Jurnal, S1 Keperawatan UNG Juli 2013
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI KELURAHAN KAYUMERAH KECAMATAN LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO FACTORS-FACTORSASSOCIATED WITHPARTICIPATIONINMOTHERTODDLERACTIVITYKAYUMERAHIH CIN THE VILLAGEDISTRICTLIMBOTOGORONTALOREGENCY Nur Ain Oliviana Hasan S1 Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo.
ABSTRAK Nur Ain Oliviana Hasan. Nim 841409082. Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Partisipasi Ibu Balita dalam Kegiatan Posyandu di Kelurahan Kayumerah Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo dibawah bimbingan dr. Zuhriana, K.Yusuf, M.Kes dan Rhein Djunaid S.Kep, Ns, M.Kes, masing-masing sebagai pembimbing I dan II. Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo Tahun 2013. Posyandu adalah salah satu bentuk Upaya Kesehatan Yang Bersumber Daya Masyarakat yang dikelola di selenggarakan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat guna memberdayakan masyarakat dan memberi kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelanan kesehatan dasar. Penelitian ini bertujuan untuk diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan partisipasi ibu balita dalam kegiatan posyandu di Kelurahan Kayumerah Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 117 orang. Sampel berjumlah 72 ibu balita. Tekhnik pengambilan sampel yaitu tekhnik total sampling. Analisis bivariatdengan menggunakan uji Chi Square menunjukkan bahwa sebagian besar ibu tidak aktif dalam kegiatan posyandu yaitu sebesar 69,4%. Analisis bivariat menunjukkan bahwa usia ibu memiliki hasil dengan nilai (P=0,000), tingkat pengetahuan(P=0,000), tingkat pendidikan(P=0,000), tingkat pekerjaan(P=0,000), dan dukungan tokoh masyarakat(P=0,000). Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Usia, Tingkat pengetahuan, Tingkat Pendidikan, Tingkat Pekerjaan dan dukungan tokoh masyarakat memiliki hubungan yang bermakna dengan partisipasi ibu balita dalam kegiatan posyandu. Melalui penelitian ini diharapkan kepada ibu balita untuk lebih menggunakan sarana posyandu dan untuk puskesmas lebih meningkatkan pembinaan melalui peningkatan kemampuan puskesmas yang melaksanakan kegiatan posyandu. 1
Jurnal, S1 Keperawatan UNG Juli 2013
Kata kunci
: Ibu Balita, Posyandu. ABSTRACT
NurAinOlivianaHasan. Nim841 409 082. Factors-FactorsAssociated WithParticipationinMotherToddlerActivityKayumerahIHCin the VillageDistrictLimbotoGorontaloregencyunder theguidance ofdr. Zuhriana, K.Yusuf, M.KesandRheinDjunaidS.Kep, Ns, M.Kes, respectively asfirst and secondcounselors. Department ofNursingFaculty ofHealth Sciencesand SportsGorontalo State Universityin 2013. IHCis a form ofEffortCommunityHealthThePowerSourcedrunwas heldfrom, by, for, andwith the communityin order toempowercommunitiesandprovide convenienceto the publicin obtainingbasichealthpelanan. This studyaims atknowingthe factorsassociatedwithmaternalparticipationingrowth monitoring sessionstoddlerin the VillageDistrictKayumerahLimbotoGorontaloregency. This research isa descriptive study usingcross-sectional researchdesign. Populationin this studywere 117people. Sample was72motherstoddler. Samplingtechniquesthattotalsamplingtechniques. Bivariate analysisusingChiSquaretestshowedthat most mothers werenot active in theneighborhood health centerthat is equal to69.4%. Bivariate analysisshowedthatmaternalagehadresultswithvalues (P =0.000), the level ofknowledge(P =0.000), educationlevel(P =0.000), employment (P =0.000), and thesupport of community leaders(P =0.000). Based on the results, it can be concluded that the age, level of knowledge, level of education, level of work and the support of community leaders have a significant association with maternal participation in growth monitoring sessions toddler. Through this research is expected to be the mother toddler to use the means of health posts and health centers to further enhance the development through capacity building health centers conducting posyandu.
Keywords: Mother Toddler, integrated service post.
2
Jurnal, S1 Keperawatan UNG Juli 2013
Latar Belakang Derajat kesehatan masyarakat di Indonesia masih rendah. Dalam hal ini derajat kesehatan masyarakat dapat ditentukan dengan beberapa indikator di antaranya adalah angka kematian bayi (AKB) dan angka kematian ibu (AKI), dimana jika AKB dan AKI naik, maka derajat kesehatan masyarakat masih rendah dan sebaliknya (Depkes, 2009). Berbagai faktor dapat mempengaruhi naik dan turunnya AKB dan AKI, diantaranya belum di manfaatkannya sarana pelayanan kesehatan seperti posyandu secara optimal oleh masyarakat. Posyandu merupakan salah satu wujud pemberdayaan masyarakat yang strategis dalam pembangunan kesehatan dengan tujuan mewujudkan kemandirian masyarakat dalam mengatasi permasalahan Kesehatan (widiastuti, 2006). Posyandu adalah salah satu bentuk Upaya Kesehatan Yang Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola di selenggarakan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat guna memberdayakan masyarakat dan memberi kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelanan kesehatan dasar (Depkes, 2006). Dalam hal ini dibutuhkan upaya partisipasi ibu sebagai program tersendiri juga yang terintegrasi dalam program kesehatan lain. Salah satu bentuk integrasi tersebut yaitu kegiatan penimbangan berat badan (Depkes RI, 2009). Partisipasi ibu dalam kegiatan posyandu terbukti memberikan kontribusi yang besar terhadap peningkatan status kesehatan balita. Pernyataan ini didukung dengan asumsi bahwa Posyandu merupakan salah satu pendekatan yang tepat untuk meningkatkan status kesehatan balita itu sendiri (Adi Sasmito, 2009). Ditambah lagi kenyataan bahwa Posyandu
merupakan tempat yang paling banyak dikunjungi untuk penimbangan Balita yaitu sebesar 78,3%, jika dibandingkan pelayanan kesehatan lainnya (Depkes RI, 2011). WHO (World Health Organization) tahun 2012, juga mengakui bahwa posyandu memberikan kontribusi yangbesar terhadap keberhasilan penurunan prevalensi masalah gizi kurang yangmenunjukkan penurunan dari 23,2% pada tahun 2009 menjadi 18,4% pada tahun 2011. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, di Provinsi Gorontalo terdapat 1.302 unit posyandu, untuk wilayah Kabupaten Gorontalo terdapat 420 unit posyandu dan untuk wilayah Kelurahan Kayumerah terdapat 2 (dua) buah posyandu.. Berdasarkan data awal yang diambil dari buku register didapatkan data presentase partisipasi ibu balita dalam kegiatan posyandu di Kelurahan Kayumerah Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo dari bulan Januari sampai bulan Februari. Pada bulan Januari presentase partisipasi sebanyak 38%, sedangkan pada bulan Februari sebanyak 67,4%. Meskipun terjadi peningkatan, namun presentasi partisipasi ibu balita dalam kegiatan posyandu tidak memenuhi target yaitu 82%. Dari kedua posyandu tersebut kegiatan yang selama ini dilakukan salah satunya adalah pemeriksaan tumbuh kembang balita (penimbangan). Pemantauan pertumbuhan balita sangat penting dilakukan untuk mengetahui adanya hambatan pertumbuhan (growth faltering) secara dini. Pertumbuhan dan perkembangan balita dipengaruhi oleh banyak faktor baik secara langsung maupun tidak langsung. Penyebab langsung yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan balita 3
Jurnal, S1 Keperawatan UNG Juli 2013
adalah konsumsi makanan, pelayanan kesehatan dasar, dan pola asuh. Sedangkan penyebab tidak langsungnya adalah tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan posyandu, yang dalam pelaksanaannya masyarakat memperoleh pengetahuan dan keterampilan (Notoadmodjo, 2010). Partisipasi merupakan keikutsertaan atau keterlibatan seseorang (individu atau warga masyarakat) dalam suatu kegiatan tertentu (Notoadmodjo, 2012). Keikutsertaan atau keterlibatan yang dimaksud disini bukanlah bersifat pasif tetapi secara aktif ditujukan oleh yang bersangkutan. Oleh karena itu partisipasi akan lebih tepat diartikan sebagai keikutsertaan seseorang didalam suatu kelompok sosial untuk mengambil bagian dalam kegiatan masyarakatnya, diluar pekerjaan atau profesinya sendiri. Banyak faktor yang menyebabkan masyarakat berkunjung ke posyandu, tetapi ada juga masyarakat yang tidak mau berkunjung ke posyandu. Faktor yang menyebabkan masyarakat tidak mau berkunjung ke posyandu bisa berasal dari dalam diri orang itu sendiri (faktor internal) yaitu Usia, pengetahuan dan bisa juga dari luar diri orang itu sendiri (faktor eksternal) yaitu pendidikan, status pekerjaan dan dukungan tokoh masyarakat. Mengacu pada uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengetahui “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Partisipasi Ibu Balita Dalam Kegiatan Posyandu Di Kelurahan Kayumerah Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo”.
variabel dependent dan independent diamati secara bersamaan dengan mengamati satu kali setiap objek untuk menjelaskan keadaan saat itu(Notoadmodjo, 2010).Populasi adalah suatu subjek atau objek dengan karakteristik tertentu yang akan di teliti. Bukan hanya objek atau subjek yang dipelajari saja tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki subjek atau objek tertentu (Dahlan, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalahseluruh ibu yang mempunyai balita (bayi usia 1 - 5 tahun)yang berada diwilayah kerja Kelurahan Kayumerah Kecamatan Limboto yang datang berkunjung pada waktu penelitian. Sampel adalah ibu yang mempunyai balita (bayi usia 1 - 5 tahun) yaitu sebanyak 72 Orang.. Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan TotalSampling, yaitu dengan jumlah populasi yang terpilih di ambil secara keseluruhan. Variabel dalam penelitian ini ada dua yaituvariabel yang menyebabkan berubahnya nilai dari variabel dependen. Dalam hal ini yang menjadi variabel bebas adalah faktor internal (Usia, pengetahuan) dan faktor eksternal (pendidikan, status pekerjaan, dukungan tokoh masyarakat)dan variabel dependenadalah variabel yang di duga nilainya akan berubah karena adanya pengaruh dari variable independen. Dalam hal ini variable terikat adalah partisipasi ibu. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian berupa kuesioner. Kuesioner diberikan kepada responden yang memenuhi kriteria sampel untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan partisipasi ibu balita dalam kegiatan posyandu di Kelurahan Kayumerah Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo. Data yang telah terkumpul kemudian diolah atau dipresentasekan dengan menggunakan skoring. Data yang diperoleh untuk
Metode Penelitian Jenis penelitian bersifat observasionaldeskriptif dengan pendekatanCroos Sectional studydimana 4
Jurnal, S1 Keperawatan UNG Juli 2013
Data Primer Tahun 2013 Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 72 orang ibu, sebagian besar berumur 15-30 tahun yaitu sebesar 38 orang (52,8%) dan responden yang berumur 31-45 tahun yaitu sebesar 34 orang (52,2%). Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang KegiatanPosyandu di Kelurahan Kayumerah Kecamatan LimbotoKabupaten Gorontalo Data Primer Tahun 2013
menilai perilaku keluarga dengan cara memberikan pertanyaan sesuai dengan indikator perilaku keluarga kemudian diolah secara manual dengan menggunakan kalkulator. Pengujian hipotesis penelitian untuk uji statistic yang digunakan yaitu dengan ujiChi Square. Kelompok Jumlah Jumlah (n) Presentase Tingkat (%) Pengetahuan Kurang 31 43,1 Baik 41 56,9 Total 72 100 Tingkat kemaknaan yang digunakan yaitu α = 0,05. Jika p <0,05 maka ada hubungan antara usia, pengetahuan, pendidikan, pekerjaan dan dukungan tokoh masyarakat dengan partisipasi ibu balita dalam kegiatan posyandu.
Berdasarkan tabel 4.2 diatas diketahui bahwa dari 72 Ibu Balita Sebagian Besar mempunyai tingkat pengetahuan baik terhadap kegiatan posyandu yaitu sebanyak 41 orang (56,9%) sedangkan Ibu Balita yang mempunyai tingkat pengetahuan kurang terhadap kegiatan posyandu sebanyak 31 orang (43,1%). Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Ibu di Kelurahan Kayumerah Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo
Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Penelitian Analisis Univariat Tabel 4.1 Distribusi RespondenMenurut Usia Ibu Di Kelurahan Kayumerah Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo Kelompok Jumlah jumlah (n) Presentase Usia Ibu (%) 15-30 38 52,8 31-45 34 52,2 Total 72 100
Kelompok Jumlah (n) Tingkat Pendidikan Rendah 29
Jumlah Presentase (%) 40,3
Tinggi
59,7
43
Total 72 100 Sumber : Data Primer Tahun 2013 Berdasarkan tabel 4.3 diatas diketahui bahwa dari 72 Ibu Balita, yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi sebanyak 43 orang (59,7%) dan responden yang mempunyai tingkat pendidikan rendah yaitu sebanyak 29 orang (40,3%).
5
Jurnal, S1 Keperawatan UNG Juli 2013
dukungan tokoh masyarakat terhadap kegiatan posyandu sebagian tergolong baik, yaitu sebanyak 55 orang (76,4%) dan dukungan tokoh masyarakat yang kurang sebanyak 17 orang (23,6%). Tabel 4.6 Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Status Pekerjaan Ibu di Kelurahan Kayumerah Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo Dat Kelompok Jumlah Jumlah (n) Presentase Status a (%) Pekerjaan Pri Bekerja 46 63,9 Tidak bekerja 26 36,1 me Total
72
100
DistribusiResponden Berdasarkan Partisipasi Ibu Balita Dalam Kegiatan Posyandu Di Kelurahan Kayumerah Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo Kelompok Jumlah Presentase (n) (%) Partisipasi Tidak Aktif 50 69,4 (<6X berturut-turu t) Aktif (>6X 22 30,6 berturut-turu t) Total 72 100 Sumber : Data Primer Tahun 2013 Berdasarkan tabel 4.6 Menunjukkan bahwa dari 76 ibu, sebagian besar partisipasi ibu balita dalam kegiatan posyandu Tidak Aktif (<6X berturut-turut) yaitu sebesar 50 orang (69,4 %) dan yang aktif berpartisipasi (>6X berturut-turut) sebanyak 22 orang (30,6 %).
r
Tahun 2013 Berdasarkan tabel 4.4 diatas diketahui bahwa dari 72 Ibu Balita, yang mempunyai pekerjaan sebanyak 46 orang (63,9%) dan Ibu balita yang tidak bekerja sebanyak 26 orang (36,1%). Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan dukungan tokoh masyarakat di Kelurahan Kayumerah Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo Su Kelompok Jumlah Jumlah (n) Presentase Dukungan mb (%) Tokoh Masyarakat er : Kurang 17 23,6 Baik 55 76,4 Dat Total 72 100
Analisis Bivariat Tabel 4.7 Hubungan Antara Umur dengan Partisipasi Ibu Balita dalam Kegiatan Posyandu Di Kelurahan Kayumerah Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo
a Primer Tahun 2013 Berdasarkan tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa dari 72 Ibu Balita, sebagian besar berpendapat bahwa 6
Jurnal, S1 Keperawatan UNG Juli 2013
Kel
Jumlah (n)
Usia Ibu
Tidak Aktif % N 3 92, 5 1 1 44, 5 1 5 68, 0 4
15-30 31-45
Total
Aktif
jumlah Presenta se (%)
n
%
N
%
3 1 9
7,9 55, 9
3 8 3 4 7 2
100 100
2 2
31, 6
X2 hitung Pvalue Spearman Correlation
DiKelurahan Kecamatan Limboto Gorontalo
Kayumerah Kabupaten
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu balita yang yang berpartisipasi tidak aktif dalam kegiatan posyandu yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 30 orang (96,8%), ibu balita yang memilki pengetahuan baik sebanyak 20 orang (48,8%) sedangkan ibu balita yang berpartisipasi aktif dalam kegiatan posyandu yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 1 orang (3,2%) dan yang memiliki pengetahuan baik sebanyak sebanyak 21 orang (51,2%). Berdasarkan Uji Statistik diperoleh nilai X2 hitung (19,16) > X2 tabel (3,841) dan nilai Pvalue (0,000) < α (0,05) menggambarkan ada hubungan antara tingkat
19,47 0,000 0,52
100
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu balita yang berumur 15-30 tahun yang berpartisipasi tidak aktif dalam kegiatan posyandu sebanyak 35 orang (92,1%), dan ibu balita yang berpartisipasi aktif dalam kegiatan posyandu sebanyak 3 orang (7,9%) sedangkan ibu balita yang berumur 31-45 tahun yang tidak berpartisipasi aktif dalam kegiatan posyandu sebanyak sebanyak 15 orang Jumlah (n) jumlah X2 hitung (44,1%) dan yang berpartisipasi aktif Kelompok Presentas value dalam kegiatan posyandu sebanyak e (%) Spearman Tidak Aktif sebanyak 19 orang (55,9%). Correlation Tingkat Aktif Berdasarkan Uji Statistik diperoleh Pengetahuan % N % N % nilai X2 hitung (19,47) > X2 tabel (3,841) N dan nilai Pvalue (0,000) < α (0,05) Kurang 30 96,8 1 3,2 31 100 19,16 Baik 20 48,8 21 51,2 41 100 0,000 menggambarkan ada hubungan yang Total 50 68,4 22 31,6 72 100 bermakna antara usia ibu dengan 0,62 partisipasi ibu balita dalam kegiatan pengetahuan ibu dengan partisipasi posyandu. Untuk menguji kekuatan ibu balita dalam kegiatan posyandu. hubungan dengan menggunakan uji Untuk menguji kekuatan hubungan Spearman Correlation yaitu 0,52, ini dengan menggunakan uji berarti terdapat hubungan positif dan kuat Spearman Correlation yaitu 0,62, antara usia dengan partisipasi ibu dalam Jumlah X2 hitung kegiatan posyandu. 52% usia memberikan Kelompok Jumlah (n) Presentas value kontribusi partisipasi ibu dalam kegiatan e (%) Spearman Tidak Aktif posyandu. Correlation Aktif Status Pekerjaan
Tabel 4.8 Bekerja
Antara Hubungan Tingkat Tidak Pengetahuan dengan Partisipasi Ibu Bekerja Balita dalam Kegiatan Posyandu Total 7
%
N
%
N
%
N 42 8
91,3 30,8
4 18
8,7 69,2
46 26
100 100
50
68,4
22
31,6
72
100
28,68 0,000 - 0,63
Jurnal, S1 Keperawatan UNG Juli 2013
Tabel 4.10
ini berarti terdapat hubungan positif dan kuat antara tingkat pengetahuan dengan partisipasi ibu balita dalam kegiatan posyandu. 62% tingkat pengetahuan memberikan kontribusi terhadap partisipasi ibu dalam kegiatan posyandu.
Hubungan Antara Status Pekerjaan dengan Partisipasi Ibu Balita dalam Kegiatan Posyandu Di Kelurahan Kayumerah Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo
Tabel 4.9 Hubungan Antara Tingkat Pendidikan dengan Partisipasi Ibu Balita dalam Kegiatan Posyandu Di Kelurahan Kayumerah Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo Kelompok
Jumlah (n)
Tingkat Pendidikan Rendah Tinggi Total
Tidak Aktif % N 10 34,5 40 93,1 50 68,4
Aktif N
%
19 3 22
65,5 6,9 31,6
Jumlah X2 hitung Presentas value e (%) Spearman N % Correlation 29 43 72
100 100 100
27,97 0,000 - 0,62
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa dari 72 responden, responden yang tidak berpartisipasi aktif yang tingkat pendidikannya rendah yaitu sebanyak 10 orang (34,5%), dan yang tingkat pendidikannya tinggi sebanyak 40 orang (93,1%), sedangkan responden yang berpartisipasi aktif dalam kegiatan posyandu yang tingkat pendidikan rendah sebanyak 19 orang (65,5%) dan responden yang tinggi sebanyak 3 orang (6,9%).
8
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa dari 72 ibu balita, yang tidak berpartisipasi aktif dalam kegiatan posyandu yang memiliki status bekerja sebanyak 42 orang (91,3%), dan yang memiliki status bekerja sebanyak 8 orang (30,8%), sedangkan ibu balita yang berpartisipasi aktif dalam kegiatan posyandu yang memiliki status bekerja sebanyak 4 orang (8,7%) dan yang memiliki status tidak bekerja sebanyak 18 orang (69,2%). Melalui Uji Statistik diperoleh nilai X2 hitung (28,68) > X2 tabel (3,841) dan nilai Pvalue (0,000) < α (0,05) menggambarkan ada hubungan antara status pekerjaan ibu dengan partisipasi ibu balita dalam kegiatan posyandu. Namun melalui uji kekuatan hubungan dengan menggunakan uji Spearman Correlation didapatkan hasil -0,63, ini berarti terdapat hubungan negatif dan kuat antara status pekerjaan dengan partisipasi ibu balita dalam kegiatan posyandu. 63% status pekerjaan memberikan konstribusi terhadap partisipasi ibu dalam kegiatan posyandu
Jurnal, S1 Keperawatan UNG Juli 2013
Tabel 4.11 Hubungan Dukungan Tokoh Masyarakat Dengan Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Di Keluraha Kayumerah Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo
dalam kegiatan posyandu lebih banyak dibandingkan dengan ibu yang berpartisipasi aktif dalam kegiatan posyandu di Kelurahan Kayumerah Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo. Ibu yang berpartisipasi aktif dalam
Hasil penelitian pada Tabel 4.11 menunjukkan hubungan antara dukungan tokoh masyarakat dengan partisipasi ibu dalam kegiatan posyandu diperoleh bahwa bahwa diantara 72 responden yang berpartisipasi tidak aktif dalam kegiatan posyandu, yang tokoh masyarakatnya kurang mendukung yaitu sebanyak 6 orang (35,3%), dan tokoh masyarakatnya mendukung baik sebanyak 44 orang (80%), sedangkan responden yang berpartisipasi aktif, yang tokoh masyarakatnya kurang mendukung sebanyak 11 orang (64,7%) dan tokoh masyarakatnya mendukung baik sebanyak 11 orang (20%) Melalui Uji Statistik diperoleh nilai X2 hitung (12,23) > X2 tabel (3,841) dan nilai Pvalue (0,000) < α (0,05) menggambarkan ada hubungan antara dukungan tokoh masyarakat dengan partisipasi ibu balita dalam kegiatan posyandu. Namun melalui uji kekuatan hubungan dengan menggunakan uji Spearman Correlation didapatkan hasil -0,41, ini berarti terdapat hubungan yang negatif dan lemah antara dukungan tokoh masyarakat dengan partisipasi ibu balita dalam kegiatan posyandu. 41% dukungan tokoh masyarakat memberikan kontribusi terhadap partisipasi ibu balita dalam kegiatan posyandu.
Kelompok Dukungan Tokoh Masyarakat Kurang Baik Total
N
%
jumlah X2 hitung Presenta value se (%) Spearman Correlation N %
11 11 22
64,7 20 31.6
17 55 72
Jumlah (n) Tidak Aktif % N 6 35,3 44 80 50 68.4
Aktif
100 100 100
kegiatan posyandu di Kelurahan Kayumerah sebesar 30,6%. Angka ini belum mencapai target yang sudah ditetapkan yaitu 82%, dan menunjukkan masih rendahnya partisipasi ibu dalam kegiatan posyandu itu sendiri. Menurut Khomsan (2007), kunjungan balita secara rutin ke posyandu sangat dianjurkan karena di posyandu setiap balita akan dimonitor berat badannya melalui penimbangan, sehingga akan diperoleh trend berat badan dari bulan ke bulan. Apabila terjadi trend yang menurun atau berat badan balita di dibawah garis merah, maka posyandu diharapkan dapat memberikan nasihat gizi atau penyuluhan kesehatan pada ibu balita agar memberikan makanan tambahan, sehingga trend berat badan yang menurun dapat dicegah. Angka partisipasi yang aktif ke posyandu di Kelurahan Kayumerah Kecamatan Limboto lebih rendah bila di bandingkan dengan hasil penelitian Sambas (2002) di Kelurahan Bojongherang Kabupaten Cianjur yaitu didapatkan 57,7% ibu balita yang berpartisipasi aktif ke posyandu dan penelitian Soeryoto (2007) di Kecamatan Jurai Kabupaten Pesisir Selatan mendapatkan proporsi ke posyandu
Pembahasan Gambaran Partisipasi Ibu Balita Dalam Kegiatan Posyandu Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ibu yang tidak berpartisipasi aktif 9
12,23 0,000 - 0,41
Jurnal, S1 Keperawatan UNG Juli 2013
dengan cakupan lebih rendah yaitu 48,1%. Keadaan ini menunjukkan bahwa meskipun lokasi penelitian berbeda, namun tingkat partisipasi masyarakat yang berpartisipasi aktif dalam kegiatan posyandu tidak berbeda jauh dan masih tetap dibawah target nasional yaitu sebesar 82%. Partisipasi ibu balita ke posyandu dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah umur ibu, tingkat pengetahuan, tingkat pendidikan ibu, status pekerjaan ibu, dan dukungan tokoh masyarakat terhadap pelayanan di posyandu. Berdasarkan hasil analisa data, pada hasil penelitian ini menunjukkan kelima faktor tersebut berhubungan dengan partisipasi ibu balita dalam kegiatan posyandu
mempunyai pengalaman terdahulu mengenai posyandu itu sendiri. Tingkat Pengetahuan Ibu Dan Hubungannya Dengan Partisipasi Ibu Balita Dalam Kegiatan Posyandu. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu yang berpatisipasi aktif dalam kegiatan posyandu lebih banyak yang mempunyai tingkat pengetahuan baik sedangkan ibu balita yang berpartisipasi tidak aktif ke posyandu lebih banyak pada ibu balita yang memiliki tingkat pengetahuan kurang, dan berdasarkan uji Chi Square terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan dengan partisipasi ibu balita dalam kegiatan posyandu. Hal ini dikarenakan kurangnya informasi dari petugas kesehatan sehingga mereka kurang paham terhadap program posyandu itu sendiri.
Umur Ibu Dan Hubungannya Dengan Partisipasi Ibu Balita Dalam Kegiatan Posyandu.
Tingkat Pendidikan Ibu Dan Hubungannya Dengan Partisipasi Ibu Balita Dalam Kegiatan Posyandu
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa usia ibu yang berpartisipasi aktif dalam kegiatan posyandu lebih banyak pada usia 15-30 tahun dan berdasarkan uji Chi Square terdapat hubungan yang bermakna antara usia dengan partisipasi ibu balita dalam kegiatan posyandu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu balita di Kelurahan Kayumerah lebih banyak pada kelompok rentan umur 31-45 tahun dibandingkan dengan ibu yang mempunyai rentan usia 15-30 tahun. Hal ini disebabkan karena pada usia muda ibu-ibu masih melaksanakan aktivitaas diluar rumah dan belum bisa menerima hal-hal baru demi perkembangan buah hatinya. Sedangkan ibu yang rentan usianya 31-45 tahun, cara berfikirnya sudah mulai matang dan mampu mengambil keputusan. Biasanya ibu yang sudah matang umurnya, mereka
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu balita yang berpartisipasi aktif dalam kegiatan posyandu lebih banyak pada ibu balita yang mempunyai tingkat pendidikan rendah sedangkan ibu balita yang berpartisipasi tidak aktif ke posyandu lebih banyak pada ibu balita yang berpendidikan tinggi, dan uji Chi Square Menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan dengan partisipasi ibu balita dalam kegiatan posyandu. Hal ini disebabkan oleh karenakan ibu balita yang memiliki pendidikan tinggi, mempunyai pekerjaan di luar rumah sehingga akan mempengaruhi ketidakhadiran dalam pelaksanaan 10
Jurnal, S1 Keperawatan UNG Juli 2013
posyandu secara rutin.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu balita yang tidak berpartisipasi aktif dalam kegiatan posyandu lebih banyak pada ibu balita yang melihat dukugan tokoh masyarakat baik dibandingkan dengan ibu balita yang melihat dukungan tokoh masyarakat kurang. Hal ini dikarenakan tokoh-tokoh masyarakat yang disegani tidak ikut serta dalam kegiatan tersebut. Berdasarkan uji Chi Square terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan tokoh masyarakat dengan partisipasi ibu dalam kegiatan posyandu. Menurut Notoatmodjo (2005) bahwa untuk berperilaku sehat, masyarakat kadang-kadang bukan hanya perlu pengetahuan dan sikap positif dan dukungan fasilitas saja, melainkan perlu perilaku contoh para tokoh masyarakat, tokoh adat dan petugas kesehatan. Jadi, apabila kegiatan yang diselenggarakan masyarakatnya melihat bahwa tokoh-tokoh masyarakatnya yang disegani ikut serta dalam kegiatan tersebut maka mereka akan tertarik juga untuk berpartisipasi didalamnya.
Ibu Status Pekerjaan Dan Hubungannya Dengan Partisipasi Ibu Balita Dalam Kegiatan Posyandu. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang berpartisipasi aktif dalam kegiatan posyandu lebih banyak pada ibu yang mempunyai status pekerjaan tidak bekerja sedangkan ibu balita yang berpartisipasi tidak aktif ke posyandu lebih banyak pada ibu balita yang bekerja dan berdasarkan uji Chi Square terdapat hubungan yang bermakna antara status pekerjaan dengan partisipasi ibu balita dalam kegiatan posyandu. Salah satu penyebab seseorang tidak berpartisipasi baik ke posyandu adalah karena pekerjaan. Seseorang yang mempunyai pekerjaan dengan waktu yang cukup padat akan mempengaruhi ketidakhadiran dalam pelaksanaan posyandu. Pada umumnya orang tua tidak mempunyai waktu luang, sehingga semakin tinggi aktivitas pekerjaan maka orang tua semakin sulit datang ke Posyandu. Asumsi lainnya kemungkinan dipengaruhi oleh faktor pendapatan keluarga. Seseorang yang bekerja cenderung untuk memiliki pendapatan keluarga yang cukup. Sehingga hal tersebut dapat menyebabkan partisipasi ibu balita ke posyandu mengalami penurunan karena ada kemungkinan mereka yang memiliki pendapatan yang cukup akan lebih memilih pelayanan kesehatan yang lain dibanding ke posyandu.
Kesimpulan Ada hubungan yang bermakna antara usia, tingkat pengetahuan, tingkat pekerjaan tingkat pendidikan dan dukungan tokoh masyarakat dengan partisipasi ibu balita dalam kegiatan posyandu Saran Setelah dilakukan penelitian ini maka peneliti perlu menyampaikan saran-saran sebagai berikut pertama perlu adanya dukungan dari seluruh masyarakat yang ada di Kelurahan Kayumerah dengan berpartisipasi aktif datang ke posyandu pada hari buka posyandu bagi mereka yang termasuk sasaran kegiatan posyandu
Dukungan Tokoh Masyarakat Dan Hubungannya Dengan Partisipasi Ibu Balita Dalam Kegiatan Posyandu. 11
Jurnal, S1 Keperawatan UNG Juli 2013
Riset Kesehatan Dasar
agar dapat menggunakan semaksimal mungkin sarana yang tersedia di posyandu untuk memantau perkembangan dan pertumbuhan balitanya. Kedua, Perlunya pembuktian contoh teladan (role model) dari tokoh masyarakat, pranata sosial karena sangat dibutuhkan dalam memotivasi ibu balita untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, misalnya dengan cara kedatangan tokoh masyarakat ke posyandu dan mengumumkan hari buka posyandu setiap bulannya.diharapkan kepada setiap anggota keluarga agar tetap mengembangkan sikap yang baik untuk mengawasi anak terhadap kejadian demam thypoid terutama dalam menjaga kebersihan lingkungan serta penggunaaan dan pengolahan air bersih.
(Riskesdas) Indonesia.Jakarta: Depkes RI Dusseldorp, 1981. Faktor-faktor yang
Berhubungan Partisipasi Dalam
2003.Perilaku
Kelurahan
Sukasari
Kecamatan Kota
Tangerang Tahun 2011. Jakarta : Skripsi Ilmu
Organisasi.
Masyarakan
Universitas Islam Negeri
Metodologi Penelitian
Syarif Hidayatullah.
Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta: Rineka
Fallen .R dan
Cipta Departemen
Pemanfaatan
Tangerang
Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia. 2010.
Balita
Posyandu
Kesehatan
Dahlan,
Ibu
Pelayanan Gizi Balita di
DAFTAR PUSTAKA Andersen,
Dengan
Budi, 2010. Keperawatan
Komunitas. Yogyakarta : Nuha Medika. Kesehatan
RI,
2006.
Pendoman Pengelolaan
Gunarsa. S, 2000. Psikologi Praktis: Anak,
Umum
Remaja, dan Keluarga. Jakarta: BPK
Posyandu.
Khalimah,
2007.
Hubungan
Karakteristik dan Sikap
Jakarta: Depkes RI
Ibu Balita denganPraktek
2009. Profil Kesehatan
Imunisasi Indonesia.
Antara
Jakarta:
Campak
di
Wilayah Kerja Puskesmas Gunung pati Semarang.
Depkes RI
Skripsi.
2011. Laporan Nasional 12
Universitas
Jurnal, S1 Keperawatan UNG Juli 2013
Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta
Negeri Semarang.
2007. Promosi Kesehatan Khomsan,
Tehnik
2007.
Pengukuran dan Ilmu Perilaku.Jakarta:
Pengetahuan
Gizi.
Jurusan
Gizi Rineka Cipta
Masyarakat
Ilmu
2010. Mardikanto,
1994.
Kesehatan
Masyarakat,
Partisipasi
Masyarakat,http://www.g
Prinsip-Prinsip
Dasar.
oogle.com/1994/05/26/ Jakarta : Rineka Cipta
partisi
2012. Promosi Kesehatan
pasi-masyarakat/,diakses 21 Maret 2013
dan Perilaku Kesehatan.
Margono, Slamet, 1985. Syarat Tumbuh
Jakarta : Rineka Cipta.
Partisipasi.
Nurul. C, 2009. Pemanfaatan Pelayanan
http://www.thejakartapost.c
Posyandu. Jakarta : EGC
om//, diakses 21 Maret 2013.
Sambas,
2002.
Faktor-Faktor
Berhubungan Mibrath
dan
Goel,
Perilaku
2003.
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Ib-ibu
Balita
Posyandu
ke
Program
Ibu
Kesehatan
Kegiatan
Posyandu. Skripsi. Program Studi
Ilmu
Anak di
Bojongherang
Kabupaten Cianjur. Tesis.
Mempengaruhi Partisipasi dalam
dengan
Kunjungan Kelurahan
Murphy, 2010. Beberapa Faktor yang
yang
Studi
Ilmu
Masyarakat
Pasca Sarjana UI.
Kesehatan
Siagian,
2005.
Faktor-faktor
Yang
Mempengaruhi Partisipasi.
Masyarakat. UI
http//www.aidilpunk.c Notoatmodjo, 2005. Promosi Kesehatan,
om/2005/19/02/faktor-yang 13
Jurnal, S1 Keperawatan UNG Juli 2013
mempengaruhi-partisipasi/, diakses 21 Ma ret 2013 Sudarti, 2008. Karakteristik Keluarga
yang Berhubungan dengan Status Gizi Kurang Pada Balita yang Berkunjung ke Posyandu di Desa Bojong BaruKecamatan
Bojong
Gede Kabupaten
Bogor
Jawa barat.Tesis.Program Studi
Kesehatan
Masyarakat Pasca Sarjana UI
Soemarto,
Hafifah,
Promosi
2003.
Kesehatan. Jakarta: EGC Widiastuti, 2006. Pemanfaatan Pelayanan
Posyandu
di
Denpasar,
Kota Program
Magister Kebijakan dan Manajemen
Pelayanan
Kesehatan. Jurnal:Universitas
Gajah
Mada. Yogyakarta.
14