Fiqih Zakat – Konsep Dasar Dr. Rizal Yaya, M.Sc. Ak. CA. Disampaikan pada Brevet Akuntansi Zakat PPA FE UMY Kampus Terpadu FE UMY Yogyakarta, 29 April 2016
Definisi Zakat Dari segi fikih, zakat berarti: “Sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah diserahkan kepada orang-orang yang berhak” (Qardhawi, 2011: 36) Zakat sering disebut dalam Qur‟an dengan istilah sedekah dan dimaknai dengan sedekah yang wajib.
Definisi Zakat
Dari segi bahasa zakat dengan kata dasar zaka berarti berkah, tumbuh, bersih dan baik. Wahidi , ulama tabiin: “pilihan arti yang terkuat adalah bertambah dan tumbuh.” Nawawi: “Zakat yang dikeluarkan itu menambah banyak, membuat lebih berarti, dan melindungi kekekayaan itu dari kebinasaan” Ibnu Taimiah: “Jiwa orang yang berzakat itu menjadi bersih dan kekayaannya akan bersih pula: bersih dan bertambah maknanya”.
Dalil naqli dan hukum Zakat
Qur‟an Surat At Taubah (9):103 „Pungutlah sedekah (zakat) dari kekayaan mereka, engkau bersihkan dan sucikan mereka dengannya, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya do‟a kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka‟ Zakat hukumnya wajib jika memenuhi syarat zakat, merupakan rukun Islam ketiga Hadis riwayat Ibnu Umar “ „Apakah itu Islam‟? Nabi menjawab: „Islam adalah mengikrarkan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah RasulNya, mendirikan shalat, membayar zakat, berpuassa pada bulan Ramadhan, dan naik haji bagi yang mampu melaksanakannya‟.”
Perintah zakat disebut sebanyak 28 kali dalam Alquran bersamaan dengan perintah shalat (Qhardawi, 2011: 39).
Sasaran Zakat Qur‟an Surat At Taubah: 60 “Sesungguhnya sedekah (zakat-zakat) itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu‟allaf yang dibujuk hatinya, untuk budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”
Sasaran Zakat: Fakir dan Miskin
Sebagian ulama menganggap bahwa fakir dan miskin adalah sama, tapi jumhur ulama mengatakan Fakir dan Miskin adalah dua golongan tapi satu macam Ada ulama yang membedakan berdasarkan perilaku meminta-minta dan ada yang berdasarkan tingkat kekurangannya dalam hal harta. Tabari, ahli Tafsir: Fakir adalah orang yang dalam kebutuhan, tapi dapat menjaga diri tidak meminta-minta. Miskin yaitu orang yang dalam kebutuhan tapi suka meminta-minta.
Sasaran Zakat: Fakir dan Miskin
Mazhab syafii dan Hanbali: Fakir adalah orang yang tidak mempunyai harta atau penghasilan layak dalam memenuhi keperluannya (sandang, pangan, tempat tinggal dan kebutuhan pokok lain, baik untuk sendiri maupun untuk mereka yang menjadi tanggungannya) Definisi lain, Samsudin Ramli (dalam Qardawi, 2011): Fakir memiliki harta kurang dari separuh kebutuhannya
Sasaran Zakat: Fakir dan Miskin
Mazhab syafii dan Hanbali: Miskin adalah orang yang mempunyai harta atau penghasilan layak dalam memenuhi keperluannya dan orang yang menjadi tanggungannya, tapi tidak sepenuhnya tercukupi. Definisi lain, Samsudin Ramli (dalam Qardawi, 2011): Orang Miskin dapat memenuhi separuh kebutuhan hidup atau lebih.
Sasaran Zakat: Amil
Amil adalah mereka yang melaksanakan segala kegiatan urusan zakat, mulai dari para pengumpul sampai bendahara dan penjaga dan juga mulai dari pencatat, penghitung yang keluar, hingga yang membagikannya ke mustahiq. Zakat dalam Islam bukan yang diberikan kepada seseorang, tapi merupakan tugas negara. Syarat-syarat amil zakat
Muslim Mukallaf (dewasa yang sehat akal dan fikirannya) Jujur Memahami hukum-hukum zakat Memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas
Sasaran Zakat - Muallaf dan Riqab Muallaf Imam Syafi‟I berpendapat, golongan muallaf adalah orang yang baru memeluk Islam Budak (Riqab)
Qardhawi (2011) perbudakan sekarang sudah hilang, tapi potensi peperangan yang menyebabkan adanya tawanan Muslim masih memungkinkan terjadi sehingga suatu waktu bagian mustahik ini bisa dikeluarkan.
Sasaran Zakat - Gharimin Orang yang Berutang (Gharimin) Menurut Mazhab Abu Hanifah: gharim adalah orang yang mempunyai utang dan dia tidak memiliki bagian yang lebih dari utangnya Syarat gharimin: 1. Hendaknya ia mempunyai kebutuhan untuk memiliki harta yang dapat membayar utangnya. (Jika kaya tidak berhak menerima zakat) 2. Penggunaan utang untuk melaksanakan ketaatan atau mengerjakan urusan yang diperbolehkan misal nafkah, beli pakaian, kesehatan, pendidikan, rumah dan perabot dlsb. (jika utang untuk kemaksiatan maka tidak berhak menerima zakat) 3. Diprioritaskan gharimin yang utangnya jatuh tempo segera
Sasaran Zakat - Gharimin Orang yang Berutang (Gharimin) Menurut Mazhab Abu Hanifah: gharim adalah orang yang mempunyai utang dan dia tidak memiliki bagian yang lebih dari utangnya Syarat gharimin: 1. Hendaknya ia mempunyai kebutuhan untuk memiliki harta yang dapat membayar utangnya. (Jika kaya tidak berhak menerima zakat) 2. Penggunaan utang untuk melaksanakan ketaatan atau mengerjakan urusan yang diperbolehkan misal nafkah, beli pakaian, kesehatan, pendidikan, rumah dan perabot dlsb. (jika utang untuk kemaksiatan maka tidak berhak menerima zakat) 3. Diprioritaskan gharimin yang utangnya jatuh tempo segera
Sasaran Zakat - Fisabilillah Makna sabilillah: 1. Menurut bahasa, adalah setiap amal perbuatan ikhlas yang dipergunakan untuk bertakarrub kepada Allah SWT meliputi segala amal perbuatan shaleh baik yang bersifat pribadi maupun kemasyarakatan 2. Jihad peperangan Qardhawi (2011; 642): Sabilillah saat ini adalah bekerja dengan sungguh-sungguh untuk menghidupkan kembali ajaran Islam yang benar sesuai hukum Islam, baik akidah, pemahaman, syiar, syariah, akhlak maupun tradisinya sehingga dapat mengembalikan kepemimpinan Islam, menguatkan umat Islam dan peradaban Islam.
Sasaran Zakat – Ibnu Sabil Menurut Jumhur ulama, ibnu sabil adalah kiasan untuk musafir yaitu orang yang melintas dari suatu daerah ke daerah lain. Imam syafi‟i: Ibnu sabil adalah orang yang terputus bekalnya dan juga termasuk orang yang bermaksud melakukan perjalanan yang tidak mempunyai bekal. Syarat ibnu sabil (Qardhawi, 2011: 565): 1. Dalam keadaan membutuhkan pada sesuatu yang dapat menyampaikan ke negerinya. 2. Perjalanannya adalah bukan untuk maksiat.
Siapa yang wajib zakat?
Secara umum yang wajib membayar zakat adalah orang-orang yang kaya Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim: Rasulullah SAW bersabda kepada Mu‟adz bin Jabal ketika beliau mengutusnya ke Yaman “…Maka beritahulah mereka bahwa Allah SWT telah mewajibkan atas mereka zakat yang diambil dari orang-orang kaya mereka dan dikembalikan kepada para fakir mereka”. Secara khusus yang wajib membayar adalah yang kekayaannya telah memenuhi nisab dan haul yang telah ditentukan
Syarat-syarat kekayaan wajib zakat Milik penuh: kekayaan tersebut berada dalam kontrol dan kekuasaannya (Al-Bahr) Ada hubungan yang berdasarkan hukum antara seseorang dengan sesuatu benda yang membuatnya secara mutlak dapat menggunakannya dan menghalangi orang lain menggunakannya. 2. Berkembang Kekayaan itu dikembangkan dengan sengaja atau mempunyai potensi untuk berkembang menghasilkan keuntungan/pendapatan Berlaku pada zakat pendapatan 1.
Syarat-syarat kekayaan wajib zakat 3. Cukup senisab: Sejumlah tertentu kekayaan yang menjadi dasar dikenakan wajib zakat. Nisab mengandung hikmah parameter kebutuhan minimal rumah tanggga selama setahun. 4. Bebas dari Utang Kekayaan yang hendak dikenakan zakat dikurangi dulu dari utang yang dimiliki yang akan jatuh tempo segera (Qardhawi, 2011: 160) 5. Berlalu setahun Hanya berlaku untuk zakat modal berupa ternak, uang dan harta benda dagang. Tidak berlaku untuk zakat pendapatan seperti hasil pertanian, buah-buahan, madu, logam mulia, harta karun
Contoh harta yang tidak tunduk pada zakat 1.
2.
3.
4.
Harta yang penggunaannya bukan untuk perdagangan tapi untuk kebutuhan pokok manusia seperti rumah, hewan tunggangan, perabot rumah dls. Aset tetap (Al-ushul ats tsabitah) yang dimiliki untuk membantu dan melayani pedagang, rumah-rumah industri dan yang semisalnya seperti tanah-bangunan, peralatan dan lainnya yang disebut sebagai harta qiniyah (bukan untuk perdagangan tetapi untuk pelayanan dan dioperasikan) Hutang yang berada pada orang lain yang tidak bisa diharapkan pelunasannya. Hutang ini dibayar zakatnya ketika dikembalikan dan memenuhi satu haul. Harta yang tertaan atau tergadaikan pada bank atau pada orang lain. Harta ini dizakati setelah lepas dari pihak tersebut dan memenuhi satu haul.
Contoh harta yang tidak tunduk pada zakat 5.
6.
7.
8.
Harta yang dikhususkan untuk kepentingan sosial dan kebaikan seperti harta organisasi sosial, harta wakaf, harta pengungsi, harta anak, harta lansia dan harta milik umum. Harta yang dihabiskan oleh hutang atau harta yang sisanya setelah dipotong hutang tidak mencukupsi satu nisab. Harta yang ditabung untuk keperluan jihad di jalan Allah baik berupa uang tunai maupun berupa barang. Begitu juga harta milik lembaga-lembaga perjuangan. Hadiah dan kenang-kenangan yang tidak untuk diperdagangkan atau disewakan untuk memperoleh pemasukan.
Contoh harta yang tidak tunduk pada zakat 9. Mahar wanita yang diakhirkan yang belum diterima, mahar tersebut dihitung zakatnya ketika diterima dan memenuhi haul menurut pendapat mayoritas ulama. 10. Perhiasan yang dipakai dalam batas biasa dan wajar, jika lebih dari batas kewajaran maka selebihnya tunduk pada zakat. 11. Harta haram dan buruk menurut mayoritas ulama‟, karena Allah SWT itu baik dan tidak menerima sesuatu kecuali dari yang baik. Kita wajib membebaskan diri dari harta tersebut dengan membelanjakan dalam kebaikan umum.
Macam-macam zakat 1. Zakat Emas dan Perak (Zakat naqdain) Landasan syar‟i, QS At Taubah:34-35 “…Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allâh, maka beritahukanlah kepada mereka (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih. Pada hari dipanaskan emas dan perak itu dalam neraka Jahanam, lalu dahi, lambung dan punggung mereka dibakar dengannya, (lalu dikatakan) kepada mereka: “Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu”. (QS. at-Taubah/9:34-35)
Macam-macam zakat 2. Zakat Barang Perdagangan (Arudz Al-Tijarah) 3. Zakat Barang Tambang dan Hasil Laut (Rikaz) Misal: emas, perak, timah, besi, intan, batu permata, akik, batu bara, minyak bumi, ter, belerang, mutiara dll
Landasan syar‟i, QS Al Baqarah: 267 Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan dad padanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Mahakaya lagi Mahaterpuji. (QS. Al-Baqarah: 267
Macam-macam zakat 4. Zakat Hasil pertanian QS Al An‟Am 141: “Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin)…”
5. Zakat Binatang ternak HR Bukhari, dari Anas: “Dan pada kambing yang digembalakan, bila ada 40 ekor, zakatnya seekor kambing” HR Ahmad, Nasa‟i dan Abu Daud: “Setiap unta yang digembalakan zakatnya setiap 40 ekor adalah seekor anak unta betina yang menyusui.
Macam-macam zakat 6.Zakat investasi pabrik, gedung dll 7. Zakat investasi pada surat-surat berharga 8. Zakat profesi
Langkah-langkah Penghitungan Zakat a)
b)
c)
Menetapkan tanggal waktu tiba pembayaran zakat, yaitu tanggal wajib pembayaran dan penghitungan zakat sesuai dengan kondisi harta dan muzaki, kecuali zakat hasil pertanian, barang tambang dan rikaz yang dibayar zakatnya pada waktu panen atau pada waktu mendapatkannya. Menetapkan permulaan haul yang pertama kali dimulai pada waktu harta mencapai satu nisab. Pada sebagian kondisi diperbolehkan menghitung zakat sebelum selesainya tahun jika kondisi mengharuskan hal itu. Menetapkan dan mengkalkulasi semua harta yang dimiliki oleh muzaki pada akhir haul dan menjelaskan harta-harta yang masuk dalam harta zakat. Kalkulasi ini berdasarkan harga pasar, harga bagus yang diharapkan atau harga sebenarnya (harga riil). Menetapkan dan mengkalkulasi tanggungan, tuntutan dan kewajiban pembayaran jangka pendek yang harus dipotong dari harta wajib zakat tersebut sesuai dengan hukum dan dasar fiqh zakat.
Langkah-langkah Penghitungan Zakat d)
e)
Menetapkan wi‟a zakat (tempat zakat) dengan cara mengurangkan tanggungan, tuntutan dan kewajiban jangka pendek dari harta zakat. Penghitungan tempat zakat tersebut dengan rumus: Tempat zakat = harta wajib zakat – tanggungan/tuntutan pembayaran jangka pendek. Menetapkan nisab zakat yang berbeda-beda sesuai dengan jenis harta atau jenis aktivitas sebagaimana berikut: Nisab harta tunai, barang perdagangan, harta mustaghalat (harta tetap yang dimiliki untuk diambil manfaat/pendapatannya), gaji, dan profesi adalah senilai 85 gram emas 21 karat. Nisab hasil pertanian adalah senilai 5 watsaq (sepadan 653 kg) Nisab binatang ternak: mempunyai skema tersendiri.
Langkah-langkah Penghitungan Zakat f)
g)
Membandingkan tempat zakat sebagaimana pada langkah (d) dengan nisab zakat pada poin (e) untuk mengetahui apakah harta tersebut wajib dizakati atau tidak. Jika tempat zakat tersebut mencapai nisab maka wajib zakat. Menetapkan kadar yang diambil dari tempat zakat atau dalam bahasa akuntansi disebut prosentase atau harga zakat, sebagai berikut:
2,5% pada zakat emas dan perak, barang perdagangan, industri, pendapatan hasil kerja, harta mustafad (harta yang diterima/dimiliki seseorang setelah sebelumnya tidak dimiliki) zakat mustaghalat (barang yang dipergunakan untuk dikembangkan dan diambil penghasilannya), zakat profesi dan pekerjaan. 5% bagi hasil pertaninan yang diairi dengan alat dengan biaya 10% bagi hasil pertanian yang dialiri dengan sumber tanpa biaya 20% bagi harta rikaz
Langkah-langkah Penghitungan Zakat H.
I.
Menghitung jumlah zakat dengan cara mengalikan tempat zakat dengan prosentase/harga zakat. (Dengan demikian akuntan telah sampai kepada penetapan nilai zakat yang harus dikeluarkan). Pembebanan jumlah zakat yang harus dikeluarkan, sebagai berikut: Pada proyek/harta pribadi: ditanggung oleh pemilik atau pribadi Pada syirkah ashkhasy: jumlah zakat dibagi atas para serikat sesuai dengan nisbah modal harta mereka sebagaimana dalam akad syirkah Pada syirkah amwal/perusahaan bersaham: jumlah zakat dibagi atas jumlah saham untuk mengetahui bagian zakat masing-masing saham dan kemudian untuk mengetahui bagian zakat tiap penanam saham sesuai dengan jumlah saham yang dia miliki.
Perangkat-perangkat Penghitungan Zakat Pada waktu menghitung zakat, akuntan zakat memerlukan perangkatperangkat berikut: 1. Neraca keuangan umum yang dipersiapkan pada tanggal perhitungan zakat (posisi keuangan). 2. Perhitungan-perhitungan akhir untuk tahun yang dihitung zakatnya 3. Penjelasan-penjelasan sekitar posisi keuangan dan penghitunganpenghitungan akhir seperti:
Harga pasar bagi harta yang wajib dizakati Piutang yang bisa diharapkan pelunasannya dan yang tidak Surat-surat berharga yang bisa diharapkan cairnya dan yang tidak Pendapatan dari harta tetap yang digunakan untuk mendapatkan penghasilan (almustaghalat) Harta dan pendapatan haram dan buruk yang harus disingkirkan dari zakat Cicilan pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo pada tahun tersebut dan digabungkan dengan tanggungan dan kewajiban pembayaran tunai
Perangkat-perangkat Penghitungan Zakat 4.
5.
6.
7.
Harga emas pada waktu datang masa perhitungan zakat untuk mengetahui nisab Semua harta milik muzakki, untuk dimungkinkan penggabungan harta yang sejenis begitu juga harta yang diperoleh selama haul yang digabungkan kepada tempat zakat. Fatwa-fatwa kontemporer tentang zakat yang muncul dari lembaga-lembaga keagamaan dan fiqh Islam Petunjuk penghitungan zakat
Zakat Aktivitas Wiraswasta Prinsip perhitungan Tidak wajib zakat atas alat dan sarana untuk melakukan aktivitas kerja, karena ia merupakan barang yang dimiliki bukan untuk dijual yang dibebaskan dari zakat. Harta zakat terepresentasikan dalam pendapatan yang didapat dari melakukan pekerjaan selama satu haul. Pendapatan tersebut dikurangi biaya operasional kerja, kebutuhan hidup yang asasi, hutang yang harus dilunasi jika ada dan harga barang-barang yang dibeli, sisanya itulah yang menjadi tempat zakat. Nisab dihitung berdasar atas nilai 85 gram emas 21 karat, diqiyaskan kepada zakat naqdain (emas dan perak). Tempat zakat dibandingkan dengan nisab, jika tempat zakat tersebut mencapai nisab maka dihitung zakatnya seharga 2,5% berdasar tahun Hijriyah dan 2,575% jika berdasar tahun Masehi. Zakat dihitung dengan cara mengalikan tempat zakat dengan harganya.
Contoh Perhitungan- Wiraswasta
Pendapatan bengkel: Pendapatan dari mekanik : Rp 100.000.000,Pendapatan dari listrik : Rp 80.000.000,Pendaptan dari pateri/las : Rp 10.000.000,Pendapatan lain-lain : Rp 10.000.000,Pembiayaan bengkel: Upah : Rp 25.000.000,Sewa tempat : Rp 15.000.000,Biaya operasional : Rp 15.000.000,Pajak : Rp 10.000.000,Listrik dan bahan bakar: Rp 12.000.000,Biaya tamu : Rp 3.000.000,Nafkah pokok : Rp 15.000.000,Hutang selama satu haul: Rp 15.000.000,Harga satu gram emas 21 karat adalah :Rp 80.000.000,-
Uraian Pendapatan: o Hasil memperbaiki mekanik o Hasil memperbaiki listrik o Hasil pateri/las o Hasil memperbaiki lain-lain Total penerimaan Pembiayaan Operasional o Upah o Sewa tempat o Biaya operasional o Listrik dan bahan bakar o Biaya tamu o Pajak Naskah pokok Hutang Total potongan Tempat zakat Nisab: 85 x Rp 80.000,= Rp 6.800.000,Tempat zakat mencapai nisab Penghitungan jumlah zakat: Rp 90.000.000,- x 2,5% = Rp 2.250.000,-
Jumlah per unit
Jumlah Total
Keterangan
Rp 200.000.000,-
Harta Zakat
Rp 110.000.000,-
Penerimaan bersih
Rp 100.000.000,Rp 80.000.000,Rp 10.000.000,Rp 10.000.000,-
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
25.000.000,15.000.000,15.000.000,12.000.000,3.000.000,10.000.000,15.000.000,15.000.000,-
Rp 90.000.000,-
Berdasarkan tahun Hijriyah
Zakat Profesi Prinsip perhitungan Tidak wajib zakat alat dan sarana yang digunakan dalam pekerjaannya, seperti gedung, perabot, alat rakit, mobil, alat faksimili dan komputer yang ada di kantornya, karena merupakan barang yang dimiliki bukan untuk diperdagangkan. Wajib zakat atas nilai hasil usaha yang dicapai selama satu haul setelah dikurangi pembiayaan dan hutang. Biaya yang berkaitan dengan aktivitas pekerjaan seperti upah pembantu/asisten, sewa, biaya administrasi, pajak, retribusi, iuran anggota asosiasi profesi dan lainnya dikurangkan dari harta wajib zakat. Begitu juga dikurangkan darinya nafkah dia dan keluarga yang pokok (jika belum dipenuhi dari pendapatannya yang lain), hutang yang harus dilunasi, harga beli peralatan atas cicilan yang harus dibayar tahun tersebut. Tempat zakat direpresentasikan oleh pemasukan satu tahun dikurangi biaya dan nafkah, hutang dan harga beli alat. Ini pada umumnya merupakan simpanan bersih. Nisab senilai 85 gram emas 21 karat. Harga zakat 2,5% jika berdasar tahun Hijriyah dan 2,575% jika berdasar tahun masehi. Zakat dihitung dengan menggalikan tempat zakat dengan harganya.
Contoh Perhitungan- Profesi
Sebuah perusahaan jasa “Syirkah A‟mal” yang terdiri dari DR. Abdus Satar Abu Ghudah dan DR. Husayn Syahatah bergerak dalam bidang konsultan syariah dan akuntansi. Mereka membagi untung-rugi mereka dengan perbandingan 2:1. Berikut ringkasan aktivitas mereka dalam satu haul yang berakhir pada 30 Dzhul Hijjah 1419H. Jumlah pemasukan dalam satu haul Rp 250.000.000,Pengeluaran: Biaya pekerja Rp 25.000.000,Pembiayaan pemeliharaan Rp 5.000.000,Iuran dan pajak pemerintah Rp 5.000.000,Biaya sewa, telefon, fax dan internet Rp 10.000.000,Beli mobil untuk bekerja secara tunai Rp 45.000.000,Pembiayaan lain-lain Rp 10.000.000,Informasi tambahan Perusahaan tersebut melunasi cicilan salah satu mobilnya yang dibeli kredit sebesar Rp 30.000.000,Tarikan tunai perusahaan yang dibayarkan untuk kebutuhan mereka mencapai Rp 20.000.000,- dan Rp 10.000.000,- berturut-turut. Misal Harga satu gram emas 21 karat adalah 400.000,-
Uraian Pemasukan: Pembiayaan Operasional o Upah pekerja o Biaya perawatan o Pajak dan iuran pemerintah o Sewa tempat, telefon dan lainnya o Pembelian mobil baru o Pembiayaan lain-lain Total biaya Potongan: Hutang Tempat zakat Tempat zakat dibagi 2: Bagian DR. Abdus Satar Rp 82.000.000,Bagian DR. Husein Syahatah Rp 41.000.000,Pengeluaran pribadi Abdus Satar Rp 20.000.000,Pengeluaran pribadi Husein Syahatah Rp 10.000.000,Tempat zakat per orang: DR Abdus Satar Rp 62.000.000,Dr. Husein Syahatah Rp 31.000.000,Nisab: 85 X Rp 400.000,= Rp 34.000.000,Tempat zakat mencapai nisab Penghitungan zakat: DR. Abdus Satar Rp 62.000.000 x 2,5% = Rp 1.550.000,DR. Husein Syahatah Rp 31.000.000,- x 2,5% = Rp 775.000,-
Jumlah per unit
Jumlah total
Keterangan
Rp 250.000.000,Rp 25.000.000,Rp 5.000.000,Rp
5.000.000,-
Rp 10.000.000,Rp 45.000.000,Rp 2.000.000,-
Rp
97.000.000,-
Rp 30.000.000,Rp 123.000.000,-
Tempat zakat dibagi dua dengan perbandingan 2:1 sesuai dengan akad
Zakat Gaji dan yang sejenis Prinsip perhitungan Gaji dan upah termasuk pendapatan yang tunduk kepada zakat profesi dan diterapkan atasnya semua hukum yang telah dijelaskan sebelumnya dari segi haul, nisab dan tarif zakat. Penghitungan zakat sebagai berikut: Kondisi Pertama: Ada catatan tentang pemasukan, pengeluaran dan hutang yang harus dilunasi. Pada kondisi seperti ini langkah-langkah yang diikuti adalah: Penetapan pemasukan gaji dalam satu tahun. Dipotong nafkah pokok dan hutang yang dibayar selama satu haul, sisanya merupakan tempat zakat yang dibandingkan dengan nisab. Menghitung nisab, yaitu 85 gram emas 21 karat Jika tempat zakat mencapai nisab maka dihitung zakatnya 2,5%.
Contoh Perhitungan- Profesi
Seorang muslim bernama Khalid bekerja di Departemen Pendidikan dengan gaji sebesar Rp 1.000.000,-/per bulan. Rp 600.000,diantaranya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya dan keluarganya. Selain itu dia juga harus membayar hutang sebesar Rp 2.000.000,-. Sisanya disimpan dan dia mempunyai haul zakat yang jelas yaitu pada akhir Dzul Hijjah setiap tahun
Uraian Pemasukan 1 tahun Nafkah 1 tahun Pembayaran hutang Tempat zakat Nisab: 85 x Rp 400.000,= Rp 34.000.000,Jumlah zakat: Tempat zakat belum sampai nisab sehingga tidak wajib zakat
Jumlah per unit Rp 1.000.000,Rp 600.000,-
Jumlah total
Keterangan
Rp 12.000.000,Rp 7.200.000,Rp 2.000.000,-
12 x 1.000.000,12 x 600.000,-
Rp 2.800.000,-
Pemasukan dikurangi nafkah dan hutang
Zakat Perusahaan (perniagaan)
Dilaporkan oleh Abu Ubaid, bahwa Maimun bin Mihran, ulama tabi‟in, berkata: “Apabila sudah tiba temponya kau berzakat, hitunglah berapa jumlah uang kontan yang ada padamu dan barang yang ada, hitung berapa nilai barang itu, begitu juga piutang yang ada pada orang yang mampu, kemudian keluarkanlah hutangmu sendiri, barulah dikeluarkan zakat dari sisa”
Contoh perhitungan
Misal sebuah money changer dengan badan hukum PT, saham tidak diperjualbelikan memiliki harta sbb:
Aset tetap : Rp 1,5 m Uang tunai di Kas Rp 200 jt Logam mulia : Rp 500 jt Investasi Islami: Rp 23 milyar Simpanan di Bank Sentral Rp 1,1 m Piutang Rp 1 m Tagihan ke Bank Rp 1,6m Current Deposit Rp 1m Logam lain Rp 100 juta
Hak pemegang saham berupa -Modal Rp 2m -Cadangan Rp 1,5m -Dividen tidak dibagi Rp500jt Tanggungan pembayaran: -Pembayaran deposito Rp 20m -Asuransi pihak lain Rp 1m -Tagihan bank Rp 4m -Hutang Rp 1m
Contoh perhitungan Harta zakat Uang tunai di Kas Rp 200 jt Logam mulia : Rp 500 jt Investasi Islami: Rp 23 m Simp. di B.Sentral Rp 1,1 m Piutang Rp 1 m Tagihan ke Bank Rp 1,6m Current Deposit Rp 1m Logam lain Rp 100 jt
Tanggungan pembayaran: -Pembayaran deposito Rp 20m -Asuransi pihak lain Rp 1m -Tagihan bank Rp 4m -Hutang Rp 1m Jumlah harta zakat Rp 28,5m Total hutang Rp 26 m Tempat zakat Rp2,5m
Nisab Zakat : 85 gram emas x Rp 400.000 = Rp34jt Jumlah zakat = 2,575% x Rp 2,5m = Rp 64.375.000 Jika perusahaan memiliki 1000 lembar saham: Zakat persaham adalah Rp 64.375.000:1000 lbr = Rp 64.375,-