pada material /PET/PE atau PA/PP, di mana elongation at break dan film aspectnya rendah?
Jawab :
Polimer-polimer tersebut tidak kompatibel satu sama lain. Oleh sebab itu system tersebut membutuhkan aditif compatibilizer untuk meningkatkan ikatan fisik antar polimer yang berbeda. Dengan demikian performa film, seperti elongation at break, dapat ditingkatkan cukup signifikan. Compatibilizer yang digunakan untuk system PA/PE atau PA/PP biasanya polyethylene atau polypropylene tergrafted maleic anhydride (PE-g-MA atau PP-g-MA), sementara untuk system PET/PE dapat digunakan epoxydized modified polyolefin. [ ] (ida, dari berbagai sumber)
Tahun VII nomor 26
31
stp-news
OutBond OutBond Oleh : Nur Sri Wahyuni
PRICE (Profesional, Integritas, Commitment, Excellent) merupakan values yang dijadikan STP sebagai kultur organisasi yang menjunjung tinggi nilai-nilai untuk memberikan pelayanan PROFESIONAL dilandasi oleh INTEGRITY tinggi dan COMMITMENT yang kuat untuk memberikan hasil yang EXCELLENT. Salah satu program tahunan dalam rangka meng-internalisasikan values STP (PRICE) guna meningkatkan kinerja Sumber Daya Manusia STP, telah dilaksanakan acara Outbound pada hari Jumat Sabtu , tanggal 25-26 Januari 2008 bertempat di Ciriko, Cigudeg, Kabupaten Bogor. Seluruh karyawan diwajibkan untuk mengikuti acara tersebut. Penyelenggaraan outbound ini dibantu oleh event organizer PT Radar Media Komunikasi. Outbound kali ini merupakan pelatihan SDM yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan Leadership dan Team Work dengan menggabungkan 3 (tiga) unsur kecerdasan yaitu IQ, EQ dan SQ atau disebut Spriritual Leadership Outbound Training yang pelaksanaannya dilakukan melalui pendekatan di alam terbuka. Kegiatan yang dilakukan berupa outbound beregu dan solo camp yang dilak-sanakan pada dini hari. Pelatihan dilakukan melalui permainan yang memberi manfaat bagi individu dalam bersikap (intro-speksi, percaya diri, dan sikap positif lainnya), mening-katkan kemampuan dan keteram-pilan (interpersonal skill, managerial skill, wawasan dan strategi,) sedangkan bagi institusi dapat terbentuk budaya organisasi yang kondusif dan team work yang solid. Acara diakhiri dengan penobatan raja dan ratu. Dan yang terpilih sebagai raja adalah Bapak Johan dan ratunya adalah Ibu Yepi.
P
n eringat a
Hari Ulang
Balai STP
Genap pada tanggal 4 April 2008, STP merayakan Ulang Tahun yang ke-7. Karena berbagai kesibukan di kantor maka perayaan Ulang Tahun STP dirayakan pada hari Jumat 2 Mei 2008. Acara dimulai pada pukul 08.00 wib dengan olah raga jalan santai yang diikuti oleh seluruh karyawan dan staff Sentra Teknologi Polimer, tampak riang wajah para karyawan pada saat mengikuti acara ini. Disela-sela waktu istirahat jalan santai, panitia mulai melakukan acara quiz berhadiah, dengan tema seputar Visi Misi, Values, dan lain sebagainya. Tampak para peserta serius mengerjakan quiz dengan diselingi candaan dan gurauan para peserta lainnya. Berselang 1 jam setelah acara jalan santai, seluruh karyawan dan staff disambut dengan hiburan karaoke yang berlokasi di ruang makan STP yang sebelumnya diawali dengan kata sambutan Bapak Wawas Swathatafrijiah selaku Kepala Sentra Teknologi Polimer. Acara sambutan-pun tidak lepas dari door-prize yang disediakan panitia dengan trik-trik menyimpan secara random uang cash yang terletak di beberapa kursi peserta. Para peserta yang awalnya duduk tenang mulai mengecek bawah kursinya berharap rezeki menghampirinya dan yang beruntung mendapatkan uang cash tersebut adalah Ibu Prima, Bpk. Arif dan Bpk. Enjat. Setelah Sholat Jumat berjamaah, Acara dilanjutkan kembali dengan makan siang bersama di DJ.Kampoeng Aer yang berlokasi di Alam Sutera Serpong. Tampak suasana akrab penuh kekeluargaan menghiasi acara makan siang tersebut. Pada acara ini juga diumumkanlah para pemenang quiz jalan santai, dengan nama-nama berikut Bpk. Dody, Bpk. Heru, dan Ibu Prima. Keseluruhan kegiatan ini tampak sangat dinikmati dengan penuh antusias oleh para karyawan dan staff STP. Semoga STP bisa lebih berkarya, terus maju dan tetap selalu menampilkan inovasi di berbagai bidang khususnya polimer plastik. [njt]
Selamat kami ucapkan kepada raja dan ratu semoga penghargaan ini dapat dipertahankan dan semoga dengan penghargaan ini dapat memotivasi kami untuk menjadi yang terbaik seperti Bapak dan Ibu. Selamat !
GERAKAN HEMAT ENERGI...... Sentra Teknologi Polimer sebagai salah satu institusi pemerintah juga sangat peduli dengan Gerakan Hemat Energi yang sedang digalakkan. Untuk itu dalam penerapannya sehari-hari, secara khusus Kepala STP menghimbau kepada seluruh staff untuk melakukan pengecekan kondisi seluruh ruangan di STP pasca kita semua bekerja. Tidak hanya untuk AC dan lampu ruangan, tapi juga mematikan komputer, peralatan uji (kecuali untuk uji-uji dengan durasi tertentu) setelah selesai pemakaian. Dan membiasakan mengembalikan kondisi ruangan seperti seharusnya.
PROGRAM SERIBU KAKI PALSU Kamis, 24 April 2008, STP mendapat kunjungan secara mendadak dari Menteri Riset dan Teknologi, Bapak Kusmayanto Kadiman. Pada kesempatan itu, Menristek menyempatkan untuk melihat beberapa fasilitas yang ada di STP berkaitan dengan program seribu kaki yang dicanangkan oleh Menristek dalam memperingati Hari Kebangkitan Nasional. Menristek meninjau antara lain fasilitas laboratorium & fasilitas desain seperti digitizer (modelling), beberapa software untuk analisa seperti Nastran, Catia dan Moldflow. Rencananya program seribu kaki palsu ini akan diberikan secara cuma-cuma kepada para penyandang cacat kaki di seluruh Indonesia [njt].
Viva STP ! ! P T Viva S 32
Tahun VII nomor 26
FORMULIR PEMBELIAN dan BERLANGGANAN Majalah Sentra POLIMER Majalah Sentra POLIMER hadir setiap tiga bulan sekali kehadapan ANDA ... Dengan ini kami : Nama Perusahaan / Institusi : Aktifitas / Bidang Usaha
:
Contact Person
:
Alamat Pos
:
Telephone / HP
:
Faximile
:
E-mail
:
Bermaksud : (beri tanda pada pilihan ANDA) : Membeli Majalah Sentra POLIMER seharga Rp. 20.000,-/eks Sebanyak : ................(.............................................) eksemplar : Berlangganan Majalah Sentra POLIMER selama 1 tahun, dengan biaya berlangganan Rp. 70.000,-/tahun sudah termasuk pajak (untuk 4 eksemplar) Selama : ................(.............................................) eksemplar. Pembayaran akan dilakukan dengan cara : (beri tanda pada pilihan ANDA) : Tunai / Cash : Transfer Bank Mandiri Cabang TBG Serpong (eks. BDN) a/n Balai Pengkajian Teknologi Polimer No. Rekening 101-0002145801 Bukti transfer pembayaran mohon dikirim ke STP melalui fax. no. 021-7560057
*Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi Chandra Liza / Yuni Telp. (021) 7563360, 75872032, 70342325
STP
SENTRA TEKNOLOGI POLIMER