76
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 3, DESEMBER 2016
HUBUNGAN ANTARA BERFIKIR KREATIF DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Oleh: Septa Herlan Efendi, Syarif Suhartadi, dan Yoto Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang Jl. Semarang No. 5 Malang E-mail:
[email protected];
[email protected];
[email protected]
Abstrak. Berfikir kreatif merupakan kemampuan mental yang dimiliki seseorang untuk menemukan dan menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda saat dihadapkan suatu masalah yang harus dipecahakan. Dukungan sosial merupakan suatu proses penafsiran seseorang terhadap bantuan yang diberikan kepadanya, yang terdiri dari: informasi atau nasehat, perhatian emosi yang akan membuat seseorang merasa diperhatikan. Prestasi belajar merupakan hasil pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif, dan psikomotor setelah mengikuti pembelajaran yang diukur menggunakan instrumen tes yang relevan dalam hal ini dilihat melalui nilai indeks prestasi komulatif (IPK). Hasil penelitian menunjukan persentase dari tingkat berfikir kreatif (X1) dengan kriteria sangat tinggi (3,3%), tinggi (16,7%), dan cukup (54,4%); persentase dari dukungan sosial (X2) dengan kriteria sangat tinggi (15,6%), tinggi (30,0%), dan cukup (34,4%); dan persentase dari prestasi berlajar mahasiswa (Y) dengan kriteria sangat tinggi (10,0%), tinggi (36,7%), dan cukup (48,9%). Dan secara bersama-sama menujukkan bahwa berfikir kreatif dan dukungan sosial berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa sebesar 23% dan sisanya 77% dipengaruhi oleh faktor lain. Sedangkan hasil analisis korelasi menunjukkan (1) terdapat hubungan antara berfikir kreatif dengan prestasi belajar mahasiswa, (2) terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan prestasi belajar mahasiswa, dan (3) terdapat hubungan antara berfikir kreatif dan dukungan sosial dengan prestasi belajar mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Kata kunci: berfikir kreatif, dukungan sosial, dan prestasi belajar.
Salah satu indikator keberhasilan dalam pembelajaran dapat terlihat dari prestasi belajar peserta didik. Sejalan dengan upaya peningkatan mutu pendidikan perlukiranya diperhatikan masalah pencapaian prestasi belajar mahasiswa. Mahasiswa yang berkompeten dalam pembelajaran tentunya memiliki peluang yang lebih besar untuk mencapai keberhasilan atau prestasi yang diharapkan pada jenjang pendidikannya. Untuk itu mahasiswa harus menggunakan secara optimal, dan memenuhi tuntutan akademik
yang telah ditentukan harapannya adalah dapat mencapai prestasi belajar secara optimal. Disamping itu, untuk mereka memerlukan dukungan baik dari diri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat memaksimalkan pencapaian kompetensi misalnya melalui peningkatan berfikir secara kreatif dalam memecahkan suatu masalah akademiknya dan adanya dukungan sosial dari luar guna membantu dalam pencapaian akhir hasil prestasi belajar. Pencapaian keberhasilan mahasiswa dapat
Septa Herlan Efendi, Syarif Suhartadi, dan Yoto, Hubungan Antara Berfikir Kreatif...
ditandai dengan prestasi belajar mereka yaitu nilai-nilai optimal yang diperoleh melalui Indeks Prestasi (IP) atau (IPK) serta ketepatan waktu dalam menyelesaikan studi. Prestasi belajar merupakan suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seorang mahasiswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai setelah mengalami proses belajar (Huitt, 2001). Kemampuan berfikir kreatif dan beberapa dukungan sosial dalam peningkatan akademik, menarik untuk dikaji karena hal ini erat kaitanya dengan prestasi belajar mahasiswa, mengingat banyaknya mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang mengalami masalah dengan penyesuaian akademiknya. Prestasi belajar merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari belajar, karena kegiatan merupakan proses. Prestasi belajar yang diperoleh individu sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimilikinya. Slameto (2003:54), menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ada dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi akademik individu terdiri dari faktor internal yang merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu yang terdiri dari faktor intelegensi (kemampuan untuk mencapai prestasi di kampus yang didalamnya berpikir perasaan), bakat (kemampuan tertentu yang telah dimiliki seseorang sebagai kecakapan pembawaan), minat (kecenderungan yang mantap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang tertentu), motivasi (keadaan yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu), keadaan fisik dan psikis (suatu keadaan pada tahap pertum-
77
buhan yang menunjukan kesehatan jasmani, keadaan alat indera). Sedangkan faktor eksternal yang merupakan faktor yang berasal dari luar individu yang mempengaruhi prestasi akademik terdiri dari: faktor pengajar, faktor lingkungan keluarga dan faktor sumber-sumber balajar (Ahmadi, 2002). Dukungan sosial merupakan salah satu istilah yang digunakan untuk menerangkan bagaimana hubungan sosial menyumbang manfaat bagi kesehatan mental atau kesehatan fisik individu (Rook, 1985). Cohen dan Wills (1985) dalam Bishop (1994) mendefinisikan dukungan sosial sebagai pertolongan dan dukungan yang diperoleh seseorang dari interaksinya dengan orang lain. Salah satu yang dibutuhkan mahasiswa selain belajar dan membagi waktu antara kuliah dan diluar adalah adanya dukungan sosial untuk menigkatkan prestasi akademik yang dihadapinya. Dari dukungan sosial tersebut mahasiswa mendapat dukungan dari berbagai sumber diantaranya keluarga, orang tua, dosen, guru, teman sebayanya dan lingkungan sekitar seperti masyarakat sehingga mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa. Dengan mengacu pada kerangka berfikir tersebut diduga ada pengaruh positif antara berfikir kreatif dan dukungan sosial dengan prestasi belajar mahasiwa Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara berfikir kreatif dan dukungan sosial dengan prestasi belajar mahasiswa di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. METODE PENELITIAN Rancangan penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bersifat korelasional yang bertujuan untuk melihat
78
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 3, DESEMBER 2016
hubungan antara satu variabel dengan variabel lain. Menurut Suryabrata (2008:24), dilihat dari jenisnya penelitian ini termasuk penelitian korelasional, yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasivariasi pada suatu faktor yang berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan koefisien korelasi. Dalam pengumpulan data, peneliti mengguakan angket dan dokumentasi. Metode ini digunakan untuk memperoleh IPK mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Malang. Populasi dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang sejumlah 874 mahasiswa (subag-akademik.um). Sampel penelitian ini diambil dengan menggunakan metode stratified proposional random sampling yaitu 10% setiap masingmasing tahun angkatan per program studi yang berjumlah 874 mahasiswa diperoleh jumlah seluruh sampelnya sebanyak menjadi 90 mahasiswa. Menurut Sugiyono (2010:133), instrumen penelitian digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan hasil data kuantitatif yang akurat, maka setiap penelitian harus mempunyai skala. Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan presepsi seseorang atau sekelompok orang tetang fenomena sosial. Uji coba instrumen untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas instrumen yang akan digunakan dalam penelitian. Pengujian instrumen dilakukan untuk mengetahui kualitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini. Data hasil uji instrumen diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji instrumen ini dilakukan pada 40 responden dari jumlah populasi sebanyak 874 yang diberikan instrumen uji coba
masing-masing program studi per angkatan pada responden teknik mesin dan data hasil uji coba dilakukan pengujian dengan korelasi pearson product moment. Penghitungan validitas instrumen dibantu dengan program windows SPSS 17.0 for windows. Pernyataan pengakuan valid berdasarkan taraf kepercayaan 95% atau signifikan sebesar 5% (0,05). Dengan demikian, instrumen diyatakan valid apabila memiliki signifikansi lebih kecil dari 5% (Sig.<0,05) menurut Arikunto (2010:75). Dalam penelitian ini uji reliabilitas instrumen menggunakan bantuan program SPSS 17.0 for windows. Selanjutnya koefisian reliabilitas yang diperoleh dibandingkan dengan alpha minimal 0,6. Jika koefisien reliabilitas lebih kasar dari alpha (0,6) maka intrumen dikatakan reliabel, sebaliknya jika koefisien reliabilitas kurang dari alpha (0,6) maka intrumen tersebut tidak reliabel. Analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk menggambarkan data dari masing-masing variabel agar lebih mudah untuk dipahami. Menurut Sugiyono (2010:207) analisis data statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah berkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Untuk menentukan interval dihitung dengan menggunakan rumus :
Setelah ditentukan panjang interval, selanjutnya total nilai dimaksukkan ke kelas interval tersebut sehingga diketahui frekuensi tiap-tiap interval. Kemudian dapat
Septa Herlan Efendi, Syarif Suhartadi, dan Yoto, Hubungan Antara Berfikir Kreatif...
dipersentasekan dengan rumus: p= Keterangan: P = Persentase F = Frekuensi N = Jumlah responden Korelasi Pearson Product Moment digunakan untuk mencari hubungan satu variabel independen dan satu variabel dependen. Pemilihan uji pearson product moment dikarenakan persyaratan uji normalitas berdistribusi normal, maka uji pearson product moment digunakan. Korelasi ganda digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel atau lebih yang ada pada sampel untuk diberlakukan pada seluruh populasi dimana sempel diambil. Dalam analisis korelasional akan dibahas apakah data sampel yang ada menyediakan bukti cukup bahwa ada hubungan antara variabelvariabel dan populasi asal sampel dan jika ada hubungan, seberapa kuat hubungan antar variabel tersebut. Statistik inferensial, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis kontribusi berfikir kreatif dan dukungan sosial dengan prestasi belajar pada mahasiswa di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. (Sugiyono, 2012:260). Model analisis yang digunakan adalah regresi linear sederhana dan berganda yang digunakan untuk memprediksikan sejauh mana perubahan nilai variabel dependen, Model persamaan dalam penelitian ini adalah:Y= α+βX Dimana: Y : tingkat prestasi belajar mahasiswa Jurusan Teknik Mesin UM α : konstanta β : bilangan koefisien X1 : berfikir kreatif X2 : dukungan sosial
79
Uji hipotesi penelitian ini menggunakan: (1) uji r atau uji korelasi product moment digunakan untuk mempelajari hubungan antara dua variabel. Hubungan yang dipelajari adalah hubungan yang linear atau garis lurus. Oleh karena itu uji r sering disebut juga uji korelasi linear. Ukuran mengukur sejauh mana hubungan antar dua variabael disebut koefisien korelasi, disingkat dengan r. Nilai r bekisar antara -1 sampai 1; (2) Uji regresi sederhana adalah untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y), Sugiyono (2012) mengatakan suatu kesimpulan dari data sampel yang diberikan diberlakukan untuk populasi itu mempunyai peluang kesalahan dari peluang kebenaran (kepercayaan) yang dinyatakan dalam bentuk persentase. Bila kesalahan 5% maka taraf kepercayaan 95%, bila peluang kesalahan 1%, maka taraf kesalahan 99%. Peluang kesalahan dan kepercayaan ini disebut dengan taraf signifikasi. Setelah diadakan analisis data dan diketahui hasil perhitunganya, maka langkah selanjutnya adalah membandingkan peluang t (signifikan t) dengan α (0,05); (3) Uji regresi ganda digunakan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama atau simultan antara variabel terikat dengan variabel bebas. Cooper dan Emory (1996) mengatakan pemilihan tingkat signifikan seharusnya ditentukan sebelum mengumpulkan data. Yang umum digunakan adalah 0,05 walaupun 0,01 juga digunakan secara luas; (4) Uji-R korelasi ganda bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan antar variabel berfikir kreatif dan dukungan sosial dengan prestasi belajar. Dalam analisis korelasi akan dibahas apakah data sampel yang ada menyediakan bukti cukup bahwa ada hubungan antara variabel-variabel dan populasi asal sampel dan jika ada hubungan,
80
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 3, DESEMBER 2016
seberapa kuat hubungan antar variabel tersebut. Penggunaan uji prasyarat hipotesis berdasarkan analisis regresi dapat dilakukan dengan pertimbangan tidak ada pelanggaran terhadap asumsi klasik. Asumsi klasik yang harus dipenuhi antara lain: data harus normal, non multikolinier, non heterokedastisitas (Ghozali, 2007:121). Untuk menganalisis data peneliti dapat menggunakan bantuan komputer dengan menggunakan program SPSS 17.0. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis statistik deskriptif bertujuan untuk mengetahui distribusi frekuensi dari jawaban responden terhadap angket (kuisioner) yang disebarkan. Hasil jawaban responden tentang berfikir kreatif dan dukungan sosial dengan prestasi belajar mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Ada hubungan berfikir kreatif dengan prestasi belajar mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Untuk menguji ada tidaknya hubungan antara variabel dukungan sosial dengan prestasi belajar dilakukan uji-r dan uji regresi sederhana. Tabel 1 Distribusi Frekuensi Berfikir Kreatif Kriteri Rentanga Frekuens Presentas a n Skor i e Sangat 51-58 3 3,3% tinggi Tinggi 44-50 15 16,7% Cukup 37-43 49 54,4% Kurang 30-36 19 21,1% Sangat 23-29 4 4,4% kurang Total 90 100% Sumber: Data SPSS Diolah. Tabel 2 Distribusi Frekuensi Dukungan Sosial Kriteri Rentanga Frekuens Presentas a n Skor i e Sangat 54-60 14 15,6% Tinggi Tinggi 47-53 27 30,0%
Kriteri Rentanga Frekuens a n Skor i Cukup 41-46 31 Kurang 35-40 14 Sangat 29-34 4 kurang Total 90 Sumber: Data SPSS Diolah.
Presentas e 34,4% 15,6% 4,4% 100%
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Mahasiwa Kriteri Rentanga Frekuens Presentas a n Skor i e Sangat 3.58 – 3.90 9 10,0% tinggi Tinggi 3.25 – 3.57 33 36,7% Cukup 2.92 – 3.24 44 48,9% Kurang 2.59 – 2.91 3 3,3% Sangat 2.26 – 2.58 1 1,1% kurang Total 90 100% Sumber: Data SPSS Diolah. Tabel 4 Uji Korelasi Berfikir Kreatif Prestasi Berfikir Belajar Kreatif Pearson 0,311** Correlation Sig. (2-tailed) 0,003 N 90
Diketahui pada Tabel 4 SPSS bahwa nilai korelasi hubungan antara berfikir kreatif dengan prestasi belajar memiliki nilai probabilitas (sig.) = 0,005 nilai rhitung = 0,311. Karena nilai probabilitas X1 = 0,003 < 0,05. Artinya “ada hubungan antara variabel X1 (Berfikir Kreatif) dan Y (Prestasi Belajar)”. Tabel 5 Hasil Analisis Regresi Sederhana Berfikir Kreatif Model Unstandardiz Standar t Sig. ed dized Coefficients Coeffic ients B Std. Beta Error (Constan 2.739 .171 15.9 .000 t) 77 1 Berfikir .013 .004 .311 3.07 .003 Kreatif 0
a. Dependent Variable: Prestasi Belajar
Septa Herlan Efendi, Syarif Suhartadi, dan Yoto, Hubungan Antara Berfikir Kreatif...
Dari perhitungan dengan SPSS 17 for windows dan dari tabel 5 diatas diperoleh nilai Sig. (0,003) < 0,05. Dengan hasil tersebut, maka kesimpulannya adalah: “Ada hubungan antara berfikir kreatif dengan prestasi belajar. Dari analisis regresi diatas dapat diperoleh angka Adjusted R Square sebesar 0,086 (8,6%). Hal ini menunjukan bahwa persentase hubungan variabel independen (berfikir kreatif) dengan variabel dependen (prestasi belajar) sebesar 8,6% atau dengan kata lain 8,6% prestasi belajar mahasiswa dipengaruhi oleh berfikir kreatif, sedangkan 91,4% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti Ada hubungan dukungan sosial dengan prestasi belajar mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Untuk menguji ada tidaknya hubungan antara variabel dukungan sosial dengan prestasi belajar dilakukan uji-r dan uji regresi sederhana. Tabel 6 Uji Korelasi Dukungan Sosial Prestasi Dukungan Belajar Sosial Pearson 0,376** Correlation Sig. (2-tailed) 0,000 N 90 Sumber: Data SPSS Diolah
Berdasarkan tabel 6 diatas dapat diketahui bahwa nilai korelasi hubungan antara dukungan sosial dengan prestasi belajar memiliki nilai probabilitas (sig.) = 0,005 nilai rhitung = 0,376. Karena nilai probabilitas X1 = 0,000 < 0,05. Artinya “ada hubungan antara variabel X1 (Dukungan Sosial) dan Y (Prestasi Belajar)”. Berdasarkan tabel 7 dapat diketahui bahwa nilai korelasi hubungan antara dukungan sosial dengan prestasi belajar memiliki nilai probabilitas (sig.) = 0,005
81
nilai rhitung = 0,376. Karena nilai probabilitas X1 = 0,000 < 0,05. Artinya “ada hubungan antara variabel X1 (Dukungan Sosial) dan Y (Prestasi Belajar)”. Tabel 7 Hasil Analisis Regresi Dukungan Sosial Model Unstandardized Stand Coefficients ardize d Coeffi cients B Std. Beta Error (Consta 3.883 .165 nt) 1 Dukung -.014 .006 -.376 an Sosial
Sederhana t
Sig .
23.532 .00 0 -3.812 .00 0
a. Dependent Variable: Prestasi Belajar Dari perhitungan dengan SPSS 17 for windows dan dari tabel 4.7 diatas diperoleh nilai Sig. (0,000) < 0,05. Dengan hasil tersebut, maka kesimpulannya adalah: “Ada hubungan antara dukungan sosial dengan prestasi belajar”. Dari analisis regresi diatas dapat diperoleh angka Adjusted R Square sebesar 0,132 (13,2%). Hal ini menunjukan bahwa persentase hubungan variabel independen (dukungan sosial) dengan variabel dependen (prestasi belajar) sebesar 13,2% atau dengan kata lain 13,2% prestasi belajar mahasiswa dipengaruhi oleh dukungan sosial sedangkan 86,8% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti Ada hubungan antara berfikir kreatif dan dukungan sosial dengan prestasi belajar mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Untuk menguji ada tidaknya hubungan secara simultan antara antara berfikir kreatif dan dukungan sosial dengan prestasi belajar dilakukan uji-R dan Uji regresi ganda.
82
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 3, DESEMBER 2016
Tabel 8 Analisis Korelasi Ganda
M od el
1
Model Summaryb R R Adj Std. Change Statistics Squ uste Error R F d df Sig are d R of Sq Chan f 2 . F Squ the uar ge 1 Ch are Esti e an mate Ch ge an ge .50 .250 .232 .209 .25 14.4 2 87 .00 0a 0 69 0
Durb inWats on
1.94 1
a. Predictors: (Constant), Berfikir Kreatif, Dukungan Sosial b. Dependent Variable: Prestasi Belajar Berdasarkan Tabel 8 diketahui nilai koefisien korelasi atau R adalah 0,500 angka tersebut mendekati 1 sehingga mendekati positif, dengan demikian dapat diartikan terdapat hubungan atau korelasi yang kuat dan searah antara ketiga variabel secara serempak. Diketahui juga hasil dari koefisien determinasi yaitu R square adalah 0,250. Angka koefisien tersebut memberi petunjuk bahwa variasi perubahan dari kedua variabel bebas X1 yaitu berfikir kreatif dan X2 yaitu dukungan sosial yang secara bersama-sama (simultan) berhubungan dengan variabel Y yaitu prestasi belajar. Tabel 9 Hasil Analisis Regresi Berganda ANOVAa Model Sum of df Mean F Sig. Squares Square Regres 1.260 2 .630 14.46 .000b sion 9 Residu 3.789 87 .044 1 al 5.049 89 Total
a. Predictors: (Constant), Berfikir Kreatif, Dukungan Sosial b. Dependent Variable: Prestasi Belajar Secara hubungan simultan untuk variabel berfikir kreatif dan dukungan sosial
dengan prestasi belajar diperoleh nilai Fhitung=14,469 dengan probabilitas 0,000 < 0,05 pada taraf signifikasi 5%. Dari pernyataan tersebut, maka Ha yang berbunyi “ada hubungan antara berfikir kreatif dan dukungan sosial dengan prestasi belajar mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang” hipotesis diterima. Dengan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara berfikir kreatif dan dukungan sosial dengan prestasi belajar mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Dari analisis regresi berganda dapat diketahui Adjusted R Square sebesar 0,232 sehingga dapat disimpulkan bahwa 23,2% tingkat prestasi belajar dipengaruhi oleh berfikir kreatif dan dukungan sosial secara simultan, sedangkan sisanya sebesar 76,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. Hubungan Berfikir Kreatif dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang Berpikir kreatif dapat diartikan sebagai proses yang digunakan untuk menimbulkan ide atau gagasan-gagasan baru. Gagasan baru dapat berasal dari penggabungan gagasan yang lama atau gagasan yang memang baru muncul dan dapat terjadi dengan menggabungkan ide-ide dari orang lain untuk menstimulus munculnya ide baru. Berfikir kreatif merupakan faktor berpengaruhnya terhadap proses belajar dalam meraih prestasi belajar mahasiswa. Hal ini sejalan dengan dengan teori yang dikemukakan oleh Sapriya (2009:85), menjelaskan bahwa berpikir kreatif dapat membantu seseorang mengembangkan kemampuan berpikir kreatif yang dapat menuntun mereka menye-
Septa Herlan Efendi, Syarif Suhartadi, dan Yoto, Hubungan Antara Berfikir Kreatif...
suaikan diri dengan kondisi hidupnya akan sangat berguna bagi kehidupannya. .Munandar (2009) berpikir kreatif adalah kemampuan menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana penekannya pada kuantitas, ketepatgunaan dan keragaman jawaban. Berpikir kreatif akan mudah diwujudkan dalam lingkungan belajar yang secara langsung memberikan peluang bagi mahasiswa untuk berpikir terbuka dan fleksibel tanpa adanya rasa takut dan malu. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa tingkat berfikir kreatif mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Malang dengan jumlah sampel yang diambil sebanyak 90 mahasiswa, tingkat berfikir kreatif dengan katagori sangat tinggi sebanyak 3 mahasiswa dengan persentase (3,3%), tingkat berfikir kreatif dengan kategori tinggi sebanyak 15 mahasiswa dengan persentase (16,7%), tingkat berfikir kreatif dengan kategori cukup sebanyak 49 mahasiswa dengan persentase (54,4%), tingkat berfikir kreatif dengan katagori kurang sebanyak 19 mahasiswa dengan presentae (21,1%) dan tingkat berfikir kreatif dengan katagori sangat kurang sebanyak 4 mahasiswa dengan presentae (4,4%). Hasil analisis data tersebut menunjukan bahwa tingkat berfikir kreatif mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Malang termasuk dalam kriteria cukup baik dengan persentase (54,4%). Dari hasil penelitian pada uji hipotesis pertama didapatkan bahwa “ada hubungan antara berfikir kreatif dengan prestasi belajar”. Pada variabel (X1) diperoleh nilai constant (2,739) dengan α = 5% dengan probabilitas (p) sebesar 0,003 sehingga p < 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berfikir kreatif mempunyai hubungan
83
yang positif dan signifikansi terhadap prestasi belajar mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Hasil uji koefisien berfikir kreatif dengan prestasi belajar mahasiswa sebesar 0,311. Dari hasil ini dapat dijadikan indikasi bahwa berfikir kreatif mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan mahasiswa dalam meningkatkan prestasi belajar. Hal ini sejalan dengan dengan penelitian Misranto (1994), tentang hubungan antara kemampuan berfikir kreatif dengan prestasi belajar mahasiswa, menunjukkan hubungan berfikir kreatif dan prestasi belajar sangat signifikansi. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Indhah dengan judul “Hubungan Kreativitas Siswa dan Fasilitas Belajar Siswa di Rumah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD se-Gugus I Kecamatan Bantul Tahun 2011/2012” Hasil penelitian dengan analisis regresi linier berganda pada taraf signifikasni 5% menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kreativitas siswa dengan prestasi belajar. Dengan melihat regresi sederhana pada bab sebelumya diperoleh angka Adjusted R Square sebesar 0,086. Hal ini menunjukan bahwa persentase hubungan variabel independen berfikir kreatif dengan variabel dependen prestasi belajar sebesar 8,6% atau dengan kata lain 8,6% prestasi belajar mahasiswa dipengaruhi oleh berfikir kreatif, sedangkan 91,4% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti atau diluar penelitian ini yang meliputi faktor-faktor baik intern maupun extern yang berpengaruh terhadap prestasi belajar. Utami Munandar (2012:9) menyampaikan bahwa kreativitas memiliki hubungan yang substansial sebagai prediktor dari prestasi belajar peserta didik. Ini menunjukkan bahwa dari
84
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 3, DESEMBER 2016
banyak hal yang mempengaruhi prestasi belajar salah satunya adalah berfikir kreatif. Sedangkan Abu Ahmadi & Widodo Supriyono (2004:138) menyampaikan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi ada dua macam yakni faktor internal dan eksternal. Berfikir kreatif sendiri termasuk ke dalam faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar. Dengan demikian dalam meningkatkan prestasi belajar mahasiswa tidak hanya melihat dari sisi berfikir kreatif saja namun jaga ada faktor lain yang tidak diteliti diantaranya Slameto (2003:54) faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu kecerdasan/intelegensi, bakat, minat, motivasi, dan manajemen waktu. Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada bab sebelumya menunjukkan berfikir kreatif mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang dalam katagori cukup. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berfikir kreatif secara umum dikatagorikan cukup, maka diketahui bahwa mahasiwa harus mengembangkan kemampuan dalam berfikir kreatifnya guna untuk meningkatkan prestasi belajar yang tinggi karena untuk meningkatkan prestasi belajar yang tinggi diperlukan tingkat kemampuan berfikir kreatif yang tinggi pula. Ini menunjukkan bahwa berfikir kreatif yang optimal mampu meningkatkan prestasi belajar mahasiwa yang lebih baik. Sejalan dengan Munandar (2009) hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan optimal dari kemampuan berfikir kreatif berhubungan erat dengan prestasi belajar, dan sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Munandar (2002) yang menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif diperlukan dalam kegiatan pembelajaran. Berfikir kreatif telah terbukti berhubungan dengan prestasi belajar mahasiswa Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Berfikir kreatif dengan prestasi belajar mempunyai hubungan yang signifikan dan menunjukan bahwa mahasiswa yang memiliki tingkat berfikir kreatif cukup berpengaruh terhadap prestasi belajarnya. Hubungan Dukungan Sosial dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang Dukungan sosial didefinisikan sebagai proses penafsiran seseorang terhadap bantuan yang diberikan kepadanya, yang terdiri dari informasi atau nasehat, baik bersifat verbal maupun tidak verbal, perhatian emosi, bantuan instrumental, yang akan membuat seseorang merasa diperhatikan. Serta dukungan sosial yang paling sering diperoleh bagi mahasiswa yaitu dari lingkungan keluarga, teman, serta lingkungan sekitar. Hal ini sangat berperan dalam pembentukan yang positif pada diri seseorang mahasiswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Karena ikatan sosial tersebut akan menciptakan hubungan yang bersifat mendukung, menolong dan mempunyai nilai khusus bagi mahasiswa yang menerimanya. Hasil temuan penelitian yang dikemukakan oleh Rayle, et al. (2007), menunjukkan ada hubungan antara kepercayaan diri, dukungan sosial dan prestasi akademik pada mahasiswa perempuan di universitas Freshman. Berdasarkan penelitian, dukungan sosial mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Malang dengan jumlah sampel yang diambil sebanyak 90 mahasiswa, diketahui bahwa dukungan sosial mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Malang dengan jumlah sampel yang diambil sebanyak 90 mahasiswa, dengan katagori sangat tinggi sebanyak 14 mahasiswa dengan persentase (15,6%), dukungan sosial
Septa Herlan Efendi, Syarif Suhartadi, dan Yoto, Hubungan Antara Berfikir Kreatif...
dengan katagori tinggi sebanyak 27 mahasiswa dengan persentase (30,0%), dukungan sosial dengan katagori cukup sebanyak 31 mahasiswa dengan persentase (34,4%), dukungan sosial dengan katagori kurang sebanyak 14 mahasiswa dengan persentase (15,6%), dan dukungan sosial dengan kategori sangat kurang sebanyak 4 mahasiswa dengan persentase (4,4%). Hasil analisis data tersebut menunjukan bahwa tingkat dukungan sosial mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Malang termasuk dalam kriteria cukup baik dengan persentase (34,4%). Dari hasil penelitian pada uji hipotesis kedua didapatkan bahwa “ada hubungan antara dukungan sosial dengan prestasi belajar”. Pada variabel dukungan sosial (X2) diperoleh nilai contant (3.883) pada α = 5% dengan probabilitas (p) sebesar 0,000 sehingga p < 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial mempunyai hubungan yang positif dan signifikan terhadap prestasi belajar. Hasil uji koefisien dukungan sosial dengan prestasi belajar sebesar 0,376. Dari hasil ini dapat dijadikan indikasi bahwa dukungan sosial mempunyai pengaruh yang kuat untuk keberhasilan mahasiswa dalam meningkatkan prestasi belajar yang maksimal. Rendahnya dukungan sosial disebabkan oleh potensi penyedia dukungan. Menurut Safarino (2012) salah satu penyebab seseorang menerima dukungan sosial adalah potensi penyedia dukungan. Yaitu seseorang yang seharusnya menjadi penyedia dukungan bisa tidak mempunyai sesuatu yang dibutuhkan orang lain, atau mungkin mengalami stress sehingga tidak memikirkan orang lain, bisa saja tidak sadar dengan kebutuhan orang lain. Kebanyakan dari mahasiswa pasti memiliki orang tua,
85
teman dan orang yang dianggab spesial yaitu teman dekat, guru, dosen dan lain-lain. Hal ini berkaitan dengan dukungan sosial mahasiswa. Dukungan sosial mencakup aspek-aspek yang terdiri dari emosional, penghargaan, instrumental, dan informasi yang diperoleh dari individu melalui interaksi dari lingkungan. Masing-masing dukungan tersebut memiliki manfaat bagi penerimanya nantinya. Hasil penelitian yang dilakukan Rahayu (2013) menunjukkan bahwa dukungan sosial mampu mempengaruhi prestasi belajar sebesar 29,5%. Sehinga dukungan sosial membantu mahasiswa dalam mengatasi masalahnya yaitu dalam meningkatkan prestasi belajarnya. Faktor dukungan sosial dalam bentuk apapun dapat memberikan energi positif bagi mahasiswa sehingga akan berpengaruh kepada hasil belajar mereka di kampus. Hal ini sejalan dengan dengan teori yang dikemukakan oleh Harlock (dalam Rensi 2010), bahwa dukungan sosial juga berperan dalam prestasi belajar. Ini menunjukkan bahwa adanya dukungan sosial akan memberi rasa nyaman, dihargai dan pengakuan dari lingkungan sehingga dapat memberi dampak positif bagi kondisi prestasi belajar mahasiswa. Dukungan sosial merupakan faktor berpengaruh terhadap proses dan hasil prestasi belajar. Salah satu dukungan yang erat kaitanya dengan keberhasilan dalam belajar mahasiswa untuk mencapai prestasi belajar adalah dukungan sosial mahasiswa itu sendiri. Dukungan sosial yang meliputi keluarga, teman dan lingkungan dapat memberikan perhatian, support, semangat yang lebih bagi mahasiswa karena hal tersebut akan menciptakan hubungan yang yang bersifat menolong bagi yang
86
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 3, DESEMBER 2016
menerimanya. Hasil penelitian yang senada juga dikemukakan oleh Shahzad (2012) yang menyimpulkan bahwa faktor kepercayaan diri dan dukungan sosial memiliki hubungan positif yang signifikan dengan prestasi siswa. Dengan demikian, mahasiswa yang mempunyai masalah merasa dirinya ada yang mendengar segala keluhan, bersimpati, dan empati terhadap permasalahan yang dihadapi. Jadi dapat dilihat dukungan sosial merupakan salah satu faktor yang penting dalam mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa selama proses belajar. Salah satu penelitian yang dilakukan oleh Nuraga (2015), bahwa ada pengaruh antara hubungan dukungan sosial terhadap prestasi belajar siswa kelas X dan XI SMAN 1 Gedeg. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Rustakahak (2014), tentang hubungan antara dukungan sosial dengan prestasi belajar mahasiswa, menunjukkan hubungan dukungan sosial dan prestasi belajar sangat signifikansi. Ini menunjukkan bahwa dukungan sosial mampu meningkatkan prestasi belajar mahasiwa yang lebih baik. Oleh karena itu untuk meningkatkan prestasi belajar mahasiwa menjadi lebih baik dari sebelumnya, dukungan sosial dari berbagai pihak terutama keluarga, teman dan lingkungan sangatlah diperlukan. Hal ini dikarenakan dukungan sosial mempunyai peranan yang positif pada mahasiswa untuk meningkatkan prestasi belajar yang memuaskan. Hubungan Berfikir Kreatif dan Dukungan Sosial dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang Berdasarkan perhitungan Tabel 3 menunjukan bahwa nilai dengan katagori sangat kurang sebanyak 1 mahasiswa
dengan presentase (1,1%), nilai dengan katagori kurang sebanyak 3 mahasiswa dengan presentase (3.3%), nilai dengan katagori cukup sebanyak 44 mahasiswa dengan presentase (48,9%), nilai dengan katagori tinggi sebanyak 33 mahasiswa dengan presentase (36,7%), dan nilai dengan katagori sangat tinggi sebanyak 9 mahasiswa dengan presentase (10,0%). Dari hasil analisis data tersebut menunjukan adanya hubungan secara simultan antara berfikir kreatif dan dukungan sosial dengan prestasi belajar mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Hal ini terbukti dengan diperolehnya adjusted R square sebesar (23,2%) maka, hubungan variabel Independen (berfikir kreatif dan dukungan sosial) dengan variabel dependen (prestasi belajar) sebesar 23,2% atau dengan kata lain 23,2% prestasi belajar mahasiswa dipengaruhi oleh berfikir kreatif dan dukungan sosial, sedangkan 76,8% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti atau diluar penelitian ini yang meliputi faktor-faktor baik intern maupun extern yang berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa. Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada bab sebelumya menunjukkan prestasi belajar mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang dalam katagori cukup. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prestasi belajar secara umum dikatagorikan cukup, maka diketahui bahwa mahasiwa perlu adanya upaya untuk meningkatkan prestasi belajar. Rendahnya prestasi belajar disebabkan karena faktor dari dalam individu maupun dari lur individu. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan Suryabrata (2011). Faktor dari individu dalam hal ini lebih pada kemam-
Septa Herlan Efendi, Syarif Suhartadi, dan Yoto, Hubungan Antara Berfikir Kreatif...
puan berfikir kreatif. Kemampuan berfikir kreatif pada mahasiswa merupakan kemampuan yang dimiliki setiap mahasiswa tidak sama, namun tujuan setiap mahasiswa dalam belajar pasti mengingkinkan prestasi belajar yang tinggi. Mahmudi (2010) berpendapat bahwa, kemampuan kemampuan berfikir kreatif adalah kemampuan untuk menghasilkan ide atau cara menghasilkan produk. Dalam hal ini berfikir kreatif sangat menentukan dalam meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. Faktor dari luar individu dalam halmini yaitu dukungan sosial. Dukungan sosial memiliki peranan yang cukup penting dalam meningkatkan prestasi belajar mahasiswa terutama dukungan sosial yang diberikan oleh teman, keluarga dan orang spesial, dukungan sosial tersebut merupakan dukungan yang paling dekat dengan mahasiswa. Menurut Adicondro dan Purnamasari (2011) apabila individu mendapat dukungan dari keluarga maka individu akan merasa lebih percaya diri dan mampu merencanakan dan mengontrol kegiatan serta dapat memanfaatkan lingkungan. Memberikan dukungan penghargaan yang sangat positif akan membuat mahasiswa merasa bahwa dirinya berharga dan dukungan dukungan informasi yang diberikan keluarga akan mendapat informasi yang baik, sedangkan memberikan dukungan berupa materi atau instrumental akan menjadikan mahasiswa memiliki motovasi untuk mempersiapkan dan mengatur dalam belajarnya. Dengan demikian dukungan sosial yang tinggi dapat memberikan motivasi sehingga meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. Berdasarkan analisis regresi ganda disimpulkan. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat berfikir kreatif mahasiwa dan dukungan sosial mahasiswa maka semakin
87
tinggi prestasi belajar mahasiswa. Berfikir kreatif dan dukungan sosial telah mewakili variabel yang ditetapkan untuk meneliti halhal yang berhubungan dengan prestasi belajar mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Berdasarkan dari penelitian ini dapat diinterprestasikan bahwa berfikir kreatif dan dukungan sosial secara bersama-sama merupakan faktor yang positif yang signifikan yang berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa. Faktor berfikir kreatif dan dukungan sosial tidak dapat dipisahkan dalam mencapai prestasi belajar karena kedua faktor tersebut saling berkesinambungan. Hal tersebut selajan dengan pendapat Slameto (2003:54), menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ada dua yaitu faktor Internal dan faktor Eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar yaitu kecerdasan/intelejensi, bakat, minat, motivasi, dan manajemen waktu. Faktor eksternal yaitu faktor diluar individu meliputi keluarga, kampus, dan lingkungan masyarakat. Salah faktor internal yaitu berfikir kreatif dimana tingkat berfikir kreatif diperlukan dalam proses kegiatan belajar. Karena kemampuan berfikir kreatif yang tinggi dapat meningkatkan prestasi belajar belajar yang optimal. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Munandar (2009) hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan optimal dari kemampuan berfikir kreatif berhubungan erat dengan prestasi belajar. Hasil penelitian dari Imam, Selly dan Dewi (2012), menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan pada variabel kemampuan berpikir kreatif dan kritis terhadap prestasi belajar mahasiswa Matakuliah Konsep Sains II Program Studi
88
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 3, DESEMBER 2016
PGSD IKIP PGRI Madiun. Faktor lain yang penting dalam meningkatkan prestasi belajar mahasiswa adalah faktor eksternal yaitu dukungan sosial, dimana dukungan sosial merupakan bentuk bantuan yang diterima oleh mahasiswa yang membuat mahsiswa merasa diperhatikan dan dihargai. Seorang mahasiswa yang mempunyai masalah atau merasa dirinya jenuh dengan aktivitasnya sebagai mahasiswa, dengan dukungan sosial baik dari keluarga, lingkungan maupun teman akan membantu memberikan semangat agar mahasiswa tersebut dapat bangkit kembali dalm mancapai prestasu belajar yang maksimal. Hal ini mampu memberikan dampak positif bagi kondisi pretasi belajar mahsiswa tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa berfikir kreatif dan dukungan sosial secara bersamasama merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa dalam proses pembelajaran. Dengan demikian bahwa untuk memperoleh prestasi belajar yang maksimal tidak hanya mengandalkan kemampuan befikir kreatif dari dirinya saja, akan tetapi perlu adanya upaya lain seperti meningkatkan hubungan yang erat dari dukungan sosial sekitar yang berpotensi sebagai dukungan sosial agar memotivasi dirinya sehingga mampu mencapai prestasi belajar yang maksimal.
PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis regresi disimpulkan: (1) terdapat hubungan antara berfikir kreatif dengan prestasi belajar mahasiswa, (2) terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan prestasi belajar mahasiswa, dan (3) terdapat hubungan antara berfikir kreatif dan dukungan sosial dengan prestasi belajar mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Saran Kepada mahasiswa diharapkan agar lebih kreatif membiasakan diri untuk berlatih menyelesaikan soal-soal dan belajar mandiri, serta mampu bersosialisasi dengan sesama mahasiswa dengan cara mengikuti kegiatan ekstra Universiter. Kepada orang tua/wali mahasiswa agar memberikan dukungan dan semangat agar putra-putrinya sukses dalam belajar. Sedangkan kepada dosen, disarankan agar dapat memberikan cara-cara kreatif dan inovatif dalam belajar, serta dapat memberikan dukungan dan motivasi agar para mahasiswa mampu meningkatkan prestasi belajar.
DAFTAR RUJUKAN Adicondro, N & Purnamasari, A. 2011. Efikasi Diri, Dukungan Sosial Keluarga, dan Self Regulated Learning pada siswa kelas VII, Jurnal Humanitas. Vol VIII. No 01. Ahmadi, Abu. dan Supriyono, W. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta: Rineka Cipta. Cohen, S dan Wills, T. A. 1985. Strees Social Support and Buffering Hypothesis. Psychological Bulletin. Cooper, D R. Emory, C W. 1996. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Erlangga.
Septa Herlan Efendi, Syarif Suhartadi, dan Yoto, Hubungan Antara Berfikir Kreatif...
Dennis W. Rook and Stephen J. Hoch. 1985. Consuming Impulses, in NA Advances in Consumer Research Volume 12, eds. Elizabeth C. Hirschman and Moris B. Holbrook Provo UT : Association for Consumer Research, Pages: 23-27. Edwin B. Fisher Jr., Donald Bishop. Uskup, Tami Levitt-Gilmour, Marian T. Cappello, Zev S. Ashenberg, dan Elana Newman 1994. Dukungan Sosial di Worksite Penghentian Merokok: Analisis kualitatif dari Proyek EASE. American Journal of Health Promotion: September / Oktober 1994, Vol. 9, No. 1, pp. 39-75. Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. B-P. Semarang: Universitas Diponegoro. Huitt, W. 2001. Motivation to Learn: An Overvive educational psychology interactive. Valdosta, GA : Valdosta State University. Imam, G.,Selly, N., Dewi, T,. 2013. Kemampuan Berpikir Kreatif dan Kritis terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Matakuliah Konsep Sains II Program Studi PGSD IKIP PGRI Madiun. Journal. Madiun: IKIP PGRI Madiun. Indhah, Sri. 2012. Hubungan Kreativitas Siswa dan Fasilitas Belajar Siswa di Rumah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD se-Gugus I Kecamatan Bantul Tahun 2011/2012. Skripsi. Yogyakarta: UNY. Mahmudi, A. 2010. Mengukur Kemampuan Berfikir Kreatif. Malalah Disampaikan dalam Konferensi Nasional Matematika Manado, 30 Juli 2010. (Online), (http://staff.iny.ac.id/sites/ default/file/ pendidikan), diakses 4 November 2016. Misranto. 1994. Hubungan Antara Kemampuan Berfikir Kreatif Dan Sikap
89
Kreatif Dengan Prestasi Belajar Kimia Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA IKIP Malang Angkatan 1991/1992. Skripsi Universitas Negeri Malang. Moh. Nuraga, A. 2015. Dukungan Sosial terhadap Prestasi Belajar Siswa kelas X dan XI SMAN 1 Gedeg. Skrpsi. Fakultas Psikologi Universitas Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Munandar, Utami. 2012. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta. Munandar, S. C. U. 2002. Kreativitas dan Keberbakatan Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif dan bakat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Rahayu, A. R. N. 2013. Hubungan dukungan sosial dan motivasi berprestasi dengan presatsi belajar di SMP Negeri Teras Kabupaten Boyolali Tahun pelajaran 2012/2013. Surakata: Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta. (online), (http;//eprint. Ums.ac.id/26530/) diakses 29 Agustus 2016. Rayle, Andrea D, et.al. 2007. Relationship Of Self-Beliefs, Social Support, And University Comfort With The Academic Success Of Freshman College Women. Journal College Student Retention, Vol. 8, No. 3, pp. 325-343. Rensi, Sugiarti. 2010. Dukungan Sosial, Konsep Diri, dan Prestasi Belajar Siswa SMP Kristen YSKI Semarang. Jurnal Psikologi, 3 (2): 151. Rustakhahak. 2014. Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Prestasi Belajar Siswa. Surakarta : Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. (online), (http://eprints.ums.ac.id/28473). Diakses 2 November 2016. Sapriya. 2009. Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran Bandung: Rosda Karya.
90
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 3, DESEMBER 2016
Sarafino, E.P. 2012. Psikologi kesehatan: Interaksi Biopsikososial. Kelima Edition.USA: John Wiley.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor -faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta. Rineka Cipta.
Shahzad, Akmal, et.al. 2012. Impact Of Self Esteem & Support On Student Performance. Journal Management & Marketing. Volume 10 Issue 2 pp. 352-358.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suryabrata, Sumadi. 2011. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindopersada.