Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada
JULI 2014 | www.feb.ugm.ac.id/ebnews
EDISI #18
ISSN: 2087-5967
PREFACE Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas karunia-Nya pada 12 Mei 2014 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) menerima anugerah akreditasi dari badan akreditasi internasional, Association to Advance Collegiate Schools of Business (AACSB International). EB News edisi ini dipenuhi oleh semangat serta semarak kebahagiaan seluruh civitas academica FEB UGM terhadap prestasi tersebut. Setelah perjuangan dan penantian panjang selama delapan tahun, fakultas tercinta kini membuktikan kualitas dan prestasinya di kancah internasional. Prestasi ini bukanlah akhir dari perjuangan kita, melainkan langkah baru dalam menata masa depan fakultas. Semangat serta harapan untuk menjadi lebih baik lagi selalu ditanamkan untuk masa depan cerah. What’s Up FEB yang selalu mengulas berita terbaru di FEB UGM kali ini menampilkan prestasi-prestasi membanggakan dari mahasiswa FEB UGM. Tampil lain dari edisi-edisi sebelumnya, khusus pada edisi kali ini Alumni Corner mengulas rubrik istimewa yang berisi testimonial dari narasumber Faculty Advisory Board mengenai akreditasi AACSB International yang telah diperoleh FEB UGM. News from Abroad yang selalu menarik untuk dibaca kini disampaikan langsung dari Jepang oleh Aprilia Beta Suandi, S.E., M.Ec. Pengalaman serta kisah berharga yang dimilikinya semoga dapat menginspirasi pembaca. Semakin merentangakan jalinan kerja sama dengan universitas di luar negeri, kerja sama terbaru FEB UGM dengan Universitas ISCTE, Lisbon, Portugal diberitakan dalam rubrik Partnerships. Selain itu, masih banyak rubrik lainnya seperti Lecturer’s Article yang ditulis oleh Akhmad Akbar Susamto, M.Phil., Ph.D (Cand).
Diterbitkan oleh
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Jl. Sosio Humaniora Bulaksumur, Yogyakarta 55281 T: + 62 274 548 510 (hunting) F: + 62 274 563 212 E:
[email protected]
Dengan semangat Akreditasi AACSB International, mudahmudahan segenap civitas academica semakin memberikan kontribusi bagi dunia pendidikan dan masyarakat luas. Bravo FEB!! Teruskan perjuanganmu untuk masa depan bangsa! Juli 2014
W: http://www.feb.ugm.ac.id
Prof. Wihana Kirana Jaya, M.Soc.Sc, Ph.D Dekan
Penanggung Jawab
Pengarah
Tim Liputan
Muhammad Edhie Purnawan, M.A., Ph.D (Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, Alumni dan Kerjasama)
Prof. Wihana Kirana Jaya, M.Soc.Sc, Ph.D (Dekan)
Aina Vidya Tama Hestining Kurniastuti Muhammad Ikhsan Brilianto Farida Fathonah Nadia Fitriani Azka Azifa Nela Navida
B.M. Purwanto, MBA., Ph.D (Wakil dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan) Prof. Dr. Slamet Sugiri, M.B.A., Akt. (Wakil Dekan Bidang Keuangan Administrasi dan Sumber Daya Manusia) Eko Suwardi, M.Sc., Ph.D (Wakil Dekan Bidang Perencanaan dan Teknologi Informasi)
I
EB News JULI 2014
Teknologi Informasi Muhammad Ali Faiq
Artistik Nisita Putri Rahayu Mario Rosario Wisnu Aji
17
Special Report AACSB Accreditation
CONTENTS What’s Up FEB Economic Jazz Mengundang Gitaris Ternama Berbaur dalam International Culture Festival
1
25
Lecturer’s Article
Akhmad Akbar Susanto. SE., M.Phil., Ph.D (Cand)
2
Buah Manis Perjuangan di Kompetisi Internasional S1
1
MAGISTER MANAJEMEN
5
MAGISTER EKONOMIKA PEMBANGUNAN
8
MAGISTER SAINS DAN DOKTOR
11
PROGRAM PROFESI AKUNTANSI
13
MAGISTER AKUNTANSI
15
Who’s Who
21
Advetorial
22
Partnership
23
Scholarship and Recruitment
24
Around Bulaksumur
33
FEB in Pictures
35
Unit News
36
Upcoming Event
37
Facilities
39
27
News from Abroad Aprilia Beta Suandi, S.E.,M.Ec.
29
Alumni Corner Testimoni tentang AACSB dan FEB UGM
31
Student Corner Adhitia Dwi Saputra EB News JULI 2014
II
WHAT’S UP FEB S1
Economic Jazz Mengundang Gitaris Ternama
S
etelah sukses mengadakan acara di penghujung tahun 2013 lalu dengan Casiopea sebagai pengisi acara, tahun ini Economic Jazz (Ejazz) berhasil mengundang gitaris fussion legendaris Lee Ritenour dan sahabatnya Phil Perry pada vocal. Lebih dari itu, kedatangan Lee Ritenour tidak sendiri karena didampingi oleh putra semata wayangnya, Westly Ritenour yang bertugas memegang drum, Benjamin Sepherd pada bas, Otmaro Ruiz pada grand piano, dan Feed Screuders pada gitar. Mereka berkolaborasi dengan Michael Paulo, musisi saxophone, yang sudah tiga kali mengisi acara Economic Jazz. Hal ini menjadi kebanggaan bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UGM karena dapat mengadakan acara ber-
1
EB News JULI 2014
taraf international dengan musisi-musisi hebat sepanjang masa. Lee Ritenour yang sudah bermusik sejak 16 tahun merupakan gitaris terbesar di dunia untuk aliran jazz fussion dan pemenang grammy award pada tahun 1986 . Phil Perry yang sudah mendapingi Lee sejak 1970 merupakan musisi dan former grup soul The Montclairs. Pada konser yang diselenggarakan di Grha Sabha Pramana ini, mereka berduet membawakan You Send Me, Perfect Island, Night Rythms, Stone Flower, dan Wes Bond. Tidak hanya musisi dunia saja, Dr. A. Tony Prasetiantono, M.Sc., selaku promotor juga mengundang musisi jazz lokal seperti Monita Tahalea dan RAN. Monita tampil memukau dengan balutan busana putih menyanyikan delapan lagu, diantaranya Kisah yang Indah, I Love you, Di Batas Mimpi, dan
Jumpa Pertama. Sedangkan tiga pria tampan; Rayi, Asta, dan Nino, tampil enerjik membawakan sebelas lagu. Beberapa diantaranya Hanya Untukmu, Salah Tingkah, Hari Baru, Sepeda, Jadi Gila, Kita Bisa, dan Pandangan Pertama. Kesuksesan Economic Jazz merupakan buah kerja sama dengan berbagai pihak seperti Bank Permata, Pertamina, Astra Daihatsu Motor, Garuda, dan lainlain. Komisaris Bank Permata bahkan menyampaikan akan terus mendukung Ejazz ke depan. Tony pun optimis bahwa Ejazz ke-20 mendatang akan mampu mendatangkan Dave Koz yang merupakan pemain saxophone dunia dengan lagunya, You Make Me Smile yang menjadi hits. [Azka]
S1 WHAT’S UP FEB (Mahasiswa Ilmu Ekonomi 2011) mengharumkan nama FEB dengan berhasil memborong juara. Gelar juara yang diraih yaitu the 3rd best speaker oleh nama Nurul Wakhidah, the most favorite speaker oleh Dyah Pritadjati, dan the best team work.
Mahasiswa FEB Meraih Juara di Lomba Debat OJK
A
jang Lomba Debat yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Selasa (3/6) di Hotel Aryaduta, Jakarta menjadi pengalaman berharga bagi tiga mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM). Pasalnya, pada lomba itu Nurul Wakhidah (Mahasiswa Ilmu Ekonomi 2011), Dyah Pritadjati (Mahasiswa Ilmu Ekonomi 2010), dan Setia Adi Nugraha
Muhammad Edhie Purnawan, M.A., Ph.D., Wakil Dekan Bidang Penelitian, Kolaborasi, Alumni, dan Pengabdian kepada Masyarakat, yang juga sebagai dosen pembimbing hadir dan membimbing langsung di Jakarta. Tim UGM juga mendapatkan dukungan langsung dari anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FEB UGM yang pada waktu yang sama melakukan program kerja studi banding di universitas dan institusi di Jakarta dan Bandung. Lomba ini merupakan bagian dari sosialisasi otoritas yang baru berdiri di Indonesia ini di kalangan mahasiswa. Dalam lomba tersebut, Tim UGM berhadapan dengan Tim UI. Debat dengan konsep modern ini mengangkat masalah yang aktual tentang keberadaan OJK. mengadakan hubungan kerja sama dengan negara lain melalui berbagai program seperti pertukaran pelajar maupun pengajar. Salah satu sub organisasi yang berada dibawahnya, Global Leadership Forum (GLF), yang beranggotakan mahasiswa baik dari dalam maupun dari luar negeri melakukan kegiatan bersama, salah satunya ialah Cultural Immersion Day.
Berbaur dalam International Cultural Festival
F
akultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) tidak hanya menjadi tempat belajar, tapi juga berkumpul bagi orang-orang dari berbagai latar belakang, baik agama, budaya, ras, dan kebangsaan. Office of International Affairs (OIA) bertugas untuk
Buah Manis Perjuangan di Kompetisi Internasional
S
olBridge International School of Business, Korea Selatan menjadi saksi bisu kemenangan tim Indonesia yang diwakili oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam kompetisi Spring 2014 SolBridge Asian Thought Leaders Case Competition (22-27/03) silam. Adalah Yuliana, Tara Mahdiani, dan Lay Monica Ratna Dewi, mahasiswi Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM yang berhasil menaklukan kasus bisnis yang diujikan dan berhasil keluar sebagai juara pertama pada ajang bergengsi tersebut. Prestasi yang mereka raih ini berhasil mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. Dalam kompetisi yang bertemakan “Asian Company Growth Strategy in a Globally Competitive Environment” tersebut, ke-32 peserta diharuskan memecahkan kasus bisnis
Cultural Immersion Day merupakan program yang dibuat dengan maksud memperkenalkan budaya Indonesia ke mahasiswa asing maupun sebaliknya. Dengan demikian, akan tercipta keselarasan antar budaya yang timbul akibat interaksi antar mahasiswa. Hal ini juga merupakan salah satu bentuk promosi budaya. Salah satu acara dalam program tersebut adalah International Cultural Festival (ICF) yang baru mulai diselenggarakan tahun ini (26/5) silam. ICF tidak semata-mata dilaksanakan untuk perkenalan mengenai robotic vacuum cleaner LG Hombot. Mereka harus memberikan analisis mengenai cara-cara yang sebaiknya ditempuh oleh LG agar produk besutannya tersebut dapat mendobrak pasar internasional. Pasalnya, produk unggulan LG tersebut saat ini masih kalah bersaing. Tim UGM mengusulkan agar LG melakukan serangkaian market research terlebih dahulu sebelum terjun ke pasar. Mereka juga menekankan pentingnya promosi melalui Korean Drama atau Korean Reality Show untuk menarik konsumen internasional. Tidak menyangka, pada akhirnya merekalah yang dinobatkan sebagai pemenang. Usaha keras mereka selama persiapan hingga menjelang presentasi pada hari perlombaan membuahkan hasil yang manis. Monic dan Yuliana mengungkapkan bahwa mereka juga memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan mahasiswa-mahasiswa dari negara lain yang juga mengikuti kompetisi
Terdapat 10 mosi debat yang wajib dipelajari oleh kedua tim yang kemudian dikerucutkan menjadi dua mosi. Debat berlangsung panas dan menarik karena semua pembicara dalam tim bebas untuk melakukan sanggahan. Tim UGM puas dengan prestasi yang mereka raih. Anggota tim juga merasa sangat beruntung sekali dapat mengikuti lomba ini karena dapat bertemu langsung dan berdiskusi dengan banyak tokoh terkemuka. Acara tersebut dibuka oleh Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Kusumaningtuti S. Soetiono. Dewan juri yang menilai antara lain, Prof. Adler Manurung, Dr. Jerry M serta juri dari pihak OJK Dr. Djonieri. Meraih beberapa predikat, tim berhak membawa pulang trofi, sertifikat, dan uang pembinaan. Tidak hanya itu, fakultas juga memberikan apresiasi berupa uang pembinaan bagi tim. Hal ini merupakan komitmen fakultas untuk menyebarkan semangat berprestasi di kalangan mahasiswa FEB. [ibe] budaya saja, akan tetapi juga merupakan bentuk penggalangan dana untuk bakti sosial. Acara yang berlangsung di Plaza FEB UGM dari sore hingga malam ini berjalan dengan meriah. Dr. Rangga Almahendra, S.T.,M.M., manajer OIA FEB UGM, memberikan sambutan sekaligus membuka acara. Acara ini diramaikan oleh booth dan penampilan dari mahasiswa Indonesia, Perancis, Korea, Turkey, dan Jepang. Selain itu, terdapat pula suguhan berupa Karawitan, Tari Saman, Tari Bali, dan orkestra yang dibawakan oleh Gadjah Mada Chamber Ochestra (GMCO). Untuk menfasilitasi peserta yang datang, tersedia pula Food Bazaar di sepajang sisi plaza, “Puji syukur, acara ini berlangsung lancar sekali,” ungkap Cleossa Lydwina selaku ketua acara. Ia memiliki harapan agar acara ini dapat diselenggarakan kembali tahun depan dan melibatkan lebih banyak negara. [Azka] ini. Mereka bahkan melakukan tukar souvenir. Keduanya juga mengaku tidak menyangka sama sekali bila akhirnya mereka dapat keluar sebagai pemenang dan mengalahkan pesaing-pesaing lain yang sangat kompetitif. “Kesenangan atas kemenangan hanya terasa satu hari saja, tapi mendapatkan pengalaman dan teman baru jauh lebih berharga dan membahagiakan saat saya merefleksikannya kembali,” ujar Monic. Mengikuti kompetisi di ajang internasional ini memberikan pengalaman berharga bagi ketiganya. Bagi Monic, mengikuti kompetisi juga berarti memiliki harapan untuk belajar menghadapi ketakutan akan kegagalan. Yuliana pun mengaku bahwa ia masih akan terus berkompetisi karena ia mendapatkan banyak hal di luar hal yang bisa ia dapatkan di kelas. Prestasi yang mereka torehkan berhasil menambah daftar catatan biru bagi FEB UGM. Sekali lagi, selamat! [Nadia]
EB News JULI 2014
2
WHAT’S UP FEB S1
IMAGAMA Wajah Baru Himpunan Akuntansi Kepengurusan IMAGAMA tahun ini membawa suasana yang berbeda. Mengusung nama “Embun Pagi”, Edwin A. Indriantoro dan segenap anggotanya bermaksud membawa Ikatan Mahasiswa Akuntansi Gadjah Mada (IMAGAMMA) sebagai organisasi yang selalu ada, menggerakkan, dan mengawali hari-hari mahasiswa Akuntansi. Tujuan utamanya ialah mengembangkan kemampuan baik akademik maupun softskill. Oleh karena itu, jumlah program kerja yang ada dipangkas sepertiga agar mahasiswa Akuntansi dapat fokus dalam
berkegiatan. “Kuantitas event bukan perihal utama, melainkan kualitas,” ungkap Edwin. Salah satu program kerja yang baru selesai dilaksanakan adalah Gadjah Mada Accounting Days (GMAD). Program ini terdiri dari beberapa acara. Acara pertama dibuka dengan National Seminar yang dihadiri oleh Wakil Menteri Keuangan. Acara selanjutnya adalah National Accounting Olympiad yang dijuarai oleh Universitas Trisakti. Jogja International Conference yang berhasil mengundang beberapa
pembicara terkenal seperti staff ahli Ganjar Pranowo, Imam Bashar Arafat sebagai president of Islamic Affairs Council of Maryland, Prof. Dr. Sara Kaur sebagai Gill Executive Director of AsiaEngage, dan Ersa Tri Wahyuni sebagai Advisor Indonesian Institute of Accuntants. Terakhir, Jogja Amazing Race dan Gathering Night sukses menutup acara. Edwin berharap dengan beragam kegiatan yang ada, IMAGAMA dapat memberikan nilai tambah dan mempererat hubungan. antar mahasiswa Akuntansi. [Azka]
HIMIESPA
Tingkatkan Komunikasi Seiring Pertambahan Usia Bertemakan Elegance in Simplicity, suasana ulang tahun Ilmu Ekonomi kali ini nampak berkelas. Tidak seperti tahun sebelumnya yang diselenggarakan sederhana di selasar, kali ini panitia membawa konsep berbeda dengan balutan busana emas dan hitam. Acara ini merupakan perayaan ulang tahun Ilmu Ekonomi yang ke-33. Dihadiri oleh Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi, Prof. Tri Widodo, MEc. Dev., Ph.D., dosen muda, Ryan Sanjaya,
S.E., M.I.Dec.,, dan dosen senior Dr. Budiono Sri Handoko, M.A.. Dalam acara tersebut, Tri Widodo berkesampatan menyampaikan bahwa apapun program yang diambil mahasiswa baik International Program ataupun reguler sama-sama akan mencetak ekonom di masa depan. Beliau juga menyampaikan bahwa yang perlu ditekankan adalah bagaiamana mahasiswa Ilmu Ekonomi dapat berkomunikasi dengan baik
karena perihal ilmu sudah tidak perlu diragukan lagi. Ketua Himiespa sendiri, Ibnu Thoriqul Aziz berkata, “Wadah himpunan yang memang bercirikan kekeluargaan, tak semestinya mengesampingkan sikap sekaligus nilai intelektualisme dalam tubuh Himiespa (Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomired),” Oleh karena itu, kegiatan yang mereka tekankah lebih kepada pengembangan intelektual melalui Departemen Kajian dan Intelektual. [Azka]
IKAMMA
Himpunan Mahasiswa Jurusan Terbaik se-Indonesia “Menjadi himpunan mahasiswa jurusan terbaik se-Indonesia,” tegas Ivan ketika ditanya pertama kali berkaitan dengan visi kepengurusannya. Cara yang ditempuh beragam, yaitu mengembangkan sumber daya manusia terutama pengurus, menjunjung tinggi profesionalisme, dan menjalin hubungan dengan pihak eksternal. Oleh karena itu, jurusan Manajemen memiliki banyak sekali kegiatan karena menurut Ivan dari kegiatan itulah mahasiswa dapat belajar banyak hal. Berkaitan dengan event-event yang saling bertabrakan satu dengan yang lain merupakan trade-off dari pilihan itu sendiri. 3
EB News JULI 2014
Entrance merupakan kegiatan yang baru saja selesai digarap oleh anggota Ikatan Mahasiswa Manajemen (IKAMMA). Kompetisi ini berupa lomba amazing race dengan 30 peserta dari dalam kota hingga Surabaya. Selanjutnya, IKAMMA sedang sibuk mempersiapkan Triple C; Career Day, Charity Concert, dan Champion. Dengan banyaknya kegiatan tersebut, Ivan menyampaikan bahwa IKAMMA sangat terbuka terhadap siapapun yang mau berkerjasama dengan IKAMMA. Dengan begitu, visi IKAMMA menjadi himpunan mahasiswa jurusan terbaik se-Indonesia dapat terwujud. [Azka]
WHAT’S UP FEB S1
SEF UGM Menebar Kebaikan Melalui Kelas Bahasa Arab Kata siapa belajar bahasa itu harus di bimbingan belajar dan merogoh kocek yang tidak sedikit? Salah satu mahasiswa semester dua jurusan Ilmu Ekonomi, yakni Abdul Aziz dengan senang hati membuka kelas bahasa Arab secara gratis. Kelas dibuka pada jeda kelas, pukul 12.30 sampai 13.30. Saat ini kelas itu telah memiliki kurang lebih 15 siswa. Ketika ditanya dari mana ide tersebut muncul, Aziz menyampaikan bahwa ia mendapat keinginan untuk berbagi itu selepas
BPPM EQUILIBRIUM Bergerak Menebar Edukasi Badan Pers dan Penerbitan Mahasiswa Equilibrium menjadi satusatunya wadah bagi mahasiswa S1 FEB UGM untuk dapat menyuarakan suara. Tidak sekadar berkaitan dengan isu internal di FEB saja melalui EQ News yang terbit 1 bulan sekali, organisasi yang sering disebut EQ ini juga membahas isu-isu eksternal melalui majalah yang diterbitkan satu tahun sekali. Februari lalu, EQ berhasil merilis majalah yang ke-19 dengan judul Menuju Landasan Temon. Di dalamnya, dibahas tentang latar belakang pendirian Bandara Kulon Progo, tanggapan pemerintah, masyarakat dan kontroversi yang ada. Tidak sekadar berhasil menciptakan produk karya tulis saja, EQ turut membantu mengedukasi masyarakat melalui kegiatan Equality (EQ Annual Event) yang akan dilaksanakan bulan Oktober nanti. Tema besarnya memadukan fotografi dan jurnalistik. Penasaran? [Azka]
kembali dari Temu Ilmiah Nasional yang di selenggarakan oleh Forum Silaturrahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEi) di Malang, Maret lalu. Ia merasa memiliki tanggung jawab untuk berbagi. Sebagai penerima juara I pada Olimpiade Ekonomi Nasional, dia bertekad untuk meluangkan waktu agar dapat berbagi pada sesama. “Siapa saja yang mau belajar bisa datang ke bilik Sharia Ekonomi Forum (SEF) di lantai 3 sisi Barat,” ungkapnya. [Azka]
JMME
KMK
Muslim Economics Fair 2014
Bakti Sosial Bagi Penyandang Cacat
Dalam rangka memberi corak berbeda pada keriuhan suasana Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UGM, Jamaah Mahasiswa Muslim Ekonomi (JMME) menyelenggarakan kegiatan Muslim Economics Fair (MEF) 2014. Pada tahun ketiganya, MEF telah berhasil menyelenggarakan dua belas sub acara dengan hanya 28 panitia saja. Diawali dengan Pembukaan, Bazar, Talk Show Muslimah, Talk Show Motivasi, Shariah Entrepreneurship, Bedah Buku, Dialog Aktivis, Tabligh Akbar, dan diakhiri dengan Sarasehan serta penutupan. Talk Show Muslimah mengundang Peggy Melati Sukma sebagai penulis dan Emeralda sebagai visualis dakwah. Talk Show Motivasi berhasil mengundang Saptuari, pemilik Kedai Digital dan Akhi Rahman, founder akun twitter man jaddwa wajada. Adapula acara dialog aktivis yang dihadiri oleh lembaga dakwah fakultas se-sosio humaniora; Psikologi, Filsafat, dan Ilmu Budaya. [Azka]
Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) tahun ini tidak sekadar memiliki visi untuk mengharmoniskan hubungan antar anggota dan meningkatkan kompetensi dari anggota, namun juga berbagi kepada masyarakat. Pada 27 Mei lalu, KMK baru saja mengadakan bakti sosial di Panti Asuhan Hellen Keller. Panti tersebut bukan sekadar panti biasa karena menjadi rumah bagi kurang lebih 15 anak penyandang cacat. Dengan tema Be happy, be bright, be you, KMK ingin berbagi kebahagiaan walau dari hal kecil. Bersama dengan sekitar 30 orang, KMK berhasil melaksanakan acara tersebut. [Azka]
EB News JULI 2014
4
WHAT’S UP FEB MAGISTER MANAJEMEN
Diskusi Small Medium Enterprise Bersama AAGSB UiTM
S
ebanyak 27 mahasiswa dan satu dosen AAGSB Arshad Ayub Graduate Business School Universitas Teknologi Mara Malaysia (AAGSB UiTM) mengunjungi kampus Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada (MM UGM) Kampus Yogyakarta. Kunjungan yang dilaksanakan Senin, 2 Juni 2014 lalu ini bertujuan untuk diskusi dan sharing ilmu mengenai isu terkini. Kedatangan tamu dari negeri
jiran ini disambut hangat langsung oleh Direktur Program Studi MM UGM, Prof. Dr. Basu Swastha Dharmmesta dan Kepala Bagian Office International Affairs (OIA), Akhdy Prihantono. Acara kunjungan AAGSB UiTM diawali pukul 10.00 WIB dengan sambutan dan diikuti dengan pemaparan diskusi tentang “Small Medium Enterprise (SME)” di Malaysia oleh pihak AAGSB UiTM. Pada akhir
presentasi, Basu Swastha melakukan pemaparan diskusi mengenai SME yang ada di Indonesia, yang biasanya dikenal dengan Usaha Kecil Menengah (UKM). Acara kunjungan diakhiri pukul 11.30 WIB dengan foto bersama dan serah terima cinderamata. Tak lupa setelahnya, rombongan tamu AAGSB UiTM pun melihat-melihat fasilitas gedung MM UGM. [Nela]
M
enandai 10 tahun kemitraan Rotterdam School of Management, Erasmus University (RSM) dan Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada (MM UGM), gong trading ditabuh oleh sekelompok bankir papan atas Indonesia. Gong yang biasanya secara tradisi digunakan untuk mengawali hari perdagangan Euronext New York Stock Exchange (NYSE) berdentum Kamis (15/5) di Amsterdam pada perayaan kerjasama penuh manfaat di antara keduanya.
Dentum Gong Trading:
Perayaan 10 Tahun Kemitraan RSM
5
EB News JULI 2014
Masih dalam momen perayaan, sekelompok bankir terkemuka Indonesia menjelajahi negara-negara Benelux untuk menghadiri sebuah Program Wealth Management berskala internasional, yang diselenggarakan oleh RSM dan MM UGM yang juga bekerjasama dengan Ikatan Bankir Indonesia (IBI), Perhimpunan BankBank Umum Nasional (PERBANAS) dan Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (ASBANDA). [Nela]
MAGISTER MANAJEMEN WHAT’S UP FEB
Sharing Session Marketing Club:
Bicara Kiat Mengembangkan Bisnis
B
ulan Mei lalu, Marketing Club dua kali mengisi agenda sharing session Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada (MM UGM). Dalam dua sesi, Marketing Club bicara soal kiat-kiat mengembangkan bisnis. Jumat (9/5), Marketing Club mengusung tajuk “The Unoriginal Bakpia”. Menghadirkan Tano Nazogeaggi, pemilik Bakpia Pia. Acara dilaksanakan di ruang kelas 405, gedung MM UGM. Bersama 50 mahasiswa yang turut hadir dalam sesi berbagi ilmu bisnis ini, sharing session berjalan secara interaktif dan kondusif. Dalam penyampaian materi, Tano mengupas pengalaman baik suka maupun duka dalam mengembangkan usahanya yang kini kian berkembang.
mengundang Kasfy Azis Utama. Pria yang kerap disapa Tama ini merupakan Creative Marketing Waroeng Group. Dalam sesi sharing discussion kali ini, Tama memaparkan sepak terjang Waroeng Group dalam menjalankan bisnisnya. Berbagai usaha pernah dijajal oleh Waroeng Group, mulai dari bisnis jual beli kamera bekas, usaha parcel, susu segar, roti bakar, kentang, dan kaos partai hingga akhirnya berlabuh di usaha kuliner dengan mendirikan Waroeng Steak and Shake. Dalam paparannya, Tama pun juga mengungkapkan mengenai basis
“spiritual company” yang kini sedang digarap oleh Waroeng Group. Untuk menuju spiritual company beberapa program dilakukan oleh Waroeng Group antara lain perilaku bebas rokok, hafalan kitab suci Al Qur’an dan Kajian Rutin untuk karyawan, “One Day One Juz” untuk setiap gerai, dan pelaksanaan ibadah sholat dhuha dan sholat fardhu awal-waktu berjamaah. Sedikit demi sedikit program-program ini akan terus dikembangkan sehingga suatu saat nanti Waroeng Group mampu menjadi sebuah spiritual company. [Nela]
Dalam kesempatan ini, beberapa rekan Tano yang tergabung dalam komunitas “Yogya Berdagang” pun ikut hadir. Komunitas ini merupakan perkumpulan pemuda yang telah terjun ke dunia bisnis dan di dalamnya mereka saling bekerja sama sehingga informasi bisnis berjalan dinamis. Di akhir acara sharing session, para peserta pun masih bersemangat. Antusiasme tidak padam karena diakhiri dengan acara pembagian doorprize di sesi tanya jawab. Di lain hari, Jumat (23/5), Marketing Club kembali menghadirkan sharing session. Bertajuk “Go National with Spiritual Company”, Marketing Club EB News JULI 2014
6
WHAT’S UP FEB MAGISTER MANAJEMEN
Buah Manis Usaha Mahasiswa MM UGM dalam Kompetisi Master Journey in Management (MJM)
L
agi. Usaha enam mahasiswa Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada (MM UGM ) menghasilkan buah yang manis. Dalam kompetisi Master Journey in Management (MJM) yang diselenggarakan oleh Management Research Center (MRC) Departement of Management Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI), MM UGM berhasil memboyong dua juara, yaitu dari tim The Hawk dan tim The Researcher. Setelah melaju dalam babak 7
EB News JULI 2014
final yang dilaksanakan Kamis (17/4) di Auditorium FE UI, tim The Researcher beranggotakan Yodi Kharismanto, Rice Mutiarasari, dan Rifqa berhasil menempati posisi juara ketiga. Sementara itu tim The Hawk beranggotakan Lisa Puspita, Putra Rizqi Agung Usman, dan Very Marcus Manu memboyong gelar juara harapan satu. Kompetisi MJM ini bertujuan untuk membangun ilmu manajemen dari lingkungan akademisi agar dapat diterapkan secara nyata dalam praktik bisnis. Selain itu, kompetisi ini juga
memiliki tujuan untuk mencari gagasan dan pemecahan masalah baru dari proyek yang menjadi topik dari kegiatan MJM. Kompetisi yang diikuti mahasiswa pascasarjana dari seluruh Indonesia ini pun turut melakukan diseminasi dan diskusi tentang berbagai bidang yang ditekuninya, khususnya di bidang manajemen. Tak ketinggalan, kompetisi MJM ini juga diselenggarakan guna membangun jaringan antara akademisi dengan mahasiswa dan para praktisi manajemen di Indonesia. [Nela]
MAGISTER EKONOMIKA PEMBANGUNAN WHAT’S UP FEB
Tasyakuran Dies Natalis Ke-19 Program Studi MEP FEB UGM
P
rogram Studi MEP FEB UGM merayakan ulang tahunnya yang ke-19 pada 3 Juni silam. Untuk memperingati hari lahirnya ini, Program Studi MEP FEB UGM menyelenggarakan acara tasyakuran. Acara dimulai jam 12.00 WIB dan dibuka dengan sambutan dari Prof. Lincolin Arsyad, Ph.D., Ketua Pengelola Program MEP FEB UGM. “Ibarat seorang gadis, usia 19 adalah usai yang ranum, cantik, dan banyak peminatnya,” ujar Lincolin Arsyad. Sesuai tagline nya, Committed to Development, Program Studi MEP FEB UGM berusaha untuk turut mengabdikan diri pada pembangunan daerah. “Khusus tahun ini, acara dies dilaksanakan secara sederhana tetapi
semoga tidak mengurangi arti milad MEP,” tambahnya. Acara tumpengan ini dihadiri oleh segenap manajemen FEB UGM, perwakilan dosen, perwakilan alumni, perwakilan mahasiswa, pengelola dan karyawan Program Studi. “Cikal bakal Program MEP adalah pelatihan Kursus Keuangan Daerah (KKD),” kata Prof. Wihana Kirana Jaya, Ph.D., Dekan FEB UGM, dalam sambutannya. Ini bermula dari banyaknya minat peserta pelatihan KKD yang ingin melanjutkan pendidikan S2 dalam bidang pembangunan daerah maka dibentuk Tim 6 yang menindaklanjuti pembentukan Program Studi MEP FEB UGM. Tim 6 ini terdiri dari Prof. Dr. Insukindro, M.A., Prof. Dr. Mardiasmo, M.B.A., Prof. Wihana Kirana
Jaya, Ph.D., Dr. Wahyu Widayat, M.Ec., Dr. B.M. Purwanto, M.B.A., dan Dr. Faried Widjaya Mansoer, M.A.. “Untuk menjadi terkemuka di Asia, kita harus punya evidence based data dan juga mempunyai inovasi,“ lanjutnya. Dijelaskan pula bahwa Program Studi MEP juga harus mempunyai kelas premium dan research dashboard. Acara potong tumpeng ini sendiri dilakukan oleh Ketua Pengelola, Prof. Lincolin Arsyad, Ph.D., didampingi oleh Sekretaris Program Studi Bidang Administrasi dan Keuangan, Bayu Sutikno, Ph.D.. Tumpeng lalu diserahkan kepada Dekan FEB UGM, Prof. Wihana Kirana Jaya, Ph.D. [Azka]
EB News JULI 2014
8
WHAT’S UP FEB MAGISTER EKONOMIKA PEMBANGUNAN
Kunjungan Delegasi Universitas Malaya
P
rogram Studi MEP FEB UGM menerima kunjungan delegasi Universitas Malaya dalam rangka mempererat kerjasama antara UGM dan Universitas Malaya (06/06). Dalam kunjungannya, Universitas Malaya mengirimkan tiga delegasi yang berasal dari Fakultas Bina Alam Program Studi Sarjana Estate Manajemen, yakni Prof. Dr. Sr. Wan Nor Azriyati Wan Abd Aziz, Dr. Zainur Nisham B. Musa dan Ainoriza Mohd Aini. Delegasi yang dipimpin oleh Prof. Dr. Sr. Wan Nor Azriyati Abd Aziz ini diterima langsung oleh Pengelola Program Studi MEP FEB UGM, Prof. Lincolin Arsyad, Dr. Akhmad Makhfatih, dan Bayu Sutikno, Ph.D. Kegiatan kunjungan ini membahas dan menjajaki kerja sama antara
9
EB News JULI 2014
dua program studi. Sebagai bentuk dimulainya kerja sama, Universitas Malaya akan mengirimkan sekitar 45 mahasiswanya pada bulan Agustus nanti. Para mahasiswa tersebut akan melakukan kajian dan diskusi mengenai penilaian aset dan properti bersama dengan mahasiswa, dosen, dan staf di Program Studi MEP FEB UGM. Prof. Dr. Sr. Wan Nor Azriyati Abd Aziz menjelaskan bahwa dipilihnya Program Studi MEP FEB UGM karena konsentrasi Manajemen Aset dan Penilaian Properti di MEP FEB UGM memiliki kesamaan dengan program studi mereka. “Sebagai salah satu Daerah Istimewa di Indonesia, ternyata kota Yogyakarta mempunyai daya tarik tertentu terhadap bidang studi yang
mereka pelajari, yaitu pengelolaan properti,” ujarnya. Selain itu, Wan Nor Azriyati Abd Aziz menambahkan bahwa para mahasiswa tertarik untuk mengetahui tentang sistem penilaian tanah, kepemilikan, dan pemanfaatan tanah serta market property di kota Yogyakarta. Rencana kerja sama ini disambut baik oleh Prof. Lincolin Arsyad, Ph.D selaku Ketua Program Studi MEP FEB UGM. Selain membahas kerja sama, pada kesempatan ini juga dilakukan sharing dan tukar informasi mengenai challenge dan opportunity dari masing masing program studi. [Azka]
MAGISTER EKONOMIKA PEMBANGUNAN WHAT’S UP FEB
Sarasehan Pengelola Prodi Magister Ekonomika Pembangunan Terapan
D
alam rangka pengembangan Prodi Magister Ekonomika Terapan di Indonesia, Program MEP FEB UGM menyelenggarakan Sarasehan Pengelola Prodi Magister Ekonomika Terapan. Penyelenggaraan Sarasehan tersebut bertempat di kampus MEP FEB UGM pada hari Jumat, 6 Juni 2014. Peserta yang terlibat dalam kegiatan ini merupakan perwakilan dari universitas yang memiliki prodi Magister Ekonomika Terapan di Indonesia. Sepuluh prodi hadir dalam acara Sarasehan Prodi Magister Ekonomika Terapan, yang terdiri dari Universitas Indonesia (UI), Universitas Diponegoro (UNDIP), Universitas Cenderawasih (UNCEN), Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED), Universitas Trisakti, Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Universitas Mataram (UNRAM), Universitas Airlangga (UNAIR), Universitas Pembangunan Nasional Yogyakarta (UPN) dan. Kegitan ini adalah salah satu bentuk tanggung jawab dalam meningkatkan standar kualitas pembelajaran yang baik di Bidang Ekonomika Terapan.
Prof. Lincolin Arsyad, Ph.D mengatakan bahwa era globalisasi dan Masyarakat Ekonomi ASEAN akan diberlakukan pada tahun 2015 sehingga perguruan tinggi dituntut meningkatkan tenaga profesional yang berpengetahuan luas dan berintegritas tinggi. “Persaingan saat ini, bukan antar prodi di Indonesia melainkan dengan prodi dari luar negeri,” imbuhnya. Merujuk dari permasalahan tersebut, dengan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia, maka dibentuk Asosiasi Program Magister Ekonomika Terapan (APMETI). Asosiasi ini dibentuk untuk menyusun strategi bagaimana meningkatkan kualitas belajar mengajar di magister ekonomi terapan. Selain itu, asosiasi ini juga dibentuk agar dapat bersaing dengan universitas internasional secara global.
yaitu berbagi pengalaman dalam pengelolaan prodi, transfer kredit antar program studi, kuliah tamu, dan pengkajian kurikulum program studi. Selain itu, juga akan terjadi pengembangan jejaring kerjasama di tingkat nasional dan internasional. [Azka]
Kegiatan Sarasehan tersebut menghasilkan sebuah Deklasrasi Pembentukan Asosiasi Program Magister Ekonomika Terapan (APMETI). Beberapa manfaat dengan keberadaan APMETI, EB News JULI 2014
10
WHAT’S UP FEB MAGISTER SAINS DAN DOKTOR
East Asia Policy Dialogue Bersama Wakil Presiden Sebagai inisiasi kerjasama dengan Economic Research Institute for East Asia (ERIA) dan Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia (Satwapres RI), Program MSi-Doktor bekerjasama dengan East Asia Policy Dialogue Economic Research Institute for East Asia (ERIA) dan Sekretariat Wakil Presiden RI mengadakan dialog ber tema Leveling up Indonesia’s Value Added. Para pembicara adalah Prof. Iwan Jaya Aziz (Head Office of Regional Economic, IADB), Dr. Fukunari Kimura (Chief Economist ERIA), dan tamu kehormatan, Wakil Presiden Republik Indonesia, Prof. Dr. Boediono. Dialog ini dimoderatori oleh Dr. Tony Prasetiantono dengan gayanya yang menghibur namun intelek. “Terdapat tiga well-proven methods untuk menjaga stabilitas perekonomian nasional: kebijakan fiskal dan moneter yang penuh kehatihatian; sektor keuangan yang sehat; dan utang pemerintah dan swasta yang dikontrol,” jelas Boediono. Boediono lalu menekankan bahwa bangsa Indonesia harus terus meningkatkan kreativitas guna menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan.Iwan jaya Azis berbicara mengenai besarnya peran dan dampak 11
EB News JULI 2014
sektor keuangan bagi perekonomian dunia. Aziz juga menyajikan data pertumbuhan perdagangan internasional di Asia. “Agar kompetitif, negara memerlukan kebijakan yang mendukung suasana berkompetisi dan produktif,” ungkap Aziz. Fukunari Kimura mengatakan bahwa daya saing dan nilai tambah suatu negara dapat ditingkatkan dengan partisipasi dalam jaringan
produksi internasional, sistem logistik yang lebih baik, dan aglomerasi industri yang efisien. Di hari yang sama, Program MSiDoktor menyelenggarakan kuliah umum yang diberikan oleh Dr. Lili Yan Ing (peneliti ERIA), Prof. Dr. Ari Kuncoro (Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia), dan Dr. Sjamsu Rahardja (Senior Economist World Bank). [Nela]
MAGISTER SAINS DAN DOKTOR WHAT’S UP FEB
Monitoring Mahasiswa MSi di IUJ dan Perluasan Kerjasama dengan Rikkyo University, Kyoto University, dan Ritsumeikan University Saat ini terdapat 15 mahasiswa Program Double Degree MSi yang sedang belajar di International University of Japan (IUJ). Kelimabelas mahasiswa ini merupakan pegawai dari berbagai kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara. Program ini dibiayai oleh APBD Provinsi Sumut dan merupakan modifikasi dari tailor made curriculum yang diinisiasi oleh Program MSi dengan Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu untuk mengintegrasikan aspek mikro dengan aspek makro dalam public finance.
Kunjungan ke Rikkyo University, Kyoto University, dan Ritsumeikan University dilakukan dalam rangka memperluas network Program MSi-Doktor di Jepang. Perluasan network diperlukan mengingat di tahun 2014-2015 Pemprov Sumut merencanakan untuk mengirimkan 35 pegawainya untuk mengikuti Program Double Degree. Dengan Rikkyo University, Program Double Degree akan meng-copymode program yang diselenggarakan dengan IUJ dan akan diperluas ke departemen Manajemen. Dengan Kyoto University,
Program MSi-Doktor akan bekerjasama dalam menyelenggarakan graduate students workshop dan kolokuium. Program MSi-Doktor juga akan mengundang mahasiswa program doktor di Kyoto University untuk mempresentasikan paper dalam kolokuium yang diselenggarakan di November 2014. Dengan Ritsumeikan University, Program Double Degree akan diselenggarakan dengan desain yang telah ada dengan IUJ. Di samping itu, School of Economics Ritsumeikan University juga menyambut baik usulan kerjasama dalam bidang riset dan komunikasi hasil penelitian.
CEO Talk The Walk Pengelolaan BUMN Telah Menyimpang dari UUD 1945
R
abu (21/5) CEO Talk The Walk kembali hadir di FEB UGM. Kegiatan yang berlangsung di Auditorium BRI MSi ini menghadirkan Presiden dan CEO PT Dahana, Dr. Fajar Harry Sampurno Kuffal, MBA. PT Dahana merupakan perusahaan di bawah
BUMN yang bergerak di bidang industri bahan peledak. Sebelum acara berlangsung, para peserta CEO Talk The Walk tercurahkan perhatiannya pada bahan-bahan peledak yang ikut dibawa Fajar pada kegiatan ini.
Acara CEO Talk The Walk ini diawali dengan presentasi mengenai PT Dahana dan dilanjutkan dengan pemaparan mengenai pengelolaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang telah menyimpang dari UUD 1945. “Sejauh ini pengelolaan pengembangan BUMN menyimpang dari tujuan awal pendiriannya,” ujar Fajar. Dia memaparkan bahwa seharusnya kebijakan pengelolaan BUMN seharusnya berdasarkan pasal 33 UUD 1945 yaitu bumi, air, dan kekayaan alam yang menguasai hidup orang banyak dikuasai negara. Di akhir pemaparan Fajar juga mengatakan bahwa ke depannya diharapkan ada kejelasan kebijakan yang mengatur BUMN sehingga tidak merugikan kesejahteraan masyarakat. [Nela]
EB News JULI 2014
12
WHAT’S UP FEB PROGRAM PROFESI AKUNTANSI
Kuliah Umum Mahasiswa Pendidikan Profesi Akuntansi FEB UGM
S
udah menjadi tradisi bagi Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) menyelenggarakan Kuliah Umum Bagi Mahasiswa Baru PPAk FEB UGM. Kuliah umum mahasiswa baru untuk Angkatan 28 ini diselenggarakan di Auditorium BRI Gedung Magister Sains dan Doktor Universitas Gadjah Mada dan pada kesempatan tersebut bertindak selaku pembicara adalah Ahmad Baraba. Ia merupakan Komisaris Independen Bank Jabar yang juga merupakan alumni FEB UGM. Kuliah Umum dihadiri oleh 130 mahasiswa baru PPAk dan dibuka oleh Ketua Pengelola, Dr. Hardo Basuki, M. Soc., Sc., CSA., Akt. Dalam kuliah umum ini Achmad Baraba menyampaikan materi “Peran Akuntan dalam Penerapan Good Corporate Governance (GCG-red)”. Ada 3 poin yang disampaikan yaitu pengertian GCG, profesi akuntan dalam kaitan dengan penerapan GCG dan yang terakhir adalah bahwa akuntan merupakan salah satu komponen dalam keberhasilan penerapan GCG. Kuliah umum berjalan menarik dilihat dari antusiasme peserta dalam mengikuti acara tersebut dan dari banyaknya pertanyaan yang diajukan. Setelah pemaparan dari Ahmad Baraba selesai, acara dilanjutkan dengan penjelasan akademik yang disampaikan oleh Kepala Bagian Akademik PPAk FEB UGM Jufri, S.HI., M.Hum. Dalam 13
EB News JULI 2014
sesi ini disampaikan hak dan kewajiban mahasiswa selama menempuh studi di PPAk FEB UGM, misalnya hak cuti, minimal kehadiran, sistem penilaian, dan sebagainya. Acara kuliah umum berlangsung sukses dan ditutup pada pukul 12.15 WIB. Membangun Good Corporate Governance Pendidikan PPAk FEB UGM menyelenggarakan seminar dengan tema ”Membangun Good Governance Industri Jasa Keuangan Melalui Penerapan Combined Assurance”. Acara ini diselenggarakan pada hari Jumat, 25 April 2014 dan diikuti oleh 137 peserta di Auditorium BRI Gedung Magister Sains dan Doktor FEB UGM. Seminar dibuka oleh Sekretaris Pengelola Program PPAk FEB UGM, Drs. Laurentius Suparwoto, M.Sc., CMA.,CA., Ak. Hadir sebagai pembicara Anis Baridwan, Deputi Komisioner Bidang Audit Internal, Manajemen Resiko dan Pengendalian Kualitas (AIMRPK) dan Bayu Kariastanto, selaku Direktorat Pengendalian Kualitas Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kedua pembicara ini menyampaikan materi diantaranya adalah Perkembangan Konsep Combined Assurance, Penerapan Combined Assurance di OJK, Otoritas Jasa Keuangan dan Peran Akuntan di Industri Jasa
Keuangan Antusiasme peserta dalam seminar ini cukup tinggi. Hal ini ditunjukkan oleh banyaknya pertanyaan yang diajukan yang meliputi peran OJK, independensi OJK, karier di OJK, dan lain sebagainya. Acara ini berjalan lancar sampai selesai dan ditutup tepat pada pukul 11.30 WIB. Pelatihan Magang Angkatan 27 Untuk mewujudkan PPAk FEB UGM menjadi penyelenggara Program Pendidikan Profesi Akuntansi terkemuka, serta untuk menciptakan
PROGRAM PROFESI AKUNTANSI WHAT’S UP FEB lulusan yang unggul dan professional. Oleh karena itu, diperlukan latihan penerapan ilmu pengetahuan yang didapat dibangku kuliah pada dunia nyata (kerja), khususnya dunia kerja akuntansi dan auditing. Hal ini dimaksudkan agar setiap lulusan PPAk FEB UGM betul-betul siap kerja dan bersaing dalam dunia global. Praktek Pemagangan Profesi Akuntansi (P3A) merupakan sarana yang tepat guna mewujudkan cita-cita tersebut. Di samping sebagai sarana pembelajaran dan pelatihan, P3A juga menjadi sarana untuk mendapatkan pelajaran dan pengalaman baru bagi mahasiswa sebelum benar-benar terjun ke dunia kerja sesungguhnya. Oleh karena itu, dengan dilaksanakannya program P3A, diharapkan lulusan PPAk FEB UGM menjadi lulusan yang berkualitas, unggul, dan mampu menjadi solusi di dunia kerja. Praktek Pemagangan Profesi Akuntansi merupakan kegiatan kurikuler yang diwajibkan bagi seluruh mahasiswa Program PPAk FEB UGM sebagai wahana pelatihan dan sekaligus praktik bagi para mahasiswa atas ilmu yang didapat di bangku perkuliahan. Sebagai calon akuntan, praktisi akuntansi dan auditing, para mahasiswa diwajibkan mengikuti kegiatan ini guna memperoleh pengalaman langsung di lapangan. Sehingga diharapkan mampu memenuhi tuntutan persyaratan untuk menjadi profesional di berbagai bidang, khususnya bidang akuntansi dan auditing. Tujuan pelatihan pemagangan adalah sebagai berikut:
1. Memberikan latihan dan bimbingan terhadap mahasiswa, sehingga dapat menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai sebagai profesional di bidang Akuntansi. 2. Menghasilkan calon-calon praktisi yang lebih peka terhadap sejumlah permasalahan yang muncul di lapangan. 3. Mendekatkan peranan dan fungsi Program Pendidikan Profesi Akuntansi FEB UGM dengan dunia industri yang relevan Sedangkan fungsi praktik Pemagangan Profesi Akutansi adalah sebagai berikut: 1. Merealisasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi 2. Mempersiapkan dasar-dasar teoritis terhadap kenyataan dalam bidang akuntansi dan auditing 3. Membina dan mengembangkan nilai-nilai positif pada mahasiswa Program Pendidikan Profesi Akuntansi FEB UGM Sebagai tahap awal kegiatan magang, mahasiswa memulainya dengan kegiatan pelatihan magang. Pelatihan magang merupakan sarana untuk mempersiapkan mahasiswa yang akan mengikuti magang untuk memiliki wawasan dan persiapan yang cukup dalam mengikuti kegiatan magang. Kunjungan ke Universitas Indonesia dan Lembaga Sertifikasi di Jakarta
(FEB UGM) melakukan Studi Banding di Program Profesi Akuntansi dan Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE UI). Dalam studi banding ini, rombongan Maksi terdiri atas Prof. Dr. Gudono, MBA. dan Drs. Ahmad Jamli, M.A. sebagai pimpinan rombongan beserta 3 orang staf. Sedangkan rombongan PPAk dipimpin oleh Drs. Laurentius Suparwoto, M. Sc. bersama dengan 5 orang staf. Rombongan PPAk dan Maksi FEB UGM diterima oleh Direktur Pengelola Program Profesi dan Magister Akuntansi UI Dr.Gede Hardja Wasistha, CMA beserta Sekretaris Program, Rafika. Tujuan studi banding ini adalah untuk berdiskusi mengenai kurikulum profesi yang baru serta model pengelolaan Prodi Profesi Maksi UI dari segi pengelolaan SDM, Keuangan, Anggaran dan lain-lain. Setelah acara selesai, rombongan Maksi bertolak menuju Yogyakarta, sedangkan rombongan PPAk meneruskan perjalanan ke Yayasan Pengembangan Internal Audit. Di hari berikutnya, Rombongan PPAk mengunjungi Lembaga Pengembangan Fraud Auditing dan yang terakhir mengunjungi Badan Penyelenggara Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak. Maksud kunjungan ke lembaga-lembaga tersebut di atas adalah untuk mendapatkan informasi yang jelas mengenai ujian sertifikasi yang diselengarakan serta menggali kemungkinan potensi kerjasama di waktu-waktu mendatang. Acara kunjungan ini berlangsung sukses dan rombongan bertolak di Yogyakarta pada sore harinya. [Ibe]
Pada tanggal 14 – 15 April 2014, Program PPAK dan Program Magister Akuntansi (MAKSI) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada EB News JULI 2014
14
WHAT’S UP FEB MAGISTER AKUNTANSI
Pelepasan Wisudawan Program Magister Akuntansi FEB UGM Periode 24 April 2014
P
ada tanggal 24 April 2014 dilaksanakan pelepasan wisuda Program Magister Akuntansi (MAKSI) FEB UGM. Wisuda kali ini diikuti oleh 32 lulusan, yakni 18 lulusan pria dan 14 lulusan wanita. Tujuh mahasiswa meraih predikat Cumlaude, yaitu Agung Setio Utomo dengan IPK 3,98, Kholiq Hasyadi dengan IPK 3,95, Ester Ayu H mempunyai IPK 3,89, Zul Qadri A. Sadik dengan IPK 3,86, Ninuk Sri Winarni dengan IPK 3,86, Sang Ayu Putu Piastini Gunaasih dengan IPK 3,80, dan Solikhin dengan IPK 3,77. Acara pelepasan ini dihadiri oleh Wakil
15
EB News JULI 2014
Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Prof. Dr. Slamet Sugiri, MBA., Ketua Program Studi Magister Akuntansi Prof. Gudono, MBA., Ph.D., CMA., Ak., Sekretaris Program Studi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan oleh Dr. Rusdi Akbar, M.Sc., CMA., Ak., Sekretaris Program Studi Bidang Administrasi dan Keuangan Dr. Ahmad Jamli, MA. serta para karyawan Program Magister Akuntansi dan pendamping wisuda. Beberapa pidato disampaikan pada pelepasan wisudawan tersebut. Agung Setio Utomo sebagai lulusan berpredikat Cumlaude
menyampaikan curahan rasa syukur atas keberhasilannya dan temanteman menyelesaikan studi. Selain itu, Prof. Gudono, MBA., Ph.D., CMA., Ak., Pimpinan Program MAKSI juga menyampaikan harapan kepada alumni untuk tetap menjaga nama baik almamater dan tetap saling menjalin komunikasi baik antar wisudawan maupun dengan Program MAKSI FEB UGM. Acara pelepasan wisuda ini diakhiri dengan makan siang dan foto bersama. [Ibe]
MAGISTER AKUNTANSI WHAT’S UP FEB
Workshop Akuntansi Keuangan Daerah Berbasis Akrual
P
rogram Magister Akuntansi (MAKSI) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Manokwari melaksanakan workshop di MAKSI selama 20 hari. Workshop dengan tema “Akuntansi Keuangan Daerah Berbasis Akrual” ini dilaksanakan mulai tanggal 12 Mei hingga 11 Juni 2014. Workshop dibuka dengan sambutan dari Kepala Dinas PPKAD Manokwari, Ferry Lukas, S.H., dan Direktur Program MAKSI FEB UGM, Prof. Gudono, MBA., Ph.D.,CMA., Ak. Workshop diikuti oleh 10 peserta dengan pembicara antara lain: Dr. Rusdi Akbar M.Sc., CMA., Ak., Prof. Dr. Abdul Halim, MBA., Arief Surya Irawan,
S.E., M.Com., Irwan Taufik Ritonga, M.Bus., Ph.D., Mahfud Sholihin, M.Acc., Ph.D., Ahmad Amin, S.E., M.Sc, Rijadh Djatu Winardi, S.E., M.Sc., Ahmad Zaki, S.E. Workshop terbagi atas beberapa sesi, yakni sesi teori, sesi praktik atau latihan, sesi diskusi (sharing), dan kunjungan lapangan. Sesi kunjungan lapangan dilaksanakan pada hari Senin, 9 Juni 2014 di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, Asset Daerah (DPPKA) Provinsi DI Yogyakarta, dan hari Selasa, 10 Juni 2014 di DPPKA Kab. Sleman. Selama kunjungan ke DPPKA Provinsi D.I. Yogyakarta, rombongan diterima oleh Kepala Bidang Akuntansi, Wiyos Santoso, S.E., M.Acc. yang juga merupakan alumni MAKSI bersama
beberapa Staf Bidang Akuntansi. Sedangkan, di DPPKA Kabupaten Sleman, peserta diterima oleh Dra. Rini Murti Lestari, M.M. (Kepala DPPKA Kab. Sleman). Selain diisi dengan diskusi tentang penerapan sistem akuntansi akrual di masing-masing SKPD, para peserta juga sempat melihat langsung sistem yang digunakan oleh DPPKA Provinsi D.I. Yogyakarta. Penutupan workshop dilaksanakan hari Rabu tanggal 11 Juni 2014 di Ruang Audio Visual FEB UGM, acara tersebut dihadiri oleh Prof. Dr. Abdul Halim, MBA., Arif Surya Irawan, S.E., M.Com, Ferry Lukas, S.H. (Kepala Dinas Pemerintah Kabupaten Manokwari), dan segenap panitia penyelenggara serta para peserta. [Ibe]
Pertemuan Mahasiswa STAR-BPKP Angkatan I & II dengan Tim STAR-BPKP
T
im STAR beserta perwakilan Asian Development Bank (ADB) mengadakan kunjungan ke Magister Akuntansi (MAKSI) FEB UGM untuk melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan STAR-BPKP. Kegiatan tersebut dilakukan pada tanggal 21 Mei 2014. Kunjungan kali ini terdiri atas dua sesi, yaitu sesi pertemuan antara Tim STAR dan Pengelola Program STAR di MAKSI dan dilanjutkan dengan sesi pertemuan dengan para mahasiswa penerima beasiswa. Sesi pertemuan antara Tim STAR dan Pengelola Program STAR di MAKSI dilaksanakan di ruang rapat MAKSI
dan dihadiri oleh Deeny Uli Rosa Simanjuntak (Project Implementation Officer ADB,) Wiwik Adianto (Konsultan), Rina Basuki (Bagian Kontrak & Kerjasama), Ario (Bagian Kurikulum) dan dari pihak MAKSI diwakili oleh Dian Asmara Djati, S.S. (Kepala Bagian Admisi), Dr. Rusdi Akbar, M.Sc., CMA., Ak (Sekretaris Prodi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan), Dr. Ahmad Jamli, M.A. (Sekretaris Prodi Bidang Keuangan dan Umum). Sementara itu, sesi pertemuan dengan mahasiswa diselenggarakan di Ruang Kertanegara FEB UGM dan dihadiri oleh mahasiswa STAR
BPKP angkatan pertama sebanyak 35 mahasiswa dan 10 orang pada angkatan kedua. Selama sesi diskusi dengan mahasiswa, banyak masukanmasukan yang diberikan oleh para mahasiswa kepada Tim STAR agar pelaksanaan program ke depan dapat berjalan dengan lebih baik dan lancar. Tim STAR berharap semua mahasiswa yang menerima beasiswa STAR BPKP Batch 1 dan 2 dapat memanfaatkan kesempatan belajarnya secara optimal sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kinerja di instansi masing-masing. [Ibe]
EB News JULI 2014
16
SPECIAL REPORT
SPECIAL REPORT - AACSB INTERNATIONAL
17
EB News JULI 2014
SPECIAL REPORT
EB News JULI 2014
18
SPECIAL REPORT
Meraih Akreditasi AACSB
M
elakukan hal yang belum pernah dilakukan tidaklah mudah. Begitu pula dengan perjuangan 16 tahun Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) dalam usahanya memperoleh pengakuan internasional melalui akreditasi The Association to Advance Collegiate Schools of Business (AACSB) sejak 1999. Perjuangan itu akhirnya berbuah manis pada 12 Mei 2014. FEB UGM menjadi fakultas pertama di Indonesia bersama dengan 711 fakultas lain di seluruh dunia yang berhasil mengantongi akreditasi itu. Tidak dipungkiri bahwa FEB UGM sempat pesimis dan keinginan untuk mundur dari perjuangan meraih AACSB. Perjuangan tersebut terjal dan terdapat pula kesulitan dalam memenuhi syaratsyarat yang ditetapkan oleh AACSB. Selain itu, investasi yang dikeluarkan pun tidak sedikit. Tantangan perubahan badan hukum perguruan tinggi dari Badan Hukum Milik Negara (BHMN) menjadi Badan Layanan Umum (BLU) juga dihadapi. Akan tetapi, terbayar sudah perjuangan panjang tersebut. Akreditasi AACSB merupakan prestasi yang luar biasa. Sebuah platform akreditasi yang diimpi-impikan oleh 19
EB News JULI 2014
hampir seluruh sekolah bisnis di dunia. Akreditasi tersebut merupakan akreditasi sekolah bisnis paling unggul dibandingkan akreditasi lain seperti Triple Crown dan Equis. Jika ditanya mengenai kualitas, maka tidak perlu diragukan lagi bahwa FEB UGM telah memenuhi Global Competitiveness Standard. Apa itu AACSB? AACSB International merupakan asosiasi pendidikan dan bisnis yang berangotakan lebih dari 1.400 organisasi di seluruh dunia. Berkantor pusat di Tampa, Florida, USA, organisasi menawarkan akreditasi bagi badan atau institusi yang memberikan gelar sarjana, master, hingga doktor dalam bidang bisnis dan akuntansi. Dari 15.727 anggota AACSB di seluruh dunia, hanya 5% yang terakreditasi, dan FEB UGM menjadi pelopor di Indonesia. Sedikitnya organisasasi yang berhasil memperoleh akreditasi AACSB karena proses dan kualifikasi ketat yang diterapkan. Sejak tahun 2006, ketika FEB bergabung menjadi anggota AACSB, 16 tahapan untuk mencapai akreditasi harus dilalui dan akhirnya berhasil
terpenuhi hingga 2013. Keenambelas tahapan tersebut antara lain: AACSB Membership, Pre-Accreditation Eligibility Application Submission, Eligibility Application Accepted, Accreditation Plan Submission, Accreditation Plan Accepted by PAC and IAC, Assurance of Learning Workshop, Progress Report Submission to IAC to review (year 1), Progress Report Submission to IAC to review (year 2), Mentor visit by Michael Tearney & Eileen Peacock, Progress Report Submission to IAC to review (year 3), Assurance of Learning Workshop, Invitation by IAC to submit SER and confirm PRT visit, Submission of the Self-Evaluation Report, AACSB Peer Review Team visit. Setelah proses tersebut berhasil dilalui, evaluasi rutin pun tetap dilakukan. Perjuangan Panjang Komitmen dan kerja keras secara kontinyu merupakan kunci dari keberhasilan ini. Diawali oleh Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA. berangkat ke Perancis dan mengunjungi Kantor Pusat AACSB yang mendorong Prof. Ainun Na’im, MBA., Ph.D. menginisiasi untuk mendaftarkan FEB UGM menjadi anggota AACSB, kemudian
SPECIAL REPORT beliau menjadi Wakil Rektor UGM dan dilanjutkan oleh Prof. Dr. Lincolin Arsyad M.Sc. Untuk memperoleh akreditasi AACSB terdapat 21 Standar yang harus dipenuhi. Standar tersebut terbagi dalam konsentrasi Manajemen Stratejik, Partisipasi, dan Kurikulum. Tidak ada yang luput dari penilaian standar evaluasi dari pengajar, mahasiswa, hingga karyawan. Menyatukan visi segenap komponen fakultas untuk berjuang bersama serta bekerja keras untuk meraih akreditas AACSB tidaklah mudah. Perlu keterlibatan dengan segala pihak, termasuk pihak lain seperti perusahaan, industri, dan organisasi pendidikan lain yang berkaitan. Selanjutnya, Prof. Marwan Asri, MBA., Ph.D menggantikan Prof. Dr. Lincolin Arsyad, M.Sc. sebagai dekan. Di periodenya, segala upaya terus dikerahkan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan yang tidak mudah. FEB UGM menunjuk mentor untuk memandu dalam memenuhi persyaratan-persyaratan AACSB. Pada periodenya juga dibangun sarana pendidikan baru di FEB UGM yang sangat monumental, yaitu Pertamina Tower. Gedung ini sangat menunjang proses perbaikan infrastruktur dan proses belajar mengajar di FEB UGM. Kemudian barulah ketika Prof. Wihana Kirana Jaya, M.Soc.Sc, Ph.D menjadi dekan hingga saat ini, AACSB yang dimimpikan tersebut dapat diraih.
Pada bulan Maret 2014 AACSB Peer Review Team datang ke Yogyakarta dan Jakarta untuk meninjau secara langsung kualitas FEB UGM. Kerja keras pun terbayar lunas. Akhirnya, FEB UGM mendapatkan akreditasi AACSB. Wihana menyampaikan, ditengahtengah kesempatan pada acara syukuran AACSB, perlunya dukungan dari pemerintah melihat akreditasi ini tidak terbilang murah. FEB UGM harus dapat menjamin kualitas dosen, karyawan, dan tentunya fasilitas untuk dapat memberikan layanan terbaik bagi mahasiswa, “Masalahnya kampus ini bukan kampus swasta, tapi negeri yang merupakan tanggung jawab pemerintah juga,” tegasnya. Dampak dan Usaha Peningkatan Kualitas Setelah merayakan euforia dalam memperoleh akreditasi ini, FEB UGM dituntut untuk terus menjaga dan meningkatkan pelayanannya. Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi adalah berkaitan dengan kualitas pengajar atau dosen. Dosen haruslah pengajar yang Academically Qualified dan memberikan kontribusi intelektual melalui jurnal yang dipublikasikan secara internasional. Dengan adanya persyaratan tersebut, dosen dituntut untuk tidak sekadar mengajar saja,
melainkan juga mengadakan penelitian dan riset untuk menghasilkan karya tulis. “Hal ini akan berdampak secara langsung kepada mahasiswa karena dosen akan memberikan materi tidak sebatas textbook saja,” ungkap Prof. Dr. Indra Wijaya Kusuma, MBA, CMA selaku manajer pengelola AACSB. Selain itu, karyawan juga akan terkena imbas dengan adanya mobilisasi dan pertukaran pelajar sehingga dituntut untuk bekerja secara profesional. Bagi mahasiswa, kesempatan untuk going global melalui konferensi atau pertukaran pelajar pun semakin lebar karena banyaknya perguruan tinggi yang mengajak untuk bekerja sama. Hingga saat ini Office of International Affairs (OIA) FEB UGM sudah kewalahan menanggapi ajakan kerja sama yang masuk. Terlebih lagi, lulusan dari sekolah yang sudah terakreditasi oleh AACSB memiliki kesempatan yang lebih luas dan dipercaya oleh perusahaan-perusahaan nasional maupun internasional karena menimba ilmu di tempat yang kualitasnya terjamin. Dunia bisnis internasional tidak ragu lagi memilih tenaga professional lulusan FEB UGM karena sudah berstandar internasional. Proses akreditasi AACSB belum berhenti. Masih ada pekerjaan rumah yang harus disadari oleh semua pihak. Gelar AACSB ini tidak lantas membuat FEB UGM jumawa, akan tetapi hal ini menjadi tantangan baru bagi semua pihak untuk mempertahakan gelar akreditasi ini. Semua pihak harus benar-benar memenuhi standar ketika mengajukan AACSB di kehidupan nyata. [Azka & Ibe]
EB News JULI 2014
20
WHO’S WHO
Muhammad Ansor
Bekerja untuk Kebaikan
P
ria paruh baya itu berjalan pelan sambil memanggul tas hitam selempangnya. Di tangan kirinya tergenggam beberapa amplop cokelat berisi surat yang akan diantarkannya. Adalah Muhammad Ansor, karyawan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) yang kesehariannya bekerja di Bagian Umum, Perlengkapan, dan Keuangan untuk mengantarkan surat. Ansor sendiri telah mengabdi pada fakultas sejak 1996 di bagian umum. Selama bekerja itu pula, ia telah beberapa kali mengalami rotasi di berbagai bagian yang berbeda. Terakhir, ia diberikan amanah untuk bertugas mengantarkan surat ke berbagai institusi, baik di dalam UGM maupun di luar UGM. Ketika ditanya apakah ia menyenangi pekerjaannya, Ansor menjawab dengan yakin bahwa ia merasa puas. Ia menjadi tahu keadaan sekeliling. Selain itu, pergaulannya juga bertambah luas. Meski demikian, seperti dua sisi mata uang, terkadang Ansor juga menghadapi beberapa permasalahan dalam melakoni pekerjaannya. Misalkan saat harus antri berjam-jam untuk menyelesaikan administrasi. 21
EB News JULI 2014
Namun demikian, bagi Ansor, berbagai masalah itu tidak menjadi kendala yang berarti. Ia tetap merasa bersyukur atas pekerjaannya. “Semua itu berawal dari niat supaya tidak patah semangat,” tuturnya kepada Tim EBNews. Ansor melakoni pekerjaannya dengan profesional untuk kebaikan pekerjaan itu sendiri. Ia tidak ingin mengecewakan orang-orang yang ada di sekitarnya, yakni atasan, rekan kerja, apalagi keluarganya. Penobatan dirinya sebagai karyawan berprestasi, baik di tingkat fakultas maupun universitas tidak menjadikannya tinggi hati. Ia tidak menyangka bahwa predikat tersebut disematkan kepadanya. Dengan tersipu, Ansor mengungkapkan pendapatnya mengenai hal itu, “ Saya tidak menyangka mendapat penghargaan. Saya sangat bersyukur. Ketika bekerja yang penting all out.” Bagi Ansor, bekerja adalah untuk ibadah dan kebaikan pekerjaan itu sendiri. Ansor tidak pernah merasakan kejenuhan dalam bekerja. Hal tersebut terjadi karena ia selalu mengingat kembali niatnya untuk bekerja. Niat tersebut selalu ada karena kebaikan. [Nadia]
Penobatan dirinya sebagai karyawan berprestasi, baik di tingkat fakultas maupun universitas tidak menjadikannya tinggi hati.
ADVETORIAL
Berkompetisi adalah Pengalaman Berharga Bagi Yuliana, kompetisi yang ia ikuti di Korea ini memberikan pengalaman yang tidak tergantikan.
P
restasi gemilang di kancah kompetisi internasional menjadi kebanggaan abadi yang tidak mudah dilupakan begitu saja. Yuliana, mahasiswi International Undergraduate Program (IUP) di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM), berhasil mengharumkan nama fakultas, juga universitas pada kompetisi business case tingkat internasional, Spring 2014 SolBridge Asian Thought Leaders Case Competition. Ketertarikan Yuliana untuk mengikuti kompetisi bertaraf internasional pada awalnya muncul karena ia memiliki kewajiban untuk melakukan international exposure sebagai mahasiswa IUP. Ia memilih untuk mengikuti kompetisi karena hal itu tidak mengharuskannya mengeluarkan biaya yang terlalu banyak. Gadis Solo ini pun tidak menyangka bahwa ia dan tim berhasil meraih kemenangan di ajang tersebut. Ini pun baru kali keduanya mengikuti ajang kompetisi sejenis di tingkat internasional.
Yuliana bercerita kepada Tim EBNews bahwa ia dan tim hanya memiliki waktu efektif selama 24 jam untuk mengerjakan kasus bisnis yang diberikan. Sebelum tiba di Korea, mereka memiliki waktu yang sangat terbatas pula. Mereka harus bertemu setiap hari demi mempersiapkan diri dengan maksimal. Kesibukan masing-masing anggota tim membuat mereka kesulitan menemukan waktu yang tepat untuk berkumpul. “Persiapan lombanya berat. Setiap hari harus membagi waktu antara kuliah, tugas, dan persiapan,” tuturnya. Ajang ini tentunya mengumpulkan berbagai tim yang tidak bisa dianggap remeh dari berbagai universitas ternama di dunia. Yuliana dan kawan-kawan pun merasakan hal itu. Kompetisi ini begitu ketat. Mahasiswa-mahasiswa lain yang menjadi lawan mereka pun tidak ada yang bisa diremehkan. Yuliana berkata, “Peserta lain menunjukkan ambisi yang sangat tinggi.” Namun, mereka tidak berkecil hati dan justru menjadikan hal itu sebagai pemicu. Kerja keras
mereka pun membuahkan hasil yang memuaskan. Bagi Yuliana, kompetisi yang ia ikuti di Korea ini memberikan pengalaman yang tidak tergantikan. Kultur Asia yang kental menjadikannya dapat bergaul dengan kompetitor-kompetitor dari negara lain. Tidak ada yang merasa bahwa lawan di kompetisi harus dianggap seterusnya sebagai lawan. Hal ini tidak ia rasakan ketika ia mengikuti kompetisi sejenis di Belanda. “Kami juga saling bertukar souvenir,” tambahnya. Yuliana pun mengaku bahwa ia masih sangat penasaran sehingga ia berniat untuk terus mengikuti lomba sejenis. Karena ia memiliki minat yang tinggi pada business case, maka ia memilih mengikuti lomba yang sesuai dengan minatnya tersebut. Pengalaman selama berkompetisi pun sangat berharga baginya. Sehingga, ia tidak ingin berhenti. “Pengalaman seperti ini bukan hal yang bisa didapatkan di bangku kuliah. Dengan pernah keluar (ke luar negeri-red), jadi memiliki benchmark yang lebih tinggi,” ujarnya. [Nadia]
EB News JULI 2014
22
PARTNERSHIP
Komitmen FEB UGM Kembangkan Perbankan Syariah
Sektor perbankan syariah yang semakin menggeliat di Indonesia tampaknya kian memantapkan komitmen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) untuk turut serta mengembangkan perbankan syariah. Pada hari Jumat (9/05) FEB UGM menggandeng tujuh perbankan syariah, yakni PT. Bank Syariah Mandiri, PT. Bank BNI Syariah, PT. Bank BRI Syariah, PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk, PT. Bank Mega Syariah, PT. Bank Permata Syariah dan PT. Bank CIMB Niaga. Kerja sama ini ditunjukan untuk mengembangkan perbankan syariah pada bidang akademik maupun praktek
pengelolaan perbankan syariah di lndonesia. Acara penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dihadiri oleh perwakilan masing-masing perbankan syariah. Direksi PT Bank Mandiri Syariah, Achmad Syamsudin hadir dalam sesi penandatanganan (Direksi dari perbankan syariah lainnya akan melakukan tanda tangan di tempat terpisah). Sedangkan pihak FEB UGM sendiri diwakili oleh Prof. Wihana Kirana Jaya, M.Soc.Sc., Ph.D selaku dekan. Dengan ditandatanganinya PKS FEB UGM dengan ketujuh bank syariah, kesempatan mahasiswa program S1, S2, dan S3 untuk melakukan internship
di perbankan syariah semakin terbuka lebar. Bahkan, beasiswa berupa SPP, hadiah, dan hibah juga ditawarkan bagi mahasiswa. Penyelenggaraan Pelatihan Perbankan Syariah dalam bidang manajemen, keuangan, dan akuntansi tentunya akan sering dilakukan di FEB UGM. Sementara itu, alumni ataupun mahasiswa FEB UGM semester akhir dapat mengikuti program seleksi atau rekrutmen pegawai dan pelatihan SDM Perbankan Syariah karena kegiatan tersebut juga akan diselenggarakan berkat kerja sama ini. Ditambah lagi, kajian bersama Regulasi Perbankan Syariah dan kuliah umum akan menjadi agenda yang dinanti. Siap-siap mendaftar ya! [Ai]
Double Master Degree Program di ISCTE - University Institute of Lisbon Partnership Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) dengan ISCTE - University Institute of Lisbon, Portugal pada level undergraduate sudah terjalin sejak tahun 2007. Kini, FEB UGM dengan ISCTE University Institute of Lisbon memperluas kerja sama, kali ini pada level graduate program untuk double master degree. Memorandum of Understanding (MoU) ditandantangani oleh Rektor UGM, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc., Sc., Dekan FEB UGM, Prof. Wihana Kirana Jaya, M.Soc. Sc., Ph.D. dan Ketua Program Magister Manajemen UGM, Prof. Basu Swastha Dharmmesta, MBA., Ph.D. Penandatanganan dari 23
EB News JULI 2014
pihak ISCTE - University Institute of Lisbon Rektor ISCTE - University Institute of Lisbon sendiri dilakukan oleh Prof. Luís Antero Reto, Dekan ISCTE Business School-University Institute of Lisbon, Prof. Mohamed Azzim, dari International Exchange Programmes in Management Prof. António Robalo. Kerja sama yang disepakati ini memiliki skema 1+1, sehingga pada tahun pertama mahasiswa harus menempuh studi di UGM dan melanjutkan studinya di ISCTE University Institute of Lisbon pada tahun kedua. Namun, pada keadaan tertentu, semester kedua dapat ditempuh di ISCTE - University Institute of Lisbon.
Jumlah mahasiswa yang dapat mengikuti program ini dibatasi hanya dua orang dalam satu tahun. Setelah menyelesaikan double master degree program, mahasiswa akan memiliki dua gelar Master of Business Administration (MBA) dari UGM dan Master of Science (M.Sc) dari ISCTE - University Institute of Lisbon. Saat ini telah terdapat satu mahasiswa Master Manajemen FEB UGM yang sudah mendapatkan letter of acceptance dari ISCTE - University Institute of Lisbon sesaat setelah proses penandatanganan MoU. Andakah berikutnya? [Ai]
SCHOLARSHIP AND RECRUITMENT
Peluang Karir di PT Bank Mandiri Syariah PT Bank Syariah Mandiri (BSM) merupakan bank syariah terkemuka dan terbesar di Indonesia. Didirikan sejak tahun 1999, BSM menaruh perhatian lebih kepada kualitas sumber daya manusianya. Kali ini, BSM mencari bibit-bibit unggul untuk bergabung dalam program Management Development (MDP). Program MDP merupakan program pengembangan talenta BSM untuk mengantisipasi perkembangan dan tantangan industri Perbankan Syariah. Bagi anda yang memiliki kepercayaan diri, komunikasi yang baik, motivasi tinggi, serta menyukai tantangan, program ini tentunya tepat untuk anda! [FF] Posisi
Management Development Program
Pendidikan Lulusan S1 Manajemen/ Akuntansi/ Ekonomi dengan IPK > 3,01
Kode
Batas akhir
MDP
-
Informasi lebih lanjut : http://www.syariahmandiri.co.id/category/karir/lowongan/management-developmentprogram/
AMINEF Fulbright Senior Research Program Scholarship 2015/2016 Program Beasiswa Fulbright pertama kali diselenggarakan di Amerika Serikat pada tahun 1946. Program ini bertujuan untuk meningkatkan serta menguatkan jalinan komunikasi dan pemahaman yang saling menguntungkan antara Amerika Serikat dan negara-negara lain, termasuk Indonesia. Sejak diselenggarakannya program ini, terdapat 46.100 orang penerima beasiswa yang melakukan penelitian dan mengajar di berbagai universitas di Amerika Serikat. Program Beasiswa Fulbright untuk Senior Research ini diperuntukkan khusus bagi para peneliti yang mempunyai keinginan dan ketertarikan untuk melakukan penelitian dalam bidang ekonomi, politik, sosial budaya, serta bertukar pikiran untuk kepentingan bersama. [FF] Nama Beasiswa
Pendidikan
Batas Akhir
Fulbright Senior Research Program 2015/2016
Doctoral Degree
31 Agustus 2014
Informasi lebih lanjut : http://www.aminef.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=12&Itemid=103
EB News JULI 2014
24
LECTURER’S ARTICLE Bagaimana mengharapkan anak-anak muda menjadi entrepreneur yang bekerja keras mengembangkan usaha, bila hasil yang bisa didapatkan dari kerja keras tersebut jauh lebih kecil dari pendapatan seorang petualang politik? Bagaimana mengharapkan perusahaanperusahaan domestik berinovasi dan berekspansi mengejar pangsa pasar global, bila dengan marking-up dan menyuap pejabat sudah cukup untuk mendapatkan return yang fantastis?
Akhmad Akbar Susamto, S.E., M.Phil.,Ph.D (Cand)
Presiden Terpilih dan Tantangan Ekonomi
M
ungkin Prabowo Subianto, mungkin juga Joko Widodo. Namun, siapapun dari kedua calon presiden tersebut yang terpilih pada 9 Juli 2014 nanti, pasti tak akan bisa dengan mudah mengarahkan Indonesia menuju bangsa yang makmur, adil, maju dan mandiri. Setidaknya, tak akan semudah ungkapan-ungakapan janji tim sukses mereka saat berkampanye. Indonesia memang telah masuk ke dalam sepuluh besar perekonomian dunia berdasarkan perhitungan purchasing power parity (PPP) versi Bank Dunia atau lima belas besar perekonomian dunia berdasarkan perhitungan nilai tukar berlaku terhadap dolar Amerika Serikat. Namun, pendapatan nasional per kapita Indonesia masih sekitar 3,42 dolar atau hanya beberapa poin lebih tinggi dari ambang batas antara negara-negara berpendapatan rendah (low income countries) dengan negaranegara berpendapatan menengah bawah (lower-middle income countries). Untuk bisa segera mengurangi ketertinggalan dari negara-negara yang berpendapatan lebih tinggi, Indonesia 25
EB News JULI 2014
harus tumbuh secara konsisten minimal 7 persen per tahun. Sayangnya, dalam beberapa waktu terakhir, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia justru menurun. Publikasi dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan Mei 2014 lalu bahkan menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia year-on-year kuartal pertama hanya 5,21 persen atau terendah sejak tahun 2010. Itu pun dengan catatan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tercapai masih fakir kualitas. Bukan hanya tak banyak menciptakan lapangan kerja atau mengurangi angka kemiskinan, pertumbuhan ekonomi yang dicapai selama ini juga diikuti oleh naiknya derajat kesenjangan, baik kesenjangan antar kelompok pendapatan maupun kesenjangan antar wilayah. Upaya untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi terbentur kendala-kendala klasik seperti keterbatasan kapasitas infrastruktur, kapasitas teknologi dan kapabilitas inovasi. Terkait kapasitas infrastruktur, catch-up index yang dipublikasikan oleh Kelompok Kerja untuk Daya Saing Indonesia (KKDSI), Universitas Gadjah Mada (UGM) menunjukkan
bahwa Indonesia hanya berada pada peringkat ke-47 dari 50 perekonomian utama dunia. Kapasitas infrastruktur mencakup ketersediaan jaringan jalan raya, rel kereta api dan bandar udara, baik yang dinyatakan secara keseluruhan maupun per kapita. Begitu juga, kapasitas infrastruktur mencakup tingkat konektivitas perhubungan laut, jaringan telepon kabel dan telepon seluler, jaringan internet, proporsi pengguna internet dan akses terhadap energi listrik dan energi primer. Sementara, terkait kapasitas teknologi dan kapabilitas inovasi, peringkat Indonesia masing-masing berada pada urutan ke-47 atau nomor ke-4 dari bawah. Langkah presiden terpilih untuk untuk meningkatkan kapasitas infrastruktur, kapasitas teknologi dan kapabilitas inovasi tak akan mudah mengingat kemampuan anggaran pemerintah juga terbatas. Pertama, rasio penerimaan pajak pemerintah masih relatif kecil. Berdasarkan data Ditjen Pajak, Kementerian Keuangan, rasio penerimaan pajak terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia hanya berkisar 12%. Padahal, rata-rata
LECTURER’S ARTICLE rasio penerimaan pajak di negaranegara berpendapatan rendah saja sudah mencapai 14,3 persen dan di negara-negara berpendapatan menengah bawah mencapai 19 persen. Kedua, ruang fiskal yang dimiliki oleh pemerintah justru terus menyempit. Dari total 100 persen anggaran belanja dalam APBN, sekitar 85 persen di antaranya sudah terkapling-kapling, dalam arti harus dialokasikan untuk belanja-belanja tertentu yang mengikat. Merujuk bunyi Pasal 31 ayat 4 Undang-Undang Dasar 1945 hasil amandemen, pemerintah berkewajiban mengalokasikan 20 persen anggaran belanja untuk pendidikan. Pemerintah juga berkewajiban menyisihkan anggaran untuk tunjangan fungsional, tunjangan profesi, maslahat tambahan dan tunjangan khusus untuk guru sesuai Pasal 49 Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Pasal 16 Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Lebih jauh, pemerintah harus mengalokasikan 5 persen dari anggaran belanja untuk kesehatan sesuai Pasal 171 Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Terkait dengan pertahanan nasional, Pasal 25 UndangUndang No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara mewajibkan pemerintah mengalokasikan anggaran belanja untuk pengadaan dan pemeliharaan alat utama sistem persenjataan. Di samping itu, sesuai amanat Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, Undang-Undang No. 18 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi
Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD) dan Undang-Undang No. 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Papua, pemerintah juga berkewajiban mengalokasikan minimal 26 persen dari penerimaan dalam negeri neto untuk dana alokasi umum (DAU), dana bagi hasil dan dana otonomi khusus. Terakhir, dengan telah disahkannya Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, pemerintah juga harus mengalokasikan sebagian anggaran belanja APBN untuk masyarakat desa. Besarnya anggaran belanja yang harus dialokasikan untuk subsidi bahan bakar minyak (BBM) semakin mempersempit ruang fiskal pemerintah. Tahun ini, nilai subsidi BBM diperkirakan akan membengkak dari Rp 210,7 triliun menjadi Rp 246,49 triliun atau sebesar 22 persen dari total keseluruhan APBN yang berjumlah sekitar Rp 1.842,5 triliun. Persoalan kelembagaan juga menjadi kendala tersendiri. Meskipun penciptaan stabilitas politik dan keamanan telah relatif berhasil, tetapi tata pemerintahan, efisiensi birokrasi dan penegakan hukum secara umum masih jauh dari harapan. Konsekuensinya, tidak hanya kegiatan investasi dan bisnis terhambat, tetapi yang lebih gawat adalah rusaknya struktur insentif dalam perekonomian, di mana reward dan punishment jatuh kepada individu-individu atau perilakuperilaku yang salah. Bagaimana mengharapkan anakanak muda menjadi entrepreneur yang bekerja keras mengembangkan usaha, bila hasil yang bisa didapatkan dari kerja keras tersebut jauh lebih kecil dari
pendapatan seorang petualang politik? Bagaimana mengharapkan perusahaanperusahaan domestik berinovasi dan berekspansi mengejar pangsa pasar global, bila dengan marking-up dan menyuap pejabat sudah cukup untuk mendapatkan return yang fantastis? Sebagai bagian dari bangsa Indonesia, saya tentu berharap bahwa presiden terpilih akan segera membawa banyak perbaikan. Akan tetapi, secara obyektif tidak realistis untuk menggantungkan harapan terlalu tinggi. Terlebih, dengan ketatnya persaingan pemilihan presiden, semua kubu harus mengakomodir dukungandukungan, termasuk dari para politisi dan pengusaha bermasalah yang pada waktunya nanti pasti akan meminta “imbalan” sesuai kepentingan masingmasing. Perilaku rent seeking mungkin berlanjut, rules of the game yang bersifat ekstraktif (lihat, Acemoglu & Robinson 2012) mungkin juga tetap berjalan. Pemilihan presiden merupakan amanat konstitusi. Tetapi bukan berarti bahwa semua energi harus dihabiskan untuk memikirkannya, apalagi sampai membiarkan diri larut ke dalam konflik dukung-mendukung salah satu dari kedua calon. Ketimbang sibuk menyebarkan black campaign atau memberikan pembenaran yang berlebihan dan tak masuk akal atas janji-janji utopis tim sukses calon presiden, akan lebih baik bila kita tetap fokus bekerja dan berkontribusi untuk kemajuan bangsa. Nanti, ketika tiba waktu pelantikan, kita dukung siapa pun presidennya. Mungkin dengan pujian, mungkin juga dengan kritikan!
Keluarga Besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada turut berduka cita atas meninggalnya: Drs. Wahib Suyitno, M.Arg. (Alm) (Dosen Jurusan Ilmu Ekonomi FEB UGM) Ary Triatmojo (Alm) (Mahasiswa IUP FEB UGM Angkatan 2010) Musiyana (Alm) (Staf Bagian Akademik S1 FEB UGM) Semoga almarhum semuadiberikan tempat terbaik di sisi-Nya
EB News JULI 2014
26
NEWS FROM ABROAD
Aprilia Beta Suandi, S.E.,M.Ec.
Berbagi Cerita dari Tokyo
J
epang adalah negara yang memiliki keunikan di setiap musimnya. Musim semi, saat semester baru perkuliahan dan sekolah dimulai, selalu dipenuhi dengan indahnya sakura. Di musim ini, orangorang biasanya pergi melihat bunga sakuran bermekaran di taman-taman, atau lebih dikenal dengan hanami. Ketika musim panas, suara serangga mulai terdengar dan anak-anak kecil berlarian membawa keranjang kecil untuk mencari serangga. Festival kembang api (hanabi) pun mulai banyak digelar. Musim gugur, ketika cuaca kembali menjadi sejuk, akan dihiasi dengan daun-daun yang menguning dan daun maple yang memerah. Dan ketika udara dingin mulai datang, orang-orang pun bersiap mengeluarkan kembali peralatan ski atau snowboard-nya, kemudian menuju daerah pegunungan untuk berolahraga musim dingin. Tahun baru yang dilewati 27
EB News JULI 2014
ketika musim dingin menjadi salah satu penghangat dinginnya udara, karena di saat inilah orang-orang mudik dan menghabiskan waktu di tengah kehangatan keluarga di kampung halaman.
menyelesaikan studi S2 saya di Nagoya University, saya pun kembali berburu kampus untuk S3. Pilihan saya jatuh kepada Graduate School of Commerce, Waseda University, yang berlokasi di Shinjuku, Tokyo.
Saya beruntung memiliki kesempatan untuk merasakan keindahan alam dan menikmati uniknya budaya Jepang. Ketika mendaftar beasiswa Mobukagakusho atau MEXT (Ministry of Education, Culture, Sports, Science and Technology), saya tidak menyangka akan menjadi salah satu kandidat terpilih. Saat itu, saya sedang dalam masa menunggu pengumuman beberapa beasiswa, dan beasiswa pemerintah Jepang inilah yang pertama kali memberikan kepastian grant-nya untuk studi saya. Apalagi kesempatan untuk melanjutkan S3 juga diberikan, dengan syarat studi S2 mendapatkan hasil yang memuaskan. Ketika
Lahir dan tumbuh di Yogyakarta, membuat saya lebih terbiasa dengan kehidupan kota kecil. Alhasil, saya cukup khawatir ketika harus pindah ke Tokyo. Sebagai kota terpadat di Jepang dan juga satu kota metropolitan terbesar di dunia. Ritme kehidupan yang cepat di Tokyo memaksa saya untuk beradaptasi dengan cepat. Kehidupan Kampus Memilih kampus di Jepang bukanlah hal yang mudah, apalagi untuk para pelajar yang memilih jurusan di bidang sosial dan memiliki keterbatasan berbahasa Jepang.
NEWS FROM ABROAD Beberapa universitas menawarkan program berbahasa Inggris untuk bidang sosial, tetapi biasanya program tersebut memiliki cakupan yang luas, seperti development atau policy studies. Saya cukup beruntung karena bertemu dengan supervisor saya saat ini, yang bisa memahami keterbatasan saya tersebut. Dengan pengalaman beliau sebagai anggota Standards Advisory Council di International Accounting Standards Body (IASB) dan Financial Accounting Standards Committee di American Accounting Association (AAA), beliau tidak keberatan untuk membimbing saya dan tentunya memperbolehkan saya untuk menulis disertasi dalam Bahasa Inggris. Diskusi mengenai riset pun kami lakukan dalam Bahasa Inggris.
perhitungan yang matang. Apalagi pengeluaran untuk tempat tinggal merupakan bagian terbesar dari pengeluaran bulanan. Belum lagi key money, agency fee, asuransi, dan segalam macam pengeluaran lainnya yang harus dikeluarkan ketika pertama kali pindah.
Meskipun demikian, saya tetap harus mengikuti kelas seminar dalam Bahasa Jepang, bersama teman-teman di bawah bimbingan dosen yang sama. Seminar ini menjadi tempat kami berbagi cerita mengenai riset kami, sehingga kami bisa mengetahui penelitian yang sedang dikerjakan oleh mahasiswa lain sekaligus mendapat masukan untuk riset kami sendiri. Tentunya, bahasa pengantar yang digunakan adalah Bahasa Jepang. Kelas yang berlangsung selama kurang lebih 3 jam ini membuat otak saya harus bekerja ekstra keras untuk memahami materi yang disampaikan.
Ketika pertama kali melihat peta transportasi (kereta dan subway) Tokyo yang rumit, saya sempat berfikir untuk membatalkan kepindahan saya ke Tokyo. Namun ternyata gambar yang rumit tersebut menandakan kemudahan untuk berpindah tempat di Tokyo. Meskipun saya tinggal di pinggiran Tokyo, saya hanya membutuhkan waktu 35 menit dengan kereta untuk sampai di stasiun terdekat dari kampus. Ini juga tentunya memudahkan orang-orang yang memilih tinggal di luar Tokyo dan melaju untuk bekerja setiap harinya. Saya tentunya tetap harus bersiap dengan konsekuensi ketika rush hour, yang berarti rela berdesak-desakkan di kereta. Tetapi, yang membuat saya kagum, semua orang tetap antri dengan tertib untuk masuk kereta. Karena
Meskipun tidak mudah, temanteman dan juga dosen-dosen banyak yang memahami sekaligus memberikan kemudahan bagi saya agar dapat tetap menikmati kehidupan kampus. Selain itu, setahun sekali atau dua kali, Waseda mengadakan kuliah umum di bidang akuntansi dengan pembicara dari luar negeri. Biasanya, mereka memilih akademisi di bidang akuntansi yang namanya sudah dikenal di dunia internasional.
Pada akhirnya saya memutuskan untuk tinggal di daerah pinggiran Tokyo. Selain harga sewa yang lebih murah, saya juga menikmati suasana tenang yang berbeda dari sibuknya pusat kota Tokyo. Adanya masjid, toko, dan restoran halal juga membuat daerah tersebut menjadi pilihan bagi warga asing yang beragama Islam. Dengan demikian, aktivitas keagamaan bisa diikuti secara rutin oleh warga sekitarnya.
jadwal kereta tepat waktu, saya pun bisa memprediksi dengan mudah waktu yang saya perlukan untuk pergi ke suatu tempat. Ketika saya sedang merasa bosan dengan suasana belajar di kampus, terkadang saya memilih untuk belajar di perpustakaan kota yang lokasinya tidak jauh dari rumah. Meskipun buku-buku mengenai bidang riset saya tidak banyak tersedia di sini, fasilitas yang ditawarkan sangan membantu. Misalnya, sama seperti perpustakaan kampus, saya diperbolehkan untuk mengajukan permohonan pembelian buku untuk menjadi koleksi perpustakaan. Membantu sekali, bukan? Saat ini, saya sedang berjuang menyelesaikan studi doktoral saya. Mengutip nasihat yang pernah saya dapat, menjadi mahasiswa PhD memerlukan kemandirian dan tanggung jawab yang tinggi. Tidak ada jadwal maupun tugas kuliah yang menumpuk seperti halnya kehidupan mahasiswa S1 atau S2, namun ada timeline yang harus saya susun dan tepati sendiri, supaya saya bisa mencapai target riset yang diharapkan. Dosen pembimbing juga memiliki tanggung jawab untuk mengawasi perkembangan studi mahasiswa bimbingannya, tetapi kendali tetap ada pada mahasiswa itu sendiri. Meskipun banyak tantangan yang saya hadapi di sini, kehidupan Jepang yang teratur sangat membantu saya untuk lebih berkonsentasi pada studi saya. Semoga saya bisa segera mengaplikasikan ilmu yang saya miliki di tanah air.
Oh iya, beberapa tahun terakhir ini, informasi mengenai kehidupan Muslim semakin dikenal oleh masyarakat Jepang. Bahkan kampus-kampus pun mulai menyediakan menu halal di kantin dan menyediakan ruang sholat bagi mahasiswa Muslim. Meskipun belum semua gedung memiliki ruang sholat, hal ini tentunya disambut dengan gembira oleh mahasiswa Muslim di Jepang. Kehidupan di Tokyo Sebagai kota dengan predikat kota termahal di dunia, memilih tempat tinggal di Tokyo tentunya memerlukan EB News JULI 2014
28
ALUMNI CORNER
Testimoni tentang AACSB dan FEB UGM Pada edisi khusus ini, Faculty Advisory Board FEB UGM memberikan testimoni mereka tentang akreditasi AACSB International dan pengalaman mereka menuntut ilmu di FEB UGM
Status akreditasi AACSB bagi FEB UGM membedakan
lembaga pendidikan ini dengan sekolah ekonomi dan bisnis di Indonesia yang lain.
FEB UGM menjadi bagian dari kelompok kecil yang secara ekslusif menyandang predikat sebagai sekolah bisnis terbaik di dunia. Akreditasi AACSB menegaskan bahwa FEB UGM memiliki standar kualitas tertinggi di bidang akademis, pengajaran, kurikulum, pembelajaran siswa, pengembangan kelembagaan, kesadaran global (global awareness),dan kualitas riset akademik. Belajar di FEB UGM juga memberikan nilai tambah bagi para mahasiswanya berupa reputational value karena sejarah pendiriannya sebagai lembaga pendidikan yg dibangun dan dikembangkan dalam era perjuangan di awal pendirian negara RI, juga karena letak geografis-nya berada di tengah komunitas masyarakat yg dikenal sebagai pusat kebudayaan. FEB UGM memberikan kesempatan yang luas kepada para mahasiswanya untuk melakukan interaksi tidak hanya dengan sektor korporasi, tetapi juga interaksi sosial dengan komunitas setempat. Rahmat Waluyanto Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan
Prestasi yang gemilang! FEB UGM menjadi
fakultas pertama yang meraih akreditasi AACSB di Indonesia. Melihat dan merasakan passion yang kuat dari dulu hingga sekarang di seluruh lini, akreditasi ini sangatlah pantas bagi FEB. Selain memiliki prestasi akademik yang luar biasa, FEB telah mencetak alumni dengan kiprah yang signifikan di sektor publik dan swasta, juga di level nasional bahkan internasional. Bangga menjadi bagian dari salah satu fakultas bisnis terbaik di dunia. Marwanto Harjowiryono Direktur Jenderal Perbendaharaan
29
EB News JULI 2014
ALUMNI CORNER
Selamat atas prestasi FEB UGM meraih akreditasi international AACSB. Ini menunjukkan kemampuan FEB UGM dalam mengembangkan kurikulum yg aplikatif serta mampu menghasilkan alumni berkualitas, dan terbukti dapat duduk dalam berbagai posisi penting di perusahaan swasta, maupun di lingkungan birokrat. Semoga ke depan, FEB UGM dapat meningkatkan komunikasi dan kerja sama yg erat dengan seluruh alumni, sehingga mendapatkan akses aplikasi yang terkini dalam dunia kerja maupun birokrasi Jodjana Jody Chief Executive Officer Astra Credit Companies President Director PT Astra Sedaya Finance
Selamat kepada FEB UGM atas diraihnya Akreditasi Internasional AACSB dan menjadi yang pertama di Indonesia menerima akreditasi bergengsi tersebut.
Suatu prestasi yang patut dibanggakan. Saya bangga menjadi bagian dari keluarga besar FEB UGM yang secara konsisten mendidik mahasiswa untuk menjadi pemimpin dengan pengetahuan dan integritas yang kuat untuk memajukan masyarakat dengan tetap mengedepankan nilai-nilai etika dan kerendah hatian. Semoga semakin sukses dan semakin banyak mencetak lulusan berkualitas yang bermanfaat bagi Bangsa dan Negara Indonesia. Friderica Widyasari Dewi Direktur PT Bursa Efek Indonesia
Saya sebagai lulusan FEB UGM jurusan Manajemen memperoleh banyak kemudahan dalam hidup, setelah lulus saya mendaftar ke beberapa perusahaan dan semuanya dipanggil sampai penempatan.
Ilmu yang saya dapat di FEB UGM sangat membantu dalam pekerjaan saya,
sehingga di usia 36 tahun saya telah menjabat sebagai direktur di perusahaan keuangan, dan dapat memberikan lapangan pekerjaaan bagi yang lain. Besar Harapan saya untuk FEB UGM dapat memberikan kontribusi bagi perekonomian negara kita dan memiliki terobosan-terobosan yang sesuai perkembangan jaman. Ie Tjie Sing Chief Executive Officer PT Reksa Finance
EB News JULI 2014
30
STUDENT CORNER
Adhitia Dwi Saputra
Menjajal Bisnis Sejak Kecil Terinspirasi oleh ayahnya, Adithia Dwi Saputra memulai berbagai bisnis. Mulai dari berjualan alat tulis, gurame, lele, hingga kini pancake durian. Tiap risiko usaha ia terjang. Jiwa “pengusaha” melekat pada sosoknya bak darah yang mengalir di tubuhnya.
D
i sebuah bangku coklat sisi utara gedung S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Gadjah Mada (FEB UGM), Adithia Dwi Saputra (21) terlihat serius duduk di depan sebuah layar monitor laptop. Rupanya ia baru saja usai melakukan konsultasi skripsi, meskipun begitu Adhit tetap menyambut tim EB News dengan ramah. Kami lantas memulai percakapan dari cerita soal prestasi yang baru saja Adhit torehkan. Mahasiswa yang gemar bermain sepak bola ini menjadi pemenang kompetisi bisnis Datsun Rising Challenge (DRC) Mei lalu di Jakarta yang berhadiah uang tunai Rp 50 juta dan mobil Datsun Go+. Prestasi yang ia capai rupanya bukan ia jalankan secara instan. Mahasiswa yang memiliki perawakan tenang ini telah menjajal dunia wirausaha sejak ia duduk di bangku sekolah menengah pertama. Lengkapnya, simak nukilan wawancara tim EB News dengan Adhit berikut ini: Q : Sejak kapan Anda mulai berbisnis dan hal apa yang membuat Anda memulainya? A : Dari SMP saya sudah ingin menjadi wirausaha. Melihat ayah saya yang awalnya bekerja sebagai General Manager Sony Ericsson kemudian keluar untuk memulai bisnis, membuat saya melihat ‘wirausaha’ sebagai hal yang menarik. Dulunya sempat jualan pulsa. Di awal perkuliahan saya juga berjualan binder yang saya ambil dari supplier di Jakarta. Saya jual ke tokotoko kecil dan teman-teman kuliah. Sebelum kompetisi DRC kemarin pun saya sempat ternak gurame dan lele. Namun, untuk sekarang saya lebih fokus untuk berjualan pancake durian. Q : Ide bisnis apa yang Anda tuangkan 31
EB News JULI 2014
dalam kompetisi Datsun Rising Challenge (DRC) sehingga Anda bisa menjadi pemenang? A : Ide saya sebenarnya terinspirasi ketika saya masih aktif di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) tahun 2011 sampai 2013 kemarin. Di sebuah program Desa Binaan di Gunung Kidul, saya melihat situasi di sana masih banyak penduduk tuna aksara dan kekurangan air. Dari situlah saya memiliki ide membuat packaging makanan yang ramah lingkungan dari kertas-kertas daur ulang yang setiap buahnya bernilai 30 biji pohon. Biji pohon tersebut nantinya ditanam untuk memperbaiki kondisi Gunung Kidul yang sering mengalami krisis air. Pengerjaannya pun dilakukan oleh masyarakat Gunung Kidul itu sendiri yang masih tuna aksara, mereka saya pekerjakan dan nanti pun akan saya bimbing tiap akhir minggu untuk pembinaan baca tulis dan sebagainya. Q : Melihat dari ide bisnis Anda saya melihat banyak nilai sosial di dalamnya. Bagaimana pandangan Anda sendiri tentang bisnis sosial yang kini kian giat digarap masyarakat? A : Menurut saya, saat ini pahlawan adalah entrepreneur. Siapa lagi yang akan membawa Indonesia kepada dunia global kalau bukan entrepreneur. Dan siapa lagi yang akan mengelola potensi-potensi luar biasa dari Indonesia kalau bukan entrepreneur. Dari situlah saya memandang bahwa enterpreneur memang seharusnya wajib untuk membangkitkan nilai-nilai sosial dalam mengembangkan bisnisnya. Q : Kegiatan apa saja yang sibuk Anda lakukan semasa kuliah di samping
kegiatan bisnis? A : Di samping kegiatan bisnis saya juga aktif di berbagai kepantiaan dan BEM selama dua tahun, dari tahun 2011 sampai tahun 2013. Di awal perkuliahan saya juga sempat mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Merpati Putih dan di Koperasi Mahasiswa (Kopma) UGM. Selepas semester 5, karena melihat teman yang sering ikut serta dalam kompetisi, saya menjadi tertantang untuk mencobanya. Sudah 5 kali ikut lomba, masuk final tapi gak pernah menang. Ya, menangnya baru lomba Datsun Go ini, ha ha. Q : Nilai apa yang Anda pegang dalam hidup sehingga Anda memiliki kemauan untuk terus-menerus mencoba hal-hal baru ? A : Dari dulu saya suka berbagi. Kalau tidak untuk berbagi untuk apa lagi? Dan bagaimana kita bisa berbagi ke orang lain kalau tidak punya kualitas diri? Jadi menurut saya begitu, hidup untuk berbagi dengan orang lain. Q : Setelah lulus kuliah, apa yang Anda ingin lakukan kedepannya? A : Kalau muluk-muluknya sih ingin jadi entrepeneur, saya ingin mengembangkan social enterprise. Namun, kita kan mau tidak mau harus bekerja untuk orang lain terlebih dahulu, entah menjadi dosen atau asisten dosen, dan memang banyak tawaran. Untuk setelah lulus, saya lebih prefer untuk melanjutkan studi terlebih dahulu. Saya ingin melanjutkan studi ke luar negeri dengan beasiswa-beasiswa yang tersedia. Kalau tidak dapat, saya kan dapat hadiah mobil itu, mungkin bisa saya jual. [Nela]
EXCHANGE STUDENTS’ COMENTS
EXCHANGE STUDENTS’ COMMENTS
“
When I travelled around Indonesia and told people that I was an exchange student at UGM, everyone said it is a great school. Indonesia is a great country with so many different cultures. Meeting other exchange students has been becoming a really nice experience.
“
KRISTOFFER HEGGDAL Agder University, Norway
”
I choose to go to UGM because a friend of mine told me about his really great time here in advance. He said that the subjects are really interesting, as well as the cultures. Now I am here and he was absolutely right with his opinion. This wouldn’t be my last time I have been to Indonesia. STEFFEN GERMAN
Reutlingen University, Germany
“
”
Universitas Gadjah Mada is a great opportunity for international students to develop their cultural awareness! So if you want to experience a totally new culture, and if you want to have the opportunity to develop yourself on many aspects I would advise to choose for UGM for your semester exchange! RUTGER BLOEMENKAMP
Avans University of Applied Sciences, Breda, The Netherlands
”
EB News JULI 2014
32
AROUND BULAKSUMUR
Swaragama, Suara Masyarakat Yogyakarta
H
ampir semua civitas academica Universitas Gadjah Mada (UGM) bahkan masyarakat Yogyakarta pasti mengenal radio Swaragama. Radio yang memiliki studio di Bulaksumur UGM ini menjadi salah satu ikon radio di Yogyakarta. Siaran yang renyah berikut sajian program yang menarik membuat radio dengan frekuensi 101.7 FM semakin mengudara di telinga pendengar. Prestasi sukses Swaragama bermula dari Laboratorium Telekomunikasi Teknik Elektro UGM. Di tahun 1996 beberapa kumpulan mahasiswa Teknik Elektro mencoba mengotak-atik radio pemancar yang rusak yang ada di lab tersebut. Radio yang semula hanya untuk iseng kemudian semakin sentral perannya. Tugas dosen, tugas ospek, dan berbagai isu tentang kampus disampaikan melalui radio yang semula namanya adalah “Jawara”. Kemudian berbagai pihak mengusulkan agar radio Jawara menjadi radio resmi milik kampus UGM. Akan tetapi, masa orde baru yang mengekang adanya media massa serta gagalnya uji kelayakan memupuskan harapan akan berdirinya suatu radio kampus UGM. Akhir 1998, ketika orde baru runtuh, terdengar kabar bahwa menteri penerangan akan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi warga untuk membangun media massa. Bak gayung bersambut, kelompok mahasiswa yang digawangi oleh Muhammad Amirullah tersebut mulai berkonsolidasi kembali. Berkalikali bernegosiasi dan berpresentasi di hadapan pejabat rektorat UGM, akhirnya Rektor UGM kala itu, Prof. Dr. Ichasul Amal, M.A. menyetujui akan berdirinya sebuah radio kampus UGM. 33
EB News JULI 2014
Bantuan subsidi dana sebesar Rp181 juta dari Universitas dimanfaatkan Amir dan kawan-kawan secara baik meskipun terbatas jika melihat di kala itu biaya mendirikan stasiun radio biasanya berada pada kisaran Rp 1-2 milyar. Selama setahun mengurus berbagai persyaratan, akhirnya keluarlah Izin Siaran Radio (ISR) pada 27 Februari 1999. Nama yang dikehendaki oleh masyarakat luas adalah Swaragama yang sampai sekarang digunakan. Siaran pertama kali Swaragama adalah tanggal 27 Februari 2000. Swaragama kemudian benar-benar menjadi radio ikon UGM dan Yogyakarta dan terus berkembang sampai sekarang. Meskipun Swaragama sangat kental di benak masyarakat sebagai radio milik UGM secara utuh, akan tetapi hubungan bisnis tetap dilakukan sebagaimana mestinya. Karena memang tuntutan persyaratan dalam membangun sebuah stasiun radio seperti itu. UGM sebagai universitas tidak boleh berstatus perseroan, maka dari itu UGM memiliki PT. Gama Multi sebagai representasi UGM. Swaragama juga merupakan perseroan dengan nama PT. Swaragama Group. Saat ini, PT. Gama Multi memiliki kurang lebih 75 % saham kepemilikan di PT. Swaragama Group. Studio di mana swaragama berada saat ini pun menyewa per tahun kepada UGM sebesar 194 juta rupiah. Kini program Swaragama semakin variatif dan digemari masyarakat luas meski berada di tengah gempuran teknologi yang terus maju tetapi mengikis tren radio. Swaragama selalu menghadirkan inovasi untuk menarik animo masyarakat. Para pendengar
setia Swaragama pasti hafal dengan program Insomnia, Jogja Pagi, Your Friends in the morning, Worrkaccino, After Lunch, Zona Persada, dan Dream Land. “Kami menyampaikan nilai kepada masyarakat, tidak hanya hiburan” tukas Muhammad Amirullah sebagai pendiri sekaligus Direktur Utama Swaragama. Semua program yang ada di Swaragama memiliki nilainilai tertentu dan segmen masyarakat tertentu pula. Selain mengembangkan radio Jogja Family untuk segmen radio keluarga, Swaragama juga membangun Swaragama Training Center (STC). Ini adalah wujud bakti Swaragama kepada UGM dan masyarakat luas untuk bisa belajar tentang public speaking, entrepreneur, dan lain sebagainya. Harganya pun dipatok tidak mahal agar semua masyarakat bisa turut berpartisipasi dalam program tersebut. Dalam perjalanannya Swaragama mengalami berbagai tantangan dan kendala. Akan tetapi, Swaragama berprinsip bahwa tantangan sesulit apapun, jika disiapkan dengan baik pasti bisa dihadapi. Selain itu, Swaragama juga selalu berkomitmen untuk dapat berdarma bakti kepada UGM. Hal ini diwujudkan melalui pemberian bantuan sepeda kampus, mendukung penyelenggaraan event-event di UGM, dan wujud nyata lainnya. Swaragama juga sangat terbuka bagi civitas academica UGM untuk mempelajari seluk beluk penyiaran agar turut mengembangkan kualitas mahasiswa UGM. Lebih luas lagi, Swaragama benar-benar ingin menjadi suara masyarakat Yogyakarta. [Ibe]
EB News JULI 2014
34
FEB IN PICTURES
FEB IN PICTURES
Palmae FEB UGM dalam kegiatan pendakian massal Gunung Merapi, 1982
35
EB News JULI 2014
UNIT NEWS
Buah Nyata Komitmen Bank Sinarmas dan FEB UGM dalam Membangun SDM
M
enyambut peluang yang akan datang seiring dengan dimulainya Asean Economic Community (AEC) pada 2015, merupakan tantangan tersendiri bagi Indonesia khususnya Bank Sinarmas. Dengan upaya serius, tapak demi tapak Bank Sinarmas telah berupaya mencetak sumber daya yang tangguh untuk berkontribusi pada bangsa. Hal ini telah sebagian terwujud dengan penambahan kantor cabang syariah yang tersebar diseluruh provinsi di lebih dari 156 kota di Indonesia. Bentangan sayap ini sesuai dengan semboyan Bank Sinarmas, “The Great Company with Exellence Culture”, dalam mewujudkan visinya menjadi bank terkemuka di Indonesia dengan jaringan distribusi yang terintegrasi dan layanan yang prima. Visi tersebut dapat diraih dengan menciptakan agen perubahan, yaitu Sumber Daya Manusia (SDM) itu sendiri. Perusahaan dituntut untuk membangun nilai-nilai budaya kerja untuk menjadi mitra terbaik bagi
nasabah. Nilai-nilai tersebut antara lain excellent service culture, competitive and effective operation, dan good governance and prudent. Melihat pentingnya peran SDM handal dalam rangka menciptakan Bank Sinarmas untuk menjadi perusahaan terkemuka yang mampu berkompetisi di masa mendatang, Bank Sinarmas bekerja sama dengan Penelitian dan Pelatihan Ekonomi dan Bisnis (P2EB) Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM mengadakan “Pelatihan Management Development Program (MDP) Bank Sinarmas Angkatan I Tahun 2014.” Pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Prof. Wihana Kirana Jaya, M.Soc.Sc., Ph.D. selaku Dekan FEB UGM pada Juni lalu. Pembukaan ini juga dihadiri oleh Direktur Kepatuhan PT. Bank Sinarmas Tbk, Salis Teguh Hartono, M.M. dan jajaran Human Capital Management mereka. Pelatihan yang akan berlangsung selama dua bulan ini didahului
dengan proses rekrutmen dan seleksi ketat pelamar hingga terpilih 30 orang. Pelatihan in ditujukan agar menciptakan calon-calon pemimpin masa mendatang Bank Sinarmas yang memiliki kecakapan dalam pengetahuan dan keterampilan teknis perbankan. Dibutuhkan pula calon pemimpin yang berwawasan ekonomi dan bisnis terutama pada tiga bidang utama, yaitu budaya layanan, kemampuan manajerial perbankan, dan kecakapan individu dengan menjunjung etika, moral, kejujuran, dan karakter pada nilai-nilai yang ada di Bank Sinarmas. Harapan kedua belah pihak, Bank Sinarmas dan P2EB, hingga akhir pelatihan pada tanggal 24 Juli 2014 mendatang pelatihan bisa tercetak kader-kader yang sanggup mengambil keputusan yang baik dan bertanggungjawab. Hal ini merupakan kekuatan utama Bank Sinarmas dalam pengabdiannya pada seluruh nasabah. [Azka] EB News JULI 2014
36
UPCOMING EVENT
International Week 2014
I
nternational Week 2014 (IWEEK 2014) merupakan acara yang paling dinantikan di pertengahan tahun 2014 ini. Pasalnya Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) akan memperkenalkan program akademik singkat yang akan dilaksanakan rutin setiap tahun. Acara yang didukung oleh ASEAN Graduate Business and Economics Programs (AGBEP) dan Global Leadership Forum (GLF) ini dirancang untuk memfasilitasi mahasiswa sarjana dan pascasarjana untuk mendapatkan pemahaman yang lebih besar mengenai ASEAN. Topik yang diangkat untuk mengawali IWEEK tahun ini adalah “ASEAN Business Environment”. IWEEK 2014 yang akan diselenggarakan mulai tanggal 25
37
EB News JULI 2014
Agustus hingga 30 Agustus 2014 ini memiliki serangkaian agenda yang padat, salah satu diantaranya adalah Lecture Series. Pada kegiatan tersebut, sesi perkuliahan akan dibawakan oleh profesor-profesor dari berbagai universitas di ASEAN dan juga dosendosen FEB UGM. Tentunya peserta akan mendapatkan ilmu baru dari berbagai perspektif akademik mengenai lingkungan bisnis di ASEAN dari acara ini. CEO Talk yang dijadwalkan pada hari kedua akan menambah pengalaman baru bagi peserta IWEEK 2014 untuk belajar langsung dari CEO di Indonesia. Tak kalah menarik, makan malam di kompleks Candi Prambanan memberikan nuansa baru bagi peserta. Sembari santap malam, peserta IWEEK 2014 dapat menikmati pemandangan
eksotik suasana Candi Prambanan di malam hari. Selanjutnya, company visit akan menjadi agenda pada hari ketiga dan rangkaian IWEEK 2014 akan ditutup dengan farewell party. Pendaftaran peserta IWEEK 2014 dapat dilakukan online dengan mengisi formulir di laman http://feb.ugm. ac.id/iweek/registration.html dengan batas akhir pendaftaran 30 Juni 2014. Program ini terbuka bagi mahasiswa program sarjana dan pascasarjana UGM, mahasiswa dari universitas partner FEB UGM, dan juga mahasiwa dari universitas lain. Ingin mengambil peran untuk membantu ASEAN sebagai sebuah komunitas ekonomi tunggal pada tahun 2015? Segeralah bergabung dalam IWEEK 2014! [Ai]
Taste the coffee and enjoy the view of Yogyakarta Enak Banget!
8th floor Pertamina Tower FEB UGM @enakbanget_EB EB News JULI 2014 38
FACILITIES
Banking Corner Hadir Melengkapi Corner di FEB
L
antai 4 Gedung Pertamina Tower kembali terhiasi dengan adanya Banking Corner. Pada hari Jumat (6/6) secara resmi Banking Corner diresmikan. Corner baru ini merupakan salah satu bantuan dari bank BCA dalam menunjang pengembangan pendidikan di UGM. Selain memberikan bantuan Banking Corner di FEB UGM, BCA juga memberikan bantuan berupa renovasi ruang musik Pusat Kebudayaan Koesnadi Harjasoemantri (PKKH) UGM. Komitmen BCA dalam pendidikan dengan memberikan =bantuan kepada UGM ini tidak terlepas dari program yang diusungnya, yaitu Bakti BCA. Peresmian dan penyerahan bantuan secara simbolis dilaksanakan di Auditotium Djarum, Pertamina Tower lantai 6 FEB UGM. Hadir dalam peresmian tersebut, yaitu Cyrillius Harinowo (Komisaris Independen BCA), Inge Setiawati (Sekretaris Perusahaan BCA), Pratikno (Rektor UGM), dan Wihana Kirana Jaya (Dekan FEB UGM), Ida Rochani Ida (Direktur PKKH UGM), Sapto Rochmadi (Head of CSR BCA), dan Sabar Purnomo (Kepala BCA KCU Yogyakarta). Dibangunnya Banking Corner diharapkan mampu menunjang aktivitas penelitian dosen ataupun mahasiswa dan proses pembelajaran 39
EB News JULI 2014
di FEB UGM. Banking Corner dapat menjadi sebuah sarana laboratorium perbankan atau mini bank. Jika ada dosen maupun mahasiswa yang sedang melakukan penelitian dapat terbantu dengan sarana yang ada di banking corner, misalnya database data, fasilitas pengolahan data, dan staf pengajar. “Kami memang dalam kesempatan ini baru memberikan bantuan berupa sarana bangunan Banking Corner di Pertamina Tower saja, tetapi dalam waktu dekat kami juga akan melengkapinya dengan staf pengajar” tukas Cyrillius Harinowo. Hal tersebut dikarenakan bantuan sarana saja akan kurang optimal dalam menunjang mahasiswa dalam mempelajari tentang perbankan. Dengan adanya staf pengajar ini, diharapkan mahasiswa dapat bersinergi dan mengoptimalkan fasilitas. Bantuan BCA untuk menunjang pendidikan ini bukanlah kali yang pertama. Pada tahun 2012, BCA memberikan bantuan serupa kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unviersitas Brawijaya. Selain itu BCA juga memberikan bantuan berupa beasiswa bakti BCA kepada mahasiswa terbaik yang berada di 16 perguruan tinggi di Indonesia, termasuk UGM. Melengkapi pemberian bantuan beasiswa tersebut, pada Jumat (23/5) BCA juga menggelar
seminar untuk mempersiapkan para mahasiswa penerima beasiswa Bakti BCA untuk memasuki dunia kerja di Student Center Kampus, Universitas Airlangga. “FEB UGM sangat berterimakasih atas bantuan Banking Corner ini karena akan sangat menunjang sarana di FEB UGM terlebih setelah meraih akreditasi dari The Association To Advance Collegiate Schools of Business (AACSB)” ujar Wihana Kirana Jaya. FEB UGM menjadi satu-satunya fakultas ekonomika dan bisnis di Indonesia yang meraih akreditasi AACSB International dan ketujuh di ASEAN. Dampaknya adalah FEB UGM akan memiliki kontribusi intelektual yang lebih besar kepada masyarakat dunia karena sudah memenuhi global competitiveness standard. Entitas Bisnis Internasional akan mempertimbangkan betul lulusan FEB karena memiliki kualitas standar internasional. Prestasi ini tentu sangat membanggakan, sekaligus memberi tantangan kepada FEB. Standar kualitas internasional tersebut harus dipertahankan, salah satunya research culture. Banking corner ini diharapkan dapat menjadi penunjang munculnya berbagai penelitian berkualitas dengan publikasi internasional. [Ibe]
EB News JULI 2014
40
41
EB News JULI 2014