LAPORAN PRAKTIKUM
PEMASARAN HASIL PERIKANAN (DI DAERAH PASAR MERTOJOYO)
DisusunOleh : Kelompok2 1. Rosidyah Novita A (0910810070) 2. Nurlailatul Fitri
(0910810108)
3. Teguh Wirawan
(105080400111021)
4. Rosidah Wahyu N. (105080401111005) 5. Akbar M. H.
(105080407111004)
6. Jarmiati
(105080413111016)
Asisten
: MEYLINDA SARI
AGROBISINIS PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami panjatkan atas rahmat dan hidayah dari Allah SWT, yang telah memberikan kami kemampuan dan kekuatan untuk menyelesaikan laporan ini. Adapun laporan ini kami tulis dengan tujuan sebagai syarat kelulusan mata kuliah Pemasaran Hasil Perikanan . Tidak lupa pula kami ucapkan terimakasih kepada para asisten dosen praktikum Pemasaran Hasil Perikanan yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan laporan praktikum Pemasaran Hasil Perikanan ini. Dan terimakasih pula kepada teman-teman kami yang telah membantu kami dalam berbagai hal teknis maupun non teknis. Dalam pengerjaan laporan ini kami menyadari bahwa banyak sekali kekurangan dan kesalahan dalam pengerjaannya, oleh karena itu kami meminta beribu-ribu maaf dan kami berharap kritik dan saran yangmampu memotifasi kami sehingga dalam membuat laporan lebih baik lagi dikemudian hari.
Tim Kelompok 2
i
“Pemasaran Hasil Perikanan” “Sosis Ikan Bandeng”
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii 1.
2.
3.
PENDAHULUAN .......................................................................................... 1 1.1
Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2
Perumusan Masalah .............................................................................. 1
1.3
Tujuan ................................................................................................... 2
1.4
Kegunaan praktikum .............................................................................. 2
TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 3 2.1
Pengertian Pasar ................................................................................... 3
2.2
Permintaan Dan Penawaran .................................................................. 4
2.2.1
Permintaan ..................................................................................... 4
2.2.2
Penawaran ..................................................................................... 5
2.3
Saluran Pemasaran ............................................................................... 7
2.4
Bauran atau strategi Pemasaran ........................................................... 7
2.5
Analisis Margin Pemasaran ................................................................... 8
2.6
Efisiensi Pemasaran ............................................................................ 10
2.7
Analisis Pelanggan .............................................................................. 11
2.8
Segmentasi Pasar ............................................................................... 13
METODE PENELITIAN .............................................................................. 16 3.1
Lokasi dan Objek Praktikum ................................................................ 16
3.2
Pengumpulan Data .............................................................................. 16
3.2.1
Observasi ..................................................................................... 16
3.2.2
Wawancara .................................................................................. 16
3.2.3
Dokumentasi ................................................................................ 17
3.3
3.3.1
Data Primer .................................................................................. 18
3.3.2
Data sekunder .............................................................................. 19
3.4
4.
Sumber data dan Jenis data ................................................................ 18
Teknik Analisis Data ............................................................................ 20
3.4.1
Analisis Deskriptif Kualitatif ........................................................... 20
3.4.2
Analisis Deskriptif Kuantitatif......................................................... 20
HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 22
ii
“Pemasaran Hasil Perikanan” “Sosis Ikan Bandeng”
4.1
4.1.1
Deskripsi Usaha ........................................................................... 22
4.1.2
Karakteristik Konsumen ................................................................ 22
4.1.3
Analisa Pelanggan........................................................................ 23
4.2
5.
Analisa Deskriptif Kualitatif .................................................................. 22
Analisa Deskriptif Kuantitatif ................................................................ 24
4.2.1
Efisiensi Pemasaran ..................................................................... 24
4.2.2
Margin Pemasaran ....................................................................... 25
4.2.3
Saluran dan Lembaga pemasaran ................................................ 26
4.2.4
Strategi Pemasaran ...................................................................... 26
4.2.5
Analisis Pelanggan ....................................................................... 27
4.2.6
Segmentasi Pasar ........................................................................ 28
PENUTUP .................................................................................................. 29 5.1
Kesimpulan .......................................................................................... 29
5.2
Saran ................................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 30 DOKEMUNTASI ................................................................................................ 32 KUISIONER ....................................................................................................... 33
iii
“Pemasaran Hasil Perikanan” “Sosis Ikan Bandeng”
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Laut Indonesia memiliki luas lebih kurang 5,6 juta km2 dengan garis pantai sepanjang 81.000 km, dengan potensi sumberdaya, terutama perikanan laut yang cukup besar, baik segi kuantitas maupun diversitasnya. Wilayah laut yang luas dari 2/3 dari seluruh wilayah RI tersebut memegang peranan penting dalam bidang sosial ekonomi yang menguasai hajat hidup orang banyak serta mengatur iklim dunia sekaligus sebagai tempat berbagai aktivitas komersial berlangsung. Hal ini yang menyebabkan potensi dari sumberdaya laut di Indonesia sangat besar yang di tunjang dengan keanekaragaman hayati yang terkandung di dalamnya. Adapun sumberdaya ikan laut yang di perkirakan sebesar 6,4 juta ton per tahun. Potensi tersebut terdiri dari ikan pelagis besar 1,65 juta ton, ikan pelagis kecil 3,6 juta ton, ikan demersal 1,36 juta ton, ikan karang 145 ribu ton, udang paneid 94,8 ribu ton, lobster 4,8 ribu ton dan cumi – cumi 28,25 ribu ton(Dahuri, 2001 dalam Densuri 2009). Salah satu sifat khas produk perikanan yang menjadi masalah dalam pemasarannya adalah mudah rusak (perishable). Sifat ini menuntut tindakan penangan secara spesifik dan cermat, baik dalam proses produksi (penangkapan dan pendaratan) maupun selama pemasaran, guna menghindari kemerosotan mutu. Tindakan ini sangat penting bila disadari bahwa wilayah kita berada di daerah iklim tropis(Hanafiah& A.M Saefudin, 1983). 1.2 Perumusan Masalah Bagaimana gambaran umum usaha tersebut. Bagaimana karakteristik konsumen pada usaha tersebut. Bagaimana efesiensi, AGM, saluran dan lembaga pemasaran yang berjalan pada usaha tersebut. Bagaimana setrategi pemasaran yang tepat.
“Pemasaran Hasil Perikanan” 1
“Sosis Ikan Bandeng”
1.3 Tujuan Gambaran umum usaha tersebut. Karakteristik konsumen pada usaha tersebut. Efisiensi, AGM, saluran dan lembaga pemasaran yang berjalan pada usaha tersebut. Strategi pemasaran yang tepat. 1.4 Kegunaan praktikum Kegunaan dari praktikum pemasaran hasil perikanan ialah secara tidak langsung kita dapat mempelajari bagaimana cara dari menjual suatu produk, mengetahui strategi pemasaran yang baik, bisa menegtahui sifat dari konsumen, dan mengetahui cara menganalisis margin suatu pemasaran produk.
“Pemasaran Hasil Perikanan” 2
“Sosis Ikan Bandeng”
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pasar Menurut
Kandary
(2010),
menyatakan
bahwa
pengertian
secara
sempit,pasar adalah suatu tempat pertemuan penjual dan pembeli untuk melakukan transasksi jual beli dan jasa. Pengertian secara luas,pasar adalah tempat bertemunya penjual yang mempunyai kemampuan untuk menjual barang/jasa dan pembeli yang melakukan uang untuk membeli barang dengan harga tertentu. Pengertian pasar secara khusus: 1. Sebagai sarana distribusi Dengan adanya pasar, produsen dapat berhubungan baik secara langsung
maupun
tidak
langsung
untuk
menawarkan
hasil
produksinya pada konsumen. 2. Sebagai pembentuk harga Di pasar terjadi tawar menawar antara penjual dan pembeli sehingga terbentuklah harga. 3. Sebagai sarana promosi Dengan berbagai macam cara para produsen memperkenalkan hasil produksi kepada konsumen sehingga para konsumen berniat membeli barang tersebut. Menurut Sudirmansyah (2011), menyatakan bahwa Dalam pengertian pasar yang sederhana atau sempit adalah tempat bertemunya calon penjual dan calon pembeli barang dan jasa. Definisi pasarsecara luas menurut W.J. Stanton adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk memenuhi kebutuhan, uang untuk belanja serta kemauan untuk membelanjakannya. Di pasar antara penjual dan pembeli akan melakukan transaksi. Transaksi adalah kesepakatan dalam kegiatan jual-beli. Syarat terjadinya transaksi adalah ada barang yang diperjual belikan, ada pedagang, ada pembeli, ada kesepakatan harga barang, dan tidak ada paksaan dari pihak manapun. Kegiatan faktor produksi adalah kegiatan yang melakukan proses, pengolahan, dan mengubah faktor-faktor produksi dari yang tidak/kurang manfaat/gunanya menjadi memiliki nilai manfaat yang lebih. Faktor- Faktor produksi yang umumnya digunakan adalah tenaga kerja, tanah, dan modal. Kelangkaan pada suatu faktor produksi biasanya akan menyebabkan kenaikan harga faktor produksi tersebut.
“Pemasaran Hasil Perikanan” 3
“Sosis Ikan Bandeng”
2.2 Permintaan Dan Penawaran 2.2.1 Permintaan Menurut
Wordpress(2006),
menyatakan
bahwa
permintan
adalah
banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dan dalam periode tertentu. Hukum
permintaan
pada
hakikatnya
merupakan
suatu
hipotesis
yang
menyatakan : “Hubungan antara barang yang diminta dengan harga barang tersebut dimana hubungan berbanding terbalik yaitu ketika harga meningkat atau naik maka jumlah barang yang diminta akan menurun dan sebaliknya apabila harga turun jumlah barang meningkat.” Kurva Permintaan dapat didefinisikan sebagai : “Suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta para pembeli.” Kurva permintaan berbagai jenis barang pada umumnya menurun dari kiri ke kanan bawah. Kurva yang demikian disebabkan oleh sifat hubungan antara harga dan jumlah yang diminta yang mempunyai sifat hubungan terbalik. Menurut
Crayonpedia
(2009),
menyatakan
bahwa
faktor
yang
mempengaruhi permintaan: a. Harga Barang itu Sendiri Harga barang akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika harga naik jumlah permintaan barang tersebut akan meningkat, sedangkan jika harga turun maka jumlah permintaan barang akan menurun. b. Harga Barang Subtitusi (Pengganti) Harga barang dan jasa pengganti (substitusi) ikut memengaruhi jumlah barang dan jasa yang diminta. Apabila harga dari barang substitusi lebih murah maka orang akan beralih pada barang substitusi tersebut. Akan tetapi jika harga barang substitusi naik maka orang akan tetap menggunakan barang yang semula. c. Harga Barang Komplementer (Pelengkap) Barang pelengkap juga dapat memengaruhi permintaan barang/jasa. d. Pendapatan Besar kecilnya pendapatan yang diperoleh seseorang turut menentukan besarnya permintaan akan barang dan jasa. Apabila pendapatan yang diperoleh tinggi maka permintaan akan barang dan jasa juga semakin tinggi. Sebaliknya jika pendapatannya turun, maka kemampuan untuk membeli barang juga akan turun. Akibatnya jumlah barang akan semakin turun.
“Pemasaran Hasil Perikanan” 4
“Sosis Ikan Bandeng”
e. Selera Konsumen Selera konsumen terhadap barang dan jasa dapat memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika selera konsumen terhadap barang tertentu meningkat maka permintaan terhadap barang tersebut akan meningkat pula. f. Intensitas Kebutuhan Konsumen Intensitas kebutuhan konsumen berpengaruh terhadap jumlah barang yang diminta. Kebutuhan terhadap suatu barang atau jasa yang tidak mendesak, akan menyebabkan permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut rendah. Sebaliknya jika kebutuhan terhadap barang atau jasa sangat mendesak maka permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut menjadi meningkat. g. Perkiraan Harga di Masa Depan Apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan naik maka konsumen cenderung menambah jumlah barang yang dibeli karena ada kekhawatiran harga akan semakin mahal. Sebaliknya apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan turun, maka konsumen cenderung mengurangi jumlah barang yang dibeli. h. Jumlah Penduduk Pertambahan penduduk akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika jumlah penduduk dalam suatu wilayah bertambah banyak, maka barang yang diminta akan meningkat. 2.2.2 Penawaran Menurut
Wordpress(2006),
menyatakan
bahwa
penawaran
adalah
banyaknya barang yang ditawarkan oleh penjual pada suatu pasar tertentu, pada periode tertentu, dan pada tingkat harga tertentu. Hukum penawaran pada dasarnya mengatakan bahwa : “Semakin tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, makin rendah harga suatu barang, semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan.” Kurva penawaran dapat didefinisikan sebagai : “Yaitu suatu kurva yang menunjukkan hubungan diantara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang ditawarkan”. o
Kalau penawaran bertambah diakibatkan oleh faktor-faktor di luar harga, maka supply bergeser ke kiri atas.
o
Kalau berkurang kurva supply bergeser ke kiri atas
“Pemasaran Hasil Perikanan” 5
“Sosis Ikan Bandeng”
o
Terbentuknya harga pasar ditentukan oleh mekanisme pasar
Menurut
Crayonpedia
(2009),
menyatakan
bahwa
faktor
yang
mempengaruhi penawaran: a. Harga Barang itu Sendiri Apabila harga barang yang ditawarkan mengalami kenaikan, maka jumlah barang yang ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya jika barang yang ditawarkan turun jumlah barang yang ditawarkan penjual juga akan turun. b. Harga Barang Pengganti Apabila harga barang pengganti meningkat maka penjual akan meningkatkan jumlah barang yang ditawarkan. Penjual berharap, konsumen akan beralih dari barang pengganti ke barang lain yang ditawarkan, karena harganya lebih rendah.
c. Biaya Produksi Biaya produksi berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses produksi, seperti biaya untuk membeli bahan baku, biaya untuk gaji pegawai, biaya untuk bahan-bahan penolong, dan sebagainya. Apabila biaya-biaya produksi meningkat, maka harga barang-barang diproduksi akan tinggi. Akibatnya produsen akan menawarkan barang produksinya dalam jumlah yang sedikit. Hal ini disebabkan karena produsen tidak mau rugi. Sebaliknya jika biaya produksi turun, maka produsen akan meningkatkan produksinya. Dengan demikian penawaran juga akan meningkat. d. Kemajuan Teknologi Kemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya barang yang ditawarkan. Adanya teknologi yang lebih modern akan memudahkan produsen dalam menghasilkan barang dan jasa. Selain itu dengan menggunakan mesin-mesin modern akan menurunkan biaya produksi dan akan memudahkan produsen untuk menjual barang dengan jumlah yang banyak.
e. Pajak Pajak yang merupakan ketetapan pemerintah terhadap suatu produk sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya harga. Jika suatu barang tersebut menjadi tinggi, akibatnya permintaan akan berkurang, sehingga penawaran juga akan berkurang.
“Pemasaran Hasil Perikanan” 6
“Sosis Ikan Bandeng”
f. Perkiraan Harga di Masa Depan Perkiraan harga di masa datang sangat memengaruhi besar kecilnya jumlah penawaran. Jika perusahaan memperkirakan harga barang dan jasa naik, sedangkan
penghasilan
masyarakat
tetap,
maka
perusahaan
akan
menurunkan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. 2.3 Saluran Pemasaran Menurut Sopyan (2009), menyatakan bahwa diantara produsen dan konsumen ada sekelompok perantara yang menyalurkan produk diantara mereka. Perantara ini sering disebut dengan saluran pemasaran. Saluran pemsaran adalah organisasi – organisasi yang saling tergantung yang tercakup dalam proses yang membuat produk dan jasa menjadi tersedia untuk digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen.Perangkat ini lah yang menjadi alur lintas produk dari produsen ke konsumen setelah diproduksi. Selain perantara distribusi ada satu lagi perantara penting walaupun tidak melakukan penjualan langsung namun punya andil dalam menyampaikan barang ke konsumen yaitu fasilitator seperti agen iklan, distributor, bank dan lain –lain. Keputusan memilih saluran pemasran adalah salah satu keputusan penting dalam pemasaran. Saluran pemasaran salah satu yang mementukan keputusan pemasaran yang lainnya seperti dalam hal penetapan harga produk (pricing) sangat ditentukan keputusan ini. Ketika perusahaan memilih memasarkan di toko terbatas pasti harganya pun tinggi karena ada nilai eksklusifitas. Berbeda ketika perusahaan memasarkan di toko secara massal pasti harganya pun lebih murah Perlu diingat juga saluran pemasaran tidak hanya melayani pasar tetapi juga menciptakan pasar.
2.4 Bauran atau strategi Pemasaran Menurut Kottler (2006), dalamSopyan (2009), mengemukakan ada dua strategi yang sering digunakan perusahaan dalam mengelola saluran pemasaran terutama dalam penciptaan saluran pemasaran baru, yaitu strategi dorong dan strategi tarik. Pemakaian strategi ini tergantung keputusan perusahaan terutama tergantung popularitas produk perusahaan tersebut. a. Strategi dorong dalam pelaksanaanya adalah mencoba membujuk perantara agar mau memasarkan produknya dengan memberikan fasilitas fasilitas tertentu misal potongan yang tinggi dalam pembelian produk. Strategi ini
“Pemasaran Hasil Perikanan” 7
“Sosis Ikan Bandeng”
cocok dilakukan untuk produk yang loyalitas mereknya masih rendah dan pilihan merek dilakukan ditoko. Strategi ini cocok untuk produk baru yang mempunyai dana promosi terbatas, sehingga mencoba menggunakan salauran pemasaran yang sudah berpengalaman dalam memasarkan berbagai produk. b. Strategi tarik dalam pelaksanaanya adalah dengan cara perusahaan membangun positioning produk melalui promosi ke konsumen seperti iklan media cetak, elektronik atau melalui even even. Sehingga dengan fokus kepada
promosi
akan membuat
konsumen tertarik
untuk
mencoba.
Permintaan konsumen terhadap produk yang diiklankan biasanya menarik banyak perusahaan ingin menjadi agen atau salah satu saluran pemasaranya. Apabila sudah demikian perusahaan akan mempunyai daya tawar terhadap perantara. Karena banyaknya calon agen yang mengajukan sebagai perntara produk, membuat perusahaan bisa memilih calon agen yang mempunyai cakupan wilayah pemasaran yang luas seingga produk akancepat menyebar. Jadi bedanya, strategi ini dengan strategi dorong adalah permintaan menyalurkan produk berasal dari perantara sendiri sebagai dampak dari permintaan konsumen terhadap produk. Menurut Winardi (1980) dalam Swastha (1993) dalam Irmawan (2010), ada 5 alternatif saluran pemasaran yang dapat dipilih, yaitu : 1. Produsen ◊ Konsumen 2. Produsen ◊ Pengecer ◊ Konsumen 3. Produsen ◊ Pedagang ◊ Pengecer ◊ Konsumen 4. Produsen ◊ Agen ◊ Pengecer ◊ Konsumen 5. Produsen ◊ Agen ◊ Pedangang Besar ◊ Pengecer ◊ Konsumen MenurutMcCarthy (1983), menyatakan bahwa suatu strategi pemasaran adalah suatu pasar sasaran dan bauran pasar yang berhubungan dengan itu. Strategi ini merupakan gambar besar mengenai apa yang akan dilakukan oleh suatu perusahaan di suatu pasar. 2.5 Analisis Margin Pemasaran Menurut
Tomeck
and
Robinson
(1990)
dalam
Sudiyono
(2001)
dalamSuharyanto dkk (2011), menyatakan bahwa Analisis margin pemasaran digunakan untuk mengetahui distribusi biaya dari setiap aktivitas pemasaran dan keuntungan dari setiap lembaga perantara serta bagian harga yang diterima
“Pemasaran Hasil Perikanan” 8
“Sosis Ikan Bandeng”
petani. Atau dengan kata lain analisis margin pemasaran dilakukan untuk mengetahui tingkat kompetensi dari para pelaku pemasaran yang terlibat dalam pemasaran/disribusi. Secara matematis margin pemasaran dihitung dengan formulasi sebagai berikut: MP = Pr – Pf atau MP = ΣBi + ΣKi
Keterangan MP : Margin pemasaran Pr : Harga tingkat pengecer Pf
: Harga tingkat petani
Σbi : Jumlah biaya yang dikeluarkan lembaga – lembaga pemasaran (B1, B2, B3…..Bn) Σki :
Jumlah
keuntungan
yang
diperoleh
lembaga-lembaga
pemasaran (K1, K2, K3…Kn) Menurut Anonymous (2002), menyatakan bahwa analisi mrgin pemasaran dengan rumus yang diadopsi dari Dahoklory (1990): • Margin Mutlak
: Harga penjualan ditingkat pengencer – Harga pembelian
ditingkat nelayan • Margin Mutlak pedagang
:
Harga
penjualan
oleh
pedagang
pengencer – Harga pembelian oleh nelayan • PH Produsen
:
• PH Pedagang
:
% ! " # % $
Dimana : PH Produsen
: Pengsa Harga bagi Produsen
PH Pedagang : Pengsa Harga bagi Pedagang Menurut Crayonpedia (2009), menyatakan bahwa perpindahan barang dari produsen ke konsumen akhir kadang-kadang memerlukan waktu cukup lama, sehingga memungkinkan timbulnya berbagai risiko yang perlu ditangani dan berhubungan dengan masalah biaya pemasaran yang harus dikeluarkan. Sehubungan
dengan
itu
maka
harus
ada
lembaga
pemasaran
yang
menyediakan biaya untuk seluruh kegiatan fungsi pemasaran tersebut, seperti :
“Pemasaran Hasil Perikanan” 9
“Sosis Ikan Bandeng”
biaya grading, biaya pengolahan, biaya pengangkutan, dan lain-lain, sampai barang tersebut dijual kepadakonsumen akhir .Pembiayaan merupakan fungsi pemasaran yang mutlak diperlukan dalam menangani sistem pemasaran, konsekuensinya akan berpengaruh terhadap harga eceran (harga yang harus dibayarkan oleh konsumen). Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya pemasaran tersebut, antara lain : pengangkutan, penyimpanan, risiko, kerusakan, waktu kerja, grading, dan lain-lain. Metode yang dapat dipakai untuk menghitung perbedaan harga yang diterima oleh produsen dengan harga yang dikeluarkan oleh konsumen (marketing margin), yaitu : • Marketing margin dapat dihitung dengan memilih sejumlah barang tertentu
yang diperdagangkan dan mencatatnya sejak dari produsen sampai ke konsumen akhir sistem pemasaran • Marketing margin dapat dihitung dengan mencatat nilai penjualan (gross
money sale), nilai pembelian (gross money purchase) dan volume barang dari setiap lembaga pemasaran (marketing agency) yang terlibat pada saluran pemasaran. Dengan ketiga unsur tersebut, yaitu : nilai pemasaran (Ps), nilai pembelian (Pb), dan volume barang (V), maka average gross margin (AGM) dari tiap marketing agency dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
AGM =
"%&"' (
2.6 Efisiensi Pemasaran Menurut Danfar (2009), menyatakan bahwa efisiensimerupakan suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya sumber/biaya untuk mencapai hasil dari kegiatan yang dijalankan. Pengertian efisiensi menurut Mulyamah (1987;3) yaitu: “Efisiensi merupakan suatu ukuran dalam membandingkan rencana penggunaan masukan dengan penggunaan yang direalisasikan
atau perkataam
lain
penggunaan
yang
sebenarnya”.
Sedangkan pengertian efisiensi menurut SP.Hasibuan (1984;233-4) yang mengutip pernyataan H. Emerson adalah: “Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara input (masukan) dan output (hasil antara keuntungan dengan sumber-sumber yang dipergunakan), seperti halnya juga hasil optimal yang dicapai dengan penggunaan sumber yang terbatas. Dengan
“Pemasaran Hasil Perikanan” 10
“Sosis Ikan Bandeng”
kata lain hubungan antara apa yang telah diselesaikan.” Dan menurut Soekartawi (1989:29), mengemukakan bahwa efisiensi pemasaran akan terjadi jika : 1. Biaya pemasaran bisa ditekan sehingga ada keuntungan 2. Pemasaran dapat lebih tinggi 3. Prosentase pembedaan harga yang dibayarkan konsumen dan produsen tidak terlalu tinggi. 4. Tersedianya fasilitas fisik pemasaran. Adapun untuk mencari tingkat efisiensi dapat digunakan rumus sebagai berikut : Efisiensi = Input Target/Input Aktual >=1 Jika input yang ditargetkan berbanding input aktual lebih besar atau sama dengan 1 (satu), maka akan terjadi efisiensi. Jika input yang ditargetkan berbanding input aktual kurang daripada 1 (satu), maka efisiensi tidak tercapai. 2.7 Analisis Pelanggan Menurut Suharyanto (2011), dalam pengertian sehari-hari pelanggan adalah
orang-orang yang kegiatannya membeli dan menggunakan suatu produk, baik barang maupun jasa, secara terus menerus. Pelanggan atau pemakai suatu produk adalah orang-orang yang berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan perusahaan-perusahaan bisnis. Adapun pihak-pihak yang berhubungan dan bernegosiasi dengan perusahaan-perusahaan bisnis sebelum tahap menghasilkan produk dinamakan pemasok.Dilihat dari segi perbaikan kualitas, definisi pelanggan adalah setiap orang yang menuntut pemberian jasa (perusahaan) untuk memenuhi suatu standar kualitas pelayanan tertentu, sehingga dapat memberi pengaruh pada performansi (performance) pemberi jasa (perusahaan) tersebut. Dengan kata lain, pelanggan adalah orang-orang atau pembeli yang tidak tergantung pada suatu produk, tetapi produk yang tergantung pada orang tersebut. Oleh karena pelanggan ini pembeli atau pengguna suatu produk maka harus diberi kepuasan.Secara garis besarnya terdapat tiga jenis pelanggan, yaitu pelanggan internal, pelanggan perantara, dan
pelanggan eksternal. Ketiga jenis pelanggan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: a. Pelanggan internal Pelanggan internal (internal costumer), adalah orang-orang atau pengguna produk yang berada di dalam perusahaan dab memiliki pengaruh terhadap
“Pemasaran Hasil Perikanan” 11
“Sosis Ikan Bandeng”
maju mundurnya perusahaan.Berdasarkan keanggotaannya, pelanggan internal ada dua macam, yaitu pelanggan internal organisasi dan pelanggan internal pemerintah. Pelanggan internal organisasi Adalah setiap orang yang terkena dampak produk dan merupakan anggoata dari organisasi yang menghasilkan produk tersebut.Pelanggan internal pemerintah Adalah setiap orang yang terkena dampak produk dan bukan anggota organisasi penghasil produk, tetapi masih dalam lingkungan atau instansi pemerintah. b. Pelanggan perantara Pelanggan perantara (intermediate costumer) adalah setiap orang yang berperan sebagai perantara produk, bukan sebagai pemakai. Komponen distributor, seperti agen-agen Koran yang memasarkan Koran, atau tokotoko buku merupakan contoh pelanggan perantara.Misalnya Penerbit Armico Bandung memerima pesanan buku dari toko buku untuk dijual kepada siswa SMK maka dalam hal ini Penerbit Armikco bertindak sebagai pemasok, toko buku sebagai pelanggan perantara, dan siswa SMK sebagai pelanggan akhir atau pelanggan nyata (real costumer). c. Pelanggan eksternal Pelanggan eksternal (external costumer), adalah setiap orang atau kelompok orang
pengguna
suatu
produk
(barang/jasa)
yang
dihasilkan
oleh
perusahaan bisnis. Pelanggan eksternal inilah yang berperan sebagai pelanggan nyata atau pelanggan akhir. Menurut Wordpress (2006), faktor faktor yang mempengaruhi persepsi dan ekspektasi pelanggan adalah : 1. Kebutuhan dan keinginan yang berkaitan dengan hal hal yang dirasakan pelanggan ketika ia sedang mencoba melakukan transaksi dengan produsen/ pemasok produk (perusahaan). Jika pada saat itu kebutuhan dan keinginannya besar, harapan atau ekspektasi pelanggan juga akan tinggi, demikian pula sebaliknya. 2. Pengalaman masa lalu ( terdahulu ) ketika mengkonsumsi produk dari perusahaan maupun pesaing pesaingnya. 3. Pengalaman
dari
teman
teman,
di
mana
mereka
akan
menceriterakan mutu produk yang akan dibeli oleh pelanggan itu. Hal ini jelas mempengaruhi persepsi pelanggan terutama pada produk produk yang dirasakan berisiko tinggi.
“Pemasaran Hasil Perikanan” 12
“Sosis Ikan Bandeng”
4. Komunikasi melalui iklan dan pemasaran juga mempengaruhi persepsi pelanggan. Orang orang di bagian penjualan danperiklanan seyogyanya tidak membuat kampanye yang berlebihan melewati tingkat ekspektasi pelanggan.
Kampanye yang berlebihan dan
secara aktual tidak mampu memenuhi ekspektasi pelanggan akan mengakibatkan dampak negatif terhadap persepsi pelanggan tentang produk itu.
2.8 Segmentasi Pasar Swastha & Handoko (1997) mengartikan segmentasi pasar sebagai kegiatan membagi–bagi pasar/market yang bersifat heterogen kedalam satuan satuan pasar yang bersifat homogen. Sedangkan definisi yang diberikan oleh Pride & Ferrel (1995) mengatakan bahwa segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli. Di lain pihak Pride & Ferrel (1995) mendefinisikan segmentasi pasar sebagai suatu proses pembagian pasar keseluruhan menjadi kelompok–kelompok pasar yang terdiri dari orang–orang yang secara relatif memiliki kebutuhan produk yang serupa. Ada lagi pendapat Swastha & Handoko (1987) yang merumuskan segmentasi pasar adalah suatu tindakan membagi pasar menjadi segmen segmen pasar tertentu yang dijadikan sasaran penjualan yang akan dicapai dengan marketing mix (Gunadarma, 2009). Menurut McCarthy (1983), menyatakan bahwa segmentasi pasar (market segmentation) adalah proses mengidentifikasi sub-sub pasar yang lebih homogeny atau mengidentifikasi bagian-bagian yang ada dalam suatu pasar dan mengembangkan bauran pemasaran yang sesuai. Segmentasi hanyalah berhubungan dengan identifikasi pasar-pasaratau sub-sub pasar yang mungkin merupakan bagian-bagian dari strategi pemasaran.
Menurut Sriyanto (2010), menyatakan bahwa segmentasi pasar ialah membagi sebuah pasar kedalam kelompok-kelompok pembeli yang khas berdasarkan kebutuhan, karakteristik atau perilaku yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang terpisah.Tingkatan segmentasi pasar:
“Pemasaran Hasil Perikanan” 13
“Sosis Ikan Bandeng”
Pemasaran
Pemasaran
Pemasaran
Pemasaran
Massal ( Tanpa
Segmen
Relung
Mikro ( Segmen
Segmentasi )
Penuh )
Pemasaran Massal, yaitu memproduksi secara massal mendistribusikan secara massal, dan mempromosikan secara massal produk yang hampir sama dengan cara yang hampir sama kepada semua konsumen. Pemasaran Segmen, Memisahkan segmen-segmen yang membentuk suatu pasar dan mengadaptasi tawarannya supaya sesuai dengan kebutuhan satu atau lebih segmen tersebut. Pemasaran Relung, Memfokuskan diri pada subsegmen atau relung pasar yang memiliki sejumlah ciri bawaan yang khas yang mungkin mencari kombinasi sejumlah manfaat yang khusus. Pemasaran Mikro, Praktek perancangan produk dan program pemasaran supaya sesuai benar dengan selera individu dan lokasi yang spesifik yang meliputi pemasaran lokal dan pemasaran individual. • Pemasaran Lokal, Perancangan merk dan promosi supaya sesuai benar dengan kebutuhan dan keinginan kelompok-kelompok pelanggan local --kota, pemukiman, bahkan took yang spesifik. • Pemasaran Individual, Perancangan produk dan program pemasaran supaya sesuai benar dengan kebutuhan dan preferrensi pelanggan secara individual. Juga dinamakan pemasaran satu per satu ( one to one marketing ), pemasaran yang disesuaikan dengan ( customized marketing )kebutuhan dan pemasaran pasar yang terdiri dari satu orang ( market of one marketing ). Mensegmentasi Pasar Konsumen: - Segmentasi Geografis, membagi pasar menjadi unit-unit geografis yang berbeda-beda seperti negara, wilayah negara bagian, kabupaten, kota atau pemukiman. - Segmentasi Demografis, Upaya membagi pasar menjadi sejumlah kelompok berdasarkan variable-variabel seperti usia, gender, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan, pekerjaann, pendidikan, agama, ras dan kebangsaan. - Segmentasi Psikografis, Upaya membagi pembeli menjadi kelompokkelompok yang berbeda berdasarkan kelas social, gaya hidup atau karakteristik kepribadian.
“Pemasaran Hasil Perikanan” 14
“Sosis Ikan Bandeng”
- Segmentasi Perilaku, Upaya membagi suatu pasar kesejumlah kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, pengunaan atau tanggapan konsumen terhadap suatu produk. PersyaratansupayaSegmentasiEfektif.: Terukur Dapat dijangkau Substansial Dapat dibedakan dan dapat dilakukan tindakan tertentu
“Pemasaran Hasil Perikanan” 15
“Sosis Ikan Bandeng”
3. METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Objek Praktikum Lokasi praktikum Pemasaran Hasil Perikanan di lakukan di satu tempat, yaitu di daerah Pasar Mertojoyo. Pasar Mertojoyo merupakan pasar peralihan dari Pasar Dinoyo. Lokasi pasar Mertojoyo berada di Desa Mertojoyo, pasar mertojoyo mempunyai parkir yang luas. 3.2 Pengumpulan Data 3.2.1 Observasi Teknik pengumpulan data
dengan menggunakan metode observasi di
lakukan dengan langsung memasarkan langsung ke objek praktikum. Sehingga dalam pemasaran kali ini, metode observasi ini tidak di gunakan di karenakan objek pemasaran yang telah di anggap strategis dan pemilihan waktu pemasaran yang tepat, yaitu pada hari minggu. Selain itu tidak ada nya ijin yang di berlakukan di tempat pemasaran tersebut, memudahkan kelompok kita memasarkan hasil produk perikanan tersebut. Menurut Arikunto (1996), observasi pengamatan meliputi kegiatan pemuatan terhadap suatu obyek menggunakan seluruh alat indra. Observasi dilakukan melalui alat penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan dan pengerap (kata lain dari pengamatan langsung). Observasi adalah suatu fakta dalam kehidupan sehari-hari. Kita secara tepat mengamati orang lain dan berbagai peristiwa sebagai suatu alat untuk memperoleh informasi tentang dunia disekitar kita.Observasi meliputi: •
Pengamatan tingkah laku pembeli
•
Mencatat hasil produk yang terjual
•
Mengamati lingkungan penjualan
3.2.2 Wawancara Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode wawancara didapatkan respons yang cukup baik dari para konsumen. Kebanyakan dari mereka menanggapi positif dari cara kami memasarkan atau pun merespons positif produk perikanan yang kami tawarkan. Namun terkadang sebagian konsumen masih banyak yang menganggap produk perikanan sebagai makanan
“Pemasaran Hasil Perikanan” 16
“Sosis Ikan Bandeng”
yang asing bagi mereka, sehingga beberapa konsumen sempat menolak atau tidak ingin membeli produk yang kami tawarkan. Namun ada juga yang menganggap produk olahan perikanan sebagai alternatif makanan yang cukup unik bagi mereka, sehingga banyak yang tertarik untuk membeli produk yang kami tawarkan yaitu berupa Sosis Bandeng. Karena mereka menganggap makanan tersebut lebih higienis dan berbeda dari produk olahan lainnya. Menurut Dwihendrosono (2009), kegiatan wawancara juga dilakukan secara khusus, bebas mendalam (indepth interview). Kegiatan wawancara ini dilakukan untuk memperoleh informasi yang dapat menggambarkan suasana seputar kehidupan nelayan. Untuk memperoleh informasi dari hasil wawancara secara lengkap, maka dilakukan wawancara terhadap informan-informan yang tepat. Adapun informan yang dipilih secara acak untuk diwawancarai berdasarkan jenis “jabatan” atau tugas di kapal/perahu. Informan yang dipilih merupakan informan yang dapat memberikan informasi sebagai bahan komparasi sebelum dan sesudah penggunaan motor kapal/perahu dan modernisasi alat tangkap ikan.
3.2.3 Dokumentasi Teknik dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan gambar. Teknik ini berguna untuk memperkuat data-data yang telah diambil dengan menggunakan teknik pengambilan data sebelumnya (Arikunto, 1996). Teknik dokumentasi berupa pengambilan : -
Hasil penjualan terhadap kosumen
-
Sistem pemasaran
Produk Sosis Bandeng
“Pemasaran Hasil Perikanan” 17
“Sosis Ikan Bandeng”
3.3 Sumber data dan Jenis data 3.3.1 Data Primer Jenis data primer ialah data yang di dapat langsung saat memasarkan produk ke objek pemasaran, seperti metode observasi dan metode wawancara. Dari data observasi di dapatkan objek pemasaran yaitu pasar Mertojoyo, yang terketak di Kota Malang. Tempat pemasaran tersebut di anggap pas untuk memasarkan produk pemasaran yang kami tawarkan. Produk yang kami tawarkan kebanyakan di beli oleh para pedagang yang mempunyai toko atau lapak yang menurut kami lebih tertarik kepada dagangan kami ketimbang para pembeli yang berada di wilayah pasar tersebut. Selain respons positif yang kami dapat saat pemasaran, atmosfir yang di tawarkan oleh pasar Mertojoyo begitu memudahkan kami dalam memasarkan, karena sebagian penjual di pasar Mertojoyo ialah masyarakat kalangan menengah ke atas, sehingga bukan suatu masalah bagi mereka untuk membeli produk yang kami tawarkan. Sedangkan data lainnya yaitu pengumpulan data dengan menggunakan metode wawancara didapatkan respons yang cukup baik dari para konsumen. Kebanyakan dari mereka menanggapi positif dari cara kami memasarkan atau pun merespons positif produk perikanan yang kami tawarkan. Namun terkadang sebagian konsumen masih banyak yang menganggap produk perikanan sebagai makanan yang asing bagi mereka, sehingga beberapa konsumen sempat menolak atau tidak ingin membeli produk yang kami tawarkan. Namun ada juga yang menganggap produk olahan perikanan sebagai alternatif makanan yang cukup unik bagi mereka, sehingga banyak yang tertarik untuk membeli produk yang kami tawarkan adalah produk olahan seperti Sosis. Karena mereka menganggap makanan tersebut lebih higienis dan berbeda dari produk olahan lainnya. Menurut Dwihendrosono (2009), data primer didapat dari hasil observasi langsung di lapangan dan kegiatan yang berupa wawancara. Observasi dilakukan dengan tujuan untuk membuat catatan dari seluruh keadaan yang diamati, yaitu interaksi kenelayanan, peralatan yang dimiliki, tempat pendaratan, pelelangan ikan, dan lingkungan tempat tinggal dan kelengkapannya. Pada saat melakukan observasi dapat dilakukan pula wawancara sambil lalu dengan para pelaku kegiatan.
“Pemasaran Hasil Perikanan” 18
“Sosis Ikan Bandeng”
3.3.2 Data sekunder Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Sebelum proses pencarian data sekunder dilakukan, kita perlu melakukan identifikasi kebutuhan terlebih dahulu. identifikasi dapat dilakukan dengan cara membuat pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: 1) Apakah kita memerlukan data sekunder dalam menyelesaikan masalah yang akan diteliti? 2) Data sekunder seperti apa yang kita butuhkan? Identifikasi data sekunder yang kita butuhkan akan membantu mempercepat dalam pencarian dan penghematan waktu serta biaya. Data sekunder dapat dipergunakan untuk hal-hal sebagai berikut: a. Pemahaman Masalah:Data sekunder dapat digunakan sebagai sarana pendukung untuk memahami masalah yang akan kita teliti. Sebagai contoh apabila
kita
akan
melakukan
penelitian
dalam
suatu
perusahaan,
perusahaan menyediakan company profile atau data administratif lainnya yang dapat kita gunakan sebagai pemicu untuk memahami persoalan yang muncul dalam perusahaan tersebut dan yang akan kita gunakan sebagai masalah penelitian. b. Penjelasan Masalah: Data sekunder bermanfaat sekali untuk memperjelas masalah dan menjadi lebih operasional dalam penelitian karena didasarkan pada data sekunder yang tersedia, kita dapat mengetahui komponenkomponen situasi lingkungan yang mengelilinginya. Hal ini akan menjadi lebih mudah bagi peneliti untuk memahami persoalan yang akan diteliti, khususnya mendapatkan pengertian yang lebih baik mengenai pengalamanpengalaman yang mirip dengan persoalan yang akan diteliti c. Formulasi
Alternative-Alternative
Penyelesaian
Masalah
yang
Layak
Sebelum kita mengambil suatu keputusan, kadang kita memerlukan beberapa
alternative
memunculkan
lain.
beberapa
Data
sekunder
alternative
lain
akan yang
bermanfaat
dalam
mendukung
dalam
penyelesaian masalah yang akan diteliti. Dengan semakin banyaknya informasi yang kita dapatkan, maka peneyelesaian masalah akan menjadi jauh lebih mudah.
“Pemasaran Hasil Perikanan” 19
“Sosis Ikan Bandeng”
d. Solusi Masalah: Data sekunder disamping memberi manfaat dalam membantu mendefinisikan dan mengembangkan masalah, data sekunder juga kadang dapat memunculkan solusi permasalahan yang ada. Tidak jarang persoalan yang akan kita teliti akan mendapatkan jawabannya hanya didasarkan pada data sekunder saja. Menurut Dwihendrosono (2009), data sekunder untuk penelitian dan penulisan laporan yang diperoleh dari sumber data sekunder yang berupa monografi desa, statistic dari dinas perikanan, dan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang terkait dengan masalah penelitian ini. Langkah ini sangat bermanfaat untuk mengembangkan permasalahan pada saat pelaksanaan penelitian tahap awal, dan sebagai pembanding terhadap hasil penelitian di lapangan. 3.4 Teknik Analisis Data 3.4.1 Analisis Deskriptif Kualitatif Analisis deskriptif kualitatif ditujukan untuk mendapatkan informasi tentang berbagai kondisi lapang yang bersifat tanggapan dan pandangan terhadap pelaksanaan program perkuatan serta kondisi lingkungan sosial ekonomi dan daerah sample. Hasil analisis kualitatif berupa perbandingan kondisi riil dilapang yang diperoleh dari pendapat-pendapat berbagai unsur yang terlibat langsung dalam pelaksanaan program perkuatan UMKM dengan kondisi ideal yang diperoleh dari studi pustaka (Smecda, 2011). 3.4.2 Analisis Deskriptif Kuantitatif Analisis
evaluatif
(kuantitatif)
diperlukan
untuk
mengetahui
tingkatkeberhasilan bantuan program perkuatan dari tiga aspek keluaran yaitu : a.
Dampaknya terhadap peningkatan pendapatan yang diindikasikan daripeningkatan omset usaha UMKM. Dalam analisis regresi dilambangkan dengan Y1
b.
Dampaknya terhadap peningkatan pendapatan (keuntungan bersih) UKM yang dalam analaisis regresi akan dilambangkan dengan Y2
c.
Dampak terhadap penyerapan tenaga kerja dengan output akhir pengurangan angka pengangguran, melalui tambahan keperluan tenagakerja karena adanya peningkatan kapasitas produksi UMKM (Y3)
“Pemasaran Hasil Perikanan” 20
“Sosis Ikan Bandeng”
d.
Prediksi dampak terhadap peningkatan pendapatan kotor daerah, melaluipeningkatan nilai tambah yang dihasilkan UMKM dari adanya peningkatan produksi UMKM. Oleh karena keterbatasan sumberdaya dalam pengkajian ini maka dampak kebelakang (back word) dan dampak kedepan dari adanya peningkatan kegiatan UMKM belum dapat dihitung.(harus dengan model analisis Input output
e.
Dampak pelaksanaan program perkuatan terhadap pemberdayaan koperasi penyalur yang diindikasikan dari pertumbuhan volume dan sisahasil usaha koperasi dari kegiatan penyaluran kredit program perkuatanserta pertumbuhan jumlah anggota dan partisipasi anggota
f.
Dampak
pelaksanaan
program
perkuatan
terhadap
beberapa
indicator keberhasilan lainnya yang bersifat non parametrik, yang akan dilihatdengan menggunakan pendekatan tertentu seperti peningkatan etos kerja (melalui pendekatan pertambahan jam kerja UMKM) (Smecda, 2011). Metode Kuantitatif merupakan alat analisis yang populer dan menjadi andalan ilmu ekonomi. Tak berlebihan bila ilmu ekonomi dinobatkan sebagai “ratunya ilmu sosial” berkat peranan dan aplikasi metode kuantitatif. Dibidang bisnis
pun,
metode
kuantitatif
digunakan
secara
luas
sebagai
dasar
pertimbangan pengambilan kebijakan dan peramalan bisnis.Buku ini menyajikan berbagai metode kuantitatif yang popouler digunakan dalam bisnis dan ekonomi. Inti teori, sebagai dasar analisis, diuraikan secara gamblang agar mudah dipahami. Yang lebih ditonjolkan adalah bagaimana mengaplikasikan teori dalam penelitian ekonomi maupun praktik bisnis. Boleh dikata, dataran empiris merupakan fokus perhatian utama.Titik Berat Buku ini adalah agar pembaca mampu memilih metode kuantitatif yang relevan sesuai dengan pertanyaan penelitian maupun masalah yang hendak dipecahkan. Tanpa berpretensi menjadi buku yang terlalu teknis-matematis, buku ini tidak hanya menyajikan cara bagaimana menganalisis hasil komputasi, namun juga memberikan contoh bagaimana menyajikan dalam format jurnal ilmiah, maupun sekedar memberikan masukan bagi pengambil keputusan (Mudrajad,2011).
“Pemasaran Hasil Perikanan” 21
“Sosis Ikan Bandeng”
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisa Deskriptif Kualitatif 4.1.1 Deskripsi Usaha Usaha yang dilakukan dalam praktikum Pemasaran Hasil Perikanan yaitu dengan menjual beberapa produk perikanan, antara lain: 1. Ikan Bandeng Tanpa Duri (BATARI) 2. Sosis Ikan Bandeng 3. Bakso Ikan Bandeng Dalam pelaksanaannya kami sebagai penjual, menjualkan produk kami tersebut dari konsumen ke konsumen lain sampai produk kami habis terjual. Dalam penjualan produk tersebut kami memberikan logo atau label nama perusahaan kami supaya para konsumen percaya terhadap produk kami. 4.1.2 Karakteristik Konsumen 5 karakter khas konsumen Indonesia menurut Irawan (2008),yaitu : 1. Berpikir Jangka Pendek Ternyata sebagian besar konsumen Indonesia hanya berpikir jangka pendek dan sulit diajak berpikir jangka panjang salah satu cirinya adalah dengan mencari yang serba Instan. Sebaliknya masih sangat susah sekali memasarkan asuransi pada sebagian besar penduduk indonesia karena konsumen cenderung enggan melakukan investasi (dalam bentuk apapun) yang hasilnya bisa dinikmati mungkin belasan tahun ke depan. 2. Tidak Terencana Konsumen
Indonesia
termasuk
konsumen
yang
tidak
terbiasa
merencanakan sesuatu. Sekalipun sudah, tapi mereka akan mengambil keputusan pada saat-saat terakhir. kebiasaan ini mirip dengan kebiasaan konsumen nomer satu. Namun jika kebiasaan pertama tidak melihat jauh ke depan,kebiasaan kedua ini tidak menyiapkan sesuatu jauh di belakang. 3. Suka Berkumpul Kebiasaan suka berkumpul sudah melekat dalam budaya konsumen kita,sampai adalah istilah “mangan ora mangan ngumpul” dalam masyarakat jawa. Strategi paling efektif untuk karakter ini adalah strategi komunikasi Word of mouth.
“Pemasaran Hasil Perikanan” 22
“Sosis Ikan Bandeng”
4. Gagap Teknologi Rendahnya penetrasi teknologi tinggi di indonesia menunjukkan bahwa mayoritas konsumen kita relatif masih “gaptek” sehingga adopsi terhadap suatu teknologi relatif jauh lebih lambat. 5. Orientasi Pada Konteks Konsumen kita cenderung menilai dan memilih sesuatu dari tampilan luarnya.Dengan begitu,konteks-konteks yang meliputi suatu hal justru lebih menarik ketimbang hal itu sendiri. Dari hasil praktikum Pemasaran hasil perikanan dapat dijelaskan bahwa pasar kami adalah di pasar Mertojoyo. Kami mengambil pasar dikawasan tersebut karena produk olahan ikan dikawasan mertojoyo belum banyak yang menjangkau secara tidak langsung permintaan akan produk kita cukup diminati konsumen, secara tidak langsung pendapatan atau penawaran uang dikawasan sana cukup tinggi. Kemudian konsumen dikawasan Mertojoyo bersifat menerima tawaran produk olahan ikan dengan respon yang cukup baik. Dalam pemasaran yang kami lakukan, kami dapat menganalisis bahwa konsumen itu bersifat ada yang respon baik terhadap produk baru dan ada pula yang menolak secara dari awal produk kami. Konsumen juga bersifat bahwa produk tanpa memiliki legalitas atau sertifikat halal maka konsumen tidak akan mau menerima produk yang ilegal tersebut. 4.1.3 Analisa Pelanggan Menurut Kotler (1991), tingkah laku pelanggan mengacu pada tingkah laku pembelian pada pelanggan akhir. Gabungan semua pelanggan akhr ini disebut pasar pelanggan. Para pelanggan terdiri dari seluruh individu dan rumah tangga yang membeli atau mendapatkan barang dan jasa untuk keperluan pribadi. Menurut Kotler (1991), perilaku pelanggan dipengaruhi oleh 4 faktor utama. Seluruh faktor ini memberikan isyarat mengenai bagaimana menjangkau dan pelayani para pelanggan secara labih efektif. Keempat factor ini memberikan isyarat mengenai bagaimana menjangkau dan manjangakau para pelanggan secara lebih efektif. Keempat factor tersebut antara lain : 1. Kebudayaan, terdiri atas kebudayaan, sub-budaya dan kelas social. 2. Social, terdiri ata kelompok referensi, keluarga, peran dan status. 3. Kepribadian, terdiri atas usia dan tahap siklus hidup, jabatan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian, dan konsep diri.
“Pemasaran Hasil Perikanan” 23
“Sosis Ikan Bandeng”
4. Psikologis, terdiri atas motivasi, persepsi, proses belajar, dan kepercayaan serta sikap. Dari konsumen atau pelanggan kami untuk di kawasan pasar Mertojoyo merupakan pedagang di pasar tersebut dan pembeli yang kami tawari produk tersebut dan dapat dilihat bahwa pelanggan kami tersebut berekonomi kelas menengah ke atas. Dari pelanggan menyarankan bahwa kami menjual produk dalam skala menengah dan untuk ukuran atau kemasan lebih diperkecil, apabila kita menjalankan saran dari pelanggan tersebut maka kemungkinan besar biaya produksi akan mempengaruhi biaya pemasaran kemudian untuk mencapai keuntungan yang tinggi maka kami harus mencari pelanggan tetap dan menjualakan produk kami sebanyak mungkin, supaya mendapatkan keuntungan yang tinnggi. Dan apabila saran pelanggan tersebut kami abaikan maka kami selaku penjual sekaligus produsen tidak berperilaku baik karena telah mengabaikan request dari pelanggan, serta kami kurang mampu untuk menjualkan barang produksi kami secara terus menerus dan dalam jumlah yang banyak.
4.2 Analisa Deskriptif Kuantitatif 4.2.1 Efisiensi Pemasaran Menurut Hafiah dan Saefidin (2006), ditinjau dari sudut pandangan penguasa swasta, efisiensi tataniaga dapat dibedakan atas efisiensi teknis dan efesiansi ekonomis. Efisiensi teknis dan efisiensi ekonomis. Efisensi teknis berarti pengendalian fisik daripada produk dalam “term” in mencakup hal-hal : prosedur, teknis dan besarnya (skala) operasi, dengan tujuan penghematan fisik seperti mengurangi kerusakan (waste), mencegah merosotnya mutu produk dan menghemat tenaga kerja. Penghematan fisik mengakibatkan pengurangan ongkos berupa uang (money cost) yang tergantung pada economic envinment dalam tataniaga berlangsung. Sedangkan efisiensi ekonomis berarti bahwa perusahaan atau industri dengan teknik, skill dan pengetahuan yang ada, dapat bekerja atas dasar biaya rendah dan memperoleh profit. Menurut Sheperd (1962) dalam Soekartawi (1990), untuk mengetahui besarnya nilai efisiensi pemasaran dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
“Pemasaran Hasil Perikanan” 24
“Sosis Ikan Bandeng”
)*+, -.,,, /
+0+ 01+ +0+ 2 03+
4 100 %
Dimana : Total cost
= merupakan biaya total yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel (Rp)
Total value
= merupakan jumlah keseluruhan produk yang terjual (Rp)
Hasil dari praktikum Pemasaran hasil Perikanan Kelompok kami, adalah: Sosis Ikan Bandeng: 5 6 7.999
= 5 6 55.999 :100% 7.999
= 55.999 :100% = 72,72 %
Harga Beli dari 10 Bungkus Sosis Ikan Bandeng : 10 x @ Rp 8.000,- = Rp 80.000,-
Penjualan dari 10 Bungkus Sosis Ikan Bandeng : 10 x @ Rp 11.000,- = Rp 110.000,-
Keuntungan = Rp. 110.000.- – Rp 80.000.- = Rp. 30.000,4.2.2 Margin Pemasaran Margin pemasaran menunjukkan perbedaan harga diantara tingkat lembaga dalam sistem pemasaran. Hal tersebut juga dapat didefiisikan sebagai perbedaan antara apa yang dibayar oleh konsumen dan apa yang diterima oleh produsen untuk produk pertaniannya (Anindita, 2004). Margin pemasaran yang kami peroleh selama pemasaran Sosis Ikan Bandeng : Harga dari agen Rp 8.000.Harga jual Rp 11.000.AGM = Ps- Pb = Rp 11.000,- – Rp 8.000.= Rp 3.000.-
“Pemasaran Hasil Perikanan” 25
“Sosis Ikan Bandeng”
Dari hasil pemasaran produk perikanan kami dapat dijelaskan bahwa, keuntungan yang kami peroleh sudah memenuhi standart pemasaran yang baik, karena keuntungan kami tidak terlalu tinggi dan juga dari margin yang kita peroleh sudah wajar sesuai dengan fungsi pemasaran yang kita lakukan. 4.2.3 Saluran dan Lembaga pemasaran a.
Saluran Pemasaran Menurut Kotler (1997), saluran pemasaran adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu produk atau jasa siap digunakan atau dikonsumsi. Saluran pemasaran dari kegiatan kami adalah dimulai dari Produsen (Laboraturium Sosial Ekonomi Perikanan Universitas Brawijaya Malang) Pedagang (praktikan) Konsumen.
b.
Lembaga Pemasaran Lembaga
pemasaran
adalah
badan
usaha
atau
individu
yang
menyelenggarakan pemasaran, menyalurkan jasa dan komoditi dari produsen ke konsumen akhir, serta mempunyai hubungan dengan badan usaha atau individu lainnya (Kamaluddin, 2011). Lembaga pemasaran yang ada didalam usaha pemasaran kami adalah pedagang pengumpul dan pengecer. Dimana laboratorium Sosial Ekonomi Perikanan sebagai pedagang pengumpul dan kami sebagai pengecer. 4.2.4 Strategi Pemasaran Menuerut Kottler (2006), dalamSopyan (2009), mengemukakan ada dua strategi yang sering digunakan perusahaan dalam mengelola saluran pemasaran terutama dalam penciptaan saluran pemasaran baru, yaitu strategi dorong dan strategi tarik. Pemakaian strategi ini tergantung keputusan perusahaan terutama tergantung popularitas produk perusahaan tersebut. 1. Strategi dorong dalam pelaksanaanya adalah mencoba membujuk perantara agar mau memasarkan produknya dengan memberikan fasilitas fasilitas tertentu misal potongan yang tinggi dalam pembelian produk. Strategi ini cocok dilakukan untuk produk yang loyalitas mereknya masih rendah dan pilihan merek dilakukan ditoko. Strategi ini cocok untuk produk baru yang mempunyai dana promosi terbatas, sehingga mencoba menggunakan
“Pemasaran Hasil Perikanan” 26
“Sosis Ikan Bandeng”
salauran pemasaran yang sudah berpengalaman dalam memasarkan berbagai produk. 2. Strategi tarik dalam pelaksanaanya adalah dengan cara perusahaan membangun positioning produk melalui promosi ke konsumen seperti iklan media cetak, elektronik atau melalui even even. Sehingga dengan fokus kepada promosi akan membuat konsumen tertarik untuk mencoba. Permintaan konsumen terhadap produk yang diiklankan biasanya menarik banyak
perusahaan
ingin
menjadi
agen
atau
salah
satu
saluran
pemasaranya. Apabila sudah demikian perusahaan akan mempunyai daya tawar terhadap perantara. Karena banyaknya calon agen yang mengajukan sebagai perntara produk, membuat perusahaan bisa memilih calon agen yang mempunyai cakupan wilayah pemasaran yang luas seingga produk akancepat menyebar. Jadi bedanya, strategi ini dengan strategi dorong adalah permintaan menyalurkan produk berasal dari perantara sendiri sebagai dampak dari permintaan konsumen terhadap produk. Produk yang diberikan pedagang pengumpul kepada kami berupa 10 bungkus Sosis Bandeng. Dimana kami memasarkannya di sekitar pasar Mertojoyo. Harga yang kami patok adalah Rp 11.000,- untuk sosis Bandeng, Sedangkan promosi yang kami lakukan adalah dengan berjalan mengelilingi pasar Mertojoyo dengan menawarkan produk kami. 4.2.5 Analisis Pelanggan Analisis Pelanggan adalah suatu proses dimana data dari perilaku pelanggan digunakan untuk membantu membuat bisnis kunci keputusan melalui segmentasi pasar dan analisis prediktif . Pemasaran menyediakan jasa dalam rangka memuaskan pelanggan. Dengan pemikiran, sistem produktif dianggap dari awal di tingkat produksi, sampai akhir siklus, konsumen (Kioumarsi et al, 2009). Pelanggan dari usaha kami ini rata – rata ibu rumah tangga. Tidak sedikit para ibu rumah tangga tersebut yang melihat - melihat produk sambil menawar harga namun pada akhirnya tidak jadi membeli. Banyak juga yang langsung menolak ketika kami tawarkan produk kami dengan alasan mereka sudah memasak dan berbagai alasan lainnya. Setelah kami melakukan pemasaran produk hasil perikanan kami, didapatkan kesimpulan bahwa pembeli atau pelanggan rata – rata merupakan mayarakat yang perekonomiannya menengah.
“Pemasaran Hasil Perikanan” 27
“Sosis Ikan Bandeng”
4.2.6 Segmentasi Pasar Segmentasi merupakan unsur pertama strategi. Menurut Hermawan Kartajaya dkk (2003) dalam bukunya Rethinking Marketing segmentasi berarti ‘melihat pasar secara kreatif’. Segmentasi merupakan seni mengidentifikasikan serta memanfaatkan peluang-peluang yang muncul di pasar. Variabel-variabel utama yang biasa digunakan untuk mensegmentasikan pasar konsumen dengan memperhatikan faktor karakteristik konsumen yaitu letak geografi, demografi, dan psikografi. Segmentasi geografis membagi-bagi pasar ke dalam unit-unit geografis seperti wilayah, kota, desa dan iklim. Misal sepatu ski dipasarkan pada wilayah tertentu dan tidak akan dijual di wilayah tropis yang hanya mempunyai 2 musim saja (Masofa, 2009). Berdasarkan hasil dari praktikum Pemasaran Hasil Perikanan yang kami laksanakan konsumennya adalah orang yang berada di pasar Mertojoto, Malang, dengan gaya hidup yang menengah keatas, serta sifat yang ramah. Konsumen tidak banyak melakukan barang, ini kemungkinan dikarenakanharga yang kami tawarkan tidak teralalu mahal atau masihrelatif sesuai dengan haraga pasar pada umumnya.
“Pemasaran Hasil Perikanan” 28
“Sosis Ikan Bandeng”
5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan Produk yang dipasarkan pada praktikum Pemasaran Hasil Perikanan adalah sosis ikan bandeng, yang sudah dikemas rapat dengan palstik bening yang sudah berlabelkan merk. Untuk karakteristik konsumen yang ada yaitu kalangan menengah yang membeli produk yang kami tawarkan. Sedangkan saluran pemasaran dari kegiatan kami adalah : Pembudidaya Pedagang pengumpul Pengecer Konsumen akhir. Dimana kami sebagai pengecer dan Laboratorium Sosial Ekonomi Perikanan sebagai pedangang pengumpul. Untuk Strategi pemasarannya, kami memasarkannya di sekitar pasar Mertojoyo. Harga yang kami patok adalah Rp 11.000,- untuk sosis bandeng. Sedangkan promosi yang kami lakukan adalah dengan berjalan mengelilingi pasar dengan menawarkan produk kami.
5.2 Saran Produk sosis yang ditawarkan dalam praktikum PHP ini adalah ikan bandeng. Kebanyakan masyarakat belum pernah mecncoba merasakan sosis ikan bandeng sehingga produk ini tergolong masih baru dan bisa menjadi peluang pasar untuk di jadikan produk unggulan baru.
“Pemasaran Hasil Perikanan” 29
“Sosis Ikan Bandeng”
DAFTAR PUSTAKA
Carthy, MC. 1983. Dasar-dasarPemasaran. Jakarta: Erlangga. Crayonpedia. 2009. Permintaan Dan Penawaran Serta TerbentukHargaPasar. http://www.crayonpedia.org/mw/BAB17._PERMINTAAN_DAN _PENAWARAN_SERTA_TERBENTUKNYA_HARGA_PASAR.Diaks estanggal 15 Mei, pukul 08.22 WIB. Danfar.
2009. Definisi/PengertianEfisiensi. http://dansite.wordpress.com /2009/03/28/pengertian-efisiensi/.Diaksestanggal30 Mei 2012, pukul 08.23 WIB.
Gunadarma. 2009. SegmentasiPasar. http://elearning.gunadarma.ac.id /docmodul/pengantar_manajemen_pemasaran/bab4_segmentasi_pa sar.pdf. Diaksestanggal30 Mei 2012, pukul 08.40 WIB. Hanafiah, Ir. A. M. Dan Dr. Ir. A. M. Saefuddin. 1983. Tata NiagahasilPerikanan. Jakarta: Universitas Indonesia. Hasanuddin. 2002. StudiJaringanPemasaranProdukPemasaran Dari tamanNasionalLaut Taka BoneratekabupatenSelayar. http://ptgates.com/web/? pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=24.pdf .Dikasestanggal30 Mei 2012, pukul 09.00 WIB. Irmawan.
2010. SistemPemasaranKepitingBakau. http://wacanasains perikanan.blogspot.com/2010/07/sistem-pemasaran-kepitingbakau.html. Diaksestanggal30 Mei 2012, pukul 08.44 WIB.
Kandari, Adhyzal. 2010. PengertianPasar. http://id.shvoong.com/businessmanagement/2003665-pengertian-pasar/.Diaksestanggal30 Mei 2012, pukul 08.47 WIB. Sopyan, Oop. 2009. DefinisiSaluranPemasaran. http://jurnal-sdm.blogspot. com/2009/07/segmentasi-pasar-definisi-manfaatdan.html.Diaksestanggal30 Mei 2012, pukul 08.27 WIB. Sriyanto, SE. MM. 2011.BAB IV SEGMENTASI, MENETAPKAN TARGET, DAN MENETAPKAN POSISI DI PASAR GUNA MENDAPATKAN KEUNGGULAN BERSAING. http://eprints.ums.ac.id/75/1/JTI-0401aug05-03.pdf.Diaksestanggal30 Mei 2012, pukul 08.17 WIB. Sudirmansyah.2011. Pengertian Dan Jenis-jenisPasar.http://www. sudirmansyah.com/tag/pengertian-pasar.Diaksestanggal30 Mei 2012, pukul 08.20 WIB.
“Pemasaran Hasil Perikanan” 30
“Sosis Ikan Bandeng”
Suharyanto, Ida AyuPutuParwati, danJemmy. 2011. AnalisisPemasaran Dan TataniagaAnggur di Bali. http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/%282% 29%20soca-suharyanto%20dan%20parwati-pemasaran%20anggur %281% 29.pdf.Diaksespadatanggal30 Mei 2012, pukul 08.00 WIB. Wordpress. 2006. Bab I PermintaandanPenawaran. http://matakuliah.files. wordpress.com/2007/09/te-mik-2.pdf.Diaksestanggal30 Mei 2012, pukul 08.15 WIB.
“Pemasaran Hasil Perikanan” 31
“Sosis Ikan Bandeng”
DOKEMUNTASI
“Pemasaran Hasil Perikanan” 32
“Sosis Ikan Bandeng”
KUISIONER Nama : Alamat : Jenis Kelamin : 2. Berasal dari suku apakah saudara? a. Sunda b. Jawa c. Cina d. Lainnya, sebutkan
1. Berapa usia anda saat ini? a. 15-25 tahun b. 26-35 tahun c. 36 – 45 tahun d. Diatas 45 tahun 3. Apakah tingkat pendidikan terakhir Anda? a. SD b. SMP c. SMA d. Lainnya, sebutkan
4. Apakah pekerjaan Saudara saat ini? a. Pelajar/Mahasiswa b. PNS c. Karyawan/Karyawati d. Ibu Rumah Tangga e. Wiraswasta f. Lainnya, sebutkan
5. Berapakah pendapatan Anda Per Bulan? a. Dibawah Rp 500.000,00 b. Rp 500.000,00 – Rp 1.000.000,00 c. Rp 1.000.000,00 – Rp 1.500.000,00 d. Rp 1.500.000,00 – Rp 2.000.000,00 e. Diatas Rp 2.000.000,00
6. Seberapa sering anda membeli produk ini selama 1 tahun? a. Setiap hari b. Seminggu 3 kali c. 1 minggu 2 kali d. 2 minggu 1 kali e. 1 kali dalam satu bulan f. Lainnya,sebutkan
7. Ditujukan untuk siapakah produk yang saudara beli? a. Digunakan sendiri b. Dijual/diolah lagi c. Anak/istri/keluarga d. Lainnya,sebutkan
8. Berapa banyak Anda menghabiskan penghasilan Anda untuk membeli produk ini? a. Dibawah Rp 100.000,00 b. Rp 100.000,00 – Rp 500.000,00 c. Rp 500.000,00 –Rp 1.000.000,00 d. Lainnya,sebutkan
9. Siapakah yang paling berperan dalam memutuskan membeli produk ini? a. Diri sendiri b. Orang tua c. Saudara d. Suami/Istri e. Lainnya,sebutkan
10. Metode pembayaran yang anda lakukan dalam mebeli produk ini? a. Tunai/cash b. Hutang c. Kredit d. Lainnya,sebutkan
11. Pengalaman buruk apakah yang pernah Anda rasakan selama mebeli produk ini? a. Produk rusak b. Produk Kadaluarsa c. Harga yang terlampau tinggi dari harga pasar d. Lainnya,sebutkan
12. Dimanakah Anda biasa membeli produk ini ? a. Pasar b. Supermarket c. Pedagang Keliling d. Lainnya,sebutkan
13. Mengapa Anda tertarik membeli produk di tempat tersebut? a. Harga murah b. Merk terkenal c. Jenis produk lengkap d. Lainnya,sebutkan
14. Apakah yang Anda harapkan dari produk ini? a. Kemasan yang diperbagus b. Jaminan produk rusak c. Aman dikonsumsi d. Harga sesuai dengan kualitas e. Lainnya,sebutkan “Pemasaran Hasil Perikanan”
33
“Sosis Ikan Bandeng”
“Pemasaran Hasil Perikanan” 34
“Sosis Ikan Bandeng”