FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUH NIAT KONSUMEN UNTUK MEMBELI COKLAT MONGGO SECARA ONLINE Chika Darcaniya, Nuning Setyowati, Fanny Widadie Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Jl.Ir. Sutami No. 36 A Kentingan Surakarta 57126 Telp./ Fax.(0271) 637457
Email:
[email protected], No Telp : 087736272878 Abstract: The aim of this research to analyze the effect of system quality, user satisfaction, quality information, quality of service and the user of system from using e-commerce to the consumer intentions to purchase Coklat Monggo via Online. The analyze technique is used in this study is Structural Equational Model (SEM) by means of AMOS software, with 120 respondent who have bought Coklat Monggo via Online or the respondent has been already visited website or social media Coklat Monggo but ever use the media online to shop. The result of this research show that system quality not significantly affected consumer intention to purchase Coklat Monggo via online p-value (0.203) >α (0.05). The system quality is significant in the positive way to affect satisfaction from the user’s intention to purchase Coklat Monggo via online p-value <0,001 it means pvalue <0,05. User satisfication is significant in the positive way to affect consumer intention to purchase Coklat Monggo via online p-value (0.023)< α (0.05). The Information quality is significant in the positive way to affect consumer intention to purchase Coklat Monggo via online (0.012)< α (0.05). The service quality is significant in the positive way to affect consumer intention to purchase Coklat Monggo via online p-value (0.046) < α (0.05). User system is significant in the positive way to affect consumer intention to purchase Coklat Monggo via online pvalue (0.008) < α (0.05). Keywords: Coklat Monggo, Social Media, Intention to Purchase via Online, Structural Equation Modeling (SEM), Website Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas sistem, pengaruh kepuasan pemakai, pengaruh kualitas informasi, pengaruh kualitas pelayanan dan pengaruh pemakai sistem dari penggunaan e-commerce terhadap niat konsumen untuk membeli Coklat Monggo secara online. Responden pada penelitian ini berjumlah 120, yaitu orang yang pernah membeli Coklat Monggo secara online dan yang pernah berbelanja online tapi pernah membuka website atau media sosial dari Coklat Monggo. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini ialah Struktural Equation Model (SEM) melalui software AMOS yang pada akhirnya dilakukan pengujian hipotesis. Hasil penelitian ini menunjukkan kualitas sistem tidak berpengaruh secara signifikan terhadap niat konsumen untuk membeli Coklat Monggo secara online dengan p-value (0.203) >α (0.05). Kualitas sistem berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap kepuasan pemakai untuk membeli Coklat Monggo secara online nilai p-value yang kurang dari 0.001 yang berarti nilai p-value < 0.05. Kepuasan pemakai berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap niat konsumen untuk membeli Coklat Monggo secara online dengan nilai p-value (0.023) <0.05. Kualitas informasi berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap niat konsumen untuk membeli Coklat Monggo secara online nilai p-value (0.012) <0.05. Kualitas pelayanan berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap niat konsumen untuk membeli Coklat Monggo secara online nilai p-value (0.046) <0.05. Pemakai sistem berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap niat konsumen untuk membeli Coklat Monggo secara online nilai p-value (0.008) <0.05. Kata Kunci : Coklat Monggo, media sosial Niat Beli Online, Structural Equation Modeling (SEM), website.
PENDAHULUAN Pada masa kini penggunaan internet memberikan pengaruh yang besar bagi seluruh kalangan masyarakat. Menurut data APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) pengguna Internet di Indonesia pada tahun 2013 mencapai 71,9 juta, meningkat dibandingkan pengguna internet pada tahun 2012 yaitu sebesar 63 juta pengguna. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan internet merupakan hal yang wajar dan dicari oleh masyarakat. Penggunaan internet akan mempermudah seseorang untuk melakukan pekerjaan mereka. Penggunaan teknologi ini pun akan sangat berpengaruh pada efektivitas untuk kegiatan pemasaran suatu produk. Menurut Liang dan Lai (2000), perilaku membeli melalui media internet (online shopping) adalah proses membeli produk atau jasa melalui media internet. Kekhasan dari proses membeli melalui media internet adalah ketika konsumen yang berpotensial menggunakan internet dan mencari-cari informasi yang berkaitan dengan barang atau jasa yang mereka butuhkan. Banyak produk coklat yang sudah beredar di pasaran Indonesia, termasuk produk Coklat Monggo yang terlektak di Yogyakarta. Coklat Monggo merupakan salah satu produk camilan coklat yang dipasarkan melalui website dan beberapa media sosial lainnya seperti facebook dan twitter. Coklat Monggo memiliki website dengan nama domainnya ialah www.chocolatemonggo.com dan
memiliki twitter dengan nama @cokelatmonggo dan memiliki fanpage di facebook dengan nama Coklat Monggo, Cokelat Monggo, Chocolate Monggo. Coklat Monggo selalu memberikan info-info terbaru tentang produknya yang di informasikan lewat website maupun media sosial yang dimilikinya. Pada website milik Coklat Monggo terdapat beberapa halaman atau page yang berisi tentang informasi secara keseluruhan tentang Coklat Monggo. Pada twitter Cokelat Monggo, informasi juga di info kan setiap hari, sehingga para pengikutnya bisa menganalisis info terbaru dari produk Coklat Monggo. Para pengikut twitter atau biasa disebut followers dari Coklat Monggo sudah mencapai angka 1263. Dapat diartikan bahwa setiap Coklat Monggo memberikan info produk terbaru di twitter sebanyak 1263 pengikutnya pastinya mengetahui tentang informasi tersebut. Pada fanpage facebook milik Coklat Monggo pun hingga saat ini sudah terdapat 277 pengunjung yang pernah mengunjungi fanpage Coklat Monggo untuk melihat informasi– informasi yang diberikan. Dari penjelasan diatas menunjukkan bahwa adanya website maupun media sosial dapat membantu dalam proses pemasaran dari produk Coklat Monggo. Coklat Monggo menyediakan sarana online order untuk para penggemar maupun pecinta Coklat Monggo agar dapat berbelanja secara online. Niat konsumen untuk melakukan pembelian secara online dipengaruh
oleh beberapa faktor seperti diantaranya dilihat dari kualitas sistem dari website maupun media sosial, informasi yang disajikannya, pelayanan yang baik, kepercayaan yang diberikan, dan kepuasaan pemakainya. Oleh karena itu perlu adanya identifikasi faktor penentu niat konsumen untuk membeli produk yaitu Coklat Monggo secara online. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya dengan melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono, 2009). Teknik penelitian yang dipakai adalah teknik survei. Teknik survei merupakan cara mengumpulkan data dimana peneliti atau pengumpul data mengajukan pertanyaan secara lisan maupun secara tertulis (Sanusi, 2011). Populasi dalam penelitian ini adalah orang yang pernah membeli Coklat Monggo secara online atau orang yang pernah membeli produk secara online tapi pernah mengunjungi website atau media sosial dari Coklat Monggo. yang berusia 12–65 tahun. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah pengambilan sampel cara nonprobabilitas (nonprobability sampling). Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan teknik pengambilan sampel yang
mudah (convenience sampling). Convenience sampling merupakan pengumpulan informasi dari anggota populasi yang dengan senang hati bersedia memberikannya (Sekaran, 2006). Teknik pengumpulan data pada penelitian ini data diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang ditujukan kepada objek penelitian dengan menggunakan skala likert. Cara penyebaran kuesioner pada penelitian ini ialah dengan menyebarkan melalui media internet yaitu dengan bantuan googleform dan juga dengan pemberian kuesioner secara langsung tatap muka kepada pelanggan yang pernah membeli Coklat Monggo secara online ataupun orang yang pernah berbelanja secara online tapi pernah mengunjungi website ataupun media sosial Coklat Monggo Penelitian ini menggunakan metode SEM sehingga jumlah minimal sampel adalah antara 100200. Menurut Hair et al (2006) mengatakan jumlah sampel diperoleh dari perbandingan 20:1 dimana setiap 1 variabel membutuhkan 20 responden, sehingga dalam penelitian ini terdapat 6 variabel yang artinya terdapat 120 responden yang dibutuhkan untuk penelitian ini. Pada penelitian ini jumlah responden yang di dapat di lapang berjumlah 100 responden sisanya sebanyak 20 responden didapatkan dari kuesioner online melalui googleform. HASIL DAN PEMBAHASAN Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Struktural Equation Model (SEM) yang dioperasikan melalui program AMOS yang pada akhirnya
dilakukan pengujian hipotesis hubungan kausalitas variabel penelitian. Proses pemodelan SEM terdiri atas dua tahapan dasar, yaitu validasi model pengukuran dan pengujian model struktural. SEM biasanya dimulai dengan pengembangan hipotesis, representasi model, dan operasionalisasi variabel menggunakan instrumen pengukuran dan pengujian model (Jogiyanto, 2011). Tahapan pengolahan data yang dianalisis dengan permodelan SEM adalah sebagai berikut : Uji Validitas Instrumen Suatu variabel dinyatakan valid jika nilai factor loading-nya lebih besar dari 0,5. Semakin tinggi nilai factor loading, semakin penting peranan loading dalam menginterpretasikan matrik faktor (Jogiyanto, 2011). Dari 38 pertanyaan pada kuesioner 8 diantaranya tidak valid karena memiliki factor loading <0,5 yaitu pada ks 1, ks5, kp1, kp3, ki7, ki8, kl4, dan kl5. Ke-8 item pertanyaan tersebut tidak diikutsertakan dalam analisis SEM. Sehingga item yang digunakan untuk melanjutkan analisis ini berjumlah 30 item valid yang memiliki factor loading >0,5. Uji Reliabilitas Instrumen Reliabilitas menunjukkan akurasi, konsistensi dan ketepatan suatu alat ukur dalam melakukan pengukuran (Hartono, 2011). Jika nilai construct reliability ≥ 0.7 maka nilai tersebut menunjukkan nilai reliabilitas yang baik, adapun jika nilai construct reliability 0.6–0.799. Maka
reliabilitas masih diterima. Pada variabel kualitas sistem memiliki nilai cronbach alpha sebesar 0,749, variabel kepuasan pemakai memiliki nilai cronbach alpha sebesar 0,771, variabel kualitas informasi memiliki nilai cronbach alpha sebesar 0,774, variabel kualitas pelayanan memiliki nilai cronbach alpha sebesar 0,761, variabel pemakai sistem memiliki nilai cronbach alpha sebesar 0,737, dan variabel niat membeli secara online memiliki cronbach alpha sebesar 0,701. Melihat hasil tersebut variabel laten yang digunakan pada penelitian ini memiliki konsistensi pengukuran yang baik karena nilai construct reliability diantara 0,600,799 maka reliabilitas masih diterima. Uji Normalitas Data Normalitas data diperlukan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi data. Hal ini penting agar estimasi parameter yang dihasilkan tidak bias sehingga kesimpulan yang diambil tepat. Nilai yang diperoleh adalah semua variabel yang mempunyai nilai Critical Ratio (CR) skewness dan nilai critical ratio kurtosis berada diantara -2.58 dan 2.58 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel berdistribusi normal. Uji Outliers Outliers adalah data yang mempunyai nilai ekstrim yang menyimpang dari data-data lain pada umumnya. Jika dalam suatu model terdapat data outliers, maka akan menyebabkan bias pada analisis selanjutnya.
Gambar 1. Model Niat Konsumen untuk Membeli Coklat Monggo secara Online
Pada penelitian ini diperoleh >0,70. Ukuran reliabilitas yang bahwa nilai mahalanobis d-squared lain adalah variance extracted terbesar pada observasi ke-81 dengan sebagai pelengkap ukuran nilai 50.508. Batas outlier yang construct reliability. Angka yang digunakan adalah nilai tabel chidirekomendasikan untuk nilai square pada taraf signifikansi 0,001 variance extranced >0,50. dan derajat bebas 36 (30 item dan 6 Reliabilitas tidak menjamin laten) yaitu sebesar 67.985. Nilai adanya validitas. Validitas adalah mahalanobis distance lebih kecil dari ukuran sampai sejauhmana suatu batasnya yaitu d (50.508) indikator secara akurat mengukur 2 <x 0,001,36(67.985) maka dapat apa yang hendak ingin diukur. disimpulkan bahwa data ke-81 bukan Tingkat validitas yang diterima outlier. Berdasarkan hasil tersebut adalah factor loading-nya sebesar diketahui observasi terjauhnya bukan ≥ 0,50. outlier maka dapat disimpulkan tidak Uji Goodness-of-fit ada data outlier, sehingga tidak Hasil pengujian Structural terjadi pengurangan data. Equation Modeling (SEM) dengan indeks-indeks kesesuaian model Uji Measurement Model Measurement model adalah proses (goodness of fit) digunakan pemodelan di dalam penelitian ditujukan untuk melihat yang diarahkan untuk menyelidiki kesesuaian model. Secara ringkas, unidimensionalitas dari indikatorhasil uji kesesuaian model indikator yang menjelaskan penelitian tampak pada Tabel 1 sebuah variabel laten. Tingkat dan Gambar 1. reliabilitas yang diterima secara Berdasarkan hasil pengolahan umum adalah data Tabel 1 goodness of fit Tabel 1. Hasil Uji Goodness of fit Niat Konsumen untuk Membeli CoklatMonggo secara Online No 1 2 3 4 5 6 7 8
Indeks X chi-square Probability RMSEA GFI AGFI CMIN/ DF TLI CFI 2
Nilai Acuan Diharapkan kecil > 0,05 ≤ 0,08 ≥ 0,90 ≥ 0,90 ≤2 ≥ 0,90 ≥ 0,90
Sumber: Analisis Data Primer 2015
Nilai yang Diperoleh 460.251 0,003 0,042 0,903 0,907 1,208 0,906 0,918
menunjukkan bahwa χ2= 460.251 didasarkan pada nilai probabilitas. dengan probabilitas sebesar 0,003. Pengujian ini dilakukan dengan Jika nilai chi-squares tidak menggunakan nilai probabilitas. kecil dan nilai p tidak 0.05 maka pengujian penelitian ditolak jika dianjurkan mengabaikannya dan nilai probabilitas (p) lebih besar menggunakan uji goodness of daripada nilai α= 0.05; dan melebihi fit lainnya (Ghozali, sebaliknya, pengujian penelitian 2004).Besarnya nilai Goodnessditerima jika nilai probabilitas (p) of-fit hasil dari pengolahan data lebih kecil daripada nilai α= 0.05. memiliki hasil uji kesesuaian dari Tabel 2 dijadikan sebagai model diatas memenuhi (good fit) acuan utama untuk melakukan untuk persyaratan GFI, AGFI, TLI pengujian dalam penelitian ini. dan CFI ≥0,90 serta nilai RMSEA Dasar pengambilan keputusan ≤0,08. Berdasarkan data tersebut untuk hipotesis adalah pengujian memiliki arti bahwa model hipotesa dilakukan dengan menunjukkan hasil uji yang baik. membandingkan p-value dengan Berdasarkan keterangan tersebut tingkat signifikan (alpha) sebesar dapat disimpulkan secara 0,05. Menurut Sanusi (2011), keseluruhan model yang kriteria pengujian adalah terima dispesifikasikan terhadap variabel hipotesis jika nilai probabilitas (p) indikator dan variabel laten yang lebih kecil daripada nilai α =0.05. mendasarinya, menunjukkan Adapun hasil pengujian terhadap bahwa model yang diusulkan seluruh hipotesis yang diajukan memiliki tingkat kesesuaian dalam penelitian ini adalah menyeluruh yang baik. sebagai berikut: Kualitas Sistem Terhadap Niat Uji Faktor-Faktor yang Membeli Coklat Monggo secara Berpengaruh Terhadap Niat Online. Hubungan antara variabel Konsumen untuk Membeli laten endogen kualitas sistem Secara Online Pengujian faktor-faktor yang terhadap niat membeli Coklat berpengaruh terhadap niat Monggo secara online konsumen untuk membeli online menghasilkan nilai p-value Tabel 2. Hasil Uji Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Niat Konsumen untuk Membeli Coklat Monggo secara Online Hipotesis H1 H2 H3 H4 H5 H6
Path kualitas sistem-niat beli kualitas sistem kepuasan pemakai kepuasan pemakai niat beli kualitas informasiniat beli kualitas pelayanan niat beli pemakai sistem niat beli
Sumber: Analisis Data Primer 2015
Estimate 0.211
P 0.203
S/NS not significant
0.581
***
Significant
0.254 0.523
0.023 0.012
Significant Significant
0.173 0.4
0.046 0.008
Significant Significant
sebesar 0.203. Nilai p-value (0.203) >α(0.05). Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa kualitas sistem tidak berpengaruh pada niat membeli coklat mongo secara online. Hal ini menunjukkan bahwa para konsumen Coklat Monggo secara online menganggap kualitas sistem tidak mempengaruhi niat untuk membeli Coklat Monggo secara online. Penelitian ini diperkuat dengan adanya penelitian dari Napitupulu dan Kartavianus (2014) yang menjelaskan bahwa tampilan website tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. Hal ini juga diperkuat dari penelitian sebelumnya bahwa situs desain tidak memiliki pengaruh pada keputusan seseorang dalam melakukan pembelian melalui e-commerce. Temuan ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan Sam et al. (2009) dan Kim & Kim (2004). Tetapi penelitian ini bertentang dengan penelitian terdahulu milik Chen (2013), yang pada penelitiannya menunjukkan bahwa kualitas sistem secara positif berpengaruh terhadap niat pembelian produk dari sistem m-shopping. Kualitas sistem pada online shopping secara luas membahas tentang apa yang dirasakan konsumen terhadap website (Jarvenpaa dan Todd, 1997). Namun melihat hasil dari penelitian ini, kemudahan untuk digunakan, kemudahan untuk diakses, kecepatan akses dari website atau media sosial Coklat Monggo tidak memiliki pengaruh terhadap niat konsumen
untuk membeli Coklat Monggo secara online. Kualitas Sistem Terhadap Kepuasan Pemakai untuk Membeli Coklat Monggo secara Online. Hubungan antara variabel laten endogen kualitas sistem terhadap kepuasan pemakai dalam membeli Coklat Monggo secara online menghasilkan nilai p-value bertanda “***” yang berarti nilai p-value kurang dari 0.001 berarti p-value <α(0.05). Hasil pengujian menunjukkan bahwa kualitas sistem berpengaruh secara positif terhadap kepuasan pemakai dalam membeli coklat mongo secara online. Hal ini melihat koefisien regresi (beta) sebesar (β=0,581) menunjukkan bahwa arah hubungan antara kualitas sistem terhadap kepuasan pemakai adalah positif, ini mengandung makna bahwa jika kualitas sistem semakin baik maka kepuasaan pemakai untuk membeli Coklat Monggo secara online akan semakin meningkat. Adanya pengaruh yang signifikan dari variabel kualitas sistem terhadap kepuasan pemakai dalam membeli Coklat Monggo secara online sesuai dengan hasil penelitian oleh (Sheddon 1997 dan Kiew 1996), dalam penelitian tersebut menyatakan jika pengguna yakin dengan kualitas sistem yang digunakan, maka mereka akan semakin sering menggunakan sistem tersebut, karena hasil olahan informasinya yang memuaskan. Apabila kualitas sistem informasi baik menurut persepsi pemakainya, maka mereka akan cenderung merasa puas dalam menggunakan sistem
tersebut. Sehingga kemudahan untuk digunakan, kemudahan untuk diakses dan kecepatan akses dari website atau media sosial Coklat Monggo mempengaruhi niat konsumen untuk membeli Coklat Monggo secara online. Kepuasan Pemakai Terhadap Niat Membeli Coklat Monggo secara Online. Hubungan antara variabel laten endogen kualitas sistem terhadap niat membeli Coklat Monggo secara online menghasilkan nilai p-value sebesar 0.023 berarti p-value >α(0.05). Hasil pengujian menunjukkan bahwa kepuasan pemakai berpengaruh signifikan dan positif terhadap niat konsumen unutk membeli coklat mongo secara online. Hal ini juga melihat koefisien regresi (beta) sebesar (β=0,254) menunjukkan bahwa arah hubungan antara kepuasan pemakai terhadap niat konsumen untuk membeli Coklat Monggo secara online adalah positif, ini mengandung makna bahwa semakin besar kepuasan pemakai yang dirasakan dalam pembelian Coklat Monggo secara online maka niat konsumen untuk membeli Coklat Monggo secara online juga semakin meningkat. Kepuasan pemakai, pada dasarnya dipengaruhi oleh harapan mereka dari sebelumnya menggunakan sistem informasi dan kegunaan yang dirasakan. Menurut DeLone dan McLean, (2003) kepuasaan pemakai dalam lingkungan ecommerce adalah sarana penting untuk mengukur pendapat pelanggan dari sistem ecommerce. Hasil penelitian dari Bhattacherjee (2001)
mengidentifikasikan bahwa kepuasan pemakai ialah sebagai penentu utama apakah pemakai berniat untuk terus menggunakan sistem e-commerce. Sehingga Kualitas Informasi Terhadap Niat Membeli Coklat Monggo secara Online. Hubungan antara variabel laten endogen kualitas sistem terhadap niat membeli Coklat Monggo secara online menghasilkan nilai p-value sebesar 0.012 yang berarti pvalue >α(0.05). Hasil pengujian menunjukkan bahwa kualitas informasi berpengaruh signifikan dan positif terhadap niat konsumen untuk membeli Coklat Monggo secara online. Hal ini melihat koefisien regresi (beta) sebesar (β=0,523) menunjukkan bahwa arah hubungan antara kualitas informasi terhadap niat membeli Coklat Monggo secara adalah positif, ini mengandung makna bahwa jika kualitas informasi semakin lengkap maka niat untuk membeli Coklat Monggo secara online akan semakin meningkat. Adanya pengaruh yang signifikan dari variabel kualitas sistem terhadap kepuasan pemakai dalam membeli Coklat Monggo secara online sesuai dengan hasil penelitian dari Rozekhi et al (2014) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara kualitas informasi terhadap niat pembelian produk makanan. Informasi yang diberikan pada website atau media sosial Coklat Monggo dilakukan secara berkala dan akan sering memunculkan informasi baru apabila terdapat promo atau produk terbaru.
Artinya Coklat Monggo memberikan informasi yang dibutuhkan untuk pelanggan atau konsumennya. Kualitas Pelayanan Terhadap Niat Membeli Coklat Monggo secara Online. Hubungan antara variabel laten endogen kualitas sistem terhadap niat membeli Coklat Monggo secara online menghasilkan nilai p-value sebesar 0.046 yang berarti pvalue >α(0.05). Hasil pengujian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh signifikan dan positif terhadap niat membeli Coklat Monggo secara online. Hal ini melihat koefisien regresi (beta) sebesar (β=0,173) menunjukkan bahwa arah hubungan antara kualitas pelayanan terhadap niat membeli Coklat Monggo secara adalah positif, ini mengandung makna bahwa jika kualitas pelayanan semakin baik maka niat untuk membeli Coklat Monggo secara online akan semakin meningkat. Adanya pengaruh yang signifikan dari variabel kualitas sistem terhadap kepuasan pemakai dalam membeli Coklat Monggo secara online sesuai dengan hasil penelitian dari penelitan dari Chen (2013) menjelaskan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap niat pembelian produk dari sistem m-shopping. Kualitas pelayanan adalah faktor penting dalam bisnis secara umum, karena pelayanan yang baik pasti akan meningkatkan kepuasan pelanggan. Hasil Penelitian yang dilakukan oleh Gronroos (2010) juga menemukan bahwa kualitas
pelayanan memiliki dampak positif dalam mendorong niat beli konsumen. Pemakai Sistem Terhadap Niat Membeli Coklat Monggo secara Online. Hubungan antara variabel laten endogen kualitas sistem terhadap niat membeli Coklat Monggo secara online menghasilkan nilai p-value sebesar 0.008 yang berarti pvalue >α(0.05). Hal ini melihat koefisien regresi (beta) sebesar (β=0,4) menunjukkan bahwa arah hubungan antara pemakai terhadap niat membeli Coklat Monggo secara online adalah positif, ini mengandung makna bahwa jika pemakai sistem sering mengunjungi website atau media sosial maka niat untuk membeli Coklat Monggo secara online akan semakin meningkat. Pemakai sistem yang telah dikembangkan mengacu pada seberapa sering pengguna memakai sistem informasi. Semakin sering pengguna memakai sistem, biasanya diikuti oleh semakin banyak tingkat pembelajaran yang didapat pengguna (Mc Gill et al, 2005). Hal ini memperlihatkan bahwa jika pemakai sistem informasi merasa bahwa menggunakan sistem tersebut mudah, mereka tidak memerlukan effort banyak untuk menggunakannya, sehingga mereka akan lebih banyak waktu untuk mengerjakan hal lain yang kemungkinan akan meningkatkan kinerja mereka secara keseluruhan.
SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi niat konsumen untuk membeli Coklat Monggo secara online maka dapat disimpulkan bahwa kualitas sistem tidak berpengaruh terhadap niat konsumen untuk membeli Coklat Monggo secara online. Kualitas sistem berpengaruh signifikan dan positif terhadap kepuasan pemakai untuk membeli Coklat Monggo secara online. Kepuasan pemakai berpengaruh signifikan dan positif terhadap niat untuk membeli Coklat Monggo secara online. Kualitas informasi berpengaruh signifikan dan positif terhadap niat untuk membeli Coklat Monggo secara online. Kualitas pelayanan berpengaruh signifikan dan positif terhadap niat untuk membeli Coklat Monggo secara online. Pemakai Sistem berpengaruh signifikan dan positif terhadap niat untuk membeli Coklat Monggo secara online. Adapun saran-saran yang dapat disampaikan untuk penelitian ini ialah mengubah tampilan tema pada website atau media sosial dari Coklat Monggo secara berkala. Membuat halaman khusus pada website Coklat Monggo untuk pemesanan online yang disertakan pengisian biodata lengkap untuk konsumen, pilihan produk dan metode cara pembayaran yang jelas dan juga menambahkan link website pemesanan online pada media sosial agar lebih efektif dan efisien untuk pemesanan Coklat Monggo secara online.
Menambahkan informasi tentang harga produk coklat pada website dan media sosial Coklat Monggo dan juga meng-update testimonial dari pembeli Coklat Monggo secara online pada website dan media sosial Coklat Monggo. Menambahkan halaman pelayanan konsumen/page costumer service agar admin.petugas dapat memantau perkembangan website atau media sosial Coklat Monggo agar konsumen dapat langsung berkomunikasi melalui media online atau dapat langsung memberikan kritik dan saran kepada Coklat Monggo. Menambahkan hashtag pada setiap informasi terbaru yang diberikan oleh Coklat Monggo untuk mempermudah dan mempercepat pencarian informasi pada media sosial Coklat Monggo. DAFTAR PUSTAKA Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, 2013. Pengguna Internet Sektor Bisnis. http://apjii.or.id. Di Unduh pada 20 November 2014 Bhattacherjee, A. 2001. Understanding Information Systems Continuance: An. Expectation-Confirmation Mode.MIS Quarterly, 23(3), 351-370. Chen, L. 2013. The Quality of Mobile Shopping System and Its Impact on Purchase Intention and Performance. International Journal of Managing Information Technology (IJMIT) Vol 5 No 2
DeLone, W.H and Mc Lean, E.R .2003. The DeLone and McLean Model of Information Systems Success : A Ten Year Update. Journal of Management Information System, Vol. 19 No. 4, pp. 90-30. Durianto, D.dkk. 2003. Inovasi Pasar dengan Iklan yang Efektif: Strategi, Program, dan Teknik Pengukuran. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Ghozali, I dan Fuad. 2005. Structural Equation Modelling. Semarang :Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hair, J. F, Black, W. C, Babin, B.J, Anderson, R. E., dan Tatham, R. L. 2006. Multivariate Data Analysis 6th. New Jersey : Pearson Education Hartono, J, 2007. Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi. Andi : Yogyakarta. Jogiyanto, H.M .2001.Analisis Desain Sistem Informasi dan Pengembangan Sistem. Andi Offset. Yogyakarta. Sanusi, A.2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta : Salemba Empat Sekaran, U, 2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta : Salemba Empat. Song zhu, D., Hung Tsai, C., dan Sheng Huang, S. 2010. An Exploration of The Intention to Use Online Store. Journal Computer and Information Science. pp 85-94