ISSN 0854-5278
Prosiding Seminar Hasil Penelitian P2TRR Tahun 2003
EVALUASI UNJUK KERJA POMP A SEKUNDER REAKTOR SERBAGUNA
G.A SIW ABESSY SETELAH BEROPERASI SELAMA 15 TAHUN1) Suroso, Slamet Wiranto
Pusat Pengembangan Teknologi Reaktor Riset
- BATAN
ABSTRAK EVALUASI UNJUK KERJA POMPA SEKUNDER REAKTOR SERBAGUNA SIWABESSY SETELAH
BEROPERASI
SELAMA
15 TAHUN.
GA.
Setelah reaktor
beroperasi lebih dari 15 tahun sejak dioperasikan pertama kali tahun 1987 terdapat indikasi penurunan kinerja sistem pendingin sekunder. Penurunan kinerja sistem pendingin sekunder ini diantaranya disebabkan oleh kurang optimalnya kinerja pompa pendingin sekunder, salah satu cara untuk memastikan dugaan ini adalah dengan melakukan evaluasi terhadap kinerja pompa pendingin sekunder dari karakteristik pompa pada awal dioperasikannya yaitu kondisi komisioning dengan kondisi setelah pompa beroperasi lebih daTi 15 tahun. Eksperimen dilakukan pada dua pompa yang beroperasi yaitu PA02 APOI clan PAOI APOI. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa kondisi pompa sekunder PAO2APOI pada titik kerja pompa antara 95-110 % masih dalam keadan baik, sedangkan untuk pompa PAO1 APO1 menunjukkan adanya penurunan
kinerja yaitu pada harga kapasitas 1950 m3/h diperoleh
harga head, efisiensi clan daya pompa terdapat penyimpangan lebih daTi 10 % dad harga kondisi komisioning. Kata kunci : evaluasi, pompa, unjuk kerja
ABSTRACT EVALUATION
OF THE
SECONDARY
PUMP GA. SIWABESSY
REACTOR
PERFORMANCE AFTER 15 YEARS OPERATION. Reactor has been operated more than 15 years since its first criticality in 1987. The reactor has an indication secondary cooling system performance. Due to the secondary pumps To ensure this prediction it was carried out
degradation of
not well performance.
evaluation of the secondary pumps
characteristics during commissioning and after 15 years operation. The experiment has been done while two pumps PAOI APOI and PAO2 APOI were in operation. The results showed that the
pumps PA02 APO1 is under 95 - 110 %n is working performance and PAO1 APO1
with the flow capacity of 1950 m3fh has decreased performance arround 10 %. Key word: Evaluation, Pump, Performance 105
ISSN 0854-5278
PENDAHULUAN Keselamatan reaktor nuklir sangat bergantung kepada keutuhan elemen teras, panas yang dibangkitkan oleh
Evaluasi Unjuk Kerja PompA Sekunder.. Suroso, dkk
Evaluasi unjuk kerja pompa meliputi evaluasi head total, daya clan efisiensi pompa sebagai fungsi kapasitas aliran serta titik kerja pompa, diharapkan
bahan bakar di teras reaktor, dipindahkan oleh fluida pendingin sistem pendingin primer secara konveksi paksa dengan bantuan pompa primer ke penukar kalor, kemudian sistem pendingin sekunder
dari evaluasi ini diperoleh kurva karakteristik pompa sekunder RSG-GAS pactakondisi mutakhimya.
mengambil panas dari penukar kalor secara konveksi paksa pula dengan bantuan pompa sekunder yang akhirnya dibuang ke lingkungan melalui menara pendingin. Reaktor Serbaguna G.A Siwabessy telah beroperasi selama 15 tahun lebih sejak dioperasikannya
Pompa Sentrifugal
pertama kali tahun 198i) terdapat indikasi penurunan unjuk kerja sistem " pendingin reaktor, hila pacta saat awal operasi pembuangan panas pacta daya reaktor 15 MW cukup menggunakan 3 blower akhir-akhir ini pacta daya yang sarna membutuhkan 4 sampai dengan 5 blower menara pendingin. Penurunan unjuk kerja ini pacta sistem sekunder dapat disebabkan oleh alat penukar kalor, menara pendingin atau pompa pendingin sekunder, untuk itu perlu dilakukan evaluasi. Evaluasi pacta kertas kerja ini dibatasi hanya untuk unjuk kerja pompa sekunder dengan meninjau ulang
DASAR TEORI
Pompa memindahkan
adalah suatu me sin yang fluida dari tempat
yang
lebih rendah ke tempat yang lebih tinggi, pacta pompa jenis sentrifugal hal terse but dilakukan
oleh
sudu-sudu
(i111peller)2)
Daya dari luar diberikan kepada paras untuk memutar sudu-sudu didalam zat cair, maka zat cair yang dalam
sudu-sudu
akan
terdapat
ikut
di
berputar,
karena timbul gaya sentrifugal maka zat cair mengalir dari tengah sudu-sudu ke luar melalui saluran diantara sudu-sudu. Head tekanan
zat cair menjadi
lebih
tinggi, demikian pula head kecepatannya bertambah besar karena zat cair
mengalami percepatan. Zat cair yang keluar dari sudu-sudu ditampung di dalam saluran yang berbentuk spiral (volute) di sekeliling sudu-sudu clan disalurkan keluar pompa melalui nose!. Di dalam nosel ini sebagian head
karakteristik pompa pada kondisi terakhir setelah beroperasi 15 tahun atau
kecepatan aliran diubah menjadi head tekanan, dalam hal ini terlihat bahwa
17.000 jam operasi dibandingkan dengan kondisi komisioning (awal operasi) yang telah sesuai hasil eksperimennya dengan
sudu-sudu berfungsi memberikan kerja kepada zat cair, sehingga energi yang dikandungnya menjadi bertambah besar.
kondisi desainnya.
Selisih energi persatuan massa atau head
Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tahun 2003
ISSN 0854-5278
P2TRR
total zat cair antaraflens hisap danflens keluar pompa disebut head total pompa. Jelas dari uraian di atas bahwa pompa
sentrifugal
dapat
mengubah
energi mekanik dalam bentuk kerja paras menjadi energi didalam fluida, energi inilah yang mengakibatkan pertambahan head tekanan, head kecepatan clan head potensial pada zat cair yang mengalir secara kontinyu. Beberapa pertimbangan yang perlu dilakukan dalam desain clan pemilihan pompa sentrifugal adalah efisiensi pompa tinggi dengan kondisi tekanan positip neto sisi hisap yang diperlukan kecil, keandalan tinggi, rentang kapasitas operasi cukup lebar clan harga rendah tetapi pada kenyataannnya antara parameter-parameter tersebut saling mempengaruhi bahkan saling berlawanan satu dengan yang lain. Hasil desain suatu pompa sulit untuk memenuhi banyak kriteria sehingga diperlukan teknik clan pedoman untuk menentukan karakteristik clanunjuk kerja, untuk keperluan tersebut digunakan kriteria menggunakan suatu kurva karakteristik yang menyatakan hubungan antara. head, daya clan efisiensi sebagai flings] kapasitas aliran . Karakteristik pompa sentrifugal ditentukan oleh desain sudu-sudu clan motor penggeraknya. Bentuk clanukuran sudu serta besarnya motor penggerak akan 11II1enentukan harga clan hubungan
selama operasi menjadi faktor utama yang menyebabkan perubahan karakteristik pompa, kerusakan sudu-sudu dapat terjadi karena masuknya benda-benda asing bersama fluida ke dalam pompa saat beroperasi. Hal lain yang dapat mempengaruhi perubahan karakteristik pompa adalah karena poras motor clan pompa tidak segaris, atau ketidak simetrisan pondasi saat pembuatan sehingga berakibat getaran terlalu besar disamping unjuk kerja motor penggerak clantata letak juga akan berpengaruh terhadap karakteristik clan titik kerja pompa. Faktor lain yang dapat menyebabkan penurunan unjuk kerja pompa adalah terjadinyanya kavitasi. Kavitasi adalah gejala menguapnya zat cair yang sedang mengalir karena tekanannya turun sampai dibawah tekanan jenuhnya'). Hal ini dapat terjadi pada zat cair yang sedang mengalir di dalam pompa maupun di dalam pipa Pada pompa, bagian yang mudah mengalami kavitasi adalah pada sisi hisapnya. Jika pompa mengalami kavitasi maka akan timbul suara berisik clangetaran, selain itu unjuk kerja pompa akan menurun secara tiba-tiba, sehingga pompa tidak dapat bekerja pada kondisi terbaiknya. Untuk menghindari terjadinya kavitasi hams diusahakan agar tidak ada satupun bagian dari aliran di dalam pompa yang mempunyai tekanan statis lebih rendah dari tekanan uap jenuh
antam kapasitas aliran dengan head, daya pada temperatur yang clan e:llisiensi. Terjadinya kerusakan clan. cairan perubaihan sudut sudu-sudu pompa bersangkutan. Di dalam hal ini perlu 107
ISSN 0854-5278
Evaluasi Unjuk Kerja PompA Sekunder.. Suroso, dkk
diperhatikan dua macam tekanan yang memegang peranan, yaitu tekanan yang
bahwa NPSHA barns lebih besar daripada
ditentukan oleh kondisi lingkungan dimana pompa dipasang yang disebut sebagai tekanan positip sisi hisap yang tersedia (Net Positive Suction Head
NPSHR.
Besar
harga
dihitung
daTI ditentukan
NPSHA
dapat
dari
harga
kondisi instalasi, sedangkan besar harga NPSHR diperoleh
dari pabrik pembuat
pompa.
Available=NPSHA) daTI tekanan yang ditentukan oleh keadaan aliran didalam
Karakteristik ditentukan
pompa yang disebut sebgai tekanan positip sisi hisap yang diperlukan (Net Positive Suction Head
suatu pompa
dari hubungan
dapat
antara head,
efisiensi daTIdaya pompa sebagai fungsi kapasitas aliran yang digarnbarkan dalam suatu kurva karakteristik.
Required=NPSHR). NPSHA adalah head yang dimiliki zat cair pactasisi hisap pompa yang harganya ekivalen dengan tekanan mutlak pactasisi hisap pompa dikurangi dengan tekanan uap jenuh zat cair di tempat tersebut yang besarnya sarna dengan tekanan pacta kondisi luar dimana pompa dipasang. Bila pompa dioperasikan, tekanan terendah di dalam pompa terdapat pacta suatu titik dekat sisi masuk sudu-sudu. Di tempat tersebut tekanan lebih rendah dari tekanan pacta lubang hisap pompa. Agar tidak terjadi penguapan zat cair, maka tekanan pacta lubang masuk pompa dikurangi penurunan tekanan didalarn
TATAKERJA Sistem Reaktor Reaktor Siwabessy jenis
Serbaguna
merupakan
material
testing
G.A.
reaktor
nuklir
reactor
(MTR)
menggunakan kolam terbuka dengan daya nominal 30 MW thermal. Teras reaktor berisi 40 bundel elemen bakar daTI 8 clemen
kendali
dengan matrix lOx
yang
tersusun
10. Bunde! elemen
bakar tersusun dari 21 plat elemen bakar yang
terbuat
pengkayaan
dari
U 30sAI
U235 19,95
dengan
%
daTI
kerapatan 2,96 %.1) Sistem
pompa harns lebih tinggi dari tekanan uap air. Head tekanan yang besarnya sarna dengan penurunan tekanan ini
sistem
pending in reaktor
pendingin
pendingin
sekunder,
untuk menjaga
disebut head neto positip sisi hisap yang diperlukan (NPSHR). Harga
primer yang
daTI sistem berfungsi
suhu teras reaktor agar
tetap dalam kondisi operasional. pending in
terdiri
primer
menggunakan
Sistem air
NPSHR untuk suatu pompa berbeda-beda, ringan bebas mineral (H2O) sebagai daTIberubah sebgai fungsi kapasitas daTI fluida pending in yang sekaligus putaran sudu-sudunya. berfungsi sebagai moderator neutron Suatu pompa agar dapat bekerja tanpa untuk mendukung berlangsungnya
mengalami
kavitasi,
memenuhi
persyaratan,
maka
harus
reaksi
fisi. Panas yang dihasilkan teras reaktor
dimana nilai A1"\'"
ISSN 0854-5278
Prosiding Seminar Hasil Penelitian P2TRR Tahun 2003
diambil oleh sistem pendingin primer clanmelalui alat penukar kalor diteruskan
beroperasi clan satu sebagai cadangan, ketiga pompa mempunyai tipe clanfungsi
ke sistem pendingin sekunder untuk selanjutnya dilepaskan ke udara oleh blower menara pendingin.
yang sarna, setiap unit terdiri daTIpompa proses yang digerakkan oleh motor sangkar kurung melalui sambungan
Pompa Sistem Sekunder Sistem pendingin
sekunder
merupakan tempat pembuangan panas terakhir dari sistem RSG.GAS. Fluida
kopling sentrifugal. Bagian-bagian pompa yang berhubungan dengan air seperti runner, casting dll., terbuat dari cast iron yang diperkuat dengan stainless steel. Spesifikasi teknik dari pompa sistem sekunder ini diberikan pacta Tabel 1.
kerja system pendingin sekunder adalah air yang diambil langsung dari system penyediaan air setempat. Sistem terdiri dari 2 jalur pemipaan yang Prosedur Pengambilan Data Pembuatan kurva karakteristik masing-masing bagian mempunyai kapasitas 50% yang terdiri dari pompa, unjuk kerja pompa disusun mengacu alat penukar kalor, saringan mekanik clan pacta prosedur pengetesan pompa Institute of Chemical dua blok menara pendingin dengan American masing-masing dilengkapi 3 blower Engineers (AIChE) Equipment Testing menara pendingin3) Mekanisme system Procedures Committee dengan sekunder adalah pompa menghisap fluida penyesuaian kondisi di lapangan. 3) Hasil yang diperoleh dibandingkan kerja dari kolam menara pendingin diteruskan ke alat penukar kalor untuk dengan kurva karateristik pompa pada mengambil panas dari system pendingin saat komisioning yang telah dilakukan primer kemudian dialirkan lagi ke kolam oleh Interaton GmBH clan Tim menara pendingin. Komisioning RSG.GAS pacta tahun 1986. Pompa pacta system sekunder Penelitian hanya dilakukan pacta dua disebut pula pompa system sekunder pompa aktifyang digunakan yaitu pompa yang terdiri daTItiga pompa dengan dua PA 01 APOI clanPA 02 APOI.
109
ISSN 0854-5278
Evaluasi Unjuk Kerja PompA Sekunder.. Suroso, dkk
Tabel 1. Spesifikasi teknik pompa sistem sekunder reaktor serbaguna G.A. Siwabess/)
No.
Parameter
..
Satuan
Hargo/keterangan Sentrifugal
-
1
Tipe
2
Fabrikasi
-
KSB
3 4
Diameter sudu-sudu
390
Diameter pipa sisi masuk
600
Mm Mm
5
Diameter pipa sisi keluar
500
Mm
6 7
Kapasitas aliran Head total
1950 28
m3fh M
8
NPSHA
10
9
NPSHR
9
10
Tipe motor
induksi
M M -
11 12
Daya motor PAOIIPA02
250/220
W
13 14
Kecepatan putaran motor Tegangan Fase
1480 380
Rpm Volt
-
15
Frekuensi
3 50
16 17
Factor daya Efisien motor
18
Efisiensi pompa
19
Hz
0,86
-
93,6 78
% %
Air
-
20 21
Fluida kerja Suhu operasi Suhu desain
30-40
°c
60
°c
22
Tekanan operasi sisi hisap
23
Tekanan operasi sisi tekan
0,28 3
BID: Bar
24
Masa jenis fluida kerja
994
kg/m3
Peralatan percobaan Peralatan yang digunakan
2. Alat ukur tekanan sisi keluar pompa dalam
percobaan meliputi peralatan terpasang daD portable, peralatan terpasang
PAOI CPO02 daD PA02 CPO02 yang mempunyai jangkauan 0-0,5 bar.
3. Alat ukur kapasitas aliran PAOI CFOOI daD PA02 CF 001 yang meliputi, . . mempunym masmg-masmg I. Alat ukur tekanan sisi hisap pompa jangkauan 0-2500 m3fh yaitu PAOI CPOOIdaDPA02 CPOOI, masing mempunyai jangkau ukur 4. Alat ukur kecepatan putaran motor 0-0,5 bar PAOI CSOOIdan PA 02 CSOOI yang 110
ISSN 0854-5278
Prosiding Seminar Hasil Penelitian P2TRR Tahun 2003
masing-masing
aliran, arus clan kecepatan putaran motor.
mempunyai jangkau
ukur 0-2000 rpm 5. Alat ukur temperatur
3. Buka katup throttling hingga didapat
air pendingin
PA02 CT 002 yang masing-masing
kapasitas aliran sebesar 2100 m3/h, setelah kondisi stabil catat seperi
mempunyai jangkau ukur 0-60 °c
pada langkah 2
sekunder sisi hisap PAO1 CTOO1 clan
Semua
peralatan
ukur
terse but
menggunakan
elektrik
dengan
0-20mA,
terpasang
4. Lakukan seperti langkah 3 pada
transduser
setiap kenaikan kapasitas aliran 100 m3/h hingga bukaan katup maksimum
jangkau
sedangkan
ukur
peralatan
5. Tutup katup hingga kapasitas aliran 1900 m3/h 6. Setelah percobaan selesai kembalikan katup pada posisi
portable yang digunakan meliputi : 1. Multimeter digital 2. Tang ampermeter Kondisi Awal 1. Reaktor
operasional dalam
keadaan
tidak
7. Matikan pompa pendingin PAOI APOI
beroperasi 2. Semua alat ukur dalam keadaan baik "' j.
8. Dengan
cara
yang
sekunder
sarna
lakukan
1 sampai dengan
7 untuk
clan sudah terkalibrasi
langkah
Katup manual throttling pada kedua
pompa sekunder PA02 APO I.
sisi pompa dalam keadaan
operasi
HASIL DAN PEMBAHASAN
normal, clan indikator bukaan katup telah ditandai 4. Ketinggian
permukaan
air
Hasil pengujian karakteristik pompa setelah beroperasi lebih dari 15 tahun' (1997 sId 2003) clan kondisi
pada
menara pendingin berada pada posisi kerja . 5. Sistem
pendingin
sekunder
komisioning (1997) diberikan pada Tabel 2 untuk. pompa PAO1 APO1, sedangkan untuk pompa PA02 APO1 diberikan pada Tabel 3 clan grafik karakteristiknya
siap
dioperasikan
Langkah Percobaan I. Catat data-data awal termasuk data
diberikan pada Gambar 1 sampai dengan 4 untuk kondisi komisioning clan
spesifikasi teknik yang diperlukan 2. Hidupkan pompa pendingin sekunder pada kapasitas nominal, setelah kondisi stabil tercapai yang terdiri dari data, tekanan masuk pompa, tekanan keluar pompa, kapasitas
pengujian
setelah
15
tahun
lebih
beroperasi. Gambar 1 clan Gambar 2 adalah merupakan kurva karakteristik pompa PAOI APOI pengujian pada saat komisioning clan pengujian setelah 15
111
ISSN 0854-5278
Evaluasi Unjuk Kerja PompA Sekunder. Suroso, dkk
tahun lebih beroperasi daB Gambar 3 daB
yang masing-masing
4 adalah kurva karakteristik pompa PA02
head, daya daD efisiensi pompa sebagai
APOI pengujian pacta saat komisioning
fungsi kapasitas.
daB setelah
menunjukkan harga
15 tahun lebih beroperasi
Tabel2. Hasil pengujian karakteristik pompa PAOI APO 1 saat komisioning (1987) clan pengujian setelah lebih dari 15 tahun beroperasi. No.
Kapasitas
(m3/h)
Head ( %) Komis Vji
Daya (%) Komis Vji
Efisiensi (%) Komis Vji 0 0
1
0
139,43
151,16
82,87
80,77
2 -'..,
500
135,30
138,79
82,76
81,27
34,00
29,18
1000
123,54
123,54
89,66
89,37
46,00
47,25
1439 1950 2068
115,32 100,00
111,53
96,55
74,00
58,,75 66,87
75,86
84,00 82,00
4 5 6
94,14
93,56 100,00 100,00
100,00 91,22
101,79
63,60
Tabel 3. Hasil pengujian karakteristik pompa PAO2 APO 1 saat komisioning (1987) dan pengujian setelah lebih dari 15 tahun beroperasi.
No.
Kapasitas
(m3/h)
Head (%) Komis Vji
Daya (%) Komis Vji
Efisiensi (%) Komis Vji 0 0
1
0
143,64
133,45
82,10
81,58
2
500
138,18
125,66
81,18
81,47
34,00
32,03
3
1000
127,27
117,81
87,88
87,00
57,00
56,25
4
1500
118,18
114,14
93,94
93,54
75,00
76,19
5
1950
100,00
100,00
100,00
100,00
84,00
81,31
6
2066
95,45
95,72
103,03
101,63
83,00
80,15
Harga 100 % head, daya dan efisiensi adalah harga pacta operasi nominalnya yaitu 25,06 m, 198,60 kW daB 66,87 %
kapasitas aliran 1950 m31h, sedangkan
untuk pompa PAOI APOI dan 29,42 m, 191,06 kW daB 81,31 % untuk pompa PA02 APO1 masing-masing pacta
pacta saat komisioning masing-masing untuk PAOI APOI adalah 28,33 m, 181,25 kW dan 84 % dan PA02 APOI adalah 28 m, 183,33 kW dan 84 %.
112
Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tahun 2003
ISSN 0854-5278
P2TRR
n__-
160-..----.
140
.-
1I
---
--_u
T
----
~~'
,
-~-----------
120 -'--.------
::
+
100 j-~
.~
---
I
~ w
-----------------
;~t=iead-'--Daya I_Efisiensi ~--'
! 80111 1
0
g
I
I
'---~
60 t--.
. --
~i i i
! !
- -_.-.----
40
I
r
+-,
I I
j
! 20
--
J
0
-
. -- .- --_n___n 1000
500
Kapasitas
'
i
---------
,---'
'
"--1500
2500
2000
(m3/h)
Gambar I. Karakteristik pompa PAOI APO I saat komisioning
160
.,.-
140
.L----I
---
...
._n_~-
-.
+--
120
.~ :i1! in
g =-
x
'I
_n --.------.-
100
i-_n.
i1-
rr
80 I
60
1
L I
I
-------
n-
--.-.-.--.-..-----
'
i ~
..-.
-
+I
-"""i'.t. +---
1
-'
!
~Head--'---Daya -.-Efisiensi , -----
i
1
I I
r-l
500
! 1500
1000 Kapasit..
2000
(m3/h)
Gambar 2. Karakteristik pompa PAOI APOI setelah 15 tahun operasi
A A""
2500
ISSN 0854-5278
Prosiding Seminar Hasil Penelitian P2TRR Tahun 2003
---
160 -~----
140
~-
~
---
~
~---~-
~
-
,
~---------------
120 ------------
;t 100 .1--I
--+
Vi c.. Vi
ffi
~Head- ,--Daya :~..efiSi:~S~-
80
... ..
I
0
!
~ '" 601
- -
40 +--I
---
20 -'
-
--------
,
= --
~---I
-
------
,
-, --- -1000
500
-;
,-- --1500
1 ----
-
---
2500
2000
Kapasitas (m3/h)
Gambar 1. Karakteristik pompa PAOI APOI saat komisioning
160
-- ---
--
-
---
~
----------
120
~
=~
100
~--
I
--
--
---~
-----
~
I
_2
I
ffi
80 I
i C ... '"::
--------
~
60-'--
,----
I 40
-;;;;e;;;.H.ad
=.1 I
I
~-
I-
~AI
~
_A~
rI
i
i
ti
i
I
"v OJ//. 0
500
1000
1500
2000
2500
Kapasitu (m3/h)
Gambar 2. Karakteristik pompa PAOI APOI setelah 15 tahun operasi
113
-_Daya -Elisiensi
--
ISSN 0854-5278
Prosiding Seminar Hasil Penelitian P2TRR Tahun 2003
(1987) dengan kondisi setelah beroperasi 15 tahun lebih (2003). Jika kurva berimpit maka hal tersebut menunjukkan
APO1 pemah mengalami penggantian motor penggeraknya yang mengalami
bahwa kondisi komisioning dan setelah beroperasi 15 tahun masih dalam kondisi sarna dan baik sebaliknya jika mulai
menjadi penyebab penurunan unjuk kerja yang terjadi pacta pompa PAOI APOI.
kerusakan5), sehingga diduga hal tersebut
terjadi penyimpangan berarti terjadi KESIMPULAN perbedaan atau penurunan unjuk kerja. Hasil evaluasi unjuk kerja pompa Pompa sekunder PAO1 APO1 baik head, daya dan efisiensi sebagai fungsi sekunder setelah beroperasi 15 tahun lebih dapat diambil kesimpulan sebagai kapasitas antara kondisi komisioning dan berikut : setelah beroperasi 15 tahun, kurva karakteristiknya berjauhan, hal ini berarti terjadi
penyimpangan
unjuk
Harga head dan efisiensi
kerja.
lebih rendah
setelah beoperasi 15 tahun dibandingkan kondisi
komisioning,
dibawah
95 %
dan harga dayanya lebih tinggi di atas 110 %. Harga perbedaan terse but di luar rentang
harga
dipersyaratkan
nominal
dalam
yang
perawatan
yaitu
antara 95 -110 % yang dianggap masih dalam kriteria baik. Pompa sekunder PA02 APO 1 baik head, daya
dan efisiensi sebagai fungsi
kapasitas antara kondisi komisioning dan setelah
beroperasi
15
tahun,
kurva
karakteristiknya
hampir berimpit, hal ini
berarti
teIjadi
tidak
penyimpangan
unjuk kerja. Harga head, efisiensi daya
setelah beroperasi
dibandingkan
kondisi
dan
15 tahun
komisioning,
berada pacta rentang perbedaan 95110 %. Berarti masih memenuhi kriteria
baik Perbedaan unjuk kerja pompa sekunder PA 01 APOI clan PA 02 APOI tersebut dimungkinkan karena pacta pompa PAO1
1.
Unjuk kerja pompa sekunder PA02 APOI tidak terjadi penurunan setelah beroperasi lebih daTi 15 tahun, karena parameter unjuk kerja pompa setelah beroperasi lebih dari 15 tahun tidak berbeda jauh dengan kondisi komisioning, parameter unjuk kerja pompa masih memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam spesifikasi perawatan yaitu berada pacta kisaran harga 95 -110 % daTi harga nominal. 2. Unjuk kerja pompa sekunder PAOI APOI terjadi penurunan karena setelah beroperasi 15 tahun lebih, terdapat perbedaan jika dibandingkan dengan kondisi komisioning, yaitu head total pompa dan efisiensi lebih renda daTi95 %, sedangkan daya pompa lebih besar daTi110 % daTiharga nominalnya.
ISSN 0854-5278
Eva/uas; Unjuk Kerja PompA Sekunder.. Suroso, dkk
DAFT AR rUST AKA
1. ANONIM, Analysis Safety Report Reaktor serbaguna G.A. Siwabessy, revisi 8, BATAN, Jakarta, 1999
2. SULARSO, TAHARA, H., Pompa clanKompresor, Pradnya Paramita, Jakarta 1985 3. BANDRIYANA, Desain, Instalasi clanPerawatan Komponen Japan Research 4. Reactor,LaporanTraining,Tokaimura,1992 5. AUSTIN H.C., HARAHAP, Z., Pompa clanBlower sentrifugaI, Erlangga, Jakarta 1990. 6. ANONIM, Buku Induk Operasi Reaktor Serbaguna G.A. Siwabessy, BATAN, Jakarta, 2001
DISKUSI Penanya
: Rokhmadi
Pertanyaan :
1. Apa yang menyebabkan perbedaan unjuk kerja pompa PA01 clan PA02, Penyelesaian 2. Apa sudah divalidasi dengan program lain? Jawaban :
1. Perbedaan unjuk kerja pompa sekunder PAOl, APOI clan PAO2, APO1 penyebabnya karena pada pompa PAOl APO1 pemah mengalami penggantian motor penggeraknya yang mengalami kerusakan. 2. Jika maksudnya dengan metoda karakterisasi yang lain belum pernah dilakukan
116