FIQIH SHIYAM (Oleh: Mas'ud Abu Abdillah)
1. Pengertian Shiyam Pengertian Secara Bahasa
ُ ( ا ِإل ْم َساMenahan) : ك
ك َع ِن ْال ُمفَ ﱢ Pengertian Secara Istilah /Syar'I : س ِ ْع ْالفَجْ ِر إِلَى ُغ ُرو ِ ط َرا ِ التﱠ َع ﱡب ُد ِِ تَ َعالَى بِاإل ْم َسا ِ ب ال ﱠش ْم ِ ْت ِمن طُل ُو Ibadah kepada Allah dengan menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa dimulai sejak terbit fajar sampai tenggelamnya matahari. Ket : Terbit fajar (fajar shodiq) adalah mulai masuknya waktu shubuh - Terbenam matahari adalah pertanda masuknya waktu shalat maghrib.
2. Hukum Melakukan Shiyam Ramadhan Kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan sangat jelas di dalam Al-Qur'an maupun As-Sunnah. Hukumnya wajib bagi muslim yang telah baligh, berakal, muqim, dan mampu berpuasa (tidak ada penghalang syar'i seperti sakit dsb). Shiyam Ramadhan Diwajibkan pada tahun kedua Hijriyah. Allah Ta'ala Berfirman (artinya): "Wahai orang-orang beriman, kuwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana telah kuwajibkan atas orang-orang sebelum kalian, agar kalian bertaqwa" (Qs.Al-Baqarah:183)
ﺎ ﹶﻥﻣﻀ ﺭ ﻮ ﹺﻡ ﺻ ﻭ ﺞ ﺤ ﺍﹾﻟﺓ ﻭ ﺰﻛﹶﺎ ﺎ ِﺀ ﺍﻟﻭﺇﹺﻳﺘ ﺓ ﻼ ﺼﹶ ﻭﹺﺇﻗﹶﺎ ﹺﻡ ﺍﻟ ﷲ ِ ﻮ ﹸﻝ ﺍﺭﺳ ﺍﻤﺪ ﺤ ﻣ ﻭﹶﺃ ﱠﻥ ﷲ ُ ﻪ ﹺﺇ ﱠﻻ ﺍ ﺓ ﹶﺃ ﹾﻥ ﹶﻻ ﹺﺇﹶﻟ ﺩ ﺎﺷﻬ ﺲ ﻤ ﹴ ﺧ ﻋﻠﹶﻰ ﻡ ﻼ ﺳ ﹶ ﻲ ﺍ ِﻹ ﺑﹺﻨ Dari Abu Abdirrahman Abdullah bin Umar bin Khathab berkata, Aku mendengar Rasulullah bersabda: “Islam dibangun diatas lima dasar, bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, berhaji ke baitullah dan shaum ramadhan.” (Diriwayatkan oleh Bukhari (no. 8) dan muslim (no. 16)) Adapun orang yang meninggalkan shiyam Ramadhan tanpa udzur syar'I maka dia telah melakukan sebuah dosa yang sangat besar. Para ulama berbeda pendapat dalam masalah ini, sebagian mengatakan kafirnya orang yang meninggalkan shiyam Ramadhan tanpa udzur dan sebagian berpendapat tidak sampai mengeluarkan pelakunya dari Islam. Pendapat kedua ini merupakan pendapat jumhur (mayoritas) ulama.
3.Fadhilah Shiyam Ramadhan • • • • •
Bulan penuh Rahmat dan ampunan dimana Allah Ta'ala mengampuni dosa-dosa yang telah lewat. Dibuka pintu surga-ditutup pintu neraka dan syetan-syetan dibelenggu. Terdapat malam lailatul qodar yang lebih baik dari seribu bulan. Disediakan "Bab Ar-Royyan" yaitu pintu surga bagi ahlus Shiyam. dsb
4. Kapan dimulainya shiyam Ramadhan? ﻖ ﺘ ﹶﻔﻣ ((ﻪ ﻭﺍ ﹶﻟ ﺭ ﺪ ﻢ ﹶﻓﺎ ﹾﻗ ﻴ ﹸﻜ ﻋ ﹶﻠ ﹶﻓﹺﺈ ﹾﻥ ﹸﻏﻢ،ﻭﺍ ﺮ ﻄ ﻩ ﹶﻓﹶﺄ ﹾﻓ ﻮ ﻤ ﺘﻳﺭﹶﺃ ﻭﹺﺇﺫﺍ ﻮﺍ ﻣ ﻮ ﺼ ﻩ ﹶﻓ ﻤﻮ ﺘﻳﺭﹶﺃ ))ﹺﺇ ﹶﺫﺍ:ﻮ ﹸﻝ ﻳ ﹸﻘ n ﺳﻮ ﹸﻝ ﺍﷲ ﺭ ﺖ ﻌ ﻤ ﺳ : ﹶﻗﺎ ﹶﻝc ﺮ ﻤ ﻋ ﺑ ﹺﻦﻋ ﹺﻦ ﺍ ﺪ ﹶﺓ ﻋ ﻤﹸﻠﻮﺍ ))ﹶﻓﹶﺄ ﹾﻛ:ﺮ ﹶﺓ ﻳﺮ ﻫ ﺚ ﹶﺃﹺﺑﻲ ﻳﺪ ﺣ ﻓﻲ ﻪ ﻭﻟ.((ﻦ ﻴﺛﻼ ﺪﺓ ﹶﺛ ﹶ ﻌ ﻤﹸﻠﻮﺍ ﺍﹾﻟ ))ﹶﻓﹶﺄ ﹾﻛ:ﺨﺎ ﹺﺭﻱ ﺒﻟ ﹾﻠﻭ ((ﻦ ﻴ ﺛﻼ ﻪ ﹶﺛ ﹶ ﻭﺍ ﹶﻟﺪﺭ ﻢ ﹶﻓﺎ ﹾﻗ ﻴ ﹸﻜ ﻋ ﹶﻠ ﻲ ﻤ )) ﹶﻓﹺﺈ ﹾﻥ ﹸﺃ ﹾﻏ:ﻠ ﹴﻢﺴ ﻤ ﻟﻭ .ﻪ ﻴﻋﹶﻠَ .((ﻦ ﻴﺛﻼ ﺒﺎ ﹶﻥ ﹶﺛ ﹶﻌ ﺷ Diriwayatkan dari Ibnu Umar x ia berkata: "Aku mendengar Rasulullah n bersabda: "Jika kalian telah melihatnya (hilal Ramadhan) maka berpuasalah dan jika kalian telah melihatnya (hilal syawal) maka berlebaranlah. Namun apabila cuaca mendung maka genapkanlah harinya (30 hari)."(Hadits diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim). Dalam riwayat Muslim tercantum: "Jika cuaca mendung maka Sempurnakanlah hingga hari ke tiga puluh.".Dalam
1 Fikih Shiyam
riwayat Al-Bukhari tertera: "Genapkan menjadi tiga puluh hari." Dan masih riwayat Al-Bukhari dari Abu Hurairah z: "Genapkan bulan Sya'ban menjadi tiga puluh hari." Permulaan Ramadhan dimulai dengan: a. Terlihatnya Hilal b. Jika hilal tidak terlihat maka dengan menggenapkan Sya'ban 30 hari.
5. Rukun Shiyam 1. Niat (pada malam hari/ sebelum masuk waktu shubuh)
ﻱ ﺬ ﻣ ﺘﺮّﺎ ﹶﻝ ﺍﻟﻭﻣ ﺴ ﹸﺔ ﻤ ﺨ ﻩ ﺍﹾﻟ ﻭﺍ ﺭ ((ﻪ ﻡ ﹶﻟ ﻴﺎﺻ ﻼ ﺠ ﹺﺮ ﹶﻓ ﹶ ﺒ ﹶﻞ ﺍﹾﻟ ﹶﻔ ﻡ ﹶﻗ ﻴﺎّﺼ ﺒﹺﻴّﺖ ﺍﻟﻳ ﻢ ﻦ ﹶﻟ ))ﻣ: ﹶﻗﺎ ﹶﻝn ﱯ ﻨ ﹶﺃ ﱠﻥ ﺍﻟx ﻦ ﻴﻣﹺﻨ ﺆﺼ ﹶﺔ ﹸﺃ ّﹺﻡ ﺍﹾﻟﻤ ﺣ ﹾﻔ ﻦ ﻋ .((ﻴ ﹺﻞ ﻦ ﺍﻟﻠﱠ ﻣ ﻪ ﺿ ﻳ ﹾﻔ ﹺﺮ ﻢ ﻦ ﹶﻟ ﻤ ﻟ ﻡ ﻴﺎﺻ )) ﹶﻻ:ﺭﹸﻗ ﹾﻄﹺﻨ ّﹺﻲ ﺪﺍ ﻟﻠﻭ .ﺒﺎ ﹶﻥﺣ ﻦ ﺑﻭﺍ ﻤ ﹶﺔ ﻳﺰ ﺧ ﻦ ﺮﻓﹸﻮﻋﹰﺎ ﺍﺑ ﻣ ﻪ ﺤ ﺤ ﺻ ﻭ ،ِ ﻪﻭ ﹾﻗﻔ ﻴ ﹺﺢﺮ ﹺﺟ ﺗ ﻲ ﹺﺇﹶﻟﻰ ﺋﺴﺎ ﻨﻭﺍﻟ Diriwayatkan dari Hafshah Ummul Mukminin x bahwa Nabi n bersabda: "Barangsiapa tidak memasang niat pada malam hari sebelum terbit fajar maka puasanya tidak sah.".(Hadits diriwayatkan oleh imam yang lima. Namun At-Tirmidzi dan An-Nasa'i lebih merajihkan bahwa hadits ini mauquf. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibbaan merajihkan sebagai hadits marfu'). Dalam riwayat Ad-Daaruquthni tercantum: "Tidak sah puasa orang yang tidak meniatkannya sejak malam hari."
٢٤٥٤ﻡ ﹶﻟ ُﻪ(( ﺻﺤﻴﺢ ﺃﰊ ﺩﺍﻭﻭﺩﻙ ﻴﺎﺻ ﻼ ﺠ ﹺﺮ ﹶﻓ ﹶ ﺒ ﹶﻞ ﺍﹾﻟ ﹶﻔ ﻡ ﹶﻗ ﻴﺎّﺼ ﻊ ﺍﻟﺠﻤ ﻳ ﻢ ﻦ ﹶﻟ ))ﻣ "Barangsiapa yang tidak mengutkan (niat) sebelum fajar maka tidak ada puasa baginya" (Shahih abu Dawud: 2454) Adapun shiyam sunnah dibolehkan untuk berniat di siang hari sebagaimana yang disebutkan dalah hadits-hadits yang menerangkan masalah ini. Adapun tatacara niat yang benar adalah bahwasannya niat itu di dalam hati, boleh menggunakan bahasa apapun dan tidak ada lafadz khusus dalam masalah niat, yang penting seseorang meniatkan dalam hatinya bahwa besok dia akan berpuasa karena Allah Ta'ala. Ket: Sebagian ulama membolehkan niat sekali di awal bulan Ramadhan cukup dengan syarat tidak memutuskan niat tersebut. 2. Menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa, sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. (lihat Qs Albaqarah: 187).
6. Pembatal Shiyam: Pembatal yang disepakati para ulama: 1- Makan dan Minum dengan sengaja (lihat Qs. AlBaqarah: 187) 2-Segala yang bermakna makan atau minum (seperti infus) 3-Berhubungan suami istri (Berjima') 4-Mengeluarkan mani dengan sengaja dan dalam keadaan sadar (bercumbu, bersentuhan, onani, dsb) 5-Haid dan Nifas bagi wanita.
ﺓ ﻼ ﺼﹶ ﻀﺎ ِﺀ ﺍﻟ ﺮ ﹺﺑ ﹶﻘ ﻣ ﺆ ﻧ ﻭ ﹶﻻ ﻮ ﹺﻡ ﺼ ﻀﺎ ِﺀ ﺍﻟ ﺮ ﹺﺑ ﹶﻘ ﻣ ﺆ ﻨﷲ ﹶﻓ ِ ﺳﻮ ﹺﻝ ﺍ ﺭ ﺪ ﻬ ﻋ ﻋﹶﻠﻰ ﺾ ﻴﺤ ﺗ ﻧﺎﺪﺍ ﺣ ﺖ ﺍ ﻧ ﹶﻛﺎ:ﻗﺎﻟﺖ ﻋﺎﺋﺸﺔ ﺭﺿﻲ ﺍﷲ ﻋﻨﻬﺎ Aisyah r.a berkata: "Dahulu salah seorang wanita kami haid di masa Rasulullah , maka kami disuruh untuk mengqodho puasa dan tidak disuruh mengqodho sholat" Pembatal yang diperselisihkan 6-Muntah dengan sengaja
2 Fikih Shiyam
.ﲏ ﺭﹸﻗ ﹾﻄ ﺍﻩ ﺍﻟﺪ ﺍﻭﹶﻗﻮ ﺪ ﻤ ﺣ ﻪ ﹶﺃ ﻋﱠﻠ ﺴ ﹸﺔ ﻭﹶﺃ ﻤ ﺨ ﻩ ﺍﹾﻟ ﻭﺍ ﺭ ((ﻀﺎ ُﺀ ﻪ ﺍﹾﻟ ﹶﻘ ﻴﻌﹶﻠ ﺘ ﹶﻘﺎ َﺀ ﹶﻓﺳ ﻣ ﹺﻦ ﺍ ﻭ ،ﻪ ﻴﻋﹶﻠ ﻀﺎ َﺀ ﻼ ﹶﻗ ﻲ ُﺀ ﹶﻓ ﹶ ﻪ ﺍﹾﻟ ﹶﻘ ﻋ ﺭ ﻦ ﹶﺫ ﻣ )) "Barangsiapa yang muntah (tanpa sengaja) maka tidak ada qadha baginya. Tetapi barangsiapa yang muntah dengan sengaja maka ia wajib mengqadha puasanya."(Hadits diriwayatkan oleh imam yang lima. Imam Ahmad mengklaimnya sebagai hadits yang cacat sementara Ad-Daruquthni menshahihkan hadits ini). Sebagian ulama menganggap bahwa muntah tidak membatalkan puasa secara mutlak, berdasarkan beberapa riwayat, diantaranya:
ﺝ(( ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﺮ ﺧ ﻤﺎ ﻣ ﺲ ﻴﻭﹶﻟ ﺧ ﹶﻞ ﺩ ﻤﺎ ﻣ ﻡ ﻮ ﺼ ﺍﻟ،ﺮ ﻄ ﻳ ﹾﻔ ﻼ )) ﹺﺇ ﹶﺫﺍ ﹶﻗﺎ َﺀ ﹶﻓ ﹶ "Jika muntah maka tidak batal, karena puasa itu dari yang masuk bukan dari yang keluar" (Hadits shahih riwayat Bukhari) 7-Berbekam (hijamah) Yang menganggap hijamah sebagai pembatal mendasarkan pendapatnya pada hadits:
ﻢ ﺤﺎ ﹺﺟ ﺮ ﺍﹾﻟ ))ﹶﺃ ﹾﻓ ﹶﻄ:ﻀﺎ ﹶﻥ ﹶﻓ ﹶﻘﺎ ﹶﻝ ﻣ ﺭ ﻓﻲ ﻢ ﺠ ﺘ ﹺﺤ ﻳ ﻮ ﻫ ﻭ ﻴ ﹺﻊﻘ ﺒﺟ ﹴﻞ ﹺﺑﺎﹾﻟ ﺭ ﻋﹶﻠﻰ ﺗﻰ ﹶﺃn ﻲ ﻨﹺﺒ ﹶﺃ ﱠﻥ ﺍﻟz ﺱ ﻭ ﹴ ﺑ ﹺﻦ ﹶﺃ ﺩ ﺍﻦ ﺷﺪ ﻋ .ﺎﻥﺣﺒ ﻦ ﺑﻭﺍ ﻤ ﹶﺔ ﻳﺰ ﺧ ﻦ ﺑﻭﺍ ﺪ ﻤ ﺣ ﺤ ﹶﺔ ﹶﺃ ﺤ ﺻ ﻭ ﻱ ﺬ ﻣ ﺮ ﺘﺴ ﹸﺔ ﺇ ﱠﻻ ﺍﻟ ﻤ ﺨ ﻩ ﺍﹾﻟ ﻭﺍ ﺭ ((ﻡ ﺠﻮ ﺤ ﻤ ﻭﺍﹾﻟ Diriwayatkan dari Syaddad bin Aus z bahwa Nabi n mendatangi seseorang yang sedang berbekam di Baqi' pada bulan Ramadhan. Beliau bersabda: "Batal puasa orang yang membekam dan yang dibekam." (Hadits diriwayatkan oleh imam yang lima dan dishahihkan oleh Ahmad, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban). Adapun jumhur (mayoritas) ulama menganggap hijamah tidak membatalkan puasa, berdasarkan hadits-hadits dibawah ini:
.ﻱ ﺨﺎﺭﻩ ﺍﻟﺒ ﺍﺭﻭ "ﻢ ﺎﺋﻮ ﺻﻢ ﻭﻫ ﺠ ﺘﺣ ﻭﺍ ﻡ ﺤ ﹺﺮ ﻣ ﻮ ﻫ ﻭ ﻢ ﺠ ﺘﺣ ﺍn ﻲ ﻨﹺﺒ "ﹶﺃ ﱠﻥ ﺍﻟ:c ﺱ ﺒﺎ ﹴﻋ ﺑ ﹺﻦﻋ ﹺﻦ ﺍ Diriwayatkan dari Ibnu Abbas x: "Bahwa Rasulullah n berbekam sementara beliau sedang berihram dan berbekam dalam keaadan berpuasa."(Hadits diriwayatkan oleh Al-Bukhaari).
ﺮ ))ﹶﺃ ﹾﻓ ﹶﻄ: ﹶﻓ ﹶﻘﺎ ﹶﻝn ﱯ ﻨﻪ ﺍﻟ ﺮ ﹺﺑ ﻤ ﻢ ﹶﻓ ﺋﺻﺎ ﻮ ﻫ ﻭ ﻢ ﺠ ﺘﺣ ﺐ ﺍ ﻟ ﹴﻦ ﹶﺃﹺﺑﻲ ﹶﻃﺎ ﺑ ﺮ ﻌ ﹾﻔ ﺟ ﺋ ﹺﻢ ﹶﺃ ﱠﻥﺼﺎ ﻟﻠ ﻣ ﹸﺔ ﺠﺎ ﺤ ﻫﺖ ﺍﹾﻟ ﻭ ﹸﻝ ﻣﹶﺎ ﹸﻛ ﹺﺮ "ﹶﺃ: ﻗﹶﺎ ﹶﻝz ﻚ ﻟﻣﺎ ﺑ ﹺﻦ ﺲ ﻧ ﹺﻦ ﹶﺃ ﻋ .ﻮﺍﻩ ﻭﹶﻗ ﻲ ﺭﹸﻗ ﹾﻄﹺﻨ ﺪﺍ ﻩ ﺍﻟ ﻭﺍ ﺭ ،ﻢ ﺋﺻﺎ ﻮ ﻫ ﻭ ﻢ ﺠ ﺘ ﹺﺤ ﻳ ﺲ ﻧﻭ ﹶﻛﺎ ﹶﻥ ﹶﺃ ،ﺋ ﹺﻢﺼﺎ ﻟﻠ ﺔ ﻣ ﺠﺎ ﺤ ﻓﻲ ﺍﹾﻟ ﺪ ﻌ ﺑ n ﻲ ﻨﹺﺒﺺ ﺍﻟ ﺧ ﺭ ﻢ ﻥ(( ﹸﺛ ﻫ ﹶﺬﺍ Diriwayatkan dari Anas bin Malik z ia berkata: "Pada awalnya berbekam itu makruh untuk orang yang berpuasa. Ja'far bin Abu Thalib berbekam padahal ia sedang berpuasa. Lalu ia berpapasan dengan Nabi n dan bersabda: "Puasa kedua orang ini sudah batal." Kemudian Nabi n membolehkan berbekam bagi orang yang berpuasa. Dan Anas juga pernah berbekam sementara ia sedang berpuasa."(Hadits diriwayatkan oleh Ad-Daruquthni dan menguatkan hadits ini). Juga riwayat dari Tsabit al-Bunany: Anas r.a ditanya: apakah kalian membenci hijamah bagi orang yang berpuasa di zaman Nabi?, dia menjawab: "Tidak, hanya saja dapat menyebabkan lemah" Menyatukan riwayat-riwayat ini para ulama berpendapat bahwa hadits yang melarang berbekam mansukh (dihapus) dengan hadits Anas, yang berarti bahwa pada awalnya berbekam saat berpusa dilarang kemudian pada akhirnya dibolehkan, wallohu a'lam. Tentu saja meninggalkan khilaf dengan tidak berhijamah di siang hari Ramadhan adalah bijaksana dan selamat (pen). 8. Mengeluarkan darah dalam jumlah banyak, seperti donor darah dan yang semisalnya. Adapun darah yang sedikit karena luka atau darah yang diambil untuk diperiksa sama sekali tidak membatalkan puasa.
3 Fikih Shiyam
7. Yang dibolehkan saat berpuasa: Diantara hal-hal yang boleh dilakukan saat berpuasa, adalah: 1. Mengguyur kepala atau mandi di siang hari puasa untuk mengurangi rasa panas. 2. Suntikan obat tidak membatalkan puasa, adapun suntikan zat makanan semacam infus membatalkan karena kedudukannya sama dengan makanan. 3. Menggunakan obat tetes mata, Penderita asma yang mengunakan obat semprot, bersiwak, menggunakan sikat gigi dan odol, memasukkan alat pemeriksa kedalam tubuh, dsb menurut sebagian ulama tidak membatalkan karena bukan bermakna makan atau minum. 4. Memakai salep, make up /lipstick & eye shadow (bagi wanita), memakai celak mata, pelembab bibir & parfum. 5. Berkumur-kumur, ber-istinsyaqq dan istintsar pada saat berwudhu. 6. Memasuki waktu shubuh masih dalam keadaan junub bagi mereka yang malam harinya berhubungan suami istri, mimpi, ataupun wanita yang berhenti dari haid atau nifas.
8. Yang Dibolehkan Tidak Berpusa: 1. Orang yang sakit yang mana puasa membahayakannya, dan musafir. Kelompok ini wajib mengqodho (mengganti) puasa yang ditinggalkan di hari lain diluar bulan Ramadhan. Allah Ta'ala berfirman:
... ﺮ ﺧ ﻳﺎ ﹴﻡ ﹸﺃﻦ ﺃ ﻣ ﹲﺓﻌﺪ ﺳ ﹶﻔ ﹴﺮ ﹶﻓ ﻋ ﹶﻠﻰ ﻭ ﻀﺎ ﺃ ﻣ ﹺﺮﻳ ﻢ ﻨ ﹸﻜ ﻣ ﻦ ﹶﻛﺎ ﹶﻥ ﻤ ﹶﻓ... "…Maka jika ada diantara kalian yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka) maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain…" (Qs. Al-Baqarah:184)
ﺳﻮ ﹸﻝ ﺭ ﹶﻓ ﹶﻘﺎ ﹶﻝ،؟ﻨﺎﺡﻲ ﺟ ﻋﹶﻠ ﻬ ﹾﻞ ﺴ ﹶﻔ ﹺﺮ ﹶﻓ ﻓﻲ ﺍﻟ ﻴﺎ ﹺﻡﺼ ّ ﻋﹶﻠﻰ ﺍﻟ ﻮ ﹰﺓ ﺪ ﹺﺑﻲ ﹸﻗ ﹶﺃ ﹺﺟ،ﷲ ِ ﻮ ﹶﻝ ﺍ ﺳ ﺭ ﻳﺎ :ﻪ ﹶﻗﺎ ﹶﻝ ﻧ ﹶﺃz ﻲ ﻤ ﺳﹶﻠ ﻤ ﹴﺮﻭ ﺍﹾﻟﹶﺄ ﻋ ﺑ ﹺﻦ ﺰ ﹶﺓ ﻤ ﺣ ﻦ ﻋ ﻪ ﻴﻋﹶﻠ ﺘ ﹶﻔ ﹺﻖﻤ ﻓﻲ ﺍﹾﻟ ﻪ ﺻﹸﻠ ﻭﹶﺃ ﻢ ﺴﻠﻩ ﻣ ﻭﺍ ﺭ ((ﻪ ﻴﻋﹶﻠ ﺡ ﻨﺎﺟ ﻼ ﻡ ﹶﻓ ﹶ ﻮ ﺼ ﻳ ﺐ ﹶﺃ ﹾﻥ ﺣ ﻦ ﹶﺃ ﻣ ﻭ ،ﺴﻦ ﺤ ﻬﺎ ﹶﻓ ﺧ ﹶﺬ ﹺﺑ ﻦ ﹶﺃ ﻤ ﷲ ﹶﻓ ِ ﻦ ﺍ ﻣ ﺼ ﹲﺔﺭﺧ ﻲ ﻫ )) :n ﷲ ِﺍ .ﺳﹶﺄ ﹶﻝ ﻤ ﹴﺮﻭ ﻋ ﻦ ﺑ ﺰ ﹶﺓ ﻤ ﺣ ﺸ ﹶﺔ ﺃ ﱠﻥ ﺋﻋﺎ ﺚ ﻳﺪ ﺣ ﻦ ﻣ Diriwayatkan dari Hamzah bin Amr Al-Aslami z ia berkata: "Ya Rasulullah aku merasa kuat berpuasa dalam menempuh perjalanan, apakah boleh aku berpuasa?" Rasulullah n menjawab: "Bolehnya berbuka puasa merupakan keringanan yang diberikan Allah Subhaanahu Wa Ta'ala. Barangsiapa melaksanakan dispensasi tersebut maka itu adalah baik dan bagi yang ingin berpuasa maka tidaklah mengapa."(Hadits diriwayatkan oleh Muslim dan asalnya diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari hadits 'Aisyah x bahwa Hamzah dan Amr bertanya kepada beliau). 2. Wanita yang mengalami Haid dan Nifas, Kelompok kedua ini jika memaksa tetap berpuasa maka tidak sah. Mereka harus mengqodho sebanyak puasa yang ditinggalkan selama haid atau nifas.
ﺓ ﻼ ﺼﹶ ﻀﺎ ِﺀ ﺍﻟ ﺮ ﹺﺑ ﹶﻘ ﻣ ﺆ ﻧ ﻭ ﹶﻻ ﻮ ﹺﻡ ﺼ ﺎ ِﺀ ﺍﻟﺮ ﹺﺑ ﹶﻘﻀ ﻣ ﺆ ﻨﷲ ﹶﻓ ِ ﻮ ﹺﻝ ﺍﺭﺳ ﺪ ﻬ ﻋ ﻋﻠﹶﻰ ﺾ ﻴﺤ ﺗ ﺎﺍﻧﺣﺪ ﺖ ﺍ ﻧ ﻛﹶﺎ:ﻗﺎﻟﺖ ﻋﺎﺋﺸﺔ ﺭﺿﻲ ﺍﷲ ﻋﻨﻬﺎ Aisyah r.a berkata: "Dahulu salah seorang wanita kami haid di masa Rasulullah , maka kami disuruh untuk mengqodho puasa dan tidak disuruh mengqodho sholat" 3. Wanita Hamil dan menyusui yang mengkhawatirkan keselamatan diri atau janin dan susuannya maka boleh tidak berpuasa. Jika khawatir akan keselamatan janin dan bayi susuannya maka dia mengqodho dan memberi makan seorang miskin sebanyak puasa yang ditinggalkannya.
4 Fikih Shiyam
Sebagian ulama berpendapat cukup dengan qodho saja, dan pendapat ini dinilai para ulama lebih kuat, wallohu a'lam. 4. Orang yang tidak mampu berpuasa karena usia yang sudah sangat tua (jompo) atau orang sakit menahun yang tidak diharapkan lagi kesembuhannya. Kelompok ini ber-fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin untuk setiap hari puasa yang ditinggalkannya. Caranya boleh memberi makanan matang atau bahan makanan yang belum dimasak (beras,dsb), boleh juga satu orang-satu orang dan boleh juga sekaligus banyak orang miskin.
ﻢ ﻛ ﺤﺎ ﻭﺍﹾﻟ ﻲ ﺭﹸﻗ ﹾﻄﹺﻨ ﺪﺍ ﻩ ﺍﻟ ﻭﺍ ﺭ "ﻪ ﻴﻋﹶﻠ ﻀﺎ َﺀ ﻭ ﹶﻻ ﹶﻗ ﻴﻨﹰﺎﻜ ﺴ ﻣ ﻮ ﹴﻡ ﻳ ﻦ ﹸﻛ ّﹺﻞ ﻋ ﻢ ﻌ ﻳ ﹾﻄﻭ ﺮ ﻄ ﻳ ﹾﻔ ﻴ ﹺﺮ ﹶﺃ ﹾﻥﻴ ﹺﺦ ﺍﹾﻟ ﹶﻜﹺﺒﺸ ﻟﻠ ﺺ ﺧّ ﺭ " : ﹶﻗﺎ ﹶﻝc ﺱ ﺒﺎ ﹴّﻋ ﺑ ﹺﻦﻋ ﹺﻦ ﺍ .ﻩ ﺤﺎ ﺤ ﺻ ﻭ Dari Ibnu Abbas x ia berkata: "Diberi Keringanan (untuk tidak berpuasa) bagi orang tua renta, tetapi harus memberi makan satu orang miskin untuk setiap satu hari yang ditinggalkan dan tidak perlu diqadha."( Hadits diriwayatkan oleh Ad-Daaruquthni, Al-Haakim dan mereka menshahihkannya).
9. Adab- Adab Shiyam: a. Sahur , disunnahkan mengakhirkannya b. Menyegerakan berbuka puasa c. Berdo’a ketika berbuka Puasa Diantara doa yang diajarkan Rasulullah:
( )ﺣﺴﻦ ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺑﻮ ﺩﺍﻭﺩ.ﺎﻟﹶﻰﺗﻌ ﷲ ُ ﺎ َﺀ ﺍﺮ ﹺﺇ ﹾﻥ ﺷ ﺟ ﺖ ﹾﺍ َﻷ ﺒﻭﹶﺛ ﻕ ﻭ ﺮ ﻌ ﺖ ﺍﹾﻟ ﺘﹶﻠﺑﺍ ﻭ،ﻤﺄﹸ ﺐ ﺍﻟ ﱠﻈ ﻫ ﹶﺫ Telah hilang rasa haus, telah basah urat-urat saraf dan telah tetap pahala Insya Allah. (HR. Abu Dawud) d.Bersikap dermawan dan banyak berinfak e.Sungguh-sungguh dalam membaca al-Qur’an f. Bersungguh-sungguh untuk beribadah di sepuluh malam terakhir.
10. Fadhilah Shiyam 6 hari di bulan Syawwal: .ﻢ ﺴﻠﻩ ﻣ ﺭﻭﺍ.((ﻫ ﹺﺮﻴﺎ ﹺﻡ ﭐﻟﺪﺼ ﺍ ﹴﻝ ﹶﻛﺎ ﹶﻥ ﹶﻛﺷﻮ ﻦ ﻣ ﹰﺎﺳﺘ ﻪ ﻌ ﺒﺗ ﹶﺃﻀﺎ ﹶﻥ ﹸﺛﻢ ﻣ ﺭ ﻡ ﺻﺎ ﻦ ﻣ )) : ﹶﻗﺎ ﹶﻝn ﷲ ِ ﻮ ﹶﻝ ﭐ ﺳ ﺭ ﹶﺃ ﱠﻥz ﻱ ﺼﺎ ﹺﺭ ّﹺ ﻧﺏ ﹾﺍ َﻷ ﻮ ﻳﻲ ﹶﺃ ﻦ ﹶﺃﹺﺑ ﻋ Diriwayatkan dari Abu Ayyub Al-Anshari z bahwa Rasulullah n bersabda: "Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan lalu ia lanjutkan dengan puasa enam hari pada bulan Syawal berarti ia seperti telah berpuasa satu tahun penuh."(Hadits diriwayatkan oleh Muslim). • Berpuasanya boleh dilakukan 6 hari berturut-turut dan boleh juga terpisah atau diselang seling, yang penting 6 hari. • Bagi yang mempunyai hutang Puasa, maka mengqodho puasa di dahulukan dibanding melakukan yang sunnah, setelah selesai baru berpuasa 6 hari Syawwal, inilah yang paling benar dan hati-hati. Sebagian ulama membolehkan puasa sunnah 6 hari Syawwal walaupun belum mengqodho.
11. Seputar lailatul Qodar Malam yang lebih baik dari seribu bulan, banyak sekali pendapat mengenai kapan waktunya, bahkan Ibnu Hajar dalam Fathul Baary menyebutkan ada sekitar 46 pendapat dalam masalah ini. Diantara pendapat yang lebih dekat adalah bahwa lailatul qodar ada di sepuluh malam terakhir Ramadhan di malam-malam ganjil. Setiap muslim mengisi malam tersebut dengan ibadah kepada Allah Ta'ala. Barangsiapa yang menjaga seluruh malammalam Ramadhan maka lebih terjamin untuk mendapatkannya.
5 Fikih Shiyam
Yang dilakukan pada lailatul qodar: a. Beribadah sholat, dzikir, dsb
ﻪ(( ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭ ﻣﺴﻠﻢ ﻧﹺﺒ ﻦ ﹶﺫ ﻣ ﻡ ﺪ ﺗ ﹶﻘ ﻣﺎ ﻪ ﺮ ﹶﻟ ﻔ ﺴﺎﺑﹰﺎ ﹸﻏ ﺘﺣ ﻭﺍ ﻧﺎﳝﺎ ﺪ ﹺﺭ ﺇ ﻴﹶﻠﺔ ﺍﻟ ﹶﻘﻡ ﹶﻟ ﻦ ﹶﻗﺎ ﻣ )) "Barangsiapa yang berdiri (shalat) saat lailatul qodar maka diampuni dosanya yang telah lalu" (HR. Bukhari Muslim) b. Berdo'a
ﻋ ﹸﻔﻮ ﻚ ﹺﺇﻧﻬﻢ ﭐﻟﻠﱠ:ﻲ ﻟﻮ ))ﹸﻗ:ﻬﺎ؟ ﹶﻗﺎ ﹶﻝ ﻴﻓ ﻮ ﹸﻝ ﻣﺎ ﹶﺃﹸﻗ ﺪ ﹺﺭ ﻴﹶﻠ ﹸﺔ ﭐﹾﻟ ﹶﻘﺔ ﹶﻟ ﻴﹶﻠﻱ ﹶﻟ ﺖ ﹶﺃ ﻤ ﻠﻋ ﺖ ﺇ ﹾﻥ ﻳﷲ ﺃﹶﺭﹶﺃ ِ ﻮ ﹶﻝ ﭐ ﺳ ﺭ ﻳﺎ :ﺖ ﹸﻗ ﹾﻠ:ﺖ ﹶﻗﺎﹶﻟx ﺸ ﹶﺔ ﺋﻋﺎ ﻋﻦ .ﻢ ﻛ ﺤﺎ ﭐﹾﻟﻱ ﻭ ﺬ ﻣ ﺮ ﺘّﻪ ﭐﻟ ﺤ ﺻﺤ ﻭ ﺩ ﻭ ﺩﺍ ﻲ ﺮ ﹶﺃﹺﺑ ﻴﺴ ﹸﺔ ﹶﻏ ﻤ ﺨ ﻩ ﭐﹾﻟ ﻭﺍ ﺭ .((ﻲ ّﻋﹺﻨ ﻒ ﻋ ﻮ ﹶﻓﺎ ﻌ ﹾﻔ ﭐﹾﻟﺤﺐ ﺗ Diriwayatkan dari 'Aisyah x ia berkata: "Aku katakan: "Ya Rasulullah, apa yang harus aku ucapkan jika aku mengetahui malam lailatul qadar itu?" Beliau menjawab: "Ucapkanlah: "Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu'anni (ya Allah sesunggunya Engkau Maha Pemaaf dan cinta kemaafan maka maafkanlah aku."(Hadits diriwayatkan oleh imam yang lima selain Abu Dawud dan dishahihkan oleh At-Tirmidzi dan Al-Hakim).
12. Peringatan Penting: 1. Banyak kaum muslimin yang melakukan shiyam Ramadhan tetapi meninggalkan shalat fardhu (5 waktu). Maka ini adalah kesalahan yang sangat fatal, karena shiyam Ramadhan adalah sebuah kewajiban dan Shalat fardhu juga kewajiban yang lebih berbahaya jika ditinggalkan. Meninggalkan shalat bisa menyebabkan terjatuh pada kekafiran dan tentu saja kekafiran menghapus semua amalan termasuk shiyam Ramadhan. Rasululah bersabda:
((ﺮ ﺪ ﹶﻛ ﹶﻔ ﻬﺎ ﹶﻓ ﹶﻘ ﺮ ﹶﻛ ﺗ ﻦ ﻤ ﻼﺓ ﹶﻓ ﺼﹶ ﻢ ﺍﻟ ﻬ ﻨﻴﺑﻭ ﻨﺎﻨﻴﺑ ﺬﻱ ﺪ ﺍﱠﻟ ﻬ ﻌ ))ﺍﻟ "Perjanjian antara kami dengan mereka adalah shalat, barang siapa yang meninggalkan shalat maka sungguh dia telah kafir" 2. Agar Shiyam kita berkualitas dan diterima oleh Allah Ta'ala maka diharuskan pula untuk kita jauhi segala perbuatan dan perkataan kotor, sebagaimana sabda Rasulullah:
.ﻪ ﻆ ﻟ ﻭﺍﻟﱠﻠ ﹾﻔ ﹸ ﺩ ﻭ ﺩﺍ ﺑﻮﻭﹶﺃ ﻱ ﺨﺎ ﹺﺭ ﺒﻩ ﺍﹾﻟ ﻭﺍ ﺭ ((ﻪ ﺑﺮﺍ ﺷ ﻭ ﻪ ﻣ ﺎﻉ ﹶﻃﻌ ﺪ ﻳ ﺟ ﹲﺔ ﰲ ﹶﺃ ﹾﻥ ﺎﻪ ﺣ ﻟﱠﻠ ﺲ ﻴﻬ ﹶﻞ ﹶﻓﹶﻠ ﺠ ﻭﺍﹾﻟ ﻪ ﻤ ﹶﻞ ﹺﺑ ﻌ ﻭﺍﹾﻟ ﻭ ﹺﺭ ﺰ ﻮ ﹶﻝ ﺍﻟ ﻉ ﹶﻗ ﺪ ﻳ ﻢ ﻦ ﹶﻟ ﻣ )) "Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dusta dan melakukannya serta tidak meninggalkan perbuatan jahil maka Allah tidak butuh kepada puasanya yang mana ia telah menahan lapar dan dahaganya."(Hadits diriwayatkan oleh Al-Bukhari, Abu Dawud dan lafazh hadits ini tercantum dalam sunan Abu Dawud). Termasuk alqoul-azzuur : Berbohong, ghibah, namiinmah (mengadu domba), mencaci muslim yang lain, dsb. Termasuk al'amal-azzuur: Malas dan tidak melakukan shalat pada waktunya, tidak shalat fardhu secara berjamaah di masjid bagi laki-laki, mendengarkan musik dan nyanyian, melihat tayangan pornografi, melakukan riba, dsb. 3. Shiyam wajib mensyaratkan niyat pada malam harinya, maka seorang muslim wajib berniat sebelum terbit fajar. Adapun shiyam sunnah dibolehkan untuk berniat disiang hari sebagaimana yang disebutkan dalah hadits-hadits yang menerangkan masalah ini. Adapun tatacara niat yang benar adalah bahwasannya niat itu di dalam hati, boleh menggunakan bahasa apapun dan tidak ada lafadz khusus dalam masalah niat, yang penting seseorang meniatkan dalam hatinya bahwa besok dia akan berpuasa karena Allah Ta'ala. 4. Berhubungan suami istri di siang hari Ramadhan selain membatalkan puasa juga ada sanksi (kaffarot) yang sangat berat, yaitu diharuskan membebaskan seorang budak, kalau benar-benar tidak menemukan maka wajib baginya berpuasa selama 2 bulan berturut-turut, dan kalo sudah dicoba dan benar-benar tidak mampu maka memberi makan 60 orang miskin.
6 Fikih Shiyam
13. Berbagai Masalah Terkait dengan Shiyam. a. Orang yang lupa, tidak tahu, atau dipaksa melakukan pembatal maka puasanya tetap sah.
ﻪ ﻪ ﺍﻟﱠﻠ ﻤ ﻌ ﻤﺎ ﹶﺃ ﹾﻃ ﻧﻪ ﹶﻓﺈ ﻣ ﻮ ﺻ ﻢ ﺘﻴﺏ ﹶﻓ ﹾﻠ ﺷ ﹺﺮ ﻭ ﻢ ﹶﻓﹶﺄ ﹶﻛ ﹶﻞ ﹶﺃ ﺋﺎﻮ ﺻ ﻫ ﻭ ﺴﻰ َِ ﻧ ﻦ ﻣ )) :n ﷲ ِ ﺳﻮ ﹸﻝ ﺍ ﹶﻗﺎ ﹶﻝ ﺭ: ﹶﻗﺎ ﹶﻝz ﺮ ﹶﺓ ﻳﺮ ﻫ ﻦ ﺃﹶﰊ ﻋ .ﺢ ﺤﻴ ﺻ ﻮ ﻫ ﻭ ((ﺭ ﹶﺓ ﻭ ﹶﻻ ﹶﻛ ﱠﻔﺎ ﻪ ﻴﻋﹶﻠ ﺎ َﺀﻼ ﹶﻗﻀ ﺳﻴﹰﺎ ﹶﻓ ﹶ ﻀﺎ ﹶﻥ ﻧﹶﺎ ﻣ ﺭ ﻓﻲ ﺮ ﻦ ﹶﺃ ﹾﻓ ﹶﻄ ﻣ )) :ﻛ ﹺﻢ ﺤﺎ ﻟ ﹾﻠﻭ .ﻖ ﻋﻠﻴﻪ ﻔﻣﺘ ((ﻩ ﺳ ﹶﻘﺎ ﻭ Diriwayatkan dari Abu Hurairah z ia berkata: "Rasulullah n bersabda: "Barangsiapa makan atau minum sedang ia lupa bahwa ia berpuasa maka hendaklah ia teruskan puasanya. Sesungguhnya Allah lah yang telah memberinya makan dan minum."(Hadits Abu Dawud, Al-Bukhari dan Muslim). Al-Hakim mewariwayatkannya dengan lafadz: "Barangsiapa yang berbuka pada bulan Ramadhan karena lupa maka tidak ada qadha dan kafarat atasnya."(Hadits ini shahih). b. Orang yang punya hutang puasa (karena udzur syar'i) dan sampai datang Ramadhan berikutnya belum juga mengqodhonya maka kewajiban itu tidak hilang (dia harus tetap mengqodho nya setelah Ramadhan tahun tersebut selesai. c. Wudhunya orang berpuasa adalah sama dengan orang yang tidak berpuasa, dalam artian tetap berkumur, istinsyaq (menyedot air ke hidung) dan istintsar (mengeluarkannya), hanya saja jangan berlebihan (mubalaghoh) di dalamnya, sebagaimana hadits
ﻤ ﹶﺔ ﻳﺰ ﺧ ﻦ ﺑﻪ ﺍ ﺤ ﺤ ﺻ ﻭ ﻌ ﹸﺔ ﺑﺭ ﻪ ﺍ َﻷ ﺟ ﺮ ﺧ ﺎ(( ﹶﺃﺋﻤﺎﻮ ﹶﻥ ﺻ ﺗ ﹸﻜ ﻕ ﹺﺇ ﱠﻻ ﹶﺃ ﹾﻥ ﺎ ﹺﻨﺸﺘﺳ ﻻ ﻲ ﺍﻟ ﹾﻎ ﻓﺎﻭﺑ ﺎﹺﺑ ﹺﻊﻦ ﺍ َﻷﺻ ﻴﺑ ﻠ ﹾﻞّﺧ ﻭ ﻮ َﺀ ﺿ ﻮ ﺳﹺﺒﻎﹺ ﺍﻟ )) ﹶﺃ "Sempurnakanlah wudhu'mu dan selang-selingilah celah jari-jarimu serta hiruplah air kedalam hidungmu sedalam-dalamnya, kecuali jika kamu sedang berpuasa." Hadits diriwayatkan oleh yang empat dan dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah. d. Merokok termasuk pembatal puasa dengan kesepakatan para ulama. e. Bagi orang yang meninggal dalam keadaan punya tanggungan shiyam Ramadhan maka para ulama berpendapat: • Jumhur ulama berpendapat tidak perlu dipuasakan oleh ahli warisnya, cukup dengan memberi makan orang miskin sebanyak satu sha' untuk setiap hari puasanya. • Dipuasakan oleh kerabat dekat atau ahli warisnya atau oleh orang lain, berdasarkan beberapa hadits:
(ﺎ َﺀ )ﺭﻭﺍﻩ ﺃﲪﺪ ﻭ ﺍﻟﺸﻴﺨﺎﻥ ﺑﺈﺳﻨﺎﺩ ﺣﺴﻦ ﹺﺇ ﹾﻥ ﺷ: ﻪ(( ﺯﺍﺩ ﺍﻟﺒﺰﺍﺭ ﻟﻔﺬ ﻴﻟﻭ ﻪ ﻨﻋ ﻡ ﺎﺎﻡ ﺻﺻﻴ ﻪ ﻴﻋﹶﻠ ﻭ ﺕ ﺎﻦ ﻣ ﻣ ))
"Barangsiapa meninggal dan baginya (tanggungan) shiyam, maka dipuasakan oleh walinya" (HR. Ahmad, bukharimusllin dengan sanad hasan) Suatu ketika datang seorang yang mengatakan kepada Nabi n : Wahai Rasulallah, Ibu saya meninggal sementara dia memiliki tanggungan shiyam selama 1 bulan, apakah saya mengqodho untuknya?. Maka Rasulullah n bertanya: "Seandainya ibumu memiliki hutang apakah kamu membayarnya?". Laki-laki tersebut menjawabmenjawab: " Ya" . Rasulullah Bersabda: " Maka hutang kepada Allah lebih berhak untuk dilunasi". (Hadits Shahih diriwayatkan oleh Nasa'i) . Imam Nawawi rahimahullah menganggap pendapat kedua lebih benar karena jelasnya hadits yang menjadi dasar atasnya,
14. Zakat Fitrah Hukumnya: Wajib, sebagaimana ditegaskan oleh Rasulullah
7 Fikih Shiyam
،ﻴ ﹺﻦﻛ ﺴﺎ ﻤ ﻟ ﹾﻠ ﻤ ﹰﺔ ﻌ ﻭ ﹸﻃ ،ﺚ ﺮﹶﻓ ﻭﺍﻟ ﻐ ﹺﻮ ﻦ ﺍﻟﱠﻠ ﻣ ﺋ ﹺﻢﺼﺎ ﻟﻠ ﺮ ﹰﺓﻔ ﹾﻄ ﹺﺮ ﹸﻃﻬ ﺯ ﹶﻛﺎ ﹶﺓ ﺍﹾﻟ n ﷲ ِ ﺳﻮ ﹸﻝ ﺍ ﺭ ﺽ ﺮ "ﹶﻓ: ﹶﻗﺎ ﹶﻝc ﺱ ﺒﺎ ﹴﻋ ﺑ ﹺﻦﻋﻦ ﺍ ﻪ ﺟ ﻣﺎ ﻦ ﺑﻭﺍ ﺩ ﻭ ﺩﺍ ﻮ ﺑﻩ ﹶﺃ ﻭﺍ ﺭ "ﺕ ﺪﹶﻗﺎ ﺼ ﻦ ﺍﻟ ﻣ ﺪﻗ ﹲﺔ ﺻ ﻲ ﺓ ﹶﻓ ﹺﻬ ﻼ ﺼﹶ ﺪ ﺍﻟ ﻌ ﺑ ﻫﺎ ﺍﻦ ﹶﺃﺩ ﻣ ﻭ ،ﻮﹶﻟﺔﹲﻣ ﹾﻘﺒ ﺯ ﹶﻛﺎ ﹲﺓ ﻲ ﺓ ﹶﻓ ﹺﻬ ﻼ ﺼﹶ ﺒ ﹶﻞ ﺍﻟﻫﺎ ﹶﻗ ﺍﻦ ﹶﺃﺩ ﻤ ﹶﻓ .ﻢ ﻛ ﺤﺎ ﻪ ﺍﹾﻟ ﺤ ﺤ ﺻ ﻭ Diriwayatkan dari Ibnu Abbas x ia berkata: "Rasulullah n mewajibkan zakat untuk mensucikan orang yang berpuasa dari ucapan yang sia-sia dan keji, dan sebagai pemberi makan bagi orang miskin. Barangsiapa yang menunaikannya sebelum shalat ('ied) maka zakatnya diterima dan barangsiapa membayarnya setelah shalat berarti hanya sedekah biasa (bukan zakat)."(Hadits diriwayatkan oleh Abu Dawud, Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Al-Haakim). Hikmahnya : Diantara hikmah disyariatkannya zakat fitrah adalah: • Berbuat baik (ihsan) kepada faqir miskin serta mencegah mereka dari meminta-minta di hari Raya 'Iedul fitri agar mereka ikut bergembira bersama orang-orang yang berkecukupan. • Zakat fitrah juga sebagai pembersih dari kekurangan-kekurangan selama berpuasa baik berupa hal-hal yang bersifat sia-sia (laghwu), rofats, ataupun dosa. • Juga sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah atas sempurnanya Ramadhan hingga mampu mengisinya dengan shiyam dan qiyam. Kepada siapa di wajibkan?: Kepada seluruh kaum muslimin (yang memiliki kelebihan makanan pokok untuk diri dan keluarganya di malam 'ied dan siangnya) baik hamba sahaya maupun orang merdeka, laki-laki maupun perempuan, besar maupun kecil, dan tidak diwajibkan kepada bayi yang masih di perut ibunya (tetapi kalau orangtuanya mau mengeluarkan juga boleh tetapi terhitung sebagi sunnah). Dikeluarkan sebanyak satu Sha' makanan pokok penduduk negeri tersebut. Batas Waktu Wajibnya: Saat matahari terbenam di malam idul fitri (waktu maghrib di hari terakhir Ramadhan). Barangsiapa yang meninggal sebelumnya (walau Cuma 1 menit) maka tidak wajib, sebaliknya barangsiapa yang meninggal setelah matahari tenggelam (walau Cuma 1 menit) wajib baginya zakat fitrah. Begitu pula bayi yang lahir setelah matahari terbenam maka tidak wajib atasnya zakat fitrah, tetapi boleh dan dihukumi sunnah bagi yang mau mengeluarkan zakat fitrah atasnya. Kapan waktu mengeluarkannya: Ada dua waktu: 1.Waktu fadhilah (utama) : Pagi hari sebelum sholat 'ied. 2.Waktu jawaz (boleh) : Sehari atau 2 hari sebelum 'ied. Sebagaimana dilakukan Ibnu Umar dalah hadits yang riwayatkan oleh Bukhari Kepada Siapa Dibagikan?: Kepada para fakir miskin juga kepada orang yang memiliki hutang dan tidak mampu membayarnya, maka mereka diberi zakat sesuai kebutuhan mereka. Satu fitrah boleh dibagikan kepada lebih dari satu orang faqir dan boleh juga beberapa fitrah diberikan kepada satu orang miskin.wallohu a'lam bishowab.
8 Fikih Shiyam