Ferry Juniansyah 1102011105 No Urut : 126 Kelompok A 2 KABUPATEN BULELENG BALI KONDISI FISIK
1.1 Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Buleleng terletak di belahan utara Pulau Bali memanjang dari barat ke timur dan mempunyai pantai sepanjang 144 Km, secara geografis terletak pada posisi 8° 03 ' 40” - 8° 23 ' 00'' lintang selatan dan 114° 25 ' 55”- 115° 27 ' 28'' bujur timur. Kabupaten Buleleng berbatasan dengan Kabupaten Jembrana dibagian Barat, laut Jawa/Bali di Bagian Utara, dengan Kabupaten Karangasem dibagian Timur dan di sebelah Selatan berhadapan dengan 4 Kabupaten yaitu : Badung, Gianyar, Bangli, dan Kabupaten Tabanan. Luas Kabupaten Buleleng secara keseluruhan 1.365,88 Km2 atau 24,25 % dari luas Propinsi Bali, dimana kecamatan Gerokgak merupakan kecamatan terluas yakni 26,11%, Kecamatan Busungbiu seluas 14,40 %, kecamatan Sukasada dan Banjar masing-masing 12,66% dan 12,64%. Kecamatan Kubutambahan sebesar 8, 66%, Kecamatan Seririt 8,18%, Kecamatan Tejakula 7,15%, Kecamatan Sawan 6,77% dan Kecamatan Buleleng 3,44 %. 1.2 Topografi Kabupaten Buleleng merupakan daerah berbukit yang membentang di bagian selatan, sedangkan di bagian utara merupakan dataran rendah. Di Kabupaten Buleleng juga terdapat gunung berapi dan tidak berapi. Gunung yang tertinggi adalah Gunung Tapak (1903 M) berada di Kecamatan Sukasada sementara yang paling rendah adalah gunung Jae (222 M) berada di wilayah Kecamatan Gerokgak. Selain itu di Kabupaten Buleleng terdapat dua buah danau yaitu Danau Tamblingan (110 hektar) berada di Kecamatan Banjar. Sedangkan Danau Buyan (360 hektar) terletak di Kecamatan Sukasada. Menyatunya ataupun relatif dekatnya antara wilayah pegunungan dengan pantai memberikan makna tersendiri bagi Kabupaten Buleleng dibandingkan dengan Kabupaten lainnya di Provinsi Bali. Kondisi yang khas ini menjadikan topografi wilayah Buleleng sering disebut Nyegara Gunung. 1.3 Iklim Kabupaten Buleleng memiliki iklim tropis yang dipengaruhi oleh angin musimyang bergantisetiap enam bulan. Buleleng termasuk pada daerah baying-bayang hujan, dengan curah hujan berkisar antara bulan Oktober-April, sedangkan musim panas berkisar antara bulan AprilOktober. Kondisi Buleleng yang Nyegara Gunung, dimana di bagian selatan merupakan perbukitan dan pegunungan menjadi curah hujan ataupun intensitas hujan relative lebih tinggi di
wilayah Buleleng bagian selatan. Boleh dikatan hamper tidak ada bulan-bulan kering terutama di sekitar Danau Tamblingan dan Danau Buyan. 1.4 Wilayah Pembangunan Dalam rangka memudahkan dan meningkatkan koordinasi perencanaan maupun pelaksanaan pembangunan di seluruh wilayah Kecamatan sesuai karakteristik wilayahnya, Pemerintah Kabupaten Buleleng mengelompokkan sub wilayah pembangunan menjadi 3 (tiga) yaitu: 1. Wilayah Pembangunan Buleleng Barat : a)
Kecamatan Gerokgak
: 356,57 Km2
b)
Kecamatan Seririt
: 111,78 Km2
c)
Kecamatan Busungbiu
: 196,62 Km2
d)
Kecamatan Banjar
: 172,60 Km2
Pusat pertumbuhan dan perkembangan pada wilayah pembangunan Buleleng Barat ini adalah kecamatan/kota Seririt, dengan sub pusat pertumbuhan lainnya adalah Kota Kecamatan Gerokgak. Arah kebijakan pembangunan/ pengembangan Wilayah pembangunan Buleleng Barat adalah :
Penanggulangan lahan kritis Pengembangan pertanian lahan kering Pengembangan aneka industri Pariwisata dan pertanian, khususnya perikanan, perkebunan dan hrtikultura Pengembangan zona industri menengah dan besar Pengembangan agrowisata dan ekowisata
2. Wilayah Pembangunan Buleleng Tengah Kecamatan Buleleng : 46,94 Km2
Kecamatan Sukasada : 172,93 Km2
Pusat pertumbuhan dan pengembangan wilayah pembangunan Buleleng Tengah ini adalah Kota Singaraja dan sub pertumbuhan lainnya terletak di Desa Pancasari. Arah prioritas pembangunan Wilayah Buleleng Tengah ditujukan untuk :
Mengantisipasi dampak dari pesatnya kegiatan perkotaan, perdagangan, industri kecil dan pariwisata. Memberikan dan menyediakan fasilitas yang memadai serta menata dan mengendalikan pemanfaatan ruang kota secara efektif dan berkelanjutan.
3. Wilayah Pembangunan Buleleng Timur :
Kecamtan Tejakula : 97,68 Km2 Kecamatan Kubutambahan : 118,24 Km2 Kecamatan Sawan : 92,52 Km2
Pusat pertumbuhan dan pengembangan wilayah pembangunan Buleleng Timur ini adalah Kota Kecamatan Kubutambahan / Desa Kubutambahan.
Arahan prioritas pembangunan wilayah Buleleng Timur ditujukan untuk :
Penanggulangan lahan kritis Pengembangan pertanian lahan kering Pengembangan aneka industri Pariwisata dan petanian, khususnya Hortikultura Pengembangan agrowisata dan ekowisata
Sejarah Tersebutlah Istana Gelgel pada sekitar tahun 1568 dalam suasana tenang, dimana Raja Sri Aji Dalem Sigening menitahkan putranda Ki Barak Sakti, supaya kembali ketempat tumpah darah Bundanya di Den Bukit (Bali Utara). Ki Barak Panji bersama Bunda Sri Luh Pasek, setelah memohon diri kehadapan Sri Aji Dalem lalu berangkat menuju Den Bukit diantar oleh empat puluh orang pengiring Baginda yang dipelopori oleh Ki Kadosot Perjalanan mereka memasuki hutan lebat sangat mengerikan, udara yang sangat dingin menggigilkan, menembus celah-celah bukit, mendaki Gunung-gunung meninggi, menuruni jurang-jurang curam, dan akhirnya mereka tiba pada suatu tempat yang agak mendatar. Pada tempat itulah mereka melepaskan lelah seraya membuka bungkusan bekal mereka. Sekali mereka makan ketupat, mereka sembahyang, kemudian mereka diperciki air/tirta oleh Sri Luh Pasek, demi keselamatan perjalanannya, belakangan tempat itu diberi nama “YEH KETIPAT”. Rombongan Ki Barak Panji telah tiba di Desa Gendis/Panji dengan selamat. Tersebutlah Ki Pungakan Gendis, pemimpin desa yang sekali-kali tiada menghiraukan keluh kesah para penduduknya. Ia memerintah hanya semata-mata untuk memenuhi nafsu buruknya, kesenangannya hanyalah bermain judi, terutama sabungan ayam. Oleh karena demikian sikap pemimpin Desa Gendis itu, maka makin lama makin dibenci rakyatnya, dan pada saat terjadi peperangan, ia dibunuh oleh Ki Barak Panji. Desa Gendis di perintah oleh Ki Barak Panji, seorang pemimpin yang gagah berani, adil dan bijaksana. Ki Barak Panji mendengar adanya kapal layer Tionghoa terdampar, kemudian timbullah rasa belas kasihan untuk menolong pemilik kapal tersebut. Baginda bersama-sama dengan Ki Dumpyung dan Ki Kadosot dapat membantu menyelamatkan kapal layer yang terdampar itu di pantai segara penimbangan. Setelah bantuannya berhasil, baginda mendapat hadiah seluruh isi kapal tersebut berupa barang-barang tembikar seperti piring, mangkok, dan uang kepeng yang jumlahnya sangat besar. Kepemimpinan Ki Barak Panji makin lama makin terkenal, beliau selalu memperhatikan keadaan rakyatnya, mengadakan pembangunan di segala bidang baik fisik maupun spiritual. Oleh karena demikian maka sekalian penduduk Desa Gendis dan Sekitarnya, secara bulat mendaulat Baginda supaya menjadi Raja, yang kemudian dinobatkan dengan gelar “Ki Gusti Ngurah Panji Sakti”. Untuk mencari tempat yang agak datar, maka Kota Gendis serta Kahyangan Pura Bale Agungnya di pindahkan ke Utara Desa Panji. Pada tempat yang baru inilah Baginda mendirikan istana lengkap dengan Kahyangan Pura Bale Agungnya. Guna memenuhi kepentingan masyarakat desanya untuk menghantar persembahyangan di dalam pura maupun upacara di luar pura, serta untuk hiburan-hiburan lainnya, maka Baginda membuat seperangkat gamelan gong yang masingmasing di beri nama sebagai berikut :
· Dua buah gongnya di beri nama Bentar Kedaton · Sebuah bendennya di beri nama Ki Gagak Ora · Sebuah keniknya bernama Ki Tudung Musuh · Teropong bernama Glagah Ketunon · Gendangnya bernama Gelap Kesanga
· Keseluruhannya bernama “ Juruh Satukad”.
Karna perbawa dan keunggulan Ki Gusti Ngurah Panji Sakti, maka Kyai Alit Mandala, lurah kawasan Bondalem tunduk kepada Baginda. Kemudian atas kebijaksanaanya maka Kyai Alit Mandala, diangkat kembali menjadi lurah yang memerintah di kawasan Bondalem, Buleleng Bagian Timur. Pada sekitar tahun 1584 Masehi, untuk mencari tempat yang lebih strategis maka Kota Panji dipindahkan kesebelah Utara Desa Sangket. Pada tempat yang baru inilah Baginda selalu bersuka ria bersama rakyatnya sambil membangun dan kemudian tempat yang baru ini di beri nama “ SUKASADA” yang artinya slalu Besruka Ria.selanjutnya di ceritakan berkat keunggulan Ki Gusti Panji Sakti, maka Kyai Sasangka Adri, Lurah kawasan Tebu Salah (Buleleng Barat) tunduk kepada baginda. Lalu atas kebijaksanaan beliau maka Kyai Sasangka Adri diangkat kembali menjadi Lurah di kawasan Bali Utara Bagian Barat. Untuk lebih memperkuat dalam memepertahankan daerahnya, Ki Gusti Ngurah Panji Sakti segera membentuk pasukan yang di sebut “Truna Goak” di Desa Panji. Pasukan ini dibentuk dengan jalan memperpolitik seni permainan burung gagak, yang dalam Bahasa Bali disebut “Magoak-goakan”. Dari permainan ini akhirnya terbentuknya pasukan Truna Goak yang berjumlah 2000 orang, yang terdiri dari para pemuda perwira berbadan tegap, tangkas, serta memiliki moral yang tinggi di bawah pimpinan perang yang bernama Ki Gusti Tamblang Sampun dan di wakili oleh Ki Gusti Made Batan. Ki Gusti Ngurah Panji Sakti beserta putra-putra Baginda dan perwira lainnya, memimpin pasukan Truna Goak yang semuanya siap bertempur berangkat menuju daerah Blambang. Dalam pertempuran ini Raja Blambangan gugur di medan perang dengan demikian kerajaan Blambangan dengan seluruh penduduknya tunduk pada Raja Ki Gusti Ngurah Panji Sakti. Berita kemenangan ini segera di dengar oleh Raja Mataram Sri Dalem Solo dan kemudian beliau menghadiahkan seekor gajah dengan 3 orang pengembalanya kepada Ki Gusti Ngurah Panji Sakti. Menundukkan kerajaan Blambangan harus ditebus dengan kehilangan seorang putra Baginda bernama Ki Gusti Ngurah Panji Nyoman, hal mana mengakibatkan Baginda Raja selalu nampak bermuram durjan. Hanya berkat nasehat-nasehat Pandita Purohito, akhirnya kesedihan Baginda dapat terlupakan dan kemudian terkandung maksud untuk membangun istana yang baru di sebelah Utara Sukasada. Pada sekitar tahun Candrasangkala “Raja Manon Buta Tunggal” atau Candrasangkala 6251 atau sama dengan tahun caka 1526 atau tahun 1604 Masehi, Ki Gusti Ngurah Panji Sakti memerintahkan rakyatnya membabat tanah untuk mendirikan sebuah istana di atas padang rumput alang-alang, yakni lading tempat pengembala ternak, dimana ditemukan orang-orang menanam Buleleng. Pada ladang Buleleng itu Baginda melihat beberapa buah pondok-pondok yang berjejer memanjang. Di sanalah beliau mendirikan istana yang baru, yang menurut perhitungan hari sangat baik pada waktu itu, jatuh pada tanggal “30 Maret 1604”. Selanjutnya Istana Raja yang baru dibangun itu disebut “SINGARAJA” karena mengingat bahwa keperwiraan Raja Ki Gusti Ngurah Pnji Sakti tak ubahnya seperti Singa. Demikianlah hari lahirnya Kota Singaraja pada tanggal 30 Maret 1604 yang bersumber pada sejarah Ki Gusti Ngurah Panji Sakti, sedangkan nama Buleleng adalah nama asli jagung gambal atau jagung gambah yang banyak ditanam oleh penduduk pada waktu itu.
Lambang Daerah
Ditetapkan dengan Perda Kabupaten Buleleng, tanggal 25 April 1968 Nomor : 11/DPRDGR/PER/29 dan disahkan oleh Mendagri dengan Surat Keputusan tanggal 19 November 1968 No. Pemda 10/29/35-323 .
Dalam Arti Nasional 1. Bangunan Tugu atau Yupa berdasarkan segi lima : melambangkan dasar falsafah Negara Republik Indonesia yaitu Pancasila. 2. Singa Ambara, bersayap tujuh belas helai : melambangkan tanggal atau hari Proklamasi yaitu tanggal 17. 3. Buleleng atau jagung dengan daun delapan helai : melambangkan bulan yang ke delapan yaitu Agustus. 4. Butir-butir Buleleng atau Jagung Gembal berjumlah empat puluh lima butir : melambangkan tahun Proklamasi yaitu tahun 1945. 5. Dari No. 1 sampai 4 jika dirangkaikan melambangkan jiwa Proklamasi 17 Agustus 1945 yang berdasarkan Pancasila. Dalam Arti Daerah 1. Yupa Padmasana yang berbentuk segi lima : melambangkan falsafah negara RI yaitu Pancasila. 2. Arca Singa-Raja yang bersayap : sebagai lambang nama kota Daerah Kabupaten Buleleng yang terbentang dari Timur ke Barat 3. Buleleng atau Jagung Gembal yang dipegang tangan kanan singa itu : melambangkan nama Daerah Kabupaten yaitu : Buleleng yang dipegang oleh Kota Singaraja. 4. Moto “Singa Ambara Raja” : melambangkan kelincahan dan semangat kepahlawanan rakyat Buleleng. 5. Sembilan helai Kelopak Bunga Teratai : melambangkan sembilan kecamatan yang ada di Daerah Tingkat II Buleleng. 6. Tiga Ekor Gajah Mina : melambangkan kekuatan, kebijaksanaan, dan kepandaian rakyat Buleleng. 7. Tiga buah permata yang memancar berkilau-kilauan : melambangkan kewaspadaan dan kesiap siagaan rakyat Buleleng. 8. Jumlah bulu sayap yang besar dan yang kecil tiga puluh helai yaitu : sayap jajaran yang pertama banyaknya 5 helai, kedua banyaknya 7 helai, ketiga banyaknya 8 helai dan sayap jajaran yang keempat banyaknya 10 helai. Melambangkan tanggal atau hari lahirnya kota Singaraja. 9. Tiga puluh tulang pemegang bulu sayap : melambangkan bulan yang ketiga atau bulan Maret yaitu bulan lahirnya kota singaraja. 10. Rambut, bulu gembal, bulu ekor Singa yang panjang-panjang jumlah seribu enam ratus empat helai : melambangkan tahun lahirnya kota Singaraja. 11. Dari No. 8 sampai 10 jika dirangkaikan melambangkan tanggal 30 Maret 1604 hari lahirnya Kota Singaraja.
Lambang Daerah Kabupaten Buleleng dalam bentuk Panji mempergunakan dasar warna biru cemerlang. Melambangkan warna pikiran yang taat, cinta dan berbakti ke hadapan Ida Sang hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa. Singa Ambara atau Singa Bersayap berwarna merah hidup : melambangkan warna pikiran yang bersemangat dalam keperwiraan. Warna putih bersih : merupakan simbul hati nurani yang sangat bersih dan jujur. Warna hitam adalah : lambang kemarahan dan siap maju bila diganggu. Motto “Singa Ambara Raja”: MELAMBANGKAN KELINCAHAN DAN SEMANGAT KEPAHLAWANAN RAKYAT KABUPATEN BULELENG
Visi dan Misi Visi Pada akhirnya, tujuan pembangunan akan tercapai secara optimal jika didukung oleh peranserta para pihak secara menyeluruh. Untuk itu pembangunan yang dilandasi kebersamaan dengan mengedepankan komunikasi, koordinasi dan keterbukaan menjadi kata kunci keberhasilan pembangunan dimaksud. Gambaran kondisi dan situasi Kabupaten Buleleng yang akan kita wujudkan lima tahun kedepan dirumuskan dalam bentuk Visi sebagai berikut. TERWUJUDNYA MASYARAKAT BULELENG YANG MANDIRI, SEJAHTERA, DAMAI DAN LESTARI BERLANDASKAN TRI HITA KARANA Arah menuju visi tersebut dapat diukur melalui indikator-indikator sebagai berikut: 1. Mandiri, diukur dengan: o Meningkatnya profesionalisme aparatur pemerintah daerah yang berbasis kinerja. o Terwujudnya penyelenggaraan negara yang mampu menerapkan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik (Good and Clean Governance): profesional, transparan, akuntable, memiliki kredibilitas dan bebas KKN. o Meningkatnya penguasaan ilmu pengetahuan dan pengembangan teknologi tepat guna bagi masyarakat. o Tersedianya sumberdaya manusia yang berkualitas dan mampu memenuhi tuntutan dan kemajuan pembangunan daerah. o Meningkatnya partisipasi/swadaya masyarakat dalam memenuhi sendiri kebutuhan pokok. o Terwujudnya pariwisata berbasis budaya dan keindahan alam yang unik, serta bersinergi dengan sektor pertanian. 2. Sejahtera, diukur dengan : o Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) ditunjukan oleh: Tingkat Pendidikan antara lain: terlaksananya wajib belajar 12 tahun, meningkatnya jumlah penduduk berpendidikan tinggi, menurunnya tingkat pendidikan terendah, meningkatnya angka partisipasi sekolah, dan tersedianya tenaga siap pakai melalui pendidikan kejuruan. Tingkat Kesehatan antara lain: meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, angka harapan hidup dan terpenuhnya sistem pelayanan sosial melalui Asuransi Kesehatan. Kemampuan daya beli masyarakat ditunjukan oleh meningkatnya pendapatan riil per kapita. o Berkurangnya jumlah penduduk miskin, pengangguran terbuka dan kesenjangan antar wilayah dan kesenjangan sosial. o Meningkatnya akses masyarakat miskin terhadap pemenuhan kebutuhan dasar (sandang, pangan, pendidikan, kesehatan, perumahan, sanitasi, dan kesempatan berusaha). o Berkembangnya keterpaduan antar sektor dalam pengelolahan potensi ekonomi daerah yang berwawasan lingkungan.
o
Tersedianya jaringan Infrastruktur yang mampu mendorong perekonomian perdesaan.
3. Damai, diukur dengan: o Teraktualisasinya keragaman budaya lokal. o Terjaminnya kebebasan beribadah. o Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam ketertiban umum, dan
mewujudkan ketentraman, supremasi hukum.
4. Lestari, diukur dengan: o Terkelolanya lingkungan hidup dan pemanfaatan SDA secara berkelanjutan. o Terpeliharanya adat istiadat dan nilai-nilai budaya Bali sebagai pedoman di dalam kehidupan bermasyarakat. o Terwujudnya lingkungan permukiman yang berlandaskan kearifan lokal. o Terwujudnya penggunaan ruang dan lahan sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah.
Misi Visi ini akan dicapai dengan menjalankan Misi yang dijabarkan sebagai berikut. 1. Akselerasi pembangunan ekonomi untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi tinggi, merata dan berkualitas.Pengembangan ekonomi kerakyatan yang berbasis pada produk unggulan daerah. 2. Mewujudkan Sumber Daya Manusia berkualitas yang profesional, berbudaya dan 3. Menumbuhkembangkan sinergi seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) dalam setiap tahapan pembangunan. 4. Pelestarian budaya Bali yang ditumbuhkembangkan pada masyarakat. 5. Memperkuat dimensi keadilan di semua bidang. 6. Mewujudkan pembangunan Buleleng yang berkelanjutan. Prestasi Penghargaan ( Award ) I. Penghargaan ( Award ) Nasional dan International A.Perhubungan 1.Sertifikat Wahana Tata Nugraha ( WTN ) dalam lomba Tertib Lalu Lintas Angkutan Kota Tingkat Nasional Tahun 2002 2. Tropy Wahana Tata Nugraha ( WTN ) dalam lomba Tertib Lalu Lintas Angkutan Kota Tahun 2004 dan 2005 Tingkat Nasional ( satu-satunya Kabupaten/Kota di Bali yang meraih tropy ). 3. Tropy Wahana Tata Nugraha ( WTN ) dalam lomba Tertib Lalu Lintas Angkutan Kota Tahun 2006,2007 dan 2008 Tingkat Nasional. 4.Penghargaan Wahana Tata Nugraha ( WTN ) dalam Kategori Kota Kecil pada tanggal 20 Juli 2011 oleh Menteri Perhubungan Fredi Numbery. B. Lingkungan Hidup 1.Ecotorism Award untuk Konservasi Lingkungan Hidup oleh SKAL INTERNASIONAL Tahun 2002.
2.Penghargaan Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Lautan dari Menteri Kelautan dan Perikanan RI. 3.Sertifikat Sistem Manajemen Mutu Laboratorium Tahun 2003 dari FORKAMI. 4.Penghargaan Collector of Marine Ornamerntal Organism Tahun 2005 dari Marine Aquanium Cousil. 5.Penghargaan Pencapaian Target Milenium Development Goals ( MDGs ) di bidang Penyelengaraan Air Minum Tahun 2005,2006,dan 2007 dari Menteri Pekerjaan Umum RI. 6.Sertifikat Marine Aquarium Counsil Ecosystem dan Fishery Manegement Standartd Tahun 2006 dari Marine aquarium counsil. 7.Penghargaan Terbaik III Tingkat Nasional Bupati/Walikota Peduli Kehutanan kepada Drs. Putu Bagiada, MM Bupati Buleleng dalam Lomba Penghijauan dan Koservasi Alam Tahun2006 dari Menteri Kehutanan RI. 8.Penghargaan Piala Citra Pelayanan Prima untuk unit kerja pelayanan publik tahun 2006 dari Prisiden RI. 9.Penghargaan Rangking I Nasional pengelolaaqn PDAM Bidang Pekerjaan Umum kategori kota kecil/sedang. 10.Penghargaan Kota Terbersih di Bali dan No. 9 di Indonesia. 11.Penerimaan Penghargaan Nasional Adipura dalam Bidang Tata Kota. 12.Penghargaan Nasional Pengelolaan Status Lingjungan Hidup Daerah Terbaik di Indonesia. 13.Penghargaan Nasional Raksanyata Menuju Indonesia Hijau Tahun 2009. 14.Penghargaan Tingkat Provinsi untuk Lomba Taman Kantor Tahun 2009. 15.Penghargaan Tropy Adipura Tahun 2010. 16.Penghargaan Raksaniyata,Menuju Indonesia Hijau Tahun 2010. 17. Penghargaan Raksaniyata,Menuju Indonesia Hijau Tahun 2011.
C. Sosial Budaya 1.Juara I Tingkat Nasional Lomba Utsawa Dharma Gita Kidung Dewasa Campuran ( diwakili oelh Desa Pengelatan Kec. Buleleng Tahun 2005 di Provinsi lampung. 2.Juara III Tingkat Nasional Menghafal Sloka Terbanyak Tingkat Remaja ( diwakili oleh Ari dan Ita,SMAN 1 Seririt ) Tahun 2008 di Kendari. 3.Juara I ( Medali emas ) pekan Olah raga Penyandang Cacat Nasional ( POCARNAS ) di Kalimantan Timur (atas nama Putu kristin cabang olah raga tolak peluru ). 4.K.Nadha Nugraha Award sebagai Bupati yang Peduli terhadap Pelestarian Budaya. 5.Penghargaan Anubhawa Sasana Desa sebagai Bupati Pembina Desa Sadar Hukum.
6.Penghargaan Bintang LVRI Tahun 2010. 7.Penghargaan Kabupaten Koperasi Tahun 2010. 8.Penghargaan Asean Best Executif Citra Award 2010-2011. D.Pariwisata 1.Juara I Pawai Budaya Nusantara Tingkat Nasional Tahun 2007. 2. Juara III Pawai Budaya Nusantara Tingkat Nasional tahun 2008. 3.Tri Hita Karana ( THK ) Award Tahun 2009 untuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Bidang Pariwisata. E.
Kesehatan ( RSUD )
1.Sertifikat Akreditasi Rumah Sakit Penuh Tingkat lanjut Tahun 2006 dari Departemen Kesehatan RI. 2.Penghargaan Kepedulian dan Kerjasama dalam Pelaksanaan Program Penanggulangan AIDS dan IMS di Bali tahun 2003 dari Citra Usadha Indonesia. 3.Pengelolaan KPA Terbaik Nasional. F.
Pendidikan
1.Penghargaan Nasional Pembangunan Pengelola Rehab Gedung Sekolah Dasar , sehinggamendapat bonus dari Bank Pembangunan Asia sebesar Rp. 14 Milyar untuk rehab 508 gedung SD/SMP ( 3910 bilik). 2.Penghargaan Decentralized basic Education Project ( DBEP ) Tahun 2006 dengan predikat “ Karya Madya “. 3. Penghargaan The Best Practise Pengelolaan DBEP Tahin 2005 4. Penghargaan Amugrah Angkasa Tahun 2007 dan 2008. 5. Juara II ( Perak ) Olimpiade Kimia 2008 Tingkat Nasional (atas nama Dalton, SMAN 1 Singaraja). 6. Juara II (Perak) Olimpiade Ekonomi 2008 Tingkat Nasional (atas nama Ranita, SMAN 1 Singaraja). 7. Juara III (Perunggu) Olimpiade Biologi 2008 Tingkat Nasional (atas nama Wirata, SMAN 1 Singaraja). 8. Juara I Lomba Foto Serangga Tingkat Nasional (atas nama Geget Pangestu, SMAN 1 Singaraja). 9. Juara II Lomba LKTI Tingkat Nasional (atas nama Ayu Widia Eka Putri, SMAN 1 Singaraja). 10. Juara I Menulis Cerpen Tingkat Nasional (atas nama Ayu Citra Herliyanti, SMAN 1 Singaraja). 11. Juara I Paskibraka Tingkat Nasional (atas nama I Kadek Handy Hariadi, SMAN 4
Singaraja). 12. Juara I Pencak Silat Tingkat Nasional (atas nama Kadek Pastika, SMAN 1 Kubutambahan). 13. Juara I Lomba Inovasi Laboran Tingkat Nasional (atas nama Sang Ari, SMAN 1 Singaraja). 14. Juara II Lomba Inovasi Laboran Tingkat Nasional (atas nama Narwati, SMAN 1 Banjar). G. Perikanan dan Kelautan 1.Peringkat II Lomba Pameran Iptek Industri Bahan tingkat Nasional Tahun 2008. 2.Penghargaan Adi Karya Bakti Nelayan Teladan Tingkat Nasional Tahun 2008 ( atas nama Ketut Sarka Ketua Kelompok Nelayan Taruna Samudra Desa Anturan,Kecamatan Buleleng ). 3.Penghargaan Koperasi Swamitra Tingkat Nasional Tahun 2006 ( diterima oleh Koperasi LEEP M3 ). 4.Penghargaan Peringkat I Adi Bakti Mina Bahari ( Pembudidayaan Kerapu ) Tingkat Nasional Tahun 2005 ( diterima oleh Kelompok Sumber Sari,Desa Sumberkima, Kecamatan Gerokgak ) 5.Rangking I Nasional Pengelolaan Koperasi Perikanan Bima Mitra. H.Kehutanan dan Perkebunan 1.Juara I Tingkat Nasional Perserta Keluarga Harmonis Tahun 2005 ( atas nama Keluarga Drs.Made Arjana,Desa Joanyar,Kecamatan Seririt ). 2.Juara I Tingkat Nasional Perserta KB Lestari 20 Tahun*Tahun 2006 (atas nama pasangan Wayan Terang dan Nyoman Sadiasih,Desa Julah,Kecamatan Tejakula). 3.Juara I Tingkat Nasional Perserta KB Lestari 20 Tahun*Tahun 2007 (atas nama pasangan Gusti Made Ardana dan Jro Sutami, Desa Sanggalangit,Kecamatan Gerokgak). 4. Juara I Tingkat Nasional Kelompok KB Pria Tahun 2008 ( atas nama Nyoman Tisna, Desa Julah, Kecamatan Tejakula). 5.Juara I Tingkat Nasional Perserta Keluarga Harmonis Tahun 2008 (atas nama Pasangan Putu Mangku Budiasa dan Ketut Nurdiana,Desa Selat,Kecamatan Sukasada). 6.Juara I Tingkat Nasional Perserta KB Lestari 25 Tahun (atas nama Pasangan Nyoman Suparta dan Ni Wayan Sukerti,Desa Telaga, Kecamatan Busungbiu). 7.Penghargaan Manggala Karya Kencana Tahun 2006 Kepada Drs.Putu Bagiada,MM,Bupati Buleleng oleh Kepala BKKBN Pusat Jakarta. 8. Penghargaan Manggala Karya Kencana Tahun 2008 Kepada Nyoman Muliarta,Ketua DPRD Kabupaten Buleleng oleh Kepala BKKBN Pusat Jakarta. 9.Satya Lencana Wira Karya Tahun 2010 Kepada Bupati Buleleng dari Presiden RI. J. Penghargaan sosial 1.Prestasi Kerja Nilai 95 dari BPK- RI
2.Penghargaan Bintang Legiun Veteran – RI Tahun 2010. 3.Asean Best Executif Citra Award 2010-2011 dari Asean Consultant Indonesia-Consortium yang diberikan kepada para pelaku dunia uasah,profesi dan pemerintah di berbagai Daerah Tingkat ASEAN. 4.Penerimaan Petaka sebagai Kabupaten / Kota Penggerak Koperasi Tahun 2010 dr Presiden RI. 5.Penerima Penghargaan Sepuluh Besar Nasional Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah ( EKPPD ) Tahun 2009 diterima Tahun 2011. 6.Penerima Penghargaan Satya Lencana Bakti Koperasi ,sebagai Daerah yang Memiliki Komitmen yang tinggi dalam Pengembangan Koperasi dan UKM,diterima 11 Juli 2011. 7.Penerma Gatra Award dari Majalah Nasional Gatra,sebagai Sepuluh Besar Kabupaten dengan Kinerja Terbaik Tingkat Nasional Tahun 2011. K. Penghargaan Pertanian,Peternakan 1.Peningkatan Produksi Padi rata-rata atas 5%.pada Tahun 2008-2009 Peningkatan 16,39%. 2.Juara II Tingkat Nasional Lomba Kelompok Ternak tahun 2010 oleh Kelompok Ternak Niki Sato Desa Sanggalangit. 3.Juara III Tingkat Nasional Lomba UPJA ( Unit Pelayanan Jasa Alsintan ). 4.Penerima Penghargaan Satya Lencana Wira Karya dari Menteri Pertanian RI pada acara KTNA 2011,Sebagai Bupati yang telah Berhasil Memotivasi Masyarakat dalam Acara KTNA 2011,sebagai Bupati yang telah berhasil Memotivasi Masyarakat dalam Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kelompok Pertanian di Buleleng Perekonomian 1. Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten buleleng yang terletak di belahan utara Pulau Bali pada dasarnya merupakanbaris pertanian, hal initercemin dari kontribusinya yang sangat besar dalam pembentukan PDRB. Pada tahun 2009 kontribusinya terhadap PDRB Harga Berlaku mencapai sebesar 1.609.359,54 juta rupiah atau 32,18% dari total PDRB 6.680.110,22 juta rupiah. Komoditi tanaman pangan memberikan kontribusi terhadap sector pertanian dalam arti luas sebesar 46,77 %. Komoditi tanaman pangan yang terus dikembangkan dan ditingkan produksinya adalah : Padi dan palawijaya, yang meliputi : padi sawah, padi ladang, jagung, kacang tanah, kacang kedelai dan ubi kayu. Sayur – sayuran meliputi : bawang merah, bawang putih, bawang daun, kentang, buncis, kubis, petai/sawi, wortel, cabai, tomat, terong, mentimun, kangkung, bayam. Buah – buahan meliputi : advokat, mangga, rambutan, anggur, duku/langsat, jeruk, durian, sawo, jambu biji,pisang pepaya, nanas,salak, dan anggur. Luas panen padi tahun 2009 seluas 22,493 ha, bila dibandingkan dengan tahun 2008 seluas 18.947 ha terjadi peningkatan sebesar 18,71 %. Produksi padi tahun 2009 mencapai 149.895 ton, bila dibandingkan dengan tahun 2008 mencapai 125.008 ton, naik sebesar 19,91 %.Komoditas tanaman pangan, khususnya hortikultura seperti Mangga Harumanis telah ditetapkan sebagai komoditas unggulan Buleleng yang kualitasnya sangat baik dan telah masuk pasaran nasional dan internasional. Pada tahun 2009 populasi tanaman Mangga
Harumanis mencapai sebanyak 728.103 pohon, dengan produksi mencapai sebesar 28.858 ton. 2. PETERNAKAN Perkembangan dan peningkatan produksi peternakan terus dipacu melalui berbagai program dan kegiatan, baik berupa intensifikasi dan ekstensifikasi, pengadaan bibit unggul, inseminasi buatan, peningkatan keterampilan dan pemanfaatan teknologi tepat guna serta pembinaan hijauan makanan ternak dan kesehatan hewan. Penerapan program kegiatan sebagaimana tersebut diatas telah menunjukkan perkembangan yang menggembirakan dalam pembangunan dibidang peternakan, baik dari segi populasi maupun produksi daging, susu maupun telur di Kabupaten Buleleng. Potensi peternakan di Kabupaten Buleleng didukung oleh adanya sumber daya alam berupa lahan sawah, lahan kering, lahan perkebunan sebagai sumber hijau makanan ternak (HMT). Populasi ternak maupun hewan besar maupun kecil yang telah berkembang di Buleleng meliputi : sapi potong, sapi perah, kerbau, babi Bali, babi sadliback, babi landrace, kambing kacang, kambing PE, domba, ayam buras, ayam ras, itik, dan aneka ragam ternak lainnya. Produksi di sub sektor /lapangan usaha peternakan ini telah dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan PDRB harga berlaku Kab. Buleleng dalam Tahun 2009 sebesar 6.680.110,22 juta rupiah. Untuk mengetahui perkembangan sub sektor peternakan di Kabupaten Buleleng dapat dilihat pada table-tabel berikut ini 3. PERIKANAN Kabupaten Buleleng merupakan salah satu Kabupaten yang terletak dibagian utara Pulau Bali berbatasan dengan Laut Jawa/Bali, sehingga sebagian besar wilayah Kabupaten merupakan kawasan pesisir dengan panjang pantai 157,05 Km dengan aneka ragam kekayaan laut serta potensial ( luas laut 319.680 Ha ) Atau ± 1.166,75 km² untuk radius 4 mil. Dari penduduk yang berjumlah sebanyak 786.972 pada tahun 2009 sebanyak 4.314 orang ( 0,67 % ) bermata pencaharian sebagai nelayan, sedangkan yang bekerja sebagai petani ikan ( pembudidaya ) sebanyak 864 orang ( 0,13 % ). Perkembangan pembangunan dibidang perikanan dalam periode 2 tahun terakhir menunjukan peningkatan, tercemin dari peningkatan produksi yang cukup pesat baik dalam budidaya ikan air tawar, air deras, minat padi dan kegiatan budidaya diperairan umum lainnya. Sampai dengan tahun 2009 Sub Sektor perikanan telah dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan PDRB Kabupaten Buleleng sebesar 188.953.100.000 miliar rupiah. 3.1. Budidaya Perikanan Laut Potensi perairan Kabupaten Buleleng, selain memiliki potensi perikanan tangkap juga mempunyai potensi perikanan budidaya. Kawasan laut yang dapat dimanfaatkan sebagai budidaya mencapai luas 1000 Ha, dengan jenis budidaya sebagai berikut :
Budidaya Kerapu dan Bandeng
Potensi yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya kerapu dan bandeng seluas 500 Ha dan pada tahun 2009 pemanfaatan baru mencapai 3,50 Ha ( 0,70 % ) dengan hasil produksi sebesar 56,70 ton, dan sisa peluang investasi seluas 496,5 Ha ( 99,30 % ).
Budidaya Rumput Laut
Potensi yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya rumput laut seluas 250 Ha dan pada tahun 2009 pemanfaatan baru mencapai 220 Ha (88 %)dengan hasil produksi 1,251,40 ton masih tersedia peluang investasi seluas 30 Ha ((12%).
Budidaya Mutiara
Potensi yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya mutiara seluas 129,50 Ha (51,80%),
dengan hasil produksi sebesar 104. 110 ekr sepat,72.969 butir mutiara dan 130 ton cangkang dan sisa hasil peluang investasi seluas 120,5 Ha (48,20%). Kondisi Kependudukan Jumlah penduduk berdasarkan hasil registrasi pada tahun 2009 berjumlah sebanyak 786.972 jiwa, dari jumlah 210.739 Kepala Keluarga. Dari jumlah tersebut terdiri dari penduduk perempuan sebanyak 390.863 jiwa atau 49,67% dan penduduk laki-laki sebanyak 396.109 jiwa atau 50,33 % dari kondisi tersebut tercermin penduduk laki-laki relatif dominan jika dibandingkan dengan penduduk perempuan. Sedangkan komposisi penduduk menurut kelompok umur adalah sebagai berikut : Penduduk Usia 0-14 tahun sebesar : 181.405 jiwa atau 23,00 %; Penduduk usia 15-64 tahun sebesar : 555.423 jiwa atau 70,43 %; dan penduduk yang berusia 65 tahun ke atas sebesar : 50.144 jiwa atau 6,37 %. Komposisi penduduk berdasarkan kelompok umur ini mencerminkan bahwa penduduk kabupaten Buleleng sebaian besar (70,43 %) merupakan usia produktif (usia kerja) Selanjutnya untuk mengetahui gambaran perkembangan sex ratio, tingkat kepadatan dan laju dan rata rata pertumbuhan penduduk di Kabupaten Buleleng pada tahun 2007 adalah sebagai berikut : • Sex Ratio • Kepadatan Penduduk • Laju pertumbuhan penduduk : 1,72 %
: :
101,34 576,16
% jiwa/Km2
Rata-rata perkembangan penduduk di Kabupaten Buleleng selama kurun waktu 3 tahun yaitu sebesar 0,072 %, kondisi ini mengindikasikan tingkat laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Buleleng termasuk dalam kategori/tergolong rendah. Perkembangan penduduk di Kabupaten Buleleng dapat dilihat dalam Tabel berikut ini :
PERKEMBANGAN PENDUDUK KABUPATEN BULELENG DARI TAHUN 2007 - 2009 Jumlah Penduduk No. Tahun Perkembangan (%) (orang) 1 2007 643.296 0,032 % 2 2008 651.809 0,013 % 3 2009 786.972 0,172 % Sumber Data : Dinas Kependudukan Dan Capil 2010
LUAS WILAYAH KEPALA KELUARGA, PENDUDUK DI KABUPATEN BULELENG SAMPAI AKHIR TAHUN 2009 Luas Jumlah Kepadatan Laju Jumlah Kecamatan Wilayah Kepala Penduduk Pertumbuhan Penduduk (km2) keluarga Per km2 Penduduk Tejakula 97,68 32.182 86.396 806,53 0,24 Kb. 118,24 16.759 67.074 642,50 0,11 Tambahan Sawan 92,52 17.587 81.261 486,13 0,18
Sukasada 172,93 17.963 Buleleng 46,94 33.377 Banjar 172,6 21.490 Seririt 111,78 21.063 Busungbiu 196,92 11.658 Gerokgak 356,57 22.699 2009 1.365,88 210.739 2008 1.365,88 197.778 2007 1.365,88 167.780
90.472 146.942 83.822 88.139 52.556 90.310 786.972 651.809 643.274
401,57 1.515,53 695,95 595,11 302,74 182,97 576 477 471
0,21 0,18 0,17 0,14 0,14 0,13 1,72 0,13 0,32
Sumber Data : Dinas Kependudukan Dan Capil 2010
PERKEMBANGAN PENDUDUK KABUPATEN BULELENG MENURUT JENIS KELAMIN DARI TAHUN 2007-2009 Penduduk Penduduk Jumlah Tahun Sex Ratio Laki-laki Perempuan Penduduk 1 2 3 4 5 2007 322.435 320.839 643.274 100,50 2008 326.640 325.211 651.809 100,44 2009 396.109 390.863 786.972 101,34 Sumber Data : Dinas Kependudukan Dan Capil 2010 FASILITAS Kesehatan No.
Nama
Alamat Telp./Fax Jl. Ngurah Rai 30 (0362) 1 RSU Singaraja SIngaraja 220461 Jl. A. Yani, No. 108 2 RS Kertha ushadha Singaraja RS Karya Dharma Jl. Yudistira No. 7 3 Husada Singaraja Jl. Cendrawasih No. 3 4 RS Kertha Usada II Singaraja Rumkit Tk. IV Jl. Ngurah Rai No. 171 A (0362) 5 Singaraja Singaraja 22547 Jl. Ahmad Yani, No. 171 A 6 RSU Parama Sidhi Singaraja Desa Sulanyah Kec. Seririt 7 RSU Shanti Graha Singaraja Sumber Data : Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Litbang Beritabali.com Hotel No. 1
Nama Alam Anda Beach Bungalows Hotel
Alamat Dsn. Gretek, Ds. Sambirenteng, Kec Tejakula, Buleleng
Telp./Fax (0362) 22222
2
Aneka Lovina
3
Matahari
7
Melka Excelsior Hotel Menjangan Junggle Beach Resort Mimpi Resort Menjangan Pantai Bali Lovina
8
Pondok Sari
4 5 6
Jl. Kalibukbuk Desa Pemuteran, Grokgak, Buleleng Jl. Lovina, Dsn. Banyualit, Ds. Kalibukbuk, Kec. Buleleng
(0362) 41121
Taman Nasional Bali Barat
(0362) 462256
Jl. Raya Singaraja, Gilimanuk
-
Jl. Raya Lovina, Singaraja Desa Pemuteran, Grokgak Buleleng
(0362) 41285
(0362) 92312 (0362) 41552, 41562
(0362) 94738
Sunari Villas & SPA Jl. Raya Lovina (0362) 41774 Resort 10 Jepun Bali Jl. Singaraja-Amlapura No.100 (0362) 771574 Sumber Data : Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Litbang Beritabali.com 9
Restoran No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Nama Ari Tamblingan Restoran Ari Tamblingan Restoran B.U. Warung Bali Ayu Restoran Cafe Sarah
Alamat
Telp./Fax
Dusun Tamblingan
-
Dusun Tamblingan
-
Kalibukbuk Kalibukbuk Dusun Karma, Cafe Teras Lempurna Pancasari, Sukasada Jl. Segara Cozy Restoran Penimbangan Depot Harmani Erlangga 43 Singaraja Teluk Terima, Disthi Pearl Center Sumber Klampok, Cafe Grokgak Kafe 3 Kalibukbuk Kafetaria 55 Kelurahan Kaliuntu Khi-Khi Restoran Kalibukbuk Kopi Bali Restoran Kalibukbuk Lian Restoran Kaliasem Nusantara Boga Kalibukbuk Pappa Galo Restoran Banyualit Taman Lila, Jl. A. Restoran Gandi Yani 25 Restoran Kartika Kampung Anyar Restoran Segara Wangi Tukadmungga Restoran Sunset Ayu Restoran Ulam Segara Desa Pemamoran
(0362) 41928 08123933510 (0362) 28124 (0362) 21336 (0362) 41545 (0362) 21764 (0362) 41548 (0362) 41480 (0362) 41242 (0362) 41054 (0362) 21163 (0362) 22296 (0362) 42007 (0362) 41054 (0362) 41337
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51
Rumah Makan Adi Rama Rumah Makan Bali Aga Rumah Makan Bali Bagus Rumah Makan Bayu Gede Rumah Makan Kakak Tua Rumah Makan Karina Rumah Makan Kwinzein Rumah Makan Malibu Rumah Makan Merta Sari Rumah Makan Ngiring Ngewedang Rumah Makan Nur Hayati Rumah Makan Octopus Garden/Taman Gurita Rumah Makan Padi Bali Rumah Makan Ranggon Sunset Rumah Makan Saya Rumah Makan Sederhana Rumah Makan Segara Bukit Rumah Makan Shanti Rumah Makan Sita Rumah Makan Surya Rumah Makan Taman Bali Rumah Makan Taman Selini Rumah Makan Taman Selini Restoran Taman Suasti Flower Garden Rumah Makan Tanjung Alam Villa Agung Warung Angin Laut Warung Bali Warung Bambu Warung Ikan Bakar
Kaliasem
(0362) 41775
Kaliasem
-
Kalibukbuk
-
Pemamoran
-
Jl. Pantai Binari
(0362) 41334
Kaliasem
-
Kalibukbuk
(0362) 42031
Kalibukbuk
(0362) 41671
Jl. A. Yani 25 E
(0362) 23665
Munduk
-
Jl. A. Yani 25 B
-
Desa Kaliasem
(0362) 42031
Banyualit
(0362) 41149
Jl. P. Penimbangan Barat Jl. A. Yani 25 F Jl. A. Yani 25 C
-
Banyupoh, Gerokgak Sambangan Anturan Kalibukbuk
(0362) 41558 (0362) 41097
Pancasari
(0362) 29220
Pamuteran, Gerokgak Pamuteran, Gerokgak Lovina
-
Kaliasem
-
Tukad Mungga Desa Kalibukbuk Pantai Binari Gembong Ponjok Batu, Pacung
(0362) 41133 (0362) 41138 (0362) 41535 -
Puri Bagus 52 Warung Rasta
Tejakula Lebak Anturan (0362) 41275 Jl. Mawar, Desa 53 Warung Waru Bali (0362) 41553 Kalibukbuk Uma Anyar, Seririt 54 Zen Resort Bali (0362) 93578 Singaraja Sumber Data : Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Litbang Beritabali.com Transportasi No
Nama
Alamat Telp./Fax Matahari Beach Resort 1 Daleso Transport Pemuteran Buleleng PT. Puri Bagus 2 Jl. Imam Bonjol Singaraja Trans Koperasi Marga 3 Jl. Kali Bukbuk Singaraja Sakti PT. Puri Bagus 4 Jl. Imam Bonjol Singaraja Trans Bali Car Rental, +62 5 Charter car, Best www.balirentscar.com 87861127085 Driver in Bali Sumber Data : Dinas Perhubungan Provinsi Bali, Litbang Beritabali.com Villa And Spa No.
Nama
Telp./Fax (0362) 1 Parwathi Spa Ds. Pemuteran Singaraja 92312 Ds Kaliasem Br Lebah (0362) 2 Cantik Villa Dese Sgr 42159 (0362) 3 Gren Villa Ds Kalibukbuk Singaraja 41572 (0362) 4 Ixsora Villa Jl.Petitenget 99 739813 Jl. Kayu Putih Bt Tegal (0362) 5 Kayu Putih Villa Gundul 732210 Royal Rangdu Ds.Rangdu Br.Karya (0362) 6 Residence Nadi Sgr 94783 (0362) 7 Rumah Kita Villa Jl.Lovina Sgr 41615 Sumber Data : Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Litbang Beritabali.com KESEHATAN
Alamat