PEMBERDAYAAN USAHA KECIL MELALUI PINJAMAN KREDIT DANA ABADI PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PERKUATAN PERMODALAN KOPERASI USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UPTD PP-KUMKM) PROVINSI LAMPUNG Febriansyah, SE, MM, MH Kalbis Institute, Jakarta Jl. Pulomas Selatan Kav. 22 Jakarta. 13210 Email:
[email protected] ;
[email protected] Abstrak Pemberian pinjaman kepada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) harus memenuhi kriteria, syarat dan prosedur yang telah ditentukan oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas Perkuatan Permodalan Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UPTD PP-KUMKM) selanjutnya sepakat untuk terikat dalam perjanjian pinjaman modal kerja dana abadi. Perjanjian ini menimbulkan hubungan hukum yang berisikan kewajiban dan hak masing-masing pihak. Pihak-pihak yang terlibat dalam perjanjian harus melaksanakan kewajiban dan hak sesuai dengan perjanjian yang disepakati. Dalam pelaksanaan perjanjian, wanprestasi dapat terjadi. Penyelesaian wanprestasi yang terjadi harus diselesaikan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam perjanjian. Permasalahan dalam penelitian adalah apa kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) penerima pinjaman modal kerja dana abadi ?, bagaimana pelaksanaan dalam perjanjian pinjaman modal kerja dana abadi ? dan bagaimana penyelesaian sengketa jika terjadi wanprestasi ? Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yang difokuskan pada hukum normatif. Jenis data yang digunakan adalah data primer , meliputi wawancara mendalam dan data sekuder, seperti dokumen-dokumen dan peraturan perundang-undangan. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Kriteria yang ditetapkan untuk calon mitra binaan oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas Perkuatan Permodalan Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UPTD PPKUMKM) yaitu : Perusahaan/Usaha Milik Warga Negara Indonesia, Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau bearfiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan pengusaha lain, Berbentuk usaha orang perorangan, badan usaha yang berbadan hukum maupun tidak berbadan hukum, termasuk koperasi, Lembaga Keuangan Mikro, Baitul Mal Tanwil dan persyaratan permodalan dan omset yang ditetapkan. Pelaksanaan perjanjian pinjaman modal kerja dana abadi telah dilaksanakan dengan baik oleh kedua belah pihak namun dalam pelaksanaan terdapat beberapa ketentuan yang tidak dapat dipenuhi oleh mitra binaan seperti membuat laporan triwulan, sebagai akibat kurangnya pengetahuan dari pelaku usaha serta kemalasan dari mitra binaan dalam membuat pembukuan. Wanprestasi dalam perjanjian pinjaman modal kerja dana abadi adalah kredit macet dan tidak dibuatnya laporan triwulan oleh mitra kerja, kredit macet dilakukan melalui musyawarah mufakat yang apabila tidak terjadi kesepatan melalui jalur hukum, sedangkan mengenai laporan triwulan tidak dikenakan sanksi. Berdasarkan hasil penelitian disarankan Unit Pelaksana Teknis Dinas Perkuatan Permodalan Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UPTD PP-KUMKM) melakukan pembinaan lebih mendalam, melakukan pelatihan dan sosialisasi terhadap petugas maupun mitra binaan, dan perlunya penyelesaian yang intesif melalui muasyawarah mufakat dan terjadwal bagi mitra binaan yang memiliki kredit macet. Keywords: Pemberdayaan Usaha Kecil, Pinjaman Kredit Dana Abadi, Wanprestasi.
978-979-636-147-2 Seminar Nasional dan Call for Papers SANCALL 2013 “PERAN PERBANKAN SYARIAH DALAM PENGUATAN KAPASITAS UMKM MENUJU KEMANDIRIAN EKONOMI NASIONAL” 501 23 MARET 2013
PENDAHULUAN
terknologi oleh Pemerintah, dunia usaha dan
A. Latar Belakang Masalah
masyarakat dengan mengubah orientasi politik
Tujuan
Nasional
dalam
ekonomi yang mendasar. Pemberdayaan usaha
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 harus
kecil memiliki arti penting dalam pengembangan
diwujudkan
melalui
demokratisasi,
ekonomi nasional1.
pelaksanaan
penyelenggaraan
negara
yang
Pemberdayaan adalah upaya yang dilakukan
mengutamakan
Pemerintah, Pemerintah Daerah, Dunia Usaha,
berkedaulatan
yang
rakyat
dinyatakan
proses
dengan
persatuan dan kesatuan bangsa, berdasarkan
masyarakat
Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
penumbuhan iklim dan pengembangan usaha
Penyelenggaraan negara dilaksanakan melalui
terhadap Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
pembangunan
sehingga
nasional
dalam
segala
aspek
secara
mampu
sinergis
tumbuh
dalam
dan
bentuk
berkembang
kehidupan bangsa, oleh pemerintah bersama-sama
menjadi usaha yang tangguh dan mandiri (Pasal 1
segenap rakyat Indonesia di seluruh wilayah
angka 8 UU Nomor 20 Tahun 2008). Salah satu
Negara Republik Indonesia.
bentuk pemberdayaan terhadap Usaha Mikro,
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
Kecil dan Menengah (UMKM) dilakukan melalui
dalam kenyataannya belum dapat diwujudkan
program perkuatan permodalan.
kemampuan dan peranannya secara optimal dalam
Melalui
perekonomian nasional, hal ini dikarenakan ada
diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan
berbagai kendala dan hambatan yang bersifat
produktivitas Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
eksternal maupun internal dalam bidang produksi,
(UMKM) dalam menjalankan usahanya. Untuk
pengelolaan, pemasaran, permodalan, sumber
mempercepat terwujudnya program perkuatan
daya manusia dan teknologi, serta iklim usaha
modal tersebut maka pemerintah memberikan
yang belum mendukung bagi perkembangannya.
dasar hukum yang pasti melalui Peraturan
Wujud
dalam
Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007
pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Badan
(UMKM) adalah dengan dikeluarkan Undang-
Layanan
Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha
direalisasikan oleh Pemerintah Daerah Provinsi
Mikro
Lampung
kepedulian
Kecil
pemerintah
Menengah
yang
merupakan
program
Umum
perkuatan
Daerah
dengan
modal
yang
tersebut
kemudian
dikeluarkannya
Surat
pembaharuan dari Undang-Undang Nomor 9
Keputusan
Tahun 1995 tentang Usaha Kecil.
G/318b/B.V/HK/2008 Tentang Penetapan Unit
Upaya
pemberdayaan
terhadap
usaha
Gubernur
Lampung
Nomor
kecil
menurut Sulistya merupakan peningkatan aspek permodalan, kebebasan pasar dan penguasaan
1
Sulistia, Teguh. Aspek Hukum Usaha Kecil dalam Ekonomi Kerakyatan, Andalas University Press. Padang. 2006.hlm. 24 978-979-636-147-2
Seminar Nasional dan Call for Papers SANCALL 2013 “PERAN PERBANKAN SYARIAH DALAM PENGUATAN KAPASITAS UMKM MENUJU KEMANDIRIAN EKONOMI NASIONAL” 502 23 MARET 2013
Pelaksana Teknis Dinas Perkuatan Permodalan
program dalam upaya membantu perkembangan
Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
UMKM
(UMKM) pada Dinas Koperasi dan UMKM pada
perkuatan permodalan yang disebut Dana Abadi.
Dinas Koperasi dan UMKM sebagai
Instansi
Lahirnya dana abadi adalah berdasarkan Peraturan
Pemerintah Daerah Propinsi Lampung yang
Gubernur Nomor 39 Tahun 2008 tentang Rencana
menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Strategis Bisnis, Pola Tata Kelola dan Standar
Layanan Umum Daerah (selanjutnya disingkat
Pelayanan Minimum BLUD pada UPTD PP-
PPK-BLUD) dan Peraturan Gubernur Lampung
KUMKM
Nomor 39 Tahun 2008 tentang Rencana Strategis
Perindustrian, Perdagangan Provinsi Lampung.
Bisnis, Pola Tata Kelola dan Standar Pelayanan
Dana Abadi adalah dana bergulir yang dikelola
Minimum Badan Layanan Umum Daerah Unit
oleh
Pelaksana Teknis Dinas Perkuatan Permodalan
pemodalan
Koperasi dan UMKM Provinsi Lampung.
Anggaran Pendapatan Bersih Daerah (selanjutnya
Pemerintah Provinsi dalam hal ini Dinas Koperasi,
disingkat APBD). Dana abadi diperuntukkan
UMKM,
untuk pelaku UMKM yang berada di Provinsi
Perindustrian
membentuk
UPTD
Koperasi
PP-KUMKM UMKM
dan
untuk
yang
program
UMKM
perkuatan
bersumber
dari
pengembangan UMKM yaitu Badan Layanan
Pemberian
Umum Daerah selanjutnya disingkat BLUD.
membantu perkembangan usaha UMKM sehingga
BLUD ini nama Unit Pelaksana Teknis Dinas
banyak pelaku UMKM mengajukan permohonan
Perkuatan Permodalan Koperasi dan UMKM
pinjaman untuk mendapatkan tambahan modal
(selanjutnya disingkat UPTD PP-UMKM). BLUD
usaha. Mengingat banyaknya yang mengajukan
adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Unit
permohonan pinjaman maka ditentukan kriteria,
Kerja
di
syarat dan prosedur yang harus dipenuhi oleh
lingkungan pemerintah daerah yang menerapkan
UMKM untuk mendapatkan pinjaman modal
PPK-BLUD dan dibentuk untuk memberikan
kerja dana abadi. UMKM yang memenuhi kriteria,
pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan
syarat dan prosedur yang telah ditentukan oleh
barang dan/jasa yang dijual tanpa mengutamakan
Unit
mencari keuntungan, dan dalam melakukan
Permodalan Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan
kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan
Menengah (UPTD PP-KUMKM) selanjutnya
produktivitas.
sepakat untuk terikat dalam perjanjian pinjaman
Satuan
Pelaksana
untuk
Dinas
membuat
Lampung.
Unit
Badan
Perdagangan
dengan
membentu
pada
suatu
dan
yaitu
Perangkat
Teknis
Dinas
Daerah
Perkuatan
modal
bantuan
Pelaksana
kerja
dana
Teknis
dana
abadi
Dinas
abadi.
bertujuan
Perkuatan
Perjanjian
ini
Permodalan Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan
menimbulkan hubungan hukum yang berisikan
Menengah (UPTD PP-KUMKM) mempunyai
kewajiban dan hak masing-masing pihak. Pihak978-979-636-147-2
Seminar Nasional dan Call for Papers SANCALL 2013 “PERAN PERBANKAN SYARIAH DALAM PENGUATAN KAPASITAS UMKM MENUJU KEMANDIRIAN EKONOMI NASIONAL” 503 23 MARET 2013
pihak yang terlibat dalam perjanjian harus
penelitian ini terbatas pada lingkup pembahasan
melaksanakan kewajiban dan hak sesuai dengan
dan lingkup ilmu. Lingkup pembahasan adalah
perjanjian yang disepakati. Dalam pelaksanaan
pelaksanaan perjanjian yang dilakukan Unit
perjanjian, wanprestasi dapat terjadi. Penyelesaian
Pelaksana Teknis Dinas Perkuatan Permodalan
wanprestasi yang terjadi harus diselesaikan sesuai
Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam
(UPTD PP-KUMKM) Provinsi Lampung dengan
perjanjian.
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas
yang
maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih
ilmunya adalah Hukum Keperdataan yaitu Usaha
mendalam dengan melakukan penelitian yang
Kecil dengan lingkup subtansinya kriteria Usaha
“Pemberdayaan
Kecil
Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) penerima
Melalui Pinjaman Kredit Dana Abadi Pada
pinjaman modal kerja dana abadi, pelaksanaan
Unit
dalam perjanjian pinjaman modal kerja dana
diberi
judul
Pelaksana
Teknis
Usaha
Dinas
Perkuatan
Permodalan Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UPTD
PP-KUMKM)
menjadi
mitranya.
Sedangkan
bidang
abadi dan penyelesaian jika terjadi wanprestasi.
Provinsi
Lampung”
C. Kerangka Pemikiran Pemberdayaan
B. Permasalahan
dan
Ruang
Lingkup
Usaha
Mikro,
Kecil
dan
Menengah (UMKM) melalui pinjaman kredit berkaitan dengan kebijakan pemerintah untuk
Penelitian 1. Permasalahan Penelitian
meningkatkan
Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi
memiliki usaha kecil maupun menengah. Tujuan
pokok permasalahan adalah sebagai berikut :
dari kebijakan program pemberdayaan Usaha
a. Apa
kriteria
Menengah
Usaha
(UMKM)
Mikro,
Kecil
penerima
dan
pinjaman
modal kerja dana abadi ?
permodalan
masyarakat
yang
Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Menurut Anderson Istilah policy (kebijakan)
b. Bagaimana pelaksanaan dalam perjanjian pinjaman modal kerja dana abadi ?
seringkali penggunaannya saling dipertukarkan dengan istilah-istilah lain seperti tujuan (goals),
c. Bagaimana penyelesaian sengketa jika terjadi wanprestasi ?
program, keputusan, undang-undang ketentuanketentuan usulan-usulan dan rancangan-rancangan besar 2 . Anderson merumuskan bahwa kebijakan itu adalah A purposive course of action followed
2. Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan
rumusan
permasalahan
tersebut 2
maka yang akan menjadi ruang lingkup dalam
Abdul Wahab, Solichin., Pengantar Analisis Kebijakan Negara, Renika Certa, Jakarta, 1990, hlm 35. 978-979-636-147-2
Seminar Nasional dan Call for Papers SANCALL 2013 “PERAN PERBANKAN SYARIAH DALAM PENGUATAN KAPASITAS UMKM MENUJU KEMANDIRIAN EKONOMI NASIONAL” 504 23 MARET 2013
by an actor or set actors in dealing with problem
berasal dari atas ke bawah (top down) maksudnya
or matter of concern (serangkaian tindakan yang
disini adalah hukum itu berasal dari pemerintah
mempunyai tujuan tertentu yang diikuti dan
untuk dijalankan oleh masyarakat karena hukum
dilaksanakan oleh seorang atau kelompok pelaku
butuh regulasi dari pemerintah5.
guna memecahkan suatu
Selanjutnya
masalah tertentu).
dengan
adanya
kesepakatan
Kemudian, berkaitan dengan definisi kebijakan
pemberian pinjaman kredit kepada Usaha Mikro,
Anderson
diatas,
Kecil dan Menengah (UMKM) timbul perjanjian
Anderson mengatakan “public policies are those
dan hubungan hukum antara kedua belah pihak.
policies developed by governmental bodies and
Pengertian perjanjian dan hubungan hukum
yang
telah
dikemukakan
3
official “.
adalah sebagai berikut :
Berdasarkan pengertian dari Anderson tentu saja
Menurut Abdulkadir perjanjian adalah suatu
pengertian
dijabarkan
persetujuan dengan mana dua orang atau lebih
sebagaimana diartikan Anderson pada uraian
saling mengikatkan diri untuk melaksanakan
sebelumnya. Jadi menurut Anderson
setiap
suatu hal mengenai harta kekayaan. Perjanjian
kebijakan yang dikembangkan oleh badan atau
yang dibuat tersebut dapat berbentuk kata-kata
pejabat pemerintah dapat disebut kebijakan publik.
secara lisan dan dapat pula dalam bentuk tertulis6.
Kebijakan publik tidak hanya yang dibuat oleh
Sedangkan menurut Subekti perjanjian adalah
lembaga/ badan negara tertinggi/tinggi saja,
suatu peristiwa dimana seorang berjanji kepada
seperti dinegara kita MPR dan Presiden tetapi
seorang lain atau dimana dua orang itu saling
juga
berjanji untuk melaksanakan sesuatu hal.
kebijakan
oleh
badan/pejabat
dapat
disemua
jenjang
7
Selanjutnya suatu perjanjian dapat dikatakan
pemerintahan. yang telah
suatu perjanjian yang sah apabila telah memenuhi
diungkapkan di atas, tidak terlepas dari fungsi
syarat-syarat tertentu, sehingga perjanjian itu
hukum untuk melakukan social control, dispute
dapat diakui dan diberi akibat hukum (legally
settlement, dan social engineering atau inovation.
concluded contract)8
Berkaitan
dengan
permasalahan
Adalah seperti apa yang disampaikan oleh Roscoe Pound “Law is a tool of a social engineering”4.
Sedangkan hubungan hukum menurut Abdulkadir
Sama seperti yang dikatakan oleh Mochtar
Muhammad adalah sebagai berikut:
Kusumaatmadja bahwa hukum itu merubah masyarakat. Menurut Roscoe Pound hukum itu
3
Ibid, hlm 36. Roscoe Pound, Pengantar Filsafat Hukum, Terjemahan Mohammad Radjab, Bharata, Jakarta, 1972. 4
5
Mochtar Kusumaatmadja, Pembinaan Hukum Dalam Rangka Pembangunan Nasional, Penerbit Binacipta, Bandung, 1986, hlm. 11. 6 Abdulkadir Muhamad, Hukum Perikatan, Citra Aditya Bakti, Bandung. 1993. hlm.224 7 Subekti, Hukum Perjanjian, Intermasa, Jakarta. 1995. Hlm.1 8 Ibid.hlm.17 978-979-636-147-2
Seminar Nasional dan Call for Papers SANCALL 2013 “PERAN PERBANKAN SYARIAH DALAM PENGUATAN KAPASITAS UMKM MENUJU KEMANDIRIAN EKONOMI NASIONAL” 505 23 MARET 2013
Hubungan hukum adalah hubungan yang diatur
perikatan tersebut timbul suatu perbuatan
oleh hukum. Hubungan yang diatur oleh hukum
yang sesuai dengan undang-undang. Apabila
itu adalah hak dan kewajiban warga, pribadi yang
debitur tidak melaksanakan kewajibannya,
satu terhadap warga pribadi yang lain dalam
hal ini berarti melanggar undang-undang.10
hidup bermasyarakat. Jadi hubungan hukum adalah hak dan kewajiban setiap warga atau
Dasar hukum perjanjian diatur dalam buku III
pribadi dalam bermasyarakat. Hak dan kewajiban
KUH-Perdata yang berjudul ”Perikatan yang lahir
tersebut apabila tidak dipenuhi dapat dikenakan
dari ”Kontrak” dan ”Perjanjian” menunjukkan
sanksi menurut hukum.9
kepada kita bahwa kata perjanjian dan kontrak menurut buku III KUH-Perdata adalah sama dan
Selanjutnya Abdulkadir menjelaskan berdasarkan
cara penyebutannya adalah secara berturut-turut
sumberi perikatan yaitu perjanjian dan undang-
seperti
undang maka hubungan hukum dapat dibagi
menunjukkan bahwa pembuat undang-undang
menjadi dua yaitu :
menganggap
1.
2.
Hubungan
hukum
yang
terjadi
karena
disengaja
bahwa
dengan
kedua
tujuan
istilah
untuk
tersebut
mempunyai arti yang sama11.
perjanjian
Berdasarkan KUH-Perdata dalam Pasal 1313
Artinya kedua belah pihak kreditur dan
KUH-Perdata bahwa suatu perjanjian adalah suatu
debitur dengan sengaja bersepakat saling
perbuatan dengan mana satu orang atau lebih
mengikat diri, dimana dalam perikatan
mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau
terdapat hak dan kewajiban yang harus
lebih.
dipenuhi oleh masing-masing pihak. Pihak
Sedangkan
debitur wajib memenuhi prestasi dan pihak
merumuskan kembali definisi Pasal 1313 KUH-
kreditur berhak atas prestasi.
Perdata adalah sebagai berikut :
Hubungan
hukum
yang
terjadi
karena
menurut
Abdulkadir
Muhammad
”Perjanjian adalah suatu persetujuan dengan mana
undang-undang
dua orang atau lebih saling mengikatkan diri
Artinya hak dan kewajiban kreditur dan
untuk melaksanakan sesuatu hal dalam lapangan
debitur ditetapkan oleh undang-undang, pihak
harta kekayaan12.”
debitur
Unsur-unsur perjanjian tersebut terdiri dari :
dan
kreditur
wajib
memenuhi
ketentuan undang-undang. Undang-undang
1. Ada pihak-pihak
mewajibkan debitur berprestasi dan kreditur
2. Ada persetujuan antara pihak-pihak
berhak atas prestasi. Dimana di dalam 10
Op Cit, Abdulkadir.hlm.4 Ibid, hlm. 13 12 Ibid, hlm 15 11
9
Op Cit, Abdulkadir.hlm.2
978-979-636-147-2 Seminar Nasional dan Call for Papers SANCALL 2013 “PERAN PERBANKAN SYARIAH DALAM PENGUATAN KAPASITAS UMKM MENUJU KEMANDIRIAN EKONOMI NASIONAL” 506 23 MARET 2013
3. Ada tujuan yang akan dicapai
2. Melaksanakan apa yang dijanjikan, tidak
4. Ada prestasi yang akan dilaksanakan
sebagaimana yang dijanjikan;
5. Ada bentu tertentu, lisan atau tulisan 6. Ada
syarat-syarat
tertentu
3. Melakukan
sebagai
isi
apa
yang
dijanjikan
tetapi
terlambat;
perjanjian Berdasarkan uraian tersebut perjanjian pinjaman Sedangkan
kelalaian
(wanprestasi)
menurut
dana abadi merupakan hubungan yang terjadi
Wiryono, wanprestasi (default atau non fulfiment
berdasarkan perjanjian, pihak-pihak yang terlibat
ataupun yang disebut juga dengan istilah breach
dalam hubungan hukum perjanjian tersebut adalah
of contract) adalah tidak dilaksanakan prestasi
subjek dalam hubungan ini. Pihak-pihak tersebut
atau kewajiban sebagaimana mestinya yang
adalah sebagai berikut :
dibebankan oleh kontrak terhadap pihak-pihak
1. Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
tertentu seperti yang disebutkan dalam kontrak
(UMKM) adalah orang yang memiliki usaha
yang bersangkutan13.
kecil yang menjadi peminjam modal kerja dana abadi di Unit Pelaksana Teknis Dinas
Berkaitan dengan wanprestasi diatur dalam Pasal
Perkuatan Permodalan Koperasi Usaha Mikro,
1238 KUH-Perdata, apabila seseorang telah tidak
Kecil dan Menengah (UPTD PP-KUMKM).
melaksanakan prestasinya sesuai ketentuan dalam
Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
kontrak, maka pada umumnya (dengan beberapa
(UMKM).
pengecualian) tidak dengan sendirinya dia telah
2. Unit Pelaksana Teknis Dinas Perkuatan
melakukan wanprestasi. Apabila tidak ditentukan
Permodalan Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan
lain dalam kontrak atau dalam undang-undang,
Menengah
maka wanprestasinya si debitur resmi terjadi
Badan
setelah debitur dinyatakan lalai oleh kreditur
melaksanakan
(ingebrehstelling) yakni dengan dikeluarkannya
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
(UPTD
Layanan
PP-KUMKM) Umum
program
Daerah
perkuatan
adalah yang modal
“akta lalai” oleh pihak kreditur.
dasar hukum pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil
Wanprestasi (kelalaian/kealpaan) seorang debitor
dan Menengah (UMKM) meliputi Undang-
dapat berupa :
Undang Nomor 20 Tahun 2008, Peraturan
1. Tidak melakukan apa yang disanggupi untuk
Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007,
dilakukannya;
Peraturan Gubernur Nomor 39 Tahun 2008 dan SK
Gubernur
Nomor
G/318b/B.V/HK/2008.
Pemberdayaan
Usaha
Mikro,
Kecil
dan
13
R. Wiryono Prodjodikoro. Asas-asas Hukum Perjanjian. Cet. VI. Sumur. Bandung. 1996. hlm. 54
Menengah (UMKM) melalui pinjaman kredit 978-979-636-147-2 Seminar Nasional dan Call for Papers SANCALL 2013 “PERAN PERBANKAN SYARIAH DALAM PENGUATAN KAPASITAS UMKM MENUJU KEMANDIRIAN EKONOMI NASIONAL” 507 23 MARET 2013
dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas
pihak sepakat untuk terikat dalam perjanjian
Perkuatan Permodalan Koperasi Usaha Mikro,
pinjaman modal kerja dana abadi. Perjanjian ini
Kecil dan Menengah (UPTD PP-KUMKM)
menimbulkan hubungan hukum yang berisikan
merupakan badan yang dibentuk oleh Pemerintah
kewajiban
Daerah Provinsi Lampung dalam hal ini Dinas
Pelaksanaan
Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
kewajiban dan hak masing-masing pihak adalah
(UMKM) Perindustrian dan Perdagangan. Dana
sebagaimana
diatur
dalam
perjanjian
abadi
Perundang-Undangan
yang
menjadi
merupakan
dana
bergulir
yang
dan
hak
masing-masing
perjanjian
dalam
pihak.
pemenuhan
dan dasar
diprogramkan Unit Pelaksana Teknis Dinas
pinjaman modal kerja dana abadi yaitu Undang-
Perkuatan Permodalan Koperasi Usaha Mikro,
Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha
Kecil dan Menengah (UPTD PP-KUMKM)
Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) serta
sebagai bentuk pemberian perkuatan modal untuk
Peraturan Gubernur Nomor 39 Tahun 2008.
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) berdasarkan Peraturan Gubernur.
D. Metode Penelitian
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
1. Jenis Penelitian
yang dapat menjadi mitra binaan dari Unit
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
Pelaksana Teknis Dinas Perkuatan Permodalan
hukum
Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
normatif-empiris
(UPTD PP-KUMKM) adalah Usaha Mikro, Kecil
mengenai pemberlakuan/implementasi ketentuan
dan Menengah (UMKM) yang memenuhi kriteria
hukum
yang telah ditentukan Unit Pelaksana Teknis
normatif-empiris adalah pada “penerapan hukum
Dinas Perkuatan Permodalan Koperasi Usaha
dan
Mikro,
normatifnya
Kecil
dan
Menengah
(UPTD
PP-
normatif-empiris. adalah
normatif.
Fokus
Penelitian
hukum
penelitian
hukum
penelitian
implementasinya”ketentuan adalah
peraturan
hukum hukum
perundang-
KUMKM). Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
undangan yang terkait dengan perkuatan modal
(UMKM) yang memenuhi kriteria penerima
untuk
pinjaman selanjutnya memenuhi syarat dan
empirisnya
prosedur
implementasi
yang
telah
ditetapkan
oleh
Unit
usaha
kecil adalah peraturan
sedangkan
penelitian
pemberlakuan
atau
perundang-undangan
Pelaksana Teknis Dinas Perkuatan Permodalan
tersebut dalam praktek perkuatan modal untuk
Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
usaha kecil yang dilakukan oleh Unit Pelaksana
(UPTD
mendapatkan
Teknis Dinas Perkuatan Permodalan Koperasi
pinjaman modal kerja dana abadi. Setelah
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UPTD PP-
terpenuhi syarat dan prosedur oleh Usaha Mikro,
KUMKM).
PP-KUMKM)
untuk
Kecil dan Menengah (UMKM) maka kedua belah 978-979-636-147-2 Seminar Nasional dan Call for Papers SANCALL 2013 “PERAN PERBANKAN SYARIAH DALAM PENGUATAN KAPASITAS UMKM MENUJU KEMANDIRIAN EKONOMI NASIONAL” 508 23 MARET 2013
Tipe penelitian hukum yang digunakan adalah penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif,
a. Ciri-ciri usaha mikro 1). Jenis barang/komoditi usahanya tidak
yaitu penelitian yang menggambarkan secara jelas
selalu
dan rinci serta sistematis mengenai pelaksanaan
berganti;
perjanjian pinjaman modal kerja dana abadi sebagai bentuk perkuatan modal oleh Unit
tetap,
sewaktu-waktu
dapat
2). Tempat usahanya tidak selalu menetap, sewaktu-waktu dapat pindah tempat;
Pelaksana Teknis Dinas Perkuatan Permodalan
3). Belum melakukan administrasi keuangan
Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
yang sederhana sekalipun, dan tidak
(UPTD PP-KUMKM) yang meliputi kriteria
memisahkan keuangan keluarga dengan
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
keuangan usaha;
penerima pinjaman dana abadi, pelaksanaan
4). Sumber daya manusianya (pengusahanya)
perjanjian pinjaman modal kerja dana abadi dan
belum memiliki jiwa wirausaha yang
penyelesaian jika terjadi wanprestasi.
memadai; 5). Tingkat pendidikan rata-rata relatif sangat rendah;
TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Tentang Usaha Mikro Kecil dan
6). Umumnya belum akses kepada perbankan, namun sebagian dari mereka sudah akses
Menengah (UMKM) Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008
ke lembaga keuangan non bank;
dijabarkan secara rinci mengenai pengertian
7). Umumnya tidak memiliki izin usaha atau
UMKM secara satu-persatu yaitu Pasal 1 Undang-
persyaratan legalitas lainnya termasuk
Undang Nomor 20 Tahun 2008.
NPWP.
1. Usaha Mikro
2. Usaha Kecil
Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang
Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif
perorangan dan/atau badan usaha perorangan
yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang
yang
perorangan atau badan usaha
memenuhi
sebagaimana
kriteria
diatur
Usaha
yang bukan
Undang-Undang
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang
ini.Kriterianya adalah adalah memiliki kekayaan
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima
bagian baik langsung maupun tidak langsung dari
puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan
usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi
bangunan tempat usaha; atau memiliki hasil
kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud
penjualan
dalam Undang-Undang ini. Kriteria Usaha Kecil
tahunan
dalam
Mikro
paling
Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
banyak
adalah memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai 978-979-636-147-2 Seminar Nasional dan Call for Papers SANCALL 2013 “PERAN PERBANKAN SYARIAH DALAM PENGUATAN KAPASITAS UMKM MENUJU KEMANDIRIAN EKONOMI NASIONAL” 509 23 MARET 2013
dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai,
ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan
atau menjadi bagian baik langsung maupun
bangunan tempat usaha; atau memiliki hasil
tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha
penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00
besar dengan jumlah kekayaan bersih atau
(tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling
hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur
banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima
dalam Undang-Undang ini. Kriteria
ratus juta rupiah).
Menengah adalah memiliki kekayaan bersih
a). Ciri-ciri usaha kecil
lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta
1). Jenis barang/komoditi yang diusahakan
rupiah)
sampai
dengan
paling
Usaha
banyak
umumnya sudah tetap tidak gampang
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah)
berubah;
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
2). Lokasi/tempat usaha umumnya sudah menetap tidak berpindah-pindah; 3). Pada
umumnya
administrasi
sudah
keuangan
lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar
melakukan
walau
masih
sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai
dipisahkan
dengan
keuangan
keluarga, sudah membuat neraca usaha;
legalitas lainnya termasuk NPWP;
memiliki
manusia
pengalaman
banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah). a). Ciri-ciri usaha menengah
dan organisasi yang lebih baik, lebih teratur bahkan lebih modern, dengan
(pengusaha) dalam
lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling
1). Pada umumnya telah memiliki manajemen
4). Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan
5). Sumberdaya
usaha; atau memiliki hasil penjualan tahunan
berwira
usaha;
pembagian tugas yang jelas antara lain, bagian keuangan, bagian pemasaran dan bagian produksi;
6). Sebagian sudah akses ke perbankan dalam hal keperluan modal;
2). Telah melakukan manajemen keuangan dengan
7). Sebagian besar belum dapat membuat
menerapkan
sistem
akuntansi
dengan teratur, sehingga memudahkan
manajemen usaha dengan baik seperti
untuk
business planning.
pemeriksaan termasuk oleh perbankan;
auditing
dan
penilaian
atau
3). Telah melakukan aturan atau pengelolaan
3. Usaha Menengah Usaha Menengah adalah usaha ekonomi
dan organisasi perburuhan, telah ada
produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
Jamsostek, pemeliharaan kesehatan dll;
oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
4). Sudah
memiliki
segala
persyaratan
legalitas antara lain izin tetangga, izin 978-979-636-147-2
Seminar Nasional dan Call for Papers SANCALL 2013 “PERAN PERBANKAN SYARIAH DALAM PENGUATAN KAPASITAS UMKM MENUJU KEMANDIRIAN EKONOMI NASIONAL” 510 23 MARET 2013
usaha,
izin
tempat,
NPWP,
upaya
B. Tinjauan
pengelolaan lingkungan dll; 5). Sudah
akses
kepada
Terhadap
Perjanjian
pada
Umumnya
sumber-sumber
1. Pengertian Perjanjian Dikalangan masyarakat banyak yang menganggap
pendanaan perbankan; 6). Pada umumnya telah memiliki sumber
bahwa perjanjian adalah sama dengan perikatan.
daya manusia yang terlatih dan terdidik.
Ini adalah pendapat yang salah karena perjanjian
Secara umum menurut Pandji Anoraga dan H.
adalah salah satu sumber dari perikatan. Perikatan
Djoko Sudantoko sektor usaha kecil memiliki
lahir apabila ada dua orang atau lebih yang saling
karakteristik sebagai berikut :
berjanji untuk melaksanakan suatu hal yang
a. Sistem pembukuan yang relatif sederhana dan
mengakibatkan terjadinya hubungan antara dua
cenderung
tidak
mengikuti
kaidah
orang atau lebih tersebut.
administrasi pembukuan standar. Kadangkala
Pengertian perikatan atau verbintenis yaitu suatu
pembukuan tidak di Up to date, sehingga sulit
hubungan hukum dalam dua pihak, dimana satu
untuk menilai kinerja usahanya.
pihak ada hak dan dilain pihak ada kewajiban.
b. Margin usaha yang cenderung tipis mengingat
Hubungan hukum ini merupakan suatu akibat hukum dari suatu perjanjian atau peristiwa hukum
persaingan yang sangat tinggi.
lain
c. Modal terbatas. d. Pengalaman manajerial
dalam mengelola
yang
menimbulkan
perikatan.
Dengan
demikian hubungan hukum dalam perjanjian bukanlah suatu hubungan yang dapat timbul
perusahaan masih sangat terbatas. e. Skala ekonomi yang terlalu kecil, sehingga
dengan sendirinya, akan tetapi hubungan ini
sulit mengharapkan untuk mampu menekan
terecipta
biaya mencapai titik efisiensi jangka panjang.
Tindakan hukum yang dilakukan oleh para pihak
f. Kemampuan pemasaran dan negosiasi serta
g. Kemampuan untuk memperoleh sumber dana dari
pasar
modal
rendah,
mengingat
adanya
tindakan
hukum.
diberi hak oleh pihak lain untuk memperoleh prestasi,
diversifikasi pasar sangat terbatas.
karena
sedangkan
pihak
lain
itupun
menyediakan diri dibebani dengan kewajiban untuk suatu prestasi.15
keterbatasan dalam sistem administrasinya.
Berdasarkan dari definisi di atas maka yang
Untuk mendapatkan dana dari pasar modal,
dimaksud
sebuah perusahaan harus mengikuti sistem
hubungan hukum antara dua orang atau lebih
administrasi standar dan harus transparan14.
berdasarkan kata sepakat untuk menimbulkan
dengan
perjanjian
adalah
suatu
suatu akibat hukum sesuai peraturan atau kaidah 14
Anoraga, Pandji dan H. Djoko Sudantoko, Koperasi, Kewirausahaan, dan Usaha Kecil. Rineka Cipta, Jakarta, 2002. hlm.20
15
Abul Kadir Muhammad. Hukum Perikatan. Cet. VI. PT. Aditya Bakti. Bandung. 1992. hlm. 13 978-979-636-147-2 Seminar Nasional dan Call for Papers SANCALL 2013 “PERAN PERBANKAN SYARIAH DALAM PENGUATAN KAPASITAS UMKM MENUJU KEMANDIRIAN EKONOMI NASIONAL” 511 23 MARET 2013
yang
mengikat
dijalankan.
mereka
untuk
ditaati
Kesepakatan
antara
para
dan pihak
Rutten
dalam
bukunya
Purwahid
Patrik
merumuskan kembali bahwa :
tersebut akan menimbulkan suatu hak dan
”Perjanjian adalah perbuatan hukum yang terjadi
kewajiban yang jika dilanggar akan ada akibat
sesuai dengan formalitas -formalitas dari perturan
hukumnya atau akan dikenai sanksi.
hukum yang ada, tergantung dari persesuaian
Mengenai perjanjian itu sendiri diatur dalam buku
kehendak dua atau lebih orang-orang yang
III KUH-Perdata yang berjudul ”Perikatan yang
ditujukan untuk timbulnya akibat hukum demi
lahir
”Perjanjian”
kepentingan salah satu atas beban pihak lain atau
menunjukkan kepada kita bahwa kata perjanjian
demi kepentingan dan atas beban masing-masing
dan kontrak menurut buku III KUH-Perdata
pihak secara timbal balik.”17
adalah sama dan cara penyebutannya adalah
Pendapat senada juga diungkapkan oleh Wirjoni
secara berturut-turut seperti disengaja dengan
Prodjodikoro
tujuan untuk menunjukkan bahwa pembuat
sebagai suatu perhubungan hukum mengenai
undang-undang menganggap bahwa kedua istilah
harta benda antara kedua belah pihak, dalam
tersebut mempunyai arti yang sama.16
mana suatu pihak berjanji atau dianggap berjanji
Menurut KUH-Perdata dalam Pasal 1313 KUH-
untuk melakukan sesuatu hal, sedang pihak lain
Perdata bahwa suatu perjanjian adalah suatu
berhak untuk menuntut pelaksanaan janji itu.
perbuatan dengan mana satu orang atau lebih
Sedangkan
mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau
merumuskan kembali definisi Pasal 1313 KUH-
lebih.
Perdata adalah sebagai berikut :
Rumusan ini menurut para Sarjana kurang
”Perjanjian adalah suatu persetujuan dengan mana
lengkap,
kelemahan-
dua orang atau lebih saling mengikatkan diri
kelemahan dan bahkan dikatakan terlalu luas
untuk melaksanakan sesuatu hal dalam lapangan
karena istilah perbuatan yang dipakai akan
harta kekayaan.”
mencakup juga perbuatan melawan hukum. Dari
Dari
rumusan tersebut hanya menyangkut perjanjian
tersebut di atas, jika disimpulkan maka unsur-
sepihak saja dan merupakan perbuatan yang tidak
unsur perjanjian terdiri dari :18
mengandung
1). Ada pihak-pihak
dari
”Kontrak”
banyak
dan
mengandung
konsensus
atau
tanpa
adanya
yang
menurut
rumusan
mengartikan
Abdulkadir
pengertian
perjanjian
Muhammad
perjanjian
seperti
kehendak untuk menimbulkan akibat hukum serta
Sedikitnya dua orang, pihak ini disebut subyek
tanpa tujuan.
perjanjian. Subyek perjanjian dapat manusia 17
16
Ibid, hlm.14
Purwahid Patrik.Dasar-dasar Hukum Perikatan (Perikatan Yang Lahir Dari Undang-undang dan Perjanjian). Mandar Maju. Bandung. 1994.hlm. 39 18 Ibid, hlm.40 978-979-636-147-2 Seminar Nasional dan Call for Papers SANCALL 2013 “PERAN PERBANKAN SYARIAH DALAM PENGUATAN KAPASITAS UMKM MENUJU KEMANDIRIAN EKONOMI NASIONAL” 512 23 MARET 2013
maupun badan hukum seperti yang diterapkan
ketentuan Undang-undang yang menyebutkan
Undang-undang. Subyek perjanjian adalah
bahwa hanya dengan bentuk tertentu suatu
pihak-pihak
perjanjian mempunyai kekuatan mengikat dan
yang
terikat
dengan
suatu
perjanjian. KUH-Perdata membedakan 3 (tiga) golongan yang tersangkut dalam perjanjian
bukti yang kuat. 6). Ada
syarat-syarat
tertentu
sebagai
isi
yaitu,19
perjanjian
a. Para pihak yang mengadakan perjanjian
Syarat-syarat tertentu itu dapat diketahui hak dan kewajiban Dari para pihak. Syarat-syarat
itu sendiri b. Para ahli waris mereka dan mereka yang
terdiri
dari
syarat
pokok
yang
menimbulkan hak dan kewajiban pokok.
mendapat hak daripadanya
Dari rumusan mengenai perjanjian menurut
c. Pihak ketiga
Rutten tersebut di atas, maka faktor persesuaian
2). Ada persetujuan antara pihak-pihak Persetujuan
ini
antara
pihak-pihak
tersebut
kehendak
antara
kedua
berlakunya
Dalam perundingan umumnya dibicarakan
menimbulkan akibat hukum.
mengenai syarat-syarat dan obyek perjanjian
2. Asas Perjanjian
itu, maka timbullah perjanjian.
Dalam bahasa Inggris asas adalah principle, asas dalam
hukum
perjanjian
mendasari
sifatnya tetap bukan suatu perundangan.
3). Ada tujuan yang akan dicapai
suatu
pihak
merupakan
untuk
sesuatu
dapat
yang
Mengenai tujuan para pihak hendaknya tidak
melahirkan
bertentangan
umum,
hukum, merupakan ratio legis dari aturan ataupun
kesusiolaan, dan tidak dilarang oleh Undang-
peraturan hukum, dengan demikian asas hukum
undang.
lebih abstrak dari aturan atau peraturan hukum.20
dengan
ketertiban
4). Ada prestasi yang akan dilaksanakan
peraturan-peraturan/aturan-aturan
Asas hukum mengandung nilai-nilai dan tuntutan-
Prestasi merupakan kewajioban yang harus
tuntutan etis, dalam suatu peraturan mungkin
dipenuhi oleh pihak-pihak sesuai dengan
tidak menemukan pertimbangan etis, tetapi asas
syarat-syarat perjanjian, misalnya pembeli
hukum menunjukkan adanya tuntutan etis, atau
berkewajiban untuk membayar harga barang
setidaknya dapat dirasakan adanya petunjuk ke
dan
arah tersebut.21
penjual
berkewajiban
menyerahkan
barang.
Asas berlakunya suatu perjanjian di atur dalam
5). Ada bentu tertentu, lisan atau tulisan
Pasal 1315 KUH- Perdata yang berbunyi :
Perlunya bentuk tertentu ini karena ada
19
Ibid, hlm.41
20
Rusli Effendy. Dkk,. Teori Hukum, Hasanuddin University Press, Ujung Pandang, 1991, hlm.28 21 Satjipto Rahardjo dalam bukunya Rusli Effendy. Dkk, Teori Hukum, Loc Cit. hlm.43 978-979-636-147-2 Seminar Nasional dan Call for Papers SANCALL 2013 “PERAN PERBANKAN SYARIAH DALAM PENGUATAN KAPASITAS UMKM MENUJU KEMANDIRIAN EKONOMI NASIONAL” 513 23 MARET 2013
“Pada umumnya tidak seorangpun dapat
dalam Pasal 1337 KUH-Perdata disebutkan ”suatu
mengikatkan diri atas nama sendiri atau meminta
sebab adalah terlarang apabila dilarang oleh
ditetapkannya suatu janji dari pada untuk dirinya
ketentuan undang-undang, ketertiban umum dan
sendiri.”
kesusilaan.
Asas-asas umum dalam perjanjian meliputi :
b. Asas Konsensualisme
a. Asas Kebebasan Berkontrak
Setiap perjanjian yang dibuat dengan sah berlaku
Asas kebebasan berkontrak akibatnya adalah
sebagai Undang-Undang bagi para pembuatnya.
orang bebas mengadakan suatu perjanjian dengan
Rumusan ini dapat ditemukan dalam Pasal 1338
orang lain mengenai apa saja dalam bentuk
ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Perdata,
apapun.
selanjutnya dipertegas kembali dengan ketentuan
Ketentuan
mengenai
asas
ayat (2) yang menyatakan bahwa perjanjian yang
kebebasab berkontrak ini dapat dijumpai pada
telah disepakati tersebut tidak dapat ditarik
Pasal
kembali secara sepihak oleh salah satu pihak
1338
ayat
adanya
(1)
adanya
KUH-Perdata
yang
menerangkan :
dalam
perjanjian
”Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku
persetujuan dari lawan pihaknya dalam perjanjian
sebagai undang-undang bagi yang membuatnya”
atau dalam hal-hal dimana oleh Undang-Undang
Dari Pasal tersebut di atas juga dapat disimpulkan
dinyatakan cukup adanya alasan untuk itu.23
hukum perjanjian menganut sistem terbuka.
Secara
Pasal-pasal dalam hukum perjanjian merupakan
menghubungkan dan memperlakukan ketentuan
apa yang dinamakan hukum pelengkap (optional
sebagaimana diatur dalam Pasal 1320 Kitab
law), yang artinya pasal-pasal tersebut boleh
Undang-Undang Hukum Perdata sebagai asas
disimpangi manakala dikehendaki oleh para pihak
kebebasan berkontrak dalam hukum perjanjian.24
yang membuat perjanjian.22
c. Asas Pacta Sunt Sarvanda
Dengan digunakan istilah ”semua” dalam Pasal
Asas ini menyatakan bahwa perjanjian itu
1338 KUH-Perdatam maka pembentuk undang-
mengikat kedua belah pihak. Asas ini tercermin
undang menunjukkan bahwa perjanjian yang
dalam Pasal 1338 ayat (1) KUH-Perdata yang
dimaksud itu bukan saja hanya semata-mata
menyatakan :
perjanjian bernama, tetapi juga perjanjian tak
”Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku
bernama.
sebagai
Kebebasan yang diberikan oleh undang-undang
membuatnya”
umum,
tersebut
kalangan
undang-undang
tanpa
ilmuwan
bagi
mereka
adanya
hukum
yang
bukan berarti tanpa batas sama sekali, karena 23
22
Abdul Kadir Muhammad. Loc Cit.hlm.25.
Mariam Darus Badrulzaman, Aneka Hukum Bisnis, Alumni. Bandung. 1994. Hlm. 42 24 Ibid, hlm.44 978-979-636-147-2 Seminar Nasional dan Call for Papers SANCALL 2013 “PERAN PERBANKAN SYARIAH DALAM PENGUATAN KAPASITAS UMKM MENUJU KEMANDIRIAN EKONOMI NASIONAL” 514 23 MARET 2013
Jadi dengan demikian pihak ketiga tidak dapat
debitor, namun kreditor memikul pula beban
mendapat kerugian karena perbuatan mereka dan
untuk melaksanakan perjanjian itu dengan itikad
juga tidak mendapatkan keuntungan darinya,
baik, dapat dilihat di sini bahwa kedudukan
kecuali kalau perjanjian tersebut dimaksudkan
kreditor
untuk pihak ketiga. Maksud asas ini dalam suatu
kewajibannya untuk memperhatikan itikad baik,
perjanjian tidak lain untuk mendapatkan kepastian
sehingga
hukum bagi para pihak yang telah membuat
seimbang.28
perjanjian.25
g. Asas Moral
d. Asas Kekuatan Mengikat
Asas ini terlihat dalam perikatan wajar, dimana
Demikian seterusnya dapat ditarik kesimpulan
suatu perbuatan sukarela dari seseorang tidak
bahwa di dalam perjanjian terkandung suatu asas
menimbulkan hak baginya untuk menggugat
kekuatan mengikat. Terikatnya para pihak pada
kontraprestasi dari pihak debitor. Juga hal ini
apa
terlihat
yang diperjanjikan dan juga terhadap
yang
kuat
kedudukan
di
dalam
diimbangi
kreditor
dan
zaakqaarneming,
dengan
debitor
dimana
beberapa unsur lain sepanjang dikehendaki oleh
seseorang yang melakukan suatu perbuatan
kebiasaan dan kepatuhan, dan kebiasaan akan
dengan sukarela (moral) yang bersangkutan
mengikat para pihak.
26
mempunyai
kewajiban
(hukum)
untuk
e. Asas Persamaan Hak
meneruskan dan menyelesaikan perbuatannya,
Asas ini menempatkan para pihak di dalam
asas ini terdapat dalam Pasal 1339 KUH-Perdata.
persamaan derajat, tidak ada perbedaan, walaupun
Faktor-faktor yang memberikan motivasi pada
ada
kepercayaan,
yang bersangkutan untuk melakukan perbuatan
kekuasaan, jabatan dan lain-lain, masing-masing
hukum adalah berdasarkan pada “kesusilaan”
pihak wajib melihat adanya persamaan ini dan
(moral), sebagai panggilan dari hati nuraninya.29
mengharuskan kedua pihak untuk menghormati
h. Asas Kepatutan
satu sama lain sebagai manusia ciptaan Tuhan.27
Asas ini dituangkan dalam Pasal 1339 KUH-
f. Asas Keseimbangan
Perdata, asas kepatutan disini berkaitan dengan
Asas ini menghendaki kedua pihak untuk
ketentuan mengenai isi perjanjian.
memenuhi dan melaksanakan perjanjian itu, asas
i. Asas Kebiasaan
keseimbangan ini merupakan kelanjutan dari asas
Asas ini diatur dalam Pasal 1339 jo. 1347 KUH-
persamaan, kreditor mempunyai kekuatan untuk
Perdata, yang dipandang sebagai bagian dari
menuntut pelunasan prestasi melalui kekayaan
perjanjian. Suatu perjanjian tidak hanya mengikat
perbedaan
kulit
bangsa,
untuk hal-hal yang diatur secara tegas, tetapi juga 25
Ibid,hlm.17 Ibid,hlm,19 27 Ibid, hlm.20 26
28 29
Ibid,hlm.21 Abdul Kadir Muhammad. Loc.Cit.hlm.27 978-979-636-147-2
Seminar Nasional dan Call for Papers SANCALL 2013 “PERAN PERBANKAN SYARIAH DALAM PENGUATAN KAPASITAS UMKM MENUJU KEMANDIRIAN EKONOMI NASIONAL” 515 23 MARET 2013
hal-hal yang dalam keadaan dan kebiasaan yang
Jadi perjanjian yang telah dibuat itu mengikat
diikuti.
juga selama tidak dibatalkan atas permintaan.
j. Asas Kepastian Hukum
4. Bentuk dan Isi Perjanjian
Perjanjian sebagai suatu figure hukum harus
Mengenai bentuk perjanjian dalam KUH-Perdata
mengandung kepastian hukum. Kepastian ini
tidak menyebutkan secara khusus mengenai
terungkap dari kekuatan mengikat perjanjian itu,
bentuk suatu perjanjian yang diperbolehkan
yaitu sebagai undang-undang bagi para pihak.
dibuat sehingga perjanjian boleh dibuat dalam
3. Syarat Sahnya Suatu Perjanjian
bentuk tetulis maupun lisan. Perjanjian dalam
Suatu perjanjian agar sah menurut hukum maka
bentuk tetulis mempunyai kelebihan daripada
harus
telah
perjanjian dalam bentuk lisan yaitu apabila ada
ditetapkan undang-undang, yaitu diatur dalam
permasalahan atau sengketa antara para pihak
Pasal 1320 KUH-Perdata, yang menyebutkan
dikemudioan hari mengenai isi perjanjian maka
bahwa syarat sahnya perjanjian adalah :30
perjanjian bentuk tertulislah yang dapat dijadikan
a. Adanya kesepakatan di antara para pihak
bukti yang mempunyai kekuatan hukum yang
b. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan
kuat.31
c. Suatu hal tertentu
Dalam suatu perjanjian sebenarnya yang penting
d. Suatu sebab yang halal
adalah isinya. Keterikatan para pihak dalam
Dua syarat yang pertama yaitu sepakat mereka
perjanjian adalah keterikatan pada isi perjanjian.
yang mengikatkan dirinya dan cakap untuk
Karena isinya mereka tentukan sendiri, maka
membuat suatu perjanjian dinamakan syarat
salah satu pihak sebenarnya terikat bukan karena
subyektif. Karena syarat tersebut mengenai orang
ia menghendaki tetapi karena ia memenuhi
atau
janjianya.
memenuhi
subyek
yang
syarat-syarat
mengadakan
yang
perjanjian
sedangkan dua syarat yang terakhir dinamakan
Berkaitan dengan isi dalam suatu perjanjian erat
syarat obyektif karena mengenai obyek dari
kaitannya dengan Pasal 1337 KUH-Perdata,
perbuatan hokum yang dilakukan.
dimana dinyatakan :
Dalam hal syarat obyektif jika tidak terpenuhi
Suatu sebab adalah terlarang apabila oleh
maka akibat yang terjadi perjanjioan tersebut
Undang-undang atau apabila berlawanan dengan
batal demi hokum. Dalam syarat subyektif tidak
kesusilaan
terpenuhi perjanjian tersebut bukan batal demi
perjanjian yang tidak jelas atau diterima dengan
hokum tetapi salah satu pihak mempunyai hak
isi yang lain oleh lawan janjinya, maka perlu
untuk meminta supaya perjanjian itu dibatalkan.
dicari apa sebenarmnya maksud para pihak untuk
30
R. Soebekti. Pokok-pokok Hukum Perjanjian. PT. Intermasa. Jakarta. 1992. hlm 102
baik
dan
ketertiban
umum.
Isi
31
R. Wiryono Prodjodikoro. Asas-asas Hukum Perjanjian. Cet. VI. Sumur. Bandung. 1996. hlm. 54 978-979-636-147-2 Seminar Nasional dan Call for Papers SANCALL 2013 “PERAN PERBANKAN SYARIAH DALAM PENGUATAN KAPASITAS UMKM MENUJU KEMANDIRIAN EKONOMI NASIONAL” 516 23 MARET 2013
menetapkan perjanjian.32
pelaksanaan hal-hal yang tertulis dalam suatu
Perjanjian yang dibuat secara sah tidak hanya
kontrak oleh pihak yang telah mengikatkan
mengikat untuk hal-hal
yang secara tegas
diri untuk itu, pelaksanaan mana sesuai
dunyatakan didalamnya, tetapi juga untuk segala
dengan “term” dan “condition” sebagaimana
sesuatu yang menurut sifat perjanjian, diharuskan
disebutkan
oleh kepatutan, kebiasaan dan Undang-undang.
bersangkutan.33
Pasal 1321 KUH-Perdata memberikan ketentuan
Wanprestasi
bahwa tidak sahnya suatu perjanjian karena
debitor dapat berupa :
adanya kekhilafan, paksaan atau penipuan, maka
a. Tidak melakukan apa yang disanggupi
perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik
dalam
kontrak
yang
(kelalaian/kealpaan)
seorang
untuk dilakukannya; b. Melaksanakan apa yang dijanjikan, tidak
sesuai Pasal 1338 KUH- Perdata, yang isinya : “Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku
sebagaimana yang dijanjikan; c. Melakukan apa yang dijanjikan tetapi
sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya. Perjanjian-perjanjian itu tidak dapat ditarik kembali selain dengan sepakat kedua belah pihak, atau karena alasan-alasan yang oleh
terlambat; d. Melakukan
sesuatu
yang
menurut
perjanjian tidak boleh dilakukan.34 2. Akibat Wanprestasi
undang-undang dinyatakan cukup untuk itu.
Secara sederhana wanprestasi adalah tidak
Perjanjian-perjanjian harus dilaksanakan dengan
melakukan prestasi, atau melakukan prestasi,
itikad baik”.
tetapi yang dilaksanakan tidak tepat waktu dan tidak sesuai dengan yang seharusnya. Jadi,
C. Wanprestasi dalam Perjanjian
debitor telah melakukan wanprestasi karena
1. Pengertian Wanprestasi
dia tidak mau atau terlambat melaksanakan
Berdasarkan Pasal 1234 KUH-Perdata Obyek
prestasi dan waktu yang ditentukan, atau tidak
dari perikatan adalah prestasi, yaitu debitor
sesuai menurut apa yang semestinya, dan ini
berkewajiban atas suatu prestasi dan kreditor
merupakan suatu pelanggaran hukum atau
berhak atas suatu prestasi. Ujud dari prestasi
tindakan melawan hukum terhadap hak
adalah memberi sesuatu, berbuat sesuatu dan
kreditor, yang lebih dikenal dengan istilah
32
tidak berbuat sesuatu .
onrechtmatigedaad.35
Prestasi dalam Bahasa Inggris disebut juga dengan istilah “Performance” dalam hukum 33
kontrak 32
dimaksudkan
sebagai
suatu
Purwahid Patrik, Hukum Perdata I (Asas-asas Hukum Perikatan), Fakultas Hukum UNDIP, Semarang, 1986. hlm. 3
Munir Fuady, Hukum Kontrak (Dari Sudut Pandang Hukum Bisnis). Citra Aditya Bakti, Bandung, 2001, hlm. 137 34 Ibid, hlm.138 35 Subekti, Hukum Perjanjian, Pradnya Paramita. Jakarta. 1988. hlm. 45 978-979-636-147-2
Seminar Nasional dan Call for Papers SANCALL 2013 “PERAN PERBANKAN SYARIAH DALAM PENGUATAN KAPASITAS UMKM MENUJU KEMANDIRIAN EKONOMI NASIONAL” 517 23 MARET 2013
hukum
3. Upaya Hukum dalam Hal Terjadinya
pelengkap
atau
optional
law
Wanprestasi
(aanvulend recht).36
Apabila seseorang yang memang lalai telah
Meskipun kadang-kadang “waktunya” sudah
melakukan wanprestasi bukan karena force
diperjanjikan, satu pihak merasa bahwa waktu
majeure, akibatnya dia dapat terkena sanksi.
yang
Sanksi yang dimaksudkan itu dapat berupa :
bukanlah
a. Kewajiban
mewajibkan dia untuk melakukan prestasi
membayar
kerugian
yang
dicantumkan
dalam
merupakan
perjanjian
batas
waktu
itu yang
yang diperjanjikan. Mengenai masalah “waktu”
diderita oleh pihak lawan (ganti rugi); b. Berakibat pembatalan perjanjian;
ini, salah satu pihak dianggap telah melanggar
c. Peralihan risiko; dan
atau lalai melakukan prestasi apabila secara
d. Membayar
biaya
masalahnya
sampai
perkara di
(apabila bawa
ke
pengadilan)
tegas batas waktu yang diberikan untuk melakukan
prestasi
telah
dilampaui.
Sebaliknya apabila tidak jelas atau tidak
Dengan demikian, seseorang atau debitor
secara tegas dicantumkan kapan batas suatu
yang
prestasi
dituduh
wanprestasi
lalai
dapat
telah
melakukan
melakukan
tangkisan
harus
dilakukan,
akan
bisa
menimbulkan masalah di kemudian hari.
37
dengan cara :
Selanjutnya dapat diikuti uraian berikut ini :
a. Mengajukan adanya keadaan memaksa
a. Keadaan memaksa atau overmacht, yaitu
(overmacht atau force majeure);
keadaan yang berada di luar kekuasaan
b. Mengajukan bahwa kreditor sendiri yang
para pihak dapat dipergunakan untuk
memang lalai (ini disebut exeptio non
membela
adimpleti contractus);
tanggung jawab tidak dibebankan kepada
c. Mengajukan
bahwa
kreditor
telah
melepaskan haknya untuk menuntut ganti rugi (rechtsverwerking atau waiver).
diri
sehingga
risiko
atau
yang bersangkutan. b. Wanprestasi yang terjadi adalah bukan pelaksanaan yang mengakhiri perjanjian,
Kadang-kadang memang tidak selalu mudah
melainkan
menentukan bahwa telah terjadi kelalaian,
terjadi keadaan memaksa atau peristiwa
apalagi
tidak
yang tidak dapat dihindarkan, perjanjian
diperjanjikan secara tegas, dan ini memang
dengan persyaratan yang telah disepakati
dimungkinkan berdasarkan “sistem terbuka”
berakhir
yang mengandung “asas kebebasan” yang
terlaksanakannya perjanjian atau kontrak,
kalau
dalam
perjanjian
justru
dengan
sebaliknya.
kegagalan.
Karena
Tidak
dianut oleh hukum perjanjian. Jadi, pasal36
pasal hukum perjanjian hanya merupakan
37
Ibid, hlm.45 Ibid, hlm.47 978-979-636-147-2
Seminar Nasional dan Call for Papers SANCALL 2013 “PERAN PERBANKAN SYARIAH DALAM PENGUATAN KAPASITAS UMKM MENUJU KEMANDIRIAN EKONOMI NASIONAL” 518 23 MARET 2013
berarti juga tidak sesuai dengan apa yang
perjanjian tersebut tetapi klausul-klausulnya”39
telah diperjanjikan, dan pihak yang tidak
Kelemahan
melaksanakan perjanjian itu disebut telah
mengenai sifat (karakternya), karena ditentukan
melakukan wanprestasi.
secara sepihak dan di dalamnya ditentukan
dari
perjanjian
baku
ini
ialah
sejumlah klausul yang membebaskan kreditor dari D. Tinjauan Terhadap Perjanjian Kredit
kewajibannya (eksonerasi Klausul).
Perjanjian
perdata
Kredit berasal dari bahasa romawi “credere” yang
termasuk dalam perjanjian pinjam -meminjam
berarti percaya. Menurut HMA Savelberg dalam
yang diatur dalam Pasal 1754-1769 KUH-Perdata.
buku yang ditulis oleh Mariam Darus Badrulzman,
Menurut Pasal 1754 KUH-Perdata :
menyatakan bahwa kredit mempunyai arti :
Pinjam meminjam ialah suatu persetujuan dengan
Sebagai dasar dari setiap perikatan dan seseorang
mana pihak yang satu memberikan kepada pihak
berhak menuntut sesuatu dari orang lain. sebagai
yang lain suatu jumlah tertentu barang-barang
jaminan dan seseorang menyerahkan sesuatu pada
yang menghabisi karena pemakaian, dengan
orang lain dengan tujuan untuk memperoleh
syarat bahwa pihak yang belakangan ini akan
kembali apa yang diserahkan40
mengembalikan sejumlah yang sama dari macam
Menurut
dan keadaan yang sama pula”.
Hasanuddin Rahman, Kredit adalah pemberian
Perjanjian kredit seringkali meruapkan suatu
prestasi (misalnya uang, barang) dengan balas
perjanjian
prestasi (kontra prestasi) akan terjadi pada waktu
kredit
baku.
menurut
Yang
hukum
dimaksud
dengan
perjanjian baku adalah :38 “Perjanjian
yang
hampir
Drs.
O.R.
Simorangkir
dalam
mendatang. Dewasa ini kehidupan ekonomi seluruh
klausul-
modern adalah prestasi uang, maka transaksi
klausulnya sudah dibakukan oleh pemakainya dan
kredit menyangkut uang sebagai alat kredit yang
pihak yang lain pada dasarnya tidak mempunyai
menjadi pembahasan. Kredit berfungsi koperatif
peluang untuk merundingkan atau meminta
antara
perubahan. Yang belum dibakukan hanyalah
Si Pemberi Kredit dan Si Penerima kredit atau
beberapa hal saja, misalnya menyangkut jenis,
antara kreditor dengan debitor. Mereka menarik
harga, jumlah, warna, tempat dan beberapa hal
keuntungan dan
lain yang spesifik dari obyek yang diperjanjikan.
Singkatnya, kredit dalam arti luas didasarkan atas
Dengan kata lain yang dibakukan bukan formulir
komponen-komponen kepercayaan risiko dan
saling menanggung risiko.
39
38
Sentosa Sembiring. Hukum Perbankan. CV. Mandar Maju. Bandung. 2000. hlm. 85
Mariam Darus Badrulzaman, Hukum Bisnis, Alumni Bandung, 1998, hlm.31 40 Mariam Darus Badrulzaman, Perjanjian Kredit Bank, Alumni, Bandung, 1989, hlm.21 978-979-636-147-2 Seminar Nasional dan Call for Papers SANCALL 2013 “PERAN PERBANKAN SYARIAH DALAM PENGUATAN KAPASITAS UMKM MENUJU KEMANDIRIAN EKONOMI NASIONAL” 519 23 MARET 2013
pertukaran ekonomi di masa-masa mendatang41
b. Bank Perkreditan Rakyat42
Sedang menurut Pasal 1 angka 11 UU No.10
Salah satu kegiatan dalam usaha perbankan yang
Tahun 1998 tentang Perbankan :
paling umum adalah penyaluran kredit, dalam
“Kredit adalah penyitaan uang/tagihan yang dapat
penyaluran kredit bank harus memperhatikan
dipersamakan
prinsip-prinsip perkreditan sebagai berikut :
dengan
itu,
berdasarkan
persetujuan/kesepakatan pinjam-meminjam antara
(1) Prinsip Kepercayaan
bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
Sesuai dengan asal kata kredit yang berarti
peminjam untuk melunasi utangnya setelah
kepercayaan, maka setiap pemberian kredit
jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga”.
sebenarnya mestilah selalu dibarengi oleh
Menurut Pasal 1250 KUH-Perdata :
kepercayaan. Yakni kepercayaan dari kreditor
“Dalam tiap-tiap perikatan yang semata-mata
dan
berhubungan dengan pembayaran sejumlah uang,
sekaligus kepercayaan oleh kreditor bahwa
penggantian biaya, rugi dan bunga sekadar
kreditor dapat membayar kembali kreditnya.
disebabkan karena terlambatnya pelaksanaan,
Tentunya
hanya terdiri atas bunga yang ditentukan oleh
kepercayaan ini, oleh kreditor mestilah yang
undang-undang
biasanya diberlakukan terhadap pemberian
dengan
tidak
mengurangi
bermanfaatnya
untuk
kredit
bisa
bagi
memenuhi
debitor
unsur
peraturan-peraturan undang-undang khusus”.
suatu kredit. Karena itu timbul prinsip lain
Kredit diberikan oleh suatu lembaga yang disebut
yang disebut prinsip kehati-hatian43
Bank, menurut Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan
(2) Prinsip kehati-hatian
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang
Prinsip kehati-hatian (prudent) ini adalah salah
Perbankan, bahwa :
satu konkretisasi dari prinsip kepercayaan
“Bank
adalah
suatu
yang
dalam suatu pemberian kredit. Di samping
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
pula sebagai perwujudan dari prinsip prudent
simpanan
banking dari seluruh kegiatan perbankan44
dan
badan
usaha
menyalurkannya
kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentukbentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.
(3) Prinsip 5 C Prinsip 5 C adalah singkatan dari unsur-unsur
Menurut jenisnya bank terdiri dari : a. Bank Umum, dan
41
Rahman. Hasanuddin. Aspek-aspek Hukum Pemberian Kredit Perbankan di Indonesia. Citra Aditya Bakti. Bandung. 1998. Hlm. 95
42
C.S.T. Kansil dan Christine S.T. Kansil. Kitab Undang-Undang Hukum Perusahaan Jilid 1. Pradnya. 2001. hlm.586. 43 Merguerite S. Robinson. The Micro Finance Revolution-Revolusi Keuangan Mikro, Salemba Empat, Jakarta. 2004. hlm.388. 44 Rahman. Hasanuddin Loc Cit, hlm.97 978-979-636-147-2 Seminar Nasional dan Call for Papers SANCALL 2013 “PERAN PERBANKAN SYARIAH DALAM PENGUATAN KAPASITAS UMKM MENUJU KEMANDIRIAN EKONOMI NASIONAL” 520 23 MARET 2013
(a) Character (kepribadian)
(4) Prinsip 5 P
Salah satu unsur yang mesti diperhatikan
Prinsip 5 P terdiri dari unsur-unsur :
oleh Bank sebelum memberikan kreditnya
(a) Party (Para pihak)
adalah penilaian atas karakter kepribadian/
Para pihak merupakan titik sentral yang
watak dari calon debitornya.
diperhatikan
(b) Capacity (kemampuan)
dalam
setiap
pemberian
kredit. Untuk itu para pihak harus
Seorang calon debitor harus pula diketahui
memperoleh suatu “kepercayaan” terhadap
kemampuan bisnisnya, sehingga dapat
para
diprediksi kemampuannya untuk melunasi
Bagaimana karakternya, kemampuannya
hutangnya.
dan sebagainya.
(c) Capital (modal) Permodalan
dari
merupakan
hal
pihak,
dalam
hal
ini
debitor.
(b) Purpose (Tujuan) suatu
juga
Tujuan dari pemberian kredit juga sangat
harus
penting diketahui oleh pihak kreditor,
diketahui oleh calon kreditornya. Karena
harus dilihat apakah kredit akan digunakan
permodalan dan kemampuan keuangan
untuk hal-hal yang positif yang benar-
suatu debitor akan mempunyai korelasi
benar
langsung
perusahaan.
yang
dengan
debitor penting
tingkat
kemampuan
bayar kredit.
dapat
menaikkan
income
(c) Payment (Pembayaran)
(d) Condition of Economy (kondisi ekonomi)
Harus pula diperhatikan apakah sumber
Kondisi ekonomi secara mikro maupun
pembayaran kredit dari calon debitor
makro meruapkan faktor penting pula
cukup tersedia dan cukup aman, sehingga
untuk dianalisis sebelum suatu kredit
dengan demikian diharapkan bahwa kredit
diberikan, terutama yang berhubungan
yang akan diluncurkan tersebut dapat
langsung dengan bisnisnya pihak debitor.
dibayar kembali.
(e) Collateral (Agunan) Tidak
diragukan
(d) Profitability (Perolehan Laba) lagi
betapa
Unsur perolehan laba oleh debitor tidak
pentingnya fungsi agunan dalam setiap
kurang pula pentingnya dalam suatu
pemberian
pemberian kredit Untuk itu kredit harus
kredit.
undang-undang
bahwa
Karen itu bahkan
mensyaratkan
bahwa
dapat berantisipasi, apakah laba akan
agunan itu mesti ada dalam setiap
diperoleh oleh perusahaan lebih besar dari
pemberian kredit45
bunga pinjaman dan apakah pendapatan perusahaan dapat menutupi pembayaran
45
Ibid, hlm.99
kembali kredit cash flow dan sebagainya. 978-979-636-147-2 Seminar Nasional dan Call for Papers SANCALL 2013 “PERAN PERBANKAN SYARIAH DALAM PENGUATAN KAPASITAS UMKM MENUJU KEMANDIRIAN EKONOMI NASIONAL” 521 23 MARET 2013
(e) Protection (perlindungan)
di luar antisipasi kedua belah pihak.
Diperlukan suatu perlindungan terhadap
Terutama
kredit oleh perusahaan debitor. Untuk itu,
timbulnya wanprestasi. Untuk itu, harus
perlindungan dari kelompok perusahaan,
diperhitungkan apakah misalnya jaminan
atau jaminan dari holding atau jaminan
dan/atau asuransi barang atau kredit sudah
pribadi
cukup
pemilik
perusahaan
penting
diperhatikan.
jika
aman
dapat
untuk
menyebabkan
menutupi
risiko
tersebut.
(f) Prinsip 3R Terdiri dan unsur-unsur : (a) Returns (Hasil yang diperoleh)
Kritera Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Returns, Yakni yang merupakan basil
(UMKM) Penerima Modal Kerja Dana
yang akan diperoleh oleh debitor, dalam
Abadi
hal ini ketika telah dimanfaatkan nanti
Berdasarkan
mestilah dapat diantisipasi oleh calon
pemberdayaan merupakan tugas dan kewajiban
kreditor. mencukupi
hasil
penelitian
Artinya
perolehan
tersebut
pemerintah
yang
untuk
membayar
kembali
pemerintah
berdasarkan
kredit beserta bunga,
harus
program
dilaksanakan
oleh
Perundang-Undangan
ongkos-ongkos,
yang berlaku. Undang-Undang UMKM Nomor 20
keperluan
Tahun 2008, Peraturan Menteri Dalam Negeri
perusahaan yang lain seperti untuk cash
Nomor 61 Tahun 2007, Peraturan Gubernur
flow, kredit lain jika ada, dan sebagainya.
Nomor
disamping
membayar
(b) Repayment (Pembayaran kembali)
39
Tahun
2008
merupakan
dasar
pelaksana program perkuatan modal UMKM yang
Kemampuan bayar dari pihak debitor tentu
ditetapkan pemerintah UPTD PP-KUMKM telah
saja juga mesti dipertimbangkan. Dan
menentukan kriteria UMKM penerima Pinjaman
apakah kemampuan bayar tersebut match
modal kerja dana abadi. Kritera yang ada tersebut
dengan schedule .pembayaran kembali
merupakan kriteria yang ditentukan berdasarkan
dari kredit yang akan diberikan itu. Ini
Peraturan Gubernur Nomor 29 Tahun 2008.
juga merupakan hal yang tidak boleh
Adapun kriteria yang ditetapkan adalah sebagai
diabaikan.
berikut :
(c) Risk
Bearing
Ability
(Kemampuan
Menanggung Risiko)
Indonesia
Hal lain yang perlu diperhatikan juga adalah
sejauh
1. Perusahaan/Usaha Milik Warga Negara
mana
2. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak
terdapatnya
perusahaan atau cabang perusahaan yang
kemampuan debitur untuk menanggung
dimiliki, dikuasai atau bearfiliasi baik
resiko. Misalnya dalam hal terjadi hal-hal 978-979-636-147-2 Seminar Nasional dan Call for Papers SANCALL 2013 “PERAN PERBANKAN SYARIAH DALAM PENGUATAN KAPASITAS UMKM MENUJU KEMANDIRIAN EKONOMI NASIONAL” 522 23 MARET 2013
langsung maupun tidak langsung dengan
rupiah) tidak termasuk tanah dan
pengusaha lain.
bangunan tempat usaha; atau
3. Berbentuk usaha orang perorangan, badan
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih
usaha yang berbadan hukum maupun tidak
dari rp2.500.000.000,00 (dua milyar
berbadan
koperasi,
lima ratus juta rupiah) sampai dengan
Lembaga Keuangan Mikro, Baitul Mal
paling banyak rp50.000.000.000,00
Tanwil.
(lima puluh milyar rupiah).
4
hukum,
Usaha Mikro a. Memiliki
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan paling
dengan Bapak Wis Qurni selaku Kepala Sub
banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh
Bagian Tata Usaha UPTD PP-KUMKM, kritera
juta rupiah) tidak termasuk tanah dan
yang ditetapkan oleh UPTD PP-KUMKM adalah
bangunan tempat usaha; atau
untuk mempermudah penggolongan UMKM.
b. Memiliki
5
kekayaan
hasil
bersih
penjualan
tahunan
Kriteria yang ditetapkan oleh UPTD
PP-
paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga
KUMKM memiliki perbedaan dengan kriteria
ratus juta rupiah).
yang ada di dalam UU Nomor 20 Tahun 2008
Usaha kecil
tetang UMKM yaitu penggolongan usaha mikro,
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari
kecil, menengah. Di dalam UU nomor 20 Tahun
rp50.000.000,00
6
termasuk
(lima
juta
2008 UMKM disebutkan bahwa kriteria usaha
rupiah) sampai dengan paling banyak
mikro adalah memiliki kekayaan bersih paling
rp500.000.000,00
juta
banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)
rupiah) tidak termasuk tanah dan
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;
bangunan tempat usaha; atau
atau memiliki hasil penjualan tahunan paling
(lima
puluh
ratus
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih
banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
dari rp300.000.000,00 (tiga ratus juta
Kriteria Usaha Kecil adalah memiliki kekayaan
rupiah) sampai dengan paling banyak
bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh
rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima
juta rupiah) sampai dengan paling banyak
ratus juta rupiah).
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak
Usaha menengah
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari
memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari
rp500.000.000,00
(lima
ratus
juta
Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai
rupiah) sampai dengan paling banyak
dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua
rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar
milyar lima ratus juta rupiah).dan Kriteria Usaha Menengah adalah memiliki kekayaan bersih lebih 978-979-636-147-2
Seminar Nasional dan Call for Papers SANCALL 2013 “PERAN PERBANKAN SYARIAH DALAM PENGUATAN KAPASITAS UMKM MENUJU KEMANDIRIAN EKONOMI NASIONAL” 523 23 MARET 2013
dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
pinjaman ke UPTD PP KUMKM. Adapun
sampai
banyak
persyaratan yang ditentukan oleh UPTD PP-
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah)
KUMKM meliputi syarat umum dan syarat
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;
administrasi. Persyaratan ini sebagai langkah
atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari
untuk
Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta
pengajuan pinjaman yang diajukan oleh peminjam.
rupiah)
Penetapan
dengan
sampai
paling
dengan
paling
banyak
diterima
atau
syarat
tidaknya
permohonan
permohonan
pengajuan
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).
pinjaman modal kerja oleh UPTD PP-KUMKM
Sedangkan Enam kriteria yang ditetapkan untuk
berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 39 Tahun
calon binaan oleh UPTD PP-KUMKM yaitu milik
2008. Adapun syarat umum adalah :
usaha warga negara Indonesia, usaha berdiri
a. UMKM yang memiliki kriteria yang telah
sendiri dan bukan anak perusahaan, usaha
ditetapkan oleh UPTD PP-KUMKM.
perorangan (berbadan hukum maupun tidak
b. Telah megelola usaha minimal satu tahun
berbadan
c. Tidak memiliki pinjaman dana dari lembaga
hukum),
usaha
mikro
memiliki
kekayaan bersih Rp200.000.000,00 (dua ratus juta
lain untuk kegiatan yang sama
rupiah) dengan omset Rp100.000.000,00 (seratus
d. Memiliki tempat usaha tetap
juta rupiah), Usaha Kecil adalah memiliki
e. Memiliki jaminan berupa sertifikat tanah atau
kekayaan bersih Rp200.000.000,00 (dua ratus juta
akta jual beli (atas nama pemohon)
rupiah) dengan omset Rp100.000.000,00 (seratus
f. Bergerak di bidang produk unggulan daerah
juta rupiah) sampai dengan Rp1.000.000.000,00
g. Belum pernah dibina atau tidak dibina oleh
(satu milyar rupiah), Usaha menengah adalah memiliki kekayaan bersih Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) sampai Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) dengan omset lebih dari
lembaga lain h. Sudah mengadministrasikan atau mebubuhkan kegiatan usahanya i. Mengajukan
permohonan
pinjaman
yang
Rp1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah). Kriteria
diajukan kepada BLUD dengan dilengkapi:
yang ditetapkan tersebut tidak ada yang dapat
1). Fotocopy Pajak Bumi Bangunan (PBB)
menghambat
calon
mitra
binaan
untuk
dan atau surat taksiran nilai jaminan
meminjamkan karena kriteria tersebut merupakan
2). Jaminan sertifikat tanah
kriteria umum.
3). Foto kegiatan usaha
1. Syarat UMKM Memperoleh Pinjaman dari
4). Surat pernyataan jaminan 5). Fotocopy rekening tabungan pada Bank
UPTD-PP-KUMKM Berdasarkan hasil wawancara Persyaratan yang
Lampung
harus dipernuhi oleh UMKM yang mengajukan 978-979-636-147-2 Seminar Nasional dan Call for Papers SANCALL 2013 “PERAN PERBANKAN SYARIAH DALAM PENGUATAN KAPASITAS UMKM MENUJU KEMANDIRIAN EKONOMI NASIONAL” 524 23 MARET 2013
6). Menandatangani surat perjanjian, kuitansi dan berita acara penyerahan pinjaman. Berdasarkan
hasil
wawancara
yang
c. Fotocopy surat izin usaha berupa SITU, SIUP, akta pendirian
telah
d. Foto kegiatan usaha dan tempat usaha
dilakukan dengan Bapak Wis Alqurni selaku
e. Fotocopy jaminan/agunan
Kepala Sub Bagian Tata Usaha dijelaskan bahwa
f. Denah lokasi atau tempat usaha
syarat yang harus dipenuhi oleh pelaku usaha calon penerima pinjaman sebelum mendapatkan pinjaman dana abadi harus mengajukan proposal
2. Prosedur Pemberian Pinjaman Dana Abadi PTD PP-KUMKM
pengajuan pinjaman yang merupakan syarat
UMKM yang telah memenuhi syarat untuk
administrasi.
menjadi
Proposal
pengajuan
pinjaman
peminjam,
selanjutnya
menjalani
tersebut berisikan :
prosedur yang telah ditetapkan oleh UPTD PP-
a. Surat permohonan pinjaman yang ditujukan
KUMKM untuk mendapatkan dana pinjaman
kepada UPTD PP-KUMKM;
dana abadi. Secara umum prossedur atau tata cara
b. Identitas pemilik dan identitas usaha
yang harus dilaksanakan oleh pelaku UMKM
c. Sarana yang dimiliki;
sebagai pihak peminjam yaitu :
d. Hubungan dengan pinjaman lain (jika masih
a. Pelaku
melakukan pinjaman)
UMKM
sebagai
peminjam
mengajukan proposal permohonan pinjaman
e. Rendana peningkatan usaha
dana yang ditujukan kepada Kepala UPTD
f. Laporan keuangan
PP-KUMKM provinsi Lampung.dan salinan
1). Laporan laba rugi
proposal disampaikan kepada Kepala Dinas
2). Neraca
yang
g. Pinjaman yang diajukan’
menangani
Koperasi
dan
UMKM
Kabupaten/Kota
h. Jaminan pinjaman yang diserahkan’
b. Seleksi administrasi terhadap proposal yang
i. Surat pernyataan persutujuan suami/istri
telah diajukan oleh UMKM sesuai dengan
j. Surat pernyataan tidak sedang menerima
persyaratan-persyaratan yang ditetapkan.
pinjaman dari pihak lain.
c. Penentuan klasifikasi proposal hasil seleksi
Selain mengajukan proposal, pelaku usaha yang
administrasi adalah :
ingin meminjam juga harus mencantumkan
1). Ditolak
lampiran pada proposal tersebut yang berisikan :
b. Fotocopy kartu keluarga (KK)
proposal
yang
tidam
memenuhi persyaratan
a. Fotocopy kartu tanda penduduk (KTP) suami dan istri
bagi
2). Diproses lebih lanjut bagi proposal yang memenuhi persyaratan. d. Tim verifikasi melakukan uji petik lapangan atas
proposal
yang
telah
lolos
seleksi
978-979-636-147-2 Seminar Nasional dan Call for Papers SANCALL 2013 “PERAN PERBANKAN SYARIAH DALAM PENGUATAN KAPASITAS UMKM MENUJU KEMANDIRIAN EKONOMI NASIONAL” 525 23 MARET 2013
administrasi untuk menilai kelayakan usaha
proposal yang tidak dapat diproses lebih lanjut
dan menentukan UMKM yang layak diberi
segera
pinjaman.
bersangkutan, maksud dari pengembalian tersebut
e. Tim
verifikasi
kepada
UMKM
yang
rekomendasi
adalah agar pemohon dapat menyusun dan
kepada Kepala UPTD PP-KUMKM Provinsi
melengkapi persyaratan administrasi atau hl-hal
Lampung mengenai uji petik lapangan
lain yang dinyatakan tidak lengkap berdasarkan
f. Kepala
memberikan
dikembalikan
UTPD
PP-KUMKM
meminta
hasil analisa dan survei lapangan yang dilakukan
persetujuan prinsip pencairan dan bergulir
oleh pihak UPTD PP-KUMKM.
kepada Kepala Dinas Koperasi dan UMKM
Berdasarkan
Provinsi Lampung
dilakukan dinyatakan bahwa dalam prosedur
g. Penyampaian
informasi
kepada
UMKM
pemberian
hasil
dana
wawancara
abadi
yang
tersebut
tidak
telah
ada
tentang penolakan atau persetujuan diberikan
ketentuan yang mengatur secara khusus mengenai
pinjaman
tenggang waktu dari tiap tahap, yaitu tahap
h. Berdasarkan izin prinsip dari Kepala Dinas
seleksi, analisis hingga survei lapangan. Tiap
Koperasi dan UMKM, Kepala UPTD PP-
tahap tersebut dilakukan berdasarkan banyaknya
KUMKM
proposal yang masuk dan besarnya jumlah dana
memanggil
UMKM
untuk
menandatangani surat perjanjian pinjaman;
yang tersedia. Selain itu juga dalam pemberian
i. Berdasarkan izin prinsip dari Kepala Dinas
pinjaman modal kerja dana abadi UPTD PP-
Koperasi dan UMKM, Kepala UPTD PP-
KUMKM memperhatikan konsep dalam menilai
KUMKM
kelayakan calon peminjam yang menjadi mitranya,
untuk
menandatangani
surat
perjanjian pinjaman;
konsep tersebut meliputi :
Pengajuan proposal kepada UPTD PP-KUMKM
(f) Character (kepribadian)
digunakan untuk mengetahui dan mempelajari
(g) Capacity (kemampuan)
keadaan UMKM yang mengajukan pinjaman
(h) Capital (modal)
modal. Proposal tersebut dapat memberikan
(i) Condition (kondisi ekonomi)
gambaran
tentang keadaan
(j) Collateral (Jaminan)
diadakan
survei
menentukan besarnya jumlah dana abadi yang
kemitraan yang diberikan terhadap UMKM
akan diberikan, sehingga jumlah dana yang
tersebut benar-benar digunakan untuk tambahan
diberikan antara satu peminjam berbeda dengan
modal dalam pengembangan usahanya.
peminjam lainnya.
hasil
sehingga
setelah dana
Berdasarkan
lapangan,
UMKM
wawancara
yang
telah
Berdasarkan
hasil
wawancara
yang
telah
dilakukan dengan Bapak Safarudin selaku Kepala
dilakukan dengan Bapak Safarudin, dinyatakan
Teknis dan Operasional UPTD PP-KUMKM
bahwa tidak semua UMKM dapat menjadi mitra 978-979-636-147-2
Seminar Nasional dan Call for Papers SANCALL 2013 “PERAN PERBANKAN SYARIAH DALAM PENGUATAN KAPASITAS UMKM MENUJU KEMANDIRIAN EKONOMI NASIONAL” 526 23 MARET 2013
UPTD PP-KUMKM. Untuk menjadi mitra UPTD
laporan dan pengarahan agar pemberian pinjaman
PP-KUMKM suatu UMKM minimal sudah
dapat digunakan untuk benar-benar kegiatan
berjalan selama 1 (satu) tahun dan memiliki
usaha.
prospek yang dapat dikembangkan. Hal ini
rekening di Bank Lampung agar mempermudah
menjadi
transfer dana pinjaman.
faktor
pemberian
penting,
pinjaman
ini
karena
program
bertujuan
untuk
Mitra
binaan
diwajibkan
membuka
Dana program perkuatan modal UMKM, UMKM
mengembangkan UMKM untuk menjadi tangguh
yang
dan mandiri.
mengikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh
Prosedur pencairan dana
Kepala UPTD PP-KUMKM, selanjutnya kedua
a. UMKM menandatangani perjanjian modal
belah pihak menandatangani perjanjian pinjaman
telah
memenuhi
kriteria,
syarat
dan
maka UMKM harus melengkapi seluruh
modal.
berkas persyaratan yang telah ditetapkan
Perjanjian pinjaman modal kerja dana abadi yang
beserta rekomendasi Kepala Dinas terkait
ditandatangani oleh para pihak yaitu antara UPTD
Kabupaten/Kota (bagi peminjam pemula atau
PP-KUMKM dan mitra binaanya, secara langsung
surat bukti pelunasan bagi peminjam lanjutan)
membuat pihak-pihak yang namanya tercantum
b. KUMKM yang telah melengkapi persyaratan
dalam perjanjian menjadi terikat dan harus
dipenggil untuk mengikuti pembekalan;
melaksanakan
c. UMKM membuka rekening tabungan di PT. Bank Lampung terdekat; d. Kepala UPTD
segala
kewajiban
serta
mendapatkan hak seperti yang tertulis dalam surat perjanjian pinjaman modal kerja dana abadi.
PP-KUMKM mengeluarkan
surat perintah pemindah bukuan pada bank penyalur ke rekening masing-masing UMKM penerima pinjaman.
A. Pelaksanaan Perjanjian Pinjaman Modal Kerja Dana Abadi Dalam
rangka
mendorong
kegiatan
dan
Lebih lanjut Bapak Safarudin selaku Kepala
pertumbuhan
Teknis dan Operasional, perjanjian ditandatangani
terciptanya pemerataan pembangunan melalui
mitra binaan tersebut harus menertakan surat
kesempatan kerja, kesempatan berusaha dan
rekomendasi
terkait
pemberdayaan masyarakat, perlu ditingkatkan
berdasarkan asal daerahnya, Hal ini dilakukan
peran pemerintah untuk memberdayakan dan
untuk diketahui bahwa telah terjadi perjanjian
mengembangkan kondisi sosial masyarakat dan
antara UPTD
lingkungan
dari
Kepala
PP-KUMKM
Dinas
dengan UMKM
ekonomi
sekitarnya,
kerakyatan
melalui
serta
program
yang berada di daerahnya. Pembekalan yang
perkuatan modal UMKM. UPTD PP-KUMKM
diberikan oleh UPTD
merupakan BLUD yang membantu UMKM
PP-KUMKM
adalah
memberikan pembekalan mengenai cara membuat 978-979-636-147-2 Seminar Nasional dan Call for Papers SANCALL 2013 “PERAN PERBANKAN SYARIAH DALAM PENGUATAN KAPASITAS UMKM MENUJU KEMANDIRIAN EKONOMI NASIONAL” 527 23 MARET 2013
dalam
perkembangan
usaha
dalam
hal
oleh
UPTD
PP-KUMKM.
Pencairan
dana
permodalan.
dilakukan melalui transfer bank yang telah ditujuk
Perjanjian pinjaman modal kerja dana abadi ini
oleh UPTD PP-KUMKM. Berdasarkan hasil
telah sesuai dengan syarat baku dalam perjanjian
wawancara dengan bapak Nizom Ansori Kepala
yaitu telah memuat sekurang-kurangnya;
UPTD PP-KUMKM pencairan dana dilakukan
a.
Nama dan alamat UPTD PP-KUMKM dan
setelah menerima jaminan berupa sertifikat tanah.
mitra binaannya
Syarat-syarat pinjaman dalam perjanjian pinjaman
Hak dan kewajiban UPTD PP-KUMKM dan
modal diberikan dalam jangka waktu 2 (dua)
mitra binaannya
tahun dan jadwal angsuran pembayaran pada 3
c.
Jumlah pinjaman dan dieperuntukkan
bulan pertama setelah pencairan mitra binaan
d.
Syarat-syarat pinjaman antara lain berupa
belum dikenakan kewajiban membayar angsuran.
jangka waktu pinjaman, jadwal angsuran dan
Setelah bulan ke empat, mitra binaan baru
bunga
dikenakan kewajiban untuk membayar angsuran
b.
Berdasarkan uraian di atas, pihak-pihak dalam
pinjaman dengan bunga 0,5% (nol koma lima
perjanjian pinjaman modal kerja dana abadi yaitu
persen) perbulan atau 6% (enam persen) pertahun
UPTD PP-KUMKM sebagai mitra pertama
dengan sistem flat selama jangka waktu pinjaman.
dengan diwakili oleh Nizom Ansori kepala UPTD
Berdasarkan hasil penelitian, perjanjian pinjaman
PP-KUMKM dan mitra binaan yaitu Bapak
modal kerja dana abadi harus berdasarkan atas
Suherman sebagai pihak kedua. Kewajiban dan
itikad baik dan ada kesepakatan antara UPTD PP-
hak para pihak dalam program perkuatan modal
KUMKM dengan mitra binaan yang memuat
UMKM selain timbul karena pernjanian pinjaman
unsur-unsur sebagai berikut :
modal kerja dana abadi tapi juga timbul karena
1). Identitas para pihak
Peraturan Gubernur Nomor 39 Tahun 2008
Yang dimaksud di sini, pihak pertama
sebagai dasar hukum program perkuatan modal
adalah UPTD PP-KUMKM dan pihak kedua
UMKM. Dalam perjanjian pinjaman modal yang
adalah mitra binaan
menjadi objeknya yaitu uang sebagai modal tambahan yang diperuntukkan untuk keperluan
2). Lingkup dan ketentuan pinjaman Ketentuan
besarnya
pinjaman,
modal kerja mitra binaan dalam usahanya.
kegunaan
pinjaman
Besarnya jumlah pinjaman modal ditentukan oleh
kegiatan
usaha,
UPTD PP-KUMKM yaitu berdasarkan proposal
setor/transfer pada waktu yang ditentukan.
pengajuan dan setelah dilakukan survei kelayakan
Tujuan adalah pengembangan UMKM yang
usahanya dan besar dana yang dibutuhkan
dipimpin oleh pihak kedua menerima transfer
berdasarkan hasil survei lapangan yang dilakukan
rekening dari pihak pertama
yang
diperuntukkan,
penyerahan
bukti
978-979-636-147-2 Seminar Nasional dan Call for Papers SANCALL 2013 “PERAN PERBANKAN SYARIAH DALAM PENGUATAN KAPASITAS UMKM MENUJU KEMANDIRIAN EKONOMI NASIONAL” 528 23 MARET 2013
3). Kewajiban dan hak kedua belah pihak
kerja dana abadi yang telah baku dan dibuat
4). Sanksi-sanksi
oleh UPTD PP-KUMKM, tetapi juga timbul
5). Penyelesaian perselesian
dari Peraturan Gubernur Nomor 39 Tahun
Dimungkinkan
jalan
2008 tentang Rencana Stratig Bisnis, pola tata
dan mufakat sebagai jalan
kelola dan standar pelayanan Minimal Badan
penyelesaian perselisihan, jika hal tersebut
Layanan Umum Daerah Unit Pelaksanaa
tidak memungkinkan lagi atau tidak dapat
Teknis Dinas Perkuatan Permodalan Koperasi
diselesaikan
tersebut
dan UMKM Provinsi Lampung sebagai dasar
diteruskan ke jalur hukum. Dalam hal ini
hukum program perkuatan modal UMKM,
pengadilan Negeri sebgai pengadilan terkait
maka kewajiban dari UPTD PP-KUMKM
mengikat kedua belah pihak
dalam perjanjian pinjaman modal kerja dana
musyawarah
dengan
maka
persoalan
6). Masa berlaku perjanjian Perjanjian
abadi adalah : berlu
sejak
a) Memberikan
dana
pinjaman
setelah
ditandatanganinya surat perjanjian pinjaman
ditandatanganinya
modal oleh kedua belah pihak sampai waktu
modal kerja dana abadi kepada mitra
yang ditentukan
binaan berdasarkan proposal pengajuan
perjanjian
pinjaman
Unsur-unsur dari perjanjian yang telah diuraikan
pinjaman dan hasil survei pihak UPTD
di atas telah sesuai dengan ketentuan Pasal 29 UU
PP-KUMKM
No.9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil yang telah
kebutuhan dana bagi calon mitra binaan.
disempurnakan dengan Pasal 34 UU No.20 Tahun
b) Melakukan pembinaan terhadap mitra
2008 tentang UMKM yang menyatakan bahwa hubungan
kemitraan
dengan
Usaha
terhadap
kondisi
dan
binaan;
Kecil
Sedangkan
hak
dari
UPTD
PP-
dituangkan dalam bentuk perjanjian tertulis
KUMKM timbul apabila UPTD PP-KUMKM
sekurang-kurangnya memuat bentuk dan kegiatan
telah melaksanakan kewajibannya dan juga
usaha kemitraan, kewajiban dan hak masing-
merupakan aplikasi dari kewajiban mitra
masing
dan
binaan,
dan
adaalah :
pihak,
pengembangan,
bentuk serta
pembinaan
jangka
waktu
penyelesaian sengketa.
hak
UPTD
PP-KUMKM
a) Menerima jasa pinjaman atau bunga
1). Kewajiban dan hak UPTD PP-KUMKM Kewajiban
maka
dan
hak
UPTD
sebesar 6 % dari pinjaman yang telah PP-
KUMKM yang terdaptar di dala unsur-unsur
diberikan b) Menerima
angsuran
pinjaman
sesuai
perjanjian pinjaman modal kerja dana abadi
dengan perjanjian dan tepat waktu dalam
selain timbul dari perjanjian pinjaman modal
kurun waktu 2 tahun atau 24 bulan 978-979-636-147-2
Seminar Nasional dan Call for Papers SANCALL 2013 “PERAN PERBANKAN SYARIAH DALAM PENGUATAN KAPASITAS UMKM MENUJU KEMANDIRIAN EKONOMI NASIONAL” 529 23 MARET 2013
c) Memperoleh pembukuan keuangan secara tertib dan benar dari pinjaman d) Memperoleh
laporan
a) Membayar jasa pinjaman atau bunga sebesar 6 % dari pinjaman yang telah diberikan
mengenai
b) Membayar angsuran pinjaman sesuai dengan
penggunaan pinjaman setiap triwulannya
perjanjian dan tepat waktu dalam kurun waktu
dari peminjam
2 tahun atau 24 bulan
e) Mednjual anggunan/jaminan pinjaman jika
c) Membayarkan angsuran kepada bak yang
pihak peminjam tidak dapat memenuhi
ditunjuk oleh UPTD PP-KUMKM yaitu Bank
kewajibannya dalam membayar angsuran
Lampung
pokok dan jasa pinjaman.
d) Membuat pembukuan keuangan secara tertib
f) Berhak menarik kembali pinjaman yang telah
diberikan
jika
berdasarkan
pemeriksaan yang dilakukan terhadap penyimpangan pemanfaatan pinjaman.
dan benar e) Membuat
laporan
mengenai
penggunaan
pinjaman setiap triwulannya f) Memanfaatkan
pinjaman
yang
diberikan
untuk kegiatan usaha produktsi bukan untuk 2). Kewajiban dan Hak Mitra Binaan
kegiatan usaha lainnya yang tidak ada
Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan,
hubungannya dengan usaha dari UMKM itu
kewajiban dan hak dalam perjanjian pinjaman
sendiri.
modal kerja dana abadi antara UPTD PP-
Sedangkan hak dari mitra binaan merupakan
KUMKM
merupakan
aplikasi dari kewajiban UPTD PP-KUMKM
kewajiban dan hak yang saling bertimbal balik,
sebagai pembina. Berdasarkan kewajiban UPTD
dimana hak di salah satu pihak menjadi kewajiban
PP-KUMKM mempunyai hak dari mitra binaan
di pihak lain begitu juga sebaliknya, kewajiban
adalah :
dan
berdasarkan
a) Menerima pinjaman dana abadi sesuai dengan
perjanjian pinjaman modal kerja dana abadi dan
nominal yang telah ditentuakan oleh UPTD
peraturan Gubernur Nomor 39 Tahun 2008
PP-KUMKM
hak
dengan
mitra
mitra
binaan
binaan
timbul
tentang Rencana Strategis Bisnis, Pola Tata Kelola dan Standar Pelayanan Minimal Badan
b) Mendapatkan pembinaan dari UPTD PPKUMKM
Layanan UMUM Daerah Unit Pelaksana Teknis
Berdasarkan hasil pengamatan kewajiban dan hak
Dinas
dan
mitra binaan timbul dari perjanjian pinjaman
UMKM Provinsi Lampung sebagai dasar hukum
modal kerja dana abadi maupun dari peraturan
program
maka
Gubernur Nomor 39 Tahun 2008 tentang Rencana
perjanjian
Strategis Bisnis, Pola Tata Kelola dan Standar
Perkuatan
kewajiban
Permodalan
perkuatan mitra
modal binaan
pinjaman modal adalah :
Koperasi
UMKM, dalam
Pelayanan Minimal Badan Layanan UMUM 978-979-636-147-2 Seminar Nasional dan Call for Papers SANCALL 2013 “PERAN PERBANKAN SYARIAH DALAM PENGUATAN KAPASITAS UMKM MENUJU KEMANDIRIAN EKONOMI NASIONAL” 530 23 MARET 2013
Daerah Unit Pelaksana Teknis Dinas Perkuatan
3. Diragukan, apabila terjadi keterlambatan
Permodalan Koperasi dan UMKM Provinsi
pembayaran angsuran pokok dan jasa
Lampung,
mitra
adminsitrasi yang telah melampaui 180
binaannya, walaupun dalam beberapa hal terdapat
(seratus delapan puluh) hari dan belum
ketentuan-ketentuan yang tidak dipenuhi oleh
melampaui 270 (dua ratus tujuh puluh)
mitra binaan seperti dalam pembuatan laporan
hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran
triwulan
angsuran, sesuai dengan perjanjian yang
telah
dilaksanakan
karena
kurang
oleh
pengetahuan
dan
kemalasan dari mitra binaan.
telah disepakati bersama. 4. Macet,
apabila
terjadi
keterlambatan
B. Penyelesaian Jika Terjadi Wanprestasi
pembayaran angsuran dan jasa administrasi yang
Wanprestasi merupakan resiko yang dapat terjadi
telah melampaui 270 (dua ratus tujuh puluh) hari
dalam
dalam
dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran,
pembayaran angsuran merupakan prestasi dalam
sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati
suatu
bersama.
suatu
perjanjian.
perjanjian
Kelancaran
pinjaman,
tetapi
dalam
pembayaran angsuran tersebut dapat digolongkan
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan
berdasarkan kualitas pinjaman, beberapa macam
dengan Bapak Nizom Ansori Kepala UPTD PP-
penggolongan yaitu:
KUMKM mitra binaan yang belum membayar
1. Lancar
adalah
pembayaran
angsuran
ansuran
/
kredit
macet
dapat
dilakukan
pokok pinjaman tepat waktu atau terjadi
penjadwalan kembali (rescheduling). Terhadap
keterlambatan
kualitas pinjaman yang kurang lancar dan
pembayaran
angsuran
pokok dan jasa administrasi pinjaman
diragukan
dilakukan
selambat-lambatnya 30 (tigapuluh) hari
monitoring
dan
dari tanggal jatuh tempo pembayaran
meningkatkan status kualitas pinjaman.
angsuran, sesuai dengan perjanjian yang
Berdasarkan Pasal 8 surat perjanjian modal kerja
telah disepakati;
dana
2. Kurang
lancar,
keterlambatan pokok
dan
apabila
pembayaran pinjaman
terjadi angsuran
yang
telah
melampaui 30 (tiga puluh) hari dan belum melampaui 180 (seratus delapan puluh)
abadi,
dengan
penagihan
penyelesaian
usaha-usaha
langsung
atau
untuk
perselisian
dilakukan dengan cara: a) Apabila terjadi perselisihan kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan musyawarah dan mufakat b) Apabila musyawarah tidak tercapai maka para
hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran
pihak
angsuran, sesuai dengan perjanjian yang
penyelesaikan ke Pengadilan Negeri Bandar
telah disepakati bersama
Lampung
bersepakat
untuk
mengajukan
978-979-636-147-2 Seminar Nasional dan Call for Papers SANCALL 2013 “PERAN PERBANKAN SYARIAH DALAM PENGUATAN KAPASITAS UMKM MENUJU KEMANDIRIAN EKONOMI NASIONAL” 531 23 MARET 2013
Wanprestasi yang terjadi dalam perjanjian modal
cara musyawarah. Mitra binaan tersebut adalah
kerja dana abadi adalah kredit macet dan tidak
mitra binaan yang selama 2 tahun (jangka waktu
dibuatnya laporan triwulan oleh mitra binaan.
pinjaman)
Mengenai tidak dibuatnya laporan triwulan
pinjaman. Jika rescedulling gagal maka jalur
dikarenakan
litigasi ditempuh yaitu melalui jalur pengadilan
kemalasan
mitra
binaan
dan
tidak
menyelesaikan
angsuran
kurangnya pemahaman mengenai pembuatan
sesuai dengan yang tertera dalam perjanjian.
laporan. UPTD PP-KUMKM tidak mengenakan
Kesimpulan
sanksi apapun karena pihak UPTD PP-KUMKM
1. Kriteria yang ditetapkan untuk calon mitra
rutin melakukan pemeriksaan perkembangan
binaan oleh UPTD PP-KUMKM yaitu : Usaha
usaha mitrra binaan setiap 2 bulan sekali maka,
mikro
meskipun laporan triwulan tidak dibuatoleh mitra
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah)
binaan UPTD PP-KUMKM tetap mengetahui
dengan omset Rp100.000.000,00 (seratus juta
perkembangan mitra binaan tersebut. Mengenai
rupiah),
kredit macet pihak UPTD PP-KUMKM membuat
kekayaan bersih Rp200.000.000,00 (dua ratus
penjadwalan
juta rupiah) dengan omset Rp100.000.000,00
kembali
(reschedulling)
atau
memiliki
Usaha
kekayaan
Kecil
adalah
bersih
memiliki
penyesuaian persyaratan (reconditioning) jika
(seratus
mitra binaan tersebut memenuhi kirteia :
Rp1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah),
1). mitra binaan tersebut beritikad baik atau
Usaha menengah adalah memiliki kekayaan
kooperatif terhadap upaya penyelamatan yang
bersih Rp200.000.000,00 (dua ratus juta
akan dilakukan
rupiah)
2). usaha mitra binaan masih berjalan dan mempunyai prospek usaha
juta
rupiah)
sampai
sampai
dengan
Rp10.000.000.000,00
(sepuluh milyar rupiah) dengan omset lebih dari Rp1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).
3). mitra binaan masih mempunyai kemampuan untuk membayar angsuran
Kriteria yang ditetapkan tersebut tidak ada yang dapat menghambat calon mitra binaan
Dalam hal dilakukan pemulihan pinjaman tersebut,
untuk meminjamkan pinjaman.
tunggakan jasa adminsitrasi pinjaman dalam
2. Pelaksanaan perjanjian pinjaman modal kerja
diakumulasikan menjadi pokok pinjaman tanpa
dana abadi telah dilaksanakan dengan baik
dikenakan
oleh
beban
kembali.
Pemulihan
akan
kedua
belah
pihak
namun
dalam
dilakukan dalam waktu dan satu tahun. Meskipun
pelaksanaan terdapat beberapa ketentuan yang
perjanjian tetulis pihak UPTD PP-KUMKM
tidak dapat dipenuhi oleh mitra binaan seperti
berhak menjual jaminan untuk menutupi angsuran
membuat laporan triwulan, sebagai akibat
pinjaman. Adanya reschedulling adalah setelah
kurangnya pengetahuan dari pelaku usaha
dilakuikan pendekatan non litigasi yaitu dengan
serta kemalasan dari mitra binaan dalam 978-979-636-147-2
Seminar Nasional dan Call for Papers SANCALL 2013 “PERAN PERBANKAN SYARIAH DALAM PENGUATAN KAPASITAS UMKM MENUJU KEMANDIRIAN EKONOMI NASIONAL” 532 23 MARET 2013
membuat pembukuan. Salah satu pembinaan
KUMKM dan mitra binaan sehingga berdapak
yang dilakukan oleh UPTD PP-KUMKM
pada kelancaran angsuran oleh mitra binaan
adalah selalu mengikutsertakan mitra binaan
3. Perlunya penyelesaian yang intesif melalui
yang berhasil dalam berbagai pameran untuk
muasyawarah mufakat dan terjadwal bagi
mempromosikan dan mengenalkan produksi
mitra binaan yang memiliki kredit macet
usaha mitra binaan.
sehingga kredit yang macet dapat lancar
3. Wanprestasi dalam perjanjian pinjaman modal
kembali.
kerja dana abadi adalah kredit macet dan tidak dibuatnya laporan triwulan oleh mitra kerja. Tidak dibuatnya laporan triwulan, UPTD PP-
DAFTAR PUSTAKA
KUMKM tidak memberikan sanksi karena pihak UPTD PP-KUMKM rutin melakukan pemeriksaan
perkembangan
usaha
mitra
binaan setia 2 bulan sekali. Mengenai kredit macet pihak UPTD PP-KUMKM membuat (reschedulling).
Reschedulling
dilakukan
setelah pendekatan non litigasi yaitu dengan cara musyawarah. Mitra binaan tersebut adalah mitra binaan yang selama 2 tahun
Abul Kadir Muhammad. Hukum Perikatan. Cet. VI. PT. Aditya Bakti. Bandung. 1992. Abdulkadir Muhamad, Hukum Perikatan, Citra Aditya Bakti, Bandung. 1993. Abdul Wahab, Solichin., Pengantar Analisis Kebijakan Negara, Renika Certa, Jakarta, 1990. Anoraga, Pandji dan H. Djoko Sudantoko, Koperasi, Kewirausahaan, dan Usaha Kecil. Rineka Cipta, Jakarta, 2002.
(jangka waktu pinjaman) tidak menyelesaikan angsuran pinjaman. Jika melalui reschedulling gagal maka jalur litigasi ditempuh yaitu melalui jalur pengadilan sesuai yang tertera
C.S.T. Kansil dan Christine S.T. Kansil. Kitab Undang-Undang Hukum Perusahaan Jilid 1. Pradnya. 2001.
dalam perjanjian.
Mariam Darus Badrulzaman, Aneka Hukum Bisnis, Alumni. Bandung. 1994.
Saran
Mariam Darus Badrulzaman, Perjanjian Kredit Bank, Alumni, Bandung, 1998
1. Perlunya pembinaan lebih mendalam terhadap mitra binaan maupun calon mitra terutama dalam hal adminstrasi pengajuan pinjaman yaitu proposal 2. Perlunya pelatihan dan sosialisasi terhadap petugas maupun mitra binaan agar terjadi kerjasama yang baik antara pihak UPTD PP-
Mariam Darus Badrulzaman, Hukum Bisnis, Alumni Bandung, 1998. Merguerite S. Robinson. The Micro Finance Revolution-Revolusi Keuangan Mikro, Salemba Empat, Jakarta. 2004. Mochtar Kusumaatmadja, Pembinaan Hukum Dalam Rangka Pembangunan Nasional, Penerbit Binacipta, Bandung, 1986. 978-979-636-147-2
Seminar Nasional dan Call for Papers SANCALL 2013 “PERAN PERBANKAN SYARIAH DALAM PENGUATAN KAPASITAS UMKM MENUJU KEMANDIRIAN EKONOMI NASIONAL” 533 23 MARET 2013
Munir Fuady, Hukum Kontrak (Dari Sudut Pandang Hukum Bisnis). Citra Aditya Bakti, Bandung, 2001.
BIOGRAFI PENULIS Febriansyah, SE., MM., MH. Data Pribadi
R. Soebekti. Pokok-pokok Hukum Perjanjian. PT. Intermasa. Jakarta. 1992.
Nama Alamat Rumah
: :
R. Wiryono Prodjodikoro. Asas-asas Hukum Perjanjian. Cet. VI. Sumur. Bandung. 1996.
Alamat kantor
:
Rahman. Hasanuddin. Aspek-aspek Hukum Pemberian Kredit Perbankan di Indonesia. Citra Aditya Bakti. Bandung. 1998.
Telepon : Tempat, Tgl lahir: Jenis Kelamin Agama Email
Roscoe Pound, Pengantar Filsafat Hukum, Terjemahan Mohammad Radjab, Bharata, Jakarta, 1972. Rusli Effendy. Dkk,. Teori Hukum, Hasanuddin University Press, Ujung Pandang, 1991. Subekti, Hukum Perjanjian, Pradnya Paramita. Jakarta. 1988. Subekti, Hukum Perjanjian, Intermasa, Jakarta. 1995. Sentosa Sembiring. Hukum Perbankan. CV. Mandar Maju. Bandung. 2000.
: : :
Febriansyah, SE., MM.,MH JL. Micasa B.3 Patra Kuningan Jakarta Selatan. 12950 Kalbis Institute Campus Pulomas Selatan Kav. 22 Jakarta. 13210 082176862499 Tanjung Karang, 08 Juni 1980 Laki-laki Islam
[email protected]
Pendidikan Formal 2010 – 2012 Magister Hukum (S2), Program pascasarjana Universitas Bandar Lampung, Lampung. 2004 - 2006 Magister Manajemen (S2), Program Pascasarjana Universitas Gunadarma , Jakarta. 1999 - 2003 Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen (S1) Universitas Gunadarma , Jakarta.
Sulistia, Teguh. Aspek Hukum Usaha Kecil dalam Ekonomi Kerakyatan, Andalas University Press. Padang. Purwahid Patrik.Dasar-dasar Hukum Perikatan (Perikatan Yang Lahir Dari Undangundang dan Perjanjian). Mandar Maju. Bandung. 1994.
978-979-636-147-2 Seminar Nasional dan Call for Papers SANCALL 2013 “PERAN PERBANKAN SYARIAH DALAM PENGUATAN KAPASITAS UMKM MENUJU KEMANDIRIAN EKONOMI NASIONAL” 534 23 MARET 2013