Sosiologique, Jurnal S-1 Ilmu Sosiologi, Edisi Perdana, Agustus 2013 http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.nr FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REMAJA MENGKONSUMSI MINUMAN KERAS
oleh : Gusti Surya Dinata Program Studi Ilmu Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak.
[email protected] ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah 1) semakin meningkatnya jumlah remaja yang berusia antara umur 15-21 tahun yang mengkonsumsi minuman keras. Pernyataan ini didasarkan pada data yang dikeluarkan oleh Satuan reserse Narkoba Polresta Pontianak yang menyatakan bahwa setidaknya terdapat 30 kasus minuman keras yang pelakunya sebagian besar adalah remaja yang berusia 15-21 tahun. 2) Sebagian remaja yang mengkonsumsi menuman keras adalah tuna karya/pengangguran terdidik. Dan 3) Perilaku remaja yang mengkonsumsi minuman keras cenderung arogan dan dekat dengan perilaku menyimpang. Hasil penelitian menunjukan 1) Faktor-faktor yang menyebabkan perilaku minum-minuman keras di kalangan remaja di Kelurahan Sungai Jawi Dalam adalah: (a) Kondisi ekonomi orang tua yang kurang mampu (rendah), (b) Hubungan (pergaulan) remaja dengan orang tua dan masyarakat di Kelurahan Sungai Jawi Dalam yang kurang harmonis, (c) Kurangnya kontrol orang tua dan masyarakat Kelurahan Sungai Jawi Dalam terhadap perilaku menyimpang remaja, (d) Kehidupan keagamaan remaja di Kelurahan Sungai Jawi Dalam masih kurang, baik pengetahuan maupun praktiknya dalam kehidupan sehari-hari. Temuan lainnya dalam penelitian ini bahwa dampak positif dari perilaku minuman keras yang biasa dilakukan oleh remaja adalah tingginya rasa solidaritas diantara mereka misalnya patungan mengumpulkan uang untuk membeli capcuan, pola minum-minuman keras yang diantaranya dengan campuran Fanta/Coca-cola dan diselingi dengan rokok/cemilan dan sate sebagai dorongan, duduk melingkar menunggu bagian yang diatur oleh salah satu diantara mereka, minum dengan takaran setengah gelas secara berurut, setelah minum; berbicara tidak karuan, membuat masalah (mengganggu ketertiban umum, tidur-tiduran di jalan/membuka baju, jalan sempoyongan, muntah-muntah (ada yang memijat pundaknya supaya lebih baik), saling membantu teman lain (memapah). Menyikapi fenomena yang ada bagi remaja, diharapkan memberikan informasi agar lebih memahami faktor-faktor yang menyebabkan seseorang mengkonsumsi minuman keras. Dengan demikian diharapkan remaja tahu langkah-langkah apa yang perlu dilakukan dalam mencegah dan menanggulangi perilaku minuman keras. Bagi orang tua agar lebih mengerti penyebab seorang remaja menjadi pengguna minuman keras. Dengan demikian orang tua akan lebih berhati-hati dalam mendidik anaknya, meningkatkan perhatian dan waktunya untuk anak-anaknya. Selain itu orang tua diharapkan mengajarkan wawasan agama dan kepercayaan sehingga perkembangan psikologi anak akan menjadi lebih baik. Kata kunci :Remaja, Minuman Keras ABSTRACT The problem in this study were 1) the increasing number of adolescents between the ages of 15-21 years of age who consume alcohol. This statement is based on the data released by the Police Narcotics Unit detectives Pontianak which states that at least 30 cases of liquor that most perpetrators were adolescents aged 15-21 years. 2) Some teenagers who consume hard menuman are jobless / unemployed educated. And 3) Conduct adolescents who consume alcohol tend to be arrogant and close to deviant behavior. The results showed 1) the factors that lead to drinking behavior among adolescents in the Village of River Jawi In are: (a) the economic condition of the parents who are less able (low), (b) relationship (association)
Gusti Surya Dinata
Ilmu Sosiologi FISIP Universitas Tanjungpura
1
Sosiologique, Jurnal S-1 Ilmu Sosiologi, Edisi Perdana, Agustus 2013 http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.nr adolescents with parents and communities in the River Village Jawi In less harmonious, (c) lack of parental control and the River Village Jawi In the adolescent deviant behavior, (d) religious life in the Village of River Jawi adolescents are lacking in both knowledge and practice in daily life to-day. Other findings in this study that the positive impact of the behavior of the liquor is usually done by teenagers is the high sense of solidarity among them as joint raise money to buy capcuan, patterns of drinking are among the mix Fanta / Coca-cola and interspersed with cigarettes / snacks and satay as an encouragement, sitting around waiting for a part that is set by one of them, take a dose of half a glass in sequence, after drinking; speaking not known, making the problem (disturbing public order, lying in the street / undressing, the way staggering, vomiting (there is massaging his shoulders so much better), help each other friends (bolster). Responding to phenomena that exist for young people, is expected to provide information to better understand the factors that cause a person to consume liquor.thus expected to teens know what steps need to be done in preventing and tackling alcohol behavior. those parents to better understand the causes of a teenager into a user liquor. thus parents will be more careful in educating their children, increase attention and time for children son. Additionally parents are expected to teach religious knowledge and belief that the development of child psychology will be better. Keywords: Adolescents, Liquor semakin berani, hal itu terlihat dari banyaknya
PENDAHULUAN. penerus
berita bahwa tindakan kriminalitas salah satu
bangsa yang diharapkan dapat menggantikan
penyebabnya adalah akibat dari mengkonsumsi
generasi-generasi terdahulu dengan kualitas
minuman keras.
Remaja
merupakan
generasi
baik,
Bagi remaja yang belum matang dan masih
mempengaruhi dan menentukan ciri individual
kurang mengerti tentang nilai-nilai hukum
dalam bertingkah laku terhadap masyarakat
budaya dimana ia tinggal, maka akan dengan
sekitar.Oleh karena itu harus diupayakan untuk
mudah mengadaptasi budaya-budaya luar yang
memahami
dan
kadang kurang pas bagi remaja itu. Dari kurang
perkembangan yang dialami oleh kalangan
mengertinya remaja dalam mengadopsi budaya
remaja.Memahami kalangan remaja berarti
luar itu menyebabkan pada pola tingkah laku
memahami berbagai masalah dan kesulitan
yang seringkali bertentangan dengan norma
yang dialaminya. Dengan pemahaman itu,
dan nilai sosial yang berlaku di masyarakat.
kinerja
dan
mental
bagaimana
yang
lebih
pertumbuhan
maka akan membatu masyarakat dalam upaya
Perubahan-perubahan nilai sosial yang
menyelesaikan masalah yang dialami oleh
terjadi sebagai konsekuensi modernisasi juga
remaja.
merupakan faktor yang turut berperan dalam
Bahaya penggunaan minuman keras di
penggunaan minuman keras.Mereka merasa
Kota Pontianak sudah sampai di komplek-
lebih dekat dan cocok dengan sistem nilai dari
komplek dan perumahan, kondisinya sudah
kelompok sebayanya.Adanya tekanan batin
mencapai
Dari
karena sulitnya kondisi ekonomi, beban dan
berbagai sumber baik dari pihak pemerintah
tanggung jawab yang berat tidak terelakkan
maupun media massa, diperoleh informasi
sehingga mereka tidak mampu mengatasi dan
bahwa penggunaan minuman keras (terutama
mencari
oleh kalangan remaja) sudah meluas dan
pengangguran karena keadaan ekonomi yang
taraf
mengkhawatirkan.
Gusti Surya Dinata
Ilmu Sosiologi FISIP Universitas Tanjungpura
jalan
keluarnya.Terjadinya
2
Sosiologique, Jurnal S-1 Ilmu Sosiologi, Edisi Perdana, Agustus 2013 http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.nr kurang
menguntungkan,
dan
sampai 22 tahun sehingga waktunya sangat
kehidupan di dalam masyarakat yang tidak
singkat sekali. Masa ini pun ditandai dengan
menentu, merupakan salah satu penyebab
adanya pertumbuhan dari dalam maupun dari
remaja merasa frustasi dan putus asa yang pada
luar yang sangat cepat.Sehingga mempengaruhi
akhirnya mencari pelarian dengan penggunaan
sikap, perilaku serta kepribadian pada diri
minuman
remaja.Meskipun
keras
yang
suasana
dianggap
mampu
demikian
memberi solusi dari masalah yang sedang
mengalami
dialami.
kematangan sosial yang serempak.
Berbagai
penanggulangan
suatu
masa
kematangan
remaja
fisik
dan
sudah
Dalam bukunya yang berjudul Pathologi
dilaksanakan baik oleh pemerintah sendiri
sosial, Soedjono menerangkan bahwa sejak
maupun
kemasyarakatan
beribu-ribu tahun yang lalu manusia telah
yang dikelola masyarakat itu sendiri.Misalnya
mengenal apa itu alkohol. Mereka mengetahui
yang dilakukan oleh POLRI yang berusaha
apa yang dinamakan alkohol itu dapat terjadi
menanggulangi minuman keras dengan razia,
dari apa saja yang mengandung zat yang
operasi dan penggrebekan.Sedang tindakan
memabukkan, kemudian manusia mempelajari
yang dilakukan oleh lembaga pemasyarakatan
betapa minum alkohol itu dapat memberi
adalah melakukan penyuluhan pada masyarakat
kesegaran pikiran.
lembaga-lembaga
baik lewat
kegiatan
kemasyarakatan dan
Sambil mengikuti irama kemajuan dalam
seminar yang bertujuan untuk menyampaikan
dunia ilmu pengetahuan, maka makin banyak
informasi yang sebenarnya tentang minuman
diketahui perihal alkohol sehingga makin
keras dan dampaknya bagi para pemakai
banyak pula cara untuk memperoleh alkohol,
maupun
termasuk
bagi
lingkungannya.Namun
tidak
dalam
hal
ini
ialah
makin
semua usaha itu berhasil, hal ini lebih banyak
diselidikinya kegunaaan alkohol bagi tujuan-
disebabkan
tujuan pengobatan serta pelajaran-pelajaran
karena
kurang
pedulinya
masyarakat tentang hal-hal yang berkaitan
yang
dengan
menggambarkan betapa bahan yang sama bisa
minuman
keras
dan
penanggulangannya.
masa remaja adalah masa peralihan dari masa ke
masa
dan
dapat
ditarik
untuk
juga menjadi musuh manusia, yaitu akibat atau
Menurut Singgih D. Gunarsa (2007:3)
anak
berguna
dewasa,
pemakaian-pemakaiannya.
semua
Di seluruh dunia dikenal banyak sekali
perkembangan yang dialami sebagai persiapan
minuman yang mengandung banyak alkohol.
memasuki masa dewasa. Berdasarkan uraian di
Masing-masing
atas
remaja
lokalitas sendiri-sendiri dengan kadar alkohol
merupakan masa yang sulit untuk ditebak atau
yang paling rendah, yang paling tinggi, dari
masa transisi, karena masa remaja tidak lagi
yang paling tidak mudah memabukkan sampai
disebut anak-anak dan juga tidak disebut
kepada yang paling mudah memabukkan.
disimpulkan
bahwa
meliputi
bahaya yang ditimbulkan dari penyalahgunaan
masa
terkenal
di
daerah
atau
dewasa melainkan masa peralihan dari anak-
Alkohol yang biasa kita kenal adalah apa
anak menuju dewasa yang berumur antara 12
yang dalam ilmu kimia dinamakan sebagai
Gusti Surya Dinata
Ilmu Sosiologi FISIP Universitas Tanjungpura
3
Sosiologique, Jurnal S-1 Ilmu Sosiologi, Edisi Perdana, Agustus 2013 http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.nr ethyl alkohol. Untuk membedakan dengan
langsung
sekian banyaknya alkohol-alkohol lainnya dari
memperoleh gambaran umum tentang perilaku
yang berupa cairan sampai yang berupa zat
minum-minuman keras.
padat. Kalau kita
membicarakan alkohol
kelapangan
terutama
untuk
Informan dalam penelitian ini memilih
sebagai kawan dan lawan, barang kali sudah
orang-orang
yang
benar-benar
dapat
dapat dipastikan bahwa kita akan banyak
memberikan informasinya terhadap pertanyaan
berkonsultasi pada dunia kedokteran, sebab
atau data yang diperlukan. Informan yang
sebagai suatu zat yang kalau masuk ke dalam
dipilih yaitu: dari pihak remaja yang berjumlah
badan dengan jalan diminum mengadakan
10 (sepuluh) orang, Tokoh masyarakat, orang
pengaruh-pengaruhnya yang tertentu terhadap
tua, dan tokoh agama.
bekerjanya organisme tubuh, maka dengan
Teknik analisa data yang digunakan dalam
sendirinya kita akan berhubungan dengan ilmu
penelitian ini adalah mengunakan analisa
kedokteran untuk membahasnya.
model
Ditinjau dari kacamata kedokteran, alkohol itu sebenarnya merupakan suatu obat yang relatif aman penggunaannya, dan hal inipun rasanya telah diketahui manusia sejak pertama kali ia mencicipi rasa alkohol dan merasakan adanya perubahan-perubahan tertentu pada perasaannya. Dari uraian di atas maka fokus dalam
kualitatif
komponen
yaitu
melalui
diantaranya
3
(tiga)
:Reduksi
data,
Penyajian data, Verifikasi/Kesimpulan. FAKTOR-FAKTOR YANG MENJADI PENDORONG REMAJA MENGKONSUMSI MINUMAN KERAS DI KELURAHAN SUNGAI JAWI DALAM KECAMATAN PONTIANAK BARAT 1. Faktor-faktor yang menyebabkan remaja mengkonsumsi minuman keras
penelitian ini adalah : Apa saja faktor-faktor
di
yang
Kecamatan Pontianak Barat
menjadi
pendorong
remaja
mengkonsumsi minuman keras di Kelurahan
Kelurahan
Berdasarkan
Sungai
Jawi
wawancara
Dalam
dengan
PD,
Sungai Jawi Dalam Kecamatan Pontianak
mengaku bahwa keadaan ekonomi keluarganya
Barat.
adalah
pas-pasan,
sehingga
kebutuhannya
sering tidak terpenuhi, apalagi ia adalah METODE Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang bermaksud
untuk
memberikan
gambaran
dengan menganalisis keadaan atau kejadian secara sistematis berdasarkan fakta dan data yang ada dilapangan. Selanjutnya untuk memperoleh data yang diperlukan maka peneliti melakukan penelitian lapangan. Penelitian lapangan dimaksudkan untuk memperoleh data, baik data primer maupun sekunder, yaitu dengan cara terjun
seorang
pengangguran.
Dengan
tidak
mempunyai uang, maka apa yang ia inginkan seperti membeli rokok, jajan dengan temantemannya seringkali tidak bisa terpenuhi (Wawancara tanggal 1 Maret 2013). Mengenai kebiasaan agar bisa minum, biasanya ia patungan uang dengan temantemannya. Uang yang diperoleh biasanya dari hasil nake’ atau kadang mencuri sesuatu, misalnya mencuri HP dan lain sebagainya yang kemudian dijual. Dalam penuturannya pula: “Keadaan keluargaku pas-passan, orang tua
Gusti Surya Dinata
Ilmu Sosiologi FISIP Universitas Tanjungpura
4
Sosiologique, Jurnal S-1 Ilmu Sosiologi, Edisi Perdana, Agustus 2013 http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.nr paling bisa beras, kadang kalan orang tuaku
pasan).(Wawancara dengan Bapak PN, tanggal
juga bingung. Aku juga nda kerja, minta duit
7 Januari 2013).
ke orang tua tak pernah dikasi, kadang malah
Berdasarkan pengamatan, terlihat jarang
jadi ribut.Aku misalnya ingian nyapcuan, aku
sekali remaja yang duduk-duduk di rumahnya
harus nake’ orang, kadang anaksekolah.Lha…
atau
kang orang tuaku ekonomi pas-pasan. Tapi aku
pengamatan itu juga menunjukkan bahwa di
mau bagaimana aku nganggur nda kerja, anak-
rumah para remaja yang mempunyai kebiasaan
anak sekolah yang di take’ rata-rata ikut saja.
minuman keras jarang sekali terdapat hiburan,
Aku bersama temanku kalau pingin ngumpul
sehingga
dan minum, ya make uang yang tak genah. Ada
menyebabkan remaja merasa bosan berada di
yang dari hasil nake’ orang lewat di jalan, ada
rumah, dan untuk lari dari kebosanan pada
yang hasil dari mencuri barang terus dijual,
keadaan ekonomi orang tua serta kurangnya
pokoknya kalau ingin minum, macam-macam
hiburan itulah banyak remaja di Kelurahan
caranya supaya bisa membeli Capcuan. Tidak
Sungai Jawi Dalam lebih senang berkumpul
peduli halal apa haram (Wawancara tanggal 8
dan menggunakan minuman keras dengan
Februari 2013).
tujuan untuk mengurangi kebosanan atau
Dalam
kehidupan
sehari-hari,
pengangguran di kalangan remaja dapat terlihat
mempunyai
kreatifitas sendiri.
(menurut
penuturan
Dari
MT)
frustasi (Wawancara dengan MT, tanggal 8 Januari 2013).
ketika remaja (terutama yang tidak sekolah)
Hal yang hampir sama diungkapkan oleh
dari pagi hingga malam hari nongkrong di
MD
pertigaan jalan depan gedung SD. Mereka
mengungkapkan bahwa kondisi keluarganya
jarang terlihat membantu orang tua mereka
pas-pasan. Di sekolahan, mereka merasa malu
bekerja. Para remaja merasa lebih senang
dengan teman-temannya karena baik uang
berkumpul untuk menghabiskan waktu atau
saku, buku, maupun pakaian kurang baik
berpesta minum-minuman keras, (Wawancara
dibanding temannya.Untuk mengurangi rasa
dengan Bapak HD, tanggal 1 Maret 2013).
mindernya,
Hal yang sama diungkapkan oleh Bapak
dan
BG
yang
mereka
masih
sering
sekolah,
menggunakan
minuman keras dengan tujuan agar rasa rND
PN (yang mempunyai anak suka minum-
diri
minuman
menggunakan minuman keras itu, sekarang
keras),
mengungkapkan
bahwa
bisa
berkurang.Karena
menjadi
kecanduan
seringnya
anaknya tidak mau membantu orang tua dan
mereka
(Wawancara
malah menyukai minuman keras dan bermain
dengan MD dan BG, tanggal 9 Februari 2013).
terus. Untuk tinggal di rumah saja, anaknya
Penggunaan minuman keras pada remaja
terkesan malas, sehingga sering ke luar rumah.
lebih banyak ditimbulkan oleh kondisi ekonomi
Dalam penuturannya pula: “Anak saya itu tidak
yang kurang mapan baik pada diriya maupun
kerasan di rumah, ya memang karena rumah
pada orang tua mereka. Pada kondisi ekonomi
saya itu tidak ada hiburannya, apa itu TV, CD,
yang kurang menguntungkan itu, sebagian
radio saja saya tidak punya. Lha gimana lagi,
besar remaja berupaya untuk menyelesaikan
untuk
konflik batin dengan cara ke luar rumah. Dari
membeli
beras
saja
pas-
Gusti Surya Dinata
Ilmu Sosiologi FISIP Universitas Tanjungpura
5
Sosiologique, Jurnal S-1 Ilmu Sosiologi, Edisi Perdana, Agustus 2013 http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.nr seringnya bergaul di luar rumah timbullah
rumah
diantara
diperhatikan dan disayangi oleh orang tuanya.
mereka
bebas.Sebagai
pola-pola
akibatnya
pergaulan
adalah
pada
penggunaan minuman keras.
temannya.
Ia
mengaku
kurang
Hal ini JK rasakan kalau setiap minta uang tidak diberi.JK juga sering marah-marah dan
Berdasarkan pengamatan, terlihat juga
sering tidak bicara dengan orang tuanya,
adanya suasana yang kurang harmonis antar
sehingga hubungan antara mereka kurang
sesama anggota keluarga, keakraban dan
harmonis, hal ini didukung pengamatan di
hubungan yang baik jarang sekali terjalin di
rumah JK.Selama satu minggu, tiga kali JK
tiap-tiap keluarga pada masyarakat Kelurahan
bertengkar dengan orang tuanya.Pada saat
Sungai Jawi Dalam.Suasana ini terlihat ketika
itulah terjadi pertengkaran, yang berawal dari
remaja sering bertengkar dengan orang tuanya
JK yang menendang kaki adiknya hingga
(Pengamatan tanggal 8 Januari sampai dengan
menangis.Ayahnya marah, akhirnya merekapun
4 April 2013). Hal ini juga didukung oleh
bertengkar.JKpun
pengamatan tanggal 6 Januari 2013, terlihat
(Pengamatan pada tanggal 29 Januari 2013
seorang remaja sedang dinasihati oleh ayahnya,
sampai dengan 5 Februari 2013).
ia justru marah-marah yang akhirnya terjadi
pergi
dari
rumah
Hal yang sama juga diungkapkan oleh BG
pertengkaran. Saat pertengkaran itu si remaja
yang
membanting gelas dan memecahkan kaca
mengungkapkan bahwa ia jarang berkumpul
lemari.Ayahnya
dengan
menjadi
semakin
masih
sekolah
anggota
SMA
keluarganya.
kelas
dua,
Hal
ini
marah.Pertengkaran berhenti setelah si remaja
disebabkan bapak ibunya sehari penuh bekerja
ke luar rumah.Di luar rumah dia mengajak
di pasar.Sedangkan BG kalau pulang sekolah
teman-temannya
sebotol
dan habis makan, pergi bermain dengan
menghilangkan
temannya sampai larut malam.Hal ini sering
stress.Teman-temannya setuju, akhirnya malam
BG lakukan karena adanya ketidakcocokan
itu mereka melakukan kebiasaan mereka yaitu
dengan ayahnya yang suka marah-marah
minum-minuman keras bahkan sampai mabuk.
(Wawancara tanggal 9 Februari 2013).
Capcuan,
untuk
katanya
Sedangkan
membeli
untuk
menurut
wawancara
Berdasarkan pengamatan, ketidakakraban
dengan beberapa informan, sebagian besar
juga terjadi dalam setiap anggota keluarga
mengaku sering bertengkar dengan anggota
remaja yang mempunyai kebiasaan minum-
keluarganya, terutama sang ayah. Hal ini
minuman keras. Mereka selalu ada masalah
menyebabkan mereka merasa bosan berada di
dengan orang tua dan anggota keluarga yang
rumah.Bapak
dan
selalu
lain. Tidak hanya dengan kedua orang tua,
menyalahkan
mereka,
setidaknya
dengan adik maupun kakaknya juga kurang
pengakuan mereka.(Wawancara dengan YN,
terjalin rasa persaudaraan yang baik, mereka
Jani, BG dan RD, Pada tanggal 10 Februari
seringkali bertengkar (Pengamatan tanggal 29
2013).
Januari sampai dengan 5 Februari 2013).Agar
ibu
hasil
mereka itu
Hal yang sama diungkapkan oleh JK yang jarang pulang ke rumah dan sering menginap di
dapat
mengurangi
kerenggangan
dalam
hubungan dengan keluarga, maka seringkali
Gusti Surya Dinata
Ilmu Sosiologi FISIP Universitas Tanjungpura
6
Sosiologique, Jurnal S-1 Ilmu Sosiologi, Edisi Perdana, Agustus 2013 http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.nr remaja memilih diam ketika bertemu atau
(Pengamatan pada tanggal 29 Januari sampai
dimarahi orang tuanya. Dengan cara ini
dengan 5 Februari 2013).
diharapkan orang tua tidak menjadi lebih
Remaja kalau minum-minuman keras pasti
membenci mereka (Wawancara dengan AG
disertai dengan cemilan, misalnya kacang atau
pada tanggal 11 Pebruari 2013).
makanan ringan lainnya, sering juga membeli
Semua remaja di Kelurahan Sungai Jawi
membeli sate Ayam/Biawak (yang oleh remaja
Dalam merupakan bagian kehidupan bersama
setempat dianggap sebagai dorongan) yang bisa
diantara mereka.Remaja Kelurahan Sungai
menambah nikmat rasa minuman. Selain itu,
Jawi Dalam telah menganggap dan mempunyai
hal yang terpenting pada saat minum adalah
hubungan yang dekat seperti dalam keluarga.
ada rokoknya. Biasanya cara minumpun diatur
Seperti penuturan YN yang merupakan bagian
oleh salah satu dari remaja, yaitu dengan
dari mereka, ia merasa senang bergaul dengan
menuangkan minuman ke dalam gelas dengan
teman-temannya karena mereka mempunyai
takaran sedikit demi sedikit (biasanya setengah
rasa solidaritas yang tinggi, sehingga kalau ada
gelas), lalu diberikan pada remaja lain secara
teman yang kesusahan atau mendapat masalah,
bergantian (tidak rebutan), biasanya mereka
maka remaja yang lain akan membantunya. Hal
berdiri atau duduk membentuk lingkaran,
yang sama diungkapkan oleh Andi yang
dengan tujuan remaja yang mengatur minum,
usianya
bisa
masih
tergolong
dibandingkan
muda
bila
dengan
mudah
untuk
membaginya
teman-temannya,
(Wawancara dengan JK dan MT, pada tanggal
mengungkapkan senang sekali bergaul dengan
12 Februari 2013). Hal ini di dukung pula
teman-temannya karena bisa menghilangkan
dengan pengamatan pada tanggal 13 Februari
stress. Lagi pula sejak bergaul dengan mereka,
2013, salah satu dari mereka (YN), mengatur
Andi merasa tidak kuper lagi dan tidak menjadi
aturan minum.Hal ini dilakukan dengan tujuan
bahan ejekan seperti dulu waktu ia jarang ke
agar mereka mendapatkan bagian dengan rata,
luar rumah.
tanpa harus memandang umur. Sedangkan menurut Sutanto, pola perilaku di awali dengan
2. Dampak
bagi
mengkonsumsi Kelurahan
remaja
minuman
Sungai
Jawi
yang
pengamatan
mendapatkan minuman keras dan cemilan pola-pola
keras remaja pada umumnya.Mereka kalau minum lebih dari dua orang, biasanya uang itu
minuman,
jika dibandingkan dengan yang lain. Setelah
tidak jauh berbeda dengan perilaku minuman
minuman
membeli
Dalam
Kelurahan Sungai Jawi Dalam, sebenarnya
membeli
lalu
biasanya Capcuan yang dianggap lebih murah
perilaku minuman keras di kalangan remaja di
untuk
uang,
di
keras
Kecamatan Pontianak Barat. Berdasarkan
patungan
hasil
dari
patungan dan minum di tempat yang sepi
merekapun minum bersama yang disertai canda tawa.Dalam minum-minuman keras itu harus ada rokoknya.Minum-minuman keras dapat dilakukan
sendiri
maupun
bersama-
sama.Berdasarkan wawancara dengan JK dan MT
pada
tanggal
11
Februari
2013,
mengungkapkan sama-sama minum dengan bagian yang rata adalah hal yang terpenting
Gusti Surya Dinata
Ilmu Sosiologi FISIP Universitas Tanjungpura
7
Sosiologique, Jurnal S-1 Ilmu Sosiologi, Edisi Perdana, Agustus 2013 http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.nr ketika
sedang pesta
minuman
keras.Saat
pulang (Wawancara dengan BG, pada tanggal
minumpun mereka diharuskan dan diwajibkan
10 Februari 2013).Berdasarkan pengamatan,
untuk mematuhi aturan-aturan yang sudah
kebersamaan selalu ada dalam kelompok
disepakati. Seperti penuturannya pula:
mereka.Seperti
“Semua anak yang sedang minum dan mulai
mabuk
harus
sesuai
aturan
dengan
bersama-sama
menghadapi kalau ada masalah, misalnya
yang
ketika salah satu dari mereka ada yang
disepakati antara lain; aturan cara minum,
berkelahi dengan remaja luar desa, maka yang
aturan tidak boleh bertengkar dengan teman
lain membantu.(Pengamatan pada tanggal 13
sendiri dan aturan yang mewajibkan mereka
dan 14 Januari 2013).
harus kompak kalau ada masalah”
Dalam keadaan mabuk, banyak perilaku
Mengenai sanksi-sanksi yang dikenakan
yang remaja lakukan, ada yang mengigau,
kepada salah satu anak yang melanggar aturan,
bernyanyi dan tertawa dengan suara yang keras
misalnya meminta bagian orang lain atau
dan tak jarang juga ada yang membuat
membuat gara-gara dengan teman sendiri
masalah, misalnya menantang orang yang
(rese), maka pertama kali tindakan yang
sedang lewat atau memecahkan botol di depan
dilakukan adalah dengan cara mendiamkan
rumah orang. Remaja yang sedang terpengaruh
anak tersebut, dan baru menasihatinya, akan
oleh minuman keras, pola perilakunya itu
tetapi kalau masih diteruskan, biasanya remaja
kelihatan, seperti berbicara terus dengan suara
tersebut disuruh pulang dan selanjutnya akan
keras, jalan sempoyongan, membuat kerusuhan
didiamkan oleh remaja lain atau kelompoknya.
dan kalau merasa kurang, mereka sering
JK dan MT menuturkan pula: “Kalau minum
melakukan pencurian, sering juga mereka
sesuai aturan, baik yang usianya muda maupun
tiduran di pinggir jalan (kalau habis muntah),
yang lebih tua akan mendapat bagian yang
Kalau ada diantara mereka yang tidak suka
sama.
yang
minum, maka mereka akan memaksanya untuk
peminum
minum (Wawancara dengan Andi, pada tanggal
Kalau
diantara
bermasalah,
misalnya
bertengkar,
kami
kami sesama
ada
melerainya.Namun
14 Februari 2013).
pertengkaran diantara kami jarang terjadi,
Hal yang sama diungkapkan oleh PD, RD,
kadang kalau ada yang membuat keributan
MD dan BG yang suka minum bersama lebih
salah
dari 5 orang, mengungkapkan bahwa pola-pola
satu
diantara
kami
ada
yang
mencegahnya”. Dalam
perilaku minuman keras yang dilakukan remja minum-minuman
keras,
disini, biasanya pertama patungan, setelah uang
kebersamaan dapat dilihat ketika rokok hampir
terkumpul biasanya dua orang membelinya
habis, mereka bergantian merokok walaupun
dengan
hanya satu batang (yang oleh remaja setempat
lumayan jauh.
disebut “joint”).Hal ini terlihat juga ketika ada
Fanta/Coca-cola
salah satu diantara mereka yang muntahmuntah
minuman, membeli rokok, atau cemilan dan
salah satu dari mereka ada yang memijat
sate
pundaknya atau memapahnya untuk dibawa
semuanya
Gusti Surya Dinata
Ilmu Sosiologi FISIP Universitas Tanjungpura
sepeda
Biawak, itu
motor,
karena
tempatnya
Selain itu juga untuk
sebagai
bahan
dorongan.
diperoleh,
para
membeli campuran
Setelah remaja
8
Sosiologique, Jurnal S-1 Ilmu Sosiologi, Edisi Perdana, Agustus 2013 http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.nr berkumpul, biasanya di Pos kampling yang
kesehatan peminum itu sendiri. Untuk lebih
letaknya dekat pertigaan jalan tempat biasa
jelasnya penulis paparkan sebagai berikut:
remajaberkumpul.Setelah
1. Meningkatkan risiko penyakit jantung.
semua
berkumpul
membentuk lingkaran, ada yang mencampur
2. Mempengaruhi fungsi ginjal
minuman dengan Fanta/Coca-cola, ada yang
3. Mempengaruhi hati.
menyiram sate Ayam/Biawak dengan minuman
4. Menurunkan tingkat gula darah dari tubuh.
keras.Setelah minuman tercampur dan semua
5. Mempengaruhi sistem pencernaan.
remaja siap, maka salah satu dari mereka
6. Mempengaruhi sistem reproduksi.
menuang ke dalam gelas secara bergiliran
7. Mempengaruhi fungsi normal otak.
sampai habis sambil merokok, makan sate dan
8. Obesitas.
kacang.Setelah pengaruh minuman keras itu
9. Mempengaruhi kulit.
terasa, perilakunya menjadi aneh-aneh.Ada yang mengigau, bernyanyi, ada yang diam saja, ada yang melepas baju dan lain sebagainya
PENUTUP Dari hasil penelitian dan pembahasan yang
(Wawancara pada tanggal 15 Februari 2013).
telah dilakukan, maka dapat disimpulkan:
Hal yang sama diungkapkan oleh Bapak
faktor-faktor
yang
menyebabkan
perilaku
Harip, mengungkapkan remaja yang sedang
minum-minuman keras di kalangan remaja di
pesta minuman keras, biasanya di tempat yang
Kelurahan Sungai Jawi Dalam adalah: (a)
gelap. Mereka tidak suka memakai baju, kalau
Kondisi ekonomi orang tua yang kurang
pas ada hiburan dangdut suka membuat
mampu (rendah), (b) Hubungan (pergaulan)
masalah, kalau jalan sempoyongan, suka
remaja dengan orang tua dan masyarakat di
menantang orang dan seringkali minum sambil
Kelurahan Sungai Jawi Dalam yang kurang
jalan-jalan (wawancara pada tanggal 8 Februari
harmonis, (c) Kurangnya kontrol orang tua dan
2013).Hal ini didukung pula oleh pengamatan
masyarakat Kelurahan Sungai Jawi Dalam
pada tanggal 11 Februari 2012, ada dua orang
terhadap perilaku menyimpang remaja, (d)
remaja yang menaruh minuman dalam plastik
Kehidupan keagamaan remaja di Kelurahan
dan meminumnya dengan sedotan, selintas
Sungai Jawi Dalam masih kurang, baik
tidak
pengetahuan
tahu
kalau
yang
diminum
adalah
maupun
praktiknya
dalam
kehidupan sehari-hari. Menyikapi fenomena ini
minuman keras. Beberapa fenomena di atas merupakan
penulis menyarankan remaja diharapkan agar
dampak positif dari perilaku minuman keras,
lebih
yang lebih spesifiknya penulis simpulkan
menyebabkan
adanya
sesama
minuman keras. Dengan demikian diharapkan
peminum baik dalam menyelesaikan masalah
remaja tahu langkah-langkah apa yang perlu
diantara mereka maupun dalam persoalan
dilakukan dalam mencegah dan menanggulangi
identitas.Namun
perilaku minuman keras.
rasa
solidaritas
lebih
diantara
banyak
dampak
memahami
faktor-faktor
seseorang
yang
mengkonsumsi
negatifnya ketimbang dampak positif, dampak
Kesimpulan terkahir dalam penelitian ini
negatif yang paling dirasakan adalah bagi
adalah dampak positif dari perilaku minuman keras yang biasa dilakukan oleh remaja adalah
Gusti Surya Dinata
Ilmu Sosiologi FISIP Universitas Tanjungpura
9
Sosiologique, Jurnal S-1 Ilmu Sosiologi, Edisi Perdana, Agustus 2013 http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.nr tingginya rasa solidaritas diantara mereka misalnya patungan mengumpulkan uang untuk membeli capcuan, pola minum-minuman keras yang
diantaranya
Fanta/Coca-cola
dan
dengan
campuran
diselingi
dengan
rokok/cemilan dan sate sebagai dorongan, duduk melingkar menunggu bagian yang diatur oleh salah satu diantara mereka, minum dengan takaran setengah gelas secara berurut, setelah minum; berbicara tidak karuan, membuat masalah (mengganggu ketertiban umum, tidurtiduran
di
sempoyongan,
jalan/membuka muntah-muntah
baju,
jalan
(ada
yang
memijat pundaknya supaya lebih baik), saling membantu teman lain (memapah). Dengan demikian orang tua agar lebih mengerti penyebab seorang remaja menjadi pengguna minuman keras. Dengan demikian orang tua akan lebih berhati-hati dalam mendidik anaknya, meningkatkan perhatian dan waktunya untuk anak-anaknya. Selain itu orang tua diharapkan mengajarkan wawasan agama
dan
kepercayaan
sehingga
perkembangan psikologi anak akan menjadi lebih baik.
REFERENSI Soedjono.(1970). Pathologi Sosial. Bandung: PT. Alumni 1981. _________,(1974). Kriminologi Ruang lingkup dan cara Penelitian. Jakarta: Ghalia Indo Soekanto,
S. (1981).Kriminologi Suatu Pengantar. Jakarta: Ghalia Indonesia. Sudarsono.(2004). Kenalan Remaja. Jakarta: PT: Rhineka Cipta. Walgito,
B. (2000). Psikologi Sosial.Yogyakarta: PT. Andi
Gusti Surya Dinata
Ilmu Sosiologi FISIP Universitas Tanjungpura
10