Jurnal Manajemen, Volume 01, Nomor 01, September 2012
FAKTOR-FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA MANAJEMEN UNTUK BERWIRAUSAHA (Studi Mahasiswa Manajemen FE Universitas Negeri Padang) Oleh : Rano Aditia Putra Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang email:
[email protected] ABSTRAK Krisis ekonomi yang di alami bangsa indonesia banyak menyebabkan berbagai macam masalah diantaranya yaitu pengangguran, terjadinya over suply tenaga kerja yang tidak di imbangi permintaan tenaga kerja yang memenuhi standar membuat tuntutan kualitas sumber daya manusia makin lama makin tinggi dan menuntut ke khususan yang lebih sulit untuk dipenuhi, sehingga lahirlah sebuah solusi untuk mengatasi semua itu yaitu dengan berwirausaha. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor apa saja yang menentukan minat mahasiswa manajemen untuk berwirausaha, jenis penelitian ini deskriptif, populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa manajemen laki-laki dan perempuan dan sample dalam penelitian ini adalah mahasiswa manajemen fakultas Ekonomi Unversitas Negeri Padang yang pernah belajar kewirausahaan dan mengetahui pentingnya wirausaha masyarakat, dengan pengambilan secara accidental sampling dengan jumlah 100 orang, analisis data yang digunakan adalah analisis faktor hasil penelitian ini adalah terdapat enam faktor yang menentukan minat mahasiswa manajmen untuk berwirausaha yaitu (1) faktor lingkungan (2) faktor harga diri, (3) faktor peluang, (4) faktor kepribadian, (5) faktor visi, (6) faktor pendapatan dan percaya diri, Penulis menyarankan agar lebih melakukan pendekatan kepada ingkungan yaitu dengan memberikan pemahaman pentingnya wirausaha alam upaya meningkatkan minat mahasiswa manajemen untuk berwirausaha. Kata kunci:
kewirausahaan, analisis Faktor, Faktor-faktor penentu minat berwirausaha.
ABSTRACT Economic crisis in Indonesia naturally cause all sorts of problems such as unemployed, the over-supplied labor that is not offset labor demand makes demands of quality standards of human resources and the increasingly high demands to speciality more difficult to fulfilled, so was born a solution to solve all of that problem that’s with entrepreneurship. This research aims to look at the factors that determine management student interest in entrepreneurship, descriptive type of this research, the study population is all male management students and women and the sample in this study is the management students of faculty of Economics Universitas Padang District ever learn to recognize the importance of entrepreneurship and entrepreneurial community, with a decision by accidental sampling with 100 people, data analysis is factor Analysis Results of this study are: there are six factors that determine student interest manajmen to entrepreneurship: (1) environmental factors (2) factors self-esteem, (3) factors of opportunities, (4) personality factors, (5) vision factors, (6) the factors of income and confidence, the author suggested that more ingkungan approached by providing an understanding of the importance of the natural entrepreneurial management efforts to increase student interest for entrepreneurship. Keywords: entrepreneurship, factor analysis, Determinants of interest in entrepreneurship. 1
Jurnal Manajemen, Volume 01, Nomor 01, September 2012
PENDAHULUAN Krisis Multidimensional yang melanda bangsa Indonesia sejak tahun 1996 tidak saja melumpuhkan dunia usaha, tetapi juga menggoyahkan sendi-sendi kesejahteraan masyarakat luas. Dunia kerja makin menjadi sempit, sementara masyarakat yang membutuhkan kerja terus meningkat. Adanya pengangguran dalam anggota keluarga merupakan masalah bagi anggota keluarga lain. Oleh sebab mereka terpaksa menanggung beban hidup anggota keluarga yang menganggur. Secara luas, ini juga berarti pengangguran yang disebabkan ketiadaan lapangan pekerjaan akhirnya menjadi tanggungan masyarakat juga. Pengangguran ini bukanlah hasil sebuah pilihan untuk tidak bekerja, tetapi akibat dari semakin sulitnya mendapatkan pekerjaan, terutama di kota-kota besar. Masalah-masalah di atas sebenarnya dapat diperkecil dengan cara berwirausaha dan menjadi pengusaha merupakan alternatif pilihan yang tepat untuk mengatasi pengangguran. Seperti yang dikemukakan Alma (2011:1) bahwa semakin maju suatu negara semakin banyak orang terdidik, dan semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha. Wirausaha merupakan salah satu pendukung yang menentukan maju mundurnya perekonomian, karena bidang wirausaha mempunyai kebebasan untuk berkarya dan mandiri. Jika seseorang mempunyai kemauan dan keinginan serta siap untuk berwirausaha, berarti seseorang itu mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri, dan tidak perlu mengandalkan orang lain maupun perusahaan lain untuk mendapatkan pekerjaan lagi. Dalam hubungannya dengan alasan dan pertimbangan di atas, mahasiswa sebagai salah satu golongan elit masyarakat yang diharapkan menjadi pemimpin–pemimpin bangsa masa depan, sudah sepantasnya menjadi pelopor dalam mengembangkan semangat kewirausahaan. Alma (2011:6) menyatakan dengan bekal pendidikan tinggi yang diperoleh di bangku kuliah dan idelisme yang terbentuk, lulusan Perguruan Tinggi diharapkan mampu mengembangkan diri menjadi 2
seorang wirausahawan dan bukan sebaliknya lulusan Perguruan Tinggi hanya bisa menunggu lowongan kerja bahkan menjadi pengangguran yang pada hakekatnya merupakan beban pembangunan. Universitas Negeri Padang sebagai salah satu perguruan negeri tinggi yang ada di Sumatera Barat telah cukup lama membekali para mahasiswanya untuk menjadi wirausaha melalui mata kuliah kewirausahaan, khususnya para mahasiswa yang mengambil Fakultas Ekonomi, jurusan manajemen. Sejumlah aktivitas telah dilakukan pada mata kuliah ini, yaitu tentang teoriteori kewirausahaan, praktek kewirausahaan yaitu dengan menciptakan beberapa jenis produk. Dengan melakukan aktivitas itu semua, dapat membuat para mahasiswa memiliki mental berwirausaha dan mendorong untuk menjadi wirausaha yang sesungguhnya setelah mereka diwisuda. Universitas Negeri Padang juga memberikan layanan jasa berupa bantuan modal kepada mahasiswa yang mempunyai atau merintis usaha selama menjalankan studinya di Universitas Negeri Padang. Fakultas Ekonomi merupakan salah satu fakultas yang ikut memberikan bantuan kepada mahasiswa yang mempunyai usaha selama menjalankan studinya yaitu Program Mahasiswa Wirausaha (PMW), Salah satu tujuan program tersebut adalah untuk mengembangkan minat mahasiswa untuk menjadi seorang entrepreneur yang bersifat kreatif dan mandiri. Tetapi hal ini masih belum dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para mahasiswa itu sendiri. Masih banyaknya faktor-faktor yang dipertimbangkan mahasiswa dan sehingga menyebabkan mahasiswa kurang menyukai berwirausaha, sebagian besar mahasiswa lebih menyukai jalan aman dari pada tantangan untuk berwirausaha, selain itu pemikiran menjadi pegawai lebih baik daripada berwirausaha salah satu faktor nya, masalah psikologis itu merupakan turunan dari pemikiran para orang tua yang lebih bangga keluarganya jadi pegawai dari pada berwirausaha.dan juga keantusiasan dalam mengikuti seminar-seminar atau mata kuliah
Jurnal Manajemen, Volume 01, Nomor 01, September 2012
kewirausahaan masih kurang dalam diri mahasiswa Adapun tujuan dalam penelitian ini sesuai latar belakang dan rumusan masalah adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menentukan minat mahasiswa untuk berwirausaha. dan penulis mengharapakan dengan adanya penelitian ini di harapkan universitas mampu memacu minat mahasiswa untuk berwirausaha berdasarkan faktor-faktor yang penulis jelaskan. KAJIAN TEORI Minat berwirausaha dapat dilihat dari ketersediaan untuk bekerja keras dan tekun untuk mencapai kemajuan usahanya, kesediaan menaggung macam-macam resiko berkaitan dengan tindakan berusaha yang di lakukanya, bersedia menempuh jalur dan cara baru, kesediaan untuk hidup hemat, kesedian dari belajar yang dialaminya. Menurut Fuadi (2009:93), “Minat berwirausaha adalah keinginan, ketertarikan, serta kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk berusaha secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut dengan resiko yang akan terjadi, serta berkemauan keras untuk belajar dari kegagalan.” Faktor-faktor wirausaha
yang
mempengaruhi
minat
Alma (2007:9) menyatakan terdapat 3 faktor kritis yang berperan dalam minat berwirausaha tersebut yaitu: 1.
Personal yaitu menyangkut aspek-aspek kepribadian seseorang. David Mcceland dalam Alma (2007:13) dalam bukunya The achieving society menyatakan bahwa seorang wirausaha adalah seseorang yang yang memilki keinginan berprestasi yang sangat tinggi dibandingkan orang yang tidak berwirausaha. Juga Alma (2007:13) menyatakan dalam suatu penelitian di inggris menyatakan bahwa minat dan motivasi seseorang membuka bisnis
adalah 50% ingin mempunyai kebebasan dengan berbisnis sendiri, hanya 18% menyatakan ingin memperoleh uang dan 10% menyatakan jawaban membuka bisnis untuk kesenangan, hobi, tantangan atau kepuasan pribadi dan melakukan kreatifitas. 2. Sociological yaitu menyangkut masalah hubungan dengan family dan hubungan social lainya. Alma (2007:7) menyatakan masalah hubungan family ini dapat di lihat dari orang tua, pekerjaan, dan status sossial. Faktor social yang berpengaruh terhadap minat berwirausaha ialah masalah tanggung jawab terhadap keluarga. Selain itu terhadap pekerjaan orang tua seringkali terlihat bahwa ada pengaruh dari orang tua yang bekerja sendiri, dan memiliki usaha sendiri cenderung anaknya jadi pengusaha pula. Keadaan ini seringkali memberi inspirasi pada anak kecil (Alma 2007:8). Lingkugan dalam bentuk “role model” juga berpengaruh terdapat minat berwirausaha. Role model ini biasanya melihat kepada orang tua, saudara, keluarga yang lain (kakek, paman, bibi, anak), teman-teman, pasanga, atau pengusaha sukses yang diidolakanya. Dorongan teman cukup berpengaruh terhadap semangat berwirausaha,karena kita dapat berdiskusi dengan bebas, dibandingkan orang lain, teman biasa memeberi dorongan, pengertian, bahkan bantuan, tidak perlu takut terhadap kritikan, di samping ini ada lagi faktor social lainya yang berpengaruh. 3. Environmental yaitu menyangkut hubungan dengan lingkungan. Suryana (2008:63) menyatakan faktor yang berasal dari lingkungan di antaranya adalah model peran, peluang, aktivitas, selain itu di pengaruhi juga oleh pesaing, sumber daya, dan kebijakan pemerintah. Seperti yang di contohkan oleh Alma (2007:13) bahwa ada beberapa lokasi atau daerah yang banyak wiausahanya, seperti di daerah silicon valley di amerika serikat di mana dijumapi banyak pengusaha-pengusaha besar, di daerah tersebut dijumpai kegiatan wirausaha 3
Jurnal Manajemen, Volume 01, Nomor 01, September 2012
membeli dan menjual barang, transportasi, pergudangan, perbankan, dan berbagai jasa konsultan. Suasana macam ini sangat berpengaruh kepada masyarakat untuk menumbuhkan minat berwirausaha. Selain itu Tjahjono (2008:46) juga menjelaskan bahwa bagi banyak orang Keputusan untuk berwirausaha merupakan prilaku dengan keterlibatan (high involvement) yang akan melibatkan beberapa faktor di antaranya yaitu Faktor internal seperti kepribadian, persepsi, motivasi, dan pembelajaran (sikap). Faktor eksternal seperti keluarga, teman, tetangga, dan lain sebagainya. Dan menurut David C.Mclelland dalam Suryana (2008:62) mengemukakan bahwa kewirausahaan ditentukan oleh motif berprestasi, optimisme, sikap nilai, dan status kewirausahaan atau keberhasilan. Prilaku kewirausahaan dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal, faktor internal yaitu hak kepemilikan, kemampuan/kompetensi, dan insentif, sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan. Menurut Ibnoe Soedjono dalam Suryana (2008:62), karena kemampuan afektif mencangkup sikap, nilai, aspirasi, perasaan, dan emosi yang semuanya tergantung pada kondisi lingkungan yang ada maka dimensi kemampuan afektif dan kemampuan kognitif merupakan bagian dari pendekatan kemampuan kewirausahaan. METODE PENELITIAN Adapun jenis penelitian yang dilakukan penulis termasuk dalam penelitian deskriptif. kualitatif Penelitian deskriptif merupakan tipe penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu penelitian ini dilakukan pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang dengan mengumpulkan data yang diperlukan dengan cara menyebarkan angket 4
kepada responden yang terpisah. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2012 pada bulan agustus. Populasi Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa manajemen Universitas Negeri Padang angkatan 2007 yang terdiri dari 103 mahasiswa, 2008 yang terdiri 197 mahasiswa dan 2009 yang terdiri dari 250 mahasiswa sehingga keseluruhan populasi berjumlah 550 mahasiswa yaitu mahasiswa yang sudah mengambil mata kuliah kewirausahaan. Sampel Menurut Umar (2008:49), sampel merupakan bagian kecil dari suatu populasi., bila dipandan responden yang bersangkutan cocok sebagai sumber data. Agar sample yang diambil representatif, maka pengambilan sampel akan didasarkan atas petimbangan umur, tahun masuk dan jenis kelamin. Untuk menentukan jumlah sampel maka peneliti menggunakan pandapat Slovin dalam Umar (2009:78) dengan rumus: N 550 n = = = 100,82 1+Ne2 1+550(0,09)2 jadi sampel penelitian ini adalah 100 orang. Selanjutnya teknik pengambilan sampel dilakukan berdasarkan Accidental Sampling (kebetulan). Siapa yang datang dan terjangkau oleh peneliti dapat diambil sebagai sampel sesuai dengan kriteria-kriteria yang peneliti tetapkan. Pengambilan sampel dapat dilakukan terhadap mahasiswa manajemen yang bertemu dengan peneliti pada saat penelitian dengan kriteria angkatan 2007-2009, yang pernah mendapatkan mata kuliah kewirausahaan. Jenis dan sumber data Data primer Data primer disini berupa hasil pengisian kuesioner dan wawancara oleh mahasiswa fakultas ekonomi jurusan Manajemen Universitas Negeri
Jurnal Manajemen, Volume 01, Nomor 01, September 2012
Padang Data primer antara lain merupakan hasil analisis dari faktor-faktor yang memepengaruhi minat berwirausaha jurusan Manajemen fakultas ekonomi Universitas Negeri Padang. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang telah di olah lebih lanjut dan di sajikan oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain, dan di sini merupakan hasil analisis dari sumber-sumber yang di dapat dari artikel maupun dari majalah. Teknik pengumpulan data Dalam mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu: 1. Kuesioner metode yang di gunakan untuk mendapatkan data primer.dengan cara membuat suatu daftar pertanyaan yang sistematis dengan tujuan mendapatkan data yang diinginkan yaitu jawaban responden atas daftar pertanaan mengenai minat berwirausaha dan faktor- faktor penentunya 2. Dokumentasi Yaitu barang-barang tertulis yang digunakan peneliti dalam penelitian seperti artikel, termasuk juga media internet, dan sebagainya. 3. Wawancara yaitu suatu teknik pengumpulan data primer dalam metode survei yang menggunakan pertanyaan lisan kepada subjek penelitian Instrument Penelitian Instrumen untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner yang disusun dengan menggunakan skala Likert (bertingkat) dengan lima alternatif jawaban dan masing-masing diberi skor. Teknik pengukuran yang ditetapakn adalah berdasrkan rangking atau peringkat dan atribut yang dinyatakan, dimana responden hanya memilih satu dari lima alternatif yang disediakan. Untuk setiap alternatif jawaban yang diberikan peneliti beri skor atau nilai alternatif jawaban Uji Validitas Untuk menguji tingkat validitas instrument pada penelitian ini, maka digunakan rumus korelasi pearson atau product momen corelation (Irianto, 2004:137), sebagai berikut :
r=
n xy x y n X 2 ( X ) 2 n y 2 ( y ) 2
Dimana: r = Correlation Product moment X = skor rata-rata dari X Y = skor rata-rata dari Y Uji Reliabilitas Dalam penelitian ini untuk mengetahui reliabilitas instrumen di analisis dengan rumus sebagai berikut: b 2 k Rn = 1 2 t k 1 Idris (2006:8) Dimana : Rn = reliabilitas instrument k = banyaknya butir soal 2 b = Jumlah varians butir
2 t = varians total Teknik analisis data Setelah data penelitian dikumpulkan, kemudian dilakukan analisis untuk menjawab perntanyaan penelitian
Analisis Deskriptif Merupakan proses pengolahan data yang didapat oleh responden a.Verifikasi data Yaitu memeriksa kembali kuesioner yang telah di isi oleh responden memastikan apakah semua pertanyaan sudah di jawab dengan lengkap oleh responden b.Menghitung nilai jawaban Menghitung Frekuensi dari jawaban yang diberikan responden atas setiap item pertanyaan yang di ajukan, untuk mencari persentase jawaban angket dari responden digunakan rumus: 5
Jurnal Manajemen, Volume 01, Nomor 01, September 2012
P = F X 100%
Faktor umum dapat di nyatakan sebagai kombinasi linear dari variable yang di amati dengan formula sebagai brikut
N Dimana: P = Persentase yang dicari F = Frekuensi N = Jumlah responden
Fi = Wi1X1 +Wi2X2 + Wi3X3 +…..+WikXk
Untuk mengetahui masing-masing kategori jawaban dari deskriptif variabel, maka dapat dilihat dengan menggunakan rumus sebagai berikut TCR =
TCR Rs n
Rs n
x 100%
Dimana: = Tingkat Capaian Responden = Rata-rata Skor Jawaban Responden (Rerata) = Nilai Skor Maksimum Analisis faktor
Menurut Idris (2006:96) Analisis faktor adalah suatu proses untuk meringkas sejumlah variable menjadi lebih sedikit dan menamakanya sebagai faktor model faktor dapat di tampilkan sebagai berikut: Xi = Ai1 Fi1 + Ai2 Fi2 +Ai3 Fi3 +……+AimFim +V1Vi Dimana Xi = standar variable ke i Ai1 = kofisien regresi berganda (standarisasi loading) Fi = faktor umum Vi = standarisasi koefisien regresi dari variable ke I pada faktor khusus ke I V1 = faktor khusus bagi variabl ke i M = Jumlah faktor umum
6
Dimana Fi = estimasi faktor ke i Wi = bobot atau skor koefisien faktor ke i K = jumlah variable
PEMBAHASAN Hasil Analisis Memilih variabel matriks korelasi Matriks korelasi merupakan matrik yang memuat koefisien korelasi dari semua pasangan variabel dalam penelitian ini. Matriks ini digunakan untuk mendapatkan nilai kedekatan hubungan antar variabel penelitian. Nilai kedekatan ini dapat digunakan untuk melakukan beberapa pengujian untuk melihat kesesuaian dengan nilai korelasi yang diperoleh dari analisis faktor. Untuk keperluan pembuatan matrix korelasi maka digunakan Kaiser-Meyer-Olkin and Barlett’s test dan Anti Image Correlation test. MSA adalah ukuran dari matrix korelasi dari masing-masing variabel individual untuk mengevaluasi kecukupan menerapkan faktor analisis. Dari hasil pengolahan data dengan SPSS for Windows versi 15 dapat ditampilkan tabel 1 (lampiran) yang memuat KMO and Bartlett's Measure of Sampling Adequancy (MSA). Hasil perhitungan menunjukkan besaran nilai Barlett Test of Sphericity adalah 867.724 pada signifikan 0,000 yang berarti pada penelitian ini ada korelasi yang sangat signifikan antar variabel dan hasil perhitungan KMO sebesar 0,724 sehingga kecukupan sampel termasuk kategori yang menengah.
Jurnal Manajemen, Volume 01, Nomor 01, September 2012
Dan untuk Nilai Anti image corelation dapat di lihat di tabel 2 (lampiran) Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai MSA dari semua variabel sudah memenuhi syarat validitas faktor yaitu lebih besar dari 0,5 dan bisa dilanjutkan untuk analisis lebih lanjut. Dengan diterimanya variabel layak, maka proses analisis dilanjutkan dengan ekstraksi faktor dan mencari nilai communalities dari dua puluh lima variabel dengan metode Principal Component Analysis pada program SPSS. Komunalitas (Comunalities) Komunalitas pada dasarnya adalah jumlah varian ( % ) dari suatu variabel mula-mula yang bisa dijelaskan oleh kelompok faktor yang ada, berarti bahwa nilai tersebut menunjukkan seberapa baik tiap-tiap variabel yang diwakili oleh setiap kelompok faktor yang terbentuk Semakin besar nilai kumunalitas sebuah variabel maka semakin erat hubungannya dengan kelompok faktor yang terbentuk. Dari table 3(lampiran) diketahui bahwa peranan dimensi yang terbesar adalah latar belakang pendidikan orang tua sebesar 0,767 atau sebesar 76,7% dan peranan yang terkecil adalah saran-saran dari masyarakat sebesar 0,300 atau sebesar 30%. Melakukan Ekstraksi Variabel Ekstraksi variabel digunakan untuk menentukan jumlah faktor yang akan dipakai terbentuk, untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel 4(lampiran). Dari Hasil ekstraksi yang di gunakan dengan menggunakan Principal Component Analysis pada tabel 4 dapat kita lihat terdapat enam faktor yang nanti akan terbentuk dengan angka eigen value di atas 1,yang pertama yaitu faktor satu dengan varian sebesar 20.424%, faktor dua dengan varian 33,619%, faktor tiga dengan varian 42.543%,faktor empat dengan jumlah varian 48,517%, faktor lima dengan varian 53,629% dan yang terakhir faktor 6 dengan varian 58,136%, jadi dapat di simplkan dengan ke enam
faktor ini dapat menjelaskan semua varian yang ada dalam data sebesar 58,136%. Proses Rotasi Faktor Matriks faktor yang terbentuk sebelum di lakukan krotasi, masih menunjukan hasil yang tidak jelas bedanya sehingga masih sulit untuk diinterpretasikan. masalah tersebut dapat diupayakan dengan melakukan rotasi faktor untuk memudahkan penjelasan seluruh faktor yang di upayakan dalam model. Pada penelitian ini digunakan rotasi varimax, dimana rotasi varimax dipilih karena lebih mudah di analisis secara teori maupun sejalan dengan penelitian terdahulu, setelah di lakukan rotasi dapat kita lihat bahwa variabel yang berjumlah dua puluh lima tersebut tersebar kedalam enam faktor, yang merupakan variabelvariabel yang menjelaskan faktor-faktornya dalam menentukan faktor-faktor penentu minat mahasiswa manajemen untuk berwirausaha. Dalam penelitian ini terdapat variabel yang mempunyai faktor loading kurang dari 0.5 yaitu sehingga harus di keluarkan dalam model yaitu saran-saran dari masyarakat (0.458), adanya saudara yang berwirausaha (0.411), mendapat pengakuan dari orang-orang (0.478), keinginan mempunyai pendapatan sendiri (0.450), memahami pentingnya wirausaha (0.493), dan menyukai pengalaman baru (0.366) sehingga hasil akhir .akan di jelaskan tabel 5 dimana variabelvariabel yang mempunyai faktor loading < 0.5 telah dikeluarkan. Keenam faktor yang sudah direduksi akan diberikan nama, dimana penamaan faktor tergantung pada nama-nama variabel yang menjadi satu kelompok pada interpretasi masingmasing analisis dan aspek lainya, sehingga penamaan ini bersifat subyektif serta tidak ada ketentuan pasti dalam penamaan faktor tersebut (Santoso dan Tjiptono 2001: 269) Pemberian nama tersebut akan diuraikan sebagai berikut: a. Faktor 1 diberi nama faktor lingkungan karena karena memiliki eigen value tertinggi yaitu sebesar 7
Jurnal Manajemen, Volume 01, Nomor 01, September 2012
5,106. Variabel-variabel yang terdapat pada faktor ini yaitu dorongan saudara, pola pikir orang tua, karena praktek lapangan wirausaha dan dorongan dari orang tua dimana faktor ini dapat menjelaskan keragaman varian sebesar 20.424%. Apabila dilihat faktor loading nya variabel dorongan saudara yang paling menentukan mahasiswa manajemen untuk berwirausaha dengan faktor loading 0.815,di susul variabel oleh pola pikir orang tua dengan faktor loading 0.681, karena praktek lapagan wirausaha dengan faktor loading 0.667 dan terakhir variabel dorongan keluarga dengan faktor loading 0.550. b. Faktor 2 diberi nama faktor Harga diri karena karena memiliki eigen value yaitu sebesar 3.299. Variabel-variabel yang terdapat pada faktor ini yaitu menjaga gengsi, pekerjaan orang tua, kebanggaan mampu berusaha sendiri dan latar belakang pendidikan orang tua dimana faktor ini dapat menjelaskan keragaman varian sebesar 13.194%. Apabila dilihat faktor loading nya,variabel menjaga gengsi yang paling menentukan mahasiswa manajemen untuk berwirausaha dengan faktor loading 0.729,di susul variabel oleh pekerjaan orang tua dengan faktor loading 0.693, variabel kebanggaan mampu berusaha sendiri dengan faktor loading 0.640 dan terakhir variabel latar belakang pendidikan orang tua dengan faktor loading 0.613. c. Faktor 3 diberi nama faktor peluang karena memiliki eigen value yaitu sebesar 2.231. Variabel-variabel yang terdapat pada faktor ini yaitu keyakinan meiliki kemampuan melihat peluang, memiliki akses mudah untuk modal, keyakinan memiliki kemampuan menciptakan peluang, dan kemampuan mencari peluang, dimana faktor ini dapat menjelaskan keragaman varian sebesar 8.294%. Apabila dilihat faktor loading nya variabel keyakinan meiliki kemampuan melihat peluang yang paling menentukan mahasiswa manajemen untuk berwirausaha dengan faktor loading 0.726,di susul variabel memiliki akses muda untuk modal dengan faktor loading 0.718, variabel keyakinan memiliki kemampuan menciptakan peluang 8
dengan faktor loading 0.644. dan terakhir kemampuan mencari peluang 0.564 d. Faktor 4 diberi nama faktor kepribadian karena memiliki eigen value sebesar 1.493. Variabelvariabel yang terdapat pada faktor ini yaitu keyakinan meiliki mental wirausaha, memiliki rasa percaya diri akan berhasil berwirausaha, dan keyakinan memiliki keterampilan kepemimpinan, dimana faktor ini dapat menjelaskan keragaman varian sebesar 5.974%. Apabila dilihat faktor loading nya variabel keyakinan meiliki mental wirausaha yang paling menentukan mahasiswa manajemen untuk berwirausaha dengan faktor loading 0.791, disusul variabel memiliki rasa percaya diri akan berhasil berwirausaha dengan faktor loading 0.669, dan terkahir variabel keyakinan memiliki keterampilan kepemimpinan dengan faktor loading 0.627 e. Faktor 5 diberi nama faktor visi karena memiliki eigen value yaitu sebesar 1.278. Variabel- yang terdapat pada faktor ini yaitu hanya satu yaitu kemampuan selalu memiliki perencanaan dalam segala kegiatan, dimana faktor ini dapat menjelaskan keragaman varian sebesar 5.113%. Apabila dilihat faktor loading nya variabel kemampuan selalu memiliki perencanaan dalam segala kegiatan yang paling menentukan mahasiswa manajemen untuk berwirausaha dengan faktor loading 0.788. f. Faktor 6 dan terkahir diberi nama faktor pendapatan dan percaya diri karena variabelvariabel ini menunjukan faktor pendapatan dan percaya diri yang menentukan minat mahasiswa manajemn untuk berwirausaha setelah keluarga, harga diri, peluang, kepribadian, dan visi, karena memiliki eigen value terendah yaitu sebesar 1.127. Variabel-variabel yang terdapat pada faktor ini yaitu keuntungan yang bisa sangat tinggi dan keyakinan usaha yang masih bias terus di kembangkan, dimana faktor ini dapat menjelaskan keragaman varian sebesar 4.507%. Apabila dilihat faktor loading nya variabel yaitu keuntungan yang bisa sangat tinggi yang paling menentukan mahasiswa manajemen untuk berwirausaha dengan faktor loading 0.714,di susul variabel
Jurnal Manajemen, Volume 01, Nomor 01, September 2012
memiliki akses muda untuk modal dengan faktor loading 0.718, dan terakhir variabel keyakinan usaha yang masih bias terus dikembangkan dengan faktor loading 0.675 Pembahasan Pembahasan hasil penelitian ini dilakukan berdasarkan hasil analisis deskriptif dan hasil analisis faktor yaitu sebagai berikut: 1. Faktor Lingkungan Titik (2006 : 42) yang menyatakan salah satu faktor pendorong seseorang untuk berwirausaha yaitu The parental refugee yang menjelaskan banyak individu memperoleh pendidikan dan pengalaman dari bisnis yang di bangun keluarganya, lingkungan keluarga sangat mempengaruhi minat berwirausaha seseorang, lingkungan keluarga mahasiswa yang familiar dengan wirausaha juga akan menyebabkan mahasiswa tersebut akan tertarik dengan wirausaha, hal ini sependapat dengan penelitian Muladi (2011 :119) yang menyatakan lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan pergaulan memberikan kontribusi yang tinggi terhadap minat siswa SMK di kota surakarta untuk berwirausaha setelah lulus. jadi dapat di simpulkan lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar mahasiswa baik tempat tinggal atau pergaulan yang memberikan mahasiswa kesempatan praktek wirausaha menjadi faktor penentu minat mahasiswa dalam berwirausaha. 2. Faktor Harga diri Harga diri merupakan sifat yang memotivasi mahasiswa agar selalu menjadi lebih baik menurut Utin (2011 :139) berwirausaha di gunakan untuk meningkatkan harga diri seseorang, karena dengan usaha tersebut orang akan memperoleh popularitas, menjaga gengsi dan menghindari ketergantungan terhadap orang lain. hal ini dapat di katakan bahwa mahasiswa menginginkan kebutuhan akan prestasi yang membuat orangorang tidak memandang mereka rendah, komitmen yang dalam diri setiap mahasiswa juga harus diperhitungkan dalam menentukan minat berwirausaha.
3.
Faktor peluang Peluang merupakan kesempatan-kesempatan yang didapat oleh seseorang atau juga kemampuan melihat sesuatu dalam perspektif yang berlainan dalam satu waktu, seorang yang berwirausaha tentu sangat membutuhkan peluang ini, dimana hal in sependapat dengan Titik (2006 :46) dalam jurnal penelitianya yang menyatakan pendorong para responden untuk berwirausaha yaitu jiwa kewirausahaan terutama untuk memanfaatkan peluang dan prospek wirausaha yang cerah. dengan mengetahui peluang yang bagus dan peluang-peluang yang dia miliki baik berupa modal ataupun ide yang belum ada di pasar akan memancing minat mahsiswa untuk mengambil kesempatan itu. 4. Faktor Kepribadian Seorang wirausaha membutuhkan kepribadian yang khas agar mendukung minat berwirausaha seperti kepemimpinan sehingga menjadikan faktor kepribadian menjadi penentu minat mahasiswa berwirausaha hal ini sejalan dengan penelitian yang di lakukan oleh Dyah (2007) yang menyatakan kepribadian mempengaruhi minat mahasiswa untu berwirausaha, lebih lengkapnya dijelaskan dalam Alma (2007 :13) yang menyatakan bahwa salah satu faktor yang mendorong mahasiswa berwirausaha yaitu personal atau disebut juga kepribadian. Oleh karena itu dalam kewirausahaan di perlukan kepribadian yang baik, sehingga menciptakan kepribadian yang produktif yang nantinya akan berfungsi dalam mengembangkan wirausaha. 5. Faktor visi Faktor kelima dari hasil analisis faktor yang di lakukan adalah faktor visi yaitu kemampuan merencanakan, hal ini di dukung oleh Robert (2008 :48) yang menyatakan bahwa untuk menghindari kegagalan dalam berwirausaha semua wirausahawan harus membuat suatu visi atau rencana bisnis yang matang, bagi mereka rencana bisnis yang matang adalah bahan yang sangat penting dalam keberhasilan bisnis. Hal ini lah yang menjadi alasan kenapa mahasiswa menjadikan faktor visi merupakan 9
Jurnal Manajemen, Volume 01, Nomor 01, September 2012
faktor yang menentukan minat mahasiswa manjemen untuk berwirausaha karena tanpa visi usaha akan berjalan tanpa arah yang jelas.sehingga faktor visi di pilih menjadi penentu minat mahasiswa untuk berwirausaha 6. Faktor Pendapatan dan percaya diri Pendapatan memang salah satu penentu minat untuk berwirausaha, laba yang tinggi merupakan alasan untuk seseorang berwirausaha, seperti penelitian yang di kemukakan Utin (2011 :138) pendapatan yang tak terbatas sangat menarik minat seseorang untuk menurut berwirausaha, besar kecil pendapatan yang di dapat oleh wirausaha sangat tergantung dari hasil usaha atau kerja yang di lakukan. Dan untuk rasa percaya diri hal in sependapat dengan Robert (2008 : 7) bahwa para wirausaha cenderung sangat yakin terhadap kemampuan mereka untuk sukses dan mereka cenderung optimis terhadap peluang kesuksesan. Walau menempati faktor yang paling akhir pendapatan dan rasa percaya diri tidak boleh diabaikan dalam menentukan minat mahasiswa dalam berwirausaha. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang menentukan minat mahasiswa manajemen untuk berwirausaha ada 6 faktor, yaitu faktor lingkungan, faktor harga diri, faktor peluang, faktor kepribadian, faktor visi, dan faktor pendapatan dan percaya diri. 2. Indikator-indikator yang mewakili setiap faktor yang menentukan minat mahasiswa manajemen untuk berwirausaha ada 18 variabel dari 25 indikator yang diidentifikasi. Indikator-indikator tersebut yaitu indikator dorongan saudara, pola pikir orang tua, karena praktek lapangan wirausaha dan dorongan dari orang tua mewakili faktor lingkungan. menjaga gengsi, Pekerjaan orang tua, 10
kebanggaan mampu berusaha sendiri dan latar belakang pendidikan orang tua mewakili faktor harga diri. keyakinan meiliki kemampuan melihat peluang, memiliki akses mudah untuk modal, keyakinan memiliki kemampuan menciptakan peluang, dan kemampuan mencari peluang mewakili faktor peluang, keyakinan meiliki mental wirausaha, memiliki rasa percaya diri akan berhasil berwirausaha, dan keyakinan memiliki keterampilan kepemimpinan mewakili faktor kepribadian, kemampuan selalu memiliki perencanaan dalam segala kegiatan mewakili faktor visi, keuntungan yang bisa sangat tinggi dan keyakinan usaha yang masih bisa terus dikembangkan mewakili faktor pendapatan dan percaya diri B. Saran Untuk meningkatkan minat mahasiswa Manajemen untuk berwirausaha di fakultas ekonomi Universitas Negeri Padang, maka penulis menyarankan kepada pimpinan fakultas sebagi berikut: 1. meningkatkan faktor lingkungan terutama pada hal-hal berikut a. Dorongan saudara, karena saudara merupakan lingkungan yang paling dekat dengan seseorang, sehingga dorongan saudara efektif dalam meningkatkan minat berwirausaha. b. Pola pikir orang tua, peran orang tua berpengaruh secara emosional kepada seseorang sehingga, jika dalam diri orang tua tersebut sudah tertanam semanga berwirausaha maka akan berpengaruh kepada anaknya, jadi secara otomatis anak tersebut akan berkeinginan untuk berwirausaha. c. Karena praktek lapangan wirausaha, pengalaman- pengalaman yang di dapat dari seorang mahasiswa yang berwirausaha secara kecil-kecilan akan meningkatkan semangat wirausaha dalam diri mahasiswa
Jurnal Manajemen, Volume 01, Nomor 01, September 2012
d. Dorongan Orang tua, jika orang tua mengetahui pentingnya wirausaha, maka dorongan orang tua tersebut akan membangkitkan semangat wirausaha anaknya. 2. Selain faktor lingkungan juga di pelu di perhatikan faktor-faktor lainya seperti faktor kepribadian, faktor harga diri, faktor peluang, faktor visi dan juga faktor pendapatan dan percaya diri, yang penulis jelaskan dalam penelitian ini, karena faktor-faktor tersebut juga berpengaruh dalam meningkatkan minat mahasiswa manajemen untuk berwirausaha Daftar Pustaka Kewirausahaan,
Alma,
Buchari, 2007. Bandung, Alfabeta.
Fuadi,
Iski Fadli ”Hubungan Minat Berwirausaha dengan Prestasi Praktik Kerja Industri Siswa kelas XII Teknik Otomotif SMK Negri 1 Adiwerna Kabupaten Tegal.” Jurnal PTM Volume 9,Desember 2009,hlm 92-98.
Husein, Umar.1999. Metode Aplikasi Dalam Jakarta:Gramedia. Idris.
Penelitian Pemasaran.
2006. Penelitian Analsisi SPSS. Padang : Himpro Manajemen FE UNP.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. Metodologi Penelitian Madura, 2001. Pengantar Jakarta: Salemba Empat.
2002. Bisnis. Bisnis.
Iriantoro, Agus. 2007. Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta :Kencana Prenada Media Group.
Muladi
Wibowo.2011, “Pembelajaran kewirausahaan dan minat wirausaha lulusan SMK,” jurnal ekspansi volume 6 nomor 2 edisi september 2011.
NN. 2010. Pengangguran Indonesia capai 8.59 juta.online.Penerbit Adi. Yogyakarta. Nugroho J, setiadi. 2003. Perilaku konsumen konsep dan implikasi untuk strategi dan penelitian pemasaran .Jakarta: Prenada Media. Hisrich. D.Robert , Michael P.Peters dan Dean A. Shepherd. 2008. Kewirausahaan. Terjemahan Chriswan Sungkono dan Diana Angelica , Jakarta Salemba Empat. Santoso, Singgih dan Fandy Tjiptono. 2001. Riset Pemasaran: Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. Jakarta: Penerbit Elex Media Komputindo. Suryana. 2008. Kewirausahaan. Salemba empat. Jakarta.Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada. Titik Purwinarti. 2006. ”Faktor Pendorong Minat Berwirausaha (Studi lapangan terhadap polieknik Negeri Jakarta),” jurnal penelitian ekonomi dan bisi vol 5 no 1 maret 2006:39-46. Utin Nina Hermina.dkk. ”Pengaruh mata kuliah kewirausahaan terhadap minat mahasiswa menjadi wirausaha pada program studi administrasi bisnis politeknik negeri Pontianak.” jurnal eksos juli 2011: hal 130-141. Wibisono, Darmawan. 2003. Riset Bisnis Panduan Bagi Praktisi dan Akademis, PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
11
Jurnal Manajemen, Volume 01, Nomor 01, September 2012
Yulia dan Endah Kusrini “Analisis karakteristik Mahasiswa dan Faktor-Faktor yang berpengaruh terhadap kepemilikan Usaha Mandiri Mahasiswa ITS” Jurnal penelitian dan Evaluasi. 4(III). hlm .94- 110.
12
Jurnal Manajemen, Volume 01, Nomor 01, September 2012
Lampiran
Tabel 1 Hasil test KMO dan Bartlett’s test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity
no 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Approx. Chi-Square
.724 867.724
df
300
Sig.
.000
Tabel 2 Nilai Anti Image Corelation Pernyataan
Keyakinan memiliki keterampilan kepemimpinan Keyakinan memiliki mental wirausaha Memiliki rasa percaya diri akan berhasil berwirausaha Kebanggaan mampu berusaha sendiri Menjaga gengsi Mendapat pengakuan dari orang-orang Menyukai pengalaman baru Kemampuan selalu memiliki perencanaan dalam segala kegiatan Dorongan dari orang tua Latar belakang pendidikan orang tua Pekerjaan orang tua Adanya saudara yang berwirausaha Dorongan saudara Pola pikir orang tua Melihat orang-orang yang sukses berwirausaha Saran-saran dari masyarakat Keinginan mempunyai pendapatan sendiri Keuntungan yang bisa sangat tinggi Keyakinan usaha yang masih bias terus di kembangkan Keyakinan memiliki kemampuan melihat peluang Keyakinan memiliki kemampuan menciptakan peluang Keyakinan memiliki kemampuan mencari peluang Memiliki akses yang mudah untuk modal Memahami pentingnya wirausaha Karena praktek lapangan wirausaha
MSA 0.581 0.728 0.762 0.647 0.639 0.721 0.751 0.631 0.763 0.721 0.720 0.722 0.711 0.760 0.862 0.709 0.694 0.529 0.745 0.796 0.747 0.788 0.717 0.758 0.810
13
Jurnal Manajemen, Volume 01, Nomor 01, September 2012
Communalities
Tabel 3 Nilai Komunalitas
Keyakinan memiliki keterampilan kepemimpinan Keyakinan memiliki mental wirausaha Memiliki rasa percaya diri akan berhasil berwirausaha Kebanggaan mampu berusaha sendiri Menjaga gengsi Mendapat pengakuan dari orang-orang Menyukai pengalaman baru Kemampuan selalu memiliki perencanaan dalam segala kegiatan Dorongan dari orang tua Latar belakang pendidikan orang tua Pekerjaan orang tua Adanya saudara yang berwirausaha Dorongan saudara Pola pikir orang tua Melihat orang-orang yang sukses berwirausaha Saran-saran dari masyarakat Keinginan mempunyai pendapatan sendiri Keuntungan yang bisa sangat tinggi Keyakinan usaha yang masih bias terus di kembangkan Keyakinan memiliki kemampuan melihat peluang Keyakinan memiliki kemampuan menciptakan peluang Keyakinan memiliki kemampuan mencari peluang Memiliki akses yang mudah untuk modal Memahami pentingnya wirausaha Karena praktek lapangan wirausaha Extraction Method: Principal Component Analysis.
14
Initial
Extra ction
1.000
.521
1.000
.736
1.000
.665
1.000
.596
1.000
.618
1.000
.603
1.000
.428
1.000
.732
1.000
.436
1.000
.767
1.000
.760
1.000
.411
1.000
.721
1.000
.625
1.000
.415
1.000
.300
1.000
.460
1.000
.714
1.000
.695
1.000
.630
1.000
.548
1.000
.647
1.000
.557
1.000
.358
1.000
.595
Jurnal Manajemen, Volume 01, Nomor 01, September 2012
Tabel 4 Ekstraksi Variabel Com pone nt 1
Initial Eigenvalues % of Cumulati Total Variance ve % 5.106 20.424 20.424
Extraction Sums of Squared Loadings % of Cumulati Total Variance ve % 5.106 20.424 20.424
2
3.299
13.194
33.619
3.299
13.194
33.619
3
2.231
8.924
42.543
2.231
8.924
42.543
4
1.493
5.974
48.517
1.493
5.974
48.517
5
1.278
5.113
53.629
1.278
5.113
53.629
6
1.127
4.507
58.136
1.127
4.507
58.136
Tabel 5 Identifikasi Nama faktor Variabel
Dorongan Saudara Pola pikir orang tua Karena praktek lapangan wirausaha Dorongan dari orang tua Menjaga gengsi Pekerjaan orang tua Kebanggaan mampu berusaha sendiri Latar belakang pendidikan orang tua Keyakinan memiliki kemampuan melihat peluang Memiliki akses mudah untuk modal Keyakinan memiliki kemampuan menciptakan peluang Keyakinan memiliki kemampuan mencari peluang Keyakinan memiliki mental wirausaha Memiliki rasa percaya diri akan berhasil berwirausaha Keyakinan memiliki keterampilan kepemimpinan Kemampuan selalu memiliki perencanaan dalam segala kegiatan Keuntungan yang bisa sangat tinggi Keyakinan usaha yang masih bisa terus di kembangkan
Faktor Faktor lingkungan Faktor Harga diri
Eigen Value 5.106
3.299
2.231
Faktor peluang
Faktor Kepribadian Faktor Visi Faktor pendapatan dan percaya diri
Loading Faktor 0.815 0.681 0.667 0.550 0.729 0.693 0.640 0.613 0.726 0.718 0.644 0.564 0.791
1.493
0.669 0.627
1.278
0.788 0.714
1.127
0.675
15