Layout Perpustakaan Sebagai Daya Tarik Perpustakaan Untuk Meningkatkan Minat Baca Pengguna Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Udayana Ratna Wulandari1, I Putu Suhartika2, Richard Togaranta Ginting3 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana Email :
[email protected],
[email protected],
[email protected]
ABSTRACT The title of this study is The Layout of Library to Improve Reading Interest of the users in the library of Faculty of Law Udayana Uviversity. This type of research is descriptive quantitative. This study aims are to determine the layout of the library of the Faculty of Law Udayana University and to determine the influence or relationship betwen layout library and reading interest. The expected benefits of this research are for educational institutions and for the library it self. This study is located in the Library of the Faculty of Law Udayana University. Students who become members of the library of the Faculty of Law, University of Udayana registered in 2016 is used as the population of this study. Samples in this study is calculated using the formula slovin, while the sample collection technique used is Probability Sampling. This study uses questionnaires as data collection techniques. The techniques of data analysis used in this study is a simple linear regression analysis while using the formula Y = a + bX .
Keywords: Layout, Interests Read, Library, Research
perpustakaan. Salah satu jenis perabotan
1. PENDAHULUAN Perpustakaan menyediakan fasilitas-
perpustakaan adalah rak buku. Layout dalam
fasilitas yang dapat digunakan pengguna
ruang baca mempengaruhi pengguna dalam
perpustakaan.
Penyediaan
mencari
memadai
mempengaruhi
perpustakaan.
Salah
fasilitas
yang
maupun
membaca
buku
di
perpustakaan. Letak rak buku yang rapi dapat
kualitas yang
mempermudah pengunjung dalam mencari
disediakan oleh perpustakaan adalah ruang
buku atau bahan pustaka lainnya. Hal ini
baca. Di dalam ruang baca terdapat berbagai
menjadi
jenis
perpustakaan dalam meningkatakan minat
perabotan
satu
dan
fasilitas
perlengkapan
daya
tarik
tersendiri
baca pengunjung ke perpustakaan. 1
bagi
atau
Minat baca merupakan suatu keinginan
arus lalu lintas pengguna perpustakaan dapat
niat
berjalan dengan lancar dan tercipta suasana
seseorang
untuk
mengetahui
sesuatu dengan cara membaca. Suatu hal
tenang (Darmono, 2004 : 200).
dasar yang harus dimiliki seseorang untuk
perpustakaan
Layout
yang
baik
mempelajari suatu bidang keilmuan adalah
hendaknya mampu menciptakan keadaan
minat untuk membaca. Kegiatan membaca
nyaman bagi pengguna untuk meningkatkan
dapat mengetahui lebih mendalam tentang
kujungan ke perpustakaan. Dalam menata
suatu keilmuan tertentu. Dari membaca kita
ruang perpustakaan yang mudah digunakan
dapat mengetahui teori-teori dari para ahli
pengguna,
suatu bidang keilmuan yang dapat dijadikan
perencanaan
dan
referensi untuk penelitian maupun untuk
Menurut
Faulkner-Brown’s
menambah
bahan
Commandments, terdapat 10 kriteria yang
sangat
baik dalam perencanaan perpustakaan. Salah
dibutuhkan oleh pengguna perpustakaan.
satu kriteria tersebut menyebutkan bahwa tata
Untuk
mencari
ruang perpustakaan itu sangat penting dalam
bahan pustaka, maka penataan buku-buku di
pengorganisasian layanan dan koleksi agar
rak harus disusun dengan rapi.
dapat diakses dan tersedia dengan mudah,
pustaka
wawasan.
yang
cepat
memudahkan
Penataan perpustakaan
Pencarian dan
tepat
pengguna
rak-rak
buku
mempertimbangan
pada
perpustakaan
memiliki
desain
dasar
perpustakaan. Ten
seperti penempatan antara koleksi dan ruang
berbagai
baca
harus
disesuaikan
agar
tidak
aspek tata ruang. Kegiatan di perpustakaan
menyulitkan pengguna. Untuk menciptakan
cenderung
berorientasi
suasana yang nyaman dan tidak menyulitkan
pelayanan
dalam
pada
bentuk
kegiatan
jasa.
Untuk
pengguna,
maka
perpustakaan
Fakultas
Universitas
Udayana
menata
membuat nyaman pengunjung maka layout
Hukum
rak-rak
tarik
susunan rak buku dekat dengan ruang baca
tersendiri bagi perpustakaan. Pandangan ini
untuk memudahkan pengguna yang hanya
tentunya dilihat dari kepentingan pemakai
ingin membaca dan belajar di perpustakaan,
perpustakaan.
namun
buku
harus
menjadi
Penataan
rak
daya
buku
yang
kondisi
layout
di
perpustakaan
sesuai dengan fungsinya akan berdampak
Fakultas Hukum Universitas Udayana ini
pada optimalnya pelayanan di perpustakaan.
belum dapat meningkatkan minat baca ke
Fungsional disini berarti bahwa ruangan harus
perpustakaan.
mampu mendukung semua aspek kegiatan dan layanan perpustakaan, mulai dari alur
2. KAJIAN PUSTAKA
mengalirnya
Perpustakaan Perguruan Tinggi
koleksi
bahan
pustaka
dari
bagian pengolahan sampai disajikan di jajaran
Untuk
menunjang
pendidikan
di
rak, mulai dari jajaran rak sampai ke bagian
perguruan tinggi pengadaan perpustakaan
peminjaman (sirkulasi) dan sebaliknya mulai
akan sangat membantu mahasiswa dalam
dari bagian sirkulasi kembali ke jajaran rak;
mencari informasi yang diinginkan. Pengertian
2
perpustakaan
perguruan
menurut
beberapa aspek yang meliputi informasi yang
Noerhayati (1987: 1) bahwa pada dasarnya
dikumpulkan, informasi yang diolah, informasi
suatu perpustakaan perguruan tinggi adalah
yang
satuan pekerjaan yang menjadi bagian dari
disebarluaskan.
unit kerja suatu lembaga yang menjadi
mengartikan bahwa informasi yang dimiliki
induknya, kemudian bekerjasama dengan unit
perpustakaan dikumpulkan kemudian diolah
lainnya dengan peran yang berbeda, dengan
hingga informasi tersebut dapat sampai dan
tujuan yang sama yaitu untuk membantu
bermanfaat oleh pengguna perpustakaan.
perguruan tinggi dalam mengamalkan Tri
Pada
Dharmanya.
berbagai
Dalam
tinggi
arti
bahwa
PT
dimanfaatkan,
dan
informasi
Pernyataan
dasarnya
tersebut
perpustakaan
fungsi
yang
yang
memiliki
bermacam-macam
(Perguruan Tinggi) adalah suatu satuan kerja
tergantung
untuk membantu PT memberikan layanan
perpustakaan.
berupa informasi yang dapat dimanfaatkan
tersebut dapat digunakan oleh berbagai jenis
oleh
terutama
perpustakaan
pegawai
perguruan
pengguna
mahasiswa,
perpustakaan
dosen,
maupun
perguruan tinggi itu sendiri.
kebutuhan
pengguna
Fungsi-fungsi
perpustakaan
termasuk
tinggi,
perpustakaan
terutama
pada
fungsi
pendidikan dan fungsi penelitian. Dengan
Basuki (1991: 51) menerangkan definisi
adanya
fungsi
pendidikan
dan
fungsi
perpustakaan PT yaitu perpustakaan yang
penelitian
ada di PT, struktur instansi bawahan, ataupun
perguruan tinggi yaitu Tri Dharma perguruan
instansi yang berhubungan dengan PT yang
tinggi dapat tercapai melalui perpustakaan
bertujuan menolong PT mencapai tujuannya.
yang dimiliki perguruan tinggi itu sendiri.
Terkait
dengan
beberapa
maka
dapat
maka
tujuan
utama
dari
pengertian
perpustakaan perguruan tinggi tersebut di atas,
ini
diartikan
Fasilitas Perpustakaan
bahwa
Untuk
meningkatkan
layanan
perpustakaan PT merupakan perpustakaan
pengguna, perpustakaan harus disediakan
yang terdapat di lingkungan perguruan tinggi
fasilitas
sebagai bagian dari perguruan tinggi yang
mempermudah pengguna perpustakaan untuk
bersifat membantu perguruan tinggi dalam
memperoleh
mencapai tujuannya yaitu melaksanakan Tri
Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan
Dharma perguruan tinggi.
dalam Bab IX pasal 38 ayat (1) menerangkan
yang
bisa
membantu
informasi.
dan
Undang-Undang
Menurut Noerhayati (1987: 2) tujuan
bahwa “Setiap penyelenggara perpustakaan
diselenggarakannya perpustakaan perguruan
menyediakan sarana dan prasarana sesuai
tinggi antara lain untuk mendukung dan
dengan
memperlancar serta meningkatkan kualitas
Pernyataan
implementasi
kegiatan
sarana dan prasarana yang terdapat di
perguruan tinggi dengan pelayanan informasi.
perpustakaan dapat meningkatkan pelayanan
Pelayanan
pengguna.
berbagai informasi
program tersebut
terdapat
3
standar
nasional
tersebut
Sarana
perpustakaan”.
memperkuat
dan
prasarana
bahwa
yang
dimaksud
adalah
perpustakaan. miliki
fasilitas
Setiap
yang
ada
perpustakaan
ruang-ruang
yang
di
tempat yang berupa ruangan atau bangunan
pasti
yang telah disediakan (2011: 163).
disediakan
Menurut Dwi Kristianto dalam artikelnya
perpustakaan untuk pengguna. Karena pada
yang membahas tentang Layout mengatakan
dasarnya setiap perpustakaan besar ataupun
bahwa
kecil memerlukan ruangan sebagai berikut : a)
terhadap berbagai tulisan dan gambar. Beliau
Ruangan untuk menyimpan buku, majalah
juga menjelaskan bahwa terdapat tiga hal
dan bahan rekam lain; b) Ruangan untuk
yang menjadi kriteria yang sifatnya mendasar
membaca; c) Ruangan untuk melaksanakan
untuk kategori layout yang baik, yaitu : It
administrasi peminjaman; d) Ruangan kerja
Works (pencapaian
untuk pegawai serta ruang kantor untuk
Organizes (penataan
yang
baik)
dan It
kepala
Attracts (memberikan
daya
tarik
untuk
perpustakaan
(jika
ada
kepala
Layout
merupakan
pengaturan
tujuan), It
pengguna). Apabila informasi-informasi yang
perpustakaan) (Darmono, 2004 : 206). telah
nantinya disampaikan dapat secara langsung
disebutkan di atas adalah ruangan-ruangan
dimengerti oleh pengguna melalui cara-cara
yang minimal harus ada di perpustakaan.
tertentu maka layout dapat bekerja untuk
Ruangan
mencapai
Ruangan-ruangan
tersebut
yang
juga
berfungsi
agar
tujuannya.
Kemudian,
layout
kegiatan yang berlangsung di perpustakaan
penataan dan pemetaan layout harus baik
dapat berjalan lancar, cepat, dan tepat tanpa
agar pengguna bisa mengakses bagian-
mengganggu penguna perpustakaan maupun
bagian ruang-ruang perpustakaan dengan
pustakawan atau pegawai perpustakaan.
mudah.
Terakhir,
menciptakan
Sehubungan
Perpustakaan akan terlihat menarik jika pada
daya
tarik
harus
mampu
bagi
pengguna
perpustakaan.
Layout Perpustakaan penataan
layout
bagian
ruangan
dengan
pendapat-
pendapat tersebut yang menyebutkan bahwa
dapat
mengesankan pengunjung. Bagian tersebut
tata
berhubungan dangan tata ruang. Istilah tata
merupakan
ruang sering disebut juga layout adalah
perabotan dan ruangan yang ada pada
pengaturan perabot, mesin, dan sebagainya
bagian-bagian dari perpustakaan. Dengan
di
(Lia
kata lain layout perpustakaan merupakan
Yuliati,2009 Dalam Yaya Suhendar, 2014
bentuk pengaturan ruangan perpustakaan
:14).
yang sedemikian rupa agar perpustakaan
dalam
ruangan
Hampir
sebelumnya, menyatakan
yang
sama
dengan
Ibrahim bahwa
tersedia
pendapat
Bafadal
layout
dapat
juga
ruang
perpustakaan
layout
pengaturan
menarik
perpustakaan
perpustakaan
atau
segala
pengunjung maupun
bentuk
datang
untuk
ke
dapat
sekolah didefinisikan sebagai pengelolaan
memperlancar kegiatan yang berlangsung di
berbagai sarana perpustakaan sekolah di
perpustakaan.
4
Pengaturan ruang perpustakaan yang
diakibatkan kerusakan secara alamiah, dan
dapat
nyaman
kedua adalah faktor yang diakibatkan karena
pengguna perpustakaan untuk berada di
kerusakan/kehilangan bahan pustaka yang
perpustakaan
dan
dapat
dilakukan oleh manusia.
meningkatkan
kerja
para
baik
menimbulkan
rasa juga
untuk
pegawai
atau
Penjelasan tentang aspek cara menata
pustakawan perpustakaan itu sendiri. Menurut
ruangan tersebut dimaksudkan agar penataan
Darmono (2004: 201) untuk optimalisasi hasil
ruang-ruang
tata
dengan
ruang
kewajiban
dan
mampu
perpustakaan
memperlancar yang
berfungsi
pada
fungsi
perpustakaan
perpustakaan,
sesuai
psikologis
pengguna, nilai estetika, serta keamanan
sebagai institusi yang memberikan layanan,
bahan pustaka yang ada di perpustakaan.
maka dari itu sebagai seorang pustakawan
Menata sebuah ruangan terdapat asas-
harus bisa memperhatikan beberapa hal
asas tata ruang dalam pengaturannya agar
antara lain.
ruangan dapat digunakan secara efektif dan
a. Aspek fungsional
efisien. Menurut Lasa (2005: 149) perlu
Artinya bahwa tata ruang yang ada
diperhatikan asas-asas tata ruang, antara lain
hendaknya mampu mengoptimalkan kinerja
asas jarak, asas rangkaian kerja, dan asas
perpustakaan secara menyeluruh baik bagi
pemanfaatan.
pustakawan
1. Asas jarak adalah
maupun
bagi
orang
yang
kemungkinan proses
menggunakan layanan perpustakaan.
penyelesaian pekerjaan yang susunan tata
b. Aspek psikologis pengguna
ruangnya ditempuh paling dekat.
Psikologis
perlu
2. Asas rangkaian kerja, adalah penempatan
bisa
sumber daya manusia dan sarana dalam
mempengaruhi aspek psikologi pengguna
suatu sistem yang bersamaan dengan alur
perpustakaan. Dilihat dari aspek ini tujuan
penyelesaian
penataan ruangan adalah agar pengguna
bersangkutan dalam penataan ruangan.
diperhatikan.
pengguna
Penataan
ruangan,
perpustakaan bisa nyaman, leluasa bergerak
3. Asas
pekerjaan
pemanfaatan,
di perpustakaan, merasa tenang.
ruangan
c. Aspek estetika
ruangan yang tersedia.
Aspek
estetika
menggunakan
penataan seluruh
mendapat
Menerapkan asas - asas tata ruang tersebut
perhatian. Estetika tata ruang diantaranya
dengan baik pada perpustakaan, maka akan
dilakukan
dapat
dengan
perlu
yang
yakni
yang
menata
ruangan
dan
fasilitas yang akan dipakai. d. Aspek
bahan
pustaka
kaitan
perpustakaan
dalam
mengoptimalkan segala bentuk kegiatan serta yang
terjamin
pengelolaan pada perpustakaan. Sehubungan dengan tata ruang, Lasa
keamanannya Dalam
membantu
dengan
(2005:
penataan
157)
juga
menjelaskan
bahwa
ruangan, keamanan bahan pustaka dibagi
perencanaan ruangan perlu dipertimbangkan
menjadi 2 bagian, antara lain: 1) faktor yang
bahwa kecocokan terkait pengelolaan tata
5
ruang
akan
memengaruhi
efisiensi,
perpustakaan
efektivitas, produktivitas, dan kenyamanan
yang
menggunakan
sistem
peminjaman secara terbuka.
dari pengguna. Untuk itu terkait hal tata ruang
Penjelasan di atas memiliki makna
baca, ruang koleksi, dan ruang sirkulasi bisa
bahwa ada beberapa sistem tata ruang yaitu
berpedoman pada sistem tata sekat, tata
sistem sekat, tata parak, dan tata baur,
parak, dan tata baur.
sedangkan perpustakaan sistem peminjaman
a. Sistem Tata Sekat
koleksi terdapat dua jenis yaitu: 1) sistem
Yakni
mekanisme
penataan
ruang
peminjaman terbuka, 2) sistem peminjaman
perpustakaan dengan memisahkan ruang
tertutup.
koleksi dengan ruang baca bagi pengguna.
Minat Baca
Dalam tata sekat ini pengunjung dilarang
Perpustakaan merupakan tempat yang
untuk memasuki ruangan koleksi. Melainkan
menyajikan berbagai infomasi. Salah satu
hanya petugas perpustakaan yang boleh
cara mendapatkan informasi adalah dengan
mengambilkan dan mengembalikan koleksi
membaca. Darmono pun menyebutkan bahwa
yang dipinjam atau dibaca di tempat itu. Namun
demikian
diterapkan
pada
pemakai
sistem
ini
sistem
terbuka,
mengambil
dicatatkan/dilaporkan
bisa
sendiri kepada
tujuan membaca adalah untuk mendapatkan
juga
informasi
yakni
adalah
memiliki
dorongan
jiwa
seseorang
untuk
melakukan sesuatu terkait dalam hal bacaan dan membaca (Darmono, 2004 : 182).
b. Sistem Tata Parak
Undang-Undang
Yakni mekanisme pengaturan ruangan
ayat
baca. Hanya saja dalam tata parak ini,
yang
layak
menganut
(4)
pun
menyatakan
bahwa
perpustakaan di tempat-tempat umum yang
bagi
mudah dijangkau, murah, dan bermutu”.
sistem
Kedua
peminjaman terbuka.
pernyataan
tersebut
menyebutkan minat baca memiliki pengaruh
c. Sistem Tata Baur
yang dapat mendorong adanya kebiasaan
Yakni suatu cara penempatan koleksi
membaca dalam diri seseorang. Tempat
yang digabungkan dengan ruang baca agar
penyedia informasi seperti perpustakaan akan
para pengguna yang membaca lebih mudah dan
2007
ayat (1) dilakukan melalui penyediaan sarana
bisa dibaca di ruangan berbeda yang telah lebih
Tahun
masyarakat sebagaimana dimaksud pada
koleksi yang tersedia, kemudian nantinya ini
43
“Pembudayaan kegemaran membaca pada
pembaca dimungkinkan mengambil sendiri
Cara
Nomor
tentang Perpustakaan pada Bab XIII Pasal 48
dengan memisahkan koleksi dengan ruang
mengambil
seseorang
ia memiliki minat dalam membaca. Minat baca
petugas,
ke rak semula.
perpustakaan
Jika
keinginan yang besar untuk membaca, artinya
lalu
selanjutnya petugaslah yang mengembalikan
disediakan.
baru.
mengembalikan
mendukung kegiatan pengembangan minat
sendiri
baca dengan cara menyediakan sarana dan
secara langsung. Sistem ini lebih layak bagi
prasarana yang mudah dijangkau, murah dan
6
bermutu bagi masyarakat. Jika masyarakat
kepuasan tersendiri dengan cara memenuhi
rata-rata memiliki kegemaran membaca atau
keinginan untuk memperoleh informasi.
minat baca yang cukup tinggi maka akan dapat memajukan kualitas sumber daya
3. METODOLOGI PENELITIAN
manusia di Indonesia. Dengan begitu kualitas
Dalam penelitian ini, jenis penelitian
pendidikkan di Indonesia pun ikut meningkat.
yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif.
Kegiatan membaca yang dilakukan
Penelitian
deskriptif
merupakan
oleh seseorang pasti setidaknya memiliki
penelitian
yang
ditujukan
tujuan tertentu. Menurut Darmono (2004: 183)
menggambarkan fenomena yang ada dan
tujuan umum orang membaca adalah untuk
berlangsung saat ini ataupun masa lampau.
mendapatkan
Metode
informasi
baru.
Dalam
kuantitatif
metode untuk
merupakan
metode
kenyataannya terdapat tujuan yang lebih
penelitian yang menekankan pada aspek
khusus dari kegiatan membaca, yaitu :
pengukuran
a. Kesenangan. Tujuan kesenangan yang
fenomena sosial. Metode ini menerapkan
dimaksud adalah membaca berbagai jenis
pemakaian data kuantitatif dengan meneliti
buku, baik buku fiksi maupun non-fiksi.
jumlah atau besaran dari objek penelitian.
Tujuan dari membaca semacam ini adalah
Berdasarkan hal tersebut, dalam penelitian ini
untuk
bertujuan untuk mengetahui pengaruh layout
kesenangan
semata.
Umumnya
secara
objektif
terhadap
kesenangan bacaan ini berupa bacaan
terhadap
ringan.
Fakultas Hukum Universitas Udayana.
b. Meningkatkan pengetahuan. Dalam hal ini bahan
bacaannya
seperti
buku
minat
Populasi
yang
mahasiswa
baca pada
di
perpustakaan
penelitian
yang
ini
menjadi
yaitu
anggota
berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan
perpustakaan Fakultas Hukum Universitas
pelajaran.
Udayana tahun 2016, yaitu sejumlah 301
c. Melakukan suatu pekerjaan, contohnya
orang. Teknik sampling yang digunakan
para dokter diharuskan membaca buku
dalam penelitian ini adalah teknik sampling
ilmu kedokteran atau buku kesehatan,
Simple Random Sampling. Untuk menghitung
para instruktur yoga perlu membaca buku
sampel pada penelitian ini menggunakan
tentang meditasi, senam, dan membaca
rumus
prosedur dari pekerjaan tertentu.
sebanyak 301 anggota perpustakaan Fakultas
Penjelasan
tersebut
menjelaskan
pengetahuan, pekerjaan,
untuk
serta
maka
Pada
meningkatkan
menggunakan
populasi
penelitian teknik
ini
peneliti
pengumpulan
data
untuk
melakukan
berupa
membaca
merupakan
penelitian ini, penulis menggunakan dua
kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan
angket
atau
teknik analisis data yaitu:
7
jumlah
didapatkan sampel sejumlah 171 sampel.
mendapatkan informasi tetapi juga untuk kesenangan,
Dengan
Hukum Universitas Udayana tahun 2016
bahwa membaca bukan saja bertujuan untuk tujuan
slovin.
kuesioner.
Dalam
1. Analisis Statistik Deskriptif adalah analisis statistik
yang
menganalisis
digunakan data
ruang perpustakaan. Aspek-aspek penataan
untuk
dengan
ruang tersebut antara lain: aspek mengenai
cara
fungsi,
aspek
mengenai
psikolog
para
mendeskripsikan atau menggambarkan
pengguna, aspek keindahan atau estetika,
data yang telah terkumpul sebagaimana
dan aspek bahan pustaka yang terjamin
adanya
keamanannya.
tanpa
bermaksud
membuat
Pertama
yaitu
aspek
kesimpulan yang berlaku untuk umum
fungsional, perpustakaan Fakultas Hukum
atau generalisasi (Sugiyono, 2013 : 207-
Universitas Udayana menata ruangan pada
208).
perpustakaannya
2. Regresi Linier Sederhan
tercipta
kondisi
secara saling
fungsional
agar
mendukung
antar
Analisis regresi linier sederhana memiliki
ruangan sesuai fungsi dari masing-masing
fungsi untuk menebak besarnya nilai
ruangan.
variabel
pengguna,
(Y)
bila
nilai
variabel
(X)
Kedua
yaitu
aspek
penataan
psikologis
ruangan
dapat
ditambah beberapa kali. Regresi linier
mempengaruhi kondisi psikologis pengguna
sederhana digunakan untuk meramalkan
perpustakaan. Penataan ruangan yang baik
hubungan antara dua variabel (Martono,
dapat
2010 : 252-253).
perasaan
menciptakan tenang,
kondisi maka
nyaman
dan
perpustakaan
Fakultas Hukum Universitas Udayana menata perabotan serta memilih warna dasar untuk
4. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan
penelitian
ruang perpustakaan
yang
dengan warna yang
dilaksanakan maka diperoleh hasil penelitian
tenang dan dapat menunjang suasana tenang
sebagai berikut.
saat berada di perpustakaan. Ketiga yaitu aspek
ruangan yang serasi dan harmonis serta
Penataan ruangan yang baik sangat
bersih dan tenang karena keadaan tersebut
diperlukan perpustakaan Fakultas Hukum untuk
dapat mempengaruhi kenyaman pengguna
menunjang
untuk berada di perpustakaan. Keempat yaitu
kelancaran tugas yang ada di perpustakaan. Penataan
ruang
perpustakaan
aspek keamanan bahan pustaka, keamanan
Fakultas
bahan pustaka pada perpustakaan Fakultas
Hukum Universitas Udayana berdasar pada
Hukum Universitas Udayana dijaga dengan
aspek-aspek penataan ruang perpustakaan.
menggunakan kamera pengawas/cctv untuk pengawasan bahan pustaka agar terhindar
Aspek Penataan Ruang Perpustakaan
dari pengerusakan atau kehilangan bahan
Fakultas Hukum Universitas Udayana
pustaka.
Penataan layout pada perpustakaan
Hal
tersebut
merupakan
faktor
kerusakan yang berasal dari faktor manusia,
perlu memperhatikan aspek dari penataan
8
ruangan
Udayana menyesuaikan dengan penataan
Universitas Udayana
Udayana
penataan
perpustakaan Fakultas Hukum Universitas
Layout Perpustakaan Fakultas Hukum
Universitas
estetika,
sedangkan kerusakan akibat faktor alamiah
yaitu Y1.8 dan X1.7. Oleh karena itu perlu
biasanya
berasal
sinar
dilakukan pengulangan uji validitas dengan
matahari
secara
dapat
menghilangkan item pertanyaan yang tidak
menyebabkan tingginya intensitas cahaya
valid, sedangkan untuk menguji validitas
apabila jika terkena koleksi bahan pustaka
harus menggunakan data yang valid, maka
secara langsung akan dapat merusak bahan
kedua
pustaka.
dihilangkan.
dari
masuknya
langsung
yang
item
pertanyaan
Kemudian
Sistem
Tata
Ruang
tersebut
berdasarkan
harus
hasil
uji
reliabilitas yang menggunakan teknik statistik
Perpustakaan
cronbach alpha, instrument dikatakan reliabel
Fakultas Hukum Universitas Udayana Sistem tata ruang yang digunakan oleh
untuk mengukur variabel bila memiliki nilai
perpustakaan Fakultas Hukum Universitas
alpha lebih besar dari 0,6. pada Tabel 4.4.
Udayana yakni sistem tata baur. Sistem ini
menunjukkan bahwa semua variabel telah
merupakan suatu penempatan koleksi bahan
memenuhi syarat reliabilitas data
penempatannya
Berdasarkan hasil dari analisis regresi
dengan ruang baca, ini ditujukan untuk
linier sederhana yang ditunjukkan pada tabel
mempermudah para pembaca dalam memilih
4.5. terlihat bahwa besarnya X1 sebesar 0,408
atau
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 dan
pustaka
yang
digabung
mengambil
bahan
pustaka
yang
besarnya R square sebesar 0,428.
dibutuhkan. Dengan menggunakan sistem
Dari hasil uji validitas dan uji reliabilitas
tata baur maka perpustakaan Fakultas Hukum Universitas
Udayana
juga
yang
menggunakan
telah
didapat
tersebut,
sistem pinjam terbuka (open acces), karena
dilakukan
sistem tata baur sendiri lebih layak bagi
mengambil keputusan untuk menentukan Ho
perpustakaan
diterima atau ditolak yang akhirnya akan
yang
menggunakan
sistem
peminjaman terbuka.
instrument
menggunakan
Uji
validitas
bantuan
Adapun
menarik hasil
merupakan
Pengaruh
untuk
kesimpulan
dari
Layout Tingkat
Perpustakaan
program
pengujian
Perpustakaan Minat
Fakultas
Baca
di
Hukum
Universitas Udayana. H0 : b1 = 0, artinya tidak ada pengaruh
pengujian
layout
instrumen penelitian, jika instrumen tersebut
Perpustakaan
terhadap tingkat minat
valid berarti instrumen itu dapat dipergunakan
baca
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Hasil uji validitas berdasarkan tabel 4.2
di
Perpustakaan
Fakultas
Hukum
Universitas Udayana.
terdapat 2 item pertanyaan yang tidak valid
9
penelitian.
terhadap
Statitical Package of Sosial Science (SPSS) 23.
untuk
1)
penelitian
menggunakan uji reliabilitas dan validitas dengan
digunakan
hipotesis
hipotesis adalah sebagai berikut.
Pengujian Instrumen Pengujian
pengujian
kemudian
H1 : b > 0, artinya ada pengaruh layout Perpustakaan
dari perguruan tinggi yang bersifat membantu
terhadap
perguruan tinggi dalam mencapai tujuannya
tingkat minat baca di
yaitu melaksanakan Tri Dharma perguruan
Perpustakaan
tinggi.
Hukum
Fakultas Universitas
Perpustakaan
bertujuan
Udayana.
perguruan
menyediakan
bahan
tinggi pustaka
rujukan, fasilitas ruangan belajar ataupun
2)
Besarnya taraf nyata (a) = 5% = 0,05
fasilitas lainnya, menyediakan jasa informasi
3)
Menentukan besarnya taraf nyata
tanpa batas di lingkungan perguruan tinggi,
(α=0,05) dari hasil regresi. Nilai t
serta menyediakan layanan-layanan yang
hitung
berguna
4)
yang
dihasilkan
adalah
dan
bermanfaat
bagi
pemakai
sebesar 0,00.
perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan
Membandingkan nilai t tabel dan t
pencarian informasi.
hitung
Penataan layout pada perpustakaan
Apabila sig. t hitung ≤ alpha (α=0,05),
perlu memperhatikan aspek dari penataan
maka Ho ditolak
ruang perpustakaan. Aspek-aspek penataan
Apabila sig. t hitung ≥ alpha (α=0,05),
ruang tersebut antara lain: aspek mengenai
maka Ho diterima
fungsi,
5) Kesimpulan Hasil
aspek
mengenai
psikolog
para
pengguna, aspek keindahan atau estetika,
pengujian
hipotesis
kedua
dan aspek bahan pustaka yang terjamin
menunjukkan bahwa nilai t hitung
keamanannya.
lebih kecil dari alpha (α=0,05) menjadi
penelitian menggunakan uji reliabilitas dan
0,00 < 0,05 maka dapat disimpulkan
validitas
ada pengaruh layout Perpustakaan
program Statitical Package of Sosial Science
terhadap
(SPSS) 23. Dari hasil pengujian hipotesis
tingkat
Perpustakaan
minat Fakultas
baca
di
Hukum
dapat
Universitas Udayana. disimpulkan
bahwa
layout
perpustakaan
minat
perpustakaan
di
baca
Perpustakaan
dalam
instrument
menggunakan
disimpulkan
penting
sangat
bantuan
bahwa
layout
memegang
peran
peningkatan
minat
baca
pengguna di Perpustakaan Fakultas Hukum
sangat memegang peranan penting dalam peningkatan
dengan
perpustakaan
Dari uraian tersebut di atas dapat
Pengujian
Universitas Udayana.
pengguna Fakultas
Saran
Hukum Universitas Udayana.
Adapun saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut. 1.
5. KESIMPULAN Perpustakaan
perguruan
Sebaiknya luas perpustakaan serta
tinggi
luas ruang baca perpustakaan Fakultas
merupakan perpustakaan yang berada dalam
Hukum Universitas Udayana diperluas
lingkungan perguruan tinggi sebagai bagian
10
agar
dapat
menampung
pengguna
Martono, Nanang. 2010. Statistik Sosial: Teori
perpustakaan. 2.
Meja
dan
baca
pada
sebaiknya
perpustakaan
diperbanyak
Aplikasi
Program
SPSS.
Yogyakarta : Gava Media.
untuk
Putra, Wicaksono. 2012. Analisis Statistika :
menampung pengguna perpustakaan
Menentukan Jumlah Sampel dengan
yang ingin membaca di perpustakaan.
Rumus
Sebaiknya luas ruangan yang ada di
statistika.blogspot.co.id/2012/09/menen
Slovin.
http://analisis-
perpustakaan disesuaikan dengan jumlah
tukan-jumlah-sampel-dengan-
koleksi,
jumlah
rumus.html. Diakses tanggal 9 April
Hukum
2016.
anggota
jumlah
kunjungan,
perpustakaan
serta
Fakultas
Rismayeti.
Universitas Udayana.
2013.Perpustakaan
Perguruan
Tinggi : Pedoman, Pengelolaan dan Standardisasi.
6. DAFTAR PUSTAKA Pengelolaan
http://bpsdmkp.kkp.go.id/apps/perpusta
Perpustakaan Sekolah. Jakarta : Bumi
kaan/?q=node/74. Diakses tanggal 9
Aksara.
April 2016.
Bafadal,
Basuki,
Ibrahim.
Sulistyo.
2011.
1991.
Pengantar
Jakarta:
Perpustakaan.
Rohman,
Ilmu
Gramedia
Oomnur.
Pemasyarakatan
Pustaka Utama.
Tanpa
tahun.
Perpustakaan
dan
Pengembangan Kegemaran Membaca
Dalman. 2013. Menulis Karya Ilmiah. Jakarta
: Bahan Ajar Diklat Calon Pustakawan Tingkat Ahli. Jakarta : PNRI
: Rajawali Pers.
Saufa, Arina Faila. 2014. Teori Desain
Darmono. 2004. Manajemen Dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta : PT
Perpustakaan: 10 Dasar Perencanaan
Grasindo.
dan
eori-desain-perpustakaan-10-
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Udayana.
Perpustakaan.
http://arinafaila.blogspot.co.id/2014/04/t
Indonesia. 2013. Buku Pedoman Akademik
Universitas
Desain
dasar.html?m=1, diakses tanggal 1
Denpasar:
Desember 2015.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Setyawan, Dodik Heru. 2011. Pengertian
Universitas Udayana. Kristianto, Dwi. 2002. Layout yang Baik.
Metode
Kualitatif
dan
Kuantitatif.
http://faculty.petra.ac.id/dwikris/docs/de
http://zonainfosemua.blogspot.com/201
sgrafisweb/layout_design/layout_baik.ht
1/01/pengertian-metode-penelitian-
ml . Diakses tanggal 9 April 2016.
kualitatif.html?m=1, diakses tanggal 10 Januari 2016.
Lasa H S. 2005. Manajemen Perpustakaan.
Soedibyo, Noerhayati. 1987. Pengelolaan
Yogyakarta : Gama Media.
Perpustakaan Jilid 1. Bandung: Alumni.
11
Soemanto, Wasty. 2008. Pedoman Teknik Penulisan Skripsi: Karya Ilmiah. Jakarta : Bumi Aksara. Suhendar, Yaya. 2014. Panduan Petugas Perpustakaan:
Cara
Mengelola
Perpustakaan Sekolah Dasar. Jakarta : Prenada. Sugiyono.
2014.
Pendidikan: Kualitatif,
Metode
Penelitian
Pendekatan dan
R&D.
Kuantitatif, Bandung
:
Alfabeta. Suwarno,
Wiji.
2014.
Perpustakaan
Dasar-Dasar
Sebuah
Ilmu
Pendekatan
Praktis. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Suwarno, Wiji. 2015. Ilmu Perpustakaan & Kode Etik Pustakawan. Jogjakarta: ArRuzz Media. Undang-Undang Perpustakaan : UndangUndang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan. Yusuf,
Pawit
M.
2009.
Ilmu
Informasi,
Komunikasi, dan Kepustakaan. Jakarta : Bumi Aksara. Yusuf, Pawit M. 2012. Perspektif: Manajemen Pengetahuan, Informasi, Komunikasi, Pendidikan, dan Perpustakaan. Jakarta : Rajawali Pers. Yusuf, Pawit M. dan Suhendar, Yaya. 2013. Pedoman Perpustakaan
Penyelenggaraan Sekolah.
Jakarta
:
Kencana.
12