National Conference on Management Research 2008
ISBN: 979-442-242-8
Makassar, 27 November 2008
EVALUASI STRATEGI KORPORASI TERHADAP KEMAKMURAN PEMEGANG SAHAM PADA 20 BANK DENGAN TOTAL ASET TERBESAR DI INDONESIA PERIODE 1998 - 2005 Dr Hamidah Universitas Negeri Jakarta
ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah analisis strategi korporasi (Financial Restructuring, Assets Rehabilitation, Risk Management System dan Operational Efficiency) pasca rekapitalisasi terhadap nilai tambah bagi pemegang saham. Masa pengamatan adalah 1998, saat dimulai rekapitalisasi perbankan, sampai dengan 2005. Peningkatan nilai tambah tercermin pada adanya peningkatan nilai tambah ekonomi (EVA) setelah implementasi strategi korporasi dimaksud. Obyek penelitian 20 bank terbesar dari sisi aset yang beroperasi di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa EVA pasca rekapitalisasi menunjukkan EVA yang positif. Pada 2005 menunjukkan EVA negatif disebabkan buruknya kualitas kredit pada bank Mandiri, dan juga BNI. Negatifnya EVA adalah karena rendahnya kualitas pengelolaan aset terutama pengelolaan kredit yang terlihat dari pengaruh NPL dan LDR. Hasil uji statistik terhadap model: strategi rehabilitasi aset berdasar LDR dan NPL menunjukkan hubungan yang negatif terhadap EVA sedangkan restrukturisasi keuangan menunjukkan hubungan yang positif. Penelitian ini juga menemukan pendorong nilai yang paling berpengaruh adalah strategi efisiensi operasional. Biaya Operasional dibanding Pendapatan Operasional (BOPO) menunjukkan pengaruh negatif terhadap EVA. Kata kunci : (1) Corporate Strategy, (2) Recapitalization, (3) Economic Value Added (EVA), (4) Financial Restructuring, (5) Assets Rehabilitation, (6) Risk Management System, dan (7) Operational Efficiency.
Evaluasi Strategi Korporasi Terhadap Kemakmuran Pemegang Saham……
National Conference on Management Research 2008
ISBN: 979-442-242-8
Makassar, 27 November 2008
A.PENDAHULUAN Restrukturisasi perbankan saat krisis pada dasarnya adalah penambahan modal oleh pemerintah agar mencapai CAR minimum empat persen pada 1 Januari 2000. Program rekapitalisasi perbankan tersebut ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 84/1988 tanggal 31 Desember 1988. Sebagai persyaratan program rekapitalisasi, BANK harus melaksanakan restrukturisasi operasional dan keuangan untuk memenuhi ketentuan Letter of Intent antara pemerintah RI dengan IMF. Penelitian ini bertujuan menemukan indikator-indikator strategis yang menentukan penciptaan nilai tambah ekonomis kepada perusahaan perbankan. Indikator strategis yang akan diteliti adalah berkaitan dengan program “sustainable value restructuring”. Program “sustainable value restructuring” untuk menjadikan BANK mampu selalu lebih baik dari waktu kewaktu. Program ini mencakup delapan modul strategis sebagai bagian dari program restrukturisasi keuangan dan operasional yaitu : (1) Financial Restucturing atau Restrukturisasi Keuangan, (2) Divestment Plan atau Rencana Divestasi, (3) Assets Rehabilitation atau Rehabilitasi Aset, (4) Risk Management System atau Sistem Manajemen Risiko, (5) Good Corporate Governance atau Tata Kelola Perusahaan yang Baik , (6) Pengembangan Strategic Business Unit (SBU), (7) Operational efficiency atau Efisiensi Operasional, dan (8) Penciptaan sistem IT . B. KAJIAN LITERATUR Penilaian Kinerja Perusahaan Mengacu pada penelitian Bacidore (1997). Dalam pandangan Bacidore EVA merupakan proxy yang tepat untuk mengindikasikan ada tidaknya penciptaan nilai tambah bagi shareholders value. Jika EVA positif akan mengindikasikan adanya penambahan nilai bagi shareholders value, sebaliknya jika EVA negatif mengindikasikan terjadinya pengurangan nilai, seperti terdapat juga dalam pandangan Stern and Stewart (1991), Darmodaran (1997), dan Koch (2000). Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah maksimalisasi nilai perusahaan terjadi bila ada penciptaan nilai tambah perusahaan (value creation ) yang diukur dengan ada tidaknya penciptaan nilai tambah ekonomi bagi perusahaan (Economic Value Added). EVA
Evaluasi Strategi Korporasi Terhadap Kemakmuran Pemegang Saham……
National Conference on Management Research 2008
ISBN: 979-442-242-8
Makassar, 27 November 2008
merupakan proksi yang tepat bagi penciptaan nilai tambah perusahaan. Sebagaimana dikemukakan oleh Damodaran (1997 ) bahwa: “For firms that derive a significant portion of their value from assets in place, the EVA is an effective proxy for firm value. …...A negative economic value added (EVA) indicates that the firm is destroying value, whereas a positive EVA suggest that the firm is creating value”. Pendorong Nilai (Value Driver) Karena dalam penelitian ini akan menggunakan kerangka kerja EVA maka perlu dirumuskan pendorong nilai (value driver). Sebagaimana yang dikemukakan oleh Koch (2000), bahwa yang merupakan faktor kunci sebagai pendorong nilai adalah besarnya pertumbuhan NOPAT dan besarnya pertumbuhan biaya modal. Nilai EVA Nilai EVA diperoleh dari pengurangan antara Laba Bersih Operasi Setelah Pajak (Net Operating Profit After Tax = NOPAT) dengan Biaya Modal (Cost of Capital) Setelah Pajak Yang diperlukan Untuk Mendukung Operasi. Pengukuran biaya Dana Bank, terdapat tiga metode pengukuran biaya dana bank, yaitu (1) historical average cost, (2) marginal cost of specific sources of funding, dan (3) weighted average expected cost af all sorces as a proxy for marginal cost. Penelitian ini akan menganalisis hasil pelaksanaan modul strategi dan pada sampel duapuluh bank nasional dengan asset terbesar, dalam hal ini ditentukan sebesar Rp.10 triliun keatas. Modul strategi yang tersebut maka yang akan diteliti adalah (1). Financial Restucturing,. (2). Rehabilitasi Aset (3). Risk management system dan (4). Operational efficiency Financial Restructuring Pada dasarnya financial restructuring atau restrukturisasi keuangan adalah penataan kembali struktur keuangan untuk meningkatkan kinerja bank. Penilaian terhadap modul Financial Restructuring adalah dengan mengamati rasio hutang terhadap modal sendiri .
Evaluasi Strategi Korporasi Terhadap Kemakmuran Pemegang Saham……
National Conference on Management Research 2008
ISBN: 979-442-242-8
Makassar, 27 November 2008
Assets Rehabilitation Rehabilitasi Aset, penilaiannya adalah dengan mengamati kredit bermasalah atau Non Performing Loan atau NPL dan rasio pinjaman diberikan terhadap deposito yang diterima bank dari pihak ketiga atau Loan to Deposit ratio (LDR). Risk Management System .
Penilaian terhadap keberhasilan system pengendalian resiko adalah dengan
mengamati perkembangan CAR. CAR adalah Capital Adequacy Ratio atau rasio kecukupan modal yaitu
perbandingan antara total modal pada suatu saat tertentu dengan
mempertimbangkan ATMR ( aktiva tertimbang menurut resiko). Operational Efficiency Efisiensi operasional diamati dengan melalui rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO). Semakin kecil rasio ini berarti bank semakin efisien dalam pengelolaan operasionalnya sehingga akan meningkatkan kinerja bank.
C. METODOLOGI PENELITIAN Obyek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah 20 bank umum, yaitu bank yang menduduki peringkat teratas dari urutan aset total bank umum pada Desember 2005. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian adalah dengan memilih urutan teratas dari segi aset dari 131 bank umum di Indonesia. Jumlah total aset sebagai kriteria dipilih untuk menentukan ukuran besaran perusahaan,
yaitu jumlah total aset
berdasarkan laporan
keuangan yang dipublikasikan per Desember 2005. Pemilihan bank berdasarkan kriteria, yaitu bank yang memenuhi syarat sebagai berikut : a. Dilakukan ranking berdasar total aset pada seluruh bank yang ada di Indonesia berdasarkan laporan keuangan per Desember 2005, kemudian dipilih 20 bank yang terbesar. b. Dipilih bank yang konsisten menerbitkan laporan keuangan yang dipublikasikan dari tahun 1999-2005. Selanjutnya bank-bank yang dipilih sebagai sampel adalah sebagaimana yang ditunjukkan pada tabel 2. berikut ini yaitu 20 bank sampel atau bank terbesar dari segi aset pada Desember 2005.
Evaluasi Strategi Korporasi Terhadap Kemakmuran Pemegang Saham……
National Conference on Management Research 2008
ISBN: 979-442-242-8
Makassar, 27 November 2008
Tabel 2 Daftar 20 Bank Sampel No
Nama Bank
No
Nama Bank
1
Bank Mandiri
11
Bank LIPPO
2
Bank Central Asia
12
HSBC
3
Bank Negara Indonesia
13
Deutsche Bank
4
Bank Rakyat Indonesia
14
Bank Mega
5
Bank Danamon Indonesia
15
Standard Chartered Bank
6
BII
16
Bank NISP
7
Bank Niaga
17
ABN Amro Bank
8
Bank Panin
18
Bank BUKOPIN
9
Citibank
19
Bank Buana
10
Bank Tabungan Negara
20
Bank JABAR
Sumber : Laporan Keuangan Yang Dipublikasikan.
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel penelitian Dalam penelitian ini yang akan diteliti adalah pengaruh strategi korporasi terhadap nilai tambah ekonomi. Strategi korporasi sebagai variabel bebasnya ada empat yang diteliti yaitu (1) Financial Restucturing (2) Assets Rehabilitation (3) Risk management system dan (4) Operational efficiency dan sebagai variabel terikatnya adalah nilai tambah ekonomi (EVA). Model Analisis : Untuk melihat apakah implementasi strategi korporasi berhasil memberikan nilai tambah bagi pemegang saham, maka model analisis yang digunakan adalah dengan model
Evaluasi Strategi Korporasi Terhadap Kemakmuran Pemegang Saham……
National Conference on Management Research 2008
ISBN: 979-442-242-8
Makassar, 27 November 2008
analisis deskriptif dan korelasional . Uji statistik dengan menggunakan model regresi untuk mengetahui hubungan dan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dengan model ekonomi:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4
Variabel terikat :
(Y) = EVA (Economic Value Added)
Variabel bebas: X1 = restrukturisasi keuangan (financial restructuring), X2 = rehabilitasi aset ( assets rehabilitations NPL = Non Performing Loan) , X3 = manajemen resiko ( risk management system CAR=Capital Adequate Ratio) ,X4 = efisiensi operasional (operational efficiency CIR = Cost to Income Ratio) EVA Dalam penelitian ini pengukuran penciptaan nilai tambah (creating value) menggunakan nilai tambah ekonomi (EVA). Pengukuran EVA dalam penelitian ini dihitung dari selisih jumlah rupiah antara jumlah rupiah laba operasi bersih sesudah pajak pada tahun berjalan dikurangi jumlah rupiah biaya modal rata-rata tertimbang dikalikan jumlah modal yang di investasikan dengan formulasi sebagai berikut: EVA = NOPAT t –{ kd(portfolioutang) + ke(portfolio ekuitas)}Modal
Formulasi biaya utang: Beban Bunga + Beban Perolehan Dana Giro + Tab + Simp. Berj. +Sert.Dep + Sek.+ Pinj.Dit + Mdl Pinj. +Pinj.Sub
Besarnya biaya utang adalah sebesar beban bunga yang dibayarkan pada tahun berjalan ditambah beban lain yang berkaitan dengan perolehan dana dibagi jumlah dana berbunga (interest bearing liabilities) yaitu giro, tabungan, simpanan berjangka ditambah sertifikat deposito, sekuritas yang diterbitkan, pinjaman diterima, modal pinjaman dan pinjaman subordinasi. Evaluasi Strategi Korporasi Terhadap Kemakmuran Pemegang Saham……
National Conference on Management Research 2008
ISBN: 979-442-242-8
Makassar, 27 November 2008
Formulasi biaya modal sendiri Biaya modal sendiri dihitung berdasarkan konsep ukuran biaya modal sendiri Capital Asset Pricing Model/CAPM (Brigham, 2004) penetapan harga asset yang tingkat pengembaliannya sebesar tingkat bunga bebas resiko ditambah factor penyesuaian sebesar premi resiko dikali resiko sistematik aktiva tersebut (resiko yang tidak dapat dihilangkan melalui diversifikasi). Tingkat risiko individu bank diukur berdasarkan standard deviasi ratarata tingkat pengembalian atas modal sendiri pada masing-masing bank Individu Asumsi ini untuk menggambarkan adanya variabilitas penggunaan modal sendiri oleh masing-masing bank.Ke sebelum krisis ti = SBI ti + Std.Dev ROEti (8%). Ke saat krisis ti = SBI ti + Std. Dev ROEti (11%).ke
ti =
biaya modal sendiri pada bank i pada tahun t
,SBI ti
= tingkat
pengembalian bebas risiko pada bank i pada tahun t ,Std. Dev Re ti = risiko individu pada bank i pada tahun t Modal diinvestasikan dalam penelitian ini adalah terdiri dari seluruh utang jangka pendek dan jangka panjang yang menanggung bunga (interest bearing liabilities), jumlah ekuitas pemegang saham serta seluruh kewajiban lainnya. Financial Restructuring X1 Pengukuran financial restructuring yaitu bagaimana perusahaan memutuskan besaran proporsi pendanaan, apakah perubahan besarnya proporsi pendanaan antara hutang dan modal sendiri akan berpengaruh terhadap nilai tambah ekonomi. Assets Rehabilitations X2 NPL = Non Performing Loan dan LDR = Loan to Deposit Ratio merupakan indikator terhadap kualitas aset. Besar kecilnya jumlah kredit yang bermasalah serta besarnya penyaluran kredit dibandingkan dengan jumlah dana pihak ketiga yang diperoleh menunjukkan kemampuan suatu bank dalam melakukan perbaikan kualitas aset. Hal ini dikaitkan dengan struktur aset suatu bank atau dalam perbankan sebagian besar aset didominasi oleh jumlah kredit. Risk Management System X3 CAR=Capital Adequate Ratio atau rasio kecukupan modal. Merupakan indikator dalam mengukur risiko modal yang dihadapi perbankan, yaitu mengindikasikan berapa banyak nilai
Evaluasi Strategi Korporasi Terhadap Kemakmuran Pemegang Saham……
National Conference on Management Research 2008
ISBN: 979-442-242-8
Makassar, 27 November 2008
aset yang bisa ditolerir berkurang sebelum membahayakan kepada deposan dan kreditor aset, sampai batas tertentu akan mampu melindungi risiko kepailitan. Operational Efficiency X4 Biaya operacional dibandingkan pendapatan operacional (BOPO) sebagai Cost to Income Ratio merupakan indikator mengukur efesiensi usaha dengan melihat besaran biaya operasional terhadap pendapatan operasional dalam satu periode waktu tertentu. Prosedur Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan data sekunder. Data dikumpulkan dari laporan tahunan bank yang dipublikasikan. Data ini dikumpulkan dengan observasi dan pengutipan langsung dari data yang tertulis atau tercetak, antara lain laporan keuangan yang dipublikasikan seperti neraca dan rugi/laba serta catatan-catatan lain yang dikumpulkan dari Bank Indonesia, BAPEPAM, Bursa Efek Jakarta, Majalah, Laporan Tahunan, Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia. Model dan Teknik Analisis Model Analisis Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda (Multiple regression analysis. Tujuan penggunaan analisis regresi berganda dalam penelitian ini adalah untuk menjelaskan dan menganalisis hubungan antara variabel bebas (independen) yang diteliti; (1) Financial Restucturing, (2) Assets Rehabilitation (3) Risk Management system, dan (4) Operational efficiency dengan variabel terikatnya yaitu
nilai tambah ekonomi
(EVA). Dalam penelitian ini menggunakan statistical significance, tingkat signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 0,05 (5%). Menilai goodness of fit model
:Ketepatan fungsi regresi unit analisis dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari goodness of fit-nya. Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur dari nilai statistik t, nilai statistik F, dan koefisien determinasi. Koefisien determinasi Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.. Penggunaan analisis ini sesuai dengan karakteristik data yang ada, yaitu variabel bebas maupun variabel terikatnya berupa data metrik (Hair, [1998]). Pengujian signifikansi pengaruh variabel, secara bersama-sama adalah Evaluasi Strategi Korporasi Terhadap Kemakmuran Pemegang Saham……
National Conference on Management Research 2008
ISBN: 979-442-242-8
Makassar, 27 November 2008
dengan F-test dengan tingkat sinifikansi α = 0,05. Sementara itu, pengaruh masing-masing variabel digunakan uji t dengan tingkat signifikansi α = 0,05. D. HASIL ANALISIS DATA Analisis Data Regresi Berganda Hasil analisis regresi variabel strategi korporasi terhadap EVA pada Bank pada tabel 4.9 menunjukkan bahwa berdasarkan uji ANOVA atau uji F test dengan tingkat signifikansi α = 0,05 diperoleh F hitung 26.788 dengan tingkat signifikansi 0.000, oleh karena probabilitas 0.000 lebih kecil dari 0.05,
maka model regresi dapat dipakai untuk
memprediksi variable EVA pada Bank. Pada test model summary menunjukkan R square sebesar 0.299 artinya variabel strategi korporasi secara bersama-sama mampu menjelaskan variabilitas EVA sebesar 29,9%. Dengan demikian hipotesis kedua diterima artinya bahwa variabel strategi korporasi yang terdiri dari keputusan restrukturisasi modal
(financial restructuring), strategi
rehabilitasi aset (Assets Rehabilitation), manajemen risisko (risk management) dan efisiensi operasional (operational efficiency) secara bersama-sama berpengaruh secara bermakna terhadap EVA bank dalam peergroup (20 bank terbesar) dengan tingkat signifikansi 0,000. EVA = 8176680 -5385107 Finrest -153938 Assreh NPL + 407247.5 AssrehLDR +1173009 RiskMGT- 4423223 OppEff. Berdasarkan uji signifikansi dengan metode stepwise, setelah secara bertahap dilakukan eliminasi terhadap variabel yang mengandung multikol tinggi, maka diperoleh satu model fungsi EVA bank pada peergroup (20 bank terbesar) berdasarkan nilai unstandardized coefficient sebagai berikut: Y (20 bank terbesar) = 8622688 - 4741417 OPEFF- 5118178 FINREST Berdasarkan uji t dengan tingkat signifikansi α = 0,05, menunjukkan bahwa secara individu variabel yang mempunyai pengaruh bermakna terhadap EVA Bank adalah dan opperational effisiensy (sig 0.001 ) variabel Financial Restucturing (sig 0.005). Sebagai pendorong nilai yang paling berpengaruh adalah strategi efesiensi operasional
dengan
pengaruh negatif pada EVA ,. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari hasil analisis regresi linier berganda, pengujian hipotesis 2
dapat diterima. Hipotesis 2 adalah yang
dinyatakan dengan apakah strategi korporasi Bank yang tercermin pada (1) Financial
Evaluasi Strategi Korporasi Terhadap Kemakmuran Pemegang Saham……
National Conference on Management Research 2008
ISBN: 979-442-242-8
Makassar, 27 November 2008
Restructuring (2). Assets Rehabilitation (3). Risk management system dan (4). Operational efficiency berpengaruh terhadap nilai tambah ekonomi (EVA) pada bank dalam Bank. Kebijakan Restrukturisasi Keuangan Rasio hutang terhadap total aset pada tahun1999 adalah sebesar2,12 , membaik menjadi 1,07 pada tahun 2000, selanjutnya ada perbaikan yaitu berkisar 0,92 sampai dengan tahun 2005. Hasil analisis regresi menunjukkan hubungan negatif terhadap EVA sebesar‐5385107 Untuk perbankan, dilihat dari struktur pasiva, dimana sebagian besar aktiva bank didanai oleh hutang maka ratio hutang atau total hutang per aktiva lebih tepat untuk menggambarkan strategi restrukturisasi. Kebijakan Rehabilitasi Aset (Assets Rehabilitation) Kebijakan rehabilitasi aset berkaitan dengan keefektifan dalam pengelolaan kredit yaitu dilihat dari besaran NPL. Hasil analisis regresi menunjukkan hubungan negatif terhadap EVA sebesar ‐153938. Tabel IV.2 menunjukkan perkembangan NPL yang semakin baik pada duapuluh bank dengan aset terbesar.Tahun 1999 tingkat NPL masih tinggi 1,29 artinya semua kredit bermasalah, pada tahun 2000 0,18 (18%) tahun selanjutnya tahun 2000 sampai dengan tahun 2005 adalah sebesar 0,05 (5%). Semakin kecil NPL menunjukkan semakin efektif pengelolaan asetnya. Pengelolan aset pada perbankan di Indonesia masih didominasi oleh kredit, hal ini merupakan salah satu ciri operasi bank konvensional. Pada negara yang lebih maju operasional bank sudah bergeser ke pengelolaan pendapatan dari jasa pelayanan sebagai lembaga intermediasi (fee base). Manajemen Risiko (Risk Management) Hasil analisis regresi menunjukkan hubungan positif terhadap EVA sebesar 1173009 .Tabel IV.3 menunjukkan perkembangan rata-rata ratio kecukupan modal 20 Bank terbesar
dari tahun1998-2005 yang menunjukkan perkembangan semakin baik.-0,20 dan sesudah rekapitalisasi rata-rata sudah 0,20 (20%) sebelum rekapitalisasi kecukupan modal masih minus. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan risiko dikaitkan dengan pilihan keputusan investasi bank yang tercermin pada sisi aset dalam neraca bank (aset tertimbang menurut risiko). Ukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio kecukupan modal berdasarkan aset tertimbang menurut risiko karena manajemen risiko yang dilakukan akan terrefleksi pada kecukupan modalnya.
Evaluasi Strategi Korporasi Terhadap Kemakmuran Pemegang Saham……
National Conference on Management Research 2008
ISBN: 979-442-242-8
Makassar, 27 November 2008
Efisiensi Operasional. Menunjukkan perkembangan tingkat efisiensi operasional bank yang semakin meningkat dari tahun ketahun semula 2, 83 sebelum rekapitalisasi dan sesudah berkisar 0,69 sampai dengan 0,86.Manajemen operasional yang efisien akan mendukung terciptanya pencapaian kinerja, dan akhirnya akan menjadi pendorong nilai terhadap peningkatan laba melalui peningkatan efisiensi operasional. Dalam penelitian ini pengukuran efisiensi adalah dengan menggunakan ratio biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Semakin kecil ratio ini berarti perusahaan semakin efisien dalam pengelolaan opeasional bank sehingga akan meningkatkan kinerja bank. Hasil analisis regresi menunjukkan hubungan negatif terhadap EVA sebesar ‐ 4423223. Loan Deposit Ratio (LDR) Menunjukkan perbaikan sebelum tahun 1999 adalah sebesar -0,26, meningkat menjadi satu dan selanjutnya berkisar antara 0,48 samapai dengan 0,61 . Secara umum LDR masih rendah yaitu berkisar 50 persen . Hasil analisis regresi menunjukkan hubungan positif terhadap EVA sebesar + 407247.5 . Ini
artinya kemampuan bank dalam menyalurkan kredit ke masyarakat belum
optimal. Jika bank mampu mengumpulkan dana (deposit) dengan harga murah dan mengalokasikan dana dalam bentuk kredit (loan) dengan baik maka akan memperoleh selisih bunga (interest margin) yang merupakan salah satu pendorong nilai (value driver) terciptanya peningkatan EVA . Sebaliknya rasio pinjaman terhadap tabungan yang rendah menunjukkan dua kemungkinan : yang pertama perusahaan tidak mampu mengalokasikan dananya atau melemahnya sektor riil sehingga tidak mampu menyerap dana yang disediakan bank. Nilai Tambah Ekonomi (Economic Value Added) Pekembangan kinerja terlihat pada tabel IV.6 .(lampiran) Sebelum rekapitalisasi tahun 1999 sebesar (-31,347.71) , Desember tahun 2000 membaik menjadi -345.12 walaupun masih minus, selanjutnya setelah rekapitalisasi, menunjukkan EVA yang positip namun tahun 2005 kembali menjadi negative sebesar -143.34. Nilai tambah ekonomi merupakan salah satu
pengukuran kinerja terbaik saat ini yang bisa digunakan untuk mengukur apakah suatu strategi atau kebijakan yang telah dijalankan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham (shareholder value).
Evaluasi Strategi Korporasi Terhadap Kemakmuran Pemegang Saham……
National Conference on Management Research 2008
ISBN: 979-442-242-8
Makassar, 27 November 2008
Laba Terhadap Modal Sendiri (ROE) Tabel IV.7 (lampiran) menunjukkan bahwa tingkat pengembalian atas modal sendiri (ROE) pada tahun 1999 -1.18, selama periode penelitian selalu berkfluktuasi (naik turun) namun menunjukkan peningkatan pergerakan berkisar antara 0,11 sampaimdengan 0,38.. ROE merupakan salah satu indikator untuk melihat seberapa besar perusahaan mampu memberikan keuntungan terhadap pemilik modal sendiri. Semakin besar ratio ini maka semakin besar perusahaan memberikan keuntungan bagi pemilik modal sendiri. Laba Terhadap Total Assets (ROA) Dari tabel IV 8.
menunjukkan ROA pada desember 1999 sebesar minus --0.20
kemudian meningkat pada desember 2004 sebesar o,4 (4%) namun tahun 2005 menurun
kembali menjadi 0,03 (3%) ini menunjukkan efektifitas pengelolaan asset masih kurang efektifPada bank konvensional strategi portofolio investasinya lebih besar kedalam portofolio kredit, yaitu proporsi alokasi dana yang diberikan kepada masyarakat maupun institusi lain dalam bentuk pinjaman. Akibatnya pada bank konvensional sebagai faktor kunci pendorong nilai dalam ROA adalah besarnya tingkat penerimaan bunga atau net interest margin yang berasal dari selisih bunga bersih antara penghasilan bunga dan biaya bunga. E.KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1.
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa strategi korporasi: (1) Financial Restructuring, (2) Assets Rehabilitation, (3) Risk Management System dan (4) Operational efficiency berpengaruh terhadap nilai tambah ekonomi (EVA) pada
bank dengan total aset
terbesar, variabel strategi korporasi yang terdiri dari keputusan restrukturisasi modal (financial restructuring), rehabilitasi aset (Assets Rehabilitation), manajemen risisko (risk management) dan efesiensi operasional (operational efficiency) secara bersamasama berpengaruh secara bermakna terhadap EVA dengan tingkat signifikansi 0,000. 2.
Sebagai pendorong nilai yang paling berpengaruh pada Bank adalah strategi efisiensi operasional dan strategi restrukturisasi keuangan. strategi efisiensi operasional pengaruh negatif kepada EVA, artinya penurunan EVA disebabkan meningkatnya biaya operasional yang tidak diikuti dengan peningkatan pendapatan operasional. Variabel
Evaluasi Strategi Korporasi Terhadap Kemakmuran Pemegang Saham……
National Conference on Management Research 2008
ISBN: 979-442-242-8
Makassar, 27 November 2008
restrukturisasi keuangan juga berpengaruh negatif, yaitu peningkatan pendanaan bersumber dari hutang berpengaruh terhadap penurunan EVA pada Bank. 3.
Rehabilitasi Aset yang tercermin pada perkembangan NPL dan LDR menunjukkan bahwa efektifitas pengelolaan NPL yang semakin baik dan LDR juga semakin efektif
4.
Modul stratejik sistem pengelolaan risiko yang terefleksi dari rasio kecukupan modal (CAR) dimana CAR adalah modal dibagi aktiva tertimbang menurut risiko menunjukkan perbaikan atau peningkatan setelah rekapitalisasi.
5.
Tingginya BOPO antara lain disebabkan besarnya NPL yang menyebabkan banyak pinjaman yang tidak menghasilkan bunga efektif. Efisiensi operasional ini juga merupakan permasalahan perbankan di Indonesia pada umumnya sebagaimana terlihat dari pengaruh negatif BOPO terhadap EVA bank dengan total aset terbesar.
6.
Keberhasilan menekan NPL akan memberikan tambahan pendapatan efektif dari bunga yang berhasil ditagih. Demikian pula akan menurunkan ongkos karena NPL yang rendah berakibat pencadangan biaya yang redah pula. Meningkatnya pendapatan dan turunnya biaya berdampak positif terhadap nilai EVA.
Saran-saran 1.
Disarankan agar fokus staregi manajemen bank adalah pada efesiensi operasional dan restrukturisasi keuangan juga manajemen aset dengan meningkatkan strategi manajemen aset berpenghasilan yang dapat meningkatkan kinerja bank.
2.
LDR yang rendah menyebabkan pendapatan yang rendah pula dan
kehilangan
kesempatan memperoleh pendapatan yang lebih besar dari operasi kredit. Oleh karena itu penting bagi Bank untuk meninjau ulang kebijakan pengelolaan kreditnya agar dapat meningkatkan penyaluran kredit yang produktif atau meningkatkan penghasilan bagi bank. 3.
Karena hasil analisis membuktikan bahwa seluruh modul strategi korporasi berpengaruh kepada penciptaan nilai tambah ekonomi kepada pemegang saham disarankan agar bank benar-benar memastikan bahwa eksekusi atas strategi berjalan sesuai dengan program yang telah ditetapkan.
4.
Disamping fokus kepada peningkatan kualitas aset melalui LDR dan NPL agar Bank lebih ekspansif dan inovatif dalam mengembangkan produk-produk baru yang mengarah kepada peningkatan fee based income.
Evaluasi Strategi Korporasi Terhadap Kemakmuran Pemegang Saham……
National Conference on Management Research 2008
ISBN: 979-442-242-8
Makassar, 27 November 2008
DAFTAR PUSTAKA Anthony, Robert N. and Govindarajan, Vijay, 2004, Management Control Systems, Eleventh Edition, McGraw Hill Bachidore JM, JA Boquist, TT Milbourn, AV Thakor. 1997, The Search for the Best Financial Performance Measure. Financial Analyst Journal, pp11-20. Damodaran A. 1997, Corporate Finance Theory and Practise. Canada: John Wiley & Sons Inc Hair, JF, RE Anderson, RL Tatham, WC Black. 1998, Multivariate Data Analysis, New Jersey Prentice Hall International, Inc Fifth Edition. INDEF, Tim, 2003, Restrukturisasi Perbankan di Indonesia, Pengalaman Bank BNI Koch TW, SS Macdonald, 2006, Bank Management. Orlando: The Dryden Press Harcourt College Publishers.Sixth. Kotler, Philip, 2003, Marketing Management, Eleventh Edition, Prentice Hall O’Bryne SF & Young SD, 2001, EVA And Value-Based Management A Practical Guide to Implementation. New York Mcgraw-Hill Sartono, Agus, R., 2001, Manajemen Keuangan, Teori dan Aplikasi, Edisi 4, BP-FE, Yogyakarta Sinkey JF Jr, 1986, Commercial Bank Financial Management, in the financial service industy . New York: Mac Milan Publishing Company Stewart III, Bennett, G, 1999, The Quest For Value, Harper Business Thompson Jr, Arthur A, Strickland III, A.J. and Gamble, John E, 2005, Crafting and Executing Strategy, 14th edition, McGraw Hill Weston, J.F., J.A. Siu, and B.A. Johnson, 2001, Takeover, Restructuring, and Corporate Governance, Prentice Hall Yukl, Gary, State University of New York at Albany, 2002, Leadership in Organizations, Prentice Hall
Evaluasi Strategi Korporasi Terhadap Kemakmuran Pemegang Saham……
National Conference on Management Research 2008
ISBN: 979-442-242-8
Makassar, 27 November 2008
Tabel IV.2 NPL Bank Periode 1998‐2005 1998‐Des
0.52
1999‐Juni
-0.06
1999 Desember
1.29
2000‐Juni
0.32
2000‐Desember
0.18
2001‐Juni
0.18
2001‐Desember
0.14
2002‐Juni
0.10
2002‐Desember
0.08
2003‐Juni
0.06
2003‐Desember
0.06
2004‐Juni
0.06
2004‐Desember
0.05
2005‐Juni
0.06
2005‐Desember
0.05
Sumber: Laporan Keuangan Publikasi, diolah kembali Tabel IV.3 menunjukkan perkembangan rata‐rata ratio kecukupan modal 1998‐2005. Tabel IV.3 Nilai Rata‐rata Capital Adequacy Ratio (CAR) Periode 1998‐2005
20 Bank Terbesar
1998‐Des
-0.05
1999‐Juni
-0.20
1999 Desember
0.35
2000‐Juni
0.21
2000‐Desember
0.21
2001‐Juni
0.20
Evaluasi Strategi Korporasi Terhadap Kemakmuran Pemegang Saham……
National Conference on Management Research 2008
ISBN: 979-442-242-8
Makassar, 27 November 2008
2001‐Desember
0.16
2002‐Juni
0.17
2002‐Desember
0.19
2003‐Juni
0.21
2003‐Desember
0.19
2004‐Juni
0.20
2004‐Desember
0.19
2005‐Juni
0.20
2005‐Desember
0.20
Sumber: Laporan Keuangan Publikasi, diolah kembali Tabel IV.4: Nilai BOPO 1998‐2005
Peer Group
1998‐Des
1.06
1999‐Juni
0.33
1999 Desember
2.83
2000‐Juni
0.99
2000‐Desember
0.90
2001‐Juni
0.93
2001‐Desember
1.00
2002‐Juni
0.86
2002‐Desember
0.85
2003‐Juni
0.81
2003‐Desember
0.80
2004‐Juni
0.69
2004‐Desember
0.69
2005‐Juni
0.74
2005‐Desember
0.80
Sumber: Laporan Ke
Evaluasi Strategi Korporasi Terhadap Kemakmuran Pemegang Saham……
National Conference on Management Research 2008
ISBN: 979-442-242-8
Makassar, 27 November 2008
Tabel IV. 5. Nilai LDR Periode 1998‐2005
Perr Grup
1998‐Des
0.94
1999‐Juni
-0.26
1999 Desember
1.00
2000‐Juni
0.61
2000‐Desember
0.50
2001‐Juni
0.51
2001‐Desember
0.48
2002‐Juni
0.48
2002‐Desember
0.51
2003‐Juni
0.53
2003‐Desember
0.54
2004‐Juni
0.56
2004‐Desember
0.59
2005‐Juni
0.65
2005‐Desember
0.63
Sumber: Laporan Keuangan Publikasi, diolah kembali
Tabel IV.6 Nilai EVA 1998‐2005
Peer group
1998‐Des
-7,169.41
1999‐Juni
1,219.28
1999 Desember 2000‐Juni
-31,347.71 -26.21
2000‐Desember
-345.12
2001‐Juni
-347.27
2001‐Desember
-129.77
2002‐Juni
-139.50
Evaluasi Strategi Korporasi Terhadap Kemakmuran Pemegang Saham……
National Conference on Management Research 2008
ISBN: 979-442-242-8
Makassar, 27 November 2008
2002‐Desember 2003‐Juni 2003‐Desember 2004‐Juni 2004‐Desember 2005‐Juni 2005‐Desember
214.62 -176.76 181.10 -182.76 256.95 -457.04 143340.87
Sumber: Laporan Keuangan Publikasi, diolah kembali Tabel IV.7 Nilai ROE 1998‐2005
Peer group
1998‐Des
1.84
1999‐Juni
-0.03
1999 Desember
-1.18
2000‐Juni
0.11
2000‐Desember
0.03
2001‐Juni
0.19
2001‐Desember
-0.17
2002‐Juni
0.30
2002‐Desember
0.26
2003‐Juni
0.27
2003‐Desember
0.25
2004‐Juni
0.35
2004‐Desember
0.38
2005‐Juni
0.28
2005‐Desember
0.22
Sumber: Laporan Keuangan Publikasi, diolah kembali Tabel IV.8 Nilai ROA ( 1998‐2005)
Evaluasi Strategi Korporasi Terhadap Kemakmuran Pemegang Saham……
National Conference on Management Research 2008
ISBN: 979-442-242-8
Makassar, 27 November 2008
Peer group
1998‐Des
-0.27
1999‐Juni
0.00
1999 Desember
-0.20
2000‐Juni
0.00
2000‐Desember
0.01
2001‐Juni
0.01
2001‐Desember
0.01
2002‐Juni
0.02
2002‐Desember
0.02
2003‐Juni
0.03
2003‐Desember
0.03
2004‐Juni
0.04
2004‐Desember
0.04
2005‐Juni
0.03
2005‐Desember
0.03
Sumber: Laporan Keuangan Publikasi, diolah kembali Tabel IV.10. Hasil Analisis Regresi Bank REGRESSION VARIABEL INDEPENDENT (Y) : EVA VARIABEL DEPENDENT : Financial Restructuring (X1)
Rehabilitation Assets (X2)
Risk Management
Operating Effeciency
(X3) (X4) MODEL ENTER Model Summary R
R Square
Adjusted Std Error of the Estimate R Square
ANOVA Durbin Watson
Sum of square
Df
Mean Square
F
Sig
.547
.299
.299
3343782.39
1.114
Regression
1.50E + 15
5
2.995E+14
26.788
.000
Residual
3.51E + 15
314
1.118E+13
Evaluasi Strategi Korporasi Terhadap Kemakmuran Pemegang Saham……
National Conference on Management Research 2008
ISBN: 979-442-242-8
Makassar, 27 November 2008
Total
5.01E + 15
319
Coefficients Model
Unstandardized
Standardized
Coefficient
Coefficient
T
Sig
Correlations
Collinierity
Statistics
B
Std Error
Beta
Partial
Tolerance
VIF
(Constant)
8176680
1204208
6.790
.000
Finrest
‐5385107
1168691
‐.299
‐4.608
.000
‐.252
.531
1.884
Assreh NPL
‐153938
1060265
‐.008
‐.145
.885
‐.008
.652
1.534
AssrehLDR
407247.5
472279.2
.050
.862
.389
.049
.656
1.525
RiskMGT
1173009
1120445
.055
1.047
.296
.059
.802
.1246
OppEff
‐4423223
660454.3
‐.378
‐6.697
.000
‐.354
.699
1.430
MODEL STEPWISE Model Summary R
R Square Adjusted R Square
ANOVA
Std Error of the Estimate
Durbin Watson
Sum of square
Df
Mean Square
F
Sig
Regression
1.47E+15
2
7.369E+14
66.086
.000
1.115E+13
b
.542
.294
.290
3339183.81
1.047
Residual
3.53E+15
317
Total
5.01E+15
319
Coefficients Model
Unstandardized Coefficient
Standardized oefficient
T
Sig
Correlations
Collinieritystatistics
B
Std Error
Beta
Partial
CONSTANT
8622688
915451.8
9.419
.000
OPEFF
‐4741417
564564.7
‐.406
‐8.398
.000
FinRest
‐5118178
870381.5
‐.284
‐5.880
.000
Tolerance
VIF
‐.427
.955
1.048
‐.314
.955
1.048
Evaluasi Strategi Korporasi Terhadap Kemakmuran Pemegang Saham……