FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ORANG TUA DALAM PEMENUHAN NUTRISI BALITA GIZI KURANG
Factors that Influence Parent to Giving Adequate Nutrition On Children Malnutrition Majestika Septikasari1*, Rochany Septiyaningsih2 1
STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap Jl.Cerme No.24 Sidanegara Cilacap 53223 *
[email protected]
ABSTRAK Balita yang tidak mendapat nutrisi adekuat dapat mengalami gizi kurang yang dapat memburuksehinggameningkatkan risiko kesakitan dan kematian. Salah satu faktor yang mempengaruhi gizi kurang balita adalah pola asuh orang tua yang dipengaruhi oleh status sosial ekonomi, pengetahuan, dan sikap tentang gizi balita. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi orang tua dalam pemenuhan nutrisi pada balita gizi kurang di wilayah Kerja Puskesmas Cilacap Utara I. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh orang tua yang memiliki balita dengan gizi kurang sebanyak 38 orang tua. Teknik pengambilan sampel menggunkan total samping. Variabel independen terdiri dari pendidikan ibu, pendidikan ayah, pendapatan keluarga, pengetahuan dan sikap pemenuhan nutrisi balita. Data diperoleh melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan uji fisher. Pemenuhan nutrisi balita gizi kurang dipengaruhi sedang oleh pendidikan ibu (OR=2.78; p=0.339) dan pendidikan ayah (OR=2.40; p=0.402)dipengaruhi kuat oleh pendapatan keluarga(OR=3.25; p=0.255) dan dipengaruhi lemah oleh pengetahuan(OR=0.94; p=0.618) dan sikap(OR=0.94; p=0.618). Faktor pendapatan keluarga merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap pemenuhan nutrisi balita gizi kurang. Kata kunci: balita gizi kurang, orangtua, pendapatan keluarga, pengetahuan, sikap ABSTRACT Children who did’t get adequate nutrition could suffer malnutrition thus increasing the risk of morbidity and mortality in children under five. One of the factors that affect children malnutrition is parenting which affected by socio-economic status, knowledge, and attitudes. This study aimed to analyze the factors that influence parents to giving adequate nutrition on children malnutrition in North Cilacap public health center. This research is descriptive analytic with cross-sectional approach. The populations in this study were all parents who have children with malnutrition as many as 38 parents. The sampling technique using the total sampling. The independent variables consist of a mother education, father education, family income, knowledge and attitudes. Data obtained by questionnaires and analyzed using Fisher test. Adequate nutrition intake moderate infuence by mother education (OR=2.78; p=0339) and father education (OR=2.40; p=0402), strongly influnce by household income (OR=3.25; p=0255) weakly influence by knowledge (OR=0.94; p=0.618) and attitude (OR=0.94; p=0.618). Family income is most influence determinant on the adequate nutrition intake. Keyword: Children malnutrition, parent, family income, knowledge and attitudes
Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. X, No. 2, September 2016
25
(Riyadi
PENDAHULUAN Usia balita (bawah lima tahun) adalah
et.al,
pendidikan
2006).Orang
yang
baik
tua
dengan
akan
mengerti
masa yang sangat penting dalam tumbuh
bagaimana mengasuh anak dengan baik,
kembang seorang anak, pada masa ini
menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
perkembangan
dengan
kemampuan
bahasa,
baik
dan
menjaga
kebersihan
kreatifitas, kesadaran sosial, emosional dan
lingkungan (Hastuti et.al., 2011). Penelitian
intelegensia berjalan dengan sangat cepat.
yang
Kondisi
menunjukan
yang
demikian
membutuhkan
dilakukan orang
di
Sumatera
Barat
dengan
tingkat
tua
dukungan gizi yang optimal (Babatunde
pendidikan rendah berisiko memiliki anak
et.al., 2011). Pemenuhan gizi yang tidak
dengan gizi kurang 5.6 kali lebih besar
adekuat pada balita dapat menyebabkan
dibandingkan dengan orang tua dengan
keterlambatan pertumbuhan berat badan,
tingkat pendidikan yang lebih tinggi (Saputra
perkembangan otak dan penurunan daya
dan Nurrizka, 2012).Besarnya pendapatan
tahan tubuh terhadap infeksi. Pemenuhan gizi
keluarga juga berpengaruh pada alokasi
yang tidak adekuat apabila tidak segera
pangan keluarga yang secara langsung
dilakukan penangan dapat menyebabkan
berhubungan dengan asupan gizi balita yang
balita mengalami gizi kurang yang dapat
berdampak pada status gizi balita (Riyadi
berlanjut menjadi gizi buruk dan dapat
et.al, 2006).
mengakibatkan
meningkatnya
angka
Puskesmas Cilacap Utara I merupakan
kesakitan dan kematian pada balita (Jesmin
salah satu puskesmas yang terdapat di
et.al., 2011). Badan kesehatan Dunia (WHO)
wilayah Kabupaten Cilacap dan terletak di
mengungkapkan 54% kematian pada anak
daerah perkotaan dengan akses kesehatan
disebabkan oleh gizi buruk. Di Indonesia,
yang cukup mudah. Pada tahun 2012 jumlah
pada tahun 2010 terdapat 17,9% balita
balita
dengan gizi kurang dan gizi buruk dimana
mencapai 3.197 balita walaupun demikian
lebih dari 80% mengakibatkan kematian pada
hanya 77% balita
anak (WHO, 2010).
ditimbang di Posyandu. Dari 77% balita yang
Salah satu faktor yang mempengaruhi gizi kurang pada balita adalah pola asuh orang tua dalam pemenuhan nutrisi pada
di
Puskesmas
Cilacap
Utara
I
yang datang untuk
datang ke Posyandu terdapat 1,38% balita dengan gizi kurang. Berdasarkan
uraian
diatas
maka
balita. Pola asuh orang tua ini sangat
penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
dipengaruhi oleh status sosial ekonomi,
faktor yang mempengaruhi orang tua dalam
pengetahuan, dan sikap tentang gizi balita Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. X, No. 2, September 2016
26
pemenuhan nutrisi pada balita gizi kurang di
HASIL
wilayah Kerja Puskesmas Cilacap Utara I.
Berdasarkan tabel 1 sebagian besar ibu berpendidikan rendah (71.1%) begitu pula dengan pendidikan ayah sebanyak 68.4 %
METODE Penelitian ini merupakan penelitian
berpendidikan dibawah SMA. Sebanyak 73.7
deskriptif analitik dengan pendekatan cross
% keluarga memiliki pendapatan dibawah
sectional
upah
yang
dilakukan
di
wilayah
minimum
regional
(UMR).
Puskesmas Cilacap Utara I Kabupaten
Pengetahuan mengenai pemenuhan nutrisi
Cilacap pada tahun 2013. Populasi pada
balita responden sebagian besar dalam
penelitian ini adalah seluruh orang tua yang
kategori
memiliki balita dengan gizi kurang di
responden yang memiliki sikap negatif
Wilayah Kerja Puskesmas Cilacap Utara I
terhadap pemenuhan nutrisi balita. Namun
sebanyak 38 orang tua. Teknik pengambilan
demikian sebanyak 89.5% responden tidak
sampel menggunkan total samping.
memberikan asupan nutrisi pada balita secara
Variabel independent pada penelitian
baik
(94.7%).
Hanya
5.3%
adekuat.
ini meliputi; pendidikan ibu, pendidikan
Berdasarkan hasil uji statistik fisher
ayah, pendapatan keluarga, pengetahuan, dan
pada tabel 2 terdapat pengaruh yang sedang
sikap keluarga. Variabel dependen yaitu
pendidikan ibu (OR=2.78; p=0.339) dan
pemenuhan nutrisi balita gizi kurang. Data
pendidikan
balita gizi kurang merupakan data skunder
terhadap pemenuhan nutrisi balita gizi
yang
kurang. Ibu yang berpendidikan lebih rendah
diperoleh
dari
kabupaten
Cilacap.
pemenuhan
nutrisi
dinas
kesehatan
(OR=2.40;
p=0.402)
data
dari SMA memiliki risiko 2.7 kali lebih besar
kurang,
tidak memberikan nutrisi adekuat pada balita
pendidikan ibu, pendidikan ayah, pendapatan
gizi kurang. Begitu juga dengan ayah yang
keluarga, pengetahuan dan sikap keluarga
berpendidikan rendah akan meningkatkan
diperoleh melalui kuesioner. Data dianalisis
risiko 2.4 kali lebih besar untuk tidak
secara deskriptif untuk mengetahui distribusi
memberikan nutrisi adekuat pada balita gizi
frekuensi setiap variabel. Uji statistik fisher,
kurang.
dengan CI (confidence interval) dan tingkat
pendidikan ayah terhadap pemenuhan nutrisi
kemaknaan
balita gizi kurang
p<0.05
Sedangkan
ayah
balita
gizi
digunakan
untuk
Pengaruh
pendidikan
ibu
dan
secara statistik tidak
mengetahui hubungan antara variable bebas
signifikan. Variabel pendapatan keluarga
dengan variabel terikat
(OR=3.25;
p=0.255)
berpengaruh
terhadap pemenuhan nutrisi Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. X, No. 2, September 2016
kuat
balita gizi 27
kurang.
Keluarga
dengan
pendapatan
dibawah UMR berisiko 3.2 kali lebih besar tidak memberikan nutrisi adekuat pada balita gizi kurang. Terdapat pengaruh yang lemah pengetahuan (OR=0.94; p=0.618) dan sikap terhadap
pemenuhan
nutrisi
balita
(OR=0.94; p=0.618) terhadap pemenuhan balita gizi kurang dan secara statistik tidak1. signifikan
2.
3.
4.
5.
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Variabel Penelitian Faktor Yang Mempengaruhi Orang Tua Dalam Pemenuhan Nutrisi Pada Balita Gizi Kurang Di Puskesmas Cilacap Utara I. No
Variabel Independen 1 Pendidikan ibu a. Rendah (<SMA) b. Tinggi (>SMA) 2 Pendidikan ayah Rendah (<SMA) a. Tinggi (>SMA) 3 Pendapatan keluarga a. Dibawah UMR b. DiatasUMR 4 Pengetahuan a. Cukup Baik 5 Sikap a. Negatif b. Positif Dependen a. Pemenuhan nutrisi balita b. Tidakadekuat c. Adekuat Sumber: data primer diolah, 2013
n
%
27 11
71.1 28.9
26 12
68.4 31.6
28 10
73.7 26.3
2 36
5.3 94.7
2 36
5.3 94.7
34 4
89.5 10.5
Tabel 2. Analisis Bivariat Faktor yang Mempengaruhi Orang Tua Dalam Pemenuhan Nutrisi Pada Balita Gizi Kurang Di Wilayah Kerja Puskesmas Cilacap Utara I. VariabelIndependen
Pendidikan ibu Rendah (<SMA) Tinggi (> SMA) Pendidikan ayah Rendah (<SMA) Tinggi (>SMA) Pendapatan keluarga Dibawah UMR Diatas UMR Pengetahun pemenuhan nutrisi balita Cukup Baik Sikap pemenuhan nutrisi balita Negatif Positif
Status GiziAnak GiziKuran GiziBaik g n % n % 25 9
73.5 9.8
2 2
50 50
24 10
70.6 29.4
2 2
50 50
26 8
76.5 8.9
2 2
50 50
2 32
5.9 94.1
0 4
0 100
2 32
5.9 94.1
0 4
0 100
OR
CI (95%) Batas Batas Bawah Atas
p
2.78
0.34
22.75
0.326
2.40
0.29
19.49
0.402
3.25
0.39
26.91
0.255
0.94
0.86
1.024
0.618
0.94
0.86
1.024
0.618
Sumber: data primer diolah, 2013
Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. X, No. 2, September 2016
28
orang tua dengan tingkat pendidikan rendah
PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukan terdapat
(SD/tidak tamat SD) memiliki risiko yang
pengaruh yang sedang antara pendidikan ibu
besar terhadap kualitas gizi anak dimana
dan pendidikan ayah terhadap pemenuhan
probabilitas risiko gizi buruk 5.6 kali lebih
nutrisi balita gizi kurang dan pengaruh
besar dibandingkan dengan orang tua dengan
tersebut secara statistik tidak signifikan.
tingkat
Tingkat pendidikan sangat mempengaruhi
(Saputradan Nurrizka, 2012).
seseorang untuk memahami dan menerima
pendidikan
Pendapatan
yang
keluarga
lebih
tinggi
memberikan
informasi. Semakin tinggi tingkat pendidikan
pengaruh yang kuat terhadap pemenuhan
seseorang maka semakin mudah diberikan
nutrisi balita gizi kurang. Hal tersebut dapat
pengertian mengenai suatu informasi dan
sisebabkan karena kondisi ekonomi rumah
semakin mudah untuk mengimplementasikan
tangga berkaitan langsung dengan status gizi
pengetahuannya dalam perilaku khususnya
anggota rumah tangga tersebut terutama
dalam hal kesehatan dan gizi (Pongouet.al.,
balita. Kemiskinan merupakan penyebab
2006). Orang tua dengan pendidikan yang
kurang gizi yang paling sering di jumpai di
rendah akan lebih mempertahankan tradisi-
dunia. Keadaaan ekonomi keluarga yang baik
tradisi yang berhubungan dengan makanan
dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan
sehingga sulit menerima pengetahuan baru
pokok setiap anggota keluarga salah satunya
mengena igizi.
adalah kebutuhan
Orang tua dengan pendidikan yang
Jumlah
dan
gizi (Hanani, 2009).
kualitas
makan
keluarga
baik akan mengerti bagaimana mengasuh
ditentukan oleh tingkat pendapatan keluarga.
anak dengan baik, menggunkan fasilitas
Penelitian
pelayanan
menunjukan bahwa masyarakat ekonomi
kesehatan
dengan
baik
dan
yang
dilakukan
Pakistan
menjaga kebersihan lingkungan. Webb dan
menengah
Block (2004) dalam Analisis Lanskap Kajian
kekurangan gizi akibat kurangnya asupan
Negara
makanan bergizi (Bharati et.al., 2010)
Indonesia
peningkatan
WHO
sumber
menyebutkan,
daya
kebawah
di
memiliki
risiko
manusia
Hasil penelitian menunjukan terdapat
merupakan hal yang sangat penting dalam
pengaruh yang lemah antara pengetahuan dan
upaya meningkatkan status gizi anak. Hal ini
sikap pemenuhan nutrisi balita terhadap
sejalan dengan hasil beberapa penelitian
pemenuhan
tentang pengaruh pendidikan orang tua
Kondisi yang demikian dapat disebabkan
terhadap status gizi balita. Penelitian yang
karena sebagian besar subjek penelitian
dilakukan di Sumatera Barat menunjukan
memiliki
Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. X, No. 2, September 2016
nutrisi
balita
penghasilan
di
gizi
bawah
kurang.
UMR 29
sehingga meskipun memiliki pengetahuan yang baik dan sikap yang positif terhadap pemenuhan nutrisi balita gizi kurang namun ketahanan pangan keluarga cukup rendah (Soblia, 2009). Oleh karena itu perlu suatu upaya
untuk
dapat
meningkatkan
pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan pemanfaatan dan pengolahan bahan pangan lokal yang mudah diperoleh dengan harga ekonomis
dalam
rangka
meningkatkan
ketahanan pangan keluarga.
KESIMPULAN Faktor pendapatan keluarga merupakan faktor
yang paling berpengaruh
dalam
pemenuhan nutrisi balita gizi kurang.
UCAPAN TERIMA KASIH Penulis
mengucapkan
terimakasih
kepada UPT Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Islamiyyah
STIKES Cilacap
Al-Irsyad atas
Al-
terselenggara
penelitian ini, dan diterbitkannya artikel ini.
DAFTAR PUSTAKA Babatunde RO, Olagunju FI, Fakayode SD, Sola-Ojo FE (2011). Prevalence and Determinants of Malnutrition among Under Five Children of Farming Households in Kwara State, Nigeria. Journal of Agricultural Science; 3 (3):173-181 Bharati S, Chakrabarty S, Som S, Pal M, Bharati P (2010). Socio-Economic Determinants of Underweight Children in West Bengal, India. Asian Pacific
Journal of Tropical Medicine; 3 (4): 322-327. Hanani N (2009). Monitoring dan Evaluasi Ketahanan Pangan. http://lecture.brawijaya.ac.id.Diaksesja nuari 2013. Hastuti D, Fiernanti DYI, Guhardja S (2011). Kualitas Lingkungan Pengasuhan dan Perkembangan Sosial Emosi Anak Usia Balita di Daerah Rawan Pangan. Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen; 4 (1): 57-56. Jesmin A, Yamamoto SS, Malik AA, Haque MA (2011). Prevalence and Determinants of Chronic Malnutrition among Preschool Children: A Crosssectional Study in Dhaka City, Bangladesh. Journal of Health, Population and Nutrition; 29 (5): 494499. Pongou R, Ezzati M, Salomon JA (2006). Household and Community Socioeconomic and Environmental Determinant of Child Nutritional Status in Cameroon. BMC Public Health Journal; 6 (98): 1-19 Riyadi H, Khomsan A, Dadang S, Faisal A, Mdjajanto ES (2006). StudiTentang Status GizipadaRumahTanggaMiskindanTida kMiskin. JurnalGizi Indonesia.; 29 (1): 1-8. Saputra W danNurrizka RH (2012). FaktorDemografidanRisikoGiziBurukd anGiziKurang. MakaraJournal of Health Research; 16 (2): 95-101 Soblia ET (2009). Tingkat Ketahanan Pangan Rumah tangga, Kondisi Lingkungan, Morbiditas, Dan Hubungannya Dengan Status Gizi Anak Balita Pada Rumah tangga Di Daerah Rawan Pangan Banjarnegara, Jawa Tengah. http:// http://repository.ipb.ac.id/. Diaksesjanuari 2013. WHO (2010). Analisis Lansksap Kajian Negara Indonesia. http://www.who.int. DiaksesJanuari 2013.
Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. X, No. 2, September 2016
30