PROFIL MAHASISWA PENGKONSUMSI MINUMAN KERAS (Studi Kasus Di Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru)
[email protected] 085275989477 Martabe Sitompul and Basri Abstract The research aims to describe the profile of college students consuming liquor in the village of Simpang Baru, sub Tampan, Pekanbaru City, as well as any form of crime that have been done by college students consuming liquor in the village village of Simpang Baru, sub Tampan, Pekanbaru City. To analyze the data a qualitative study was conducted, the data obtained from the field were tabulated with issues that have been set, then describing and communicating the results of research with the description of logical sentences to be easy to understand and be understood. The research was conducted at the intersection of the village of Simpang Baru, sub Tampan, Pekanbaru City. From the research, students who consumed alcohol in the rate of consuming relatively mild but some are potentially on alcoholic behavior, the type of alcohol consumed and visit different places. Most of the students were in their teens with ethnicity, religion, university, faculty and different incomes. From the results the research also prove that alcohol consumption behavior among students constitute crimes including sex outside of marriage and persecution.
Key Word: college students, liquor, alcohol consumption habit, crime.
1
Pendahuluan A. Latar Belakang. Manusia sebagai mahluk yang berkembang mengalami perubahan serta memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda. Faktor perubahan lingkungan tersebut pastinya akan mempengaruhi mental dan perilaku seseorang. Pengaruh-pengaruh yang hadir dalam setiap aspek kehidupan manusia dapat mengarahkan pada perilaku yang lebih baik, atau bahkan semakin memburuk (menyimpang). Dan tidak tertutup kemungkinan akan menimbulkan berbagai pergeseran nilai-nilai etika, moralitas dan norma-norma yang di anut oleh masyarakat, baik pelanggaran nilai-nilai agama, dan norma-norma sosial dan budaya. kota pekanbaru merupakan kota perdagangan, jasa serta termasuk sebagai kota dengan tingkat pertumbuhan migrasi dan urbanisasi yang tinggi. Sejalan dengan perkembangan kota dan meningkatnya jumlah masyarakat dikota pekanbaru maka akan sangat mempengruhi perubahan gaya hidup dan perilaku masyarakat yang tinggal di kota pekanbaru. Sebagai contoh perubahan pada perilaku yang konsumtif atau gaya hidup hedonisme. Hedonisme adalah manusia yang memiliki sifat konsumtif yang berlebihan dan juga merupakan suatu pandangan bahwa kesenangan merupakan segalanya dalam hidup. Banyak bentuk dari gaya hidup hedonisme seperti penggunaan zat adiktif dan obat-obat terlarang dan dapat digolongakan kedalam perilaku menyimpang. Menurut Robert M. Z. Lawang penyimpangan perilaku adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sitem itu untuk memperbaiki perilaku menyimpang. Ada empat macam penyimpangan sosial antara lain : 1. Perilaku menyimpang yang dianggap sebagai suatu kejahatan. 2. Penyimpangan seksual, atau perilaku seksual lain dari yang biasa. 3. Bentuk-bentuk konsumsi yang berlebihan misalnya, narkotika, alkoholisme dan pemakaian obat-obatan terlarang. 4. Gaya hidup lain daripada yang lain contohnya, penjudi, dan tawuran. Penggunaan zat adiktif dapat menimbulkan ketergantungan fisik yang kuat dan ketergantungan psikologis yang panjang (drug dependence). Salah satu bagian dari zat adiktif yaitu minuman keras. Minuman keras merupakan minuman berakohol yang mengandung Etanol. Etanol adalah salah satu bahan kimia psikoaktif yakni bahan kimia yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran bagi orang yang mengkonsumsinya. Proses pembuatannya sendiri telah ditemukan sejak lama, Terdapat sejumlah prasasti di kawasan Mesopotamia 6000 SM dan di makam kuno di Mesir 2400 SM yang menggambarkan tentang proses pembuatan bir (minuman keras). a. Minuman keras terbagi dalam 3 golongan antara lain : 1. Golongan A berkadar alkohol 01%-05%. 2. Gol. B berkadar Alkohol 05%-20%. 2
3. Gol C berkadar Alkohol 20%-50%. b. Beberapa jenis Minuman Beralkohol yang sering di konsumsi mahasiswa, serta kadar yang terkandung di dalamnya antara lain : 1. Bir. Merupakan segala minuman beralkohol yang diproduksi melalui proses fermentasi bahan berpati dan tidak melalui proses penyulingan setelah fermentasi. Proses pembuatan bir disebut brewing. Karena bahan yang digunakan untuk membuat bir berbeda antara satu tempat dan yang lain, maka karakteristik bir seperti rasa dan warna juga sangat berbeda baik jenis maupun klasifikasinya. Salah satu minuman tertua yang dibuat manusia, yaitu sejak sekitar tahun 5000 SM yang tercatat di sejarah tertulis Mesir Kuno dan Mesopotamia memiliki kadar alkohol berkisar 3-5%. 2. Vodka & Orange. Campuran vodka dan orange juice. vodkanya sendiri merupakan salah satu minuman beralkohol dengan kadar yang cukup tinggi, yaitu sekitar 40%, yang dibuat dari fermentasi gandum yang disuling. 3. Wine (anggur). Minuman alkohol ini dibuat sejak 5000 tahun yang lalu. Komposisinya fermentasi anggur yang mempunyai kadar alkohol antara 8% - 15%. Ada beberapa jenis minuman anggur yaitu, Red Wine, White Wine, Rose Wine, Sparkling Wine, Sweet Wine, dan Fortified Wine. 4. Whisky. Minuman beralkohol dari fermentasi serealia yang diolah melalui proses mashing dihaluskan, dicampur dengan air kemudian dipanaskan, dan hasilnya melalui proses distilasi sebelum dimatangkan dengan cara disimpan di dalam tong kecil dari kayu, wiski berasal dari irlandia tahun 1405, whiski di buat dengan Beberapa jenis : Wiski malt,Wiski grain, Vatted malt. Kadar alkohol dalam whiski minimal 30%. 5. Tuak Tuak adalah jenis minuman yang merupakan hasil fermentasi dari bahan minuman atau buah yang mengandung gula. Biasanya didapatkan dari pohon aren, atau kelapa. Tuak sering juga disebut arak, produk yang mengandung Kadar alkoholnya 37-50%. Terdapat di Indonesia dan tersebar hampir di seluruh wilayah kepulauan Nusantara. Tuak banyak dihasilkan oleh masyarakat tradisional seperti masyarakat batak, bali, dan Tuban, dan mengkonsumsi tuak sudah menjadi bagian dari tradisi beberapa suku di Indonesia. (http://aksesdunia.com/2012/10-minuman-beralkohol-paling-digemari-di-dunia/) Beberapa dampak negatif terhadap kesehatan yang di timbulkan minuman keras bila dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan. akan merasa lebih bebas mengekspresikan diri, dan lebih emosional. Efek ini juga mempengaruhi fungsi fisik motorik, yaitu bicara menjadi tidak terkontrol, pandangan menjadi kabur, inkoordinasi motorik dan bisa hingga tidak sadarkan diri. Mengakibatkan gangguan untuk memusatkan perhatian dan penurunan daya ingat.Dampak sosial yang sangat merugikan, di antaranya adalah: Menimbulkan beban mental, emosional, dan dapat minimbulkan kejahatan. (http://www.pantonanews.com/855-bahaya-minuman-keras) 3
Fenomena konsumsi minuman keras sering penulis temukan penggunanya dikalangan pelajar seperti mahasiswa. Mahasiswa sebagai salah satu kelompok masyarakat yang masih dalam jenjang pendidikan, mempunyai latar belakang heterogen budaya, sikap, tingkah laku dan kebiasaan. Mahasiswa Seorang agen pembawa perubahan Menjadi seorang yang seharusnya dapat memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi oleh suatu masyarakat bangsa. Saat mengkonsumsi minuman keras tak jarang mahasiswa melakukan hal-hal yang bertentangan dengan nilai dan norma dalam masyarakat karena kehilangan kontrol diri saat dipengaruhi oleh minuman keras, seperti melakukan seks diluar nikah, terlibat perkelahian, membuat keresahan dalam lingkungan masyarakat. Fenomana diatas menjadi hal yang melatarbelakangi penulis ingin melakukan penelitian lebih lanjut terhadap fenomena mahasiswa yang mengkonsumsi alkohol dengan judul “PROFIL MAHASISWA PENGKONSUMSI MINUMAN KERAS (Studi Kasus Di Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru). Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas maka terdapat permasalahan. Adapun rumusan masalah yang akan dipelajari dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Pertama, Bagaimana karakteristik mahasiswa yang mengkonsumsi minuman keras ? kedua, Apa saja bentuk kejahatan yang pernah dilakukan mahasiswa akibat dari minuman keras ?
B.
Tujuan Penelitian.
Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan maka terdapat tujuan penelitian. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Untuk mengetahui karakteristik mahasiswa yang mengkonsumsi minuman keras. b) Untuk mengetahui apa saja bentuk kejahatan yang pernah dilakukan mahasiswa akibat dari minuman keras. c) Untuk mengetahui bagaimana cara mahasiswa dalam mensiasati kebutuhan minuman keras.
C.
Tinjauan Teori.
Mahasiswa selama ini selalu dikategorikan sebagai remaja, demikian juga halnya dengan mahasiswa yang terdapat di lingkungan perguruan tinggi yang berada di Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan. Menurut Kartini Kartono Secara umum remaja ada pada masa transisi dengan tingkah laku anti sosial yang potensial. Disertai dengan banyaknya pergolakan hati atau kekisruhan batin pada masa-masa remaja. Maka segala gejala keberandalan dan kejahatan yang muncul itu merupakan akibat dari proses perkembangan pribadi anak yang mengandung unsur dan usaha (Kartini Kartono, 1992:8). Alkohol adalah zat yang diperoleh atas peragian atau fermentasi madu, gula, sari buah atau umbi-umbian. Mengkomsumsi alkohol dalam jumlah yang banyak akan menyebabkan ketergantungan serta dampak terhadap kehidupan baik kesehatan maupun dampak terhadap sosial.
4
Adapun dampak yang dapat terjadi akibat dari alkohol atau minuman keras adalah sebagai berikut : 1. Merusak syaraf, hati, jantung dan organ tubuh lainya. 2. Menurunkan semangat belajar. 3. Mengakibatkan perilaku menyimpang. 4. Memicu tindakan tidak bermoral. 5. Mengakibatkan pelanggaran hukum. 6. Menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban. 7. Mendorong tindak kejahatan. (http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17158/4/Chapter%20II.pdf) Menurut Robert M. Z. Lawang penyimpangan perilaku adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sitem itu untuk memperbaiki perilaku menyimpang. Menurut Kartini Kartono Kejahatan atau bukan merupakan peristiwa herediter (bawaan sejak lahir). Juga bukan perilaku biologis. Secara umum Crime atau kejahatan adalah tindakan atau perilaku yang melanggar hukum dan norma-norma sosial, sehingga bertentangan dengan masyarakat. Secara sosiologis kejahatan adalah semua bentuk ucapan, perbuatan, dan tingkah laku yang secara ekonomis, politis sangat merugikan masyarakat, melanggar norma-norma susila dan menyerang keselamatan warga masyarakat, baik yang tercantum dalam undang-undang maupun yang tidak tercantum dalam undang-undang pidana. (Kartini Kartono, hal 122/126). Aschaffenburg membagi tipe penjahat sebagai berikut : 1. Penjahat professional, kejahatan sebagai “ penggaotan “ atau pekerjaan sehari-hari dikarenakan sikap hidup yang keliru. 2. Penjahat oleh kebiasaan, disebabkan oleh mental yang lemah, sikap yang pasif, pikiran yang tumpul dan apatisme. 3. Penjahat tanpa/kurang memiliki memiliki disiplin kemasyarakatan, misalnya pengemudi kendaraan yang tidak menghiraukan etik lalu listas. 4. Penjahat yang mengalami krisis jiwa, misalnya kejahatan yang dilakukan oleh anak-anak puber. Membakar rumah sendiri karena ingin mendapatkan uang asuransi. 5. Penjahat yang melakukan kejahatan akibat dorongan seks yang abnormal, misalnya homoseks, sadisme. 6. Penjahat yang sangat agresif dan memiliki mental yang sangat labil, yang sering melakukan penganiayaan dan pembunuhan dan selalu melontarkan pernyataanpernyataan yang ofensif, biasanya memiliki rasa sosial yang tipis memiliki jiwa yang tidak stabil, pemakaian minuman keras dan obat-obatan terlarang memperbesar nafsu agresifitasnya. 7. Penjahat karena kelemahan batin, dan dikejar oleh nafsu materil yang berlebihan. 8. Penjahat dengan idolensi psikis dan segan bekerja keras.
5
9. Penjahat campuran. Selanjutnya yang dapat dimasukkan dalam perbuatan kejahatan antara lain : Pembunuhan, penyembelihan, pencekikan sampai mati, pengracunan sampai mati, Perampasan, perampokan, penyerangan, penggarongan, Pelanggaran seks, Pencurian Pengancaman dan intimidasi, Pemalsuan dan penggelapan Korupsi dan penyogokan, Pelanggaran ekonomi, Perdagangan gelap senjata api, Pelanggaran sumpah, Bigami, yang kawin rangkap pada satu saat, Kejahatan-kejahatan politik, Perdagangan dan penyalahgunaan narkotik, dan Penculikan. Ligh, Keller dan Calhoun mengemukakan bahwa tidak semua kejahatan mengakibatkan penderitaan pada korban sebagai akibat tindak pidana oleh orang lain. kejahatan ini dinamakan kejahatan tanpa korban, misalnya” perbuatan seperti berjudi, penyalahgunaan obat-obatan, bermabuk-mabukan dan hubungan seks tidak sah yang dilakukan secara sukarela oleh orang dewasa. Meskipun tidak membawa korban namun perbuatan demikian digolongakan sebagai kejahatan karena dianggap sebagai perbuatan tercela oleh masyarakat maupun kelompok yang berkuasa. Right, Keller dan Calhoun mengemukakan pula bahwa perbuatan demikian dapat membawa korban pula misalnya pemabuk sering melakukan perbuatan yang membawa orang cedera, dan pekerja seks sering menularkan penyakit kelamin atau bahkan penyakit Aids pada orang lain (Kamanto Sunarto, Hal 182).
Medotologi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru. Penelitian dilakukan melalui pendekatan pengamatan, dengan mengandalkan data sekunder dan data primer dari responden terhadap objek-objek yang ditanyakan melalui pengisian daftar pertanyaan dan wawancara bebas. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan yang akan dijawab, maka dilakukan pengolahan data secara kualitatif, yaitu penggambaran, penjelasan dan penguraian secara mendalam dan sistematis dalam bentuk kalimat tentang keadaan yang sebenarnya. Adapun subyek penelitian dalam tulisan ini adalah mahasiswa yang memiliki perilaku mengkonsumsi minuman keras. Karena populasi yang tidak diketahui secara pasti , maka cara yang lebih tepat adalah dengan menggunakan key informan. Key informan merupakan orang yang mengerti tentang minuman keras dan peredaranya. 1. Informan pertama memberikan informasi yang dibutuhkan untuk mencari anggota lain dari populasi dan jaringan sosial yang mereka miliki yang berpotensi dapat berkontribusi untuk penelitian atau dikenal dengan cara Snowball sampling. 2. Kemudian dilanjutkan dengan cara accidental sampling yaitu, metode pengambilan sampel dengan memilih siapa yang kebetulan ada di jumpai di lokasi penelitian yang di pandang memiliki kriteria yang cocok dengan penelitian. Dari hasil penelitian yang dilakukan, Peneliti mendapatkan sebanyak 4 key informan yang mengerti tentang minuman keras dan peredaranya, key informan tersebut diantaranya : Satpol pp, Pedagang kaki lima, Pemilik pakter tuak, Ketua RT dan 16 responden dari kalangan mahasiswa yang memiliki perilaku mengkonsumsi minuman keras untuk menjawab permasalahan yang diteliti.
6
Hasil dan Pembahasan Setelah melakukan penelitian terhadap subyek penelitian, didapatkan hasil dari tujuan yang ingin dicapai. Hasil dan pembahasannya adalah sebagai berikut: A.
Karakteristik Mahasiswa Yang Mengkonsumsi Minuman Keras. 1. Karakteristik Mahasiswa.
Karakteristik responden adalah identitas yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti, untuk memberikan gambaran serta mengungkapkan dan mengetahui lebih dalam dari ciri-ciri para mahasiswa yang mengkonsumsi minuman keras seperti, umur, etnis, agama, jenis minuman keras yang sering dikonsumsi, tempat-tempat yang sering dikunjungi untuk mengkonsumsi minuman keras. Usia sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi individu dalam melakukan sikap tindakan dan keputusan. Berdasarkan informasi yang peneliti peroleh tentang mahasiswa pengkonsumsi minuman keras yang ada di kecamatan tampan kota pekanbaru. usia responden yang paling dominan dalam penelitian ini dari 16 responden, 12 responden berada pada tahap usia 19-22 tahun atau sebanyak 75,00%, dan 4 responden berada pada tahap usia 23-24 tahun atau 25,00%. Pada usia mahasiswa mayoritas masih tergolong dalam usia remaja sejalan dengan teori yang di kemukakan oleh Kartini Kartono Secara umum remaja ada pada masa transisi dengan tingkah laku anti sosial yang potensial. Disertai dengan banyaknya pergolakan hati atau kekisruhan batin pada masa-masa remaja. Maka segala gejala keberandalan dan kejahatan yang muncul itu merupakan akibat dari proses perkembangan pribadi anak yang mengandung unsur dan usaha. Dari data lapangan ditinjau dari segi etnis disimpulkan bahwa beragam etnis mahasiswa yang senang dengan minuman keras diantaranya, etnis batak, jawa, minang, melayu dan sunda. Namun etnis yang mendominasi adalah dari etnis batak, Hal ini berkaitan dengan tradisi suku batak yang mempunyai kebiasaan mengkonsumsi minuman keras jenis Tuak, dan mudahnya mendapatkan minuman keras jenis tuak di kecamatan tampan kota pekanbaru. Dalam pandangan agama minuman keras sangat di haramkan, Namun pada kenyataan yang ada meskipun manusia memiliki agama jika tidak dijalankan dengan baik, sangatlah rentan terhadap tindakan-tindakan yang melanggar atau mnyimpang dari nilai-nilai agama. Di tinjau dari universitas mahasiswa Data lapangan menyimpulkan bahwa mahasiswa pengkonsumsi minuman keras tidak hanya dari satu universitas namun berasal dari beberapa universitas yang ada di kota pekanbaru. Meski universitas membuat aturan seperti mahasiswa harus berkelakuan baik dan bebas dari obatobatan pada kenyataanya sering terjadi pelanggaran-pelanggaran pada aturan tersebut yang bisa merusak citra lembaga pendidikan. Beberapa universitas yang ada di kota pekanbaru memiliki fakultas yang berbeda, fakultas merupakan bagian administratif dari sebuah universitas. Data lapangan menunjukkan bahwa responden berasal dari fakultas yang tidak sama. Resonden terbanyak berasal dari mahasiswa fakultas ekonomi. Ipk merupakan parameter bagi keberhasilan mahasiswa dan sebagai hasil pencapaian prestasinya dikampus. Dilihat dari segi Ipk terakhir mayoritas dari responden hanya mencapai Ipk dibawah dari 2,75. 11 responden atau 68,75% hanya mencapai tidak lebih dari 2,75, dan 5 atau 31,25% responden mencapai diatas 2,75. Hasil yang tidak maksimal tersebut dikarenakan kurangnya fokus terhadap kuliah responden, dan jarang mengikuti kuliah. 7
Pendapatan yang diperoleh mahasiswa dalam satu bulan dalam penelitian ini sangat beragam. Tinggi atau rendahnya pendapatan yang mereka peroleh juga mempengaruhi jenis atau merek minuman keras yang mereka konsumsi. Karena harga dan jenis minuman keras memiliki tingkatan harga yang berbeda. Dari data lapangan yang ditemukan oleh responden sebanyak 81% memiliki pendapatan sebanyak Rp 1.500.000-2000.000. dan sebanyak 18,75% atau 3 orang responden memiliki pendapatan sebanyak Rp 1000.000-1.400.000. Dalam hal mensiasati akan kebutuhan minuman keras mayoritas mahasiswa memilih untuk meminta dari teman terdekat. Sebanyak 11 responden atau 68,75% menjawab lebih memilih untuk meminta dari teman terdekat, dikarenakan seluruh responden juga memiliki teman pengkonsumsi minuman keras. Tempat yang paling sering dikunjungi oleh responden untuk mendapatkan minuman keras, data tersebut menunjukkan parter tuak merupakan tempat yang paling sering dikunjungi mahasiswa, 7 responden menjawab bahwa mereka sering mengunjungi tempat tersebut, dan tempat kedua yang sering dikunjungi adalah pedagang kaki lima sebanyak 6 responden atau 37,5% responden sering mengunjungi atau membeli dari pedagang kaki lima. Tempat yang ketiga yang paling sering dikunjungi adalah hiburan malam, sebanyak 3 responden atau 18,75%. Ditinjau dari merek minuman keras yang paling sering di konsumsi oleh mahasiswa ada beberapa jenis minuman keras diantaranya, sebanyak 6 responden atau 37% sering meminum atau mengkonsumsi minuman keras jenis bir, yang kedua Jenis minuman yang paling sering dikonsumsi mahasiswa adalah Tuak, sebanyak 5 responden atau 31,25% memilih lebih sering mengkonsumsi tuak. Tuak adalah jenis minuman yang merupakan hasil fermentasi dari bahan minuman atau buah yang mengandung gula. Biasanya didapatkan dari pohon aren, atau kelapa. Tuak sering juga disebut arak, produk yang mengandung Kadar alkoholnya 37-50%. Terdapat di Indonesia dan tersebar hampir di seluruh wilayah kepulauan Nusantara. Minuman beralkohol dari fermentasi serealia yang diolah melalui proses mashing dihaluskan, dicampur dengan air kemudian dipanaskan, dan hasilnya melalui proses distilasi sebelum dimatangkan dengan cara disimpan di dalam tong kecil dari kayu, wiski berasal dari irlandia tahun 1405, whiski di buat dengan Beberapa jenis : Wiski malt,Wiski grain, Vatted malt. Kadar alkohol dalam whiski minimal 30%. Minuman keras yang keempat yaitu New port minuman keras berkadar alkohol lebih kurang 20%, jenis minuman keras yang sering dilkonsumsi oleh 2 responden dalam penelitian ini. Memiliki rasa yang manis tetapi memabukkan jika dikonsumsi dalam jumlah yeng berlebihan. Minuman keras jenis bir menjadi minuman yang paling populer dikalangan mahasiswa, Bir merupakan jenis minuman beralkohol yang diproduksi melalui proses fermentasi bahan berpati dan tidak melalui proses penyulingan setelah fermentasi. Proses pembuatan bir disebut brewing. Salah satu minuman tertua yang dibuat manusia, yaitu sejak sekitar tahun 5000 SM yang tercatat di sejarah tertulis Mesir Kuno dan Mesopotamia memiliki kadar alkohol berkisar 3-5%. B. Bentuk Kejahatan Yang Pernah dilakukan oleh Mahasiswa Akibat Dari Minuman Keras Kejahatan atau Kriminalitas adalah tindakan atau perbuatan yang merugikan masyarakat yang dilakukan terhadap individu maupun terhadap kelompok, yang melanggar undang-undang dan aturan yang diberlakukan dalam suatu kehidupan masyarakat.
8
Ligh, Keller dan Calhoun (1989) mengemukakan bahwa tidak semua kejahatan mengakibatkan penderitaan pada korban sebagai akibat tindak pidana oleh orang lain. kejahatan ini dinamakan kejahatan tanpa korban, misalnya” perbuatan seperti berjudi, penyalahgunaan obat-obatan, bermabuk-mabukan dan hubungan seks tidak sah yang dilakukan secara sukarela oleh orang dewasa. Meskipun tidak membawa korban namun perbuatan demikian digolongkan sebagai kejahatan karena dianggap sebagai perbuatan tercela oleh masyarakat maupun kelompok yang berkuasa. Right, Keller dan Calhoun mengemukakan pula bahwa perbuatan demikian dapat membawa korban pula misalnya pemabuk sering melakukan perbuatan yang membawa orang cedera, dan pekerja seks sering menularkan penyakit kelamin atau bahkan penyakit Aids pada orang lain. (Kamanto Sunarto, Hal 182). Aschaffenburg membagi tipe penjahat sebagai berikut : 1. Penjahat professional, kejahatan sebagai “ penggaotan “ atau pekerjaan sehari-hari dikarenakan sikap hidup yang keliru. 2. Penjahat oleh kebiasaan, disebabkan oleh mental yang lemah, sikap yang pasif, pikiran yang tumpul dan apatisme. 3. Penjahat tanpa/kurang memiliki memiliki disiplin kemasyarakatan, misalnya pengemudi kendaraan yang tidak menghiraukan etik lalu listas. 4. Penjahat yang mengalami krisis jiwa, misalnya kejahatan yang dilakukan oleh anak-anak puber. Membakar rumah sendiri karena ingin mendapatkan uang asuransi. 5. Penjahat yang melakukan kejahatan akibat dorongan seks yang abnormal, misalnya homoseks, sadisme. 6. Penjahat yang sangat agresif dan memiliki mental yang sangat labil, yang sering melakukan penganiayaan dan pembunuhan dan selalu melontarkan pernyataan-pernyataan yang ofensif, biasanya memiliki rasa sosial yang tipis memiliki jiwa yang tidak stabil, pemakaian minuman keras dan obat-obatan terlarang memperbesar nafsu agresifitasnya. 7. Penjahat karena kelemahan batin, dan dikejar oleh nafsu materil yang berlebihan. 8. Penjahat dengan idolensi psikis dan segan bekerja keras. 9. Penjahat campuran.
1. Penganiayaan Dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana 351 sampai dengan 358 Indonesia tindak penganiayaan termasuk kedalam tindak kejahatan. Kejahatan penganiayaan merupakan perlakuan atau tindakan yang mencederai orang lain. Aschaffenburg membagi kejahatan kedalam 9 tipe seperti yang telah dikutif pada bagian sebelumnya, tindakan penganiayaan yang dilakukan oleh pemakai minuman keras termasuk kedalam tipe penjahat yang sangat agresif dan memiliki mental yang sangat labil, yang sering melakukan penganiayaan dan pembunuhan dan selalu melontarkan pernyataan-pernyataan yang ofensif, biasanya memiliki rasa sosial yang tipis memiliki jiwa yang tidak stabil, pemakaian minuman keras dan obat-obatan terlarang memperbesar nafsu agresifitasnya. 9
Dari hasil wawancara dan observasi yang penulis lakukan dengan 16 responden, bentuk kejahatan yang paling sering dilakukan adalah penganiayaan. Dan berdasarkan keterangan yang responden berikan, tindak penganiayaan atau perkelahian dilakukan pada teman sesama pemakai minuman keras, dan ada juga melakukanya terhadap masyarakat sekitarnya. Perilaku tersebut terjadi akibat dari hilangnya kontrol yang disebabkan oleh minuman keras yang mereka konsumsi dalam jumlah yang berlebihan. Kejahatan penganiayaan lebih banyak mengandalkan otot dibandingkan otak.
2. Seks Diluar Nikah. Perilaku seks merupakan salah satu kebutuhan pokok yang senantiasa mewarnai pola kehidupan manusia dalam masyarakat. Perilaku seks sangat dipengaruhi oleh nilai dan norma budaya yang berlaku dalam masyarakat. Setiap golongan masyarakat memiliki persepsi dan batas kepentingan tersendiri terhadap perilaku seks. Seks sebagai kebutuhan manusia yang alamiah tersebut dalam upaya pemenuhannya cenderung didominasi oleh dorongan naluri seks secara subyektif. Akibatnya sering terjadi penyimpangan dan pelanggaran perilaku seks di luar batas hak-hak kehormatan dan tata susila kemanusiaan. Dalam kehidupan masyarakat secara umum pastinya mempunyai norma yang mengatur tentang perilaku seks, tidak terkecuali dengan masyarakat kelurahan Simpang Baru kecamatan Tampan kota Pekanbaru yang memiliki beragam agama dan norma budaya yang harus ditaati serta dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi pada prakteknya norma-norma sosial yang ada sering dilanggar oleh kalangan tertentu hanya untuk kepentingan pribadi. Hubungan seks diluar nikah pastinya sangat ditentang oleh norma agama dan budaya masyarakat di kelurahan Simpang Baru kecamatan Tampan. Dalam penelitian ini sebanyak 4 responden mengaku pernah melakukan hubugan seks diluar nikah. Kebiasaan minum alkohol atau minuman keras membuat responden tidak bisa mengendalikan perilakunya, termasuk dalam melakukan aktifitas seksual. Kejahatan seksual banyak terjadi dikalangan anak-anak muda yang masih tergolong remaja seperti halnya mahasiswa. Anak-anak yang masih dalam tahap usia remaja pada umumnya mempunyai kebiasaan yang berbeda dari masyarakat lainya, punya lagak dan tingkah laku yang khas, suka mendengarkan jenis-jenis musik tertentu. Senang mengunjungi tempat-tempat hiburan dan kesenangan, misalnya meminum minuman sampai mabuk, suka berjudi dan lain-lain. Pada umumnya mereka senang membuat kejengkelan hati orang lain dan mengganggu orang dewasa serta obyek lain yang dijadikan sasaran buruanya. Secara umum mereka dianggap ada dalam satu periode transisi dengan tingkah laku yang anti sosial. Segala gejala keberandalan dan kejahatan yang muncul itu merupakan akibat dari proses perkembangan pribadi anak yang mengandung unsur dan usaha” 1.
Kedewasaan seksual.
2.
Pencaharian suatu identitas kedewasaan (Erikson,1962).
3.
Adanya ambisi materil yang tidak terkendali.
4.
Kurang atau tidak memiliki disiplin.
Kejahatan anak-anak remaja merupakan produk sampingan dari dari beberapa faktor yang memicu sehingga muncul beberapa bentuk-bentuk kejahatan, diantara faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut : 10
1.
Pendidikan missal yang tidak menekankan pada pendidikan watak dan kepribadian anak atau peserta didik.
2.
Usaha orang tua yang sangat minim atau tidak ada sama sekali untuk menanamkan nilainilai moralitas dan nilai-nilai agama pada anak-anak muda atau remaja.
3.
Kurang ditumbuhkanya tanggung jawab sosial pada anak-anak remaja.
Anak-anak remaja yang melakukan kejahatan itu pada umumnya kurang memiliki kontrol diri, atau justru menyalahgunakan kontrol diri tersebut. Dan suka menegakkan standard tingkah laku sendiri, disamping meremehkan keberadaan orang lain. Kejahatan yang mereka lakukan pada umumnya disertai dengan mental dengan motif-motif subyektif yaitu untuk mencapai suatu obyek tertentu dengan disertai kekerasan atu agresi. Demi memuaskan kecenderungan keserakahan karena dengan adanya peningkatan agresifitas seksual. 3. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dilapangan, sesuai dengan yang telah dijabarkan pada bab-bab sebelumnya, maka berdasarkan hasil penelitian penulis mengambil kesimpulan yang berhubungan dengan “PROFIL MAHASISWA PENGKONSUMSI MINUMAN KERAS (Studi Kasus Di Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru). 1. Karakteristik mahasiswa pengkonsumsi minuman keras di kelurahan Simpang Baru : a) Ditinjau dari segi usia mahasiswa pengkonsumsi minuman keras termasuk kedalam golongan remaja seperti data lapangan yang ditemukan mayoritas pada usia 19-22 tahun dimana pada usia tersebut remaja masih berada pada masa transisi dengan tingkah laku anti sosial. b) Dalam penelitian ini menemukan mahasiswa yang paling dominan dilihat dari etnis yaitu mahasiswa dari etnis batak, dikarenakan etnis batak memiliki tradisi mengkonsumsi alkohol jenis tuak. c) Mayoritas agama mahasiswa yaitu Islam dan sebagian dari agama Kristen dimana kedua agama tersebut melarang serta mengharamkan minuman keras, akan tetapi perilaku yang tidak taat terhadap agama menimbulkan perilaku mengkonsumsi minuman keras. d) Dilihat dari asal universitas dan fakultas responden, mahasiwa berasal dari beberapa universitas serta fakultas yang berbeda-beda dan mayoritas mahasiswa berasal dari Universitas Riau, dan Fakultas ekonomi. e) Dikaji dari segi pencapaian atau indeks prestasi komulatif mahasiswa kebanyakan dibawah Ipk 2,75. Kuliah yang kurang aktif dan ketidak pedulian akan tanggung jawab sebagai mahasiswa sehingga responden tidak mencapai hasil yang maksimal dalam perkuliahan. f) Pendapatan dalam satu bulan yang di terima dari orang tua atau dari hasil pekerjaan responden memiliki pendapatan yang cukup bervariasi jumlahnya. Sehingga pendapatan juga menentukan merek minuman keras dan tempat yang sering dikunjungi berbedabeda. g) Merek minuman keras yang paling sering dikonsumsi adalah minuman keras jenis bir. Bir merupakan salah satu jenis minuman keras yang mudah di dapat dan harga yang mampu dijangkau oleh mahasiswa.
11
h)
i)
2.
Tempat yang sering dikunjungi oleh mahasiswa untuk mendapatkan minuman keras adalah pakter tuak yang bisa di temukan dengan mudah keberadaanya di beberapa tempat di Kelurahan Simpang Baru . Untuk mensiasati kebutuhan minuman keras jawaban responden yang paling banyak yaitu dengan meminta dari teman terdekat karena dalam pergaulan sehari-hari mahasiswa pengkonsumsi minuman keras memiliki sebagian teman yang juga pemakai minuman keras. Perilaku mengkonsumsi minuman keras yang dilakukan mahasiswa mengakibatkan tindak kejahatan yang melanggar norma agama, dan undang-undang yang berlaku pada masyarakat. Pada penelitian ini penulis menemukan dua bentuk kejahatan antara lain, tindak penganiayaan dan hubungan seks diluar nikah. Sebanyak 12 responden atau 75% pernah melakukan penganiayaan dan 4 responden atau 25% dalam penelitian ini melakukan hubungan seks diluar nikah. Tindak kejahatan yang dilakukan oleh mahasiswa pengkonsumsi minuman keras di karenakan hilangnya kontrol diri yang di pengaruhi oleh minuman keras yang di konsumsi, sehingga melupakan resiko-resiko yang akan terjadi akibat dari tindak kejahatan tersebut.
4. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dilapangan, sesuai dengan yang telah dijabarkan pada bab-bab sebelumnya, maka berdasarkan hasil penelitian penulis memberi saran yang berhubungan dengan ““PROFIL MAHASISWA PENGKONSUMSI MINUMAN KERAS (Studi Kasus Di Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru). 1. Diharapkan kepada mahasiswa pengkonsumsi minuman keras akan menyadari dan mengendalikan diri dari perilaku memakai minuman keras. sebagai kaum intelektual yang diharapkan dapat memberi solusi akan permasalahan sosial yang ada, sepatutnya mereka menjalankan aturan agama, aturan yang ada di lingkungan masyarakat dan kampus, sehingga menjaga citra mahasiswa di hadapan masyarakat umum dan menjadi contoh yang baik untuk generasi dibawah mereka. 2. Kepada keluarga mahasiswa pengkonsumsi minuman keras meski berstatus jauh dari anggota keluarga dalam hal ini mahasiswa, harus tetap memberikan perhatian dengan memperbanyak komunikasi dan memberikan arahan dan bimbingan ke jalan yang baik, dan yang paling penting mengarahkan mereka agar tunduk terhadap ajaran-ajaran agama supaya tidak mudah terpengaruh oleh tindakan-tindakan yang menyimpang. 3. Dinas kesehatan diharapkan tidak henti-hentinya melakukan sosialisasi tentang bahaya dari pemakaian minuman keras, baik menyampaikan melalui seminar, Koran, media massa dan sebagainya yang bertujuan untuk menyadarkan masyarakat akan berharganya kesehatan. 4. Kepada masyarakat luas seharusnya saling memperhatikan lingkungan sosial dan menindak perilaku yang melanggar norma yang ada di tengah masyarakat, secara khusus perilaku mahasiswa pengkonsumsi minuman keras dengan cara memberikan nasehat dan teguran.
12
DAFTAR PUSTAKA Muzaham, Fauzi. Memperkenalkan sosiologi. Penerbit Universitas Indonesia.(UI pres) 1995. Nawawi, Hadari, 1990. Metode penelitian bidang sosial. Gadjah mada university press. Kartono, Kartini. Kenakalan remaja. Divisi buku perguruan tingggi, Pt Jakarta.
raja grafindo persada.
Kartono, Kartini. Patologi sosial. Divisi buku perguruan tinggi, pt Grafindo persada Jakarta. Kartono, Kartini. Patologi sosial jilid 1. Divisi buku perguruan tinggi, pt Grafindo persada. Sunarto, Kamanto. Pengantar sosiologi. Edisi revisi, lembaga penerbit fakultas ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. Sumber Media Online: (Sumber”http://aksesdunia.com/2012/10-minuman-beralkohol-paling-digemari-di-dunia/) (http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17158/4/Chapter%20II.pdf)
(http://www.pantonanews.com/855-bahaya-minuman-keras)
13