FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT MAHASISWA MENGIKUTI PENDIDIKAN DI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL AHMAD YANI Dyan Kunthi Nugrahaeni Salah satu yang menentukan eksistensi suatu perguruan tinggi adalah adanya minat mahasiswa untuk mengikuti pendidikan di perguruan tinggi tersebut, yang didasarkan berbagai pertimbangan, diantaranya adalah karakteristik mahasiswa, karakteristik orang tua mahasiswa, pengelola atau penyelenggara pendidikan, biaya pendidikan yang relatif terjangkau, fasilitas pendidikan yang memadai, tenaga pengajar yang berkualitas, jarak tempat tinggal mahasiswa dan peluang kerja setelah lulus. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional study, yang menjadi sampel adalah mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Ahmad Yani, meliputi Program Studi S-1 Kesehatan Masyarakat, S-1 Keperawatan, D-3 Kebidanan dan D-3 Keperawatan ( D-3 Keperawatan Umum Dan Peminatan Kardiovasluker) sebanyak 374 orang, teknik pengambilan sampling menggunakan Stratified Random Sampling. Data diperoleh dengan mengunakan angket yang disebarkan ke mahasiswa dan dianalisis menggunakan analisis faktor dan dilanjutkan dengan uji faktor. Dari analisis faktor didapatkan hasil bahwa variabel yang menjadi faktor yang berhubungan dengan minat mahasiswa mengikuti pendidikan di STIKES A. Yani adalah variabel status Kerja, pekerjaan orang tua, pendidikan orang tua, penghasilan orang tua, institusi penyelenggara pendidikan, biaya pendidikan, fasilitas laboratorium, media pembelajaran, asrama, kualitas dosen dan peluang kerja. Setelah di lakukan uji faktor, didapatkan hasil bahwa semua variabel yang berhubungan dengan minat mahasiswa mengikuti pendidikan di STIKES A. Yani dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat) faktor yaitu faktor institusi dan peluang kerja, status kerja dan fasilitas pendidikan, karakteristik orang tua dan faktor penghasilan orang tua mahasiswa Hasil penelitian diatas dapat digunakan sebagai perbaikan dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar dan perbaikan strategi promosi dalam penerimaan mahasiswa baru. Kata kunci : minat, cross sectional study, analisis faktor dan uji faktor.
Jurnal Kesehatan Kartika/ LPPM
76
PENDAHULUAN Perguruan tinggi diharapkan menjadi pusat penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan tinggi, pemeliharaan, pembinaan dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian. Sekolah tinggi merupakan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan profesional dan akademik dalam lingkup satu disiplin ilmu pengetahuan, teknologi dan/kesenian tertentu. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Ahmad Yani berdiri pada tanggal 08 Oktober 2002 dengan ijin dari Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 234/D/O/2002 dan Rekomendasi dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia Nomor KS.02.1.5.2153A. terdiri dari 4 (empat) program Studi yaitu Program Studi S-1 Kesehatan Masyarakat, S-1 Keperawatan, D-3 Kebidanan dan D-3 Keperawatan ( D-3 Keperawatan Umum dan Peminatan Kardiovaskuler) dengan jumlah mahasiswa sebanyak 949 orang, dan yang masih aktif sebanyak 924 orang. Minat mahasiswa untuk mengikuti pendidikan di suatu lembaga pendidikan muncul apabila terdapat keyakinan kuat untuk melanjutkan pendidikan di suatu perguruan tinggi, pilihan tersebut dianggap penting dan akan memperoleh imbalan yang memadai. Mahasiswa termotivasi untuk mereduksi rangsangan yang menimbulkan eksitasi, baik yang disebabkan individu sendiri maupun dari luar, dalam arti minat mahasiswa akan timbul apabila dalam dirinya apanila terdapat komitmen, yaitu kecenderungan melibatkan diri ke dalam apa yang dikerjakan dengan keyakinan bahwa kegiatan tersebut penting dan berarti. Minat mahasiswa mengikuti pendidikan di suatu perguruan tinggi didasarkan berbagai pertimbangan, diantaranya adalah penyelenggara pendidikan, biaya pendidikan yang relatif terjangkau, fasilitas pendidikan yang memadai, tenaga pengajar yang berkualitas, jarak tempat tinggal dan peluang kerja setelah lulus. Salah satu yang menentukan eksistensi perguruan tinggi adalah adanya minat mahasiswa untuk mengikuti
Jurnal Kesehatan Kartika/ LPPM
pendidikan di perguruan tinggi tersebut, karena dengan adanya mahasiswa yang jumlahnya sesuai dengan persyaratan, perguruan tinggi tersebut dapat melaksanakan proses belajar mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan minat mahasiswa mengikuti pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Ahmad Yani. METODE PENELITIAN Merupakan penelitian observasional, dimana penyajiannya secara deskriptif, rancangan penelitian yang dipakai adalah studi cross sectional, yaitu mengukur dan mengobservasi variabel-variabel secara serentak pada individu dari populasi tunggal, pada satu saat atau periode tertentu dan tidak diikuti secara terus menerus. Kerangka konsep penelitian adalah sebagai berikut : Variabel yang diteliti hanya Karakteristik Mahasiswa Karakteristik Orang Tua/Wali Mahasiswa Institusi Penyelenggara Pendidikan Biaya Pendidikan Fasilitas Pendidikan Kualitas Dosen
Minat Mahasiswa mengikuti pendidikan di STIKES A.
Peluang Kerja Lulusan Sumber Informasi Jarak Tempat Tinggal
77
variabel independen yaitu karakteristik mahasiswa, karakteristik orang tua/wali mahasiswa, institusi penyelenggara pendidikan, biaya pendidikan, fasilitas pendidikan, dosen, peluang kerja lulusan, sumber informasi dan jarak tempat tinggal. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa yang aktif di STIKES A. Yani Tahun Akademik 2004/2005, meliputi mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat, S-1 Keperawatan, D-3 Kebidanan dan D-3 Keperawatan (Keperawatan umum dan kardiovaskuler) yaitu sebanyak 924 orang. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian sebanyak 374 orang. Cara pengambilan sampel menggunakan Stratified Random Sampling, yaitu pemilihan subjek secara bertingkat, dimana populasi sasaran dibagi dalam strata atau tingkatan, kemudian dilakukan pencuplikan masing-masing strata tersebut. Analisa data menggunakan : 1. Analisis univariat untuk mencari distribusi frekuensi dari masing-masing variabel 2. Analisis faktor untuk mengetahui variabel yang dianggap layak menjadi faktor yang berhubungan dengan minat mahasiswa mengikuti pendidikan di STIKES A. Yani. Prinsip utama analisis faktor adalah adanya korelasi, pengujian korelasi antar variabel diukur dengan Measure Sampling Adequacy (MSA) dengan kriteria : MSA = 1 variabel tersebut dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh variabel lain; MSA > 0,5 variabel masih dapat diprediksi dan dianalisis lebih lanjut dan; MSA < 0,5 variabel tidak dapat diprediksi dan dianalisa lebih lanjut atau dikeluarkan dari variable lainnya. 3. Uji Faktor (faktoring dan rotasi), setelah didapatkan variabel yang layak untuk dianalisis, dilakukan ekstasi sehingga terbentuk satu atau lebih faktor. Penelitian dilaksanakan di STIKES A. Yani pada bulan Maret – April 2005. HASIL DAN PEMBAHASAN Jumlah mahasiswa di STIKES A. Yani yang paling banyak adalah Progrgam Studi D-3 Kebidanan (29,7%) dan yang paling sedikit Program Studi Kesehatan Masyarakat (11,8%). Mahasiswa Berumur
Jurnal Kesehatan Kartika/ LPPM
antara 19–45 tahun (86,4%) dan sebagian besar berjenis kelamin perempuan (78,1%), kondisi ini sesuai karena jumlah mahasiswa yang paling tinggi adalah Program Studi D-3 Kebidanan, dimana semua mahasiswanya adalah perempuan, sedangkan asal sekolah pada pendidikan sebelumnya paling banyak berasal dari Jawa Barat (36,9%), tetapi ada yang berasal dari Luar Pulau Jawa (11,5%) hal ini menunjukkan bahwa STIKES A. Yani sudah cukup dikenal masyarakat luas, tidak hanya di Propinsi Jawa Barat tetapi sudah diseluruh propinsi di Indonesia, sebagian besar mahasiswa belum bekerja (83,7%). Mahasiswa berminat mengikuti pendidikan di STIKES A. Yani apabila terdapat keyakinan yang kuat mengikuti pendidikan dan hal tersebut dianggap penting bagi dirinya dan berharap memperoleh imbalan yang memadai, yaitu setelah lulus mendapat kemudahan mencari pekerjaan karena lulusan D-3 atau S-1 Kesehatan peluang kerja masih cukup banyak, bahkan bisa menciptakan pekerjaan sendiri dengan membuka praktek pelayanan kesehatan secara mandiri. Dari hasil analisis faktor, karakteristik mahasiswa yang berhubungan dengan minat mahasiswa mengikuti pendidikan di STIKES A. Yani adalah variabel status kerja mahasiswa dengan korelasi 0,796. Orang tua/wali mahasiswa berumur antara 41 – 50 tahun (59,1%), sebagian besar bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (38,5%), dengan latar belakang pendidikan lulusan SLTA (38,0%), serta penghasilan sebanding antara ≤ Rp 1.500.000,- (50,3%) dan ≥ Rp. 1.500.000,- (49,7%). Dari hasil analisis faktor, karakteristik orang tua/wali mahasiswa yang bungan dengan minat mahasiswa mengikuti pendidikan di
78
STIKES A. Yani adalah variabel pekerjaan orang tua dengan korelasi 0.533, variabel pendidikan orang tua dengan korelasi sebesar 0,518 dan variabel penghasilan oarng tua dengan korelasi 0,513 Pekerjaan akan berpengaruh pada status sosial ekonomi seseorang, sedangkan status sosial ekonomi akan berpengaruh pada pendidikan. Pada keluarga miskin, umumnya tidak mempunyai kemampuan untuk membiayai anggota keluarganya pada jenjang pendidikan tinggi, sehingga akan berpendidikan rendah, sedangkan pada keluarga yang sosial ekonominya tinggi dapat dengan mudah membiayai anggota keluarganya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu sampai ke perguruan tinggi. Mahasiswa menyatakan bahwa institusi penyelenggara pendidikan di STIKES A. Yani merupakan Institusi terpercaya (74,1%). Dari hasil analisis faktor, institusi penyelenggara pendidikan berhubungan dengan minat mahasiswa mengikuti pendidikan di STIKES A. Yani dengan korelasi 0,795. Institusi penyelenggara STIKES A. Yani adalah Yayasan Kartika Eka Paksi, dimata masyarakat yayasan ini terpercaya, kuat dan berkualitas sehingga masyarakat akan merekomendasikan anak, saudara atau kerabatnya untuk mengikuti pendidikan di STIKES A. Yani. Menurut Cries, minat seseorang akan lebih terlihat apabila yang bersangkutan mempunyai rasa senang terhadap obyek tersebut, dalam hal ini minat mahasiswa akan muncul apabila mempunyai rasa senang dan percaya terhadap institusi penyelenggara pendidikan di STIKES A. Yani. Sebagian besar mahasiswa menyatakan bahwa biaya pendidikan kurang terjangkau (40,4%), hanya 33,2% yang menyatakan terjangkau. Dari hasil analisis faktor, biaya pendidikan berhubungan dengan minat mahasiswa mengikuti pendidikan di STIKESA A. Yani dengan korelasi sebesar 0.817. Perguruan tinggi akan bersaing dengan perguruan tinggi lainnya dalam hal kemajuan ilmu dan hasil riset yang dilakukan. Mengingat biaya penelitian tidak murah, maka untuk dapat mengikuti kuliah di
Jurnal Kesehatan Kartika/ LPPM
perguruan tinggi tidak sedikit. Dengan biaya kuliah yang tinggi diharapkan menghasilkan riset dan ilmu yang sepadan. Biaya pendidikan merupakan faktor utama yang dipertimbangkan masyarakat untuk mengikuti pendidikan di suatu perguruan tinggi, dengan tingginya biaya pendidikan pada saat ini, maka masyarakat akan memilih perguruan tinggi dengan biaya yang cukup terjangkau dengan tidak mengesampingkan kualitas perguruan tinggi tersebut. Fasilitas laboratorium di STIKES A, Yani kurang memadai (58,0%) dan perlu penambahan. Dari analisis faktor fasilitas laboratorium berhubungan dengan minat mahasiswa mengikuti pendidikan dengan korelasi sebesar 0,813. Media pembelajaran di STIKES A. Yani sudah memadai (46,0%) dan berhubungan dengan minat mahasiswa mengikuti pendidikan di STIKES A. Yani dengan korelasi 0,809, sedangkan fasilitas asrama diperlukan bagi mahasiswa (54,3%), tapi hanya bisa menampung 15,2%, itupun dengan fasilitas asrama yang kurang memadai (43,86%). Dari analisi faktor asrama berhubungan dengan minat mahsiswa mengikuti pendidikan di STIKES A. Yani dengan korelasi 0,802. Tersedianya sarana dan prasarana untuk menunjang pelaksanaan proses belajar mengajar merupakan faktor yang dipertimbangkan masyarakat dalam menentukan pilihan untuk masuk ke perguruan tinggi. Mahasiswa berpendapat bahwa dosen yang mengajar di STIKES A. Yani berkualitas (69,8%). Dari analisis faktor, kualitas dosen berhubungan dengan minat mahasiswa mengikuti pendidikan di STIKES A. Yani dengan korelasi sebesar 0,799. Masyarakat akan memilih perguran tinggi yang menggunakan
79
tenaga pendidik (dosen) yang berkualitas dalam penyelenggaraan Proses belajar mengajar. Syarat dosen berkualitas adalah beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berwawasan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, memiliki kualifikasi sebagai tenaga pengajar, mempunyai moral dan integritas yang tinggi dan memiliki rasa tanggungjawab yang besar terhadap masa depan bangsa dan negara. Peluang kerja setelah lulus sebanding antara yang menyatakan susah (33,2%) dan mudah (32,6%). Dari analisis faktor, peluang kerja berhubungan dengan minat mahasiswa mengikuti pendidikan di STIKES A. Yani dengan korelasi 0,809. Masyarakat akan memilih pendidikan yang mempunyai peluang kerja mudah setelah lulus, hal ini dapat dilihat dari alasan mahasiswa dalam memilih program studi, mereka menyatakan bahwa setelah lulus dari STIKES A. Yani diharapkan cepat dan mudah mencari pekerjaan karena tenaga kesehatan masih banyak dibutuhkan. Sebagian besar mahasiswa berminat bekerja sebagai Pengawai Negeri Sipil (46,8%), hal ini sejalan dengan penelitian Soetjipto (2002) bahwa menjadi pegawai negeri dan pegawai kantoran merupakan pilihan yang dikemukakan sebagian besar responden. Mahasiswa berpendapat bahwa sosok pegawai negeri dianggap merupakan suatu profesi yang menjanjikan. Informasi mengenai keberadaan STIKES A. Yani berasal dari Saudara/kerabat sebesar 44,1%, sedangkan dari Leflet/Poster hanya sebesar 12,8%. Dari analisis faktor informasi mengenai STIKES A. Yani tidak berhubungan dengan minat mahasiswa mengikuti pendidikan di STIKES A. Yani . Mahasiswa mengikuti perkuliahan di STIKES A. Yani sebagian besar atas rekomendasi dari orang tua mereka (58,7%). Jarak tempat tinggal mahsiswa dengan kampus STIKES A. Yani > 5km (43,0%). Dari analisis faktor, jarak tempat tinggai mahasiswa tidak berhubungan dengan minat mahasiswa mengikuti pendidikan di STIKES A. Yani. Jarak tempat tingal mahasiswa tidak menjadi suatu masalah, walaupun tempat tinggalnya jauh
Jurnal Kesehatan Kartika/ LPPM
dari kampus STIKES A. Yani, mereka tetap berminat untuk mengikuti pendidikan di STIKES A. Yani. Variabel-variabel yang berhubungan dengan minat mahasiswa mengikuti pendidikan di STIKES A. Yani, kemudian dilakukan uji faktor (faktoring dan rotasi) untuk mendapatkan satu atau lebih faktor. Hasil uji faktor (faktoring dan rotasi) dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 5.26 Hasil Uji Faktor (Faktoring dan Rotasi) No 1
Faktor Institusi dan Peluang Kerja
2
Status Kerja dan Fasilitas Pendidikan
3
Karakteristik Orang Tua/Wali Mahasiswa
4
Penghasilan Orang Tua/wali Mahasiswa
Variabel a. Institusi Penyelenggara Pendidikan b. Biaya Pendidikan c. Kualitas Dosen d. Peluang Kerja a. Status Kerja b. Fasilitas Laboratorium c. Media Pembelajaran d. Asrama a. Pendidikan Orang Tua b. Pekerjaan Orang Tua a. Penghasilan Orang Tua
Dari hasil uji faktor didapatkan 4 (empat) faktor yang berhubungan dengan minat mahasiswa mengikuti pendidikan di STIKES A. Yani, yaitu faktor Institusi dan Peluang Kerja, Status Kerja dan Fasilitas Pendidikan, faktor Karakteristik Orang Tua/Wali Mahasiswa, dan faktor Penghasilan Orang Tua/wali Mahasiswa. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Karakteristik mahasiswa yang berhubungan dengan minat mahasiswa mengikuti pendidikan
80
di STIKES A. Yani adalah variabel status kerja mahasiswa dengan korelasi sebesar 0,796. 2. Karakteristik orang tua/wali mahasiswa yang berhubungan dengan minat mahasiswa mengikuti pendidikan di STIKES A. Yani adalah variabel pekerjaan orang tua dengan korelasi sebesar 0,533, variabel pendidikan orang tua dengan korelasi sebesar 0,518 dan variabel penghasilan orang tua dengan korelasi sebesar 0.513. 3. Institusi penyelenggara pendidikan berhubungan dengan minat mahasiswa mengikuti pendidikan di STIKES A. Yani dengan korelasi sebesar 0,795. 4. Biaya pendidikan berhubungan dengan minat mahasiswa mengikuti pendidikan di STIKES A. Yani dengan korelasi tertinggi, yaitu sebesar 0,817. 5. Fasilitas laboratorium berhubungan dengan minat mahasiswa mengikuti pendidikan di STIKES A. Yani dengan korelasi 0,813, media pembelajaran berhubungan dengan minat mahasiswa mengikuti pendidikan di STIKES A. Yani dengan korelasi sebesar 0.809 dan asrama berhubungan dengan minat mahasiswa mengikuti pendidikan di STIKES A. Yani dengan korelasi sebesar 0,802. 6. Kualitas Dosen berhubungan dengan minat mahasiswa mengikuti pendidikan di STIKES A. Yani, dengan korelasi 0,799. 7. Peluang kerja berhubungan dengan minat mahasiswa mengikuti pendidikan di STIKES A. Yani dengan korelasi 0,809. 8. Informasi mengenai STIKES A. Yani tidak berhubungan dengan minat mahasiswa mengikuti pendidikan di STIKES A. Yani. 9. Jarak tempat tinggal tidak berhubungan dengan minat mahasiswa mengikuti pendidikan di STIKES A. Yani 10. Faktor yang berhubungan dengan minat mahasiswa mengikuti pendidikan di STIKES A. Yani adalah faktor institusi dan peluang kerja, status kerja dan fasilitas pendidikan, faktor karakteristik
Jurnal Kesehatan Kartika/ LPPM
orang tua/wali mahasiswa dan faktor penghasilan orang tua/wali mahasiswa. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan,peneliti ingin memberikan saran untuk perbaikan dalam penyelenggaraan pendidikan : 1. Adanya penambahan sarana dan prasarana pendidikan untuk menunjang penyelenggaraan Proses Belajar Mengajar (PBM), sehingga kegiatan pembelajaran berjalan dengan lancar dan akan menumbuhkan kepercayaan mahasiswa terhadap STIKES A. Yani. 2. Melibatkan mahasiswa dalam promosi mengenai keberadaan STIKES A. Yani, karena informasi yang paling efektif adalah dari saudara/kerabat dan teman yang telah mengetahui tentang STIKES A. Yani. 3. Adanya perbaikan dalam strategi promosi pada kegiatan penerimaan mahasiswa baru (PMB). 4. Dosen pengajar di STIKES A. Yani yang berkualitas hendaknya diperbanyak, sehingga lulusan STIKES A. Yani akan kualitas dan dipercaya oleh pengguna lulusan (Stake Holder).
81
DAFTAR PUSTAKA 1.
Judith a. Graeff, et. Al. 1996, Komunikasiii untuk Kesehatan dan Perubahan Perilaku, GMUP Yogyakarta 2. Jurnal, 2005 7motivasi, Tersedia, Http://Juornal\7motivasi.html (15 Juli 2005). 3. Jurnal, 2005, Pengintegrasian, Tersedia, Http://Journal\pengintegrasian.html (15 Juli 2005). 4. Kepmendiknas RI Nomor 234/U/2000 tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi. 5. Murti Bisma, Metodologi Riset Epidemiologi, Gajah Mada University Press, Yogyakarta. 6. Nakoela Sunarta, Serba-serbi Biaya Pendidikan di Indonesia, Tersedia, Http://Waspada.co.id. (08 Agustus 2005) 7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, PP 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi. 8. Robert J. Songgok, 2005 Teori Motivasi,Tersedia Http://www. Geocities.com.usrafidi/motivasi.html (12 Juli 2005) 9. Sutjipto, 2002. Minat Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMEA) terhadap Kewirausahaan, Tersedia, Http://Journal Minat Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMEA) terhadap Kewirausahaan. html (12 Juli 2005). 10. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 11. Zamris Habib, dkk., 2003, Minat Pelajar SMU dan Mahasiswa Terhadap Pendidikan Demokrasi Melalui Siaran Televisi, Tersedia, Http://Journal\Minat (12 Juli 2005). 12. Mulyana Nandang, Faktor-faktor Yang Berhubungan dengan Minat Mahasiswa Mengikuti Pendidikan di STIKES A. Yani.
Jurnal Kesehatan Kartika/ LPPM
82