UNIVERSITAS INDONESIA
FAKTOR-FAKTOR INTERNAL KONTRAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA BIAYA PADA PROYEK GEDUNG BERTINGKAT
SKRIPSI
MAHISHA MOHAMAD RENO 0706266393
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM SARJANA DEPOK DESEMBER 2011
Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
1080/FT.01/SKRIP/03/2012
UNIVERSITAS INDONESIA
FAKTOR-FAKTOR INTERNAL KONTRAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA BIAYA PADA PROYEK GEDUNG BERTINGKAT
SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik
MAHISHA MOHAMAD RENO 0706266393
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL KEKHUSUSAN MANAJEMEN KONSTRUKSI DEPOK DESEMBER 2011
Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
UNIVERSITAS INDONESIA
THE INTERNAL FACTORS OF CONTRACTOR WHICH AFFECTING COST PERFORMANCE IN HIGHRISE BUILDING PROJECT
UNDERGRADUATED THESIS Proposed as a requirement to get bachelor degree
MAHISHA MOHAMAD RENO 0706266393
ENGINEERING FACULTY CIVIL ENGINEERING PROGRAM DEPOK DECEMBER 2011
Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Skripsi ini adalah hasil karya sendiri dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan benar
Nama
: Mahisha Mohamad Reno
NPM
: 0706266393
Tanda Tangan
:
Tanggal
: 27 Desember 2011
ii
Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini diajukan oleh Nama NPM Program Studi Judul Skripsi
: : : : :
Mahisha Mohamad Reno 0706266393 Teknik Sipil Faktor-Faktor Internal Kontraktor Yang Berpengaruh Terhadap Kinerja Biaya Pada Proyek Gedung Bertingkat
Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
DEWAN PENGUJI
Pembimbing I
: Prof. Dr. Ir. Yusuf Latief, MT
(
)
Pembimbing II
: Ir. Asiyanto, MBA, IPM
(
)
Penguji
I
: Juanto Sitorus, Ssi, MT, CPM, PMP
(
)
Penguji
II
: M. Ali Berawi, M.Eng.Sc. Ph.D
(
)
Ditetapkan di : Depok, Jawa Barat Tanggal
: 27 Desember 2011
iii
Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke Allah SWT, karena atas berkat, rahmar dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini sendiri bertujuan dalam rangka memenuhi syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknik. Saya menyadari bahwa, sangatlah sulit bagi saya menyelesaikan skripsi ini, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Banyak sekali bantuan yang saya peroleh sehingga saya dapat tetap berusaha dan termotivasi untuk dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu saya mengucapkan terimakasih kepada: (1) Bapak Dr. Ir. Yusuf Latief, MT selaku dosen pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktunya setiap minggu untuk memberi pengarahan, diskusi, dan bimbingan serta persetujuan sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik. (2) Bapak Asiyanto selaku dosen pembimbing II yang juga telah memberikan waktunya untuk memberi pengarahan dan memberikan koreksi pada bab – bab yang telah saya susun
(3) Orang tua saya yang telah memberikan dukungan, doa, dan bantuan materi yang sangat berarti bagi saya. Skripsi ini saya dedikasikan untuk kedua orang tua saya. (4) Dinda dan Havie selaku kakak dan adik saya yang juga senantiasa memberikan doa, dan dukungan semangat (5) Teman teman seperjuangan skripsi Preta, Mario, Rekto, Ryan, Unge, Adisy, Stacia, Fia, Desi, Ardo dan teman seperjuangan Mankon lainnya yang selalu bersama-sama melakukan bimbingan (6) Teman-teman Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan yang telah lulus sebelum saya seperti Marsha, Abi, Krisna, Dapot, Rizky, Andrew, Dimas, Try, dll. (7) Amreta Nandini yang selalu memberikan semangat dukungan moriil dalam mengerjakan skripsi ini. (8) Serta semua pihak yang terlibat langsung ataupun tidak langsung yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini
iv
Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
Semoga pihak yang disebutkan diatas mendapatkan balasan jasa yang berlipat ganda atas kebaikan hati dalam membantu saya, semoga skripsi ini bermanfaat dn memperoleh berkah-Nya. Saya juga menyadari bahwa hasil skripsi ini memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu diharapkan kritik maupun sarannya.
Jakarta, 27 Desember 2011
Penulis
v
Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama NPM Program Studi Departemen Fakultas Jenis Karya
: Mahisha Mohamad Reno : 0706266393 : Teknik Sipil : Teknik Sipil : Teknik : Skripsi
demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Indonesia Hak Bebas Noneksklusif (Non-ecclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :
FAKTOR-FAKTOR INTERNAL KONTRAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA BIAYA PADA PROYEK GEDUNG BERTINGKAT beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia/ formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, Dibuat di : Depok Pada tanggal : 27 Desember 2011 Yang menyatakan
(Mahisha Mohamad Reno)
vi
Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
ABSTRAK Nama Program Studi Judul Skripsi
: Mahisha Mohamad Reno : Teknik Sipil : Faktor-Faktor Internal Yang Berpengaruh Terhadap Kinerja Biaya Pada Proyek Gedung Bertingkat
Kesuksesan perusahaan dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu internal, external dan market-force. Faktor internal ini, mempunyai pengaruh sebesar 42% terhadap kesuksesan perusahaan. Kinerja biaya proyek termasuk kedalam tolak ukur kesuksesan kontraktor, apabila kinerja biaya baik, dapat bertahan di persaingan dunia konstruksi di Indonesia yang semakin ketat karena globalisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi permasalahan faktor internal yang berhubungan erat dengan kinerja biaya proyek dan bagaimana solusi terhadap permasalahan faktor internal tersebut. Hasil analisa penelitian ini menunjukkan permasalahan internal pada penelitian ini berkorelasi dengan kinerja biaya proyek dan dikelompokkan menjadi 7 kelompok faktor, yaitu faktor Manajemen Proyek, Manajemen site, Organisasi, Sumber Daya Manusia, Perencanaan Keuangan, Pengendalian Keuangan, dan Budaya Perusahaan. Kata Kunci : Faktor internal, Cost-Overrun, kinerja biaya
ABSTRACT
Name Study Program Title
: Mahisha Mohamad Reno : Civil Engineering : The Internal Factors Of Contractor Which Affecting Cost Performance in Highrise Building Projects
There are three factor which affect company’s success, which is internal, external and market-force. Internal factor affect the company’s success 42 %. Cost performances are include to measurement of company’s performance, contractor who have good cost performance, can survive in competitive which much tighter because of globalization on Indonesia. The purpose of this research are to identify the internal factors problem which affecting the project cost performance. The research result shows the internal problems from this research have a correlation to project’s cost performance, which categorize to 7 factor category, there are project management, site management, organization, human resource development, cost planning, cost management skill factor, system and procedural, human resource development, and cost management. Kata Kunci : Internal Factor, Cost-Overrun, Cost Performance,
viii Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................................................i HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................iv KATA PENGANTAR.............................................................................................v PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR......................vii ABSTRAK............................................................................................................viii DAFTAR ISI............................................................................................................x DAFTAR TABEL.................................................................................................xiii DAFTAR GAMBAR............................................................................................xiv DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................xv 1. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1 1.2 Perumusan Masalah .................................................................................. 2 1.2.1 Deskripsi Masalah ......................................................................... 2 1.2.2 Signifikansi Masalah ..................................................................... 3 1.2.3 Rumusan Masalah ......................................................................... 4 1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................... 4 1.4 Batasan Masalah ....................................................................................... 4 1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................... 5 1.6 Keaslian Penelitian ................................................................................... 5 2. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 7 2.1 Pendahuluan ............................................................................................. 7 2.2 Proses Kegiatan Perusahaan Jasa Konstruksi (Kontraktor) ........................ 7 2.3 Faktor-Faktor Internal Perusahaan & Permasalahannya .......................... 11 2.3.1 Manajemen ................................................................................. 12 2.3.2 Organisasi ................................................................................... 15 2.3.3 Sumber Daya Manusia ................................................................ 18 2.3.4 Keuangan .................................................................................... 19 2.3.5 Budaya Perusahaan ..................................................................... 21 2.4 Kinerja Biaya Proyek.............................................................................. 23 2.4.1 Total Cost Management (TCM)................................................... 26 2.5 Kerangka Pemikiran ............................................................................... 29 3. METODE PENELITIAN ............................................................................ 31 3.1 Pendahuluan ........................................................................................... 31 3.2 Pemilihan Metode Penelitian .................................................................. 31 3.3 Proses Penelitian .................................................................................... 31 3.3.1 Identifikasi Variabel Penelitian ................................................... 32 3.3.2 Instrumen Penelitian.................................................................... 34 3.3.3 Pengumpulan Data. ..................................................................... 35 3.3.4 Metode Analisa Data ................................................................... 36
ix Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
4. PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA................................................. 39 4.1 Pendahuluan ........................................................................................... 39 4.2 Pengumpulan Data ................................................................................. 39 4.2.1 Pengumpulan Data Tahap 1 ......................................................... 39 4.2.2 Pengumpulan Data Tahap 2 ......................................................... 44 4.2.3 Pengumpulan Data Tahap 3 ......................................................... 64 4.3 Analisa Data ........................................................................................... 68 4.3.1 Analisa Deskriptif ....................................................................... 68 4.3.2 Analisa Korelasi Non-Parametrik ................................................ 73 4.3.3 Analisa Faktor ............................................................................. 77 5. TEMUAN DAN PEMBAHASAN................................................................ 92 5.1 Pendahuluan ........................................................................................... 92 5.2 Temuan .................................................................................................. 92 5.2.1 Tahap Verifikasi, Klarifikasi, dan Validasi Variabel .................... 92 5.2.2 Analisa Deskriptif ....................................................................... 95 5.2.3 Analisa Korelasi Non-Parametrik ................................................ 95 5.2.4 Analisa Faktor ............................................................................. 97 5.3 Pembahasan............................................................................................ 99 5.3.1 Pembahasan verifikasi, klarifikasi, dan validasi variabel.............. 99 Sumber: Hasil Olahan ........................................................................... 100 5.3.2 Pembahasan Analisa Deskriptif ................................................. 101 5.3.3 Pembahasan Analisa Korelasi dan Analisa Faktor ..................... 102 5.3.4 Pembahasan Variabel Hasil Penelitian. ...................................... 105 6. KESIMPULAN & SARAN ........................................................................ 109 6.1 Pendahuluan ......................................................................................... 109 6.2 Kesimpulan .......................................................................................... 109 6.3 Saran .................................................................................................... 113 DAFTAR REFERENSI.....................................................................................114
x Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Strategi Penelitian untuk Berbagai Situasi.......................................... 31 Tabel 3. 2 Variabel bebas penelitian ................................................................... 33 Tabel 4. 1 Persyaratan Pakar yang dijadikan Responden .................................... 40 Tabel 4. 2 Tabulasi Kuesioner tahap pertama ..................................................... 40 Tabel 4. 3 Hasil Validasi Pakar (Variabel yang berubah kalimat) ....................... 41 Tabel 4. 4 Hasil Validasi Pakar (Variabel Tambahan) ........................................ 42 Tabel 4. 5 Hasil Validasi Pakar (Gabungan) ....................................................... 42 Tabel 4. 6 Gambaran umum Responden kuesioner Tahap II ............................... 45 Tabel 4. 7 Kelompok Pengalaman Kerja dari Responden ................................... 46 Tabel 4. 8 Hasil Uji Kelompok Pengalaman Kerja ............................................. 48 Tabel 4. 9 Kelompok Pendidikan dari Responden .............................................. 49 Tabel 4. 10 Hasil Uji Kelompok Pendidikan ...................................................... 51 Tabel 4. 11 Kelompok Jabatan dari Responden .................................................. 54 Tabel 4. 12 Hasil Uji Kelompok Pendidikan ...................................................... 56 Tabel 4. 13 Tabulasi Data penelitian .................................................................. 58 Tabel 4. 14 Output Uji Realibilitas ..................................................................... 60 Tabel 4. 15 Reliability Statistics ......................................................................... 60 Tabel 4. 16 Tabel Cronbach’s Alpha .................................................................. 61 Tabel 4. 17 Tabel R............................................................................................ 62 Tabel 4. 18 Tabel Item Total Statistics ............................................................... 62 Tabel 4. 19 Profil Pakar yang dijadikan Responden............................................ 65 Tabel 4. 21 Hasil Validasi Pakar Tahap 3 (Penamaan) ....................................... 66 Tabel 4. 21 (Sambungan) ................................................................................... 67 Tabel 4. 22 Hasil Analisa Deskriptif untuk Variabel Y ....................................... 68 Tabel 4. 23 Hasil Analisa Deskriptif untuk Variabel X ....................................... 69 Tabel 4. 24 Rekapitulasi mean, median dan modus ............................................ 70 Tabel 4. 26 uji normalitas................................................................................... 72 Tabel 4. 27 Koefisien Korelasi antara variabel X dengan Y ............................... 74 Tabel 4. 28 Variabel yang signifikan .................................................................. 76 Tabel 4. 30 Total Variance Explained faktor manajemen.................................... 78 Tabel 4. 31 Rotated Component Matrixa faktor Manajemen ............................... 79 Tabel 4. 32 Pembagian Faktor Manajemen......................................................... 80 Tabel 4. 33 KMO and Bartlett's Test Faktor Organisasi...................................... 81 Tabel 4. 34 Total Variance Explained faktor organisasi...................................... 81 Tabel 4. 35 Component Matrixa Faktor Organisasi ............................................. 83 Tabel 4. 36 Pembagian Faktor Organisasi .......................................................... 83 Tabel 4. 37 Tabel KMO and Bartlett's Test SDM ............................................... 84 Tabel 4. 38 Total Variance Explained SDM ....................................................... 84 Tabel 4. 39 Component Matrixa SDM ............................................................... 85 Tabel 4. 40 Pembagian Faktor SDM .................................................................. 86 Tabel 4. 41 KMO and Bartlett's Test Faktor Keuangan....................................... 86 Tabel 4. 42 Total Variance Explained Faktor Keuangan ..................................... 87 Tabel 4. 43 Rotated Component Matrixa Faktor Keuangan ................................ 88 Tabel 4. 44 Pembagian Faktor Keuangan ........................................................... 89 Tabel 4. 45 KMO and Bartlett's Test Faktor Budaya Perusahaan ........................ 89
xi Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
Tabel 4. 46 Total Variance Explained Faktor Budaya Perusahaan ...................... 90 Tabel 4. 47 Component Matrixa Faktor Budaya Perusahaan............................... 91 Tabel 4. 48 Pembagian Faktor Budaya ............................................................... 91 Tabel 5. 1 Variabel yang Mengalami Perbaikan ................................................. 93 Tabel 5. 2 Hasil Validasi Pakar (Variabel Tambahan) ........................................ 94 Tabel 5. 3 Variabel X yang signifikan korelasi dengan variabel Y ...................... 96 Tabel 5. 4 Pembagian Faktor Variabel Berdasarkan Hasil Analisa Faktor........... 97 Tabel 5. 5 Variabel X yang mengalami perbaikan dari pakar .............................. 99 Tabel 5. 6 Variabel X yang mengalami perbaikan dari pakar ............................ 100 Tabel 5. 7 Skala Penilaian Untuk Variabel Y (terikat) ...................................... 101 Tabel 5. 8 Skala Penilaian Untuk Variabel X (bebas) ....................................... 102 Tabel 5. 9 Tabel Penamaan Kelompok Hasil Analisa Faktor ............................ 103 Tabel 6.1 Tabel variabel yang berkorelasi sangat kuat dengan kinerja biaya proyek................................................................................................. 109
xii Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Bagan Struktur Gedung Bertingkat ................................................ 10 Gambar 2. 2 Detil Bagan Struktur Gedung Bertingkat ........................................ 11 Gambar 2. 3 Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi Dan Kinerja Organisasi ............................................................................................. 16 Gambar 2. 4 Kerangka Pemikiran ...................................................................... 30 Gambar 3. 1 Diagram Alir Penelitian ................................................................. 32 Gambar 4. 1 Pengalaman Kerja Responden ........................................................ 48 Gambar 4. 2 Pendidikan Responden ................................................................... 51 Gambar 4. 3 Jabatan Responden......................................................................... 56 Gambar 4. 4 Grafik Mean .................................................................................. 71 Gambar 4. 5 Grafik median ................................................................................ 71 Gambar 4. 6 Grafik Modus ................................................................................ 71 Gambar 4. 7 Nilai Eigen pada Faktor Manajemen .............................................. 78 Gambar 4. 8 Nilai Eigen pada Faktor Organisasi ................................................ 82 Gambar 4. 9 Nilai Eigen pada Faktor SDM ........................................................ 85 Gambar 4. 10 Nilai Eigen pada Faktor Keuangan ............................................... 87
xiii Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Validasi Pakar Tahap 1..................................................................L1-1 Lampiran 2 Kuesioner Tahap 2.........................................................................L2-1 Lampiran 3 Validasi Pakar Tahap 3..................................................................L3-1 Lampiran 4 Risalah Sidang................................................................................L4-1
xiv Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Pasar jasa konstruksi di Indonesia sangat dipengaruhi oleh daya beli
masyarakat dan pemerintah, yang memiliki pengaruh dengan perkembangan makro ekonomi di indonesia. Persaingan yang semakin ketat membuat pasar di Indonesia terbatasi. Sehingga kondisi pasar konstruksi di Indonesia terbuka secara global. Globalisasi perekonomian dunia yang meningkat membuka terbukanya kerjasama dan kesempatan untuk investor asing dalam berpartisipasi dalam berbagai bidang usaha di Indonesia. Dunia konstruksi yang semakin berkembang di Indonesia juga terkena imbas dari globalisasi perekonomian dunia ini, sehingga tingkat persaingan antara kontraktor, baik swasta, BUMN, dan kontraktor asing menjadi sangat tinggi. Persaingan antar kontraktor ini didominasi oleh kontraktor yang merupakan perusahaan kontraktor besar. Ukuran perusahaan jasa konstruksi dapat terpengaruh secara potensial oleh struktur biayanya, dan dapat mempengaruhi hubungan antara kinerja dan mengadaptasi mode persaingan biaya dasar (Serdar kale dan David arditi 2002) Agar dapat menghadapi persaingan pasar bebas tersebut, maka diperlukan identifikasi permasalahan yang dapat terjadi pada perusahaan jasa konstruksi, sehingga dapat dilakukan langkah-langkah antisipatif dengan berbagai macam perbaikan untuk meningkatkan kualitas kinerja perusahaan. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi dan menjadi penentu kesuksesan perusahaan jasa konstruksi (kontraktor), faktor-faktor tersebut yaitu faktor internal, faktor eksternal dan market force (wideman and mayer 1992). Faktor internal perusahaan jasa konstruksi (kontraktor) merupakan salah satu faktor yang sangat penting dan mempunyai pengaruh sebesar 42% terhadap kesuksesan perusahaan tersebut (Teng, 2002). Pengaruh faktor internal terhadap kesuksesan suatu perusahaan khususnya perusahaan jasa konstruksi didominasi oleh faktor Manajemen, Organisasi, Sumber daya manusia, Keuangan, Budaya perusahaan (Venegas & Alarcon, 1997). Faktor internal perusahaan kontraktor tersebut harus dapat dikelola dan ditingkatkan oleh kontraktor itu sendiri. Untuk dapat mengelola faktor-faktor tersebut bukanlah hal yang mudah terlebih hampir
1 Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
2
selalu terjadi banyak perubahan dalam hal pelaksanaan proyek. Oleh karena itu diperlukan banyak keahlian dalam mengelola proyek. Di sebagian besar negara berkembang, peningkatan kapasitas dan kapabilitas konstruksi termasuk meningkatkan efisiensi biaya, waktu, dan kualitas pekerjaan konstruksi ini merupakan faktor yang sangat penting. Berdasarkan hal tersebut maka dengan melakukan peningkatan faktor internal perusahaan konstruksi, maka akan dapat meningkatkan kinerja biaya proyek menjadi lebih baik. Mengukur kinerja dari proyek konstruksi jika dilihat dari sukses atau tidak memang terlihat simpel, tetapi sebenarnya merupakan proses yang kompleks. Proyek konstruksi modern bahkan yang ada pada ukuran sedang, secara umum sifatnya beragam dan melibatkan partisipan yang terdiri dari designer, kontraktor, subkontraktor, spesialis, manajer konstruksi dan konsultan. Kesuksesan untuk salah satu partisipan mungkin kegagalan untuk partisipan lainnya, tergantung dari sudut pandang antara partisipan antara satu sama lain melihat hasil akhirnya. Kinerja biaya proyek konstruksi di berbagai negara berkembang merupakan masalah kritis. Ditemukan kebanyakan, proyek konstruksi mengalami cost overrun. Sebagai contoh proyek konstruksi di Malaysia mengalami cost overrun karena dua penyebab utama, estimasi biaya proyek yang buruk dan quentity surveyor yang meremehkan biaya proyek (A.S. Ali).
1.2
Perumusan Masalah
1.2.1 Deskripsi Masalah Pada penelitian ini, yang akan dilakukan peneliti adalah mencari faktor internal perusahaan jasa konstruksi apa saja yang mempengaruhi kinerja biaya proyek. Dengan mengetahui faktor internal yang mempengaruhi kinerja biaya proyek, dapat diketahui langkah-langkah antisipatif dengan melakukan berbagai macam perbaikan pada perusahaan jasa konstruksi guna dapat meningkatkan kualitas kinerja biaya pada proyek. Permasalahan faktor internal tersebut dikelompokkan menjadi beberapa faktor, antara lain :
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
3
a. Manajemen, contohnya permasalahan seperti pemimpin yang menolak inovasi, penerapan safety manajemen yang buruk, tidak tepatnya mengatur strategi perusahaan, dan lain-lain. b. Organisasi, contoh permasalahannya seperti sistem komunikasi yang kurang efektif, sistem prosedur dan birokrasi yang berbelit-belit, dan lain-lain. c. Sumber daya manusia, contohnya permasalahan seperti rendahnya standar etika, rendahnya produktivitas, minimnya pengetahuan dan kemampuan teknik SDM, dan lain-lain. d. Keuangan, contoh permasalahannya seperti buruknya arus kas perusahaan, sistem akutansi yang kurang mendukung, kontrol anggaran yang kurang baik, dan lain-lain. e. Budaya Perusahaan, contoh permasalahannya kurangnya budaya kerjasama dan saling menghargai, kurangnya budaya perusahaan dalam memberikan apresiasi terhadap prestasi pekerja, kurangnya budaya menghargai waktu, dan lain-lain. Faktor internal perusahaan kontraktor merupakan salah satu faktor yang sangat penting dan mempunyai pengaruh sebesar 42% terhadap kesuksesan perusahaan (Teng, 2002). Faktor internal perusahaan kontraktor tersebut harus dapat dikelola dan ditingkatkan oleh kontraktor itu sendiri. Untuk dapat mengelola faktor-faktor tersebut bukanlah hal yang mudah terlebih hampir selalu terjadi banyak perubahan dalam hal pelaksanaan proyek. Oleh karena itu diperlukan banyak keahlian dalam mengelola proyek.
1.2.2 Signifikansi Masalah Dari salah satu penelitian yang sangat komprehensif tentang cost overrun pada global construction (Flyvbjerg, 2002), terdapat penemuan, ditemukan 9 dari 10 proyek mengalami cost overrun; overrun 50-100 % umum terjadi, overrun banyak terjadi pada 20 negara dan 5 benua ditemukan pada penelitian ini, dan data overrun secara konstan tersedia datanya telah selama 70 tahun. Dari sekian banyak kasus cost overrun yang dijabarkan pada penelitian tersebut, maka perlu identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi buruknya
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
4
kinerja biaya, karena kemungkinan terjadinya cost overrun pada suatu proyek sangat tinggi menurut statistik pada penelitian tersebut. Apabila masalah faktor internal perusahaan kontraktor tersebut yang mempengaruhi kinerja biaya tidak diatasi, maka kualitas dari kinerja biaya dapat menurun, menyebabkan terjadinya cost overrun, yang tentu saja menyebabkan kerugian untuk kontraktor.
1.2.3 Rumusan Masalah Berikut adalah beberapa pertanyaan yang akan dikaji dalam penelitian ini: -
Faktor internal pada perusahaan jasa konstruksi apa yang dominan, yang mempengaruhi kinerja biaya proyek?
-
Mengetahui tindakan solusi apa saja yang dilakukan apabila telah terjadi terhadap faktor internal yang dominan terhadap kinerja biaya proyek?
1.3
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja permasalahan-
permasalahan dari faktor internal kontraktor yang dapat mempengaruhi kinerja biaya proyek, dan mencari solusi dari permasalahan-permasalahan dari faktor internal tersebut.
1.4
Batasan Masalah
Batasan-batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : -
Penelitian dilakukan pada kontraktor yang telah mengerjakan proyek bangunan tinggi.
-
Penelitian dan pengambilan data dilakukan di daerah JABODETABEK.
-
Penelitian menggunakan sudut pandang kontraktor. Hal-hal yang akan diamati dalam penelitian ini adalah hanya mengenai
permasalahan-permasalahan yang terdapat pada faktor internal kontraktor yang berpengaruh terhadap kinerja biaya proyek
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
5
1.5
Manfaat Penelitian Diharapkan dalam penelitian ini dapat memberikan beberapa manfaat dan
kontribusi, antara lain : -
Dapat mengetahui banyak hal tentang permasalahan-permasalahan yang terdapat pada faktor internal kontraktor.
-
Dapat memberikan masukan kepada pihak kontraktor dalam mengetahui permasalahan-permasalahan yang terdapat pada faktor internal kontraktor yang harus diperbaiki guna dapat meningkatkan kinerja waktu proyek.
-
Diharapkan dapat dikembangkan sebagai bahan penelitian mengenai faktor internal perusahaan jasa konstruksi dalam hal ini kontraktor yang lebih lanjut.
1.6
Keaslian Penelitian Beberapa penelitian yang relevan yang terkait dengan pengaruh
subkontraktor terhadap proses pelaksanaan proyek:
-
Nama
: Muharam Noor ( Skripsi Ui, 2006/2007 )
Judul
: Faktor-Faktor Internal yang Berpengaruh Dalam Perusahaan Jasa
Konsultan Arsitektur Terhadap Peningkatan Kinerja Waktu dan Mutu Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor- faktor internal
pada
sebuah
perusahaan
jasa
konsultan
arsitektur
yang
mempengaruhi kinerja waktu dan kinerja mutu proyek.
-
Nama
: Arief Dwi Ananto ( Tesis UI, 2006 )
Judul
: Faktor Internal Terhadap Profitabel Perusahaan Jasa Konstruksi
(Kontraktor) di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada faktor internal perusahaan serta menganalisis pengaruh permasalahan tersebut terhadap kinerja profitability perusahaan jasa konstruksi.
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
6
-
Nama
: Tri Handini Susiwi ( Tesis Ui, 2006 )
Judul
: Pengaruh Faktor Market Forces Terhadap Kinerja Daya Saing
(Competitiveness) Pada Perusahaan Jasa Konstruksi (Kontraktor) Di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi permasalahan apa saja pada market forces perusahaan yang dapat menurunkan daya saing (Competitiveness) perusahaan jasa konstruksi serta untuk mengetahui seberapa besar pengaruh permasalahan market force tersebut terhadap kinerja daya saing (competitiveness) perusahaan jasa konstruksi di Indonesia.
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Pendahuluan Pada Bab I sebelumnya telah dijelaskan mengenai latar belakang
permasalahan, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, batasan permasalahan, serta manfaat & kontribusi pada penelitian ini. Untuk mendalami permasalahan yang akan diteliti, maka pada Bab II ini akan dijelaskan mengenai beberapa teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dijelaskan pada Bab I sebelumnya yaitu mengenai pengaruh faktor internal perusahaan jasa konstruksi dan Kinerja perusahaan jasa konstruksi dan kinerja biaya proyek.
2.2
Proses Kegiatan Perusahaan Jasa Konstruksi (Kontraktor) Tujuan suatu perusahaan adalah mempertahankan kelangsungan hidup,
melakukan pertumbuhan, serta meningkatkan profitabilitas. Perusahaan yang kompetitif diindikasikan dengan adanya sumber daya manusia yang mempunyai keterampilan dan kecakapan kerja yang baik dan inovatif, sehingga perusahaan tidak mengalami kesulitan dalam persaingan bebas. Selain itu harus juga mempertimbangkan kualitas kerja, memiliki kecepatan, menghasilkan produk yang efisien serta memperhatikan kepuasan pelanggan (Kaplan & Norton, 1996). Tolak ukur kesuksesan perusahaan jasa konstruksi dapat dilihat dari kinerja perusahaan yang dihasilkannya, semakin tinggi kinerja perusahaan tersebut maka akan semakin sukses juga perusahaannya. Perusahaan yang tidak mampu bertahan hidup tidak akan mampu memberikan harapan kepada pihak-pihak yang berkepentingan (Triwidodo.B, et al 2003). Kata jasa konstruksi bermakna sangat luas, secara umumnya bidangbidang jasa konstruksi meliputi (Triwibowo, et al 2003) : -
Bidang perencanaan
-
Bidang pelaksanaan
-
Bidang pengawasan
-
Bidang pengelolaan lahan
-
Bidang pengembangan lahan
7 Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
8
Jasa konstruksi kontraktor sebagai pelaksana konstruksi didefinisikan sebagai penyedia jasa orang perseorangan atau badan usaha yang dinyatakan ahli, professional
dibidang
pelaksanaan
jasa
konstruksi,
yang
mampu
menyelenggarakan kegiatannya untuk mewujudkan suatu hasil perencanaan menjadi bentuk bangunan atau bentuk fisik lainnya dan terikat kontrak untuk menyelesaikan kontrak konstruksi (Triwidodo, B et al 2003). Kesuksesan perusahaan konstruksi dapat diselidiki dengan menyebutkan faktor-faktor yang menjadi kunci sukses dalam industri konstruksi. Faktor-fakor yang menjadi kunci sukses tersebut antara lain (Kale & Arditi, 2002), kualitas, produk atau jasa dan proses inovasi, dan waktu
2.3
Konstruksi Gedung Bertingkat Berbeda dengan bangunan lain, maka proyek gedung bertingkat memiliki
karakteristik yang spesifik, khususnya dalam teknologi pelaksanaannya. Sifat yang spesifik ini perlu diperhatikan dalam rangka penyusunan metode pelaksanaan. Beberapa hal yang spesifik antara lain sebagai berikut, -
Urutan pekerjaan Tiap bagian pekerjaan sangat terkait dengan bagian pekerjaan yang lain, sehingga perlu disusun urutan pelaksanaannya. Bila urutan kegiatan disusun tidak tepat, maka akan menimbulkan berbagai masalah pelaksanaan, yang dapat berdampak pada tidak tercapainya sasaran efisiensi dan efektivitas. Urutan kegiatan pelaksanaan ini pun juga dapat berubah sesuai dengan penemuan cara pelaksanaan yang baru.
-
Jenis Pekerjaan Bangunan gedung dikenal memiliki banyak jenis kegiatan dan memerlukan banyak jenis material dengan berbagai macam spesifikasi. Bahkan jenis material konstruksi pun ikut berkembang sesuai dengan penemuan-penemuan baru yang dihasilkan. Untuk dapat merinci jenis kegiatan pada bangunan gedung secara lengkap diperlukan kemampuan menyusun work breakdown structures.
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
9
-
Kegiatan Pengangkutan Vertikal Angkutan vertikal ini merupakan jantungnya kegiatan dari proyek gedung bertingkat dan sangat besar pengaruhnya terhadap kelancaran pelaksanaan. Oleh karena itu sistem angkutan vertikal ini harus direncanakan sebaikbaiknya, baik untuk angkutan tenaga kerja maupun angkutan material dan diperlukan juga penggunaan peralatan yang semakin canggih, seperti tower crane, climbing crane, passenger hoist dan lain sebagainya.
-
Keselamatan Kerja Banyak kegiatan pekerjaan yang rawan terhadap kecelakaan, baik disebabkan oleh manusia, alat, material, maupun disain dan metode yang tidak aman. Oleh karena itu safety plan sangat diperlukan, baik untuk menjaga keselamatan orang yang bekerja pada bangunan itu, dan orang yang mungkin berada di sekitar tempat bangunan. Begitu juga terhadap keamanan bangunan itu sendiri selama proses pelaksanaan
-
Keterbatasan Lokasi Pada umumnya letak lokasi proyek yang ada di tengah kota terbatas areal kerjanya. Sehingga diperlukan suatu perencanaan site (site plan) yang baik, untuk menamin kelancaran proses pelaksanaan pekerjaan. Perencanaan site plan ini harus dianggap penting karena akan berpengaruh pada kelancaran pelaksanaan, di mana meletakkan perkantoran, pergudangan, jalan kerja dan lain sebagainya. Dalam hal ini kita patut untuk meniru perencanaan tata letak mesin-mesin pada suatu pabrik, yang direncanakan dengan sempurna untuk memperoleh tingkat produktivitas yang maksimal
-
Air Tanah Khusunya untuk bangunan bertingkat yang memiliki ruang basement yang dalam, kondisi air tanah setempat akan cukup berpengaruh pada proses pelaksanaan. Dari beberapa kondisi yang spesifik diatas, maka proses pelaksanaan
gedung bertingkat tinggi, sangat perlu didahului dengan pekerjaan-pekerjaan persiapan untuk menjamin kelancaran dan keamanan proses tersebut. Pekerjaan persiapan tersebut, yang biasanya masuk dalam pos preliminaries, dimana
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
10
besarnya cukup berarti terhadap total biaya proyek. Untuk beberapa proyek besar, pos tersebut dapat mencapai lebih dari 10% dari total biaya. Bagan metode konstruksi untuk bangunan gedung dengan struktur beton, ditunjuk dengan gambar bagan 2.1 dan 2.2 dibawah,
Persiapan
Dewatering Metode konstruksi gedung bertingkat
Struktur Bawah
Struktur Atas
Finishing Gambar 2. 1 Bagan Struktur Gedung Bertingkat Sumber: Asiyanto, (2006)
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
11
Access Road
Access Road
Site Plan
Site Plan Persiapan
Persiapan Pengukuran
Pengukuran
Angkutan Vertikal
Angkutan Vertikal
Pondasi Dalam
Open Pumping Dewatering
Pre Drainage
Struktur Bawah
Cut Off
Galian Basement Struktur Basement Ground Beam
Kolom/Balok/ Slab
Bagian Luar Struktur atas
Shear/Core Wall
Finishing
Lift Clab
Bagian Dalam
Gambar 2. 2 Detil Bagan Struktur Gedung Bertingkat Sumber: Asiyanto (2006)
2.4
Faktor-Faktor Internal Perusahaan & Permasalahannya Agar dapat bertahan dalam dunia usaha, setiap perusahaan perlu
menyadari betapa pentingnya peranan dari faktor-faktor internal yang terdapat di dalam suatu perusahaan tersebut. Dalam hal ini harus disadari bahwa potensi internal yang terdapat dalam sebuah perusahaan adalah merupakan suatu asset yang tak ternilai harganya. Menurut Kaplan (2004), suatu proses internal di dalam
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
12
perusahaan bertujuan untuk mencapai 2 (dua) komponen inti dalam suatu strategi organisasi,
ke
2
(dua)
komponen
tersebut
adalah
menghasilkan
dan
menyampaikan proposisi nilai untuk pelanggan serta meningkatkan proses dan mengurangi biaya untuk komponen produktif dalam perspektif finansial. Perspektif internal tersebut dapat dikelompokkan menjadi beberapa proses, proses-proses tersebut antara lain : proses manajemen operasi, proses manajemen pelanggan, proses inovasi serta proses pengaturan dan social. Menurut Venegas dan Alarcon (1997) serta Teng (2002), bahwa faktor internal yang dapat berpengaruh terhadap kinerja suatu perusahaan khususnya perusahaan jasa konstruksi dapat dikelompokkan menjadi beberapa faktor. Faktorfaktor tersebut antara lain terdiri dari : a.
Manajemen
b.
Organisasi
c.
Sumber daya manusia
d.
Keuangan
e.
Budaya perusahaan
Untuk lebih jelasnya semua faktor-faktor ini akan dijelaskan satu persatu pada sub-sub bab berikutnya
2.4.1 Manajemen Manajemen adalah suatu proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan usaha-usaha anggota organisasi dan proses penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi yang telah ditetapkan (Stoner & Wankel, 1996). Sedangkan menurut (Terry, 1986), manajemen itu sendiri dapat diartikan sebagai suatu proses yang khas, yang
terdiri
pengorganisasian,
dari
tindakan-tindakan
pelaksanaan
dan
seperti
pengawasan
tindakan yang
perencanaan,
dilakukan
untuk
menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia serta sumber-sumber lainnya. Pendapat dari (Stoner & Wankel, 1986) serta (Terry, 1986) memiliki pengertian yang sama mengenai manajemen yaitu suatu proses merencanakan, mengorganisasikan,
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
13
melaksanakan, dan mengawasi sumber daya manusia serta sumber-sumber lain untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Berdasarkan dari pengertian manajemen yang telah dikemukakan di atas bahwa manajemen adalah suatu proses untuk memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Sumber daya manusia dan sumber daya yang lain yang diperlukan tersebut adalah merupakan unsur-unsur dari manajemen yang dikenal dengan 6 M, yaitu (Terry,1986) : -
Manusia (Men)
-
Bahan (Materials)
-
Mesin/peralatan (Machines)
-
Metode/cara kerja (Methods)
-
Uang (Money)
-
Pasar (Markets) Mendukung dari pendapat sebelumnya, manajemen menurut Venegas &
Alarcon (1997) merupakan pendorong kesuksesan suatu perusahaan yang mengacu kepada manajemen tim yang berpartisipasi di kantor pusat perusahaan, termasuk aspek-aspek seperti efisiensi manajemen di administrasi pusat
(20)
.
Apabila suatu perusahaan menjalankan terlalu banyak proyek dapat memperburuk efektivitas manajemen dan membuahkan kegagalan. Apabila manajemen tidak efektif, masalah kecil saja dapat menyebabkan korosi keuntungan yang didapat beberapa proyek yang jalan berjalan tersebut (Chuan CHEN, 2009). Permasalahan dalam hal lemahnya manajemen perusahaan ini merupakan salah satu faktor besar di balik kegagalan perusahaan (Teng, 2002). Masalah ini dapat membawa perusahaan pada keputusan bisnis yang buruk atau tidak tepat waktu,
buruknya
control keuangan dan permasalahan terkait
lainnya.,
Permasalahan pada manajemen yang dapat membuat kegagalan perusahaan antara lain (Teng, 2002) : -
Manajer
yang
tidak
berkompeten
terjadi
karena
perusahaan
telah
memperkerjakan orang yang salah, kurang berpengalaman atau tidak memiliki ketajaman naluri bisnis untuk menjalankan operasional perusahaan.
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
14
-
Keangkuhan timbul karena keberhasilan yang telah diraih perusahaan dan atau sengaja bersikap acuh atua menolak mengakui perubahan mencolok yang terjadi di lingkungan pasar dan persaingan
-
Menolak perubahan dapat disebabkan oleh kebiasaan yang menciptakan hambatan. Ide-ide baru atau cetusan kreativitas akan ditolak karena tidak bersifat konvensional dan radikal atau tidak layak.
-
Penyimpangan internal control terjadi dikarenakan sikap acuh manajemen terhadap internal kontrol atau lemahnya control dapat menyebabkan kerusakan yang serius yang pada umumnya bersifat keuangan.
-
Penundaan kegiatan perusahaan karena tidak adanya pimpinan yang dapat membuat keputusan bisnis yang penting, akibatknya kegiatan perusahaan dapat terhenti dalam keadaan tanpa aktifitas karena tidak satupun pimpinan yang mau membuat keputusan bisnis Berikut beberapa masalah faktor internal yang memiliki pengaruh ke
kinerja biaya yang digunakan sebagai variabel dalam penelitian ini, 2.4.2 Kesalahan Perencanaan Mengacu kepada penelitian Frimpong (2003), kesalahan perencanaan dan Terbatasnya pengalaman manajemen, menyebabkan gagalnya penggunaan teknis. Proses memproduksi sebuah produk menjadi lebih lambat dan menyebabkan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan proyeknya. Penelitian yang dilakukan oleh K.C. Iyer dan K. N. Jha, pada proyek kosntruksi di India juga menjadikan faktor tidak cukupnya atau buruknya formulasi awal proyek menjadi salah satu variabel penentu kinerja biaya pada proyek, dan memiliki pengaruh yang cukup tinggi. Pada penelitian cost overrun pada indsutri konstruksi di Pakistan yang dilakukan oleh Nida Azhar (2008), menunjukkan bahwa improper planning (Perencanaan yang salah) menjadi 10 faktor utama penyebab terjadinya cost overrun di industri konstruksi di Pakistan. 2.4.2.1 Manajemen Proyek yang Buruk Buruknya pengawasan lapangan dan manajemen, serta buruknya manajemen proyek memberi pengaruh ke masalah cost overrun pada manajemen
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
15
konstruksi. Buruknya manajemen di lapangan mencerminkan kelemahan dan tidak kompentennya kontraktor yang bersangkutan. Hanya mengandalkan sumber daya manusia yang cakap dan berpengalaman tidak cukup untuk manajemen di lapangan. (Long et al., 2008). 2.4.2.2 Teknologi Peralatan dan Metode Konstruksi yang Ketinggalan Zaman dan Tidak Sesuai Teknologi Peralatan dan Metode Konstruksi yang Ketinggalan Zaman dan Tidak Sesuai dapat menyebabkan proses konstruksi berjalan lebih lambat. Beberapa negara mencoba mempraktekkan inovasi teknologi dari negara lain, tapi gagal, karena kekurangan tenaga yang cakap untuk mengoperasikan teknologi tersebut. (Long et al., 2004a) 2.4.2.3 Project Manager yang Pengetahuannya kurang Pada penelitian yang dilakukan oleh K.C. Iyer dan K.N. Jha, (2005), Masalah faktor ini terdiri dari beberapa sub faktor yang mempengaruhi kinerja biaya proyek, yaitu : Ketidaktahuan Project Manager (PM) mengenai teknik perencanaan dan alat perencanaan yang tepat; Ketidaktegasan pengambilan keputusan sewaktu-waktu oleh PM; Kurangnya pemahaman PM mengenai prosedur pengoperasian; dan konflik diantara tim. faktor-faktor mengenai kurangnya pengetahuan PM ini dapat menyebabkan kesalahan dalam pengambilan keputusan, dan menjadikan proses konstruksi berjalan lambat dan menyebabkan cost overrun.
2.4.3 Organisasi Kinerja organisasi terhubung
secara independen dengan budaya
perusahaan (organisasi) dan kepemimpinan. Gaya kepemimpinan mempengaruhi budaya perusahaan/organisasi, dan budaya organisasi ini mempengaruhi kinerja organisasi. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini,
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
16
Gambar 2. 3 Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi Dan Kinerja Organisasi Sumber: Emmanuel Ogbonna dan Lloyd C. Haris
Dalam suatu organisasi perlu disusun dan diletakkan dasar-dasar pedoman dan petunjuk kegiatan, jalur pelaporan, pembagian tugas, dan tanggung jawab masing-masing kelompok dan pimpinan (Soeharto, 1995). Terdapat 3 (tiga) faktor penentu kesuksesan dalam mengelola suatu organisasi, yaitu : -
Mengatur Strategi perusahaan Dalam mengatur strategi perusahaan, pimpinan perusahaan harus mengetahui apa yang diinginkan, mengetahui apa yang dilakukan oleh pesaing, dan memberikan produk lebih baik dari pada produk lainnya.
-
Mengatur Sumber Daya Pemimpin perusahaan dididik dengan motivasi, kepemimpinan dan komunikasi sehingga mereka dapat lebih efektif dalam berhubungan dengan pegawai. Sebagai tambahan, perusahaan harus membuat program sumberdaya manusia seperti memperkaya pekerjaan, jam kerja fleksibel, manajemen yang efektif, biaya liburan, menentukan biaya hidup, dan partisipasi pegawai untuk dapat meningkatkan kualitas kehidupan kerja.
-
Mengatur Sistem Operasional Operasional yang efisien dapat dicapai pada tingkat administrative, control kualitas dan pelatihan dengan banyak keterampilan. Misi perusahaan jasa juga merupakan dasar dari suatu organisasi
perusahaan. Misi dari suatu organisasi mungkin dapat digambarkan sebagai pernyataan umum yang merumuskan tujuan inti atau falsafah dasar organisasi. Keuntungan utama menyatakan suatu misi adalah untuk membantu memberikan
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
17
pengertian yang jelas untuk apa sebenarnya organisasi itu ada kepada para pegawai. Permasalahan yang terdapat dalam organisasi perusahaan dapat menyebabkan kelemahan yang pada akhirnya menghambat kemajuan perusahaan. Berikut ini adalah berbagai macam permasalahan yang terdapat pada organisasi dari penelitian terdahulu yang memiliki pengaruh terhadap kinerja biaya, 2.4.3.1 Buruknya Manajemen Kontrak Ogunlana dan Olomolaiye (1989) menjelaskan banyak kontraktor pada negara berkembang telah mengadakan usaha konersial mereka sendiri. Mereka bagus dalam mengatur biaya karena mereka telah mengenal bisnis. Mereka membayar upah dengan rendah, memberikan penawaran yang rendah tetapi kemampuan merencanakan dan kooordinasi kontraknya juga rendah. Mereka tidak mengikuti persetujuan yang ditetapkan pada kontrak. Sehingga estimasi mereka melenceng jauh dari penawaran yang mereka berikan, sehingga dapat terjadi cost overrun dengan mudah. 2.4.3.2 Keberadaan Penyebab Spesifikasi Proyek yang Buruk dan Tidak Adanya Kerjasama Organisasi Pada penelitian yang dilakukan oleh K.C. Iyer dan K.N. Jha, (2005), kategori keberadaan atribut khusus proyek yang buruk dan tidak adanya kerja sama organisasi, dibagi menjadi kategori yang memiliki atribut khusus proyek, yaitu tidak cukupnya perumusan proyek pada fase perencanaan, keunikan aktivitas proyek yang membutuhkan pengetahuan teknis yang tinggi, serta penundaan pengambilan keputusan kunci dan kategori atribut tidak adanya kerjasama antara peserta proyek dalam bentuk konflik dan saling menyalahkan. faktor ini juga memiliki pengaruh secara tidak langsung kepada kinerja biaya proyek. 2.4.3.3 Buruknya Koordinasi Antara Partisipan Proyek Buruknya koordinasi antara tim disain dengan General Contractor dan buruknya koordinasi antara General Contractor dengan Sub Contractor. Masalah organisasi ini dijadikan variabel penelitian oleh Nida Azhar (2008) sebagai faktor yang berpengaruh kepada cost overrun pada idnustri konstruksi di Pakistan.
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
18
2.4.4 Sumber Daya Manusia Dalam 20 tahun terakhir, penelitian menunjukan strategi penggunaan manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu determinan terpenting dari kinerja organisasi. Sumber daya manusia merupakan elemen yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Kondisi umum saat ini menunjukan bahwa jasa konstruksi di Indonesia masih lemah dalam beberapa hal, antara lain adalah manajemen yang tidak efisien, keterbatasan dana dan teknologi serta kualitas SDM yang belum memadai (Suraji, 2003). Sedangkan menurut Dayatno (2003), kelemahan yang dimiliki atas sebagian besar kontraktor nasional sejak lama antara lain adalah kurangnya pemodalan, tingginya bunga pinjaman serta lemahnya sumber daya manusia. Pada saat ini sektor konstruksi mulai menyadari bahwa pentingnya pengelolaan sumber daya manusia untuk meningkatkan kinerja perusahaan, tetapi masih harus menghadapi banyak kesulitan dalam pelaksanaan manajemen dan pengembangan sumber daya manusia. Peningkatan kompetensi dalam perusahaan khususnya pada sumber daya manusia (SDM) merupakan elemen utama untuk mencapai kesuksesan perusahaan dan keterlibatan SDM dalam pengembangan dan pelaksanaan strategi bisnis akan menciptakan efektifitas organisasi dalam industri (Karami .A,
et al., 2004).
Permasalahan pada sumber daya manusia melibatkan sejumlah aspek, diantaranya (Teng, 2002) adalah : -
Sikap dan pola pikir negatif dari para pegawai yang sudah berakar kuat dalam perusahaan. Perilaku negative dapat menyebar dengan cepat dan muncul dalam berbagai bentuk seperti rendahnya moral, rendahnya produktifitas, dan tingginya perputaran karyawan
-
Tingginya perputaran karyawan yang berbiaya besar dan beralihnya karyawan-karyawan
penting
ke
perusahaan
pesaing
akan
semakin
menghambat kemampuan perusahaan untuk bersaing di pasar. Pada umunya penyebabnya
terletak
pada
ketidakmampuan
perusahaan
untuk
mengembangkan dan memotivasi karyawannya. -
Faktor-faktor lainnya meliputi buruknya program jaminan insentif bagi karyawan.
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
19
-
Buruknya kualitas karyawan juga dapat mengganggu operasional perusahaan. Hal ini dapat terlihat dari buruknya pelayanan terhadap konsumen, penurunan penjualan dan menipisnya pangsa pasar. Berikut masalah faktor SDM dari penelitian terdahulu yang memiliki
pengaruh terhadap kinerja biaya, 2.4.4.1 Buruknya Manajemen SDM, dan Penempatan Kerja Penelitian di India oleh K.C. Iyer, K.N. Jha (2005), menyebutkan faktor ini sebagai salah satu penyebab terjadinya cost overrun pada proyek-proyek di India. 2.4.4.2 Gaji yang Rendah Dikutip dari journal yang ditulis oleh Riley dan Clare-Brown (2001), Permasalahan Gaji yang rendah dapat menyebabkan motivasi karyawan menurun, sehingga produktivitasnya menjadi rendah juga. Produktivitas yang rendah ini dapat mempengaruhi kinerja biaya. 2.4.4.3 Keuangan Manajemen keuangan memegang kendali atas semua tindakan pada perusahaan yang sudah maju, dari hal ini sudah dapat diprediksi kerugian yang mungkin akan terjadi sehingga dapat diperlukan pengendalian untuk mengurangi kerugian tersebut bahkan menghasilkan keuangan (Trisnowardono, 1991). Fungsi dari manajemen keuangan dalam perusahaan harus merencanakan penggunaan anggaran dengan tepat, menjaga keseimbangan antara sumber dan penggunaan dana. Kekeliruan dalam penggunaan dana dapat berakibat kepada krisis atau kesulitan keuangan (Weston & Copeland, 1991). Kondisi keuangan sering dianggap ukuran tunggal terbaik dari posisi bersaing perusahaan dan daya tarik keseluruhan bagi investor. Menetapkan kekuatan keuangan organisasi dan kelemahan amat penting untuk merumuskan strategi secara efektof. Likuiditas, solvabilitas, modal kerja, profitabilitas, pemanfaatan harta, arus kas, dan modal dapat menghilangkan beberapa strategi sebagai alternative yang layak.
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
20
Menurut James Van Horne (1974), fungsi keuangan / akunting terdiri dari tiga keputusan : -
Keputusan invests, juga disebut anggaran modal, adalah alokasi dan realokasi modal dan sumber daya untuk proyek, produk, harta, divisi dari suatu organisasi.
-
Keputusan keuangan berkaitan dengan menentukan struktur modal terbaik untuk perusahaan dan termasuk meneliti berbagai metode yang dapat meningkatkan modal.
-
Keputusan dividen berkaitan dengan isu seperti presentase penghasilan yang dibayarkan kepada pemegang saham, stabilitas dividen yang dibayarkan dalam periode tertentu, dan pembelian kembali atau penerbitan saham Buruknya control pada keuangan dapat menyebabkan kerugian yang besar
bagi perusahaan. Menurut Teng (2002), perilaku negative pada control keuangan perusahaan meliputi : -
Arus kas yang buruk.
-
Sistem akuntansi tidak relevan / kurang mendukung.
-
Kontrol terhadap anggaran yang kurang baik.
-
Pembiayaan hutang yang berlebihan. Teknik keuangan yang inovatif untuk proyek konstruksi antara lain,
pemanfaatan dana pemerintah, sewa jangka panjang, partisipasi sektor ekuitas swasta dan kemitraan pemerintah dengan swasta. Semua itu dapat diterapkan untuk mendukung modal dan biaya operasional (Rye, 1999). Berikut masalah faktor Keuangan dari penelitian terdahulu yang memiliki pengaruh terhadap kinerja biaya, 2.4.4.4 Buruknya Estimasi Initial-Cost Peeters dan Madauss (2008) menyatakan bahwa faktor terbesar yang berkontribusi terhadap overruns dari budget adalah, tidak akuratnya estimasi biaya awal dari sebuah proyek. Karena masalah teknis bagaimana mengestimasi biaya proyek dan juga tidak cukupnya informasi proyek pada stage awal dari proyek.
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
21
2.4.4.5 Kurangnya Pengalaman pada Manajemen Finansial Chan dan Park (2005) menemukan bahwa hampir seluruh kontraktor pengalamannya kurang khususnya pada manajemen finansial. Distribusi dari biaya tidak terencana dengan baik, dapat menyebabkan lebihnya biaya dari yang direncanakan. 2.4.4.6 Dana yang tidak Cukup Long et al, (2008) menjelaskan bahwa delay dari proyek akan diikuti oleh bertambahnya biaya yang harus memenuhi beban biaya selama konstruksi. Owner tidak menyiapkan biaya tambahan untuk penambahan waktu kerja, karena tidak sesuai dengan persetujuan kontrak dengan kontraktor. 2.4.4.7 Buruknya Likuiditas untuk Menunjang Aktivitas Proyek Kas adalah hal terpenting dari sumber daya perusahaan konstruksi. Banyak perusahaan konstruksi yang gagal akibat dari buruknya likuiditas keuangan mereka untuk mensupport kegiatan proyek sehari-hari mereka, karena tidak memadai-nya manajemen dari sumber daya yang lain (Singh dan Lakanathan 1992; Navon 1994). 2.4.4.8 Buruknya Cost Control (Cash Flow) Sriprasert (2000) menyatakan dari penelitiannya bahwa, masalah cost overrun disebabkan oleh kurang efektifnya manajemen konstruksi dan buruknya faktor sistem kontrol biaya. Ashworth (1994) menyatakan salah satu persyaratan klien agar respek terhadap proyek konstruksi adalah ketepatan taksiran perkiraan biaya proyeknya.
2.4.5 Budaya Perusahaan Terdapat beberapa pengertian mengenai budaya. Menurut Trice & Beyer, budaya adalah fenomena kolektif yang meliputi tanggapan dari orang terhadap ketidakpastian dan kekacau-balauan yang tidak dapat dihindari oleh manusia. Budaya perusahaan dapat dikatakan juga sebagai kombinasi dari ide-ide, adat istiadat, praktek-praktek tradisional, nilai-nilai perusahaan, dan kebiasaan yang membantu mendefinisikan perilaku normal bagi setiap orang dalam melakukan pekerjaan pada suatu perusahaan. Tipe budaya perusahaan yang sesuai dengan
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
22
konteks lingkungan perusahaan adalah budaya perusahaan yang mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap performa bisnis (Syiyanto,1999). Sedangkan menurut (Riley & Clare-Brown, 2001). Kebudayaan adalah campuran aspirasi, sikap dan nilai-nilai yang dimiliki bersama-sama oleh karyawankaryawan. Pengertian budaya dari Syiyanto (1991) serta Riley & Clare-Brown (2001) memiliki kesamaan, yaitu kombinasi ide-ide, adat istiadat, sikap, nilai-nilai perusahaan, dan kebiasaan yang dimiliki bersama-sama oleh karyawan-karyawan yang melakukan pekerjaan disuatu perusahaan. Namun pendapat tersebut berbeda dengan Trice dan Beyer yang member pengertian budaya dengan lebih kontras, yaitu tanggapan dari orang terhadap ketidakpastian dan kekacau-balauan yang tidak dapat dihindari oleh manusia. Setiap kebudayaan memiliki 3 (tiga) aspek yang fundamental yaitu teknologi, sosiologi, dan ideologi. Teknologi menekankan pada alat, material, teknik, dan mesin. Asoek sosiologi termasuk hubungan antar manusia, sedangkan aspek ideology terdiri dari kepercayaan, ritual, seni, etika, agama, dan mitos (Leseem, 1990). Menurut Allarie & Firsirotu (1985), budaya menyediakan penjelasan bagi kesulitan yang tidak dapat diatasi yang sedang dihadapi perusahaan ketika berusaha untuk merubah arah strateginya. Tidak hanya budaya yang benar menjadi amat penting dan dasar bagi keadaan baik perusahaan, dinyatakan juga bahwa sukses atau gagal untuk melakukan reformasi tergantung pada kebijakan dan kemampuan untuk mengubah budaya perusahaan yang mengarahkan tepat waktu dan sesuai dengan perubahan strategi yang diperlukan. Budaya perusahaan sering dikaitkan dengan kondisi ideal bekerja bagi karyawan suatu perusahaan. Tidak jarang personil penting di suatu perusahaan keluar karena di sebabkan oleh ketidakcocokan budaya yang ada di suatu perusahaan. Berikut masalah faktor budaya perusahaan dari penelitian terdahulu yang memiliki pengaruh terhadap kinerja biaya, 2.4.5.1 Budaya Merendahkan Biaya Proyek Agar suatu proyek mendapatkan persetujuan, terdapat kasus beberapa pihak berunding merendahkan biaya proyek mereka, tanpa memikirkan spesifikasi
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
23
proyek yang seharusnya saat penawaran. Ini merupakan situasi yang serius yang terjadi di beberapa proyek (Nega, 2008). Rendahnya biaya proyek ini, hanya untuk agar dapat mendapat persetujuan proyek. Pada saat proyek telah berjalan, spesifikasi proyek yang memiliki harga yang direndahkan tidak realistis, dan terjadi perubahan harga item pekerjaan. Sehingga terjadi pembengkakan biaya proyek. 2.4.5.2 Minimnya Budaya Menghargai Waktu Penilitian yang dilakukan Irwin (1996), memaparkan bahwa minimnya budaya menghargai waktu mempengaruhi kinerja perusahaan, termasuk kinerja competitiveness. Kinerja biaya proyek berada di dalam kinerja competitiveness, maka itu, budaya menghargai waktu secara tidak langsung berpengaruh terhadap kinerja biaya proyek. 2.4.5.3 Kurangnya Penerapan Sistem Teknologi Informasi Craig dan Douglass (1996), menjelaskan bahwa masalah kurangnya penerapan sistem teknologi informasi perusahaan , menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi daya saing (Competitiveness) perusahaan tersebut. Jika masalah tersebut dikaitkan ke proyek, dapat mempengaruhi kinerja biaya proyek.
2.5
Kinerja Biaya Proyek Biaya merupakan pertimbangan utama pada siklus manajemen proyek dan
dapat dianggap sebagai parameter dari proyek yang paling penting untuk mengarahkan kepada kesuksesan sebuah proyek (Azhar et al., 2008 ) Sektor konstruksi berpengaruh terhadap hampir seluruh sektor bidang perekonomian, antara lain, jalan, bendungan, pekerjaan irigasi, perumahan, sekolah dan pekerjaan konstruksi lain yang merupakan landasan fisik untuk pengembangan dan peningkatan standar hidup. Di sebagian besar negara berkembang, peningkatan kapasitas dan kapabilitas konstruksi termasuk meningkatkan efisiensi biaya, waktu, dan kualitas pekerjaan konstruksi ini merupakan faktor yang sangat penting. Berdasarkan penelitian mengenai kinerja perusahaan jasa konstruksi yang dilakukan oleh Sudarto (2007), diketahui bahwa indikator kinerja perusahaan (key
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
24
performanvce indicators) pada industri konstruksi dapat dilihat dari empat indikator, yaitu indikator kinerja profitabilitas (profitability), indikator kinerja pertumbuhan (growth), indikator kinerja berkelanjutan (sustainability), dan indikator kinerja daya saing (competitiveness). Keempat indikator kinerjaa perusahaan tersebut memiliki sub indikator-indikator kinerja, yaitu : -
Indikator Kinerja profitability, mempunyai empat sub indikator kinerja, yaitu :
-
-
-
Rasio likuiditas
-
Rasio solvabilitas
-
Rasio profitabilitas
-
Rasio pertumbuhan.
Indikator Kinerja growth, mempunyai enam sub indikator kinerja, yaitu: -
Pertumbuhan profit
-
Peningkatan jumlah klien baru
-
Jumlah perolehan proyek
-
Peningkatan teknologi dan informasi
-
Peningkatan jumlah peralatan konstruksi
-
Peningkatan keahlian karyawan
Indikator Kinerja sustainability, mempunyai sembilan sub indikator kinerja, yaitu:
-
-
Hubungan kerja sama jangka pangjang dengan klien
-
Hubungan keerja sama jangka panjang dengan supplier
-
Pertumbuhan profit yang konsisten
-
Kepuasan klien
-
Tingkat kerugian yang rendah
-
Efisiensi biaya
-
Turnover karyawan
-
Jumlah kecelakaan kerja.
Indikator Kinerja competitiveness, mempunyai delapan sub indikator kinerja, yaitu: -
Penerapan teknologi
-
Inovasi
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
25
-
Kualitas
-
Waktu
-
Biaya
-
Produktivitas
-
Kompetensi SDM,
-
Market share.
Kinerja biaya merupakan salah satu dari delapan sub indikator kinerja dari kinerja perusahaan jasa konstruksi competitiveness. Biaya dalam industri konstruksi merupakan komponen yang sangat penting. Perusahaan jasa konstruksi yang bisa menyelesaikan proyeknya dengan biaya yang efisien dengan tetap memerhatikan mutu yang ada akan mempunai daya saing yang lebih tinggi dibanding perusahaan lain. Efisiensi biaya dapat berupa pengurangan biaya dalam aktivitas administrasi, operasional, dan produksi perusahaan jasa konstruksi. Subindikator
biaya
pada
kinerja
competitiveness
juga
mewakili
subindikator kualitas, waktu, dan kompetensi SDM. Dalam hal ini dapat dilihat bahwa biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dipengaruhi oleh kualitas produk yang dihasilkan, waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, serta tingginya tingkat kompetensi SDM yang dimiliki perusahaan. Waktu, biaya, target mutu dan kriteria kepuasan peserta proyek adalah kinerja proyek yang biasa diperhitungkan. Sebuah proyek dianggap sukses secara kesuluruhan jika proyeknya berhasil memenuhi spesifikasi kinerja teknis dan/atau memenuhi tugas spesifik, yang dilakukan, dan jika ada level kepuasan yang tinggi terhadap outcome proyek diantara semua peserta dalam tim proyek dan pemegang kunci. Indikator kinerja biaya merupakan salah satu yang digunakan sebagai golongan utama untuk memperhitungkan kinerja proyek untuk penyederhanaan. Memperhitungkan kinerja biaya suatu proyek dapat di ukur dengan cara sebagai berikut, Cost index =
Menurut Gido dan Clements (2003) Earned Value Analysis (EVA) dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja biaya dari berbagai tipe proyek. Cost
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
26
control, cost estimating dan cost budgeting adalah tiga proses biaya yang berinteraksi satu sama lain dan dengan scopes proyek konstruksi lainnya. Selain yang dijelaskan Gido dan Clements diatas, terdapat empat pengukuran biaya yang berhubungan dalam analisa kinerja biaya yang digunakan untuk analisa kinerja biaya proyek. Empat pengukuran biaya yang berhubungan tersebut adalah TBC (total budgeted cost), CBC (cumulative budgeted cost), CAC (cumulative actual cost) dan CEV (cumulative earned value) (A.S. Ali). Tapi pengukuran kinerja biaya proyek pada penelitian ini menggunakan rumus Cost index, yaitu membandingkan antara biaya sebenarnya dengan budget. Penelitian di Indian yang dilakukan oleh K.C. Iyer, K.N. Jha, menjelaskan faktor penentu kesuksesan kinerja biaya pada proyek antara lain (K.C. Iyer, K.N. Jha 2005) : -
Monitoring dan feedback yang efektif oleh Project Manajer dan tim member proyek
-
Kemampuan laporan dan koordinasi dari PM dengan manajemen yang baik
-
Atitut yang positif dari PM dan partisipan proyek
-
Kemampuan teknis Project Manager
2.5.1 Total Cost Management (TCM) TCM merupakan suatu cara untuk membawa keseluruhan gambaran proyek ke dalam fokus dan untuk memfasilitasi pendekatan yang proaktif bagi manajemen biaya. TCM adalah aplikasi yang efektif dan profesional dan keahlian teknis untuk merencanakan dan mengendalikan sumber daya, biaya dan profitability,
dan resiko. TCM menjadi dasar bagi manajemen biaya untuk
mengatur biaya sebelum terjadi penyimpangan.
2.5.1.1 Perencanaan sumber daya Perencanaan sumber daya merupakan hal yang sangat penting untuk mendukung masing-masing fase, perencanaan tersebut harus efektif dan secara jelas didefinisikan. Apabila perencanaan tidak efektif dan kurang jelas, sehingga terjadi keterlambatan, dapat mempengaruhi kebutuhan material dan sumber daya yang dibutuhkan kedepannya.
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
27
2.5.1.2 Estimasi biaya Estimasi
biaya
adalah
proses
perkiraan
yang
digunakan
untuk
memperkirakan predikisi ketidakpastian biaya aktual dan juga kualitas, biaya dan harga dari sumber dari sumber daya yang diperlukan baik untuk kegiatan investasi ataupun pelaksanaan suatu proyek. Tujuan estimasi biaya yaitu untuk meminimalkan ketidakpastian dengan menyesuaikan tingkat dan kualitas dari lingkup definisi. Hasil estimasi biaya pada umumya berupa biaya yang diharapkan dan probabilitas distribusi biaya. Sebagai proses prediksi diperlukan data historis biaya sehingga estimasi biaya dapat diterapkan. Estimasi biaya merupakan acuan dan alat bantu untuk penjadwalan dan pengendalian biaya proyek. Estimasi biaya jua merupakan landasan untuk cost budgeting dan merupakan salah satu bagian tujuan dari pengendalian biaya terutama untuk memaksimalkan kemungkinan hasil dari biaya aktual. Proses estimasi secara umum diterapkan pada tiap-tiap fase proyek atau selama daur hidup proyek. Estimasi biaya yang efektif tidak hanya ditentukan oleh anggaran yang realistis, tetapi juga harus memberikan informasi yang akurat bagi penjadwalan, pengawasan biaya, dan tingkat kemajuan pada pelaksanaan proyek. 2.5.1.3 Anggaran biaya (Cost Budgeting) Anggaran biaya merupakan sub proses dari estimasi biaya yang digunakan untuk mengalokasikan estimasi biaya sumber daya dalam suatu laporan biaya yang akan menjadi dasar bagi pengendalian biaya proyek. Penganggaran termasuk sub proses untuk alokasi estimasi biaya pada item-item proyek ke dalam cost account terhadap kinerja biaya yang akan diukur dan diperkirakan. Hasil dari anggaran biaya akan menjadi dasar bagi penilaian kinerja pengendalian proyek. Anggaran merupakan alat bantu manajemen yang disiapkan untuk menunjukkan dasar pengeluaran yang masih dapat diterima dan mengantisipasi pemasukan tiap bulan. Persiapan anggaran diawali dengan mempelajari kontrak yang terdiri dari syarat atau ketentuan – ketentuan, atau batasan-batasan seperti batasan waktu. Anggaran biaya ini merupakan dasar pengendalian biaya proyek juga.
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
28
2.5.1.4 Pengendalian Biaya Proyek Ada tiga variabel penting yang harus dikendalikan selama proses pelaksanaan suatu proyek, yaitu : -
Biaya Pelaksanaan Proyek
-
Mutu Proyek
-
Waktu Pelaksanaan Proyek Ketiga variabel tersebut saling terkait satu dengan lainnya dan terakhir
bermuara ke biaya. Artinya, mutu dan waktu pelaksanaan beresiko terhadap meningkatnya biaya proyek, bila tidak dikendalikan dengan baik. Pengendalian biaya yang efektif harus didasarkan kepada perencanaan biaya yang dapat dipertanggung jawabkan. Pengendalian biaya memiliki tiga langkah proses dari pengukuran pekerjaan terhadap target, mengevaluasi pekerjaan apa lagi yang akan dilakukan dan mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk mencapai target. Ketiga langkah ini adalah, pengukuran, evaluasi, dan tindakan koreksi. Dalam mengukur penyimpangan harus menentukan tiga dasar untuk budgeting dan actual cost dari kinerja jadwal. Adapun ketiga dasar tersebut sebagai berikut: -
Budget cost for work scheduled (BCWS), rencana pembiayaan pekerjaan atau paket pekerjaan yang telah dijadwalkan untuk dilaksanakan dalam suatu periode pelaksanaan proyek.
-
Budget cost for work performed (BCWP) aadalah penyelesaian pekerjaan atau paket pekerjaan yang dihitung menurut standar volume dan standar harga satuan.
-
Actual cost for work performed (ACWP) adlah pembiayaan nyata untuk menyelesaikan pekerjaan atau pekerjaan menurut standar volume dan harga yang nyata dalam periode pelaksanaan proyek.
Cost Variance (CV) dihitung sebagai berikut, CV = BCWP – ACWP, dimana jika CV bernilai negatif mengindikasi terjadinya Cost Overrun
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
29
Cost Performance Index (CPI) dihitung sebagai berikut, CPI = BCWP/ACWP, dimana jika CPI
2.6
Kerangka Pemikiran Berdasarkan kajian pustaka mengenai Faktor Internal Perusahaan Jasa
Konstruksi dan Kinerja biaya proyek. Kontraktor merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi. Sasaran pokok dari suatu proyek konstruksi adalah kinerja waktu, kinerja biaya, dan mutu. Pembenahan dalam peningkatan salah satu sasaran pokok proyek konstruksi dapat membantu kontraktor dalam persaingan, salah satu sasaran proyek tersebut yaitu kinerja biaya. Kesuksesan perusahaan jasa konstruksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti faktor internal, faktor eksternal, dan market force. Faktor internal merupakan salah satu Pada penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahanpermasalahan faktor internal pada perusahaan jasa konstruksi yang berpengaruh terhadap kinerja biaya proyek serta untuk mengetahui seberapa besar pengaruhnya permasalahan-permasalahan yang terdapat pada faktor internal perusahaan jasa konstruksi tersebut terhadap kinerja biaya proyek. Dari penjelasan yang didasarkan atas kajian pustaka tersebut, maka dapat digambarkan diagram kerangka
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
30
Faktor External Faktor Sukses
Kontraktor
Faktor Internal
Perusahaan
Market Force
Sasaran proyek Konstruksi
Kinerja Waktu Faktor Internal yang
Kinerja Biaya
Berpengaruh Terhadap Kinerja Biaya Proyek
Kinerja Mutu Gambar 2. 4 Kerangka Pemikiran Sumber : Hasil Olahan
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1
Pendahuluan Pada bab 3 akan dibahas mengenai penelitian yang diawali dengan
penjelasan kerangka pemikiran dan dilanjutkan dengan penjelasan mengenai pemilihan metode penelitian yang digunakan dalam menjawab pertanyaan dari penelitian ini, penjelas mengenai kerangka
metode penelitian,
metode
pengumpulan data, dan metode analisa. 3.2
Pemilihan Metode Penelitian Untuk
memilih instrumen penelitian, mempertimbangkan 3 hal, jenis
pertanyaan yang akan dilgunakan, kendala terhadap peristiwa yang diteliti dan fokus terhadap peristiwa yang sedang berjalan/baru diselesaikan.
Jenis-jenis
metode penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.: Tabel 3. 1 Strategi Penelitian untuk Berbagai Situasi Strategi Penelitian Eksperimen
Jenis Pertanyaan yang Digunakan
Fokus Terhadap Peristiwa yang Berjalan/Baru Diselesaikan
Ya
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya/Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Bagaimana Mengapa
Survey
Kendala Terhadap Peristiwa yang Diteliti
Siapa, Apa, Dimana Berapa banyak Berapa Besar
Analisis
Siapa, Apa, Dimana Berapa banyak Berapa banyak
Sejarah
Bagaimana Mengapa
Studi Kasus
Bagaimana Mengapa
Sumber : Diterjemahkan dari Yin (1994)
Mengacu pada strategi penelitian yang disarankan oleh Yin, research question pada penelitian ini dapat dijawab dengan pendekatan survey menggunakan kuesioner. 3.3
Proses Penelitian
31 Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
32
Gambar 3. 1 Diagram Alir Penelitian Sumber: http://www.scribd.com/doc/47802568/RESEARCH-PROCESS-IN-FLOW-CHART
3.3.1 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel awal merupakan hasil dari literatur yang berkaitan dengan masalah Faktor internal perusahaan dan kinerja biaya. Variabel-variabel tersebut yang kemudian akan dinyatakan kepada responden dalam bentuk kuesioner, mengingat metode penelitian yang dipilih adalah metode penelitian survei. Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 (dua) Variabel, yaitu: 1. Variabel bebas x (Independent variable) berupa permasalahan faktor internal perusahaan.
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
33
Tabel 3. 2 Variabel Bebas Penelitian Variabel
Masalah Internal Perusahaan dan Proyek pada kontraktor
Referensi
Manajemen X X
1 2
Salah perencanaan Manajemen proyek yang buruk Metode dan peralatan konstruksi yang Tidak sesuai atau kuno Ketidaktahuan Project Manager (PM) mengenai teknik perencanaan dan alat perencanaan yang tepat Kurangnya pemahaman PM mengenai prosedur pengoperasian
X
3
X
4
X
5
X
6
X
7
Konflik diantara anggota tim Ketidak tegasan dalam pengambilan keputusan sewaktuwaktu oleh PM
X
8
Organisasi Buruknya manajemen kontrak
X
9
X
10
Tidak cukupnya Perumusan proyek pada saat perencanaan Keunikan aktivitas proyek yang membutuhkan pengetahuan teknis yang tinggi
X
11
Penundaan pengambilan keputusan kunci
X
12
X
13
X
14
Kecondongan menyalahkan pihak lain Buruknya koordinasi antara tim disain dan General Contractor Buruknya koordinasi antara general contractor dengan subkon
A.S Ali (2010) A.S Ali (2010) A.S Ali (2010) K.C. Iyer, K.N. Jha (2005) K.C. Iyer, K.N. Jha (2005) K.C. Iyer, K.N. Jha (2005) K.C. Iyer, K.N. Jha (2005) A.S Ali (2010) K.C. Iyer, K.N. Jha (2005) K.C. Iyer, K.N. Jha (2005) K.C. Iyer, K.N. Jha (2005) K.C. Iyer, K.N. Jha (2005) Nida Azhar (2008) Nida Azhar (2008)
SDM X X
15 16
Buruknya manajemen SDM, dan penempatan pekerja Rendahnya Produktivitas
X
17
Gaji yang rendah
18 19 20 21
Keuangan Buruknya estimasi initial cost Kurangnya pengalaman pada manajemen finansial Dana tidak cukup Buruknya cost control (Cash Flow)
X X X X
K.C. Iyer, K.N. Jha (2005) Teng (2002) Riley & ClareBrown (2001) A.S Ali (2010) A.S Ali (2010) A.S Ali (2010) Teng (2002) Sriprasert (2000)
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
34
Tabel 3.2 (Sambungan) Variabel
Masalah Internal Perusahaan dan Proyek pada kontraktor
X
Kurangnya Likuiditas untuk menunjang aktivitas
22
Referensi Singh , Lakanathan (1992) Navon (1994)
Budaya Perusahaan X X
23 24
Memberikan penawaran biaya proyek yang direndahkan Minimnya budaya menghargai waktu
X
25
Kurangnya penerapan sistem teknologi informasi
X
26
Budaya Perusahaan yang menolak Inovasi dan Ide baru
A.S Ali (2010) Irwin (1996) Craig and Douglas (1996) Riley & ClareBrown (2001)
Sumber: Jurnal dan referensi yang tertera diatas
2. Variabel terikat (dependent variable) sebagai obyek pokok yang difokuskan berupa kinerja biaya proyek
3.3.2 Instrumen Penelitian 3.3.2.1 Skala Pengukuran Sekala pengukuran faktor internal di nilai dengan tingkat pengaruh per faktor dengan skala 1 – 5, dengan keterangan (K.C. Iyer, K.N. Jha, 2005) 1 = Berpengaruh merugikan terhadap biaya proyek 2 = Berpengaruh signifikan terhadap biaya proyek 3 = Berpengaruh sedikit terhadap biaya proyek 4 = Tidak berpengaruh terhadap biaya proyek 5 = Membantu penghematan biaya proyek 3.3.2.2 Validitas dan Reliabilitas -
Uji validitas dan reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas ini digunakan untuk mengetahui konsistensi suatu jawaban.Untuk pengujian reliabilitas digunakan metode Cronbach’s Alpha, dimana variabel penelitian dikatakan variabel bila nilai alpha lebih besar dari r kritis product momen. Pengujian validitas data dilakukan dengan alat bantu software SPSS dengan menggunakan angka r hasil Corrected Item Total Correlation melalui sub menu Scale pada pilihan Reliability Análisis. Kemudian syarat untuk menilai validitas dari suatu variabel adalah Jika Corrected Item-Total Correlation > r tabel, maka
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
35
variabel tersebut valid, Jika Corrected Item-Total Correlation < r tabel, maka variabel tersebut tidak valid
-
Uji normalitas
Uji normalitas ini dilakukan untuk dapat mengetahui persebaran dari data yang telah diisi oleh responden. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam suatu variabel penelitian yang akan digunakan pada penelitian tersebut. Pedoman pengambilan keputusan pada uji normalitas ini adalah sebagai berikut : a. Nilai signifikansi dari hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Sig > 0,05 maka data terdistribusi normal b. Nilai signifikansi dari hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Sig < 0,05 maka data terdistribusi tidak normal
3.3.3 Pengumpulan Data. Populasi target penelitian ini adalah seluruh Project Manager atau minimal Site Manager yang bekerja di kontraktor di JABODETABEK. Sampel penelitian adalah seluruh Project Manager atau minimal Site Manager yang bekerja di kontraktor di JABODETABEK yang pernah atau sedang menjalankan proyek yang mengalami cost overrun. Terdapat beberapa teknik pengumpulan data yang akan digunakan pada penelitian ini. Teknik pengumpulan data tersebut antara lain dilakukan dengan cara Sumer: Research Methodology in Strategy and Management, Volume 3 (Research Methodology in Strategy and Management) - Kuesioner Teknik pengumpulan data dengan cara menggunakan questionnaire ini dilakukan untuk memperoleh data primer yang disusun berdasarkan parameterparameter analisis yang dibutuhkan. Kuesioner ini nantinya akan diberikan kepada para responden-responden yang representatif. Para responden yang akan menjadi obyek penelitian nantinya adalah kontraktor-kontraktor yang sedang mengerjakan proyek bangunan gedung bertingkat yang berada di wilayah JABODETABEK.
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
36
- Wawancara Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara ini adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan tatap muka dan Tanya jawab secara langsung antara pengumpul data maupun peneliti kepada para narasumber atau sumber data. Pada penelitian ini narasumber yang akan diwawancarai adalah seseorang yang menjabat sebagai kepala proyek / manajer operasi lapangan / manajer teknik pada proyek bangunan gedung bertingkat. Para narasumber yang menduduki jabatan tersebut dianggap mengetahui dengan pasti kondisi faktor internal kontraktor tersebut sehingga para narasumber tersebut dapat menjawab pertanyaan yang akan diajukan secara obyektif.
- Metode dokumentasi atau studi kepustakaan Metode dokumentasi atau studi kepustakaan ini dilakukan untuk mendapatkan berbagai macam teori-teori, konsep-konsep, serta variabel-variabel yang berhubungan dengan penelitian ini. Teori-teori, konsep-konsep, serta variabelvariabel tersebut dapat diperoleh melaluli berbagai macam sumber seperti dari jurnal ilmiah, buku, majalah, dan penelitian sebelumnya
3.3.4 Metode Analisa Data Data yang terkumpul akan dianalisis dengan metode statistic parametrik atau non parametrik. Metode statistic parametric dilakukan jiak data memiliki distribusi normal, sedangkan metode statistic non-parametrik digunakan jika pengujian tidak tergantung dari pengasumsian tentang distribusi data tersebut. Menurut Bryman dan Camer (1997), data dengan kategori nominal dimana tidak diketahui apakah berdistribusi normal atau tidak, dapat dianalisis dengan menggunakan metode statistik non-parametrik.
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
37
Dalam penelitian ini akan dilakukan beberapa analisa data dengan tahapan sebagai berikut : a.
Analisa Non-Parametrik Metode statistic non-parametrik merupakan metode yang digunakan jika data yang ada tidak berdistribusi normal atau jumlah data sangat sedikir serta level data adalah nominal atau ordinal. Pada penelitian ini uji yang dilakukan adalah uji dua sampel yang tidak berhubungan dengan menggunakan metode non parametric yang dipakai adalah Mann-Whitney U Test, yang digunakan untuk mengetahi ada tidaknya perbedaan dari dua himpunan data yang berasal dari sampel yang independen. Sedangkan untuk menguji beberapa sampel yang tidak berhubungan dengan menggunakan metode non parametric yang dipakai adalah Kruskal-Wallis Test (Uji H), uji Kruskal-Wallis bertujuan untuk mengetahui apakah sampel-sampel yang di uji berasal dari populasi yang memiliki mean yang sama. (sumber: Statistik untuk teknik dan sains, harinaldi, 2005)
b.
Analisa Korelasi Analisa ini digunakan untuk mencari seberapa dekat hubungan antara variabel diperlukan suatu ukuran yang menyatakan “kekuatan” relasi dengan cara menghitung koefisien korelasi yang ada. Semakin besar nilai koefisien korelasi, maka akan semakin kuat juga hubungan antar variabelnya. (sumber: Statistik untuk teknik dan sains, harinaldi, 2005)
c.
Analisa Faktor Analisa faktor mencakup kovarian atau korelasi antara sekelompok variabel penelitian yang dijelaskan dalam jumlah yang lebih sedikit dari variabel yang diamati, variabel dalam jumlah yang lebih sedikit ini disebut sebagai latent variables atau common factors. Ada beberapa jenis analisa faktor, sedangkan dalam penelitian ini analisis faktor yang digunakan adalah principal component analysis, yang berfungsi mentransformasikan himpunan variable asli menjadi himpunan kombinasi linier yang lebih kecil berdasarkan
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
38
sebagian besar dari variabel asli. (sumber: a Handbook of statistical analyses using SPSS, Sabine Landau and Brian S. Everitt, 2003) Berikut tahapan pada analisa faktor yaitu : -
Pertama dilakukan uji KMO dan Bartlett test yang digunakan untuk menguji apakah sampel valid atau tidak. Standar KMO yaitu > 0,70 baik, > 0,60 sedang, > 0,50 adalah kurang, < 0,50 tidak dapat diterima.
-
Langkah berikutnya mereduksi faktor yang mempunyai nilai Eigen < 1
-
Selanjutnya mereduksi variabel yang mempunyai nilai loading faktor di bawah 0,5.
-
Varibel yang memiliki nilai loading faktor lebih dari 0,5 dikelompokkan kedalam komponen yang nilai loading faktornya yang terbesar untuk setiap variabel.
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
39
BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1
Pendahuluan Bab ini merupakan proses pengumpulan dan analisis data untuk
mendapatkan hasil sesuai dengan pertanyaan penelitian yang dirumuskan sebelumnya. Pengumpulan data dengan penyebaran kuesioner yang terdiri dari tahap pertama berupa validasi data primer yang ditemukan berdasarkan study literatur, pengumpulan tahap kedua dengan penyebaran kuesioner variabel yang telah divalidasi ke proyek-proyek dan kantor kontraktor yang menjadi responden. Hasil data kuesioner ini di analisa dengan analisa deskriptif dan analisa faktor. Setelah itu pengumpulan data tahap ketiga yaitu validasi ke pakar variabel data yang telah dianalisa.
4.2
Pengumpulan Data
4.2.1 Pengumpulan Data Tahap 1 Pengumpulan tahap pertama yaitu mencari data primer yang dijadikan variabel penelitian berdasarkan study literatur dari jurnal-jurnal dan penelitian sebelumnya yang ada. Data primer yang dijadikan variabel di validasi oleh pakar. Validasinya berupa apakah variabel penelitian yang akan dipakai disetujui atau tidak dan pemasukan dari pakar tersebut. 4.2.1.1 Pakar Pakar yang dijadikan responden untuk penelitian ini terdiri dari 3 orang untuk pengumpulan data tahap pertama dan 3 orang untuk pengumpulan data tahap ketiga. Pakar yang dipilih berdasarkan keahlian dan pengalaman pada proyek gedung bertingkat maupun infrastruktur. Pakar yang dijadikan responden harus memiliki syarat : Pendidikan
: minimal S1
Jabatan
: PM
Pengalaman
: > 20 Tahun
Melihat persyaratan tersebut maka pakar yang dijadikan responden sebagai berikut :
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
40
Tabel 4. 1 Persyaratan Pakar yang dijadikan Responden No. Pengalaman Pendidikan Jabatan 1 2
22 35
3
23
S1
PM
S1
Staff Ahli Pemasaran
S2
PM
Sumber: Hasil Olahan
4.2.1.2 Instrument Penelitian Berikut hasil tabulasi data penyebaran kuesioner tahap pertama (pengumpulan data tahap pertama) : Tabel 4. 2 Tabulasi Kuesioner tahap pertama Faktor Internal Perusahaan Salah perencanaan Manajemen proyek yang buruk Metode dan peralatan konstruksi yang Tidak sesuai atau kuno Ketidaktahuan Project Manager (PM) mengenai teknik perencanaan dan alat perencanaan yang tepat Kurangnya pemahaman PM mengenai prosedur pengoperasian Konflik diantara anggota tim Ketidak tegasan dalam pengambilan keputusan sewaktuwaktu oleh PM Organisasi Buruknya manajemen kontrak Tidak cukupnya Perumusan proyek pada saat perencanaan Keunikan aktivitas proyek yang membutuhkan pengetahuan teknis yang tinggi Penundaan pengambilan keputusan kunci Kecondongan menyalahkan pihak lain Buruknya koordinasi antara tim disain dan General Contractor Buruknya koordinasi antara general contractor dengan subkon SDM Buruknya manajemen SDM, dan penempatan pekerja Rendahnya Produktivitas Gaji yang rendah
Kode X1 X2 X3 X4
P1 setuju setuju setuju setuju
P2 setuju setuju setuju setuju
P3 setuju setuju setuju setuju
X5
setuju
setuju
setuju
X6 X7
setuju setuju
setuju setuju
setuju setuju
X8 X9 X10
setuju setuju setuju
setuju setuju setuju
setuju setuju setuju
X11 X12 X13
setuju setuju setuju
setuju setuju setuju
setuju setuju setuju
X14
setuju
setuju
setuju
X15 X16 X17
setuju setuju setuju
setuju setuju setuju
setuju setuju setuju
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
41
Tabel 4.2 (Sambungan) Faktor Internal Perusahaan Keuangan Buruknya estimasi initial cost Kurangnya pengalaman pada manajemen finansial Dana tidak cukup Buruknya cost control (cash flow) Kurangnya Likuiditas untuk menunjang aktivitas Budaya Perusahaan Memberikan penawaran biaya proyek yang direndahkan Minimnya budaya menghargai waktu Kurangnya penerapan sistem teknologi informasi Budaya Perusahaan yang menolak Inovasi dan Ide baru
Kode
P1
P2
P3
X18 X19 X20 X21 X22
setuju setuju setuju setuju setuju
setuju setuju setuju setuju setuju
setuju setuju setuju setuju setuju
X23 X24 X25 X26
setuju setuju setuju setuju
setuju setuju setuju setuju
setuju setuju setuju setuju
Sumber: Hasil Olahan Dari hasil tabulasi di atas, terliat bahwa ketiga pakar mayoritas telah setuju dengan variabel yang diajukan. Selain itu, terdapat beberapa variabel yang dikoreksi kalimatnya oleh pakar. Pakar juga memberikan rekomendasi variabel tambahan sebagai indikasi untuk penelitian ini. Berikut variabel yang mengalami koreksi kalimat dan penambahan rekomendasi variabel dari pakar; Tabel 4. 3 Hasil Validasi Pakar (Variabel yang berubah kalimat) VARIABEL YANG MENGALAMI PERBAIKAN KALIMAT
NO
VARIABEL (sebelum diperbaiki)
VARIABEL (sesudah diperbaiki)
X1
Salah perencanaan
Rencana kerja proyek yang tidak aplikatif
X2
Manajemen proyek yang buruk
X3 X4
Buruknya koordinasi dengan kantor pusat perusahaan Tidak adanya monitor dan review terhadap pelaksanaan proyek Tidak adanya pengendalian terhadap pelaksanaan proyek secara konsisten
X6
Metode dan peralatan konstruksi yang tidak sesuai atau kuno
Metode kerja yang tidak tepat (Kesalahan dalam menentukan metode)
X15
Buruknya manajemen SDM, dan penempatan pekerja
Penempatan SDM yang tidak tepat
X18
Buruknya estimasi initial cost
Buruknya estimasi direct construction cost
X30
Dana yang tidak cukup
Kesalahan perhitungan modal kerja
Sumber: Hasil Olahan
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
42
Tabel 4. 4 Hasil Validasi Pakar (Variabel Tambahan) PENAMBAHAN VARIABEL DARI PAKAR NO
VARIABEL Tidak melakukan rapat koordinasi periodik Internal/External Team manajemen proyek yang tidak kompeten Kesalahan melakukan survei lokasi Kesalahan melakukan survei material, tenaga kerja, alat dan sub-contractor Kesalahan dalam menyusun/merencanakan produktivitas alat dan tenaga kerja Buruknya koordinasi antara general contractor dengan owner Team Manajemen proyek yang tidak mematuhi job-desk dan wewenang yang berlaku Tidak adanya pelatihan spesifik terhadap SDM Tidak jelasnya sistem pembayaran supplier dan sub-con Sistem dan prosedur perusahaan yang tidak aplikatif
Sumber: Hasil Olahan
Berdasarkan hasil validasi dari pakar tersebut, variabel yang telah disetujui oleh ke-3 pakar digabungkan dengan variabel yang mengalami koreksi kalimat dan variabel rekomendasi dari pakar, yang selanjutnya akan digunakan untuk pengumpulan data tahap kedua. Hasil akhir variabel yang telah divalidasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini; Tabel 4. 5 Hasil Validasi Pakar (Gabungan) Faktor Internal Perusahaan Manajemen
Kode
X1 X2 Buruknya koordinasi dengan kantor pusat perusahaan X3 Tidak adanya monitor dan review terhadap pelaksanaan proyek Tidak adanya pengendalian terhadap pelaksanaan proyek secara konsisten X4 X5 Tidak melakukan rapat koordinasi periodik Internal/External Metode kerja yang tidak tepat (Kesalahan dalam menentukan X6
Rencana kerja proyek yang tidak aplikatif
metode)
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
43
Tabel 4.5 (Sambungan) Faktor Internal Perusahaan Manajemen Ketidaktahuan Project Manager (PM) mengenai teknik perencanaan dan alat perencanaan yang tepat Kurangnya pemahaman PM mengenai prosedur pengoperasian Konflik diantara anggota tim Ketidak tegasan dalam pengambilan keputusan sewaktu-waktu oleh PM Team manajemen proyek yang tidak kompeten Kesalahan melakukan survei lokasi Kesalahan melakukan survei material, tenaga kerja, alat dan sub-contractor Kesalahan dalam menyusun/merencanakan produktivitas alat dan tenaga kerja Organisasi Buruknya manajemen kontrak Tidak cukupnya Perumusan proyek pada saat perencanaan Keunikan aktivitas proyek yang membutuhkan pengetahuan teknis yang tinggi Penundaan pengambilan keputusan kunci Kecondongan menyalahkan pihak lain Buruknya koordinasi antara tim disain dan General Contractor Buruknya koordinasi antara general contractor dengan sub-contractor Buruknya koordinasi antara general contractor dengan owner
Kode X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14
X15 X16 X17 X18 X19 X20 X21 X22
SDM Rendahnya Produktivitas Gaji yang rendah Team Manajemen proyek yang tidak mematuhi job-desk dan wewenang yang berlaku Tidak adanya pelatihan spesifik terhadap SDM Penempatan SDM yang tidak tepat Keuangan Buruknya estimasi direct construction cost Kurangnya pengalaman pada manajemen financial Kesalahan perhitungan modal kerja Buruknya cost control (cash flow)
X23 X24 X25 X26 X27
Faktor Internal Perusahaan Kurangnya Likuiditas untuk menunjang aktivitas Tidak jelasnya sistem pembayaran supplier dan sub-con
X28 X29 X30 X31 Kode X32 X33
Budaya Perusahaan Memberikan penawaran biaya proyek yang direndahkan Minimnya budaya menghargai waktu
X34 X35
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
44
Tabel 4.5 (Sambungan) Faktor Internal Perusahaan Budaya Perusahaan Kurangnya penerapan sistem teknologi informasi Budaya Perusahaan yang menolak Inovasi dan Ide baru Sistem dan prosedur perusahaan yang tidak aplikatif
Kode X36 X37 X38
Sumber: hasil Olahan
4.2.2 Pengumpulan Data Tahap 2 Pengumpulan tahap kedua yaitu dengan menyebarkan kuesioner yang berisi variabel-variabel penelitian yang telah disetujui dan divalidasi oleh pakar. Kuesioner disebarkan pada kantor pusat kontraktor responden dan proyek yang sedang atau telah dikerjakan oleh kontraktor. 4.2.2.1 Responden Responden untuk penelitian ini terdiri dari 26 orang untuk pengumpulan data tahap kedua. Responden dipilih berdasarkan jabatan dan pengalaman mengenai manajemen proyek gedung bertingkat maupun infrastruktur. Responden yang dijadikan responden harus memiliki syarat : Pendidikan
: minimal S1
Jabatan
: Manajer dan Engineer
Pengalaman
: minimal 1 Tahun
Melihat persyaratan tersebut maka pakar yang dijadikan responden sebagai berikut :
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
45
Tabel 4. 6 Gambaran umum Responden kuesioner Tahap II No. Pengalaman Pendidikan Jabatan 1
4
2
1
3
4
4
4
5
1
6
1
7
22
8
15
9
4
10
4
11
4
12
22
13
18
14
16
15
19
16
22
17
18
18
23
19
28
20
24
21
18
22
4
23
4
24
5
25
8
26
8
S1
Engineer
S1
Engineer
S1
Engineer
S1
Engineer
S1
SEM
S1
SOM
S1
PM
S1
CM
S1
SITE ENGINEER
S1
SAM
S1
Engineer
S2
PM
S1
Engineer
S1
SEM
S1
SOM
S2
PM
S2
PM
S2
PM
S2
Engineering Manager
S1
SEM
S2
PM
S1
SEM
S1
SEM
S1
CM
S1 S1
Procurement Manager CM
Sumber: Hasil Survey
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
46
Hasil pengumpulan data dari pengumpulan data tahap kedua mengenai variabel faktor internal yang berpengaruh terhadap kinerja biaya proyek dalam proyek proyek yang dikerjakan oleh responden, diuji dengan analisa Uji KruskalWallis H untuk menguji adanya pengaruh pengalaman, pendidikan dan jabatan terhadap jawaban yang diberikan responden.
A. Responden berdasarkan Pengalaman Uji ini digunakan untuk mengetahui perbedaan jawaban kesioner oleh responden yang terdapat dalam sample. Pengujian dilakukan ke dalam tiga kelompok dengan kriteria berbeda, diterapkan pada pengalaman tiap responden terhadap variabel yang ditanyakan. Pengelompokan responden dibagi menjadi 3 kelompok sebagai berikut : 1. Kelompok pengalaman 1 s/d 10 tahun 2. Kelompok pengalaman 10 s/d 20 tahun 3. Kelompok pengalaman >20 tahun Berikut disajikan pengelompokkan pengalaman kerja terhadap resonden yang terlihat pada tabel berikut: Tabel 4. 7 Kelompok Pengalaman Kerja dari Responden Responden Pengalaman (tahun) Pengelompokan R1 4 1 R2 1 1 R3 4 1 R4 4 1 R5 1 1 R6 1 1 R7 3 22 R8 15 2 R9 4 1 R10 1 4 R11 4 1
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
47
Tabel 4.7 (Sambungan) Pengalaman Responden Pengelompokan (tahun) R12 22 3 R13 2 18 R14 2 16 R15 19 2 R16 22 3 R17 2 18 R18 23 3 R19 3 28 R20 3 24 R21 18 2 R22 4 1 R23 4 1 R24 5 1 R25 8 1 R26 8 1 Sumber: Hasil Olahan Peneliti
Selanjutnya data dianalisa dengan menggunakan SPSS menggunakan k independent samples, dengan hipotesis sebagai berikut: Ho = Tidak ada perbedaan persepsi responden yang berbeda tingkat pengalaman Ha = Ada perbedaan minimal satu persepsi responden yang berbeda tingkat pengalaman. Pedoman digunakan untuk menerima atau menolak Ho yang diusulkan : -
Ho diterima jika nilai p-value pada kolom Asymp. Sig (2-tailed) > level of significant (α) sebesar 0,05 dan nilai chi square < dari niali x2 0,05 (df) Ho ditolak jika nilai p-value pada kolom Asymp. Sig (2-tailed) < level of significant (α) sebesar 0,05 dan nilai chi square > dari niali x2 0,05 (df)
Dari hasil uji komparatif terhadap semua variabel berdasarkan kelompok pengalaman responden, maka data responden dapat dibuat secara ringkas
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
48
Pengalaman Kerja Responden 23% < 10 10 s/d 20
54%
> 20
23%
Gambar 4. 1 Pengalaman Kerja Responden Sumber : Hasil Output SPSS
Setelah melakukan beberapa langkah operasional, maka output yang dihasilkan dari uji ini dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 4. 8 Hasil Uji Kelompok Pengalaman Kerja ChiSquare df
X1 4,457
X2 ,694
X3 5,768
X4 ,219
X5 ,282
X6 1,985
X7 ,682
X8 ,710
X9 ,681
X10 ,014
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
,108
,707
,056
,896
,868
,371
,711
,701
,711
,993
Asymp. Sig.
ChiSquare Df Asymp. Sig.
X11 ,632
X12 4,975
X13 ,833
X14 ,182
X15 2,063
X16 4,694
X17 2,371
X18 2,568
X19 2,738
X20 1,211
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
,729
,083
,659
,913
,357
,096
,306
,277
,254
,546
X26 ,754
X27 ,019
X28 2,184
X29 1,609
X30 2,789
X21 1,301
ChiSquare Df Asymp. Sig.
X22 ,435
X23 1,499
X24 ,341
X25 3,550
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
,522
,804
,473
,843
,169
,686
,991
,335
,447
,248
X31 1,485
X32 1,923
X33 1,924
X34 ,634
X35 2,739
X36 6,881
X37 2,584
X38 1,540
2
2
2
2
2
2
2
2
,476
,382
,382
,728
,254
,032
,275
,463
ChiSquare Df Asymp. Sig.
Sumber: Hasil Output SPSS
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
49
Dari output tersebut menunjukkan semua nilai Asymp. Sig. (2-tailed) pada tabel tiap variabel lebih besar dari level of significant (α) 0,05 dan nilai chi square < dari nilai x20,05(2) = 5,991 (dapat dilihat pada lampiran). Kecuali untuk variabel X36. Jadi Hipotesis nol (Ho) diterima dan Ha ditolak untuk semua variabel kecuali untuk X36 dimana ada perbedaan persepsi responden yang berbeda tingkat pengalaman.
B. Responden berdasarkan Pendidikan Uji ini digunakan untuk mengetahui perbedaan jawaban kesioner oleh responden yang terdapat dalam sample. Pengujian dilakukan ke dalam dua kelompok dengan kriteria berbeda, diterapkan pada pendidikan tiap responden terhadap variabel yang ditanyakan. Pengelompokan responden dibagi menjadi 2 kelompok sebagai berikut : 1. Kelompok pendidikan S1 2. Kelompok pendidikan S2 Berikut disajikan pengelompokkan pendidikan terhadap responden yang terlihat pada tabel berikut: Tabel 4. 9 Kelompok Pendidikan dari Responden Responden Pendidikan Pengelompokan R1 S1 1 R2
S1
1
R3
S1
1
R4
S1
1
R5
S1
1
R6
S1
1
R7
S1
1
R8
S1
1
R9
S1
1
R10
S1
1
R11
S1
1
R12
S2
2
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
50
Tabel 4.9 (Sambungan) Responden Pendidikan Pengelompokan R13 S1 1 R14
S1
1
R15
S1
1
R16
S2
2
R17
S2
2
R18
S2
2
R19
S2
2
R20
S1
1
R21
S2
2
R22
S1
1
R23
S1
1
R24
S1
1
R25
S1
1
R26
S1
1
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
Selanjutnya data dianalisa dengan menggunakan SPSS menggunakan 2 independent samples, dengan hipotesis sebagai berikut: Ho = Tidak ada perbedaan persepsi responden yang berbeda tingkat pengalaman Ha = Ada perbedaan minimal satu persepsi responden yang berbeda tingkat pengalaman. Pedoman digunakan untuk menerima atau menolak Ho yang diusulkan : -
Ho diterima jika nilai p-value pada kolom Asymp. Sig (2-tailed) > level of significant (α) sebesar 0,05 Ho ditolak jika nilai p-value pada kolom Asymp. Sig (2-tailed) < level of significant (α) sebesar 0,05
Dari hasil uji komparatif terhadap semua variabel berdasarkan kelompok pengalaman responden, maka data responden dapat dibuat secara ringkas
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
51
Pendidikan Responden
23% S2 S1 77%
Gambar 4. 2 Pendidikan Responden Sumber : Hasil Output SPSS
Setelah melakukan beberapa langkah operasional, maka output yang dihasilkan dari uji ini dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 4. 10 Hasil Uji Kelompok Pendidikan MannWhitney U Wilcoxon W Z
X1 51,500
X2 41,50 0
X3 52,00 0
X4 46,000
X5 52,000
X6 59,50 0
X7 57,500
X8 47,000
X9 51,00 0
X10 59,00 0
261,50 0 -,598
73,00 0 -,551
256,00 0 -,915
262,00 0 -,530
80,50 0 -,032
267,50 0 -,158
257,00 0 -,843
72,00 0 -,580
80,00 0 -,070
,581
,360
,596
,974
,874
,399
,562
,944
.656a
.421a
.656a
.976a
.882a
.457a
.614a
.976a
Asymp. Sig. (2tailed)
,550
62,50 0 1,303 ,193
Exact Sig. [2*(1tailed Sig.)]
.614a
.268a
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
Tabel 4. 10 (Sambungan) Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asymp. Sig. (2tailed) Exact Sig. [2*(1tailed Sig.)]
Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asymp. Sig. (2tailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
X11
X12
X13
X14
X15
X16
X17
X18
X19
X20
59,000
36,000
49,500
56,000
38,000
33,000
41,000
46,000
45,000
52,000
80,000
57,000
70,500
77,000
248,000
243,000
251,000
256,000
66,000
262,000
-,067
-1,555
-,734
-,273
-1,436
-1,805
-1,269
-,922
-,987
-,513
,947
,120
,463
,785
,151
,071
,205
,356
,323
,608
.976a
.157a
.533a
.836a
.196a
.108a
.268a
.421a
.387a
.656a
X21 1,301
X22 ,435
X23 1,499
X24 ,341
X25 3,550
X26
2
2
2
2
,522
,804
,473
,754
X27 ,019
X28 2,184
X29 1,609
X30 2,789
2
2
2
2
2
2
,843
,169
,686
,991
,335
,447
,248
X21 55,500
X22 51,000
X23 51,000
X24 51,000
X25 41,000
X26 57,000
X27 51,000
X28 39,000
X29 39,500
X30 37,500
265,500
72,000
261,000
72,000
251,000
78,000
261,000
249,000
249,500
247,500
-,294
-,579
-,607
-,575
-1,258
-,205
-,607
-1,400
-1,367
-1,450
,769
,563
,544
,565
,208
,837
,544
,162
,172
,147
.790a
.614a
.614a
.614a
.268a
.882a
.614a
.219a
.219a
.176a
52
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
Tabel 4. 10 (Sambungan) X31 Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asymp. Sig. (2tailed) Exact Sig. [2*(1tailed Sig.)]
41,000
X32 56,000
X33 46,500
251,000
77,000
-1,226
X34
X35
X36
X37
X38
39,000
49,500
29,500
29,500
39,000
67,500
249,000
259,500
239,500
239,500
249,000
-,276
-,871
-1,335
-,674
-2,025
-1,949
-1,340
,220
,783
,384
,182
,500
,043
,051
,180
.268a
.836a
.421a
.219a
.533a
.062a
.062a
.219a
Sumber: Hasil Output SPSS
53
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
54
Dari output tersebut menunjukkan semua nilai Asymp. Sig. (2-tailed) pada tabel tiap variabel lebih besar dari level of significant (α) 0,05 Jadi Hipotesis nol (Ho) diterima dan Ha ditolak untuk semua variabel.
C. Responden Berdasarkan Jabatan Uji ini digunakan untuk mengetahui perbedaan jawaban kesioner oleh responden yang terdapat dalam sample. Pengujian dilakukan ke dalam dua kelompok dengan kriteria berbeda, diterapkan pada Jabatan tiap responden terhadap variabel yang ditanyakan. Pengelompokan responden dibagi menjadi 2 kelompok sebagai berikut : 1. Engineer 2. Manajer Berikut disajikan pengelompokkan jabatan terhadap responden yang terlihat pada tabel berikut: Tabel 4. 11 Kelompok Jabatan dari Responden Responden Jabatan Pengelompokan R1 Engineer 1 R2
Engineer
1
R3
Engineer
1
R4
Engineer
1
R5
SEM
2
R6
SOM
2
R7
PM
2
R8
CM
2
R9
SITE ENGINEER
1
R10
SAM
2
R11
Engineer
1
R12
PM
2
R13
Engineer
1
R14
SEM
2
R15
SOM
2
R16
PM
2
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
55
Tabel 4.11 (Sambungan) Jabatan Pengelompokan
Responden R17
PM
2
R18
PM
2
R19
Engineering Manager
2
R20
SEM
2
R21
PM
2
R22
SEM
2
R23
SEM
2
R24
CM
2
R25
Procurement Manager
2
R26
CM
2
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
Selanjutnya data dianalisa dengan menggunakan SPSS menggunakan 2 independent samples, dengan hipotesis sebagai berikut: Ho = Tidak ada perbedaan persepsi responden yang berbeda tingkat pengalaman Ha = Ada perbedaan minimal satu persepsi responden yang berbeda tingkat pengalaman. Pedoman digunakan untuk menerima atau menolak Ho yang diusulkan : -
Ho diterima jika nilai p-value pada kolom Asymp. Sig (2-tailed) > level of significant (α) sebesar 0,05 Ho ditolak jika nilai p-value pada kolom Asymp. Sig (2-tailed) < level of significant (α) sebesar 0,05
Dari hasil uji komparatif terhadap semua variabel berdasarkan kelompok pengalaman responden, maka data responden dapat dibuat secara ringkas
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
56
Jabatan Responden
27% Manager = 1 Engineer = 2 73%
Gambar 4. 3 Jabatan Responden Sumber : Hasil Olahan Sendiri
Setelah melakukan beberapa langkah operasional, maka output yang dihasilkan dari uji ini dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 4. 12 Hasil Uji Kelompok Pendidikan X1 61,500
X2 62,000
X3 54,500
X4 61,500
X5 58,000
X6 64,500
X7 65,500
251,50 0 -,334
252,00 0 -,301
244,50 0 -,786
251,50 0 -,310
248,00 0 -,535
254,50 0 -,123
Asymp. Sig. (2-tailed)
,738
,763
,432
,756
,593
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
.778a
.821a
.497a
.778a
.651a
MannWhitney U Wilcoxon W Z
MannWhitney U Wilcoxo nW Z Asymp. Sig. (2tailed) Exact Sig. [2*(1tailed Sig.)]
X9 38,500
X10 56,500
255,50 0 -,060
X8 64,00 0 92,00 0 -,154
228,50 0 -1,713
246,50 0 -,664
,902
,952
,878
,087
,507
.910a
.955a
.910a
.107a
.572a
X11
X12
X13
X14
X15
X16
X17
X18
X19
X20
46,500 236,50 0
62,000 252,00 0
65,500 255,50 0
55,50 0 83,50 0
60,500 250,50 0
57,50 0 85,50 0
66,500 256,50 0
64,000 254,00 0
47,500 237,50 0
52,00 0 80,00 0
-1,270
-,277
-,066
-,712
-,372
-,572
,000
-,156
-1,188
-,884
,204
,782
,947
,477
,710
,568
1,000
,876
,235
,377
.254a
.821a
.955a
.534a
.735a
.611a
1.000a
.910a
.279a
.427a
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
57
Tabel 4.12 (Sambungan)
MannWhitney U Wilcoxon W Z Asymp. Sig. (2tailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
X21 58,500
X22 65,000
X23 65,500
X24 44,000
X25 64,000
X26 48,500
X27 45,500
X28 49,500
X29 66,000
X30 42,000
86,500
93,000
93,500
234,000
92,000
238,500
235,500
77,500
256,000
70,000
-,497
-,092
-,064
-1,365
-,157
-1,171
-1,345
-1,076
-,032
-1,500
,619
,927
,949
,172
,875
,242
,179
,282
,975
,134
.651a
.955a
.955a
.209a
.910a
.306a
.231a
.334a
1.000a
.169a
Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asymp. Sig. (2tailed) Exact Sig. [2*(1tailed Sig.)]
X31 64,000
X32 47,000
X33 50,500
X34 53,500
X35 57,500
X36 65,500
X37 52,500
X38 63,000
254,000
237,000
240,500
243,500
247,500
93,500
242,500
91,000
-,153
-1,277
-,981
-,785
-,549
-,063
-,850
-,212
,878
,202
,327
,433
,583
,950
,395
,832
.910a
.279a
.364a
.461a
.611a
.955a
.427a
.866a
Sumber: Hasil Output SPSS
Dari output tersebut menunjukkan semua nilai Asymp. Sig. (2-tailed) pada tabel tiap variabel lebih besar dari level of significant (α) 0,05 Jadi Hipotesis nol (Ho) diterima dan Ha ditolak untuk semua variabel.
4.2.2.2 Instrumen Penelitian Pada pengumpulan data tahap kedua ini disebar 50 kuesioner ke berbagai proyek kontraktor responden dan kantor pusat kontraktor responden, dan yang kuesioner yang kembali 26 buah. berikut tabulasi data penelitian,
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
Tabel 4. 13 Tabulasi Data penelitian R 1 R 2 R 3 R 4 R 5 R 6 R 7 R 8 R 9 R 10 R 11 R 12 R 13 R 14 R 15 R 16 R 17 R 18
X 1
X 2
X 3
X 4
X 5
X 6
X 7
X 8
X 9
X 10
X 11
X 12
X 13
X 14
X 15
X 16
X 17
X 18
X 19
X 20
X 21
X 22
X 23
X 24
X 25
X 26
X 27
X 28
X 29
X 30
X 31
X 32
X 33
X 34
X 35
X 36
X 37
X 38
Y
2
3
2
1
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
2
3
3
1
2
2
3
2
1
2
2
2
3
3
4
3
2
2
2
4
1
2
2
2
2
1
1
2
3
2
2
3
1
2
1
1
3
2
3
1
1
1
1
3
2
2
2
1
3
2
1
2
2
2
1
2
2
2
3
1
2
1
1
2
1
2
2
1
1
2
1
1
1
2
2
4
1
2
1
2
1
2
3
2
3
3
1
2
2
1
2
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
1
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
1
2
3
2
2
2
3
2
2
2
3
2
2
3
1
1
2
2
2
3
1
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
1
2
3
2
2
2
3
2
2
2
3
2
2
3
1
1
2
2
2
3
1
3
2
2
3
3
2
2
3
2
2
3
3
3
3
2
5
3
3
3
3
3
2
5
3
4
3
2
2
3
2
3
4
1
2
3
3
3
4
1
2
1
1
2
1
2
2
4
2
3
3
2
2
2
2
2
2
3
1
1
2
1
4
3
3
2
1
1
1
1
3
3
1
2
3
1
1
3
2
2
2
2
3
3
1
1
5
1
2
1
1
1
2
1
2
2
4
1
1
3
1
5
1
4
2
1
1
1
3
3
3
1
2
2
1
2
3
2
3
2
1
2
1
2
2
3
2
1
2
2
1
1
1
1
1
5
2
2
3
1
5
2
4
3
1
2
1
1
2
4
1
2
2
1
3
3
1
3
1
1
2
1
2
2
4
2
3
2
2
2
2
1
2
2
5
2
2
1
2
5
3
3
3
2
1
1
1
2
3
1
2
2
4
1
4
2
2
2
2
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
3
4
4
3
3
3
3
2
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
1
2
3
3
3
2
3
3
3
3
2
2
3
2
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
4
4
3
2
3
2
3
3
3
2
3
4
4
4
4
1
3
1
1
3
2
3
3
2
2
2
1
1
2
1
2
3
2
3
2
2
2
2
3
2
3
2
1
2
3
2
2
2
3
2
2
2
2
3
1
3
1
1
2
1
3
3
2
1
2
1
2
2
2
2
3
2
4
3
3
2
2
3
3
3
2
3
4
4
3
3
4
3
3
4
3
4
4
3
3
2
2
3
2
2
3
1
2
3
2
2
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
3
3
3
3
1
2
1
2
2
1
1
2
2
2
1
1
1
1
2
2
3
2
3
2
2
1
2
3
2
3
2
2
2
2
2
2
3
2
3
3
3
3
3
1
2
2
1
2
1
1
2
3
3
3
2
2
1
3
2
3
3
3
2
3
2
1
3
3
3
2
1
2
3
2
2
3
3
3
4
4
3
3
58
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
Tabel 4.13 (Sambungan)
R 19 R 20 R 21 R 22 R 23 R 24 R 25 R 26
X 1
X 2
X 3
X 4
X 5
X 6
X 7
X 8
X 9
X 10
X 11
X 12
X 13
X 14
X 15
X 16
X 17
X 18
X 19
X 20
X 21
X 22
X 23
X 24
X 25
X 26
X 27
X 28
X 29
X 30
X 31
X 32
X 33
X 34
X 35
X 36
X 37
X 38
Y
2
2
2
3
3
2
4
3
3
1
2
2
2
2
3
3
3
2
3
3
3
2
2
3
3
3
3
4
4
4
3
3
2
3
2
3
3
3
4
1
2
2
1
2
2
1
1
2
2
1
2
2
2
2
2
3
2
1
2
2
2
2
3
2
3
1
2
2
2
1
1
1
1
1
2
2
2
2
1
2
1
2
3
2
3
3
3
2
2
1
2
3
3
2
4
2
3
2
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
2
2
2
1
2
2
3
3
2
2
2
2
2
1
1
2
2
4
3
3
3
1
4
3
2
2
2
2
2
1
2
2
2
3
2
2
4
2
1
2
2
1
3
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
3
1
2
1
1
2
1
1
1
2
1
1
2
2
2
2
1
2
1
3
2
3
1
1
1
2
2
1
1
1
2
1
2
1
1
2
2
2
1
2
4
2
3
4
3
4
4
3
2
3
4
3
3
3
2
3
3
4
4
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
4
2
Sumber: Responden Penelitian
59
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
60
4.2.2.3 Validasi Instrument Validasi instrument dapat dilakukan dengan uji validitas dan realibilitas dengan menggunakan SPSS. Uji ini digunakan untuk mengetahui konsistensi atau stabilnya suatu jawaban. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mengukur mendapat data tersebut valid. Maksudnya valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya terukur, dan instrumen reliabel apabila instrumen tersebut digunakan untuk obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Pengujian validitas dan reliabilitas data dilakukan dengan SPSS menggunakan angka r hasil Corrected Item Total Correlation melalui sub menu Scale pada pilihan Realibility Analysis. Hasil uji data dalam penelitian ini ditampilkan pada tabel berikut ini, Tabel 4. 14 Output Uji Realibilitas N Cases
Valid Excludeda Total
26
% 100,0
0
,0
26
100,0
Sumber : Hasil Output SPSS
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa telah diteliti 26 responden dan 100% sudah valid (tidak ada yang dikeluarkan dari analisis penelitian). Setelah valid, maka selanjutnya dilakukan uji reliabilitas kuesioner, dengan syarat beikut:
Jika nilai r Alpha positif dan > r tabel maka reliabel
Jika nilai r Alpha negatif dan < r tabel maka tidak reliabel
Tabel 4. 15 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,965 38 Sumber : Hasil Output SPSS
Berdasarkan pada tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai cronbach’s alpha sebesar 0.965 dengan jumlah variabel penelitian sebesar 38 buah. Pada hasil output SPSS tersebut dapat disimpulkan bahwa karena nilai cronbach’s alpha =
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
61
0.965 lebih besar dari 0,6, maka kuesioner yang diuji coba telah terbukti reliabel. Selanjutnya untuk dapat melihat tingkat reliabilitasnya berdasarkan nilai cronbach’s alpha yang didapat dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4. 16 Tabel Cronbach’s Alpha Alpha
Tingkat Reliabilitas
0.00 s.d 0.20
Kurang Reliabel
>0.20 s.d 0.40
Agak Reliabel
>0.40 s.d 0.60
Cukup Reliabel
>0.60 s.d 0.80
Reliabel
>0.80 s.d 1.00
Sangat Reliabel
Sumber : Ridwan, 2006. Metode Teknis Menyusun Tesis
Karena nilai cronbach’s alpha sebesar 0.965 terletak diantar 0.80 s.d 1.00 maka dapat dikatakan bahwa tingkat reliabilitasnya adalah sangat reliabel. R Alpha (Alpha Cronbach) yang dihasilkan bernilai 0,965. Kemudian lihat nilai R tabel dari tabel nilai R, dengan n = 26 – 2, di dapat nilai R yaitu 0,404. Karena nilai R Alpha lebih besar dari r tabel, maka kuesioner yang diuji dinilai reliabel. Berikut gambar tabel r,
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
62
Tabel 4. 17 Tabel R
Langkah selanjutnya yaitu validasi variabel yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4. 18 Tabel Item Total Statistics Item-Total Statistics
X1
Scale Mean if Item Deleted 88,15
Scale Variance if Item Deleted 445,095
Corrected Item-Total Correlation ,731
Cronbach's Alpha if Item Deleted ,964
X2
87,23
453,625
,651
,965
X3
87,85
447,415
,743
,964
X4
87,88
442,666
,776
,964
X5
87,15
449,975
,721
,964
X6
87,85
448,455
,670
,964
X7
87,46
439,698
,754
,964
X8
87,27
444,285
,792
,964
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
63
Tabel 4. 18 (Sambungan) Scale Mean if Item Deleted 86,96
Scale Variance if Item Deleted 458,998
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
,339
,966
X10
87,65
450,235
,676
,964
X11
87,50
449,380
,685
,964
X12
87,54
453,138
,493
,965
X13
87,69
454,142
,621
,965
X14
87,62
447,686
,735
,964
X15
87,42
445,294
,784
,964
X16
87,65
444,395
,803
,964
X17
86,73
454,765
,504
,965
X18
87,35
445,995
,750
,964
X19
86,50
459,780
,337
,966
X20
87,50
441,940
,772
,964
X21
87,31
448,382
,721
,964
X22
87,38
448,726
,641
,965
X23
87,81
445,442
,773
,964
X24
86,50
462,020
,230
,967
X25
87,15
448,935
,754
,964
X26
86,69
459,502
,486
,965
X27
87,35
449,035
,756
,964
X28
87,85
451,815
,576
,965
X29
87,46
449,938
,621
,965
X30
87,35
453,515
,507
,965
X31
87,69
441,982
,803
,964
X32
87,31
450,382
,766
,964
X33
87,00
454,880
,485
,965
X34
87,62
445,686
,619
,965
X35
87,31
448,782
,631
,965
X36
87,04
450,838
,665
,964
X37
87,15
448,455
,609
,965
X38
87,12
447,226
,643
,965
X9
Sumber: Hasil Olahan SPSS
Tabel di atas merupakan output dari analisa validitas dengan keterangan sebagai berikut : -
Corrected Item-Total Correlation, merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Selanjutnya untuk mengetahui validitas variabel tersebut
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
64
dilakukan dengan membandingkan Corrected Item-Total Correlation dengan r tabel. -
R tabel pada α 0,05 dengan derajat bebas df = jumlah responden – 2. Karena jumlah responden pada penelitian ini adalah sebanyak 26 responden maka df = 26 – 2 = 24.
-
Kemudian nilai r dilihat pada tabel dengan n = 24, nilai R = 0,404.
-
Kemudian syarat untuk menilai validitas dari variabel adalah sebagai berikut : -
Jika Corrected Item-Total Correlation > r tabel, maka variabel tersebut valid
-
Jika Corrected Item-Total Correlation < r tabel, maka variabel tersebut tidak valid
Berdasarkan uji validitas tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat 3 variabel yang tidak valid, yaitu : X9
= Konflik diantara anggota tim
X19
= Kecondongan menyalahkan pihak lain
X24
= Gaji yang rendah
Variabel tersebut dinyatakan tidak valid karena nilai Corrected Item-Total Correlation < r tabel sehingga variabel tersebut harus dihilangkan dalam pengolahan data selanjutnya. Kemudian uji validitas dilakukan kembali untuk memastikan bahwa keseluruhan variabel yang ada sudah valid.
4.2.3 Pengumpulan Data Tahap 3 Pengumpulan tahap ketiga dengan menyebarkan kuesioner kepada para pakar untuk menanyakan pendapat mereka mengenai faktor dari pengolahan dan analisa data yang dilakukan sebelumnya. 4.2.3.1 Pakar Tahanp 3 Pakar yang dijadikan responden untuk penelitian ini terdiri dari 5 orang untuk pengumpulan data tahap ketiga Pakar yang dipilih berdasarkan keahlian dan pengalaman pada proyek gedung bertingkat maupun infrastruktur. Pakar yang dijadikan responden harus memiliki syarat :
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
65
Pendidikan
: minimal S1
Jabatan
: PM
Pengalaman
: > 20 Tahun
Melihat persyaratan tersebut maka pakar yang dijadikan responden sebagai berikut :
No. 1
Tabel 4. 19 Profil Pakar yang dijadikan Responden Pengalaman Pendidikan Jabatan S1
PM
S1
Staff Ahli
2
22 35
3
23
S2
PM
4
30
S2
Staff Ahli
5
18
S2
Procurement Manager
Sumber: Hasil Olahan
Selanjutnya adalah hasil validasi dari para pakar mengenai hasil penelitian berupa validasi penamaan kelompok faktor hasil analisa faktor, berikut hasil validasi pakarnya,
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
66
Tabel 4. 20 Hasil Validasi Pakar Tahap 3 (Penamaan) Var Keterangan P1 P2 P3 P4 P5 Project Management Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju X1 Rencana kerja proyek yang tidak aplikatif X2 Buruknya koordinasi dengan kantor pusat perusahaan X4 X5
Tidak adanya pengendalian terhadap pelaksanaan proyek secara konsisten Tidak melakukan rapat koordinasi periodik Internal/External
X6
Metode kerja yang tidak tepat (Kesalahan dalam menentukan metode)
Ketidaktahuan Project Manager (PM) mengenai teknik perencanaan dan alat perencanaan yang tepat Kurangnya pemahaman PM mengenai prosedur pengoperasian Kesalahan dalam menyusun/merencanakan produktivitas alat dan X14 tenaga kerja
X7 X8
Var Keterangan P1 P2 P3 P4 P5 Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Site Management X3 Tidak adanya monitor dan review terhadap pelaksanaan proyek X10 X11 X12 X13
Ketidak tegasan dalam pengambilan keputusan sewaktu-waktu oleh PM Team manajemen proyek yang tidak kompeten Kesalahan melakukan survei lokasi Kesalahan melakukan survei material, tenaga kerja, alat dan subcontractor
Var Keterangan Organisasi X15 X16 X17 X18 X20 X21 X22
P1 P2 P3 P4 P5 Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju
Buruknya manajemen kontrak Tidak cukupnya Perumusan proyek pada saat perencanaan Keunikan aktivitas proyek yang membutuhkan pengetahuan teknis yang tinggi Penundaan pengambilan keputusan kunci Buruknya koordinasi antara tim disain dan General Contractor Buruknya koordinasi antara general contractor dengan sub-contractor Buruknya koordinasi antara general contractor dengan owner
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
67
Tabel 4. 21 (Sambungan) Var Keterangan P1 P2 P3 P4 P5 Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju SDM X23 Rendahnya Produktivitas X24 Gaji yang rendah Team Manajemen proyek yang tidak mematuhi job-desk dan
X25 wewenang yang berlaku X26 Tidak adanya pelatihan spesifik terhadap SDM X27 Penempatan SDM yang tidak tepat
Var Keterangan P1 P2 P3 P4 P5 Perencanaan Keuangan Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju X28 Buruknya estimasi direct construction cost X29 Kurangnya pengalaman pada manajemen financial X30 Kesalahan perhitungan modal kerja Var Keterangan P1 P2 P3 P4 P5 Pengendalian Keuangan Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju X31 Buruknya cost control (cash flow) X32 Kurangnya Likuiditas untuk menunjang aktivitas X33 Tidak jelasnya sistem pembayaran supplier dan sub-con Var Keterangan Budaya Perusahaan X34 X35 X36 X37 X38
P1 P2 P3 P4 P5 Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju
Memberikan penawaran biaya proyek yang direndahkan Minimnya budaya menghargai waktu Kurangnya penerapan sistem teknologi informasi Budaya Perusahaan yang menolak Inovasi dan Ide baru Sistem dan prosedur perusahaan yang tidak aplikatif
Sumber: Hasil Olahan
Berdasarkan pada hasil validasi yang telah dilakukan kepada para pakar, maka dapat dilihat hasilnya pada tabel di atas. Dapat dilihat bahwa seluruh pakar telah setuju terhadap penamaan kelompok faktor yang mempengaruhi kinerja biaya. Terdapat pakar yang setuju, tetapi memberikan penambahan penamaan pada faktor Sistem, menjadi sistem dan prosedur.
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
68
4.3
Analisa Data
4.3.1 Analisa Deskriptif Analisa deskriptif disajikan berupa tabel dan grafik yang digunakan dalam statistik deskriptif berupa tabel, distribusi frekuensi, dan grafik. Selain itu untuk mengetahui deskripsi data perlu ukuran yang lebih eksak, yaitu summary statistic (ringkasan statistik). Ukuran yang dipakai dalam pengambilan keputusan adalah mencari Central tendency (Kecendrungan terpusat) seperti mean median modus (Singgih Santoso, 2003). Pada pengolahan ini analisa deskriptif dilakukan baik variabel X (bebas) maupun variabel Y (terikat). Hal ini dilakukan karena kuesioner yang disebarkan kepada para responden menggunakan variabel bebas dan terikat. Berikut analisa deskriptif untuk variabel Y Kinerja biaya proyek, Tabel 4. 21 Hasil Analisa Deskriptif untuk Variabel Y Y N
Valid
26
Missing
0
Mean
3,23
Median
3,00
Mode
3
Sumber: Hasil Output SPSS
Dari tabel diatas untuk vareiabel terikat kinerja biaya proyek (Y), memiliki nilai mean sebesar 3.23, nilai median sebesar 3.00 dan nilai modus 3. Untuk variabel Y, yang merupakan kinerja biaya proyek, diperoleh nilai modus 3, yang berarti memiliki kinerja biaya agak buruk. Selanjutnya analisa deskriptif untuk variabel X faktor internal, didapat sebagian besar variabel memiliki mean diatas 2, yaitu antara 3 dan 4. Berarti ratarata variabel berpengaruh sedikit merugikan terhadap biaya proyek, dan beberapa yang bernilai 4 tidak mempengaruhi biaya proyek.
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
69
Tabel 4. 22 Hasil Analisa Deskriptif untuk Variabel X X1 N
X2
Valid
X3
X4
X5
X6
X7
X8
26
26
26
26
26
26
26
26
0
0
0
0
0
0
0
0
Mean
1,58
2,50
1,88
1,85
2,58
1,88
2,27
2,46
Median
1,00
2,00
2,00
2,00
2,50
2,00
2,00
2,00
2
a
2
2
Missing
Mode
1
X9
2
X10
2
X11
1
X12
1
X13
X14
X15
X16
26
26
26
26
26
26
26
26
26
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Mean
2,77
2,08
2,23
2,19
2,04
2,12
2,31
2,08
Median
3,00
2,00
2,00
2,00
2,00
2,00
2,00
2,00
Mode
3
2
2
2
2
2
2
2
N
X17
X18
X19
X20
X21
X22
X23
X24
26
26
26
26
26
26
26
26
26
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Mean
3,00
2,38
3,23
2,23
2,42
2,35
1,92
3,23
Median
3,00
2,00
3,00
2,00
2,00
2,00
2,00
3,00
Mode
3
2
3
2
2
3
2
3
N
X25
X26
X27
X28
X29
X30
X31
X32
26
26
26
26
26
26
26
26
26
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Mean
2,58
3,04
2,38
1,88
2,27
2,38
2,04
2,42
Median
2,50
3,00
2,00
2,00
2,00
2,00
2,00
2,00
Mode
2
3
2
2
2
2
2
2
N
X33 N
ket:
X34
X35
X36
X37
X38
26
26
26
26
26
26
26
0
0
0
0
0
0
0
Mean
2,73
2,12
2,42
2,69
2,58
2,62
Median
3,00
2,00
2,00
2,50
2,50
3,00
Mode
3
1
2
2
2
2a
a : multiple modes exist. The smallest value is shown
Sumber: Hasil output SPSS
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
70
Untuk memudahkan membaca tabel diatas, maka dibuat dalam bentuk grafik. Dalam bentuk grafik membantu melihat pembagian untuk nilai mean, median, dan modus. Berikut rekapitulasi tabel dan grafiknya : Tabel 4. 23 Rekapitulasi mean, median dan modus Variabel mean Median Modus X1 1,58 1,0 1 X2 2,50 2,0 2 X3 1,88 2,0 2 X4 1,85 2,0 1 X5 2,58 2,5 2 X6 1,88 2,0 1a X7 2,27 2,0 2 X8 2,46 2,0 2 X9 2,77 3,0 3 X10 2,08 2,0 2 X11 2,23 2,0 2 X12 2,19 2,0 2 X13 2,04 2,0 2 X14 2,12 2,0 2 X15 2,31 2,0 2 X16 2,08 2,0 2 X17 3,00 3,0 3 X18 2,38 2,0 2 X19 3,23 3,0 3 X20 2,23 2,0 2 X21 2,42 2,0 2 X22 2,35 2,0 3 X23 1,92 2,0 2 X24 3,23 3,0 3 X25 2,58 2,5 2 X26 3,04 3,0 3 X27 2,38 2,0 2 X28 1,88 2,0 2 X29 2,27 2,0 2 X30 2,38 2,0 2 X31 2,04 2,0 2 X32 2,42 2,0 2 X33 2,73 3,0 3 X34 2,12 2,0 1 X35 2,42 2,0 2
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
71
Variabel X36 X37 X38
Tabel 4. 24 (Sambungan) mean Median 2,69 2,5 2,58 2,5 2,62 3,0
Modus 2 2 2a
Nilai Mean
Sumber: Hasil Olahan SPSS
3,50 3,00 2,50 2,00 1,50 1,00 ,50 ,00 0
5
10
15
20 Variabel X
25
30
35
40
Gambar 4. 4 Grafik Mean
Nilai Median
4,00 3,00 2,00 1,00 ,00 0
5
10
15
20 Variabel X
25
30
35
40
35
40
Gambar 4. 5 Grafik median
Nilai Modus
4 3 2 1 0 0
5
10
15
20 Variabel X
25
30
Gambar 4. 6 Grafik Modus Sumber: Hasil Olahan
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
72
4.3.1.1 Uji Normalitas Statistik non-parametrik bekerja berdasarkan asumsi data setiap variabel yang berdistribusi tidak normal. Untuk itu sebelum menggunakan analisa statistik non-parametrik, maka kenormalan data harus diuji terlebih dahulu. Berikut hasil output perhitungan uji normalitas, Tabel 4. 25 uji normalitas
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X20 \X21 X22
Kolmogorov-Smirnova Df Sig. Statistic ,354 26 ,000 ,376 26 ,000 ,328 26 ,000 ,243 26 ,000 ,277 26 ,000 ,232 26 ,001 ,217 26 ,003 ,243 26 ,000 ,346 26 ,000 ,304 26 ,000 ,273 26 ,000 ,329 26 ,000 ,325 26 ,000 ,259 26 ,000 ,306 26 ,000 ,269 26 ,000 ,290 26 ,000 ,250 26 ,000 ,238 26 ,001 ,230 26 ,001
Shapiro-Wilk Statistic df ,671 26 ,697 26 ,753 26 ,803 26 ,841 26 ,834 26 ,869 26 ,878 26 ,792 26 ,849 26 ,859 26 ,807 26 ,822 26 ,873 26 ,833 26 ,882 26 ,859 26 ,871 26 ,871 26 ,875 26
Sig. ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,001 ,003 ,005 ,000 ,001 ,002 ,000 ,000 ,004 ,001 ,006 ,002 ,004 ,004 ,005
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
73
Tabel 4. 26 (Sambungan) Kolmogorov- ShapiroSmirnova Wilk ,310 26 ,277 26 ,292 26 ,311 26 ,293 26 ,313 26 ,243 26 ,248 26 ,236 26 ,206 26 ,219 26 ,310 26 ,229 26 ,205 26
X23 X25 X26 X27 X28 X29 X30 X31 X33 X34 X35 X36 X37 X38
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,006 ,002 ,000 ,001 ,006
Kolmogorov- ShapiroSmirnova Wilk ,791 26 ,841 26 ,796 26 ,837 26 ,792 26 ,841 26 ,881 26 ,853 26 ,878 26 ,853 26 ,884 26 ,760 26 ,880 26 ,884 26
,000 ,001 ,000 ,001 ,000 ,001 ,006 ,002 ,005 ,002 ,007 ,000 ,006 ,007
sumber: hasil olahan
Kriteria pengujian : -
Angka signifikansi Uji Kolmogorov-Smirnov Sig > 0,05 maka data berdistribusi normal
-
Angka signifikansi Uji Kolmogorov-Smirnov Sig < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal
Dari hasil output diatas, nilai signifikansi Uji Kolmogorov-Smirnov Sig pada setiap variabel dibawah 0,05. Maka seluruh data yang diperoleh merupakan data tidak berdistribusi normal dan statistik yang dipakai adalah statistik nonparametrik.
4.3.2 Analisa Korelasi Non-Parametrik Korelasi merupakan asosiasi (hubungan) antar variabel-variabel yang diinginkan. Karena data data yang didapat berdistribusi tidak normal, maka diambil analisa korelasi peringkat Spearman Korelasi yang digunakan adalah
menguji antara seluruh variabel X
dengan variabel Y dengan menggunakan uji hubungan asosiatif dengan SPSS memakai metode korelasi Spearman Rank. Metode korelasi Spearman Rank tidak mengharuskan data yang diselidiki berdistribusi normal. Untuk populasi sampel yang diambil sebagai sampel maksimal 5 < n < 30 pasang [Ridwan, 2006].
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
74
Berikut hasil pengolahan data korelasi antara seluruh variabel X dengan variabel Y: Tabel 4. 26 Koefisien Korelasi antara variabel X dengan Y Spearman's rho
Y
Correlation Coefficient
X1 ,265
X2 .626**
X3 ,293
X4 .395*
X5 .579**
X6 ,318
,191
,001
,146
,046
,002
,114
26
26
26
26
26
26
Sig. (2tailed) N
Spearman's rho
Y
Correlation Coefficient
Sig. (2tailed) N
Spearman's rho
Y
Correlation Coefficient
X7 .677**
X8 .565**
X10 ,300
X11 .557**
X12 ,362
X13 .530**
,000
,003
,137
,003
,069
,005
26
26
26
26
26
26
X14 .399*
X15 .617**
X16 .451*
X17 ,347
X18 .496*
X20 .523**
,043
,001
,021
,082
,010
,006
26
26
26
26
26
26
Sig. (2tailed) N
Spearman's rho
Y
Correlation Coefficient
Sig. (2tailed) N
X21 .471*
X22 ,250
X23 .455*
X25 .456*
X26 .429*
X27 .590**
X28 .390*
,015
,219
,019
,019
,029
,002
,049
26
26
26
26
26
26
26
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
75
Tabel 4.27 (Sambungan) Spearman's rho
Y
Correlation Coefficient
X29 .419*
X30 ,305
X31 .577**
X32 .655**
X33 .544**
X34 .404*
X35 ,371
,033
,130
,002
,000
,004
,041
,062
26
26
26
26
26
26
26
Sig. (2tailed) N
Spearman's rho
Y
Correlation Coefficient
Sig. (2tailed) N
X36 .430*
X37 .508**
X38 ,288
Y 1,000
,028
,008
,153
.
26
26
26
26
sumber: Hasil Olahan SPSS
Dari tabel korelasi diatas dapat dilihat tingkat correlation coefficient antar tiap variabel terhadap variabel Y. Nilai correlation coefficient tersebut lah yang akan menjadi dasar tingkat korelasi antar variabel terhadap variabel Y tersebut. Tanda ** pada tabel berarti = correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed), sedangkan * berarti = correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Dari tabel yang dihasilkan analisa korelasi dapat dilihat terdapat 10 buah variabel yang nilai correlation coefficient-nya tidak memiliki tanda bintang sama sekali yaitu variabel X1, X3, X6, X10, X12, X17, X22, X30, X35, X38. Ini berarti korelasi 10 buah variabel tersebut tidak signifikan pada level kepercayaan 0.01 maupun 0.05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa 10 buah variabel tersebut tidak cukup kuat berkorelasi terhadap variabel Y.
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
76
Tabel 4. 27 Variabel yang signifikan Signifikan level 0,01 Signifikan level 0,05 Koef Var Keterangan Koef Var Keterangan Kor Kor 0,677 X7 Ketidaktahuan PM 0,496 X18 Penundaan Pengambilan mengenai teknik keputusan kunci perencanaa dan alat perencanaan yang tepat 0,655 X32 Kurangnya likuiditas 0,471 X21 Buruknya koordinasi GC untuk menunjang dengan Sub-con aktivitas 0,626 X2 Buruknya koordinasi 0,456 X25 Team manajemen proyek yang dengan kantor pusat tidak mematuhi job-desc dan perusahaan wewenang yang berlaku 0,617 X15 Buruknya 0,455 X23 Rendahnya produktivitas manajemen kontrak 0,590 X27 Penempatan SDM 0,451 X16 Tidak cukupnya perumusan yang tidak tepat proyek pada saat perencanaan 0,579 X5 Tidak melakukan 0,430 X36 Kurangnya penerapan sistem rapat koordinasi teknologi informasi periodik Internal/ External 0,577 X31 Buruknya cost 0,429 X26 Tidak adanya pelatihan spesifik control (Cashflow) terhadap SDM 0,565 X8 Kurangnya 0,419 X29 Kurangnya pengalaman pemahaman PM manajemen finansial mengenai prosedur pengoperasian 0,577 X11 Team manajemen 0,404 X34 Memberikan penawaran biaya proyek yang tidak proyek yang direndahkan kompeten 0,544 X33 Tidak jelasnya sistem 0,399 X14 Kesalahan dalam pembayaran supplier menyusun/merencanakan dan Sub-con produktivitas alat dan tenaga kerja 0,530 X13 Kesalahan 0,395 X4 Tidak adanya pengendalian melakukan survei terhadap pelaksanaan proyek material, tenaga secara konsisten kerja, alat dan subcontractor 0,523 X20 Buruknya koordinasi antara General contractor dengan tim disain 0,508 X37 Budaya perusahaan yang menolak inovasi dan ide baru Sumber: Hasil olahan sendiri
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
77
4.3.3 Analisa Faktor Analisa faktor adalah teknik untuk mengidentifikasi variabel atau faktor yang memiliki pola hubungan tertentu dalam sebuah kelompok variabel, sehingga dapat digunakan untuk mengidentifikasi sejumlah faktor atau variabel yang memiliki kesamaan karakter. Analisa faktor yang dilakukan dapat dilakukan dengan
melakukan
metode
rotasi.
Rotasi
merupakan
teknik
untuk
menyederhanakan data atau mereduksi beberapa variabel menjadi lebih sedikit, dengan menggabungkan beberapa katagori yang memiliki katagori yang sama. Analisa faktor dilakukan pada tiap faktor kelompok faktor internal, yaitu pada Manajemen, organisasi, sumber daya manusia, keuangan,budaya perusahaan.
A. Manajemen Faktor manajemen terdiri dari 14 variabel, dari ke 14 variabel ini, setelah dilakukan uji validitas, terdapat 1 variabel yang gugur, yaitu X9. Selanjutnya untuk memenuhi tes kecukupan dan varians sampel, dilakukan uji KMO dan Bartlett test. Software SPSS menyarankan nilai KMO mendekati 1.0 yang mendukung untuk analisa faktor, dan apabila dibawah 0.5, tidak dapat diterima untuk analisa
faktor
yang
berguna.
(University of Newcastle-on-Tyne
http://www.ncl.ac.uk/ucs/statistics (last visited 7July 2002). Berikut nilai KMO untuk kemlompok variabel manajemen, Tabel 4. 28 KMO and Bartlett's Test untuk kelompok faktor Manajemen Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of
Approx. Chi-Square
Sphericity
Df Sig.
.828 251.749 78 .000
Sumber: Hasil Olahan SPSS
Hasil uji KMO untuk variabel pada faktor manajemen menghasilkan nilai 0.828, sehingga sampel sudah bisa dibilang cukup dan bervariansi. Langkah selanjutnya adalah dengan mereduksi faktor, dengan melakukan analisa dan rotasi. Hasil analisa faktor Total Variances Explained,
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
78
Tabel 4. 29 Total Variance Explained faktor manajemen Comp
Initial Eigenvalues Total
% of Variance
Cumulative %
1
7.902
60.782
60.782
2
1.132
8.706
69.488
3
.946
7.275
76.763
4
.708
5.445
82.208
5
.562
4.325
86.533
6
.384
2.954
89.488
7
.377
2.901
92.389
8
.288
2.218
94.606
9
.278
2.141
96.747
10
.161
1.239
97.986
11
.137
1.057
99.043
12
.080
.617
99.659
13
.044
.341
100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis. Sumber: Hasil Olahan SPSS
Gambar 4. 7 Nilai Eigen pada Faktor Manajemen Sumber: Hasil Olahan SPSS
Dari tabel diatas, didapat nilai masing-masing dari variabel yang dianalisis. Pada tabel dianalisa ini menggunakan 13 variabel komponen. Terdapat
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
79
tiga macam analisa penjelasan varian, yaitu Extraction Sums of Squared, Rotation Sums of Squared, dan Initial Eigen-Value. Pada tabel, nilai Eigen-Value pada kolom total terdapat nilai 7,902; 1,132; dst, yang apabila semua faktor tersebut dijumlahkan menunjukkan jumlah variabel yaitu 13 data. Hasil dar tabel diatas faktor manajemen direduksi menjadi 2 faktor manajemen, yang memiliki nilai Eigen-Value > 1. Nilai faktor loading pada faktor yang telah dirotasi ditunjukkan pada tabel dibawah, Tabel 4. 30 Rotated Component Matrixa faktor Manajemen Component 1
2
X1
.583
.573
X2
.682
.402
X3
.297
.852
X4
.587
.535
X5
.766
.375
X6
.600
.488
X7
.919
.143
X8
.859
.270
X10
.214
.835
X11
.508
.577
X12
.263
.806
X13
.365
.630
X14
.650
.537
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 3 iterations. Sumber: Hasil Olahan SPSS
Pembagian untuk penamaan faktor dilakukan dengan cara mencari nilai faktor loading > 0,5 dari tiap variabel, Misalkan untuk variabel X2 nilai faktor yang terbesar adalah faktor 1 sebesar 0,682, maka variabel X2 termasuk kedalam faktor 1. Untuk variabel lainnya berlaku aturan yang sama, sehingga pembagian penamaan variabelnya menjadi seperti berikut:
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
80
Comp
Variabel X1 X2 X4 X5
1 X6 X7 X8 X14 X3 X10 2 X11 X12 X13
Tabel 4. 31 Pembagian Faktor Manajemen Loading Penamaan Keterangan Salah perencanaan (Rencana kerja Project .583 tidak aplikatif) Management Buruknya koordinasi dengan kantor .682 pusat perusahaan Tidak adanya pengendalian terhadap .587 pelaksanaan proyek secara konsisten Tidak melakukan rapat koordinasi .766 periodik Internal/External Metode dan peralatan konstruksi yang .600 tidak tepat (Kesalahan dalam menentukan metode kerja) Ketidaktahuan Project Manager (PM) .919 mengenai teknik perencanaan dan alat perencanaan yang tepat Kurangnya pemahaman PM mengenai .859 prosedur pengoperasian .650 Kesalahan dalam menyusun/merencanakan produktivitas alat dan tenaga kerja .852 Tidak adanya monitor dan review Site terhadap pelaksanaan proyek Management .835 Ketidak tegasan dalam pengambilan keputusan sewaktu-waktu oleh PM .577 Team manajemen proyek yang tidak kompeten .806 Kesalahan melakukan survei lokasi .630 Kesalahan melakukan survei material, tenaga kerja, alat dan sub-contractor
Sumber: Hasil Olahan
B. Organisasi Faktor Organisai terdiri dari 8 variabel, dari ke 8 variabel ini, setelah dilakukan uji validitas, terdapat 1 variabel yang gugur, yaitu X19. Selanjutnya untuk memenuhi tes kecukupan dan varians sampel, dilakukan uji KMO dan Bartlett test. Berikut batas nilai sampel varian yang cukup untuk dapat dilakukan analisa faktor (Hair et all, 1998):
> 0.7 Middling; > 0,6 mediocore, > 0,5
miserable, < 0,5 Unacceptable. Software SPSS menyarankan nilai KMO mendekati 1.0 yang mendukung untuk analisa faktor, dan apabila dibawah 0.5, tidak dapat diterima untuk analisa faktor yang berguna. (University of Newcastle-
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
81
on-Tyne http://www.ncl.ac.uk/ucs/statistics (last visited 7July 2002). Berikut nilai KMO untuk kemlompok variabel organisasi, Tabel 4. 32 KMO and Bartlett's Test Faktor Organisasi Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of
Approx. Chi-Square
Sphericity
Df
.826 103.325 21
Sig.
.000
Sumber: Hasil Olahan SPSS
Hasil uji KMO untuk variabel pada faktor organisasi menghasilkan nilai 0.826, sehingga sampel sudah bisa dibilang cukup dan bervariansi. Langkah selanjutnya adalah dengan mereduksi faktor, dengan melakukan analisa dan rotasi. Hasil analisa faktor Total Variances Explained, Tabel 4. 33 Total Variance Explained faktor organisasi Initial Eigenvalues
Compo nent
Total
% of Variance
Cumulative %
1
4.384
62.623
62.623
2
.857
12.240
74.863
3
.700
9.996
84.859
4
.389
5.553
90.412
5
.332
4.739
95.151
6
.223
3.183
98.334
7
.117
1.666
100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Sumber: Hasil Olahan SPSS
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
82
Gambar 4. 8 Nilai Eigen pada Faktor Organisasi Sumber: Hasil Olahan SPSS
Dari tabel diatas, didapat nilai masing-masing dari variabel yang dianalisis. Pada tabel dianalisa ini menggunakan 7 variabel komponen. Terdapat tiga macam analisa penjelasan varian, yaitu Extraction Sums of Squared, Rotation Sums of Squared, dan Initial Eigen-Value. Pada tabel, nilai Eigen-Value pada kolom total terdapat nilai 4,384; 0,857; dst, yang apabila semua faktor tersebut dijumlahkan menunjukkan jumlah variabel yaitu 7 data. Hasil dar tabel diatas faktor organisasi direduksi menjadi 1 faktor organisasi, yang memiliki nilai Eigen-Value > 1. Karena tereduksi hanya menjadi 1 faktor saja, faktor tidak dapat dirotasi, berikut nilai faktor loading-nya,
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
83
Tabel 4. 34 Component Matrixa Faktor Organisasi Component 1 X15
.844
X16
.871
X17
.670
X18
.857
X20
.803
X21
.823
X22
.640
Extraction Method: Principal Component Analysis. a. 1 components extracted. Sumber: Hasil Olahan SPSS
Pembagian untuk penamaan faktor dilakukan dengan cara mencari nilai faktor loading > 0,5 dari tiap variabel, Misalkan untuk variabel X15 nilai faktor yang terbesar adalah faktor 1 sebesar 0,844, maka variabel X15 termasuk kedalam faktor 1. Untuk variabel lainnya berlaku aturan yang sama, sehingga pembagian penamaan variabelnya menjadi seperti berikut:
Comp. Variabel X15 X16 X17 1
X18 X20 X21 X22
Tabel 4. 35 Pembagian Faktor Organisasi Loading Penamaan Keterangan Buruknya manajemen kontrak Tidak cukupnya Perumusan proyek pada saat perencanaan Keunikan aktivitas proyek yang membutuhkan pengetahuan teknis yang tinggi Penundaan pengambilan keputusan kunci Buruknya koordinasi antara tim disain dan General Contractor Buruknya koordinasi antara general contractor dengan sub-contractor Buruknya koordinasi antara general contractor dengan owner
.844 Organisasi .871 .670
.857 .803 .823 .640
Sumber: Hasil Olahan
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
84
C. Sumber daya manusia Faktor SDM terdiri dari 5 variabel, dari ke 5 variabel ini, setelah dilakukan uji validitas, terdapat 1 variabel yang gugur, yaitu X24. Selanjutnya untuk memenuhi tes kecukupan dan varians sampel, dilakukan uji KMO dan Bartlett test. Software SPSS menyarankan nilai KMO mendekati 1.0 yang mendukung untuk analisa faktor, dan apabila dibawah 0.5, tidak dapat diterima untuk analisa faktor
yang
berguna.
(University
of
Newcastle-on-Tyne
http://www.ncl.ac.uk/ucs/statistics (last visited 7July 2002). Berikut nilai KMO untuk kemlompok variabel SDM, Tabel 4. 36 Tabel KMO and Bartlett's Test SDM Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity
.755
Approx. Chi-Square
40.326
Df
6
Sig.
.000
Sumber: Hasil Olahan SPSS
Hasil uji KMO untuk variabel pada faktor SDM menghasilkan nilai 0.755, sehingga sampel sudah bisa dibilang cukup dan bervariansi. Langkah selanjutnya adalah dengan mereduksi faktor, dengan melakukan analisa dan rotasi. Hasil analisa faktor Total Variances Explained, Tabel 4. 37 Total Variance Explained SDM Initial Eigenvalues
Compo nent
Total
% of Variance
Cumulative %
1
2.696
67.398
67.398
2
.689
17.228
84.626
3
.358
8.938
93.564
4
.257
6.436
100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Sumber: Hasil Olahan SPSS
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
85
Gambar 4. 9 Nilai Eigen pada Faktor SDM Sumber: Hasil Olahan SPSS
Dari tabel diatas, didapat nilai masing-masing dari variabel yang dianalisis. Pada tabel dianalisa ini menggunakan 4 variabel komponen. Terdapat tiga macam analisa penjelasan varian, yaitu Extraction Sums of Squared, Rotation Sums of Squared, dan Initial Eigen-Value. Pada tabel, nilai Eigen-Value pada kolom total terdapat nilai 2,696; 0,689 dst, yang apabila semua faktor tersebut dijumlahkan menunjukkan jumlah variabel yaitu 4 data. Hasil dari tabel diatas faktor organisasi direduksi menjadi 1 faktor SDM, yang memiliki nilai Eigen-Value > 1. Karena tereduksi hanya menjadi 1 faktor saja, faktor tidak dapat dirotasi, berikut nilai faktor loading-nya, Tabel 4. 38 Component Matrixa SDM Component 1 X23
.847
X25
.810
X26
.711
X27
.904
Extraction Method: Principal Component Analysis. a. 1 components extracted. Sumber: Hasil Olahan SPSS
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
86
Pembagian untuk penamaan faktor dilakukan dengan cara mencari nilai faktor loading > 0,5 dari tiap variabel, Misalkan untuk variabel X23 nilai faktor yang terbesar adalah faktor 1 sebesar 0,847, maka variabel X23 termasuk kedalam faktor 1. Untuk variabel lainnya berlaku aturan yang sama, sehingga pembagian penamaan variabelnya menjadi seperti berikut:
Component
Tabel 4. 39 Pembagian Faktor SDM Variabel Keterangan X23 Rendahnya Produktivitas X25
1
X26 X27
Team Manajemen proyek yang tidak mematuhi job-desk dan wewenang yang berlaku Tidak adanya pelatihan spesifik terhadap SDM Penempatan SDM yang tidak tepat
Loading Penamaan .847 .810
SDM
.711 .904
Sumber: Hasil Olahan SPSS
D. Keuangan Faktor Keuangan terdiri dari 6 variabel, setelah dilakukan uji validitas, terdapat tidak ada variabel yang gugur. Selanjutnya untuk memenuhi tes kecukupan dan varians sampel, dilakukan uji KMO dan Bartlett test. Software SPSS menyarankan nilai KMO mendekati 1.0 yang mendukung untuk analisa faktor, dan apabila dibawah 0.5, tidak dapat diterima untuk analisa faktor yang berguna. (University of Newcastle-on-Tyne http://www.ncl.ac.uk/ucs/statistics (last visited 7July 2002). Berikut nilai KMO untuk kemlompok variabel Keuangan, Tabel 4. 40 KMO and Bartlett's Test Faktor Keuangan Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square Df Sig.
.775 87.813 15 .000
Sumber: Hasil Olahan SPSS
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
87
Hasil uji KMO untuk variabel pada faktor SDM menghasilkan nilai 0.775, sehingga sampel sudah bisa dibilang cukup dan bervariansi. Langkah selanjutnya adalah dengan mereduksi faktor, dengan melakukan analisa dan rotasi. Hasil analisa faktor Total Variances Explained, Tabel 4. 41 Total Variance Explained Faktor Keuangan Initial Eigenvalues Component Total % of Variance Cumulative % 1
3.608
60.138
60.138
2
1.300
21.660
81.798
3
.414
6.901
88.699
4
.323
5.378
94.077
5
.212
3.536
97.614
6
.143
2.386
100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis. Sumber: Hasil Olahan SPSS
Gambar 4. 10 Nilai Eigen pada Faktor Keuangan Sumber: Hasil Olahan SPSS
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
88
Dari tabel diatas, didapat nilai masing-masing dari variabel yang dianalisis. Pada tabel dianalisa ini menggunakan 6 variabel komponen. Terdapat tiga macam analisa penjelasan varian, yaitu Extraction Sums of Squared, Rotation Sums of Squared, dan Initial Eigen-Value. Pada tabel, nilai Eigen-Value pada kolom total terdapat nilai 3,608; 1,3; dst, yang apabila semua faktor tersebut dijumlahkan menunjukkan jumlah variabel yaitu 6 data. Hasil dari tabel diatas faktor organisasi direduksi menjadi 2 faktor keuangan, yang memiliki nilai Eigen-Value > 1. Nilai faktor loading pada faktor yang telah dirotasi ditunjukkan pada tabel dibawah, Tabel 4. 42 Rotated Component Matrixa Faktor Keuangan Component 1
2
X28
.884
.087
X29
.882
.245
X30
.885
.157
X31
.612
.662
X32
.302
.878
X33
-.004
.894
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 3 iterations. Sumber: Hasil Olahan SPSS
Pembagian untuk penamaan faktor dilakukan dengan cara mencari nilai faktor loading > 0,5 dari tiap variabel, Misalkan untuk variabel X28 nilai faktor yang terbesar adalah faktor 1 sebesar 0,884, maka variabel X28 termasuk kedalam faktor 1. Untuk variabel lainnya berlaku aturan yang sama, sehingga pembagian penamaan variabelnya menjadi seperti berikut:
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
89
Tabel 4. 43 Pembagian Faktor Keuangan Loading Penamaan Comp. Variabel Keterangan Buruknya estimasi direct .884 Perencanaan X28 construction cost Keuangan Kurangnya pengalaman pada 1 .882 X29 manajemen financial X30 Kesalahan perhitungan modal kerja .885 Buruknya cost control (cash flow) X31 .662 Pengendalian Kurangnya Likuiditas untuk Keuangan .878 2 X32 menunjang aktivitas X33
Tidak jelasnya sistem pembayaran supplier dan sub-con
.894
Sumber: Hasil Olahan SPSS
E. Budaya Perusahaan Faktor Keuangan terdiri dari 5 variabel, setelah dilakukan uji validitas, terdapat tidak ada variabel yang gugur. Selanjutnya untuk memenuhi tes kecukupan dan varians sampel, dilakukan uji KMO dan Bartlett test. Software SPSS menyarankan nilai KMO mendekati 1.0 yang mendukung untuk analisa faktor, dan apabila dibawah 0.5, tidak dapat diterima untuk analisa faktor yang berguna. (University of Newcastle-on-Tyne http://www.ncl.ac.uk/ucs/statistics (last visited 7July 2002). Berikut nilai KMO untuk kemlompok variabel budaya perusahaan, Tabel 4. 44 KMO and Bartlett's Test Faktor Budaya Perusahaan Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square Df Sig.
.801 62.091 10 .000
Sumber: Hasil Olahan SPSS
Hasil uji KMO untuk variabel pada faktor SDM menghasilkan nilai 0.775, sehingga sampel sudah bisa dibilang cukup dan bervariansi. Langkah selanjutnya adalah dengan mereduksi faktor, dengan melakukan analisa dan rotasi. Hasil analisa faktor Total Variances Explained,
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
90
Tabel 4. 45 Total Variance Explained Faktor Budaya Perusahaan Comp onent
Initial Eigenvalues Total
% of Variance Cumulative %
1
3.369
67.385
67.385
2
.674
13.470
80.855
3
.460
9.199
90.054
4
.283
5.654
95.708
5
.215
4.292
100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis. Sumber: Hasil Olahan SPSS
Gambar 4.5 Nilai Eigen pada Faktor Budaya Perusahaan Sumber: Hasil Olahan SPSS
Dari tabel diatas, didapat nilai masing-masing dari variabel yang dianalisis. Pada tabel dianalisa ini menggunakan 5 variabel komponen. Terdapat tiga macam analisa penjelasan varian, yaitu Extraction Sums of Squared, Rotation Sums of Squared, dan Initial Eigen-Value.
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
91
Pada tabel, nilai Eigen-Value pada kolom total terdapat nilai 3,367; 0,674; dst, yang apabila semua faktor tersebut dijumlahkan menunjukkan jumlah variabel yaitu 6 data. Hasil dari tabel diatas faktor organisasi direduksi menjadi 1 faktor budaya perushaan, yang memiliki nilai Eigen-Value > 1. Karena tereduksi hanya menjadi 1 faktor saja, faktor tidak dapat dirotasi, berikut nilai faktor loading-nya, Tabel 4. 46 Component Matrixa Faktor Budaya Perusahaan Component 1 X34
.801
X35
.823
X36
.869
X37
.794
X38
.816
Extraction Method: Principal Component Analysis. a. 1 components extracted. Sumber: Hasil Olahan SPSS
Pembagian untuk penamaan faktor dilakukan dengan cara mencari nilai faktor loading > 0,5 dari tiap variabel, Misalkan untuk variabel X34 nilai faktor yang terbesar adalah faktor 1 sebesar 0,801, maka variabel X28 termasuk kedalam faktor 1. Untuk variabel lainnya berlaku aturan yang sama, sehingga pembagian penamaan variabelnya menjadi seperti berikut:
Comp. Variabel X34 X35 1
X36 X37
Tabel 4. 47 Pembagian Faktor Budaya Loading Penamaan Keterangan Memberikan penawaran biaya proyek .801 Budaya yang direndahkan Minimnya budaya menghargai waktu .823 Kurangnya penerapan sistem .869 Teknologi Informasi Budaya perusahaan yang menolak .794 inovasi dan ide baru Sistem dan prosedur perusahaan yang
X38 tidak aplikatif Sumber: Hasil Output SPSS
.816
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
BAB 5 TEMUAN DAN PEMBAHASAN 5.1
Pendahuluan Pada bab sebelumnya dilakukan pengolahan data, dari pengolahan data
tersebut di dalam bab ini akan dijelaskan mengenai temuan dan hasil pengolahan data yang telah dilakukan. Setiap temuan yang telah didapatkan akan dilakukan pembahasan yang bertujuan sebagai pembuktian untuk mendapatkan kesimpulan akhir untuk penelitan ini. Pembahasan dilakukan dengan menganalisa tiap temuan untuk mendapatkan hubungan antara data yang telah didapatkan, hasil pengolahan data, kenyataan di lapangan, dan tujuan dari penelitian ini.
5.2
Temuan Temuan yang akan dibahas adalah verifikasi, klarifikasi dan validasi
variabel, uji komparatif, analisa deskriptif, analisa korelasi dan analisa faktor. Berikut adalah uraian temuan dalam analisa data yang telah dilakukan,
5.2.1 Tahap Verifikasi, Klarifikasi, dan Validasi Variabel Verifikasi, klarifikasi dan validasi variabel dilakukan dengan menanyakan pendapat pakar tentang variabel – variabel yang telah disusun sebelumnya berdasarkan beberapa referensi yang ada. Pakar yang dijadikan responden adalah orang yang dianggap paham dan mengerti terhadap masalah faktor internal yang mempengaruhi kinerja biaya dalam pelaksanaan proyek. Untuk metode validasi pakar dilakukan dengan wawancara terhadap masing-masing pakar secara berurutan. Jadi validasi dimulai dai pakar pertama, lalu saran dan masukkan dari pakar tersebut dicatat pada media lain. Kemudian validasi dilanjutkan kepada pakar kedua dan ketiga. Seluruh masukan dan saran dari pakar 1,2,3 dikomparasi dan dikombinasi. Hasil verifikasi, klarifikasi dan variabel tersebut akan dilanjutkan untuk pengumpulan data tahap kedua, yaitu menyebarkan kepada responden pada proyek-proyek yang bersedia mengisi kuesioner tersebut. Berdasarkan hasil verifikasi, klasifikasi dan validasi ketiga pakar, variabel penelitian bertambah, dari variabel awal yang jumlahnya 26 buah menjadi 38
92 Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
93
buah. Dari ke 38 variabel ini, termasuk 6 variabel yang mengalami perbaikan kalimat, dan satu variabel yang dijabarkan menjadi lebih detail, yaitu variabel X2 Manajemen proyek yang buruk, menjadi 3 variabel yaitu buruknya koordinasi dengan kantor pusat perusahaan, tidak adanya monitor dan review terhadap pelaksanaan proyek, dan tidak adanya pengendalian terhadap pelaksanaan proyek secara konsisten. Tabel 5. 1 Variabel yang Mengalami Perbaikan VARIABEL YANG MENGALAMI PERBAIKAN KALIMAT NO
VARIABEL (sebelum diperbaiki)
VARIABEL (sesudah diperbaiki)
X1
Salah perencanaan
Rencana kerja proyek yang tidak aplikatif
X2
Manajemen proyek yang buruk
Buruknya koordinasi dengan kantor pusat perusahaan Tidak adanya monitor dan review terhadap pelaksanaan proyek Tidak adanya pengendalian terhadap pelaksanaan proyek secara konsisten
X6
Metode dan peralatan konstruksi yang tidak sesuai atau kuno
Metode kerja yang tidak tepat (Kesalahan dalam menentukan metode)
X15
Buruknya manajemen SDM, dan penempatan pekerja
Penempatan SDM yang tidak tepat
X18
Buruknya estimasi initial cost
Buruknya estimasi direct construction cost
X30
Dana yang tidak cukup
Kesalahan perhitungan modal kerja
Sumber: Rekomendasi pakar
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
94
Selain perbaikan 6 variabel diatas, dari 38 variabel itu termasuk 10 variabel tambahan untuk indikator penelitian rekomendasi dari pakar. Variabel tersebut ditambahkan karena menurut pakar variabel tersebut sangat penting untuk ditanyakan kepada responden kuesioner. Berikut ini rekomendasi variabel tambahan dari pakar Tabel 5. 2 Hasil Validasi Pakar (Variabel Tambahan) PENAMBAHAN VARIABEL DARI PAKAR NO
VARIABEL
Referensi
1
Tidak melakukan rapat koordinasi periodik Internal/External
Pakar
2
Team manajemen proyek yang tidak kompeten
Pakar
Kesalahan melakukan survei lokasi
Pakar
4
Kesalahan melakukan survei material, tenaga kerja, alat dan sub-contractor
Pakar
5
Kesalahan dalam menyusun/merencanakan produktivitas alat dan tenaga kerja
Pakar
Buruknya koordinasi antara general contractor dengan owner
Pakar
Team Manajemen proyek yang tidak mematuhi job-desk dan wewenang yang berlaku
Pakar
Tidak adanya pelatihan spesifik terhadap SDM
Pakar
3
6
Kelompok
Manajemen
Organisasi
7 SDM
8 9
Keuangan
Tidak jelasnya sistem pembayaran supplier dan sub-con
Pakar
10
Budaya perusahaan
Sistem dan prosedur perusahaan yang tidak aplikatif
Pakar
Sumber: Rekomendasi Pakar
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
95
5.2.2 Analisa Deskriptif Analisa deskriptif dilakukan untuk melihat gambaran umum atau ringkasan dari kesuluruhan data hasil keusioner yang telah didapat. Hasil analisa deskriptif dilakukan untuk variabel Y (terikat) dan variabel X (bebas). Untuk variabel Y, kinerja biaya, memiliki nilai mean (rata-rata) sebesar 3.23, nilai median (tengah) sebesar 3.00 dan nilai modus (dominan muncul) 3. Selanjutnya analisa deskriptif untuk variabel X, faktor internal, didapat sebagian besar variabel memiliki mean diatas 2. Berarti rata-rata variabel berpengaruh signifikan merugikan terhadap biaya proyek.
5.2.3 Analisa Korelasi Non-Parametrik Analisa korelasi dilakukan untuk melihat korelasi antara seluruh variabel bebas dengan variabel terikat, antara variabel-variabel X (faktor internal kontraktor) dengan variabel Y (kinerja biaya proyek). Analisa dibantu menggunakan software SPSS. Hasil output analisa korelasi non-parametrik menggunakan SPSS menghasilkan tabel yang berisi koefisien korelasi antara variabel X dan Y, koefisien ada yang memiliki tanda ** dan * pada kolom correlation coefficient. Variabel yang memiliki tanda ** adalah variabel yang signifikan pada level kepercayaan 0.01 dan yang memiliki tanda * adalah variabel yang signifikan pada level kepercayaan 0.05. Dari tabel yang dihasilkan analisa korelasi dapat dilihat terdapat 13 variabel yang signifikan pada level kepercayaan 0.01, dan 11 variabel yang signifikan pada level 0.05. 10 buah variabel yang nilai correlation coefficient-nya tidak memiliki tanda bintang sama sekali yaitu variabel X1, X3, X6, X10, X12, X17, X22, X30, X35, X38. Ini berarti korelasi 10 buah variabel tersebut tidak signifikan pada level kepercayaan 0.01 maupun 0.05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa 10 buah variabel tersebut tidak cukup kuat berkorelasi terhadap variabel Y. Berikut variabel yang berkorelasi signifikan pada 0.01 dan 0.05
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
96
Tabel 5. 3 Variabel X yang Signifikan Korelasi Dengan Variabel Y Signifikan level 0,01 Signifikan level 0,05 Koef Var Keterangan Koef Var Keterangan Kor Kor 0,677 X7 Ketidaktahuan PM 0,496 X18 Penundaan Pengambilan mengenai teknik keputusan kunci perencanaa dan alat perencanaan yang tepat 0,655 X32 Kurangnya likuiditas 0,471 X21 Buruknya koordinasi GC untuk menunjang dengan Sub-con aktivitas 0,626 X2 Buruknya koordinasi 0,456 X25 Team manajemen proyek dengan kantor pusat yang tidak mematuhi jobperusahaan desc dan wewenang yang berlaku 0,617 X15 Buruknya manajemen 0,455 X23 Rendahnya produktivitas kontrak 0,590 X27 Penempatan SDM yang 0,451 X16 Tidak cukupnya tidak tepat perumusan proyek pada saat perencanaan 0,579 X5 Tidak melakukan rapat 0,430 X36 Kurangnya penerapan koordinasi periodik sistem teknologi Internal/ External informasi 0,577 X31 Buruknya cost control 0,429 X26 Tidak adanya pelatihan (Cashflow) spesifik terhadap SDM 0,565 X8 Kurangnya pemahaman 0,419 X29 Kurangnya pengalaman PM mengenai prosedur manajemen finansial pengoperasian 0,577 X11 Team manajemen 0,404 X34 Memberikan penawaran proyek yang tidak biaya proyek yang kompeten direndahkan 0,544 X33 Tidak jelasnya sistem 0,399 X14 Kesalahan dalam pembayaran supplier dan menyusun/merencanakan Sub-con produktivitas alat dan tenaga kerja 0,530 X13 Kesalahan melakukan 0,395 X4 Tidak adanya survei material, tenaga pengendalian terhadap kerja, alat dan subpelaksanaan proyek contractor secara konsisten 0,523 X20 Buruknya koordinasi antara General contractor dengan tim disain 0,508 X37 Budaya perusahaan yang menolak inovasi dan ide baru Sumber: Hasil olahan sendiri
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
97
5.2.4 Analisa Faktor Analisa faktor digunakan untuk mengetahui hubungan antar seluruh variabel bebas. Tujuan dasar dari analisa faktor adalah untuk mendapatkan pembagian faktor dari variabel-variabel yang diteliti. Analisa faktor pada penelitian dilakukan pada setiap kategori variabel X. Pembagian faktor yang didapatkan merupakan pengelompokkan tiap variabel yang saling memiliki korelasi kuat. Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan, variabel bebas tersebut terbagi menjadi 7 faktor yang didalamnya terdapat variabel-variabel yang berkorelasi kuat satu sama lain. Berikut hasil analisa faktor yang terbagi menjadi 7 faktor : Tabel 5. 4 Pembagian Faktor Variabel Berdasarkan Hasil Analisa Faktor Var Keterangan Project Management X1 Rencana kerja proyek yang tidak aplikatif X2 Buruknya koordinasi dengan kantor pusat perusahaan X4 X5
Tidak adanya pengendalian terhadap pelaksanaan proyek secara konsisten Tidak melakukan rapat koordinasi periodik Internal/External
X6
Metode kerja yang tidak tepat (Kesalahan dalam menentukan metode)
Ketidaktahuan Project Manager (PM) mengenai teknik perencanaan dan alat perencanaan yang tepat Kurangnya pemahaman PM mengenai prosedur pengoperasian Kesalahan dalam menyusun/merencanakan produktivitas alat dan X14 tenaga kerja
X7 X8
Var Keterangan Site Management X3 X10 X11 X12 X13
Tidak adanya monitor dan review terhadap pelaksanaan proyek Ketidak tegasan dalam pengambilan keputusan sewaktu-waktu oleh PM Team manajemen proyek yang tidak kompeten Kesalahan melakukan survei lokasi Kesalahan melakukan survei material, tenaga kerja, alat dan subcontractor
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
98
Tabel 4. 21 (Sambungan) Var Keterangan Organisasi X15 X16 X17 X18 X20 X21 X22
Buruknya manajemen kontrak Tidak cukupnya Perumusan proyek pada saat perencanaan Keunikan aktivitas proyek yang membutuhkan pengetahuan teknis yang tinggi Penundaan pengambilan keputusan kunci Buruknya koordinasi antara tim disain dan General Contractor Buruknya koordinasi antara general contractor dengan sub-contractor Buruknya koordinasi antara general contractor dengan owner
Var Keterangan SDM X23 Rendahnya Produktivitas X24 Gaji yang rendah Team Manajemen proyek yang tidak mematuhi job-desk dan wewenang
X25 yang berlaku X26 Tidak adanya pelatihan spesifik terhadap SDM X27 Penempatan SDM yang tidak tepat
Var
Keterangan Perencanaan Keuangan
X28 X29 X30
Buruknya estimasi direct construction cost Kurangnya pengalaman pada manajemen financial Kesalahan perhitungan modal kerja
Var
Keterangan Pengendalian Keuangan
X31 X32 X33
Buruknya cost control (cash flow) Kurangnya Likuiditas untuk menunjang aktivitas Tidak jelasnya sistem pembayaran supplier dan sub-con
Var Keterangan Budaya Perusahaan X34 X35 X36 X37 X38
Memberikan penawaran biaya proyek yang direndahkan Minimnya budaya menghargai waktu Kurangnya penerapan sistem teknologi informasi Budaya Perusahaan yang menolak Inovasi dan Ide baru Sistem dan prosedur perusahaan yang tidak aplikatif
Sumber: Hasil Olahan SPSS
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
99
5.3
Pembahasan Pembahasan dengan melakukan analisa terhadap seluruh temuan yang
didapat. Dengan analisa tersebut maka akan dapat dilihat mengapa hasil penelitiannya seperti demikian. 5.3.1 Pembahasan verifikasi, klarifikasi, dan validasi variabel Berdsarkan hasil temuan untuk verifikasi, klarifikasi dan validasi variabel kepada ketiga pakar, maka telah dilakukan penyesuaian perubahan sesuai rekomendasi dari ketiga pakar tersebut, dari variabel bebas penelitian yang awalnya berjumlah 26 buah menjadi 38 buah. Terdapat dua analisa, yaitu perbaikan dan penambahan variabel. Untuk perbaikkan variabel berdasarkan rekomendasi dari pakar. Perbaikan variabel tersebut dikarenakan variabel awal tersebut kurang tepat penggunaan kata di dalam kalimatnya, sehingga pakar mengubahnya menjadi kalimat baru. Perbaikan juga dapat dikarenakan, variabel yang digunakan terlalu umum, kurang spesifik, sehingga pakar menjabarkan variabel yang masih umum tersebut menjadi lebih detil. Berikut tabel penjelasan perbaikkan variabel, Tabel 5. 5 Variabel X yang mengalami perbaikan dari pakar VARIABEL YANG MENGALAMI PERBAIKAN KALIMAT NO
VARIABEL (sebelum diperbaiki)
VARIABEL (sesudah diperbaiki)
X1
Salah perencanaan
Rencana kerja proyek yang tidak aplikatif
X2
Manajemen proyek yang buruk
Buruknya koordinasi dengan kantor pusat perusahaan Tidak adanya monitor dan review terhadap pelaksanaan proyek Tidak adanya pengendalian terhadap pelaksanaan proyek secara konsisten
X6
Metode dan peralatan konstruksi yang tidak sesuai atau kuno
Metode kerja yang tidak tepat (Kesalahan dalam menentukan metode)
X15
Buruknya manajemen SDM, dan penempatan pekerja
Penempatan SDM yang tidak tepat
X18
Buruknya estimasi initial cost
Buruknya estimasi direct construction cost
X30
Dana yang tidak cukup
Kesalahan perhitungan modal kerja
Sumber: Rekomendasi pakar
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
100
Untuk penambahan variabel, pakar merekomendasikan variabel baru dikarenakan pakar berpendapat terdapat variabel yang dianggap penting, namun belum disertakan menjadi variabel penelitian. Dengan begitu, pakar melakukan pembentukanbeberapa variabel baru untuk dijadikan indikasi penelitian ini. Berikut tabel penjelasan penambahan variabel : Tabel 5. 6 Variabel X yang mengalami perbaikan dari pakar PENAMBAHAN VARIABEL DARI PAKAR NO
Kelompok
VARIABEL
1
Tidak melakukan rapat koordinasi periodik Internal/External
2
Team manajemen proyek yang tidak kompeten
3
Manajemen
Kesalahan melakukan survei lokasi
Alasan Pakar Rapat koordinasi internal/eksternal penting, jika tidak dilakukan koordinasi antar pihak menjadi kacau, dan dapat terjadi kesalahan dalam menjalankan kerja sama antar pihak Team manajemen proyek yang tidak kompeten berakibat tidak akuratnya tujuan proyek yang ingin dicapai Kesalahan survey dapat berakibat kedalahan perencanaan menjalankan proyek
Kesalahan melakukan survei material, tenaga kerja, alat dan sub-contractor Kesalahan dalam menyusun/merencanakan produktivitas alat dan tenaga kerja Buruknya koordinasi antara general contractor dengan owner Team Manajemen proyek yang tidak mematuhi jobdesc dan wewenang yang berlaku
Kesalahan survey dapat berakibat kesalahan perencanaan menjalankan proyek Kesalahan merencanakan produktivitas alat dan tenaga kerja berakibat kesalahan rencana budget dan durasi suatu pekerjaan Koordinasi yang buruk dengan owner dapat membuat pekerjaan tidak sesuai dengan spek owner
8
Tidak adanya pelatihan spesifik terhadap SDM
SDM yang menjalani pelatihan akan memiliki kemampuan yang cakap
9
Keuangan
Tidak jelasnya sistem pembayaran supplier dan sub-con
Karena tidak jelasnya pembayaran supplier dan subcontractor, harga yang diberikan supplier dan subcontractor dapat melambung tinggi
10
Budaya perusahaan
Sistem dan prosedur perusahaan yang tidak aplikatif
Sistem dan prosedur yang tidak aplikatif dapat menhambat koordinasi
4
5
6
Organisasi
7 SDM
Mengikuti jobdesc dan wewenang yang berlaku pada proyek penting untuk menjalankan proyek
Sumber: Hasil Olahan
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
101
5.3.2 Pembahasan Analisa Deskriptif Analisa deskriptif secara garis besar menganalisa variabel terikat (Y) dan variabel bebas (X). Pada pembahasan ini akan dilakukan analisa mengenai temuan-temuan yang didapatkan dari pengolahan analisa deskriptif. Untuk variabel Y, kinerja biaya, memiliki nilai mean (rata-rata) sebesar 3.23, nilai median (tengah) sebesar 3.00 dan nilai modus (dominan muncul) 3. Berikut merupakan tabel mengenai pengertian dari tiap skala nilai untuk variabel Y: Tabel 5. 7 Skala Penilaian Untuk Variabel Y (terikat) Skala
Penilaian
Keterangan
1
Buruk sekali
Cost Performance Index > 110%
2
Buruk
110% > CPI > 105 %
3
Agak Buruk
105% > CPI > 100%
4
Baik
CPI = 100 %
5
Sangat Baik
CPI < 100%
Kinerja biaya di ukur dengan menggunakan Cost performance index, yaitu rasio perbandingan antara biaya aktual dengan biaya rencana dari proyek yang dikerjakan responden. Kemudian akan dilihat persentase dari masing-masing nilai mulai dari skala 1 sampai skala 5 dengan jumlah responden sebanyak 26 orang, Terdapat 3 responden yang menjawab dengan nilai 2 (11,5% dari total responden). Beberapa responden ini kinerja biaya proyek yang dikerjakannya buruk, yaitu rasio Cost Performance Index-nya diantara 110% dan 105%. Lalu untuk sebagian besar responden, terdapat 14 orang yang jika di persentasekan 53,8%, mengisi kinerja biaya proyek yang dikerjakannya agak buruk (nilai 3), yaitu nilai ICPnya diantara 105% dan 100%. Dan untuk responden yang mengisi kinerja biaya proyek yang dikerjakannya baik, yaitu yang ICPnya sama dengan 100%, terdapat 9 orang responden, jika dipersentasekan terhadap keseluruhan 34,6%. Selanjutnya analisa deskriptif untuk variabel X, faktor internal, berikut skala penilaian untuk variabel X:
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
102
Tabel 5. 8 Skala Penilaian Untuk Variabel X (bebas) Skala
Keterangan
1
Berpengaruh fatal merugikan terhadap biaya proyek
2
Berpengaruh signifikan merugikan terhadap biaya proyek
3
Berpengaruh sedikit merugikan terhadap biaya proyek
4
Tiak berpengaruh terhadap biaya proyek
5
Membantu penghematan biaya proyek
Nilai mean tertinggi adalah 3,23 pada X19 (Kecondongan menyalahkan pihak lain), berarti mayoritas responden menganggap variabel tersebut berpengaruh sedikit merugikan terhadap kinerja biaya proyek yang dikerjakan. Namun setelah dilakukan pengolahan uji validitas, variabel X19 tidak valid, Sehingga Analisa ini tidak perlu dilakukan analisa lebih jauh. Untuk nilai mean terendah adalah variabel X1 (Rencana kerja proyek yang tidak aplikatif), yaitu 1.58, berarti mayoritas responden berpendapat variabel tersebut mempengaruhi kinerja biaya fatal dan signifikan merugikan.Variabel lainnya sebagian besar variabel memiliki mean diantara 2 dan 3. Berarti rata-rata variabel berpengaruh signifikan dan sedikit merugikan terhadap biaya proyek. Jika melihat variabel yang memiliki korelasi sangat signifikan dan signifikan terhadap kinerja biaya, keseluruhan variabel memiliki nilai mean diantara 2-3. Dengan begitu dapat dilihat hubungan antara analisa deskriptif dengan hasil analisa korelasi. 5.3.3 Pembahasan Analisa Korelasi dan Analisa Faktor Analisa korelasi Rank Spearman dilakukan bertujuan untuk melihat korelasi dari seluruh variabel penelitian terhadap variabel Y, kinerja biaya proyek. Untuk melihat seberapa besar korelasi antara variabel X dan Y tersebut, pada software SPSS dengan melihat koefisien korelasi variabel X terhadap Y. Koefisien korelasi yang > 0,390 bintang 1, yaitu berkorelasi signifikan pada level kepercayaan 0,5. Dan koefisien korelasi yang > 0,5. Ditemukan 13 variabel yang berkorelasi signifikan pada level kepercayaan 0.01, 11 variabel yang berkorelasi signifikan pada level kepercayaan 0.05.
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
103
Selain itu terdapat 10 buah variabel yang nilai correlation coefficient-nya tidak memiliki tanda bintang sama sekali yaitu variabel X1, X3, X6, X10, X12, X17, X22, X30, X35, X38. Ke-10 faktor internal yang tidak signifikan, yang memiliki korelasi rendah dengan variabel Y, maka dapat diartikan variabel tersebut memang memiliki pengaruh ke kinerja biaya, tapi pada proyek –proyek yang dikerjakan responden masalah tersebut tidak berpengaruh kuat terhadap kinerja biaya yang dikerjakan pada proyek responden. Setelah uji korelasi, dilakukan analisa faktor yang bertujuan untuk simplifikasi variabel dari faktor internal yang berkorelasi dengan kinerja biaya. Simplifikasi variabel dengan cara membagi variabel yang signifikan dan sangat signifikan tersebut kedalam suatu faktor yang dianggap memiliki kesamaan karakter. Berdasarkan analisa korelasi terdapat 24 variabel yang signifikan terhadap kinerja biaya, yang kemudian hasil analisa faktor ini, ke-24 variabel ini terbagi menjadi 5 faktor baru. Pembagian faktor tersebut dijelaskan seperti tabel di bawah, berikut penamaannya,
Comp
1
Tabel 5. 9 Tabel Penamaan Kelompok Hasil Analisa Faktor Loading Penamaan Var Keterangan Salah perencanaan (Rencana kerja tidak Project .583 X1 aplikatif) Management Buruknya koordinasi dengan kantor pusat .682 X2 perusahaan Tidak adanya pengendalian terhadap .587 X4 pelaksanaan proyek secara konsisten Tidak melakukan rapat koordinasi periodik .766 X5 Internal/External Metode dan peralatan konstruksi yang tidak .600 tepat (Kesalahan dalam menentukan metode X6 kerja) Ketidaktahuan Project Manager (PM) .919 mengenai teknik perencanaan dan alat X7 perencanaan yang tepat Kurangnya pemahaman PM mengenai .859 X8 prosedur pengoperasian .650 Kesalahan dalam menyusun/merencanakan X14 produktivitas alat dan tenaga kerja
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
104
Tabel 5.9 (Sambungan) Comp
Var X3 X10
2 X11 X12 X13 Comp.
Var Keterangan X15 Buruknya manajemen kontrak X16
3
X17 X18 X20 X21 X22
Comp.
4
Comp. 5
Keterangan Tidak adanya monitor dan review terhadap pelaksanaan proyek Ketidak tegasan dalam pengambilan keputusan sewaktu-waktu oleh PM Team manajemen proyek yang tidak kompeten Kesalahan melakukan survei lokasi Kesalahan melakukan survei material, tenaga kerja, alat dan sub-contractor
Tidak cukupnya Perumusan proyek pada saat perencanaan Keunikan aktivitas proyek yang membutuhkan pengetahuan teknis yang tinggi Penundaan pengambilan keputusan kunci Buruknya koordinasi antara tim disain dan General Contractor Buruknya koordinasi antara general contractor dengan sub-contractor Buruknya koordinasi antara general contractor dengan owner
Var Keterangan X23 Rendahnya Produktivitas
.852
.577 .806 .630
Loading .844 .871
.823 .640
Loading .847
.904
Kurangnya pengalaman pada manajemen
X32 aktivitas Tidak jelasnya sistem pembayaran supplier
X33 dan sub-con
Organisasi
.857 .803
X27 Penempatan SDM yang tidak tepat
X29 financial X30 Kesalahan perhitungan modal kerja X31 Buruknya cost control (cash flow)
Penamaan
.670
.711
Var Keterangan X28 Buruknya estimasi direct construction cost
Penamaan Site Management
.835
Team Manajemen proyek yang tidak mematuhi job-desk dan wewenang yang X25 berlaku X26 Tidak adanya pelatihan spesifik terhadap SDM
Kurangnya Likuiditas untuk menunjang
6
Loading
Penamaan SDM
.810
Loading
Penamaan .884 Perencanaan Keuangan .882
.885 .662 Pengendalian Keuangan .878 .894
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
105
Tabel 5.9 (Sambungan) Comp. Variabel
X37
Keterangan Memberikan penawaran biaya proyek yang direndahkan Minimnya budaya menghargai waktu Kurangnya penerapan sistem Teknologi Informasi Budaya perusahaan yang menolak inovasi dan ide baru
X38
Sistem dan prosedur perusahaan yang tidak aplikatif
X34 X35 7
X36
Loading Penamaan .801
Budaya
.823 .869 .794 .816
Sumber: Hasil Olahan
Penamaan faktor dinamakan dengan rekomendasi dan persetujuan dari pakar pada pengumpulan data tahap 3. Pakar memvalidasi apakah faktor-faktor tersebut benar dapat di kelompokkan seperti hasil analisa faktor tersebut.
5.3.4 Pembahasan Variabel Hasil Penelitian. Hasil Penelitian yang telah disetujui oleh pakar tahap 3 ini dilanjutkan dengan dilakukan perbandingan dengan hasil dari literatur seperti pada jurnal ataupun penelitian yang relevan yang membahas kinerja biaya proyek dan pembahasan solusi dari permasalahan internal. Tujuan dibandingkan adalah untuk melihat, apakah variabel hasil penelitan benar berkorelasi dengan kinerja biaya seperti pada literatur yang didapat. Seluruh variabel permasalahan internal pada kontraktor pada penelitian membentuk 7 kelompok faktor yang tiap faktornya terdiri dari variabel yang memiliki korelasi yang kuat antar variabelnya. Pembahasan dan solusi dari permasalahan internal dari kelompok faktor tersebut dijelaskan sebagai berikut, a. Project Management b. Site Management c. Organisasi d. Sumber Daya Manusia e. Perencanaan Keuangan f. Pengendalian Keuangan g. Budaya Perusahaan
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
106
Tujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk mengetahui solusi dari ke-7 faktor internal yang telah teridentifikasi tersebut, berikut ini merupakan solusi untuk permasalahan ke-7 faktor tersebut berupa tindakan preventif dan korektif dari setiap faktor yang didapat dari pendapat pakar mengenai permasalahan faktor internal tersebut pada tahap validasi hasil penelitian kepada pakar. Tabel 5. 10 Tabel Kelompok Faktor Internal dan Solusinya Solusi
Faktor
Preventif Rencana Kerja Proyek harus
Management
Meningkatkan koordinasi internal
melibatkan semua fungsi, baik
proyek management yang terlibat
teknis, pengadaan, peralatan
langsung dalam pelaksanaan
keuangan serta personalia
proyek
sehingga rencana kerja dengan Project
Korektif
Memeperbaiki sistem komunikasi
team management proyek
antara team management proyek,
optimal
ste manager, pemilik proyek, dan
Harus memiliki SOP yang baik dan jelas Job desc tiap pihak yang
kantor pusat. Melakukan penggantian secepatnya personil-personil yang
terlibat pada proyek, harus
tidak kompeten, dengan tugas
jelas bentuk wewenang dan
yang jelas.
tanggung jawabnya.
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
107
Tabel 5.10 (Sambungan) Solusi
Faktor
Preventif
Korektif
Team proyek harus dibentuk dengan organisasi proyek yang sesuai dengan kebutuhan lokasi proyek yang akan
Melakukan penggantian
dilaksanakan dengan
secepatnya personil-personil
Site
menempatkan personil yang
yang tidak kompeten, dengan
Management
kompeten, khususnya PM,
tugas yang jelas. Khususnya pada bagian pengadaan dan
Site engineer, procurement,
perencanaan proyek
peralatan dan keuangan. Membuat rencana kerja proyek yang mudah dimengerti
Organisasi proyek yang disusun harus disetujui oleh
untuk mencermati kondisi
owner dan kantor pusat
kontrak bila ada penyimpangan,
Semua team management
segera bicarakan dengan pihak
proyek harus mengetahui Organisasi
owner
kondisi kontrak secara detail
Pihak-pihak yang akan
Menunjuk personil khusus
Progres sub kontraktor dan supplier harus dievaluasi secara
terlibat proyek (sub
berkala bila terjadi
kontraktor dan supplier,
penyimpangan.
harus memenuhi kriteria perusahaan
SDM
Management proyek harus
Melakukan reorganisasi proyek
disesuaikan dengan kondisi
secara cepat dengan mengganti
lokasi proyek, dengan SDM
personil yang dianggap tidak
(Personel) yang kompeten,
mampu, dengan job-desc yang
sehingga menghasilkan
lebih terarah dan tanggung
produktivitas yang
jawab serta wewenang yang
diharapkan
jelas.
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
108
Tabel 5.10 (Sambungan) Solusi
Faktor
Preventif
Menyusun perencanaan
Korektif
sehingga rencana penerimaan
Cashflow proyek sesuai Perencanaan
dengan schedule proyek,
Keuangan
dengan jelas dan mendetil,
dan pengeluaran dapat termonitor, sehingga perhitungan modal kerja
sehingga dapat di monitor.
Cashflow harus disesuaikan
menjadi akurat
dengan rencana schedule pelaksanaan proyek dengan
S-curve yang dibuat berupa
Review mengevaluasi dan menyesuaikan Cashflow
rencana progress yang jelas
Review Cashflow secara efektif
Memperbaiki sistem pengendalian keuangan
Evaluasi subkontraktor dan
S-curve harian, S-curve
supplier terhadap kemampuan
Pengendalian
mingguan dan S-curve
keuangannya baik modal kerja
Keuangan
tahunan agar lebih akurat.
maupun sistem pengadaannya.
Sistem Pembayaran terhadap
Jika diperlukan, segera
subkontraktor dan supplier
mengganti supplier atau
harus jelas sesuai dengan
subkontraktor apabila
kontrak. Baik progress
melanggar kondisi kontrak
payment maupun monthly
yang sudah disepakati.
payment
Misi dan Visi perusahaan harus jelas. Misi-visi perusahaan dengan
Mengupayakan penyesuaian
Budaya
menetapkan budaya
budaya karyawan dengan
Perusahaan
perusahaan yang harus
perusahaan
dianut bagi seluruh karyawan pada perusahaan tersebut. Sumber: Hasil Olahan
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
BAB 6 KESIMPULAN & SARAN 6.1
Pendahuluan Bab kesimpulan dan saran menjelaskan kesimpulan penelitian dan saran
berdasarkan hasil pengumpulan, pengolahan dan analisa data yang telah dilakukan pada penelitian ini. 6.2
Kesimpulan Berdasarkan tahapan-tahapan proses penelitian yang telah dilakukan, dapat
dihasilkan kesimpulan penelitian. Kesimpulan pada penelitan ini adalah sebagai berikut : A. Pada penelitian ini didapatkan 13 variabel yang memiliki korelasi yang memiliki hubungan yang sangat kuat dengan kinerja biaya proyek pada proyek gedung maupun infrastruktur. ke 13 variabel tersebut antara lain sebagai berikut : Tabel 6. 1 Tabel variabel yang berkorelasi sangat kuat dengan kinerja biaya proyek Signifikan level 0,01 Koef Var Keterangan Kor 0,677 X7 Ketidaktahuan PM mengenai teknik perencanaa dan alat perencanaan yang tepat 0,655 X32 Kurangnya likuiditas untuk menunjang aktivitas 0,626 X2 Buruknya koordinasi dengan kantor pusat perusahaan 0,617 X15 Buruknya manajemen kontrak 0,590 X27 Penempatan SDM yang tidak tepat 0,579 X5 Tidak melakukan rapat koordinasi periodik Internal/ External 0,577 X31 Buruknya cost control (Cashflow) 0,565 X8 Kurangnya pemahaman PM mengenai prosedur pengoperasian 0,577 X11 Team manajemen proyek yang tidak kompeten 0,544 X33 Tidak jelasnya sistem pembayaran supplier dan Sub-con 0,530 X13 Kesalahan melakukan survei material, tenaga kerja, alat dan subcontractor 0,523 X20 Buruknya koordinasi antara General contractor dengan tim disain 0,508 X37 Budaya perusahaan yang menolak inovasi dan ide baru Sumber: Hasil Olahan
109 Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
110
Selain 13 variabel yang sangat kuat berkorelasi dengan kinerja biaya diatas, terdapat 11 variabel yang memiliki korelasi kuat dengan kinerja biaya. B. Pada penelitian ini juga didapatkan pengelompokkan variabel-variabel menjadi 7 faktor internal, berikut ini ke-7 faktor internal dan solusi untuk permasalahan ke-7 faktor tersebut berupa tindakan preventif dan korektif dari setiap faktor.
Tabel 6. 2 Tabel Kelompok Faktor Internal dan Solusinya Solusi
Faktor
Preventif Rencana Kerja Proyek harus
Management
Meningkatkan koordinasi internal
melibatkan semua fungsi, baik
proyek management yang terlibat
teknis, pengadaan, peralatan
langsung dalam pelaksanaan
keuangan serta personalia
proyek
sehingga rencana kerja dengan Project
Korektif
Memeperbaiki sistem komunikasi
team management proyek
antara team management proyek,
optimal
ste manager, pemilik proyek, dan
Harus memiliki SOP yang baik dan jelas Job desc tiap pihak yang
kantor pusat. Melakukan penggantian secepatnya personil-personil yang
terlibat pada proyek, harus
tidak kompeten, dengan tugas
jelas bentuk wewenang dan
yang jelas.
tanggung jawabnya.
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
111
Tabel 5.10 (Sambungan) Solusi
Faktor
Preventif
Korektif
Team proyek harus dibentuk dengan organisasi proyek yang sesuai dengan kebutuhan lokasi proyek yang akan
Melakukan penggantian
dilaksanakan dengan
secepatnya personil-personil
Site
menempatkan personil yang
yang tidak kompeten, dengan
Management
kompeten, khususnya PM,
tugas yang jelas. Khususnya pada bagian pengadaan dan
Site engineer, procurement,
perencanaan proyek
peralatan dan keuangan. Membuat rencana kerja proyek yang mudah dimengerti
Organisasi proyek yang disusun harus disetujui oleh
untuk mencermati kondisi
owner dan kantor pusat
kontrak bila ada penyimpangan,
Semua team management
segera bicarakan dengan pihak
proyek harus mengetahui Organisasi
owner
kondisi kontrak secara detail
Pihak-pihak yang akan
Menunjuk personil khusus
Progres sub kontraktor dan supplier harus dievaluasi secara
terlibat proyek (sub
berkala bila terjadi
kontraktor dan supplier,
penyimpangan.
harus memenuhi kriteria perusahaan
SDM
Management proyek harus
Melakukan reorganisasi proyek
disesuaikan dengan kondisi
secara cepat dengan mengganti
lokasi proyek, dengan SDM
personil yang dianggap tidak
(Personel) yang kompeten,
mampu, dengan job-desc yang
sehingga menghasilkan
lebih terarah dan tanggung
produktivitas yang
jawab serta wewenang yang
diharapkan
jelas.
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
112
Tabel 5.10 (Sambungan) Solusi
Faktor
Preventif
Menyusun perencanaan
Korektif
sehingga rencana penerimaan
Cashflow proyek sesuai Perencanaan
dengan schedule proyek,
Keuangan
dengan jelas dan mendetil,
dan pengeluaran dapat termonitor, sehingga perhitungan modal kerja
sehingga dapat di monitor.
Cashflow harus disesuaikan
menjadi akurat
dengan rencana schedule pelaksanaan proyek dengan
S-curve yang dibuat berupa
Review mengevaluasi dan menyesuaikan Cashflow
rencana progress yang jelas
Review Cashflow secara efektif
Memperbaiki sistem pengendalian keuangan
Evaluasi subkontraktor dan
S-curve harian, S-curve
supplier terhadap kemampuan
Pengendalian
mingguan dan S-curve
keuangannya baik modal kerja
Keuangan
tahunan agar lebih akurat.
maupun sistem pengadaannya.
Sistem Pembayaran terhadap
Jika diperlukan, segera
subkontraktor dan supplier
mengganti supplier atau
harus jelas sesuai dengan
subkontraktor apabila
kontrak. Baik progress
melanggar kondisi kontrak
payment maupun monthly
yang sudah disepakati.
payment
Misi dan Visi perusahaan harus jelas. Misi-visi perusahaan dengan
Mengupayakan penyesuaian
Budaya
menetapkan budaya
budaya karyawan dengan
Perusahaan
perusahaan yang harus
perusahaan
dianut bagi seluruh karyawan pada perusahaan tersebut. Sumber: Hasil Olahan
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
113
6.3
Saran Saran-saran yang dapat direkomendasikan pada hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut: 1. Perlu dilakukan penelitian sejenis yang dihubungkan dengan kinerja waktu pada proyek bangunan maupun proyek infrastruktur. 2. Perlu dilakukan penelitian sejenis yang dihubungkan dengan kinerja mutu pada proyek bangunan maupun proyek infrastruktur.
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
114
DAFTAR PUSTAKA
Ali, A.S. and S.N. Kamaruzzaman (2010). “Cost Performance for Building Construction Projects in Klang Valley”. Journal of Building Performance, Vol. 1 Issue 1, 2010. Allarie, Y dan Firsirotu, M (1985). How to Implement Radical Strategies in Large Organization, Sloan Management Review. Asiyanto (2006). Metode Konstruksi Gedung Bertingkat, Penerbit Universitas Indonesia. Azhar, Nida et al (2008). “Cost Overrun Factors In Costruction Industry of Pakistan”. Firts International Conference on Construction In Developing Countries (ICCIDC-I), August, 2008. Chen, Chuan, Andrea Goldstein And Ryan J. Orr (2009). “Local Operations Of Chinese Construction Firms In Africa: An Empirical Survey”. The International Journal of Construction Management (2009), Page 75-89. Craig, C.S, and Douglas, S.P, (1996). Responding to Challenges of Global Markets: Change, Complexity, Competition and Conscience.. The Columbia Journal of World Business. Winter 6 18. David, R. Fred (1998). Concepts of Strategic Management, Seventh Edition, Prentice Hall, New Jersey. Dayatno, I. (2003). Kesiapan Industri Konstruksi Nasional Sumber Daya Manusia. Proceeding Seminar Nasional Peran Jasa Industri Konstruksi Era Otonomi Daerah dan AFTA/AFAS, Jakarta. Frimpong, Y., Oluwoye, J. and Crawford, L. (2003). Causes of delay and cost overruns in construction of groundwater projects in developing countries; Ghana as a case study. Interational Journal of Project Management, 21, 321-326. Home, Van James (1974). Financial Management and Policy. Prentice Hall, New Jersey. Iyer, K.C and K.N. Jha (2005). “Factors affecting cost performance: evidence from Indian construction projects”. International Journal of Project Management, Vol. 23, Page 283-295, Year 2005. Kale, S. and D. Arditi (2002). “Competitive Positioning in United States Construction Industry”. Journal of Construction Engineering and management Vol.128, No.3 June
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
115
Kale, S. and D. Arditi (2002). “Competitive Positioning in United States Construction Industry”. Journal Of Construction E Ngineering And Management / May/June 2002. Kaming, Peter F. et all (1996). “Factor Influencing Construction Time and Cost Overruns on High-rise Project in Indonesia”. Construction Management and Economics, 1997. Kaplan, R. S. and D. Norton (1996). Balance Scorecard Translating Strategy Into Action, Harvard Business School Press. Karami, A., Analoui. F & Cusworth, J. (2004). Strategic Human Resources Management and Resource-Based Approach. The evidence from the British Manufacturing Industry. Management Research News. Knutson, J. (2001a). Project Management for Business Profesional : A Comprehensive Guide, John Wiley & Sons. New York. Leseem, R. (1990). Managing Corporate Culture, Gower Publishing Company. USA Long, L.H., Young, D.L., & Jun, Y.L..(2008). Delays and cost overrun in Vietnam large construction projects: A comparison with other selected countries. KSCE Journal of Civil Engineering, 12, 3 67-377. Ogbonna, Emmanuel and Lliyd C. Harris (2000). “Leadership style, organizational culture and performance: empirical evidence from UK companies”. International Journal of Human Resource Management 11:4 August 2000, Page 766-788 Ogunlana, S.O. & Olomolaiye, P.O. (1989). A survey of site management practice on some selected sites in Negaria. Building Environment 1989,2, 191196. Peeters, W. and Madauss, B. (2008) A proposed strategy againts cost overruns in the space sector. The 5C Approach. Space Policy, 24, 80-89. Ratnaningsih, Anik (2010). “Analysis of Internal and External Competitive Advantage of Indonesian Contractor”. Economics and Engineering, December, 2010.
factors Journal
for of
Riley. M. J. and D. Clare-Brown (2001). “Comparison od Cultural in Construction and Manufacturing Industries.” Journal of Management in Engineering Vol. 17 No. 3 July. Rye, R.L. (1999). “Construction Finance Management Issues in the Russian Federation”. Journal of Management in Engineering / January/Februaty.
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
116
Som, Ashok (2008). “Innovative human resource management and corporate performance in the context of economics liberalization in India”. The International Journal of Human Resource Management, Vol.19, No.7, July 2008, Page 1278 – 1297. Suraji, A. (2003). Peta Kesiapan Industri Jasa Konstruksi Menuju Liberalisasi Perdagangan Jasa Konstruksi. Proceeding Seminar Nasional Peran Jasa Industri Era Otonomi Daerah dan AFTA/AFAS, Aryaduta Hotel, Jakarta, Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Syiyamto. D. J. (1999). “Pengaruh Budaya Perusahaan Terhadap Performa Bisnis Perusahaan-perusahaan Tekstil di Yogyakarta dan Surakarta.” Jurnal Universitas Negeri Surabaya Vol.4 No.3 September. Teng, M. (2002). Corporate Turnaround. Prentice-Hall, Inc, Alexandra Road, Singapore. Triwidodo, B. e. a. (2003). Buku Referensi untuk Kontraktor Bangunan Gedung Sipil, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama. Triwibowo, B., Poerbowo, B., Rapani, A. & Ariana, B. (2003). Buku Referensi untuk General Kontraktor Bangunan Gedung dan Sipil. Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama. Venegas, P. and Alarcon, L.F. (1997). Selecting long-term strategies for construction firms, construction management and economics journal. Wideman, R. E. and R. H. Myers(1992). Project and Program Risk Management. A Guide to Managing Project Risk and Opportunities, Project Management Institute. Pennysylvania
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
Lampiran 1: Validasi Pakar Tahap 1
LAMPIRAN 1 KUESIONER PENGUMPULAN DATA TAHAP 1
L1-1 Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
Universitas Indonesia
Lampiran 1: Validasi Pakar Tahap 1
FAKTOR-FAKTOR INTERNAL YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA BIAYA PADA PROYEK GEDUNG BERTINGKAT
KUISIONER 1 VALIDASI AKHIR
Oleh : Mahisha Mohamad Reno 0706266393 FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL KEKHUSUSAN MANAJEMEN KONSTRUKSI DEPOK 2011
L1-2 Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
Universitas Indonesia
Lampiran 1: Validasi Pakar Tahap 1
Latar Belakang Penelitian
Agar perusahaan jasa konstruksi dapat menghadapi persaingan pasar bebas maka diperlukan identifikasi permasalahan yang dapat terjadi pada perusahaan jasa konstruksi, sehingga dapat dilakukan langkah-langkah antisipatif dengan berbagai macam perbaikan untuk meningkatkan kualitas kinerja perusahaan. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi dan menjadi penentu kesuksesan perusahaan jasa konstruksi (kontraktor), faktor-faktor tersebut yaitu faktor internal, faktor eksternal dan market force (wideman and mayer 1992) Kinerja biaya proyek konstruksi di berbagai negara berkembang merupakan masalah kritis. Ditemukan banyak proyek konstruksi mengalami cost overrun. Terdapat penemuan oleh Flyvbjer (2002), ditemukan 9 dari 10 proyek mengalami cost overrun; overrun 50-100 % umum terjadi, overrun banyak terjadi pada 20 negara dan 5 benua ditemukan pada penelitian ini, dan data overrun secara konstan tersedia datanya telah selama 70 tahun. Di sebagian besar negara berkembang, peningkatan kapasitas dan kapabilitas konstruksi termasuk meningkatkan efisiensi biaya, waktu, dan kualitas pekerjaan konstruksi ini merupakan faktor yang sangat penting. Berdasarkan hal tersebut maka dengan melakukan peningkatan faktor internal perusahaan konstruksi, maka akan dapat meningkatkan kinerja biaya proyek menjadi lebih baik.
L1-3 Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
Universitas Indonesia
Lampiran 1: Validasi Pakar Tahap 1
Tujuan Pelaksanaan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja permasalahan-permasalahan dari faktor internal jasa konstruksi (kontraktor) yang dapat mempengaruhi kinerja biaya proyek.
Tujuan Pelaksanaan Validasi
Tujuan utama dari survey ini adalah untuk validasi variable yang didapat dari literatur mengenai permasalahan-permasalahan yang terdapat pada faktor internal kontraktor apakah benar berpengaruh terhadap kinerja biaya proyek. Selain itu tujuan dari survey ini adalah untuk menyanyakan rekomendasi variabel tambahan misalnya ada tambahan dari pakar.
Kerahasiaan Informasi Seluruh
informasi
yang
Bapak/Ibu
berikan
dalam
penelitian
ini
L1-4 Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
akan
dijamin
kerahasiaannya.
Universitas Indonesia
Lampiran 1: Validasi Pakar Tahap 1
Informasi Hasil Penelitian Setelah seluruh informasi yang masuk dianalisis, temuan dari studi ini akan disampaikan kepada perusahaan Bapak/Ibu. Apabila Bapak/Ibu memiliki pertanyaan mengenai penelitian ini, dapat menghubungi: 1.
Peneliti/Mahasiswa
: Mahisha Mohamad Reno, pada HP 081294223665 atau e-mail
[email protected]
2.
Dosen Pembimbing I
: Prof. Dr. Ir. Yusuf Latief MT pada HP 08158977999 atau e-mail
[email protected]
3.
Dosen Pembimbing II
: Ir. Asiyanto, MBA, IPM pada HP 08128258257 atau e-mail
[email protected]
Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu meluangkan waktu untuk mengisi kuisioner penelitian ini. Semua informasi yang Bapak/Ibu berikan dalam penelitian ini akan dijamin kerahasiaannya dan hanya akan dipakai untuk keperluan penelitian saja.
Hormat Saya,
Mahisha Mohamad Reno
L1-5 Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
Universitas Indonesia
Lampiran 1: Validasi Pakar Tahap 1
Data Responden dan Petunjuk Singkat 1. Nama Responden
:
2. Nama Perusahaan
:
3. Alamat Perusahaan
:
4. Nomor Telepon/Hp
:
5. Jabatan
:
6. Pengalaman Kerja
:
7. Pendidikan Terakhir
: S1/S2/S3 (coret yang tidak perlu)
8. Tanda Tangan
:
(tahun)
A. Petunjuk Pengisian Kuisioner 1. Jawaban merupakan persepsi Bapak/Ibu terhadap variabel permasalahan-permasalahan dari faktor internal perusahaan jasa konstruksi yang berpengaruh terhadap kinerja biaya proyek. 2. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda ceklis pada kotak di bawah kotak “ya” jika narasumber setuju dengan pernyataan kuesioner yang disajikan. 3. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda ceklis pada kotak di bawah kotak “tidak” jika narasumber tidak setuju dengan pernyataan kuesioner yang disajikan.
L1-6 Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
Universitas Indonesia
7
4. Bapak/Ibu diharapkan memberikan komentar, tanggapan, masukan serta perbaikan / koreksi mengenai variabel permasalahan faktor internal perusahaan jasa konstruksi pada tabel yang telah disediakan.
Universitas Indonesia Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
Lampiran 1: Validasi Pakar Tahap 1
B. Contoh Pengisian Kuisioner 1. Dengan berdasarkan pengalaman pada proyek yang Bapak/Ibu kelola, apakah variabel-variabel permasalahan faktor internal perusahaan jasa konstruksi di bawah ini dapat mempengaruhi kinerja biaya proyek? Variabel yang Berkorelasi Signifikan dengan Kinerja Biaya Proyek No. Variabel Keterangan 1 X7 Ketidaktahuan PM mengenai teknik perencanaan dan alat perencanaan yang tepat 2 X32 Kurangnya likuiditas untuk menunjang aktivitas
Pernyataan Penjelasan/ Komentar/ Tanggapan/ Masukan untuk perbaikan Setuju Tidak V Setuju, karena... V
L1-8 Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
Seharusnya....
Universitas Indonesia
Lampiran 1: Validasi Pakar Tahap 1
Tabel Variabel-variabel Permasalahan Faktor Internal Kontraktor yang Berpengaruh Terhadap Kinerja Biaya Proyek
Variabel yang Berkorelasi dengan Kinerja Biaya Proyek Variabel Masalah Internal Perusahaan dan Proyek pada kontraktor X X
1 2
X
3
X
4
X X
5 6
X
7
X X
8 9
X X X
10 11 12
X
13
Pernyataan Setuju Tidak
Penjelasan/ Komentar/ Tanggapan/ Masukan untuk perbaikan
Manajemen Salah perencanaan Manajemen proyek yang buruk Metode dan peralatan konstruksi yang Tidak sesuai atau kuno Ketidaktahuan Project Manager (PM) mengenai teknik perencanaan dan alat perencanaan yang tepat Kurangnya pemahaman PM mengenai prosedur pengoperasian Konflik diantara anggota tim Ketidak tegasan dalam pengambilan keputusan sewaktuwaktu oleh PM Organisasi Buruknya manajemen kontrak Tidak cukupnya Perumusan proyek pada saat perencanaan Keunikan aktivitas proyek yang membutuhkan pengetahuan teknis yang tinggi Penundaan pengambilan keputusan kunci Kecondongan menyalahkan pihak lain Buruknya koordinasi antara tim disain dan General Contractor
L1-9 Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
Universitas Indonesia
Lampiran 1: Validasi Pakar Tahap 1
Variabel yang Berkorelasi dengan Kinerja Biaya Proyek Variabel Masalah Internal Perusahaan dan Proyek pada kontraktor X
14
X X X
15 16 17
X X X X X
18 19 20 21 22
X X X X
23 24 25 26
Pernyataan Setuju Tidak
Penjelasan/ Komentar/ Tanggapan/ Masukan untuk perbaikan
Buruknya koordinasi antara general contractor dengan subkon SDM Buruknya manajemen SDM, dan penempatan pekerja Rendahnya Produktivitas Gaji yang rendah keuangan Buruknya estimasi initial cost Kurangnya pengalaman pada manajemen finansial Dana tidak cukup Buruknya cost control (cash flow) Kurangnya Likuiditas untuk menunjang aktivitas Budaya Perusahaan Memberikan penawaran biaya proyek yang direndahkan Minimnya budaya menghargai waktu Kurangnya penerapan sistem teknologi informasi Budaya Perusahaan yang menolak Inovasi dan Ide baru
L1-10 Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
Universitas Indonesia
Lampiran 1: Validasi Pakar Tahap 1
VARIABEL REKOMENDASI Variabel Rekomendasi yang Berkorelasi dengan Kinerja Biaya Proyek Nomor
Masalah Internal Perusahaan dan Proyek pada kontraktor
L1-11 Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
Universitas Indonesia
Lampiran 1: Validasi Pakar Tahap 1
Terima kasih banyak kepada Bapak/Ibu atas kesediaannya dalam meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini.
Hormat saya,
Mahisha Mohamad Reno - TERIMA KASIH -
L1-12 Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
Universitas Indonesia
Lampiran 2: Kuesioner Tahap 2
LAMPIRAN 2 KUESIONER PENGUMPULAN DATA TAHAP 2
L2-1 Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
Universitas Indonesia
Lampiran 2: Kuesioner Tahap 2
FAKTOR-FAKTOR INTERNAL YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA BIAYA PADA PROYEK GEDUNG BERTINGKAT
KUESIONER Oleh : Mahisha Mohamad Reno 0706266393
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL KEKHUSUSAN MANAJEMEN KONSTRUKSI DEPOK 2011
L2-2 Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
Universitas Indonesia
Lampiran 2: Kuesioner Tahap 2
Latar Belakang
Agar perusahaan jasa konstruksi dapat menghadapi persaingan pasar bebas maka diperlukan identifikasi permasalahan yang dapat terjadi pada perusahaan jasa konstruksi, sehingga dapat dilakukan langkah-langkah antisipatif dengan berbagai macam perbaikan untuk meningkatkan kualitas kinerja perusahaan. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi dan menjadi penentu kesuksesan perusahaan jasa konstruksi (kontraktor), faktor-faktor tersebut yaitu faktor internal, faktor eksternal dan market force (wideman and mayer 1992) Kinerja biaya proyek konstruksi di berbagai negara berkembang merupakan masalah kritis. Ditemukan banyak proyek konstruksi mengalami cost overrun. Terdapat penemuan oleh Flyvbjer (2002), ditemukan 9 dari 10 proyek mengalami cost overrun; overrun 50-100 % umum terjadi, overrun banyak terjadi pada 20 negara dan 5 benua ditemukan pada penelitian ini, dan data overrun secara konstan tersedia datanya telah selama 70 tahun. Di sebagian besar negara berkembang, peningkatan kapasitas dan kapabilitas konstruksi termasuk meningkatkan efisiensi biaya, waktu, dan kualitas pekerjaan konstruksi ini merupakan faktor yang sangat penting. Berdasarkan hal tersebut maka dengan melakukan peningkatan faktor internal perusahaan konstruksi, maka akan dapat meningkatkan kinerja biaya proyek menjadi lebih baik.
L2-3 Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
Universitas Indonesia
Lampiran 2: Kuesioner Tahap 2
Tujuan Pelaksanaan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja permasalahan-permasalahan dari faktor internal jasa konstruksi (kontraktor) yang dapat mempengaruhi kinerja biaya proyek. Tujuan Pelaksanaan Survey
Tujuan utama dari survey ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal yang dapat berpengaruh terhadap kinerja biaya proyek bangunan tinggi. Kerahasiaan Informasi Seluruh informasi yang Bapak/Ibu berikan dalam penelitian ini akan dijamin kerahasiaannya.
L2-4 Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
Universitas Indonesia
Lampiran 2: Kuesioner Tahap 2
Informasi Hasil Penelitian Setelah seluruh informasi yang masuk dianalisis, temuan dari studi ini akan disampaikan kepada perusahaan Bapak/Ibu. Apabila Bapak/Ibu memiliki pertanyaan mengenai penelitian ini, dapat menghubungi: 1. Peneliti/Mahasiswa
: Mahisha Mohamad Reno, pada HP 081294223665 atau e-mail
[email protected]
2. Dosen Pembimbing I : Prof. Dr. Ir. Yusuf Latief MT pada HP 08158977999 atau e-mail
[email protected] 3. Dosen Pembimbing II : Ir. Asiyanto, MBA, IPM pada HP 08128258257 atau e-mail
[email protected]
Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu meluangkan waktu untuk mengisi kuisioner penelitian ini. Semua informasi yang Bapak/Ibu berikan dalam penelitian ini akan dijamin kerahasiaannya dan hanya akan dipakai untuk keperluan penelitian saja.
Hormat Saya,
Mahisha Mohamad Reno
L2-5 Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
Universitas Indonesia
Lampiran 2: Kuesioner Tahap 2
9. Nama Responden
:
10. Nama Proyek (tahun)
:
11. Jabatan Pada Proyek
:
12. Pengalaman Kerja
:
13. Pendidikan Terakhir
: S1/S2/S3 (coret yang tidak perlu)
14. TTD (tanda tangan)
:
C. Petunjuk Pengisian Kuisioner Untuk Variabel X (pengaruh dari permasalahan-permasalahan faktor internal jasa konstruksi terhadap kinerja biaya proyek Bangunan Tinggi)
5. Jawaban merupakan persepsi Bapak/Ibu terhadap pengaruh dari permasalahan-permasalahan faktor Internal terhadap kinerja biaya proyek yang Bapak/Ibu alami dan rasakan langsung pada proyek yang sedang atau telah selesai dikerjakan. 6. Pengisian kuesioner dilakukan dengan memberikan tanda () atau ( X ) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan keterangan skala yang berada di atas tabel kuesioner.
L2-6 Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
Universitas Indonesia
Lampiran 2: Kuesioner Tahap 2
D. Keterangan Untuk Penelitian Variabel X (pengaruh dari permasalahan-permasalahan faktor internal terhadap kinerja biaya proyek Bangunan Tinggi)
1 = Berpengaruh fatal merugikan terhadap biaya proyek 2 = Berpengaruh signifikan merugikan terhadap biaya proyek 3 = Berpengaruh sedikit merugikan terhadap biaya proyek 4 = Tidak berpengaruh terhadap biaya proyek 5 = Membantu penghematan biaya proyek
E. Contoh Pengisian Kuesioner Untuk Variabel X (faktor internal) Pertanyaan : Menurut persepsi Bapak/Ibu seberapa besar pengaruh dari permasalahan-permasalahan faktor internal yang terdapat pada tabel di bawah ini terhadap kinerja biaya proyek yang selama ini Bapak/Ibu alami dan rasakan langsung pada proyek yang sedang atau telah selesai dikerjakan? Variabel
Faktor Internal Perusahaan
Pengaruh ke kinerja Biaya 1
Manajemen x1
Salah Perencanaan
x2
Manajemen Proyek yang Buruk
2
3
4
5
√ √
L2-7 Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
Universitas Indonesia
Lampiran 2: Kuesioner Tahap 2
F. Keterangan Untuk Penilaian Variabel Y (kinerja Biaya proyek)
1 = Buruk Sekali
= Cost Performance Index > 110%
2 = Buruk
= 110% > Cost Performance Index > 105%
3 = Agak Buruk
= 105% > Cost Performance Index > 100%
4 = Baik
= Cost Performance Index 100%
5 = Sangat Baik
=.Cost Performance Index < 100%
Cost Performance Index
= Biaya Aktual X 100% Biaya rencana
G. Contoh Pengisian Kuesioner Untuk Variabel Y (kinerja biaya proyek)
Pertanyaan : Bagaimanakah kinerja Biaya proyek yang Bapak/Ibu telah atau sedang dikerjakan ? ( Silahkan melingkari pada salah satu score di bawah ini )
1 = Buruk Sekali
= Cost Performance Index > 110%
2 = Buruk
= 110% > Cost Performance Index > 105%
3 = Agak Buruk
= 105% > Cost Performance Index > 100%
4 = Baik
= Cost Performance Index 100%
5 = Sangat Baik
=.Cost Performance Index < 100% L2-8 Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
Universitas Indonesia
Lampiran 2: Kuesioner Tahap 2
I. Pengaruh Dari Faktor Internal Terhadap Kinerja Biaya Proyek ( Variabel X ) Variabel x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9 x10 x11 x12 x13 x14
Faktor Internal Perusahaan Manajemen
Pengaruh faktor internal terhadap kinerja biaya proyek 1 2 3 4 5
Salah perencanaan (Rencana kerja tidak aplikatif) Buruknya koordinasi dengan kantor pusat perusahaan Tidak adanya monitor dan review terhadap pelaksanaan proyek Tidak adanya pengendalian terhadap pelaksanaan proyek secara konsisten Tidak melakukan rapat koordinasi periodik Internal/External Metode dan peralatan konstruksi yang tidak tepat (Kesalahan dalam menentukan metode kerja) Ketidaktahuan Project Manager (PM) mengenai teknik perencanaan dan alat perencanaan yang tepat Kurangnya pemahaman PM mengenai prosedur pengoperasian Konflik diantara anggota tim Ketidak tegasan dalam pengambilan keputusan sewaktu-waktu oleh PM Team manajemen proyek yang tidak kompeten Kesalahan melakukan survei lokasi Kesalahan melakukan survei material, tenaga kerja, alat dan sub-contractor Kesalahan dalam menyusun/merencanakan produktivitas alat dan tenaga kerja
Organisasi x15 x16
Buruknya manajemen kontrak Tidak cukupnya Perumusan proyek pada saat perencanaan
L2-9 Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
Universitas Indonesia
Lampiran 2: Kuesioner Tahap 2
Variabel
x17 x18 x19 x20 x21 x22
Faktor Internal Perusahaan Organisasi Keunikan aktivitas proyek yang membutuhkan pengetahuan teknis yang tinggi Penundaan pengambilan keputusan kunci Kecondongan menyalahkan pihak lain Buruknya koordinasi antara tim disain dan General Contractor Buruknya koordinasi antara general contractor dengan subcontractor Buruknya koordinasi antara general contractor dengan owner
Pengaruh faktor internal terhadap kinerja biaya proyek 1 2 3 4 5
SDM x23 x24 x25 x26 x27
Rendahnya Produktivitas Gaji yang rendah Team Manajemen proyek yang tidak mematuhi job-desk dan wewenang yang berlaku Tidak adanya pelatihan spesifik terhadap SDM Penempatan SDM yang tidak tepat
Keuangan x28 x29 x30 x31 x32 x33
Buruknya estimasi direct construction cost Kurangnya pengalaman pada manajemen finansial Kesalahan perhitungan modal kerja Buruknya cost control (cash flow) Kurangnya Likuiditas untuk menunjang aktivitas Tidak jelasnya sistem pembayaran supplier dan sub-con
L2-10 Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
Universitas Indonesia
Lampiran 2: Kuesioner Tahap 2
Variabel x34 x35 x36 x37 x38
Faktor Internal Perusahaan Budaya Perusahaan
Pengaruh faktor internal terhadap kinerja biaya proyek 1 2 3 4 5
Memberikan penawaran biaya proyek yang direndahkan Minimnya budaya menghargai waktu Kurangnya penerapan sistem teknologi informasi Budaya Perusahaan yang menolak Inovasi dan Ide baru Sistem dan prosedur perusahaan yang tidak aplikatif
L2-11 Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
Universitas Indonesia
Lampiran 2: Kuesioner Tahap 2
II. II. Kinerja Biaya Proyek ( Variabel Y )
Bagaimanakah kinerja Biaya proyek yang Bapak/Ibu telah atau sedang dikerjakan ? ( Silahkan melingkari atau memberikan tanda silang pada salah satu score di bawah ini )
1 = Buruk Sekali
= Cost Performance Index > 110%
2 = Buruk
= 110% > Cost Performance Index > 105%
3 = Agak Buruk
= 105% > Cost Performance Index > 100%
4 = Baik
= Cost Performance Index 100%
5 = Sangat Baik
=.Cost Performance Index < 100%
III. Saran & Komentar
I. Saran dan komentar terhadap penelitian ini: ____________________________________________________________________________________________________________ ____________________________________________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________________________________________
L2-12 Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
Universitas Indonesia
Lampiran 2: Kuesioner Tahap 2
II. Catatan:
Peneliti berharap Responden berkenan memeriksa kembali apakah masih ada jawaban yang belum terisi.
Kuesioner yang belum terisi lengkap tidak dapat diolah dan akan kehilangan masukan yang sangat berharga dari partisipasi Anda dalam menyelesaikan penelitian ini
IV. Penutup
Terima kasih banyak kepada Bapak/Ibu atas kesediaannya dalam meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini.
Hormat saya,
Mahisha Mohamad Reno
- TERIMA KASIH -
L2-13 Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
Universitas Indonesia
Lampiran 3: Validasi Pakar Tahap 3
LAMPIRAN 3 KUESIONER PENGUMPULAN DATA TAHAP 3
L3-1 Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
Universitas Indonesia
Lampiran 3: Validasi Pakar Tahap 3
FAKTOR-FAKTOR INTERNAL YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA BIAYA PADA PROYEK GEDUNG BERTINGKAT MAUPUN PROYEK INFRASTRUKTUR
KUISIONER 3 VALIDASI AKHIR
Oleh : Mahisha Mohamad Reno 0706266393
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL KEKHUSUSAN MANAJEMEN KONSTRUKSI DEPOK 2011
L3-2 Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
Universitas Indonesia
Lampiran 3: Validasi Pakar Tahap 3
Latar Belakang Penelitian
Agar perusahaan jasa konstruksi dapat menghadapi persaingan pasar bebas maka diperlukan identifikasi permasalahan yang dapat terjadi pada perusahaan jasa konstruksi, sehingga dapat dilakukan langkah-langkah antisipatif dengan berbagai macam perbaikan untuk meningkatkan kualitas kinerja perusahaan. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi dan menjadi penentu kesuksesan perusahaan jasa konstruksi (kontraktor), faktor-faktor tersebut yaitu faktor internal, faktor eksternal dan market force (wideman and mayer 1992) Kinerja biaya proyek konstruksi di berbagai negara berkembang merupakan masalah kritis. Ditemukan banyak proyek konstruksi mengalami cost overrun. Terdapat penemuan oleh Flyvbjer (2002), ditemukan 9 dari 10 proyek mengalami cost overrun; overrun 50-100 % umum terjadi, overrun banyak terjadi pada 20 negara dan 5 benua ditemukan pada penelitian ini, dan data overrun secara konstan tersedia datanya telah selama 70 tahun. Di sebagian besar negara berkembang, peningkatan kapasitas dan kapabilitas konstruksi termasuk meningkatkan efisiensi biaya, waktu, dan kualitas pekerjaan konstruksi ini merupakan faktor yang sangat penting. Berdasarkan hal tersebut maka dengan melakukan peningkatan faktor internal perusahaan konstruksi, maka akan dapat meningkatkan kinerja biaya proyek menjadi lebih baik.
L3-3 Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
Universitas Indonesia
Lampiran 3: Validasi Pakar Tahap 3
Tujuan Pelaksanaan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja permasalahan-permasalahan dari faktor internal jasa konstruksi (kontraktor) yang dapat mempengaruhi kinerja biaya proyek.
Tujuan Pelaksanaan Validasi
Tujuan utama dari survey ini adalah untuk validasi hasil analisa penelitian dari para pakar konstruksi mengenai permasalahanpermasalahan yang terdapat pada faktor internal kontraktor apakah benar berpengaruh signifikan terhadap kinerja biaya proyek. Selain itu tujuan dari survey ini adalah untuk menyanyakan penamaan pembagian kelompok klasifikasi faktor internal yang telah dianalisa
Kerahasiaan Informasi Seluruh informasi yang Bapak/Ibu berikan dalam penelitian ini akan dijamin kerahasiaannya.
L3-4 Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
Universitas Indonesia
Lampiran 3: Validasi Pakar Tahap 3
Informasi Hasil Penelitian Setelah seluruh informasi yang masuk dianalisis, temuan dari studi ini akan disampaikan kepada perusahaan Bapak/Ibu. Apabila Bapak/Ibu memiliki pertanyaan mengenai penelitian ini, dapat menghubungi: 1. Peneliti/Mahasiswa : Mahisha Mohamad Reno, pada HP 081294223665 atau e-mail
[email protected] 2. Dosen Pembimbing I
: Prof. Dr. Ir. Yusuf Latief MT pada HP 08158977999 atau e-mail
[email protected]
3. Dosen Pembimbing II
: Ir. Asiyanto, MBA, IPM pada HP 08128258257 atau e-mail
[email protected]
Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu meluangkan waktu untuk mengisi kuisioner penelitian ini. Semua informasi yang Bapak/Ibu berikan dalam penelitian ini akan dijamin kerahasiaannya dan hanya akan dipakai untuk keperluan penelitian saja.
Hormat Saya,
Mahisha Mohamad Reno
L3-5 Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
Universitas Indonesia
Lampiran 3: Validasi Pakar Tahap 3
Data Responden dan Petunjuk Singkat 1. Nama Responden
:
2. Nama Perusahaan
:
3. Alamat Perusahaan
:
4. Nomor Telepon/Hp
:
5. Jabatan
:
6. Pengalaman Kerja
:
7. Pendidikan Terakhir
: S1/S2/S3 (coret yang tidak perlu)
8. Tanda Tangan
:
(tahun)
H. Petunjuk Pengisian Kuisioner 1. Jawaban merupakan persepsi Bapak/Ibu terhadap variabel permasalahan-permasalahan dari faktor internal perusahaan jasa konstruksi yang berpengaruh terhadap kinerja biaya proyek. 2. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda ceklis pada kotak di bawah kotak “ya” jika narasumber setuju dengan pernyataan kuesioner yang disajikan. 3. Bapak/Ibu diharapkan membubuhkan tanda ceklis pada kotak di bawah kotak “tidak” jika narasumber tidak setuju dengan pernyataan kuesioner yang disajikan. 4. Bapak/Ibu diharapkan memberikan komentar, tanggapan, masukan serta perbaikan / koreksi mengenai variabel permasalahan faktor internal perusahaan jasa konstruksi pada tabel yang telah disediakan.
L3-6 Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
Universitas Indonesia
Lampiran 3: Validasi Pakar Tahap 3
I. Contoh Pengisian Kuisioner
Dengan berdasarkan pengalaman Bapak/Ibu, apakah benar variabel-variabel faktor internal berikut dapat dikelompokkan menjadi seperti berikut? Penamaan Comp Var 1
X4 X5 X15
Keterangan Tidak adanya pengendalian terhadap pelaksanaan proyek secara konsisten Tidak melakukan rapat koordinasi periodik Internal/ External Buruknya manajemen kontrak
Manajemen Proyek
L3-7 Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
Penjelasan/ Komentar/ Tanggapan/ Masukan untuk perbaikan Karena,...
Universitas Indonesia
Lampiran 3: Validasi Pakar Tahap 3
Variabel X1 X2 X4 X5 X6 X7 X8 X14 X3 X10 X11 X12 X13
Keterangan
Penamaan
Salah perencanaan (Rencana kerja tidak aplikatif) Buruknya koordinasi dengan kantor pusat perusahaan Tidak adanya pengendalian terhadap pelaksanaan proyek secara konsisten Tidak melakukan rapat koordinasi periodik Internal/External Metode dan peralatan konstruksi yang tidak tepat (Kesalahan dalam menentukan metode kerja) Ketidaktahuan Project Manager (PM) mengenai teknik perencanaan dan alat perencanaan yang tepat Kurangnya pemahaman PM mengenai prosedur pengoperasian Kesalahan dalam menyusun/merencanakan produktivitas alat dan tenaga kerja Tidak adanya monitor dan review terhadap pelaksanaan proyek Ketidak tegasan dalam pengambilan keputusan sewaktu-waktu oleh PM Team manajemen proyek yang tidak kompeten Kesalahan melakukan survei lokasi Kesalahan melakukan survei material, tenaga kerja, alat dan sub-contractor
Solusi Preventif
Korektif
Project Management
Site Management
L3-8 Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
Universitas Indonesia
Lampiran 3: Validasi Pakar Tahap 3
Variabel X15
Keterangan
Penamaan
X22
Buruknya manajemen kontrak Tidak cukupnya Perumusan proyek pada saat perencanaan Keunikan aktivitas proyek yang membutuhkan pengetahuan teknis yang tinggi Penundaan pengambilan keputusan kunci Buruknya koordinasi antara tim disain dan General Contractor Buruknya koordinasi antara general contractor dengan sub-contractor Buruknya koordinasi antara general contractor dengan owner
X23
Rendahnya Produktivitas
X25
Team Manajemen proyek yang tidak mematuhi jobdesk dan wewenang yang berlaku
X26
Tidak adanya pelatihan spesifik terhadap SDM
X27
Penempatan SDM yang tidak tepat
X28
Buruknya estimasi direct construction cost
X16 X17 X18 X20 X21
X29
Kurangnya pengalaman pada manajemen financial
X30
Kesalahan perhitungan modal kerja
Solusi Preventif
Korektif
Organisasi
SDM
Perencanaan Keuangan
L3-9 Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
Universitas Indonesia
Lampiran 3: Validasi Pakar Tahap 3
Variabel
Keterangan
Penamaan
X31
Buruknya cost control (cash flow)
X32
Kurangnya Likuiditas untuk menunjang aktivitas
X33
Tidak jelasnya sistem pembayaran supplier dan subcon
X34
Memberikan penawaran biaya proyek yang direndahkan
X35
Minimnya budaya menghargai waktu
X36
Kurangnya penerapan sistem Teknologi Informasi
X37
Budaya perusahaan yang menolak inovasi dan ide baru
X38
Sistem dan prosedur perusahaan yang tidak aplikatif
Solusi Preventif
Korektif
Pengendalian Keuangan
Budaya Perusahaan
L3-10 Faktor-faktor..., Mahisha Mohamad Reno, FT UI, 2011
Universitas Indonesia