FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP TABUNGAN SYARIAH (Studi Kasus: Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Tazkia)
NOORHIDAYAH
DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA* Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul ”Faktor-Faktor yang Memengaruhi Preferensi Mahasiswa Terhadap Tabungan Syariah (Studi Kasus: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tazkia)” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, September 2016
Noorhidayah NIM H54120102
ABSTRAK NOORHIDAYAH. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Preferensi Mahasiswa Terhadap Tabungan Syariah: Studi Kasus Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Tazkia. Dibimbing oleh JAENAL EFFENDI. Perbankan syariah adalah lembaga keuangan yang sedang berkembang saat ini namun nasabah perbankan syariah tergolong masih sedikit. Mahasiswa merupakan salahsatu kalangan yang berperan penting dalam pembangunan Ekonomi Islam dimasa yang akan datang serta salahsatu kalangan yang berpotensi besar bagi pasar perbankan syariah. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi pengetahuan dan persepsi mahasiswa terhadap tabungan syariah serta menganalisis faktor-faktor apa saja yang memengaruhi preferensi mahasiswa terhadap tabungan syariah. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diambil melalui kuesioner online dan data yang diambil dari berbagai literatur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif dan analisis regresi logistik. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa pengetahuan berada dalam kategori sangat baik, dan kepercayaan serta fasilitas berada dalam kategori baik. Sedangkan hasil analisis logistik menunjukkan pada taraf nyata 5% ada dua variabel yang signifikan yaitu pemasukan dan pengetahuan, dan pada taraf nyata 10% ada dua variabel yang signifikan yaitu promosi dan kepercayaan. Kata kunci: Faktor, Mahasiswa, Preferensi, Regresi Logistik, Tabungan Syariah
NOORHIDAYAH.The Factors Affecting Student Preference Againts Sharia Savings: A Case Study of Higher School of Economics Islam Tazkia. Supervised by JAENAL EFFENDI. Islamic banking is a growing financial institutions at this time, but Islamic banking customers is still relatively small. The student are the one of the people who play an important role in the development of Islamic Economics in the future and the one of the people which has great potential market for Islamic banking. The purpose of this study are to identify the students knowledge and perceptions of Sharia savings and analyze what factors influence the student preference of syariah savings. The data used in this study are primary data data taken through an online questionnaire and the secondary data taken from the literature. The methods used in this study i.e. descriptive analysis and logistic regression analysis. The result of the descriprive alaysis shows that the knowledge are in very good category, and trust as well as facilities are in good categories. The results of the analysis of the logistics show at 5% unreal level there are two significant variables i.e. income and knowledge, and on the real level of 10% there are two significant variables i.e. promotion and trust. Keywords: Factors, Students, Preferences, Logistic Regression, Sharia Saving
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP TABUNGAN SYARIAH (Studi Kasus: Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Tazkia)
NOORHIDAYAH
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi
DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016
Judul Skripsi : Faktor-Faktor yang Memengaruhi Preferensi Mahasiswa Terhadap Tabungan Syariah (Studi Kasus: Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Tazkia) Nama : Noorhidayah NIM : H54120102
Disetujui oleh
Dr Jaenal Effendi, S.Ag.MA Pembimbing
Diketahui oleh
Dr Ir Dedi Budiman Hakim, M.Ec Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
PRAKATA Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Faktor-Faktor yang Memengaruhi Preferensi Mahasiswa terhadap Tabungan Syariah (Studi Kasus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Islam Tazkia)”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dilaksanakan selama bulan April hingga Mei 2016. Banyak pihak yang telah berperan hingga skripsi ini bisa diselesaikan dengan baik. Setelah rasa syukur kepada Allah, peneliti juga mengucapkan terimakasih kepada: 1. Ibunda Hj. Kamariah, Ayah Hj. Muhamad Noor, dan adik Muhammad Khalqi Alwi atas doa dan dukungan yang selalu diberikan selama ini. 2. Bapak Dr Jaenal Effendi, S. Ag. MA selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan arahan, waktu, saran dan motivasi sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. 3. Ibu Widyastutik, S.E, M.Si dan Bapak Salahuddin El Ayyubi, Lc, M.A selaku dosen penguji yang telah memberi banyak masukan untuk perbaikan skripsi ini. 4. Seluruh dosen dan staff Departemen Ilmu Ekonomi yang telah memberikan ilmu serta bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian ini. 5. Teman-teman satu bimbingan yang telah memberikan kritik , saran dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 6. Mahasiswa dan mahasiswi STEI Tazkia yang telah bersedia menjadi responden pada penelitian ini. 7. Seluruh keluarga besar Beasiswa Utusan Daerah PT.Adaro Indonesia yang telah memberikan semangat dan motivasi selama penulisan skripsi ini. 8. Seluruh keluarga besar Ilmu Ekonomi, khususnya Program Studi Ekonomi Syariah 49, terimakasih atas kebersamaan, pengalaman, doa dan dukungannya kepada penulis. 9. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Semoga skripsi ini bermanfaat.
Bogor, September 2016 Noorhidayah
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN PENDAHULUAN
vi vi vi 1
Latar Belakang
1
Perumusan Masalah
3
Tujuan Penelitian
4
Manfaat Penelitian
4
Ruang Lingkup Penelitian
4
TINJAUAN PUSTAKA
5
Pengertian Preferensi
5
Perilaku Konsumen
5
Tabungan Syariah
7
Tabungan Mudharabah
8
Tabungan Wadiah
9
Riba
10
Penelitian Terdahulu
11
Kerangka Pemikiran
14
METODE PENELITIAN
15
Lokasi dan Waktu Penelitian
15
Jenis Dan Sumber Data
15
Metode Pengumpulan Data
15
Metode Pengolahan dan Analisis Data
16
Analisis Deskriptif
16
Analisis Regresi Logistik (LOGIT)
16
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden
17 17
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
17
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
17
Karakteristik Responden Berdasarkan Pemasukan Perbulan
18
Karakteristik Responden Berdasarkan Promosi
19
Analisis Pengetahuan dan Persepsi Mahasiswa STEI Tazkia Terhadap Tabungan Syariah
19
Faktor – faktor yang Memengaruhi Preferensi Responden
23
Faktor-faktor yang Memengaruhi Responden dalam Memilih Tabungan Syariah 26 SIMPULAN DAN SARAN
28
Simpulan
28
Saran
29
DAFTAR PUSTAKA
29
RIWAYAT HIDUP
37
LAMPIRAN
33
RIWAYAT HIDUP
38
DAFTAR TABEL 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Perkembangan perbankan syariah tahun 2011-2015 Perkembangan perbankan konvensional tahun 2011-2015 Penelitian terdahulu Skor pengetahuan responden terhadap tabungan syariah Skor kepercayaan responden terhadap tabungan syariah Skor responden terhadap fasilitas tabungan syariah Sebaran responden berdasarkan pertimbangan utama memilih bank Hasil pendugaan parameter model logit Faktor-faktor yang memengaruhi mahasiswa dalam menentukan
1 1 11 20 21 22 23 26 26
DAFTAR GAMBAR 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Sumber dana Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah Kerangka Pemikiran Karakteristik jenis kelamin responden Karakteristik usia responden Karakteristik pemasukan per bulan responden Karakteristik usia responden Karakteristik pilihan bank responden Alasan responden yang memilih bank syariah Alasan responden yang memilih tabungan konvensional
2 14 17 18 18 19 24 24 25
DAFTAR LAMPIRAN 1. Kuesioner Penelitian 2. Hasil olahan data regresi logistik
32 36
PENDAHULUAN Latar Belakang Sejak berdirinya bank syariah pertama di Indonesia yaitu Bank Muamalat Indonesia (BMI) pada tahun 1992, keberadaan perbankan syariah ini semakin kuat dengan diterapkannya dual banking system yang diatur dalam UU No. 10 Tahun 1998 sebagai perubahan UU No. 7 Tahun 1992. Berdasarkan regulasi tersebut perbankan konvensional diizinkan untuk membuka unit usaha syariah. Sejak saat itu Indonesia mengenal dua bentuk bank syariah yaitu Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS). Berdasarkan data statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) perkembangan perbankan syariah dari tahun 2011 hingga 2015 terdapat 12 BUS dan 22 UUS (Tabel 1), hal ini sangat berbeda jauh dengan perkembangan perbankan konvensional dari tahun 2011 hingga 2015 terdapat 118 Bank Umum dan 1637 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) (Tabel 2). Tabel 1 Perkembangan perbankan syariah tahun 2011-2015 Kelompok Bank BUS UUS
Satuan Unit Unit
Tahun 2011 11 24
2012 11 24
2013 11 23
2014 12 22
2015 12 22
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (2016)
Tabel 2 Perkembangan perbankan konvensional tahun 2011-2015 Kelompok Bank
Satuan
Bank Umum BPR
Tahun 2011
2012
2013
2014
2015
Unit
120
120
120
119
118
Unit
1669
1669
1635
1643
1637
Sumber: Bank Indonesia (2016)
Peran perbankan dalam praktiknya memiliki fungsi sebagai lembaga perantara (intermediasi) keuangan antara masyarakat yang kelebihan dana (surplus unit) dengan masyarakat yang kekurangan dana (deficit unit). Sumber dana yang berasal dari masyarakat luas terlihat dari persentase Dana Pihak Ketiga (DPK) pada perbankan syariah yang mencapai 89,37% (Gambar 1). Sumber DPK sendiri merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi suatu bank dan merupakan ukuran keberhasilan jika bank mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini. Sumber dana pihak ketiga ini sangat mudah untuk diperoleh, untuk memperoleh DPK perbankan harus dapat masuk keberbagai segmen pasar. Segmen pasar sendiri merupakan pembagian pasar berdasarkan kelompokkelompok konsumen disebabkan perbedaan dalam kebiasaan membeli (Kasmir 2010).
2
100,00% 90,00%
89,37%
80,00% 70,00% 60,00% 50,00% 40,00% 30,00% 20,00%
10,00%
3,27%
1,68%
4,80%
0,88%
0,00% Dana pihak Kewajiban Surat ketiga kepada bank berharga yang lain diterbitkan
Modal
Pinjaman yang diterima
Sumber: Satistik Perbankan Syariah Desember 2015
Gambar 1 Sumber dana Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah Bank syariah sendiri memiliki tiga segmentasi pasar berdasarkan usia nasabah. Berdasarkan riset Mars Indonesia, persentase terbesar nasabah perbankan syariah ada pada kelompok usia tua (35-55 tahun), yaitu mencapai 50.8%. Berikutnya ada pada kelompok usia dewasa (25-34 tahun) sebesar 37.6%, dan pada kelompok usia muda (18-24 tahun) sebesar 11.6%. Ternyata segmentasi pasar bank syariah kelompok usia muda (11.6%) menjadi segmentasi yang cukup potensial (Dhorifi dalam Mu’in 2016). Penelitian Reuters (2013) menyebutkan dalam rangka pengembangan ekonomi Islam masih banyak pasar yang belum disentuh negara-negara Islam di dunia. Anak muda merupakan salah satu pasar yang masih luas yang mana tantangan bagi ekonomi Islam dimasa depan, populasi kalangan anak muda (usia 19-30) tahun yang semakin meningkat. Model kampanye yang ditingkatkan saat ini belum mampu menarik minat komunitas-komunitas anak muda dan hanya mengakomodir kelompok usaha kecil dan menengah. Perbankan syariah akan mengalami perkembangan market share yang tinggi dibandingkan saat ini apabila perbankan syariah mampu menarik minat anak muda. Kelompok usia muda didominasi oleh pelajar dan Mahasiswa. Kelompok usia muda yang menjadi nasabah bank syariah mayoritas adalah mahasiswa, karena kebanyakan pelajar belum memenuhi syarat menjadi nasabah bank syariah disebabkan belum memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP). Menurut Kementerian Agama Islam Republik Indonesia (2015), saat ini telah berdiri 707 Perguruan Tinggi agama Islam di Indonesia. Terdiri dari 55 Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) dan 652 Perguruan Agama Islam Swasta (PTAIS), dengan banyaknya jumlah Perguruan Tinggi Agama Islam maka sudah seharusnya mahasiswa menjadi segmen pasar untuk menjadi nasabah perbankan syariah.
3 Jasa perbankan syariah sendiri digunakan mahasiswa untuk menerima kiriman uang dari orang tua, menabung, transaksi jual beli online serta transaksi lainnya. Selain itu mahasiswa dimasa akan datang adalah kalangan yang berpengaruh terhadap perkembangan perbankan syariah. Oleh karena itu pengetahuan mahasiswa mengenai perbankan syariah dan faktor-faktor apa saja yang memengaruhi preferensi mahasiswa terhadap tabungan syariah akan dianalisis dalam penelitian ini.
Perumusan Masalah Merujuk dari Reuters (2013) Sumber dana perbankan syariah selama ini masih berasal dari masyarakat umum, pengusaha, usaha kecil menengah, dan perusahaan-perusahaan besar, namun belum mampu menarik minat dari kalangan mahasiswa. Menurut Pratiwi (2010) pemahaman agama yang baik akan membentuk pribadi yang memiliki kualitas dalam pengamalan ibadah dikehidupan sehari-hari. Salahsatunya adalah ajaran muamalah, menurut Salehudin dan Mukhlis (2012) pengertian muamalah sendiri adalah hukum-hukum yang berkaitan dengan urusan dunia dan kehidupan manusia seperti jual-beli, perdagangan dan lain sebagainya. Muamalah merupakan bagian tidak terpisahkan dari Islam, maka mengamalkannya termasuk ibadah sedangkan mengamalkan riba adalah dosa karena dalam Al-Quran telah disebutkan bahwa riba adalah haram, sehingga muslimin yang mengerti mengenai hukum riba akan cenderung menggunakan jasa perbankan syariah. Mahasiswa yang memiliki pengetahuan dari segi agama mengenai perbankan syariah dan mengetahui bagaimana praktek perbankan syariah, dianggap sebagai kalangan masyarakat yang mengerti mengenai perbankan syariah dari segi filosofis maupun perbedaan perbankan syariah dengan perbankan konvensional. Bogor merupakan salah satu kota di Jawa Barat yang menjadi tempat belajar mahasiswa berbagai daerah di Indonesia. Salahsatu Perguruan Tinggi yang diminati di Bogor adalah Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Tazkia dengan jumlah mahasiswa sekitar 1780 mahasiswa. Sejak berdiri tahun 1999, Tazkia sendiri merupakan perguruan tinggi pertama di Indonesia yang mendapat sertifikat dari Kementerian Agama Republik Indonesia ISO 9001/2008 untuk sistem manajemen dan pendidikan dengan predikat “baik” dan “sangat baik”. Kurikulum yang diajarkan mengacu pada Al-Azhar University Cairo dan International Islamic University Malaysia (IIUM). Selain itu Tazkia bersinergi dengan dunia usaha, Instansi Pendidikan, pemerintah daerah, Lembaga Keuangan Syariah, Institusi Internasional, Internship dan on the job training di lembaga bisnis dan keuangan syariah. Hal ini didukung dengan adanya jurusan Ekonomi Islam, Ekonomi Syariah, Akuntansi Islam, dan Bisnis Manajemen Islam yang tersedia di STEI Tazkia. Berdasarkan tujuan dan nilai-nilai Islam serta terfokus pada pembelajaran Ekonomi Islam, seharusnya hal itu memberikan dampak baik bagi peningkatan pemahaman dan berpengaruh pada tindakan serta keputusan yang akan diambil termasuk dalam kegiatan ekonomi. Sehingga, dalam studi ini peneliti ingin mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi preferensi mahasiswa terhadap
4 perbankan syariah yang memiliki tujuan dan nilai-nilai Islami didalamnya. Oleh karena itu, beberapa pertanyaan penelitian dalam studi ini antara lain: 1. Bagaimana pengetahuan dan persepsi mahasiswa STEI Tazkia terhadap tabungan syariah ? 2. Faktor apa sajakah yang memengaruhi preferensi terhadap tabungan syariah dikalangan mahasiswa STEI Tazkia ?
Tujuan Penelitian Berkaitan dengan permasalahan di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menganalisis pengetahuan dan persepsi mahasiswa STEI Tazkia terhadap tabungan syariah. 2. Mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang memengaruhi preferensi mahasiswa STEI Tazkia untuk menabung di Perbankan Syariah.
Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah : 1. Tersedianya informasi mengenai pengetahuan dan preferensi mahasiswa terkait perbankan syariah 2. Tersedianya informasi mengenai faktor-faktor yang memengaruhi mahasiswa dalam memilih tabungan syariah sehingga informasi ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perbankan syariah dalam menentukan strategi pemasaran dalam pengembangan perbankan syariah. 3. Menjadi salah satu literatur bagi peneliti berikutnya yang membahas perbankan syariah syariah.
Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengetahuan dan persepsi mahasiswa Tazkia terhadap perbankan syariah, meneliti preferensi mahasiswa terhadap tabungan syariah yang menggunakan akad mudharabah dan wadiah, serta mengetahui faktor apa saja yang memengaruhi mahasiswa dalam memilih tabungan syariah. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa strata satu (S1) jurusan Ekonomi Islam, Ekonomi Syariah, Akutansi Islam, dan Bisnis Manajemen STEI Tazkia di kota Bogor, dan minimal berada pada tingkat dua karena pada tingkat dua responden dianggap sudah mendapatkan pelajaran yang berhubungan dengan Ekonomi Islam. Penelitian ini akan melihat pengetahuan, persepsi, dan preferensi mahasiswa terhadap tabungan syariah serta alasan mahasiswa dalam memilih tabungan.
5
TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Preferensi Menurut Porteus dalam Saputra (2000), Preferensi merupakan bagian dari komponen pembuat keputusan seorang individu. Komponen-komponen tersebut adalah perception (Persepsi), attitude (sikap), value (nilai), preference (kecenderungan), dan satisfaction (kepuasan). Komponen tersebut saling mempengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan. Sedangkan menurut Simamora (2004), preferensi dapat dibentuk melalui pola pikir konsumen (individu) yang didasari oleh dua hal, yakni pengalaman yang diperolehnya dan kepercayaan turun temurun.
Perilaku Konsumen Menurut Winardi [Tanpa Tahun] dalam Riyono dan Stephanie (2013) perilaku konsumen didefinisikan sebagai perilaku yang ditujukan oleh orangorang dalam merencanakan, membeli, dan menggunakan barang-barang ekonomi dan jasa. Kemudian, menurut Schiffman dan Kanuk (2010), perilaku konsumen didefinisikan sebagai perilaku menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka selain itu juga perilaku konsumen didefinisikan sebagai suatu proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan barang-barang dan jasa. Menurut Kotler (2000) berikut adalah faktor-faktor yang memengaruhi perilaku pembelian konsumen: 1. Faktor Kebudayaan Faktor kebudayaan memiliki pengaruh yang luas dan mendalam terhadap perilaku, peran budaya, sub-budaya, kelas sosial yang sangat penting: a. Kultur Kultur adalah faktor penentu paling dasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Perilaku seseorang sebagian besar diperoleh dari suatu proses sosialisasi. b. Sub-Budaya Setiap kultur terdiri dari berbagai sub-kultur yang lebih kecil, merupakan identifikasi dari sosialisasi yang khas untuk perilaku anggotanya, ada empat macam sub-budaya yaitu terdiri dari kelompok kebangsaan, kelompok keagamaan, kelompok ras, dan kelompok wilayah geografis. c. Kelas Sosial Kelas sosial adalah pengelompokan individu berdasarkan kesamaan nilai, minat dan perilaku. Kelas sosial di tentukan oleh banyak faktor misalnya seperti pendapatan, pekerjaan, pendidikan, kekayaan dan lainnya. 2. Faktor Sosial Perilaku seorang konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial diantaranya adalah kelompok acuan, keluarga serta status dan peran. a. Kelompok Acuan
6 Kelompok acuan adalah semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau pengaruh perilaku seseorang. Contoh kelompok acuan adalah keluarga, sahabat, tetangga dan lain-lain. b. Keluarga Keluarga adalah suatu unit masyarakat terkecil yang memberikan pengaruh besar dalam menentukan suatu pengambilan keputusan. Keluarga sebagai sumber orientasi yang terdiri dari orang tua, dimana seseorang mempengaruhi suatu orientasi terhadap agama, politik, dan ekonomi. c. Status dan Peran Peran dan status menentukan kedudukan seseorang dalam masyarakat. Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan umum oleh masyarakat dan setiap peran yang dimainkan akan memengaruhi perilaku pembelinya. 3. Faktor Pribadi Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik kepribadian seperti usia dan tahap daur hidup, keadaan ekonomi, pekerjaan, dan gaya hidup. a. Usia dan tahap daur hidup Kelompok memberi barang dan jasa yang berubah-ubah selama hidupnya, sesuai dengan usia dan perkembangan hidupnya. Oleh karena itu oleh tahapan perkembangan pasti membutuhkan makanan, pakaian yang berbeda-beda sehingga mempengaruhi terhadap perilaku pembelian. b. Keadaan Ekonomi Keadaan ekonomi seseorang akan berpengaruh besar terhadap pemilihan produk. Sehingga, situasi ekonomi sesorang akan sangat memengaruhi dalam pemilihan suatu produk dan keputusan pembelian pada suatu produk tertentu. c. Pekerjaan Pekerjaan seseorang juga akan memengaruhi pola konsumsinya. Sehingga, seseorang akan memilih dan membeli suatu produk yang berhubungan dengan perlengkapan kerja dan kebutuhan lain yang terkait dengan pekerjaannya. d. Gaya Hidup Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang dalam kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapat yang bersangkutan. Gaya hidup melukiskan keseluruhan pribadi yang berinteraksi dengan lingkungan. 4. Faktor Psikologis Faktor psikologis yang berpengaruh terhadap perilaku seorang konsumen meliputi beberapa unsur penting yaitu motivasi, belajar, kepribadian dan konsep diri, sikap yang meliputi: a. Motivasi Suatu kebutuhan akan berubah menjadi motif apabila kebutuhan itu telah mencapai tingkat tertentu. Motif adalah suatu kebutuhan yang mendesak untuk mengarahkan seseorang mencari kepuasan dari suatu kebutuhan.
7 b. Persepsi Persepsi diartikan sebagai proses dimana individu memilih, mengorganisasi, dan menerjemahkan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti mengenai dunia. c. Belajar Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman, membaca, observasi, diskusi, berfikir dan kebanyakan perilaku manusia adalah hasil proses belajar. Secara teori, pembelajaran seseorang dihasilkan melalui dorongan, rangsangan, isyarat, tanggapan, dan penguatan. d. Kepercayaan dan Sikap Kepercayaan adalah suatu pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang bahwa memercayai sesuatu, yang didasarkan pada pengetahuan asli, opini dan iman. Sedangkan sikap adalah evaluasi, perasaan suka atau tidak suka. Melalui tindakan dan proses belajar, orang akan mendapatkan kepercayaan dan sikap yang kemudian mempengaruhi perilaku pembeli.
Tabungan Syariah Menurut Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 Pasal 1 Nomor 28 tentang Perbankan Syariah, tabungan adalah simpanan berdasarkan akad wadi’ah atau investasi dana berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat dan ketentuan tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Selain itu, menurut Dewan Syariah Nasional dalam Fatwa Nomor 02/DSNMUI/IV/2000 tentang tabungan yang tidak dibenarkan secara syari’ah, yaitu tabungan yang berdasarkan perhitungan bunga. Tabungan yang dibenarkan, yaitu tabungan yang berdasarkan prinsip mudharabah dan wadi’ah. Tabungan merupakan suatu bagian dari mempersiapkan perencanaan masa yang akan datang sekaligus untuk menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan. Tabungan dalam Islam merupakan sebuah respon dari prinsip ekonomi Islam dan nilai moral Islam yang menyebutkan bahwa manusia haruslah hidup hemat dan tidak bermewah-mewah serta mereka (diri sendiri dan keturunannya) dianjurkan ada dalam kondisi yang tidak fakir. Tingkat tabungan dari seorang individu dalam teori Islam juga tidak terlepas dari pertimbangan kemashlahatan umat secara keseluruhan. Pada kondisi tertentu dimana masyarakat begitu membutuhkan harta atau dana, maka individu yang memiliki dana lebih, akan mengurangi tingkat tabungannya atau lebih tepatnya mengurangi tingkat kekayaannya untuk membantu masyarakat yang kekurangan. Mekanisme ini dapat berupa mekanisme sukarela atau mekanisme yang mengikat, artinya negara memiliki wewenang dalam “memaksa” individu yang berkecukupan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, dengan mengenakan pajak khusus pada masyarakat golongan kaya. Dengan demikian tingkat tabungan dalam Islam memiliki korelasi yang kuat dengan kondisi ekonomi.
8 Terlepas dari bagaimana metode menabung, ada satu kepastian yakni firman Allah SWT mengenai anjuran memiliki tabungan yang terdapat di dalam AlQur’an Surat Yusuf, yaitu sebagai berikut: “(Setelah pelayan itu berjumpa dengan Yusuf, dia berseru: “Yusuf, hai orang yang amat dipercaya, terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh) lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang-orang itu, agar mereka mengetahuinya.”(QS Yusuf 12:46) “Yusuf berkata: “Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan.” (QS Yusuf 12:47) “Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan.” (QS Yusuf 12:48) “Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan di masa itu mereka memeras anggur.” (QS Yusuf 12:49) Ayat-ayat diatas mengajarkan agar tidak mengkonsumsi semua kekayaan yang kita miliki pada saat kita telah mendapatkannya, tetapi hendaknya sebagian kekayaaan yang kita dapatkan itu juga kita tangguhkan pemanfaatannya untuk keperluan yang lebih penting. Dengan bahasa lain, ayat ini mengajarkan kepada kita untuk mengelola dan mengembangkan kekayaan demi untuk mempersiapkan masa depan. Selain itu, terdapat pula Sabda Rasulullah SAW mengenai tabungan, yaitu: “Allah akan memberikan rahmat kepada seseorang yang berusaha dari yang baik, membelanjakan uang secara sederhana, dan dapat menyisihkan kelebihan untuk menjaga saat dia miskin dan membutuhkannya.” (HR Muslim)
Tabungan Mudharabah Mudharabah merupakan bentuk kerja sama antara dua atau lebih pihak, dimana pemilik modal (shahibul maal) memercayakan sejumlah dana atau barang yang berharga kepada pengelola (mudharib) dengan adanya perjanjian pembagian keuntungan. Adapun syarat dalam mudharabah: 1. Pemilik modal wajib menyerahkan dana atau barang yang berharga kepada pihak penerima modal untuk melakukan kerjasama dalam usaha.
9 2. Penerima modal menggunakan dana atau barang berharga untuk menjalankan bidang usaha yang telah disepakati. 3. Kesepakan bidang usaha yang akan dilakukan ditetapkan ketika atau dalam akad. Rukun dalam mudharabah : 1. Pemilik modal (shahibul maal) 2. Pelaku usaha/pengelola (mudharib) 3. Akad (ijab qabul). (PPHIMM 2009) Menurut DSN-MUI No:02/DSN-MUI/IV2000, ketentuan umum tabungan berdasarkan mudharabah adalah: 1. Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau pemilik dana, dan bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana. 2. Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syari’ah dan mengembangkannya, termasuk di dalamnya mudharabah dengan pihak lain. 3. Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai dan bukan piutang 4. Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening. 5. Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional tabungan dengan menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya. 6. Bank tidak diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan nasabah tanpa persetujuan yang bersangkutan.
Tabungan Wadiah Tabungan wadiah, merupakan tabungan yang dijalankan dengan akad wadiah, yakni titipan murni yang harus dijaga dan dikembalikan setiap saat sesuai dengan kehendak pemiliknya. Rukun dalam wadiah: 1. Pemilik barang/penitip (muwaddi) 2. Pihak yang menyimpan/penerima titipan (mustauda) 3. Uang / barang yang berharga yang ditipkan (wadiah) 4. Akad (Ijab Qabul) (PPHIMM 2009) Menurut DSN-MUI No: 02/DSN-MUI/IV2000, ketentuan umum tabungan berdasarkan wadiah adalah: 1. Bersifat simpanan. 2. Simpanan bisa diambil kapan saja (on call) atau berdasar-kan kesepakatan. 3. Tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam bentuk pemberian yang bersifat sukarela dari pihak bank.
10 Riba Riba makna asalnya adalah tambah, tumbuh dan subur. Menurut bahasa, pengertian riba adalah ziyadah (tambahan) atau nama’ (berkembang). Pengertian tambah dalam konteks Riba adalah pengambilan tambahan dari harta pokok secara bathil dan tidak dibenarkan syara sehingga hukumnya haram, apakah tambahan itu berjumlah sedikit maupun berjumlah banyak seperti yang diisyaratkan dalam Al-Quran. (Tim Penulis IAIN Hidayatullah dalam Perwataatmadja dan Tanjung 2007). Menurut para fiqih, riba dapat dibagi menjadi 4 macam bagian, yaitu sebagai berikut: 1. Riba Fadhl, yaitu tukar menukar dua barang yang sama jenisnya dengan kualitas berbeda yang disyaratkan oleh orang yang menukarkan. 2. Riba Yad, yaitu berpisah dari tempat sebelum ditimbang dan diterima. 3. Riba Nasi’ah yaitu riba yang dikenakan kepada orang yang berhutang disebabkan memperhitungkan waktu yang ditangguhkan. 4. Riba Qardh, yaitu meminjamkan sesuatu dengan syarat ada keuntungan atau tambahan bagi orang yang meminjami/mempiutangi. Alasan filosofisnya larangan riba dalam transaksi keuangan maupun non keuangan adanya firman Allah: “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambil-nya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba) maka orang itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (Q.S Al-Baqarah: 275-276) “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.”(QS Ali Imran: 130) “Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya).”(QS. Rum: 39) “Dan disebabkan karena mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta orang dengan jalan yang batil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih.” (Q.S. An-Nisa: 161)
11 Selain itu, terdapat pula Sabda Rasulullah SAW mengenai riba, yaitu: “Jabir berkata bahwa Rasulullah SAW melaknat orang yang memakan riba, pemberiannya, penulisnya, saksi-saksinya. Kemudian beliau bersabda, bahwa mereka semua adalah sama.” (HR.Muslim) Selanjutnya menurut (Arifin 2002 dalam Machmud dan Rukmana 2010): 1. Transaksi berbasis bunga tidak sesuai dengan keadilan dan kewajaran dalam bisnis. 2. Sistem transaksi yang berbasis bunga menyebabkan kebangkrutan dalam bisnis. 3. Transaksi yang berbasis bunga menghalangi munculnya inovasi oleh usaha kecil. 4. Dalam transaksi berbasis bunga, bank tidak akan tertarik bekerjasama kecuali bila ada jaminan kepastian pengembalian modal beserta pendapatan bunga mereka.
Penelitian Terdahulu Tabel 3 Penelitian terdahulu No. 1.
Judul Faktor-faktor yang Memengaruhi Preferensi Mahasiswa IPB Terhadap Tabungan Syariah Peneliti: (2014)
2.
Hasil Penelitian Penelitian ini menunjukkan bahwa bahwa tabungan yang disukai mahasiswa adalah tabungan yang memiliki keuntungan dan manfaat serta memiliki pelayanan yang baik. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode Non Probability sampling yaitu Snowball Sampling. Pengolahan data yang dilakukan peneliti menggunakan Microsoft Excel 2007 dan Statistical Package For Social Science(SPSS). Analisis data yang digunakan analisis Mukti deskriptif dan LOGIT. Penelitian ini menunjukkan faktor-faktor yang memengaruhi mahasiswa dalam memilih bank adalah pengetahuan terhadap tabungan syariah, kepercayaan terhadap tabungan syariah, dan jenis kelamin.
Preferensi Masyarakat Pesantren Terhadap Bank Syariah (Studi Kasus DKI Jakarta
Penelitian ini menggunakan metode regresi logistik (LOGIT) yang terdiri dari variabel dependent dan variabel independent yang terdiri dari pendidikan, penghasilan, akses, pengetahuan, profesionalitas, fasilitas, popularitas dan bunga bank. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor pengetahuan dan akses berpengaruh positif sedangkan fasilitas dan profesionalitas berpengaruh negatif dikarenakan Peneliti: Noor minimnya pengetahuan mayarakat terhadap perbankan dan Sanrego syariah. [Tidak ada tahun]
12 3.
Conventional Versus Islamic Finance: Student Knowledge and Perception in The United Arab Emirates
Penelitian ini meneliti pengetahuan dan persepsi mahasiswa terhadap konsep keuangan konvensional dan keuangan syariah. Penelitian ini juga meneliti pengaruh dari agama, bahasa, dan variabel lain dari mahasiswa terhadap persepsi dan preferensi jasa keuangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa preferensi seseorang terhadap jasa keuangan dipengaruhi besar nilai agama. Penelitian tersebut Peneliti: Bley dan menunjukkan bahwa umumnya mahasiswa muslim dan Kuehn (2004) mahasiswa yang sangat menaati perintah agama lebih memilih jasa keuangan syariah dibandingkan jasa keuangan konvensional.Mahasiswa yang memiliki pengetahuan lebih tinggi terhadap jasa keuangan konvensional adalah mahasiswa tanpa pengaruh bahasa arab pada lingkungannya dibandingkan mahasiswa dengan pengaruh bahasa arab pada lingkungannya.
4.
Analisis FaktorFaktor yang Memengaruhi Keputusan Masyarakat Muslim untuk Menggunakan Bank Syariah Peneliti: Nurhipnudin (2015)
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, uji Z statistik, uji F statistik, dan uji Koefesien Determinasi R2. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode stratified random sampling. Penelitian ini menunjukkan faktor –faktor yang memengaruhi keputusan masyarakat muslim untuk menggunakan tabungan syariah adalah variabel kualitas keagamaan, variabel tingkat pendidikan muslimin, dan variabel jarak rumah muslimin ke bank syariah.
5.
Analisis FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Perilaku Mahasiswa Dalam Menabung (Studi Kasus Mahasiswa S1 FEB UNDIP Tembalang)
Penelitian ini menggunakan analisis regresi logistik dan model tobit. Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode judgement sampling. Penelitian ini dengan menggunakan model regresi logistik menunjukkan bahwa variabel literasi keuangan, variabel pengendalian diri, variabel motif menabung, variabel pendapatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap probabilitas menabung. Sedangkan hasil penelitian dengan menggunakan model tobit menunjukkan bahwa variabel literasi keuangan, variabel pengendalian diri, variabel motif Peneliti: Wahana menabung, variabel pendapatan berpengaruh positif (2014) dan signifikan terhadap jumlah tabungan.
6.
Analisis FaktorPenelitian ini menggunakan metode regresi Faktor Yang logistik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Mempengaruhi faktor pelayanan bank syariah, faktor pengetahuan Keputusan tentang konsep perbankan syariah, dan faktor biaya
13 Nasabah Dalam berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah Memilih Jasa dalam memilih bank syariah. Perbankan Syariah (Studi Pada Bank Syariah Mandiri, Kantor Cabang Malang) Peneliti: (2014) 7.
Utomo
Analisis FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Minat Bertransaksi Mahasiswa Non Muslim Pada Bank Syariah (Studi Kasus Pada Mahasiswa Sanata Dharma Yogyakarta) Peneliti: Nurhipnudin
Penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik, dan uji hipotesa (uji t dan F). Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik Non Probability Sampling dengan cara Purposive Sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan variabel produk perbankan syariah dan variabel promosi perbankan syariah berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat bertransaksi mahasiswa non muslim Universitas Sanata Dharma.
14 Kerangka Pemikiran Sumberdana perbankan syariah selama ini masih berasal dari masyarakat umum namun masih belum mampu menarik minat dari kalangan mahasiswa. Menurut KEMENAG RI saat ini telah berdiri 707 Perguruan Tinggi Agama Islam di Indonesia. Terdiri dari 55 Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) dan 652 Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta (PTAIS), dengan banyaknya jumlah Perguruan Tinggi agama Islam maka sudah seharusnya mahasiswa menjadi segmen pasar untuk menjadi nasabah perbankan syariah. Penelitian ini mencoba menganalisis pengetahuan dan persepsi mahasiswa STEI Tazkia terhadap perbankan syariah, meneliti preferensi mahasiswa terhadap tabungan syariah, dan mengetahui faktor apa saja yang memengaruhi mahasiswa dalam memilih tabungan syariah.
Perbankan Syariah belum mampu menarik minat kalangan mahasiswa
Banyaknya jumlah Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) di Indonesia
Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Tazkia
Mahasiswa yang mempunyai rekening tabungan
Mahasiswa mempunyai rekening tabungan syariah
Mahasiswa mempunyai rekening tabungan konvensional
Analisis pengetahuan dan persepsi mahasiswa terhadap tabungan syariah
Faktor-faktor apa saja yang memengaruhi mahasiswa menabung di perbankan syariah Gambar 2 Kerangka Pemikiran
15
METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di STEI Tazkia di Bogor. STEI Tazkia memiliki 1780 mahasiswa strata satu pada tahun 2015-2016, jumlah tersebut merupakan segmen pasar yang berpotensi besar bagi perbankan untuk melakukan hubungan kerjasama. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan STEI Tazkia salah satu perguruan tinggi yang telah berlangsung selama 10 tahun dan mempunyai sumberdaya yang memiliki kualitas serta kuantitas. Sehingga apakah hal itu memberikan pengaruh pada preferensi mahasiswa STEI Tazkia terhadap tabungan syariah. Waktu penelitian ini berlangsung pada April hingga Mei 2016. Jenis Dan Sumber Data Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil pengisian kuesioner oleh responden. Data sekunder diperoleh dari data studi pustaka yang dibutuhkan untuk menunjang penyusunan skripsi ini. Data sekunder diperoleh dari data yang dipublikasikan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Kementerian Agama Islam serta literatur yang dibutuhkan untuk menunjang pembuatan skripsi ini.
Metode Pengumpulan Data Pengambilan sampel menggunakan salahsatu prosedur penarikan contoh dengan metode Non Probablity Sampling yaitu Snowball Sampling. Menurut Sugiyono (2001) metode Non Probability Sampling merupakan metode yang tidak memungkinkan untuk menghitung peluang terpilihnya anggota tertentu suatu populasi kedalam contoh. Snowball Sampling adalah metode pengambilan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar. Data dikumpulkan dengan cara menyebar kuesioner secara online melalui media sosial. Penelitian ini menyebarkan link kuesioner online kepada mahasiswa jurusan Ekonomi Islam, Ekonomi Syariah, Akutansi Islam, dan Bisnis Manajemen Islam strata satu Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Tazkia. Mahasiswa tersebut adalah mahasiswa yang memiliki rekening tabungan dan minimal berada pada tingkat dua karena pada tingkat dua responden sudah cukup mendapatkan pelajaran yang berhubungan dengan pelajaran Ekonomi Islam. Jumlah data primer yang terkumpul adalah 98 data dari responden, namun tidak semua data tersebut digunakan karena ada data yang tidak sempurna diisi oleh responden. Jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan analisis multivariate (korelasi atau regresi) dimana jumlah anggota sampel minimal 10 kali jumlah variabel yang diteliti (Sugiyono 2009). Adapun variabel yang diteliti dalam penelitian ini berjumlah 7 variabel sehingga jumlah sampel yang diambil
16 adalah 70 responden, dimana 43 orang responden adalah perempuan dan 27 orang responden adalah laki-laki.
Metode Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel dan Statistical Package For Social Science (SPSS) versi 21. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan LOGIT. Analisis Deskriptif Menurut (Sugiyono 2008) Analisis Deskriptif merupakan metode penelitian dengan cara mengumpulkan data-data kemudian dat-data tersebut disusun, yang kemudian data-data tersebut diolah dan dianalisis untuk dapat memberikan gambaran mengenai masalah yang ada. Analisis deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik responden dari jenis, pekerjaan, usia, pendapatan responden dan promosi. Data yang diperoleh dari penyebaran kuisioner yang akan dikelompokkan pada gambar dan dipresentasekan berdasarkan jumlah responden. Rumus yang digunakan adalah: P=∑
X 100 % .................................................................................................. (1)
Keterangan: P = Persentase responden yang memilih jawaban fi = Jumlah responden Σ Fi = Total jawaban Responden memilih satu dari skala likert yang tersedia pada setiap pernyataan yang terdapat dikuesioner yang dipilih responden merupakan keadaan yang sesuai dengan responden. Menurut Sugiyono (2009) skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, atau persepsi seseorang mengenai gejala sosial tertentu. Analisis Regresi Logistik (LOGIT) Analisis ini mengkaji hubungan pengaruh peubah-peubah penjelas (X) terhadap peubah respon (Y) melalui persamaan matematis tertentu (Firdaus et al 2011). Model regresi yang digunakan dalam penelitian ini disusun dalam persamaan berikut : Pi = F(Zi) = F( α + β Xi) = .......................................................... (2) Keterangan : Pi α βi
: keputusan responden untuk memilih tabungan D.1 = memilih bank syariah D.0 = memilih bank konvensional : Intersep : Parameter peubah Xi
17 X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7
: Jenis kelamin (1 = laki-laki dan 0 = perempuan) : Usia ( 19-23 ) : Pemasukan perbulan (rupiah) : Promosi (skor) : Pengetahuan terhadap bank syariah (skor) : Kepercayaan terhadap bank syariah (skor) : Fasilitas bank syariah (skor)
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini merupakan mahasiswa S1 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tazkia yang minimal berada pada tingkat dua dengan pertimbangan mahasiswa tersebut sudah sudah cukup mendapatkan pelajaran yang berhubungan dengan pelajaran Ekonomi Islam. Berikut uraian karakteristik responden dalam penelitian ini: Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Data karakteristik responden dalam penelitian ini berdasarkan jenis kelamin dari 1780 mahasiswa strata satu STEI Tazkia. Data yang diperoleh jumlah responden perempuan lebih banyak dibandingkan responden laki-laki. Karakteristik responden penelitian berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Gambar 3. Responden perempuan berjumlah 42 orang dengan persentase sebesar 60% dan responden laki-laki berjumlah 28 orang dengan persentase sebesar 40%.
Jumlah mahasiswa
50 40 30 20 10 0 Perempuan
Laki-laki
Sumber: Data Primer (diolah)
Gambar 3 Karakteristik jenis kelamin responden Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Data karakteristik responden pada Gambar 4 menunjukkan usia dari responden berada pada rentang 19 – 23 tahun, dimana usia terendah 19 tahun dan
18 usia tertinggi 23 tahun. Persentase usia terbesar berada pada usia 20 tahun dengan persentase 34,3% dan persentase terendah berada pada usia 21 tahun dengan persentase 12,8%.
Jumlah Mahasiswa
30
25 20 15 10
5 0 19 tahun
20 tahun
21 tahun
22 tahun
23 tahun
Sumber: Data Primer (diolah)
Gambar 4 Karakteristik usia responden
Jumlah Mahasiswa
Karakteristik Responden Berdasarkan Pemasukan Perbulan Data karakteristik responden pada Gambar 5 menunjukkan bahwa pemasukan reponden berkisar antara kurang dari Rp1 000 000 sampai dengan lebih dari Rp 3000 000. Pemasukan yang paling banyak dipilih oleh 39 responden adalah pemasukan yang berkisar antara Rp1 000 000 – Rp2 000 000 perbulan dengan persentase sebesar 55,7%. Sedangkan, pemasukan yang paling sedikit dipilih oleh 3 responden adalah pemasukan lebih dari Rp3 000 000 perbulan, dengan persentase sebesar 4,3%. Pemasukan utama yang diterima oleh responden biasanya diperoleh dari kiriman orang tua dan beasiswa. 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0
< 1.000.000
1.000.001 - 2.000.000 - > 3.000.000 2.000.000 3.000.000 Pemasukan perbulan (Rupiah)
Sumber: Data Primer (diolah)
Gambar 5 Karakteristik pemasukan per bulan responden
19 Karakteristik Responden Berdasarkan Promosi Data karakteristik responden pada gambar 6 menunjukkan promosi mengenai tabungan syariah yang didapatkan responden. Persentase terbesar yaitu promosi mengenai tabungan syariah didapat dari keluarga sebesar 45,7% dan persentase terendah yaitu promosi mengenai tabungan syariah didapat responden dari iklan sebesar 10%. 50,00% 45,00% 40,00% 35,00% 30,00% 25,00% 20,00% 15,00% 10,00% 5,00% 0,00%
45,70%
28,60%
15,70% 10%
Kampus
Keluarga
Iklan
Lainnya
Sumber: Data Primer (diolah)
Gambar 6 Karakteristik usia responden
Analisis Pengetahuan dan Persepsi Mahasiswa STEI Tazkia Terhadap Tabungan Syariah Hasil pengolahan data pada Tabel 4 menunjukkan bahwa pengetahuan responden STEI Tazkia mengenai tabungan syariah, bagi hasil, dan hukum riba dalam kategori sangat baik dapat dilihat dari nilai mean pada setiap pertanyaan lebih dari 3. Hal ini berkaitan dengan kurikulum Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Tazkia yang mendalami bidang Ekonomi Islam sehingga responden mendapatkan pemahaman mengenai Ekonomi Islam lebih detail. Nilai mean yang paling tinggi dari variabel pengetahuan terdapat pada pernyataan yang menyatakan bahwa “bunga atau riba adalah haram” dan pernyataan yang menyatakan “bunga atau riba bertentangan dengan ajaran agama” dimana nilai mean dari dua pernyataan tersebut adalah 4.6. Sedangkan, Nilai mean terendah dari variabel pengetahun terdapat pada pernyataan “pernah mendengar konsep bagi hasil pada tabungan syariah” dimana nilai mean dari pernyataan tersebut adalah 4.4.
20
Tabel 4 Skor pengetahuan responden terhadap tabungan syariah Pernyataan Saya tahu atau pernah mendengar tentang konsep bagi hasil pada tabungan syariah Saya tahu dan mengerti perbedaan antara bank syariah dengan bank konvensional Saya mengerti tentang konsep bagi hasil pada tabungan syariah Saya setuju bunga atau riba adalah haram Saya setuju bahwa bunga atau riba bertentangan dengan ajaran agama Jumlah Rata-rata
Jawaban Mahasiswa Tazkia Rata Min Max -rata 1
5
4.5
2
5
4.4
2
5
4.4
1
5
4.6
1
5
4.6
7 1.4
25 5
22.5 4.5
Sumber: Data Primer (diolah)
Keterangan: 1 – 1.8 1.81 – 2.6 2.61 – 3.4 3.41 – 4.2 4.21 – 5.0
: sangat tidak baik : tidak baik : sedang : baik : sangat baik
Tabel 4 juga menunjukkan bahwa meskipun responden dianggap sudah memahami ekonomi islam secara mendetail dan berada pada kategori yang sangat baik namun masih ada responden yang memberikan nilai 1 pada pernyataan “pernah mendengar tentang konsep bagi hasil pada tabungan syariah, setuju bunga atau riba adalah haram, setuju bahwa bunga atau riba bertentangan dengan ajaran agama”.
21
Tabel 5 Skor kepercayaan responden terhadap tabungan syariah Pernyataan Tabungan syariah menerapkan sistem bagi hasil yang lebih adil dan menentramkan Tabungan syariah menggunakan prinsip-prinsip syariah dalam setiap transaksinya Tabungan syariah menguntungkan saya Investasi pada bank syariah hanya untuk bisnis halal dan baik Tabungan syariah aman dan terpercaya Merasa tenang lahir dan bathin apabila menabung di bank syariah Menabung di bank syariah merupakan keputusan yang tepat Jumlah Rata-rata
Jawaban Mahasiswa Tazkia Rata Min Max -rata 2
5
4.3
2
5
3.9
2
5
4.2
3
5
4.4
2
5
4.0
2
5
4.1
1
5
4.4
14 2
35 5
29.3 4.1
Sumber: Data Primer (diolah)
Keterangan: 1 – 1.8 1.81 – 2.6 2.61 – 3.4 3.41 – 4.2 4.21 – 5.0
: sangat tidak baik : tidak baik : sedang : baik : sangat baik
Tabel 5 hasil dari olah jawaban responden menunjukkan bahwa kepercayaan reponden terhadap bank syariah berada dalam kategori baik. Nilai mean tertinggi dari variabel kepercayaan berada pada pernyataan “Investasi pada bank syariah hanya untuk bisnis halal dan baik” dan pada pernyataan “Menabung di bank syariah merupakan keputusan yang tepat, dimana nilai mean pada dua pernyataan tersebut adalah 4.4. Sedangkan, nilai mean terendah dari variabel kepercayaan berada pada pernyataan “tabungan syariah menggunakan prinsipprinsip syariah dalam setiap transaksinya”, dimana nilai mean pada pernyataan tersebut adalah 3.9. Namun, meskipun kepercayaan responden dalam kategori baik terlihat masih ada responden yang memberikan nilai 1 pada pernyataan yang menyatakan “menabung di bank syariah merupakan keputusan yang tepat”.
22
Tabel 6 Skor responden terhadap fasilitas tabungan syariah Pernyataan Produk bank syariah memiliki banyak variasi Biaya administrasi pada bank syariah ringan Memiliki kantor cabang di berbagai daerah Memiliki mesin ATM diberbagai tempat Bank syariah memiliki layanan mobile banking Pelayanan bank syariah cepat Pelayanan bank syariah ramah Saldo awal untuk membuka rekening bank syariah relatif rendah Persyaratan untuk membuka rekening di bank syariah mudah Lokasi bank syariah strategis Gedung bank syariah modern dan nyaman Tertarik dengan promosi bank syariah yang di tawarkan Jumlah Rata-rata
Jawaban Mahasiswa Tazkia Rata Min Max -rata 2
5
3.7
1
5
3.7
1
5
3.3
1
5
2.8
1
5
3.9
2 2
5 5
3.6 4.2
1
5
4.1
2
5
4.1
1
5
3.3
2
5
3.8
1
5
2.7
17 1.4
60 5
43.8 3.6
Sumber: Data Primer (diolah)
Keterangan: 1 – 1.8 1.81 – 2.6 2.61 – 3.4 3.41 – 4.2 4.21 – 5.0
: sangat tidak baik : tidak baik : sedang : baik : sangat baik
Tabel 6 juga menunjukkan hasil olah jawaban dari reponden mengenai persepsi responden terhadap fasilitas tabungan syariah yang berada dalam kategori baik. Mean tertinggi berada pada pernyataan “pelayanan bank syariah ramah” yaitu 4.2. Sedangkan, Mean terendah berada pada pernyataan “promosi bank syariah menarik” yaitu 2.7. Namun masih ada reponden yang menjawab 1 pada beberapa pernyataan seperti “biaya administrasi pada bank syariah ringan, memiliki kantor cabang diberbagai tempat, memiliki mesin atm diberbagai tempat, bank syariah memiliki layanan mobile banking, saldo awal untuk
23 membuka rekening bank syariah relatif rendah, lokasi bank syariah strategis, promosi bank syariah menarik”. Responden memberikan nilai tersebut karena menurut responden fasilitas perbankan syariah dinilai masih kurang seperti kurang tersedianya ATM dan kantor cabang di daerah-daerah. Faktor – faktor yang Memengaruhi Preferensi Responden Tabel 7 hasil olah data menunjukkan aspek yang dianggap sangat penting oleh responden STEI Tazkia dalam memilih tabungan adalah aspek Pelayanan. Sedangkan aspek yang dianggap tidak penting oleh responden adalah aspek promosi. Tabel 7 Sebaran responden berdasarkan pertimbangan utama memilih bank Pertimbangan Utama Reputasi Keuntungan & manfaat Fasilitas Pelayanan Lokasi Promosi Kemudahan administrasi
Responden 4.0 3.4 3.4 3.0 3.8 5.7 4.4
Sumber: Data Primer
Keterangan: 1 – 3.0 3.1 – 5.0 5.1 – 7.0
: Sangat Penting : Penting : Tidak Penting
Gambar 7 menunjukkan bahwa tingginya preferensi responden STEI Tazkia terhadap tabungan syariah. Terlihat dari jumlah responden yang memilih untuk menggunakan tabungan syariah yaitu sebanyak 50 dari 70 responden dengan persentase sebesar 71.4%. Alasan responden mahasiswa Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Tazkia yang memilih bank syariah dapat dilihat pada Gambar 8.
24
Jumlah Mahasiswa
60 50 40 30 20 10 0 Memilih Tabungan Konvensional Memilih Tabungan Syariah Sumber: Data Primer (diolah)
Gambar 7 Karakteristik pilihan bank responden Gambar berikut menunjukkan sebanyak 50% alasan terbesar responden menggunakan tabungan syariah karena menghindari riba. Sedangkan, alasan terendah yakni 16% responden menggunakan tabungan syariah karena sistem bagi hasil yang jelas dan menguntungkan. 60%
50%
50% 40%
34%
30%
16%
20% 10% 0% Menghindari Sistem bagi hasil mendukung riba yang jelas dan perkembangan menguntungkan ekonomi islam Sumber: Data Primer (diolah)
Gambar 8 Alasan responden yang memilih bank syariah Gambar 7 juga menunjukkan bahwa tidak semua responden memilih menggunakan tabungan syariah, 20 dari 70 responden tersebut lebih memilih menggunakan tabungan konvensional. Alasan terbesar responden menggunakan tabungan konvensional karena memberikan kemudahan dalam bertransaksi dengan persentase 80% sedangkan alasan terendah responden menabung di tabungan konvensional karena pelayanan yang lebih baik dengan persentase 20%. Ini menunjukkan bahwa tidak semua responden menggunakan tabungan syariah.
25
100%
80%
80% 60% 40%
20%
20% 0% Kemudahan dalam bertransaksi
Pelayanan lebih baik
Sumber: Data Primer (diolah)
Gambar 9 Alasan responden yang memilih tabungan konvensional Keseluruhan hasil olah data jawaban responden tidak sesuai dengan pengetahuan dan persepsi responden yang secara garis besar merupakan mahasiswa yang seharusnya memiliki pengetahuan yang lebih mengenai Ilmu Ekonomi Islam atau mengenai hukum riba dan bagi hasil. Mahasiswa yang memilih menggunakan tabungan syariah sebanyak 50 orang dan 20 orang lainnya menggunakan tabungan konvensional. Mahasiswa yang menggunakan tabungan konvensional tersebut sebenarnya memercayai tabungan syariah dan menilai tabungan syariah secara baik. Namun, alasan responden menabung pada tabungan konvensional karena tabungan konvensional lebih memberikan kemudahan dalam bertransaksi. Responden beralasan penggunaan tabungan konvensional lebih mudah dalam bertransaksi karena ATM tersedia di berbagai tempat dan memudahkan mahasiswa untuk bertransaksi penarikan uang tunai, selain itu orang tua responden juga masih menggunakan rekening tabungan konvensional dalam transaksi pengiriman uang untuk biaya hidup sehingga mengharuskan responden juga menggunakan tabungan konvensional. Gambar 9 terlihat responden memiliki Awareness yang tinggi terhadap tabungan syariah. Awareness adalah tingkat kesadaran terhadap tabungan syariah. Marketing perbankan syariah harus meningkatkan awareness agar masyarakat sadar akan ekonomi syariah tidak hanya secara teori namun juga secara filosofis sehingga perbankan syariah dapat mengajak masyarakat untuk terlibat langsung. Awareness pada responden berkaitan erat dengan pengetahuan yang mereka dapatkan di kampus dan pengaruh dari keluarga. Kekurangan perbankan syariah saat ini adalah minimnya promosi syariah di masyarakat, perbankan syariah hanya terfokus dalam memasarkan produk tanpa menjelaskan secara filosofi sehingga nasabah hanya membandingkan segi keuntungan dari perbankan syariah dan bank konvensional.
26 Faktor-faktor yang Memengaruhi Responden dalam Memilih Tabungan Syariah Tabel 8 menunjukkan hasil pendugaan parameter yang menyatakan bahwa model dapat mengklasifikasi responden yang tidak memilih bank syariah sebesar Tabel 8 Hasil pendugaan parameter model logit Observasi Tidak memilih bank syariah Memilih bank syariah Overall Percentage
Prediksi Tidak memilih Memilih bank bank syariah syariah 11 9 5
45
Percentage Correct 55.0 90.0 80.0
Sumber: Data Primer (diolah)
55% dan responden yang memilih bank syariah sebesar 90%. Keseluruhan model dapat mengklasifikasi responden sebesar 80%. Tabel 9 menunjukkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap preferensi mahasiswa dalam memilih bank. Faktor yang paling memengaruhi mahasiswa dalam memilih bank adalah variabel pengetahuan, variabel kepercayaan rendah dan kepercayaan sedang terhadap tabungan syariah. Tabel 9 Faktor-faktor yang memengaruhi mahasiswa dalam menentukan pilihan tabungan Variabel Parameter P-Value Odds Ratio Konstanta -1.653 0.515 0.192 JenisKelamin 0.084 0.899 1.087 Usia 0.023 0.518 1.024 Pemasukan 1.647 0.004* 5.191 Promosi 0.627 0.067** 1.872 Pengetahuan -1.303 0.044* 0.272 Kepercayaan 1.054 0.074** 2.870 Fasilitas -0.741 0.226 0.487 Sumber: Data Primer (diolah)
Keterangan : *signifikan pada taraf nyata 5% **signifikan pada taraf nyata 10%
Berdasarkan tabel dapat disimpulkan bahwa pada taraf nyata 5% ada dua variabel yang signifikan dan pada taraf nyata 10% ada dua variabel yang signifikan. Variabel yang signifikan pada taraf nyata 5% tersebut yaitu pemasukan dan pengetahuan. Variabel yang signifikan pada taraf nyata 10% tersebut yaitupromosi dan kepercayaan.
27 Variabel promosi signifikan memengaruhi mahasiswa dalam menabung di bank syariah dengan p-value sebesar 0.067 dengan nilai oods ratio 1.872. Hal ini menunjukkan bahwa bank syariah yang memiliki promosi lebih baik akan meningkatkan 1.872 kali peluang responden dalam menabung di bank syariah dibandingkan dengan bank syariah yang memiliki promosi kurang baik. Hal ini sejalan dengan penelitian Istiqomah (2015) yang menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai-nilai promosi yang dimiliki bank syariah maka keputusan menjadi nasabah bank syariah akan semakin besar. Menurut responden meskipun perbankan syariah memiliki promosi yang baik namun promosi tersebut masing dianggap kurang karena kebanyakan responden mendapatkan promosi mengenai tabungan syariah dari keluarga dan hanya sedikit promosi dari kampus, iklan, atau lainnya. Hal ini berbeda dengan perbankan konvensional yang mempromosikan produknya namun juga diiringi dengan peningkatan fasilitasnya. Selain itu, hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Kotler (2000) bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalah faktor sosial yang mana disebutkan bahwa keluarga merupakan salah satu hal yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan penggunaan suatu produk. Variabel pemasukan signifikan memengaruhi mahasiswa dalam menabung di bank syariah, karena memiliki nilai p-value sebesar 0.004 dengan nilai oods ratio 5.191. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang memiliki pemasukan besar akan meningkatkan peluang responden menabung di bank syariah sebesar 5.191 kali dibandingkan dengan responden yang memiliki pemasukan lebih rendah. Variabel pemasukan ini tidak sejalan dengan penelitian Wahana (2014) yang menunjukkan apabila pemasukan mahasiswa meningkat maka peluang menabung dan jumlah tabungan juga meningkat. Variabel pemasukan ini juga sejalan dengan penelitian Pratiwi (2010) yang menunjukkan apabila semakin besar pemasukan muslimin yang diperoleh, maka kemampuan menabung semakin besar. Variabel pemasukan ini juga sejalan dengan penelitian Pratiwi (2010) yang menunjukkan apabila semakin besar pemasukan muslimin yang diperoleh, maka kemampuan menabung semakin besar. Hal ini sesuai dengan yang dikemukan Kotler (2000) mengenai perilaku konsumen bahwa faktor pribadi salahsatunya keadaan ekonomi, akan berpengaruh dalam pemilihan dan keputusan pembelian suatu produk tertentu. Variabel pengetahuan memiliki nilai p-value sebesar 0.044, namun variabel pengetahuan sedang ini berpengaruh negatif karena nilai oods ratio<1 yaitu 0.272. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan lebih terhadap perbankan syariah justru menurunkan keinginan responden menabung di perbankan syariah sebesar 0.272 kali dibanding dengan responden yang memiliki pengetahuan kurang baik terhadap perbankan syariah.Variabel pengetahuan sedang ini tidak sejalan dengan penelitian Nurhipnudian (2015)yang menunjukkan pengetahuan responden berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa, yang artinya mahasiswa yang memiliki pengetahuan tinggi memiliki peluang lebih besar dalam menggunakan perbankan syariah. Variabel pengetahuan ini juga tidak sejalan dengan Utomo (2014) bahwa responden yang memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang produk perbankan syariah akan lebih mempertimbangkan untuk berhubungan baik dengan bank syariah. Berdasarkan analisis pengetahuan responden didapatkan hasil bahwa pengetahuan respondne berada pada kategori sangat baik. Hal ini tidak sejalan dengan yang dikemukakan
28 kotler (2000) mengenai perilaku konsumen bahwa faktor psikologis yaitu proses belajar mempengaruhi keputusan penggunaan suatu produk. Seharusnya pengetahuan yang didapat tidak hanya diucapkan dengan lisan, tetapi juga harus dilakukan atau diamalkan dengan perbuatan. Namun, menurut responden meskipun memiliki pengetahuan yang baik hal ini juga disebabkan kurangnya fasilitas yang disediakan perbankan syariah yang kurang tersebar didaerah-daerah, sehingga responden tidak memiliki pilihan lain selain menggunakan perbankan konvensional. Variabel kepercayaan signifikan memengaruhi mahasiswa dalam menabung di bank syariah, karena memiliki nilai p-value sebesar 0.074 dengan nilai oods ratio 2.870. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya kepercayaan respondenterhadap perbankan syariah akan meningkatkan 2.870 kali peluang responden menabungdi bank syariah dibandingkan dengan responden yang memiliki kepercayaan kurang baik terhadap perbankan syariah. Variabel kepercayaan ini sejalan dengan penelitian Mukti (2014) yang menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki kepercayaan tinggi memiliki peluang menggunakan tabungan syariah dibanding mahasiswa yang memiliki kepercayaan rendah dan mau menggunakan tabungan syariah karena percaya tabungan syariah menerapkan prinsip syariah pada setiap transaksinya. Hal ini juga sejalan dengan Kotler (2000) mengemukakan mengenai perilaku konsumen, bahwa faktor psikologis yaitu kepercayaan memengaruhi dalam perilaku pembeli yang didasarkan pada pengetahuan asli, opini, dan iman. Responden sesuai yang diajarkan dalam Islam dan disebutkan dalam Al-Quran bahwa mengamalkan riba itu dilarang atau haram.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa mahasiswa STEI Tazkia memiliki pengetahuan, kepercayaan dan penilaian terhadap fasilitas perbankan syariah cukup baik, dapat terlihat dari nilai mean setiap variabel yang lebih besar dari tiga dari skala lima. Variabel yang memiliki nilai mean tertinggi yaitu variabel kepercayaan. Artinya mahasiswa STEI Tazkia mempercayai bahwa produk perbankan syariah telah menerapkan prinsipprinsip syariah dalam setiap transaksinya. 2. Preferensi mahasiswa terhadap tabungan menunjukkan bahwa tabungan yang disukai mahasiswa merupakan tabungan yang memiliki pelayanan yang baik. Mahasiswa Tazkia memiliki preferensi yang cukup tinggi terhadap tabungan syariah, terlihat dari 71% responden memilih menggunakan tabungan syariah. Faktor-faktor yang memengaruhi responden dalam memilih bank adalah pemasukan mahasiswa, promosi, pengetahuan dan kepercayaan dengan Odds ratio masing-masing sebesar 5.191, 1.872, 0.272, 2.870.
29 Saran Berdasarkan simpulan tersebut, maka saran penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Hasil analisis pengetahuan mahasiswa menunjukkan bahwa pengetahuan mahasiswa berada dalam kategori sangat baik. Namun hal ini tidak sesuai dengan variabel pengetahuan yang berpengaruh negatif terhadap keinginan mahasiswa menabung di perbankan syariah. Mahasiswa yang memiliki pengetahuan lebih justru menurunkan keinginan menabung di perbankan syariah dibanding dengan mahasiswa yang memiliki pengetahuan lebih rendah. Seharusnya pengetahuan yang didapatkan mahasiswa tidak hanya diucapkan secara lisan, namun juga harus diamalkan dengan perbuatan sesuai dengan pengetahuan yang didapatkan. Hal ini meningat bahwa mahasiswa merupakan agen perubahan dalam perkembangan Ekonomi Islam dimasa yang akan datang. 2. Perbankan syariah harus menjaga dan konsisten dalam menerapkan sistem bagi hasil yang adil dan transparan agar menjaga loyalitas responden sehingga responden merasa aman dan terjaga. Selain itu, tabungan syariah harus meningkatkan fasilitas seperti tersedianya kantor cabang dan tersedianya mesin ATM diberbagai tempat. Kecepatan dan efesiensi pelayanan pun harus di perhatikan sehingga pelayanan bank syariah dapat bersaing dengan pelayanan bank konvensional, begitu pula dengan keramah tamahan perlu dijaga agar nasabah merasa nyaman bila berinteraksi dengan perbankan syariah.
DAFTAR PUSTAKA Ariani D. 2008. Persepsi Masyarakat Umum Terhadap Bank Syariah di Medan. [Tesis]. Medan (ID). Universitas Sumatera Utara. Arif MNRA. 2010. Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah. Jakarta(ID): Alfabeta. Ascarya. 2006. Akad dan Produk Bank syariah: Konsep dan Praktek di Beberapa Negara. Jakarta (ID): Bank Indonesia. Aziz A. 2010. Kapita Selekta Ekonomi Islam Kontemporer. Jakarta (ID): Alfabeta. Bley, J & Kuehn K. 2004. Conventional Versus Islamic Finance: Student Knowledge and Perception in The United Arab Emirates. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2015. Jumlah Perguruan Tinggi, Mahasiswa, dan Tenaga Edukatif (Negeri dan Swasta) di Bawah Kementerian Agama Menurut Provinsi 2013/2014. Jakarta (ID): BPS. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2015. Jumlah Perguruan Tinggi, Mahasiswa, dan Tenaga Edukatif (Negeri dan Swasta) di Bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Menurut Provinsi 2013/2014. Jakarta (ID): BPS. Dwiastuti R, Shinta A, Isaskar Riyanti. 2012. Ilmu Perilaku Konsumen. Malang (ID): UB Press.
30 Engel, Blackwell, dan Miniard. 1994. Perilaku Konsumen Edisi Keenam Jilid 1 dan 2. Jakarta (ID): Binarupa Aksara. Firdaus M dan A Farid M. 2008. Aplikasi Metode Kuantitatif Terpilih untuk Manajemen dan Bisnis. Bogor (ID): IPB Press. Hayati YS, Salama NI, Hardani W. 2010. Bank Syariah (Teori, Kebijakan dan Studi Empiris di Indonesia). Jakarta (ID) : Erlangga. Husein, U. 2005. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta (ID): PT. Gramedia Pustaka Utama Istiqomah R. 2015. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Mahasiswa Perbankan Syariah STAIN Salatiga Untuk Menjadi Nasabah Di Perbankan Syariah [Skripsi]. Salatiga(ID): Program Studi S1 Perbankan Syariah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Khasanah. 2015. Pengaruh Persepsi Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Tentang Perbankan Syariah Terhadap Minat Menabung di Bank Syariah Mandiri (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam) [Skripsi]. Yogyakarta (ID): Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Kasmir. 2010. Pemasaran Bank. Jakarta (ID): Kencana. Karim AA. 2009. Bank Islam:Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta (ID) : Rajawali Pr. Kotler, Susanto. 2000. Manajemen Pemasaran di Indonesia Analisis Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Jakarta (ID): Salemba Empat [KEMENAG RI] Kementerian Agama Republik Indonesia. 2015. Perguruan Tinggi Agama Islam 2015. Jakarta (ID): KEMENAG RI Mowen dan Minor . 2002. Perilaku Konsumen. Edisi Kelima Jilid 1 dan 2. Jakarta (ID): Erlangga. Machmud A, Rukmana. 2010. Bank Syariah: Teori Kebijakan dan Studi Empiris di Indonesia. Jakarta (ID): Erlangga Mukti LK. 2014. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Preferensi Mahasiswa IPB Terhadap Tabungan Syariah [Skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Mu’in. 2016. Studi Religiusitas Mahasiswa FE UNY yang Menabung di Bank Syariah [Skripsi]. Yogyakarta (ID): Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta. Nurhipnudin. 2015. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Bertransaksi Mahasiswa Non Muslim Pada Bank Syariah [Skripsi]. Yogyakarta(ID): Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri. Naja HRD. 2011. Akad Bank Syariah. Yogyakarta (ID): Pustaka Yustisia. Noor F, Sanrego YD. Preferensi Masyarakat Pesantren Terhadap Bank Syariah (Studi Kasus DKI Jakarta) [Jurnal]. [OJK] Otoritas Jasa Keuangan. 2015. Statistika Perbankan syariah Desember 2015. Jakarta (ID): OJK. [OJK] Otoritas Jasa Keuangan. 2013. Statistika Perbankan syariah Desember 2014. Jakarta (ID): OJK. Perwataatmadja KA, Tanjung H. 2007. Bank Syariah (Teori, Praktik, dan Peranannya). Jakarta (ID): Celestial Publishing.
31 Pratiwi AN. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keputusan Masyarakat Muslim Untuk Menggunakan Bank Syariah [Skripsi]. Surakarta(ID): Fakultas Ekonomi, Universitas Sebelas Maret. [PPHIM] Pusat Pengkajian Hukum Islam Dan Masyarakat Madani. 2009. Hukum Ekonomi Undang-Undang dan Peraturan. Jakarta (ID): Kencana Reuters. 2013. State of The Global Islamic Economy [Jurnal]. Riyono dan Stephanie. 2013. Pengaruh Pembelian Tanpa Rencana Pada Penyesalan Pasca Pembelian Dengan Variabel Demografik Sebagai Pemoderasi: Studi Pada Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta.[Tesis]. Yogyakarta (ID): Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Sagir HS. et al. 2009. Kapita Selekta Ekonomi Indonesia. Jakarta (ID): Kencana. Saputra, Irwan. (2000) . Preferensi Masyrakat Terhadap Hutan Kota. Bogor (ID): Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Schiffman and Kanuk. 2010. Consumer Behavior Tenth Edition Global Edition. New Jersey (US): Pearson Education, Inc. Setiyawan S, Fitriah E. 2013. Pengaruh Preferensi Mahasiswa Program Studi Akutansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Bandung (UNISBA) Terhadap Loyalitas di Bank Syariah Bandung [Jurnal]. Simamora. 2004. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta (ID): Gramedia. Sugiyono. 2008. Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung (ID): Alfabeta. Sugiyono. 2001. Metode Penelitian administrasi. Bandung (ID): Alfabeta Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung (ID): Alfabeta. Sumarwan. 2003. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Jakarta (ID): Ghalia Indonesia. Salehudin I, Mukhlish BM. 2012. Pemasaran Halal: Konsep, Implikasi dan Temuan di Lapangan [Jurnal] Tazkia. 2016. Profil Tazkia [Internet]. [Diunduh 1 Mei 2016]. Tersedia pada: http://www.tazkia.ac.id/content/main. Tjiptono. 1998. Strategi Pemasaran. Yogyakarta (ID): Andi Offset. Utomo TP. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Dalam Memilih Jasa Perbankan Syariah (Studi Pada Bank Syariah Mandiri, Kantor Cabang Malang) [Jurnal]. Wahana. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Mahasiswa dalam Menabung (Studi Kasus Mahasiswa S1 FEB UNDIP Tembalang) [Skripsi]. Semarang (ID): Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro.
32 Lampiran 1 Kuesioner Penelitian
ANALISIS PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP TABUNGAN SYARIAH Assalamualaikum Wr. Wb Kepada responden yang Terhormat, Saya Noorhidayah (H54120102) mahasiswi program studi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor yang sedang melakukan penelitian yang berjudul “ANALISIS PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP TABUNGAN SYARIAH” di bawah bimbingan Bapak Dr. Jaenal Effendi, S.Ag.MA. Untuk memenuhi data penelitian saya yang dibutuhkan, saya sangat mengharapkan kesediaan saudara/i meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini. Masukan dan informasi yang jujur, benar dan akurat sangat diharapkan demi tersedianya informasi ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan dan berguna bagi berbagai pihak. Informasi yang diterima dalam kuesioner ini bersifat rahasia dan hanya digunakan untuk kepentingan akademis semata. Atas kerjasama saudara/i saya ucapkan terima kasih. 1. 2. 3. 4.
Jenis kelamin : a. Perempuan b. Laki-laki Usia : ..... tahun Agama : a. Islam b. Lainnya, sebutkan ... Pemasukan per bulan : a. Rp < 1.000.000 c. Rp 2.000.001 – Rp 3.000.000 b. Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000 d. Rp > 3.000.000 5. Jenis tabungan yang dimiliki : a. Rekening tabungan syariah b. Rekening tabungan konvensional 6. Diisi oleh responden yang menjawab opsi A pada no. 5 Alasan saya lebih memilih menabung di bank syariah daripada di bank konvensional karena.
7. Diisi oleh responden yang menjawab opsi B pada no. 5 Alasan saya lebih memilih menabung di bank konvensional daripada di bank syariah karena..
33
8. Promosi mengenai rekening tabungan yang saya pilih saya peroleh dari : a. kampus b. keluarga c. iklan e. lainnya, sebutkan .... Petunjuk Pengisian Kuisioner Anda akan diberikan pernyataan-pernyataan terkait dengan Bank Syariah. Pilihlah skala yang menggambarkan diri Anda dalam menilai pernyataan tersebut. Terdapat lima opsi yaitu: Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu-ragu (R) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) No PERNYATAAN A PENGETAHUAN 1. Saya tahu dan mengerti perbedaan bank syariah dengan bank konvensional 2.
Saya tahu atau pernah mendengar tentang konsep bagi hasil pada tabungan syariah
3.
Saya mengerti tentang konsep bagi hasil pada tabungan syariah
4.
Saya setuju bahwa bunga atau riba adalah haram
5.
Saya setuju bahwa bunga atau riba bertentangan dengan ajaran agama saya, maka saya akan menjauhinya
B 1.
KEPERCAYAAN Saya percaya tabungan syariah menerapkan sistem bagi hasil yang lebih adil dan menentramkan
2.
Saya percaya tabungan syariah menggunakan prinsip-prinsip
SS SS
SS
S S
S
R R
KS KS
R
KS
STS STS
STS
34 syariah Islam dalam setiap praktek transaksinya 3.
Saya percaya tabungan syariah menggunakan prinsip-prinsip syariah Islam dalam setiap praktek transaksinya
4.
Saya percaya investasi/bisnis pada Bank Syariah hanya untuk bisnis halal dan baik
5.
Bank Syariah adalah bank yang aman dan terpercaya
6.
Saya merasa tenang lahir batin apabila menabung di bank syariah
7.
Menabung di Bank Syariah merupakan keputusan saya yang tepat
C 1.
FASILITAS Produk Bank Syariah memiliki banyak variasi
2
Biaya administrasi pada Bank Syariah ringan
3.
Bank Syariah sudah memiliki banyak kantor cabang di berbagai daerah
4.
Bank Syariah memiliki banyak mesin ATM di berbagai tempat
5.
Bank Syariah memiliki layanan Mobile Banking
6.
Pelayanan dari pegawai Bank Syariah cepat
7.
Pelayanan dari pegawai Bank Syariah ramah
8.
Saldo awal untuk membuka
SS
S
R
KS
STS
35 rekening bank syariah relatif rendah 9.
Persyaratan untuk membuka rekening di bank syariah mudah
10.
Lokasi Bank Syariah strategis dan mudah ditemukan
11.
Gedung Bank Syariah modern dan nyaman
12.
Saya menabung di Bank Syariah karena tertarik dengan promosi yang ditawarkan
D 1.
LOYALITAS Saya akan merekomendasikan orang lain untuk menabung di Bank Syariah
2.
Saya setuju jika KTM tazkia menggunakan Bank Syariah
SS
S
R
KS
STS
Susunlah unsur-unsur berikut dari yang paling Anda anggap penting hingga ke yang Anda anggap kurang penting dari suatu bank : 1. Reputasi 2. Keuntungan dan manfaat 3. Fasilitas 4. Pelayanan 5. Lokasi 6. Promosi 7. Kemudahan administrasi Contoh : 4,3,2,1,7,5,6 jika Anda menganggap pelayanan adalah unsur yang paling penting dan promosi adalah unsur yang kurang penting dari suatu bank Kritik dan saran Anda untuk bank syariah :
Atas waktu yang telah diluangkan, saya ucapkan terima kasih. Wassalamualaikum Wr.Wb
36 Lampiran 2 Hasil olahan data regresi logistik Model Summary Step -2 Log likelihood 51,162
1
Cox & Snell R Square ,372
Nagelkerke R Square ,534
Classification Table Observed
Step 1
preferensi
a
Predicted preferensi konvensional
konvensional 11
syariah 9
5
45
syariah Overall Percentage
Percentage Correct 55,0 90,0 80,0
Variables in the Equation B Step 1
a
S.E.
Wald
df
Sig.
Exp(B)
Jenis_kelamin
.084
.661
.016
1
.899
1.087
Usia
.023
.036
.417
1
.518
1.024
1.647
.577
8.147
1
.004
5.191
.627
.343
3.349
1
.067
1.872
Kepercayaan
1.054
.591
3.186
1
.074
2.870
Pengetahuan
-1.303
.647
4.057
1
.044
.272
Fasilitas
-.741
.521
2.024
1
.155
.477
Constant
-1.653
2.541
.423
1
.515
.192
Pemasukan Informasi
37
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Pasar Panas, 25 September 1994 dari ayah Muhamad Noor dan Ibu Kamariah. Penulis adalah putri pertama dari 2 bersaudara. Pendidikan dasar penulis ditempuh di SD Negeri 4 Tamiang Layang, kemudian penulis melanjutkan pendidikan di MTs Negeri Dusun Timur dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun yang sama, penulis diterima di MA Negeri Dusun Timur dan lulus pada tahun 2012. Kemudian pada tahun 2012 penulis lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Beasiswa Utusan Daerah (BUD) dan diterima di Departemen Ilmu Ekonomi, Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Selama perkuliahan penulis aktif dalam kegiatan Coast Volly FEM sebagai anggota pada tahun 2014. Selain itu penulis juga aktif dalam kepanitiaan Qurban FEM sebagai anggota pada tahun 2014.