PENCAPAIAN INDICATOR KINERJA PROGRAM P3TIP/FEATI BPTP SULAWESI SELATAN 2007 2012 Latar Belakang
Sasaran pembangunan pertanian yang dilaksanakan adalah kesejahteraan petani dan keluarganya. Untuk mencapai hal tersebut, maka perlu kebijakan yang mengarah pada upaya memfasilitasi para petani agar produktifitas usahatani dan pendapatannya meningkat. Upaya peningkatan produktifitas usahatani dan pendapatan diperlukan pembinaan baik kelembagaan petani, dukungan teknologi dan permodalaan yang dilakukan melalui kegiatan penyuluhan pertanian yang lebih intensif. Untuk itulah maka salah satu program kementerian pertanian yang mendukung revitalisasi penyuluhan pertanian adalah Program Pemberdayaan Petani melalui Teknologi dan Informasi Pertanian (P3TIP) atau Farmer Empowerment Through Agricultural Technology And Information (FEATI), yang dilaksanakan mulai tahun 2007 s.d 2012. Program FEATI/P3TIP merupakan program yang memfasilitasi kegiatan penyuluhan pertanian yang dikelola oleh petani atau Farmer Managed Extension Activities (FMA). Melalui program ini para petani difasilitasi untuk merencanakan dan mengelola sendiri kebutuhan belajarnya sehingga proses belajarnya berlangsung lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan. Metode ini menitikberatkan pada pengembangan kapasitas manajerial, kepemimpinan dan kewirausahaan pelaku utama dan pelaku usaha dalam pengelolaan kegiatan penyuluhan pertanian. Salah satu pelaksana kegiatan program P3TIP/FEATI adalah Badan Litbang Pertanian, melalui Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP) dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) di 18 propinsi di Indonesia termasuk Sulawesi Selatan. Kegiatan P3TIP/FEATI yang dikelola oleh BBP2TP dan BPTP Sulawesi Selatan adalah kegiatan di Komponen C, yaitu peningkatan kapasitas pengkajian dan diseminasi teknologi pertanian dengan tujuan untuk memperkenalkan petani terhadap teknologi dan inovasi pertanian untuk merespon permintaan pasar serta untuk memperkuat fungsi kelembagaan BPTP sebagai lembaga yang bertanggungjawab dalam informasi dan diseminasi teknologi pertanian kepada petani. Keberhasilan pelaksanaan kegiatan P3TIP/FEATI di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Selatan Jl. Perintis Kemerdekaan, KM. 17,5 Sudiang Makassar Website : www.sulsel.litbang.pertanian.go.id
BPTP Sulawesi Selatan diukur dengan 5 indikator ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian. capaian indicator kinerja tersebut, Tim pelaksana Sulawesi Selatan telah melakukan pengukuran melalui dilaksanakan mulai tahun 2007 s.d 2012.
kinerja yang Untuk melihat FEATI BPTP kegiatan yang
Capaian Indikator Kinerja A. Pencapaian Indikator Kinerja 1 dan 2 Indikator 1
:
Paling sedikit 60% anggota poktan/gapoktan berperan dalam kegiatan pengkajian teknologi pertanian secara partisipatif.
Indikator 2
:
Paling sedikit 80% diantara anggota poktan/gapoktan yang menerapkan teknologi hasil kajian BPTP meningkat produktifitasnya
Hasil pengukuran indikator kinerja 1 dan 2, yang merupakan angka rata-rata selama tahun 2007 s.d 2012 untuk semua kabupaten lokasi FEATI diperoleh angka sebagai berikut :
85,65% anggota poktan berperan secara partisipatif dalam kegiatan pengkajian teknologi pertanian 81,92% anggota poktan yang menerapkan teknologi hasil kajian BPTP meningkat produktifitasnya
Menurut Tjitropranoto (2005) banyak petani menerapkan teknologi yang dianjurkan melalui suatu proyek, tetapi begitu proyek selesai, mereka kembali ke teknologi tradisionalnya. Umumnya kekurangan yang dapat dilihat bahwa penyediaan teknologi kurang memperhatikan umpan balik dan kebutuhan & peluang petani untuk menerapkan teknologi. Ketiga hal tersebut saling terkait dan tidak bisa dipisahkan
satu
dengan
lainnya
(Gambar
1),
teknologi
pertanian
yang
didesiminasikan harus sesuai dengan umpan balik dan identifikasi peluang dan kebutuhan, demikian pula umpan balik tergantung dari kebutuhan peluang, dan teknologi yang di desiminasikan, demikian pula kebutuhan dan peluang penerapan teknologi dipengaruhi oleh teknologi pertanian yang didesiminasikan dan umpan balik yang telah disampaikan. Karena diseminasi teknologi pertanian yang baik akan menghasilkan umpan balik terhadap teknologi yang di desiminasikan dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Selatan Jl. Perintis Kemerdekaan, KM. 17,5 Sudiang Makassar Website : www.sulsel.litbang.pertanian.go.id
penumbuhan kebutuhan lebih lanjut tentang teknologi pertanian. Selain untuk keperluan
diseminasi,
pendekatan
tersebut
diatas
juga
bermanfaat
untuk
memperoleh umpan balik dan identifikasi masalah dan kebutuhan petani akan teknologi pertanian. Diseminasi Teknologi Pertanian
Umpan Balik
Identifikasi i. Kebutuhan, ii. Peluang
Gambar . Keterkaitan Diseminasi, Umpan Balik dan Identifikasi Kebutuhan & Peluang
B.
Pencapaian Indikator Kinerja 3 Indikator 3
:
Paling sedikit 60% paket teknologi BPTP diterapkan oleh poktan/gapoktan dalam kegiatan penyuluhan yang dikelola petani
Hasil pengukuran indikator kinerja 3, disajikan pada Tabel sebagai berikut : Tabel . Penilaian Indikator Kinerja 3 Tahun/
Jumlah FMA
Kabupaten 2008 s.d 2011 Maros Gowa Bone Sinjai Enrekang Luwu Rata-rata
60 60 40 40 40 40 -
Jumlah teknologi yang disosialisasikan oleh BPTP 58 5 38 39 3 75 20
Jumlah teknologi yang disuluhkan oleh Poktan jmh paket/komponen % 44 3 36 35 3 56 16
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Selatan Jl. Perintis Kemerdekaan, KM. 17,5 Sudiang Makassar Website : www.sulsel.litbang.pertanian.go.id
75.86 60.00 94.74 89.74 100.00 74.67 82.50
Berdasarkan data tersebut diatas, diperoleh angka pencapaian indikator kinerja 3 sebagai berikut :
82,50% teknologi BPTP diterapkan oleh poktan/gapoktan dalam kegiatan penyuluhan yang dikelola petani
Manwa dan Oka (1992) menyampaikan, bahwa ada 4 faktor utama yang harus tersedia dalam menujang keberhasilan penyampaian teknologi agar dapat diadopsi petani antara lain: (1) teknologi yang sudah matang sesuai dengan kondisi wilayah, (2) dukungan pemerintah daerah dalam bentuk program dan penyuluhan, (3) ketersediaan sarana produksi dan iklim pemasaran yang kondusif, (4) partisipasi petani dalam menerima teknologi yang disampaikan. Sedangkan motivasi petani merupakan gambaran respon maupun sikap dari keuletan, percaya diri, bersaing minat konsentrasi serta keinginan (Sadirman, 2001).
C.
Pencapaian Indikator Kinerja 4 Indikator 4
:
Paling sedikit 70% anggota poktan/gapoktan puas terhadap jasa penelitian dan pengembangan serta pengkajian teknologi pertanian
Mengukur sejauh mana tingkat kepuasan anggota poktan/gapoktan terhadap jasa dukungan/diseminasi/pendampingan teknologi yang dilakukan BPTP. Hasil pengukuran indikator kinerja 4, disajikan pada Tabel sebagai berikut: Tabel . Penilaian Indikator Kinerja 4 Kelompok Teknologi
Jumlah Petani contoh
Jasa Litbang dan Pengkajian
(orang) Budidaya Tanaman
Budidaya Ternak
Tingkat Kepuasan (% petani)
Pelaksanaan ujicoba/ demonstrasi teknologi Pelaksanaan ujicoba/ demonstrasi teknologi
Sangat puas
Puas
Kurang Puas
39.116
48.78
6.008
62.684
34.02
3.29
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Selatan Jl. Perintis Kemerdekaan, KM. 17,5 Sudiang Makassar Website : www.sulsel.litbang.pertanian.go.id
Pelaksanaan ujicoba/ demonstrasi teknologi
Pengolahan Hasil Pertanian
87.29
18.75
6.67
63.03
33.85
5.32
Berdasarkan data tersebut diatas, diperoleh angka pencapaian indikator kinerja 4 sebagai berikut : 96,88% anggota poktan/gapoktan sangat puas dan puas terhadap jasa penelitian dan pengkajian teknologi pertanian yang dilakukan BPTP. Kepuasan petani/pelanggan dapat dipengaruhi oleh dimensi produk yang mencakup kinerja, “feature”, keandalan, kesesuaian, daya tahan, “serviceability”, estetika, dan kualitas yang dipersepsikan (Garvin dalam Tjiptono, 2002).
D.
Pencapaian Indikator Kinerja 5 Indikator 5
:
Pada akhir kegiatan FEATI partisipasi dana pemangku kepentingan paling sedikit mencapai 10%.
Mengukur kontribusi dana non FEATI yang dimanfaatkan dalam kegiatan FEATI di BPTP. Hasil pengukuran indikator kinerja 5, disajikan pada Tabel sebagai berikut: Tabel . Penilaian Indikator Kinerja 5 No
1 2
1 2
Kegiatan BPTP
Tahun 2007 Lokakarya Keterkaitan Peneliti Penyuluh Pelaksana FSA Tahun 2008 Uji Coba/Demonstrasi Teknologi Lokakarya Penyebaran Informasi Teknologi
Sumber Dana FEATI (Rp)
Sumber Dana Non FEATI Bapeluh/Dinas (Rp)
Swasta (Rp)
Petani (Rp)
103,029,920
10,500,000
-
-
36,470,840
2,000,000
-
1,000,000
291,508,244
9,000,000
-
21,000,000
77,651,100
9,000,000
-
-
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Selatan Jl. Perintis Kemerdekaan, KM. 17,5 Sudiang Makassar Website : www.sulsel.litbang.pertanian.go.id
3
Lokakarya ARF
93,033,620
9,000,000
-
-
4
Pelaksanaan FSA
63,513,628
6,000,000
-
1,500,000
Uji Coba/Demonstrasi Teknologi Gelar Teknologi
301,473,842
9,000,000
-
21,000,000
289,266,641
9,000,000
-
21,000,000
3
Lokakarya FSA
42,958,746
-
-
-
4 5
Lokakarya ARF
82,972,555
9,000,000
-
-
Lokakarya Pelaksanaan FMA
87,261,064
9,000,000
-
-
6
Lokakarya Keterkaitan Peneliti Penyuluh
74,329,482
9,000,000
-
-
Uji Coba Demonstrasi Teknologi Lokakarya ARF
165,686,206
6,000,000
-
14,000,000
21,904,692
3,000,000
-
-
Lokakarya FSA dan VCA
44,135,086
3,000,000
-
1,500,000
Uji Coba Demonstrasi Teknologi Lokakarya ARF Bone
454,448,000
15,730,000
200,000
56,984,000
17,561,000
3,000,000
-
-
Lokakarya dan evaluasi sosialisasi inovasi teknologi mendukung FMA
62,072,000
3,000,000
-
-
437,743,675
3,150,000
-
32,862,190
1,775,195,666
102,500,000
200,000
81,000,000
Tahun 2009 1 2
Tahun 2010 1 2 3
Tahun 2011 1 2 3
Tahun 2012 1
Uji Coba Demonstrasi Teknologi
Jumlah
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Selatan Jl. Perintis Kemerdekaan, KM. 17,5 Sudiang Makassar Website : www.sulsel.litbang.pertanian.go.id
Hasil pengukuran indikator kinerja 5 yang dilakukan selama tahun 2007 s.d 2012 diperoleh angka sbb: Dana FEATI untuk kegiatan BPTP sebesar Rp. 1.775.195.666 Dana non FEATI dari BAPELUH/Dinas sebesar Rp. 102.500.000 Dana non FEATI dari swasta sebesar Rp. 200.000 Dana non FEATI dari petani sebesar Rp. 81.000.000 Dana non FEATI dari BAPELUH/Dinas dan non FEATI dari petani dan swasta sebesar Rp. 183.700.000 (10,34%). Kontribusi dana dari Bapeluh/Dinas berupa dana APBD untuk : Transport penyuluh dan petugas Bapeluh/Dinas ke lokasi demplot dan lokasi kegiatan workshop Honor panitia lokal workshop Sewa ruangan Kontribusi petani/swasta berupa : Sewa lahan pada pelaksanaan demplot Upah tenaga kerja Konsumsi Peralatan pertanian
Penulis : Ir. Amirullah
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Selatan Jl. Perintis Kemerdekaan, KM. 17,5 Sudiang Makassar Website : www.sulsel.litbang.pertanian.go.id
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Selatan Jl. Perintis Kemerdekaan, KM. 17,5 Sudiang Makassar Website : www.sulsel.litbang.pertanian.go.id