ANALISIS PENGARUH ANGKATAN KERJA, UPAH KARYAWAN DOMESTIK, DAN INFRASTRUKTUR TERHADAP PENANAMAN MODAL ASING DI JAWA TENGAH MELALUI BADAN PENANAMAN MODAL DAERAH (BPMD) PROVINSI JATENG (PERIODE 2000-2013) Faisal Haris Pratama, Sri Marhaeni Salsiyah, Sri Wahyuni Jurusan Administrasi Bisnis, Politeknik Negeri Semarang ABSTRACT This study aims to identify and explain the impact of labor force, domestic labour wages, and infrastructure to foreign direct investment through BPMD Central Java. Data used in this study is secondary data and the analysis techniques used in this study is the technique of multiple linear regression analysis, F-test for simultaneously testing and t-test for partial testing. Results of data analysis showed simultaneously labor force, domestic labour wages, and infrastructure that had significant effect on foreign direct investment in Central Jawa. Ftest results show that the significant value 0.000<0.05 of significance level with a coefficient of determination (Adjusted R2) of 0.777, which means that the variable labor force, domestic labour wages, and infrastructure contribution amounting to 77,7%. The remaining 22,3% was explained by other variables. After the data were analyzed by SPSS 16 the equation of Y = 496926.173 + 0.377X1 + 0.135X2 - 21.5107X3 was founded. Partially, the labor force have positive and not significant impact to foreign direct investment in Central Java, the domestic labour wages have positive and significant impact to foreign direct investment in Central Java, and infrastructure have negative and significant impact to foreign direct investment in Central Java. Keywords: foreign direct investment, labor force, domestic labour wages, and infrastructure
meningkatkan pertumbuhan ekonomi seperti
PENDAHULUAN
promosi untuk menarik investor baik dari dalam negeri maupun luar negeri.Dengan
Latar Belakang
semakin banyaknya investasi yang masuk, Pembangunan ekonomi suatu Negara
memberikan kesempatan yang lebih luas bagi
secara umum berorientasi pada pertumbuhan
penduduk
(growth).Pembangunan
pengangguran terbuka.
mengalami
ekonomi yaitu
mengurangi
tingkat
apabila
Investasi bagi suatu provinsi sangat
tingkat kegiatan ekonomi masa sekarang
penting karena dapat memacu pertumbuhan
lebih tinggi dari pada yang dicapai pada masa
ekonomi di Jawa Tengah sehingga dapat
sebelumnya dan dapat dinikmati oleh seluruh
menarik investor dalam negeri maupun luar
masyarakat
negeri.Namun, permasalahan yang dihadapi
telah
pertumbuhan
yang
serta
Indonesia.Berbagai
ditempuh
pemerintah
kebijakan guna
Jawa
67
Tengah
adalah
investasi
dari
JOBS (JURNAL OF BUSINESS STUDIES) ISSN: 2461-0704 & e-ISSN: 2476-8790
penanaman modal asing (PMA) masih cukup
sementara
minim dibanding dengan penanaman modal
mempunyai pekerjaan sama sekali tetapi
dalam negeri (PMDN), yang dapat dilihat
mencari pekerjaan aktif”. Menurut Makmun
pada gambar 1.
(2004:12) yaitu : “Ketersediaan tenaga kerja menjadi
GAMBAR 1
tidak
salah
pertimbangan
bagi
memiliki pengaruh terhadap PMA yang
TAHUN 2009-2013 ($ US) 2500000
masuk
2000000
Widyhartono
500000
tidak
Faktor upah karyawan domestik juga
PMDN DI JAWA TENGAH
1000000
satu
dan
investor untuk menanamkan modalnya”.
PERBANDINGAN REALISASI PMA &
1500000
bekerja
di
Jawa
Tengah.
(2003:284-285)
Menurut :
“upah
PMA
karyawan yang rendah menjadi salah satu
PMDN
faktor pertimbangan Negara investor untuk melakukan investasi ke sebuah Negara,
0 2009 2010 2011 2012 2013
faktor ketertarikan melakukan penanaman modal asing karena biaya tenaga kerja yang
Sumber : BPMD Provinsi Jawa Tengah
murah tersebut sesuai dengan teori siklus Dari gambar 1, nilai realisasi PMDN
produksi”. Oleh karena itulah, pemerintah
di Jawa Tengah lebih tinggi dibandingkan
senantiasa membuat kebijakan yang dapat
dengan realisasi PMA selama 5 tahun
meningkatkan taraf hidup pekerja dengan
berturut-turut. Hal ini berarti bahwa realisasi PMA
di
Jawa
perhatian
Tengah
dari
meningkatkan
pemerintah
faktor-faktor
tingkat upah yang layak.
membutuhkan
yang
Kegiatan perkonomian tidak lepas dari
untuk
dukungan pemerintah salah satunya adalah
dapat
dengan
mempengaruhi pertumbuhan PMA di Jawa Tengah.
Dalam
penelitian
membahas beberapa faktor
ini,
diharapkan
berpengaruh
positif
Dengan meningkatnya kondisi jalan yang tergolong
Yang dimaksud angkatan kerja menurut (2000:225)
dapat
terhadap penanaman modal di daerah.
infrastruktur.
Mantra
dan
Dengan adanya infrastruktur yang memadai
yang dapat
angkatan kerja, upah karyawan domestik, dan
Bagus
fasilitas
infrastruktur bagi para penanam modal.
akan
berpengaruh terhadap PMA, diantaranya
Ida
menyediakan
baik
diharapkan
dapat
meningkatkan daya tarik investor untuk
bahwa,
menanamkan modalnya di Jawa Tengah
“angkatan kerja terdiri dari penduduk yang
karena dalam kegiatan perekonomian adalah
bekerja,mempunyai pekerjaan tetap tetapi 68
JOBS (JURNAL OF BUSINESS STUDIES) ISSN: 2461-0704 & e-ISSN: 2476-8790
salah satu faktor penting. Menurut Mankiw
Tujuan Penelitian
(2004:57),“pekerja akan lebih produktif jika mereka
mempunyai
bekerja.Peralatan dan
alat-alat
untuk
infrastruktur
yang
Adapun tujuan dari penelitianini adalah sebagai berikut:
digunakan untuk menghasilkan barang dan
1. Mengetahui pengaruh angkatan kerja
jasa disebut modal fisik”.Hal senada juga
terhadap penanaman modal asing di Jawa
dikemukakan Todaro
Tengah.
(2000:143) bahwa
“tingkat ketersediaan infrastruktur di suatu Negara
adalah
menentukaan
faktor
bagi
penting
tingkat
2. Mengetahui
dan
pengaruh
infrastruktur
terhadap penanaman modal asing di Jawa
kecepatan
Tengah.
perluasan pembangunan ekonomi”.
3. Mengetahui pengaruh upah karyawan domestik terhadap penanaman modal asing di Jawa Tengah.
Perumusan Masalah
4. Mengetahui pengaruh angkatan kerja, Permasalahan
yang
diajukan
dalam
infrastruktur,
penelitian ini adalah : 1. Bagaimana
dan
upah
karyawan
domestik terhadap penanaman modal
pengaruh
angkatan
kerja
asing di Jawa Tengah.
terhadap PMA (penanaman modal asing) yang masuk di Jawa Tengah? 2. Bagaimana
pengaruh
infrastruktur
terhadap PMA (penanaman modal asing) yang masuk di Jawa Tengah? 3. Bagaimana domestik
pengaruh
upah
terhadap PMA
modal asing) yang
karyawan
TELAAH
(penanaman
PUSTAKA,
PEMIKIRAN
masuk di Jawa
KERANGKA
TEORITIS,
DAN
HIPOTESIS
Tengah? 4. Bagaimana
pengaruh
infrastruktur, domestik
dan
angkatan upah
terhadap PMA
modal asing) yang
kerja,
Penanaman Modal Asing
karyawan (penanaman
Menurut undang-undang nomor 1 tahun
masuk di Jawa
1967 tentang Penanaman Modal Asing pada
Tengah?
pasal 1 menyebutkan bahwa : “Pengertian penanaman modal asing didalam undang-
69
JOBS (JURNAL OF BUSINESS STUDIES) ISSN: 2461-0704 & e-ISSN: 2476-8790
undang ini hanyalah meliputi penanaman
yang berbeda, asal muasal modal yang
modal asing secara langsung yang dilakukan
berbeda, maupun indikator-indikator lainnya.
menurut
atau
berdasarkan
ketentuan-
ketentuan undang-undang ini dan yang
Angkatan Kerja
digunakan untuk menjalankan perusahaan di Indonesia dalam arti bahwa pemilik modal
Di Indonesia yang dimaksud angkatan
secara langsung menanggung resiko dari
kerja adalah “penduduk yang
penanaman modal tersebut”.
tahun ke atas yang secara aktif melakukan
Prof.M.Sornarajah(M.Sornarajah,
berusia 15
dalam
kegiatan ekonomis” (Badan Pusat Statistik
Salim HS dan Budi Sutrisno,2008:149)juga
1983). Sedangkan menurut Ida Bagus Mantra
memberikan definisi tentang penanaman
(2000:25) bahwa “Angkatan kerja terdiri dari
modal asing bahwa penanaman modal asing
penduduk
adalah“transfer of tangible or intangible
pekerjaan tetap tetapi sementara tidak bekerja
assets from one country to another for the
dan tidak mempunyai pekerjaan sama sekali
purpose of use in the country to generate
tetapi mencari pekerjaan secara aktif. Mereka
wealth under the total or partialcontrol of the
yang berumur 15 tahun atau tidak mencari
owner of the assets”.Artinya penanaman
pekerjaan karena sekolah,mengurus rumah
modal asing merupakan transfer modal, baik
tangga, pension, atau secara fisik dan mental
yang nyata maupun yang tidak nyata dari
tidak memungkinkan untuk bekerja tidak
suatu negara ke negara lain, tujuannya untuk
dimasukkan dalam angkatan kerja”.
digunakan
di
menghasilkan
negara
tersebut
keuntungan
di
agar
Menurut
bawah
singkat
yang
bekerja,
Sitompul terdapat
mempunyai
(2008:7), dua
secara masalah
pengawasan dari pemilik modal, baik secara
ketenagakerjaan yang mempengaruhi minat
total atau sebagian.
investasi yaitu :
Hulman
Panjaitan
dalam
Jonker
1. Kecenderungan
peningkatan
upah
Sihombing (2008:186) menyebutkan bahwa,
minimum yang tinggi dan besarnya biaya-
“Investasi
biaya non-UMP
diartikan
sebagai
kegiatan
pemanfaatan dana yang di dalamnya terdapat
2. Ketidakpastian hubungan industrial antara
unsur-unsur asing”. Keberadaan dari unsur
perusahaan dan tenaga kerja. Kedua
asing tersebut dapat dilihat dari berbagai
masalah ini mengakibatkan biaya yang
indikator seperti adanya kewarganegaraan
berkaitan dengan biaya produksi yang menjadi tinggi.
70
JOBS (JURNAL OF BUSINESS STUDIES) ISSN: 2461-0704 & e-ISSN: 2476-8790
dan berketerampilan. Selama upah masih berada di titik keseimbangan produksi, maka
Upah Karyawan Domestik
kenaikan
sudahdikeluarkan
tenaga
untuk
meningkatkan
keuntungan investor (Khasanah,2009).
yang dibayarkansebagai pembalas jasa atau pembayar
dapat
produktivitas para pekerja dan meningkatkan
Upah merupakan uang dan sebagainya
sebagai
UMP
yang
mengerjakan
Infrastruktur
sesuatu, gaji, imbalan, hasil akibat(dari suatu perbuatan),
resiko
(Kamus
Besar
Pengertian Infrastruktur, menurut Grigg
BahasaIndonesia, 2002:1250).Upah adalah
(2000)
hak
diterima
sistem fisikyang menyediakan transportasi,
dandinyatakan dalam bentuk uang sebagai
pengairan, drainase, bangunan gedung dan
imbalan dari pengusahaatau pemberi kerja
fasilitas publik lainnya, yang dibutuhkan
kepada pekerja atau buruh yang ditetapkan
untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia
dandibayarkan menurut suatu perjanjian
baik kebutuhan sosial maupun kebutuhan
kerja, kesepakatan, atauperaturan perundang-
ekonomi”.Pengertian
undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja
infrastruktur sebagai suatu sistem. Dimana
atau buruh dan keluarganya atas suatu
infrastruktur dalam sebuah sistem adalah
pekerjaan dan atau jasayang telah atau akan
bagian-bagian berupa sarana dan prasarana
dilakukan. (Pasal 1 angka 30 Undang-
(jaringan) yang tidak terpisahkan satu sama
UndangNomor 13 Tahun 2003 tentang
lain. Infrastruktur sendiri dalam sebuah
Ketenagakerjaan)
sistem menopang sistem sosial dan sistem
pekerja/buruh
yang
UMP di Indonesia semakin lama semakin
adalah
“infrastruktur
ini
merupakan
merujuk
pada
ekonomi sekaligus menjadi penghubung
meningkat, sedangkan UMP berhubungan
dengan
dengan biaya produksi suatu perusahaan.
infrastruktur memberikan dampak terhadap
Bila kenaikan biaya produksi tidak diimbangi
sistem sosial dan sistem ekonomi yang ada di
dengan tingkat produktivitas pekerja maka
masyarakat.
keuntungan perusahaan akan berkurang dan tingkat Beberapa
investasi kasus
juga justru
akan
Dengan
berkurang.
investor
sistem
lingkungan.Ketersediaan
infrastruktur
yang
memadai,
efisiensi yang dicapai oleh dunia usaha akan
berani
makin besar dan investasi yang didapat
membayar upah yang tinggi diasumsikan
semakin meningkat. Todaro (2000: 143)
pekerja memiliki kualitas SDM yang baik
menjelaskan bahwa tingkat ketersediaan
71
JOBS (JURNAL OF BUSINESS STUDIES) ISSN: 2461-0704 & e-ISSN: 2476-8790
infrastruktur di suatu negara adalah faktor penting
dan
kecepatan
menentukan
dan
bagi
perluasan
H1:
tingkat
berakibat
pembangunan
pada
kebutuhan
prasarana
ekonomi.
Dan
dan
kerja
berpengaruh
positifterhadappenanaman modal asing yang masuk di Jawa Tengah.
ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang pesat akan
Angkatan
H2:
Upah karyawan domestik berpengaruh
meningkatnya
positif terhadap penanaman modal
sarana
asing yang masuk di Jawa Tengah.
permintaan
sosial H3:
terhadap
Infrastruktur
berpengaruh
positif
pelayanan infrastruktur akan meningkat pesat
terhadap penanaman modal asing yang
seiring dengan pertumbuhan ekonomi suatu
masuk di Jawa Tengah.
negara. METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Teoritis Alat Analisis Data Kerangka
pemikiran
teoritis
dapat
digambarkan sebagaimana Gambar 2.
Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Linier
Gambar 2
Berganda dengan melakukan uji t, uji F, Angkatan Kerja
koefisien determinasi, dan uji asumsi klasik
H1
hh Upah Karyawan domestik
Infrastruktur
yang H2
dari
uji
normalitas,
uji
heterokedastisitas, uji autokorelasi, dan uji
Penanaman modal asing
H3
terdiri
Y
multikolinieritas.
Metode
menggunakan
SPSS
pengumpulan
data
analisis
ini
16.0.Metode
diperoleh
melalui
Sumber : Sri Suneki 2006, Rolas Te Sillahi
berbagai sumber yaitu studi pustaka dan
2008, Dadang Firmansyah 2006
wawancara. Jenis Data
Hipotesis penelitian Menurut
Berdasarkan kerangka pemikiran teoritis
Udiyono
(2007),
data
di atas, maka hipotesis penelitian ini dapat
berdasarkan jenis dan sumbernya, dibagi
dijelaskan sebagai berikut :
menjadi data primer dan data sekunder. Penelitian
ini
menggunakan
jenis
data
sekunder dimana sumber data adalah data
72
JOBS (JURNAL OF BUSINESS STUDIES) ISSN: 2461-0704 & e-ISSN: 2476-8790
statistik yang langsung diperoleh dari BPS
Dari gambar 3 dapat disimpulkan bahwa
(Badan Pusat Statistik) yaitu data mengenai
grafik histogram memberikan pola distribusi
jumlah ketenagakerjaan, infrastruktur, upah
yang sama, maka model regresi memenuhi
karyawan, dan jumlah penanaman modal
asumsi
asing
Regression Standardized Residual dengan
di Jawa Tengah pada tahun 2000-
2013.
normal.
Grafik
P-P
Plot
of
menggunakan SPSS 16.0 dapat dilihat pada gambar 4.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 4
Uji Asumsi Klasik
Grafik P-P Plot OfRegression
Uji Normalitas Penggunaan
Standardized Residual statistik
parametris
mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Oleh karena itu sebelum pengujian hipotesis dilakukan, maka terlebih dahulu akan dilakukan pengujian normalitas data. Pengujian normalitas dengan cara melihat grafik histogram dan grafik P-P Plot of
Sumber : Data sekunder yang diolah dengan SPSS 16.0
Regression Standardized Residual. Hasil dari
Dari gambar 4 dapat disimpulkan bahwa
pengujian normalitas seperti Gambar 3.
titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka
Gambar 3
model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Grafik Histogram Uji Autokorelasi
Salah
satu
cara
untuk
mendeteksi
autokorelasi adalah dengan uji Durbinwatson. Hasil output pengujian autokorelasi dengan bantuan pada tabel 1. Sumber : Data sekunder yang diolah dengan SPSS 16.0
73
SPSS 16.0 dapat dilihat
JOBS (JURNAL OF BUSINESS STUDIES) ISSN: 2461-0704 & e-ISSN: 2476-8790
Tabel 1
Gambar 5
Pengujian Autokorelasi
Pengujian Heterokedastisitas
b
Model Summary
R Model R
1
.910
Adjusted Std. Error of Durbin-
Square R Square the Estimate Watson a
.828
.777 15229.64878
1.328
Sumber : Data sekunder diolah dengan SPSS 16.0 Berdasarkan menggunakan
tabel tabel
DW
1,
Sumber : Data sekunder diolah menggunakan
dengan pada
SPSS 16.0
nilai
Dari gambar 5 diatas terlihat bahwa titik-
signifikansi 5%, jumlah N=14 dan jumlah
titik menyebar secara acak tidak membentuk
variabel independen 3(k=3) maka diperoleh
pola tertentu, serta tersebar baik diatas
nilai dl sebesar 0,7667 dan du sebesar 2.221
maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y.
jika dibandingkan dengan nilai hasil tabel
Sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi
yang di masukan dalam kriteria pengambilan
heterokedastisitas, sehingga model regresi
keputusan didapatkan nilai 4-du sebesar
layak untuk dipakai.
3.233. Hal ini menunjukan nilai DW berada diantara nilai 4-du dan 4-dl, sehingga hasil kesimpulan
model
regresi
tidak
Uji Multikolinieritas
dapat
disimpulkan terjadi autokorelasi atau tidak. Multikorelasi adalah korelasi yang sangat tinggi atau sangat rendah yang terjadi pada
Uji Heterokedastisitas
hubungan
scatterplot.
Hasil
antara
variabel
bebas.
Multikorelasi dalam penelitian ini dilihat dari
Dalam penelitian ini, uji heterokedastisitas menggunakan
di
nilai VIF (variance-inflating factor).Hasil
output
output pengujian multikolonieritas dengan
pengujian heterokedastisitas dapat dilihat
bantuan SPSS 16.0 dapat dilihat pada tabel 2.
pada gambar 5.
74
JOBS (JURNAL OF BUSINESS STUDIES) ISSN: 2461-0704 & e-ISSN: 2476-8790
variabel terikat. Hasil uji t dari data sekunder
Tabel 2
penelitian ini dapat dilihat dengan tabel 3.
Pengujian Multikolinieritas
Tabel 3
Coefficientsa
Uji Parsial (Ujit)
Collinearity Statistics
Coefficients Model
1
t
(Constant)
Sig.
4.786
a
Tolerance VIF
.001
Model ANGKERPMA
1.311
.219
.557
1.797
UMK
5.140
.000
.256
3.899
-4.723
.001
.344
2.909
INFRASTRUKTUR
t
1(Constant)
Sig. 4.786
.001
ANGKERPMA
1.311
.219
UMK
5.140
.000
-4.723
.001
INFRASTRUKTUR
Sumber : Data sekunder diolah menggunakan SPSS 16.0 Tabel
Sumber : Data sekunder yang diolah dengan 2
menunjukkan
bahwa
nilai
SPSS 16.0
tolerance semua variabel independent yaitu
Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa
angkatan kerja, upah karyawan domestik, dan
upah karyawan domestik secara parsial
infrastruktur mempunyai angka lebih besar
mempunyai pengaruh positif dan signifikan
dari 0.1 dan angka VIF kurang dari 10.Hal
terhadap penanaman modal asing di Jawa
ini menunjukkan bahwa semua variabel
Tengah. Sedangkan angkatan kerja secara
independent dalam penelitian ini
parsial
tidak
berpengaruh
positif
dan
tidak
memiliki gejala multikolinieritas dengan
signifikan terhadap penanaman modal asing
variabel lainnya sehingga model regresi
di Jawa Tengah. Namun, infrastruktur secara
layak digunakan.
parsial berpengaruh negatif dansignifikan terhadap penanaman modal asing di Jawa Tengah.
Uji Parsial (Uji t) Uji Simultan (Uji F) Menurut Kuncoro (2001:97), uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
Menurut Kuncoro (2001:98), uji statistik F
pengaruh satu variabel penjelas secara
pada dasarnya menunjukkan apakah semua
individual
variabel bebas yang dimasukkan dalam
dalam
menerangkan
variasi
model mempunyai pengaruh secara bersama-
75
JOBS (JURNAL OF BUSINESS STUDIES) ISSN: 2461-0704 & e-ISSN: 2476-8790
sama terhadap variabel terikat. Tabel 4
Tabel 5 Hasil Koefisien Determinasi (R2)
disajikan hasil uji simultan (uji F) Tabel 4
b
Model Summary
Uji Statistik F Std. Error b
R
ANOVA
Model R Sum of Model
Durbin-
Square R Square Estimate
Watson
Mean
Squares
1 Regression
Adjusted of the
df
Square
1.120E10
F
1
Sig.
3 3.735E9 16.102
.910
a
.828
.777
15229.648 78
1.328
.000a
a. Predictors: (Constant), INFRASTRUKTUR, Residual
2.319E9
Total
ANGKERPMA, UMK
10 2.319E8
1.352E10
b. Dependent Variable: PMA
13
Sumber : Data sekunder yang diolah dengan Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa
SPSS 16.0
besarnya Adjusted R2 adalah 0.777. Hal ini
Berdasarkan perhitungan dengan uji F
berarti 77,7% variasi variabel dependent
pada tabel 4 diperoleh hasil dengan tingkat signifikansi 0,000< 0,05
penanaman modal asing dapat dijelaskan
berarti secara
oleh variasi ketiga variabel independent yaitu
simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara
variabel
karyawan
angkatan
domestik,
kerja,
dan
angkatan kerja, upah karyawan domestik, dan
upah
infrastruktur. Sedangkan sisanya (100%-
infrastruktur
77,7% = 22,3%) dijelaskan oleh sebab-sebab
terhadap penanaman modal asing yang
yang lain diluar model.
masuk di Jawa Tengah selama tahun 20002013.
Analisis Regresi Berganda
Uji Koefisien Determinasi R2
Analisis ini digunakan untuk mengetahui Dalam
Kuncoro
determinasi
(2001:100),
(R2)pada
intinya
besarnya
Koefisien
pengaruh
antara
variabel
independent angkatan kerja, upah karyawan
mengukur
domestic, dan infrastruktur terhadap variabel
seberapa jauh kemampuan model dalam
dependent penanaman modal asing provinsi
menerangkan variasi variabel terikat. Hasil Uji (R2) dapat dilihat pada tabel 5. 76
JOBS (JURNAL OF BUSINESS STUDIES) ISSN: 2461-0704 & e-ISSN: 2476-8790
Jawa Tengah. Hasil regresi berganda dapat
Angkatan kerja secara individu memiliki
dilihat pada tabel 6.
pengaruh
positif
dan
tidak
signifikan
terhadap penanaman modal asing yang Tabel 6
masuk di Jawa Tengah yang ditunjukkan
Hasil Regresi Berganda
dengan melihat nilai signifikansi 0,858>0,05.
Model (Constant) Angkatan Kerja Upah Karyawan
B 496926.173
T 4.786
Sig .001
Menurut teori dan penelitian terdahulu,
.377
1.311
.219
dengan naiknya jumlah investasi asing
.135
5.140
.000
-21.510
4.723
.001
Infrastruktur
jumlah angkatan kerja yang tinggi diikuti
langsung
yang
masuk
ke
dalam
perekonomian negara tersebut.Pada hasil olah data penelitian ini, angkatan kerja memiliki pengaruh positif yang berarti bahwa jumlah angkatan kerja tinggi, maka investasi
Rumus Persamaan Regresi
asing meningkat.Dengan demikian hipotesis yang
Persamaan regresi dalam penelitian ini dapat
menyatakan
“angkatan
kerja
berpengaruh positif terhadap penanaman
dilihat dari Rumus 1 sebagai berikut:
modal asing yang masuk di Jawa Tengah”
Rumus 1
diterima.
Persamaan Regresi
Namun,
jika
melihat
nilai
signifikansi dari angkatan kerja yaitu lebih
Y = 496926.173 + 0.377X1 + 0.135X2 -
besar daripada 0,05 artinya bahwa angkatan
21.5107X3
kerja tidak signifikan berpengaruh terhadap
Keterangan:
penanaman modal asing di Jawa Tengah, hal
Y = penanaman modal asing
ini bisa saja terjadi karena jumlah angkatan
X1= angkatan kerja
kerja yang ada tidak semuanya memenuhi
X2= upah karyawan domestik
kriteria
X3= infrastruktur
yang
dicari
oleh
para
investor/perusahaan asing atau belum sesuai
e = standart eror
dengan keinginan para investor/perusahaan asing. 2. Pengaruh Upah Karyawan Domestik
1. Pengaruh Angkatan Kerja Terhadap
Terhadap PMA
PMA
77
JOBS (JURNAL OF BUSINESS STUDIES) ISSN: 2461-0704 & e-ISSN: 2476-8790
Pada hasil olah data penelitian ini, upah karyawan
domestik
individu
individu memiliki pengaruh negatif dan
mempunyai pengaruh positif dan signifikan
signifikan terhadap penanaman modal asing
terhadap penanaman modal asing di Jawa
yang
Tengah yang ditunjukkan dengan melihat
ditunjukkan dengan melihat nilai signifikansi
tingkat
0,001<0,05. Berpengaruhnya infrastruktur
signifikansi
secara
menunjukkan bahwa infrastruktur secara
sebesar
0,000<0,05.
masuk
di
Jawa
terhadap
“upah
berpengaruh
disebabkan karena para investor asing dalam
positif terhadap penanaman modal asing
kegiatan pendistribusian barang produksi
yang masuk di provinsi Jawa Tengah”
tidak begitu melihat faktor kondisi jalan atau
diterima.
bahkan
domestik
lebih
modal
yang
Dengan demikian hipotesis yang menyatakan karyawan
penanaman
Tengah
memilih
asing
ini
menggunakan
transportasi udara atau laut yang lebih aman
Hasil dari penelitian ini berbeda dengan teori atau penelitian terdahulu yang umum
dan
dijumpai bahwa upah memiliki pengaruh
pembangunan dan perbaikan jalan maka
yang
investasi.Namun,
diikuti dengan biaya pajak yang bertambah
sejalan dengan penelitian yang dilakukan
pula sehingga para investor menghindari
oleh Rolas Te Silalahi (2008), bahwa para
pengeluaran-pengeluaran yang tidak terduga.
investor asing bersedia membayar upah di
Dalam hal lain, para investor melihat
atas
Indonesia
lingkungan di sekitar perusahaan yang
yang
kegiatan pendistribusian barangnya dekat
negatif
terhadap
equilibrium
memiliki
karena
turnover
di labour
cepat.Selain
konsumen
itu,
dengan
rendah.Artinya, para pekerja cenderung tetap
dengan
atau tidak sering berpindah-pindah dari satu
demikian
perusahaan ke perusahaan lainnya.
“infrastruktur berpengaruh positif terhadap
hipotesis
(terjangkau).
adanya
yang
Dengan
menyatakan
penanaman modal asing yang masuk di Jawa Tengah” ditolak.
3. Pengaruh
Infrastruktur
Terhadap
KESIMPULAN
PMA Berdasarkan hasil analisis regresi linier Secara
memiliki
berganda, maka dapat disimpulkan bahwa
minat
secara simultan atau bersama-sama variabel
berinvestasi. Namun, hasil penelitian ini
angkatan kerja, upah karyawan domestik, dan
korelasi
teori, yang
infrastruktur positif
dengan
78
JOBS (JURNAL OF BUSINESS STUDIES) ISSN: 2461-0704 & e-ISSN: 2476-8790
infrastruktur berpengaruh signifikan terhadap
Infrastruktur. Yogyakarta: Pustaka
penanaman modal asing di Jawa Tengah.
Pelajar.
Secara parsial, variabel angkatan kerja
Kuncoro,
Mudrajad.
2001.
berpengaruh positif dan tidak signifikan
Kuantitatif
terhadap penanaman modal asing, upah
Untuk
karyawan domestik berpengaruh positif dan
Yogyakarta:
signifikan
Percetakan AMP YKPN
terhadap
penanaman
modal
asing.Sedangkan, secara parsial variabel infrastruktur
berpengaruh
negatif
Teori
Bisnis Unit
Metode
dan dan
Aplikasi Ekonomi.
Penerbit
dan
Mankiw, N. Gregory. 2001. Pengantar
dan
Ekonomi. Jakarta: Erlangga
signifikan terhadap penanaman modal asing
Mantra, Ida Bagus. 2000. Demografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
yang masuk di Jawa tengah periode tahun
Salim, Budi Sutrisno. 2008. Hukum Investasi
2000-2013.
di Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers. Sarjono, Haryadi dan Wanda Julianita. 2011.
DAFTAR PUSTAKA
SPSS vs Lisrel Sebuah Pengantar, --------------------------.2010.Jawa
Tengah
Aplikasi
Dalam Angka 2010. Semarang:Badan
melalui Surat Utang Negara di Pasar
Dalam Angka 2013. Semarang:Badan
Modal. Bandung: PT.Alumni Todaro, M.P. 2000. Pembangunan Ekonomi
Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah. Tengah
di Dunia Ketiga. Jakarta: Erlangga
Dalam Angka 2014. Semarang:Badan
Udiyono. 2007. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian. Jakarta: Salemba Medika
Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah. Grigg, Neil, & Fontane G. Darrel. 2000. Infrastructure System Management & Optimization. Internasional Seminar “Paradigm
&
Strategy
of
Infrastructure Management”. Semarang: Universitas Diponegoro Kodoatie, R.J dan Sjarief Roestam. 2003. Pengantar
Jakarta:
Sihombing, Jonker. 2008. Investasi Asing
Tengah
--------------------------.2014.Jawa
Riset.
Salemba empat
Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah. --------------------------.2013.Jawa
Untuk
Manajemen
79
JOBS (JURNAL OF BUSINESS STUDIES) ISSN: 2461-0704 & e-ISSN: 2476-8790
80