PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, UKURAN PERUSAHAAN, DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014) Fadly mauludi, Meihendri 1, Mukhlizul2 1 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta E-mail :
[email protected] ABSTRACT This study aimed to demonstrate empirically the effect of proportion institusional ownership the number of manajerial ownership, the number of firm size, and the number of corporate social responsibility to firm value. Population of this study is mining company listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) from year 2011 until 2014. The sample is selected using purposive sampling method. The data used in this study is secondary, taken from annual reports. The hypothesis testing is peformed by statistic descriptif using multiple linear regression test. The result from this research shows that the proportion of institusional ownership the number of manajerial ownership, the number of firm size, and the number of corporate social responbility are not significantly affect the firm value
Keywords :
Proportion of institusional ownership the number of manajerial ownership, the number of firm size, and the number of corporate social responsibility and firm value
karena nilai perusahaan yang tinggi akan
PENDAHULUAN Meningkatkan
nilai
perusahaan
diikuti
oleh
tingginya
kemakmuran
merupakan tujuan utama dari perusahaan.
pemegang saham. Semakin tinggi harga
(Jensen, 2001 dalam Ramadani, 2012).
saham maka semakin tinggi nilai perusahaan.
Menyatakan bahwa untuk memaksimumkan
Nilai
nilai perusahaan dalam jangka panjang,
keinginan para pemilik perusahaan, karena
manajer dituntut untuk membuat keputusan
dengan
yang mempertimbangkan semua stakeholder,
kemakmuran pemegang saham yang tinggi
dimana manajer akan dinilai kinerjanya
pula.
berdasarkan
keberhasilannya
mencapai
tujuan.
perusahaan
nilai
Naik
yang
yang
tinggi
tinggi
turunnya
nilai
menjadi
menunjukan
perusahaan
dipengaruhi oleh struktur kepemilikan. Dua Menurut (Bringham
Gapensi,1996
aspek yang perlu di pertimbangkan adalah:
dalam Ramadani, 2012). Menyatakan bahwa
(1) konsentrasi kepemilikan perusahaan oleh
nilai perusahaan adalah sangat penting
pihak
luar
(outsider
ownership Page | 1
concentration). (2) kepemilikan perusahaan
kepatutan dan keawjiban. (3) perseroan yang
oleh manajemen (ownership manajement)
tidak melaksanakan kewajiban dikenai sangsi
yang merupakan faktor internal. Pemilik
sesuai
perusahaan dari pihak luar berbeda dengan
undangan
manajer
adanya
karena
kecil
kemungkinannya
ketentuan
peraturan
perundang-
(www.hukumonline.com). peraturan
tersebut
Jadi
perusahaan
permilik dari pihak luar terlibat dari kegiatan
khususnya perseroan terbatas yang berkaitan
perusahaan sehari-hari (Sri Rejeki,2007).
dengan dibidang atau berkaitan dengan
Penelitian ini ingin menguji faktor internal yaitu berupa pengaruh kepemilikan institusional
perusahaan
tanggung jawab sosial kepada masyarakat.
nilai
Masalah utama pada penelitian ini
perusahaan dimana kepemilikan institusional
adalah mengapa perusahaan industri dasar
akan
dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek
memberikan
perusahaan,
terhadap
sumber daya alam harus melaksanakan
dampak
karena
positif
akan
dari
melakukan
Indonesia
bisa
mempertahankan
monitoring yang lebih optimal terhadap
pertumbuhan nilai saham yang relatif tinggi ,
manajemen, kepemilkan institusional akan
padahal pada tahun tahun 2012 perusahaan
mengurangi konflik keagenan karena dalam
baja di seluruh negara megalami penurunan
aktivitas perusahaan pihak manajemen akan
dan harga jual
di awasi atau di kontrol pihak institusi,
penurunan perekonomian China.
sehingga meminimalkan kecurangan didalam manajemen (Dian dan Lidya, 2013). Lebih lanjut
yang disebabkan oleh
Peneliti ingin melihat bagaimana faktor internal perusahaan yaitu kepemilikan
menyangkut corprate
konstitusional, kepemilikan manajerial dan
social responsibilty dalam Undang-Undang
ukuran
Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan
menurunnya nilai perusahaan industri dasar
Terbatas (UU PT), yang disahkan pada 20
dan kimia. Sedangkan untuk corporate social
juli 2007. Pasal 74
responsibilty
perseroan
terbatas
Perseroan
yang
Undang-Undang
menyatakan menjalankan
:
(1)
perusahaan
dalam
peneliti
mengatasi
ingin
melihat
bagaimana kegiatan dari tanggung jawab
kegiatan
perusahaan
usahanya di bidang dan berkaitan dengan
perusahaan.
dalam
meningkatkan
nilai
sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial
dan lingkungan
LANDASAN TEORI DAN
(TJSL). (2) TJSL merupakan kewajiban
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Perseroan
Nilai Perusahaan
yang
dianggarkan
dan
diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang
Nilai perusahaan dalam penelitian ini
pelaksanaannya dilakukan memperhatikan
didefinisikan sebagai nilai pasar. Karena nilai Page | 2
perusahaan dapat memberikan kemakmuran
oleh orang di luar perusahaan terhadap total
pemegang saham secara maksimum apabila
dari saham perusahaan.
harga
saham
(Kusumadilaga,
perusahaan 2010)
meningkat
umumnya
para
Investor institusional yang sering disebut
sebagai
investor
cangih
pemegang saham menyerahkan tata kelola
sehingga
perusahaan
menggunakan informasi periode sekarang
kepada
orang-orang
yang
seharusnya
yang
dalam
juga disebut manajer dan komisaris.
dibanding investor non institusional (Vinola
depan
jika
kinerjanya
masa
depan
Herawaty, 2008). Kepemilikan institusional
sehingga
dapat meningkatkan nilai perusahaan, dengan
diberhentikan oleh pemegang saham. Pasar
memanfaatkan informasi dan kepemilikan
tenaga kerja manajerial akan menghapus
institusional
kesempatan pengelola yang tidak memiliki
keagenan dengan meningkatnya kepemilikan
kinerja
institusional
yang
menyimpang saham
baik dari
buruk
laba
dapat
professional, professional pada perusahaan
Agent (pengelola) bisa tidak bermasa
memprediksi
lebih
dan
keinginan
perusahaan
yang
berperilaku pemegang
dapat
mengatasi
maka
segala
konflik
aktivitas
perusahaan akan diawasi oleh pihak institusi.
dikelolanya.
Tingkat tinggi
kepemilikan akan
institusional
Pengelola perusahaan dipastikan mendapat
yang
menimbulkan
hambatan untuk berbuat hal-hal yang bisa
pengawasan yang lebih besar oleh pihak
menurunkan nilai perusahaan dari fungsinya
investor
pasar tenaga kerja manajerial tersebut (Sutedi
menghalagi perilaku opportuninistic manajer
2012). Dengan adanya pengelolaan corporate
(Putra,
governace yang baik diharapkan dapat
institusional dapat dikatakan sebagai alat
memaksimalkan kinerja dan perilaku untuk
untuk mengawasi perilaku manajer yang
meningkatkan nilai perusahaan.
mementingkan kepentingan mereka sendiri.
institusional
2013)
sehingga
dengan
usaha
dapat
kepemilikan
Kepemilikan institusional merupakan Kepemilikan Institusional
saham yang dimiliki dari investor luar dan
Kepemilikan institusional merupakan
berperan sangat penting untuk memantau
saham perusahaan yang dimiliki oleh institusi
konflik yang terjadi dari pihak dalam
atau
sehingga dapat menghalangi perilaku yang
lembaga
perusahaan
seperti
investasi
asuransi, dan
bank,
kepemilikan
mementingkan kepentingan pribadi.
institusi lain (Tarjo, 2008 dalam Putra, 2013) kepemilikan institusional bisa juga diartikan berapa jumlah persentase perusahaan dimiliki
Kepemilikan Manajerial Kepemilikan
manejerial
dalam
penelitian ini adalah jumlah saham yang Page | 3
dimiliki para manejer dari total jumlah saham
dari suatu perusahaan yang sangat memiliki
yang
ini
pengaruh strategis makin besar penjualan
diharapkan para manajer memiliki tanggung
akan menambah total asset dari perusahaan.
jawab
saham.
Jika perusahaan memiliki total asset yang
Kepemilikan manajerial akan mensejajarkan
besar, pihak manajemen lebih leluasa dalam
kepentingan manajemen dengan pemegang
mempergunakan
saham, sehingga manajer ikut merasakan
perusahaan tersebut (Analisa, 2011).
beredar.
Dengan
untuk
kebijakan
menaikan
harga
secara langsung manfaat dari keputusan yang
asset
dalam
sebagai
perusahaan ada 3 yaitu:
dari
pengambilan
keputusan yang salah (Sulistianto, 2010). Kebijakan akan
kepemilikan
memberikan
manajer
untuk
memiliki
kepada
saham
di
Dyka
(2009),
kategori
ukuran
1. Perusahaan kecil
manajerial
kesempatan
ada
Menurut Badan Standarisasi Nasional
diambil dan ikut pula menanggung kerugian konsekuensi
yang
Perusahaan perusahaan
dapat kecil
dikategorikan apabila
memiliki
di
kekayaan bersih lebih dari 50.000.000,-
perusahaan, dengan tujuan agar manajer bisa
dengan paling banyak 500.000.000,-
mensalaraskan
bersama
tidak termasuk bangunan tempat usaha,
pemegang saham lain. Melalui kebijakan ini
atau memiliki hasil penjualan tahunan
diharapkan manajer dapat mengahasilkan
lebih dari 300.000.000,- sampai dengan
kinerja yang baik serta mengarahkan dividen
paling banyak 2.500.000.000,-
kepentingan
pada tingkat yang rendah (Putra, 2013). Diharapkan
kepemilikanan
2. Perusahaan Menengah
saham
Perusahaan
dapat
dikategorikan
yang dimiliki oleh manajer dapat menaikan
perusahaan menengah apabila memiliki
nilai
kekayaan lebih besar dari 500.000.000,-
saham
perbedaan
dan
menekan
kepentingan.
kepemilikan
manajemen
perusahaan
menimbulkan
terjadinya
Dengan
adanya
sampai
dalam
sebuah
10.000.000.000,-
dugaan
yang
dengan
paling tidak
banyak termasuk
bangunan tempat usaha, atau memiliki
menarik bahwa kepemilikan manajer akan
hasil
penjualan
tahunan
lebih
dari
meningkatkan nilai perusahaan (Putra, 2013).
2.500.000.000,- sampai dengan paling banyak 50.000.000.000,-
Ukuran Perusahaan Ukuran
perusahaan
3. Perusahaan Besar merupakan
berapa jumlah penjualan yang dapat di peroleh
suatu
perusahaaan.
Kegiatan
penjualan merupakan kegiatan yang utama
Perusahaan perusahaan
dapat besar
dikategorikan apabila
memiliki
kekeayaan bersih dari 10.000.000.000,tidak termasuk bangunan tempat usaha Page | 4
atau memiliki hasil penjualan tahunan
daya alam, dan lain sebagainya. Diharapkan
lebih dari 50.000.000.000,-
dengan adanya pengungkapan corporate social responsibility dapat memperbaiki citra
Corporate Social Responsibility Corporate
Social
Responsibility
perusahaan
dimata masyarakat
sehingga
adalah komitmen perusahaan atau dunia
legitimasi masyarakat terhadap perusahaan
bisnis
bisa berdampak baik dan secara tidak
untuk
berkontribusi
dalam
pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan
memperhatikan
tanggung
langsung membuat nilai perusahaan naik.
jawab
Menurut
GRI,
corporate
social
sosial perusahaan dan menitik beratkan pada
responbility mempunyai beberapa item. GRI
keseimbangan antara perhatian terhadap
merupakan suatu sebuah organisasi nirlaba
aspek ekonomis sosial dan lingkungan
yang bekerja ke arah ekonomi global yang
(Hendrik Budi Untung, 2008).
berkelanjutan dengan memberikan panduan
The World Business Council for Sustainable
Development
pelaporan berkelanjutan.
(WBCSD),
Pada prinsipnya Corporate Sosial
corporate social responsibility atau tanggung
Responsibility
jawab
perusahaan
social
perusahaan
didefinisiskan
merupakan terhadap
komitmen
kepentingan
para
sebagai komitmen bisnis untuk memberikan
stockholder dalam arti luas dari pada sekedar
kontribusi bagi pembangunan bisnis untuk
kepentingan perusahaan belaka. Meskipun
memberikan kontribusi bagi pembangunan
secara moral adalah baik suatu perusahaan
ekonomi berkelanjutan, melalui kerja sama
mengejar
dengan para karyawan serta perwakilan
perusahaan dibenarkan mencapai keuntungan
mereka,
mampu
tersebut dengan mengorbankan kepentingan-
meningkatkan
kepentingan pihak lain yang terkait. Oleh
komunitas
masyarakat kualitas
umum
kehidupan
setempat untuk dengan
cara
yang
karena
keuntungan,
itu,
setiap
berarti
perusahaan
bertanggung
untuk pembangunan (Kusumadilaga, 2010).
kegiatan dari usahanya yang mempunyai
menyatakan
bahwa
corporate
social
atas
harus
bermanfaat baik bagi bisnis sendiri maupun
Daniri (2009) dalam Teja (2011)
jawab
bukan
dampak baik langsung langsung
terhadap
tindakan
dan
maupun tidak
stakeholder-nya
dan
responsibility lahir dari desakan masyarakat
lingkungan dimana perusahaan melakukan
atas perilaku perusahaan yang biasanya
aktivitas usahanya. Sehingga secara positif,
selalu fokus untuk meningkatkan laba,
hal ini bermakna bahwa setiap perusahaan
mensejahterakan para pemegang saham, dan
dalam menjalankan aktivitasnya sedemikian
mengabaikan tanggung jawab sosial seperti
rupa, pada akhirnya mampu meningkatkan
perusakan lingkungan, eksploitasi sumber
kesejahteraan para stakeholder-nya dengan Page | 5
memerhatikan kualitas lingkungan kearah
sehingga manajer hanya sebagai kepanjangan
yang lebih baik (Azheri, 2012).
tangan pemilik mayoritas. Begitu juga penelitian dari Sanda (2012) kepemilikan
HIPOTESIS Pengaruh
Kepemilikan
Institusional
Terhadap Nilai Perusahaan Penelitian kepemilikan
Nurraina
institusional
(2012) berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini menyatakan
kepemilikan
institusional
merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengurangi agency confict. Sedangkan penelitian dari Sanda (2012) kepemilikan institusional tidak berpengaruh
manajerial berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadp nilai perusahaan. Hal ini karena rendahnya saham yang dimiliki oleh manajerial mengakibatkan pihak manajemen belum merasa ikut memiliki perusahaan, yang
menyebabkan
termotivasi
pihak
untuk
manajemen
memaksimalkan
untilitasnya sehingga merugikan pemegang saham. Oleh karena itu, hipotesis penelitian ini adalah:
karena adanya asimetri informasi antara
H2 : Kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan
investor dengan manajer, investor belum
Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap
tentu sepenuhnya memiliki informasi yang
Nilai Perusahaan
signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini
dimiliki oleh manajer (sebagai pengelola perusahaan)
sehingga
manajer
sulit
Nurraina (2012) Ukuran perusahaan berpengaruh
positif
terhadap
nilai
dikendalikan oleh investor institusional. Oleh
perusahaan.Hal ini disebabkan perusahaan
karena itu, hipotesis penelitian ini adalah:
besar dapat dengan mudah mengakses ke
H1 : Kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
pasar modal, dengan adanya kemudahan tersebut ditangkap oleh investor sebagai sinyal positif sehingga meningkatkan nilai
Pengaruh
Kepemilikan
Manajerial
Terhadap Nilai Perusahaan
perusahaan.
Oleh
karena
itu,
hipotesis
penelitian ini adalah:
Agnes (2011) kepemilikan manajerial berpengaruh negatif dan tidak signifikan
H3 : Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan
terhadap nilai perusahaan. Hal ini dikarena kan perushaan sampel yaitu Property dan Real Estate masih relatif kecil, oleh sebab ini membuat manajer perusahaan lebih banyak mengendalikan
pemilikan
mayoritas
Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Agustiana
(2013)
pengungkapan
corporate social responsibility berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
Hal ini Page | 6
menjelaskan
kegiatan
responsibility
merupakan
berpihak
kepada
corporate kegiatan
masyarakat,
social
ukuran perusahaan dan corporate social
yang
responbility informasi yang dibutuhkan
sehingga
untuk penelitian.
masyarakat akan memiliki penilaian positif
Variabel Independen
terhadap perusahaan yang akan menaikan
Kepemilikan Institusional (X1)
citra perusahaan yang direfleksikan melalui
Kepemilikan
institusional
adalah
harga saham yang akan meningkat. Oleh
kepemilikan saham perusahaan oleh pihak
karena itu, hipotesis penelitian ini adalah:
institusi atau lembaga seperti asuransi, dana
H4 : Corporate social responsibility berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
pensiun, atau perusahaan lain. Keterangan kepemilikan institusional yaitu kepemilikan saham perusahaan atas nama sebuah institusi atau organisasi lain (Rachman, 2012).
METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi
penelitian
ini
adalah
Kepemilikan Manajerial (X2) Kepemilikan
perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang listing di Bursa Efek Indonesia, jumlah perusahaan industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 sebanyak 52 perusahaan. penelitian
Sampel ini
yang
ditentukan
digunakan berdasarkan
purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan atau kriteria tertentu dengan tidak memberi peluang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih
1. Semua perusahaan yang terdaftar
internal
BEI
dari tahun 2011-2014.
kepemilikan
direksi,
manajemen, komisaris dan pihak yang terlibat secara langsung dalam pengambilan keputusan
perusahaan.
Manajerial
yaitu
kepemilikan saham perusahaan atas nama seseorang yang merupakan pihak internal perusahaan yang dapat dilihat dari profil perusahaan (Rachman, 2012). Ukuran Perusahaan (X3) Ukuran perusahaan mengambarkan
dinilai dari total assets yang dimiliki, jumlah
rata
assets.
Jika
ukuran
perusahaan
menunjukan besar kecilnya perusahaan yang
3. Memiliki data yang lengkap terkait
institusional,
seperti
penjualan, rata-rata total penjualan dan rat-
2. Memiliki laporan keuangan yang lengkap
variabel
perusahaan
besar kecilnya suatu perusahaan yang dapat
pada tahun 2011-2014.
dengan
adalah
kepemilikan saham perusahaan oleh pihak
menjadi sampel. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Manajerial
kepemilikan
dapat diproksi melalui total assets (Taswan, 2003).
manajerial, Page | 7
Pada tabel 4.1 terlihat bahwa total
Corporate Social Responbility (X4) Untuk penelitian ini indikator yang
perusahaan industri dasar dan kimia yang
digunakan tiga kategori, yaitu indikator
terdaftar di BEI tahun 2010-2014 berjumlah
kinerja ekonomi, lingkungan, dan social.
208 perusahaan, setelah dilakukan seleksi
Indikator kinerja social mencakup empat
sampel berdasarkan kriteria yang telah
indikator yang terdiri dari: indikator kerja,
ditetapkan diketahui terdapat 100 perusahaan
hak asasi manusia, social/kemasyarakatan,
yang tidak memiliki laporan tahunan yang
dan produk (Rachman, 2012).
lengkap dari tahun 2010-2014. Selama periode tahun yang sama terdapat 52
Variabel Dependen
perusahaan yang tidak memiliki data yang
Nilai Perusahaan
lengkap terkait dengan variabel kepemilikan
Nilai perusahaan sangat penting karena
institusional, kepemilikan manajer, ukuran
nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh
perusahaandan
corporate
social
tingginya kemakmuran pemegang saham
responsibility dengan pengurangan kriteria
(Putri, 2011), dengan tingginya harga saham
diatas didapat total sampel 56 perusahaan.
maka nilai perusahaan akan tinggi pula. Nilai perusahaan yang tinggi merupakan impian dari pemengang saham, sebab dengan nilai perusahaan
yang
tinggi
menujukan
Statistik Deskriptif Data Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Keterangan
kemakmuran pemegang saham juga tinggi. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Prosedur Pemilihan Sampel
Kepemilikan Institusional Kepemilikan Manajerial Ukuran Perusahaan Corporate Social Responsibility Nilai Perusahaan
Minim Maxim um um 56 0,08 9,04 56 0,00 0,94 56 1,60 2,75 N
Std. Deviation 1,0781 1,10469 0,0999 0,19053 3,142 5,3659
Mean
56
0,01
0,14
,0564
0,03188
42
0,01
9,76 1,1478
1,46800
Sumber: Hasil Pengelolahan data SPSS
Tabel 4.1 Prosedur Pengambilan Sampel Keterangan Jumlah Jumlah perusahaan industry dasar dan kimia terdaftar di 208 Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2014 Perusahaan yang tidak memiliki laporan lengkap 100 tahunan lengkap dari tahun 2010-2014 Perusahaan yang tidak memiliki data yang lengkap 52 terkait dengan variable dari penelitian Total Sampel 56 Sumber: Data sekunder yang diolah
Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa
Persen 100%
total observasi data yang diolah berjumlah 56, selama periode observasi nilai variabel kepemilikan institusional terendah adalah
48.1%
0,08 sedangkan nilai tertinggi adalah 9,04. Nilai rata-rata yang dimiliki perusahaan yang dijadikan sampel adalah sebesar 1,0781
25%
dengan standar devisi sebesar 1,10469.
26.9%
Page | 8
Tabel 4.4. Hasil Pengujian Normalitas Dengan One Sample Kolmogorov Smirnov Test
Pengujian Asumsi Klasik Pengujian Normalitas Tabel 4.3 Hasil Pengujian Normalitas Dengan One Sample Kolmogorov Smirnov Test Keterangan Kepemilikan Institusional Kepemilikan Manajerial Ukuran Perusahaan Corporate Social Responsibility Nilai Perusahaan
Asymp Sig (2Tailed) 0,00
Alpha
Kesimpulan
0,05
0,00
0,05
0,00
0,05
1,119
0,05
Tidak normal Tidak Normal Tidak Normal Normal
Alpha
Kesimpulan
Kepemilikan 0,05 Institusional Kepemilikan 0,117 0,05 Manajerial Ukuran 0,102 0,05 Perusahaan Corporate Social 1,119 0,05 Responsibility Nilai Perusahaan 0,156 0,05 Sumber: Hasil Pengelolahan data SPSS
Tidak normal Normal Normal Normal Normal
Supaya dapat di normalkan maka 0,00
0,05
Tidak Normal
Sumber: Hasil Pengelolahan data SPSS
Pada tabel 4.3 terlihat bahwa masingmasing variabel memiliki Asymp Sig (2Tailed) diatas sama dengan 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel penelitian berdistribusi tidak normal kecuali variabel corporate social responsibility yang data pengukuran setiap tahun datanya hanya sedikit mengalami perubahan, maka untuk
variabel dapat diuji dengan uji Skewness dan Kurtosis. Variabel mengalami memenuhi klasifikasi normal jika nilai rasio skewness dan kortosis berada antara -2 dan +2 (Prameti, 2006). Jadi variabel yang tidak berdistribusi
dengan cara dengan melakukan transformasi data dengan menggunakan logaritma natural (LN), Sqrt dan menggunakan outlier yaitu pengolahan data dg cara mengeluarkan nilai ekstrim maka dinyatakan normal. Setelah itu tranformasi
dilakukan,
maka
pengujian normalitas kembali di lakukan.
normal
kepemilikan
institusional maka dapat dilakukan pengujian kembali dengan hasil sebagai berikut: Tabel 4.5 Hasil Pengujian Normalitas dengan Skewness dan Kortosis Keterangan
menormalkan data tersebut di normalkan
proses
Asymp Sig (2Tailed) 0,00
Keterangan
Kerpemilikan institusional
Dengan
Rasio Skewness 1,91
demikian
Rasio kurtosis 1,89
variabel
Kesimpulan Normal
kepemilkan
institusional berdistribusi normal Pengujian Multikolinieritas Tabel 4.6 Hasil Pengujian Multikolinieratas Keterangan Kepemilikan Institusional Kepemilikan Manajerial Ukuran Perusahaan
Tolerance
VIF
0,394
2,540
0,353
2,834
0,851
1,176
Corporate Social 0,958 1,043 Responsibility Sumber: Hasil Pengelolahan data SPSS
Kesimpulan Tidak Terjadi Tidak Tejadi Tidak Terjadi Tidak Terjadi
Page | 9
Dari Tebel 4.6 terlihat bahwa masingmasing variabel independen yang terdiri dari kepemilikan
institusional,
dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini tidak terdapat gejala autokorelasi.
kepemilikan
manajerial, ukuran perusahaan, corporate social responsibility memiliki nilai tolerance
Pengujian Hipotesis Analisis Koefisian Determinan (R-Square)
di atas 0,10 dan nilai variance inflation
Tabel 4.9 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi
factor dibawah 10. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa
seluruh
variable
independen yang digunakan dalam penelitian ini terbebas dari gejala multikolinieritas. Pengujian Heteroskedastisitas
Kepemilikan Institusional Kepemilikan Manajerial Ukuran Perusahaan Corporate Social Responsibility
Signif ikan
Alpha
0,361
0,05
0,805
0,05
0,642
0,05
0,154
0,05
Kesimpulan
koefisien determinasi yang diperoleh dalam
Tidak Tejadi
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa
Tidak Terjadi Tidak Terjadi
variabel independen dalam penelitian ini memiliki
variasi
kontribusi
untuk
mempengaruhi variabel dependen yaitu nilai
masing veriabel independen menghasilkan nilai signifikan di atas 0,05 sehingga dapat seluruh
Pada tabel 4.9 terlihat bahwa nilai
tahapan pengujian adalah sebesar 0,043.
Pada tabel 4.7 terlihat bahwa masing-
bahwa
0,04
Tidak Terjadi
Sumber: Hasil Pengelolahan data SPSS
disimpulkan
Kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, corporate 3 social responsibility Sumber : Hasil pengolahan data SPSS
Tabel 4.7 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas Keterangan
RSquare
Keterangan
variabel
perusahaan sebesar 4,3% sedangkan sisanya adalah sebesar 96,7% lagi dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini.
independen yang akan dibentuk ke dalam model persamaan regresi berganda telah
Hasil
terbebas dari heteroskedastisitas.
Simultan (Uji F)
Koefisien
Regresi
Secara
Tabel 4.10 Hasil Pengujian F
Pengujian Autokorelasi Tabel 4.8 Hasil Pengujian Autokorelasi Model Durbin-Watson 1 2,304 Sumber: Data sekunder diolah melalui SPSS
Hasil yang diperoleh
Uji
table 4.8
terlihat bahwa nilai Durbin Watson Sebesar
Keterangan Sig Kepemilikan 0,801 institusional, kepemilikan nanajerial, ukuran perusahaan, corporate social responsibility terhadap nilai perusahaan Sumber : Hasil pengolahan SPSS
Alpha 0,05
Kesimpulan
Tidak Signifikan
2,304 nilai berada di atas nilai 1, sehingga Page | 10
Dari
tabel
tingkat
ini menunjukkan bahwa nilai signifikan
signifikan 0,801 jika dibandingkan dengan
sebesar 0, 361> alpha 0,05 maka H1 variabel
alpha 5% atau 0,05 maka nilai tersebut lebih
kepemilikan institusional berada pada daerah
besar dari alpha, artinya tidak terdapat
penolakan Ha sehingga dapat disimpulkan
pengaruh
bahwa
secara
variabel
4.9
diatas
bersama-sama
kepemilkan
antara
institusional,
kepemilkan manajerial, ukuran perusahaan,
kepemilikan
institusional
tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan.
corporate social responsibility terhadap nilai perusahaan pada alpha 5%.
Pengaruh
kepemilikan
manajerial
terhadap nilai perusahaan Uji signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua
dengan
menggunakan
variabel
Tabel 4.10
kepemilikan manajerial diperoleh koefisien
Hasil Pengujian signifikan Parameter
regresi bertanda positif 0,017 yang di
Individual (Uji Statistik t)
buktikan secara nyata dengan nilai signifikan
Kofefisien Regresi
Keterangan
Sig
Alpha
Kesimpulan
(Constant) 12,778 0,321 0,05 Kepemilikan -11,235 0,361 institusional 0,05 Kepemilikan 0,17 0,805 manajer 0,05 Ukuran -0,016 0,642 Perusahaan 0,05 Coporate social -5,411 0,154 responsibility 0,05 Sumber: Hasil Pengelolahan data SPSS
Hipotesis ditolak Hipotesis ditolak Hipotesis ditolak Hipotesis ditolak
Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis kepemilikan
institusional
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan
menggunakan
signifikan sebesar
0,805
sehingga dapat disimpulkan
>
0,05
variabel H2
kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Ukuran
Perusahaan
terhadap
Nilai
Berdasarkan hasil pengujian ketiga menggunakan variabel Ukuran Perusahaan di peroleh nilai koefisien regresi bertanda negatif sebesar -0,016 yang di buktikan
terhadap nilai perusahaan
pertama
nilai
Perusahaan
Y = 12,788 -11,235x1 +0,017x2 -0,016x3 +5,411x4
Pengaruh
sebesar 0,805. Hasil ini menunjukan bahwa
variabel
kepemilikan institusional diperoleh nilai koefisien regresi bertanda negatif sebesar 11,235 yang dibuktikan secara nyata dengan nilai signifikan sebesar 0,321 (p<0,05). Hasil
secara nyata dengan nilai signifikan 0,642 dengan menggunakan tingkat kesalahan 0,05. hasil ini menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,642 > 0,05 sehingga
H3 ukuran
perusahaan berada pada daerah penolakan sehingga
dapat
disimpulkan
ukuran
Page | 11
perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
2. Hasil
pengujian
membuktikan kepemilikan
Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan
dengan
menggunakan
variabel
Corporate Social Responsibility
diperoleh
koefisien regresi bertanda positif -5,411 yang di buktikan secara nyata dengan nilai signifikan
kedua
bahwa
variabel
manajerial
tidak
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga
hipotesis
sebesar
0,238.
Hasil
ini
menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,154 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan
3. Hasil
pengujian
hipotesis
ketiga
membuktikan bahwa variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan 4. CSR pengujian keempat membuktikan bahwa
variabel
responsibility
corporate tidak
social
berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan.
variabel H4 corporat social responsibility tidak berpengaruh
signifikan terhada nilai
Keterbatasan Penelitian
perusahaan. Hal ini menunjukan bahwa pengungkapan
CSR
tidak
memberikan
Peneliti menyadari bahwa penelitian yang telah selesai dilaksanakan ini masih
pengaruh terhadap nilai perusahaan dalam
memiliki
menigkatkan nilai saham perusahaan di mata
mempengaruhi hasil penelitian. Secara umum
investor.
keterbatasan di dalam penelitian ini adalah
yang
1. Penelitian ini hanya menggunakan 4
Kesimpulan Berdasarkan kepada hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan dapat diajukan kesimpulan
penting
yang
merupakan inti dari permasalahan yang diajukan didalam penelitian ini. Secara umum kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut: 1. Hasil
keterbatasan
sebagai berikut:
PENUTUP
beberapa
sejumlah
pengujian
membuktikan kepemilikan
hipotesis bahwa institusional
pertama variabel tidak
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan
indikator
dari
corporate
yakni
kepemilikan
governance institusional,
kepemilikan manajer, ukuran perusahaan dan
corporate
sebagai
social
variabel
responsibility
bebas
dalam
pengaruhnya terhadap nilai perusahaan Indikator dari corporate governance lainnya diduga juga akan berpengaruh pada hasil penelitian. 2. Penelitian ini hanya menggunakan data dengan jangka waktu pengamatan selama empat
tahun,
dimana
pergantian Page | 12
kepemilikan
dan
ukuran
perusahaan
mempengaruhi selanjutnya
industry dasar dan kimia, sehingga memungkinkan penelitian ini jauh lebih
3. Penelitian ini hanya terfokus terhadap
berkembang,
seperti
perusahaan
pada perusahaan industri dasar dan kimia
manufaktur sektor aneka industri, sektor
yang sebagai objek penelitian, sektor
industri
industri
sektor properti dan real estate.
lainnya
diduga
juga
akan
barang
konsumsi,
tambang,
berpengaruh pada hasil penelitian seperti perusahaan tambang,
perbankan
dan
perusahaan manufaktur.
Saran Berdasarkan kepada hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan dapat diajukan beberapa saran penting yang merupakan inti dari permasalahan yang diajukan didalam penelitian ini. Maka diajukan beberapa saran sebagai berikut: 1. Untuk penelitian dimasa yang akan datang
agar
menambahkan
variabel
lainnya seperti kepemilikan asing, dewan direksi dan dewan komisaris sehingga akan menghasilkan penelitian yang lebih berkembang. 2. Untuk
peneliti
di
masa
mendatang
disarankan untuk memperpanjang jangka waktu observasi penelitiannya, hal ini dikarenakan semakin panjang jangka waktu penelitian akan diketahui variasi yang terjadi pada suatu perusahaan sehingga berdampak pada akurasi hasil penelitian. 3. Bagi
penelitian
selanjutnya
agar
mengubah objek penelitian sehingga tidak
terfokus
terhadap
perusahaan
DAFTAR PUSTAKA Agnes, 2012. Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan. Skripsi Universitas Negeri Padang. Agustina,
Silvia. 2013. Pengaruh Profitabilitas Dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan. Skripsi UNP.
Ahmad Daniri. (2009). Good Corporate Governance: Konsep Penerapannya dalam Konteks Indonesia. Dalam ,SWA 23/XVIII/5-17. 20 Maret 2010. Jakarta. Analisa, Yangs. 2011. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Profitabilitas dan Kebijakan Deviden Terhadap Nilai Perusahaan (Study pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 20092011. Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang. Antari dan Dana 2013. Pengaruh Sruktur modal, kepemilikan Manajerial, dan kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan. E-jurnal Manajemen Universitas Udayana vol 2, no 3. Azheri, Busyra. 2012. Corporate Social Responbility Dari Voluntary Menjadi Mandatory. Page | 13
Budi
Jakarta:Rajawali Pers, 2012. : PT. RajaGrafindo Persada.
Jurnal Bisnis dan Ekonomi. Hal 110- 125. Vol. 19,NO 2
Untung, Hendrik.2008. Corporate Social Responcibility. Sinar Grafika.
Putra Surya Andika. 2013. Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Intitusional, dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kinerja Perusahaan Serta dampaknya Terhadap Nilai Perusahaan. Skiripsi Universitaas Diponegoro Semarang.
Christiawan, Jogi Julius dan Tarigan, Josua. 2007. Kepemilikan Manajerial,Kebijakan Hutang, Kinerja Dan Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi Keuangan. Volume.9 No.1: 1-8 Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang : BP Universitas Diponegoro Herawaty, Vinolla. 2008.Peran Praktek Corporate Governance Sebagai Moderating Variable dari Pengaruh Earnings Management Terhadap Nilai Perusahaan, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 10, No. 2, hal. 97-108. IAI,2004. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat Jensen, M dan Mackling W. 1976. Theory if The Firm: Managerial Behavior, Agency Cost and Ownership Structure.Journal of Financial Economics 3: 305-360. Kusumadilaga, Rimba. 2010. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa EfekIndonesia). Skripsi FE UNDIP. Semarang Nuraina Elva, 2012 . Pengaruh Kepemilikan Institusional dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang dan Nilai Perusahaan.
Putri, Rizka, K. 2011. Analisis Pengaruh Corporate Governance, Struktur Kepemilikan, Dan Cash Holdings Terhadap Nilai Perusahaan. Skripsi Universitas Diponegoro. Rachman Achman Arif. 2012 . Pengaruh Corporate Social Responsibility Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Surabaya 2012. Rahmadhani Laras Surya. 2012 . Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap nilai Perusahaan Dengan Prosentasi Kepemilikan Manajemen Sebagai Variable Moderating Pada Perusahaan Manufaktur yangTerdaftar di BEI. Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 8/No. 2/ Mei 2012: 95-189. Riswari, Ardana. 2012. Pengaruh Corporate social responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Corporate Governance Sebagai Variabel Moderating. Skripsi. Universitas Diponegoro Rustiarini. Ni Wayan. (2010). Pengaruh Corporate Governance Pada Hubungan Corporate Social Responsibility dan Nilai
Page | 14
Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto. Sekaran, Uma. 2011. Research Methods For Business (Metodologi Penelitian Untuk Bisnis ). Jakarta : Selemba Empat. Senda, Fransiska Dhoru. 2012. Pengaruh kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Deviden, Profitabilitas, Leverage Financial, dan Investment Oppurtunity Set Terhadap Nilai Perusahaan. Siallagan, Hamonangan, Mas’ud Machfoedz. 2006. Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang: 123. Sri Rejeki Metallia. 2007 Skripsi : Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan dan Rasio Perputaran Persediaan Terhadap Pemilihan Metode Persediaan Pada Perusahaan Manufaktur Go Public di BEJ. Semarang. Sukamulja, Sukmawati. 2004. "Good corporate governance di Sektor Keuangan: Damapak GCG terhadap Kinerja Perusahaan (kasus di Bursa Efek Jakarta)". BENEFIT. Sulistiono. 2010. Pengaruh Kepemilikan Manajerial, struktur modal dan ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada perusahaan Manufaktur di BEI tahun 2006-2008. Universitas Negri Semarang. Susanto
Terhadap Nilai Perusahaan: PadaPerusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Malang. Sutedi,
Adrian. 2012. Good corporate Governance. Jakarta : Badan penerbit Sinar Grafika
Tarjo.
2008. “Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan Institusional dan Leverage Terhadap Manajemen Laba, Nilai Pemegang Saham serta Cost of Equity Capital.”.Simposium Nasional Akuntansi XI.hal. 1-45.
Taswan. 2003. Analisis Integrasi Strategi Dilik dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jurnal Bisnis dan Ekonomi. September. P:1728. Teja,
Nike. 2011. Pengaruh Kinerja Keuangan (ROE) Terhadap Nilai Perusahaan dengan Pengungkapan Corporate Social Responbility Dan Good Corporate governance Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi. Universitas Andalas.
Yoehana, maretta. 2013. Analisis Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Agresivitas Pajak. Skripsi. Universitas Diponegoro www.idx.co.id www.hukumonline.com www.okezone.com www.Suaramerdeka.com
dan Subekti,2013. Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Corporate Governace Page | 15