Analisis Pengaruh Motivasi Konsumen, Persepsi Kualitas, dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian PC Tablet iPad (Studi Pada Konsumen iPad di Semarang) Ferdian Ario Sasongko Imroatul Khasanah, S.E., M.M. ABSTRACT This research was based by the increasing number of PC Tablet on the market. One of them is iPad. Where is iPad always been a market leader since its first launch in 2010, although the number of competitor always rise. The aim of the research is to analyze the influence of consumer motivation, perceived quality, and consumer attitudes toward buying decision of the PC Tablet iPad . The result shows that consumers motivation, perceived quality, and consumer attitudes have significant relationship with buying decision. Perceived quality has higher influences for buying decisions than perceived quality and consumer attitudes. Keywords: Buying Decision, Consumer Motivation, Perceived Quality, Attitudes
Consumer
teknologi beralih pada kepuasan konsumen
PENDAHULUAN
yang mengutamakan pelayanan, (2). Dari Perkembangan dunia usaha dewasa
konsumsi yang menekankan pada kepuasan
ini telah diwarnai dengan berbagai macam
beralih ke konsumsi yang menekankan pada
persaingan di segala bidang. Termasuk
pelestarian lingkungan, pemanfaatan sumber
persaingan bisnis yang semakin ketat yang
daya secara efisien, pencegahan polusi, dan
akhirnya mengakibatkan perubahan perilaku
pendaur ulangan, (3). Menurunnya data beli
konsumen di dalam mengambil keputusan
konsumen sejak terjadinya krisis ekonomi
untuk membeli atau mengkonsumsi suatu
tahun 1997, dimana semua perusahaan
produk. Mengingat perkembangan teknologi
tersebut mengakibatkan persaingan bisnis
yang makin dinamis, manusia dituntut
yang
dengan cepat dan tepat untuk bertindak agar
mempengaruhi perilaku konsumen yang
tidak
meliputi 3 hal
kalah
bersaing.
Melihat
kondisi
semakain
ketat,
sehingga
yaitu: (1).
akan
Konsumen
tersebut menyebabkan pebisnis semakin
mempunyai perhatian yang lebih besar
dituntut untuk mempunyai strategi yang
terhadap kualitas dan nilai, (2). Waktu akan
tepat
sangat
dalam
memenuhi
target
volume
penjualan (Januar, 2010). Untuk
itulah,
berharga
Kesadaran
setiap
perusahaan
bagi
konsumen
konsumen, terhadap
(3). harga
semakain besar (Dharmmesta, 1999).
harus memahami perilaku konsumen pada
Dalam
meningkatkan
pasar sasarannya karena kelangsungan hidup
masing-masing
perusahaan tersebut sebagai organisasi yang
memenangkan persaingan tersebut dengan
berusaha
dan
menampilkan produk yang terbaik dandapat
keinginan para konsumen sangat tergantung
memenuhi selera konsumen yang selalu
pada perilaku konsumennya.Kondisi yang
berkembang dan berubah-ubah (Kotler,
selalu berubah mengakibatkan para pemasok
2000).
mengalami kesulitan di dalam membentuk
teknologi, masayarkat Indonesia Khususnya
dan menciptakan pelanggan yang loyal.
yang hidup diwilayah perkotaan mulai
Perubahan
mengalami perubahan gaya hidup. Saat ini
memenuhi
dari
kebutuhan
kondisi
ini
juga
perusahaan
persaingan harus
dapat
Seiring dengan berkembangnya
mengakibatkan terjadinya pergeseran dari
produk
komputer
yang
mulai
banyak
perekonomian diantaranya, seperti: (1). Dari
diperkenalkan oleh beberapa perusahaan
produksi yang mengandalkan kemajuan
adalah Komputer Tablet ( Tablet PC ).
Secara strategi, tablet diluncurkan untuk
punya
menyasar ceruk pasar yang masih kosong,
menggunakan laptopnya.
jadi
cukup
jarang
smartphone.Dalam
Namun PC Tablet juga memiliki
jangka menengah, kehadiran tablet akan
kekurangan di balik kelebihan-kelebihan
mempengaruhi penjualan pasar notebook &
yang dimilikinya. Banyak sistem operasi PC
smartphone.Namun,
tablet dari berbagai merek. Ada iOS dari
antara
notebook
laptop,
menggantikan masing
&
tablet
notebook
mempunyai
tidak
sebab
akan
masing-
kelebihan
dan
Apple,
Android
menggandeng
dari
Google
banyak
yang
perusahaan,
kekurangan. Notebook lebih cocok untuk
BlackBerry OS, dan Windows serta paling
penggunaan aplikasi yang berat seperti
banyak dijumpai dipasaran. Mencocokkan
editing dan presentasi, sedangkan tablet
sistem operasi yang tepat bagi pengguna
condong untuk browsing, gaming, dan akses
ibarat mencari jodoh. Setiap orang memiliki
email.Pasar komputer tablet di Indonesia
ide berbeda tentang apa yang elegan dan
pada tahun ini berpotensi mencapai 200 ribu
indah. Untuk mengetahui lebih lanjut,
unit. Faktor harga jual yang semakin
konsumen
ekonomis bakal menjadi faktor penting
platform. Namun yang perlu diingat, tidak
penetrasi
seperti
tablet
di
Indonesia
(Ferrij
Lumoring, 2011).
perlu laptop
memungkinkan
Di sisi penjualan PC tablet, Nielsen menjumpai bahwa tablet Apple iPad masih
memperlajari Windows mengganti
setiap yang
versi-versi
perangkat, dalam PC tablet hanya dapat menggunakan satu pilihan sistem operasi.
sangat dominan dengan pangsa pasar 82%.
IOS Apple adalah platform selular
Kemudian di tempat kedua ada Galaxy Tab
yang digunakan oleh iPad, seperti yang
yang sangat jauh jaraknya dengan market
digunakan di iPhone dan iPod touch. Saat
share cuma 4%.
ini, banyak konsumen sudah akrab dengan
Komputer
sebagian
IOS, sistem operasi ini sudah bisa dilihat di
meminimalkan
mana-mana seperti di televisi dan film. Pada
pemakaian perangkat lain seperti komputer
iPad dan iPad 2, iOS berguna dan berfungsi
desktop. Sejumlah 35% pemilik tablet
mirip
mengaku jadi jarang memakai komputernya.
tweak/modifikasi
Sedangkan 32% konsumen tablet yang juga
dengan layar lebih besar berukuran 9,7-inci.
kalangan,
tablet,
ternyata
juga
bagi
dengan
iPhone, tertentu
dengan disesuaikan
Misalnya, aplikasi Built-in iPod yang
ada begitu banyak cara pengaturannya,
dijalankan di iPad, memiliki menu tambahan
dibandingkan pengaturan folder seperti yang
untuk pilihan navigasi tambahan yang tidak
ditawarkan iOS, iOS tentu lebih baik. PC
akan muat pada layar 3,5 inci. Secara umum,
Tablet pilihan yang anda gunakan akan
kekuatan besar iOS Apple ada dua :
sangat tergantung pada preferensi pribadi
pertama, sangat mudah digunakan; kedua,
Anda.
banyaknya pilihan aplikasi yang disediakan
Sejak Android menjadi open-source,
untuk iPad (lebih dari 65.000 aplikasi
produsen memiliki beberapa peluang untuk
spesifik pada saat tulisan ini ditulis) yang
menciptakan desain dan fitur yang berbeda
bisa di-download dengan mudah dan cepat
untuk membedakan tablet mereka. Beberapa
dan berfungsi dengan baik, tentunya dengan
fitur di antaranya memiliki slot microSD,
beberapa catatan kecil.
port USB full-sized, dan output cro-HDMI.
OS
Google,
Sejauh ini, hanya Asus yang bekerja ekstra
Android, memiliki cerita yang berbeda. Ada
memasukkan layar kacamata 3D gratis di
beberapa versi dari Android, tetapi hanya
Eee Pad Memo dan menawarkan keyboard
satu (Android 3.0, alias Honeycomb) yang
dengan Eee Pad Transformer dan Eee Pad
dirancang khusus untuk tablet. Saat ini,
Slider.
hanya
satu
Honeycomb
mobile
PC Acer
produksi
tablet Iconia
menggunakan Tab
Android
tidak
memiliki
pilihan
A500
banyak dari segi aplikasi. Bahkan dengan
membuatnya paling layak disebut sebagai
dibukanya toko aplikasi Amazon yang baru
pesaing iPad, untuk saat ini. Kelebihan
saja diumumkan, jumlah aplikasi yang
Android 3.0 adalah fitur-fitur yang semakin
berjalan di tablet dengan OS Honeycomb
ditingkatkan, kemampuan multitasking bar
masih tetap rendah. Apple App Store diatur
lebih baik daripada iOS, serta unggul
dengan
notifikasi e-mail.
banyak. Tidak ada pesaing yang bisa
baik
dan
menawarkan
pilihan
Sayangnya, kedua kekuatan tersebut,
mengalahkan kelebihan yang dimiliki toko
meskipun bermanfaat, tidak cukup kuat
aplikasi Apple ini. Sebab aplikasi yang
untuk menggulingkan iOS Apple ketika
dibuat untuk tablet Android harus bekerja di
dilihat dari sisi yang lain (atau secara
beberapa ukuran layar, sedangkan aplikasi
keseluruhan). Tampilan layar Honeycomb,
iPad dirancang khusus untuk ukuran satu
misalnya, dengan mudah berantakan karena
perangkat.
Kedengarannya
sederhana,
namun variasi dalam ukuran (dan produsen)
(31,76%). Dapat disimpumkan bahwa PC
memperumit segalanya. Semoga OS lain
Tablet iPad menjadi PC Tablet yang paling
bisa menyusul satu dari sekian kelebihan
diinginkan
Apple tersebut, tetapi jika kemudahan
untuk
mendapat aplikasi bagus adalah prioritas
responden 77,78% responden ternyata telah
utama Anda, Apple saat ini adalah yang
memilih Apple iPad dan posisi kedua
terbaik.
13,89% memilih samsung galaxy tab.
oleh
tablet
responden.
PC
yang
Sedangkan
telah
dimiliki
Majalah SWA melakukan survei
Sedangkan kepuasan terhadap tablet PC
dilakukan
Dwinanto
yang sekarang dipakai dengan menggunakan
Iskandar dan Sigit A. Nugroho ( riset : Dian
interval 0-10 ternyata kepuasan pemakaian
Solihati ) pada sejumlah eksekutif mengenai
pada tablet PC iPad mencapai 8,23 dan 8,00
personal tecnology dan gadget pilihan
pada tablet PC galaxy tab.
yang
oleh
Eddy
mereka. Survei dilakukan pada eksekutif
Di Indonesia sendiri yang paling
dari berbagai level mulai direktur, vice
mencolok adalah persaingan dua vendor
president, general manager, manajer senior ,
ternama yang menjadi market leader di pasar
manjer dan staf supervisor dari berbagai
PC tablet, yaitu antara Apple dangan iPad
industri Responden terdiri dari 56 pria 29
nya dan Samsung dengan Galaxy tab
perempuan, dengan rentang usia 20-60 tahun
besutannya.Kedua tablet tersebut sangat
survei terutama ditekankan pada 3 kategori
mencuri
gadget smartphone, notebook atau netbook
Indonesia,khususnya
dan PC tablet. Hasilnya adalah seluruh
gadget.Dengan spesifikasi dan penggunaan
responden
pernah
OS yang berbeda dari keduanya,masing-
membeli smartphone 98,82% responden
masing memiliki kelebihan dan kekurangan
telah membeli notebook dan netbook dan
masing-masing,setiap produk punya unique
kurang dari separuhnya (42,35%) yang
selling point tertentu yang dapat menarik
membeli PC tablet.
minat
(100%)
menyatakan
perhatian
konsumen,
masyarakat para
penggila
termasuk
harga
Berdasarkan merek tablet PC yang
jualnya.Memang dari kedua vendor tersebut
mungkin akan dibeli, ternyata ada 3 merek
belum merilis angka penjualan yang pasti
yang mendominasi pilihan responden yaitu
mengenai produk mereka di Indonesia,
Apple
tetapi
(50,59%),
(31,76%)
dan
Blackberry
Samsung
Playbook
Galaxy
Tab
dari
jumlah
konsumen
dan
peningkatan penjualan yang di sampaikan
oleh
Asosiasi
Pengusaha
Komputer
Indonesia (Apkomindo).Dapat di simpulkan
pasar demi merebut market share PC tablet yang didominasi oleh iPad.
bahwa keduanya telah menjadi market
Semakin majunya perekonomian dan
leader dan memiliki pangsa pasar di
teknologi, berkembang pula strategi yang
Indonesia yang tidak jauh dengan pangsa
harus dijalankan perusahaan khususnya
pasar global mereka.Apple dengan iPad nya
dibidang pemasaran. Untuk itu perusahaan
masih merajai penjualan PC tablet di
perlu memahami atau mempelajari perilaku
Indonesia sejak pertama kali iPad di
konsumen
luncurkan,Apkomindo
bahwa
pembelian yang dilakukan oleh konsumen
market share iPad di Indonesia sudah
tersebut.Dalam menentukan jenis produk
mencapai 81% sebuah angka yang fantastis
atau
yang menyebabkan Samsung dengan Galaxy
mempertimbangkan tentang produk atau jasa
tab
apa yang dibutuhkan, hal ini dikenal dengan
nya
harus
merinci
segera
mengejar
perilaku
banyak perhatian konsumen melalui inovasi
adalah
dari produk mereka.
konsumen
identik
dengan
kesan
elegan
yang
hubungannya
jasa,
ketertinggalan mereka dengan merebut lebih
Selama ini produk-produk dari Apple
dalam
dengan
konsumen
selalu
konsumen.Perilaku perilaku
yang
dalam
menggunakan,
konsumen diperlihatkan
mencari,
membeli,
mengevaluasi,
dan
menghabiskan produk dan jasa yang mereka
dimilikinya, bentuk-bentuk produk yang
harapkan
stylish namun tidak kehilangan sisi glamor
mereka (Schiffman dan Kanuk, 2000).
nya.Maka dari itu dapat di lihat pada para
akan
memuaskan
Hubungannya
dengan
iPad
yang
rata-rata
buka
pembelian
merupakan
first
buyer,
mereka
yang
pemahaman mengenai perilaku konsumen
orang
yang
meliputi jawaban atas pertanyaan seperti apa
iPad
cenderung
mendukung aktivitas mereka yang sangat
membeli, bagaimana kebiasaan (how often)
padat.Begitu juga dengan Samsung,Galaxy
membeli dan dalam keadaan apa (under
tab di desain serupa untuk orang-orang yang
what condition) barang-barang dan jasa-jasa
memiliki
dibeli.
gadget
Keberhasilan
dimana
jasa,
(what)
dengan
dibeli,
atau
membutuhkan perangkat mobile yang dapat
kelekatan
yang
produk
keputusan
konsumen membeli
suatu
kebutuhan
perusahaan
(where)
dalam
mereka.Namun, perlu di pahami bahwa
pemasaran perlu didukung pemahaman yang
Samsung lebih mengarah ke seluruh segmen
baik mengenai perilaku konsumen, karena
dengan
memahami
perilaku
konsumen
pertimbangan
dan
mendorong
diinginkan konsumen. Sehubungan dengan
pembelian.Disamping motivasi mendasari
keberadaan konsumen dan beraneka ragam
seseorang
perilakunya maka produsen harus benar-
pembelian akan dipengaruhi juga oleh
benar tanggap untuk melakukan pengamatan
persepsinya
terhadap
menjadi
diinginkan.Konsumen akan menampakkan
keinginannya.Jadi pada dasarnya pengusaha
perilakunya setelah melakukan persepsi
mempunyai kewajiban untuk memenuhi dan
terhadap keputusan apa yang akan diambil
memuaskan konsumen melalui produk yang
dalam membeli suatu produk.
ditawarkan.
yang
Faktor-faktor
yang
dapat
untuk
Menurut
untuk
yang
perusahaan dapat merancang apa saja yang
apa
orang
pengaruh
melakukan
melakukan
terhadap
Schiffman
keputusan
apa
dan
yang
Kanuk
mempengaruhi konsumen ada dua hal yaitu
(2000) “Perception is process by which an
faktor
eksternal.Menurut
individuals selects, organizers, and interprets
Swasta dan Handoko (2000) faktor internal
stimuli into the a meaningfull and coherent
yang
perilaku
picture of the world”.Kurang lebihnya
konsumen antara lain: 1) motivasi dan 2)
bahwa persepsi merupakan suatu proses
persepsi.Sedangkan menurut Schiffman dan
yang membuat seseorang untuk memilih,
Kanuk (2000) “Motivation can be described
mengorganisasikan,
as the driving force within individuals that
menginterpretasikan rangsangan-rangsangan
impels them to action”.Artinya motivasi
yang diterima menjadi suatu gambaran yang
adalah kekuatan pendorong dalam diri
berarti dan lengkap tentang dunianya.
seseorang
yang
memaksanya
untuk
Persepsi kualitas dapat didefinisikan sebagai
melakukan
suatu
tindakan.
Sedangkan
persepsi pelanggan terhadap kualitas produk
internal
dan
dapat
mempengaruhi
Setiadi (2003) mendefinisikan motivasi
secara
konsumen adalah keadaan di dalam pribadi
maksud yang diharapkan, dimana bersifat
seseorang
keinginan
relatif terhadap alternatif-alternatif. Persepsi
individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan
kualitas dari suatu produk mempunyai
guna mencapai suatu tujuan.
kaitan erat dengan bagaimana suatu merek
yang
Dalam (2002)
mendorong
bidang
menjelaskan
pembelian
adalah
pemasaran
keseluruhan
dan
berkenaan
dengan
Sigit
tersebut dipersepsikan (Aaker, 1996, 1997
motivasi
dalam Lindawati, 2005). Persepsi kualitas
pertimbangan-
yang dirasakan oleh konsumen berpengaruh
bahwa
terhadap kesediaan konsumen tersebut untuk
Delabitta
membeli sebuah produk (Chapman dan
merupakan kepercayaan terhadap merek,
Wahlers, 1999).
komponen
Selain persepsi akan muncul pula
(2004)
komponen
afektif
kognitif
merupakan
evaluasi
merek dan komponen konatif menyangkut
sikap seseorang dalam menilai suatu objek
maksud
yang akan diminati dan untuk dimiliki.
Sedangkan faktor eksternal datangnya dari
Sikap
luar
sebagai
suatu
evaluasi
yang
atau
niatan
khususnya
dari
untuk
membeli.
produsen
dalam
menyeluruh dan memungkinkan seseorang
upayanya memberikan rangsangan kepada
untuk
konsumen untuk memakai barang atau jasa
merespon
dengan
cara
yang
menguntungkan atau tidak terhadap objek
yang mereka tawarkan.
yang dinilai. Menurut Robbins (2006) sikap adalah pernyataan-pernyataan atau penilaian
TELAAH TEORI
evaluatif berkaitan dengan objek, orang atau suatu
peristiwa.
Sedangkan
menurut
Perilaku Konsumen
Simamora (2002) bahwa didalam sikap
Perilaku
konsumen
merupakan
terdapat tiga komponen yaitu: 1) Cognitive
interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi,
component: kepercayaan konsumen dan
perilaku,
pengetahuan tentang objek.Yang dimaksud
manusia melakukan kegiatan pertukaran
objek adalah atribut produk, semakin positif
dalam
kepercayaan terhadap suatu merek suatu
Marketing Society, ).Maka dalam kehidupan
produk
sehari-hari
maka
keseluruhan
komponen
dan
lingkungannya
kehidupan
mereka
keputusan
dimana (American
pembelian
yang
kognitif akan mendukung sikap secara
dilakukan oleh konsumen didasarkan pada
keseluruhan.
pertimbangan
2)
Affective
component:
yang
berbeda-beda
satu
emosional yang merefleksikan perasaan
dengan yang lainnya. Sementara itu perilaku
seseorang terhadap suatu objek, apakah
konsumen
objek tersebut diinginkan atau disukai. 3)
pemasaran yang terampil karena hal ini
Behavioral
merefleksikan
dapat membangkitkan motivasi maupun
kecenderungan dan perilaku aktual terhadap
perilaku apabila hal tersebut didukung
suatu objek, yang mana komponen ini
dengan produk atau jasa didesain semenarik
menunjukkan
mungkin
suatu
component:
kecenderungan
tindakan.Menurut
melakukan
Loudan
dan
dapat
dan
dipengaruhi
sedemikian
rupa
melalui
guna
memenuhi kebutuhan pelanggan. Kemudian
Swasta dan Handoko (2000) menambahkan
Kebutuhan sendiri muncul karena
adanya faktor faktor yang mempengaruhi
konsumen
perilaku
disini
(state of tension) antara yang seharusnya
disebutkan terdapat dua bagian besar yaitu
dirasakan dan yang sesunguhnya dirasakan.
faktor internal dan faktor eksternal.
Kebutuhan
konsumen
itu
sendiri,
merasakan
yang
ketidaknyamanan
dirasakan
tersebut
mendorong seseorang untuk melakukan tindakan memenuhi
Motivasi Konsumen Menurut
Schiffman
dan
Kanuk
kebutuhan tersebut
(Sumarwan, 2004).
(2000) “Motivation can be described as the driving force within individuals that impels
Persepsi Kualitas
them to action”. Artinya motivasi adalah
Disamping
mendasari
melakukan
keputusan
kekuatan pendorong dalam diri seseorang
seseorang
yang memaksanya untuk melakukan suatu
pembelian akan dipengaruhi juga oleh
tindakan.
persepsinya
Sedangkan
Handoko
untuk
motivasi
terhadap
apa
yang
(2001)
diinginkan.Persepsi terhadap kualitas dapat
mengatakan bahwa motivasi adalah suatu
didefinisikan sebagai persepsi pelanggan
keadaan dalam pribadi yang mendorong
terhadap
keinginan
keunggulan dari suatu produk atau jasa
individu
untuk
melakukan
keinginan tertentu guna mencapai tujuan. Setiadi
(2003)
mendefinisikan
motivasi konsumen adalah keadaan di dalam pribadi keinginan
seseorang individu
kegiatan-kegiatan
yang
mendorong
untuk
melakukan
guna
mencapai
keseluruhan
kualitas
atau
layanan yang berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan (Zeithaml dalam Muafi dan Effendi, 2001). Sedangkan menurut Durianto, et al. (2004)
pembahasan
perceived
quality
suatu
pelanggan terhadap produk dan atau atribut
tujuan. Dengan adanya motivasi pada diri
yang dimiliki produk (kepentingan tiap
seseorang akan menunjukkan suatu perilaku
pelanggan berbeda).
yang diarahkan pada suatu tujuan untuk
Persepsi kualitas meliputi segala
mencapai sasaran kepuasan. Dari beberapa
sesuatu yang berkaitan dengan bagaimana
definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
suatu merek dipersepsikan sehingga dengan
motivasi muncul karena kebutuhan yang
diketahuinya persepsi pelanggan terhadap
dirasakan oleh konsumen.
kualitas dari merek yang dimiliki maka
perusahaan dapat menentukan langkah-
yang
langkah apa yang dapat diambil guna
pernyataanpernyataan
memperkuat persepsi pelanggan terhadap
evaluatif berkaitan dengan objek, orang atau
merek
suatu
yang
dimiliki
oleh
perusahaan
dinilai.
peristiwa
Sikap
adalah
atau
penilaian
(Robbins,
2006).Sikap
tersebut. Persepsi kualitas dipengaruhi oleh
adalah evaluasi umum yang dibuat manusia
dua dimensi, yaitu dalam bentuk kualitas
terhadap dirinya sendiri, orang lain, objek,
produk dan kualitas jasa (Lindawati, 2005).
atau isu (Petty, Cocopio, 1986 dalam Azwar,
Persepsi positif
dapat
terhadap dibangun
kualitas melalui
yang
2000).
upaya
Sedangkan definisi sikap menurut
identifikasi dimensi kualitas yang dianggap
Allport dalam Setiadi (2003) adalah suatu
penting oleh pelanggan, dan membangun
mental dan syaraf sehubungan dengan
persepsi terhadap kualitas pada dimensi
kesiapan untuk menanggapi, diorganisasi
penting merek tersebut (Aaker dalam Astuti
melalui pengalaman dan memiliki pengaruh
dan Cahyadi, 2007). Jika suatu produk
yang
mempunyai persepsi kualitas yang jelek
terhadap
maka akan berpengaruh terhadap merek dari
dikemukakan
produk tersebut juga akan menjadi jelek. Ini
mengandung makna bahwa sikap adalah
berarti bahwa semakin tinggi yang dirasakan
mempelajari kecenderungan memberikan
oleh konsumen, maka akan semakin tinggi
tanggapan
pula kesediaan konsumen tersebut untuk
disenangi ataupun tidak disenangi secara
akhirnya membeli (Chapman dan Wahlers,
konsisten.
mengarahkan perilaku. oleh
terhadap
dan
atau
dinamis
Definisi Allport
suatu
yang tersebut
objek
baik
1999). Keputusan Pembelian Proses
Sikap Konsumen
pengambilan
keputusan
Selain persepsi akan muncul pula
pembelian pada setiap orang pada dasarnya
sikap seseorang dalam menilai suatu objek
adalah sama, hanya saja semua proses
yang akan diminati dan untuk dimiliki.
tersebut tidak semua dilaksanakan oleh para
Sikap
yang
konsumen. Berdasarkan tujuan pembelian,
menyeluruh dan memungkinkan seseorang
konsumen dapat diklasifikasikan menjadi
untuk
yang
dua kelompok yaitu konsumen akhir atau
menguntungkan atau tidak terhadap objek
individual dan konsumen organisasional
sebagai merespon
suatu
evaluasi
dengan
cara
atau konsumen industrial. Konsumen akhir
Motivasi yang ada pada seseorang
terdiri atas individu dan rumah tangga yang
(konsumen) akan mewujudkan suatu tingkah
bertujuan
kebutuhan
laku yang diarahkan pada tujuan mencapai
sendiri atau untuk dikonsumsi. Sedangkan
sasaran kepuasan. Jadi motivasi bukanlah
konsumen
atas
sesuatu yang dapat diamati, tetapi adalah hal
organisasi, pemakai industri, pedagang dan
yang dapat disimpulkan. Tiap kegiatan yang
lembaga non-profit, tujuan pembeliannya
dilakukan oleh seseorang itu didorong oleh
adalah
sesuatu kekuatan dalam diri orang tersebut,
untuk
memenuhi
organisasional
untuk
terdiri
keperluan
bisnis
atau
meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
kekuatan pendorong inilah yang kita sebut
Perilaku konsumen dalam proses
motivasi.
pengambilan keputusan untuk melakukan
Menurut
Schiffman
dan
Kanuk
ciri
(2000) “Motivation can be described as the
kepribadiannya, usia, pendapatan dan gaya
driving force within individuals that impels
hidupnya.
them to action”. Artinya motivasi adalah
pembelian
akan
diwarnai
oleh
Proses keputusan pembelian menurut
kekuatan pendorong dalam diri seseorang
Setiadi (2003) terdiri lima tahap yaitu
yang memaksanya untuk melakukan suatu
pengenalan kebutuhan, pencarian informasi,
tindakan.
Jika
evaluasi alternatif, keputusan pembelian,
motivasi
yang
paska pembelian. Keputusan pembelian
tertentu, maka dia akan terdorong untuk
menunjuk arti kesimpulan terbaik konsumen
berperilaku menguasai produk tersebut.
untuk melakukan pembelian. Konsumen
Sebaliknya jika motivasinya rendah, maka
melakukan
dalam
dia akan mencoba untuk menghindari obyek
mencapai kesimpulanya. Kualitas setiap
yang bersangkutan. Implikasinya dalam
kegiatan membentuk totalitas kesimpulan
pemasaran adalah untuk kemungkinan orang
terbaik
tersebut berminat untuk membeli produk
kegiatankegiatan
sesuai
dengan
kebutuhan
dan
keinginannya.
seseorang tinggi
mempunyai
terhadap
obyek
atau merek yang ditawarkan pemasaran atau tidak.
Pengaruh
Variabel
Bebas
Hubungan
(2003)
mendefinisikan
motivasi konsumen adalah keadaan di dalam
Variabel Terikat
Setiadi
Terhadap
Motivasi
Konsumen
dengan Keputusan Pembelian
pribadi keinginan
seseorang individu
yang
mendorong
untuk
melakukan
kegiatan-kegiatan
suatu
dapat menentukan nilai dari produk atau jasa
tujuan. Dalam motivasi terdapat hubungan
tersebut dan berpengaruh secara langsung
saling berkaitan dengan faktor – faktor
kepada keputusan pembelian konsumen dan
kebudayaan, sosial, dan pribadi. Faktor-
loyalitas mereka terhadap merek (Durianto,
faktor
atau
et al., 2004). Persepsi kualitas yang baik
untuk
akan mendorong keputusan pembelian dan
tersebut
mempengaruhi
guna
mencapai
membangun
motivasi
pembeli
melakukan suatu tindakan.
menciptakan
Dalam motivasi terdapat hubungan saling
berkaitan
terhadap
produk
tersebut. Selanjutnya mengingat persepsi
faktor-faktor
konsumen dapat diramalkan maka jika
kebudayaan, sosial, dan pribadi. Faktor-
persepsi kualitasnya negatif, produk tidak
faktor
atau
akan disukai dan tidak akan bertahan lama
untuk
di pasar.Sebaliknya, jika persepsi kualitas
Motivasi
pelanggan positif maka produk akan disukai.
tersebut
mempengaruhi melakukan
dengan
loyalitas
membangun
motivasi
suatu
pembeli
tindakan.
seseorang sangat berhubungan erat dengan
Banyak
konteks
menyebutkan
perilakunya yang dipengaruhi olehfaktor-
persepsi kualitas sebuah merek menjadi
faktor kebudayaan, sosial, dan pribadi
alasan penting pembelian serta merek yang
(Kotler, 2005). Selanjutnya, faktorfaktor
mana akan dipertimbangkan pelanggan,
tersebut berperan sangat besar pula dalam
yang pada gilirannya akan mempengaruhi
melatarbelakangi
menentukan
pelanggan dalam memutuskan merek yang
motivasinya untuk melakukan keputusan
akan dibeli (Durianto, et al., 2004). Selain
pembelian.
itu persepsi kualitas yang terkait erat dengan
Berdasarkan
dan
uraian
yang
telah
keputusan pembelian maka persepsi kualitas
dipaparkan maka dapat disimpulkan suatu
dapat
hipotesis sebagai berikut :
program pemasaran khususnya program
H1: Motivasi konsumen berpengaruh positif
promosi (Durianto, et al., 2004).
terhadap keputusan pembelian
mengefektifkan
semua
elemen
Persepsi merupakan realitas yang dinyatakan oleh konsumen dalam membuat
Hubungan Persepsi Kualitas dengan
keputusan, hal ini disebutkan Cleland dan
Keputusan Pembelian
Bruno dalam Simamora (2002) bahwa kualitas
kualitas ada bila telah masuk ke dalam
keseluruhan dari suatu produk atau jasa
persepsi konsumen (quality only as is
Persepsi
terhadap
perceived by customers) yang berarti bila
jaringan
konsumen telah mempersepsikan kualitas
penelitiannya menunjukkan hal yang sama
sebuah produk sebagai bernilai rendah,
bahwa persepsi atas kualitas menjadi faktor
maka kualitas produk itu rendah dan
dominan
sebaliknya apapun kualitasnya. Maka disini
implikasinya
persepsi menjadi lebih penting dari pada
dimana terjadi probabilitas peningkatan
realitas
melalui tingkat pembelian serta kekuatan di
karena
konsumen
membuat
keputusannya berdasarkan persepsi bukan
dalam
Schiffman
dan
Kanuk
dalam Lindawati (2005) konsumen percaya berdasarkan
terhadap
kualitas
membantu
evaluasi
produk
akan
mereka
merek,
dalam
fakta
uraian
yang
telah
dipaparkan maka dapat disimpulkan suatu hipotesis sebagai berikut : H2: Persepsi kualitas berpengaruh
mereka dapat
akhir
pemilihan
ditunjukkan
Berdasarkan
Menurut
Hasil
dalam persaingan.
realitas.
bahwa
penjualan).
positif terhadap keputusan pembelian
untuk
mempertimbangkan produk mana yang akan mereka beli. Menurut Lindawati (2005)
Hubungan Sikap Konsumen dengan Keputusan Pembelian
sendiri menyatakan beberapa peneliti telah
Menurut Setiadi (2003) ada dua
mencoba untuk mengintegrasikan konsep
faktor yang dapat mempengaruhi maksud
kualitas produk sebagai dasar pembelian
pembelian dan keputusan pembelian. Faktor
produk oleh konsumen dan sebuah studi
pertama adalah sikap orang lain, sejauh
menunjukkan bahwa dengan adanya produk
mana sikap orang lain akan mengurangi
quality
alternatif pilihan seseorang akan tergantung
akan
menyebabkan
tingkan
pembelian yang semakin tingi pula.
pada dua hal: (1). Intensitas sikap negatif
Lebih lanjut dalam penelitiannya,
orang lain tersebut
terhadap
alternatif
Vranesevic (2003) memasukkan salah satu
pilihan
variabelnya yaitu persepsi terhadap kualitas
konsumen untuk menuruti keinginan orang
dalam proses pembelian diantara alternatif
lain tersebut. Semakin tinggi intensitas sikap
yang ada dimana konsumen akan pertama
negatif orang lain tersebut akan semakin
kali mempersepsikan merek sebagai tanda
dekat hubungan orang tersebut dengan
kualitasnya
konsumen,
(penampilan
fisik
dan
pengemasan, harga, dan reputasi dalam
konsumen
maka
dan
(2).
semakin
Motivasi
besar
kemungkinan
konsumen
akan
(H1) : Motivasi konsumen berpengaruh
menyelesaikan tujuan pembeliannnya.
positif
Sikap sebagai suatu evaluasi yang menyeluruh dan memungkinkan seseorang untuk
merespon
dengan
cara
terhadap
keputusan
pembelian PC tablet iPad. (H2)
: Persepsi kualitas berpengaruh
yang
positif terhadap keputusan
menguntungkan atau tidak terhadap obyek
pembelian PC tablet iPad.
yang dinilai. Menurut Robbins (2006:169)
(H3)
: Sikap konsumen berpengaruh
sikap adalah pernyataan-pernyataan atau
positif terhadap keputusan
penilaian
pembelian PC tablet iPad.
evaluatif
berkaitan
dengan
obyek,orang atau suatu peristiwa. Berdasarkan
uraian
yang
telah
METODE PENELITIAN
dipaparkan maka dapat disimpulkan suatu
Definisi Operasional
hipotesis sebagai berikut:
Motivasi Konsumen Keadaan
di
pribadi
yang
mendorong
untuk
melakukan
H3: Sikap konsumen berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian
seseorang
keinginan
individu
kegiatan-kegiatan
guna
mencapai
dalam
suatu
tujuan (Setiadi, 2003).
Gambar 1
Persepsi
Kerangka Pemikiran Teoritis
terhadap
Kualitas
Persepsi
keseluruhan
pelanggan
kualitas
atau
keunggulan dari suatu produk atau jasa layanan yang berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan (Zeithaml dalam Muafi dan Effendi, 2001). Sikap Konsumen Kecenderungan dalam memberikan tanggapan terhadap suatu objek baik disenangi ataupun tidak disenangi
Sumber: kumpulan berbagai jurnal dan
secara konsisten (Allport dalam Setiadi,
skripsi yang diolah Hipotesis
dalam
2003). penelitian
diuraikan sebagai berikut:
ini
dapat
Keputusan
Pembelian
Suatu
proses
pengambilan keputusan dalam membeli suatu produk yang dimulai dari pengenalan
masalah, pencarian informasi, penilaian
dengan tujuan atau masalah penelitian yang
alternatif, membuat keputusan pembelian
dikembangkan (Ferdinand 2006).
dan akhirnya didapatkan perilaku setelah
Sampel yang diambil adalah yang peneliti
membeli yaitu puas atau tidak puas atas
temui di lapangan tanpa ada perencanaan
suatu produk yang dibelinya (Kotler, 2005).
pertemuan terlebih dahulu
Populasi dan Sampel Penelitian
Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk
Populasi
Menurut Sugiyono (2004), populasi adalah
mengetahui kondisi data yang ada agar dapat
wilayah generalisasi yang terdiri atas objek
menentukan model análisis yang tepat. Data
atau subjek yang mempunyai kualitas dan
yang digunakan sebagai model regresi
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
berganda dalam menguji hipotesis haruslah
peneliti untuk dipelajari dan kemudian
menghindari
ditarik kesimpulannya. Berdasarkan kualitas
penyimpangan asumsi klasik.
dan ciri tersebut, populasi dapat dipahami
sebagai sekelompok individu atau objek
Uji
pengamatan yang minimal memiliki satu
menguji ada atau tidaknya korelasi antara
persamaan karakteristik. Populasi dalam
variabel bebas (independen). Dilakukan
penelitian ini adalah konsumen PC tablet
dengan cara menganalisis matrik korelasi
iPad di Kota Semarang.
variabel-variabel independen. Jika variabel-
terjadinya
Uji Multikolinearitas multikolinearitas
variabel
Sampel
kemungkinan
independen
digunakan
saling
untuk
berkorelasi
Sampel adalah sebagian dari populasi yang
(diatas 0,9) dan nilai R2 yang dihasilkan
mempunyai karakteristik yang relatif sama
oleh estimasi model regresi empiris sangat
dan dianggap dapat mewakili populasi
tinggi, dan nilai tolerance < 0,10 atau sama
Teknik pengambilan sampel yang digunakan
dengan nilai VIF (Variance Inflation Factor)
dalam
>
penelitian
ini
adalah
melalui
10
maka
mengindikasikan
adanya
pendekatan non probability sampling yaitu
multikolinieritas (Imam Ghozali, 2006).
purposive sampling
Berdasarkan purposive sampling, peneliti
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk
memilih sampel purposif secara subjektif
menguji apakah dalam model regresi terjadi
dan dalam pemilihan sampel digunakan
ketidaksamaan variance dari residual satu
pertimbangan tertentu yang disesuaikan
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
Uji Heteroskedastisitas
variance dari residual satu pengamatan ke
variabel
pengamatan yang lain tetap, maka disebut
Konsumen; X2: Persepsi Kualitas; X3:
Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
Sikap Konsumen) yang dimasukkan ke
Heteroskedastisitas.
dalam model secara simultan atau bersama-
sama
Uji Normalitas
independen
mempunyai
pengaruh
Uji normalitas bertujuan untuk menguji
variabel
apakah
Pembelian) (Ghozali 2006).
dalam
pengganggu distribusi
model atau
normal
regresi,
residual
terhadap Keputusan
Uji t (Uji Parsial)
Uji t yaitu suatu uji yang digunakan untuk
diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan
mengetahui signifikansi pengaruh variabel
bahwa nilai residual mengikuti distribusi
independen (X1: Motivasi Konsumen; X2:
normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji
Persepsi Kualitas; X3: Sikap Konsumen)
statistik menjadi tidak valid untuk jumlah
secara parsial atau individual terhadap
sampel
variabel
Untuk
tidak.
memiliki
(Y:
Motivasi
Seperti
kecil.
atau
variabel
dependen
(X1:
menguji
apakah
dependen
(Y:
Keputusan
distribusi variabel pengganggu atau residual
Pembelian).
normal ataukah tidak, maka dapat dilakukan
analisis grafik atau dengan melihat normal
Koefisisen Determinasi (R2) pada intinya
probability
digunakan untuk mengukur seberapa jauh
plot
yang
membandingkan
Koefisien Determinasi (R2)
distribusi kumulatif dari data sesungguhnya
kemampuan
dengan distribusi kumulatif dari distribusi
menerangkan variasi variabel dependen
normal (Ghozali, 2006).
(Ghozali, 2006). Nilai koefisian determinasi
Uji Goodness of Fit
adalah antara nol (0) dan satu (1). Nilai R2
Ketepatan fungsi regresi sampel dalam
yang kecil berarti kemampuan variabel-
menaksir nilai aktual dapat dinilai dengan
variabel independen dalam menjelaskan
Goodness
staistik
variabel dependen amat terbatas. Nilai yang
setidaknya ini dapat diukur dari nilai
mendekatkati satu (1) berarti variabel-
koefisien determinasi, nilai statistik F, dan
variabel independen memberikan hampir
nilai statistik t
semua informasi yang dibutuhkan untuk
of
Fitnya.
Secara
Uji F (Uji Simultan)
Uji F adalah uji yang digunakan untuk menguji dan menunjukkan apakah semua
model
regresi
memprediksi variabel dependen.
dalam
HASIL DAN PEMBAHASAN
angka 0 (nol) pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Uji Asumsi Klasik
Gambar 3
Uji Multikolinearitas
Grafik Normal Probability Plot
Tabel 1 Nilai Tolerance dan VIF
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Variabel
Tolerance
VIF
Motivasi
0,963
1,038
Dependent Variable: y 1.0
0.8
Persepsi Kualitas
0,994
1,006
Sikap Konsumen
0,966
1,035
Expected Cum Prob
Konsumen
0.0 0.0
Berdasarkan Tabel 4.18 di atas,
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Sumber: data primer yang diolah, 2012 Grafik normal probality plot di atas
memiliki nilai VIF lebih dari 10 dan nilai tolerance yang lebih kecil dari 0,10 yang
0.4
0.2
Sumber: data primer yang diolah, 2012 terlihat bahwa tidak ada variabel yang
0.6
menunjukkan
bahwa
data
menyebar
berarti bahwa tidak terdapat korelasi antar
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah
variabel bebas yang lebih dari 95%.
garis
Gambar 2
Grafik Scatterplot
model
regresi
Analisis Regresi Berganda
Dari hasil tersebut, persamaan regresi yang
Scatterplot
diperoleh adalah sebagai berikut :
Dependent Variable: y 4
Regression Studentized Residual
maka
memenuhi asumsi normalitas.
Uji Heterokedastisitas
diagonal,
Y = 0,396X1 + 0,466X2 + 0,179X3
3
2
Keterangan:
1
Y: Keputusan Pembelian
0
-1
X1: Motivasi Konsumen
-2
-3 -4
-2
0
2
4
Regression Standardized Predicted Value
Sumber: data primer yang diolah, 2012 Dari grafik scatterplot di atas dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah
X2: Persepsi Kualitas X3: Sikap Konsumen Persamaan
regresi
berganda
dijelaskan sebagai berikut:
tersebut
1. Variabel
independen
Motivasi
variabel independen yang meliputi motivas
Konsumen (X1) berpengaruh positif
konsumen (X1), persepsi kualitas (X2), dan
dengan nilai 0,396 terhadap variabel
sikap konsumen (X3) secara simultan atau
dependen Keputusan Pembelian (Y).
bersama-sama
2. Variabel independen Persepsi Kualitas (X2) berpengaruh positif dengan nilai 0,466
terhadap
variabel
mempengaruhi
keputusan pembelian (Y).
Uji t (Uji Parsial)
dependen
Tabel 3
Keputusan Pembelian (Y).
Hasil Uji t
3. Variabel independen Sikap Konsumen
Coefficientsa Model
(X3) berpengaruh positif dengan nilai 0,179
terhadap
variabel
dependen
Keputusan Pembelian (Y). 4. Variabel independen Persepsi Kualitas adalah variabel yang memiliki perngaruh paling besar terhadap variabel dependen Keputusan Penbelian (Y).
Collinearity Statistics
Zero-order Partial Part Tolerance VIF
(Constant) -1,782 1,526
x1 ,433 ,083
x2 ,493 ,079
x3 ,186 ,079
-1,167
,396 5,215
,466 6,220
,179 2,359
,246
,000
,000
,020
,462 ,470
,502 ,536
,273 ,234
,389 ,963
,464 ,994
,176 ,966
1,038
1,006
1,035
a. Dependent Variable: y
Sumber: data primer yang diolah, 2012
1. Nilai t hitung pada variabel Motivasi Konsumen (X1) adalah sebesar 5,215
Tabel 2
dengan tingkat signifikansi 0,000.
Hasil Uji F
Kesimpulan: variabel motivasi konsumen
ANOVA b Regression Residual Total
Standardized Coefficients t Sig. Correlations
B Std. Error Beta
berikut :
Uji F (Uji Simultan)
Model 1
1 Unstandardized Coefficients
Hasil analisis uji t adalah sebagai
Uji Goodness of Fit
variabel
Sum of Squares 128,871 147,879 276,750
df
3 96 99
Mean Square 42,957 1,540
F 27,887
Sig. ,000 a
a. Predictors: (Constant), x3, x2, x1 b. Dependent Variable: y
berpengaruh
positif
dan
signifikan
terhadap keputusan pembelian. 2. Nilai t hitung pada variabel Persepsi
Sumber: data primer yang diolah, 2012 Berdasarkan hasil uji ANOVA atau
Kualitas (X2) adalah sebesar 6,220 dengan tingkat signifikansi 0,000.
F test pada table 4.21 didapatkan F hitung
Kesimpulan: variabel persepsi kualitas
sebesar 27,887 dengan tingkat signifikansi
berpengaruh
0,000. Karena F
terhadap keputusan pembelian.
hitung
>F
tabel
(27,887 lebih
besar dari 3,94) dan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa
positif
dan
signifikan
3. Nilai t hitung pada variabel Sikap
SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN
Konsumen (X3) adalah sebesar 2,359
SARAN
dengan tingkat signifikansi 0,020.
Simpulan
Kesimpulan: variabel sikap konsumen berpengaruh
positif
dan
Masalah
signifikan
yang
menjadi
dasar
penelitian ini adalah mengapa konsumen
terhadap keputusan pembelian.
cenderung memilih iPad sebagai pilihan PC
Koefisien Determinasi (R2)
Tablet mereka daripada PC Tablet yang lain.
Tabel 4
Tingkat kepuasan terhadap merek PC tablet
Hasil Koefisien Determinasi
iPad yang mereka miliki cenderung lebih
Model Summary
R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics
menempatkan iPad diatas merek PC Tablet
b
Model 1 ,682 ,466 ,449 1,24113
R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change
,466 27,887 3 96 ,000
a. Predictors: (Constant), x3, x2, x1 b. Dependent Variable: y
Tabel
yang lain. Sejak diluncurkan pada tahun 2010
iPad
menjadi
leader
dalam
pengembangan PC Tablet di dunia sehingga iPad dapat dengan mudah menjadi market leader di pasar PC Tablet hal yang sama juga terjadi di Indonesia. Meski mendapat
Sumber: data primer yang diolah, 2012 Berdasarkan
a
4.23
terlihat
persaingan yang ketat dari para pesaingnya, iPad
mampu
membuktikan
bahwa
tampilan output SPSS model summary
merekalah yang menjadi market leader.
besarnya Adjusted R Square adalah 0,449.
Tujuan
Hal
variasi
menganalisis pengaruh motivasi konsumen,
keputusan pembelian (Y) dapat dijelaskan
persepsi kualitas, dan sikap konsumen
oleh variabel-variabel independen di atas.
terhadap keputusan pembelian PC Tablet
Sedangkan sisanya 55,1% (100% - 44,9% =
iPad.
ini
berarti
hanya
44,9%
55,1%) dijelaskan oleh sebab sebab lain diluar model.
penelitian
Berdasarkan
ini
adalah
hasil
untuk
analisis
dan
pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Variabel
persepsi
pengaruh
paling
kualitas
memiliki
besar
terhadap
keputusan pembelian oleh konsumen diantara variabel bebas lainnnya yang
diteliti yaitu sebesar 0,466. Kemudian
mempertimbangkan produk mana yang
pengaruh terbesar berikutnya adalah
aka mereka beli. Pengaruh positif ini
variabel motivasi konsumen sebesar
nampak pada sebagian besar pernyataan
0,396 dan variabel sikap konsumen
konsumen
sebesar 0,179.
menyatakan bahwa mereka membeli PC
2. Hipotesis pertama (H1) yang menyatakan
PC
memiliki
positif terhadap keputusan pembelian PC
dapat di andalkan
ini
berarti
motivasi
iPad
yang
Tablet iPad karena PC Tablet iPad
bahwa motivasi konsumen berpengaruh Tablet iPad terbukti kebenarannya. Hal
Tablet
kualitas
yang
benar-benar
4. Hipotesis ketiga (H3) yang menyatakan
konsumen
bahwa sikap konsumen berpengaruh
merupakan salah satu faktor yang dapat
positif terhadap keputusan pembelian PC
mendorong konsumen untuk melakukan
Tablet iPad terbukti kebenarannya. Hal
pembelian produk PC Tablet iPad.
ini berarti sikap konsumen merupakan
Pengaruh
pada
salah saru faktor yang dapat mendorong
sebagian besar pernyataan konsumen PC
konsumen untuk membeli PC Tablet
Tablet iPad yang menyatakan bahwa PC
iPad. Pengaruh positif ini Nampak pada
Tablet iPad memiliki kualitas yang
sebagian besar pernyataan konsumen PC
terjamin dan konsumen tidak keberatan
tablet iPad yang menyatakan bahwa
untuk membayar harga yang mahal demi
mereka merasa senang dan sangat
sebuah kualitas.
terbantu dengan kinerja yang dimiliki
positif
ini
nampak
3. Hipotesis kedua (H2) yang menyatakan bahwa
persepsi
kualitas
konsumen
berpengaruh positif terhadap keputusan
PC
Tablet
iPad
dalam
melakukan
pekerjaan yang mereka kerjakan. 5. Variasi keputusan pembelian di jelaskan
pembelian PC Tablet iPad terbukti
oleh
kebenarannya. Hal ini berarti persepsi
persepsi kualitas, dan sikap konsumen
kualitas merupakan salah satu faktor
sebesar 44,9% sedangkan sisanya 55,1%
yang dapat mendorong konsumen untuk
dijelaskan oleh variabel-variabel diluar
melakukan pembelian produk PC Tablet
model.
iPad.
Konsumen
yakin
bahwa
berdasarkan evaluasi mereka terhadap kualitas akan dapat membantu dalam
variabel
motivasi
konsumen,
pengambilan sampel dilakukan pada saat
Keterbatasan Penelitian ini juga masih memiliki keterbatasan-keterbatasan.
peneliti bertemu dengan konsumen PC
Dengan
Tablet iPad. Sehingga wilayah penelitian
keterbatasan ini, diharapkan dapat dijadikan
hanya berkisar dengan wilayah yang
untuk melakukan perbaikan pada penelitian
diketahui peneliti.
mendatang. Adapun keterbatasan penelitian
Saran
ini adalah:
Saran
praktis
dimunculkan
1. Dalam proses pengambilan data primer,
berdasarkan teori-teori yang telah dibangun
penelitian ini menggunakan kuesioner
dan didasarkan pada hasil penelitian yang
yang ditujukan kepada responden yang
diperoleh. Hasil pengujian analisis dalam
menanyakan pendapatnya tentang suatu
penelitian ini dapat digunakan sebagai
permasalahan. Dalam menjawab aspek-
sumber tambahan referensi bagi penelitian
aspek yang ditanyakan, responden tidak
selanjutnya dan informasi bagi penyusunan
terlepas
rencana strategis pemasaran PC Tablet di
dari
subjektivitas
dalam
memberikan informasi yang menjadikan
Indonesia.
informasi yang didapatkan kurang detail.
Implikasi Kebijakan
2. Keterbatasan lain dalam penelitian ini
Berdasarkan hasil penelitian yang
adalah pada nilai koefisien determinasi
menghasilkan
(R2). Nilai Adjusted R Squre penelitian
pengambilan
ini adalah 0,449 yang berarti bahwa
konsumen terhadap PC Tablet IPad yaitu:
variabel-variabel yang diajukan dalam
motivasi konsumen, sikap konsumen, dan
penelitian ini hanya mampu menjelaskan
persepsi kualitas. Maka dapat diajukan
variasi keputusan pembelian sebesar
beberapa saran kepada Apple Inc dan para
44,9%. Hal ini memberi peluang sebesar
authorized dealernya adalah sebagai berikut:
55,1%
atau
1. Variabel persepsi kualitas memberikan
aspek-aspek lain diluar model penelitian
pengaruh terbesar terhadap keputusan
untuk menjelaskan variasi keputusan
pembelian PC Tablet iPad. Hal ini perlu
pembelian.
diperhatikan
3. Dalam
pada
variabel-variabel
pengambilan
sampel,
urutan
pengaruh
keputusan
dan
proses
pembelian
ditingkatkan
oleh
lokasi
perusahaan mengingat bahwa indikator
penelitian tidak tersebar secara merata di
yang dipakai dalam pengukuran variabel
seluruh Kota Semarang. Hal ini karena
ini
adalah
kemudahan
penggunaan,
karakteristik tambahan yang menjadi
konsumen
pembeda, dan keandalan barang di
pembelian PC Tablet iPad,dimana ini
produk
merupakan
tersebut.
Oleh
karenanya
mempengaruhi penggerak
keputusan
intern
bagi
tingkatkan kualitas PC Tablet iPad
konsumen untuk melakukan keputusan
memalui inovasi yang terus menerusa
pembelian PC Tablet iPad. Indikator
dan riset pada pasar pada saat ingin
yang digunakan dalam variabel ini
melakukan produksi PC Tablet untuk
adalah harga produk, kualitas produk,
mengetahui tanggapan dari para calon
dan
konsumen.
Berdasarkan
hawaban
responden menyatakan bahwa mereka
responden,
mayoritas
berpendapat
tidak keberatan dengan harga dari PC
bahwa teknologi dari PC Tablet iPad
Tablet iPad karena mereka mendapatkan
sangat dapat diandalkan khususnya pada
kualitas yang terbaik yang ada pada PC
penggunaan hardware-hardware yang
Tablet iPad,ini menjadi catatan tersendiri
digunakan
iPad
karena sebagai market leader tentunya
sebagai innovator dalam perkembangan
Apple Inc dan para authorized dealernya
PC
kemudahan
harus memperhatikan harga, untuk harga
penggunaan dan interface yang dimiliki
dari PC Tablet iPad memang Apple Inc
oleh PC Tablet iPad memberikan poin
telah menerapkan strategi yang bagus
tersendiri bagi konsumen, untuk itu perlu
dengan menempatkan PC Tablet iPad
dipertahankan keunggulan ini tanpa
sebagai
mengesampingkan adanya pembaharuan
Brand
interface pada pengoperasian PC Tablet
menjadikan
iPad. Desain dari PC Tablet iPad yang
mempercayakan
terkesan
stylish
dengan kualitas sehingga harga tidak
pesaingnya
menjadi suatu indikator yang negatif
yang
Tablet.
menjadikan Serta
lebih
dibandingkan
elegan para
dan
ketersediaan
barang Equity
barang.
premium dari
PC
didukung
Apple
Tablet harga
sendiri
iPad
dapat
yang
tinggi
merupakan cirri khusus yang menjadikan
dalam
masyarakat
menentukan keputusan pembelian PC
mengenal
dan memiliki
motivasi
Mayoritas
prestise tersendiri ketika menggunakan
Tablet
PC Tablet iPad.
konsumen
2. Variabel
motivasi
iPad. PC
konsumen
Banyaknya Tablet
untuk
user
atau
iPad
juga
konsumen
mendorong calon konsumen potensial
menunjukan seberapa jauh motivasi
untuk menjadi konsumen karena mereka
termotivasi dengan banyaknya user PC
yang sangat kuat sehingga dapat dengan
Tablet
mudah menciptakan brand awareness di
iPad
dilingkungan
mereka,
sehingga mereka lebih tertarik untuk
masyarakat.
menggunakan PC Tablet iPad.
menyatakan
Responden mereka
juga
merasa
senang
3. Terakhir variabel sikap konsumen juga
menggunakan PC Tablet iPad karena PC
merupakan variabel yang penting karena
Tablet iPad banyak membantu dalam
sikap konsumen yang positif akan
mengerjakan beberapa pekerjaan.
produk PC Tablet iPad juga merupakan pengaruh yang nyata terhadap keputusan pembelian
PC
Tablet
iPad.
Meski
Saran Penelitian yang Akan Datang Saran- saran yang dapat diajukan untuk penelitian yang akan datang antara
variabel ini memiliki nilai dibawah dua
lain meliputi:
variabel sebelumnya, variabel ini tidak
1. Penelitian yang akan datang disarankan
diboleh di kesampingkan begitu saja
untuk menambah variabel-variabel baru
karena
menggunakan
yang berpengaruh terhadap keputusan
indikator merek produk, pengetahuan
pembelian PC Tablet iPad seperti;
tentang produk, dan perasaan sesorang
Program Promosi (Bella, 2009), Citra
terhadap produk. Mayoritas konsumen
Merek, dan Brand Awareness (Fepria,
mengetahui dengan baik baik dari
2009) sehingga mampu memberikan
kualitas
lainnya
nilai indeks yang lebih tinggi serta dapat
mengenai merek dan produk yang
menghasilkan gambaran yang lebih luas
merekan gunakan. Untuk itulah sikap
tentang masalah penelitian yang sedang
konsumen ini akan semakinmenguatkan
diteliti.
keputusan konsumen akan pembelian PC
2. Penelitian
Tablet
variabel
ini
maupun
iPad.
menyatakan
faktor
Mayoritas
pengambilan sampel dan daerah yang digunakan untuk menyebarkan kuesioner
dan
hendaknya menggunakan objek lokasi
memiliki pengetahuan tentang produk
penelitian yang lebih luas dan merata di
tersebut, oleh karenanya konsumen tidak
seluruh
ragu
wilayah penelitian tidak hanya berkisar
baik
dalam
mereka
dalam
telah
mengenal
bahwa
responden
mendatang
merek
menentukan
Apple
keputusan
pembelian PC Tablet iPad. Ini di buktikan dengan brand equity apple
Kota
Semarang
sehingga
dengan wilayah yang diketahui peneliti.
3. Pengisian kuesioner harus benar-benar dipantau agar tidak ada jawaban yang kosong dan tidak terjadi kesalahan pengisian serta yang lebih utama adalah pembuatan butir-butir pertanyaan harus benar-benar
diperhatikan agar tidak
terjadi kebingungan responden dalam mengisi dan jawaban yang dihasilkan dapat merepresentasikan hal-hal yang ditanyakan.
DAFTAR PUSTAKA Azwar, Saifuddin. 2000. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Chapman, Joe dan Russ Wahlers. 1999. A Revision and Empirical Test of the Extended Price Perceived Quality Model. Journal of Marketing. p. 5364. Dharmmesta, B.S. 1999. Loyalitas Pelanggan: Sebuah Kajian Konseptual sebagai Panduan bagi Peneliti. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Vol. 14 (3). hal 73-78. Durianto, Darmadi, et al. 2004. Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Ekariana. 2011. Persaingan Komputer Tablet di Indonesia Makin Tinggi. www.indonesiafinancetoday.com. Diakses Tanggal 10 Januari 2012 Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Badan Penerbit UNDIP. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit UNDIP. Handoko, Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Edisi Ketujuh. Yoyakarta: Penerbit BPFE. Ika, Aprilia. 2011. Penjualan Tablet Tekan Pasar Netbook 30%. www.indonesiafinancetoday.com. Diakses Tanggal 27 Februari 2012
Jamuar, Yan. 2010. Analisis Pengaruh Motivasi, Persepsi, dan Sikap Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Honda di Semarang. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang. Kotler,
Phillip. 2005. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.
Lindawati. 2005. Analisis Kesadaran Merek, Persepsi Kualitas, dan Asosiasi Merek dalam Ekstensi Merek pada Produk Merek “Lifebouy” di Surabaya. Jurnal Sains Pemasaran Indonesia. Vol. 4 (1). hal. 47-70. Loudan, David L and Albert J. Della Bitta. 2004. Consumer Behavior Concepts and Appications. Third Edition. Singapore: MC Graw Hill Inc. Muafi dan M.I. Effendi. 2001. Mengelola Ekuitas Merek: Upaya Memenangkan Persaingan di Era Global. EKOBIS. Vol.2. No.3. Robbins, Stephen. 2006. Perilaku Organisasi. Jakarta: PT Indeks. Kelompok Gramedia. Schiffman, Leon G. dan Lesli Lazar Kanuk. 2000. Consumer Behavior, 7th Edition. Upper Saddle River. New Jersey: Prentice Hall Inc. Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Prenada Media. Siagian, S.P. 2006. Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara. Sigit, Soehardi. 2002. Pemasaran Praktis, Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE.
Simamora, Henry. 2002. Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN. Sumarwan, Ujang. 2004. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Jakarta: Ghalia Indonesia. Swasta, Basu dan Hani Handoko. 2000. Manajemen Permasaran Analisis Perilaku Konsumen. Edisi Kedua. Yogyakarta: Liberty. Syakur, Usman. Penetrasi Komputer Tablet Kian Agresif Tahun Ini. www.indonesiafinancetoday.com. Diakses Tanggal 11 Januari 2012 Vranesevic, Thomir. 2003. The Effect of The Brand on Perceived Quality of Food Product. Britist Food Journal. Vol. 105. No. 11. p. 811-825.