EXECUTIVE SUMMARY INCREASING PRODUCTIVITY OF MARGINAL LAND WITH DEVELOPMENT OF UPLAND RICE VARIETIES RESISTANT TO BLAS WITH HIGH YIELD POTENTIAL (> 8 t/ha), AND EARLY MATURITY (< 115 days). Blast disease caused by Pyricularia oryzae is a major constrain to high yield of upland rice in Indonesia. The pathogen have high diversity which capable of breaking varietal resistance rapidly. Genetic diversity for blast resistance is the major factor for stability of the resistance. The final objective of the research is to develop some (2 - 3) upland rice varieties with high yield potential, early maturity, good grain quality, and resistance to different blast races. The research activities in 2012 were aimed to evaluate and identify promising breeding lines with the desirable characteristics. The reseach activities consisted of a) Evaluation of breeding lines of upland rice for blast resistance; b) Evaluation of breeding lines of upland rice for grain quality; c) Preliminary yield trial for selected breeding lines; d) Advanced yield trial for promising breeding lines. The activities included field, greenhouse, and laboratory experiments focused on testing and evaluation of the breeding line selected in the previous year for the desirable characteristics. The preliminary and advanced yield trials are being conducted in upland area in Nort Sulawesi, which were in land preparation stage and waiting for the rainy season for planting. Breeding lines evaluated in the trials were those performed good agronomical characteristics, high yield, resistance to blast, and good grain quality with low and medium amylose content. Evaluation of breeding lines for blast resistance and grain quality were done in the laboratory and green house of Indonesian Center for Rice Research (ICRR) in Bogor. Several breeding lines with blast resistance and good grain quality were identified. The funds have been used in accordance with the stages and the receipt of funds in three phases. First Term which is 30% was allocated for preparatory activities included salaries / wages, grocery shopping, and travel agencies. The second term, 50 %, was allocated for the implementation of activities included payment of salaries / wages, grocery shopping, travel and other expenses. The third term, 20%, were used for payment of salaries / wages, travel, monitoring, and other goods expenditures. Mechanism management of funds in accordance with applicable regulations in the work unit. The budget is managed by the researcher in question and is used to finance
i
research activities in accordance with the plan. There are no constraints and obstacles in managerial administration. The research is an upland rice breeding which is multi year activities started in 2010. Several brreding lines with desirable characteristics were selected in the previous year. The breeding lines are being evaluated in 2012 with the following activities: a) Evaluation of breeding lines of upland rice for blast resistance; b) Evaluation of breeding lines of upland rice for grain quality; c) Preliminary yield trial for selected breeding lines; d) Advanced yield trial for promising breeding lines. These activities were conducted following the the standard procedures for rice breeding andevaluation systems. Two breeding lines, B12056F-Tb-1-5-2 and B11923F-MR-35-1 were found resistant to three blast races and 11 other lines resistant to two blast races. Evaluation for grain quality identified 27 breeding lines with good grain quality, medium to long slender shape, high to medium translucent, and 18.41 – 25.69 % amylose content. The field experiments are in land preparation stage and waiting for the rainy season for plantng. Breeding lines evaluated in the experiments performed good agronomical characteristics, early maturity of 106 – 109 days, good grain quality, and resistant to both leaf and panicle blast. It is expected that some promising lines with the desirable characteristics will be found from the 2012 activities. The promising lines should be multi location tested in 2014 for officially released as improved varieties. The released varieties could be introduced to farmers in dry land areas though the existing seed system for rice as well as through development programs of the Menestry of Agriculture.
ii
iii
LAPORAN HASIL LITBANG A. Identitas Lembaga Litbangyasa Keterangan Lembaga Pelaksana/Pengelola Penelitian A. Lembaga Pelaksana Penelitian Nama Koordiantor/Peneliti Dr. Suwarno Utama Nama Lembaga/Institusi Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Unit Organisasi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Alamat Jl. Raya 9 Sukamandi – Subang (41256) Telepon/HP/Faksimile/e-mail Telp. 0260 520157; Fax. 0260 520158; HP. 0812963880; E-mail:
[email protected];
[email protected] B. Lembaga lain yang terlibat (dapat lebih dari satu) Nama Pimpinan Nama Lembaga BPTP Sulawesi Utara Alamat Telepon/HP/Faksimile/e-mail Jangka Waktu Kegiatan : 3 tahun B. Identitas Kegiatan Judul Penelitian
Fokus Bidang Prioritas Kode Produk Target Kode Kegiatan Lokasi Penelitian Penelitian Tahun Ke
: Peningkatan Produktivitas Lahan Marginal Dengan Pembentukan Varietas Padi Gogo Tahan Blas, Produktivitas Tinggi (> 8 t/ha) dan Umur Genjah (< 115 Hari) : Ketahanan Pangan : 1.01 : 1.01.01 : Jawa Barat, Sulawesi Utara : 3 (tiga)
C. Identitas Kekayaan Intelektula dan Hasil Litbang 1. Galur-galur harapan padi gogo yang memiliki hasil tinggi, tahan terhadap penyakit blas, berumur genjah, dan bermutu beras baik. 2. Varietas unggul padi gogo yang memiliki hasil tinggi, tahan terhadap penyakit blas, berumur genjah, dan bermutu beras baik. D. Pengelolaan Pengelolaan manajerian dilaksanakan oleh bidang program dan peneliti yang bersangkutan. Adapun anggaran dilaksanakan sesuai dengan tahapan kegiatan dan pencairan dana dalam tiga termin. Termin pertama sebesar 30% dialokasikan untuk kegiatan persiapan yang meliputi gaji/upah, belanja bahan, dan perjalanan dinas. iv
Anggaran pada termin ke dua sebesar 50 % dialokasikan untuk pelaksanaan kegiatan yang meliputi pembayaran gaji/upah, belanja bahan, perjalanan dinas dan pegeluaran lain-lain. Pada termin ketiga sebesar 20 % digunakan untuk pembayaran gaji/upah, perjalanan dinas, kegiatan monitoring, dan belanja lain-lain.
v
LAPORAN AKHIR LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN MARGINAL DENGAN PEMBENTUKAN VARIETAS PADI GOGO TAHAN BLAS, PRODUKTIVITAS TINGGI (> 8 T/HA) DAN UMUR GENJAH (< 115 HARI)
PROGRAM INSENTIF RISET TERAPAN
No. Pendaftaran On-Line :
Fokus Bidang Prioritas Kode Produk Traget Kode Kegiatan Peneliti Utama
: Ketahanan Pangan : : : Dr. Suwarno
BALAI BESAR PENELITIAN TANAMAN PADI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN Jl. Raya Sukamandi No.9 Subang 41256 Telp. (0260) 520157, Fax. (0260) 520158 Email:
[email protected] vi
LEMBAR PENGESAHAN Judul Penelitian
Fokus Bidang Prioritas Kode Produk Target Kode Kegiatan Lokasi Penelitian Penelitian Tahun Ke
: Peningkatan Produktivitas Lahan Marginal Dengan Pembentukan Varietas Padi Gogo Tahan Blas, Produktivitas Tinggi (> 8 t/ha) dan Umur Genjah (< 115 Hari) : Ketahanan Pangan : 1.01 : 1.01.01 : Jawa Barat, Sulawesi Utara : 3 (tiga)
Keterangan Lembaga Pelaksana/Pengelola Penelitian A. Lembaga Pelaksana Penelitian Nama Koordiantor/Peneliti Dr. Suwarno Utama Nama Lembaga/Institusi Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Unit Organisasi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Alamat Jl. Raya 9 Sukamandi – Subang (41256) Telepon/HP/Faksimile/e-mail Telp. 0260 520157; Fax. 0260 520158; HP. 0812963880; E-mail:
[email protected];
[email protected] B. Lembaga lain yang terlibat (dapat lebih dari satu) Nama Pimpinan Nama Lembaga BPTP Sulawesi Utara Alamat Telepon/HP/Faksimile/e-mail Jangka Waktu Kegiatan : 3 tahun Biaya Tahun-1 : Rp. 250.000.000,00 Biaya Tahun-2 : Rp. 133.636.364,00 Biaya Tahun -3 : Rp. 250.000.000,00 Total Biaya : Rp. 633.636.364,00 Kegiatan (baru/lanjutan) : Lanjutan Rekapitulasi Biaya Tahun yang diusulkan: No.
Uraian
Jumlah (Rp)
1. 2. 3. 4. 5.
Gaji dan Upah 95.000.000 Bahan Habis Pakai 87.500.000 Perjalanan (tidak untuk perjalanan luar negeri) 55.000.000 Belanja lain-lain 5.000.000 Monitoring dan evaluasi 7.500.000 Jumlah biaya tahun yang diusulkan 250.000.000 Kepala BB Padi Badan Litbang Pertanian, Koordinator/Peneliti Utama, Dr. Made Jana Mejaya NIP. 19611103 198703 1 004
Dr. Suwarno NIP. 19520909 198103 1 003 vii
KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT tim peneliti telah dapat menyusun laporan akhir tahun penelitian yang berjudul Pembentukan Varietas Padi Gogo Tahan terhadap Penyakit Blas dan Produksi Tinggi, Berumur Genjah (<115 hari). Tujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan varietas unggul padi gogo yang tahan terhadap penyakit blas, berdaya hasil tinggi, dan berumur genjah. Pada tahun ini penelitian dilakukan untuk mendapatkan galur-galur harapan padi gogo yang memiliki sifat-sifat tahan terhadap beberapa ras penyakit blas, potensi hasil tinggi, bermutu beras baik, dan berumur genjah. Galur-galur tersebut akan di uji multilokasi pada tahun 2013 dan galur yang terbaik akan diusulkan untuk dilepas menjadi varietas unggul baru padi gogo. Pada kesempatan ini tim peneliti mengucapakan terimakasih kepada Kepala Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Pertanian Tanaman Pangan, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian yang telah bekerjasama dengan Kantor Kementrian Riset dan Teknologi sehingga tersedia dana untuk penelitian ini.
Bogor, September 2012 Tim peneliti
viii
EXECUTIVE SUMMARY INCREASING PRODUCTIVITY OF MARGINAL LAND WITH DEVELOPMENT OF UPLAND RICE VARIETIES RESISTANT TO BLAS WITH HIGH YIELD POTENTIAL (> 8 t/ha), AND EARLY MATURITY (< 115 days). Blast disease caused by Pyricularia oryzae is a major constrain to high yield of upland rice in Indonesia. The pathogen have high diversity which capable of breaking varietal resistance rapidly. Genetic diversity for blast resistance is the major factor for stability of the resistance. The final objective of the research is to develop some (2 - 3) upland rice varieties with high yield potential, early maturity, good grain quality, and resistance to different blast races. The research activities in 2012 were aimed to evaluate and identify promising breeding lines with the desirable characteristics. The reseach activities consisted of a) Evaluation of breeding lines of upland rice for blast resistance; b) Evaluation of breeding lines of upland rice for grain quality; c) Preliminary yield trial for selected breeding lines; d) Advanced yield trial for promising breeding lines. The activities included field, greenhouse, and laboratory experiments focused on testing and evaluation of the breeding line selected in the previous year for the desirable characteristics. The preliminary and advanced yield trials are being conducted in upland area in Nort Sulawesi, which were in land preparation stage and waiting for the rainy season for planting. Breeding lines evaluated in the trials were those performed good agronomical characteristics, high yield, resistance to blast, and good grain quality with low and medium amylose content. Evaluation of breeding lines for blast resistance and grain quality were done in the laboratory and green house of Indonesian Center for Rice Research (ICRR) in Bogor. Several breeding lines with blast resistance and good grain quality were identified. The funds have been used in accordance with the stages and the receipt of funds in three phases. First Term which is 30% was allocated for preparatory activities included salaries / wages, grocery shopping, and travel agencies. The second term, 50 %, was allocated for the implementation of activities included payment of salaries / wages, grocery shopping, travel and other expenses. The third term, 20%, were used for payment of salaries / wages, travel, monitoring, and other goods expenditures. Mechanism management of funds in accordance with applicable regulations in the work unit. The budget is managed by the researcher in question and is used to finance
ix
research activities in accordance with the plan. There are no constraints and obstacles in managerial administration. The research is an upland rice breeding which is multi year activities started in 2010. Several brreding lines with desirable characteristics were selected in the previous year. The breeding lines are being evaluated in 2012 with the following activities: a) Evaluation of breeding lines of upland rice for blast resistance; b) Evaluation of breeding lines of upland rice for grain quality; c) Preliminary yield trial for selected breeding lines; d) Advanced yield trial for promising breeding lines. These activities were conducted following the the standard procedures for rice breeding andevaluation systems. Two breeding lines, B12056F-Tb-1-5-2 and B11923F-MR-35-1 were found resistant to three blast races and 11 other lines resistant to two blast races. Evaluation for grain quality identified 27 breeding lines with good grain quality, medium to long slender shape, high to medium translucent, and 18.41 – 25.69 % amylose content. The field experiments are in land preparation stage and waiting for the rainy season for plantng. Breeding lines evaluated in the experiments performed good agronomical characteristics, early maturity of 106 – 109 days, good grain quality, and resistant to both leaf and panicle blast. It is expected that some promising lines with the desirable characteristics will be found from the 2012 activities. The promising lines should be multi location tested in 2014 for officially released as improved varieties. The released varieties could be introduced to farmers in dry land areas though the existing seed system for rice as well as through development programs of the Menestry of Agriculture.
x
DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………………….
ii
KATA PENGANTAR .………………………………………………………………….
iii
EXECUTIF SUMMARY ........................................................................................
iv
DAFTAR ISI .........................................................................................................
vi
DAFTAR TABEL ..................................................................................................
vii
I.
PENDAHULUAN ...........................................................................................
1
Latar Belakang …………………………………………………………………..
1
Pokok Permasalahan …………………………………………………………..
2
Maksud dan Tujuan …………………………………………………………….
3
Metode Pelaksanaan …………………………………………………………… 3 II.
PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN .........................................
5
Tahapan Pelaksanaan Kegiatan ……………………………………………… 5 Pengelolaan Administrasi Manajerial ………………………………………
13
III. METODE PENCAPAIAN TARGET ................................................................ 14 Metode Proses Pencapaian Target ………………………………………….. Potensi Pengembangan Ke Depan ………………………………………….
14 16
IV. SINERGI PELAKSANAAN KEGIATAN ........................................................ 16 Sinergi Koordinasi Kelembagaan ……………………………………………. 16 Pemanfaatan hasil Litbangyasa ……………………………………………… 17 V. PENUTUP ..................................................................................................... 18 Kesimpulan ……………………………………………………………………... 18 Saran ……………………………………………………………………………… 19 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 19
xi
DAFTAR TABEL Halaman 1. Galur padi gogo tahan terhadap tiga ras blas …….………………………………
7
2. Galur padi gogo tahan terhadap dua ras blas ……………………………………
7
3. Galur padi gogo tahan terhadap satu ras blas …………………………….……..
8
4. Galur padi gogo yang tergolong bermutu beras baik ......……………………….
9
5. Galur/varietas padi gogo pada pertanaman UDHP
......……………………….
10
6. Karakter agronomis galur padi gogo pada UDHL .………………………………
11
7. Karakter mutu beras galur padi gogo pada UDH ………………………….……..
12
8. Reaksi galur padi gogo terhadap Al, Naungan, dan kekeringan ......……………
13
xii
I. PENDAHULUAN
1.Latar Belakang Proporsi padi gogo dalam perpadian nasional masih rendah, sekitar 9 % dari segi luas areal tanam dan sekitar 5 % dari segi produksi. Meskipun demikian, padi gogo mempunyai potensi sangat besar untuk mendukung peningkatan produksi padi nasional baik melalui peningkatan hasil maupun perluasan areal pertanaman. Rata-rata hasil padi gogo baru mencapai 2,58 t/ha (BPS, 2005), sedangkan hasil penelitian telah mencapai 3,5 – 6,6 t/ha (Toha, 2000). Sementara itu Indonesia mempunyai lahan kering yang sangat luas di antaranya yang potensial untuk pengembangan pertanian sekitar 35,5 juta ha (Hidayat et al.,2000) dan yang potensial untuk tanaman pangan sekitar 5,1 juta ha (Tim Peneliti Badan Litbang Pertanian, 1998), sedangkan luas areal pertanaman padi gogo baru mencapai 1,12 juta hektar (BPS, 2005). Salah satu kendala utama dalam peningkatan produksi padi gogo adalah penyakit blas yang disebabkan oleh cendawan Pyricularia oryzae. Penyakit ini menyerang daun (leaf blast) pada waktu tanaman muda dan leher malai (neck blast) pada waktu tanaman telah berbunga. Serangan yang berat dari penyakit ini dapat mengakibatkan gagal panen atau puso. Patogen blas juga sangat dinamis, mempunyai banyak ras dan mampu membentuk ras baru, sehingga mampu dengan cepat mematahkan ketahanan varietas. Varietas unggul tahan blas akan berubah menjadi peka (ketahanannya patah) setelah ditanam secara luas selama 2-3 musim tanam (Amir dan Nasution, 1995). Oleh sebab itu, meskipun banyak varietas unggul padi gogo telah dilepas dan pada umumnya tahan terhadap penyakit blas, petani di lahan kering masih tetap menerapkan pertanaman padi tradisional, menggunakan varietas lokal yang beraneka ragam dengan tingkat hasil rendah tetapi tidak pernah terserang berat oleh penyakit blas. Berbagai upaya untuk memperbaiki ketahanan terhadap penyakit blas telah dilakukan seperti studi genetik, (Kustianto et al., 1995), identifikasi gen ketahanan (Amir dan Nasution, 2001), pembuatan marka molekuler (Bastaman et al., 2001), dan pemuliaan untuk ketahanan varietas padi gogo terhadap penyakit blas (Suwarno et al 2001). Varietas unggul tahan penyakit blas juga secara terus menerus dihasilkan. Meskipun demikian, keragaman genetik dalam suatu wilayah pertanaman merupakan faktor penting yang harus diperhatikan untuk penanggulangan penyakit blas. Untuk
1
mendukung tercapainya keragaman genetik perlu disediakan varietas unggul dengan ketahanan terhadap penyakit blas stabil. 2. Pokok Permasalahan Penelitian pemuliaan padi gogo telah lama dilakukan dan banyak varietas unggul telah dilepas. Meskipun demikian pada umumnya petani di lahan kering masih menanam varietas lokal yang berdaya hasil rendah. Kendala utama yang dihadapi dalam pengembangan pertanaman varietas unggul adalah penyakit blas. Patogen dari penyakit ini sangat dinamis, mempunyai banyak ras dan dapat membentuk ras baru, sehingga dapat dengan cepat mematahkan ketahanan varietas. Pada suatu areal pertanaman padi gogo, petani menanam bermacam-macam varietas sehingga mempunyai keragaman genetik besar. Keragaman genetik ini merupakan faktor utama yang mendukung stabilitas ketahanannya terhadap penyakit blas. Pengembangan pertanaman varietas unggul dengan memperhatikan keragaman genetik ketahanan terhadap penyakit blas akan meningkatkan hasil padi gogo dan stabilitas ketahanannya terhadap penyakit blas. Untuk mengembangkan keragaman genetik diperlukan beberapa varietas unggul dengan gen ketahanan terhadap penyakit blas berbeda-beda. Patogen blas mempunyai banyak ras, oleh sebab itu masing-masing varietas tersebut harus mempunyai spektrum ketahanan yang luas atau tahan terhadap beberapa ras. Selain itu agar mudah diterima petani, varietas unggul tersebut harus mempunyai daya hasil tinggi dan mutu beras yang baik. Sumber genetik untuk sifat-sifat yang diinginkan, sifat-sifat agronomi baik (daya hasil tinggi), mutu beras baik, dan ketahanan terhadap penyakit blas beragam, telah tersedia. Melalui kerjasama internasional dengan IRRI dan JIRCAS telah diperoleh lebih dari 30 galur monogenik untuk ketahanan terhadap penyakit blas, di antaranya telah diidentifikasi beberapa gen yang efektif terhadap ras blas di Indonesia (Suwarno et al, Laporan kerjasama dengan JIRCAS 2007). Selain itu juga telah banyak varietas lokal yang diidentifikasi tahan penyakit blas (Suwarno, 2005). Selain itu, dari program pemuliaan padi gogo di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) dapat diperoleh populasi dan galur bahan pemuliaan. Dengan ketersediaan materi tersebut, pemuliaan padi gogo untuk mendapatkan beberapa varietas unggul berdaya hasil tinggi dengan ketahanan terhadap penyakit blas beragam dapat dilakukan.
2
3.Maksud dan Tujuan Tujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan beberapa (3) varietas unggul padi gogo tahan terhadap beberapa ras penyakit blas dan beragam, berpotensi hasil tinggi, 8T/ha atau lebih, dan berumur genjah, kuarng dari 115 hari. Adapun tujuan penelitian pada tahun 2012 adalah untuk mendapatkan galur harapan yang memiliki potensi hasil tinggi, berumur genjah, bermutu beras baik, dan tahan penyakit blas yang siap diikutkan dalam uji multilokasi. I.4. Metodologi Pelaksanaa a. Lokus Kegiatan Penelitian meliputi kegiatan lapang, rumah kaca dan laborotorium, kegiatan lapang dilaksanakan di Sulawesi Utara, sedangkan kegiatan rumah kaca dan laboratorium dilakukan di Bogor, Jawa Barat. Materi yang digunakan pada penelitian tahun ini merupakan hasil dari penelitian sebelumnya (tahaun 2011) dimana telah diperoleh sebanyak 114 galur padi gogo dengan penampilan baik di lapang, tahan penyakit blas, dan berumur genjah. Untuk mendapatkan varietas unggul yang diinginkan, penelitian tahun anggaran 2012 difokuskan pada pada pengujian dan evaluasi sifat-sifat yang diinginkan dari galur-galur tersebut. Evaluasi sifat agronomi dilakukan dengan percobaan uji daya hasil di lapang, pengujian ketahanan terhadap beberapa ras penyakit blas di rumah kaca, dan evaluasi mutu beras di laboratorium. Empat kegiatan yang dilakukan pada tahun 2012 yaitu: 1. Uji daya hasil pendahuluan galur padi gogo 2. Uji daya hasil lanjutan 3. Evaluasi ketahanan galur padi gogo terhadap beragam ras patogen blas 4. Evaluasi mutu beras galur-galur padi gogo. b. Fokus Kegiatan Dari penelitian sebelumnya telah diperoleh sejumlah galur padi gogo dengan penampilan baik di lapang, tahan terhadap penyakit blas, dan berumur genjah. Untuk mendapatkan varietas unggul yang diinginkan, penelitian pada tahun 2012 difokuskan pada pengujian dan evaluasi sifat-sifat yang diinginkan dari galur-galur tersebut. Evaluasi sifat-sifat agronomi dilakukan dengan percobaan uji daya hasil di lapang, pengujian ketahanan terhadap beberapa ras penyakit blas dilakukan di rumah kaca, sedangkan evaluasi mutu beras galur-galur padi gogo dilakukan di laboratorium. 3
c. Bentuk Kegiatan 1. Uji daya hasil pendahuluan (UDHP). Percobaan uji daya hasil pendahuluan dilakukan di lahan kering di KP.Pandu, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara pada MT 2, 2012. Sebanyak 80 galur/varietas padi gogo hasil pemilihan pada percobaan tahun sebelumnya digunakan dalam percobaan ini. Galur-galur tersebut bersama-sama dengan varietas pembanding Limboto, Batutegi, dan Situ Patenggang akan ditanam dengan plot berukuran 2 x 5 m yang disusun mengikuti rancangan acak kelompok dengan 3 ulangan. Teknik budidaya, yang meliputi penyiapan lahan, penanaman, dan pemeliharaan tanaman dilakukan mengikuti anjuran budidaya padi gogo. Pengamatan dilakukan terhadap penampilan umum, hasil dan komponen hasil. 2. Uji daya hasil lanjutan (UDHL) Percobaan uji daya hasil lanjutan galur padi gogo dilakukan di kebun percobaan Pandu, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara pada MT2 2012. Sebanyak 12 galur yang terpilih pada percobaan tahun sebelumnya dan dua varietas pembanding digunakan dalam percobaan ini. Percobaan menggunakan ukuran plot 4 x 5 m yang disusun mengikuti rancangan acak kelompok dengan 4 ulangan. Teknik budidaya, yang meliputi penyiapan lahan, penanaman, dan pemeliharaan tanaman dilakukan mengikuti anjuran budidaya padi gogo. Pengamatan dilakukan terhadap penampilan umum, hasil dan komponen hasil. 3. Evaluasi ketahanan galur padi gogo terhadap beragam ras penyakit blas Pengujian terhadap penyakit blas dilakukan terhadap galur-galur padi gogo yang terpilih pada kegiatan seleksi galur yang dilakukan pada tahun sebelumnya. Pengujian dilakukan di rumah kaca BB Padi ,KP.Muara, Bogor dengan inokulasi buatan menggunakan beberapa ras pathogen blas dominan. Inokulasi dilakukan dengan menyemprotkan suspensi spora ke tanaman padi yang berumur 18 hari secara merata. Tanaman yang telah diinokulasi dimasukkan ke dalam ruang lembab (moist chamber) selama 48 jam. Setelah itu tanaman dipindahkan ke rumah kaca. Pengamatan dilakukan pada waktu 7 hari setelah inokulasi (hsi). Penilaian ketahanan dilakukan berdasarkan intensitas serangan atau kerusakan daun dengan metode baku (IRRI, 19996) dengan nilai 1 (sangat tahan) hingga 9 (sangat peka). Adapun intensitas serangan dihitung sebagai berikut: 4
I
(n v) N V
100%
Keterangan: I= intensitas serangan n= jumlah daun yang terserang v= skala masing-masing daun terserang N= jumlah daun yang diamati V= skala tertinggi dalam blas daun (9) 4. Evaluasi mutu beras galur-galur padi gogo. Evaluasi mutu beras dilakukan di Laboratorium Mutu BB Padi, KP.Muara, Bogor. Analisa mutu yang dilakukan meliputi: rendemen giling dan beras kepala, ukuran, bentuk dan bobot beras, kebeningan beras, pengapuran, dan kadar amilosa. Rendemen giling dihitung perbandingan antara bobot baras yang dihasilkan dengan gabah yang digiling, sedanglan prosentasi beras kepala dihitung berdasarkan proporsi bobot beras kepala di dalam total beras hasil giling. Ukuran beras diperoleh dari pengukuran panjang dan lebar beras; bentuk beras adalah perbandingan antara panjang dan lebar beras. Kebeningan dan pengapuran diamati secara visual di atas meja pengamatan, sedangkan kadar amilosa beras dianalisa dengan metode yang telah biasa digunakan yaitu iodospectrofotometer.
II. PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN 1.Tahapan Pelaksanaan Kegiatan 1.1.Uji Daya Hasil Pendahuluan Percobaan uji daya hasil pendahuluan dilaksanakan di lahan kering Sulawesi Utara MT2 2012. Sebanyak 41 galur dan varietas hasil pemilihan pada percobaan tahun sebelumnya digunakan dalam percobaan ini. Galur-galur tersebut diuji bersamasama varietas pembanding Limboto, Batutegi, dan Situpatenggang ditanam dalam plot berukuran 1 m x 5 m yang disusun mengikuti rancangan acak kelompok. Teknik bedidaya yang meliputi penyiapan lahan, penanaman, dan pemeliharaan dilakukan mengikuti anjuran budidaya padi gogo. Pengamatan dilakukan terhadap penampilan umum, hasil dan komponen hasil.
5
1.2.Uji Daya Hasil Lanjutan. Percobaan uji daya hasil lanjutan galur padi gogo dilakukan di Kebun Percobaan Pandu, Sulawesi Utara. Sebanyak 12 galur yang terpilih pada percobaan tahun sebelumnya digunakan dalam percobaan ini. Galur-galur tersebut diuji bersama varietas pembanding Limboto dan Situpatenggang. Percobaan menggunakan ukuran plot 4 m x 5 m yang disusun dalam rancangan acak kelompok dengan empat ulangan.Teknik
budidaya
yang
meliputi
persiapan
lahan,
penanaman,
dan
pemeliharaan dilakukan mengikuti anjuran budidaya padi gogo. Pengamatan dilakukan terhadap penampilan umum, hasil dan komponen hasil. 1.3.Evaluasi Ketahanan Galur Padi Gogo Terhadap Beragam Ras Blas Pengujian terhadap penyakit blas dilakukan terhadap galur-galur padi gogo yang terpilih pada kegiatan seleksi galur yang dilakukan pada tahun sebelumnya. Pengujian dilakukan di rumah kaca BB Padi yang berada di KP. Muara Bogor dengan inokulasi buatan menggunakan beberapa ras pathogen blas dominan. Inokulasi dilakukan dengan menyemprotkan suspense spora ke tanaman padi yang berumur 18 hari secara merata. Tanaman yang telah diinokulasi dimasukkan ke dalam ruang lembab (moist chamber) selama 48 jam, setelah itu dipindahkan ke rumah kaca. Pengamatan dilakukan pada waktu 7 hari setelah inokulasi (hsi). Penilaian ketahanan dilakukan berdasarkan intensitas serangan atau kerusakan daun dengan metode baku (IRRI, 1996) dengan nilai 1 (sangat tahan) hingga 9 (sangat peka). 1.4.Evaluasi Mutu Beras Galur-galur Padi Gogo Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi galur-galur yang mempunyai mutu beras baik diantara galur-galur padi gogo yang telah terseleksi di lapang. Materi yang digunakan adalah benih/gabah dari galur-galur padi gogo yang terpilih pada kegiatan seleksi galur pada tahun sebelumnya. Kegiatan ini dilakukan di laboratorium Mutu BB Padi yang berada di KP.Muara, Bogor. Analisa mutu yang dilakukan meliputi : rendemen giling dan beras kepala, ukuran, bentuk dan bobot beras, kebeningan beras, pengapuran, dan kadar amilosa. Rendemen giling dihitung perbandingan antara bobot beras yang dihasilkan dengan
gabah yang digiling, sedangkan prosentase beras
kepala dihitung berdasrkan proporsi bobot beras kepala di dalam total beras hasil giling. Ukuran beras diperoleh dari pengukuran panjang dan lebar beras; bentuk beras adalah pebandingan antara panjang dan lebar beras. Kebeningan dan pengapuran 6
diamati secara visual diatas meja pengamatan, sedangkan kadar amilosa beras dianalisa dengan metode yang telah biasa digunakan yaitu iodospectrofotometer. a. Perkembangan Kegiatan Dari
empat
kegiatan
yang
direncanakan,
dua
kegiatan
telah
selesai
dilaksanakan, dua kegiatan sedang dalam persiapan tanam. 1. Evaluasi ketahanan galur pada gogo terhadap beragam ras blas Kegiatan evaluasi ketahanan galur padi gogo terhadap beragam ras blas yang dilakukan di rumah kaca BB Padi yang berada di KP. Muara Bogor telah selesai dilakukan. Sebanyak 114 galur padi gogo telah diuji terhadap 4 ras dominan yaitu: ras 001,023, 041, 033, 073, 133, dan 173. Hasil dari pengujian yang dilakukan diketahui terdapat dua galur yang tahan terhadap tiga ras B12056F-Tb-1-5-2, B11923F-MR-35-1 (Tabel 1). Dari pengujian ini juga diperoleh 11 galur yang tahan terhadap dua ras blas dominan (Tabel 2), dan 46 galur tahan satu ras (Tabel 3). Tabel 1. Galur padi gogo tahan terhadap tiga ras blas REAKSI
Nomor Terus 1 2
Asal 51 207
Galur B12056F-Tb-1-5-2 B11923F-MR-35-1
Ras 033 3 1
AT T
Ras 073 1 1
Ras 133
T 1 T 1
T T
Ras 173 1 3
T AT
Ket : T:Tahan; R:Rentan; AT:Agak Tahan dan AR:Agak Rentan
Tabel 2. Galur padi gogo tahan terhadap dua ras blas Nomor
REAKSI Galur
Terus Asal 126 1 101 2 152 3 43 4 60 5 128 6 168 7 172 8 206 9 234 10 241 11
B12498F-MR-1-9 B11592F-MR-16-1-5-6 B11604E-TB-2-10-5 IR76569-166-4-2-2 B12056F-Tb-1-64-6 B12165D-MR-33-3-1 IR78875-190-B-1-3 B12483E-MR-18-3-7 B12498F-MR-1-12 B12825E-TB-1-12-1 IR82310-B-B-67-2
Ras 033 1 T 1 T 1 T 3 AT 5 R 1 T 1 T 1 T 1 T 1 T 3 AT
Ras 073 1 T 1 T 1 T 1 T 1 T 1 T 1 T 5 R 7 R 1 T 1 T
Ras 133 5 R 7 R 3 AT 7 R 5 R 7 R 5 R 5 R 1 T 5 R 7 R
Ras 173 3 AT 7 R 7 R 1 T 1 T 5 R 7 R 1 T 3 AT 5 R 1 T
Ket : T:Tahan; R:Rentan; AT:Agak Tahan dan AR:Agak Rentan 7
Tabel 3. Galur padi gogo tahan terhadap satu ras blas Nomor Terus 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Galur
Asal 157
B11604E-TB-2-10-7
112
B12154D-MR-22-8
113
B12160D-MR-11-3-3
109
B12492C-MR-21-2-4
111
B12165D-MR-8-1
122
B11604E-TB-2-10-10
136
B12828E-TB-2-11-21
139
IR78877-048-B-B-2
143
B11592F-MR-16-1-5-1
145
B12498F-MR-1-7
4 12
B11592F-MR-16-1-5-6 B11186G-MR-3-1-14
16
B11908F-MR-2-5
20
B11908F-MR-2-8
22
B12493C-MR-11-4-2
32
IR60080-23
53
B12056F-Tb-1-29-1
56
B12056F-Tb-1-29-2
71
B12492C-MR-21-2-2-3
91
IR78914-B-22-B-B-B-2
98
B12495C-MR-69-1-3
104
B12495C-MR-69-1-9
110
B12160D-MR-11-3-4
119
B12161D-MR-1-4-2
124
B12159D-MR-5-6
136
B12490C-MR-24-4-8
138
B12165D-MR-8-1-3
154
B12168D-MR-38-1-4
165
B12483E-MR-16-4-3
166
B12480F-TB-1-10
167
D. Gaung Batutugi
32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
Ras 033
REAKSI Ras 073 Ras 133
Ras 173
7
R
1
T
5
R
3
AT
1
T
5
R
7
R
7
R
3
AT
1
T
7
R
5
R
1
T
7
R
5
R
5
R
3
AT
1
T
3
AT
3
AT
3
AT
5
3
AT
1
T
1
T
3
AT
3
AT
7
R
3
AT
3
AT
7
R
1
T
1
T
3
AT
7
R
5
R
3
AT
1
T
3
AT
5
R
1
T
5
3
AT
1
T
5
R
3
AT
5
R
7
R
1
T
3
AT
5
R
3
AT
3
AT
5
R
1
T
1
T
3
AT
7
R
5
R
1
T
3
AT
5
R
7
R
7
R
1
T
7
R
3
AT
3
AT
1
T
7
R
3
AT
1
T
3
AT
5
R
7
R
7
R
1
T
5
R
3
AT
1
T
3
AT
5
R
7
R
1
T
3
AT
5
R
3
AT
5
R
1
T
7
R
7
R
1
T
3
AT
7
R
7
R
1
T
7
R
7
R
5
R
1
T
3
AT
7
R
5
R
1
T
3
AT
7
R
7
R
7
R
1
T
5
R
7
R
1
T
5
R
5
R
5
R
5
R
1
T
7
R
7
R
3
AT
1
T
5
R
5
R
m
7
R
1
T
5
R
7
R
B12483E-MR-18-3-15
3
AT
1
T
3
AT
5
R
IR82318-B-B-20-3 B12498F-MR-1-5
3
AT
3
AT
1
T
3
AT
199
3
AT
3
AT
7
R
1
T
200
B12498F-MR-1-6
3
ATT
1
T
7
R
3
AT
201
B12498F-MR-1-7
1
T
5
R
7
R
3
AT
204
B12498F-MR-1-10
1
T
7
R
7
R
7
R
214
B11923F-MR-35-7
1
T
7
R
7
R
7
R
215
B11923F-MR-35-8
3
AT
1
T
3
AT
7
R
222
IR78878-53-2-2-2
1
T
3
AT
7
R
1
T
O278
B13630E-3MR-4
5
R
1
T
7
R
5
R
7
R
5
R
3
AT
1
T
173 193
223
B12798E-MR-36-2
8
44 45 46
235 241 249
B12825E-TB-1-2-5 IR82310-B-B-67-2 B12816E-MR-1-34-1
3
AT
5
R
3
AT
1
T
3
AT
1
T
7
R
1
T
3
AT
1
T
7
R
3
AT
Ket : T:Tahan; R:Rentan; AT:Agak Tahan dan AR:Agak Rentan; m=tidak tumbuh.
2. Evaluasi mutu beras galur-galur padi gogo. Evaluasi mutu beras galur padi gogo dilaksanakan di laboratorium mutu beras BB Padi di KP.Muara Bogor telah dilakukan mulai bulan Maret 2012. Sebanyak 114 galur/varietas padi gogo yang merupakan hasil seleksi galur pada musim tanam sebelumnya dievaluasi mutu berasnya. Dari hasil pengujian telah diketahui bahwa terdapat 27 galur yang ukuran berasnya tergolong beras panjang, dengan bentuk beras medium sampai kecil, serta kadar amilosa antara 18, 41 % – 25, 69 % (Tabel 4). Tabel 4. Galur padi gogo yang tergolong bermutu beras baik Nomor Urut Asal 1 147 2 101 3 111 4 139 5 141 6 148 7 10 8 56 9 60 10 98 11 112 12 128 13 138 14 149 15 172 16 189 17 199 18 200 19 201 20 202 21 204 22 207 23 214 24 222 25 223 26 249 27 250
Galur B11908F-MR-2-2 B11592F-MR-16-1-5-6 B12165D-MR-8-1 IR78877-048-B-B-2 IR71718-59-1-2-3 B11908F-MR-2-6 B11787E-MR-2-9-7 B12056F-TB-1-29-2 B12056F-TB-1-64-6 B12495C-MR-69-1-3 B12495C-MR-69-2-1-1 B12165D-MR-33-3-1 B12165D-MR-8-1-3 B12160D-MR-11-3-7 B12483E-MR-18-3-7 B12495F-TB-1-16 B12498F-MR-1-5 B12498F-MR-1-6 B12498F-MR-1-7 B12498F-MR-1-8 B12498F-MR-1-10 B11923F-MR-35-1 B11923F-MR-35-7 IR78878-53-2-2-2 B12798E-MR-36-2 B12816E-MR-1-34-1 B12816E-MR-1-34-4
Amilosa (%) 19.95 19.74 25.69 19.88 21.14 22.89 23.45 22.96 21.42 22.26 21.07 24.78 24.29 20.09 19.81 20.02 18.41 19.04 18.76 21.70 18.41 19.74 20.16 19.74 19.25 20.79 20.37
P L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L
Mutu beras kebeningan B C M S Bening M S Bening M S Bening M S Bening S S Bening M S Bening S S Bening M S Bening M S Bening M S Bening M S Bening M S Bening M S Bening M S Bening M S Bening S S Bening M S Bening M S Bening M S Bening M S Bening M S Bening M S Bening M S Bening S S Bening S S Bening M S Bening M S Bening
Keterangan: P=panjang beras (L=long/panjang); B=bentuk beras ( M-medium,S=kecil); C=pengapuran (s=sedikit) 9
3. Uji daya hasil pendahuluan Percobaan ini dilaksanakan di KP. Pandu Kabupaten Minahasa Utara, Propinsi Sulawesi Utara. Sebanyak 82 galur dan varietas telah dipersiapkan benihnya untuk bahan percobaan UDHP padi gogo. Setiap galur/varietas disiapkan sebanyak 100 gram benih yang dimasukkan kedalam kantong benih dan diberi kode. Lahan untuk percobaan ini telah dipersiapkan, tetapi untuk pelaksanaan tanam mengikuti musim tanam padi gogo pada umumnya di daerah setempat. Daftar galur/varietas yang akan diuji pada UDHP padi gogo disajikan pada Tabel 5. Tabel 5. Galur/varietas padi gogo untuk UDHP Nomor Terus Asal Obs 1 Sinta 2 2 3 3 4 4 10 5 12 6 15 7 16 8 18 9 20 10 22 11 26 12 30 13 32 14 43 15 47 16 51 17 53 18 56 19 60 20 68 21 71 22 82 23 83 24 86 25 91 26 98 27 100 28 29 104
Galur/Varietas B11592F-MR-16-1-5-1 B11592F-MR-16-1-5-4 B11592F-MR-16-1-5-6 B11787E-MR-2-9-7 B11186G-MR-3-1-14 B11908F-MR-2-4 B11908F-MR-2-5 TB361B-TB-17-1-2-2-1 B11908F-MR-2-8 B12493C-MR-11-4-2 B12492C-MR-21-2-1 B12492C-MR-21-2-4 B11592F-MR-23-2-5 IR76569-166-4-2-2 B11582F-MR-2-7 B12056F-TB-1-5-2 B12056F-TB-1-29-1 B12056F-TB-1-29-2 B12056F-TB-1-64-6 B12498F-MR-1-9-3 B12492C-MR-21-2-2-3 B12154D-MR-22-3 B12154D-MR-22-4 B12154D-MR-22-8 IR78914-B-22-B-B-B-2 B12495C-MR-69-1-3 B12495C-MR-69-1-5 Limboto B12495C-MR-69-1-9
Nomor Terus Asal 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
141 142 147 149 154 165 166
168 169 170 172 173 174 175 189 192 193 194 199 200 201 202 204 206 207 214 215
Galur/Varietas B12165D-MR-8-3-1 B12165D-MR-8-3-3 B12165D-MR-33-4-3 B12160D-MR-11-3-7 B12168D-MR-38-1-4 B12483E-MR-16-4-3 B12480F-TB-1-10 B12498F-MR-1-9-3 Batutugi IR78875-190-B-1-3 B12481E-TB-19-4-1 B12481E-TB-19-4-2 B12483E-MR-18-3-7 B12483E-MR-18-3-15 B12483E-MR-18-3-17 IR81396-B-B-161-4 B12495F-TB-1-16 B12495F-TB-1-19 IR82318-B-B-20-3 B12497F-TB-1-3 B12498F-MR-1-5 B12498F-MR-1-6 B12498F-MR-1-7 B12498F-MR-1-8 B12498F-MR-1-10 B12498F-MR-1-12 B11923F-MR-35-1 B11923F-MR-35-7 B11923F-MR-35-8 10
30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
106 107 110 112 Obs457 118 119 121 124 128 136 138
B12495C-MR-69-1-11 B12495C-MR-69-1-12 B12160D-MR-11-3-4 B12495C-MR-69-2-1-1 B12492C-MR-21-1-13-4 B12161D-MR-1-1-5 B12161D-MR-1-4-2 B12161D-MR-1-5-1 B12159D-MR-5-6 B12165D-MR-33-3-1 B12490C-MR-24-4-8 B12165D-MR-8-1-3
71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82
217 218 220 222
B12816E-MR-124-5 B12816E-MR-30-1 B12816E-MR-13-4 IR78878-53-2-2-2 Situpatenggang B13630E-3-MR-4 B12798E-MR-36-2 B12825E-TB-1-12-1 B12825E-TB-1-2-5 IR82310-B-B-67-2 B12816E-MR-1-34-1 B12816E-MR-1-34-4
4. Uji daya hasil lanjutan Percobaan ini dilaksanakan di KP. Pandu Kabupaten Minahasa Utara, Propinsi Sulawesi Utara. Sebanyak 12 galur dan 2 varietas telah dipersiapkan benihnya untuk bahan percobaan UDHL padi gogo. Setiap galur/varietas disiapkan sebanyak 500 gram benih yang dimasukkan kedalam kantong benih dan diberi kode. Lahan untuk percobaan ini telah dipersiapkan, tetapi untuk pelaksanaan tanam mengikuti musim tanam padi gogo pada umumnya di daerah setempat. Daftar galur/varietas yang akan diuji pada UDHP padi gogo disajikan pada Tabel 6. Tabel 6. Karakter agronomis galur padi gogo pada UDHL No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Galur/varietas B11604E-TB-2-10-3 B12844E-MR-24-6 B12154D-MR-22-8 B11186G-MR-3-1-13 B12160D-MR-11-3-3 B12490C-MR-24-4-4 B12476E-MR-19-2 B12489E-MR-42-2-7 B12498F-MR-1-9 B11923F-MR-35-5 B12816E-MR-13-2 B11908F-MR-2-2 Limboto Situ Patenggang
Umur (hari) 109 106 109 109 109 106 106 109 109 106 109 109 106 109
Tinggi (cm) 134 141 137 148 143 132 117 116 138 128 122 127 98 101
AP 6 6 11 8 11 9 14 14 7 8 8 8 13 10
Reaksi terhadap BD BL T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T
Keterangan: AP=anakan produktif; BD=blas daun; BL= blas leher.
11
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada musim sebelumnya di Tamanbogo, Lampung, galur-galur yang ditanam memiliki umur antara 106 – 109 hari setelah tanam, diengan tinggi tanaman terpendek 98 cm (Limboto) dan tertinggi 148 cm (B11186G-MR-3-1-13). Jumlah anakan produktif paling sedikit 6 batang dan paling banyak 14 batang per rumpun. Dari hasil pengamatan di lapang semua galur dan varietas yang ditanam bereaksi tahan terhadap penyakit blas daun dan blas leher. Galur-galur padi gogo yang di uji pada UDHL ternyata memiliki kadar amilosa antara 14,35 - 24,71 %, dengan ukuran beras panjang sampai sedang, bentuk beras medium, pengapuran sedikit sampai sedang, serta tekstur nasi sangat pulen sampai pera (Tabel 7). Tabel 7. Karakter mutu beras galur padi gogo pada UDHL No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Galur/varietas B11604E-TB-2-10-3 B12844E-MR-24-6 B12154D-MR-22-8 B11186G-MR-3-1-13 B12160D-MR-11-3-3 B12490C-MR-24-4-4 B12476E-MR-19-2 B12489E-MR-42-2-7 B12498F-MR-1-9 B11923F-MR-35-5 B12816E-MR-13-2 B11908F-MR-2-2 Limboto Situ Patenggang
Amyl. (%) 14,35 13,72 19,74 12,04 19,74 24,71 22,19 19,60 22,05 21,21 18,78 19,95 24,23 23,94
Bentuk beras P B C L M M M M M M M M L M M L M M L M M L M M L M M L M M L M M M M M L M S L M M L M M
Tekstur nasi S. Pulen S. Pulen Pulen S. Pulen Pulen pera Sedang Pulen Sedang Pulen Pulen Pulen pera pera
Keterangan: P=panjang beras (L=long/panjang); B=bentuk beras ( M-medium,S=kecil); C=pengapuran (s=sedikit)
Dari ketahanan terhadap keracunan Al, naungan, dan kekeringan galur-galur yang diuji terdapat enam galur yang tahan terhadap keracunan AL, tiga galur agak tahan terhadap naungan, dan satu galur tahan terhadap kekeringan (Tabel 8).
12
Tabel 8. Reaksi galur-galur UDHL padi gogo terhadap keracunan AL, naungan dan Kekeringan, 2012 No.
Galur/varietas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
B11604E-TB-2-10-3 B12844E-MR-24-6 B12154D-MR-22-8 B11186G-MR-3-1-13 B12160D-MR-11-3-3 B12490C-MR-24-4-4 B12476E-MR-19-2 B12489E-MR-42-2-7 B12498F-MR-1-9 B11923F-MR-35-5 B12816E-MR-13-2 B11908F-MR-2-2 Limboto Situ Patenggang
Reaksi Terhadap AL N 0,79 (T) AT 0,78 (T) AP 0,72 (AT) M 0,53 (P) AP 0,73 (T) AP 0,76 (T) AP 0,65 (AT) AT 0,81 (T) P 0,58 (P) AP 0,52 (P) AT 0,52(P) P 0,76 (T) P 0,58 (P) AP 0,58 (P) AP
Ker. P P AP T AT M AT AP AP AT AP M AT AT
Keterangan: Al = keracunan Al, N = naungan, Ker. Kekeringan, T = toleran, AT = agak toleran, P = peka. Ap = agak peka
b. Kendala dan hambatan Pelaksanaan Kegiatan Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan adalah bahwa padi gogo hanya ditanam pada musim hujan saja sesuai dengan musim tanam padi gogo. Percobaan lapang yang meliputi uji daya hasil pendahuluan dan uji daya hasil lanjutan baru bias dilakukan menjelang musim hujan yaitu pada bulan Oktober atau Nopember 2012 sehingga panen baru dapat dilakukan pada bulan Januari atau Pebruari 2013. 2. Pengelolaan Administrasi Manajerial a.Perencanaan Anggaran Perencanaan anggaran dilaksanakan sesuai dengan tahapan kegiatan dan pencairan dana dalam tiga termin. Termin pertama sebesar 30% dialokasikan untuk kegiatan persiapan yang meliputi gaji/upah, belanja bahan, dan perjalanan dinas. Anggaran pada termin ke dua sebesar 50 % dialokasikan untuk pelaksanaan kegiatan yang meliputi pembayaran gaji/upah, belanja bahan, perjalanan dinas dan pegeluaran lain-lain. Pada termin ketiga sebesar 20 % digunakan untuk pembayaran gaji/upah, perjalanan dinas, kegiatan monitoring, dan belanja lain-lain.
Secara keseluruhan
terbagi dalam pos pembelajaan sebagai berikut;
13
No. 1. 2. 3. 4. 5.
Uraian
Jumlah (Rp)
Gaji dan Upah Bahan Habis Pakai Perjalanan (tidak untuk perjalanan luar negeri) Lain-lain Monitoring dan evaluasi Jumlah biaya tahun yang diusulkan
95.000.000 87.500.000 55.000.000 5.000.000 7.500.000 250.000.000
b. Mekanisme Pengelolaan Anggaran Mekanisme pengelolaan anggaran dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di unit kerja. Anggaran dikelola oleh peneliti yang bersangkutan dan dipergunakan untuk pembiayaan kegiatan penelitian sesuai dengan rencana. c. Rancangan Perkembangan Pengelolaan Aset Aset yang diperoleh berupa galur-galur harapan padi gogo digunakan dalam penelitian dan dikelola oleh peneliti bersama lembaga mitra kerja di daerah dalam hal ini BPTP Sulawesi Utara untuk mendapatkan varietas unggul baru padi gogo yang memiliki sifat-sifat yang diinginkan. Varietas unggul padi gogo yang diperoleh dari hasil penelitian ini akan dihibahkan kepada masyarakat melalui pemerintah daerah untuk ditanam secara luas oleh petani guna meningkatkan produksi padi di lahan kering. d. Kendala-Hambatan Pengelolaan Administrasi Mamajerial Sampai saat ini belum ada kendala dan hambatan dalam pengelolaan administrasi manajerial. III. METODE PENCAPAIAN TARGET KINERJA 1. Metode Proses Pencapaian Target Kinerja a. Kerangka Metode Proses Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian yang dimulai pada tahun 2010. Kegiatan yang dilakukan pada tahun 2012 adalah (1) Uji Daya Hasil Pendahuluan galur padi gogo; (2) Uji daya hasil lanjutan galur harapan padi gogo; (3) Evaluasi ketahanan galur padi gogo terhadap beragam ras penyakit blas; dan (4) Evaluasi mutu beras galur-galur padi gogo. Sebanyak 82 galur padi gogo digunakan dalam uji daya hasil pendahuluan di lahan kering KP. Pandu Sulawesi Utara. Sebanyak 12 galur harapan dan varietas pembanding diuji dalam percobaan uji daya hasil lanjutan di lahan kering 14
KP. Pandu, Sulawesi Utara. Sebanyak 114 galur diuji ketahanannya terhadap beberapa ras blas di rumah kaca BB Padi yang berada di KP. Muara, Bogor. Sebanyak 114 galur padi gogo dievaluasi mutu berasnya di laboratorium mutu BB Padi yang berada di KP. Muara, Bogor. Materi pengujian ketahanan terhadap penyakit blas dan evaluasi mutu beras meliputi galur-galur yang diuji pada uji daya hasil pendahuluan maupun uji daya hasil lanjutan. b. Indikator Keberhasilan Sebagai indikator keberhasilan penelitian pada tahun ini adalah diperolehnya galur-galur harapan padi gogo yang memiliki sifat-sifat yang diinginkan yaitu potensi hasil tinggi, tahan terhadap beragam ras penyakit blas, berumur genjah, dan bermutu beras baik. Galur-galur harapan tersebut akan diuji multilokasi pada tahun 2013 dan diusulkan menjadi varietas unggul baru. Ditanamnya secara luas varietas unggul padi gogo hasil litbangyasa oleh petani untuk meningkatkan produksi padi di lahan kering. Kecukupan pangan dan meningkatnya pendapatan petani dari penanaman varietas padi gogo hasil litbangyasa. c. Perkembangan dan dan Hasil Pelaksanaan Litbangyasa. Hasil dari kegiatan evaluasi ketahanan galur padi gogo terhadap beragam ras blas yang dilakukan di rumah kaca BB Padi yang berada di KP. Muara Bogor telah diperoleh sebanyak dua galur yang tahan terhadap tiga ras B12056F-Tb-1-5-2, B11923F-MR-35-1, 11 galur tahan terhadap dua ras, dan 46 galur tahan satu ras. Pada kegiatan evaluasi mutu beras galur padi gogo yang dilaksanakan di laboratorium mutu beras BB Padi di KP.Muara Bogor telah diperoleh sebanyak 27 galur yang tergolong bermutu baik, ukuran beras panjang, dengan bentuk beras medium sampai kecil, serta kadar amilosa antara 18, 41 % – 25, 69 %. Uji daya hasil pendahuluan yang dilaksanakan di KP. Pandu Kabupaten Minahasa Utara, Propinsi Sulawesi Utara telah dipersiapkan lahan percobaannya. Sebanyak 82 galur dan varietas telah dipersiapkan benihnya, tetapi untuk pelaksanaan tanam mengikuti musim tanam padi gogo pada umumnya di daerah setempat. Percobaan uji daya hasil lanjutan dilaksanakan di KP. Pandu Kabupaten Minahasa Utara, Propinsi Sulawesi Utara. Sebanyak 12 galur dan 2 varietas telah dipersiapkan benihnya untuk bahan percobaan UDHL padi gogo. Lahan untuk percobaan ini telah
15
dipersiapkan, tetapi untuk pelaksanaan tanam mengikuti musim tanam padi gogo pada umumnya di daerah setempat. Galur-galur yang ditanam pada uji daya hasil lanjutan memiliki umur tergolong genjah yaitu antara 106 – 109 hari setelah tanam, dan dari hasil pengamatan di lapang di Tamanbogo, Lampung semua galur dan varietas yang ditanam bereaksi tahan terhadap penyakit blas daun dan blas leher. Dari evaluasi mutu beras diketahui bahwa galur-galur UDHL memiliki kadar amilosa antara 14,35 - 24,71 %, dengan ukuran beras panjang sampai sedang, bentuk beras medium, pengapuran sedikit sampai sedang, serta tekstur nasi sangat pulen sampai pera. Data hasil dan komponen hasil dari galurgalur tersebut masih menunggu hasil dari percobaan lapang. 2. Potensi Pengembangan Ke Depan a. Kerangka Pengembangan Ke Depan Pemanfaatan varietas unggul padi gogo hasil litbangyasa oleh petani secara luas di lahan kering. Perbaikan varietas hasil litbangyasa apabila masih terdapat kelemahan. b. Strategi Pengembangan Ke Depan Melakukan introduksi varietas unggul padi gogo yang dihasilkan kepada petani serta pengembangan system perbenihan pedesaan mengingat perbenihan padi gogo tidak
menarik
bagi
perusahaan
benih
swasta
agar
pemanfaatannya
dapat
berkelanjutan.
IV. SINERGI PELAKSANAAN KEGIATAN 1. Sinergi Koordinasi Kelembagaan a.Kerangka Sinergi Koordinasi Koordinasi dilakukan antar disiplin ilmu yang meliputi pemuliaan, pathologi, dan analis. Koordinasi antar kelembagaan dilakukan antara BB padi dengan BPTP Sulawesi Utara sebagai mitra kerja di daerah. Pelaksanaan koordinasi diawali dengan pertemuan antara pihak-pihak terkait yang secara langsung menangani percobaan. Dalam pertemuan tersebut dibahas tentang rencana dan teknis pelaksanaan penelitian. Dalam koordinasi dengan lembaga terkait didaerah disampaikan bahwa BB Padi melalui kegiatan ini menyediakan bahan percobaan berupa galur-galur hasil penelitian 16
sebelumnya, memberikan petunjuk teknis pelaksanaan percobaan dan melakukan supervise pelaksanaan percobaan. BPTP Sulawesi Utara berdarakan petunjuk teknis tersebut melaksanakan percobaan dan melaporkan data hasil percobaan. b. Indikator Keberhasilan Sinergi Sebagai indikator keberhasilan sinergi koordinasi adalah tercapainya target dari penelitian ini yaitu mendapatkan galur-galur harapan padi gogo yang memiliki potensi hasil tinggi, berumur genjah, tahan terhadap beragam ras blas, dan bermutu beras baik. Pemanfaatan hasil litbangyasa berupa varietas unggul padi gogo oleh petani di lahan kering. c. Perkembangan Sinergi Koordinasi Koordinasi telah dilaksanakan sesuai dengan rencana, dari koordinasi yang dilakukan pelaksanaan percobaan baik di rumah kaca, laboratorium, maupun di lapang dapat dilaksanakan. Percobaan di rumah kaca telah dilaksanakan dengan menguji sebanyak 114 galur padi terhadap empat ras blas. Percobaan di laboratorium telah dapat dilaksanakan dengan menguji mutu beras sebanyak 114 galur padi gogo. Percobaan di lapang telah dilakukan persiapan benih dan persiapan lahan, tetapi untuk pelaksanaan tanam mengikuti musim tanam padi gogo di daerah setempat. 2. Pemanfaatan Hasil Litbangyasa a. Kerangka dan Strategi Pemanfaatan Hasl Litbangyasa Galur-galur harapan padi gogo yang diperoleh dari kegiatan tahun 2012 ini akan diuji multilokasi pada tahun 2013. Galur harapan yang terbaik pada uji multilokasi pada tahun 2013 akan diusulkan menjadi varietas unggul baru dalam siding pelepasan varietas dan akan dilepas oleh pemerintah untuk dipergunakan oleh petani guna meningkatkan produksi padi di lahan kering. b.Indikator Keberhasilan Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Sejumlah galur harapan hasil penelitian ini yang disertakan dalam uji multilokasi padi gogo pada tahun 2013. Penanaman varietas unggul baru padi gogo hasil penelitian ini oleh petani secara luas di daerah lahan kering.
17
c. Perkembangan Pemanfaatan Hasil Galur-galur harapan padi gogo yang telah dihasilkan sampai saat di dimanfaatkan untuk bahan penelitian dalam rangka mendapatkan varietas unggul baru.
V. PENUTUP 1. Kesimpulan a. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Tahapan pelaksanaan kegiatan dilakukan sesuai rencana yang diawali dari koordinasi, persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, dan pelaporan hasil pernelitian. Termin pertama telah digunakan untuk persiapan dan pelaksanaan penelitian serta koordinasi, termin ke dua digunakan untuk biaya pelaksanaan percobaan, sedangkan dana termin ke tiga digunakan untuk penyalesaian pelaksanaan percobaan dan pelaporan hasil penelitian. b.Metode Pencapaian Target Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian yang dimulai pada tahun 2010. Kegiatan yang dilakukan pada tahun 2012 adalah (1) Uji Daya Hasil Pendahuluan galur padi gogo; (2) Uji daya hasil lanjutan galur harapan padi gogo; (3) Evaluasi ketahanan galur padi gogo terhadap beragam ras penyakit blas; dan (4) Evaluasi mutu beras galur-galur padi gogo. c. Potensi Pengembangan Ke Depan Pemanfaatan varietas unggul padi gogo hasil litbangyasa oleh petani secara luas di lahan kering. Melakukan introduksi varietas unggul padi gogo yang dihasilkan kepada petani serta pengembangan system perbenihan pedesaan mengingat perbenihan
padi
gogo
tidak
menarik
bagi
perusahaan
benih
swasta
agar
pemanfaatannya dapat berkelanjutan. d. Sinergi Koordinasi Kelembagaan Koordinasi dilakukan antar disiplin ilmu yang meliputi pemuliaan, pathologi, dan analis. Koordinasi antar kelembagaan dilakukan antara BB padi dengan BPTP Sulawesi Utara sebagai mitra kerja di daerah. Pelaksanaan koordinasi diawali dengan 18
pertemuan antara pihak-pihak terkait yang secara langsung menangani percobaan. Dalam pertemuan tersebut dibahas tentang rencana dan teknis pelaksanaan penelitian. e. Kerangka Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Galur-galur harapan padi gogo yang diperoleh dari kegiatan tahun 2012 ini akan diuji multilokasi pada tahun 2013. Galur harapan yang terbaik pada uji multilokasi pada tahun 2013 akan diusulkan menjadi varietas unggul baru dalam siding pelepasan varietas dan akan dilepas oleh pemerintah untuk dipergunakan oleh petani guna meningkatkan produksi padi di lahan kering. 2.Saran. a. Disarankan kegiatan ini dapat dilanjutkan pada tahun anggaran 2013 agar tujuan mendapatkan varietas unggul baru padi gogo yang diinginkan dapat terwujud. b. Guna melakukan uji multilokasi pada tahun 2013 diperlukan dukungan dana yang memadai.
VI. DAFTAR PUSTAKA Amir, M and A. Nasution. 2001. Identification of major genes for blast resistance. P 4146. In Kardin, M.K., I. Prasadja, and M. Syam (eds.) Upland Rice Research in Indonesia: Current Status and Future Direction. CRIFC-IRRI Collaborative Research. Central Research Institute for Food Crops, Bogor, Indonesia. Amir, M. and A. Nasution. 1995. Status dan pengendalian blas di Indonesia. P 583-92. In Syam, M. et al. (eds.) Kenerja Penelitian Tanaman Pangan. Puslitbang Tanaman Pangan, Badan Litbang pertanian, Bogor. Bastaman, M., D. Agisimanto, Reflinur, Suwarno, E. Lubis, H. Leung, C.Vera Cruz, and B. Courtois. 2001. AB-QTL analysis of blast resistance gene of Oryzica Llanos 5 x Way Rarem progenies using candidate gene probes, RGA, and SSR primers. p. 37-40. In Kardin, M.K., I. Prasadja, and M. Syam (eds.) Upland Rice Research in Indonesia: Current Status and Future Direction. CRIFC-IRRI Collaborative Research. Central Research Institute for Food Crops, Bogor, Indonesia. BPS. 2005. Statistik Indonesia 2000. Biro Pusat Statistik, Jakarta. 590p. Hidayat, A., Hikmatullah, dan D. Santoso. 2000. Potensi pengelolaan lahan kering dataran rendah. p197-225. In Adimihardja et al. Sumberdaya Lahan Indonesia dan Pengelolaannya. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Bogor.
19
IRRI. 1996. Standard Evaluation System for Rice. International Rice Testing Program. International Rice Testing Program (IRTP) IRRI Los Banos, Philippines. Kustianto, B, E. Lubis, and M. Amir. 1995. Pewarisan ketahanan terhadap blas daun (P. oryzae) isolat 26 pada beberapa varietas padi. p 132-9. In Risalah Konggres Nasional XII dan Seminar Ilmiah. Perhimpunan Fitopatologi Indonesia. Jogyakarta Suwarno, E. Lubis, and E, Soenarjo. 2001. Breeding of upland rice for resistance to blast in Indonesia. p. 7-14. In Kardin, M.K., I. Prasadja, and M. Syam (sds.) Upland Rice Research in Indonesia: Current Status and Future Direction. CRIFC-IRRI Collaborative Research. Central Research Institute for Food Crops, Bogor, Indonesia. Suwarno, H. M. Toha, B. P. Ismail, 2005. Ketersediaan teknologi dan peluang pengembangan padi gogo. P129-143. In Inovasi Teknologi Padi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Badan Litbang Pertanian. Tim Peneliti Badan Litbang Pertanian. 1998. Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya alam dan teknologi untuk pengembangan sektor pertanian dalam Pelita VII. Badan Litbang Pertanian. Jakarta. Toha, H,M. 2000. Teknologi budidaya padi gogo di lahan kering iklim basah. Makalah disampaikan pada Temu Aplikasi Teknologi Pertanian, IPPTP Banjarbaru, Banjarbaru 1-2 Maret 2000. 20 hal.
20