FAKTOR EKONOMI CETAK OFFSET KONVENSIONAL DAN CETAK DIGITAL Oleh:
Puji Illafien
Denta Mandra Pradipta B.
Mahasiswa Desain Produk Universitas Mercu Buana
Dosen Desain Produk Universitas Mercu Buana
Key Word: Economic Factor in Printing, Offset Printing. Digital Printing
Ringkasan
Saat ini mencetak teknologi envolving cepat untuk melayani kebutuhan percetakan produk. Banyak orang sering bertanya tentang perbedaan antara digital dan cetak offset. Begitu banyak solusi untuk pertanyaan ini, beberapa kali segera dan tanpa penjelasan logis untuk membuat jelas, dalam kasus faktor ekonomi antara digital sablon dan offset konvensional. Kadang-kadang faktor yang membuat orang bingung untuk deceissionate apa itu teknologi yang cocok untuk diterapkan produk mereka. Banyak faktor-faktor ekonomi dapat dipertimbangkan dalam menentukan apa printer harus memakan waktu antara teknologi digital atau konvensional. Ada tidak ada pemenang untuk menentukan teknologi yang cocok untuk beberapa desain produk harus diterapkan. Antara konvensional dan digital printing, masing-masing memiliki kelebihan dalam harga, kualitas, kemampuan, waktu produksi, kuantitas, teknologi bahkan untuk titik impas investasi. Akhirnya, dalam menentukan teknologi pencetakan yang tepat untuk mendapatkan hasil terbaik dan manfaat tidak teknologi terbaru, tetapi teknologi tepat dan yang paling efektif ekonomi dengan berfokus pada faktor-faktor yang berhubungan dengan faktorfaktor ekonomiAbstract
Summary
Nowadays printing technology envolving rapidly to serve the needs of printing product. Many people often asked question on differences between digital and offset printing. So many solution for these question, a few times shortly and without logical explanation to make it clear, in economic factor case between digital printing and conventional offset printing. Sometimes that’s factor make people confused to deceissionate what is suitable technology for applied their product. Many economic factors can be taken into consideration in determining what printers should take between digital or conventional technology. There is no clear winner for determining suitable technology for some design product to be applied. Between conventional and digital printing, each has advantages in price, quality, ability, production time, quantity, technology even for break even point of investment.
Finally, in determining an appropriate printing technology in order to obtain the best results and benefits are not the latest technology, but the technology is appropriate and the most effective of the economy by focusing on factors related to the economic factors
A. Pendahuluan Dunia percetakan merupakan kegiatan yang tidak pernah terlewati dalam mengiringi proses kemajuan peradaban manusia, percetakan juga merupakan suatu tahapan dari perwujudan sebuah ide kreatif para desainer grafis untuk mengaktualkan suatu ide kreatifnya menjadi wujud nyata. Proses cetak yang tepat sasaran dan menggunakan teknologi yang tepat dengan memperhitungkan aspek aspek yang terdapat didalam proses cetak tentunya akan mempengaruhi nilai dan hasil yang akan didapatkan dari proses cetak tersebut. Dalam menetukan proses cetak pada era kekinian banyak teknologi yang dapat melayani kebutuhan akan hasil terbaik yang bisa didapatkan oleh para pelaku cetak. Oleh karena itu berkembanglah kini teknologi cetak digital yang kerap dikenal pula dengan teknologi digital offset yang menawarkan fitur dan keunggulan dari perkembangan teknologi cetak sebelumnya. Namun disamping itu eksistensi dari teknologi induk cetak yaitu cetak offset konvensional pun dipertaruhkan kini. Teknologi offset konvensional kini mengalami perkembangan agar tetap bertahan di industri percetakan Indonesia demi melayani kebutuhan manusia akan produk cetak dan menyanggupi dari permintaan desainer untuk mewujudkan ide ide kreatif mereka. Kedua teknologi NARADA, Jurnal Desain & Seni, FDSK-UMB | 21
cetak ini merupakan teknologi cetak yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan produk cetakan lembaran ataupun kemasan yang dibentuk dari lembaran dalam aplikasi berbagai media seperti buku, majalah, leaflet, brosur, kartu nama, company profile, label, produk material promosi dan lain sebagainya. B. Rumusan Masalah Para pelaku percetakan kerap kali dibuat berfikir untuk menetukan teknologi cetak mana dan terbaik yang akan mereka gunakan dalam menghadirkan suatu produk cetakan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggannya. Tentunya dalam mengambil keputusan tersebut selayaknya perlu pertimbangan yang matang dan sebagai kalangan akademisi tidak sekedar menggunakan pengalaman dari berbagai pihak, namun harus diuji dan dipertanyakan aspek apa sajakah yang nantinya mewujudkan keputusan bahwa harus mengunakan teknologi cetak offset konvensional atau menggunakan teknologi cetak digital.
Gambar 1: Mesin Cetak Offset Teknologi Konvensional (Sumber : www.heidelberg.com
Salah satu pertimbangan paling objektif dalam menentukan teknologi cetak yang paling tepat dan sesuai adalah faktor ekonomi. Faktor ekonomi diantaranya meliputi biaya, waktu dan kualitas dari hasil produk cetak yang dihasilkan serta faktor
22 | Volume 2 Edisi 1, 2015
lainnya yang meningkatkan nilai jual dengan menggunakan teknologi cetak yang ditawarkan. Para pelaku percetakan sebaiknya merumuskan secara tepat dalam memilih teknologi cetak yang terbaik dari sudut pandang faktor ekonomi agar tidak mengalami kesalahan dan kerugian dalam mewujudkan suatu produk cetak. Dari penjelasan diatas makan daat disimpulkan rumusan masalah dalam penelitian ini, diantaranya : 1. Mengetahui apa sajakah yang merupakan faktor-faktor ekonomi dalam cetak offset konvensional dan dalam cetak digital lembaran yang kini kerap bersaing mengunggulkan fitur dan hasil terbaiknya. 2. Mendapatkan keunggulan dan kelemahan dari masing-masing teknologi baik teknologi offset konvensional dan teknologi digital yang mana kedua teknologi cetak tersebut menghasilkan produk yang sama dengan teknologi yang berbeda namun hingga kini keduanya masih terus bertahan. 3. Apa sajakah faktor ekonomi yang dapat menjadikan keduanya dapat konsisten terus melayani kebutuhan masyarakat akan perihal cetak mencetak. Tentunya tidak hanya untuk mengetahui faktor ekonomi dari teknologi cetak offset konvensional dan teknologi cetak digital, peneliti berharap dari hasil riset ini dapat menjadi suatu landasan bagi para pelaku percetakan untuk dapat menetukan teknologi apa yang terbaik disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan dalam mewujudkan suatu produk desain yang terbaik dan tepat sasaran dalam mewujudkannya.
Gambar 2: Mesin Cetak Lembaran Teknologi Digital (Sumber: www.develop.de)
C. Metode Penelitian Dalam riset ini peneliti memilih beberapa kalangan sebagai objek penelitian, diantaranya dari pelaku percetakan, akademisi dan pemilik perusahaan. Objek yang dipilih adalah mereka yang melakukan proses percetakan secara langsung dan faham betul tahapan tahapan serta aspek aspek utama yang mempengaruhi faktor ekonomi dalam percetakan baik dari sisi teknologi percetakan offset konvensional maupun teknologi percetakan digital. Dalam penelitian faktor ekonomi yang terdapat pada cetak offset konvensional dan digital ini, dilakukan penelitian dengan pendekatan kualitatif untuk mendapatkan data aktual baik berupa pendapat para responden yang didukung dengan kondisi nyata yang ada dilapangan dan perhitungan berdasarkan data aktual dari brosur dan sumber lainnya. Penelitian dilakukan selama bulan April hingga Juni 2014 di Jakarta dan sekitarnya dengan mendapatkan beberapa sampel yang sekiranya dapat mewakili dari persepsi pelaku bisnis percetakan di Jakarta. Proses pengambilan data menggunakan metode wawancara untuk mendapatkan data berdasarkan pengalaman dan perhitungan responden, dan juga pengambilan data berupa daftar harga dari percetakan bersangkutan. Responden 1 Bartolomeus Longa Wea, Amd. Graf.
Pekerjaan: ex.Manager Produksi, Owner Fokus Printing Perusahaan: d/h Anugrah Printing, Bekasi. Sekarang Fokus Printing, Kupang NTT Waktu wawancara: Ahad, 25 Mei 2014
Responden 2 Erni Pekerjaan: PPIC Perusahaan: Seroja Printing, Cipondoh Tanggerang Waktu wawancara: Senin, 26 Mei 2014 Responden 3: Tjahyoko Triharsaptmo, S.Ds Pekerjaan: Dosen & Praktisi Grafika Perusahaan: Universitas Mercu Buana Waktu wawancara: Ahad, 01 Juni 2014 Responden 4 PrimaGraphia Pekerjaan: Digital & Offset Printing Perusahaan: PrimaGraphia Kepu 66, Kepu Jakarta Pusat Keterangan: Pengambilan brosur dan komparasi harga
NARADA, Jurnal Desain & Seni, FDSK-UMB | 23
D. Sumber Data Penelitian Sumber data penelitian didapatkan penulis dari wawancara kualitatif secara mendalam mengenai faktor ekonomi pada percetakan kepada beberapa pelaku bisnis dan beberapa pihak lainnya yang berinteraksi dengan faktor ekonomi pada percetakan offset konvensional dan digital. Disamping wawancara data penelitian juga didapatkan dari literatur dan sumber dari bahan ajar, buku dan artikel di internet. Untuk data yang dapat diperhitungkan penulis mendapatkan dari brosur, daftar harga, hasil wawancara dan iklan di internet sebagai data penelitian yang akan diolah untuk mengetahui faktor ekonomi yang dapat dibuktikan secara objektif berkaitan dengan harga pokok produksi, waktu lamanya produksi dan nilai kembali dari investasi suatu teknologi cetak untuk menghasilkan produk. E. Hasil Dan Pembahasan 1. Analisa Data Setelah melakukan beberapa wawancara dan pengambilan data dari para responden penulis merangkumnya berdasarkan pertanyaan dan jawaban dari responden sebagai berikut : a. Seperti apakah teknologi cetak yang responden ketahui? Umumnya responden mengetahui tentang teknologi cetak konvensional dan digital diantaranya cetak offset, cetak sablon dan digital printing large format dan A3. b. Teknologi cetak yang sering anda gunakan oleh responden Responden 1: lebih banyak menggunakan teknologi cetak offset konvensional Responden 2 : seimbang antara menggunakan teknologi cetak offset konvensional dan digital Responden 3 : lebih sering menggunakan teknologi cetak konvensional. Digital sebatas proofing
24 | Volume 2 Edisi 1, 2015
c. Pendapat teknologi cetak konvensional dan digital berdasarkan 1) Kualitas R1: Offset lebih stabil warnanya lebih konsisten, tajam dan lebih bersih. Seandainya ingin ada perubahan warna lebih mudah diatur R2: Offset lebih baik R3: Offset konvensional lebih baik dan lebih durable dari pada digital 2) Kuantitas R1: Digital lebih cocok untuk cetakan oplah yang sedikit R2: Offset lebih banyak R3: High volume printing lebih cocok di cetak Offset konvensional, untuk digital dibawah oplah 200 3) Waktu R1: Digital lebih praktis untuk alur yang singkat dan cepat R2: Digital lebih cepat untuk jumlah cetak yang sedikit R3: Dilihat dari sudut pandang masyarakat umum digital lebih cepat daripada Offset konvensional tapi dengan perkembangan teknologi sekarang cetak Offset konvensional kini juga sudah dapat bersaing dengan teknik cetak digital. 4) Biaya R1: Offset lebih murah jika banyak dan digital lebih murah jika sedikit R2: Tergantung R3: Digital lebih murah dalam pencetakkan satuan (dibawah 1 Rim) karena harga per lembar cetaknya tetap 5) Teknologi R1: Digital lebih modern namun Offset juga terus berkembang. Harga mesin digital lebih murah dibandingkan dengan harga mesin cetak konvensional karena teknologinya yang terus berkembang. R2: Kurang tahu R3: Digital lebih memadai dalam perkembangan teknologinya
d. Apasajakah kelebihan dan kekurangan teknologi cetak yang anda gunakan R1: Masing – masing memiliki kelebihan dan kekurangan Offset lebih stabil, kualitas dapat diatur, dapat menggunakan warna khusus, lebih banyak media cetak yg dapat digunakan dibandingkan dengan cetak digital R2: Offset lebih cepat jika cetak dalam oplah yang banyak namun digital lebih cepat untuk oplah sedikit. R3: Offset lebih durable terhadap cuaca,air, gesek. Tetapi cetak Offset konvensional lebih banyak membutuhkan insheet. e. Mengenai Teknologi cetak, kendala apasaja yang pernah responden temui R1: Tenaga Kerja (SDM) R2: tidak ada masalah secara teknologi R3: kendala warna antara digital dan offset yang sulit untuk dijadikan proofing, biaya proofing untuk offset konvensional yang lebih mahal karena harus mencetak dengan harga yang memiliki biaya tetap sedangkan digital mampu mencetak secara satuan f. Produk cetak apa saja yang responden kerjakan R1: Majalah, buku umumnya mennggunakan offset. R2: Poster, booklet dengan offset konvesional Namun untuk pekerjaan variable data seperti tiket, Kartu nama, poster jumlah sedikit, numerator, undangan, label responden melakukan dengan mesin digital
R3: produk cetak buku, undangan yang menggunakan offset sedangkan digital hanya untuk proofing/ dummy. g. Menurut responden teknologi manakah yang paling sesuai dengan usaha perusahaan responden R1:Konvensional offset yang dipadukan dengan digital offset R2: Kurang faham R3: Teknologi digital dengan durabilitas konvensional h. Harapan responden terhadap teknologi cetak offset konvensional dan offset digital kedepan R1 : teknologi cetak konvensional tidak akan tergerus dengan teknologi digital, konvensional memiliki kualitas dan kemampuan cetak yang diluar dari kemampuan teknologi cetak digital. Harapan responden adanya teknologi digital yang dipadukan dengan kemampuan konvesional untuk meningkatkan produktivitas dan kemampuan konvensional dan digital.terutama dari sisi areal cetak digital yang terlalu kecil, agar dapat membuat produk cetakan yang lebih besar seperti paper bag, atau buku yang ukurannya lebih besar daripada A3 R2: Kurang faham R3: Menghadirkan teknologi digital dengan kemampuan konvensional Selain data wawancara, penulis juga mengumpukan data berupa angka dari hasil wawancara, brosur dan iklan sebagai bahan komparasi dan perhitungan untuk pembuktian dari hasil wawancara yang akan diolah dalam analisa data. Data tersebut adalah sebagai berikut :
NARADA, Jurnal Desain & Seni, FDSK-UMB | 25
Gambar 3:Daftar Harga Material Cetak Konvensional (Sumber: PrimaGraphia)
Gambar 4 : Daftar Harga Material Cetak Digital (Sumber: PrimaGraphia)
26 | Volume 2 Edisi 1, 2015
Dari data diatas dan berdasarkan hasil wawancara penulis menyimpulkan data a. Data Waktu Produksi Konvensional Make Ready Time Kecepatan Cetak Mesin Total
data primer tersebut untuk diolah dalam analisis berikutnya sebagai berikut :
30 Menit 10,000 Lembar per 90 Menit untuk
60 Menit 10,000 Lembar
Digital Ripping File Kecepatan Cetak Mesin Total
10 Menit 32 Lembar per 11 Menit
1 Menit
untuk
32 Lembar
b. Data Biaya Produksi Mesin Heidelberg SM 52
Konvensional Pra Cetak Plat
Biaya per Color Waktu Rp. 15,000.00 30 Menit
Cetak Biaya Cetak
Rp.75,000.00 90 Menit
1,500 lembar
Kertas TOTAL
Rp.450.00 Rp.90 .450.00 120 Menit
lembar A3 AP 150 1 Gsm (1 Plano = 4 A3 1,500 lembar
Mesin KM C6501/Develop ineo+6501
Digital Pra Cetak Riping Cetak Biaya Cetak Kertas TOTAL
Quantity Keterangan 4 Untuk CMYK
Biaya Full Color inc. cetak
Waktu 10 Menit
Rp. 2,500.00 1 Menit
Rp. 2,500.00
11 Menit
Quantity Keterangan per job
1 lembar icld. Dengan harga cetak 1 lembar
NARADA, Jurnal Desain & Seni, FDSK-UMB | 27
2. PEMBAHASAN Dari hasil wawancara dan pegamatan langsung penulis mendapatkan data dan mengkelompokannya menjadi beberapa kategori faktor ekonomi yang ternyata lebih banyak ekspektasi dari para responden selain permasalahan kualitas, kuantitas, biaya waktu dan teknologi. Untuk Konvensional Jenis Proses Produksi Pra Cetak Make Ready Cetak Digital Jenis Proses Produksi Ripping Cetak
membuktikan tingkat ekonomis dari produksi cetak konvensional dan digital maka dapat dibuktikan dari perhitungan teknis sebagai berikut berdasarkan data yang didapatkan dari lapangan Perhitungan Teknis Tingkat Ekonomis Aspek Waktu Produksi Terhadap Kuantiti Cetak
Est. Waktu
Note 30 Fix Time 30 Fix Time 60 10.000 lembar /60 Menit
Est. Waktu
Note 10 Fix Time 1 32 lembar /1Menit
Komparasi Waktu Produksi
(Oplah X waktu) `+ Fix Time Kecepatan mesin Perhitungan Data Waktu Cetak Konvensional Oplah
500
1000
1500
2000
2500
5000
7500
9500
10000
Time
63
66
69
72
75
90
105
117
120
Perhitungan Data Waktu Cetak Digital Oplah Time
500
1000
1500
2000
2500
5000
7500
9500
10000
25.625
41.25
56.875
72.5
88.125
166.25
244.375
306.875
322.5
Dari perhitungan data diatas untuk waktu cetak digital efektif lebih cepat hingga pencetakan keduaribu lembar, sedangkan cetak konvensional dan digital akan mengalami titik impas pada pencetakan sekitar 2000 lembar atau 4 rim cetakan dengan waktu sekitar 72 menit. Untuk kecepatan optimal pada mesin cetak konvensional dapat menempuh waktu produksi tercepat sekitar
28 | Volume 2 Edisi 1, 2015
dua jam atau 120 menit sedangkan proses cetak digital membutuhkan waktu 322,5 menit atau sekitar 102,5 menit lebih lama dibandingkan cetak konvensional. Data ini membuktikan cetak digital lebih cepat dibandingkan konvensional selama dibawah oplah 2000 lembar, sedangkan cetak konvensional lebih cepat pada oplah diatas 2000 lembar
Perhitungan Teknis Tingkat Ekonomis Aspek Biaya Produksi Terhadap Kuantitas Konvensional Jenis Biaya Cost Quantity Total Cost Note Plat Cetak 15,000.00 4 60,000.00 Fix Cost Proof 2,500.00 1 2,500.00 Fix Cost Insheet cetak 450.00 100 45,000.00 Biaya Cetak 75,000.00 4 300,000.00 Fix Cost Biaya Kertas 450.00 1,500 675,000.00 Variable Cost Total Biaya Fix Cost 407,500.00 Total Biaya Variable 450.00 Total Biaya
1,082,500.00
Digital Jenis Biaya Cost Quantity Total Cost Note Biaya Cetak Incld. Kertas 2,500.00 1,500 3,750,000.00 Variable Cost Total Biaya 3,750,000.00 Komparasi Biaya
Total Fix Cost + (Total Variable Cost X Oplah) Perhitungan Data Biaya Cetak Konvensional Oplah Biaya
1
100
150
199
500
1000
1500
407,950.00
452,500.00
475,000.00
497,050.00
632,500.00
857,500.00
1,082,500.00
Perhitungan Data Biaya Cetak Digital Oplah Biaya
1
100
150
199
500
1000
1500
2,500.00
250,000.00
375,000.00
497,500.00
1,250,000.00
2,500,000.00
3,750,000.00
Biaya cetak merupakan suatu faktor yang sangat dipertimbangkan dalam faktor ekonomi. Dari perhitungan biaya diatas terlihat percetakan dengan teknologi digital dan konvensional memiliki titik impas ekonomis pada pencetakan ke 200 lembar dimana harga pada cetak digital dan konvensional mendekati angka yang sama pada jumlah cetakan 200 lembar. Namun untuk cetak lembaran sekitar dibawah 200 lembar cetak digital memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi dibandingkan dengan pencetakan konvensional, terutama pada cetak dengan jumlah satu lembar. Mulai dari cetakan ke 200 cetak offset lebih effektif bahkan hingga rata rata minimal
order cetak offset konvensional yaitu 1500 lembar selisihnya bahkan dapat mencapai angka 2,667,500 dibandingkan dengan cetak digital sekitar tiga kali lebih mahal dari cetak konvensional. Perhitungan Teknis Tingkat Ekonomis Aspek Nilai Investasi Terhadap Lamanya Bep (Breakeven Point) Dalam suatu bisnis percetakan nilai investasi adalah pertimbangan yang sangat diperhatikan oleh investor, terutama nilai break even point sebagai target nilai kembali dari investasi mesin yang diinvestasikan oleh pelaku percetakan. Berikut data investasi dari mesin cetak konvensional dan digital.
NARADA, Jurnal Desain & Seni, FDSK-UMB | 29
Gb. 5 : Harga Investasi Mesin Cetak Offset Konvensional (Sumber : www.olx.com)
Gb. 6 : Harga Investasi Mesin Cetak Digital (Sumber : www.olx.com) Berdasarkan data harga investasi diatas dapat diperhitungkan antara waktu dan lamanya break even point sebagai berikut : Konvensional Nilai investasi mesin cetak : 1,975,000,000 Biaya Produksi per Job : 812,500 (Asumsi per job : 1000 lbr ) Waktu produksi per Job : 66 Menit (Asumsi per job : 1000 lbr ) Jumlah Job per Hari : 4.55 Job/hari 5 Jam x 60 menit Waktu produksi per Job ( Asumsi 5 Jam kerja per hari) Omset per Hari Biaya Produksi per Job x Job per Hari Digital Nilai investasi mesin cetak Biaya Produksi per Job (Asumsi per job : 10 lbr )
30 | Volume 2 Edisi 1, 2015
:
3,693,181.82
: :
250,000,000 25,000
Waktu produksi per Job (Asumsi per job : 10 lbr )
:
Jumlah Job per Hari 5 Jam x 60 menit Waktu produksi per Job ( Asumsi 5 Jam kerja per hari) Omset per Hari Biaya Produksi per Job x Job per hari
:
Harga Mesin Cetak Konvensional Jumlah Hari
1,975,00 : 0,000 : 50 184,659, : 090.91
Omset per Hari Harga Mesin Cetak Digital Jumlah Hari
: :
Omset per Hari
:
250,000, 000 50 36,363,6 36.36
:
200 738,636, 363.64
200 145,454,5 45.45
Berdasarkan hasil pengolahan data berikut terlihat bahwa mesin cetak konvensional memiliki nilai investasi yang lebih besar dengan break even point yang lebih lama jika dibandingkan dengan nilai investasi yang harus dikeluarkan untuk mesin cetak digital. Disamping itu mesin cetak digital selain memiliki nilai investasi yang lebih murah, break even point dari mesin digital lebih cepat 191 hari dari pada mesin cetak konvesional. F. Kesimpulan Dari pembahasan data faktor ekonomi cetak konvensional dan digital diatas dapat disimpulkan faktor ekonomi dengan beberapa aspek sebagai berikut : (lihat table pada halaman selanjutnya) Akhirnya, tidak ada teknologi yang terbaik dalam suatu proses cetak, namun yang ada adalah teknologi yang sesuai untuk mewujudkan suatu produk desain. Antara pencetakan konvensional dan digital masing-masing memiliki keunggulan dalam harga, kualitas, kemampuan, waktu produksi, kuantitas, teknologi, pengaruh
10.3125 Menit 29.09 Job/hari
727,272.73
350 400 535 600 1,292,613 1,477,272 1,975,852 2,215,909 ,636.36 ,727.27 ,272.73 ,090.91
344 250,181,8 18.18
400 290,909,0 90.91
550 400,000,0 00.00
600 436,363,6 36.36
terhadap lingkungan bahkan untuk nilai kembali dari suatu investasi (return of investment). Aspek aspek diatas tersebut yang mempengaruhi faktor ekonomi dan masing masing memiliki keunggulan dan kekurangan yang akhirnya menetukan pelaku percetakan dalam memilih teknologi cetak yang akan digunakan, keunggulan dari teknologi cetak konvensional dan digital yang dimiliki, adalah teknologi yang saling melengkapi dari kelemahan dan kekurangan yang tidak dimiliki oleh masing-masing teknologi yang lain. Dan itulah yang membuat teknologi cetak konvensional tetap bertahan meskipun teknologi cetak digital yang hadir kemudian dengan berbagai inovasinya tidak menggeser teknologi yang ada sebelumnya, namun melengkapi teknologi yang ada untuk meningkatkan kemampuan produksi percetakan dalam melayani permintaan kebutuhan masyarakat akan suatu produk cetak.
NARADA, Jurnal Desain & Seni, FDSK-UMB | 31
Faktor Ekonomi Aspek Kualitas
Cetak Konvensional
Cetak Digital
Warna stabil karena proses mekaniknya, warna tajam dan bersih dan mudah disesuaikan karena material blanket yang mudah di sesuaikan tekanannya
Warna dengan resolusi tinggi namun bermasalah pada konsistensi warnanya
Cetak konvensional leluasa terhadap – ukuran cetak yang bisa lebih besar – dapat di finising dengan lebih banyak pilihan finishing, – dapat dicetak menggunakan warna khusus “pantone”
Cetak digital terbatas oleh – ukuran cetak terbatas di A3+ – agak sulit untuk di finishing dengan – tidak dapat menggunakan warna khusus, hanya dengan warna standard
Cetak offset sesuai dengan pencetakan dengan oplah yang banyak
Ideal untuk pencetakan dengan oplah yang sedikit
Proses cetak konvensional membutuhkan waktu yang lebih lama jika pencetakan dibawah 2000 lembar
Cetak digital lebih cepat untuk pencetakan sedikit dibawah 2000 lembar.
Lebih murah untuk pencetakan dengan oplah yang banyak diatas 200 lembar
Lebih murah untuk pencetakan dengan oplah sedikit dibawah 200 lembar
Secara prinsip teknologi offset tidak banyak perkembangan, namun lebih kearah melengkapi kekurangan yang ada
Digital, karena teknologi baru tentunya masih banyak perkembangan dalam penyempurnaanya.
Aspek ini tidak dapat dilakukan oleh cetak konvensional karena harus mencetak dengan data yang berbeda beda
Digital teknologi sangat mendukung pencetakan dengan data pencetakan yang bervariasi.
Cetak offset membutuhkan kertas coba (inscheet) yang banyak sehingga lebih banyak kertas yang terbuang untuk proses make ready. Selain itu juga cetak offset memiliki limbah kimia dalam pencucian ketika penggantian warna.
Pada cetak digital tidak membutuhkan cetak coba karena dapat mencetak langsung, tanpa proses make ready. Mesin cetak digital tidak memiliki limbah kimia.
Lebih banyak material yang dapat dicetak diantaranya kertas, plastik, pelat dan lainya
Material yang dapat dicetak hanya kertas dengan gramatur 50-300 gram/m
Nilai investasi yang cukup besar dengan waktu balik modal yang lama
Nilai investasi lebih kecil dengan waktu balik modal yang lebih singkat
Aspek Keleluasaan Produk
Aspek Kuantitas
Aspek Waktu Produksi
Aspek Biaya
Aspek Teknologi
Variable Data Print
Aspek Lingkungan
Ramah
Aspek Material Cetak
Breakeven point
G. Daftar Pustaka Dameria, Anne. 2003. DIGITAL workflow dalam industri grafika. Jakarta : Link & Match
32 | Volume 2 Edisi 1, 2015
Goldmann, Gerd. 2002. The World of Printers. Germany :Oce` Printing System GmbH