EXECUTIVE SUMMARY Ringkasan atau executive summary evaluasi diri ini meliputi empat poin besar yaitu: masukan, proses, keluaran, dan dampak, dengan detail rincian sebagai berikut.
Masukan, mencakup: 1. Visi dan misi program studi. Visi program studi: Dalam kurun waktu sepuluh tahun ke depan menjadi program studi yang mampu bersaing di tingkat nasional pun internasional di bidang IPTEKs dan karakter terpuji, menggambarkan mimpi yang secara perlahan-lahan (minimal 10 tahun) menjadi kenyataan. Mimpi itu nyata dalam performa setiap lulusan yakni mampu mengimplementasikan ilmu khususnya dalam pembelajaran bahasa Inggris, dan dinilai memuaskan oleh banyak pihak yang relevan. Ini menjadi masukan yang mendasari berbagai kegiatan penyelenggaran program tridharma perguruan tinggi di program studi pendidikan bahasa Inggris dari tahun ke tahun, yang selalu sinkron dengan perkembangan pembelajaran bahasa Inggris. 2. Tujuan dan sasaran Tujuan dari penyelenggaraan program magister pendidikan bahasa Inggris di pascasarjana Undana tentu untuk pendekatan pelayaanan kepada peminat yang hendak memiliki kompetensi dan ketrampilan ilmiah yang dibutuhkan di masyarakat. Semuanya ini akan dan selalu terwujud dalam implementasi program kerja program studi dari tahun ke tahun. Dengan demikian sasarannya adalah berbagai kegiatan yang memersiapkan lulusan yang handal baik dari sisi kapabilitas (kompetensi dan skill) serta nilai-nilai terpuji lulusan yang mendukung kapabiltas tersebut. 3. Mahasiswa Mahasiswa program studi pendidikan bahasa Inggris tentu lewat suatu seleksi yang terpercaya oleh lembaga untuk memperoleh calon lulusan yang sesuai dengan visi, 1
tujuan dan sasaran program studi. Dalam proses penempahan mahasiswa diwajibkan menaati berbagai peraturan yang berlaku di program studi, pascasarjana pun Undana sebagai lembaga pemayung. Sejalan dengan itu mahasiswa harus belajar membina secara mandiri nilai-nilai yang selayaknya dipunyai seorang calon ilmiawan. Calon mahasiswa adalah llusan S1 program studi pendidikan bahasa Inggris dengan IPK minimal 2,75 sesuai ijazah yang berasal dari perguruan tinggi se-NTT seperti Undana Unwira, Unkris, Unimor di pulau Timor, serta beberapa perhuruan tinggi di pulau Flores dan pulau Sumba. Sangat terbuka bagi sebahagian perguruan tinggi di Indonesia Timur pun dari luar negri (Timor Leste). 4. Sumber daya manusia Memersiapkan calon lulusan program studi yang berkapabilitas dan bernilai terpuji hanya oleh SDM yang layak untuk itu, yakni layak dari sisi kapabilitas dan layak dari sisi nilai kepatutan. SDM atau dosen program studi pendidikan bahasa Inggris sementara dinilai sangat layak karena semuanya berlatarbelakang pendidikan S3 dan berpengalaman dalam hal tridharma perguruan tinggi. Yang perlu dimaksimalkan adalah produktivitas para dosen tersebut terutama yang berkaitan dengan wawasan global seerti temu ilmiah lintas wilayah pun negara dan karya ilmiah yang bukan saja diakui di tingkat nasional pun internasional tetapi bermanfaat bagi pengembangan ilmu pun kemajuan daerah pun bangsa. 5. Kurikulum Kurikulum program studi pendidikan bahasa Inggris sekarang ini dirancang sesuai rekomendasi Kemendiknas dan Norma dan Tolok Ukur Undana No. 520/PP/2012, yang intinya memberi otonomi program studi untuk mendesain kurikulum dengan catatan mempunyai relevansi dengan dunia kerja. Demikianlah kurikulum program studi pendidikan bahasa Inggris dirancang untuk memersiapkan lulusan yang
2
berkapabilitas dan bernilai terpuji sesuai dengan visi dan misi program studi. Kurikulum tersebut didesain ntuk memersiapkan kompetensi utama dan kompetensi pendukung dan lainnya dengan total 46 SKS dan masa studi paling lama 3 (tiga) tahun. 6. Sarana dan prasarana. Untuk sementara, karena program studi ini baru berumur 2 (dua) tahun, sarana prasaran masih terbatas satu ruang kuliah dengan 20 kursi mahasiswa yang dilengkapi dengan white board dan LCD permnen. Satu ruang lain khusus ruang kerja ketua program studi dan ruang rapat staf dosen yang dilengkapi lemarilemari/cabinet dan yang berak untuk pustaka, serta satu unit laptop dan printer. Fasilitas lain seperti perpustakaan, aula, dan lain-lain bersifat partisi dengan program studi-program studi lain. Semuanya diadakan oleh lembaga. Program studi belum dilengkapi dengan laboratorium bahasa dan bengkel praktek mengajar (PPL). 7. Pembiayaan Seperti halnya poin nomor 7, program studi belum mempunyai dana sendiri untuk turut membiaya berbagai kegiatan program studi. Dengan kata lai pembiayaan merupakan kebijakan lembaga Undana atau pascasarajana khususnya.
Proses, mencakup: 1. Tata pamong (governance). Sistem tatapamong program studi merujuk kepada yang berlaku di Undana dimana, struktur organisasi hanya terbatas kepada ketua program studi, staf dosen, dan mahasiswa. Unsur-unsur gugus kendali mutu masih partisi dengan lembaga Undana, serta unsur alumni belum ada karena belum ada lulusan. 2. Pengelolaan program.
3
Pengelolaan program diatur dalam SOP-SOP program studi seperti SOP perkuliahan, pembimbingan penulisan tesis, praktikum matakuliah, dan lain-lain. Sistem pengelolaan ini merujuk kepada Norma dan Tolok Ukur Undana dan panduan akademik pasca, dan tentu bertanggujawab kepada pimpinan pasca (direktur). 3. Kepemimpinan Singkatnya, keemimpinan di tingkat program studi lebih bernuansa kolegial atau kebersamaan tanpa syarat atau tanpa imbal balik, serta transparan dengan menjunjung tinggi kesepakatan rapat program studi pun rapat prodi dengan mahasiswa. Dengan demikian para dosen harus siap melakukan tanggungjawab untuk peningkatan program studi (tidak hanya di tangan keprodi). 4. Proses pembelajaran Kegiatan proses pembelajaran di atur dalam SOP prodi, yang menekankan learning di mana kelas merupakan sarana belajar dengan sistem kuliah diskusi, presentasi individu atau kelompok dengan memanfaatkan LCD, serta tugas-tugas makalah. Kelulusan suatu matakuliah dinilai dari empat komponen: soft skills, tugas semester (TS), Ujian tengah semester (UTS), dan ujian akhir semester (UAS), sesuai rekomendasi Norma dan Tolok Ukur Undana. Kriteria kelulusan minimal B- (65-69). Penyelesaian tesis diatur dalam SOP tersendiri mengenai siapa yang membimbing untuk topik tesis tertentu (mempertimbangkan spesialisasi dosen). Tahap pembimbingannya adalah tahap proposal untuk diseminarkan, tahap penulisan laporan hasil penelitian lapangan untuk diseminarkan, dan tahap penulisan tesis untuk diuji. 5. Suasana Akademik. Karena pertimbangan staf dosen adalah dosen permanen S1 pendidikan bahasa Inggris FKIP Undana, maka perkuliahan dijadwalkan pada sore hari sejak jam 4 sore
4
hingga paling lama 8.30 malam (utk makaluliah ber-sks 3). Selain itu, suasana akademik seperti yang sudah berjalan dalam tempo dua tahun ini, termasuk seminar proposal atau tesis mahasiswa, seminar penelitian dosen yang didanai DIPA pasca Undana, dan perkuliahan dosen tamu. Hal yang sama akan terus ditingkatkan. 6. Penelitian dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat Kegiatan penelitian dan pengabdian dosen program studi terbatas pada jata dari pasaca untuk program studi. Selama ini program studi baru menyelesaikan satu judul penelitian dan satu judul pengabdian pada masyarakat. Satu judul lain lagi sementara berjalan untuk anggaran tahun 2013/2014. Kegiatan yang sama dilakukan oleh beberapa dosen tetapi berdasarkan kompetisi pribadi di tingkat Lemlit Undana.
Keluaran/Hasil, mencakup: 1. Lulusan: Poin ini belum perlu dibahasa karena lulusan program studi pendidikan bahasa Inggris belum ada (baru berumur dua tahun). Namun yang menjadi harapan program studi adalah seperti yang digambarkan dalam visi, misi, dan tujuan. Secara singkat lulusan yang akan menjadi produk adalah yang mempunyai keseimbangan antara IPTEKs dan karakter terpuji yang berterima dengan tuntutan lapangan dari tahun ke tahun. 2. Keluaran lainnya (kegiatan ilmiah): Poin ini juga program studi pendidikan bahasa Inggris belum banyak berbuat karena baru baru berumur dua tahun. Namun yang menjadi harapan program studi sesuai dengan tujuannya adalah para dosen banyak pblikasi ilmiah yang berhasil diterbitkan dijurnal terakreditasi nasional pun internasional. Yang sudah dibuat adalah publikasipublikasi, kurang lebih selama lima tahun terakhir (sebelum program magister pendidikan bahasa Inggris berdiri) di S-1 FKIP Undana tempat mereka diangkat dan 5
melaksanakan tugas sebagai PNS. Bukti-bukti kegiatan ilmiah pun publikasi dapat dilihat pada standar 4 dan 7.
Dampak, mencakup: 1. Sistem informasi. Sistem informasi sebagai dampak dari masukan, proses, dan keluaran adalah penataan berkesinambuangan program studi dalam hal tridharma perguruan tinggi karena baru dua tahun dibenah terutama kegiatan penelitian dan atau publikasi ilmia yang dapat go global. 2. Sistem peningkatan dan penjaminan mutu. Sistem peningkatan penjaminan mutu tentu merupakan pekerjaan utama sejak tahun pertama dan untuk beberapa tahun ke depan. Hal ini tentu harus berkomunikasi secara sinergis dan terus-menerus dengan unit penjaminan mutu internal, yang selama duat tahun terakhir pernah dilakukan di program studi dari unit penjaminan internal Undana. Karena hal ini menjadi serius, program studi akan selalu membenahi SOP-SOP dan merencanakan harus adanya gugus pengendali mutu di ptogram studi.
6
SUSUNAN TIM EVALUASI DIRI Nama NIDN Jabatan Tanggal Pengisian Tanda Tangan
Nama NIDN Jabatan Tanggal Pengisian Tanda Tangan
Nama NIDN Jabatan Tanggal Pengisian Tanda Tangan
Nama NIDN Jabatan Tanggal Pengisian Tanda Tangan
Nama NIDN Jabatan Tanggal Pengisian Tanda Tangan
: : : :
Dr. Drs. Agustinus Semiun, MA 0031126177 Lektor Kepala (Dosen Tetap Prodi Pend. Bahasa Inggris) 09-04-2014
: : : :
Dr. Drs. Fransiskus Bustan, M.Lib. 0024045609 Lektor (Dosen Tetap Prodi Pend. Bahasa Inggris) 09-04-2014
: : : :
Prof. Drs. Tans Feliks, M.Ed., Ph.D.
:
:
0011076306
Guru Besar 09-04-2014
:
: Dr. Drs. Clemens Kolo, MAT : 0029105207 : Lektor Kepala : 09-04-2014 :
: : : :
Dr. Drs. Josua Bire, Ma., M.Ed., Ph.D. 0020125204
Lektor Kepala 09-04-2014
:
7
BAB I: DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN Komponen A: Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi Pencapaian 1. Rumusan visi program studi yang konsisten dengan visi lembaga.
Dalam kurun waktu sepuluh tahun ke depan menjadi program studi yang mampu bersaing di tingkat nasional pun internasional di bidang IPTEKs dan karakter terpuji 2. Rumusan misi program studi yang diturunkan dari misi lembaga.
Menghasilkan sumberdaya manusia (lulusan) yang unggul dalam bidang Pendidikan Bahasa Inggris dan relevan dengan kebutuhan pembangunan masyarakat NTT sekarang dan ke depan, berwawasan global, mensponsori pengembangan
IPTEKS
sesuai
dengan
tuntutan
masyarakat,
melakukan
perubahan-perubahan kelembagaan sesuai perkembangan pun perubahan kebutuhan masyarakat global (lokal, nasional, pun internasional). Rincian misi adalah sebagai berikut. Bidang etika moral: (1) Memberikan pelayanan pendidikan karakter melalui keteladanan dan berbagai kegiatan akademis pun kegiatan ilmiah lainnya. Bidang pendidikan dan pengajaran: (2) Memberikan pelayanan pendidikan dan pengajaran dalam bidang bahasa Inggris untuk memersiapkan SDM bangsa berbilingual standar internasional. Bidang penelitian dan pengabdian kepada masysrakat: (3) Memberikan pelayanan pembangunan kepada masyarakat bangsa melalui hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang terstandar. Bidang kemahasiswaan: 8
Memberikan pelayanan berupa pembinaan/pengembangan nalar serta minat-bakat mahasiswa yang layak bagi pembangunan masyarakat 3. Rumusan tujuan program studi yang merujuk tujuan lembaga dan merupakan turunan dari misinya. 1. Menyelenggarakan pendidikan untuk membangun masyarakat berbudi luhur dan bermoral terpuji 2. Menyelenggarakan sistem Pendidikan Bahasa Inggris dengan ciri-khas berdewi-bahasa, secara professional, dinamis, efektif-efisien yang memenuhi standard dunia. 3. Menyelenggarakan pendidikan tinggi dalam bidang Pendidikan Bahasa Inggris yang berorientasi lulusan atau calon guru/dosen bahasa Inggris pun calon mahasiswa jenjang S3, yang menguasai IPTEKS dan mampu mengembangkan ilmu melalui kegiatan penelitian yang inovatif. 4. Menyelenggarakan penelitian untuk menghasilkan dan mengembangkan IPTEKS dalam bidang pendidikan bahasa Inggris yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan berwawasan global tetapi berbasis keunggulan lokal. 5. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat melalui pemanfataan IPTEKS dan hasil peneitian dalam bidang pendidikan bahasa Inggris untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. 6. Menyelenggarakan pembinaan terstandard bagi pengembangan kecrdasan, nalar serta minat-bakat mahasiswa atau calon lulusan program studi. 7. Menyelenggarakan kerjasama dalam bidang pendidikan bahasa Inggris dengan lembaga terkait di tingkat regional, nasional dan internasional. 8. Menyelenggarakan
pendidikan
yang
berkelanjutan
pembukaan pendidikan bahasa Inggris jenjang S3.
9
dengan
orientasi
9. Menyelenggarakan pendidikan sebagai cikal-bakal pembukaan programprogram pendidikan bahasa lain sesuai perkembangan dan kebutuhan masyarakat. 4. Rumusan sasaran program studi yang relevan dengan misinya. 1. Terselenggaranya pendidikan untuk membangun masyarakat berbudi luhur dan bermoral terpuji 2. Terselenggaranya suatu sistem Pendidikan Bahasa Inggris dengan ciri-khas berdewi-bahasa, secara professional, dinamis, efektif-efisien yang memenuhi standard dunia. 3. Terselenggaranya suatu pendidikan tinggi dalam bidang Pendidikan Bahasa Inggris yang berorientasi lulusan atau calon guru/dosen bahasa Inggris pun calon mahasiswa jenjang S3, yang menguasai IPTEKS dan mampu mengembangkan ilmu melalui kegiatan penelitian yang inovatif. 4. Terselenggaranya berbagai kegiatan penelitian yang menghasilkan dan mengembangkan IPTEKS dalam bidang pendidikan bahasa Inggris yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan berwawasan global tetapi berbasis keunggulan lokal. 5. Terselenggaranya berbagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang pemanfataan IPTEKS dan hasil peneitian dalam bidang pendidikan bahasa Inggris untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. 6. Terselenggaranya
suatu
bentuk
pembinaan
yang
terstandard
untuk
pengembangan kecrdasan, nalar serta minat-bakat mahasiswa atau calon lulusan program studi. 7. Terselenggaranya suatu bentuk kerjasama dalam bidang pendidikan bahasa Inggris dengan lembaga terkait di tingkat regional, nasional dan internasional.
10
8. Terselenggaranya pendidikan yang berkelanjutan dengan denga dibukanya pendidikan bahasa Inggris jenjang S3. 9. Terjadinya penyelenggaraan program-program pendidikan bahasa selain bahasa Inggris sesuai perkembangan global dan kebutuhan masyarakat. 5. Analisis keterkaitan antara visi, misi, tujuan, dan sasaran program studi Visi, misi, tujuan, dan sasaran Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris disusun dengan merujuk pada Statuta Undana tahun 2009 dan Norma dan Tolok Ukur Undana Tahun 2012 dengan SK Rektor Nomor: 520/PP/2012. Sebagai program studi yang baru dibuka tahun 2012, visi dirumuskan dengan mengacu kepada kedua dokumen ini serta sinergis dengan visi program Pascasarjana: Terwujudnya penyelenggaraan pendidikan Nusa Cendana
Program Pascasarjana Universitas
yang beorientasi global, serta visi Universitas Nusa Cendana:
Universitas Berwawasan Global. Rumusan visi, misi, tujuan, sasaran, dan strategi pencapaian disusun oleh tim terbatas para dosen program studi dengan melibatkan pimpinan pascasarjana dan lembaga Undana. Secara singkat, rumusan visi, misi, tujuan dan sasaran dibuat berdasarkan pengamatan kondisi pendidikan ril khususnya di NTT, kondisi ril di tingkat nasional dan kondisi ril zaman arus globalisasi sekarang ini. Intinya untuk mengimbangi gejolak global hanya dengan menghandalkan SDM yang seimbang antara IPTEKs dan nilai/karakter terpuji. Staf dosen program magister Pendidikan Bahasa Inggris Pascasarjana Undana menyadari serius akan hal ini dan berkomitment untuk meningkatkan SDM dari sisi pendidikan bahasa Inggris berbasis keunggulan budaya. Namun disadari pula bahwa program studi pendidikan bahasa Inggris ini berdiri saat mengguritanya arus global, oleh karena itu harus didasari oleh suatu mimpi yang dikenal dengan sebutan visi yang bernuansa
11
mendunia. Visi, misi, tujuan, sasaran program studi magister pendidikan bahasa Inggris pascasarjana Undana dirumuskan sebagai berikut. 6. Deskripsi Analisis SWOT untuk Komponen A Kelemahan: Masih ada kesenjangan antara sumber daya yang tersedia terhadap sumber daya yang diperlukan bagi implementasi strategi pencapaian visi dan tujuan program studi. Anaman: Lingkungan organisasi yang semakin cepat berubah menuntut penyesuaian perencanaan dan strategi program studi secara terus-menerus dengan siklus yang semakin pendek. Kekuatan: Adanya komitmen yang cukup kuat dari segenap civitas akademika pada level program studi untuk dapat mencapai Visi, Tujuan dan Sasaran dari Program Studi. Usia program studi yang masih sangat muda serta ukuran organisasi program studi yang kecil memberikan program studi fleksibelitas yang tinggi bagi implementasi maupun perubahan berbagai strategi bagi pencapaian tujuan-tujuan dan sasaransasarannya. Peluang: Kesenjangan sumber daya yang dibutuhkan dalam rangka implementasi strategi program studi dapat diperoleh melalui berbagai program hibah kompetisi dari DIKTI.
12
Komponen B: Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan Penjaminan Mutu 1. Personil beserta fungsi dan tugas pokoknya. Organisasi program studi pendidikan bahasa Inggris (lihat SOP) terdiri atas: Ketua Program Studi dengan tugas/kewajiban sebagai berikut: 1) Mengatur penyelenggaraan kuliah di bawah koordinasi Asdir 1. 2) Menentukan matakuliah bagi setiap dosen lewat rapat program Studi. 3) Menyusun jadwal kuliah dengan memperhatikan pemanfaatan ruang secara efektif dan optimal bagi setiap dosen. 4) Mendistribusi jadwal kuliah ke dosen seminggu sebelum masa perkuliahan dimulai. 5) Menyiapkan daftar hadir dan format tentang topik dan sub topik setiap tatap muka dan diserahkan bersama jadwal kuliah seminggu sebelum masa perkuliahan dimulai. 6) Mencantumkan jadwal praktikum untuk matakuliah-matakuliah tertentu dalam roster perkuliahan sebagai praktek pendalaman topik-topik tertentu matakuliah yang diasuh. 7)
Untuk poin 6) kepro menginformasikan kepada dosen untuk menyusun proposal sesuai ketentuan PPs.
8) Membagi beban mengajar dengan memerhatikan “kepakaran” dan rasionalisasi jumlah dosen dan jumlah matakuliah. 9) Mewajibkan dosen untuk melakukan persiapan perkuliahan berupa silabus, kontrak perkuliahan, dan SAP. 10) Wajib mengontrol kehadiran perkuliahan dosen dan memberi peringatan (lisan atau tertulis) bagi dosen yang lalai melakukan tugas, sesuai prosedur yang berlaku. 13
11) Menggantikan
dosen
yang
selalu
berhalangan
masuk
kuliah
setelah
memperhatikan butir 10). 12) Melakukan rapat prodi dua kali dalam satu semester (awal/akhir semester baru/lama dan pertengahan semester. 13) Menjadwalkan kegiatan UTS dan UAS untuk semua matakuliah secara serempak dengan mengeluarkan surat penugasan bagi para dosen. 14) Meminta/menagih nilai UTS dan UAS untuk direkap. 15) Menginisiatif revisi kurikulum bila perlu. 16) Menginisiatif pengadaan pustaka yang relevan. 17) Menginisiatip kerjasama dengan pihak-pihak terkait dalam meningkatkan mutu program studi. 18) Menginisiatif kegiatan-kegiatan pelayanan kepada masyaraka umum dan lembaga-lembaga yang membutuhkan. 19) Menginformasikan peluang melakukan kegiatan ilmiah lintas lembaga dan penelitian serta pengabdian kepada masyarakat kepada dosen-dosen program studi. 20) Menginisiatif kegiatan-kegiatan yang menunjang mutu program studi, mutu dosen, dan mutu lulusan. 21) Mengkordinasikan kegiatan-kegiatan prodi kepada pimpinan dalam meningkatkan program studi. 22) Mengikuti rapat pimpinan bila diundang. 23) Menginformasikan informasi-informasi tentan kebijakan pimpinan kepada dosen dalam rapat prodi. 24) Melengkapi data-data autentik unruk persiapan akreditasi program studi dari tahun ke tahun.
14
25) Mengagendakan semua kegiatan di program studi sebagai bukti. 26) Wajib Bertanggungjawab kepada pimpinan (Direktur) Pascasarjana. Staf Dosen dengan tugas/kewajiban sebagai berikut: 1) Wajib memulai tatap muka tepat waktu. 2) Wajib menentukan Koordinator kelas untuk satu semester berjalan. 3) Wajib membuat Silabus dan kontrak perkuliahan selama satu semester. 4) Wajib memberikan kontrak perkuliahan kepada mahasiswa supaya mahasiswa sejak awal sudah tahu yang harus dia lakukan dalam semester berjalan. 5) Wajib membuat SAP. 6) Wajib menerapkan paradigma belajar, bukan mengajar, dengan metode-metode pembelajaran berbasis kompetensi 7) Wajib menyiapkan bahan-ajar untuk dicopy oleh setiap mahasiswa. 8) Wajib merujuk sumber-sumber lain selain bahan-ajar bagi mahasiswa 9) Wajib memberi tugas tertentu bagi mahasiswa dengan sepengetahuan kepro bila berhalangan (sakit atau tugas luar). 10) Wajib memberitahu Ketua program Studi bila dosen berhalangan tetap untuk diatur lebih lanjut oleh Ketua program Studi. 11) Wajib memberi kuliah tatap muka minimal 14 kali (tidak termasuk UTS dan UAS) dan maksimal 16 kali (tidak termasuk UTS dan UAS). 12) Wajib mengecek keabsahan pengikutsertaan mahasiswa untuk matakuliah dosen bersangkutan. 13) Wajib mengontrol kehadiran setiap mahasiswa dan memberi teguran keras bagi mahasiswa yang tidak disiplin mengikuti perkuliahan. 14) Wajib menyelip wawasan pendidikan karakter setiap tatap muka.
15
15) Wajib melakukan praktikum untuk matakuliah ber-praktikum oleh dosen pengasuh matakuliah dengan membuat proposal sesuai petunjuk yang berlaku di PPs untuk didanai. 16) Sesuai butir 15), wajib melakukan praktikum sebelum pencairan dana. 17) Wajib menyerahkan dua exemplar laporan praktikum (dijilid biasa) saat menerima dana/ biaya praktikum. 18) Wajib melakukan evaluasi yang terdiri atas Tugas Semester (TS), Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). 19) Wajib menentukan limit waktu penyelesaian TS atau ujian-ujian berupa penugasan. 20) Wajib memberi evaluasi (UTS dan UAS) dalam bentuk tes kinerja atau dalam bentuk tugas-tugas mandiri. 21) Wajib memberi koreksi Tugas harian , TS, UTS, dan UAS yang akuntabel dan memberi umpan balik 22) Wajib memberi nilai setiap tugas atau ujian secara objektif untuk memberi nilai lulus minimal 70 (B). 23) Bila nilai (TS, UTS, UAS) mahasiswa belum mencapai minimal 70 (B) dosen wajib memberi tugas tambahan. 24) Ujian ulangan pada prinsipnya hanya wajib dilakukan oleh dosen bagi mahasiswa berhalangan sakit atau karena mendapat tugas luar oleh lembaga saat UTS dan UAS dilaksanakan. 25) Setiap dosen wajib memberi rekap nilai (TS, UTS, UAS) dan reratanya pada masa akhir perkuliahan dalam semester. 26) Wajib melakukan kegiatan UTS setelah tujuh atau delapan kali tatap muka dalam bentuk sit in atau penugasan.
16
27) Wajib melakukan kegiatan UAS setelah 14 atau 16 kali tatap muka berupa sit in atau penugasan. 28) Wajib mengkoordinasi dengan kepro bila hendak pindah atau ganti jam tatapmuka dengan pertimbangan tidak merugikan mahasiswa. 29) Wajib menandatangani daftar hadir yang dikontrol oleh koordinator kelas dan mengisi format batasan perkuliah (topik atau sub topik). 30) Wajib bertanggungjawab kepada pimpinan prodi dan menerima teguran kepro bila melanggar kewajiban-kewajiban -tugas perkuliahan. Kelompok Mahasiswa dengan tugas/kewajiban sebagai berikut 1) Wajib hadir tepat waktu 2) Wajib menandatangai daftar hadir 3) Wajib tidak menandatangani daftar hadir bagi teman mahasiswa yang nyata-nyata tidak hadir. 4) Wajib mengikuti perkuliahan secara aktif dan disiplin. 5) Wajib mengcopy bahan ajar atau modul yang disiapkan oleh dosen. 6) Wajib melakukan/mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dosen tepat waktu sesuai ketentuan dosen yang bersangkutan. 7) Wajib mengikuti perkuliahan penuh (14 atau 16 tatap muka), dan batas tolerir minimal 80% untuk mengikuti UTS (80% x 7/8 tatap muka) dan 80% mengikuti UAS (80% x 14 atau 16 tatap muka). 8) Wajib memberitahu kepada dosen atau kepro bila berhalangan hadir karena sakit. 9) Wajib melakukan setiap tugas atau ujian tanpa curang (hindari plagiat dengan cara dan dari sumber apapun) 10) Wajib bersedia menerima sanksi apapun dari dosen manakala melanggar ketentuan-ketentuan kewajiban mahasiswa.
17
11) Wajib bertanggunjawab kepada dosen-dosen matakuliah dan keprodi Staf administrasi: Belum setahun ini staf administrasi program studi sebanyak satu orang dengan tugas membantu pekerjaan administrasi program studi, tetapi partisi dengan program studi lain. Wajib bertanggungjawab kepada keprodi dan pimpinan Pasca (Direktur). 2.
Sistem kepemimpinan, pelaksanaan tugas.
dan
pengalihan
(deputizing)
serta
akuntabilitas
Kepemimpinan dalam program studi yang mencakup informasi tentang kepemimpinan operasional, kepemimpinan organisasi, dan kepemimpinan publik adalah sebagai berikut: Kepemimpinan Operasional. Hal ini berkaitan dengan kemampuan merealisasi visi, misi ke dalam kegiatan operasional tridharma perguruan tinggi di tingkat program studi. Selama dua tahun ini, dalam mengemban tugas, ketua program studi untuk sementara belum ada skretaris untuk membantu ketua program studi, tetapi oleh seorang staf administrasi yang sifatnya partisi dengan pasca. Program kerja yang diusulkan setiap tahunnya mencakup berbagai kegiatan dalam pelaksanaan tridharma perguruan tinggi yang bisa dibedakan atas program rutinitas, program tahunan, program jangka pendek, dan program jangka panjang. Namun yang bisa dilakukan selama dua tahun ini hanya yang sifatanya rutinitas dan tahunan. Praktis, selama ini program studi mengandalkan staf dosen untuk melakukan atau menggiatkan kerjasama sehingga tidak terkesan semua beban dipundak ketua program studi. Ketua program studi melakukan arahan, pendelegasian wewenang, pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan program kerja kepada staf dosen dalam kesempatan rapat program studi.Terkait kegiatan operasional program studi, telah disusun standar operasional prosedur (SOP) yang relevan untuk dijadikan pedoman dalam setiap kegiatan. Setiap
18
pelaksanaan kegiatan di monitoring dan dievaluasi melalui dokumen-dokumen evaluasi (feed back) serta dibahas dalam rapat-rapat rutin program studi. Kepemimpinan Organisasi. Terkait dengan kepemimpinan organisasi, ketua prodi berpedoman pada preraturan yang berlaku di lembaga Undana dan Pasca khususnya. Dalam menjalankan fungsinya, prodi pendidikan bahasa Inggris tidak bisa lepas dari program studi lain di Pasca, termasuk perpustakaan, lembaga penelitian dan lembaga pangabdian Undana. Oleh karena itu untuk melaksanakan tridharma perguruan tinggi, program studi pendidikan bahasa Inggris senantiasa menjaga hubungan baik dengan program studi lain pun unit kerja lain yang ada di Undana yang diwujudkan melalui diskusi-diskusi nonformal pun rapat-rapat koordinasi di tingkat pasca. Kepemimpinan Publik. Untuk menjalankan kepemimpinan publik, program studi secara koordinatif terlibat dalam berbagai kegiatan publik. Para dosen aktif terlibat dalam berbagai kegiatan yang melibatkan komponen diluar perguruan tinggi seperti mengikuti seminar-seminar atau pelatihan-pelatihan/sosialisasi-sosialisasi program pusat. Selama ini misalnya para dosen program studi, karena kepakarannya dua staf program studi terlibat dalam sosialisasi kurikulum 2013 di Surabaya, semua staf terlibat dalam kegiatan PLPG dan PPG yang dipercayakan kepada FKIP Undana, termasuk kegiatan English Language Training Assistance (ELTA) bagi peminat NTT yang hendak studi luar negeri. Belum hitung kegiatan-kegiatan mandiri yang dilakukan secara perorangan beberapa staf program studi. Di samping beberapa dosen aktif menulis di media massa pun jurnal tingkat lokal, nasional pun internasional. Semua kegiatan ini bertujuan mengangkat martabat program studi magister pendidikan bahasa Inggris Pascasarjana Undana Kupang. 3.
Partisipasi civitas academica dalam pengembangan kebijakan, serta pengelolaan dan koordinasi pelaksanaan program.
19
Semua kebijakan berkaitan dengan peningkatan dan atau pembenahan program studi baik dari sisi dosen pun mahasiswa dibuat berdasarkan keputusan rapat program studi. Demikianpun bila ada masalah yang berkaitan dengan hubungan antara dosen dengan mahasiswa. Untuk itulah program studi selalu membenahi SOP-SOP supaya semua aktivitas akademik pun non-akademik berjalan sesuai aturan-aturan yang termuat dalam SOP. Pengelolaan program studi selama ini dilakukan secara transparan baik di tingkat program studi maupun prgram studi dengan lembaga pasca.Karena SOP-SOP belum rampung, nampaknya masih banyak-hal-hal yang masih sulit ditempuh. Untuk itulah program studi selalu mengutamakan penyelesaian SOP-SOP. 4.
Perencanaan program jangka panjang (Renstra) dan monitoring pelaksanaannya sesuai dengan visi, misi, sasaran dan tujuan program. Program studi pendidikan bahasa Inggris pascasarjana Undana sudah menggariskan draf program kerja jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang sebagai berikut. Pengembangan Jangka Pendek (tiga tahun pertama) Renstra program studi direncanakan dan akan dilakukan sesuai renstra pascasarjana dan renstra Undana. Untuk jangka pendek pengembangan program studi berfokus pada proses pembelajaran yang bermutu dengan menerbitkan SOP-SOP seperti SOP penyelenggaran proses pendidikan/pembelajaran, SOP administrasi akademis, SOP administrasi kemahasiswaan, SOP penelitian, dan SOP pengabdian pada masyarakat. Berbagai mutu SOP itu merupakan panduan penyelenggaran program studi terutama untuk jangka pendek (3 tahun pertama). Keseluruhan mutu SOP itu tentu berujung pada mutu lulusan yang berdaya saing dan berdaya cipta dan berwawasan global, sekaligus membuat program studi well set dan menjadi penarik minat khusunya dari masyarakat NTT. Di samping itu dilakukan pengadaan kepustakaan yang mendukung, 20
serta penerbitan jurnal pendidikan dan pembelajaran bahasa Inggris yang diarahkan ke akreditasi nasional pun internasional. Pengembangan Jangka Menengah (5-10 tahun) Untuk jangka menengah (5 hingga 10 tahun), rencana pengembangan program studi meningkatkan capaian rencana jangka pendek ditambah dengan program program yang berujung kepada tampilan program studi yang bisa bersaing secara nasional. Untuk itu pembenahan staf dosen selalu diutamakan baik dari regenerasi dan sisi jumlah maupun kualitas. Rilnya dalam jangka menengah (lima samapi 10 tahun) semua dosen berpangkat guru besar di tambah dengan lima orang tenaga baru dengan kualifikasi doktor dengan sebaran secara proporsional menurut bidang keahlian yang ada untuk mengantisipasi minat spesialisasi mahasiswa. Dalam kurun waktu yang sama (sedang berjalan) program studi membuka jenjang S3 (doktor), karena banyak staf dosen yang berpagkat Guru Besar. Dari sisi fisik, ruang kuliah ditambah 2 ruang baru menjadi 3 ruang untuk proses tatap muka mahasiswa S2 dan S3; selain itu satu laboratorium bahasa. Sedangkan buku-buku direncanakan penganggaran dan pengadaan setiap tahun dan disatukan dengan perpustakaan PPs Undana. Di samping itu dalam jangka menengah itu, jurnal Pendidikan Bahasa Inggris diusahakan untuk terakreditasi secara nasional oleh Dikti. Dosen-dosen diberitanggungjawab untuk menulis buku yang bisa bersaing di tingkat nasional pun internasional. Pengembangan Jangka Panjang (10-15) Untuk jangka panjang (15 hingga 25 tahun) pengembangan difokuskan untuk bersaing di tingkat internasional (go global) di samping pembenahan secara terus menerus ketercapaian program jangka pendek dan jangka panjang. Itu artinya proses kerjasama sudah sampai kepada lintas negara baik dari sisi pembelajaran (metode dan modelmodel pembelajaran terbaru) maupun sisi pengembangan ilmu dengan melakukan
21
penelitian taraf internasional. Mahasiswa-mahasiswa baru bakal belajar di program magister pun doktor Undana Kupang. Program studi sudah harus mempunyai perpustakaan sendiri dengan koleksi lebih lengkap baik dalam bahasa Indonesia maupun dalam bahasa Inggris. Semua penyelenggaran administrasi dan lain dan jaringan kerjasama diatur dengan menggunakan system on line. Temu ilmiah baik tingkat nasional maupun internasional dapat dilakukan di PMPBI Undana. Semua itu pasti dilakukan dengan meningkatkan kerjasama lintas provinsi dan lintas Negara. 5.
Evaluasi program dan pelacakan lulusan. Berbagai kegiatan program studi dievaluasi lewat rapat prodi, serta lewat instrumen feedback mahasiswa untuk perbaikan prodi, yang dilakukan minimal satu kali setahun.
6.
Pengelolaan mutu secara internal pada tingkat program studi (misalnya kajian kurikulum, monitoring dan mekanisme balikan bagi mahasiswa, dosen dan penguji eksternal). Untuk hal ini prodi akan selalu berkomunikasi dengan unit penjaminan mutu Undana, dan feedback mahasiswa tentang kinerja dosen dan penyelenggaraan prodi secara keseluruhan. Hal ini juga dibicarakan dalam rapat staf dosen prodi. Akan dilakukan tracer study bila lulusan sudah banyak tentang kinerja lulusan di lapangan oleh para pengguna (stakeholder).
7.
Hubungan dengan penjaminan mutu pada tingkat lembaga. Hal ini akan selalu dilakukan untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan serta kekurangan program studi dalam kaitan dengan tridharma perguruan tinggi pun pengelolaan administrasi, biaya dan sarana-prasarana.
8.
Kerjasama dan kemitraan instansi terkait dalam pengendalian mutu. Hal ini akan menjadi konsern program studi dalam kaitan dengan penelitian dan pengabdan pada masyarakat, yang sekarang ini belum nampak karena prodi baru berumur dua tahun. 22
9. Deskripsi Analisis SWOT untuk Komponen B Kelemahan: Ada beberapa hal yang menjadi kelemahan yang perlu dibenahi. Pertama belum ada staf administrasi yang membantu pekerjaan administrasi. Kedua belum ditunjangi fasilitas yang layak seperti seharusnya suatu program studi seperti on line pelayanan. Ketiga, yang berkaitan dengan penjaminan mutu, yaitu belum rampungnya berbagai SOP yang layak sebagai dokumentasi untuk menjadi pegangan setiap dosen pun mahasiswa karena masih terkendala dengan biaya. Ancaman: Anacaman yang serius adalah: perubahan globalisasi yang membutuhkan fasilitas pelayanan yang lebih efisien dan efektif, tuntutan mutu dunia kerja yang semakin tinggi, serta semakin banyak peminat masyarakat atau lulusan S-1 pendidikan bahasa Inggris untuk melanjutkan studi jenjang S-2, sementara dari satu sisi Cuma satu saja program studi bahasa Inggris jenjang S-2 di NTT. Kekuatan: Dalam hal tatapamong serta kepemimpinan di tingkat program studi, yang menjadi kekuatan adalah ketekadan serta kemauan seluruh staf program studi serta pimpinan tertinggi lembaga Undana untuk tetap eksisnya program studi pendidikan bahasa Inggris dengan tampilan yang layak dan bermutu. Peluang: Peluang utama adalah program kerja program studi serta program pimpinan lembaga Undana ke depan yang menekankan program berbasis program studi. Peluang kedua adalah masih ada waktu lebih lama kalau dibandingkan dengan umur program studi pendidikan bahasa Inggris yang menginjak usia tiga tahun.
23
Komponen C: Mahasiswa dan Lulusan 1. Sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa. Calon mahasiswa diseleksi sesuai Norma dan Tolok Ukur Undana No. 520/PP/2012. Singkatnya calon mahasiswa adalah lulusan S1 pendidikan bahasa Inggris FKIP (dan Sastra) dengan IPK minimal 2,75, diseleksi dengan instrumen TPA, TOEFL, dan Bidang studi (essay) serta wawancara 2. Profil mahasiswa: akademik, sosio-ekonomi, pribadi (termasuk kemandirian dan kreativitas). Seperti mahasiswa dua angkatan pertama ini (2012/2013 dan 2013/2014) , mahasiswa program studi pendidikan bahasa Inggris adalah lulusan S-1 yang diterima melalui seleksi administrasi dan kemampuan akademik, yang dibedakan atas yang sudah berkerja (guru-guru) serta yang masih bebas. Untuk kurang lebih sepuluh tahun lagi kemungkinan mahasiswa program studi adalah yang masih bebas (belum bekerja). Berdasarkan rekaman kemampuan akademik selama perkuliahan kedua ngkatan itu, IPK mereka di atas 3,00, sehingga bisa memenuhi persyaratan mengikuti kuliah jenjang S-3. Dari sisi ekonomi, sekarang dan ke depan, mahasiswa dari yang berekonomi cukup kalau dilihat dari pertumbuhan ekonomi masyarakat NTT. Banyak juga yang sudah PNS (guru-guru). Hingga periode dua tahun ini belum ada mahasiswa yang menunggak membayar SPP per semester, kecuali karena cuti kuliah. Dari sisi pribadi, calon mahasiswa pun mahasiswa program studi pendidikan bahasa Inggris berasal dari latar belakang budaya yang meletakan nilai moral di atas segala-galanya. Hingga dua tahun terakhir ini belum ada rekam jejak negatif dari keseluruhan mahasiswa program studi pendidikan bahasa Inggris. Sekarang ini semua mahasiswa aktif mengikuti perkuliahan dan tidak ada satupun yang diperingati karena terlambat menyelesaikan tugas atau persentase kehadiran di bawah 80%. 24
3. Keterlibatan mahasiswa dalam berbagai komisi yang relevan. Perlu secara terbuka dikatakan di sini bahwa keterlibatan mahasiswa dalam berbagai komisi yang relevan belum nampak, mungkin karena program studi baru berusia dua tahun. Yang mereka lakukan selama ini adalah pembentukan panitia untuk menerima dosen tamu. Beberapanya teribat dalam publikasi jurnal program studi “Jurnal Ilmu Pendidikan Bahasa” (JIPB), termasuk menulis artikel di harian lokal Kupang. 4. Kegiatan ekstra-kurikuler. Kegiatan ekstra kurikuler terbatas pada mengikuti seminar yang diselenggarakan di lingkungan Undana, tetapi belum masuk kepada kegiatan seni dan olahraga. 5. Keberlanjutan penerimaan mahasiswa kebutuhan akan lulusan program studi).
(minat
calon
mahasiswa
dan
Seoerti telah disinggung dalam butir tentang profil mahasiswa di depan, mahasiswa program studi pendidikan bahasa Inggris ke depan tidak bakal kurang bahkan berlebihan. Hngga sekarang ini program studi menerima mahasiswa baru tidak lebih dari 25 orang (satu kelas) sesuai dengan rasio jumlah kelas dan fasilitas lain. Sementara, dari sisi jumlah lulusan S-1 dari program studi pendidikan bahasa Inggris dari beberapa perguruan tinggi di NTT tidak terhitung banyaknya, dan peminat dari jumlah ini hanya ditampung oleh satu program magister, yaitu program studi pendidikan bahasa Inggris Pascasarjana Undana. Dengan melihat perubahan dalam kebijakan pendidikan nasional, ke depan dunia kerja membutuhkan lulusan S-2. 6. Pelayanan untuk mahasiswa: a. Bantuan tutorial yang bersifat akademik. Pelayanan akademik bagi mahasiswa, berdasarkan rekaman feedback mahasiswa tahun 2013 (dukumen ada di program studi) dinilai memuaskan 25
karena para dosen tahu akan tugasnya yang diatur dalam SOP program studi. Proses pembelajaran/perkuliahan menekankan prinsip learning. Para dosen juga dinilai
sangat
bertanggungjawab
dengan
memberikan
referensi
yang
memuaskan. Demikian pun pelayanan dalam hal pembimbingan penulisan prposal tesis, untuk angkatan pertama para dosen yang terlibata sudah sangat memuaskan membimbing mahasiswa sehingga ke enam proposal mahasiswa penulis tesis serempak diseminarkan dalam satu hari. b. Informasi dan bimbingan karir. Untuk pembimbingan karir belum ada karena mahasiswa sudah secara dewasa memilih program studi ini sebagai media untuk menggeluti karir di masa mendatang atau untuk meningkatkan karir yang sudah ada. Mereka tahu dunia kerja penh dengan kompetisi dan untuk menang kompetisi yang dimaksud harus berijazah S-2. Dalam kaitan dengan ini staf dosen, khususnya ketua program studi selalu membicarakan tentang dunia kerja mereka, termasuk memotivasi untuk lanjut studi S-3. c. Konseling pribadi dan sosial. Hal ini belum pernah terjadi karena hingga sekarang belum ada mahasiswa yang berkesulitan atau bermasalah pribadi. Itu artinya tidak ada yang kuliahnya terganggu karena masalah pribadi. 7. Kompetensi dan etika lulusan yang diharapkan. Kompetensi dan etika lulusan program studi, sesuai kurikulum, dapat dijelaskan sebagai berikut: Kompetensi Utama lulusan: (1)Mendidik dan mengajar di perguruan tinggi pun di sekolah-sekolah tingkat menengah.
26
(2)Mengembangkan kurikulum dan perangkat pembelajaran seperti silabus, bahan ajar, media, dan SAP. (3)Mengembangkan metode atau model-model pembelajaran (4)Mengembang dan menyusun alat evaluasi pembelajaran yang valid dan reliable Kompetensi Pendukung (1)Mengawas pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran bahasa Inggris. (2)Melakukan penelitian dalam bidang pendidikan dan pembelajaran bahasa Inggris baik di dalam negeri maupun dalam negeri. (3)Mengelola pendidikan formal pun non-formal seperti kursus bahasa Inggris termasuk TOEFL. (4)Menerjemah karya-karya tulis pun bahasa lisan (interpreter). (5)Melalukan fungsi konsultan di LSM dalam bidang pendidikan bahasa Inggris. (6)Mengepalai atau mengelola Pusat Bahasa di Perguruan Tinggi, dan lain-lain. (7)Menulis karya-karya ilmiah termasuk karya ilmiah populer. (8)Mengkuti studi lanjut jenjang S3 pendidikan Bahasa Inggris termasuk bidangbidang serumpun. 8. Hasil pembelajaran: a.
Kompetensi yang dicapai dibandingkan dengan yang diharapkan. Belum ada ukuran untuk hal ini karena belum ada tracer studi karena lulusan program studi pendidikan bahasa Inggris belum ada. Yang ada adalah IPK (semester) mahasiswa yang semuanya lebih dari 3,00.
b.
Kesesuaian kompetensi yang dicapai dengan tuntutan dan kebutuhan pemanfaat lulusan. Belum ada tracer study untuk mendeteksi hal ini. Yang mebjadi ukuran adalah kurikulum program studi yang dirancang sesuai dengan perkembangan ilmu
27
dan tuntutan kerja lapangan, seperti yang digambarkan dalam komoetensi lulusan di atas (poin 7). c.
Data tentang kemajuan, keberhasilan, dan kurun waktu penyelesaian studi mahasiswa (termasuk IPK dan yudisium lulusan). Program studi penddikan bahasa Inggris memberi peluang untuk penyelesaian studi minimal 4 semester dan maksimal 6 semester. Berdasarkan informasi IPK semester mahasiswa tidak ada mahasiswa yang recourse matakuliah, sehingga dapat diperkirakan bahwa mereka bisa selesaikan studinya paling lama 6 semester.
d.
Kepuasan lulusan. Data tentang ini belum ada, karena belum ada lulusan.
9. Kepuasan pemanfaat lulusan dan keberlanjutan penyerapan lulusan. Data tentang ini belum ada karena lulusan yang digunakan di dunia kerja belum ada. 10. Produk program studi berupa model-model, karya inovatif, hak paten, hasil pengembangan prosedur kerja, produk fisik sebagai hasil penelitian. Untuk sementara, yang menjadi produk program studi adalah publikasi jurnal: Jurnal Ilmu Pendidikan Bahasa (JIPB) dengan ISSN: 2303-2820, terbit tiap tiga bulan. Edisi pertama Januari 2014, dan edisi kedua Mei 2014. Terbitan setiap bulan Januari, Mei, dan September setiap tahun, dan menerima tulisan dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia dalam bidan linguistik dan pendidikan bahasa. Selain itu adalah karya pribadi para dosen seperti juara lomba menulis cerpen dalam bahasa Inggris atas nama Prof. Feliks Tans. 11. Deskripsi SWOT Komponen C: Kelemahan:
28
Masih rendahnya peminat dari berbagai daerah di NTT khususnya karena program studi baru berusia 2 tahun sehingga belum cukup dikenal oleh masyarakat. Motivasi, kebiasaan atau budaya akademik yang masih rendah, karena program magister di masyarakat masih merupakan yang baru. Masyarakat sudah sangat berbangga kalau sudah menyelesaikan studi jenjang S-1. Ancaman: Ada indikasi budaya akademik mahasiswa yang tidak mendukung berbagai kegiatan mutu proses. Ini mungkin sudah tumbuh sejak mereka belajar di S-1. Yang lain mungkin mahasiswa masih meragukan mutu penyelenggaraan program magister pendidikan bahasa Inggris di Pascasarjana Undana. Kekuatan: Dari sisi keberadaan program studi, program magister pendidikan bahasa Inggris hanyalah satu-satunya di perguruan tinggi se-NTT. Di sisi lain begitu banyak lulusan S-1 perguruan tinggi se-NTT setiap tahun yang sangat kompetitif untuk terjaring mejadi PNS profesi dosen atau guru. Untuk itulah program studi hadir di tengah masyarakat NTT supaya lulusan bisa terjaring secara kompetitif di tingkat nasional. Peluang: Kesempatan atau peluang menjadi tenaga dosen, di samping guru di sekolah, masih sangat tinggi dari tahun ke tahun di perguruan tinggi se-NTT. Perguruan tinggi seNTT sangat membutuhkan tenaga minimal kualifikasi S-2. Oleh karena itu program studi magister pendidikan bahasa Inggris pascasarjana Undana dapat menjadi batu loncatan untuk studi lanjut ke S-3.
29
Komponen D: Sumber Daya Manusia 1. Sistem rekrutmen dan seleksi dosen dan tenaga kependidikan. Dosen yang mengajar di program studi pendidikan bahasa Inggris sekarang ini, selain dosen tidak tetap dari perguruan tinggi lain, adalah dosen program S-1 pendidikan bahasa Inggris FKIP Undana. Jadi tidak ada mekanisme khusus tentang merekrut dosen. Kebetulan semua dosen yang terlibat berkualifikasi S-3 semua dan berpengalaman mengajar di atas 10 tahun semua. 2. Pengelolaan dosen dan tenaga kependidikan. Pengelolaan dosen dilakukan dengan membagi tugas perkuliahan dan bimbingan penulisan proposal tesis berdasarkan spesialisasi dan pangkat akademis. Kegiatan penelitian dan pengabdian yang merupakan jata program studi tiap tahun ditugaskan secara bergilir. 3. Profil dosen dan tenaga pendukung: mutu, kualifikasi, pengalaman, ketersediaan (kecukupan, kesesuaian, dan rasio dosen-mahasiswa). Profil, jumlah serta pengalaman dosen program studi pendidikan ahasa Inggris dapat dijelaskan oleh tabel berikut ini.
Tgl. Lahir
Jabatan Akademik
Gelar Akademik
(2) Tans Feliks 0011076306
(4) 11-7-1963
(5) Guru Besar
2
Clemens Kolo 0029105207
29-10-1952
Lektor Kepala
3
Agustinus Semiun 0031126177 Josua Bire 0020125204
31-12-1956
Lektor Kepala
30-12-1952
Lektor Kepala
Santri E. Djahimo 0017107304
17-10-1973
Asisten Ahli
No. (1) 1
4
5
Nama Dosen Tetap
Pendidikan S1, S2, S3 dan Asal PT(3)
Bidang Keahlian
(6) Drs. M.Ed. Ph.D Drs. MAT Doktor Drs. M.A. Dr. Drs M.Ed M.A Ph.D
(7) S1 : UNDANA S2 : La Trobe Uni. S3 : La Trobe Uni S1:UNDANA S2: SIT Bratleboro, USA S3: Univ.Neg. Malang S1 : UNDANA S2 : La Trobe Uni 3 : Univ. Neg Malang S1: UNDANA, S2 : Iowa Univ, USA, S2: La Trobe Uni. S3: La Trobe Uni.
(8) S1: Pend. Bhs Ing S2: Lang. Education S3: Lang. Education S1: Pend. Bhs Ing. S2: TESOL S3: Pend. Bhs Ing. S1: Pend. Bhs Ing. S2: Linguistics S3: Pend Bhs Ing. S1: Pend. Bhs Ing. S2: Inst. Design S2: TESOL S3: Curr Design
Dra. M.App.L Ph.D
S1 : UNDANA, S2: Macquarie Uni. S3 : Macquarie Uni.
S1: Pend. Bhs Ing. S2: TESOL S3: TESOL
30
6
Fransiskus Bustan. 0024045609 S. Fernandes 0002116007
24-4-1956
Lektor
2-11-1960
Lektor
8
Gomer Liufeto 0014035504
14-3-1955
Lektor Kepala
9
Johnson W. Haan 0022026309
22-2-1963
Lektor
7
Drs. M.Lib Doktor Drs. Grad.Dip. M.Pd. Dr. Drs. M.A. Ph.D Drs M.A Ph.D
S1: UNDANA S2: Wales Uni. S3 : Udayana S1 : UNDANA, Post Grad. Dipl.: ANU S2 : IKIP Malang, S3: UNAIR S1 : UNDANA S2 : Iowa Univ. USA, S3 :Curtin Uni. S1: UNDANA S2: Queensland Univ, S3: Sidney Uni
S1:Pend. Bhs Ing. S2:Library S3: Ling. Kebud S1: Pend. Bhs Ing. Post.Grad : Ling S2: Pend.Bhs. Ing. S3:Politik Bahasa S1: Pend. Bhs Ing. S2: Inst. Design S3:Curr. Develop. S1: Pend. Bhs Ing. S2: Applied Ling. S3: Linguistics
4. Karya akademik dosen (hasil penelitian, karya lainnya). Karya akademik dosen selama tiga tahun terakhir (termasuk yang di FKIP) dapat dilihat pada tabel berikut ini.
No.
Nama Dosen (1) Fransiskus Bustan
Tempat
(2) Workshop Penyusunan Bahan Pembinaan pembelajaran Bahasa Indonesia di SD Workshop PPG Hakikat pendidikan bermutu dan fitur sumber daya manusia bermutu. Disajikan dalam kegiatan Seminar dan Panel Diskusi Nasional dengan tema Peran Pendidikan sebagai Wadah Pengembangan Sumber Daya Manusia Berkualitas, yang diselenggarakan HMPCK, di Kupang, tanggal 14 Mei 2011. Penyusutan nilai kearifan lokal dan ancangan pemberdayaannya. Disajikan dalam kegiatan Seminar Nasional dengan tema Peningkatan Peran Masyarakat dalam Pembangunan Karakter dan Pekerti Bangsa, yang diselenggarakan Kantor Dinas Pariwisata Provinsi NTT di Kupang, tanggal 7 Juni 2011. Beberapa perspektif tentang kebudayaan: suatu penghampiran teoritis. Disajikan dalam kegiatan Dialog dan Silahturami Raja-raja Se- NTT, yang diselenggarakan Kantor Dinas Pariwisata dan Seni Budaya Provinsi NTT, di Niki-niki Kabupaten TTS, tanggal 11 Juni 2011. Menyingkap beberapa sisi pandang tentang kebudayaan dan implikasinya bagi bangsa Indonesia (dari
(3)
(4)
Depdiknas Jakarta
2010
√
Undana
2010
√
Kupang
2011
√
Kupang
2011
√
Niki-Niki Kab. TTS
2011
√
Kupang
2011
√
31
Waktu
Sebagai Penyaji Peserta (5) (6)
Jenis Kegiatan
deindonesiasisasi menuju reindonesianisasi). Disajikan dalam seminar yang diselenggarakan Ikatan Pelajar Mahasiswa Ile Boleng (IPMI) Kupang, di Kupang, tanggal 26 November 2011. Sistem kekerabatan perkawinan pada masyarakat Manggarai. Disajikan dalam kegiatan lokakarya Pengakuan Peran dan Posisi Perempuan dalam Urusan Adat dan Pengambilan Keputusan di Tingkat Masyarakat Adat di Kabupaten Manggarai, di Kabupaten Manggarai, yang diselenggarakan Biro Pemberdayaan Perempuan Setda Provinsi Nusa Tenggara Timur, dari tanggal 06 dan 07 Desember 2013.
2
Agustinus Semiun
Clemens Kolo
Lokakarya Nasional tentang : Pembelajaran antar Institusi tentang Pendidikan dan Kurikulum Berbasis Kompetensi di Indonesia Timur, yang diselenggarakan oleh MDF Pacific Indonesia Training and Consultancy di Kupang, Indonesia (22 jam) Workshop tingkat lokal: Train the Trainer: THE ULTIMATE SUCCESS FORMULA Workshop tingkat lokal: Penulisan dan Publikasi pada Jurnal Internasional” bertempat di Aula Pascasarjana Undana, Kupang (16 jam) Lokakarya tingkat lokal: Pengembangan Pendidikan Karakter dalam Matakuliah Umum di Universitas Nusa Cendana. Seminar Internasional : The 58th TELIN International Coference at IKIP PGRI Semarang-Indonesia (3-5 November 2011) Seminar Nasional Pendidikan dengan Tema “Pengembangan Profesionalitas Guru Indonesia” yang Diselenggarakan oleh Forum Komunikasi (FORKUM) Pemimpin FKIP Negeri se-Indonesia di Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur Workshop PCT (Provincial Core Team) bagi MGMP dan KKG Program BERMUTU (Dirjen PMPTK P4TK Bahasa Jakarta) Magang Sistem Penjaminan Mutu Akademik di Universitas Negeri Malang (LPMAI Undana)
32
Ruteng Kab. Manggarai
2013
√
Hotel Kristal Kupang
2011
√
Undana Kupang
2011
√
PPS Undana Kupang
2012
√
Undana Kupang
2012
√
Universitas PGRI Semarang
2011
√
Undana Kupang
2011
√
Hotel Sahid Jaya Jogyakarta
2010
√
Universitas Negeri Malang
2010
√
Attended 27 workshops, seminars and conferences in many different cities in Indonesia
Workshop Penyusunan Kurikulum, Bahan Ajar dan PTK Untuk Persiapan PPG. Pemuda Mencari Peminpin: Ditinjau dari Sudut Pendidikan Membangun Pendidikan Bermutu di Era Otonomi Daerah Nationally Held Exams: What’s Wrong? Sistem Nasional Pendidikan Indonesia: Apa yang Salah? Feliks Tans
On Powerful English Teaching Bahasa Ibu Minoritas: Mengapa Diperlukan? Menjadi Guru yang Profesional dan Bermartabat Ide, Narasi, dan Tata Letak Artikel Jurnal Ilmiah Misi Guru Profesional Indonesia: Membangun Etos Belajar TotalIntensif-Berkelanjutan dalam Diri Murid Konferensi internasional tentang Pendidikan Bahasa Inggris Semiloka Bahasa Daerah sebagai Mulok Lokakarya Kurikulum PPKHB
5
6
Gomer Liufeto
John W. Haan
Kupang, Kefamenanu, Atambua, Waingapu, Maumere, Denpasar, Mataram, Surabaya, Malang, Bandung, Yogyakarta, Jakarta)
1995 – 2009
Kupang
2010
√
√
FISIP Undana Kantor Gubernur Kupang Kantor Gubernur Kupang Kantor Gubernur Kupang Ruteng Manggarai
2010
√
2010
√
2010
√
2010
√
2010
√
Undana
2010
√
Labuhan Bajo Manggarai Barat
2010
√
Undana
2011
√
Undana
2011
√
Solo
2013
√
Atambua – Belu Kupang – NTT
2010
√
2010
√
SemilokaL Kurikulum (Perangkat Pembelajaran PPG Lokakarya Kurikulum dan Perangkat Pembelajaran PPG Pelatihan Manajemen ISO 2000 UNDANA
Jakarta
2010
Undana Kupang
2010
Kupang
2011
√
Lokakarya Kurikulum dan Perangkat Pembelajaran PPG Instruktur TOEFL & IELTS Training bagi calon penerima beasiswa LN
Undana Kupang Pusat Bahasa Undana
2010
√
33
2002sekarang
√ √
√
7
Santri E. P. Djahimo
Josua Bire
Australia Awards Alumni Professional Development Series Workshop 8 “Tapping the research Potential” Pelatihan dan Lokakarya dari Lembaga Pengabdian pada Masyarakat . Research Methods and Skills (Diploma Based) Sept-Dec 2012 Team Leader of English Teacher Training in Junior High Schools in Alak Sub District, Kupang Instructor of English Teacher Training in Junior High Schools in Alak Sub District, Kupang Instructor of English Training, EAP Level Instructor of English Training, TOEFL Class International seminar on Articles Writing Intenational Seminar on Global change
Kupang
2011
√
LPM Undana
2011
√
Maastricht, Belanda
2012
√
Kupang
2010
√
Kupang
2010
√
Undana
2010
√
Undana
2010
√
Undana
2012
√
2012
√
Undana
5. Peraturan kerja dan kode etik. Semua kegiatan akademik dan kode etik diatur dalam SOP-SOP yang meliputi: perkuliahan, penulisan dan kepembimbingan tugas akhir (tesis), praktikum matakuliah, dan kode etik. Semuanya merujuk pada Norma dan Tolok Ukur Undana No. 520/PP/2012. 6. Pengembangan staf. Pengembangan staf dari sisi keilmuan dilakukan dengan memotivasi para dosen untuk selalu megikuti kesempatan temu ilmiah, melakukan penelitian, menulis artikel ilmiah untuk publikasi terakreditasi nasional dan internasional (lihat standar 7). Di samping itu para dosen dimotivasi untuk mengurus profersorsip bagi yang memenuhi syarat. Ini semua dibicarakan saat rapat program studi. 7. Keberlanjutan pengadaan dan pemanfaatannya. Hal ini menjadi pemikiran program studi. Tetapi untuk sementara keberlanjutan staf dosen tidak menjadi hal yang urgen karena seperti yang terlihat dalam tabel profil 34
dosen di atas, staf dosen program studi masih potensial dari sisi usia. Apalagi bila semuanya berpangkat Guru Besar. Mereka semua dimanfaatkan secara adil dalam tugas tridharma perguruan tinggi, tentu melalui keputusan rapat program studi. 8. Analisis SWOT Komponen D. Kekuatan: Untuk sepuluh tahun ke depan program studi tidak mengalami kekurangan staf dengan variasi spesialisasi. Semuanya berkualifikasi S-3. Semuanya bertekad untuk usul jabatan Guru Besar dan berkomitmen membuat program studi tidak kalah saing dengan program studi lain di tingkat nasional bahkan internasional. Kelemahan: Motivasi untuk menghasilkan produktivitas yang bersaing di tingkat nasional pun internasional belum banyak dilakukan seperti publikasi ilmiah, penelitian, dan temu ilmiah seperti pemakala pada kesempatan seminar-seminar di tingkat nasional pun internasional. Ancaman: Ancaman yang serius untuk program studi dalam hal SDM untuk sementara belum ada, kecuali peluang untuk berkompetisi dalam peneitian nasional dan ancaman susah mendapat akses untuk publikasi internasional. Untuk itu program studi selalu menjadwalkan secara bergilir untuk melakukan kegiatan penelitian dan pengabdian yang merupakan jata dari lembaga pascasarjana, serta mencari akses luar negeri lewat kerjasama perguruan tinggi. Peluang: Adanya keharusan untuk kerjasama lintas program studi anatara perguruan tinggi di tingkat nasional pun internasional. Di samping itu dinas-dinas atau lembaga terkait seperti PPO propinsi dan Kabupaten/Kota, membutuhkan kerjasama dalam bidang
35
terkait yang selama ini beberapa dosen secara pribadi terlibat. Ini dapat dilakukan secara kontinu dari tahun ke tahun. Yang lainnya adalah adanya kesempatan melakukan penelitian dari unit Lemlit atau LPM Undana yang memberi kebebasan untuk bersaing setiap tahun.
36
Komponen E: Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik 1. Kesesuaian dengan visi, misi, tujuan, dan sasaran. Visi, misi, tujuan, dan sasaran dinilai sangat relevan dan saling berkaitan. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut. Visi menonjolkan tampilan program studi pendidikan bahasa Inggris yang berkompeten dalam IPTEKs dan nilai. Ini hanya menjadi mungkin bila misi, dan tujuan mendukung. Bentuk kesesuaiannya adalah melakukan program-program tridharma perguruan tinggi yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja di satu sisi dengan memersiapkan lulusan dengan ilmu dan ketrampilan yang beretika tinggi di sisi lain. Kapabilitas SDM (dosen) serta struktur kurikulum yang bernuansa kompetensi utama dan pendukung serta berbagai SOP yang handal tentu akan menjadi cirikhas program studi untuk mencapai sasaran yaitu lulusan yang mampu bersaing dalam IPTEKs dan nilai luhur yang menunjang kinerja lulusan. 2. Relevansi dengan tuntutan dan kebutuhan stakeholders. Program studi sudah mendesain kurikulum berdasarkan kebutuhan dunia kerja, dengan rincian kompetensi utama dan pendukung, termasuk kompetensi lainnya. Dunia kerja sekarang ini membutuhkan lulusan perguruan tinggi yang berkompeten dan bermoral memadai. Untuk itu program studi mendesain kurikulum yang memersiapkan lulusan dengan ilmu pembelajaran bahasa Inggris dan kemampuan menerapkan metode mengajar terkini. Berbagai tugas pun kegiatan akademis dalam proses perkuliahan sekaligus melatih lulusan yang berkarakter seperti: suka menacri tahu, cerdas berargumentasi, kreatif, berdisiplin, kerjasama, dan bertanggungjawab. 3. Struktur dan isi kurikulum (keluasan, kedalaman, koherensi, penataan/ organisasi). Untk memenuhi tuntutan stakeholders kurikulum dirancang tidak berlebihan (hanya 46 sks) untuk paling lama 3 tahun atau 6 semester, dengan sasaran memersiapkan 37
lulusan dengan kompetensi utama dan pendukung sesuai dengan profesi yang akan dimiliki di dunia kerja yaitu dosen di perguruan tinggi pun guru di sekolah-sekolah. Di samping itu mereka dibekali dengan ilmu penelitian untuk bisa mengembangkan diri serta menyelesaikan berbagai persoalan di dunia kerja secara ilmiah. Mereka juga disiapkan dengan kemampuan lain untuk menekuni profesi selain guru yang sudah pasti dibutuhkan oleh masyarakat seperti membuka kursus bahasa Inggris, menyumbang pikiran dengan menulis di berbagai media cetak pun elektronik. 4. Derajat integrasi materi pembelajaran (intra dan antar disiplin ilmu). Sesuai dengan tuntutan kompetensi di dunia kerja kurikulum lebih banyak berkaitan dengan ilmu dan ketrampilan mengajarkan bahasa Inggris. Untuk itu perlu juga ilmu kebahasaan yang berkaitan dengan pengajaran bahasa Inggris yakni yang berkaitan dengan persiapan perangkat pembelajaran dan implementasi proses pun evaluasi pembelajaran. Hal ini tidak mungkan berjalan secaa mulus bila lulusan tidak dibekali dengan ilmu kebahasaan pada umumnya dengan menekankan kaitannya dengan pembelajaran. Lalu bukan tidak mungkin lulusan menghadapi berbagai problem di dunia kerja, dan untuk itu mereka dipersiapkan dengan ilmu pengembangan ilmu (penelitian) sekaligus untuk mengembangkan diri serta ilmu pembelajaran bahasa Inggris. Hal ini hanya menjadi bernilai manakala mereka dilatih untuk trampil dalam berargumentasi lewat paparan ide di media cetak pun elektronik. Dengan demikian, luusan dipersiapkan dengan ilmu mengajar, ilmu kebahasaan, ilmu penelitian dan ilmu ketrampilan, khususnya ketrampilan menulis dalam dewibahasa (Inggris dan Indonesia). 5. Kurikulum lokal yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat terdekat dan kepentingan internal lembaga. Kurikulum lokal yang dimaksudakan dalam poin ini adalah matakuliah pilihan yang berkaitan dengan kompetensi lainnya (selain menjadi dosen/guru) seperti 38
kemampuan menulis dalam dewibahasa, kemapuan terjemahan atau alih bahasa, kemampuan mengelola kursus bahasa Inggris, pun kemampuan membedah kurikulum sekolah. Hal ini sekaligus menjawab poin/butir 6 (enam) berikut tentang kebutuhan secara individu pun kelompok mahasiswa. 6. Mata kuliah pilihan yang merujuk pada harapan/kebutuhan mahasiswa secara individual/kelompok mahasiswa tertentu. (Lihat poin 5 di atas). 7. Peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri: melanjutkan studi, mengembangkan pribadi, memperoleh pengetahuan dan pemahaman materi khusus sesuai dengan bidang studinya, mengembangkan keterampilan yang dapat dialihkan (transferable skills), terorientasikan ke arah karir, dan pemerolehan pekerjaan. Hal ini sangat disiapkan oleh kurikulum. Sesungguhnya kurikulum yang disiapkan adalah yang terkini dan mirip dengan kurikulum program studi pendidikan bahasa Inggris di perguruan tinggi lain. Dalam arti, sesuai profil, lulusan juga disipkan dengan kemampuan melanjutkan studi jenjang S-3. Di samping itu kurikulum bisa memersiapkan lulusan mampu melakukan penelitian secara mandiri dengan ilmu penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Kurikulum memersiapkan juga lulusan dengan ketrampilan selain mengajar, misalnya ketrampilan menulis dan menerjemah, bekerja di lembaga non pemerintah, pun mengelola pendidikan nonformal (kursus bahasa Inggris). Hal ini mengantisipasi lulusan yang tidak menjadi dosen pun guru. 8. Misi pembelajaran a. Pengembangan/pelatihan kompetensi yang diharapkan. Misi perkuliahan tentu menyiapkan para lulusan dengan IPTEKs dan ketrampilan lewat 16 kali tatap muka per semester untuk setiap matakuliah. Karena perkuliahan sekarang terintegrasi dengan pembentukan karakter maka proses perkuliahan keseluruhan tentu secara tidak langsung tetapi pasti
39
membangun dan memperbiasakan karakter-karak terpuji yang direkomendasi oleh Pancasila. b. Efisiensi internal dan eksternal. Salah satu efisiensi internal yang sangat nampak yaitu perkuliahan tatap muka hanya dalam tiga semester, dan semester ke empat kesempatan untuk menyelesaikan tugas akhir (tesis) yang berbobot 6 sks. Perkuliahan tatap muka dijalankan pada sore hari sehingga tidak mengganggu tugas utama para dosen di program studi S1 pendidikan bahasa Inggris FKIP Undana. Oleh karena itu bagi mahasiswa yang pandai mengatur waktu sesungguhnya bisa selesai studi dalam tempo empat semester dengan biaya yang sangat minim. Sedangkan efisiensi external, berkaitan dengan kedekatan secara geografis bagi para peminat mahasiswa program studi pendidikan bahasa Inggris, sehingga tidak harus ke Jawa atau tempat lain yang membutuhkan biaya lebih besar. 9. Mengajar: a. Kesesuaian strategi dan metode dengan tujuan. Perlu diketahui bahwa para dosen program studi pendidikan bahasa Inggris kaya dengan ilmu strategi dan metode mengajar kalau dilihat dari rekaman ijazah S-1, S-2, dan S-3. Semuanya juga berpengalaman mengajar termasuk staf tutorial kegiatan PLPG, PPKHB, dan sekarang ini PPG. Itulah modal paa dosen untuk memberi perkuliahan di program studi. Dalam proses perkuliahan/pembelajaran para dosen menerapkan berbagai metode terkini yang secara khusus direkomendasi oleh Norma dan Tolok Ukur Undana No. 520/PP/2012 dan Naskah akademis implementasi KBK Undana tahun2011 yang berisi model-model pembelajaran aktif yang didasari oleh prinsip learning bukan teaching dan prinsip ketuntasan yang merupakan ide kurikulum berbasis
40
kompetensi. Bahkan beberapa dari dosen itu merupakan staf pelatih penerapan model-model pembelajaran dalam kegiatam BUDI PKERTI dan AA bagi dosen yunior, dan beberapanya lagi sebagai tenaga sosialisasi kurikulum 2013 ke sekolah-sekolah se-NTT. Oleh karen itu penerapan strategi dan atau metode perkuliahan sudah sangan menjamin memrsiapkan lulusan yang berkompeten dan profesional dalam mengajar bahasa Inggris. b. Kesesuaian materi pembelajaran dengan tujuan mata kuliah. Materi perkuliahan para dosen untuk setiap matakuliah disesuaikan dengan deskripsi matakuliah yang sudah disiapkan oleh program studi, yang dikembangkan dalam bentuk course outline dan SAP dalam bentuk power points. c. Efisiensi dan produktivitas. Efisiensi perkuliahan nampak dalam bentuk diskusi dan penugasan (untuk dinilai) dan penyediaan referensi untuk dicopy untuk hemat waktu, dan bentuk produktivitasnya lebia banyak berupa makalah-makalah mahasiswa, sedangkan bahan ajar dibuat sesuai jata dana yang ada dari pasca. Dan selama dua angkatan ini IPK mahasiswa di atas 3.00. d. Struktur dan rentang kegiatan mengajar. Kegiatan mengajar dilakukan sesuai roster yang dikeluarkan oleh ketua program studi. Untuk matakuliah yang berbobot 2 sks kegiatan perkuliahan berlangsung 2 kali 50 menit, dan yang berbobot 3 sks selama 3 kali 50 menit. Untuk mudah penjawalan, matakuliah berbobot 3 sks dijadwalkan pada jam terakhir yaitu pukul 18.45 hingga selesai, sedangkan yang ber-sks 3 dimulai pukul 16.00 (jam 4 sore). e. Penggunaan teknologi informasi.
41
Sangat beruntung bahwa PPs Undana sudah dilengkapi dengan fasilitas internet, sehingga bisa digunakan saat perkuiahan. Ada beberapa dosen mengharuskan mahasiswa untuk mengumpulkan tugas lewat media E-mail. 10. Belajar: a. Keterlibatan mahasiswa. Mahasiswa wajib terlibat setiap tatap muka minimal 80 % dari 16 tatap muka sesuai Norma dan Tolok Ukur Undana, dan wajib menandatangani daftar hadir yang disiapkan oleh petugas administrasi (termasuk dosen). Dalam proses mahasiswa mahasiswa wajib untuk aktif dalam diskusi dan presentasi tugas yang digilirkan oleh dosen dan selama ini lebih banyak dalam kelompok karena hemat waktu. Tugas-tugas mandiri dalam bentuk makalah wajib dikumpulkan tepat waktu yang ditentukan oleh dosen-dosen. Keaktifan mahasiswa mempunyai bobot tersendiri oleh dosen karena menerapkan proses integratif dengan pembentukan karakter. b. Bimbingan tesis Bimbingan tesis diatur dalam SOP, dan kegiatan ini secara informal dimulai sejak semester dua dan secara formal dan intens setelah akhir semester tiga. Pengalaman selama angkatan pertama tidak mengalami kesulitan pada sisi pembimbing, kecuali dari sisi mahasiswa, tentu karena bayak faktor. Namun untuk angkata pertama sudah melakukan seminar tesis secara serempak, dan sekaran dalam kondisi melakukan penelitian dan penulisan draf laporan. c. Peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan: 1) Pengetahuan dan pemahaman materi khusus sesuai bidangnya, Berdasarkan hasil feedback mahasiswa tentang kinerja perkuliahan dosen (dokumen ada di prodi), materi perkuliahan termasuk memuaskan bagi
42
mahasiswa kalaupun ada dosen tertentu perlu dibenahi. Referensi yang disiapkan dosen, menurut siswa sangat sesuai dan dalam jumlah yang cukup, baik dalam bentuk buku maupun soft copy. 2) Keterampilan umum dan yang dapat dialihkan (transferable), Cara dosen mengajar dapat ditiru oleh mahasiswa dalam mengajar setelah tamat sesuai hasil feedback mahasiswa. Mahasiswa berkesan lebih banyak dosen menerapkan metode yang menyenangkan bagi mahasiswa. 3) Pemahaman dan pemanfaatan kemampuan mahasiswa sendiri Hal ini dapat dipantau dari makalah mahasiswa yang dibuat secara mandiri, termasuk kemampuan mahasiswa dalam mempresentasikan tugas. Ini artinya mahasiswa bisa mengembangkan kemampun pribadi setelah tamat. Kalaupun masih ada beberapa yang masih perlu dimotivasi secara terus menerus. 4) Kemampuan belajar mandiri. Lebih banyak mahasiswa menunjukkan kemampuan belajar mandiri yang dapat dipantau dari makalah mereka yang termasuk kategori minimal memuaskan. Namun, fasilitas belum banyak mendukung mereka. 5) Nilai, motivasi dan sikap. Banyak nilai yang dikembangkan pada diri mahasiswa, yaitu disiplin, bertanggungjawab, kemandirian, bernalar, ketekunan dan lain-lain, kalaupun belum semuanya. Motivasi mereka terlihat sangat tinggi dipantau dari sisi kehadiran perkuliahan, kalaupun ada yang masih kurang karena berbagai bentuk halangan. Sedangkan sikap mahasiswa dapat dikatakan belum ada yang menunjukkan yang negatif baik pergaulan antara sesama mahasiswa maupun pergaulan dengan dosen, karena belum ada keluhan mahasiswa pun dosen tentang hal tersebut.
43
11. Penilaian kemajuan dan keberhasilan belajar: a. Peraturan mengenai penilaian kemajuan dan penyelesaian studi mahasiswa. Penilaian kemajuan siswa diatur dalam SOP yang merujuk kepada model Undana dalam Norma dan Tolok Ukur Undana, yaitu bahwa mahasiswa dikatakan lulus matakuliah dikategorikan atas empat komponen: Soft Skill (Ss) 25%, Tugas semester (TS) 15 %, Ujian Tengah Semester (UTS) 30 %, dan Ujian akhir semester (UAS) 30 %. Kelulusan matakuliah boleh dengan nilai Btetapi IPK untuk penyeleaian studi minimal B. b. Strategi dan metode penilaian kemajuan dan keberhasilan mahasiswa. Metodenya dengan menggunakan empat komponen tesebut. c. Penentuan yudisium (pernyataan kualitatif dari hasil belajar seorang mahasiswa pada akhir jenjang pendidikan). Hal ini diatur dalam SOP prodi sesuai Norma dan Tolok Ukur Undana yaitu: Memuaskan, Sangat Memuaskan, dan Dengan Pujian. d. Penelaahan mengenai kepuasan mahasiswa. Hal ini dilakukan dengan mendistribusikan instrumen feedback yang disiapkan oleh program studi (dokumen ada di prodi). Perlu ditambahkan bahwa program studi sudah melakukan ini sejak angkatan pertama. Hasil feedback ada di program studi. Singkatnya bahwa mahasiswa merasa puas dengan kinerja perkuliahan dosen. 12. Sarana yang tersedia untuk memelihara interaksi dosen–mahasiswa, baik di dalam maupun di luar kampus, dan untuk menciptakan iklim yang mendorong perkembangan dan kegiatan akademik/profesional. Untuk hal ini sangat tidak memuaskan karena ruang dosen untuk konsultasi belum ada dan karena itu dilakukan di tempat sesuai maunya dosen. Perpustakaan masih partisi dengan perpustakaan pasca, namun hampir tidak ada referensi yang sesuai
44
dengan bidang studi. Untuk itu secara pelan-pelan program studi membuat koleksi referensi termasuk jurnal tersendiri di rung kepro, namun masih sangat terbatas. Yang ada untuk umum adalah fasilitas internet yang bisa diakses dari dalam pun di luar rung/gedung pasca. 13. Mutu dan kuantitas interaksi kegiatan akademik dosen, mahasiswa dan civitas academica lainnya. Hal ini belum nampak mungkin karena termasuk program studi baru. Yang pernah ada dan akan terus dilakukan adalah perkuliahan dosen tamu (dokumen ada di prodi). 14. Rancangan menyeluruh untuk mengembangkan suasana akademik yang kondusif untuk pembelajaran, penelitian, dan pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat. Hal ini masih merupakan tanggungjawab pasca secara keseluruhan karena lebih banyak menyangkut besaran dana yang tersedia. 15. Keikutsertaan civitas academica dalam kegiatan akademik (seminar, simposium, diskusi, eksibisi) di kampus. Hal ini belum banyak dilakukan. Kalaupun ada itu dilakukan di tingkat pasca pun tingkat fakultas dan universitas. Mahasiswa dihimbau untuk mengikuti kegiatan itu sendiri-sendiri. 16. Pengembangan kepribadian ilmiah. Yang sudah dilakukan untuk menampung pengembangan pribadi mahasiswa adalah jurnal prodi: Jurnal Ilmu pendidikan Bahasa (JIPB). Sudah terbit edisi yang kedua, dan ada beberapa mahasiswa turut menyumbang artikel yang diedit/diokreksi sebelum terbit. Bukti ada di prodi. Di samping itu ada mahasiswa yang berminat menulis opini di harian lokal (bukti ada di prodi) 17. Hasil pembelajaran: a. Kompetensi yang dicapai dibandingkan dengan yang diharapkan.
45
Berdasarkan informasi feedback mahasiswa, dapat disimpulkan kompetensi yang dikembangkan selama perkuliahan dinilai lebih dari yang mereka dapat di S1, namun belum ada tracer studi yang dilakukan program studi untuk mendapat informasi pengguna di lapangan karena belum ada lulusan. Hal ini menjadi program rutin prodi di masa yang akan datang. b. Kesesuaian kompetensi yang dicapai dengan tuntutan dan kebutuhan pemanfaat lulusan. Hal ini belum dilakukan karena belum ada lulusan (baru dua angkatan). c. Data tentang kemajuan, keberhasilan, dan kurun waktu penyelesaian studi mahasiswa (termasuk IPK dan yudisium lulusan). Hal ini juga belum mempunyai data karena belum ada yang sudah diwisuda. Yang ada adalah rekaman nilai matakuliah dan IPK per semester. Berdasarkan rekaman itu rerata IPK mahasiswa di atas 3.00, dan paling tinggi 3.70-an. d. Kepuasan lulusan. Sama halnya dengan poin-poin sebelumnya, bahwa belum ada data tentang itu karena belum ada yang diwisuda. Yang dapat diperkirakan berdasarkan IPK kumulatif matakuliah (minus nilai tesis) adalah sangat memuaskan. 18. Pemanfaat lulusan dan keberlanjutan penyerapan lulusan. Belum ada data tentang ini karena belum ada lulusan karena program studi baru berusia 2 tahun lebih (sejak Juli 2012). 19. Produk program studi berupa model-model, karya inovatif, hak paten, hasil pengembangan prosedur kerja, produk fisik sebagai hasil penelitian. Untuk sementara yang ada berupa produk-produk sebagai berikut:
SOP-SOP
program studi, dua bahan ajar matakuliah yang didanai, 2 laporan hasil penelitian yang didanai, 2 laporan hasil pengabdian yang didanai, 4 laporan praktikum matakuliah yang didanai, 1 jurnal prodi beredisi tiga kali setahun (edisi kedua 46
sudah terbit bulam Mei 2014), dua jenis jurnal langganan tetap dua orang dosen (JIP dan TEFLIN dari Malang),
dan satu Jurnal terakreditasi internasional
Desember 2013 oleh Dr. Agustinus Semiun, MA. 20. Deskripsi SWOT Komponen E: Kelemahan: Masih rendahnya suasana akademik karena, mungkin karena belum terbiasa. Perlu juga disadari semua staf dosen yang ada baru berpengalaman diberi tanggungjawab untuk mengajar mahasiswa S-2. Sehingga masih mencari bentuk termasuk bagaimana memersiapkan perangkat pembelajaran. Dengan kata lain proses pembelajaran ideal belum nampak. Ancaman: Semakin globalnya isu pembelajaran berbasis tehnologi, sementara dosen belum terbiasa dengan memanfaatkan fasilitas internet dalam proses pembelajaran. Lalu kebutuhan lulusan yang bermutu di dunia kerja sangat tinggi yang mengakibatkan perlunya revisi kurikulum yang berbasis relevansi dengan dunia kerja secara tepat. Kekuatan: Kurikulum sudah dibahas di tingkat program studi dan dinilai relevan dengan kebutuhan lapangan sekarang ini dan kebutuhan lulusan untuk lanjut studi ke jenjang S-3. Lalu struktur kurikulum sudah didesain menurut Norma dan Tolok Ukur Undana terbaru No; 520/PP/2012, serta Naskah Akademis Implementasi KBK di perguruan Tinggi Universitas Nusa Cendana tahun 2011 yang sesuai dengan rekomendasi Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor045/U/2002
47
tentang Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi yang Berbasis Kometensi Progam Studi, dan BNSP tahun 2010. Peluang: Adanya program kerja pimpinan Undana yang bernuansa program kerja berbasis program studi. Tentu dana diplotkan untuk kegiatan program studi seperti pembuatan perangkat pembelajaran: silabus, course outline, SAP, bahan ajar dan modul-modul, referensi, penerbitan setiap edisi jurnal, dan SOP-SOP.
48
Komponen F: Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi 1. Sistem alokasi dana. Selama dua tahun akademis ini sistem alokasi dana merupakan kebijakan psacasarjana dan Undana sebagai lembaga. Artinya perogram studi tidak mempunyai dana untuk dikelola sendiri. Yang terjadi adalah semua kegiatan di program studi sudah dianggarkan dan dibiayai oleh lembaga. Yang program studi buat adalah melakukan pnyusunan SOP-SOP dengan biaya sendiri, melakukan kegiatan penelitian, pengabdian, praktikum matakuliah, dan menyusun bahan ajar yang didanai oleh lembaga. Singkatnya tidak ada alokasi dana tersendiri yang dikelola oleh program studi. 2. Pengelolaan dan akuntabilitas penggunaan dana. Pengelolaan dana dan akuntabilitas penggunaan dana sebatas butir kegiatan yang disebutkan dalam poin/butir 1 di atas. Akuntabilitas penggunaan dana berupa produk kegiatan yang sesuai dengan besaran dana menurut jenis kegiatan. Dana untuk fasilitas berkaitan dengan kegiatan administrasi diatur oleh lembaga. Kertas, tinta printer, dan lain-lain misalnya mengunkan mekanisme usul untuk mendapatkannya, tidak dalam bentuk uang. 3. Keberlanjutan pengadaan dan pemanfaatannya. Dari sisi pengadaan merupakan tanggungjawab lembaga, sedangkan dari sisi pemanfaatannya merupakan tanggungjawab program studi misalnya laptop, printer, lemari, dan kabinet, meja, dan lain-lain. 4. Pengelolaan, pemanfaatan, dan pemeliharaan sarana dan prasarana. Sarana dan prasaran yang ada di program studi dikelola, dimanfaatkan dan dipelihara oleh program studi, seperti ruang kerja kepro, ruang kuliah, dan failitasfasilitas lain yang mengisi ruang-ruang tersebut. 49
5. Ketersediaan dan mutu gedung, ruang kuliah, laboratorium, perpustakaan, dll. Untuk sementara, ketersdiaan dan mutu gedung termasuk ruang perpustakaan sangat memuaskan dan menjamin proses belajar. Yang perlu diantisipasi adalah penambahan ruang kelas bila calon mahasiswa lebih dari dua kelas (sekitar 30-50 orang). 6. Fasilitas komputer dan pendukung pembelajaran dan penelitian. Program studi mendapat laptop dan printer masing-masing satu unit, sedangkan ruang koputer umum atau untuk mahasiswa belajar tidak ada. Mahasiswa menggunakan laptop sendiri. 7. Kesesuaian dan kecukupan sarana dan prasarana. Kalau soal kesesuaian dapat dikatakan sangan sesuai, tetapi dari sisi kecukupan jumlah dapat dikatakan belum sesuai. 8. Keberlanjutan pengadaan, pemeliharaan dan pemanfaatannya. Soal keberlanjutan pengadaan untuk sementara merupakan tanggujawab lembaga, sedangkan dari sisi pemeliharaan dan pemanfaatan merupakan tanggungjawab program studi bersama dengan program studi lain yang ada di pasca. 9. Rancangan pengembangan sistem informasi. Rancangan pengembangan sistem informasi merupakan tanggunjawab lembaga, dan ke depan akan menggunakan sistem on line. 10. Kecukupan dan kesesuaian sumber daya, sarana dan prasarana pendukung untuk pemberdayaan sistem informasi. Soal sumber daya program studi dinilai sangat memadai kecuali tenaga administrasi masih partisi dengan pasca. Soal sarana dan prasaran pendukung merupakan tanggunjawab lembaga dan untuk sementara masih dalam taraf lumayan. 11. Efisiensi dan efektivitas pemanfaatan sistem informasi
50
Hal ini belum bisa dikatakan karena belum ada. 12. Keberadaan dan pemanfaatan on-campus connectivity devices (intranet). Hal ini sudah sangat lumayan karena setiap orang bisa melakukan akses di sekitar gedung atau kampus pasca. 13. Keberadaan dan pemanfaatan global connectivity devices (internet). Kalau butir 12 sudah sangat lumayan maka dengan sendirinya hal ini sudah dikatakan lumayan. 14. Deskripsi SWOT komponen F. Kelemahan: Masih belum mempunyai sumber-sumber dana internal program studi untuk pembiayaan kegiatan rutinitas program studi termasuk kegiatan staf dosen, serta pengembangan sarana dan prasarana. Ancaman: Semakin tingginya tuntutan mutu yang membutuhkan kegiatan-kegiatan yang yang menunjang efektivitas dan efisiensi kerja program studi dan staf dosen. Kekuatan: Memiliki fasilitas internet, ruang kelas, dan ruang ketua program studi yang terkategori layak, serta kafetaria, WC, dan area parkir. Peluang: Umur program studi yang baru mau menginjak tiga tahun, dan program kerja pimpinan lembaga Undana yang berbasis program studi.
51
Komponen G. Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama 1. Mutu, produktivitas, relevansi sasaran, dan efisiensi pemanfaatan dana penelitian dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat. Hal ini termasuk kategori baik karena dapat dimanfaatkan oleh siapasaja yang membutuhkan, hanya masih sangat kurang di tingkat prodi karena kegiatan seperti itu baru sekitar dua tahun. 2. Agenda, keberlanjutan, diseminasi hasil penelitian dan pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat. Hal ini dapat dikatakan berlanjut karena setiap tahun untuk sementara ini program studi selalu mendapat jata dan tuntas dilakukan dalam bentuk produk laporan (dokumen ada di program studi). Namun selain itu para dosen mempunyai kesempatan bersaing di tingkat lemlit dan LPM. 3. Kegiatan penelitian dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat bersama dosen dan mahasiswa. Hal ini sudah pernah dilakukan baik penelitian maupun pengabdian, namun bukan dalam proses penulisan tesis mahasiswa. Mahasiswa hanya mendapat pengalaman melakukan kegiatan seperti itu. 4. Banyak dan mtu kegiatan penelitian dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa. Hal ini belum ada data karena belum ada lulusan yang sudah menyelesaikan tesis. Tetapi dari sisi mutu dapat dikatakan baik karena sudah melalui tahapan proses ilmiah seperti pembimbingan dan seminar. 5. Hubungan antara pengajaran, penelitian dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat. Yang jelas ada hubungan yang positif, namun kegiatan itu belum banyak dilakukan sehingga sudah barang tentu belum nampak ada hubungan karena belum
52
dimanfaatkan oleh mahasiswa. Lain halnya bila dokumen laporan kegiatan itu sudah banyak, pasti banyak yang membutuhkan untuk meniru dan sebagai referensi. 6. Banyak dan mutu kegiatan penelitian dan publikasi dosen. Seperti yang sudah dicantumkan dalam standar 7 borang akreditasi, lebih banyak publikasi lokal, menyusul publikasi nasional, lalu publikasi internasional. Namun program studi tetap optimis karena hal ini akan selalu didiskusikan saat rapat staf dosen program studi. Yang menjadi kelemahannya adalah belum smua dosen terlibat dalam publikasi nasional dan apalagi publikasi internasional yang terakreditasi menurut kriteria DIKTI. 7. Hubungan kerjasama dan kemitraan penelitian dengan lembaga dalam dan luar negeri. Program, studi selama dua tahu lebih ini, belum melakukan kerjasama dengan lembaga terkait baik dalam negeri maupun luar negeri. Yang dilakukan adalah secara pribadi atau individu beberapa dosen, seperti kegiatan sosialisasi kurikulum 2013, kegiatan dari dinas PPO kabupaten/Kota, kegiatan PLPG, PPKHB, dan PPG. 8. Mutu dan kurun waktu penyelesaian skripsi/tesis/disertasi (termasuk proses penulisan tesis dan pembimbingannya). Hal ini belum bisa dideskripsikan secara pasti karena belum ada lulusan. Tetapi yang jelas mahasiswa angkatan perama (semester 4) sedang melakukan penelitian lapangan, dan perkirakan selesai pada semester lima. 9. Publikasi hasil penelitian, karya inovatif, dan rangkuman skripsi/tesis/disertasi. Publikasi hasil penelitian di tingkat program studi belum ada. Yang ada adalah publikasi yang dilakukan karena kiat sendir para dosen, seperti menyumbang artikel di ublikasi nasional pun internasional. Sedangka disertasi pun tesis para dosen sedang diusahakan untuk dijadikan dokumetasi program studi.
53
10. Kerjasama dengan instansi yang relevan. Kerjasama dengan instansi terkait oleh program studi belum ada . yang ada adalah partisi dengan lembaga Undana (mendapat penugasan dari pimpinan lembaga. 11. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama. Soal monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama hanya terjadi di tingkat internal yaitu kerjasama dengan unit penjaminan mutu internal. Hal ini sudah dilakukan oleh petugas dari unit penjaminan mutu (dokumen ada di prodi). 12. Hasil kerjasama yang saling menguntungkan. Hal ini juga belum ada karena usia program studi yang masih sekitar dua tahun. Tetapi hal ini merupakan program kerja tahunan program studi ke depan. 13. Kepuasan pihak-pihak yang bekerja sama Sudah barang pasti hal ini belum ada data karena belum pernah dilakukan. 14. Deskripsi SWOT Komponen G. Kelemahan: Jata penelitian dan pengabdian pada masyarakat sangat sedikit (satu per prodi) dan alokasi dananya
masih termasuk kategori kecil kalau dibandingkan kegiatan
penelitian yang bakal layak dipublikasikan di publikasi nasional pun internasional. Ancaman: Publikasi nasional dan internasional untuk kenaikan pangkat atau usul Guru Besar memersyaratkan publikasi nasional dan internasional yang terakreditasi. Kekuatan: SDM program studi yang semuanya berkualifikasi S-3 sangat siap untuk melakukan penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Peluang:
54
Keputuasan atau peraturan nasional yang mengharuskan publikasi terakreditasi nasional dan internasional untuk usul Guru Besar. Kesempatan yang terbuka luas untuk melakukan kerjasama dalam bidang penelitian pembelajaran bahasa Inggris dengan instansi-instansi pemerintah yang terkait.
55
BAB II. ANALISIS SWOT 1. Analisis antar komponen Komponen A: Kelemahan: Masih ada kesenjangan antara sumber daya yang tersedia terhadap sumber daya yang diperlukan bagi implementasi strategi pencapaian visi dan tujuan program studi. Anaman: Lingkungan organisasi yang semakin cepat berubah menuntut penyesuaian perencanaan dan strategi program studi secara terus-menerus dengan siklus yang semakin pendek. Kekuatan: Adanya komitmen yang cukup kuat dari segenap civitas akademika pada level program studi untuk dapat mencapai Visi, Tujuan dan Sasaran dari Program Studi. Usia program studi yang masih sangat muda serta ukuran organisasi program studi yang kecil memberikan program studi fleksibelitas yang tinggi bagi implementasi maupun perubahan berbagai strategi bagi pencapaian tujuan-tujuan dan sasaransasarannya. Peluang: Kesenjangan sumber daya yang dibutuhkan dalam rangka implementasi strategi program studi dapat diperoleh melalui berbagai program hibah kompetisi dari DIKTI.
56
Komponen B: Kelemahan: Ada beberapa hal yang menjadi kelemahan yang perlu dibenahi. Pertama belum ada staf administrasi yang membantu pekerjaan administrasi. Kedua belum ditunjangi fasilitas yang layak seperti seharusnya suatu program studi seperti on line pelayanan. Ketiga, yang berkaitan dengan penjaminan mutu, yaitu belum rampungnya berbagai SOP yang layak sebagai dokumentasi untuk menjadi pegangan setiap dosen pun mahasiswa karena masih terkendala dengan biaya. Ancaman: Anacaman yang serius adalah: perubahan globalisasi yang membutuhkan fasilitas pelayanan yang lebih efisien dan efektif, tuntutan mutu dunia kerja yang semakin tinggi, serta semakin banyak peminat masyarakat atau lulusan S-1 pendidikan bahasa Inggris untuk melanjutkan studi jenjang S-2, sementara dari satu sisi Cuma satu saja program studi bahasa Inggris jenjang S-2 di NTT. Kekuatan: Dalam hal tatapamong serta kepemimpinan di tingkat program studi, yang menjadi kekuatan adalah ketekadan serta kemauan seluruh staf program studi serta pimpinan tertinggi lembaga Undana untuk tetap eksisnya program studi pendidikan bahasa Inggris dengan tampilan yang layak dan bermutu. Peluang: Peluang utama adalah program kerja program studi serta program pimpinan lembaga Undana ke depan yang menekankan program berbasis program studi. Peluang kedua adalah masih ada waktu lebih lama kalau dibandingkan dengan umur program studi pendidikan bahasa Inggris yang menginjak usia tiga tahun.
57
Komponen C: Kelemahan: Masih rendahnya peminat dari berbagai daerah di NTT khususnya karena program studi baru berusia 2 tahun sehingga belum cukup dikenal oleh masyarakat. Motivasi, kebiasaan atau budaya akademik yang masih rendah, karena program magister di masyarakat masih merupakan yang baru. Masyarakat sudah sangat berbangga kalau sudah menyelesaikan studi jenjang S-1. Ancaman: Ada indikasi budaya akademik mahasiswa yang tidak mendukung berbagai kegiatan mutu proses. Ini mungkin sudah tumbuh sejak mereka belajar di S-1. Yang lain mungkin mahasiswa masih meragukan mutu penyelenggaraan program magister pendidikan bahasa Inggris di Pascasarjana Undana. Kekuatan: Dari sisi keberadaan program studi, program magister pendidikan bahasa Inggris hanyalah satu-satunya di perguruan tinggi se-NTT. Di sisi lain begitu banyak lulusan S-1 perguruan tinggi se-NTT setiap tahun yang sangat kompetitif untuk terjaring mejadi PNS profesi dosen atau guru. Untuk itulah program studi hadir di tengah masyarakat NTT supaya lulusan bisa terjaring secara kompetitif di tingkat nasional. Peluang: Kesempatan atau peluang menjadi tenaga dosen, di samping guru di sekolah, masih sangat tinggi dari tahun ke tahun di perguruan tinggi se-NTT. Perguruan tinggi seNTT sangat membutuhkan tenaga minimal kualifikasi S-2. Oleh karena itu program studi magister pendidikan bahasa Inggris pascasarjana Undana dapat menjadi batu loncatan untuk studi lanjut ke S-3.
58
Komponen D: Kekuatan: Untuk sepuluh tahun ke depan program studi tidak mengalami kekurangan staf dengan variasi spesialisasi. Semuanya berkualifikasi S-3. Semuanya bertekad untuk usul jabatan Guru Besar dan berkomitmen membuat program studi tidak kalah saing dengan program studi lain di tingkat nasional bahkan internasional. Kelemahan: Motivasi untuk menghasilkan produktivitas yang bersaing di tingkat nasional pun internasional belum banyak dilakukan seperti publikasi ilmiah, penelitian, dan temu ilmiah seperti pemakala pada kesempatan seminar-seminar di tingkat nasional pun internasional. Ancaman: Ancaman yang serius untuk program studi dalam hal SDM untuk sementara belum ada, kecuali peluang untuk berkompetisi dalam peneitian nasional dan ancaman susah mendapat akses untuk publikasi internasional. Untuk itu program studi selalu menjadwalkan secara bergilir untuk melakukan kegiatan penelitian dan pengabdian yang merupakan jata dari lembaga pascasarjana, serta mencari akses luar negeri lewat kerjasama perguruan tinggi. Peluang: Adanya keharusan untuk kerjasama lintas program studi anatara perguruan tinggi di tingkat nasional pun internasional. Di samping itu dinas-dinas atau lembaga terkait seperti PPO propinsi dan Kabupaten/Kota, membutuhkan kerjasama dalam bidang terkait yang selama ini beberapa dosen secara pribadi terlibat. Ini dapat dilakukan secara kontinu dari tahun ke tahun. Yang lainnya adalah adanya kesempatan
59
melakukan penelitian dari unit Lemlit atau LPM Undana yang memberi kebebasan untuk bersaing setiap tahun.
Komponen E: Kelemahan: Masih rendahnya suasana akademik karena, mungkin karena belum terbiasa. Perlu juga disadari semua staf dosen yang ada baru berpengalaman diberi tanggungjawab untuk mengajar mahasiswa S-2. Sehingga masih mencari bentuk termasuk bagaimana memersiapkan perangkat pembelajaran. Dengan kata lain proses pembelajaran ideal belum nampak. Ancaman: Semakin globalnya isu pembelajaran berbasis tehnologi, sementara dosen belum terbiasa dengan memanfaatkan fasilitas internet dalam proses pembelajaran. Lalu kebutuhan lulusan yang bermutu di dunia kerja sangat tinggi yang mengakibatkan perlunya revisi kurikulum yang berbasis relevansi dengan dunia kerja secara tepat. Kekuatan: Kurikulum sudah dibahas di tingkat program studi dan dinilai relevan dengan kebutuhan lapangan sekarang ini dan kebutuhan lulusan untuk lanjut studi ke jenjang S-3. Lalu struktur kurikulum sudah didesain menurut Norma dan Tolok Ukur Undana terbaru No; 520/PP/2012, serta Naskah Akademis Implementasi KBK di perguruan Tinggi Universitas Nusa Cendana tahun 2011 yang sesuai dengan rekomendasi Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor045/U/2002 tentang Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi yang Berbasis Kometensi Progam Studi, dan BNSP tahun 2010. 60
Peluang: Adanya program kerja pimpinan Undana yang bernuansa program kerja berbasis program studi. Tentu dana diplotkan untuk kegiatan program studi seperti pembuatan perangkat pembelajaran: silabus, course outline, SAP, bahan ajar dan modul-modul, referensi, penerbitan setiap edisi jurnal, dan SOP-SOP.
Komponen F: Kelemahan: Masih belum mempunyai sumber-sumber dana internal program studi untuk pembiayaan kegiatan rutinitas program studi termasuk kegiatan staf dosen, serta pengembangan sarana dan prasarana. Ancaman: Semakin tingginya tuntutan mutu yang membutuhkan kegiatan-kegiatan yang yang menunjang efektivitas dan efisiensi kerja program studi dan staf dosen. Kekuatan: Memiliki fasilitas internet, ruang kelas, dan ruang ketua program studi yang terkategori layak, serta kafetaria, WC, dan area parkir. Peluang: Umur program studi yang baru mau menginjak tiga tahun, dan program kerja pimpinan lembaga Undana yang berbasis program studi.
Komponen G: Kelemahan: Jata penelitian dan pengabdian pada masyarakat sangat sedikit (satu per prodi) dan alokasi dananya
masih termasuk kategori kecil kalau dibandingkan kegiatan
penelitian yang bakal layak dipublikasikan di publikasi nasional pun internasional. 61
Ancaman: Publikasi nasional dan internasional untuk kenaikan pangkat atau usul Guru Besar memersyaratkan publikasi nasional dan internasional yang terakreditasi. Kekuatan: SDM program studi yang semuanya berkualifikasi S-3 sangat siap untuk melakukan penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Peluang: Keputuasan atau peraturan nasional yang mengharuskan publikasi terakreditasi nasional dan internasional untuk usul Guru Besar. Kesempatan yang terbuka luas untuk melakukan kerjasama dalam bidang penelitian pembelajaran bahasa Inggris dengan instansi-instansi pemerintah yang terkait.
2. Strategi dan pengembangan Strategi pengembangan Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Inggris Program Pascasarjana Undana dikelompokkan atas: program kerja rutinitas, program kerja lima tahun prtama (2012- 2017) dan program kerja lima tahun kedua (2017-2022) yang dapat dijelaskan oleh tabel-tabel berikut: (1) Program kerja rutinitas (tiap tahun): No. Jenis /item program 1. Pemantauan pelaksanaan berbagai kegiatan akademis 2. Penerbitan jurnal 3. Kegiatan ilmiah luar Undana 4. Seminar tingkat program studi 5. Pengadaan referensi/pustaka 6. Pengadaan berupa langganan jurnal 7. Pelaksanaan penelitian berupa jata 8. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat berupa jata 9. Pelaksanaan praktikum MK berupa jata 10. Kuliah dosen tamu
62
Ket Setiap saat 3 x per tahun 3 x per tahun 2 x per tahun 2 x per tahun per tiga bulan 2 x per tahun 2 x per tahun 2 x per tahun 2 x per tahun
Ket
(2) Program kerja 5 (lima) tahun pertama (2012- 2017): No. Jenis /item program 1. Studi banding penyelenggaraan program studi di program studi termutu 2. Sosialisasi Program studi lintas daerah/provinsi/negara 3. Revisi Kurikulum 4. Penulisan dan penerbitan buku tentang sejarah Program studi (dalam bahasa Inggris) 5. Kerjasama lintas institusi 6. Jurnal terakreditasi nasional/internasional (berupa Ejournal) 7. Jumlah staf dosen dan professorship 8. Akreditasi program studi 9. Ruang kuliah dan perlengkapannya 10. Pembukaan program S3 Pendidikan Bahasa Inggris 11. Online management 12. E-learning 13. Instrumen seleksi penerimaan mahasiswa bermtu
Ket
(3) Program kerja 5 (lima) tahun kedua (2017-2022):
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Jenis /item program Pelayanan perpustakaan berbasis Online Manajemen berbasis Online Staf dosen go internasional/pemutakiran dosen Jurnal terakreditasi internasional Kajian-kajian ilmiah lintas universitas dan lintas negara Pembukaan Fakultas Pascasarjana Ilmu Bahasa
63
Ket
REFERENSI: (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (3) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi (4) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (5) Peraturan Menetri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. (6) Peraturan Menetri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan pendidikan (7) Peraturan Menetri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian Pendidikan. (8) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (9) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2009 tentang Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen, serta Tunjangan Kehormatan Profesor (10) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 2 Tahun 2009 tentang Statuta Universitas Nusa Cendana (11) Peraturan Mendiknas Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2009 tentang Sertifikasi Pendidik Untuk Dosen (12) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. (13) Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 48/D3/Kep/1983 Tentang Beban Tugas Tenaga Pengajar Pada Perguruan Tinggi. (14) Keputusan Meneteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 38/ KEP/ MK.WASPAN/8/ 1999 Tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya. (15) Keputusan Meneteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 232/U/2000 Tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa. (16) Keputusan Badan Standar Nasional Pendidikan Tahun 2010 tentang kompetensi utama, kompetensi khusus dan kompetensi umum. (17) Keputusan Rektor Universitas Nusa Cendana No. 520/PP/2012 Tentang Norma dan Tolok Ukur Penyelenggaraan Pendidikan di Universitas Nusa Cendana. (18) Pedoman Pengembangan Kurikulum dan Implementasi Pembelajaran Berbasis Kompetensi Universitas Nusa Cendana Tahun 2011. (19) Sistem Penjaminan Mutu Internal Kebijakan SPMI Universitas Nusa Cendana, Tahun 2011 64
LAMPIRAN (Lihat Dokumen Lampiran Borang) A. LAMPIRAN YANG HARUS DIKIRIM BERSAMA BORANG No. 1 2 3
Nomor Butir 4.3.1
5
4.4
6
7.1.7
Keterangan Fotokopi SK pendirian PS Fotokopi SK izin operasional PS Fotokopi ijazah dan sertifikat pendidik 9 dosen tetap PS Pendidikan Bahasa Inggris. 1. Ijazah S1 2. Ijazah S2 3. Ijazah S3 4. Sertifikat Pendidik Fotokopi ijazah dan sertifikat pendidik 3 dosen tidak tetap Program Studi Pendidikan Bahasa Inggrs. 5. Ijazah S1 6. Ijazah S2 7. Ijazah S3 8. Sertifikat Pendidik (2 dosen) Surat paten/HaKI atau surat pengakuan/penghargaan dari lembaga nasional/ internasional sebagai pemenang ke II (dua) dalam Lomba Menulis Cerpen dalam Bahasa Inggri yang diselenggarakan oleh Asia Creative Writing Group, Bekerjasama dengan UNESA Surabaya, atas nama Prof. Tans Feliks.
B. LAMPIRAN YANG HARUS DISEDIAKAN PROGRAM STUDI PADA SAAT ASESMEN LAPANGAN No. 1
Nomor Butir 1.1.2
2
2.1
3
2.3
4 5
2.4 2.5
6
3.1
7
3.2.1
Keterangan Dokumen mengenai strategi pencapaian sasaran program studi Dokumen tentang aturan etika dosen, etika mahasiswa, etika tenaga kependidikan, sistem penghargaan dan sanksi, serta pedoman dan prosedur pelayanan. (1) Rencana pengembangan program studi (2) Standard Operating Procedure (SOP) Dokumen tentang jaminan mutu. Dokumen (kuesioner dan hasil) kajian proses pembelajaran melalui umpan balik dari dosen, mahasiswa, alumni, dan pengguna lulusan. Dokumen tentang sistem rekrutmen yang mencakup: kebijakan rekrutmen, kriteria seleksi mahasiswa baru, sistem pengambilan keputusan, dan prosedur penerimaan mahasiswa baru. Daftar lulusan dalam lima tahun terakhir (termasuk IPK) 65
No. 8
Nomor Butir 3.2.2
9
3.3
10 11
3.4 4.1
12
4.2
13
4.5.2
14
4.5.3
15
4.5.4.1
16
4.5.4.2
17
4.5.4.3
18
4.5.5
19 20 21 22
4.6.1 5.1.1 5.1.3 5.2
23 24
5.3 5.4
25
5.5
26
5.6
27
6.1
Keterangan Bukti prestasi/reputasi yang dicapai mahasiswa di bidang akademik dan non-akademik (prestasi dalam penelitian, lomba karya ilmiah, olah raga, seni dsb) Dokumen (kuesioner dan hasil) kinerja lulusan oleh pihak pengguna. Laporan kegiatan himpunan alumni. Pedoman tertulis tentang sistem rekrutmen (termasuk persyaratan akademik dan pengalaman), penempatan, pengembangan, retensi dan pemberhentian dosen dan tenaga kependidikan. Pedoman tertulis tentang monitoring dan evaluasi, serta rekam jejak kinerja akademik dosen dan tenaga kependidikan. Bukti tentang kinerja dosen di bidang pendidikan, penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat. Bukti kehadiran tenaga ahli/pakar dari luar PT sebagai pembicara dalam seminar/pelatihan, sebagai pembicara tamu, dsb. Bukti kegiatan dosen tetap dalam seminar ilmiah/ lokakarya/ penataran/ workshop/ pagelaran/pameran/peragaan. Bukti kegiatan dosen tetap sebagai pakar/konsultan/staf ahli/ narasumber di luar PT. Bukti keanggotaan dosen tetap dalam himpunan/asosiasi profesi dan atau ilmiah nasional dan internasional. Bukti dosen tetap sebagai visiting professor di PT lain tingkat nasional atau internasional. Bukti pencapaian prestasi/reputasi dosen tetap (dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat). Tidak termasuk ceramah, penyajian makalah, simposium, seminar. Fotokopi ijazah dan sertifikat vokasi tenaga kependidikan. Kurikulum pendidikan magister. Dokumen pendukung kegiatan peninjauan kurikulum. Dokumen tentang persyaratan mengikuti pendidikan magister, proses, pelaksanaan, dan persyaratan kelulusannya. Dokumen monitoring dan evaluasi pelaksanaan perkuliahan.. Dokumen tentang sistem pembimbingan penelitian tesis dan penulisan tesis Dokumen tentang sistem monotoring dan evaluasi proses pembelajaran (masing-masing untuk proses penyusunan usul penelitian dan pelaksanaan penelitian tesis, proses penulisan tesis, kelayakan dosen dalam proses pembimbingan, ujian akhir studi magister). Dokumen tentang kebijakan untuk menciptakan suasana akademik yang kondusif serta bukti-bukti pelaksanaan kegiatannya. Notulen rapat/ bukti keterlibatan PS dalam perencanaan 66
No.
Nomor Butir
28 29
6.2.3 6.4.1
30 31
6.5.1 7.1.1
32
7.1.4
33
7.2
34
7.3.1
35
7.3.2
Keterangan anggaran dan pengelolaan dana. Kontrak penelitian. Daftar pustaka yang relevan dengan PS, yang dipilah berdasarkan kategorinya. Daftar software, petunjuk pemanfaatan SIM. Hasil penelitian dosen tetap (rekapitulasi judul dan dokumen laporan hasil penelitian) Bukti keterlibatan dengan jaringan penelitian nasional atau internasional. Tesis mahasiswa. Bukti artikel ilmiah/karya ilmiah/karya seni/buku yang dihasilkan oleh dosen tetap. Hasil pelayanan/pengabdian kepada masyarakat (rekapitulasi judul dan dokumen laporan PkM) yang jumlah judulnya ada dalam borang. Dokumen pendukung kegiatan kerjasama dengan instansi dalam negeri Dokumen pendukung kegiatan kerjasama dengan instansi luar negeri
67