HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MANAJEMEN INDUSTRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SKRIPSI Diajukan Dalam Rangka Menyelesaikan Studi Strata 1 Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Bayu Afrianto 5201405004
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2010
HALAMAN PENGESAHAN Skripsi ini telah diajukan oleh : Nama : Bayu Afrianto NIM : 5201405004 Progaram Studi : Pendidikan Teknik Mesin, S1 Judul : Hubungan Prestasi Belajar Manajemen Industri Dengan Minat Berwirausaha Mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang . Telah dipertahankan dihadapan Dewan penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan memperoleh gelar sarjana pendidikan pada program studi pendidikan teknik mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang. Panitia Ujian, Ketua Sekretaris
: Drs. Wirawan Sumbodo, MT NIP. 19660105 199002 1002 : Wahyudi, SPd. M.Eng NIP. 198003 19200501 1001 Dewan Penguji,
Pembimbing 1
: Prof. Dr. Samsudi, MPd NIP.19600808 198702 1001 Pembimbing 2 :Drs. Suratno Margo Sulistyo, MPd NIP.19481112 1973041001 Penguji utama : Rusiyanto, SPd, MT NIP. 19740321 199903 1002 Penguji pendamping 1 : Prof. Dr. Samsudi, MPd NIP.19600808 198702 1001 Penguji pendamping 2 : Drs. Suratno Margo Sulistyo, MPd NIP.19481112 1973041001 Ditetapkan di Semarang Tanggal : September 2010 Mengesahkan, Dekan Fakultas Teknik
Drs. Abdurrahman, M.Pd NIP. 19600903 198503 1002 ii
(
)
(
)
(
)
(
)
(
)
(
)
(
)
ABSTRAK Bayu Afrianto. Hubungan Prestasi Manajemen Industri Terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Prof. Dr. Samsudi, MPd, Pembimbing II Drs. Suratno Margo Sulistyo. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mengetahui hubungan prestasi manajemen industri terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa program studi pendidikan teknik mesin dan 2) Mengetahui ada tidaknya korelasi antara pengaruh prestasi manajemen industri terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang angkatan 2007. Sampel sebanyak 51 mahasiswa. Variabel yang diteliti meliputi minat berwirausaha sebagai variabel bebas dan prestasi belajar sebagai variabel terikat. Data diperoleh dari dokumentasi dan angket. Data yang diperoleh dianalisis dengan teknik analisis korelasi Bivariate Pearson menggunakan program komputer Statistical Program for Social Science (SPSS) versi 12.0 for windows XP. Hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa prestasi belajar manajemen industri pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin adalah 78,37 yang tergolong baik. Sebagian besar mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang mempunyai prestasi belajar manajemen industri yang cukup tinggi. Sebesar 21,56% mahasiswa mempunyai prestasi belajar manajemen industri sangat tinggi, 76,47% mempunyai prestasi belajar manajemen industri baik,dan sisanya hanya 1,97% mempunyai prestasi belajar manajemen industri yang rendah. Hasil analisis korelasi Bivariate Pearson menunjukkan antara variabel prestasi belajar dengan minat berwirausaha menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,453 dan hasil uji t diperoleh sebesar 4,256, artinya antara prestasi belajar dengan minat berwirausaha terdapat hubungan karena t hitung (4,256) > t tabel (2,021) dan hubungan tersebut positif dilihat dari nilai koefisien yang positif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi prestasi mahasiswa maka semakin tinggi pula minat berwirausaha. Tetapi variabel prestasi belajar bukan merupakan satu-satunya faktor yang menentukan minat berwirausaha. Jadi jika hanya mengandalkan prestasi belajar saja belum cukup untuk memperoleh minat yang diharapkan.
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN 1. Kerjakanlah lebih untuk apa yang akan kita terima, karena kita akan menerima lebih atas apa yang kita kerjakan. 2. Baik buruk kebiasaan akan mengantarkan hasilnya. 3. Unlimited possibilities, wake up!
Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1.
Ayah dan Ibu yang sangat saya cintai
2.
Kakak dan adikku yang saya sayangi.
3.
Keluarga besarku di Semarang
4.
Mahasiswa PTM’05.
5.
Teman- teman Unnes 2003 – 2007.
iv
KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah atas segala rahmat, karunia dan hidayah-Nyalah sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Pada kesempatan ini pula penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesarbesarnya kepada: 1. Bapak Drs. Abdurrahman, M.Pd, Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. 2. Bapak Drs. Wirawan Sumbodo, MT, Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang . 3. Bapak Wahyudi, SPd. M.Eng, Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Mesin. 4. Bapak Prof. Dr. Samsudi, MPd, Dosen Pembimbing I. 5. Bapak Drs. Suratno Margo Sulistyo MPd, Dosen Pembimbing II. 6. Rekan-rekan mahasiswa PTM 2005 yang selalu memberikan bantuan dan memacu semangat. Penulis hanya dapat memohon kepada Allah agar semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini diberikan pahala yang sebesar-besarnya. Saran dan kritik yang membangun akan diterima agar skripsi ini menjadi lebih baik. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat. Semarang, Penulis
v
September 2010
DAFTAR ISI JUDUL ............................................................................................................ i HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii ABSTRAK ....................................................................................................... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................. iv KATA PENGANTAR ..................................................................................... v DAFTAR ISI ................................................................................................... vi DAFTAR TABEL ............................................................................................viii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ ix DAFTAR RUMUS ........................................................................................... x DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xi BAB I
PENDAHULUAN .......................................................................... 1 A. Alasan Pemilihan Judul ............................................................... 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .......................................... 4 C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5 D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6 E. Penegasan Istilah ......................................................................... 6 F. Sistematika Skripsi ..................................................................... 9
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS ...................................... 11 A. Landasan Teori............................................................................ 11 B. Kerangka Berpikir ....................................................................... 35 C. Hipotesis ..................................................................................... 35
BAB III
METODE PENELITIAN .............................................................. 36 A. Jenis Penelitian............................................................................ 36 B. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................... 36 C. Variabel Penelitian ...................................................................... 39 D. Metode Pengumpulan Data ........................................................ 39 E. Alur / Tahap Penelitian................................................................ 41 F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen............................................. 41 G. Metode Analisis Data .................................................................. 44 vi
BAB IV
HASIL PELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 49 A. Hasil Penelitian .......................................................................... 49 B. Pembahasan ................................................................................ 59
BAB V
PENUTUP ...................................................................................... 61 A. Simpulan .................................................................................... 61 B. Saran .......................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 63 LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL Tabel 1
Kriteria minat berwirausaha ............................................................... 41
Tabel 2
Kriteria nilai prestasi belajar manajemen industri............................... 47
Tabel 3
Deskriptif Data Variabel Prestasi Belajar ........................................... 48
Tabel 4
Gambaran tentang Minat Berwirausaha ............................................. 49
Tabel 5
Gambaran kemandirian minat berwirausaha ...................................... 50
Tabel 6
Gambaran tentang inovatif minat berwirausaha ................................ 51
Tabel 7
Gambaran tentang Menanggung resiko minat berwirausaha ............... 53
Tabel 8
Uji Normalitas Data........................................................................... 54
Tabel 9
Uji Linearitas Data ............................................................................ 55
Tabel 10 Analisis Uji Hipotesis ........................................................................ 55
viii
DAFTAR GAMBAR Gambar 1
Nomogram Harry King ............................................................. 36
Gambar 2
Alur Penelitian .......................................................................... 38
Gambar 3
Prestasi Belajar Manajemen Industri ........................................ 48
Gambar 4
pie chart Minat Berwirausaha ................................................... 49
Gambar 5
Kemandirian minat berwirausaha .............................................. 51
Gambar 6
Inovatif minat berwirausaha ...................................................... 52
Gambar 7
Menanggung resiko berwirausaha ............................................. 53
ix
DAFTAR RUMUS Rumus 1
Korelasi Product Moment ........................................................ 39
Rumus 2
Rumus Alpha ........................................................................... 40
Rumus 3
Uji t .......................................................................................... 44
x
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Prestasi belajar Manajemen Industri Lampiran 2. Soal angket uji coba Lampiran 3. Analisis Skor Angket Uji Coba Lampiran 4. Perhitungan Validitas Angket Lampiran 5. Hasil Analisis Uji Validitas Instrumen Lampiran 6. Perhitungan Reliabilitas Angket Lampiran 7. Soal angket penelitian Lampiran 8. Rekap Skor Lampiran 9. Tabel t
xi
BAB I PENDAHULUAN
A.
ALASAN PEMILIHAN JUDUL Bangsa Indonesia saat ini mengalami permasalahan begitu kompleks,
hampir dari semua aspek kehidupan menjadi masalah nasional. Tidak hanya bidang sosial ekonomi saja, namun politik dan agama juga sudah mulai mencuat, hal ini ditandai dengan banyaknya aksi-aksi demontrasi yang menimbulkan perselisihan antar beberapa kelompok dalam masyarakat. Suasana yang tidak kondusif ini menyebabkan krisis ekonomi berkepanjangan, meningkatnya jumlah pengangguran dan tindak kejahatan, sehingga mengakibatkan semakin rumitnya penyelesaian dari masalah nasional ini. Jumlah pengangguran dari tahun ke tahun terus meningkat, hal ini disebabkan sedikitnya lapangan pekerjaan, sedangkan jumlah lulusan sekolah menengah dan perguruan tinggi terus bertambah. Akibatnya terjadi tidak seimbang antara jumlah lapagan pekerjaan dengan orang yang akan bekerja. Masalah pengangguran sebenarnya bisa diatasi jika negara mampu menyediakan lapangan pekerjaan sebanyak mungkin. Namun hal ini sepertinya tidak mungkin bisa secepatnya terealisasi, karena banyaknya kendala baik dari segi ekonomi maupun sumber daya manusia (SDM) itu sendiri. Di era globalisasi dan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat ini, mahasiswa merupakan potensi pembangunan, baik dalam jumlah maupun mutu lulusan itu sendiri. Beberapa
1
2
faktor pendorong pertumbuhan ekonomi yang pesat adalah faktor manusianya. Sekarang ini sarjana Indonesia masih banyak yang menganggur dan mutunya belum dikatakan maksimal. Idealnya seoarang mahasiswa harus lebih dimotivasi oleh adanya keinginan berwirausaha dari pada hanya sekedar mencari lowongan pekerjaan. Dalam lowongan untuk menjadi PNS kesempatanya sangat sempit sekali, sekiranya masih banyak celah untuk membuka usaha baru. Hal - hal yang dapat dijadikan bahan acuan yaitu usaha bengkel yang belum tersedia pada pedesaan padahal sudah banyaknya masyarakat yang memiliki sepeda motor dan menurut survei sepeda motor tiap tahunnya semakin meningkat tidak terkecuali dipedesaan, sumber daya alam dipedesaan misalnya buah nanas atau umbi singkong yang masih belum termafaakan dengan sepenuhnya. Hal ini mungkin akan lebih termanfaatkan dengan adanya mesin pemotonng singkong guna untuk pembuatan keripik ataupun penyerut nanas guna dalam pembuatan selai/dodol nanas, hal ini dapat memungkinkan seseorang memiliki agen besar, serta usaha lainnya yang masih terbuka lebar dinegeri ini Sehingga dapat menyediakan pekerjaan karena mengikut sertakan bagi masyarakat, dapat juga mendirikan usaha mandiri yang tidak sesuai dengan kompetensi yang dimiliki, jadi mahasiswa tidak cepat mudah putus asa karena gagal mencari pekerjaan, tetapi selalu mencari cara dan mengasah kreativitas keahlian yang dimiliki. Menurut Purdi E. Chandra, penulis buku “Menjadi Entrepreneur Sukses”, beliau mengemukakan “Di era otonomi daerah saat ini, pendidikan kewirausahaan sangat dibutuhkan” karena dengan pendidikan tersebut sebenarnya akan banyak menciptakan pengusaha pengusaha baru. Tak hanya penting, tetapi sangat
3
mendesak seharusnya iklim menekuni dunia usaha harus diciptakan. Melihat kondisi ini, Purdi E. Chandra mengatakan bahwa “kita perlu adanya upaya menciptakan pengusaha baru”, sebab menjadi pengusaha itu bukan diajarkan tetapi dididik dalam pengertian non formal sehingga, perlu ada solusi, yaitu bagaimana kita membuat pendidikan untuk menciptakan orang jadi pengusaha. Hal itu biasa diberikan lewat model pendidikan, yang bukan saja mengandalkan pada pengetahuan, tetapi juga emosional termasuk bagaimana mencerdaskan emosi kita. Sementara universitas yang ada, hanya menciptakan calon pencari kerja, bukan pencipta kerja. Pemahaman kewirausahaan harus dimiliki oleh mahasiswa karena mahasiswa sebagai penerus bangsa diharapkan mampu menjadi tulang punggung negara. Sehingga dengan hasil pendidikan yang dikuasainya mampu menciptakan lapangan kerja, bukan menambah jumlah pengangguran setelah ia lulus dari sebuah perguruan tinggi dan diharapkan mampu bekerja dengan baik, dilihat dari segi ilmu maupun teknis lapangan. Jadi, sebisa mungkin seorang mahasiswa dituntut untuk berpikir secara kreatif terhadap peluang bisnis yang ada di masyarakat dan berani mencoba untuk memulai usaha. Jangan bersikap apatis, karena sulit mencari pekerjaan setelah melamar ke mana-mana dan hasilnya selalu nihil. Mereka lupa bahwa sebenarnya bekerja tidak hanya di perusahaan ataupun menjadi pegawai negeri, salah satunya menjadi seorang wirausaha. Kuliah merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan. Kemampuan belajar dan akses sumber ilmu pengetahuan yang luas menjadikan kampus sebagai tempat menempa diri, meningkatkan skill. Peluang untuk menguasai bidang ilmu
4
untuk mendukung usaha tertentu terbuka lebar. Selama di perkuliahan mahasiswa mempunyai waktu yang cukup untuk belajar berbagai ilmu yang diperlukan. Mahasiswa dituntut untuk mengembangkan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk membuka peluang kerja. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik UNNES program studi teknik mesin (S-1) mestinya lebih dapat termanfaatkan secara lebih optimal, Karena program studi pendidikan teknik mesin (S-1) mahasiswa diajarkan materi secara teori dan praktik serta ditambah teknik pembelajaran. Dalam teori selain diajarkan tentang permesinan juga dibekali teori pengembangan jiwa kewirauasahaan, hal ini tertanam pada matakuliah manajemen industri. Terhadap fenomena inilah, penulis merasa perlu melakukan penelitian sebagai upaya “mencari tahu” berapa besar pengaruh prestasi manajemen industri dengan minat berwirausaha . Dalam penelitian ini penulis mengambil judul : “HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MANAJEMEN INDUSTRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG”
B. PEBATASAN DAN PERUMUSAN MASALAH 1. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian lebih terarah, terfokus, dan tidak menyimpang dari sasaran pokok penelitian. a. Penelitian dilakukan pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik UNNES yang dikhususkan pada mahasiswa
5
angkatan 2007 yang mengikuti matakuliah manajemen industri pada semester 6. b. Ada banyak faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha, di dalam penelitian ini penulis memfokuskan pada faktor prestasi belajar manajemen industri sebagai faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa Program Studi PTM Fakultas Teknik UNNES angkatan 2007 untuk berwirausaha. 2. Perumusan Permasalahan Perumusan Permasalahan yang akan diungkap dalam penelitian ini yaitu : a. Seberapa besar hubungan prestasi belajar manajemen industri dengan minat berwirausaha pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang ? b. Bagaimanakah hubungan prestasi belajar manajemen industri dengan minat berwirausaha mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik UNNES ?
C.
TUJUAN PENELITIAN Tujuan dalam penelitian ini yaitu : a. untuk mengetahui seberapa besar hubungan prestasi belajar manajemen industri terhadap minat berwirausaha mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
6
b. Untuk mengetahui Bagaimanakah hubungan prestasi belajar manajemen industri dengan minat berwirausaha mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik UNNES.
D.
MANFAAT PENELITIAN Kegiatan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah wawasan matakuliah manajemen industri.
2.
Sebagai bahan kajian awal untuk mengetahui besarnya potensi dan tantangan dalam menumbuhkan wirausahawan di kalangan mahasiswa.
3.
Dapat menjadi dasar bahan kajian untuk penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam tentang permasalahan yang terkait.
E.
PENEGASAN ISTILAH Untuk menghindari terjadinya salah pengertian atau kekeliruan dalam
menafsirkan judul skripsi ini dan untuk membatasi permasalahan yang dibahas, maka penulis akan memberikan batasan-batasan operasional sebagai berikut : 1.
Prestasi Belajar Prestasi belajar menurut Tu’u (2004:75) adalah penguasaan pengetahuan
atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Dengan demikian prestasi belajar merupakan hasil yang telah dicapai oleh peserta didik di dalam PBM yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru.
7
2.
Manajemen industri Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan
bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Industri adalah perusahaan yang telah memiliki izin usaha untuk mengolah bahan mentah, bahan baku,barang setengah jadi dan/atau barang jadi, menjadi barang yang memiliki nilai lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. Jadi dari kedua istilah tersebut dapat disimpulkan bahwa Manajemen Industri adalah bidang keahlian yang memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk penciptaan dan peningkatan nilai sistem usaha melalui fungsi dan proses manajemen dengan bertumpu pada keunggulan sumber daya insani dalam menghadapi lingkungan usaha yang dinamis. 3.
Minat berwirausaha
a.
Minat Ada beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli tentang
pengertian minat yaitu : 1)
Minat adalah perasaan tertarik atau berkaitan pada suatu hal atau aktivitas
tanpa ada yang menyuruh. Pada dasarnya minat merupakan penerimaan hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu dari luar pribadi (Tarmudji, 1991:59). 2)
Menurut ketut yang dikutip dati (Jony Suprihastomo, 2007:11) minat adalah
suatu kesukaan, kegemaran atau kesenangan, kegemaran, atau kesenangan pada
8
sesuatu. Minat penting sekali dalam pengambilan keputusan suatu pilihan terhadap jabatan tertentu. Menurut pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa minat merupakan kesadaaran seseorang yang dapat menimbulkan adanya keinginan yang akan memuaskan kebutuhan. b.
Wirausaha Wirausaha adalah orang yang mengambil resiko dengan jalan membeli
barang sekarang dan menjual kemudian dengan harga yang tidak pasti (Cantillon) Wirausaha adalah orang yang memindahkan sumber-sumber ekonomi dari daerah dengan produktivitas rendah ke daerah dengan produktivitas dan hasil lebih tinggi (J.B Say). Dengan adanya pengertian minat dan pengertian wirausaha yang telah dikemukakan diatas, maka dapatlah diberikan pengertian minat berwirausaha. Minat berwirausaha ialah gejala psikis yang menunjukkan kekuatan motif yang mendorong individu untuk memusatkan perhatian dan berbuat pada sesuatu objek, dengan disertai perasaan senang. Sebagai objek minat wirausaha dapat lebih dipilih, lebih dikuasai, atau lebih menyenangkan dari pada pegawai atau karyawan.
F.
SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI
Sistematika dari skripsi ini adalah sebagai berikut: 1.
Bagian Awal Bagian ini berisi: Judul, Abstrak, Pengesahan, Motto dan Persembahan,
Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Lampiran.
9
2.
Bagian Isi BAB I : PENDAHULUAN Pendahuluan Masalah,
berisi:
Penegasan
Alasan Pemilihan Istilah,
Tujuan
Judul,
Perumusan
Penelitian,
Manfaat
Penelitian serta Sistematika Penulisan Skripsi. BAB II : LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS Bab ini berisi teori-teori yang mendukung terhadap alasan pemilihan judul dan kerangka berpikir serta hipotesis. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini berisi: Jenis Penelitian, Populasi dan Sampel Penelitian, Variabel Penelitian, Metode Pengumpulan Data, Alur / Tahap Penelitian Validitas dan Reliabilitas Instrumen, dan Analisis Data. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bagian ini menguraikan tentang hasil penelitian yang berupa hasil penelitian, dan pembahasan. BAB V : PENUTUP Penutup berisi: Simpulan dan Saran. 3.
Bagian Akhir Bagian akhir berisi: Daftar Pustaka dan Lampiran-lampiran.
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A.
LANDASAN TEORI
1.
Tinjauan manajemen industri Manajemen Industri adalah bidang keahlian yang memanfaatkan
pendekatan teknik industri untuk penciptaan dan peningkatan nilai sistem usaha melalui fungsi dan proses manajemen dengan bertumpu pada keunggulan sumber daya insani dalam menghadapi lingkungan usaha yang dinamis. Jenis bidang keilmuan yang dipelajari dalam Manajemen Industri antara lain adalah Manajemen Keuangan, Manajemen Kualitas, Manajemen Inovasi, Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Pemasaran, Manajemen Keputusan dan Ekonomi Teknik. Kata manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan,
10
11
sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. a.
Fungsi manajemen Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan
melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi empat, yaitu: 1)
Perencanaan (planning) Perencenaan adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber
yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan. 2)
Pengorganisasian (organizing) Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar
menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk
melaksanakan
tugas-tugas
yang
telah
dibagi-bagi
tersebut.
12
Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil. 3)
Pengarahan (directing) Pengarahan adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua
anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial
dan
usaha-usaha
organisasi.
Jadi
actuating
artinya
adalah
menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership). 4)
Pengevaluasian (evaluating) Pengevaluasian adalah proses pengawasan dan pengendalian performa
perusahaan untuk memastikan bahwa jalannya perusahaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Seorang manajer dituntut untuk menemukan masalah yang ada dalam operasional perusahaan, kemudian memecahkannya sebelum masalah itu menjadi semakin besar. b.
Sarana manajemen Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana
(tools). Tools merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Tools tersebut dikenal dengan 6M, yaitu men, money, materials, machines, method, dan markets.
13
1)
Man (manusia) yaitu merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi.
Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orangorang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan. 2)
Money (uang) merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan
alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi. 3)
Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia
usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidak dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.
14
4)
Machine (mesin) digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan
yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja. 5)
Metode Metode adalah suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan
manajer. Sebuah metode dapat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Sehingga peranan utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri. 6)
Market (pasar) merupakan
tempat
di
mana
organisasi
memasarkan
produknya.
Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli konsumen. c.
Prinsip manajemen Prinsip-prinsip dalam manajemen bersifat lentur dalam arti bahwa perlu
dipertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang
15
berubah. Menurut Henry Fayol, seorang pencetus teori manajemen yang berasal dari Perancis, prinsip-prinsip umum manajemen ini terdiri dari : 1) Pembagian kerja (Division of work) 2) Wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility) 3) Disiplin (Discipline) 4) Kesatuan perintah (Unity of command) 5) Kesatuan pengarahan (Unity of direction) 6) Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri 7) Penggajian pegawai 8) Pemusatan (Centralization) 9) Hirarki (tingkatan) 10) Ketertiban (Order) 11) Keadilan dan kejujuran 12) Stabilitas kondisi karyawan 13) Prakarsa (Inisiative) 14) Semangat kesatuan, semangat korps 2. a.
Tinjauan wirausaha Pengertian Wirausaha Kata entrepreneur dan entrepreneurship dalam bahasa Inggris,menurut
Holt (1992), berasal dari bahasa Prancis yakni dari entreprendre.The Concise Oxford French Dictionary (1980) mengartikan entreprendre sebagai to undertake (menjalankan,melakukan, berusaha), to set about (memulai), to begin (memulai); to attempt (mencoba, berusaha). Dalam bahasa Jerman menggunakan kata
16
unternerhmer yang diturunkan dari katakerja unternehmen yang berarti sama dengan arti
entrepreneur (Sukardi, 1991). Dalam bahasa Indonesia Kata
“wirausaha” merupakan gabungan kata wira (gagah berani,perkasa) dan usaha. Jadi, wirausaha berarti orang yang gagah berani atau perkasa dalam usaha. Orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan
dan
tindakan
yang
cepat
dalam
memastikan
kesuksesan.
Kewirausahaan yaitu semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya cara kerja teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan keuntungan yang lebih besar. b.
Fungsi kewirausahaan
1)
Fungsi Makro Wirausaha berperan sebagai penggerak, pengendali, dan pemacu
perekonomian suatu bangsa. Hasil-hasil dari penemuan ilmiah, penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan, dan kreasi-kreasi baru dalam produk barang dan jasa-jasa yang berskala global, hal ini merupakan proses dinamis wirausaha yang kreatif. Bahkan wirausahalah yang berhasil menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi. J.B Say berpendapat bahwa wirausahawan adalah orang yang menggeser sumber-sumber ekonomi dari produktivitas terendah menjadi produktivitas tertinggi, menurutnya wirausahawanlah yang menghasilkan perubahan. Perubahan itu tidak dilakukan dengan mengerjakan sesuatu yang lebih baik tetapi dengan melakukan sesuatu yang berbeda.
17
Secara kualitatif fungsi makro ini diperankan oleh usaha kecil. Berikut adalah peranannya dalam perekonomian nasional: a)
Usaha kecil memperkokoh perekonomian nasional melalui fungsi pemasok, fungsi produksi, fungsi penyalur, dan pemasar bagi hasil produk-produk industri besar.
b)
Usaha kecil dapat meningkatkan efisiensi ekonomi khususnya dalam menyerap sumber daya yang ada.
c)
Usaha kecil yang dipandang sebagai sarana pendistribusian pendapatan nasional, alat pemerataan dalam berusaha dan pemerataan dalam pendapatan.
2)
Fungsi Mikro Peran
wirausaha
adalah
penanggung
resiko
dan
ketidakpastian,
mengkombinasikan sumber-sumber kedalam cara yang baru dan berbeda untuk menciptakan nilai tambah dan usaha-usaha baru. Menurut Marzuki Usman (1997), secara umum wirausaha adalah menciptakan nilai barang dan jasa dipasar melalui proses pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru yang berbeda untuk dapat bersaing. Nilai tambah tersebut diciptakan melalui: a)
Pengembangan teknologi baru
b)
Penemuan pengetahuan baru
c)
Perbaikan produk dan jasa yang ada
18
d)
Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menyediakan barang dan jasa dengan jumlah yang lebih banyak dengan menggunakan sumber daya yang lebih sedikit Selain entrepreneur, istilah lain yang juga dikenal adalah konsep
intrapreneur dan benchmarking. a)
Intrapreneur, ialah wirausaha yang menggunakan temuan orang lain pada unit usahanya. Fungsinya adalah imitating technology dan duplicating product.
b)
Benchmarking adalah meniru dan mengembangkan produk baru melalui pengembangan teknologi. Wirausaha adalah perintis dan pengembang perusahaan yang berani
mengambil resiko dalam menghadapi ketidakpastian dengan cara mengelola sumber daya manusia, material, dan keuangan untuk mencapai tingkat keberhasilan tertentu yang diinginkan. Salah satu kunci keberhasilan adalah memiliki tujuan dan visi untuk mencapainya (Steinhoff dan Burges, 1993). c.
Sasaran kewirausahaan Sasaran kewirausahaan antara lain : 1) Instansi
pemerintah,
BUMN,
organisasi
profesi
dan
masyarakat 2) Pelaku ekonomi: pengusaha kecil, koperasi 3) Generasi muda: anak-anak putus sekolah, calon wirausahawan.
kelompok
19
d.
Manfaat Kewirausahan Manfaat Kewirausahan antara lain : 1) Menambah daya tampung tenaga kerja 2) Sebagai generator pembangunan lingkungan, pribadi, distribusi, pemeliharaan lingkungan dan kesejahteraan 3) Memberi contoh bagaimana bekerja keras, tekun dan memeiliki pribadi unggul yang patut diteladani 4) Mendidik karyawan jadi orang mandiri, disiplin tekun, jujur dalam menghadapi pekerjaan 5) Mendidik masyarakat hidup efisien dan sederhana.
e.
Menumbuh kembangkan minat berwirausaha Mungkin kita pernah mendengar bahwa keluarga yang kaya akan
memunculkan anak-anak yang kaya karena mereka terbiasa kaya. Begitu pula ada yang menganggap bahwa seseorang menjadi pengusaha karena memang bapakibunya, kakek-neneknya, dan sebagian besar keluarganya adalah keturunan pengusaha. Anggapan seperti ini menurut penulis merupakan pemikiran yang keliru. Tidak bisa dipungkiri memang, ada banyak pengusaha yang lahir dari keluarga atau keturunan pengusaha. Tetapi bukan berarti diturunkan secara genetis. Mungkin hal ini terjadi karena aspek lingkungan pengusaha yang cukup kuat mempengaruhi jiwa orang tersebut untuk menjadi pengusaha. Keuntungan : 1) Terbuka lebar kesempatan untuk menjadi bos dalam perusahaan
20
2) Terbuka peluang untuk memperoleh manfaat dan keuntungan secara maksimal 3) Terbuka peluang untuk memperlihatkan potensi wirausaha secara penuh 4) Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dalam usaha 5) Terbuka peluang untuk mencapai tujuan usaha yang dikehendaki Kelemahan 1) Tanggung jawab sangat besar dan berat di dalam menghadapi permasalahan bisnis 2) Bekerja keras dan waktunya sangat panjang 3) Memperoleh pendapatan yang tidak pasti dan memiliki resiko yang sangat besar. Menjadi wirausaha (entrepreneur) tentu saja merupakan hak azasi semua kita. Jangan karena mentang-mentang kita tidak punya turunan pengusaha sehingga menutup peluang untuk menjadi wirausaha. wirausaha adalah menumbuhkan jiwa kewirausahaan di diri kita. Banyak cara yang dapat dilakukan misalnya: 1)
Melalui pendidikan formal. Kini berbagai lembaga pendidikan baik menengah maupun tinggi
menyajikan berbagai program atau paling tidak mata kuliah kewirausahaan 2)
Melalui seminar-seminar kewirausahaan. Berbagai seminar kewirausahaan seringkali diselenggarakan dengan
mengundang pakar dan praktisi kewirausahaan sehingga melalui media ini kita akan membangunjiwa kewirausahaan didiri kita.
21
3)
Melalui pelatihan. Berbagai simulasi usaha biasanya diberikan melalui pelatihan baik yang
dilakukan dalam ruangan (indoor) maupun di luar ruangan outdoor). Melalui pelatihan ini, keberanian dan ketanggapan kita terhadap dinamika perubahan linghkungan akan diuji dan selalu diperbaiki dan dikembangkan. 4)
Otodidak. Melalui berbagai media kita bisa menumbuhkan semangat berwirausaha
Misalnya melalui biografi pengusaha sukses (sucess story), media televisi, radio majalah
koran
dan
berbagai
media
yang
dapat
kita
akses
untuk
menumbuhkembangkan jiwa wirausaha yang ada di diri kita. f.
Menumbuhkan Kompetensi Kewirausahaan Wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki
kompetensi yaitu : seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas individu yang meliputi sikap, motivasi, nilai serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan.Keterampilan yang harus dimiliki : 1)
Managerial skill : Managerial skill atau keterampilan manajerial
merupakan bekal yang harus dimiliki wirausaha. Seorang wirausahawan harus mampu menjalankan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan agar usaha yang dijalankannya dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Kemampuan menganalisis dan mengembangkan pasar, kemampuan mengelola sumber daya manusia, material, uang, fasilitas dan seluruh sumber daya perusahaan merupakan syarat mutlak untuk menjadi wirausaha sukses.
22
Secara garis besar ada dua cara untuk menumbuhka kemampuan manajerial, yaitu melalui jalur formal dan informal. Jalur formal misalnya melalui jenjang lembaga pendidikan sekolah menenga kejuruan bisnis dan manajemen atau melalui pendidikan tinggi misalnya departemen administrasi niaga atau departemen manajemen yang tersebar berbagai perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Jalur informal, misalnya melalui seminar, pelatihan dan otodidak serta melalui pengalaman. 2)
Conceptual skill : Kemampuan untuk merumuskan tujuan, kebijakan dan
strategi usaha merupakan landasan utama menuju wirausaha sukses. Tidak mudah memang mendapatkan kemampuan ini. Kita harus akstra keras belajar dari berbagai sumber dan terus belajar dari pengalaman sendiri dan pengalaman orang lain dalam berwirausaha. 3)
Human skill : (keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi dan
berelasi) Supel, mudah bergaul, simpati dan empati kepada orang lain adalah modal keterampilan yang sangat mendukung kita menuju keberhasilan usaha. Dengan keterampilan seperti ini, kita akan memiliki banyak peluang dalam merintis dan mengembangkan usaha. Upaya
yang
dapat dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan ini misalnya denganmelatih diri diberbagai organisasi, bergabung dengan klub-klub hobi dan melatih kepribadian kita agar bertingkah laku mentenangkan bagi orang lain. 4)
Decision making skill : (keterampilan merumuskan masalah dan
mengambil keputusan) Sebagai seorang wirausaha, kita seringkali dihadapkan pada kondisi ketidakpastian. Berbagai permasalahan biasanya bermunculan pada
23
situasi seperti ini. Wirausaha dituntut untuk mampu menganalisis situasi dan merumuskan berbagai masalah untuk dicarikan berbagai alternatif pemecahannya. Tidak mudah memang memilih alternatif terbaik dari berbagai alternatif yang ada. Agar tidak salah menentukan alternatif, sebelum mengambil keputusan, wirausaha harus mampu mengelola informasi sebagai bahan dasar pengambilan keputusan. Keterampilan memutuskan dapat kita pelajari dan kita bangun melalui berbagai cara. Selain pendiudikan formal, pendidikan informal melalui pelatihan, simulasi dan berbagi pengalaman dapat kita peroleh. 5)
Time managerial skill : (keterampilan mengatur dan menggunakan waktu)
Para pakar psikologi mengatakan bahwa salah satu penyebab atau sumber stress adalah ketidakmampuan seseorang dalam mengatur waktu dan pekerjaan. Ketidakmampuan mengelola waktu membuat pekerjaan menjadi menumpuk atau tak kunjung selesai sehingga membuat jiwanya gundah dan tidak tenang. Seorang wirausaha harus terus belajar mengelola waktu. Keterampilan mengelola waktu dapat memperlancar pelaksanaan pekerjaan dan rencana-rencana yang telah digariskan.
g.
Karakteristik Pribadi Wirausaha Sifat kepribadian wirausaha dipelajari guna mengetahui karakteristik
perorangan yang membedakan seorang wirausaha dan bukan wirausaha. David McCleland mengindikasikan ada korelasi positif antara tingkah laku orang yang memiliki motif prestasi tinggi dengan tingkah laku wirausaha Karakteristik orang-orang yang mempunyai motif prestasi tinggi adalah:
24
1)
Memilih resiko “moderate” Dalam
tindakannya
dia
memilih
melakukan
sesuatu
yang
ada
tantangannya, namun dengan cukup kemungkinan untuk berhasil. 2)
Mengambil tanggung jawab pribadi atas perbuatan-perbuatan. Artinya kecil sekali kecenderungan untuk mencari “kambing hitam” atas
kegagalan atau kesalahan yang dilakukannya. 3)
Mencari umpan balik (feed back) tentang perbuatan-perbuatannya.
4)
Berusaha melakukan sesuatu dengan cara-cara baru. Upaya untuk mengungkapkan karakteristik utama wirausaha juga
dilakukan oleh para ahli dengan menggunakan teori letak kendali (locus of control). Teori letak kendali menggambarkan bagaimana meletakkan sebab dari suatu kejadian dalam hidupnya. Apakah sebab kejadian tersebut oleh faktor dalam dirinya dan dalam lingkup kendalinya atau faktor diluar kendalinya. Dua kategori letak kendali menurut Rotter yaitu: 1)
Internal Orang yang beranggapan bahwa dirinya mempunyai kendali atas apa yang
akan dicapainya. Karakteristik ini sejalan dengan karakteristik wirausaha seperti lebih cepat mau menerima pembaharuan (inovasi). 2)
Eksternal Orang yang beranggapan keberhasilan tidak semata tergantung pada usaha
seseorang, melainkan juga oleh keberuntungan, nasib, atau ketergantungan pada pihak lain, karena adanya kekuatan besar disekeliling seseorang.
25
Seseorang yang baik tercerminkan pada perilaku yang baik begitu pula dengan seorang wirausaha dapat terlihat pada sifat-sifatnya.Dan berikut merupakan sifat-sifat yang umumya dimiliki oleh wirausaha yang sukses: 1)
Percaya Diri Orang yang tinggi percaya dirinya adalah orang yang sudah matang
jasmani dan rokhaninya. Karakteristik kematangan seseorang adalah ia tida tergantung pada orang lain, memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, obyektif, dan kritis, emosionalnya stabil, tidak gampang tersinggung dan naik pitam. 2)
Berorientasi pada tugas dan hasil Berbagai motivasi akan muncul dalam bisnis jika kita berusaha
menyingkirkan prestise. Kita akan mampu bekerja keras, enerjik, tanpa malu dilihat teman, asal yang kita kerjakan adalah halal. 3)
Pengambilan Resiko Wirausaha penuh resiko dan tantangan, seperti persaingan, harga turun
naik, barang tidak laku dan sebagainya. Namun semua tantangan ini harus dihadapi dengan penuh perhitungan. 4)
Kepemimpinan Pemimpin yang baik harus mau menerima kritik dari bawahan, ia harus
bersifat responsive. 5)
Keorisinilan Yang dimaksud orisinal di sini ialah tidak hanya mengekor pada orang
lain, tetapi memiliki pendapat sendiri, ada ide yang orisinil, ada kemampuan untuk melaksanakan sesuatu. Orisinil tidak berarti baru sama sekali, tetapi produk
26
tersebut mencerminkan hasil kombinasi baru atau reintegrasi dari komponenkomponen yang sudah ada, sehingga melahirkan sesuatu yang baru. 6)
Berorientasi ke masa depan Untuk menghadapi pandangan jauh ke depan, seorang wirausaha akan
menyusun perencanaan dan strategi yang matang, agar jelas langkah-langkah yang akan dilaksanakan. 7)
Kreativitas kreativitas diartikan sebagai kemampuan untuk menciptakan suatu produk
baru. Produk baru artinya tidak perlu seluruhnya baru, tapi dapat merupakan bagian-bagian produk saja. Contoh: Seorang wirausaha membuat berbagai kreasi dalam kegiatan usahanya, seperti susunan barang, pengaturan rak pajangan, menyebarkan brosur promosi dsb. Jadi kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasikombinasi baru atau melihat hubungan-hubungan baru antara data, variable; yang sudah ada sebelumnya. Menurut Bygrave seseorang wirausahawan harus memiliki berbagai konsep. Konsep yang terkenal dengan istilah 10 D antara lain yaitu: 1)
Dream Seorang wirausaha mempunyai visi bagaimana keinginannya terhadap
masa depan pribadi dan bisnisnya dan yang paling penting adalah dia mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impian tersebut.
27
2)
Decisiveness Seorang wirausaha adalah orang yang tidak bekerja lambat. Kecepatan dan
ketepatan dia mengambil keputusan adalah merupakan factor kunci dalam kesuksesan bisnisnya. 3)
Doers Seorang wirausaha tidak mau menunda–nunda kesempatan yang dapat di
manfaatkan 4)
Determination Seorang wirausaha dalam melaksanakan kegiatannya memiliki rasa
tanggung jawab yang tinggi dan tidak mau menyerah, walaupun dia dihadapkan pada halangan atau rintangan yang tidak mungkin diatasi 5)
Dedication Dedikasi seorang wirausahawan sangat tinggi, semua perhatian dan
kegiatannya dipusatkan semata–mata untuk kegiatan bisnisnya. 6)
Devotion Devotion berarti kegemaran atau kegila–gilaan. Hal inilah yang mendorong dia
mencapai keberhasilan yang sangat efektif untuk menjual produk yang ditawarkannya, karena seorang wirausahawan akan mencintai pekerjaan bisnisnya. 7)
Details Seorang wirausahawan akan selalu memperhatikan factor-factor kritis. Dia
tidak akan mengabaikan factor-factor kecil kegiatan usahanya.
tertentu yang dapat menghambat
28
8)
Destiny Seorang wirausaha bertanggung jawab terhadap nasi dan tujuan yang
hendak dicapainya. 9)
Dollars Wirausahawan tidak sangat mengutamakan kekayaan, motivasinya bukan
memperoleh uang, akan tetapi uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya. 10)
Distribute Seorang wirausahawan bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya
terhadap orang–orang kepercayannya, yaitu orang–orang yang kritis dan mau diajak untuk mencapai sukses dalam bidang bisnis
Untuk mewujudkan karakteristik (ciri, watak dan sifat) seorang wirausahawan dibutuhkan : 1)
Kerja Keras Artinya kegiatan yang dikerjakan secara sungguh-sungguh tanpa mengenal
lelah
atau
berhenti
sebelum
target
kerja
tercapai
dan
selalu
mengutamakan/memperhatikan kepuasan hasil pada setiap kegiatan yang dilakukan. Contoh : Seorang penjahit harus memenuhi janji kepada pelanggan, sesuai waktu yang ditetapkan walaupun harus dikerjakan siang dan malam.
29
2)
Disiplin Artinya sikap yang selalu tepat waktu dan tepat janji. Sehingga orang lain
mempercayainya,
modal
utama
dalam
berwirausaha
adalah
“perolehan
kepercayaan dari orang lain”. Contoh : Seorang pengusaha warung harus selalu tepat dan disiplin dalam membuka dan menutup warungnya, karena pembeli sudah memperkirakan sesuai dengan kebijaksanaan buka/tutupnya warung. Seandainya pengusaha tidak disiplin dalam membuka dan menutup warung, pembeli salah menduga dan enggan untuk datang membeli. 3)
Mandiri Artinya sikap untuk tidak menggantungkan keputusan akan apa yang harus
dilakukan kepada orang lain, sesuatu dikerjakan karena kemauan sendiri serta tidak merasa besar. Karena orang lain, tetapi besar karena usaha kerasnya resiko yang dihadapi serta hambatan dan masalah yang harus diselesaikan adalah milik kita sendiri dan kita yang memutuskan cara menghadapi dan menuntaskannya, tentunya selalu berdo’a dan ingat kepada Tuhan Yang Maha Esa. Contoh : Norman Edwin pendaki gunung yang mempunyai reputasi nasional, sampai dengan akhir pendakiannya (meninggal dunia) ketika berusaha menyelamatkan
temannya, masih mengenakan perlengkapan pendakian yang
dipersiapkan sendiri sesuai standar profesional seorang pendaki.
30
4)
Realistis Yaitu cara berfikir yang penuh dengan perhitungan dan sesuai dengan
kemampuan sehingga gagasan yang akan diajukan bukan hanya menjadi anganangan atau mimpi belaka. Oleh karena itu apabila anda memiliki gagasan atau ide sekecil atau sebesar apapun harus dipikirkan kemungkinan realitasnya atau keterlaksanaannya. Contoh : Sekelompok siswa SMK jurusan Otomotif memberanikan diri membuat mobil dengan cara merakit onderdil dan mesin bekas, serta membangun bodi sesuai keinginan dan kemampuannya. 5)
Prestatif Yaitu melakukan sesuatu dengan pikiran bahwa yang akan diwujudkan
memiliki nilai-nilai keunggulan sehingga memperoleh penghargaan dari orang lain, tidak asal jadi bahkan merampas/meniru hasil karya orang lain. Contoh : Teguh
Karya
dalam
menggarap filmnya, secara serius dan
mengutamakan keunggulan, sehingga memenangkan banyak piala citra mampu menghasilkan sutradara unggul, maupun bintang film unggul yang dibimbingnya seperti : Christine Hakim, Slamet Raharjo, Eros Jarot. 6)
Komitmen Tinggi Yaitu
sikap yang Teguh memegang prinsip-prinsip kebenaran yang
berlaku, tidak sekalipun mengingkarinya walaupun dengan dirinya sendiri, serta berusaha menyesuaikan perkataan dan perbuatannya.
31
Contoh : Kebanyakan
pelukis
selalu
mencantumkan
nama
dan
tanggal
pembuatannya, serta tidak mau menjual lukisannya sebelum dia merasa layak. Bahkan banyak lukisan yang dibuangnya sendiri, karena ia merasa karyanya tidak memenuhi kreteria. h.
Peran wirausaha bagi lingkungannya Seorang wirausaha adalah inovator, hanya seseorang yang sedang
melakukan inovasi yang dapat disebut sebagai wirausaha. Mereka yang tidak lagi melakukan inovasi, walaupun pernah, tidak dapat lagi dianggap sebagai wirausaha. Wirausaha bukanlah jabatan, melainkan suatu peran. Berdasarkan pengertian tentang wirausaha yang telah dibahas sebelumnya dapat disimpulkan bahwa peran wirausaha yang utama bagi lingkungannya adalah sebagai berikut : 1) Inovator : menghadirkan hal yang baru di masyarakat. 2) Mengambil dan memperhitungkan resiko 3) Mencari peluang dan memanfaatkannya 4) Menciptakan organisasi baru i.
Wirausaha, manajer dan organisasi Peran wirausaha pendiri adalah melahirkan suatu organisasi baru, baik
sendiri maupun bersama suatu kelompok. Setelah lahir maka wirausaha pendiri melakukan upaya pengembangan organisasi hingga sampai organisasi tidak lagi tergantung pada pendiri. Pelaksanaan organisasi memerlukan manajemen yang menguatkan organisasi dengan sistem manajemen dan mengurangi ketidakpastian dan ketergantungan pada faktor subjektivitas pendiri.
32
Pengembangan sistem dan budaya organisasi harus dapat menampung manajemen yang baik dan juga adanya kewirausahaan. Salah satu pola yang ada untuk menampung kewirausahaan di dalam organisasi mapan adalah wirausahaintra (intrapreneurs). Pengembangan kewirausahaan di dalam perusahaan dapat terjadi pada tiga tingkatan, yaitu : 1)
Individual (intrapreneurs / product champions)
2)
Kelompok kerja (entrepreneurial team / skunworks)
3)
Oganisasi / perusahaan (entrepreneurial organization) Di Indonesia tidak jarang ditemui perusahaan yang tidak layak untuk terus
yaitu baik manajemen dan kewirausahaan yang dimilikinya belum cukup menyiapkan manajemennya dan sudah “meninggalkan” perusahaan untuk membangun bisnis baru. Wirausaha pendiri dapat dianggap sempurna bila organisasi yang didirikannya ideal yaitu baik manajemennya dan kewirausahaan organisasinya dalam taraf “baik”. Namun
perlu
diingat
kewirausahaan
itu
bukan
untuk
sekedar
menghasilkan uang, tetapi menghasilkan sesuatu yang diperlukan masyarakat yaitu gagasan inovatif, semangat untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat Seorang wirausaha adalah seseorang yang memiliki visi bisnis atau harapan dan mengubahnya menjadi realita bisnis Wirausaha adalah seorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya sistem ekonomi perusahaan yang bebas. Sebagian besar pendorong perubahan inovasi, dan kemajuan di perekonomian,
sehingga wiarausaha adalah
orang-orang
yang
memiliki
33
kemampuan
untuk
ekonomi.Wirausaha
mengambil bukan
karena
resiko
dan
memahami
mempercepat yang
ada
pertumbuha
dalam
semua
kompleksitasnya, tetapi dengan menciptakan situasi baru yang harus dicoba untuk dipahami oleh orang lain. Para wirausahwan berada di dunia yang terakhir menjadi yang pertama, tempat penawaran menciptakan permintaan, tempat keyakinan mendahului pengetahuan. Keberhasilan
seorang
wirausaha
untuk
mengembangkan
tergantung pada kecerdasan, imajinasi, dan kekuatan keingina
bisnisnya
individu yang
bersangkutan. Sedikit keberuntungan diperlukan, tetapi dapat diargumentasikan bahwa tidak ada keberuntungan mengubah visi menjadi realita lebih berupa kerja keras, di samping imajinasi dan kemampuan yang mampu merubah karir individu menjadi sukses. Kaum entrepereneur (wirausaha) sangat besar artinya bagi kemajuan perekonomian, para wirausaha mempunyai katalisator dan menunjang perkembangan arus investasi sehingga ikut memperkuat pembangunan ekonomi yang tengah berlangsung.
B.
KERANGKA BERPIKIR Minat merupakan hal yang utama yang harus dimiliki dalam mendirikan
usaha, minat tidak dibawa sejak lahir, tetapi tumbuh dan berkembang oleh faktorfaktor yang mempengaruhinya. Dalam matakuliah manajemen industri yang terdapat pada kontrak perkuliahan PTM Universitas Negeri Semarang khususnya program Sarjana (S1) merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
34
timbulnya minat dalam berwirausaha. Maka secara tidak langsung prestasi matakuliah manajemen industri dengan minat wirausaha terdapat korelasi.
C.
HIPOTESIS Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir di atas maka penulis
mengambil hipotesis sebagai berikut: “Ada korelasi yang positif antara prestasi belajar manajemen industri dengan minat berwirausaha mahasiswa pendidikan teknik mesin fakultas teknik universitas negeri semarang”
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu untuk mengetahui
hubungan suatu variabel dengan variabel lain. Hubungan ini dinyatakan dengan nilai koefisien korelasi dan keberartian (signifikansi) secara statistik. Nilai koefisien korelasi harganya bervariasi antara +1 sampai dengan -1. Dengan demikian, tujuan utama penelitian korelasional adalah untuk mencari ada tidaknya hubungan antara dua gejala, dan mengetahui pada tingkatan mana hubungan tersebut, dengan tanpa menghiraukan ada atau tidaknya hubungan sebab akibat. Artinya, dua gejala yang diteliti dalam penelitian ini bersifat setara (simetris), tidak ada yang menjadi penyebab atau menjadi akibat.
B.
Populasi dan Sampel Penelitian
1.
Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto 2002:108).
Menurut Sudjana (1982:5) populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif dari karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya sedangkan menurut Samsudi (2006:34) populasi
35
36
adalah keseluruhan sumber data yang memungkinkan memberikan informasi yang berguna bagi permasalahan yang diteliti. Dari pendapat di atas dapat diambil simpulan bahwa populasi merupakan semua individu yang dijadikan subjek penelitian, dimana subjek tersebut memiliki kesamaan dalam ciri-ciri dan akan dikenai hasil penelitian. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang angkatan 2007 yang telah menempuh mata kuliah manajemen industri yang berjumlah 63 mahasiswa. 2.
Sampel Menurut Arikunto, sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang
diteliti (Arikunto, 2002: 109). Menurut Sugiyono (2001: 56) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian sampel, teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah “Simple Random Sampling”. Teknik Simple Random Sampling dengan cara undian, tabel bilangan random dan sistematik/ordinal tertentu Sedangkan dalam penelitian ini digunakan dengan cara undian. Teknik pengambilan sampel dengan undian dimana anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2001: 57). Teknik ini digunakan dengan asumsi bahwa anggota populasinya dianggap homogen. Jumlah sampel yang diambil berdasarkan Nomogram Harry King dengan tingkat kesalahan 5% jumlah sampel yang akan diambil 63 - (80% X 63) = 12 mahasiswa.
37
Gambar 1. Nomogram Harry King (sugiyono, 2007: 72) Jadi dalam penelitian ini jumlah sampel adalah 12 mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang angkatan 2007.
C.
Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian (Arikunto, 1998:99). Variabel yang akan diteliti dalam kaitannya dengan pengambilan data meliputi:
38
1. Variabel terikat adalah prestasi manajemen industri. Prestasi manajemen industri yang diperoleh adalah prestasi yang didapat dari mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik UNNES angkatan 2007 yang mengikuti matakuliah manajemen industri. 2. Variabel bebas adalah minat berwirausaha. Yaitu minat berwirausaha Mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang angkatan 2007.
D.
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dimaksudkan untuk
mendapatkan bahan-bahan, keterangan dan informasi yang benar dan dapat dipercaya kebenarannya, relevan, akurat dan reliabel. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah : 1.
Kuesioner/Angket Kuesioner/angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan mengadakan komunikasi secara tertulis dengan sumber data. Data yang ingin dikumpulkan dijabarkan dalam bentuk pertanyaan tertulis dan responden memberi jawaban secara tertulis pula (Arikunto, 1993:55). Pada skripsi ini angket digunakan untuk mengungkap data yaitu, minat berwirausaha mahasiswa teknik mesin angkatan 2007. Metode dan alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala minat. Peneliti memberikan soal dalam bentuk
39
pernyataan dan disediakan jawaban yang berupa pendapat yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS) dan Tidak Setuju (TS) . 2.
Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen dan sebagainya (Arikunto, 1998:236). Dokumentasi dilakukan untuk mengetahui prestasi belajar, yaitu dengan mengumpulkan data nilai dari matakuliah manajemen industri masing-masing responden yang menjadi sampel.
E.
Alur penelitian
Gambar 2. Alur penelitian
40
F.
Validitas dan Reliabilitas Instrumen Pengukuran diperlukan alat ukur/instrumen yang baik, untuk memperoleh
data yang tepat dan dapat dipertanggung jawabkan. Alat ukur yang baik harus memenuhi dua syarat, yaitu validitas dan reabilitas. 1.
Validitas Validitas alat ukur menurut Arikunto (2002:190) adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrumen. Instrumen yang valid atau shahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Untuk mengukur validitas tiap-tiap item dalam instrumen digunakan cara analisis faktor yaitu mengkorelasikan skor yang ada pada satu faktor dengan skor total faktor. Analisis yang digunakan adalah analisis korelasi product moment dengan angka kasar. Rumus 1. Rumus Korelasi Product moment
= Keterangan:
rxy
: koefisien korelasi
N
: jumlah anggota populasi
X
: skor indikator yang diuji
Y
: total skor indikator yang lain dalam konsep yang sama
41
Hasil uji coba angket kemudian dianalisis dengan kriteria dan apabila rxy hitung > rxy kriteria, maka alat pengukur tersebut valid, sebaliknya jika rxy hitung < rxy kriteria, maka alat pengukur tersebut tidak valid. 2.
Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006: 178). Pencarian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha. Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0 (Arikunto, 2002:155), dengan rumus reliabilitas sebagai berikut: Rumus 2. Rumus Alpha
Keterangan: = Reliabilitas alat ukur k
∑σ σ t2
= Banyaknya butir soal 2 b
= Jumlah varian butir = Varian total Hasil uji coba angket kemudian dianalisis dengan kriteria dan apabila r
hitung > r kriteria yang telah ditetapkan maka alat pengukur tersebut reliabel, sebaliknya jika r hitung < r kriteria, maka alat pengukur tersebut tidak reliabel.
42
G.
Metode Analisis Data
1.
Analisis Deskriptif Persentase Analisis ini digunakan untuk mengetahui gambaran responden tentang
minat berwirausaha mahasiswa. Skor-skor angket yang diperoleh, selanjutnya dikonsultasikan dengan kriteria yang ditentukan. Skor maksimal
= 88
Skor minimal
= 22
Skor rentang
= Skor maksimal – (Skor minimal – 1) = 88 – 21 = 67
Panjang interval
= 13
Tabel 1. Kriteria minat berwirausaha
2.
No.
Interval
Kriteria
1
74 - 88
Sangat Tinggi (ST)
2
61 - 73
Tinggi (T)
3
48 - 60
Sedang (S)
4
35 - 47
Rendah (R)
5
22 - 34
Sangat Rendah (SR)
Uji Asumsi Teknik Korelasi Product Moment dari Karl Pearson membutuhkan
pemenuhan dua asumsi dasar, yaitu : Hubungan antara variabel X dan variabel Y merupakan hubungan linear (uji linieritas). Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui linieritas dari sebaran. Suatu data dikatakan linear jika nilai signifikasinya (p) lebih kecil dari 0,05.
43
a)
Bentuk distribusi variabel X dan variabel Y adalah atau mendekati
distribusi normal (uji normalitas). Uji normalitas bertujuan untuk melihat normal tidaknya data variabel penelitian, dengan kata lain uji normalitas dimaksudkan untuk melihat apakah subjek yang dijadikan sampel dalam penelitian memenuhi syarat sebaran yang normal untuk mewakili populasi. Suatu data dikatakan normal jika nilai p lebih besar dari 0.05 Hal itu dilakukan agar kesimpulan yang ditarik tidak menyimpang dari kebenaran yang seharusnya ditarik. Dengan kata lain, agar hasil tes akurat. 3.
Analisis Uji hipotesis Analisis data yang akan dipakai untuk menjabarkan data-data untuk
membuktikan hipotesis dengan menggunakan program komputer Statistical Program for Social Science (SPSS) versi 12.0 for windows XP. a)
Prosedur Bivariate Correlation Prosedur ini digunakan bila kita ingin mencari hubungan antara dua buah
variabel. Ukuran statistik yang digunakan untuk mengukur hubungan tersebut dinamakan korelasi (Sulaiman, 2002:114). Dalam SPSS ada tiga metode korelasi sederhana (Bivariate Correlation) diantaranya: 1)
Pearson Correlation, digunakan untuk mengukur hubungan antar variabel
bila datanya berbentuk kuantitatif dan berdistribusi normal. 2)
Kendall’s tau-b, merupakan korelasi untuk ukuran non-parametrik (dimana
asumsi data berdistribusi normal tidak terpenuhi) dari asosiasi variabel ordinal dan bisa juga digunakan untuk koefisien korelasi rank.
44
3)
Spearman Correlation, bila data yang digunakan tidak memenuhi asumsi
normal dan bisa juga untuk data yang dalam bentuk ranking. Dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasi Bivariate Pearson karena data yang akan diuji berdistribusi normal. b)
Uji Signifikan Koefisien Korelasi Sederhana (Uji t) Nilai korelasi yang didapatkan dari penelitian merupakan nilai korelasi
sampel, yang merupakan harga estimasi dari koefisien korelasi populasi yang dilambangkan dengan ρ (baca: rho). Untuk selanjutnya kita akan mengadakan uji hipotesis mengenai koefisien korelasi populasi yang tidak kita ketahui berdasarkan pada estimasi nilai koefisien korelasi sampel yaitu : r (Sulaiman, 2002:113). Pengujian hipotesis adalah sebagai berikut : : ρ = 0 (tidak ada hubungannya antara variabel X dan Y) : ρ ≠ 0 (ada hubungannya antara variabel X dan Y)
Kriteria penolakan dan penerimaan 1)
Nilai t hitung > Nilai tabel
: tolak
(terdapat hubungan antara
terima
(tidak ada hubungan antara
variabel X dan Y). 2)
Nilai t hitung < Nilai tabel variabel X dan Y).
Untuk mencari nilai t maka dipakai rumus sebagai berikut :
t=
....................... ( Rumus 3 )
45
(Trihendradi, 2007 : 93) Keterangan : r = koefisien korelasi n = Jumlah sampel Besarnya nilai korelasi dikategorikan sebagai berikut (Trihendradi, 2007 : 86) : 1)
0,7 – 1,00, baik positif maupun negatif, menunjukkan derajat hubungan yang tinggi.
2)
0,4 – 0,7, baik positif maupun negatif, menunjukkan derajat hubungan yang substansial.
3)
0,2 – 0,4, baik positif maupun negatif, menunjukkan derajat hubungan yang rendah.
4)
< 0,2, baik positif maupun negatif, menunjukkan bahwa hubungan tersebut dapat diabaikan.
Signifikansi hubungan dua variabel dapat dianalisis dengan ketentuan sebagai berikut (Sarwono, 2006 : 87): 1)
Jika probabilitas <0,05 maka hubungan kedua variabel signifikan.
2)
Jika probabilitas >0,05 maka hubungan kedua variabel tidak signifikan.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Penelitian
1.
Deskripsi Data Penelitian dilakukan di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Negeri Semarang. Uji coba instrumen dilakukan pada hari selasa tanggal 21 - 22 Juli 2010 dan penelitian dilakukan pada hari kamis tanggal 24 Juli sampai 29 juli 2010. Instrumen diuji-cobakan pada mahasiswa angkatan 2007 dengan jumlah 12 mahasiswa. Instrumen penelitian diujikan pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin angkatan 2007 berjumlah 51 mahasiswa. 2.
Hasil Uji Coba Instrumen
a.
Hasil Pengujian Validitas Uji validitas untuk menentukan valid tidaknya suatu item adalah bila
koefisien korelasi lebih besar atau sama dengan 0,3 maka butir instrument dinyatakan valid. Analisis pengujian validitas instrumen dengan menggunakan Rumus Product Moment terhadap 27 butir soal, N ujicoba sebanyak 12 mahasiswa. Dari 27 soal yang diujicobakan ternyata ada 22 soal yang valid dan 5 soal tidak valid. Soal yang digunakan dalam penelitian adalah soal yang valid. Soal yang valid yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6 ,7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 18, 19, 20 ,22 ,23 , 24, 25, dan 26. Hasil pengujian validitas secara lengkap dan contoh perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 3, 4dan 5.
46
47
b.
Hasil Perhitungan Reliabilitas Suatu insrumen dikatakan reliabel jika memberikan nilai Alpha Cronbach
> 0,60. Analisis perhitungan reliabilitas dengan menggunakan Rumus Alpha dan menghasilkan koefisien reliabilitas (rhitung) sebesar 0.841. Dari hasil tersebut ternyata r hitung lebih besar dari 0,60 sehingga dapat dikatakan bahwa instrumen tersebut reliabel atau dapat dipercaya sebagai pengambilan data dalam penelitian. Hasil pengujian reliabilitas secara lengkap dan contoh perhitungannya dapat dilihat dalam lampiran 6. 3.
Hasil Analisis
a.
Hasil Analisis Deskriptif Prestasi belajar Data tentang prestasi belajar manajemen industri berupa nilai mahasiswa
angkatan 2007 Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik UNNES diambil dari UPT Komputer Universitas Negeri Semarang. Data prestasi belajar manajemen industri selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1. Kriteria nilai prestasi belajar manajemen industri dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 2. Kriteria nilai prestasi belajar manajemen industri Interval Kriteria 81 – 100
Tinggi
71 – 80
Baik
61 – 70
Cukup
51 – 60
Kurang
<50
Gagal
48
Berdasarkan kriteria nilai diatas maka data tentang prestasi belajar dapat dideskripsikan seperti pada tabel berikut : Tabel 3. Deskriptif Data Variabel Prestasi Belajar Kriteria Frekuensi Persentase Tinggi
16
25,4 %
Baik
47
74,6 %
Cukup
0
0%
Kurang
0
0%
Gagal
0
0%
Berdasarkan Tabel 3, terlihat bahwa 25,4 % mahasiswa dengan kriteria tinggi dan 74,6 % mahasiswa dengan kriteria sedang. Secara umum menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa angkatan 2007 Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik UNNES memiliki prestasi belajar yang baik. Deskriptif data prestasi belajar apabila disajikan dalam bentuk diagram batang adalah sebagai berikut:
Gambar 3. Diagram Batang Variabel Prestasi Belajar Manajemen Industri
49
b.
Hasil Analisis Deskriptif Persentase Minat Berwirausaha Gambaran tentang minat berwirausaha Mahasiswa PTM FT UNNES
angkatan tahun 2007 berdasarkan hasil analisis deskriptif dilihat pada tabel berikut. Tabel 4. Gambaran tentang Minat Berwirausaha No Interval Kriteria Frekuensi
Persentase
21
41%
61 – 73
Sangat Tinggi (ST) Tinggi (T)
20
39%
3
48 – 60
Sedang (S)
10
20%
4
35 – 47
0
0%
5
22 – 34
Rendah (R) Sangat Rendah (SR)
0
0%
51
100%
1
74 – 88
2
Jumlah
Terlihat pada tabel 4, Sebanyak 21 mahasiswa memiliki minat berwirausaha sangat baik atau sangat tinggi dan 20 mahasiswa memiliki minat yang baik ,dan 10 memiliki minat yang cukup. Lebih jelasnya dapat dilihat dari pie chart sebagai berikut.
Gambar 4. Minat Berwirausaha Mahasiswa
50
Berdasarkan hasil analisis deskriptif di atas menunjukkan bahwa minat berwirausaha mahasiswa tergolong tinggi. Yaitu dengan melihat persentase mahasiswa, sebanyak 41% dari sampel memiliki kategori minat yang sangat baik, 39% memiliki minat baik dan 20% memiliki minat yang cukup. 1)
Kemandirian minat berwirausaha. Pengambilan inisiatif, kepercayaan pada kemampuan diri sendiri,
penanggung jawab dalam mengurus organisasi atau perusahaan, dan memiliki modal merupakan bentuk – bentuk aspek kemandirian seorang wirausahawan. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kemandirian minat berwirausaha mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin 2007 tergolong tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan mean empirik 71,75. Lebih jelasnya dapat dilihat dari analisis deskriptif berikut. Tabel 5. Gambaran kemandirian minat berwirausaha No. Interval Kriteria Frekuensi Presentase 1
74 – 88
Sangat Tinggi (ST)
20
39,2%
2
61 – 73
Tinggi (T)
25
49%
3
48 – 60
Sedang (S)
6
11,8%
4
35 – 47
Rendah (R)
0
0%
5
22 – 34
Sangat Rendah (SR)
0
0%
51
100%
Jumlah
Dari tabel tersebut, maka didapat gambar kemandirian minat berwirausaha sebagai berikut:
51
Gambar 5. Kemandirian minat berwirausaha 2)
Inovatif minat berwirausaha Kreativitas, memburu keuntungan bisnis, dan berpandangan luas jauh ke
depan merupakan bentuk – bentuk aspek inovatif seorang wirausahawan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa keinovatifan berwirausaha pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin tergolong tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan mean empirik 68,88 yang termasuk dalam interval kriteria tinggi. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 6. Tabel 6. Gambaran tentang inovatif minat berwirausaha No. Interval Kriteria Frekuensi Presentase 74 – 88 Sangat Tinggi 1 17 33,3% (ST) 2 61 – 73 22 43,2% Tinggi (T) 3 48 – 60 11 21,5% Sedang (S) 4 35 – 47 1 2% Rendah (R) 22 – 34 Sangat Rendah 5 0 0% (SR) Jumlah 51 100% Dari tabel diatas, maka didapat gambar nilai inovatif berwirausaha mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin sebagai berikut:
52
Gambar 6. Inovatif minat berwirausaha 3)
Menanggung resiko minat berwirausaha Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa keberanian
mahasiswa untuk menanggung resiko berwirausaha pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin tergolong tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan mean empirik 70,96 yang termasuk dalam interval kriteria tinggi. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 7. Tabel 7. Gambaran tentang Menanggung resiko minat berwirausaha No. 1 2 3 4 5
Interval 74 – 88 61 – 73 48 – 60 35 – 47 22 – 34
Kriteria
Sangat Tinggi (ST) Tinggi (T) Sedang (S) Rendah (R) Sangat Rendah (SR) Jumlah
Frekuensi Presentase 22
43,1%
17 11 1
33,3% 21,6% 2%
0
0%
51
100%
53
Dari tabel tersebut, maka didapat gambar mahasiswa untuk menanggung resiko berwirausaha pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin sebagai berikut:
Gambar 7. Menanggung resiko berwirausaha
c.
Uji Asumsi
1)
Uji Normalitas Uji ini dilakukan dengan menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov
Goodness of Fit Test pada program Statistical Program for Social Science (SPSS) versi 12.0 for windows XP. Teknik ini digunakan karena data yang akan diuji berada dalam level interval .Hasil uji normalitas dari kedua variabel dapat dilihat pada tabel 8.
54
Tabel 8 Uji Normalitas Data
Dari tabel di atas terlihat bahwa variabel minat berwirausaha diperoleh nilai Kolgomorov–Smirnov Z sebesar 0.563 dengan tingkat signifikansi 0.909 variabel tersebut menunjukkan taraf signifikansi >0.05. Hal ini berarti bahwa sebaran data berdistribusi normal. 2)
Uji Linieritas Uji ini dilakukan dengan menggunakan teknik Compare Means pada
program Statistical Program for Social Science (SPSS) versi 12.0 for windows XP. Hasil uji linieritas dari kedua variabel dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 9. Uji Linearitas Data
55
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai signifikansi linearity 0.004. Hal ini berarti bahwa data ini linear. 3)
Analisis Uji hipotesis Setelah data dinyatakan terdistribusi normal dan linear maka untuk analisis
tahap akhir menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson dengan hasil sebagai berikut: Tabel 10. Analisis Uji Hipotesis
Dari hasil output terlihat bahwa nilai koefisien korelasi antara keaktifan dalam organisasi kemahasiswaan dengan prestasi belajar adalah sebesar 0,453 dan nilai signifikansi 0,001. Nilai signifikansi ini jika dibandingkan dengan alpha (5%) maka dapat disimpulkan bahwa nilai koefisien korelasi adalah signifikan karena 0,001<0,05. Langkah selanjutnya yaitu melakukan pengujian hipotesis (uji t) sebagai berikut:
t= t tabel adalah
=
= 4,526
= 2,021
56
dimana 49 adalah df (degree of freedom) n-2 = 49, dan 0,025 merupakan setengah dari nilai α (0,05) = 0,025. Karena t hitung (4,526) > t tabel (2,021) maka H₀ ditolak. Jadi ada hubungan antara prestasi manajemen industri dengan minat berwirausaha.
B.
Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki
minat berwirausaha 41% yang sangat baik dan 39% memiliki kriteria baik . Hanya 20% mahasiswa yang memiliki minat cukup dan Tingginya minat berwirausaha ini ditunjukkan pula dari kemandirian, inovatif, serta berani dan mempersiapkan diri untuk menjadi wirausahawan. Sedangkan prestasi manajemen industri mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin FT UNNES angkatan tahun 2007 memperlihatkan sebanyak 25,4% mahasiswa memiliki prestasi yang tinggi , sisanya 74,6% mahasiswa yang memiliki prestasi yang baik. Hasil uji normalitas data yang diperoleh menunjukkan bahwa minat berwirausaha diperoleh probabilitasnya melebihi 0,05 yaitu sebesar 0.563, sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut sudah berdistribusi normal. Hasil uji linearitas data yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai signifikansi linearity (p) lebih kecil dari 0,05 (0,004 < 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut linear. Hasil analisis diperoleh t hitung sebesar 4,526, koefisien korelasi sebesar 0,453 dan nilai signifikansi 0,001, artinya antara prestasi manajemen industri
57
dengan minat berwirausaha terdapat hubungan karena t hitung (4,526) > t tabel (2,021) dan hubungan tersebut positif dilihat dari nilai koefisien korelasi yang positif. Nilai koefisien korelasi adalah signifikan dilihat dari nilai signifikansi yang lebih kecil dari alpha (5%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi prestasi belajar maka semakin tinggi pula minat berwirausaha. Tetapi prestasi belajar manajemen industri bukan merupakan satu-satunya faktor yang menentukan minat berwirausaha. Jadi jika hanya prestasi belajar manajemen industri saja belum cukup untuk memperoleh minat berwirausaha yang diharapkan.
BAB V PENUTUP
A.
Simpulan Setelah dilakukan penelitian dan analisis data pada pembahasan bab IV,
maka dapat disimpulan bahwa : 1. Minat berwirausaha mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin 2007 tergolong tinggi yaitu dengan skor rata-rata 70,56. 2. Ada hubungan yang positif antara minat berwirausaha dengan prestasi belajar manajemen industri pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas teknik Universitas Negeri Semarang angkatan 2007 karena t hitung (4,526) > t tabel (2,021) dan dengan nilai r = 0,453 3. Semakin tinggi prestasi belajar manajemen industri maka semakin tinggi pula minat berwirausaha pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang angkatan 2007.
58
59
B.
Saran Setelah melakukan penelitian, penulis mencoba untuk memberikan beberapa saran: 1. Mahasiswa sebaiknya memiliki daya kreatifitas yang tinggi dalam upaya menumbuhkan jiwa berwirausaha karena dengan hal itu dapat membantu beban pemerintah dalam masalah pengangguran. 2. Bagi setiap organisasi kemahasiswaan sebaiknya mengadakan kegiatan yang bertemakan wirausaha yang lebih inovatif
agar dapat menarik
partisipasi mahasiswa. 3. Seluruh civitas akademika baik dosen maupun pendamping organisasi kemahasiswaan
sebaiknya
lebih
mendukung
kegiatan
tentang
berwirausaha. 4. Bagi peneliti yang akan melakukan pengambilan data di lingkungan kampus sebaiknya dilakukan pada saat hari aktif kuliah, karena jika dilakukan pada saat liburan kebanyakan mahasiswa pulang kampung. 5. Perlu diadakan penelitian tentang minat berwirausaha Teknik Mesin lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA Azis,
Abdoel, 2009. Korelasi Antara Keaktifan Dalam Organisasi Kemahasiswaan Dengan Prestasi Belajar Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. Skripsi. Semarang : Fakultas Teknik Unnes (Tidak diterbitkan).
Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian Pendidikan Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Hadi, Sutrisno, 2000. Statistik. Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Muslih, M, 2009. Pengaruh Informasi Kewiraswastaan Terhadap Minat Berwiraswasta Mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang Angkatan Tahun 2006. Skripsi. Semarang: Fakultas Teknik Unnes (Tidak diterbitkan). Nar Herrhyanto. 2008. Statistika Dasar. Jakarta : Universitas Terbuka Nasution, S, 2007. Metode Research: Penelitian Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara. Samsudi, 2006. Disain Penelitian Pendidikan. Semarang: UNNES Press. Sarwono, Jonathan, 2006. Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS 13. Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sulaiman, Wahid, 2002. Jalan Pintas Menguasai SPSS 10. Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Trihendradi, C, 2007. Satistik Inferen Menggunakan SPSS: Teori Dasar dan Aplikasinya. Yogyakarta: Andi Yogyakarta. http://antonaryana.byethost13.com http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASH6314/6daf292b.dir /doc.pdf http://dspace.widyatama.ac.id/bitstream/handle/10364/583/bab3.pdf?sequence=5 http://etd.eprints.ums.ac.id/5730/1/A210050179.pdf 60
61
http://sariyati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/7175/bab+1+Kewirausahaan _ok.pdf http://www.stiabinabanua.ac.id/dwn/sim%20untuk%20mhs.pdf
LAMPIRAN
62
63
Prestasi Belajar Matakuliah Manajemen Industri Mahasiswa PTM S1 Angkatan 2007 Universitas Negeri Semarang No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
Nama Abdul Sofyan Setyawan Aditya Bagus Wibowo Ari Dwi Nur Indriawan Musyono Tri Afriantoko Noordin Eko Susanto Rifqi Triawan Rizki Febrianto Susanto Harnendro Prasetyawan Muhammad Rizki Ihsan Kalis Noviyanto Wahyu Setyarto Fatikhin Tri Wahyu Hidayat Dian Arista Tio Arisno Candra Parmanto Pramono Andri Suswanto Anggi Subkhan Fitrianto Mugi Waluyo Giyanto Kukuh Andriyan Jumargo Sudiyono Wahyu Kurniawan Khusnul Abid Much Aries Setiawan Trio Bagus Purnomo Dickta Aris Octaviyanto Mujianto
5201407001 5201407002
Nilai akhir 80 77
Nilai akhir huruf B B
5201407003
80
B
5201407004 5201407014 5201407015 5201407017 5201407018 5201407022 5201407026 5201407029 5201407033 5201407035 5201407037 5201407038 5201407039 5201407040 5201407041 5201407042 5201407043 5201407044 5201407046 5201407049 5201407051 5201407052 5201407053 5201407057 5201407058 5201407059 5201407062
79 81 81 81 74 77 76 81 79 77 80 80 80 79 79 80 81 76 82 79 86 78 80 78 82 80 79
B AB AB AB B B B AB B B B B B B B B AB B AB B A B B B AB B B
NIM
64
No 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63.
Nama Zaen Nugroho Khanafi Agung Riskian Didik Syarifudin Muhanmad Fitron Noktaviyanda Rison Ardiningcahyo Rifki Atmaja Suyono Anjar Kustantoro Giwang Anugrah Hariyafiya Arfidiansyah Dony Nugroho Hendra Suprayogi Misbakul Munir Ardistya Ratna Yuniaji Dicky Rahmad Hidayat Mohammad Nur Fajri Taufik Dwi Santoso Donny Irawan Ade Kusuma Wardana Dhysa Gitta Prasetya Hesti Anggoro Denny Ardhita Abdul Rozak Mohammad Nashifudin Budi Hebmanto Kusuma Bekti Dimas Prihandana Casudi Ajib Maqsudi Ahmad Suyatno Aris Setya Endra Gunawan Bayu Adi Kurnianto
NIM 5201407064 5201407067 5201407070 5201407071 5201407006 5201407007 5201407008 5201407009 5201407010 5201407011 5201407012 5201407013 5201407016 5201407020 5201407021 5201407023 5201407024 5201407025 5201407027 5201407030 5201407031 5201407032 5201407034 5201407036 5201407045 5201407047 5201407050 5201407054 5201407056 5201407060 5201407065 5201407066 5201407068
Nilai akhir 80 82 78 79 79
Nilai akhir huruf B AB B B B
82 80 78 82 80 76 76 80 82 82 76 76 80 77 76 81 76 76 82 76 79 80 76 82 80 50 78 78
AB B B AB B B B B AB AB B B B B B B B B B B B B B AB B E B B
65
PENGANTAR INSTRUMEN PENELITIAN Kepada Yth. Mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin Fakultas UNNES angkatan Tahun 2007 Di semarang Dengan hormat, Sehubungan dengan penelitian yang sedang kami lakukan di jurusan Teknik Mesin, mohon kiranya para mahasiswa pendidikan teknik mesin angkatan tahun 2007 berkenan meluangkan sedikit waktunya untuk memberikan jawaban atas angket yang kami buat. Adapun jawaban yang saudara berikan dalam pengisian angket ini tidak akan mempengaruhi nilai maupun prestasi saudara di kampus atau perkuliahan yang saudara ikuti, jawaban tersebut akan kami gunakan untuk keperluan memperoleh data dalam menyusun skripsi yang berjudul “Pengaruh Prestasi Belajar Manajemen Industri Dengan Minat Berwirausaha Mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang”. Atas kesedian dan kerjasama yang baik dari para mahasiswa kami ucapkan terima kasih.
Semarang,
juni 2010 Hormat kami,
66
Peneliti ANGKET
I. IDENTITAS RESPONDEN Nama : NIM :
II. PETUNJUK PENGISIAN a. Bacalah pernyataan-pernyataan pada lembar berikut ini. b. Pilihlah salah satu dari 4 (empat) jawaban yang tersedia yang paling sesuai dengan diri anda dengan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang tersedia. Adapun pilihan jawaban yang tersedia adalah: SS : Sangat Setuju
KS : Kurang Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
Contoh: Saya sangat suka menjadi wirausahawan SS S KS TS Seandainya Anda memberikan tanda silang (X) pada SS berarti Anda Sangat Setuju dengan pernyataan tersebut. c. Apabila Anda ingin mengganti jawaban atau keliru dalam menjawab, maka berilah tanda sama dengan (X) pada jawaban yang keliru, kemudian beri tanda silang (X) pada jawaban yang Anda rasa paling tepat. d. Pilihan jawaban hendaknya sesuai dengan pandangan, pendapat, keadaan dan perasaan anda sendiri tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Untuk itu kami mengharapkan anda menjawab dengan sejujur jujurnya, karena angket ini bukan merupakan tes sehingga jawaban Anda merupakan rahasia kami. e. Jawaban yang Anda berikan tidak ada yang salah. f. Bila Anda telah selesai, periksalah kembali bila ada nomor yang terlewati. Akhirnya atas partisipasi dan kesediaan Anda untuk mengisi angket ini saya mengucapkan banyak terima kasih.
67
SELAMAT MENGERJAKAN ANGKET MINAT BERWIRAUSAHA
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Pernyataan Saya ingin wirausahawan dikarenakan wirausaha merupakan kegiatan usaha yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja Saya lebih senang pada pekerjaan yang perlu mencari dan menerima hal-hal baru demi kemajuan usaha Pekerjaan yang memerlukan kemampuan diri sendiri untuk mengembangkannya lebih menarik Saya lebih senang pada pekerjaan yang selalu membutuhkan inisiatif baru Saya lebih senang pada pekerjaan yang menuntut keberhasilan dengan wujud peningkatan modal Saya lebih tertarik pada pekerjaan yang bisa saya pimpin sendiri Saya lebih suka membuka usaha sendiri dari pada berharap menjadi PNS Saya suka membaca artikel-artikel yang berhubungan dengan dunia usaha Saya akan membuka usaha sendiri bila lulus kuliah nanti Saya membuka usaha sendiri dengan memanfaatkan ketrampilan yang saya miliki Saya akan tetap berjuang walaupun terjadi masalah suatu saat nanti saat membuka usaha nanti Saya ingin berwirausaha karena menjanjikan keuntungan besar Saya selalu memikirkan dunia usaha yang kiranya cocok untuk saya Bila tidak mendapat pekerjaan setelah lulus nanti saya akan membuka usaha sendiri Saya bercita-cita mengembangkan usaha saya ditempat-tempat penjuru indonesia Saya akan mencoba memulai usaha bersama teman-teman dengan modal sendiri
SS
S
KS
TS
68
No.
Pernyataan
17.
Walaupun nantinya kurang banyak diminati banyak orang dan mengalami kerugian saya akan mencari jalan keluar agar usaha tidak mengalami kebangkrutan Saya berwirausaha agar bisa belajar bertangung jawab terhadap diri sendiri Saya berwirausaha agar dapat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan Ketrampilan dan pengetahuan yang akan diperoleh disekolah/kampus dapat menjadi bekal untuk berwirausaha Saya lebih tertarik pekerjaan yang harus selalu memikirkan kemungkinan untung maupun rugi Dengan berwirausaha akan mengurangi beban pemerintah karena pengangguran akan berkurang Profesi wirausahawan memberikan lebih banyak kesempatan untuk berkembang Profesi wirausahawan lebih aman dan dibutuhkan banyak orang Profesi wirausahawan memberikan kesempatan untuk meraih pendapatan yang tinggi. Saya yakin bahwa dengan bekal pengetahuan dan ketrampilan yang saya miliki merupakan modal besar untuk dapat berwiraswasta Saya berpendapat bahwa semakin maju suatu negara, semakin banyak orang terdidik dan banyak pula orang yang menganggur, maka semakin dirasakan pentingnya wirausaha
18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27.
SS
S
KS
TS
69
Perhitungan Validitas Angket Rumus =
Kriteria Butir item valid jika rxy > 0,3
Perhitungan Berikut ini contoh perhitungan angket pada butir no. 6 X
Y
X2
Y2
XY
1 Much Aries S
3
89
9
7921
267
2 Ardistya R Y
4
97
16
9409
388
3 Mugi Waluyo
3
87
9
7569
261
4 Kukuh Andriyan
2
86
4
7396
172
5 Giwang Anugrah
4
83
16
6889
332
6 Abdul Rozak
1
80
1
6400
80
7 Rifki Atmaja
3
79
9
6241
237
8 Rison A
4
90
16
8100
360
9 Hendra S
3
97
9
9409
291
10 Fatikhin
4
101
16
10201
404
11 Harnendro P
4
103
16
10609
412
12 Candra P
4
70
16
4900
280
39 1062 137
95044
3484
NO Nama
∑
Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh :
70
=
= 0.3122
Karena rxy > 0,3 maka butir no. 6 valid. Hasil Analisis Uji Validitas Instrumen No.
r hitung
r tabel
Keterangan
1.
0.414
0,3
Valid
2.
0.639
0,3
Valid
3.
0.867
0,3
Valid
4.
0.315
0,3
Valid
5.
0.643
0,3
Valid
6.
0.312
0,3
Valid
7.
0.513
0,3
Valid
8.
0.348
0,3
Valid
9.
0.314
0,3
Valid
10.
0.555
0,3
Valid
11.
0.678
0,3
Valid
12.
0.760
0,3
Valid
13.
0.450
0,3
Valid
14.
0.137
0,3
Invalid
15.
0.571
0,3
Valid
16.
0.199
0,3
Invalid
17.
0.279
0,3
Invalid
18.
0.489
0,3
Valid
19.
0.567
0,3
Valid
20.
0.507
0,3
Valid
21.
0.302
0,3
Valid
22.
0.176
0,3
Invalid
23.
0.603
0,3
Valid
24.
0.569
0,3
Valid
25.
0.693
0,3
Valid
71
26.
0.692
0,3
Valid
27.
0,071
0,3
Invalid
Perhitungan Reliabilitas angket minat berwirausaha
Kriteria : Apabila r11 > 0,6 , maka instrumen tersebut reliabel Perhitungan : 1.
Varian total
72
α2t =
(dari tabel perhitungan analisis)
α2t = α2t = 86,06 2.
Varians butir
3.
∑ α b = 16,694 Koefisien reliabilitas
2
(dari tabel perhitungan analisis)
r11 = = = = 0.84 r11 > 0,6 maka instrumen tersebut reliabel
73
PENGANTAR INSTRUMEN PENELITIAN Kepada Yth. Mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin Fakultas UNNES angkatan Tahun 2007 Di semarang Dengan hormat, Sehubungan dengan penelitian yang sedang kami lakukan di jurusan Teknik Mesin, mohon kiranya para mahasiswa pendidikan teknik mesin angkatan tahun 2007 berkenan meluangkan sedikit waktunya untuk memberikan jawaban atas angket yang kami buat. Adapun jawaban yang saudara berikan dalam pengisian angket ini tidak akan mempengaruhi nilai maupun prestasi saudara di kampus atau perkuliahan yang saudara ikuti, jawaban tersebut akan kami gunakan untuk keperluan memperoleh data dalam menyusun skripsi yang berjudul “Hubungan Prestasi Belajar Manajemen Industri Dengan Minat Berwirausaha Mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang”. Atas kesedian dan kerjasama yang baik dari para mahasiswa kami ucapkan terima kasih.
Semarang,
juli 2010 Hormat kami,
74
Peneliti
ANGKET III. IDENTITAS RESPONDEN Nama : NIM : IV. PETUNJUK PENGISIAN g. Bacalah pernyataan-pernyataan pada lembar berikut ini. h. Pilihlah salah satu dari 4 (empat) jawaban yang tersedia yang paling sesuai dengan diri anda dengan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang tersedia. Adapun pilihan jawaban yang tersedia adalah: SS : Sangat Setuju
KS : Kurang Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
Contoh: Saya sangat suka menjadi wirausahawan SS S KS TS Seandainya Anda memberikan tanda silang (X) pada SS berarti Anda Sangat Setuju dengan pernyataan tersebut. i.
Apabila Anda ingin mengganti jawaban atau keliru dalam menjawab, maka berilah tanda sama dengan (X) pada jawaban yang keliru, kemudian beri tanda silang (X) pada jawaban yang Anda rasa paling tepat.
j.
Pilihan jawaban hendaknya sesuai dengan pandangan, pendapat, keadaan dan perasaan anda sendiri tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Untuk itu kami mengharapkan anda menjawab dengan sejujur jujurnya, karena angket ini bukan merupakan tes sehingga jawaban Anda merupakan rahasia kami.
k. Jawaban yang Anda berikan tidak ada yang salah. l.
Bila Anda telah selesai, periksalah kembali bila ada nomor yang terlewati. Akhirnya atas partisipasi dan kesediaan Anda untuk mengisi angket ini
saya mengucapkan banyak terima kasih.
75
SELAMAT MENGERJAKAN ANGKET MINAT BERWIRAUSAHA
No. 1.
2.
3.
4. 5.
6. 7. 8. 9. 10. 11.
12. 13. 14.
Pernyataan Saya ingin wirausahawan dikarenakan wirausaha merupakan kegiatan usaha yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja Saya lebih senang pada pekerjaan yang perlu mencari dan menerima hal-hal baru demi kemajuan usaha Pekerjaan yang memerlukan kemampuan diri sendiri untuk mengembangkannya lebih menarik Saya lebih senang pada pekerjaan yang selalu membutuhkan inisiatif baru Saya lebih senang pada pekerjaan yang menuntut keberhasilan dengan wujud peningkatan modal Saya lebih tertarik pada pekerjaan yang bisa saya pimpin sendiri Saya lebih suka membuka usaha sendiri dari pada berharap menjadi PNS Saya suka membaca artikel-artikel yang berhubungan dengan dunia usaha Saya akan membuka usaha sendiri bila lulus kuliah nanti Saya membuka usaha sendiri dengan memanfaatkan ketrampilan yang saya miliki Saya akan tetap berjuang walaupun terjadi masalah suatu saat nanti saat membuka usaha nanti Saya ingin berwirausaha karena menjanjikan keuntungan besar Saya selalu memikirkan dunia usaha yang kiranya cocok untuk saya Saya bercita-cita mengembangkan usaha saya ditempat-tempat penjuru indonesia
SS
S
KS
TS
76
No. 15. 16. 17.
18.
19. 20. 21.
22.
Pernyataan Saya berwirausaha agar bisa belajar bertangung jawab terhadap diri sendiri Saya berwirausaha agar dapat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan Ketrampilan dan pengetahuan yang akan diperoleh disekolah/kampus dapat menjadi bekal untuk berwirausaha Dengan berwirausaha akan mengurangi beban pemerintah karena pengangguran akan berkurang Profesi wirausahawan memberikan lebih banyak kesempatan untuk berkembang Profesi wirausahawan lebih aman dan dibutuhkan banyak orang Profesi wirausahawan memberikan kesempatan untuk meraih pendapatan yang tinggi. Saya yakin bahwa dengan bekal pengetahuan dan ketrampilan yang saya miliki merupakan modal besar untuk dapat berwiraswasta
SS
S
KS
TS
77
Kemandirian Minat Berwirausaha No
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Abdul SS Aditya BW Ari Dwi NIM Tri Afriantoko Noordin ES Rifqi Triawan Rizki Febrianto Susanto Muhammad RI Kalis N Wahyu S Tri Wahyu H Dian Arista Tio Arisno Pramono AS Anggi SF Giyanto Jumargo Sudiyono Wahyu K Khusnul Abid Trio Bagus P Dickta Aris O Mujianto Zaen Nugroho Khanafi Agung Riskian Didik S Muhanmad FN Suyono Anjar K Hariyafiya A Dony Nugroho Misbakul Munir Dicky RH Mohammad NF Taufik Dwi S Donny Irawan
1 3 3 4 3 4 3 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 2 3 3 3
2 3 2 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3 4 2
3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 2 4 2
5 4 4 4 3 3 2 2 2 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 3 4 3 3 3
No. Soal 6 9 4 3 4 2 4 4 4 4 3 3 3 2 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 2 3 3 3 3 4 2 4 4 3 3
10 16 3 4 2 3 4 4 4 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 3 4 4 4 2 3 4 4 4 2 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 2 2 3 4 3 3 4
20 3 3 3 3 2 3 4 2 2 4 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 2 3 2 3 2 4 2
Jumlah
Skor
31 26 35 31 27 24 34 25 29 35 33 24 33 31 30 28 28 29 30 32 26 35 31 30 34 33 35 30 35 28 34 26 28 27 25 24 33 25
75.64 63.44 85.4 75.64 65.88 58.56 82.96 61 70.76 85.4 80.52 58.56 80.52 75.64 73.2 68.32 68.32 70.76 73.2 78.08 63.44 85.4 75.64 73.2 82.96 80.52 85.4 73.2 85.4 68.32 82.96 63.44 68.32 65.88 61 58.56 80.52 61
78
No
Nama
39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51
Ade Kusuma W Dhysa Gitta P Hesti Anggoro Denny Ardhita Mohammad N Budi Hebmanto Kusuma Bekti Dimas P Casudi Ajib Maqsudi Ahmad Suyatno Aris Setya EG Bayu Adi K
1 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3
2 3 3 2 2 3 4 3 4 4 3 2 3 3
3 2 4 3 2 3 3 2 2 3 3 4 4 3
5 3 4 2 3 2 4 3 3 4 3 3 2 3
No. Soal 6 9 4 3 4 4 2 3 3 3 2 2 3 4 4 3 2 3 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3
10 16 3 4 4 4 1 2 1 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3
20 3 4 2 3 2 2 3 4 4 3 3 3 2
Jumlah
Skor
28 35 20 23 23 32 28 27 35 30 27 28 27
68.32 85.4 48.8 56.12 56.12 78.08 68.32 65.88 85.4 73.2 65.88 68.32 65.88
79
Inovatif Minat Berwirausaha No
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Abdul SS Aditya BW Ari Dwi NIM Tri Afriantoko Noordin ES Rifqi Triawan Rizki Febrianto Susanto Muhammad RI Kalis N Wahyu S Tri Wahyu H Dian Arista Tio Arisno Pramono AS Anggi SF Giyanto Jumargo Sudiyono Wahyu K Khusnul Abid Trio Bagus P Dickta Aris O Mujianto Zaen Nugroho Khanafi Agung Riskian Didik S Muhanmad FN Suyono Anjar K Hariyafiya A Dony Nugroho Misbakul Munir Dicky RH Mohammad NF Taufik Dwi S Donny Irawan
4 3 2 4 3 4 4 4 2 3 4 3 3 4 4 3 4 3 2 4 3 2 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3
7 3 2 3 2 2 4 3 2 3 3 4 2 3 3 2 4 2 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 2 4 2 3 3 2 2 4 2
8 3 2 4 3 4 3 4 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3
No. Soal Jumlah 12 13 14 17 18 21 3 4 4 4 4 4 32 3 3 3 4 3 3 25 4 4 4 4 4 3 34 3 3 3 4 3 4 28 4 3 4 3 3 4 31 4 3 3 4 4 3 32 4 4 2 4 4 4 33 3 2 2 4 3 2 23 4 3 4 3 2 4 28 4 3 4 4 4 3 32 4 4 3 3 3 4 30 3 3 3 4 2 2 25 4 4 3 4 3 3 31 3 3 4 2 3 4 28 3 3 4 3 3 4 28 3 3 4 2 3 3 29 2 3 2 2 3 3 22 3 2 3 4 3 4 27 3 4 4 3 4 4 33 3 3 3 4 3 3 28 3 2 4 4 2 4 28 3 3 4 4 4 4 33 3 2 4 3 3 4 29 3 3 4 3 4 3 30 3 4 4 3 4 4 32 4 3 3 4 4 4 33 4 3 4 4 4 4 34 3 4 3 4 2 4 30 4 4 3 4 4 4 35 4 3 4 3 2 3 28 4 3 4 4 4 4 34 2 3 1 3 2 3 22 2 3 2 3 2 3 22 2 4 4 3 3 3 27 3 2 3 2 3 3 24 2 3 2 3 2 3 23 3 2 2 4 3 3 27 2 3 3 2 3 2 23
Skor 78.08 61 82.96 68.32 75.64 78.08 80.52 56.12 68.32 78.08 73.2 61 75.64 68.32 68.32 70.76 53.68 65.88 80.52 68.32 68.32 80.52 70.76 73.2 78.08 80.52 82.96 73.2 85.4 68.32 82.96 53.68 53.68 65.88 58.56 56.12 65.88 56.12
80
No
Nama
39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51
Ade Kusuma W Dhysa Gitta P Hesti Anggoro Denny Ardhita Mohammad N Budi Hebmanto Kusuma Bekti Dimas P Casudi Ajib Maqsudi Ahmad Suyatno Aris Setya EG Bayu Adi K
4 3 4 2 2 3 3 4 2 4 3 3 3 3
7 2 4 3 2 2 4 2 3 4 3 2 2 3
8 2 4 2 2 3 3 3 3 4 3 3 2 2
No. Soal Jumlah 12 13 14 17 18 21 3 2 2 3 3 3 23 4 4 4 4 4 4 36 2 3 3 3 1 2 21 2 2 2 3 2 2 19 2 3 2 3 2 3 23 1 3 4 4 3 2 27 4 4 4 3 4 3 31 3 2 2 2 3 2 22 4 3 4 4 4 4 35 1 3 3 4 3 3 26 4 3 3 2 3 3 26 4 4 3 3 3 4 28 4 3 3 3 3 3 27
Skor 56.12 87.84 51.24 46.36 56.12 65.88 75.64 53.68 85.4 63.44 63.44 68.32 65.88
81
Menanggung Resiko Minat Berwirausaha No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Nama Abdul SS Aditya BW Ari Dwi NIM Tri Afriantoko Noordin ES Rifqi Triawan Rizki Febrianto Susanto Muhammad RI Kalis N Wahyu S Tri Wahyu H Dian Arista Tio Arisno Pramono AS Anggi SF Giyanto Jumargo Sudiyono Wahyu K Khusnul Abid Trio Bagus P Dickta Aris O Mujianto Zaen Nugroho Khanafi Agung Riskian Didik S Muhanmad FN Suyono Anjar K Hariyafiya A Dony Nugroho Misbakul Munir Dicky RH Mohammad NF Taufik Dwi S Donny Irawan
11 4 3 4 3 3 4 4 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3
No. Soal 15 19 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 2 4 4 3 3 3 2 3 3 4 4 3 4 3 3 3 2 3 3 4 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 2 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 2 4
22 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 2 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 2 4 2
Jumlah
Skor
15 12 15 12 15 15 16 12 10 13 13 10 12 15 14 13 9 14 13 14 14 14 13 13 13 14 13 15 16 13 11 12 13 16 12 11 15 11
82.5 66 82.5 66 82.5 82.5 88 66 55 71.5 71.5 55 66 82.5 77 71.5 49.5 77 71.5 77 77 77 71.5 71.5 71.5 77 71.5 82.5 88 71.5 60.5 66 71.5 88 66 60.5 82.5 60.5
82
No 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51
Nama Ade Kusuma W Dhysa Gitta P Hesti Anggoro Denny Ardhita Mohammad N Budi Hebmanto Kusuma Bekti Dimas P Casudi Ajib Maqsudi Ahmad Suyatno Aris Setya EG Bayu Adi K
11 3 4 3 2 2 3 4 2 4 3 2 3 3
No. Soal 15 19 3 4 4 3 2 3 2 2 2 3 2 2 4 4 2 4 4 3 4 4 3 3 2 4 4 4
22 4 4 2 2 3 3 2 2 4 3 2 3 4
Jumlah
Skor
14 15 10 8 10 10 14 10 15 14 10 12 15
77 82.5 55 44 55 55 77 55 82.5 77 55 66 82.5
83
Tabel Nilai-Nilai d.b. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 40 60 120 co
50% 1,000 0,816 0,765 0,741 0,727 0,718 0,771 0,706 0,703 0,700 0,697 0,695 0,694 0,692 0,691 0,690 0,689 0,688 0,688 0,687 0,686 0,686 0,685 0,685 0,684 0,684 0,684 0,683 0,683 0,683 0,681 0,679 0,677 0,674
40% 1,376 1,061 0,978 0,941 0,920 0,906 0,896 0,889 0,883 0,979 0,976 0,873 0,870 0,868 0,866 0,865 0,863 0,862 0,861 0,860 0,859 0,858 0,858 0,857 0,856 0,856 0,855 0,855 0,854 0,854 0,851 0,848 0,845 0,842
20% 3,078 1,886 1,638 1,533 1,476 1,440 1,415 1,397 1,383 1,372 1,363 1,356 1,350 1,345 1,341 1,337 1,333 1,330 1,328 1,325 1,323 1,321 1,319 1,318 1,316 1,315 1,314 1,313 1,311 1,310 1,303 1,296 1,289 1,282
Taraf Signifikansi 10% 5% 2% 6,314 12,706 31,821 2,920 4,303 6,695 2,353 3,182 4,541 2,132 2,776 3,747 2,015 2,571 3,365 1,943 2,447 3,143 1,895 2,365 2,998 1,860 2,306 2,896 1,833 2,262 2,821 1,812 2,228 2,764 1,796 2,201 2,718 1,782 2,179 2,681 1,771 2,160 2,650 1,761 2,145 2,624 1,753 2,131 2,602 1,746 2,120 2,583 1,740 2,110 2,567 1,734 2,101 2,552 1,729 2,093 2,539 1,725 2,086 2,528 1,721 2,080 2,518 1,717 2,074 2,508 1,714 2,069 2,500 1,711 2,064 2,492 1,708 2,060 2,485 1,706 2,056 2,479 1,703 2,052 2,473 1,701 2,048 2,467 1,699 2,045 2,462 1,697 2,042 2,457 1,684 2,021 2,423 1,671 2,000 2,390 1,658 1,980 2,358 1,645 1,960 2,326
1% 63,657 9,925 5,841 4,604 4,032 3,707 3,499 3,355 3,250 3,169 3,106 3,055 3,012 2,977 2,947 2,921 2,898 2,878 2,861 2,845 2,831 2,819 2,807 2,797 2,787 2,779 2,771 2,763 2,756 2,750 2,704 2,660 2,617 2,576
0,10% 636,691 31,598 12,941 8,610 6,859 5,959 5,405 5,041 4,781 4,587 4,437 4,318 4,221 4,140 4,073 4,015 3,965 3,922 3,883 3,850 3,819 3,792 3,767 3,745 3,725 3,707 3,690 3,674 3,659 3,646 3,551 3,460 3,373 3,291