Warna Cover: Putih
LAPORAN HASIL PENELITIAN
PENGARUH PELATIHAN KADER TERHADAP PENINGKATAN PERAWATAN PADA GANGGUAN JIWA DI WILAYAH PUSKESMAS SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG
TIM PENGUSUL: 1. Ns. Retna Tri Astuti,M.Kep (Ketua, NIS:047806007) 2. Ns. M.Khoirul Amin,M.Kep. (Anggota, NIS:108006043) 3. Mahasiswa (virgiawan, sumbar, umi, ana)
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG TAHUN ANGGARAN 2014/2015 HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PENELITIAN
1. Judul penelitian
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Bidang Ilmu Penelitian Nama Ketua Peneliti NIDN Jabatan/Golongan Program Studi Perguruan Tinggi Bidang Keahlian Anggota Peneliti 1 a. Nama b. NIDN c. Bidang Keahlian d. Program Studi 10. Anggota Peneliti 2 a. Nama b. Bidang Keahlian c. Program Studi 11. Luaran yang dihasilkan 12. Sumber Dana a. Fakultas/Dana b. Sumber Lain/Dana
: Penelitian Pelatihan Kader Terhadap Peningkatan Perawatan Gangguan Jiwa di Wilayah Kerja Puskesmas Sawangan Kabupaten Magelang. : Keperawatan Jiwa : Ns. Retna Tri Astuti. M.Kep : 060267801 : Asisten Ahli/IIIb : Keperawatan : Universitas Muhammadiyah Magelang : Keperawatan Jiwa : : : :
Ns. Muhammad Khoirul Amin., M.Kep 0629018003 Keperawatan Jiwa Ilmu Keperawatan
:4 mahasiswa :Keperawatan :Ilmu Keperawatan : Peningkatan kemampuan kader DSSJ : : Fikes / Rp. 5.000.000,: Magelang,
Mengetahui, Dekan FIKES UMM
Ketua Peneliti
Puguh Widiyanto, SKp. M.Kep NIS: 947308063
Ns. Retna Tri Astuti, M.Kep NIS: 047806007
Menyetujui, Ketua LP3M UMM
Drs. Suliswiyadi, M.Ag NIS. 966610111
DAFTAR ISI
ABSTRAK
Latar belakang: Kesehatan jiwa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kesehatan. Gangguan jiwa pada masyarakat akan memberikan dampak tidak saja pada individu tapi juga pada keluarga dan masyarakat. Kader kesehatan jiwa adalah salah satu peran serta masyarakat yang ikut membantu tenaga kesehatan dalam melakukan perawatan pada gangguan jiwa yang ada di wilayah masyarakat. Peningkatan kemampuan kader melalui pelatihan sangat diperlukan. Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah “Quasi experimental pre-post test non equivalent control group. Sampel penelitian ini 24 sampel yang terbagi menjadi 12 sampel kelompok eksperimen dan 12 sampel kelompok kontrol. Hasil: Hasil analisis didapatkan nilai p value = 0,003 dan nilai signifikasi lebih besar dari 0,05 yang berarti H0 ditolak, jadi dapat diinterpretasikan bahwa terdapat perbedaan rerata antara post test skor pengetahuan kader pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Gangguan jiwa adalah kondisi maladaptif yang dialami oleh seseorang terhadap stressor lingkungan, yang ditunjukkan melalui pikiran, perasaan, dan perilaku yang tidak sesuai dengan norma lokal atau budaya setempat, dan mengganggu fungsi sosial, pekerjaan atau fisik (Townsend, 2005). Prevalensi gangguan jiwa menurut WHO, sekitar 450 juta orang di dunia mengalami gangguan mental, sekitar 10% orang dewasa mengalami gangguan jiwa dan 25% penduduk diperkirakan akan mengalami gangguan jiwa ketika memasuki usia tertentu selama hidupnya. Usia tersebut adalah dewasa muda antara usia 1821 tahun (WHO, 2009). Hasil Riskesdas (2007) menyebutkan bahwa prevalensi gangguan jiwa di Indonesia adalah 4,6 %. Prevalensi tertinggi terdapat di Provinsi DKI Jakarta (20,3 %), kemudian diikuti oleh Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (18,5 %), Sumatera Barat (16,7 %), Nusa Tenggara Barat (9,9 %), Sumatera Selatan (9,2 %). Prevalensi terendah terdapat di Maluku (0,9 %). Sementara dari hasil penelitian WHO di Jawa Tengah tahun 2009 menyebutkan dari setiap 1.000 warga Jawa Tengah terdapat 3 orang yang mengalami gangguan jiwa. Sementara 19 orang dari setiap 1.000 warga Jawa Tengah mengalami stress (Depkes RI, 2009). Sedangkan untuk Kabupaten Magelang angka kejadian gangguan jiwa berat sebesar 1,6% dan gangguan mental emosional sebesar 19,7%. Kabupaten Magelang berada pada peringkat ketiga di Jawa Tengah (Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Provinsi Jawa Tengah, 2007). Peningkatan jumlah penderita gangguan jiwa menyebabkan berbagai masalah baik pada individu, keluarga maupun pada masyarakat.Pasien akan menjadi beban tersendiri bagi keluarga. Penanganan bagi penderita gangguan jiwa tidak hanya pada bisa dilakukan oleh keluarga tapi juga masyarakat. Penanganan dengan masyarakat akan menjadikan penderita merasa diterima kembali di lingkungan masyarakat. Penanganan masyarakat terdekat adalah melalui pendekatan lewat Puskesmas dengan melibatkan kader kesehatan di masyarakat yaitu kader kesehatan jiwa. Kader Kesehatan jiwa adalah seorang warga yang bersedia secara sukarela untuk aktif berpartisipasi dalam membantu penanganan kesehatan pada penderita gangguan jiwa di masyarakat (Depkes RI, Dinkes Kota Madiun, 2007; Dinkes Kab. Sragen, 2008; Syafrudin dan Hamidah, 2009). Peran kader dalam program kesehatan jiwa ini adalah berfungsi untuk membantu tenaga kesehatan dalam pengelolaan program desa siaga melalui kegiatan UKBM
(Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat), membantu memantau kegiatan dan evaluasi desa siaga , membantu mengembangkan dan mengelola UKBM serta hal yang terkait, membantu mengidentifikasi dan melaporkan kejadian di masyarakat yang dapat berdampak pada masyarakat, membantu dalam memberikan pemecahan masalah kesehatan yang sederhana kepada masyarakat (Depkes RI, Dinkes Kota Madiun, 2007; Dinkes Kab. Sragen, 2008; Syafrudin dan Hamidah, 2009). Peran kader sendiri sangat besar terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat, baik kesehatan fisik atau pun kesehatan mental. Tugas terpenting kader yaitu untuk mempertahankan yang sehat jiwa tetap sehat, yang risiko menjadi sehat, serta yang gangguan menjadi sembuh dan produktif. Oleh sebab itu, pemberdayaan kader di desa dapat memungkinkan kesehatan jiwa mencapai seluruh masyarakat. Sebagai upaya meningkatkan pelayanan kesehatan jiwa, kader kesehatan jiwa memberikan konstribusi yang cukup besar. Program CMHN (Community Mental Health Nursing) merupakan salah satu upaya untuk perawatan gangguan jiwa. Program ini juga telah dilaksanakan di kabupaten Magelang. Kader kesehatan jiwa telah terbentuk di 6 wilayah puskesmas, kader tersebut telah mendapatkan pelatihan dan bimbingan terkait pelaksanaan DSSJ (Desa Siaga Sehat Jiwa) di enam wilayah puskesmas di kabupaten magelang berjumlah 231 orang. Wilayah puskesmas itu sendiri adalah Kota Mungkid, Kecamatan Mungkid, Grabag II, Mertoyudan I, Kajoran II, dan Sawangan. Kota Mungkid ada 6 kader, Kecamatan Mungkid ada 21 kader, Mertoyudan I ada 72 kader, Grabag II ada 15 kader, Kajoran II ada 19 kader, dan Sawangan I ada 98 kader kesehatan jiwa. Sementara itu, untuk jumlah penderita gangguan jiwa di enam wilayah puskesmas tersebut adalah 85 orang (Upaya Kesehatan dan Rujukan Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, 2014). Pengetahuan kader mengenai gangguan jiwa merupakan hal yang penting dalam memberikan pelayanan kesehatan jiwa di masyarakat, terutama dalam upaya pencegahan, penanggulangan, serta dalam proses perawatan pasien gangguan jiwa. Pengetahuan juga menjadi dasar seorang kader untuk melakukan tindakan mengenai permasalahan gangguan jiwa di masyarakat. Pelatihan kader kesehatan adalah satu upaya untuk peningkatan kemampuan kader tidak hanya kognitif tapi juga dalam segi afektif dan psikomotor. Pelatihan ini akan meningkatkan kader dalam membantu perawatan pada pasien gangguan jiwa dan mengubah stigma negative masyarakat tentang gangguan jiwa.
B. RUMUSAN MASALAH
Kesehatan jiwa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kesehatan. Gangguan jiwa pada masyarakat akan memberikan dampak tidak saja pada individu tapi juga pada keluarga dan masyarakat. Kader kesehatan jiwa adalah salah satu peran serta masyarakat yang ikut membantu tenaga kesehatan dalam melakukan perawatan pada gangguan jiwa yang ada di wilayah masyarakat. Peningkatan kemampuan kader melalui pelatihan sangat diperlukan. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk mengetahui pengaruh pelatihan kader jiwa dalam program DSSJ terhadap peningkatan kemampuan perawatan gangguan jiwa di wilayah Puskesmas Sawangan.
C. TARGET LUARAN Target luaran dari penelitian ini adalah adanya peningkatan kemampuan kader terkait perawatan gangguan jiwa yang meliputi: 1. Peningkatan pengetahuan terkait gangguan jiwa 2. Kemampuan melakukan deteksi dini gangguan jiwa di masyarakat 3. Kemampuan merawat pasien gangguan jiwa 4. Kemampuan melakukan evaluasi dan monitoring proses pelaksanaan Desa Siaga Sehat Jiwa
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN TEORI 1. Kader
a. Definisi Kader adalah tenaga sukarela yang dipilih langsung oleh masyarakat dan bertugas untuk mengembangkan masyarakat dalam segala hal (Yulifah, dkk. 2009). Kader kesehatan adalah seseorang baik laki-laki maupun wanita yang dipilih oleh masyarakat dan dilatih untuk menangani masalah-masalah kesehatan yang terjadi pada perseorangan atau masyarakat serta untuk bekerja dalam hubungan yang dekat dengan tempat pelayanan kesehatan (Meilani.,dkk, 2009). Kader kesehatan jiwa adalah seseorang yang bertugas membantu masyarakat untuk mencapai kesehatan jiwa yang optimal dengan cara menggerakkan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan jiwa serta memantau kondisi kesehatan jiwa masyarakat di wilayahnya (Keliat, 2007).
b. Peran dan Tugas Pokok Kader Kesehatan Jiwa 1) Peran Kader Jiwa Kader kesehatan jiwa berperan serta dalam meningkatkan, memelihara serta mempertahankan kesehatan jiwa masyarakat (Keliat, 2007). 2) Tugas Pokok Kader Jiwa a) Melakukan deteksi keluarga sehat, resiko, dan keluarga yang mengalami gangguan jiwa di masyarakat. b) Melaksanakan program Desa Siaga Sehat Jiwa. c) Menggerakkan individu, keluarga dan kelompok sehat jiwa, resiko dan gangguan jiwa untuk mengikuti pendidikan kesehatan jiwa. d) Menggerakkan penderita gangguan jiwa untuk mengikuti terapi aktifitas kelompok (TAK) dan rehabilitasi. e) Melakukan kunjungan rumah penderita gangguan jiwa. f) Melakukan rujukan kasus masalah psikososial atau gangguan jiwa pada perawat CMHN atau puskesmas. g) Melakukan dokumentasi kegiatan kader jiwa dan perkembangan kondisi kesehatan jiwa penderita (Keliat, 2007). 2. Gangguan Jiwa a. Definisi Gangguan Jiwa adalah kondisi dimana mentalnya kurang berfungsi dengan baik sehingga dapat mengganggu fungsinya sehari-hari. Gangguan ini sering juga disebut sebagai gangguan psikiatri atau gangguan mental dan dalam masyarakat umum kadang
disebut sebagai gangguan saraf (Nurman, 2012). Gangguan jiwa adalah kondisi dimana pikiran, perasaan, dan tingkah laku sehingga menimbulkan penderiataan dan terganggunya fungsi sehari-hari (pekerjaan dan sosial) dari orang tersebut (Akemat dan Keliat, 2014).
b. Faktor Yang Mempengaruhi Gangguan Jiwa Berikut beberapa faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya gangguan jiwa menurut Akemat dan Keliat (2014), yaitu: 1) Keturunan (genetik) Beberapa jenis gangguan jiwa cenderung berhubungan dengan faktor keturunan. 2) Lingkungan dan situasi kehidupan sosial Pengalaman dengan anggota keluarga, tetangga, sekolah, tempat kerja, dan lain-lain dapat menciptakan situasi yang menegangkan atau menyenangkan.kritik yang bersifat negative dari orang sekitar dapat menurunkan harga diri. 3) Fisik Gangguan fisik yang langsung mengenai otak: a) Trauma (cedera) otak b) Penyakit infeksi otak c) Gangguan peredaran darah di otak, “stroke” d) Tumor otak e) Gizi buruk f) Pengaruh zat psikoaktif seperti narkotika, ganja, sabu, alkohol, dan lain-lain. Semua gangguan itu dapat menyebabkan seseorang mengalami perubahan dalam cara berpiir, berperasaan, dan bertingkah laku.
c. Masalah-Masalah Pasien Gangguan Jiwa Ada beberapa masalah yang dihadapi oleh pasien gangguan akibat gangguan pikiran, perasaan, dan tingkah laku yang dialami. Masalah tersebut terutama (Akemat dan Keliat, 2014) : 1) Perilaku kekerasan atau amuk 2) Halusinasi 3) Isolasi sosial 4) Harga diri rendah
5) Ketidakmampuan merawat diri 6) Waham 7) Risiko bunuh diri
3. Perawatan Pada Pasien Gangguan Jiwa Berikut kiat-kiat dalam merawat pasien ganguan jiwa berdasarkan masalah yang dialaminya (Akemat dan Keliat, 2014): a. Merawat pasien dengan perilaku kekerasan Berikut adalah kiat-kiat dalam menangani pasien dalam keadaan amuk: 1) Waspada dan jaga jarak aman. Jangan terlalu dekat dengan pasien (minimal jarak dengan pasien 1,5 meter). 2) Panggil saudara, tetangga sehingga kita tidak menangani pasien sendiri. 3) Anjurkan pasien untuk tenang, katakan bahwa kita mengerti apa yang menjadi sumber kemarahannya. 4) Apabila pasien sudah rutin minum obat dari dokter jiwa, anjurkan pasien untuk minum obatnya. 5) Apabila pasien masih gelisah juga dan berupaya merusak barang atau mengancam mencederai oarang lain pertimbangkan untuk melakukan pengikatan: 6) Siapkan personil, minimal 3 orang. jika pasien membawa senjata tajam atau senjata api maka perlu memanggil polisi atau tenaga keamanan terlatih. 7) Pegang kedua tangan pasien. 8) Rebahkan ke tempat tidur dan lakukan pengikatan. 9) Segera bawa ke rumah sakit jiwa atau UGD.
b. Merawat pasien dengan halusinasi Berikut cara merawat pasien yang mengalami halusinasi: 1) Jika sedang halusinasi a) Tegur pasien sedang bicara apa atau melihat apa. b) Jangan membantah atau mendukung pernyataan pasien, cukup katakan: “saya percaya kamu mendengar atau melihat hal itu tapi saya saya tidak mendengar atau melihat hal tersebut”. c) Ajak bicara topik yang disukai pasien sampai suara yang didengarnya berlalu.
d) Apabila halusinasi membuat pasien ketakutan, tenangkan pasien dan katakan bahwa ia aman bersama kita. 2) Jika sedang tidak halusinasi maka latih pasien mengontrol halusinasi: a) Menghardik halusinasi. Ingatkan pasien untuk tidak terbawa dengan mangatakan kepada halusinasinya : “saya tidak mau mendengar atau melihat, pergi kamu....!!!” b) Berakap-cakap dengan orang lain. Ingatkan kepada pasien untuk segera mencari teman atau saudara untuk bercakap-cakap. c) Bersama-sama dengan pasien buat jadwal aktivitas sehari-hari. d) Pastikan bahwa pasien minum obat secara teratur.
c. Merawat pasien dengan isolasi sosial Berikut cara menangani pasien dengan isolasi sosial: 1) Identifikasi penyebab isolasi sosial pasien 2) Diskusi dengan pasien manfaat berinteraksi dan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain. 3) Ajak pasien bergabung dengan anggota keluarga misalnya saat makan bersama, sholat atau ibadah bersama, nonton tv bersama. 4) Bila pasien sudah mau berinteraksi, tingkatkan pergaulan pasien dengan tetangga secara bertahap 5) Berikan pujian kepada pasien jika mulai menunjukkan kemajuan dalam berinteraksi.
d. Merawat pasien dengan harga diri rendah Berikut cara merawat pasien harga diri rendah: 1) Diskusikan hal-hal positif yang dimiliki pasien 2) Diskusikan hal positif tersebut, mana yang masih bisa diaktualisasikan 3) Beri kesempatan kepada pasien untuk mengerjakan aktivitas yang bisa dilakukannya dengan baik 4) Beri pujian untuk hal positif yang telah pasien lakukan 5) Hindarkan mengkritik terlalu tajam kepada pasien.
6) Jika pasien mengemukakan kekurangan atau hal negative diri, katakan bahwa ada hal negative tetapi pasti ada hal positif 7) Beri kesempatan melakukan aktivitas yang terus-menerus meningkat
e. Merawat pasien dengan kurang perawatan diri Berikut cara merawat pasien dengan kurang perawatan diri: 1) Sediakan alat untuk kebersihan diri 2) Jelaskan pentingnya menjaga perawatan diri yang baik 3) Latih pasien untuk merawat diri 4) Beri pujian untuk setiap usaha yang dilakukan oleh pasien
f. Merawat pasien dengan waham Berikut cara menangani pasien waham: 1) Apabila pasien menceritakan isi wahamnya jangan serta merta menyangkal dan menyalahkan pasien. 2) Menyatakan bahwa pasien aman bersama keluarga 3) Identifikasi hal-hal yang mencetuskan waham pasien, hindarkan semaksimal mungkin 4) Cari tahu kebutuhan pasien yang tidak terpenuhi dan bantu untuk memenuhinya 5) Cari tahu kemampuan pasien dan anjurkan untuk melakukannya 6) Anjurkan pasien melakukan aktivitas positif dan hargai 7) Pastikan bahwa pasien minum obat teratur
g. Merawat pasien dengan risiko bunuh diri Berikut cara menangani pasien bertingkah laku bunuh diri: 1) Pastikan pasien dalam keadaan aman 2) Katakan kepada pasien bahwa ia harus mengendalikan dorongan untuk bunuh diri 3) Tingkatkan harga diri pasien. Katakan bahwa pasien adalah individu yang berharga. Katakan hal-hal positif tentang pasien.
2. KERANGKA TEORI
Permasalahan gangguan jiwa
Gangguan Jiwa
Faktor predisposisi/presipitasi 1. biologis 2. psikologis 3. sosial ekonomi
Penanganan Gangguan Jiwa: 1. Individu 2. Keluarga 3. Masyarakat Masyarakat
Kader DSSJ kader
Gbr. Kerangka Teori Penelitian
3. HIPOTESIS Berdasarkan uraian teori di atas, maka hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Hipotesis (Ha) : “Ada pengaruh pelatihan kader terhadap peningkatan perawatan pada gangguan jiwa di wilayah puskesmas sawangan kabupaten magelang Hipotesis (Ho) : “Tidak ada pengaruh pelatihan kader terhadap peningkatan perawatan pada gangguan jiwa di wilayah puskesmas sawangan kabupaten magelang
BAB III METODE PENELITIAN
A. DESAIN PENELITIAN Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah “Quasi experimental pre-post test non equivalent control group” dengan intervensi pemaparan film dokumenter. Pemilihan desain penelitian ini karena untuk pemilihan sampel tidak dilakukan secara acak (Dharma, 2011). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Kelompok kontrol yaitu kelompok yang tidak
mendapatkan
perlakuan,
sedangkan
kelompok
intervensi
adalah
kelompok
yang
mendapatkan perlakuan. Pada kelompok intervensi diberikan pelatihan kader sedangkan kelompok kontrol tidak dilakukan perlakuan. Pre test
Post Test
Q1
Q2
X Kelompok Intervensi
Q3
Q4 Kelompok Kontrol Bagan 3.1 Skema desain penelitian
B. VARIABEL PENELITIAN Variabel penelitian adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, dan ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep pengertian tertentu. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). Variabel bebas penelitian ini adalah pelatihan kader dan variabel terikat penelitian adalah peningkatan perawatan.
C. MODEL/KERANGKA KONSEP PENELITIAN Perawatan Pada Penderita Baik Sedang Rendah
Perawatan Pada Penderita Baik Sedang Rendah
Pelatihan kader kesehatan jiwa D. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Tempat penelitian dilakukan di Puskesmas Sawangan pada tanggal 23-28 Mei 2015
E. POPULASI DAN SAMPEL ATAU ALAT DAN BAHAN Populasi adalah kelompok objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk penelitian (Polit & Beck, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah kader kesehatan yang ada di wilayah Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang.
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling dengan proportional random sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan secara proporsi dengan mengambil subyek dari setiap strata atau wilayah (Dahlan, 2010). Hasil akhir didapatkan 12 sampel untuk kelompok kontrol dan 12 sampel untuk kelompok intervensi.
F. INSTRUMEN
DAN
TEKNIK
PENGUMPULAN
DATA
ATAU
PROSEDUR
PENELITIAN 1. Alur penelitian Populasi: Kader di wilayah kerja Puskesmas Sawangan Sampel
Kelompok intervensi (12)
Kelompok kontrol (12)
Penilaian kemampuan merawat orang dengan gangguan jiwa
Penilaian kemampuan merawat orang dengan gangguan jiwa
Pelatihan kader
Diskusi antar responden
Penilaian kemampuan merawat orang dengan gangguan jiwa
Penilaian kemampuan merawat orang dengan gangguan jiwa
Skema alur penelitian G. ANALISIS DATA 1. Analisa univariat Pada penelitian ini variabel yang dianalisa secara univariat adalah karakteristik responden. Variabel dengan data kategori yaitu jenis kelamin menggunakan distribusi frekuensi dan proporsi, sedangkan variabel dengan data numerik yaitu usia disajikan dalam mean, standar deviasi, nilai minimal maksimal dengan confident interval sebesar 95%. 2. Analisa bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui homogenitas data dan untuk menganalisa pengaruh pelatihan kader terhadap perawatan penderita gangguan jiwa. Analisis untuk mengetahui homogenitas yaitu menghubungkan antara karakteristik responden terhadap kelompok menggunakan Uji chi-square dan t test tidak berpasangan yang bertujuan untuk melihat homogenitas dua kelompok yang dibandingkan. Untuk menguji apakah ada perbedaan skor perawatan pada penderita gangguan jiwa sebelum dan sesudah intervensi, terlebih dahulu data diuji normalitasnya. Uji normalitas diperlukan untuk memenuhi syarat uji beda rata-rata. Untuk menguji normalitas digunakan uji statistik One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Maka uji statistik untuk mengetahui hubungan perbedaan dapat menggunakan independent sample Test.
BAB IV MANAJEMEN PENELITIAN
A. ANGGARAN BIAYA Berisi ringkasan anggaran biaya disusun sesuai dengan format Tabel dibawah ini dengan komponen sebagai berikut:
No
Jenis Pengeluaran
Biaya (Rp)
1
Gaji dan upah (Maks 20%)
Rp 1.000.000
2
Bahan habis pakai dan peralatan (40- Rp 2.500.000 60%)
3
Perjalanan (Maks 15%)
Rp
750.000
4
Lain-lain (15%)
Rp
750.000
B. JADWAL PENELITIAN Jadwal pelaksanaan penelitian dibuat dengan tahapan yang jelas dan efektif dilaksanakan dalam 5 bulan. Disusun sesuai dengan format Tabel dibawah ini.
Nama Kegiatan
Bulan ke 1
1.Penyusunan proposal dan perijinan 2. Pelaksanaan penelitian 3. Pengolahan data 4.Penyusunan laporan akhir
2
3
4
5
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden Bagian ini akan menguraikan karakteristik kader yang mengikuti pelatihan Desa Siaga Sehat Jiwa. Variabel dengan data kategori yaitu jenis kelamin dengan menggunakan distribusi frekuensi, sedangkan variabel dengan data numerik yaitu usia dianalisis menggunakan tendensi sentral. Hasil disajikan dalam bentuk mean, standar deviasi, nilai minimal maksimal. Tabel 4.1 Karakteristik Usia Kader Kesehatan Jiwa di Kabupaten Magelang Garut (n=24) Variabel Usia
Kelompok
n
Mean
SD
Min-Maks
Kontrol
12
33,08
7,172
22-44
Intervensi
12
33,58
8,469
23-46
Tabel 4.1 diatas menunjukan bahwa usia rata-rata pada kelompok kontrol 33,08 tahun dengan rentang usia paling muda 22 tahun dan paling tua 44 tahun dan pada kelompok intervensi usia rata-rata 35,58 tahun dengan rentang usia paling muda 23 tahun dan palling tua 46 tahun. Karakteristik responden secara umuim dilihat dari data demografi dalam kuesioner penelitian. Karakteristik responden juga menggambarkan uji homogenitas antara kelompok kontrol dan intervensi. Karakteristik responden terlihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.2 Distribusi frekuensi dan uji homogentitas karakteristik Kader Kesehatan Jiwa di Kabupaten Magelang (n=24) Kelompok kontrol
Karakteristik Umur
Jenis Kelamin
Kelompok intervensi
Jml
%
Jml
%
17-25
3
25
1
8,3
26-35
4
33,3
6
50
36-46
5
41,7
5
41,7
Laki-laki
2
16,7
1
8,3
Perempuan
10
83,3
11
91,7
Nilai p 0.880*
0.537**
* Uji t tidak berpasangan ** Pearson Chi Square
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa karakteristik responden umur terbanyak pada kelompok kontrol adalah 36-46 tahun (41,7%) dan kelompok intervensi adalah 26-35 tahun (50%). Jenis
kelamin terbanyak pada kelompok kontrol dan intervensi adalah perempuan (83,3% dan 91,7%). Uji homogentis pada tabel 4.2 terlihat pada karakteristik umur dan jenis tidak ada perbedaan antara kelompok kontrol dan intervensi (p=0,880 dan p=0,537)
B. Perbedaan Rerata Skor Pengetahuan Kader Sebelum Intervensi Pada Kelompok Kontrol dan Intervensi di Kabupaten Magelang Untuk menguji apakah ada perbedaan rata-rata antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi, terlebih dahulu data diuji normalitas dan homogenitas. Hasil uji normalitas data pretest kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan menggunakan uji statistik OneSample Kolmogorov-Smirnov Test hasilnya adalah 0,756. Nilai signifikansi untuk kelompok intervensi dan kelompok kontrol dari pretest lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa sebaran data berdistribusi normal, maka dilakukan uji statistik parametrik yaitu dengan uji independent sample Test. Hasil perhitungan uji statistik perbedaan rerata skor pengetahuan kader sebelum intervensi pada kelompok intervensi dan kontrol di Kabupaten Magelang dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.3 Uji statistik perbedaan rerata skor pengetahuan kader sebelum intervensi pada kelompok intervensi dan kontrol di Kabupaten Magelang (n=24) Kelompok
Pengetahuan Kader Mean
SD
Kontrol (n=12)
56,67
11,547
Intervensi (n=12)
61,67
18,990
t
-0,779
p value
0,446
Tabel 4.3 memperlihatkan bahwa tidak terdapat perbedaan skor pre test pengetahuan kader pada kelompok kontrol dan intervensi. Hasil analisis didapatkan nilai p value = 0,930 dan nilai signifikasi lebih besar dari 0,05 yang berarti H0 diterima, jadi dapat diinterpretasikan bahwa tidak ada perbedaan rerata antara pre test skor pengetahuan kader pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
C. Perbedaan Rerata Skor Pengetahuan Kader Setelah Intervensi Pada Kelompok Kontrol dan Intervensi di Kabupaten Magelang Hasil uji normalitas pada kelompok kontrol dan intervensi menggunakan uji statistik One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test hasilnya adalah 0,916. Hal ini menunjukkan bahwa
sebaran data berdistribusi normal, maka dilakukan uji statistik parametrik yaitu dengan uji independent sample Test. Hasil perhitungan uji statistik perbedaan rerata skor pengetahuan kader sebelum intervensi pada kelompok intervensi dan kontrol di Kabupaten Magelang dapat dilihat dibawah ini: Tabel 4.4 Uji statistik perbedaan rerata skor pengetahuan kader setelah intervensi pada kelompok intervensi dan kontrol di Kabupaten Magelang (n=24) Kelompok
Pengetahuan Kader Mean
SD
Kontrol (n=12)
58,33
11,934
Intervensi (n=12)
75,83
13,790
t
-3,324
p value
0,003
Tabel 4.4 memperlihatkan bahwa terdapat perbedaan skor post test pengetahuan kader pada kelompok kontrol dan intervensi. Hasil analisis didapatkan nilai p value = 0,003 dan nilai signifikasi lebih besar dari 0,05 yang berarti H0 ditolak, jadi dapat diinterpretasikan bahwa terdapat perbedaan rerata antara post test skor pengetahuan kader pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan kader terhadap pengetahuan perawatan penderita gangguan jiwa. Berdasarkan hasil penelitian, tidak terdapat perbedaan rerata skor pre test pengetahuan perawatan penderita gangguan jiwa pada kelompok kontrol dengan intervensi, terdapat perbedaan rerata skor post test pengetahuan perawatan penderita gangguan jiwa pada kelompok kontrol dengan intervensi. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa pelatihan kader dapat merubah pengetahuan perawatan penderita gangguan jiwa.
B. SARAN 1. Saran dalam tatanan teoritis a. Berdasarkan hasil penelitian, pelatihan kader diharapkan menjadi pertimbangan pelayanan kesehatan jiwa terutama dalam tatanan komunitas dalam upaya meningkatkan pemahaman tentang perawatan pada penderita gangguan jiwa. b. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian efektifitas penggunaan film tersebut pada kelompok populasi lain yang lebih besar dan waktu yang lebih lama dan juga dengan latar belakang budaya yang berbeda.
2. Saran dalam tatanan praktis a. Pelatihan kader diharapkan dapat menjadi salah satu pertimbangan intervensi keperawatan terutama untuk memudahkan dalam pengentasan permasalahan gangguan jiwa di masyarakat. b. Setelah melakukan pelatihan kader, sebaiknya perawat bersama kader segera menindaklanjuti tentang apa yang sudah didapatkan dalam pelatihan.
DAFTAR PUSTAKA
Dahlan, M. S. (2010). Statistik untuk kedokteran dan kesehatan: deskriptif, bivariat, dan multivariat dilengkapi aplikasi dengan menggunakan SPSS. Jakarta : Salemba Medika. Dharma, K. (2011). Metodologi penelitian keperawatan: panduan melaksanakan dan menerapkan hasil penelitian. Jakarta, Trans InfoMedia. Polit D.F & Beck C.T. (2006). Nursing research methods, appraisal, and utilizationa (6th ed.). Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins Azwar, S. (2008). Sikap Manusia: Teori Dan Pengukurannya. Ed.2. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Depkes RI. (2009). Pedoman Kegawatdaruratan Psikiatri. Jakarta : Direktorat Bina Pelayanan Jiwa Depkes RI. (2007). Kurikulum dan Modul Pelatihan Bidan Poskesdes dalam Pengembangan Desa Siaga. Jakarta. Hal 2 – 53. Depkes. (2007). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : Balitbangkes Depkes RI. Dinas Kesehatan Kota Madiun. (2007). Buku Pegangan Kader Desa Siaga Kota Madiun. Madiun. Hal. 1 – 54 Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang. (2014). Upaya Kesehatan dan Rujukan Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang. Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen. (2008). Buku Paket Pelatihan Kader Kesehatan dan Tokoh Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Siaga. Sragen. Hal. 1 – 3 Fitriani, Erda. (2005). Pola Kebiasaan Makakn Penderita Hipertensi Lanjut Usia Pada Orang Minagkabau Di Jakarta. Depok : Universitas Indonesia. Hawari, D. (2009). Penyalahgunaan Dan Ketergantungan NAPZA. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hidayat, A. (2007). Metode Penelitian dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika. Keliat, B.A. (2007). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas : CMHN (Basic Course). Jakarta : EGC. Kusumastuti, Fadhilah Arbi Dyah. (2010). Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Sikap Seksual Pranikah Remaja. Karya Tulis Ilmiah. Surakarta : Universitas Sebelas Maret. Kusumawati, F dan Yudi Hartono. (2010). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta : Salemba Medika. Latif, Rr. Vita Nur. (2010). Hubungan Faktor Predisposing Kader (Pengetahuan dan Sikap Kader terhadap Posyandu) dengan Praktek Kader dalam Pelaksanaan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Wonokerto. Pekalongan : Universitas Pekalongan. Lestari, A. (2011). Pengaruh Terapi Psikoedukasi Keluarga Terhadap Pengetahuan Dan Tingkat Ansietas Keluarga Dalam Merawat Anggota Keluarga Yang Mengalami Tuberculosis Paru Di Kota Bandar Lampung. Tesis FIK-UI. Saragih, Masdaria. (2009). Pengetahuan Dan Sikap keluarga dalam Merawat Pasien Depresi Di Poliklinik RSJ Daerah Provsu Medan. Skripsi. Medan : Universitas Sumatera Utara (USU). Meilani, N dkk. (2009). Kebidanan Komunitas. Yogyakarta : Fitrayama. Notoadmojo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Nurman, Achmad. (2012). Sistem Perawatan Dan Penyembuhan Terhadap Pasien sakit Jiwa (Studi Deskriptif Mengenai Sistem Perawatan dan Penyembuhan Terhadap Pasien yang Menderita Gangguan Jiwa Di Rumah Sakit Jiwa Sumatra Utara). Skripsi. Medan : Universitas Sumatera Utara (USU). Nursalam. (2011). Manajemen Keperawatan. edisi 3. Jakarta : Salemba Medika. Nursalam. (2008). Manajemen Keperawatan Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta : Salemba medika. Purwanto, Erwan Agus. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta : Gava. Rahayuningsih, S. (2008). Psikologi Umum. 2nd ed. Jakarta. Riza, Muchlis. (2008). Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Keluarga Dengan Gangguan Stress Pada Pasien Gangguan Jiwa Di Poli RS DR. Ernaldi Bahar Palembang Tahun 2008. Palembang : Poltekkes Depkes Palembang. Santjaka, Aris. (2009). Bio statistik. Purwokerto : Global Internusa.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian (terperinci dan lebih jelas) No
Jenis Pengeluaran
Biaya (Rp)
1
Gaji dan upah (Maks 20%)
Rp 1.000.000
2
Bahan habis pakai dan peralatan (40- Rp 2.500.000 60%)
3
Perjalanan (Maks 15%)
Rp
750.000
4
Lain-lain (15%)
Rp
750.000
Lampiran 2. Jadwal kegiatan penelitian
Nama Kegiatan
Bulan ke 1
1.Penyusunan proposal dan perijinan 2. Pelaksanaan penelitian 3. Pengolahan data 4.Penyusunan laporan akhir
2
3
4
5
Lampiran 3.Susunan organisasi tim peneliti dan pembagian tugas
Nama Ns.Retna Tri Astuti,M.Kep
Ns. M.Khoirul Amin,M.Kep
Anggota peneliti
Virgiawan
Anggota pelaksana teknis 1 Anggota pelaksana teknis 2
Uraian Tugas Mengkoordinasi kegiatan pelaksanaan penelitian Membantu pelaksanaan kegiatan penelitian Pembantu pelaksana tehnis Pembantu pelaksana tehnis
Umi
Anggota pelaksana teknis 3
Pembantu pelaksana tehnis
Ana
Anggota pelaksana teknis 4
Pembantu pelaksana tehnis
Sumbar
NIS/NIM 047806007
Jabatan Ketua peneliti
Instansi FIKES
Lampiran 4. Biodata ketua dan anggota (diisi sesuai dengan yang ada disusunan o Lampiran 1. Biodata ketua dan anggota tim pelaksana yang telah ditandatangani.
A. Ketua Identitas Diri Nama Lengkap
Ns. Retna Tri Astuti, M.Kep
Jenis Kelamin
Perempuan
Jabatan Fungsional
Asisten Ahli
NIP/NIK/Identitas lainnya
047806007
NIDN
0602067801
Tempat dan Tanggal Lahir
Magelang, 2 Juni 1978
E-mail
[email protected]
Nomor Hp
02933280640/081215662080
Alamat kantor
Jl. Mayjen bambang Soegeng
Nomor Tlp/feks
(0293) 326945
Lulusan yang telah dihasilkan
S1 1. Keperawatan Jiwa 2. Keperawatan Dasar
Mata kuliah yang diampu
3. Keperawatan Luka 4. Ketrampilan Dasar Dalam Keperawatan
Riwayat Pendidikan
Nama Perguruan Tinggi Bidang Ilmu Tahun Masuk-Lulus Judul Skripsi/Tesis/Disertasi
S-1 PSIK FK UGM Keperawatan 2001-2003 Tingkat Kemampuan Aktivitas Dasar dan Instrumental Sehari-hari Pada Usia Lanjut dengan Dimensia di Panti Sosial Tuna Werda Abiyoso Pakem Yogyakarta
S-2 FIK UI Keperawatan Jiwa 2010-2012 Pengalaman Traumatik Remaja Akibat Banjir Lahar Dingin Pasca Erupsi Gunung Merapi Dalam Perspektif Tumbuh Kembang di Hunian Sementara Kabupaten Magelang
Nama Pembimbing
Purwanta, SKp, M.Kes Mariyono S, SKp
Prof. Achir Yani, S. Hamid, DN.Sc Novy Helena C.D., SKp., MSc
Pengalaman penelitian dalam 5 tahun terakhir No
Tahun
1.
2006
2.
2008/2009
3.
2013/2014
4.
2013/2014 (sem genap)
Judul
Sumber Dana
Pengaruh Pemberian Terapi air rebusan dan air perasan Mentimun terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi di desa Sengi wilayah kerja Puskesmas Dukun Pengaruh Chromotherapy terhadap Penurunan Tingkat Halusinasi pada Pasien Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi di Bangsal UPI RS Dr Soeroyo Magelang Efektivitas Afirmasi Positif terhadap Kecemasan Penderita Tuberkulosis Paru di Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Kota Magelang Aplikasiprogram manajemen komprehensif lifestyle penderita diabetes melitus (PMKL-DM) pada agregat lansia terhadap tingkat kekebalan akan stress dan
Jumlah (juta rupiah)
Penelitian mandiri
Dana LP3M
Penelitian mandiri
Dana LP3M
DIKTI: Dosen Pemula
Rp 15.000.000 (Dikti), Rp 2.500.000 (Fikes)
Penelitian Mandiri
Dana FIkes : Rp 4.000.000
Penelitian mandiri
Dana LP3M
Penelitian mandiri
Dana LP3M
Kadar gula darah di wilayah kerja kecamatan mertoyudan magelang 4.
2006
5.
2008/2009
Pengaruh Pemberian Terapi air rebusan dan air perasan Mentimun terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi di desa Sengi wilayah kerja Puskesmas Dukun Pengaruh Chromotherapy terhadap Penurunan Tingkat Halusinasi pada Pasien Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi di Bangsal UPI RS Dr Soeroyo Magelang
17
Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir Pendanaan No
Tahun
Judul Pengabdian
Sumber
Jumlah (juta rupiah)
1
2013
2
2011
3
2014
4
2014
5
2015
Pelatihan Pembimbing Klinik Keperawatan (Clinical Instruktur) RS PKU Muhammadiyah Purworejo Pelatihan Pembimbing Klinik RS Harapan Magelang Pelatihan Perawat CMHN Kabupaten Magelang Pelatihan Kader DSSJ wilayah kerja Puskesmas Sawangan, Magelang Program Upaya Kesehatan Masyarakat: Penatalaksanaan Pelayanan Kesehatan Jiwa
RS PKU Muhammadiyah Purworejo
10
RS Harapan Magelang Dinkes Kabupaten Magelang Puskesmas Sawangan Magelang Dinkes Kabupaten Magelang Tahun Anggaran 2015
10 25
10
25
Pengalaman penulisan artikel ilmiah dalam jurnal 5 tahun terakhir No
Judul Artikel Ilmiah
Volume/Nomor/Tahun
Nama Jurnal
1
Tingkat Kemampuan Aktivitas Vol I/ No. 2/ Juli 2008 Dasar dan Instrumental Seharihari pada Usia lanjut dengan ISSN: 1979-1453 Demensia di Panti Sosial Tresna Werda Abiyoso Pakem Yogyakarta
Jurnal Studi Ilmu Kesehatan Holistik
2
Peningkatan Peran Keluarga Vol VII/ No. 1/ Juli 2010 sebagai Pengawas Menelan Obat (PMO) dalam Upaya ISSN: 1979-1453 Kepatuhan Berobat Penderita Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas X Temanggung
Jurnal Studi Ilmu Kesehatan Holistik
3
Pengaruh
Jurnal
Alergi
terhadap Vol 1/ No. 1/ Januari 2010
18
Studi
Ilmu
Perilaku Otak Anak
ISSN: 1979-1453
19
Kesehatan Holistik
4 Analisis Aplikasi Interpersonal
Model Vol II/ No. 2/ Juli 2011 dalam ISSN: 1979-1453
Jurnal Studi Ilmu Kesehatan Holistik
Keperawatan Jiwa 5 Peningkatan
Kemampuan ISSN 2338-9141
Manajemen Kedaruratan Psikiatrik: Panik Bagi Perawat
Prosiding Konferensi Nasional PPNI Jawa Tengah: Closing The Millenium Gap Development Goals and Quality of Increase Practice Nurses 6Mei
Jiwa di RS Jiwa Gracia Yogyakarta
2013 6 The Influence of ISBN 978-602-9420-53-1 Psychoeducation about aging Process in The Quality of Life of Olderly People in PSTW Abiyoso Yogyakarta
Proceeding: The Fourth ASIAN International Conference On Humanized Health Care 12-14 (AIC-HHC) Desember 2013
Pengalaman penyampaian makalah secara oral pada pertemuan/seminar ilmiah dalam 5 tahun terakhir No
Nama Pertemuan Ilmiah/ Seminar
Judul artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
1
Prosiding Konferensi Nasional PPNI Jawa Tengah: Closing The Gap Millenium Development Goals and Increase Quality of Practice Nurses 6 Mei 2013
Peningkatan Gedung PPNI Semarang Kemampuan Manajemen Kedaruratan Psikiatrik: Panik Bagi Perawat Jiwa di RS Jiwa Gracia Yogyakarta
2
The Fourth ASIAN International Conference OnHumanized Health Care (AIC-HHC) 12-14 Desember 2013
The Influence of Inna Psychoeducation about Yogyakarta aging Process in The Quality of Life of Olderly People in PSTW Abiyoso Yogyakarta
3
The International Conference and Traumatic Experience UAD, 2013 Workshop on Safety of Adolescent Female Management of Central in Floods of Cold Lava 20
Garuda
CytotoxicReconstitution Pharmacy Practice
in after The eruption of Mount Merapi in The Perspective of Growth and Development in Magelang Regency Shelter
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemuadian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Ipteks bagi Masyarakat.
Magelang, 2 April 2015 Pengusul
Ns. Retna Tri Astuti,M.Kep
20
b. Anggota 1. Nama Lengkap (dengan gelar) 2.
Jenis Kelamin
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Jabatan Fungsional Jabatan Struktural NIP/NIK/Identitas lainnya NIDN Tempat dan Tanggal Lahir E-mail No. Telp/HP
10. 11.
Alamat Kantor No Telp/faks Alamat E-mail Lulusan yang Telah Dihasilkan Mata Kuliah yang Diampu
12. 13.
Muhammad Khoirul Amin, SKep, Ns. Laki-laki 108006043 0629018003 Magelang, 29 Januari 1980
[email protected] 08122604474 Jl. Mayjend Bambang Soegeng Km 5 Mertoyudan Magelang Jawa Tengah 56172 (0293) 32694/(0293) 325554
[email protected] S1 Keperawatan = 95 orang 1. Keperawatan Jiwa 2. Nursing in Islamic 3. Disaster Nursing
Riwayat Pendidikan Nama Perguruan Tinggi Bidang Ilmu Tahun Masuk - Lulus Judul Skripsi/Tesis
Nama Pembimbing
No.
S1 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Keperawatan 2000-2004 Hubungan Tingkat Pengetahuan Orang Tua Terhadap Pertolongan Pertama Pada Penderita Demam Berdarah Di Kabupaten Sleman Purwanta, SKp., M.Kes Falasifah Anie Yuniarti, S.Kep, Ns. MAN
Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir Tahun Judul Penelitian
1
2013
2
2014
S2
Pendanaan
Sumber Efektifitas Afirmasi Positif Terhadap DIKTI Kecemasan Penderita Tuberculosis Paru Di Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Kota Magelang
Jumlah 15.000.000
Pengalaman Traumatik Perempuan Lp3M Pasca Banjir Lahar Dingin di Kabupaten Magelang
3.000.000
20
No.
Pengalaman Pengabdian dalam 5 Tahun Terakhir Tahun Judul Penelitian
1
2011
2
2011
3
2011
4
2014
No . 1
Pendanaan Sumber Jumlah Pelatihan Penanganan Pertama Pada Mercy Relief 23.000.000 Kecelakaan Akibat Bencana Merapi di Singapura Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Pelatihan Pemulihan Kesehatan Ibu dan Mercy Relief 7.000.000 Anak Pasca Bencana Merapi di Singapura Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang 3.000.000 Pelatihan Kader Guna Pengembangan LP3M UMMgl Posyandu & Layanan Kesehatan Lansia di Desa Kebonrejo Salaman Magelang Pelatihan Kader DSSJ Wilayah Kerja Puskesmas 10.000.000 Puskesmas Mungkid Mungkid
Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal 5 Tahun Terakhir Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/ Tahun ISBN: 978-602- Proceeding Seminar Nasional dan Stigma Masyarakat Pada 14422-2-7 Penderita Gangguan Jiwa: Workshop Pendekatan Keperawatan Literature Review Holistik Berbasis Bukti Untuk Menjawab Tantangan Kesehatan Jiwa Terkini
Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan/Seminar Ilmiah Dalam 5 Tahun Terakhir Nama Pertemuan No Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat Ilmiah/Seminar 1 Bandung, Seminar Nasional dan Workshop Stigma Masyarakat Pada Pendekatan Keperawatan Holistik Penderita Gangguan Jiwa: 20-21 Desember 2014 Berbasis Bukti Untuk Menjawab Literature Review Tantangan Kesehatan Jiwa Terkini Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Ipteks bagi Masyarakat. Magelang, 30 April 2015
20
M. Khoirul Amin, S,Kep, Ns.
20
rganisasi, kalau ada 6 disusunan organisasi, biodata jg ada 6 ) Dosen 1 BIODATA DOSEN PENELITI
1
Nama dan Gelar
: ........................................
2
NIK
: ………………………..
3
NIDN
: ………………………..
4
Jabatan Fungsional
: ………………………..
5
Tempat dan Tanggal Lahir
: ………………………..
6
Alamat
: ………………………..
7
No Telp/HP
: ………………………..
8
Jenis Kelamin
: ………………………..
9
Fakultas
: ………………………..
10
Program Studi
: ………………………..
11
Bidang Keahlian
: ………………………..
12
Alamat email
: ……………………….. / ……………………….
RIWAYAT PENELITIAN No
Judul Penelitian
Tahun
1 2
20
Kedudukan Dalam Tim
BIODATA DOSEN PENELITI
1
Nama dan Gelar
: ........................................
3 4
20
2
NIK
: ………………………..
3
NIDN
: ………………………..
4
Jabatan Fungsional
: ………………………..
5
Tempat dan Tanggal Lahir
: ………………………..
6
Alamat
: ………………………..
7
No Telp/HP
: ………………………..
8
Jenis Kelamin
: ………………………..
9
Fakultas
: ………………………..
10
Program Studi
: ………………………..
11
Bidang Keahlian
: ………………………..
12
Alamat email
: ……………………….. / ……………………….
Dosen 2 RIWAYAT PENELITIAN No
Judul Penelitian
Tahun
1 2 3 4
20
Kedudukan Dalam Tim
Mahasiswa 1 Nama TTL NIM Alamat No HP Email Riwayat Pendidikan SD SMP SMA D3/S1
Mahasiswa 2 Nama TTL NIM Alamat No HP Email Riwayat Pendidikan SD SMP SMA D3/S1
20
Mahasiswa 3 Nama TTL NIM Alamat No HP Email Riwayat Pendidikan SD SMP SMA D3/S1
Mahasiswa 4 Nama TTL NIM Alamat No HP Email Riwayat Pendidikan SD SMP
20
SMA D3/S1
Lampiran 5. Suratpernyataanketuapeneliti
KOP SURAT LP3M
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA
Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama
: .........................
NIDN
: .........................
Pangkat/Golongan
: .........................
Jabatan Fungsional : .........................
Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian saya dengan judul: ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... Yang diusulkan dalam skema ................ untuk tahun anggaran ...... bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga / sumber dana lain. Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.
Magelang, ............................. 20
Mengetahui
Yang menyatakan
Ketua Lembaga Penelitian
Dr. Suliswiyadi, M.Ag
....................................
Lampiran 6.Suratpengantarpenelitian (bilaada) Lampiran 7. Suratketerangantelahmengambil data/melakukanpenelitian (bila ada) Lampiran 8. Lembarkuesioner (bilaada) Lampiran 9. Print out hasilpengolahanatauujistatistik (bilaada) Lampiran 10.Suratkontrakperjanjianpenelitian
20