Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
FAKTOR KRITIS KESUKSESAN ANTARA KONTRAKTOR DAN OWNER PADA PROYEK PAKUWON CITY SURABAYA Surya Agung Wibawa, I Putu Artama Wiguna Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Tekologi Sepuluh Nopember Jl Cokroaminoto 12A, Surabaya, 60264, Indonesia Email :
[email protected] ABSTRAK Dengan banyaknya pembangunan dan proyek konstruksi yang berkembang di Pakuwon City, tidak menutup kemungkinan dalam sebuah proyek konstruksi sering terjadi perselisihan antara owner, konsultan, kontraktor dan subkontraktor. Biasanya yang sering terjadi adalah antara kontraktor dan owner, dimana pihak yang satu tidak saling mendukung atau saling menyalahkan. Untuk mencapai kesuksesan dalam sebuah proyek konstruksi, sangat penting memperhatikan faktor sukses dalam kemitraan antara kontraktor dan owner. Dari hasil studi literatur terdapat 7 faktor sukses kemitraan yang akan dibahas yaitu faktor sumber daya yang cukup, dukungan dari manajemen puncak, saling percaya, komitmen jangka panjang, komunikasi yang efektif, koordinasi yang efisien dan resolusi konflik yang produktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan kontraktor terhadap owner mengenai faktor kritis kesuksesan kemitraan. Metode penelitian untuk mencapai tujuan tersebut maka dilakukan penyebaran kuisioner pada perusahaan kontraktor yang bekerja pada proyek Pakuwon City Surabaya. Hasil kuesioner ini dianalisis dengan menggunakan analisis mean dan standart deviasi. Hasil yang diharapkan adalah untuk mengetahui sukses faktor dominan yang mempengaruhi kesuksesan antara kontraktor dan owner. Kata kunci : Faktor Kritis Kesuksesan, mean, standart deviasi
PENDAHULUAN Latar Belakang Dengan banyaknya pembangunan dan proyek konstruksi yang berkembang di Pakuwon City, tidak menutup kemungkinan dalam sebuah proyek konstruksi sering terjadi perselisihan antara owner, konsultan, kontraktor dan subkontraktor. Biasanya yang sering terjadi adalah antara kontraktor dan owner, dimana pihak yang satu tidak saling mendukung atau saling menyalahkan. Setiap pihak menganggap dirinya lebih baik atau lebih penting. Dengan kata lain, tidak ada teamwork antara semua pihak yang berpartisipasi dalam sebuah proyek. Perumusan Masalah Apa yang menjadi faktor kritis kesuksesan antara kontraktor dan owner pada proyek pengembangan pemukiman kota mandiri di Pakuwon City Surabaya? Tujuan Penulisan Mengetahui faktor kritis kesuksesan antara kontraktor dan owner pada proyek pengembangan pemukiman kota mandiri di Pakuwon City Surabaya dan hubungan di antara faktor sukses tersebut. ISBN : 978-602-97491-5-1 B-3-1
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
METODOLOGI PENELITIAN Definisi Konsep Kemitraan adalah suatu komitmen jangka panjang antara dua atau lebih organisasi untuk kepentingan menuju keberhasilan sasaran dari bisnisnya. Pertimbangan yang paling utama dalam bermitra adalah untuk mencapai keuntungan timbal balik antara mitra kerja dan untuk mencapai sasaran bisnis. Kontraktor adalah perusahaan yang membuat kontrak dengan pemilik proyek (owner) yang bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan beberapa elemen dan input yang merupakan bagian proses konstruksi dan menyelesaikan suatu proyek. Instrument Penelitian Merupakan proses pemberian kode kepada instrument penelitian. Pengkodean dilakukan berdasarkan kuesioner, yakni Variabel Faktor Kritis Kesuksesan Antara Kontraktor dan Owner (Seperti pada Lampiran Kuesioner). Cara Pengukuran Variabel Untuk faktor kritis kesuksesan kontraktor terhadap owner menggunakan skala pengukuran : 1 = Sangat tidak setuju 2 = Tidak setuju 3 = Cukup setuju 4 = Setuju 5 = Sangat setuju Jenis Data Penelitian ini menggunakan analisa data dengan metoda deskriptif, jadi jenis penelitian yang dilakukan adalah: 1. Data Sekunder Pengumpulan data dengan jalan mempelajari literatur- literatur yang di dapat dari buku- buku maupun jurnal- jurnal yang berhubungan dengan materi yang diteliti. 2. Data Primer Melakukan penyebaran kuesioner kepada pihak- pihak yang terlibat langsung dengan materi yang diteliti, dalam hal ini adalah para kontraktor yang bekerja sama dalam proyek Pakuwon City Surabaya. Serta mengevaluasi dan menganalisa dari Success Factor dari proyek Pakuwon City Surabaya. Sukses faktor apa saja yang dikategorikan sebagai Critical Success Factors, sehingga faktor tersebut selayaknya mendapatkan perhatian lebih besar dalam rangka pencapaian kesuksesan suatu proyek. Analisis Data Untuk menganalisa data digunakan Analisa Mean dan Standart Deviasi. Dimana Analisa tersebut digunakan untuk menghitung Faktor Kritis Kesuksesan Antara Kontraktor dan Owner Pada Proyek Pakuwon City Surabaya. Analisa faktor menghasilkan deskripsi data yang terdiri dari mean (rata- rata) yang merupakan point inti dan standart deviasi (simpangan baku) yang berarti ukuran penyebaran data. Sehingga di dapatkan urutan faktor yang penting dan berpengaruh dalam faktor kritis kesuksesan antara kontraktor dan owner pada proyek pakuwon city Surabaya.
ISBN : 978-602-97491-5-1 B-3-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
a. Analisa Deskriptif Analisa ini digunakan untuk memberikan gambaran umum karakteristik responden. Analisa ini digunakan menghitung hasil kuesioner Faktor sukses kemitraan antara owner dan kontraktor. Analisa ini menggunakan program Microsoft Excel, yang termasuk dalam analisa ini adalah: Analisa mean Sx
x=
n di mana : x = Rata- rata pendapat responden Sx = Jumlah pendapat responden n = Banyaknya responden b. Standart Deviasi Si = √ ((1/(n-1)) x (Nilai Bobot-Xi)2 Dimana n = Jumlah responden i = Nilai dari 1 hingga n X = Rata- rata pendapat responden HASIL DAN DISKUSI Analisis Mean Analisa mean digunakan untuk mendapatkan urutan faktor yang penting dan berpengaruh dalam faktor kritis hubungan kemitraan antara kontraktor dan owner pada Proyek Pakuwon City Surabaya. Dari Lampiran Tabel di bawah ini yang merupakan urutan variabel yang mempunyai nilai mean terbesar yang tentunya mempunyai score penilaian variabel terbesar, yaitu: NO 1 2 3 4 5
FAKTOR KRITIS KESUKSESAN ANTARA KONTRAKTOR DAN OWNER PADA PROYEK PAKUWON CITY SURABAYA Perencanaan keuangan yang kooperatif antara mitra kerja yang dapat memperlancar jalannya pekerjaan proyek Penyusunan perkiraan biaya proyek agar tidak over budget Pengalaman yang dimiliki kontraktor Pengetahuan untuk mendapatkan kualitas yang disepakati Pengarahan mitra kerja terhadap tujuan jangka panjang
Mean 4.34 4.28 4.26 4.24 4.24
Nilai mean pada data ini mempunyai nilai mean maksimum adalah 5 dan nilai mean terendah adalah 0. Standart Deviasi Walaupun sebuah kumpulan data akan berpusat pada suatu nilai rata- rata akan tetapi masih dijumpai adanya data di atas rata- rata dan di bawah rata- rata, hal ini dijelaskan oleh simpangan baku atau standart deviasi. Simpangan baku ini dapat dilihat pengertiannya yaitu apabila semakin kecil nilai simpangan baku maka simpangan kondisi data adalah relatif homogen, demikian pula sebaliknya apabila nilai simpangan baku semakin besar maka data yang ada relatif heterogen. Dari Lampiran Tabel di bawah ini, yaitu:
ISBN : 978-602-97491-5-1 B-3-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
NO
FAKTOR KRITIS KESUKSESAN ANTARA KONTRAKTOR DAN OWNER PADA PROYEK PAKUWON CITY SURABAYA
SD
1
Penyusunan jadwal yang kooperatif
0.64
2 3 4 5
Pengetahuan untuk mendapatkan kualitas yang disepakati Pemantauan pekerjaan agar tidak terjadi tumpang tindih Pemecahan konflik dengan cara meningkatkan interaksi Saling membantu dalam membuat keputusan dan pemecahan masalah
0.66 0.67 0.68 0.71
Dapat dilihat pada pengurutan standart deviasi, data relatif mempunyai selisih antar data yang kecil, ini berarti data yang ada mempunyai fluktuasi yang rendah sehingga data tersebut cenderung homogen. Metode Reduksi Variabel Variabel yang akan dimasukkan dalam analisis selanjutnya dapat dilihat pada grafik mean vs standart deviasi, grafik tersebut dibagi 4 (Zona 1 sampai zona 4). Dimana pengurutan zona terbaik dilihat berlawanan arah jam yaitu dari zona 1, 2, 3 & 4 berdasarkan pengurutan nilai terbesar mean dan nilai terkecil dari standart deviasi. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Mean VS Standart Deviasi
SD 1.20
3
2
1.00 0.80 0.60
Mean VS Standart Deviasi
0.40 0.20
4
1
3.60
3.80
4.00
4.20
4.40
Mean
Dari Grafik di atas dapat dilihat data mean dan standart deviasi terlihat homogen. Sumbu X menunjukan besarnya nilai mean dan sumbu Y menunjukan besarnya nilai standart deviasi. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan faktor kritis kesuksesan dalam hubungan kemitraan antara kontraktor dan owner, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Perencanaan keuangan yang kooperatif antara mitra kerja yang dapat memperlancar jalannya pekerjaan proyek, dengan nilai mean terbesar sebesar 4.34. 2. Penyusunan jadwal yang kooperatif, dengan nilai standart deviasi terkecil yaitu sebesar 0,64. Sehingga dalam kesuksesan dalam hubungan kemitraan antara kontraktor dan owner seperti terlihat pada 2 hal tersebut. ISBN : 978-602-97491-5-1 B-3-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
DAFTAR PUSTAKA Albert P.C, Chan. (2004). Managing Success Through Partnering, Construction Project Management : Critical Issues and Challenges Into The Next Millenium. Jakarta. Austen, A.D; Neale, R.H. (1994). Manajemen Proyek Konstruksi. Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta. Black et al. (2000). An Analysis of Success Factors and Benefit of Partnering in Construction. International Journal of Project Management. Vol. 18, pp. 423-434. Chan, A.P.C; Chan, D.W.M. (2004). Exploring Critical Success Factors for Partnering in Construction Projects, Construction Engineering and Management, Journal of Management in Engineering. Vol. 130. No. 2, pp. 188. Cheng, Eddie W.L; Love, P.E.D. (2000). Establishment of Critical Success Factors for Construction Partnering, Journal of Management in Engineering, Vol. 5, No.7, pp.45-57. Irayani; dan Yunita. (2001). Analisa Studi Tentang Kemitraan Antara Pengembang dan Kontraktor Pada Proyek Perumahan di Surabaya dan Sidoarjo, Surabaya : Skripsi Universitas Kristen Petra Surabaya. Lazar, F.D. (2000). Project Partnering : Improving the Likehood of Win/ Win Outcomes. ASCE Journal of Management in Engineering. Vol. 16, No. 2 pp. 71-83. Lendra; (2004). Tingkat Kepercayaan Dalam Hubungan Kemitraan Antara Kontraktor dan Subkontraktor di Surabaya, Surabaya : Thesis Magister Teknik Sipil Universitas Kristen Petra Surabaya. Ludlow, B; and Panton F. (1994). Effective Communication. Jakarta : Erlangga. Moekijat. (1993). Perencanaan Tenaga Kerja. Bandung : Pionir Jaya. Nedo. (1991). Contracting Without Conflict. London : National Economic Development Office. Smith, N.J. (1995). Engineering Project Management. Oxford : Blackwell Science Ltd. Soeharto, I. (1996). Manajemen Proyek. Jakarta : Erlangga. Wiryodiningrat, P. (1995). Iso 9000 : Hubungan Kerja Kontraktor. Jakarta. Clements, J.P and Gido, J. (2006). Effective Project Management. Canada : Nelson Education, Ltd Adi, I. (2011). Analisa Faktor Penyebab Kegagalan Proyek Konstruksi Studi Wijaya Karya (Persero), Surabaya : Skripsi MMT-ITS.
ISBN : 978-602-97491-5-1 B-3-5
Kasus PT.