EVALUASI TAM AN KOTA 1 BERDASARKAN GREEN FLAG AWARD (kasus studi: Taman Kota 1 bumi serpong damai)
Suligi dan Tin Budi Utami Program Studi Arsitektur, Universitas Mercu Buana, Jakarta-Indonesia e-mail:
[email protected]
ABSTRACT Urban development besides generate positive impact was also generate a negative impact. City planners should have planned ideal green open space for the citizens of the city of the city in order to provide the comfortable in the activity. The neccesity of green open space in a city is 30 percent at least from the wide region and green open space for public 20 percent at least from the wide region of the city. Bsd city is one of the independent city that is not only offers a pleasurable residential area but also have so many facilities inside. The first city park located around the giriloka cluster and puspita loka cluster. A neighborhood park made look like a city park. A park in indonesia is under public works service who organize a park with category based on the area and facilities at the park. In england there is the green flag award that became the national standard for all parks in england. The way of evaluation a city park based on the items contained in the green flag award. Public perception who in the park as a respondent submit a statement based on the items which contained in the green flag award. The result from evaluation is less good meanwhile the perception of the public is good. Keyword: city park evaluation, green flag award, a neighborhood as a city park
ABSTRAK Perkembangan perkotaan selain menghasilkan dampak yang positif ternyata juga menghasilkan dampak yang negative. Perencana kota seharusnya sudah merencanakan ruang terbuka hijau yang ideal bagi warga kota agar dapat memberikan kenyamanan dalam beraktifitas. Kebutuhan ruang terbuka hijau pada kota minimal 30 persen dari luas wilayah kota dan ruang terbuka hijau public 20 persen dari luas wilayah kota. Kawasan bumi serpong damai (BSD City) merupakan salah satu kota mandiri yang tidak hanya menawarkan sebuah kawasan pemukiman yang nyaman, tetapi juga berbagai fasilitas didalamnya. Taman kota 1 yang terdapat di sekitar cluster giriloka dan puspita loka. Sebuah taman lingkungan yang dibuat menyerupai taman kota. Taman di Indonesia di bawah pekerjaan umum yang mengatur standar sebuah taman dengan kategori berdasarkan luasan dan fasiltas pad ataman. Di iggris terdapat the green flag award yang menjadi standar nasional taman-taman nasional di ingris. Cara mengevaluasi taman kota 1 berdasarkan green flag award dengan skara rating berdasarkan butir-butir yang terdapat dalam green flag award. Persepsi masyarakat yang berada pada taman sebagai responden, pengajuan pernyataan berdasarkan butir-butir yang terdapat dalam green flag award. Hasil yang di dapat nilai evaluasi dengan kategori kurang baik, sedangkan persepsi dari masyarakat mendaptkan nilai dengan kategori baik. Kata Kunci: evaluasi taman kota 1, the green flag award, taman lingkungan sebagai taman kota
1 LATAR BELAKANG Perkembangan perkotaan selain menghasilkan dampak positif ternyata juga menghasilkan dampak negatif, salah satunya adalah terhadap aspek lingkungan kota. Masalah lingkungan seperti pencemaran udara oleh material berbahaya yang dihasilkan oleh asap kendaraan bermotor, asap pabrik, peningkatan suhu udara, dan polusi udara, adalah dampak negatif yang harus dialami oleh penduduk kota (Tursilowati, 2009). Perencana kota sudah seharusnya merencanakan ruang terbuka hijau yang ideal bagi warga kota agar dapat memberikan kenyamanan dalam beraktivitas. Hal ini sudah diinstruksikan dalam bentuk Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang disebutkan bahwa dalam perencanaan tata ruang wilayah kota harus ditambahkan rencana penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau, jenis dan persentase keberadaan Ruang Terbuka Hijau ini penyebarannya, terdiri dari RTH publik dan RTH privat. Disebutkan dalam Undang-Undang ini bahwa, proporsi ruang terbuka hijau paling sedikit 30 (tiga puluh) persen dari luas wilayah kota, proporsi ruang terbuka hijau publik pada wilayah kota paling sedikit 20 (dua puluh) persen dari luas wilayah kota. Taman Kota sebagai ruang terbuka hijau kota adalah bagian dari ruang terbuka suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman, dan vegetasi (endemik, introduksi) guna mendukung manfaat langsung dan/atau tidak langsung yang dihasilkan oleh Ruang Terbuka Hijau dalam kota tersebut yaitu: keamanan, kenyamanan, kesejahtraan, dan keindahan wilayah perkotaan tersebut (Sukawan, 2012:14). Seperti halnya taman-taman kota besar lainnya, selain lapangan hijau juga dilengkapi dengan jogging track, pejalan kaki, tempat duduk, taman bermain anak-anak, taman air, dan plaza, serta parkir. Kawasan Bumi Serpong Damai (BSD) City serpong merupakan salah satu kota mandiri yang terletak di Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten. Kota mandiri BSD tidak hanya menawarkan sebuah kawasan pemukiman yang nyaman, tetapi juga menyediakan berbagai fasilitas yang terdapat di dalamnya, seperti sekolah, plaza niaga, pasar modern, pusat kawasan bisnis, sarana olahraga, taman kota, dan lain-lain (Wibisono, 2008). Taman lingkungan BSD di susun menyerupai taman kota dengan standar yang telah ditentukan olah pengembang. Di Indonesia dinaungi departemen pekerjaan umum klasifikasi taman dapat digolongkan berdasarkan luasan dan fasilitas dalam Taman tersebut, Taman Kota 1 BSD Serpong dengan kategori Taman lingkungan dan mendapat pengakuan dari masyarakat sebagai Taman Kota. The Green Flag Award merupakan patokan standar nasional untuk taman-taman dan Ruang Terbuka Hijau di Inggris. Pertama kali diselenggarakan pada 1996 untuk memilih dan menganugerahkan Ruang Terbuka Hijau terbaik di negara tersebut. Standar ini menjadi dasar mengukur Taman Kota 1 BSD dan menurut persepsi masyarakat. Tujunan dari penilitian ini untuk mengevaluasi taman kota 1 BSD Serpong berdasarkan karakteristik yang terdapat dalam butir-butir green flag award. Selain itu ingin mengetahui persepsi masyarakat terhadap taman kota 1 BSD Serpong berdasarkan butir-butir yang terdapat dalam green flag award. Dengan mengetahui hasil dari evaluasi dan persepsi taman kota 1. Pengelola dapat mengetahui kekurangan yang perlu ditambah pada taman menurut green flag award.
2 TINJAUAN PUSTAKA Ruang terbuka di perkotaan terdiri dari ruang terbuka hijau dan ruang terbuka non-hijau. Ruang terbuka hijau adalah bagian dari ruang terbuka suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman, vegetasi guna mendukung manfaat ekologis, sosial budaya dan arsitektural yang dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat. Sementara itu ruang terbuka non-hijau barupa ruang terbuka yang diperkeras maupun ruang terbuka biru berupa sungai, danau, maupun area-area diperuntukan sebagai kawasan genangan (Dardak; dalam purnomohadi, 2005). Ruang Terbuka Hijau kota adalah bagian dari ruang terbuka suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman, dan vegetasi guna mendukung manfaat langsung dan/atau tidak langsung yang dihasilkan oleh Ruang Terbuka Hijau dalam kota yaitu keamanan, kenyamanan,
kesejahteraan, dan keindahan wilayah perkotaan (Makalah Lokakarya : Ruang Terbuka Hijau Wilayah Perkotaan. Lab. Perencanaan Lanskap IPB, Bogor. 2005). Sedangkan menunurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.05/PRTlMl2008, Ruang Terbuka Hijau merupakan area memanjang/jalur dan atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh alami atau yang sengaja ditanam. Berdasarkan referensi dan eksistensi nyata sehari-hari, Ruang Terbuka Hijau adalah (1) suatu lapangan yang ditumbuhi berbagai tetumbuhan, pada berbagai strata, mulai dari penutup tanah, semak, perdu dan pohon; (2) sebentang lahan terbuka tanpa bangunan yang mempunyai ukuran, bentuk dan batas geografis tertentu dengan status penguasaan apapun yang didalamnya terdapat tetumbuhan hijau berkayu, dengan pepohonan sebagai tumbuhan penciri utama dan tumbuhan lainnya, sebagai tumbuhan pelengkap, serta benda-benda lain yang juga sebagai pelengkap dan penunjang fungsi Ruang Terbuka Hijau yang bersangkutan (Purnomohadi, 1995). Ruang Terbuka Hijau Kota merupakan perkembangan dari ruang terbuka yang disebut Taman Kota yang berada diluar atau diantara beberapa bangunan dilingkungan perkotaan dimaksudkan sebagai ruang luar dan dalam pemanfaatannya terdapat kegiatan interaksi yang dapat mendekatkan orang-orang yang bertinggal di sekitar Ruang Terbuka Hijau tersebut (Purnomohadi, 2003). Keberadaan RTH sangat penting karena banyak fungsi dan manfaat yang berguna bagi manusia baik secara langsung ataupun tidak. Ruang Terbuka Hijau memiliki fungsi utama (intrinsic) yaitu fungsi ekologis, dan fungsi tambahan (ekstrinsik) yaitu fungsi arsitektural, sosial, dan fungsi ekonomi. RTH berfungsi ekologis, yang menjamin keberlanjutan suatu wilayah kota secara fisik, harus merupakan satu bentuk Ruang Terbuka Hijau yang berlokasi, berukuran, dan berbentuk pasti dalam suatu wilayah kota seperti Ruang Terbuka Hijau untuk perlindungan sumber daya penyangga kehidupan manusia dan untuk membangun jejaring habitat kehidupan liar. Ruang Terbuka Hijau untuk fungsi-fungsi lainnya (sosial, ekonomi, arsitektural) merupakan Ruang Terbuka Hijau pendukung dan penambah nilai kualitas lingkungan dan budaya kota tersebut, sehingga dapat berlokasi dan berbentuk sesuai dengan kebutuhan dan kepentingannya seperti untuk keindahan, rekreasi, dan pendukung arsitektur kota (Makalah Lokakarya: Ruang Terbuka Hijau Wilayah Perkotaan. Lab. Perencanaan Lanskap IPB, Bogor.2OA5). Manfaat Ruang Terbuka Hijau berdasarkan fungsinya dibagi atas manfaat langsung seperti mendapatkan bahan-bahan untuk dijual (kayu, daun, bunga), kenyamanan fisik (teduh, segar), keinginan dan manfaat tidak langsung (berjangka panjang) seperti perlindung antara air dan konservasi hayati atau keanekaragaman hayati (Makalah Loka karya: Ruang Terbuka Hijau Wilayah Perkotaan. Lab. Perencanaan Lanskap IPB, Bogor.2005). Berdasarkan petunjuk perencanaan kawasan perumahan kota Ditjen Ciptakarya Dep PU (1987) yang ditegaskan oleh mendagri No. 14 tahun 1988 tentang Penataan RTH di wilayah perkotaan, mensyaratkan tersedianya taman dalam sebuah permukiman sebagai berikut: a. Setiap 250 penduduk tersedia satu taman seluas 250 m2, taman ini merupakan taman lingkungan perumahan untuk melayani penduduk satu Rukun Tetangga (RT) khususnya aktivitas balita, manula, dan ibu rumah tangga sehingga menjadi sarana sosialisasi penduduk disekitarnya. Idealnya Taman ini berada pada radius 100-200 m. b. Setiap 2.500 penduduk tersedia satu Taman seluas 1.250 m2, Taman ini melayani penduduk satu RW untuk menampung kegiatan remaja seperti berolah raga atau kegiatan kemasyarakatan lainnya. Idealnya Taman ini berada pada radius 200 sampai 300 m. c.
Setiap 30.000 penduduk tersedia satu taman seluas 9.000 m2, taman ini melayani penduduk satu Kelurahan untuk menampung kegiatan masyarakat seperti pertunjukan musik atau kegiatan olahraga minggu pagi, seperti jogging atau sepak bola, shalat Idul Fitri, pameran pembangunan atau kampnye dimusim Pemilu. Ruang Terbuka Hijau ini dapat pula menrmpung kegiatan pasif, sehingga fasilitas yang disediakan berupa kursi-kursi Taman, jalur sirkulasi serta pohon-pohon besar sebagai peneduh.
d. Setiap 120.000 penduduk tersedia satu Taman seluas 24.000 m2, taman ini melayani penduduk satu Kecamatan untuk manampung kegiatan skala kota maupun skala bagian wilayah kota. Ruang Terbuka Hijau ini didominasi oleh pepohonan jenis pohon tahunan sehingga kegiatan didalamnya lebih banyak kegiatan pasif, atau jogging mengikuti jalur sirkulasi yang ada. Disediakan fasilitas pendukung seperti MCK, parkir dan sebagainya. e. Setiap 480.000 penduduk tersedia Taman seluas 144.000 m2, tamam ini melayani penduduk satu Kota atau bagian Kota dan lebih dikenal dengan nama taman kota. Taman ini berupa kompleks olahraga masyarakat dilengkapi dengan fasilitas olahraga seperti lapangan atletik, lapangan volley atau basket, lapangan softball, ruang hijau sebagai leisure area serta fasilitas pendukunglainnya. Helen (2003) memaparkan ruang terbuka pada permukiman berupa Taman, Taman bermain, lapangan olahraga, Taman sekolah, kebun, dan ruang-ruang tambahan. Beliau menambahkan bahwa Taman merupakan ruang terbuka yang paling tepat karena mereka tersedia untuk sernua. Mulai dari kegiatan mengajak bayi menghirup udara yang sejuk, anak-anak bermain, mengajak anjing jalan-jalan, jogging, bertemu teman dan keluarga, semua adalah aktivitas sehari-hari yang dapat ditemui dalam Taman. Kriteria Penilaian Taman/Ruang Terbuka Hijau menurut The Green Flag Award. The Green Flag Award merupakan patokan standar nasional untuk taman-taman dan RTH di Inggris. Pertama kali diselenggarakan pada 1996 untuk memilih dan menganugerahkan RTH terbaik di negara tersebut. The Green Flag Award memiliki beberapa kriteria untuk menilai kualitas Taman dan Ruang Terbuka Hijau. Kriteria tersebut antara lain: 1. Tempat yang Ramah (a welcoming palce) Ketika mendekati atau memasuki taman/ruang hijau, kesan keseluruhan untuk setiap anggota masyarakat terlepas dari tujuan kunjungan mereka harus positif dan mengundang Harus ada:
akses yang mudah dan aman
signage yang baik menuju dan di dalam taman/ruang hijau
Kesetaraan akses bagi semua anggota masyarakat
2. Sehat, Keselamatan Dan Keamanan (healthy, safe and secure); Taman/ruang hijau harus menjadi tempat yang sehat, aman dari bahaya dan kriminalitas untuk semua anggota masyarakat yang menggunakan. Setiap masalah yang datang dengan cepat harus ditangani dalam rencana pengelolaan dan dilaksanakan di lapangan. Isu-isu baru yang timbul harus diatasi segera dan tepat.
Peralatan dan fasilitas harus aman untuk digunakan.
Harus menjadi tempat yang aman untuk semua anggota masyarakat untuk menggunakan atau melintasinya.
Anjing yang mengotori harus ditangani.
Kebijakan kesehatan dan keselamatan harus ada, dalam prakteknya dan secara teratur ditinjau
Toilet, air minum, pertolongan pertama, telepon umum dan peralatan darurat yang relevan (misal pelampung) harus tersedia di dalam atau di dekat taman/ruang hijau, dan secara jelas tertandai
3. Bersih dan Terpelihara (clean and well maintained); Untuk estetika serta alasan kesehatan dan keamanan, masalah kebersihan dan pemeliharaan harus cukup ditangani, khususnya:
Sampah dan pengelolaan buangan kotoran lainnya
Pemeliharaan tanah, bangunan, peralatan dan fitur lainnya
Kebijakan tentang sampah, perusakan dan pemeliharaan harus ada, dalam praktek, dan dikaji ulang.
4. Keberlanjutan (sustainability); Metode yang digunakan dalam memelihara taman/ruang hijau dan fasilitas harus ramah lingkungan, mengandalkan pada praktek terbaik yang tersedia sesuai dengan pengetahuan saat ini. Manajemen harus dapat menyadari berbagai teknik yang tersediabagi mereka, dan menunjukkan bahwa informasi pilihan telah dibuat dan secara teratur ditinjau. Taman / ruang hijau harus:
Memiliki kebijakan lingkungan atau aturan dan strategi manajemen,
yang
terpraktekkan, dan dikaji ulang.
Minimalisir penggunaan pestisida
Tidak menggunakan kotoran (peat) hortikultura
Daur ulang limbah
Mencoba menerapkan standar hortikultura dan arborikultural yang tinggi
Memiliki konservasi energi, pengurangan polusi, daur ulang limbah, dan langkahlangkah konservasi sumber daya
5. Konservasi dan Cagar Budaya (conservation and heritage); Perhatian khusus harus diberikan untuk konservasi dan pengelolaan yang sesuai dengan
Elemen alam, satwa liar dan fauna
Landsekap
Elemen bangunan dan structural
Taman harus dapat melayani fungsi mereka dengan baik tanpa menempatkan tekanan yang berlebih pada lingkungan sekitarnya. 6. Peran Serta Masyarakat (community involvement); Manajemen Taman/ruang hijau harus secara aktif mengajak keterlibatan anggota masyarakat yang mewakili sebagai besar pengunjung taman/ruang hijau. Hal-hal berikut patut untuk dicoba:
Pengetahuan dari komunitas pengunjung dan tingkat dan pola guna
Bukti keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan dan atau pengembangan dan juga hasil yang dicapai
Penyediaan yang tepat pada fasilitas rekreasi untuk semua sektor masyarakat.
7. Daya Jual, Baik Barang Maupun Jasa (marketing);
Strategi pemasaran harus di tempat, yang dalam prakteknya, dan dikaji ulang
Harus ada penyediaan informasi yang baik kepada pengguna, misalnya tentang strategi manajemen, kegiatan, fitur, cara-cara untuk terlibat.
Taman/ruang hijau harus dipromosikan sebagai sumber daya masyarakat.
8. Pengelolaan (management) Rencana pengelolaan atau strategi seharusnya ada dan merefleksikan aspirasi agenda 21 hal ini harus dengan jelas dan mencakup jawaban dari semua kriteria di atas dan segala aspek terkait lainnya dari pengelolaan taman/ruang hijau rencana tersebut harus secara aktif diimplementasikan dan dikaji ulang manajemen keuangan (Finansial) taman/ruang hijau juga harus ditunjukkan.
3 METODE Metode yang digunakan penelitian mengacu pada standar green flag award. Metode evaluasi penelitian menggunakan metode kuantitatif yaitu dengan pendekatan persepsi individu dengan teknik analisis data skala penilaian (rating). Skala rating yaitu data mentah yang didapat berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Dalam model rating scale (penilaian) responden tidak akan menjawab dari kualitatif yang sudah tersedia tersebut, tetapi menjawab salah satu dari jawaban kuantitatif yang telah disediakan. Dengan demikian, bentuk skala penilaian (rating) lebih fleksibel, tidak terbatas untuk mengukur sikap saja, tetapi untuk mengukur persepsi responden terhadap gejala/fenomena lainnya. Metode skala penilaian (rating) digunakan untuk tujuan mengukur karakteristik taman kota menurut standar green flag award. Untuk mendapatkan instrument data karakteristik taman kota maka dibutuhkan data objektif dari karakteristik green flag award dan data subjektif berdasarkan survey lapangan. Tahapan evaluasi dari standar butir-butir yang terdapat dalam green flag award. Data di dapat dari observasi secara langsung dilapangan, yang mana lokasi berada di taman kota 1 BSD Serpong sehingga dapat mengetahui karakteristik taman. Variabel yang diukur berdasarkan butir green flag.
4 TINJAUAN LOKASI Taman Kota 1 berlokasi di sektor III.2 Bumi Serpong Damai, Tangeang Selatan, Provinsi Banten. Secara keseluruan memiliki luas ± 2,6 ha. Bentuk taman ini yaitu memanjang organic dengan sungai kecil yang berada di tiga sisi. Tepian batas taman dikelilingi oleh sungai kecil dan jalan kota. Sebelah utara jalan Letnan Sutopo, sebelah barat berbatasan dengan sungai kecil berbatasan dengan jalan puspita loka, sebelah selatan berbasan dengan sungai kecil yang membatasi jalan puspita loka, demikian juga sebelah timur berbatasan dengan sungai kecil yang membatasi jalan puspita loka. Diantara batasan tersebut jalan letnan sutopo merupakan jalan utama yang menghubungkan kluster perumahan giriloka, puspitaloka, dan taman puspita loka. Sehingga taman kota ini berada kawasan pemukiman BSD. Taman Kota 1 BSD City pada awalnya merupakan hutan yang tidak dirawat. Disana terdapat ± 2000 batang pohon dengan beberapa jenis tanaman langka. Fungsi hutan tersebut merupakan habitat bagi satwa liar. Pada tahun 1995, hutan tersebut dinamakan Hutan Kota. Kemudian pada 2003 berubah menjadi Taman Kota yang yang dirawat dan dikelola oleh BSD City sebagai sebuah sarana rekreasi dan sosialisasi bagi warga BSD itu sendiri.
5 HASIL PENELITIAN 5.1 Hasil Evaluasi Pada pembahasan hasil observasi lapangan diperoleh dari analisa standar green flag award, dari data tersebut dijadikan variabel pendukung dalam menyusun lembar observasi yang akan ditinjau ke taman kota 1 BSD Serpong. Pengukuran yang digunakandalam observasi lapangan ini dengan menggunakan skala penilaian (rating), dimana setiap variabel diukur berdasarkan standar yang ada dan setiap variabel diberi nilai bobot dengan kriteria sebagai berikut : 1. Kategori Sangat Baik
:4
2. Kategori Baik
:3
3. Kategori Kurang baik
:2
4. Kategori Tidak Baik
:1
Berdasarkan informasi tersebut maka dapat di tentukan skala distribusi dari setiap variable yang akan diukur sebagai berikut : 1. Nilai antara 1,00 s/d 1,75 masuk dalam kategori tidak baik 2. Nilai antara 1,76 s/d 2,50 masuk dalam kategori kurang baik 3. Nilai di antara 2,51 s/d 3,25 masuk dalam kategori baik 4. Nilai di antara 3,26 s/d 4 masuk dalam kategori sangat baik. Dari total jumlah bobot nilai pengukuran variable berdasarkan hasil observasi lapangan pada taman kota 1 BSD Serpong mendapatkan nilai yaitu 2,23, maka nilai tersebut masuk ke dalam nilai di antara 1,76 s/d 2,50 dan termasuk kategori dalam kurang baik. Dari hasil metode observasi lapangan yang dijalankan, menyimpulkan bahwa taman kota 1 BSD Serpong termasuk kategoti taman kurang baik menurut standar green flag award. 5.1.1 Evaluasi Berdasarkan butir Green Flag Award 1. Tempat yang Ramah Ditinjau dari segi tempat yang ramah, hasil penilaian yang diperoleh yaitu sebesar 2,00. Detail penilaian yang telah dilakukan terhadap segi tempat yang ramah pada taman Variabel Green Flag Award Tempat ramah
yang
4
Penilaian 3 2
Akses yang mudah
√
Signage yang baik menuju dan di dalam taman Kesetaraan akses bagi semua anggota masyarakat Niai interval
√ √
1
2.00
Berdasarkan penilaian yang dilakukan, nilai interval 2.00 berada di skala 1,75 s/d 2,50 masuk dalam katagori kurang baik. 2. Sehat, keselamatan dan keamanan Ditinjau dari segi sehat, keselamatan dan keamanan, hasil penilaian yang diperoleh yaitu sebesar 1,75. Detail penilaian yang telah dilakukan terhadap segi tempat yang ramah pada taman
Variabel Green Flag Award Sehat, Keselamatan fasilitas aman untuk digunakan dan Keamanan Taman menjadi tempat yang aman untuk semua anggota masyarakat untuk menggunakan atau melintasinya Kebijakan kesehatan dan keselamatan Toilet Kesediaan air minum dalam taman P3K Telepon umum peralatan darurat Nilai interval
Penilaian 3 2
4 √
1
√ √ √ √ √ √ √ 1,75
Berdasarkan penilaian yang dilakukan, nilai interval 1,75 berada diskala 1,00 s/d 1,75 masuk kategori tidak baik. 3. Bersih dan Terpelihara Ditinjau dari segi bersih dan terelihara, hasil penilaian yang diperoleh yaitu sebesar 1,80. Detail penilaian yang telah dilakukan terhadap segi bersih dan terpelihara pada taman
Bersih Terpelihara
dan
Variabel Green Flag Award Sampah dan pengelolaan Pemeliharaan tanah Pemeliharaan bangunan Pemeliharaan peralatan dan fitur lainnya Kebijakan tentang sampah, perusakan dan pemeliharaan Nilai interval
4
Penilaian 3 2
1
√ √ √ √ √ 1,80
Berdasarkan penilaian yang dilakukan, nilai interval 1,80 berada di skala 1,76 s/d 2,50 masuk kategori kurang baik. 4. Keberlanjutan Ditinjau dari segi keberlanjutan, hasil penilaian yang diperoleh yaitu sebesar 2,20 Detail penilaian yang telah dilakukan terhadap segi keberlanjutan pada taman
Keberlanjutan
Variabel Green Flag Award Memiliki kebijakan lingkungan atau aturan dan strategi manajemen Minimalisir penggunaan pestisida Daur ulang limbah menerapkan standar hortikultura dan arborikultural yang tinggi Memiliki konservasi energi, pengurangan polusi, daur ulang limbah, dan langkah-langkah konservasi sumber daya Nilai interval
4
Penilaian 3 2
1
√ √ √ √ √
2,20
Berdasarkan penilaian yang dilakukan, nilai interval 2,20 berada di skala 1,76 s/d 2,50 masuk kategori kurang baik. 5. Konservasi dan Cagar Budaya Ditinjau dari segi konservasi dan cagar budaya, hasil penilaian yang diperoleh yaitu sebesar 2,50 Detail penilaian yang telah dilakukan terhadap segi konservasi dan cagar budaya pada taman
Variabel Green Flag Award 4 Konservasi dan Cagar budaya
Elemen alam, satwa liar dan fauna Landskap Elemen Bangunan dan struktural Taman dapat melayani fungsi mereka dengan baik tanpa menenpatkan tekaanan yang berlebih pada lingkungan sekitar Nilai interval
Penilaian 3 2 √
1
√ √ √
2,50
Bersarkan penilaian yang dilakukan, nilai interval 2,50 berada di skala 1,76 s/d 2,50 masuk kategori kurang baik 6. Peran Serta Masyarkat Ditinjau dari segi peran serta masyarakat, hasil penilaian yang diperoleh yaitu sebesar 3,00, Detail penilaian yang telah dilakukan terhadap segi peran serta masyarakat pada taman
Peran Serta Masyarakat
Variabel Green Flag Award Pengetahuan dari komunitas pengunjung dan tingkat dan pola guna Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan dan atau pengembangan dan juga hasil yang dicapai Penyediaan yang tepat pada fasilitas rekreasi untuk semua sektor masyarakat Nilai interval
4
Penilaian 3 2
1
√ √ √ 3,00
Berdasarkan penilaian yang dilakukan, nilai interval 3,00 berada pada skala 2,51s/d 3,25 masuk kategori baik. 7. Daya Jual Baik Barang atau Jasa Ditinjau dari segi daya jual baik barang atau jasa, hasil penilaian yang diperoleh yaitu sebesar 2,60 Detail penilaian yang telah dilakukan terhadap segi daya jual baik barang atau jasa taman
Daya jual Baik barang atau jasa
Variabel Green Flag Award Strategi pemasaran harus di tempat, yang dalam prakteknya di kaji ulang Penyediaan informasi yang baik kepada pengguna Taman/ruang hijau harus dipromosikan sebagai sumbar daya masyarakat Nilai interval
4
Penilaian 3 2
1 √
√ √ 2,60
Berdasarkan penilaian yang dilakukan, nilai interval 2,60 berada pada skala 2,51s/d 3,25 masuk kategori baik.. 8. Pengelolaan Ditinjau dari segi daya jual baik barang atau jasa, hasil penilaian yang diperoleh yaitu sebesar 2,00 Detail penilaian yang telah dilakukan terhadap segi daya jual baik barang atau jasa taman Variabel Green Flag Award
4
Penilaian 3 2
1
√
Pengelolaan Nilai interval
2,00
Berdasarkan penilaian yang dilakukan, nilai interval 2,00 berada pada skala 1,76 s/d 2,50 masuk kategori kurang baik.
5.2 Hasil Kuesioner Dari hasil pengumpulan data, didapatkan 60 data dari responden yang terbagi dari dua waktu, yaitu pagi hari 30 responden dan sore hari 30 responden yang memenuhi persyaratan untuk dianalisa. Berikut adalah jabaran hasil yang di dapatkan. Pada pagi hari responden dari laki-laki (43%) dan perempuan (57%), rata-rata berumur 1725 Tahun (40%), 26-50 Tahun (60%), pendidikan responden sebagian besar lulusan SMA/Sederajat (63%), Sarjana/Diploma (37%), pengunjung yang datang cenderung dominan untuk berolahraga (83%), lainnya (17%), para responden datang tidak tertentu (7%) responden datang tiap hari, rata-rata datang ke lokasi seminggu sekali ( (40%), sebulan sekali (10%), sisanya lainnya (43%), penghuni BSD yang menjadi responden sebesar (10%), hampir setara dengan responden penghuni luar BSD (13%), mayoritas responden penghuni luar perumahan BSD (53%), lainnya (24%), sedangkan kendaraan yang digunakan responden lebih banyak didominasi kendaraan bermotor sebesar (67%), mobil (7%), serta lainnya (26%) Sedangkan pada sore hari terdiri dari laki-laki (37%), dan perempuan (63%), rata-rata berumur 17-25 Tahun (70%), dan 26-50 Tahun (30%), pendidikan resonden lulusan SMA/Sederajat sebesar (54%), Diploma/Sarjana (33%), Pascasarjana (10%), serta lainnya (3%), pengunjung yang datang dominan rekreasi (60%), olahraga (30%), lainnya (10%), intensitas berkunjung didominasi tidak tentu/lainnya (57%) setiap hari (3%), seminggu sekali (33%), sebulan sekali (7%), para pengunjung yang datang dari perumahan BSD (13%), penghuni sekitar BSD (7%), rata-rata dari luar BSD (50%), serta lainnya (30%), kendaraan pengunjung rata-rata didominasi 5.2.1 Analisa Hasil kuesioner Pengukuran yang digunakan dalam kuesioner pengunjung ini dengan menggunakan skala rating, dimana setiap pertanyaan bersifat positif dan negatif kemudian responden diminta untuk meberikan penilaian yang sudah ditentukan sebagai berikut : Pengukuran untuk kuesioner pengunjung, 1. Kategori Sangat Baik
:4
2. Kategori Baik
:3
3. Kategori Kurang Baik
:2
4. Kategori Tidak baik
:1
Berdasarkan informasi tersebut maka dapat di tentukan skala distribusi pendapat responden sebagai berikut : 1. Nilai antara 1,00 s/d 1,75 masuk dalam katagori tidak baik 2. Nilai antara 1,76 s/d 2,50 masuk dalam katagori kurang baik 3. Nilai antara 2,51 s/d 3,25 masuk dalam katagori baik 4. Nilai antara 3,26 s/d 4 masuk dalam katagori sangat baik Berdasarkan hasil kuesioner pengunjung yang telah dijalankan, dari setiap pertanyaan yang mewakili dari setiap variable yang akan diuji, sehingga menghasilkan nilai skala distribusi, dimana jumlah nilai variable yang telah diberi nilai bobot akan dijumlah, kemudian hasilnya akan dikurang dengan nilai terkecil dan dibagi dengan jumlah katagori pengukuran yang telah ditentukan. 5.2.2 Persepsi Masyarakat berdasarkan Butir-butir Green Flag Award 1. Tempat Yang Ramah pernyataan yang mewakili variabel tempat yang ramah, nilai interval berjumlah 8,43 kemudian dibagi 3 menjadi 2,81, yang berada di skala 2,51 s/d 3,25 masuk dalam kategori baik
2. Sehat, keselamatan dan keamanan pernyataan yang mewakili variabel sehat keselamatan dan keamanan, nilai interval berjumlah 13,51 kemudian dibagi 6 menjadi 2,25, yang berada di skala 1,76 s/d 2,50 masuk dalam kategori kurang baik. 3. Bersih dan terpelihara pernyataan yang mewakili variabel bersih dan terpelihara, nilai interval berjumlah 10,70 kemudian dibagi 4 menjadi 2,67 yang berada di skala 2,51 s/d 3,25 masuk dalam kategori baik. 4. Keberlajutan pernyataan yang mewakili variabel keberlanjutan, nilai interval berjumlah 5,30 kemudian dibagi 2 menjadi 2,65 yang berada di skala 2,51 s/d 3,25 masuk dalam kategori baik. 5. Konservasi cagar budaya pernyataan yang mewakili variabel konservasi dan cagar budaya, nilai interval berjumlah 11,45 kemudian dibagi 4 menjadi 2,86 yang berada di skala 2,51 s/d 3,25 masuk dalam kategori baik. 6. Peran serta masyarakat pernyataan yang mewakili variabel peran serta masyarkat, nilai interval berjumlah 8,95 kemudian dibagi 3 menjadi 2,98 yang berada di skala 2,51 s/d 3,25 masuk dalam kategori baik 7. Daya jual baik barang maupun jasa pernyataan yang mewakili variabel daya jual baik barang atau jasa, nilai interval 2,65 yang berada di skala 2,51 s/d 3,25 masuk dalam kategori baik. 8. Pengelolaan Tidak ada pertanyaan mengenai pengelolaan untuk responden, didalam pengelolaan responden tidak mengetahui. 5.2.3 Kaitan Observasi Menurut Green Flag Award dan Persepsi Pengunjung Hasil Analisa dan persepsi pengunjung terhadap taman kota 1 BSD dapat di hubungkan dalam butir green flag award yang menjadi dasar pengukuran taman ini. Masing-masing butir yang di evaluasi mendapatkan nilai yang berbeda yaitu : 1. Tempat yang Ramah Evaluasi yang didapat memperolah nilai interval 2.00 sedangkan persepsi pengunjung mendapat nilai interval 2,81. Dari nilai tersebut evaluasi taman menurut green flag award menunjukan kategori kurang baik, pengunjung mempersepsikan taman dengan kategori baik dari jangkauan taman menggunakan moda kendaraan pribadi 2. Sehat, Keselamatan dan Keamanan Evaluasi yang didapat memperoleh nilai interval 1,75 sedangkan persepsi pengunjung mendapat nilai interval 2,25. Dari hasil tersebut evaluasi taman menurut green flag award menunjukan kategori tidak baik, pengunjung mempersepsiakan taman kategori kurang baik, diantara diantara kategori sehat belom tersedia di taman, air minum, P3K, adapun toilet masih minim ketersediaannya, kurang nyaman penggunaannya. 3. Bersih dan Terpelihara
Evaluasi yang didapat memperoleh nilai interval 1,80 sedangkan persepsi pengunjung mendapat nilai interval 2,67. Dari hasil tersebut evaluasi taman menurut green flag award menunjukan kategori tidak baik, pengunjung mempersepsikan taman dengan kategori baik. Perawatan taman, fasilitas dapat digunakan pengunjung dengan baik. Terdapat tempat sampah, pemeliharaan tanaman, dan pemeliharaan fasilitas lainnya dengan baik 4. Keberlanjutan Evaluasi yang didapat memperoleh nilai interval 2,20 sedangkan persepsi pengunjung mendapat nilai interval 2,65. Dari hasil tersebut evaluasi taman menurut green flag award menunjukan kategori kurang baik, pengunjung mempersepsikan taman dengan kategori baik, Pestiida yang digunakan tidak menimbulkan bau di dalam taman, penerangan alami dapat masuk disela-sela pohon. 5. Konservasi dan Cagar budaya Evaluasi yang didapat memperoleh nilai interval 2,50 sedangkan persepsi pengunjung mendapat nilai interval 2,86. Dari hasil tersebut evaluasi taman ini menurut green flag award menunjukan kategori kurang baik, pengunjung mempersepsiakan taman dengan kategori baik, keberadaan tanaman yang beragam, kondisi bangunan di taman yang terliahat. 6. Peran Serta Masyarakat Evaluasi yang didapat memperoleh nilai interval 3,00 sedangkan persepsi pengunjung mendapat nilai interval 2,98. Dari hasil tersebut evaluasi taman ini menurut green flag award menunjukan kategori baik, pengunjung mempersepsiakan taman dengan kategori baik. Tingkat pemanfatan taman yang maksimal, keterlibatan masyarakat yang menjadi bagian dari keberadaan sebuah taman 7. Daya Jual Baik Barang atau Jasa Evaluasi yang didapat memperoleh nilai interval 2,66 seddangkan persepsi pengunjung mendapat nilai interval 2,65. Dari hasil tersebut evaluasi taman ini menurut green flag award menunjukan kategori baik, pengunjung mempersepsiakan taman dengan kategori baik. 8. Pengelolaan Evaluasi yang didapat memperoleh nilai interval 2,00, persepsi pengunjung menerangkan butir pengelolaan tidak terdapat persepsi yang di ajukan. Evaluasi yang didapat menunjukkan taman kota ini kategori tidak baik. Pengunjung dalam tahap ini tidak di ikut sertakan
6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil kajian yang dijalakan data dan hasil metode yang dijalankan di lapangan dengan data teknis pengamatan terhadap taman standar green flag award, maka dapat disimpulkan taman kota 1 BSD sebagai berikut : 1. Dari metode observasi lapangan yang dilakukan menggunakan skala rating, nilai pengukuran variable berdasarkan hasil observasi lapangan pada taman kota 1 BSD Serpong mendapatkan nilai yaitu 2,23, maka nilai tersebut masuk ke dalam nilai di antara 1,76 s/d 2,50 yang telah ditentukan sebelumnya, dan dapat disimpulkan bahwa taman kota 1 BSD menurut butir-butir green flag award masuk kategori kurang baik.
2. Berdasakan pernyataan pada lembar kuesioner yang mewakili dari setiap variabel pada taman kota 1 BSD yang di ukur dapat di simpulkan sebagai berikut : a. Dari 3 pernyataan yang mewakili variabel tempat yang ramah, nilai interval berjumlah 8,43 kemudian dibagi 3 menjadi 2,81, yang berada di skala 2,51 s/d 3,25 masuk dalam kategori baik. b. Dari 6 pernyataan yang mewakili variabel sehat keselamatan dan keamanan, nilai interval berjumlah 13,51 kemudian dibagi 6 menjadi 2,25, yang berada di skala 1,76 s/d 2,50 masuk dalam kategori kurang baik. c.
Dari 4 pernyataan yang mewakili variabel bersih dan terpelihara, nilai interval berjumlah 10,70 kemudian dibagi 4 menjadi 2,67 yang berada di skala 2,51 s/d 3,25 masuk dalam kategori baik.
d. Dari 2 pernyataan yang mewakili variabel keberlanjutan, nilai interval berjumlah 5,30 kemudian dibagi 2 menjadi 2,65 yang berada di skala 2,51 s/d 3,25 masuk dalam kategori baik. e. Dari 4 pernyataan yang mewakili variabel konservasi dan cagar budaya, nilai interval berjumlah 11,45 kemudian dibagi 4 menjadi 2,86 yang berada di skala 2,51 s/d 3,25 masuk dalam kategori baik. f.
Dari 3 pernyataan yang mewakili variabel peran serta masyarkat, nilai interval berjumlah 8,95 kemudian dibagi 3 menjadi 2,98 yang berada di skala 2,51 s/d 3,25 masuk dalam kategori baik.
g. Dari 1 pernyataan yang mewakili variabel daya jual baik barang atau jasa, nilai interval 2,65 yang berada di skala 2,51 s/d 3,25 masuk dalam kategori baik. h. Variabel pengelolaan tidak di ikut sertakan sebagai persepsi pengunjung. Dari penilaian taman kota 1 BSD yang di dapat dari metode observasi lapangan masuk kategori kurang baik dari nilai yang didapat sebesar 2,23, Akan tetapi menurut persepsi masyarakat taman kota 1 mendapat kategori baik dari nilai 2,65. 6.2 Saran Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka saran yang dapat di sampaikan adalah : 1. Sarana difabel diadakan, pengunjung tidak dapat di pastikan semua tidak mempunyai kekurangan. 2. Taman tidak harus menggunakan pagar. 3. Penambahan fasilitas toilet, air minum dalam taman, peralatan darurat. 4. Tempat sampah di bagi menjadi 2 yaitu organic dan anorganik. 5. Sampah daun dapat dimanfaatkan menjadi pupuk kompos dan digunakan di taman. 6. Penerangan yang pernah dipasang di lengkapi kembali.
7 REFERENSI Barnett Jonathan, FAICP, (2003). Redesigning Cities. (Chicago: American Planing Assoiation Press). Budiarsa K., 2011. Pengaruh Revitalisasi Kawasan Terhadap Kualitas Ruang Terbuka Hijau dan Peningkatan Ekonomi Masyarakat di Wilayah Pelabuhan Padangbai Kabupaten Karangasem. Tesis Program Magister Prograam Studi Arsitektur Program Pascasarjana Universitas Udayana. CABE,“community green : using local spaces to tackle inequality and improve health”. www.cabeurl.com Chairunnisa, 2011 “Taman sebagai Pendukung Aktifitas bermain Anak dan Berolahraga dipemukiman” program strata 1 Universitas Indonesia, jakara Clare Cooper Marcus, Carolyn Francis, People Place: Design Guideelines for Urban Open Space. (Canada: John Wiley & Sons, inc., 1998) Darmawan, E. 2009. Ruang Publik Dalam Arsitektur Kota. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, 05/PRT/M/2008, Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan ruang Terbuka hijau di Kawasan Perkotaan DR. Ir. Ning Purnomohadi, MS, (2006). Ruang Terbuka: Sebagai Unsur Utama Tata Ruang Kota. Departemen Pekerjaan Umum. Ditjen Penataan Ruang. Eckbo, G. 1964. Urban Landscape Design. McGraw-Hill Book Company, New York. 326 p. Helen Woolly, (2003). Urban Open Space. London: Spon Press. Makalah Lokakarya; RTH Wilayah Perkotaan. Lab. Perencanaan lanskap IPB, Bogor. 2005 Mulyani.T.H. 2006. Arsitektur Ekologis. Yogyakarta: Kanisius. Renald B. Wood, (2007). Soccial Issues in Sport (www.books.google.co.id). Senda Mitsuru, (1992). Design of Childran’s Play Environments. Tokyo: McGraw-Hill. Simons John Ormsbee, (1994). Garden Cities 21; Creating A Livable Urban Environment. Sukawan AM., 2012. Kajian Lapangan Ngurah Rai Sebagai Taman Kota Di Kota Singaraja. Tesis Program Magister Prograam Studi Arsitektur Program Pascasarjana Universitas Udayana. Sugiyono (2001).Metode penelitian Administrasi. Bandung Wega Syamdermawan, dkk (2012) “Pengaruh Ruang Terbuka Hijau terhadap Kualitas Lingkungan Pada Perumahan Menengah Atas, jurnal vol.35 no.1 Westminster’s Green Flag Parks, Gardens and Open Spaces, city of Westminster (http://www.greenflagaward.org.uk/) di akses 16.07.2014. Wibisono, Yulianto, 2008. Pengelolaan Lanskap dan Pemeliharaan Taman Kota 1 BSD, Tangerang. Institut Pertanian Bogor Yunus, H.S. 2005. Manajemen Kota. Yogyakarta: Pustaka Belajar.