eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
Faktor Eksternal Sebagai Pendorong Pemanfatan Jurnal Elektronik Proquest Di Perpustakaan Universitas Udayana Ni Putu Premierta Haryanti1, Agus Rusmana2, Kusnandar3, Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Corresponding Author:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor eksternal sebagai pendorong pemanfataan jurnal Proquest di perpustakaan Universitas Udayana. Adaupun faktor-faktor eksternal tersebut berasal dari perluasan teori Technology Accceptance Model yang terdiri dari norma subyektif, relevansi pekerjaan, kualitas keluaran, kemudahan akses dan kejelasan istilah. Adaupun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa S1 Reguler (Minimal Semester 6), dan Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Udayana, dengan sampelnya berjumlah 100 orang. Sedangkan teknik pengambilan sampelnya menggunakan teknik Purposive Sampling. Untuk teknik pengumpulan data dilakukan melalui angket, studi pustaka, dan observasi. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa sebagian besar mahasiswa menyatakan setuju bahwa faktor eksternal yang terdiri dari norma subyektif, relevansi pekerjaan, kualitas keluaran, kemudahan akses dan kejelasan istilah sebagai pendorong pemanfaatan jurnal Proquest di Universitas Udayana.
Kata kunci: faktor eksternal, pemanfaatan, jurnal proquest, perpustakaan Universitas Udayana
1
Penulis
2
Pembimbing Utama
3
Pembimbing Pendamping
Ni Putu Premierta Haryanti - Faktor Eksternal Sebagai Pendorong Pemanfatan... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 1 of 21
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
I. Pendahuluan
tinggi di Bali merupakan perpustakaan
Perkembangan dunia informasi saat
yang turut serta mengikuti perkembangan
ini mengalami peningkatan yang begitu
teknologi informasi saat ini. Dalam hal
pesat. Hal ini ditandai dengan kebutuhan
pemenuhan kebutuhan informasi selain
masyarakat akan informasi yang begitu
berusaha menyediakan koleksi yang relevan
besar. Selain itu, perkembangan informasi
dengan kebutuhan pemustaka, perpustakaan
juga sebanding dengan kemajuan teknologi dalam pemberian informasi. Kemajuan teknologi yang begitu pesat menghasilkan keakuratan, kecepatan, dan ketepatan dalam pemberian informasi kepada masyarakat. Perpustakaan sebagai salah satu lembaga penyedia
informasi
dituntut
untuk
menyediakan informasi kepada masyarakat
Universitas Udayana juga berlangganan melalui database komersial. Dari beragam jurnal elektronik yang terdapat saat ini di perpustakaan, jurnal elektronik Proquest yang dipilih dalam penelitian ini karena jurnal elektronik Proquest adalah satusatunya jurnal elektronik yang dilanggan oleh perpustakaan Universitas Udayana.
sesuai dengan perkembangan teknologi Hal ini dikarenakan jurnal elektronik yang informasi saat ini. lain yang dilanggan oleh perpustakaan Perkembangan teknologi informasi di perpustakaan
juga
perkembangannya
dapat dalam
dilihat
dari
menyediakan
Universitas
Udayana
seperti
EBSCO,
INFOTRAC telah mengalami kadaluwarsa
informasi, yang semula bersifat manual
(masa langganan telah habis) dan dilanggan
berubah menjadi bentuk digital. Saat ini,
melalui Dikti. Selain itu alasan yang lain
banyak
karena jurnal elektronik Proquest adalah
perpustakaan
yang
berlomba
melakukan langganan database online guna
jurnal
memberikan informasi yang relevan sesuai
perpustakaan
dengan kebutuhan pemustaka. Database komersial
yang
saat
ini
banyak
pertama
yang
dilanggan
Universitas
oleh
Udayana
sehingga civitas akademika Universitas Udayana
lebih
familiar
dalam
dipergunakan di perpustakaan antara lain Proquest, EBSCO, Gale Cengange, Ebrary,
memanfaatkan jurnal elektronik proquest dibandingkan dengan jurnal elektronik
dll. Perpustakaan Universitas Udayana sebagai salah satu perpustakaan perguruan
lainnya. Penelitian
ini
berupaya
untuk
melakukan evaluasi mengenai pemanfataan Ni Putu Premierta Haryanti - Faktor Eksternal Sebagai Pendorong Pemanfatan... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 2 of 21
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
jurnal elektronik proquest di perpustakaan
Acceptance Model (TAM) menjelaskan
Universitas Udayana dengan menggunakan
penerimaan
perluasan teori Technology Acceptance
informasi yang didasari oleh persepsi
Model (TAM). Teori TAM diperkenalkan
pengguna bertujuan untuk memberikan
pertama kali oleh Fred Davis tahun 1986
penjelasan mengenai faktor-faktor yang
yang secara spesifik diperuntukkan untuk
mempengaruhi
model
penerimaan
secara umum, mampu menjelaskan tingkah
sistem
informasi.
pengguna Teori
terhadap
Techonolgy
pengguna
terhadap
penerimaan
sistem
komputer
laku pengguna secara luas, pengguna akhir
Ni Putu Premierta Haryanti - Faktor Eksternal Sebagai Pendorong Pemanfatan... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 3 of 21
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
teknologi
komputer
dan
populasi
II. Landasan Teori
penggunan di saat yang sama pula dapat
2.1 Faktor Internal
bersifat praktis dan dapat dibuktikan secara
Faktor internal merupakan faktor
teoritis (Davis dalam Kim, 2005: 14).
yang berasal dari dalam diri seseorang.
Adapun dalam teori TAM terdapat variabel eksternal yang mempengaruhi manfaat
Faktor internal dalam pemanfaatan jurnal elektronik umumnya berkaitan dengan motivasi.
yang dirasakan (perceived usefulness) dan kemudahan pengguna (perceived ease of use). Variabel eksternal yang dimaksud antara lain : subjective norm, job relevance, output
quality,
accessibility,
dan
terminology clarity.
untuk mengetahui peran faktor eksternal subyektif,
relevansi
pekerjaan,
kualitas keluaran, kemudahan akses dan kejelasan istilah) sebagai pendorong dalam pemanfaatan jurnal elektronik Proquest di perpustakaan Universitas Udayana. Adaupun metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode yang digunakan adalah metode deskriptif (Sugiyono, 2002 : 6). Analisis terhadap pemanfaatan jurnal elektronik proquest
di
dapat diartikan sebagai daya penggerak yang di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya
suatu
tujuan.
Menurut
Sardiman (dalam Handayani, 2011 : 20 )
Tujuan dari penelitian ini adalah
(norma
Motivasi berasal dari kata motif yang
perpustakaan
Universitas
menyebutkan bahwa motif dapat diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang
untuk
melakukan
sesuatu.
Sedangkan menurut G.R Terry Ph. D (dalam Handayani, 2011 : 20) “motivation is that desire within an individual that stimulateshim us or her to action” (Motivasi adalah keinginan di dalam diri seseorang individu yang yang mendorong ia untuk bertindak). 2.2 Teori Technology Acceptance Model Teori Technology Acceptance Model
Udayana dilakukan dengan menggunakan
(TAM) diperkenalkan pertama kali oleh
data
penyebaran
Fred Davis tahun 1986 yang secara spesifik
kuisioner kepada responden. Setelah di
diperuntukkan untuk model penerimaan
yang
diperoleh
dari
dapatkan hasil dari kuisioner yang telah terkumpul maka selanjutnya di buat coding book.
pengguna terhadap sistem informasi. Techonolgy Acceptance Model (TAM) menjelaskan
Ni Putu Premierta Haryanti - Faktor Eksternal Sebagai Pendorong Pemanfatan... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
penerimaan
pengguna
Page 4 of 21
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
terhadap sistem informasi yang didasari
Ni Putu Premierta Haryanti - Faktor Eksternal Sebagai Pendorong Pemanfatan... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 5 of 21
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
oleh persepsi pengguna dan bertujuan untuk
Salah
memberikan penjelasan mengenai faktor-
mempengaruhinya
faktor yang mempengaruhi penerimaan
pengguna terhadap kemanfaatan
komputer
secara
umum,
satu
faktor
yang
adalah
dapat persepsi
mampu
menjelaskan tingkah laku pengguna secara luas, pengguna akhir teknologi komputer dan populasi penggunan di saat yang sama pula dapat bersifat praktis dan dapat dibuktikan secara teoritis (Davis dalam Kim,
2005:
14).
Penelitian
dengan
menggunakan teori Technology Acceptance Model dikembangkan hingga saat ini, salah satunya penelitian oleh Kim tahun 2005 dengan judul “User Acceptance Web Based Subciption Databases : Extending The Technology Acceptance Model” (Penerimaan Pengguna Terhadap Database Berlangganan Berbasis Web: Perluasan teori TAM). Model TAM sebenarnya diadopsi dari model Theory of Reasoned Action (TRA) yang dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen pada tahun 1980. Theory of Reasoned Action (TRA) yaitu teori tindakan yang beralasan dengan satu premis bahwa reaksi dan persepsi seseorang terhadap sesuatu hal, akan menentukan sikap dan perilaku orang tersebut. Reaksi dan persepsi pengguna teknologi informasi (TI) akan mempengaruhi sikapnya dalam penerimaan terhadap teknologi tersebut. Ni Putu Premierta Haryanti - Faktor Eksternal Sebagai Pendorong Pemanfatan... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 6 of 21
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
dan kemudahan penggunaan TI sebagai
usefulness
suatu tindakan yang beralasan dalam
tingkatan dimana seseorang percaya bahwa
konteks pengguna teknologi. Sehingga
menggunakan
alasan seseorang dalam melihat manfaat
meningkatkan kinerjanya, sedangkan
dan kemudahan penggunaan TI menjadikan
Perceived Ease Of Use (PEOU) mengacu
tindakan/perilaku manusia tersebut sebagai
pada tingkatan dimana seseorang percaya
tolok ukur dalam penerimaan sebuah teknologi.
didefinisikan
sistem
sebagai
tertentu
akan
bahwa menggunakan sistem tertentu akan bebas dari upaya. Technology Acceptance
Technology
Acceptance
Model
mengusulkan bahwa dua konsep/gagasan yaitu perceived usefulness (manfaat yang dirasakan) dan perceived ease of use
faktor
mempengaruhi
fundamental penerimaan
Model mendalilkan bahwa penggunaan sistem ditentukan oleh keinginan untuk menggunakan dan
(kemudahan penggunaan yang dirasakan) adalah
(PU)
yang
pengguna
(Behavioral
Behavioral
intention/BI)
Intention
tersebut
ditentukan oleh sikap individu (Attitude Toward Using/A) melalui manfaat yang dirasakan (Perceived Usefulness/PU) dan
terhadap sistem informasi. Menurut Davis kemudahaan penggunaan (Perceived Ease (dalam
Kim,
2005:
14)
Perceived
Ni Putu Premierta Haryanti - Faktor Eksternal Sebagai Pendorong Pemanfatan... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 7 of 21
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
of Use/PEOU). Manfaat yang dirasakan dan kemudahaan penggunaan dipengaruhi oleh Variabel Eksternal (External Variable). Kemudahan
penggunaan
mempunyai
pengaruh langsung terhadap manfaat yang dirasakan. 2.3 Faktor Eksternal Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar individu (yang berasal
dari
lingkungan
luar).
Faktor
eksternal umumnya berupa bentuk fisik seperti
gedung,
fasilitas,
sarana
dan
prasarana. Selain itu faktor eksternal juga bisa
berkaitan
dengan
pelayanan.
Di
perpustakaan, ada berbagai jenis faktor eksternal salah satunya yang berkaitan dengan pelayanan dari pustakawan. Pemanfaatan jurnal elektronik yang dikaitkan dalam perluasan teori TAM (Technology Acceptance Model) sesuai dengan penelitian KIM (2005) berasal dari faktor eksternal yang terdiri dari Norma Subjektif, Relevansi Pekerjaan, Kualitas Keluaran, Kemudahan Akses dan Kejelasan Istilah. 2.3.1
Norma Subyektif
Faktor norma subyektif didalam Theory of Reasoned Action dianggap sebagai
salah
satu
faktor
penentu
behavioral intention (BI) atau niat untuk melakukan sesuatu. Norma subyektif Ni Putu Premierta Haryanti - Faktor Eksternal Sebagai Pendorong Pemanfatan... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 8 of 21
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
berhubungan dengan persepsi terhadap
(tokoh panutan) baik perorangan maupun
tingkah laku, dalam hal ini, keinginan
berkelompok
seseorang untuk melakukan sesuatu sangat
mempengaruhi
ditentukan oleh sikap atau tidakan orang
menampilkan perilaku atau tidak, sehingga
lain sebagai panutannya atau acuannya.
akhirnya
Norma Subyektif merupakan dasar determinan kedua dari intensi dalam teori
yang individu
didalam
mengandung
kemudian apakah
norma
motivasi
akan
subyektif
individu
untuk
mengikuti pendapat tokoh panutan tersebut.
planned behavior , norma subyektif masih terkait dengan beliefs (keyakinan) yang berhubungan
dengan
pendapat
tokoh
penting atau orang lain baik perorangan maupun kelompok penting dan berpengaruh bagi individu tersebut. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa belief (keyakinan) yang
ada
dalam
norma
subyektif
representasi persepsi dari significant others
2.3.2
Relevansi Pekerjaan
Menurut teori perluasan technology accceptance models (TAM 2), relevansi pekerjaan merupakan penentu instrumental kognitif dari manfaat yang dirasakan. Relevansi pekerjaan didefinisikan sebagai persepsi
individu
mengenai
tingkatan
dimana sistem taget dapat diterapkan pada pekerjaannya (Venkatesh & Davis, dalam
Ni Putu Premierta Haryanti - Faktor Eksternal Sebagai Pendorong Pemanfatan... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 9 of 21
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
Kim,
2005
:
39).
Definisi
tersebut
2.3.3
Kualitas Keluaran
mengandung makna bahwa kesesuaian
Definisi kualitas (quality) menurut
kerja sebagai penilai kognitif mempunyai
Reeves dan Bednar (dalam Lillrank, 2003:
pengaruh langsung pada persepsi manfaat.
694)
Hal ini mempunyai persamaan dengan
kategori yaitu: sangat baik/unggul, bernilai,
dikelompokkan
kedalam
empat
konstruksi teknologi tugas yang mengacu kepada
kecocokan
antara
kemampuan
teknologi dan persyaratan tugas (Goodhue & Thompson, dalam Kim, 2005 : 39). Model teknologi tugas menyarankan bahwa sistem informasi akan digunakan jika fungsi sistem yang tersedia mendukung tugas-tugas pengguna. Dalam hal ini, sistem ini memberikan beberapa fasilitas kepada pengguna dan fasilitas tersebut bekerja dengan optimal sehingga dapat memberikan
pemenuhan
pengguna.
pengguna
dapat
Biasanya
memformulasikan keinginannya
melalui
pertanyaan (query) kepada sistem tersebut. Pada dasarnya, ada interaksi pengguna dengan sistem informasi melalui lima tahapan yaitu penentuan masalah, formulasi atau entri pertanyaan, penelusuran otomatis bidang yang relevan, menampilkan hasil penelusuran, dan evaluasi hasil penelusuran (Alter, 2008: 454)
Ni Putu Premierta Haryanti - Faktor Eksternal Sebagai Pendorong Pemanfatan... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 10 of 21
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
sesuai dengan persyaratan, dan sesuai
keluaran dapat dinilai melalui evaluasi
dengan
Kategori
produk lanjutan dan akhir dari sebuah
sangat baik / unggul dihubungkan dengan
sistem, dalam hal ini, jika seperangkat
penerimaan produk dan layanan yang
sistem yang sesuai tersedia, orang akan
dirasakan sangat baik. Definisi kualitas
cenderung
berbasis
mempunyai kualitas keluaran yang tinggi.
keinginan
nilai
pengguna.
mengandung
makna
hubungan antara harga dan kualitas.
Kualitas
memilih
keluaran
sistem
yang
yang
meningkat
Menurut teori perluasan Technology
nampaknya meningkatkan kinerja seorang,
Acceptance Model (TAM 2), persepsi
sehingga berpengaruh terhadap persepsi
kualitas keluaran yang mengacu kepada
kegunannya.
kepercayaan individu mengenai seberapa baik
sistem
mengerjakan
Kualitas
keluaran
dalam
sebuah
tugas-tugas,
informasi dapat dilihat dari beberapa
didalilkan sebagai penentu instrumental
dimensi. Huang et al (dalam Lillrank, 2003:
kognitif dari manfaat yang dirasakan
692) mengelompokkan 15 dimensi kualitas
(Perceived Usefullness) (Venkatesh &
informasi kedalam 4 bagian yaitu :
Davis, dalam Kim, 2005 : 40). Kualitas
1. Kualitas Intrinsik :
Ni Putu Premierta Haryanti - Faktor Eksternal Sebagai Pendorong Pemanfatan... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 11 of 21
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
a) akurat : data harus bebas dari kesalahan,
data
d) lengkap (conciseness) :
hendaknya
informasi yang disajikan
menyajikan
diperlukan oleh user
secara wajar kondisi lingkungan yang melatarbelakangi
e) jumlah data : kumpulan
persoalan
dari beberapa data yang
yang hendak dipecahkan
selanjutnya dihitung. 4. Kualitas representasional : dapat
b) objektivitas : obyektif tanpa ada unsur kepentingan tertentu
diinterpretasikan,
c) terpercaya (reliable) : data yang digunakan harus memunculkan hasil yang sama bila digunakan orang lain dalam kondisi serupa
mudah
dimengerti,
gambaran ringkas dan konsisten Sehubungan dengan pengelompokan kualitas informasi tersebut di atas, maka dapat dikatakan bahwa kualitas informasi
d) reputasi ditentukan oleh waktu, isi, dan bentuk
2. Kualitas Aksesibilitas : a) akses : dapat diakses
informasi. Informasi dikatakan berkualitas
kapan dan dimana saja
apabila waktu penyampaiannya up to date (tepat waktu) atau mutakhir (current),
b) keamanan 3. Kualitas Kontekstual :
isinya
a) relevan : Informasi yang tersedia
sesuai
dengan
business
core
atau
kebutuhan
user.
Jangan
sampai
informasi
akurat,
relevan,
lengkap
dan
mempunyai nilai tambah, serta dapat diakses kapan saja melalui media apa saja. Kualitas keluaran sebuah informasi ditentukan juga oleh ketersediaan link
yang
tersedia tidak dibutuhkan user dan mengakibatkan
untuk akses informasi yang dibutuhkan. Link merupakan suatu kata, sederetan kata (kalimat) atau gambar dalam suatu web
sia-sia. b) nilai tambah : informasi
yang tehubung dengan suatu halaman web,
dapat memberikan sesuatu
baik itu halaman web dari dalam web itu
bagi pengguna sehingga
sendiri atau pun halaman web pihak lain.
dapat
Woods (2007: 71) mendefinisikan link
dijadikan
bahan
pengambilan keputusan
sebagai hubungan antara berbagai simpul.
c) timelines: tersedia kapan
Link dapat diterapkan di berbagai program,
saja dibutuhkan
seperti Ms excel, powerpoint, blog dan
Ni Putu Premierta Haryanti - Faktor Eksternal Sebagai Pendorong Pemanfatan... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 12 of 21
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
sebagainya. Link memberikan fasilitas
koneksi ke file atau dokumen yang lain.
Ni Putu Premierta Haryanti - Faktor Eksternal Sebagai Pendorong Pemanfatan... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 13 of 21
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
Dengan demikian, link mempunyai sifat
2.3.4
Kemudahan Akses
yang mengandung asal (sumber) dan tujuan
Persepsi
pengguna
terhadap
(arah), dalam hal ini, sumbernya adalah
aksebilitas sistem informasi dikemukakan
teks atau gambar yang dijadikan link
berhubungan
(sering disebut anchor teks), sedangkan
informasi. Menurut Culnan (dalam Kim,
tujuannya adalah teks atau dokuemen yang akan dituju.
2005 : 42), aksesibilitas merupakan konsep
Rautiainen
(2009:
309) sumber,
informasi
(informasi
quality)
dipengaruhi oleh cakupan sistem informasi. Cakupan tersebut mengacu kepada dimensi fokus,
kuantifikasi,
dan
waktu,
serta
berkonsentrasi pada dimensi informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi. Dimensi fokus mengamati apakah informasi tersebut internal atau eksternal, sedangkan untuk informasi finansial atau non finasial diamati oleh dimensi kuantifikasi. Dimensi waktu mengacu kepada informasi akan datang atau orientasi lampau. Evaluasi cakupan informasi memungkinkan suatu organisasi mengembangkan sedemikian
rupa
sistem
informasi
sehingga
dapat
memuaskan pengguna. Menurut Rautiainen (2009: 306) menemukan hubungan positif antara cakupan informasi dan kinerja, dalam hal ini, cakupan sistem informasi yang
lebih
pemanfaatan
multidimensi mengenai akses fisik ke
Menurut kualitas
dengan
luas
dapat
meningkatkan
informasi kesesuaian kerja dan akhirnya dapat meningkatkan kinerja.
interface
ke
sumber,
dan
kemampuan untuk menemukan kembali informasi relevan yang potensial. Di dalam suatu
kajian
Culnan
aksebilitas
menunjukkan
dimensional, bahwa
akses
informasi fisik tidak tergantung kepada aksebilitas sistem informasi yang dirasakan dan penggunaan sistem nampaknya sangat dihubungkan
persepsi
aksesibilitas
pengguna. Batasan akses fisik adalah penting untuk memfasilitasi penerimaan dan
pemanfaatan
sistem
informasi.
Walapun demikian batasan ini tidak cukup untuk menjamin pemanfaatan sistem. Di dalam kajian mengenai dampak aksebilitas informasi
dan
tingkah
laku,
Culnan
menemukan bahwa sistem database online dikenali kurang dapat diakses daripada sumber
lainnya
untuk
memperoleh
informasi eksternal. Kemudahan di dalam mengakses sebuah informasi merupakan hal yang penting
dalam
proses
menemukan
informasi yang relevan. Selain mudah di dalam mengakses informasi yang berada di Ni Putu Premierta Haryanti - Faktor Eksternal Sebagai Pendorong Pemanfatan... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 14 of 21
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
dalam sebuah web, lingkungan juga
Ni Putu Premierta Haryanti - Faktor Eksternal Sebagai Pendorong Pemanfatan... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 15 of 21
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
mempengaruhi mudah tidaknya aksebilitas
pencarian istilah melalui berbagai sumber,
dalam pencarian informasi karena akses informasi di tempat yang satu dengan tempat yang lain tentu akan berbeda. Misalnya penggunaan password dan id di dalam mengakses jurnal elektronik di rumah hasilnya akan berbeda dengan akses yang
dilakukan
dengan
menggunakan
komputer di perpustakaan. Kemudahan yang dirasakan pun juga akan berbeda yang diakibatkan oleh tempat dan sarana akses yang berbeda. 2.3.5
Kejelasan Istilah
Istilah “kejelasan” atau “clarity” dapat dipergunakan di berbagai bidang. Di dunia kerja contohnya, istilah “kejelasan” sering dipasangkan dengan “peran” atau “role” dan dihubungkan dengan kepuasan kerja (job satisfaction). Role clarity di dunia kerja didefinisikan sebagai tingkatan dimana setiap individu di dalam organisasi tersebut menjadi jelas terhadap harapan dan perannya
serta
bagaimana
kinerjanya
diukur (Punia, 2011: 308). Di bidang seni, kejelasan
(clarity)
digunakan
sebagai
kriteria dalam menilai karya seni, seperti menilai karya puisi dapat dilihat dari susunan, alur cerita, karakter tokoh dan sebagainya (Szajnberg, 2011: 2). Di dalam sistem informasi, kejelasan (clarity)
sering
dihubungkan
dengan
Ni Putu Premierta Haryanti - Faktor Eksternal Sebagai Pendorong Pemanfatan... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 16 of 21
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
dalam hal ini, pencarian akan memperoleh
dan layanan, (2) akronim, (3) label vendor
hasil
dan
yang
akurat
tergantung
kepada
deskripsi
pemasaran,
dan
(4)
kejelasan istilah yang digunakan sistem.
penjelasan embedid. Istilah-istilah yang
Pada akses jarak jauh (remote) database
disediakan
berlangganan berbasis web, ketidakhadiran
mengandung banyak makna tergantung
bantuan langsung dari staf layanan publik
konteksnya.
mungkin menyebabkan kesulitan dimana
istilah
pengguna menemukan istilah ambigius.
menyediakan sejenis istilah yang diperluas
Oleh karena itu, kejelasan istilah dalam
(boarder term) atau istilah singkat (narrow
sistem dapat membantu pengguna sistem
term).
memanfaatkan
memahami istilah yang akan digunakan
sistem
tersebut
secara
didalam
Disamping
tunggal,
Untuk
sistem
sistem
itu,
penelusuran.
informasi
menyediakan tersebut
juga
pengguna
Dalam
harus
mandiri. Spivey (dalam Kim, 2005 : 44)
didalam
hal
ini,
mengidentifikasi beberapa kategori kamus
kejelasan istilah akan sangat membantu
yang tidak jelas yang digunakan dalam
pengguna dalam memperoleh hasil yang
interface perpustakaan : (1) deskripsi
optimal.
singkat dan kata benda untuk sumber daya 9
Ni Putu Premierta Haryanti - Faktor Eksternal Sebagai Pendorong Pemanfatan... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 17 of 21
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
III. Metodologi Penelitian
ini
menggunakan
·
Skor 4 : Tidak Setuju
·
Skor 5 : Sangat Tidak
pendekatan kuantitatif dan metode yang
Setuju
deskriptif
Dari skor tersebut akan diperoleh
(Sugiyono, 2002 : 6). Analisis terhadap
tingkat persetujuan responden terhadap
pemanfaatan jurnal elektronik proquest di
Pemanfaatan Jurnal Elektronik Proquest di
perpustakaan
Udayana
Perpustakaan Universitas Udayana dengan
dilakukan dengan menggunakan data yang
cara membandingkan skor total dan skor
digunakan
adalah
metode
Universitas
diperoleh dari penyebaran kuisioner kepada responden. Setelah di dapatkan hasil dari
ideal. Disamping cara perhitungan di atas, penelitian ini juga menggunakan rumus
kuisioner yang telah terkumpul maka presentase, sebagai berikut:
selanjutnya di buat coding book.
P = f × 100 %n
IV. Pembahasan Hasil
dari
elektronik
Proquest
Universitas bahwa
pemanfaatan di
Udayana
sebagian
jurnal
perpustakaan
menggambarkan
besar
mahasiswa
Universitas Udayana setuju bahwa faktor
Keterangan rumus : P : Persentase f : Jumlah jawaban yang diperoleh n : Jumlah responden (Supardi dalam Dewi, 2008 : 82)
eksternal dapat berperan sebagai pendorong dalam
pemanfaatan
Proquest
di
Udayana.
jurnal
Perpustakaan
Adaupun
tabel
pemanfaatan jurnal berdarsakan dilakukan
proquest
perhitungan dengan
pengukuran
elektronik Universitas
sebelumnya,
dari
mengenai tingkat persetujuan pengguna
hasil
diperoleh
data
yang
menggunakan
Likert
yaitu
Dari hasil penelitian yang diuraikan
skala
dapat
dikatakan
hal-hal
terhadap pemanfaatan Jurnal Proquest di Perpustakaan Universitas Udayana sebagai berikut:
dengan
memberikan skor tertentu pada semua jawaban responden yaitu (Sugiyono, 2007 : 132) : ·
Skor 5 : Sangat Setuju
·
Skor 4 : Setuju
·
Skor 3 : Ragu-Ragu/Netral
Ni Putu Premierta Haryanti - Faktor Eksternal Sebagai Pendorong Pemanfatan... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 18 of 21
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
Faktor Eksternal
No.
Skor / Nilai
Tabel Utama
Sub
Utama PR Norma AD Subyekti IF f AP RP Relevan si RM Pekerjaa RT n UL UM UT KL Kualitas Keluara PR n CI TM KW Kemuda ha MK MS n Akses MP Kejelasa n TA Istilah MD K
4-14 4-15
Skor Skor Tot Idea al l 303 381 340 500 346 411
4-16 4-17
394 381
4-18 4-19 4-20 4-21
377 371 364 392
4-11 4-12 4-13
500
Tingkat Persetujuan (%) Rat Sub aRa Utama ta 60,6 76,2 68 68,5 69,2 82,2 79,0 78,8 6 76,2 75,4 74,2 72,8 78,4
500 4-22
361
72,2
4-23 4-24 4-25
387 355 379
77,4 71 75,8
4-26 4-27
336 374
67,2 74,8 500
72,2
4-28
355
71
4-29 4-30 4-31
359 363 366
71,8 72,6 73,2
4-32
374
500 G
Jumlah Skor Keseluruhan Tingkat Persetujuan Rata-Rata Pengguna
74,4 9
73,1 74,8 1613, 8 73,3 5
1. Pada norma subyektif, rekan tidak mendorong pemanfaatan Proquest (45%),
anjuran
dari
dosen
mendorong pemanfaatan Proquest (73%), Ni Putu Premierta Haryanti - Faktor Eksternal Sebagai Pendorong Pemanfatan... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
imbauan
dari
fakultas Page 19 of 21
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
mendorong pemanfaatan Proquest (56%), aturan penulisan karya tulis
ilmiah
mendorong
pemanfaatan Proquest (57%). 2. Pada relevansi pekerjaan, relevan dengan
kegiatan
penelitian
mendorong pemanfaatan Proquest (74%), relevan dengan pembuatan makalah mendorong pemanfaatan Proquest (79%), relevan dengan tema
diskusi
mendorong
pemanfaatan Proquest (73%). 3. Pada Kualitas Keluaran, up to date untuk
Ni Putu Premierta Haryanti - Faktor Eksternal Sebagai Pendorong Pemanfatan... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
laporan
peneliti.
Page 20 of 21
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
Ni Putu Premierta Haryanti - Faktor Eksternal Sebagai Pendorong Pemanfatan... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 21 of 21