ISSN OX5·1-527X
Pros/dillg Semillar IIos1l I'e".:!itir/ll I' 2TRJ< rulli/II
2()(}.f
ANALYSIS KONDISI POMPA SEKUNDER DAN PRIMER RSG G.A. SIW ABESSY DENGAN PEMANT AUAN VIBRASI OVERALL Syaiful Bakhri, Nanang Sunarya, Scntot Alibasyah Plisat Pcngcmbangan Tclmologi Reaktor Risct-Batan
ABSTRAK ANALISIS KONDISI POMP A SEKUNDER DAN PRIMER RSG G.A. SIW ABESSY DENGAN PEMANTAUAN VIBRASI OVERALL. Telah dilakukan analisis kondisi pompa sekunder dan primer RSG G.A. Siwabessy dengan pemantauan vibrasi overall. Penelitian dilakukan mengingat pentingnya perawatan prediktif sistem pendingin reaktor terutama pompa dengan menggunakan analisis vibrasi. Penelitian diJakukan dengan mengukur vibrasi pompa pada titik dan arah tertentu. Hasil pengukuran kcmudian dianalisis berdasarkan standar internasional yang dikenal luas. Hasil pcngukuran menunjukkan vibrasi terbesar pompa sekunder PA 02 di bagian motor bagian luar arah horisontal yaitu 5.165 mm/s sedangkan PA 03 pada motor bagian luar arah aksial yaitu 8.052 mill/s. Sedangkan pad a pompa primer A P 02 vibrasi terbesar teljadi pada motor bagian luar arah aksial yaitu 4.318 mm/s. Secara umum pompa sekunder berada pad a level kondisi yang dapat diterima untuk dioperasikan, delllikian juga pompa primer. Kata Kllllci : Vibrasi, Ol'erall (italic), Pe/llal/tlliulfl KOlldisi Pompa
ABSTRACT CONDITION SI\VABESSY
ANALYSIS OF Sf<:CONDARY AND PRIMARY POMP RSG G.A. The analysis of the condition BY VIBRATION OVERALL MONlTOIUNG. and Primary pump (If RSG G.A. Siwabessy by vibration overall monitoring, has been
Secondary done. Research was done by considering the important of predictive maintenance reactor cooling system especially using vibration analysis. Research conducted by measuring pump vibration at ccrtain direction and position. Thcn the result of mcasuremcnt analyzed according to international standard. Rcsult of measurement show highest vibration on PA 02 Secondary Pump in Motor Outboard Horizontal direction is 5.165 ml1l/s, while PA 03 in Motor Outboard Axial direction is 8.052 mm/s. Result also show the highest vibration primary pump 4.318 mlll/s is happened in motor outboard axial. Generally, secondary and primary pump at the condition accepted level to be operatcd. Key Words: Vibratioll, Overall, COllditioll lI!ollitorillg,
Pump
PENDAHULUAN Bebcrapa kcselamatan pcndingin
bagian
pcngoperasian
sistem
pengopcrasiannya
patut
mcnjadi
perhatian
utama
dalam
reaktor adalah motor, pompa dan pipa-pipa
baik pada bagian
penting dalam menunjang dibutuhkan
yang
primcr
optimasi
pCnl\vatan
yang
scrta mcnghindari
maupun pendinginan tcrencana
sckunder.
clan tepat
kCl11tlngkinan kcrusakan
137
penghubung
Komponen-komponen
dan moderasi
di reaktor.
untuk
menunJang sistcm
ini sangat
Oleh karena itu
l11enunjang
kelayakan
yang lcbih besar. Salah satu
ISSN
085·1-527X
don
J..\'lduosi
.\/o!1l1oring
f)o/JlfJo
,\)'oljiIIIJaklill
mctode
pcrawatan
yang
Tcknik
perawatan
prediktif.
dewasa
ini tcIah
pl'cdiktif
mengkal'aktel'isasi
keadaan
pemantauan
kondisi
adalah
kemunduran
dan mengukurnya
ini maka dibutuhkan
analisis
maupun
adalah
pemantauan
komponen.
pcngukuran
kondisi
vibl'asi.
Sistcm
dalam
domain
waktu
yang scdel'hana.
mcmbel'i peni!aian
ini mampu
pompa
mcnganalisa
secara on-line.
scbclumnya
sccara Ul11um tcntang kclayakan
baik,
pcntingnya
maka
Pcnclitian
perawatan
dilakukanlah ini bel'tujuan
pompa
analisis
kondisi
l11cnganalisis
sinyal dalam
Se!ain itu te!ah bcl'hasil
sistem pcl'ingatan
tcknik fl'ckucnsi
dan diagnosis
pompa
konclisi
titik secara bel'ulang-u!ang.
clini
dengan bentl1k untl1k
operasi sebuah kOl11poneri mcsin putal' yang disyaratkan
oleh ISO.
yang tcl'encana dan clidukung
l11cl11anfaatkan l11etodc overall vibrasi. Analisis bebel'apa
di Reaktor
bahwa sistem ini sangat dibutuhkan
tel'utama pompa clengan bel'pecloman pada batas-batas Mengingat
secara global
ten tang sebuah sistem secara umum walaupun
Telah dijelaskan
kegagalan
kelayakannya.
dibuat sistcm ana!isis kondisi mcsin putal' berbasis analisis vibl'asi dcngan
ten tang kondisi keseluruhan
ada dua hal
fungsi tCljadi. Bel'clasar hal
sistem pemantauan
zoom span. Sistem yang suclah dibuat juga mencakup
dal'i
tCljadinya
potensi
konclisi sebuah komponen
analisis
dasar
melihat
yaitu inisiasi dari scbuah
tclah didcsain
kondisi at au
Pl'insip
Dalam pemantauan
awal untuk me!ihat
pcrawatan
pada pengukuran
untuk
scbe!um sebuah kegagalan
sebelumnya
bel'basis
frckuensi
suatu
metoc!e
luas
kondisi didasarkan
bcl'clasal'kan level at au batas maksimum
Pada pcnelitian
domain
dari
seclini mungkin,
yang diijinkan
G.A. Siwabessy
terkini
sccara periodik.
dan level maksimum
clan menilai kondisinya
Pemantauan
pemiJihan
utama yang harus dideteksi
secant
bcl'basis pada kemampuan
condition monitoring sebuah komponen. untuk
diaplikasikan
c!engan pcmantauan
pompa
diRSG
dilakukan
G.A.
tcrhadap
I-Iasilnya kcmudian
oleh sistcm yang
vibrasi overall. Siwabcssy
dengan
hasil pengukuran
digunakan
untuk
pada
mengana!isis
kondisi kelayakan operasi pompa.
DASAR TEORI Setiap mcnghasilkan bcrupa gerakan
l11csin vihrasi.
yang Vibrasi
mcngikut
serlakan
komponen
l'otasi
dapat
dipastikan
aclalah gel'akan yang diaJami o!eh suatu benda/materi
osi!asi (bolak-balik)
dari titik refcrcnsi
Setiap cJemen dari mcsin yang bcl'otasi
secara
akan mcmbcrikan 138
pcriodik
yang
(bel'uJang-lI!ang).
pola gclombang
tertentll
dal'i
I'rosiding Scminar Ilasrll't'I/l'liliulIl'211111 'I,i/nll1 20(J.!
gerakannya.
Adanya
mckanisme
getaran
menunjukkan
eaeat
yang berbeda
kerusakan
dari sewajarnya.
sangat
pcringatan
tergantung
pola
rotasinya
akan
mcnimbulkan
Vibrasi yang tCljadi inilah yang dapat
ini karena komponen
mesin. Analisis gaya,
mampu
pemakai
vibrasi
clari suatu mcsin
kelelahan,
eaeat tcrkceil
yang
dari satu titik ketitik lainnya dalam mesin putar. lIal titik itu juga bcrbeda
titik rcferensi untuk pengukuran
ini lebih ditujukan
atau eaeat dari mesin putar,
mencleteksi
mesin clan gaya ..gaya yang mclibatkan
titik. Oleh karena itu dibutuhkan Analisis
dini terhadap kegagalan
scberapa
teljacli pacla mesin. Vibrasi bervariasi
melihat
dari
kondisi mesin dalam keadaan beroperasi.
Vibrasi memberikan walaupun
atau
biasanya
unluk mengetahui
dan tegangan
yang
diawali
titik pcr
[1.2,3,4].
clengan analisis
overall suatu
konclisi mesin secant umum, dengan
diwakili
oleh
percepatan,
keccpatan
diplacement yang tCljadi pad a mcsin terse but. Overall dihitung dengan persamaan
bcrikut
[8] .
(1)
overall = )L:(pul1cak)C
konvcrsi yang dipakai da!arn aJ18]jsis overall :
Persamaan
d=·
(1
.
39.478
(2)
* /2
a
v
6.2832
(3)
*/
a
= 6.2832 * v *
d=
v 6.2832 * /
l
(4) (5)
v
= 6.2832 * cl * /
(6)
a
=d * 39.478 * /2
(7)
climana : a = pereepatan v
(m/s2) atau Gs
= kceepatan (m/s)
cl = jarak (meter) f
= frckuensi
139
clan
I SS N OS5·1- 527 X
!:'ndu{Jsi dun J/()!1itoring
POlllfJa, .
.\)wfll/ noklm
Gambar
1
menunjukkan
grafik ferkuensi ISO
10816
yang digunakan
sejauh mana kondisi overall clari sebuah mesin sesuai dengan kelas-kelas
Gambar
I. Grafik ISO 1081
untuk pcnilaian
G
kondisi mesin berdasarkan
untuk melihat
tertentu
[1,2, I,ll.
anal is is vibrasi overall.
TA TA KERJA PENELITIAN Penelitian dengan
perangkat
mendapatkan terlihat
ini pad a dasarnya
syarat
bahwa
(penggerak)
overall
vibration
statistik
pengukuran
dan posisi
melakukan
pengukuran
vibrasi pompa di beberapa titik
analyzer.
Pengukuran
dilakukan
yang memenuhi diambil
tingkat kepercayaan
di tiga posisi,
3 pada pompa
posisi
(yang digerakkan).
1
berulang data.
Pacla Gambar
dan 2 pada
Idealnya,
kali untuk
bagian
seluruh
3
motor
pengukuran
dapat juga cliambil pada posisi aksial baik di bagian akhir pompa (olltboard pump), namun karena keterbatasan dengan
teknis yang disebabkan
permukaan
pengukuran
pompa
dilakukan
menggunakan
transducer
instrument
yang
dan
vibrasinya.
perangkat
dalam
maka
overall vibration analyzer yang cli
6.1. Susunan
perangkat
overall vibration
pac!a Gambar 2 dengan menggunakan
Transduser
mengindra
bagian
vibrasi
clapat dilakukan.
labview
ditunjukkan
berfungsi
clan luar serUt motor
menggunakan
NI-4551
analyzer yang digunakan sebagai
dalmn
posisi aksial ticlak seluruhnya
Pengukuran desain
bagian
sempitnya posisi titik kOl1tak transduser
vibrasi
fenomena 140
Piezoelectric t'isik vibrasi
accelerometer
Accelerometer dari
suatu
adalah
benda
clan
}Jrosidmg iiI/1II11
,)'('l1lilldr}
ISSN ()X~,1-:i2n
}>.:!/'f(.
!O.(,.i/ j)e1lclitiw/
200./
mengkonvcrsikannya Tranduser
mcnjadi
BNC 2140 berfungsi
signal conditioning dengan clengan NI-4551
melalui
fisik yang teljadi.
ke Analog Input Output Terminal BNC 2140 del1gan kabel
ini dihubungkan
coaxial BNe. Terminal
tegang,J]l listrik scsuai dengan kuantitas
mode
sebagai ICP (Integrated Circuit Piezoelectric)
konfigurasi
kabcl analog
input differensial.
SHC68-68
A-I. NI-4551
BNC 2140 berfungsi
terkoncksi
sebagai Digital
Signal Analyzer clilengkapi konverter uversompling delta-sigma modulating clengan built-in filter brick-wall antialiasing/il7laging di dalamnya
[5,6,7].
PCI-DSA
Tramdwer vibras1'
Gambar
Pengukuran
2. Rangkaian
sistem analisis vibrasi
untuk masing masing posisi di atas dilakukan
arah. Hal ini berguna gaya yaitu, vertikal,
untuk meneljemahkan horisontal
dan aksial. Bcrikut ini dctil arah pcngukuran
1. Posisi 1 :
a. Motor Outboard Horisontal (MOB) b.
Motor Outboard Vertical (MOV)
c.
Afotor Outboard Axial (MOA)
Posisi 2 :
a. j\1otor Inboard Horisontal (MIH) b. 3.
clcl1gan bebcrapa
fenomena vibrasi scsuai koordinat
masing titik posisi.
2.
Komputer
NI-4551
I .A>w!og BNC 2140 I/O ICP
Alotor Inboard Vertical (MIV)
Posisi 3 : a.
Pump Inboard Horisontal (PI B)
b.
Pump Inboard Vertical (PIV)
141
variasi
arah gayaclari masing-
ISSN
OX5~-527X
(WJ!/(USI
don .\/ol1lforil1g
f>o/J/fJ(l
..
.\)w(it! Ilakl,,';
Karcna kcterbatasan 3 ticlak clapat diambil
posisi bcbas agar fransducer bisa menempel,
cli arah aksial.
clitambah clua posisi pengukuran
Khusus
untuk pengukuran
yaitu cli bagian
pompa
bearing sebelum
maka posisi 2 clan cli pompa
primer
clan sesuclah flywheel,
yaitu: 1. Posisi 4 :
a. Flywhell Motor Inboard Horisontal (FMIH) b. 2.
Flywhell A1otor Inboard Vertical (FMIV)
Posisi 5 :
a. Flywhell Pump Inboard Horisontal (FPIH) b.
Flywhell Pump Inboard Vertical (FPIV)
Cap. = 1950 m3/h H~ad = 29 m Power = 190 kW
(6)
Motor
: Schorch
Type
: KN5 317M - 8B011 - Z, IP23
220 kW, 1475 rpm
I (260)
Gambar 3. Pompa pendingin
sekunder
(1170)
PA 01102/03 - APO 1 dan titik pengukurannya.
142
ISSN OX5·)-5278
I'rosidillg Semillar l/asill'elleliliolll'2lRR rahl/II
200./
[<-------.-------------- ----",~----.-------- ----------------·1 Gambar 4. Pompa pendingin
primer AP 01/02/03
RSG G.A. Siwabessy
dan titik pengukurannya.
HASIL DAN PEMBAHASAN Deteksi permasalahan perubahan
dalam vibrasi
kelayakan
mesin
dengan
standar
sensitivitas
sensitivitas
pad a titik tcrtentu
ditentukan industri
analisis
kcsalahan,
dengan
Analisis
dcgradasi
teljadi
dini dan analisis
inilah
pada dua konsep yaitu
membandingkan
permasalahan
peringatan
permasalahan
didasarkan
dibutuhkan
mekanik
amplitudo
vibrasi
pada beberapa kecenderungan.
algoritma
alarm
dan
level Untuk
agar
level
dapat berarti.
Salah
alarming kondisi
satu analisis
puncak spektrum
energi dengan
alarming dilakukan ditimbulkan
bcrdasarkan oleh
Selanjutnya
dari percepatan
Pengukuran
pompa
pada rotating machine yang telah dikenal
overall alarming. Metode ini akan membandingkan
secara luas adalah dengan
yang
ada.
prediktif
bisa mengindikasikan
seCaI'a umum
yang
yaitu detcksi
mewujudkan
dalam perawatan
pompa.
sekunder
ini hasil rata-rata pengukuran
standard
industrial
akar jumlahan Basil
ini diturunkan dilakukan
ini overall
yang ada. Pada penclitian
kuadrat
pengukuran
kuantitas
puncak-puncak
dicatat
dalam
cncrgi satuan
ke satuan lainnya dengan persamaan
frekuensi
pcrcepatan. 2 sampai 7.
pada dua pompa yaitu PA 03 dan P A 02. Berikut
overall vibrasi pada masing-masing
143
titik pengukuran.
ISSN 0854-5278
End/l"si dan .\[onitoring .»)wf/ll !Jakim
Tabel
]. Hasil pengukuran overall vibrasi pompa sekunder ----mm/s 5.165 3.302 51.673 8.052 21.191 0.507 Arah 2.201 0.621 V 33.143 3.988 14.127 0.805 0.508 4.826 0.762 2.116 1.778 V V 0.290 V 28.200 0.686 11.953 m/s2 4.394 30.971 13.578 0.079 0.119 0.752 1.255 0.1187 0.107 0.685 0.396 OJ62 10.301 2.540 4.401 1.854 11.410 3.260 4.890 0.277 0.330 4.89 m/s2 0.554 25.592 22.820 3.566 0.343 Vibrasi PA 02 ~m ~m Vibrasi PA 03 mm/s
['Oil/pO
PA 03 dan PA 02
Dari hasil pengujian pada masing-masing posisi pengukuran pada Tabel 1. di atas selanjutnya dibandingkan
dengan harga-harga
pengukuran menurut
tabel ISO 10816.
Pompa Sekunder RSG GAS dapat dimasukkan pada katagori mesin kelas 3, karena motor yang digunakan termasuk motor kecepatan tinggi (1488 rpm) dan berdaya menengah (220 kW). Hasil pengukuran
tertinggi PA 03 didapatkan pada
motor outboard di posisi
horizontal sebesar 5.156 mm/s (rms), sedangkan menurut ISO 10816 pada class 3 harga tersebut berada pada kondisi masih diijinkan (permissible) untuk dioperasikan. Sedangkan pad a motor inboard didapat hasil tertinggi juga ke arah horisontal dengan kecepatan 4.826 mm/s (rms) dan juga masih dalam kondisi diijinkan. Hasil pengukuran tertinggi yang didapatkan pada pump inboard di posisi horizontal sebesar 1,778 mm/s (rms) dimana menurut
ISO 10816 pad a class 3 harga tersebut
berada pada kondisi
baik untuk
dioperasikan. SecaI'a umum level getaran pada motor masih berada pada level yang clapat diterima dan lebih dominan ke arah horizontal pad a bagian motor, demikian juga pada
144
ISSN OX54-:;27X
Prosidil1g Semil1ar !losi/l'el1elilillll/']/RIi TlI/WI1 200./
bagian
pompa.
pengukuran
Namun
selanjutnya
Sedangkan Gaya-gaya
demikian
level
horisontal
teljadi kecenderungan
pengukuran
yang timbul
perIu
peningkatan
diwaspadai
pompa dominan
8.052 mm/s2 pada motor bagian luar. Hal ini diikuti dengan arah horisontal dominan
sebesar
ini menurut
Sedangkan
4.394
Vibrasi
Sedangkan
di atas menunjukkan
pada
P A 03 terjadi
pada P A 02 arah-arah
pompa.
menjadi
kegagalan,
kecepatan
yang diijinkan
satuan
hampir
satu arah
1 di atas dengan
yang
sensitif
dominasi vibrasi teljadi yaitu
untuk beroperasi. yang
sangat
terhadap
sensitif
frekuensi
motor
analisis.
putm'an mesin
mesin dengan
puncak-ke-puncak
yang moderate demikian juga percepatan dan tegangan
horisontal. motor
1488 rpm maka
Pada
analisis
dari 300 sampai
motor yang identik dengan prediksi
nilai tertinggi
bagian
baik pada bagian
kecepatan
dalam
lebih besar di bagian
pada
rpm. Pada P A 03 keccpatan
gaya-gaya
ke
Dua arah gaya vibrasi
gaya terjadi sangat bervariasi
Data pada Tabel
kecepatan
dengan
yang dominan
PA 03.
Dua pengukuran
maupun
gaya-gaya
pada arah aksial
pada bagian pompa relatif masih baik dan secara umum dengan kuantitas
lebih kecil dibanding
motor.
pada bagian motor.
teljadi
mm/s2 pada bagian dalam motor.
ISO masih berada pad a batas-batas
dalam
yang signifikan.
pada pompa P A 02 tertinggi diperoleh
pada motor saat operasi
apabila
mode 120000
teljadinY
yaitu 14.606 mm/s
mcnunjukkan
tingkat
0.232 G dan diplacement 93.732 11m yang identik
juga menunjukkan
level yang masih
rendah.
Sedangkan
pada pada PA 02 fetique berada pada level moderate kearah aksial yaitu 22.99 mm/s dan gaya-gaya
serta tegangan
berada
pada level yang masih rendah.
(bearing) vibration severity ISO, kecepatan mm/s ke arah horisontal ke arah aksial
menujukkan
yang diakibatkan
titik-titik
namun
berbeda
dengan
adanya
dan pompa
pengukuran
dilakukan
Sekunder
pada
eksitasi
pucak
kondisi
motor dan
vibrasi
berlebihan
dari motor. RSG GAS, Pompa
seperti ditunjukkan pada
casing
PA 03 yaitu 7.303
kasar. Secara umum
yang lebih banyak yaitu bearing-bearing
serta antara flywheel hanya
Pompa
tertinggi
analisis
Sedangkan pada PA 02 kecepatan
perIu diwaspadai
kondisi cacat yang bersumber
pengukuran
ditunjukkan
kondisifair.
11.495 mm/s dapat dikatagorikan
pompa masih dapat diterima
Sedikit
puncak motor
Dengan
satu
pada Tabel 2. 145
antara flywheel
pada Gambar pompa.
Primer
Basil
mempunyai dan motor
3. Pad a penelitian rata-rata
ini,
pengukuran
MI MI O PI PI MO
ISSN 085,1-5278
le'l'o/liosi S)W(II/
Tabel
2, Hasil pengukuran
dOli ,l/olI/lorillg
POlllfJO ..
fJakhri
overall vibrasi pompa primer JE 01 AP 02
2.870 4.318 1.600 0.250 Arah 2.032 0.762 18.511 10.344 11.433 1.778 0.277 0.448 0.672 0.508 1.270 1.016 3.267 0.158 0.079 8.167 mm/s m/s2 V 0.119 4.900 0.290 0.198 6.533 11.978 Posisi 27.767 Ilm HA H H
VVV
Sama seperti Pompa Sekunder, Pompa Primer RSG GAS dengan daya menengah 160 kW dan kecepatan 1485 rpm juga dimasukkan pada katagori mesin dengan katagori kelas 3. Hasil pengukuran Tabel 2. di atas menunjukkan bahwa vibrasi terbesar masih didominasi oleh motor. Hal ini wajar karena eksitasi amplituda motor sebagai bagian penggerak seluruh unit memberikan gaya yang lebih besar dibanding bagian pompa. Arah vibrasi aksial motor bagian luar masih dominan clan berada pacla level kondisi clapat diterima (acceptable) untuk clioperasikan menurut ISO 10816. Seclangkan vibrasi bagian dalam motor relatif lebih kecil dan beracla pada level kondisi baik. Flywheel diantara motor dan pompa memberikan distribusi gaya clan vibrasi yang baik terhadap pompa dan motor, hal ini clitunjukkan dengan level konclisi yang clapat cliterima pacla arah vibrasi horisontal bagian dalam pompa dan level baik pacla bagian clalam motor. Selain itu level vibrasi pacla kedua bearing antara flaywhell clan motor serta pompa masih menunjukkan tingkat vibrasi yang baik. SecaI'a keseluruhan kondisi pompa primer sangat layak clioperasikan. Hal ini
146
Prosidll1g Seminor!!osi! [ohlin 2{){).j
tidak lain juga dibanding
karena
kualitas
bahan dan komponen
pompa
primer
memang
lcbih baik
pompa sckundcr.
Hasil
overall
pengukuran
menunjukkan masih
ISSN O~54-5278
Penelirirlll P21'!?/{
perangkat
menunjukkan
level yang dapat
prediktif
sistim setelah dilakukan
Kondisi
diterima
bagian
awal
pengukuran
pada bagian
motor
secm'a
sekunder demikian
dikenal dua metode laI~utan yang bisa diterapkan
umum memang
juga pada
pada sebuah
overall diketahui yaitu dengan meta de envelope alarming
band alarming. Pengukuran
overall fenomena
dengan
tinggi tidak tercakup
kerusakan
pada energi tinggi. Selain itu pengukuran
metode
ini penting
karena
bearing yang biasanya timbul pada
awal kerusakan
frekuensi
spesifik jenis kerusakan
di
ini perlu ditindak lanjuti dengan analisis yang lebih deti!.
kuantitas
dan selective ji-ekuency dalam pengukuran
dijelaskan
yang layak dioperasikan.
pompa primer. Tetapi pengukuran Dalam perawatan
seperti
dengan kata lain analisis ini kurang
sensitif terhadap jenis
overall tidak dapat menjelaskan
yang terjadi serta batas-batas
yang diijinkan
secara
untuk kerusakan jenis
terse but.
KESIMPULAN Berdasarkan P A 03 dengan dioperasikan.
hasil penelitian
menggunakan
analisis
Hal ini ditunjukkan
dapat diterima
dan pompa
layak dioperasikan
dengan
dapat disimpulkan vibrasi
overall
dengan kondisi
bahwa pompa sekunder PA 02 dan menunjukkan
rata-rata
yang layak
motor yang berada pada level
berada pad a level baik. Sedangkan level kondisi dapat diterima
kondisi
pompa primer AP 02 juga
pada bagian motor dan baik pada
bagian pompanya.
DAFT AR PUST AKA 1. Anonim, 2001, Vibration Analysis Techniques, CSI Training, Singapore, 2.
Anonim,2002,
3. Anonim, 4,
Vibration Analysis Training & Resources, www.vibrationschooI.com.
1985, Vibration Manual, Pruftechnik
BARKOY,
ALEXEJ,
V., AND
dieter Busch+Pminer
BARKOV A, NATALIA,
A.,
GmbH&Co 1999,
The Artificial
Intelligence System For Machine Condition Monitoring And Diagnostic By Vibration, Proceedings
of Sint Petersburg
Industry and Vibration
Vibration
Post-graduate
Institute
Institute, USA,Volume 147
of Rusian
Federation
9, Saint Petersburg.
Power
ISSN 0854-5278
1~\'(J/lI(l,\'/
dan
i\fol1ilnring
POI11/hl ..
S)wJul!Jaklm
5. DEF ATT A, D.J., dkk., 1988, Digital Signal Processing: A System Design Approach, JOHN WILEY & SONS, Singapore. 6. National
Instrument,
1998, Computer-Based
Instrument,
BNC-2140
US'erManual,
National Instruments Corporate, United States of America,. 7. NATIONAL INSTRUMENT,
1998, DAQ, NI 4551/4552 User
Manual, National
Instruments Corporate, United States of America. 8. OVERTON,
BRlAN, 200 I, Basic
Vibration Primer, CSI Training Computational
Systems, Inc, USA. 9. SERRlDGE, MARK, AND TORBEN, L.R, 1986, Piezoelectric Acceleratometer
and
Vibration Preamplifier Handbook, Bruel &Kjaer, K. Larsen &Son, Denmark. 10. SUTRISNO, E., 1998, Studi Identijikasi SpektrulII Vibrasi Pompa Pendingin Primer Pada Reaktor Riset Kartini, Skripsi, Jurusan Tcknik Nuklir, UGM, Yogyakarta. 11. WAHONO, S.Y, 1994, Rotating Equipment,
Kursus singkat vibrasi Teknik Mesin
Universitas Tirtayasa, PUSDIKLA T PT. Krakatau Steel,Cilegon. 12. VIGANTS, JOHN, 2001, Considerations in Establishing a Vibration Based Predictive Maintenance Program for A1achine Tools, CSI Training Computational Systems, Inc, USA.
148
:SSN ()R~·1-~27R
Prosidillg Semil1ar lias" Pelle/iliall P2/RR TO/11m
200./
DISKUSI 1. Penanya: Agocs Socjoedi Pertanyaan
:
Panduan ISO 10816 informasinya Jawaban
dimana ..?
:
Dari Bapak Sentot (Ka.Sub Bid.Mekanik)
manual sensor pruftechnik
(Acelerometer)
2. Penanya: Sukmanto Dibyo Pertanvaan a.
Bagaimanakah
vibrasi
hanya
disebabkan
oleh baut dudukan
pompa?
Pompa
sih
oke-oke saja b.
Apakah bisa monitor ini digunakan
Jawaban a.
untuk komponen
lain selain pompa?
:
Overall hanya
menganalisa
kondisi
global,
memang
dengan band selective alarming FFT untuk masing-masing b.
Bisa seperti tie, batang kendali, pipa, dll
149
perIu
analisis
penyumbang
lebih
lanjut
kerllsakan