FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI SMA NEGERI I SURAKARTA Oleh: Kutnainah (NPM : 201114023), Kim Budiwinarto
ABSTRACT Employee satisfaction employee takkala an issue that should work well but was experiencing burnout stress even work, so that organizational goals are not achieved optimally. Many factors affect employee satisfaction. Factors itself in the role of employee satisfaction depends on the private each employee. Objective: 1). To determine the effect of work that is mentally challenging, compensation, working conditions, and co-workers simultaneously on employee job satisfaction in SMA I Surakarta.2) To determine the effect of work that is mentally challenging, compensation, working conditions, and co-workers partially employee job satisfaction in SMA I Surakarta.3) .To know which factor that has the most dominant influence on employee job satisfaction in SMA I Surakarta. Results of the study: 1) With the multiple linear regression method to determine the effect of work that is mentally challenging (X1), compensation (X2), working conditions (X3) and colleagues (X4) on employee job satisfaction (Y) in SMA I Surakarta obtained the following equation: Y = 0.694 + 0,197X1 + 0,300X2 + 0,218X3 + 0,253X4 + ei. 2) The calculation of the t test, compensation (X2) has the most dominant influence on employee job satisfaction, as evidenced (X2) obtained results of 2,817 t> t table 1,960. While X1 obtained results of 2,182 t> t table 1.960, obtained results X3 2,015 t> t table 1.960, and for X4 t obtained results of 2.392 t> t table 1,960. Thus partially mentally challenging work (X1), compensation (X2), working conditions (X3) and colleagues (X4) have an influence on employee performance (Y) in SMA I Surakarta.3). By testing the F test, obtained F count was 87.770> F table at 2:53, then Ho is rejected, which means that the variable is mentally challenging work (X1), compensation (X2), working conditions (X3) and colleagues (X4) has influence simultaneously on employee performance (Y) in SMA I Surakarta.4). Results value (R²) is 0.865 means that the effect of a given work mentally challenged (X1), compensation (X2), working conditions (X3) and colleagues (X4) on employee job satisfaction (Y) is 86.50% or 0.865 , while the remaining 13.50% is influenced by other variables. Keywords: Work that is mentally challenging, compensation, working conditions, co-workers and job satisfaction
PENDAHULUAN Kemajuan suatu organisasi seperti SMA Negeri I Surakarta sangat ditentukan dari kinerja dan keefektifan para karyawan dalam menjalankan tugas. Setiap organisasi pada umumnya mengharapkan para karyawannya mampu melaksanakan tugas dengan efektif,
efisien, produktif dan professional. Semua ini bertujuan agar organisasi memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dan sekaligus memiliki daya saing yang tinggi. Ketidakpuasan karyawan dapat terjadi apabila pekerjaan yang dilakukan tidak sesuai dengan apa yang di peroleh dari perusahaan. Ketidakpuasan para karyawan ini menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan dan dapat merugikan perusahaan yang bersangkutan. Misalnya; adanya aksi mogok kerja, kemangkiran karyawan meningkat, turunnya kinerja karyawan, dan lain-lain. Yang pada akhirnya akan menurunkan kinerja perusahaan itu sendiri. Maka, para pimpinan sebaiknya mengerti apa yang dibutuhkan para karyawan dan mengetahui keinginan-keinginan apa yang membuat karyawan puas. Berdasarkan latar belakang diatas bahwa kepuasan kerja karyawan sangat penting bagi tercapainya tujuan visi dan misi SMA Negeri I Surakarta maka
penulis ingin
mengambil judul penelitian :“Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Karyawan Di SMA Negeri I Surakarta”.
RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut 1. Apakah kerja secara mental menantang, kompensasi, kondisi kerja, dan rekan sekerja secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan di SMA Negeri I Surakarta ?. 2. Apakah kerja secara mental menantang, kompensasi, kondisi kerja, dan rekan sekerja secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan di SMA Negeri I Surakarta ?.
3. Faktor manakah yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap kepuasan kerja karyawan di SMA Negeri I Surakarta ?.
TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh kerja yang secara mental menantang, kompensasi, kondisi kerja, dan rekan sekerja secara simultan terhadap kepuasan kerja karyawan di SMA Negeri I Surakarta. 2. Untuk mengetahui pengaruh kerja yang secara mental menantang, kompensasi, kondisi kerja, dan rekan sekerja secara parsial terhadap kepuasan kerja karyawan di SMA Negeri I Surakarta. 3. Untuk mengetahui faktor manakah yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap kepuasan kerja karyawan di SMA Negeri I Surakarta.
TINJAUAN PUSTAKA 1.
Pengertian Kepuasan Kerja Menurut Sondang P. Siagian (2001:295) mengemukakan bahwa : “Kepuasan kerja merupakan suatu cara pandang seseorang baik yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif tentang pekerjaannya”. Secara umum kepuasan kerja adalah suatu perasaan yang menyokong atau tidak menyokong dari pegawai yang berhubungan dengan pekerjaannya maupun dengan kondisi dirinya. Perasaan yang berhubungan dengan pekerjaan melibatkan aspek-aspek seperti upah atau gaji yang diterima, kesempatan pengembangan karir, hubungan
dengan pegawai lainnya, penempatan kerja, jenis pekerjaan, struktur organisasi perusahaan, mutu pengawasan. 2. Teori – Teori Kepuasan Kerja Teori kepuasan kerja mencoba mengungkapkan apa yang membuat sebagian orang lebih puas terhadap pekerjaannya. Wibowo (2008:301-302), menyatakan bahwa terdapat dua teori kepuasan kerja, yaitu : a. Two-Factor Theory. Teori dua faktor merupakan teori kepuasan kerja
yang menganjurkan bahwa
satisfaction (kepuasan) dan dissatisfaction (ketidakpuasan) merupakan bagian dari kelompok variabel yang berbeda, yaitu motivators dan hygiene factors. Pada umumnya orang mengharapkan bahwa faktor tertentu memberikan kepuasan apabila tersedia dan menimbulkan ketidakpuasan apabila tidak ada. b. Value Theory. Menurut konsep teori ini, kepuasan kerja terjadi pada tingkatan dimana hasil pekerjaan diterima individu. Semakin banyak orang menerima hasil, maka akan semakin puas. Semakin sedikit mereka menerima hasil, maka akan kurang puas. Value Theory memfokuskan pada hasil manapun yang menilai orang tanpa memperhatikan siapa mereka. Kunci menuju kepuasan dalam pendekatan ini adalah perbedaan antara aspek pekerjaan yang dimiliki dan diinginkan seseorang. Semakin besar perbedaan maka akan semakin rendah kepuasan seseorang. Dengan menekankan pada nilai-nilai, teori ini menganjurkan bahwa kepuasan kerja dapat diperoleh dari banyak faktor. Oleh karena itu, cara yang efektif untuk memuaskan
pekerja adalah dengan menemukan apa yang mereka inginkan dan apabila mungkin memberikannya. 3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Menurut Robbins (2001:181), mengatakan ada empat variabel yang berkaitan dengan kerja yang menentukan atau mendorong kepuasan kerja: a. Kerja yang secara mental menantang; pekerjaan-pekerjaan yang memberikan mereka kesempatan untuk menggunakan ketrampilan dan kemampuan mereka dan menawarkan beragam, kebebasan dan umpan balik mengenai betapa baik mereka mengerjakannya. b. Kompensasi ; sistem upah dan kebijakan promosi yang adil. c. Kondisi kerja yang mendukung; kenyamanan pribadi atau faktor-faktor lingkungan. d. Rekan sekerja yang mendukung; kebutuhan interaksi sosial, perilaku atasan dan minat pribadi. 4. Dampak Kepuasan dan Ketidakpuasan Kerja Dampak perilaku kepuasan dan ketidakpuasan kerja telah banyak diteliti dan dikaji. Beberapa hasil penelitian tentang dampak kepuasan kerja terhadap produktivitas, ketidakhadiran dan keluarnya pegawai, dan dampak terhadap kesehatan, (Sutrino, 2012:80) adalah sebagai berikut : a. Dampak Terhadap Produktivitas Pada mulanya orang berpendapat bahwa produktivitas dapat dinaikkan dengan menaikkan kepuasan kerja. Hubungan antara produktivitas dan kepuasan kerja sangat kecil.
b. Dampak Terhadap Ketidakhadiran dan Keluarnya Tenaga Kerja Ketidakhadiran dan berhenti bekerja merupakan jenis jawaban – jawaban yang secara kualitatif berbeda, Ketidakhadiran lebih spontan sifatnya dan dengan demikian kurang mencerminkan ketidakpuasan kerja. c. Dampak Terhadap Kesehatan Salah satu temuan yang penting dari kajian yang dilakukan oleh Kornhauser dalam Sutrisno,(2012:82), tentang kesehatan mental dan kepuasan kerja, ialah untuk semua tingkatan jabatan, persepsi dari tenaga kerja bahwa pekerjaan mereka menurut penggunaan efektif dan kecakapan-kecakapan mereka berkaitan dengan skor kesehatan mental yang tinggi.
KERANGKA PEMIKIRAN Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Kerja yang secara mental menantang (X1) Kompensasi (X2) Kepuasan Kerja (Y) Kondisi kerja (X3)
Rekan Sekerja (X4)
Gambar. 1 Kerangka Pemikiran
HIPOTESIS Hipotesis merupakan dugaan sementara yang dimaksud untuk menjawab permasalahan yang ada. Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Diduga ada pengaruh faktor kerja secara mental menantang, kompensasi, kondisi kerja, dan rekan sekerja secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan di SMA Negeri I Surakarta. 2. Diduga ada pengaruh faktor kerja secara mental menantang, kompensasi, kondisi kerja, dan rekan sekerja secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan di SMA Negeri I Surakarta. 3. Diduga faktor kompensasi yang mempunyai pengaruh paling dominan
terhadap
kepuasan kerja karyawan di SMA Negeri I Surakarta.
METODE PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian Untuk mendukung tercapainya tujuan penelitian, peneliti melaksanakan lokasi penelitian di SMA Negeri 1 Surakarta,yang terletak di Jalan Wolter Monginsidi No. 40 Surakarta Kode Pos 57134, Telepon (0271) 652975 2. Populasi dan Sampel a.
Populasi Menurut Sugiyono (2009:61) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini
mengambil populasinya adalah seluruh karyawan yang ada SMA Negeri I Surakarta adalah sebanyak 121 orang. b. Sampel Sampel dalam penelitian ini sebanyak 55 karyawan di SMA Negeri I Surakarta. 3. Sumber Data Menurut sumber data penelitian digolongkan sebagai data primer dan data sekunder yaitu : a. Data Primer Data ini langsung dari karyawan di SMA Negeri I Surakarta. b. Data Sekunder Data yang diperoleh secara tidak langsung, berupa data yang sudah ada di SMA Negeri I Surakarta. 4. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi b. Kuesioner c. Wawancara d. Dokumentasi 5. Teknik Analisa Data a. Analisis Regresi Linier Berganda b. Uji t c. Uji-F d. Koefisien Determinasi
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Uji Instrumen Penelitian a. Uji Validitas 1) Variabel Kerja yang secara mental menantang (X1) Hasil uji validitas sebagai berikut : variabel kerja yang secara mental menantang memperoleh nilai r
hitung
> r
tabel.
Dengan demikian semua pertanyaan dalam
kuesioner dapat digunakan sebagai instrumen penelitian. 2) Variabel Kompensasi (X2) Hasil uji validitas sebagai berikut: variabel kompensasi memperoleh nilai r r
tabel.
hitung
>
Dengan demikian semua pertanyaan dalam kuesioner dapat digunakan
sebagai instrumen penelitian. 3) Variabel Kondisi Kerja (X3) Hasil uji validitas sebagai berikut: variabel kondisi kerja memperoleh nilai r hitung > r
tabel.
Dengan demikian semua pertanyaan dalam kuesioner dapat digunakan
sebagai instrumen penelitian. 4) Variabel Rekan Sekerja (X4) Hasil uji validitas sebagai berikut: variabel rekan sekerja memperoleh nilai r > r
tabel.
hitung
Dengan demikian semua pertanyaan dalam kuesioner dapat digunakan
sebagai instrumen penelitian. 5) Variabel Kepuasan Kerja Karyawan (Y) Hasil uji validitas sebagai berikut: variabel kinerja karyawan memperoleh nilai r hitung
> r tabel. Dengan demikian semua pertanyaan dalam kuesioner dapat digunakan
sebagai instrumen penelitian.
b. Uji Reliabilitas Hasil uji reliabilitas dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan variabel independen yaitu kerja yang secara mental menantang (X1), kompensasi (X2), kondisi kerja (X3) dan rekan sekerja (X4) serta variabel dependen yaitu kepuasan kerja karyawan (Y) dalam kuesioner adalah reliabel. Hal ini menunjukkan dari nilai koefisien reliabilitasnya lebih besar dari nilai r
tabel
sebesar 0,261. Hal ini menunjukkan bahwa
pertanyaan dalam kuesioner untuk variabel kerja yang secara mental menantang, kompensasi, kondisi kerja, rekan kerja dan kepuasan kerja karyawan dapat dinyatakan reliabel sehingga item pertanyaan dalam kuesioner dapat digunakan sebagai instrumen penelitian. 2. Analisis Data a. Regresi Linear Berganda Hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS diperoleh data sebagai berikut : Y = 0,694+ 0,197X1 + 0,300X2 + 0,218X3 + 0,253X4 + ei Adapun dari hasil persamaan regresi linier berganda diatas dapat diinterprestasikan sebagai berikut : a. = 0,694 adalah konstanta yang artinya apabila variabel kerja yang secara mental menantang (X1), kompensasi (X2), kondisi kerja (X3) dan rekan sekerja (X4), sama dengan 0 (nol), maka variabel kepuasan kerja karyawan (Y) adalah sebesar 0,694. b1 =
0,197, koefisien variabel kerja yang secara mental menantang (X1), yang artinya, apabila SMA Negeri I Surakarta meningkatan kerja yang secara
mental menantang sebesar satu satuan, maka kepuasan kerja karyawan akan meningkat sebesar 0,197 satuan dengan asumsi bahwa kompensasi (X2), kondisi kerja (X3) dan rekan sekerja (X4) dianggap tetap. b2 =
0,300, koefisien variabel kompensasi (X2), yang artinya, apabila SMA Negeri I Surakarta meningkatkan kompensasi sebesar satu satuan, maka kepuasan kerja karyawan akan meningkat sebesar 0,300 satuan dengan asumsi kerja yang secara mental menantang (X1), kondisi kerja (X3) dan rekan sekerja (X4) dianggap tetap.
b3 =
0,218 koefisien variabel kondisi kerja (X3) yang artinya, apabila SMA Negeri I Surakarta meningkatkan kondisi kerja sebesar satu satuan, maka kepuasan kerja karyawan akan meningkat sebesar 0,218 satuan dengan asumsi kerja yang secara mental menantang (X1), kompensasi (X2), dan rekan sekerja (X4) dianggap tetap.
b4 =
0,253 koefisien variabel rekan sekerja (X4) yang artinya, apabila SMA Negeri I Surakarta meningkatkan rekan sekerja sebesar satu satuan, maka kepuasan kerja karyawan akan meningkat sebesar 0,253 satuan dengan asumsi kerja yang secara mental menantang (X1), kompensasi (X2), dan kondisi kerja (X3) dianggap tetap.
b. Uji t 1) Analisis pengaruh kerja yang secara mental menantang (X1) terhadap kepuasan kerja karyawan (Y) dengan menggunakan uji t.
Didapatkan hasil dari nilai t
hitung
sebesar 2,182 sedangkan nilai t
tabel
1,960,
sehingga dapat diketahui bahwa variabel kerja yang secara mental menantang (X1) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan (Y). 2) Analisis pengaruh kompensasi (X2) terhadap kepuasan
kerja karyawan (Y)
dengan uji t. Didapatkan hasil dari nilai thitung sebesar 2,817 sedangkan nilai t
tabel
1,960,
sehingga dapat diketahui bahwa variabel kompensasi (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan (Y). 3) Analisis pengaruh kondisi kerja (X3) terhadap kepuasan
kerja karyawan (Y)
dengan uji t. Didapatkan hasil dari nilai t
hitung
sebesar 2,015 sedangkan nilai t
tabel
1,960,
sehingga dapat diketahui bahwa variabel kondisi kerja (X3) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan (Y). 4) Analisis pengaruh rekan sekerja X4) terhadap kinerja karyawan (Y) dengan uji t. Didapatkan hasil dari nilai thitung sebesar 2,392 sedangkan nilai t
tabel
1,960,
sehingga dapat diketahui bahwa variabel rekan sekerja (X4) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan (Y). c. Uji F Berdasarkan pengujian yang dilakukan maka diperoleh F hitung adalah
87,770
sedangkan F tabel sebesar 2.53. Maka Fhitung > Ftabel, sehingga Ho ditolak berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel kerja yang secara mental menantang (X1), kompensasi (X2), kondisi kerja (X3) dan rekan sekerja (X4) secara simultan terhadap kepuasan kerja karyawan (Y).
d. Koefisien Determinasi Dari hasil perhitungan dengan program SPSS diperoleh bahwa besarnya pengaruh variabel bebas atau variabel independen terhadap variabel terikatnya. Besar koefisien determinasi (R²) adalah 0,865 mengandung pengertian bahwa pengaruh kerja yang secara mental menantang (X1), kompensasi (X2), kondisi kerja (X3) dan rekan sekerja (X4) terhadap perubahan variabel kepuasan kerja karyawan (Y) adalah 86,50 %, sedangkan sisanya sebesar 13,50 % dipengaruhi oleh variabel lain.
KESIMPULAN Dari hasil analisis data tentang kerja yang secara mental menantang (X1), kompensasi (X2), kondisi kerja (X3) dan rekan sekerja (X4) terhadap kinerja karyawan (Y) di SMA negeri I Surakarta dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : a. Dengan metode regresi linear berganda untuk mengetahui pengaruh kerja yang secara mental menantang (X1), kompensasi (X2), kondisi kerja (X3) dan rekan sekerja (X4) terhadap kepuasan kerja karyawan (Y) di SMA negeri I Surakarta didapat persamaan: Y = 0,694 + 0,197X1 + 0,300X2 + 0,218X3 + 0,253X4 + ei b. Dengan perhitungan uji t, kompensasi (X2) mempunyai pengaruh paling dominan terhadap kepuasan kerja karyawan, yang dibuktikan (X2) diperoleh hasil t hitung sebesar 2,817 > t tabel 1,960. Sedangkan X1 diperoleh hasil t X3 diperoleh hasil t
hitung
hitung
sebesar 2,182 > t tabel 1,960,
2,015 > t tabel 1,960, dan untuk X4 t
hitung
diperoleh hasil
sebesar 2,392 > t tabel 1,960. c. Dengan pengujian uji F, diperoleh F hitung adalah 87,770 > F tabel sebesar 2.53, maka Ho ditolak yang berarti variabel kerja yang secara mental menantang (X1), kompensasi
(X2), kondisi kerja (X3) dan rekan sekerja (X4) mempunyai pengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan (Y) di SMA Negeri I Surakarta. d. Dengan bantuan perhitungan program SPSS, diketahui nilai (R²) adalah 0,975 berarti pengaruh yang diberikan kerja yang secara mental menantang (X1), kompensasi (X2), kondisi kerja (X3) dan rekan sekerja (X4) terhadap kepuasan kerja karyawan (Y) adalah 86,50 % atau 0,865, sedangkan sisanya sebesar 13,50 % dipengaruhi oleh variabel lain.
SARAN a. Dari analisis dapat diketahui bahwa variabel kompensasi merupakan variabel dominan pengaruhnya terhadap kinerja karyawan, dalam hal ini sebaiknya kepala sekolah lebih memperhatikan dalam pemberian kompensasi. b. Untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan di SMA Negeri I Surakarta, pimpinan atau kepala sekolah harus lebih meningkatkan kerja yang secara mental menantang, kondisi kerja yang mendukung, rekan sekerja yang mendukung. c. Untuk penelitian yang akan datang, disarankan untuk menambah variabel bebas yang lain, melakukan penyempurnaan kuesioner ini, serta melakukan pemilihan waktu yang tepat ketika menyebar kuesioner. Sehingga hasil dari kuesioner dapat lebih valid dan dapat dijadikan sebagai instrumen penelitian.
REFERENSI Anwar Prabu Mangkunegara, 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan; Bandung: PT Remaja Rosda Karya. AA. Anwar Prabu. Mangkunegara 2009. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Rafika Aditama. Abdurrahma Fathoni,Prof.DR. M.Si,2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan I PT.Rineka Cipta.
Alwi, Syafaruddin, 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategi Keunggulan. Kompetitif, BPFE, Yogyakarta. Arikunto, Suharismi. (2006).Prosedur Penelitian: suatu Pendekatan Praktik edisi Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, S. 2010. Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi. Revisi). Jakarta : Rineka Cipt. Bambang, Wahyudi 2002. Metode Statistik Yogyakarta:Gadjah Mada University Press. Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Bumi Aksara, Jakarta. Henry Simamora.2004. Pengertian Manfaat Penilaian Kinerja dan Manajemen Sumber Daya Manusia: Jakarta.STIE YKPN. Mathis, Robert. L & Jackson John. H, 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jilid 1, Salemba Empat, Jakarta. Mathis, Robert. L & Jackson John. H, 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jilid 2, Salemba Empat, JakartaLuthans. 2002. Performance and Motivation New York: Prentice Hall. Viethzal Rivai, 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan, Jakarta: Raja Grafindo. Robbins, Stephen P 2001. Organizational Behavior, 9thEd. Upper Saddle River New Jersey 07458 : Prentice Hall International. Sondang P. Siagian, 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta. Suryadi Perwiro Sentono (2001). Model Manajemen Sumber Daya Manusia Indonesia, Asia dan Timur Jauh, Bumi Aksara, Jakarta. Sedarmaryanti 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Bandung: Rafika Aditama. Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung : Alfabeta. Viethzal Rivai, 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan, Jakarta: Raja Grafindo Wibowo. (2008). Manajemen Kinerja. Jakarta. Penerbit: Rajagrafindo Persada. Widodo, Joko. 2005. Membangun Birokrasi Berbasis Kinerja.Malang: Bayumedia Publishin