FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FREKUENSI BELI KONSUMEN PADA SUPERMARKET ROYAL SITUBONDO Anik Sudarismiati*) Eva Widiwati Abstrak Di Situbondo sudah banyak terdapat supermaket. Dengan munculnya berbagai supermaket ini menyebabkan persaingan antara supermaket yang lainnya semakin ketat, sehingga mendorong setiap supermaket untuk berusaha meningkatkan kualitas strategi mixnya untuk menjaring luas permintaan pasar. Pada dasarnya setiap perusahaan ingin terus meningkatkan laba, adapun untuk meningkatkannya harus disertai dengan peningkatkan volume penjualan. Persaingan yang semakin ketat terutama antara usaha yang sejenis menyebabkan perusahan harus menentukan strategi pemasaran dengan tepat. Tujuan penelitian ini adalah:1. Untuk mengetahui secara simultan pengaruh faktor harga, pelayanan, kelengkapan barang, dan kenyamanan suasana terhadap frekuensi beli konsumen. 2. Untuk mengetahui secara parsial pengaruh faktor harga, pelayanan, kelengkapan barang, dan kenyamanan suasana tehadap frekuensi beli konsumen. 3. Untuk mengetahui pengaruh mana yang paling dominan dari faktor harga, Pelayanan, Kelengkapan barang, dan kenyamanan terhadap frekuensi beli konsumen. Hasil yang diperoleh adalah:1. Hasil pengujian secara simultan/serempak (uji F) menunjukkan bahwa variabel-variabel bebas (faktor harga, pelayanan, kelengkapan barang dan kenyamanan) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap frekuensi beli konsumen. 2. Hasil pengujian secara parsial (uji t) menunjukkan bahwa variabel-variabel bebas (harga, pelayanan, kelengkapan barang dan kenyamanan) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap frekuensi beli konsumen dan pengaruhnya adalah positif sehingga apabila faktor harga, pelayanan, kelengkapan barang dan kenyamanan semakin baik maka frekuensi beli konsumen juga akan meningkat.3. Hasil pengujian menunjukkan variabel harga yang berpengaruh paling dominan terhadap frekuensi beli konsumen. Kata kunci: frekuensi beli, konsumen *) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Abdurachman Saleh Situbondo.
jumlahnya.
PENDAHULUAN
Keadaan
tersebut
Latar Belakang
berdampak positif bagi dunia eceran
Manusia selalu berusaha memenuhi
yang ada di Indonesia mulai dari
keinginan dan kebutuhan
pertokoan
hidup dengan sebaik-baiknya. Usaha
Sekarang banyak pertokoan yang
pemenuhan kebutuhan dan keinginan
merubah
tersebut
sepermaket
akan
menyebabkan
penawaran barang semakin komplek baik
dari
segi
macam
sampai
tokonya dengan
supermaket.
menjadi tujuan
memudahkan masyarakat dalam
maupun 1
agar
2
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH, Vol. 13, No. 1, Mei 2015 : 1 - 20 pemenuhan kebutuhan pokok sehari-
tehadap
harisecara praktis.
konsumen.
Banyaknya supermaket yang ada
sekarang
ini
menyebabkan
3.
Untuk
frekuensi
mengetahui
beli
pengaruh
mana yang paling dominan dari
timbulnya persaingan yang ketat
faktor
antara supermaket yang lainnya.
Kelengkapan
Dalam
kenyamanan terhadap frekuensi
hal
ini,
pemasaran
mempunyai peranan penting untuk
harga,
Pelayanan, barang,
dan
beli konsumen.
menggugah dan menarik konsumen. Di Situbondo sudah banyak terdapat supermaket.
Dengan
berbagai
supermaket
ini
persaingan
antara
menyebabkan
munculnya
TINJAUAN PUSTAKA Landasan Teori 1. Pengertian Pemasaran Menurut William J Stanton,
supermaket yang lainnya semakin
pemasaran
ketat sehingga mendorong setiap
keseluruhan dari kegiatan-kegiatan
supermaket
usaha
untuk
meningkatkan mixnya
berusaha
kualitas
untuk
menjaring
adalah
yang
suatu
ditujukan
sistem
untuk
strategi
merencanakan, menentukan harga,
luas
mempromosikan dan mendistribusi-
permintaan pasar.
kan barang dan jasa yang dapat
Tujuan Penelitian
memuaskan kebutuhan baik kepada
1.
Untuk
mengetahui
secara
simultan pengaruh faktor harga,
pembeli maupun pembeli potensial (Swasta dan Irawan, 2003:5).
pelayanan, kelengkapan barang, dan
kenyamanan
terhadap
2.
frekuensi
suasana beli
Konsep sebuah
pemasaran
falsafah
menyatakan
bisnis
adalah yang
bahwa
pemuasan
konsumen
merupakan
konsumen.
kebutuhan
Untuk mengetahui secara parsial
syarat ekonomi dan sosial bagi
pengaruh
kelangsungan
faktor
harga,
hidup
perusahaan
pelayanan, kelengkapan barang,
(Swasta dan Irawan, 2003:6). Tiga
dan
unsur
kenyamanan
suasana
adalah:
pokok
konsep
pemasaran
3
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH, Vol. 13, No. 1, Mei 2015 : 1 - 20 1. Orientasi pada Konsumen 1) Menentukan
konsumen,
kebutuhan
pokok (basic needs) dari pembeli
yang
2) Menentukan pembeli
3 . Kepuasan Konsumen
yang
akan
dijadikan
Faktor
sasaran
penjualan.
dalam
apakah
jangka
mendapatkan
akan perusahaan
panjang
laba
yaitu
akan banyak
sedikitnya kepuasan konsumen yang dapat dipenuhi.
3) Menentukan produk dan
2. Pengertian Perilaku Konsumen
program pemasarannya. 4) Mengadakan pada
yang
menentukan
kelompok
tujuan
perusahaan dapat direalisir.
akan
dilayani dan dipenuhi.
sehingga
penelitian
konsumen,
(consumer
konsumen behavior)
adalah
kegiatan-kegiatan
individu
yang
mengukur, menilai, dan
secara
terlibat
dalam
menafsirkan
mendapatkan dan mempergunakan
sikap,
untuk
Perilaku
keinginan,
serta
perilaku
mereka.
langsung
barang
dan
didalamnya
5) Menentukan
dan
melaksanakan
strategi
keputusan
jasa, proses
pada
termasuk pengambilan
persiapan
penentuan kegiatan-kegiatan tersebut
yang baik, apakah menitik
Swasta & Handoko (2002:92).
beratkan pada mutu yang
3. Pengertian Sikap
tinggi, harga yang murah, atau model yang menarik. 2. Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral
berarti
Sikap
adalah
suatu
kecendrungan yang dipelajari untuk bereaksi terhadap penawaran produk dalam masalah-masalah yang baik
Pengintegrasian pemasaran
dan
kegiatan
bahwa
setiap
ataupun konsekuen.
kurang Swasta
&
secara Handoko
orang dan setiap bagian dalam
(2002:92).
perusahaan
beberapa karateristik yang penting
turut
berkecimpung
dalam suatu usaha yang terkoordinir untuk
memberikan
kepuasan
yaitu:
Sikap
baik
mempuyai
4
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH, Vol. 13, No. 1, Mei 2015 : 1 - 20 1.
Sikap dapat dipelajari, mereka
5. Karateristik Konsumen
berkembang dari pengalaman
Karateristik
konsumen
pribadi dan berbagai macam
merupakan
informasi.
berperan sebagai pembentukan sikap
Sikap memiliki arah dan tujuan
dan
yang baik atau tidak baik, setuju
mengenai nilai-nilai yang dianut oleh
atau tidak setuju atas objeknya.
seorang
3.
Sikap memiliki objek.
karateristik
4.
Sikap harus memiliki objek yang
sikap konsumen adalah:
bisa abstrak dan nyata.
1. Kepribadian
2.
4. Komponen-Komponen Sikap 1.
merupakan
petujuk
konsumen. yang
yang
penting
Adapun
mempengaruhi
Dengan memahami karateristik kepribadian
Adalah sikap atau perilaku yang
diketahui perilaku konsumen yang
dimiliki seseorang dalam hal ini
bersifat
konsumen
yang
mengandung
menjadikan
nilai-nilai
luhur
kepribadian
tersebut.
dapat
permanen
guna
dasar
untuk
memposisikan produk dipasar. 2. Gaya hidup Gaya hidup didefinisikan sebagai
komponen kognitif Kecerdasan
3.
individu
Afektif.
seseorang. 2.
ciri
berfikir
yang
cara hidup yang diidentifikasikan
dimiliki seseorang yang melekat
oleh
sejak lahir, akan tetapi dapat
menghabiskan waktu mereka, apa
ditingkatkan
yang
dengan
proses
bagaimana
mereka
anggap
orang
penting
pendidikan.
dalam lingkungannya dan apa yang
komponen psycomotoric.
mereka
Adalah
keterampilan
yang
dimiliki oleh setiap individu dalam yang
melakukan
pekerjaan
diperoleh
karena
pendidikan dan latihan.
fikirkan
tentang
diri
mereka sendiri dan juga dunia sekitarnya (Sutisna, 2001:145). 6. Teori Harga Harga
adalah
satu-satunya
unsur dalam berbagai unsur bauran pemasaran eceran tersebut yang akan
5
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH, Vol. 13, No. 1, Mei 2015 : 1 - 20 mendatangkan
laba
perusahaan.
7. Pelayanan Pelanggan
(Philip Kotler, 2004:225).
Kepuasan
Perusahaan
haruslah
pelanggan
itu
sangat penting, karena penjualan
mempertimbangkan banyak faktor
perusahaan
dalam
kelompok dasar yaitu pelanggan baru
menyusun
kebijakan
menetapkan harga yaitu Philip Kotler (2004:225) : dengan
membuat
cepat
sasaran
pemasaran
bertahan,
mengambil
keuntungan
sekarang
yang
maksimum, atau yang lainnya
dibandingkan
mempertahankan
pelanggan yang sudah ada. Karena
mempertahankan
pelanggan adalah yang paling utama, ada dua cara mencapainya yaitu Kotler (2004:40) :
3. Memperkirakan biaya
1.
4. Menganalisis penawaran harga
cenderung
metode
apa
yang
tinggi,
6. Memilih harga akhir
tinggi,
Aspek-aspek yang berkaitan harga
adalah
pembeli
untuk
pemasok.
Pelanggan
tidak
berganti
pemasok, kalau biaya modalnya
digunakan
penetapan
Menyulitkan berganti
para pesaing
dengan
kedua
dan pelanggan lama. Biaya untuk
2. Menentukan permintaan
5. Memilih
dari
menarik pelanggan baru lebih besar
1. Perusahaan
apakah
datang
biaya
pencariannya
potongan
sebagai
pelanggannya tinggi. 2.
Dengan memberikan kepuasan
Hendry Ma’ruf (2005:159-162):
pelanggan yang tinggi, sehingga
1.
Aspek laba
akan lebih sulit bagi saingan
2.
Aspek pelanggan
untuk
3.
Aspek pasar dan pesaing.
dengan menawarkan harga yang
4.
Aspek pengadaan barang.
lebih murah atau rangsangan
5.
Aspek citra kualitas.
lain.
6.
Aspek merek.
7.
Aspek hukum dan peraturan.
menerobos
halangan
8. Kelengkapan Barang Mengatur arah barang dagangan dengan langkah-langkah:
6
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH, Vol. 13, No. 1, Mei 2015 : 1 - 20 1. Melakukan analisis pasar dan segmentasi.
Analisis
pasar
1. Variasi Variasi
adalah
dilakukan dengan meneliti
kategori barang-barang yang
pasar,
berbeda di dalam toko atau
konsumen,
dan
pesaing.
departemen.
2. Menentukan target pasar. 3. Menetapkan
tujuan
memutuskan, tren
secara
pasar,
2. Keanekaragaman dan
berdasarkan umum
kelompok
Toko
dengan
keanekaragaman yang luas
dalam
(large
barang
dikatakan
dagangan mana yang patut mendapat perhatian lebih. 4. Rencana keragaman barang
assortmen)
kedalaman (depth) yang baik, 3. Ketersediaan produk Ketersediaan produk (product availability)
aktivitas
didefinisikan
untuk
melakukan terhadap
beberapa
bauran margin.
Bisnis
dagangan umum.
sumber.
SBU
(Strategic
Unit)
yang
memuaskan.
1. Diduga secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara
7. Logistic.
faktor
8. Penjualan dan analisis barang
kelengkapan
dagangan umum.
di
harga,
kenyamanan
mengimplementasikan
langkah
melakukan
sebagai
Hipotesis
6. Perencanaan pembelian dan
Setelah
dapat
presentase permintaan untuk
kategori barang dagangan dan
5. Penjualan dan rencana barang
dapat
mempunyai
(assortment plan), merupakan
perencanaan
semua
sejumlah
atas
evaluasi
dalam barang
pelayanan, barang,
suasana
dan terhadap
frekuensi beli konsumen pada Supermarket Royal Situbondo. 2. Diduga secara partial terdapat
dagangan, ritel dapat melakukan
pengaruh yang signifikan antara
beberapa pilihan berikut C. Widya
faktor
utami (2006:166):
kelengkapan
harga,
pelayanan, barang,
dan
7
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH, Vol. 13, No. 1, Mei 2015 : 1 - 20 kenyamanan
suasana
terhadap
kelengkapan barang dan kenyamanan
frekuensi beli konsumen pada
dengan mempredik-sikan beberapa
Supermarket Royal Situbondo.
faktor yang dianggap peneliti dapat
3. Diduga ada pengaruh yang paling dominan
yaitu
faktor
mempengaruhi perilaku belinya.
harga
2. Pengujian
terhadap frekuensi beli konsumen
Penelitian
pada
Dalam
Supermarket
Royal
Situbondo.
Instrumen
setiap
penelitian,
masalah penggunaan alat-alat ukur perlu mendapat perhatian agar hasil yang diperoleh adalah benar-benar
METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel
dan dapat mencerminkan keadaan yang sesungguhnya dari masalah-
Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah konsumen yang
masalah yang akan diteliti. Uji Validitas
berbelanja di Supermarket Royal Situbondo.
Untuk
mengukur
validitas
kuesoner yang diberikan kepada
Teknik Pengumpulan Data
responden digunakan rumus korelasi
1. Kuesioner
product
2. Wawancara
(2001:23).
moment
Sutrisno
Hadi
Metode Analisa Data Instrumen
Penelitian
dan
Pengujian Instrumen
Keterangan:
1. Instrumen Penelitian
rXY
Pada penelitian ini instrumen yang digunakan adalah angket yang
oleh
responden.
Instrumen
X
factor-faktor
harga,
pelayanan,
= Skor total dari setiap item
Y
tersebut digunakan untuk mengetahui perilaku beli konsumen terhadap
product
moment
berisi butir-butir pertanyaan yang diisi
= Korelasi
= Skor/nilai dari setiap item
N
= Jumlah sampel
8
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH, Vol. 13, No. 1, Mei 2015 : 1 - 20 Untuk menentukan validitas masing-masing
variabel
adalah
Analisis berdasarkan
data
hasil
dilakukan
jawaban
dari
dengan melihat tabel r product
responden mengenai faktor harga,
moment (rXY), dengan berdasarkan
pelayanan, kelengkapan barang dan
taraf signifikasi () 5 % dan n = 30.
kenyamanan di Supermarket.
Jika nilai rXY < r tabel maka
Analisis Kuantitatif
dikatakan tidak valid dan jika rXY > r
1 Uji Regresi Linier Berganda Rumus
tabel maka dikatakan valid.
Dalam pengujian reliabilitas
teknik
dengan
Alpha
linier
berganda adalah sebagai berikut,
Uji Reliabilitas
dilakukan
regresi
menggunakan
Cronbach,
yang
rumusnya sebagai berikut: Suharsimi
Gudjarati (2002:125): Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4+ e
Keterangan: Y
= Frekuensi
beli
konsumen
(2002:165). A
= Konstanta
X1
= Faktor harga
Keterangan:
X2
= Faktor pelayanan
r11
= reliabilitas instrumen
X3
= Faktor kelengkapan
k
= banyaknya soal
b²
= jumlah varians butir
t²
= varians total
barang X4 E
Dengan menggunakan taraf signifikansi ( ) = 5 % dan n = 30 diperoleh nilai r tabel = 0,361. Apabila r11 lebih besar dari r tabel berarti
kuesioner
sebagai
alat
pengukur dikatakan reliabel dan demikian juga sebaliknya. Analisis Kualitatif
= Faktor kenyamanan = Residual
Sedangkan b1, b2, b3 dan b4 adalah nilai koefisien regresi dari X1, X2, X3 dan X4. a. Uji F (Uji Simultan) Rumus yang digunakan untuk uji F adalah sebagai berikut, Anto Dajan (2003:59) : Jkreg / k F = ––––––––––––––– Jk res / (n-k-1) Keterangan :
9
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH, Vol. 13, No. 1, Mei 2015 : 1 - 20 F
= Statistik Uji F
Pengujian
yang digunakan
Jk reg = Jumlah kuadrat regresi
untuk
menguji
Jk res = Jumlah kuadrat residu
secara
individu
n
= Jumlah data
secara terpisah antara masing-masing
k
= Jumlah variabel terikat
variabel terikat terhadap variabel
Adapun
langkah-langkah
koefisien yaitu
regresi
pengujian
bebas, apakah pengaruh variabel
pengujiannya adalah :
tersebut signifikan atau tidak. Anto
1) Menentukan hipotesis
Dajan (2003:63) :
Ho : b1, b2, b3, b4 = 0,
artinya
variabel-variabel bebas secara serempak
tidak
berpengaruh
terhadap variabel terikat Ha : b1, b2, b3, b4 0,
b- t = ––––––– SE(b) Keterangan :
artinya
SE(b) adalah standar error dari
variabel-variabel bebas secara
koefisien regresi
serempak berpengaruh terhadap
Langkah-langkah
variabel terikat
sebagai berikut :
2) Menentukan besarnya nilai F
pengujiannya
1). Menentukan hipotesis :
tabel dengan menggunakan taraf
Ho : bi = 0,
signifikansi () = 0,05 dan
tidak berpengaruh terhadap variabel
derajat kebebasan (df)=(n-k;k-1)
terikat
3) Kriteria pengujian :
Ha : bi 0,
artinya variabel bebas
artinya
variabel
Ho diterima apabila F hitung F
terikat berpengaruh secara signifikan
tabel
terhadap variabel bebas
Ho ditolak apabila F hitung > F
2). Menentukan besarnya nilai t tabel
tabel
dengan
menggunakan
taraf
signifikansi () = 0,05 dan derajat kebebasan (df) = n-k 3). Kriteria pengujian : Ho diterima jika –t tabel t hitung t tabel b. Uji t (Uji Parsial)
10
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH, Vol. 13, No. 1, Mei 2015 : 1 - 20 Ho ditolak jika t hitung < – t tabel atau t hitung > t table
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis data dan pembahasan Karakteristik Responden a. Jenis Kelamin Responden Tabel 1. Klasifikasi Responden Menurut Jenis Kelamin No. 1. 2.
Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki Jumlah Sumber : Lampiran 2
Tabel 1 di atas menunjukkan
Jumlah Responden Dalam Angka 43 17 60
Persentase 71,25 % 28,75 % 100,00 %
sebanyak 17 orang (28,75 %) adalah
bahwa sebagian besar responden
laki-laki.
Hal
ini
dalam penelitian ini berjenis kelamin
bahwa sebagian besar konsumen
perempuan yaitu sebanyak 43 orang
pada
(71,25 %) sedangkan sisanya
perempuan.
Supermarket
menunjukkan
Royal
adalah
b. Umur Responden Tabel 2.Klasifikasi Responden Menurut Umur No.
Umur (Tahun)
1. 2. 3. 4.
18 – 25 26 – 35 36 – 45 45 ke atas Jumlah Sumber : Lampiran 2
Jumlah Responden Dalam Angka 11 27 15 7 60
Persentase 18,75 % 45,00 % 25,00 % 11,25 % 100,00 %
Tabel 2 di atas menunjukkan
– 35 tahun yaitu sebanyak 27 orang
bahwa responden dalam penelitian
(45,00 %), kemudian yang berumur
ini sebagian besar berumur antara 26
antara 36 – 45 tahun sebanyak 15
11
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH, Vol. 13, No. 1, Mei 2015 : 1 - 20 orang (25,00 %) dan yang berumur
sebanyak 7 orang (11,25 %) berumur
antara 18 – 25 tahun sebanyak 11
lebih dari 45 tahun.
orang (18,75 %). Sedangkan sisanya c. Tingkat Pendidikan Responden Tabel 3 Klasifikasi Responden Menurut Tingkat Pendidikan No.
Tingkat Pendidikan
Dalam Angka 4 9 28 19 60
1. 2. 3. 4.
SD SLTP SLTA Perguruan Tinggi Jumlah Sumber : Lampiran 2
Jumlah Responden Persentase 6,25 % 15,00 % 47,50 % 31,25 % 100,00 %
Tabel 3 di atas menunjukkan
Perguruan Tinggi sebanyak 19 orang
bahwa sebagian besar responden
(31,25 %) dan yang menempuh
dalam penelitian ini telah menempuh
pendidikan SLTP sebanyak 9 orang
pendidikan SLTA yaitu sebanyak 28
(15,00
orang (47,50 %). Kemudian yang
sebanyak 4 orang (6,25 %) hanya
menempuh tingkat pendidikan di
menempuh tingkat pendidikan.
%).
Sedangkan
sisanya
d. Status Pernikahan Responden Tabel 4. Klasifikasi Responden Menurut Status Pernikahan No. 1. 2.
Status Pernikahan Sudah Menikah Belum Menikah Jumlah Sumber : Lampiran 2
Pada
tabel
4
di
Jumlah Responden Dalam Angka Persentase 38 63,75 % 22 36,25 % 60 100,00 %
atas
berstatus menikah yaitu sebanyak 38
menunjukkan bahwa sebagian besar
orang (63,75 %), sedangkan sisanya
responden dalam penelitian ini telah
sebanyak 22 orang (36,25 %) masih berstatus belum nikah.
12
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH, Vol. 13, No. 1, Mei 2015 : 1 - 20 e. Pendapatan Responden Tabel 5.Klasifikasi Responden Menurut Pendapatan No. 1. 2. 3. 4.
Jumlah Responden Dalam Angka Persentase 4 6,25 % 9 15,00 % 34 56,25 % 13 22,50 % 60 100,00 %
Pendapatan (Rp) < 500.000 500.001 –750.000 750.001 – 1.000.000 > 1.000.000 Jumlah Sumber: Lampiran 2
Tabel 5 di atas menunjukkan
Rp. 750.000 sebanyak 9 orang (15,00
bahwa sebagian besar responden
%) dan sisanya sebanyak 4 orang
mempunyai
(6,25
tingkat
pendapatan
%)
mempunyai
tingkat
antara Rp. 750.001 – Rp. 1.000.000
pendapatan kurang dari Rp. 500.000.
yaitu sebanyak 34 orang (56,25 %),
Analisis Kualitatif
responden yang mempunyai tingkat
1. Frekuensi beli konsumen (Y)
pendapatan lebih dari Rp. 1.000.000
Variabel
ini
diukur
sebanyak 13 orang (22,50 %) dan
berdasarkan frekuensi beli konsumen
responden yang mempunyai tingkat
pada Supermarket Royal dalam 3
pendapatan antara Rp. 500.001 –
bulan.
Tabel 6.Frekuensi Beli Konsumen No.
Frekuensi Beli
1. 2. 3. 4. 5.
10 11 12 13 14
Jumlah Responden Dalam Angka 2 3 13 16 26 60
Jumlah Sumber: Lampiran 3
Persentase 3,75 % 5,00 % 21,25 % 26,25 % 43,75 % 100,00 %
Tabel 6 di atas menunjukkan
kali sebanyak 16 orang (26,25 %)
bahwa sebagian besar responden
dan yang melakukan pembelian 12
dalam
kali sebanyak 13 orang (21,25 %).
tiga
bulan
melakukan
pembelian pada Supermarket Royal
Kemudian
14 kali yaitu sebanyak 26 orang
melakukan
(43,75
yang
sebanyak 3 orang (5,00 %) dan
mempunyai melakukan pembelian 13
sisanya sebanyak 2 orang (3,75 %)
%),
responden
responden pembelian
yang 11
kali
13
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH, Vol. 13, No. 1, Mei 2015 : 1 - 20 melakukan pembelian 10 kali dalam
3 bulan.
2. Harga (X1) Tabel 4.7.Tanggapan Responden terhadap Variabel Harga No.
Jumlah
Tanggapan Responden
Dalam Angka
Persentase
Tidak Setuju Kurang Setuju Tidak Berpendapat Setuju Setuju Sekali
1 6 0 21 32
1.67 % 10,00 % 0 35 % 53.33 %
Total Sumber : Lampiran 3
60
100,00 %
1. 2. 3. 4. 5.
Tabel 7 di atas menunjukkan
jawaban kurang setuju sebanyak 6
bahwa sebagian besar responden
jawaban
menyatakan Setuju Sekali terhadap
sisanya sebanyak 1 jawaban (0,21 %)
pernyataan-pernyataan
menunjukkan tidak setuju. Kondisi
variabel
(10,00
%).
menunjukkan
Sedangkan
harga yaitu sebanyak 32 jawaban
ini
(53.3 %). Kemudian jawaban setuju
produk
sebanyak 21 jawaban (35 %) dan
Supermarket Royal Situbondo sangat
yang
bahwa
harga
ditawarkan
pada
sesuai dengan harapan konsumen. 3. Pelayanan (X2) Tabel 8.Tanggapan Responden terhadap Variabel Pelayanan No. 1. 2. 3. 4. 5.
Tanggapan Responden
Tidak Setuju Kurang Setuju Tidak Berpendapat Setuju Sangat Setuju Total Sumber : Lampiran 3
Jumlah Dalam Angka 0 5 0 12 43 60
Persentase 0,00 % 8.4 % 0 20.0 % 71,6 % 100,00 %
Tabel 8 di atas menunjukkan
jawaban setuju sebanyak 12 jawaban
bahwa sebagian besar responden
(20.0 %) dan sisanya sebanyak 5
menyatakan sangat setuju terhadap
jawaban
(8.4
pernyataan-pernyataan
kurang
setuju.
pelayanan
yaitu
variabel
sebanyak
jawaban (72,6 %). Kemudian
43
%)
menunjukkan Kondisi
ini
menunjukkan bahwa Supermarket Royal Situbondo telah memberikan
14
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH, Vol. 13, No. 1, Mei 2015 : 1 - 20 pelayanan yang memuaskan bagi
konsumennya.
4. Kelengkapan barang (X3) Tabel 9.Tanggapan Responden terhadap Variabel Kelengkapan Barang No. 1. 2. 3. 4. 5.
Tanggapan Responden Tidak Setuju Kurang Setuju Tidak Berpendapat Setuju Sangat Setuju Total Sumber : Lampiran 3
Tabel 9 di atas menunjukkan
Jumlah Dalam Angka 1 2 0 14 43 60
Sedangkan
Persentase 1,67 % 3,33 % 0 23.33 % 71.67 % 100,00 %
sisanya
sebanyak
1
bahwa sebagian besar responden
jawaban (1,67 %) menunjukkan tidak
menyatakan sangat setuju terhadap
setuju. Kondisi ini menunjukkan
pernyataan-pernyataan
bahwa Supermarket Royal Situbondo
variabel
kelengkapan barang yaitu sebanyak
menyediakan
berbagai
43 jawaban (71.67 %). Kemudian
kebutuhan konsumen secara lengkap
jawaban setuju sebanyak 14 jawaban
sehingga semua kebutuhannya dapat
(23.33 %) dan jawaban kurang setuju
terpenuhi
sebanyak 2 jawaban (3,33 %).
Supermarket Royal Situbondo.
dengan
macam
berbelanja
di
5. Kenyamanan (X4) Tabel 10. Tanggapan Responden terhadap Variabel Kenyamanan No. 1. 2. 3. 4. 5.
Tanggapan Responden Tidak Setuju Kurang Setuju Tidak Berpendapat Setuju Sangat Setuju Total Sumber : Lampiran 3
Tabel
10
di
Jumlah Dalam Angka 0 2 0 12 46 60
Persentase 0,00 % 3,33 % 0.00 % 20.00 % 76.67 % 100,00 %
atas
jawaban setuju sebanyak 12 jawaban
menunjukkan bahwa sebagian besar
(20,00 %) dan sisanya sebanyak 2
responden menyatakan sangat setuju
jawaban
(3,33
terhadap
kurang
setuju.
pernyataan-pernyataan
variabel kenyamanan yaitu sebanyak
menunjukkan
46 jawaban (76.67 %). Kemudian
merasa
sangat
%)
menunjukkan Kondisi
bahwa
ini
konsumen
nyaman
dalam
15
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH, Vol. 13, No. 1, Mei 2015 : 1 - 20 melakukan pembelian (berbelanja) di
Berdasarkan gambar 4.1 di
Supermarket Royal Situbondo.
atas dapat diketahui bahwa sebaran
Analisis Kuantitatif
data tersebar di sekeliling garis lurus
a. Uji Asumsi Regresi
tersebut (tidak terpencar jauh dari
1) Uji Normalitas
garis lurus) sehingga dapat dikatakan
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
bahwa persyaratan normalitas bisa dipenuhi.
Dependent Variable: Y 1. 00
. 75
. 25
0. 00 0. 00
. 25
. 50
. 75
1. 00
Observed Cum Prob
Gambar 1. Hasil Uji Normalitas
2).
Uji Multikolinieritas Tabel 11. Hasil Uji Collinearity Statistic Variabel
Harga Pelayanan Kelengkapan barang Kenyamanan Sumber : Hasil pengolahan data.
VIF 1,546 1,492 1,426 1,517
Tolerance 0,647 0,670 0,701 0,659
Berdasarkan tabel 11 di atas
3). Uji Homoskedasitas
dapat diketahui bahwa tolerance Regression Studentized Deleted (Press) Residual
Expected Cum Prob
. 50
value untuk masing-masing variabel lebih besar dari 0,01 sedangkan nilai
Scatterplot Dependent Variable: Y 4 3 2
Variance Inflation Factor (VIF)
1
untuk masing-masing variabel lebih
-1 -2
kecil dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan model yang digunakan dalam
penelitian
mengandung multikolinieritas.
0
ini
tidak
gangguan
-3 -4
-3
-2
-1
0
1
2
Regre ssion Standardized Predicted Valu e
Gambar 4.2. Hasil Uji Homoskedasitas
Berdasarkan gambar 4.3 di atas dapat diketahui bahwa sebaran data berada di sekitar titik 0 (nol)
16
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH, Vol. 13, No. 1, Mei 2015 : 1 - 20 serta tidak tampak adanya suatu pola
k
= 4
tertentu yang teratur pada sebaran
dL
= 1,283
data
dU
= 1,588
4-dU
= 2,412
4-dL
= 2,717
tersebut
dikatakan
sehingga
bahwa
dapat
persyaratan
homoskedasitas bisa dipenuhi. 4). Uji Autokorelasi
Setelah
dibandingkan
Dari hasil perhitungan yang
ternyata nilai DW test terletak antara
telah dilakukan dengan program
dU dan 4-dU (1,588 < 1,858 < 2,412)
statistik SPSS for Windows Release
yang artinya nilai DW test terletak
20.0 diperoleh nilai DW test sebesar
pada daerah C atau daerah non
1,858 kemudian nilai
autokorelasi,
DW
test
sehingga
tersebut dibandingkan dengan nilai
dikatakan
bahwa
dU untuk sisi kiri serta 4-dU untuk
digunakan
tidak
sisi kanan. Dari tabel statistik dengan
autokorelasi.
= 5 % diperoleh hasil sebagai
b.
Analisis
dapat
model
yang
terdapat
gejala
Regresi
Linier
Berganda
berikut : n
= 60 Tabel 12.Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Variabel Koefisien Regresi X1 0,239 X2 0,115 X3 0,130 X4 0,164 Konstanta = 0,262 R = 0,792 R² = 0,627 F hitung = 31,483 N = 60 Sumber : Lampiran 4
Selanjutnya membuktikan diajukan
dalam
hipotesis penelitian
Standar Error 0,050 0,048 0,052 0,076
t hitung 4,764 2,393 2,507 2,161
Sig. 0,000 0,019 0,014 0,034
untuk
sedangkan uji t digunakan untuk
yang
menguji pengaruh variabel bebas
ini
secara parsial/individu.
dilakukan uji F dan uji t. Uji F
1) Uji F (Pengujian Secara Simultan)
digunakan untuk menguji pengaruh
Hasil perhitungan diperoleh F
variabel bebas secara simultan
hitung adalah 31,483.
17
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH, Vol. 13, No. 1, Mei 2015 : 1 - 20 tabel
(4,764
mempunyai
>
2,003)
tingkat
atau
signifikansi
sebesar 0,000 (kurang dari 0,05) sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak Gambar 3. Daerah Penerimaan Ho dan Daerah Penolakan Ho Untuk Uji Koefisien Regresi Secara Serempak
Hasil
perhitungan
dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Dengan diterimanya Ha berarti harga berpengaruh
secara
signifikan
menunjukkan nilai F hitung > F tabel
terhadap frekuensi beli konsumen
(31,483 > 2,38) atau
pada Supermarket Royal Situbondo
mempunyai
signifikansi sebesar 0,000 (kurang
dan pengaruhnya
dari 0,05) sehingga hipotesis nol
sehingga apabila harga produk yang
(Ho) ditolak dan hipotesis alternatif
ditawarkan oleh Supermarket Royal
(Ha) diterima. Dengan diterimanya
Situbondo
Ha
frekuensi beli konsumen juga akan
berarti
harga,
pelayanan,
kelengkapan barang dan kenyamanan secara
simultan
berpengaruh
terhadap frekuensi beli konsumen pada Supermarket Royal Situbondo. 2). Uji t (Pengujian Secara Parsial) a) Pengaruh
harga
terhadap
adalah positif,
semakin
baik
maka
mengalami peningkatan. b). Pengaruh pelayanan terhadap frekuensi beli konsumen Hasil perhitungan diperoleh t hitung = 2,393.
frekuensi beli konsumen Hasil perhitungan diperoleh t hitung = 4,764.
Gambar 5. Daerah Penerimaan Ho dan Daerah Penolakan HoUntuk Uji Koefisien Regresi Pelayanan
Hasil
perhitungan
menunjukkan bahwa t hitung > t Gambar 4. Daerah Penerimaan Ho dan Daerah Penolakan HoUntuk Uji Koefisien Regresi Harga
Hasil
perhitungan
menunjukkan bahwa t hitung > t
tabel
(2,393
mempunyai
> tingkat
2,003)
atau
signifikansi
sebesar 0,000 (kurang dari 0,05) sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak
18
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH, Vol. 13, No. 1, Mei 2015 : 1 - 20 dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.
beli konsumen dan pengaruhnya
Dengan
berarti
adalah
positif,
secara
barang
yang
diterimanya
pelayanan
Ha
berpengaruh
sehingga
apabila
disediakan
signifikan terhadap frekuensi beli
Supermarket
konsumen dan pengaruhnya adalah
semakin
positif, sehingga apabila pelayanan
frekuensi beli konsumen juga akan
yang diberikan oleh Supermarket
meningkat.
Royal Situbondo semakin baik maka
d). Pengaruh kenyamanan terhadap
maka frekuensi beli konsumen juga
Royal
oleh
lengkap
Situbondo maka
maka
frekuensi beli konsumen
akan meningkat. c). Pengaruh kelengkapan barang terhadap
frekuensi
beli
konsumen Hasil perhitungan diperoleh t hitung = 2,507.
Gambar 7. Daerah Penerimaan Ho dan Daerah Penolakan Ho Untuk Uji Koefisien Regresi Kenyamanan
Hasil
perhitungan
menunjukkan bahwa t hitung > t tabel
(2,161
mempunyai Gambar 6. Daerah Penerimaan Ho dan Daerah Penolakan Ho Untuk Uji Koefisien Regresi Kelengkapan Barang
>
2,003)
tingkat
atau
signifikansi
sebesar 0,000 (kurang dari 0,05)
perhitungan
sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak
menunjukkan bahwa t hitung > t
dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.
tabel
Dengan
Hasil
(2,507
mempunyai
> tingkat
2,003)
atau
signifikansi
diterimanya
kenyamanan
Ha
berarti
berpengaruh
secara
sebesar 0,000 (kurang dari 0,05)
signifikan terhadap frekuensi beli
sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak
konsumen dan pengaruhnya adalah
dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.
positif,
Dengan
kenyamanan
diterimanya
kelengkapan
barang
Ha
berarti
berpengaruh
secara signifikan terhadap frekuensi
konsumen Supermarket
sehingga
apabila
yang
diperoleh
dalam
berbelanja
Royal
di
Situbondo
19
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH, Vol. 13, No. 1, Mei 2015 : 1 - 20 semakin baik maka maka frekuensi
pelayanan (2,393), dan faktor
beli konsumen juga akan meningkat.
kenyamanan (2,161) lebih besar dari nilai t tabel (2,003). 3. Hasil
KESIMPULAN 1. Hasil
pengujian
simultan/serempak menunjukkan variabel
bebas
secara (uji
bahwa
F)
variabel-
(faktor
pengujian
menunjukkan
variabel harga yang berpengaruh paling
dominan
terhadap
frekuensi beli konsumen. Hal
harga,
tersebut dapat ditunjukkan dengan
pelayanan, kelengkapan barang
nilai t-hitung sebesar 4,764 yang
dan kenyamanan) secara simultan
merupakan nilai t-hitung paling
berpengaruh signifikan terhadap
besar
frekuensi beli konsumen. Hal ini
lainnya terhadap t-tabel.
dari
variabel-variabel
ditunjukkan oleh nilai F hitung (31,483) lebih besar dari nilai F tabel (2,38). 2. Hasil pengujian secara parsial (uji t) menunjukkan bahwa variabelvariabel bebas (harga, pelayanan, kelengkapan kenyamanan)
barang secara
dan parsial
berpengaruh signifikan terhadap frekuensi
beli
pengaruhnya
konsumen adalah
dan
positif
sehingga apabila faktor harga, pelayanan, kelengkapan barang dan kenyamanan semakin baik maka frekuensi beli konsumen juga
akan
meningkat.
Ini
ditunjukkan oleh nilai t hitung untuk faktor harga (4,764), faktor kelengkapan barang (2,507)faktor
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2002, Prosedur Peneltian (Suatu Pendekatan Praktek). Jakarta. PT. rineka Cipta. Azwar. 2003. Manajemen Marketing. Jakarta : Salemba 4. Castellan. 2003. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Erlangga. Djamaludin Ancok. 2000, Manajemen Pemasaran. Erlangga. Jakarta, edisi revisi Ke-3. Dajan Anto. 2003. Pengantar Statistik Jilid I dan II, Jakarta : LPES Universitas Indonesia, Edisi Ke-6. Gudjarati Danodar. 2002. Metode analisis. Liberty, Yogyakarta Edisi revisi ke8 Ghozali, Imam N. Jhon Castellan. 2002. Statistik Non- Parametrik – Teori dan Aplikasi dengan program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. J, Stanton William, 2003. Prinsip Pemasaran, Edisi Ke-7, Jakarta. Jilid Ke-2, Erlangga. Kotler Philip, (2002) Manajemen Pemsaran, Jakarta : Erlangga. Kotler Philip, (2004) Konsep Pemasaran, Jakarta : Erlangga. Ma’ruf, Hendry. 2005. pemasaran Ritel. Jakarta: Gramedia Pustaka
20
Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH, Vol. 13, No. 1, Mei 2015 : 1 - 20 Pangestu Subagyo, 2002. Forecasting, Konsep dan Aplikasi, Yogyakarta. Edisi Keempat, BPFE UGM. Santoso, Erik. 2006. Penelitian Terdahulu, Medan. Universitas Sumatera Medan. Swasta Basu. & Irawan, 2003, Manajemen Pemasaran Modern, Yogyakarta : Liberty. Swasta Basu, dan Handoko, T. Hani, 2002. Manajemen Pemasaran, Analisis, Perilaku Konsumen. Yogyakarta : Liberty. Sofyan Assauri. 2003. Prinsip Pemasaran. Salemba 4. Jakarta edisi revisi ke 3. Soeratno dan Arsyad. 2003. Konsep dan Aplikasi marketing. Rineka cipta. Jakarta. Edisi Revisi ke 4 Suharsini, 2002. Konsep Marketing. Ghalia Cipta. Yogyakarta. Sugiono dan Eri Wibowo, 2002. Statistika Penelitian, Edisi Pertama, Cetakan Pertama Alfabeta, Bandung. Sutisna. 2001. Teori Marketig. Ghalia cipta. Yogyakarta. Edisi Revisi ke 3. Sutrisno Hadi. 2001. Prinsip Pemasaran. Erlangga. Jakarta. Whidya utami, Christina.2006. Manajemene Ritel (strategi dan implementasi Ritel Modern). Jakarta : Salemba Empat.