ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
ANALISIS HUBUNGAN TOTAL ASET DAN PEMBIAYAAN PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Periode 2004:1-2007:12) DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM MEMPEROLEH GELAR SARJANA EKONOMI PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI
DIAJUKAN OLEH LAILIATUL MASTUROH No. Pokok : 040510576
KEPADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2009 i
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Surabaya, 7 September 2009 Skripsi telah selesai dan siap untuk diuji
Dosen pembimbing,
DR. Hj. Sri KUSRENI, S.E., M.Si. NIP. 130 541 826
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
SKRIPSI
ANALISIS HUBUNGAN TOTAL ASET DAN PEMBIAYAAN PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Periode 2004:1-2007:12)
DIAJUKAN OLEH: LAILIATUL MASTUROH No. Pokok : 040510576
TELAH DISETUJUI DAN DITERIMA DENGAN BAIK OLEH:
DOSEN PEMBIMBING,
Dr. Hj. SRI KUSRENI, S.E.,M.Si NIP. 130 541 826
TANGGAL, 29 Oktober 2009
KETUA PROGRAM STUDI,
ACHMAD SJAFI’I, SE., ME NIP. 132 161 182
Skripsi
TANGGAL, 29 oktober 2009
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah hirobbil alamin. Segenap puji syukur kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan berkat, rahmat dan perkenanNya-lah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Analisis Hubungan Total Aset dan Pembiayaan pada Perbankan Syariah Indonesia (Periode : 1.2004-12.2007)”. Pengerjaan skripsi ini tidak luput dari bantuan beberapa pihak yang mendukung serta membantu dalam pengerjaan skripsi ini; oleh sebab itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Kedua orangtua tercinta, mungkin tiada kata yang dapat menggambarkan beribu-ribu rasa terima kasih penulis atas segala hal yang telah diberikan hingga detik ini. Ini persembahan untuk kedua orangtua agar dapat membuat mereka bangga. 2. Bapak Drs. Ec. H. Karyadi Mintaroem, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga. 3. Bapak Tri Haryanto, SE., MP, selaku Ketua Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga. 4. Bapak Achmad Sjafi’i, SE., ME, selaku Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga. 5. Ibu Dyah Wulansari, SE., M.Ec.Dev, selaku Sekretaris Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga.
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
6. Ibu Dr. Hj. Sri Kusreni, SE., M.Si, selaku dosen pembimbing yang telah rela meluangkan waktu, pikiran dan tenaga untuk penulis. 7. Bapak Drs.Ec.Suherman Rosyidi,M.Com yang telah bersedia memberikan petunjuk, nasihat, dan kasih sayang, sehingga penulis dapat mennyusun skripsi ini sampai selesai. 8. Ibu Widya Sylviana, SE, Msi, selaku dosen konsentrasi ekonomi Islam, yang telah memberikana banyak masukan dan nasihat kepada penulis. Terima kasih atas segala bentuk perhatian ibu selama ini, semoga semua yang pernah ibu ajarkan kepada penulis, menjadi bermanfaat dunia dan akhirat 9. Ibu Wasiaturrahma SE, Msi, selaku dosen pembimbing mata kuliah ekonomi moneter, dan perbankan. Terima kasih atas segala ilmu yang telah ibu berikan kepada penulis, dan penulis mohon maaf apabila dalam segala bentuk forum diskusi masih banyak ditemui kekurangan dari penulis. 10. Hera Ariestya K, Probo Wibisono SE., Ardiana Trisnaningsih, Fatkhul Arifin SE., Sari Handayani, Venny Herlina Safitri, Syaiful Arif, Diya Rachmawati, Yulifa Chustianingsih, Aulia Mela Praetyo, Lettu. Inf. Anton Prasetyo, dan Daffa Arrasya Wiratama; selaku sahabat-sahabat penulis. Terima kasih atas setiap detik dan kenangan yang telah kalian berikan. 11. drg. Dina Firdausia, drg. Paristyawati Dwi P, drg. Titi Qadarsih, Renny Putri SE., Rizka Paramita SE., Ifotania, Haryo Kunto Megantoro, Adityo Permadi, dan Stefano Wibowo SKg. Terima kasih atas semua kebersamaan yang telah kita lalui.
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
12. Nadia Pratiwi Usmania SE., Endah Susanti SE., Lilik Irmawati, Enny Niya, Novita Ni’matul Majida SE., Rimbit Dyah Muninggar SE., Rizkia Prihatina SE., Hairani Fajrin, Khoiru Ummah, Raissa Emiyola SE., Rahman Permata Islam SE., Alit Qadaffy SE., Muhammad Fawaid SE., Bhima Yudhistiar Primudyastomo SE., Muhammad Hasan Eko Basori SE. M Dwi Navy, Ageng Permana Pomi SE., Sindu Budi Setiaan. Terima kasih atas dukungan, perhatian dan setiap kebaikan yang telah kalian semua berikan, tiada kata yang dapat terucap selain terima kasih, karena kalian telah menjadi teman-teman yang luar biasa. 13. Desiana Iflakha SE., Rizka Yudhistira Wulandari, Risal Riambodo, Pergola Andrawina, Rachmad Kurniawan, dan Rudi Farid Rahardja, selaku temanteman yang tergabung dalam The Great Team. Terima kasih karena kalian telah memberikan banyak kebahagiaan di saat-saat terakhir penulis. Serta berbagai pihak yang membantu saat dikerjakannya skripsi ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu, penulis mengucapkan terima kasih kepada kalian. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Mohon dimaafkan atas segala kekurangan dan kealpaan. Penulis,
Lailiatul Masturoh
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
ABSTRAK
Penelitian ini menggambarkan tentang analisis hubungan antara variabel total asset dengan variable pembiayaan pada perbankan syariah di Indonesia, yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan antara variabel total asset dengan variabel pembiayaan, dan seberapa besar hubungan itu terjadi, selama periode Januari 2004 -.Desember 2007. Variabel-variabel yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan data nominal dengan satuan juta rupiah.Metode analisis yang digunakan adalah Vector Auto Regression (VAR). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa variabel toal asset dan variabel pembiayaan mempunyai hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi. Variabel pembiayaan mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap variabel total asset, daripada pengaruh variabel toal asset terhadap variabel pembiayaan Kata kunci
Skripsi
: Variabel pembiayaan, Variabel Total Aset, Vector Auto Regression (VAR)
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Abstract
This research describe about causality analysis between total asset variable with variable financing of sharia banking in indonesia, which purpose detect to how causality between total variable asset with financing variable, and how big that causality happens, during january period 2004 -. december 2007. variables that worn in this research uses nominal data with unit million rupiah.Analysis method that used vector auto regression (var). result from research show that variable toal asset has interrelationship mutual influence. has larger ones influence towards total variable asset, than variable influence toal asset towards financing variable keyword: financing variable, asset total variable, vector auto regression (var)
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR ISI
Halaman Judul ...................................................................................................... i Halaman Pernyataan ............................................................................................ ii Halaman Persetujuan .......................................................................................... iii Kata Pengantar.................................................................................................... iv Abstrak .............................................................................................................. vii Daftar Isi............................................................................................................. ix Daftar Tabel ....................................................................................................... xii Daftar Grafik .................................................................................................... xiii Daftar Lampiran................................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1 1.1.Latar Belakang ......................................................................................... 1 1.2.Rumusan Masalah .................................................................................... 5 1.3.Tujuan Penelitian...................................................................................... 5 1.4.Manfaat Penelitian.................................................................................... 6 1.5.Sistematika Skripsi................................................................................... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 8 2.1.Landasan Teori ......................................................................................... 8 2.1.1. Teori Perbankan................................................................................. 8 2.1.1.1.Analisis Laporan Keuangan ........................................................ 13 2.1.2. Bank Syariah ................................................................................... 17 2.1.2.1.Aset Bank Syariah ...................................................................... 21 2.1.2.2. Pembiayaan ............................................................................... 22 2.2.Penelitian Sebelumnya .......................................................................... 24 2.2.1. Penelitian Banoon Sasmitasiwi dan Malik Cahyadin....................... 24 2.2.2. Penelitian Karjadi Mintaroem dan Vina Kharisma Dewi ................. 25 2.3.Model Analisis ............................................................................................. 26
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 28 3.1.Pendekatan Penelitian............................................................................. 28 3.2.Identifikasi Variabel ............................................................................... 28 3.3.Definisi Operasional............................................................................... 28 3.4.Jenis dan Sumber Data ........................................................................... 29 3.5.Prosedur Pengumpulan Data................................................................... 30 3.6.Teknik Analisis........................................................................................ 30 3.6.1. Vector Autoregression (VAR)............................................................. 30 3.6.2. Langkah-langkah dalam VAR ............................................................ 33 3.6.2.1. Uji Stasioneritas Data ................................................................. 33 3.6.2.2. Penentuan Lag Optimal............................................................... 34 3.6.2.3. Uji Kausalitas Granger................................................................ 36 3.6.3. Fungsi Impulse Response................................................................... 37 3.6.4. Variance Decomposition .................................................................... 39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 41 4.1.Gambaran Umum Obyek Penelitian ........................................................ 41 4.1.1. Perkembangan Total Aset Perbankan Syariah di Indonesia ............... 41 4.1.2. Perkembangan Pembiayaan Perbankan Syariah di Indonesia ............ 43 4.2.Analisis Model dan Pembahasan ............................................................. 46 4.2.1. Uji Stasioneritas Data ..................................................................... 46 4.2.2. Penentuan Lag Lenght Optimal....................................................... 48 4.2.3. Pengujian Model............................................................................. 49 4.2.3.1.Pengujian Model VAR ............................................................. 49 4.2.3.1.1. Uji Kausalitas Granger ...................................................... 49 4.2.3.2. Impulse Response Function..................................................... 49 4.2.3.3. Variance Decomposition ......................................................... 52 4.3. Pembahasan ......................................................................................... 54 4.3.1. Hubungan Antara Variabel Total Aset Dengan Variabel Pembiayaan 54 4.3.2.Hasil Impulse Response Dari Hubungan Antara Variabel Total Aset Dengan Variabel Pembiayaan........................................................... 54
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
4.3.3. Hasil Variance Decomposition Dari Hubungan Antara Variabel Total Aset Dengan Variabel Pembiayaan................................................... 56
BAB V SIMPULAN DAN SARAN................................................................... 59 5.1.Simpulan...................................................................................................... 59 5.2.Saran............................................................................................................ 61 Daftar Kepustakaan............................................................................................ 63 Lampiran ........................................................................................................... 66
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7
Skripsi
Perkembangan Pembiayaan Perbankan Syariah di Indonesia 1.2004-12.2007...................................................................... Hasil Uji ADF : Pada Tingkat Level …................................ Hasil Uji ADF : Pada Tingkat First Difference …….......... Hasil Pengujian Lag Length Optimal .................................. Hubungan Feedback/Bilaterall Causality Pada Persamaan Granger............................................................................... Variance Decomposition of D(P)......................................... Variance Decomposition of D (TA).....................................
Analisis hubungan...
45 47 47 48 49 52 53
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Daftar Grafik
Grafik 1.1 Grafik 4.1 Grafik 4.2 Grafik 4.3 Grafik 4.4
Skripsi
Perkembangan Aset Perbankan Syariah........................................ Perkembangan Total Aset Perbankan Syariah 1.2004-12.2007… Perkembangan Pembiayaan Perbankan Syariah Indonesia 1.2004-12.2007……..................................................................... Respon Variabel Pembiayaan Terhadap Perubahan (Shock) Variabel Total Aset.................................................................. Respon Variabel Total Aset Terhadap Perubahan (Shock) Variabel Pembiayaan....................................................................
Analisis hubungan...
4 41 43 50 51
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Daftar Lampiran
Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6
Skripsi
: Hasil uji Stasioneritas Tingkat First Difference Trend Intercept pada variabel total asset : Hasil uji Stasioneritas Tingkat First Difference Trend Intercept pada variabel pembiayaan : Hasil Pengujian Lag Length Optimal pada Model : Hasil Uji Kausalitas Granger : Hasil Impulse Response Function : Hasil Variance Decomposition
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Sejarah pemikiran ekonomi menunjukkan terdapat beberapa sistem ekonomi di dunia, misalnya sistem ekonomi kapitalisme, maupun sistem ekonomi sosialisme. Sistem ekonomi kapitalisme adalah sistem yang mengutamakan konsep liberal tanpa adanya campur tangan pemerintah, sehingga swasta dapat menguasai seluruh sumber daya dan produksi dengan bebas. Lain halnya dengan sistem ekonomi sosialisme yang terpusat dan lebih dirasakan sebagai otorisasi pemerintah pada seluruh kegiatan perekonomian dalam masyarakat. Dari beberapa sistem yang telah disebutkan di atas terdapat sistem ekonomi Islam yang lebih demokratis, namun masih ada batasanbatasan terhadap beberapa aktivitas perekonomian yang mencakup hajat masyarakat umum. Ekonomi Islam adalah suatu sistem perekonomian yang dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip dalam syariah Islam. Ekonomi Islam bertujuan mewujudkan
tingkat
pertumbuhan
ekonomi
memaksimalkan kesejahteraan manusia (falah).
jangka
panjang
dan
Sistem ekonomi Islam
berdasarkan prinsip syariah, mengindikasikan tidak adanya bunga dalam setiap aspek perekonomian, baik produksi,distribusi, konsumsi, keuangan, dan lain-lain. Sistem tersebut diharapkan mampu menjadi alternatif terbaik dalam mencapai kesejahteraan masyarakat. Penghapusan prinsip bunga ini juga
1 Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
melandasi sistem perbankan sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediary) . (Sudarsono, 2004: 5) Perbankan syariah sebagai bagian dari industri perbankan nasional memiliki peran yang tidak berbeda dengan bank konvensional lainnya; selain sistem operasional yang berbeda dengan bank konvensional, bank syariah juga dituntut untuk dapat menyalurkan dana dari nasabah yang mempunyai kelebihan dana kepada nasabah yang membutuhkan dana secara efektif dan efisien. Sebagaimana diuraikan diatas prinsip-prinsip dasar sistem ekonomi Islam akan menjadi dasar beroperasinya bank Islam yaitu yang paling menonjol adalah tidak mengenal konsep bunga uang, tidak mengenal peminjaman uang tetapi adalah kemitraan / kerjasama (mudharabah dan musyarakah) dengan prinsip bagi hasil, sedang peminjaman uang hanya dimungkinkan untuk tujuan sosial tanpa adanya imbalan apapun. Didalam menjalankan operasinya fungsi bank Islam akan terdiri dari: 1. Sebagai penerima amanah untuk melakukan investasi atas dana-dana yang dipercayakan oleh pemegang rekening investasi / deposan atas dasar prinsip bagi hasil sesuai dengan kebijakan investasi bank. 2. Sebagai pengelola investasi atas dana yang dimiliki oleh pemilik dana / sahibul maal sesuai dengan arahan investasi yang dikehendaki oleh pemilik dana (dalam hal ini bank bertindak sebagai manajer investasi) 3. Sebagai penyedia jasa lalu lintas pembayaran dan jasa-jasa lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah 4. Sebagai pengelola fungsi sosial seperti pengelolaan dana zakat dan
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
penerimaan serta penyaluran dana kebajikan ( fungsi optional ) Perbankan syariah di dunia, pertama kali didirikan pada tahun 1960-an yaitu sebuah local saving bank yang beroperasi tanpa bunga di desa Mit Ghamir di tepi Sungai Nil Mesir oleh Dr. Abdul Hamid An Nagar. Berdirinya Mit Ghamir Bank ini menjadi tonggak berdirinya perbankan islam modern pertama di dunia; tetapi karena alasan operasional dan tingkat keuntungan yang tidak baik, maka bank ini kemudian ditutup; selanjutnya pada tahun 70-an, usaha-usaha untuk mendirikan bank Islam nulai menyebar ke banyak negara. Beberapa negara seperti Pakistan, Iran dan Sudan, bahkan sudah mengubah seluruh sistem keuangan menjadi sistem yang berlandaskan prinsip syariah, sehingga semua lembaga keuangan di negara tersebut beropersi tanpa menggunakan bunga. (Adiwarman Karim, 2003 : 5); sedangkan Pemikiran awal perbankan Islam di Indonesia diawali oleh pendirian Bank Muamalat tahun 1991, yang didasari oleh UU No. 7 tahun 1992, oleh Majelis Ulama Indonesia. Perkembangan selanjutnya adalah pada tahun 1999 Bank Susila Bakti mengkonversikan diri menjadi Bank Syariah Mandiri (BSM) dan merupakan Bank Umum Syariah kedua setelah Bank Muamalat Indonesia, kemudian pada bulan September tahun 2004, berdiri Bank Syariah Mega Indonesia, sebagai bank umum syariah ketiga di Indonesia sampai saat ini. Perbankan syariah di Indonesia juga meliputi unit usaha syariah, pada tahun 2000 BNI membuka unit usaha syariah, kemudian diikuti oleh BRI pada tahun 2001. Perkembangan jumlah kantor bank syariah pun terus
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
meningkat. Secara keseluruhan sampai bulan Desember 2008, berdasarkan laporan statistik perbankan syariah berjumlah 5 bank umum syariah (BUS), dan 28 unit usaha syariah. Perkembangan dana masyarakat yang dihimpun bank syariah setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Berdasarkan Booklet Perbankan Indonesia tahun 2008, perkembangan dana pihak ketiga (DPK) yang telah dihimpun Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) sampai Desember 2008 adalah 36,85 triliun, meningkat sebesar 0,31 persen dari Desember tahun 2007 yaitu sebesar 28, 01 triliun. Sedangkan untuk jumlah pembiayaan yang disalurkan sampai Desember 2008 adalah sebesar 38,19 triliun, tumbuh sebesar 0,36 persen dari Desember 2007 sebesar 27,94 triliun. Selanjutnya untuk jumlah total aset Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah sampai Desember 2008 adalah sebesar 49, 55 triliun, meningkat sebesar 0,35 persen dari Desember tahun 2007 sebesar 36, 53 triliun Grafik 1.1 Perkembangan Aset Perbankan Syariah
Sumber : Statistik Perbankan Syariah tahun 2008
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Pertumbuhan aset perbankan syariah yang cukup signifikan tersebut diharapkan mempunyai pengaruh yang baik pada stabilitas perekonomian negara. Penelitian ini akan memfokuskan pada bagaimana hubungan (causality)
indikator-indikator perbankan syariah. Indikator perbankan
syariah tersebut adalah total aset, dan pembiayaan.
1.2.Rumusan Masalah 1. Apakah ada hubungan antara Total aset dan Pembiayaan pada perbankan syariah 2. Bagaimana Impulse Response Function dari variabel Total Aset dan Pembiayaan 3. Bagaimana Variance Decomposition antara variabel Total Aset dan pembiayaan
1.3.Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui adanya hubungan kausalitas antara Total aset dengan Pembiayaan, pada perbankan syariah 2. Untuk mengetahui Impulse Response Function dari variabel Total aset dengan Pembiayaan, pada perbankan syariah
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
3. Untuk mengetahui Variance Decomposition variabel Total aset dengan Pembiayaan, pada perbankan syariah.
1.4.Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini mencakup ke dalam tiga hal, yaitu: 1. Hasil penelitian diharapkan dapat menambah referensi keilmuan tentang perbankan syariah, dalam rangka upaya menghimpun dana dan menyalurkan dana kepada masyarakat dengan tetap memperhatikan posisi likuiditas perbankan dan share yang hendak diperoleh. 2. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi referensi bagi pihak terkait baik regulator maupun praktisi perbankan syariah, terutama pada saat membuat kebijakan mengenai perbankan syariah agar visi perbankan syariah, yaitu mewujudkan sistem perbankan yang kompetitif, efisin, serta mampu mendorong sektor-sektor riil secara nyata melalui pembiayaan berbasis syariah 3. Hasil penelitian diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai masukan, serta bahan informasi atau sebagai perbandingan bagi peneliti lain dalam penelaahan lebih lanjut.
1.5.
Sistematika Skripsi
Sistematika penulisan skripsi ini terbagi dalam lima bab. Penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang permasalahn, perumusan masalah, tujuan, dan manfaat penulisan skripsi, serta sistematika penulisan skripsi BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan diuraikan mengenai beberapa teori yang relevan untuk digunakan dlam pembahasan lebih lanjut dalam penelitian, penelitian sebelumnya, dan model analisis yang digunakan BAB III : METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai pendekatan penelitian yang digunakan, definisi operasional, jennis dan sumber data, prosedur pengumpulan data, serta teknis analisis yang digunakan dalam penelitian BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dikemukakan mengenai simpulan-simpulan dan uraian pembahasan, serta saran-saran atas hasil penelitian yang dilakukan DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1.
Landasan Teori
2.1.1. Teori Perbankan Bank adalah lembaga keuangan yang menjadi perantara antara masyarakat yang mempunyai kelebihan dana, dengan masyarakat yang mengalami kekurangan dana; dan bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Masyarakat menyimpan uangnya di bank memiliki beberapa tujuan, selain untuk menabung, masyarakat mempunyai harapan memperoleh tambahan uang dari bunga sebagai bentuk balas jasa dari bank. Bank wajib mengelola dana masyarakat yang telah disimpan di bank tersebut dengan baik dan benar, karena bank wajib mengembalikan dana masyarakat tersebut beserta bunganya, apabila masyarakat menghendaki menarik simpananya. Untuk itu dimensi bank sebagai lembaga keuangan harus diajaga keberadaannya. Fungsi utama bank sebagai financial intermediary adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat; selain itu bank mempunyai beberapa fungsi sebagai 1. Agent of Development, artinya bank sebagai agen dalam pembangunan, berperan untuk memperlancar kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi. Sektor dalam perekonomian masyarakat yaitu sektor moneter, dan sektor riil tidak dapat dipisahkan. Sektor riil dapat bekerja dengan baik apabila sektor moneter bekerja dengan baik. Kegiatan bank sebagai financial
Skripsi
8
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
intermediary sangat diperlukan untuk memperlancar kegiatan sektor riil, sehingga memungkinkan masyarakat melakukan investasi, distribusi, dan konsumsi. 2. Agent of Trust, Lembaga keuangan seperti bank adalah sebuah simbol dari sebuah kepercayaan, karena bank dibangun dari kepercayaan masyarakat untuk menyimpan dananya kepada bank 3. Agent of Service; selain melakukan kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran jasa-jasa perbankan yang lain kepada masyarakat, antara lain jasa pengiriman uang, jasa penitipan barang berharga, jasa pemberian jaminan bank, dan jasa penyeleseaian tagihan. Bank dan lembaga keuangan bukan bank pada dasarnya mempunyai fungsi menyalurkan dana-dana dari penabung atau unit surplus, kepada peminjam atau unit defisit. Dana-dana tersebut dialokasikan dengan negosiasi antara pemilik dana dengan peminjam dana melalui pasar modal dan pasar uang. Proses transaksi yang dilakukan dapat berupa jual beli sekuritas primer (saham, obligasi, promes, dan sebagainya), maupun sekuritas sekunder (deposito, polis, program pensiun, dan sebagainya). (Susilo, dkk, 2000: hal 7) Misalnya, unit defisit menerbitkan sekuritas primer, yang kemudian dijual kepada bank dan lembaga bukan bank; atau proses transaksi menggunakan sekuritas sekunder yang diterbitkan oleh bank dan lembaga keuangan bukan bank yang ditawarkan kepada unit surplus; kemudian unit surplus akan
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
menerima pendapatan, contohnya pendapatan bunga dari bank dan lembaga keuangan bukan bank. Dana yang dihimpun dari unit surplus disalurkan kembali kepada unit defisit dan unit defisit akan membayar biaya bunga kepada bank atau lembaga keuangan bukan bank
yang
menyalurkan dana tersebut. Bank Sentral Indonesia adalah Bank Indonesia. Lembaga ini merupakan lembaga negara independen, bebas dari campur tangan pemerintah atau pihak-pihak lainnya. Bank Indonesia berkedudukan di ibukota negara Indonesia dan dapat mempunyai kantor-kantor di dalam dan di luar wilayah negara Republik Indonesia. (Suyatno, dkk, 2001: hal 196) Tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai Rupiah dan untuk mencapai tujuan tersebut Bank Indonesia mempunyai tugas sebagai berikut : menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, mengatur dan mengawasi bank (Susilo, dkk, 2000: hal 12). Jenis bank menurut kegiatan usaha didefinisikan atas Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Bank Umum didefinisikan oleh UndangUndang No. 10 Tahun 1998 sebagai bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip-prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberi jasa dalam lalu lintas pembayaran (Susilo, dkk, 2000: hal 49) selanjutnya menurut UU No. 10 tahun 1998, Bank Perkreditan Rakyat bertindak sebagai bank yang melaksanakan
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran (Susilo, dkk, 2000 : hal 51). Jenis bank apabila ditinjau dari segi imbalan atau jasa penggunaan dana, baik simpanan maupun pinjaman, dapat dibedakan menjadi: 1) Bank konvensional, yaitu bank yang dalam aktivitasnya, baik penghimpunan dana maupun dalam rangka penyaluran dananya, memberikan dan mengenakan imbalan berupa bunga atau sejumlah imbalan dalam presentase tertentu dari dana untuk suatu periode tertentu. Persentase tertentu ini biasanya ditetapkan pertahun. 2) Bank syariah, yaitu bank yang dalam aktivitasnya, baik penghimpunan dana maupun dalam rangka penyaluran dananya memberikan dan mengenakan imbalan atas dasar prinsip syariah yaitu jual beli dan bagi hasil. Perbankan
mempunyai
tujuan
fundamental
bisnis,
yaitu
memperoleh keuntungan optimal dengan memberikan layanan jasa keuangan kepada masyarakat. Pemilik saham menanamkan modalnya pada bank bertujuan memperoleh penghasilan berupa deviden atau mendapat keuntungan melalui meningkatnya harga pasar saham yang dimilikinya (Kuncoro, 2002 : hal 539). Bank yang selalu dapat menjaga kinerjanya dengan baik terutama tingkat profitabilitasnya tinggi dan mampu membagikan deviden dengan baik serta prospek usahanya dapat selalu berkembang dan dapat memenuhi ketentuan prudential banking regulation
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
dengan baik yaitu (Rose, 1996 : hal 38). 1) Untuk melindungi simpanan masyarakat di perbankan 2) Untuk mengontrol penawaran uang dan kredit dalam rangka mencapai tujuan perekonomian nasional yang telah ditetapkan pemerintah seperti mempertahankan tingginya tingkat penyerapan tenaga kerja, dan menekan laju inflasi 3) Untuk menjamin kesempatan yang sama dan keadilan bagi masyarakat agar mendapatkan akses kredit dan layanan jasa keuangan lainnya yang vital 4) Untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan di tangan sekelompok pengusaha dan lembaga 5) Untuk menyediakan sumber kredit, pajak dan jasa keuangan lainnya bagi pemerintah 6) Untuk membantu sektor-sektor ekonomi yang membutuhkan kredit seperti perumahan, usaha kecil dan pertanian. Penilaian terhadap kinerja suatu bank tertentu dilakukan dengan melakukan analisis laporan keuangan berupa neraca yang memberikan informasi kepada pihak luar bank, misalnya bank sentral, masyarakat umum dan investor. Keadaan posisi keuangan dapat digunakan pihak eksternal untuk menilai besarnya resiko yang ada pada suatu bank. Laporan rugi laba memberikan gambaran mengenai pekembangan usaha bank yang bersangkutan.
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
2.1.1.1. Analisis Laporan Keuangan Neraca adalah laporan dalam bentuk daftar yang disusun secara sistematik yang menyajikan informasi perbandingan aktiva dengan pasiva. Neraca juga menunjukkan penggunaan dana atau investasi pada periode yang dilaporkan. Persamaan neraca ditulis sebagai berikut: Aset = Utang + Modal..........................................……… (2.1) 1) Aset bank Aset bank, secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi : 1. Kredit Kredit merupakan realisasi yang diberikan kepada pihak ketiga bukan bank baik di dalam maupun luar negeri. Bagian terbesar dari aset bank yang merupakan sumber pendapatan utama bank secara umum dapat dibedakan menjadi: kredit perumahan, kredit komersial yang diberikan kepada perusahaan misalnya untuk keperluan modal kerja, pembelian peralatan dan ekspansi usaha, kredit konsumsi untuk perorangan seperti credit card dan kredit pertanian. 2. Surat-surat berharga yang diperdagangkan Pihak bank memegang bentuk aktiva ini untuk mendapatkan keuntungan bunga, untuk memenuhi kebutuhan likuditas dan berspekulasi pada perubahan tingkat bunga. Yang termasuk di dalamnya adalah surat berharga pasar uang dan surat berharga pasar modal.
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
3. Kas dan simpanan bank lain Kas dan simpanan bank lain meliputi kas, tagihan pada bank lain, simpanan pada bank sentral dan simpanan pada bank lain. Kas pada pokoknya meliputi mata uang dalam negeri maupun valuta asing. Mata uang tersebut dapat berupa uang kertas dan uang logam yang dipegang bank untuk berjaga-jaga jika sewaktu-waktu nasabah menarik simpanannya. Tagihan pada bank lain adalah semua tagihan kepada bank yang tertagih dalam jangka waktu paling lama satu tahun, bentuknya antara lain cek, wesel, bilyet giro, dan lain-lain. Simpanan pada bank sentral adalah giro milik bank pada bank sentral atau simpanan untuk memenuhi kewajiban giro wajib minimum atau reserve requirement. Sedangkan simpanan pada bank merupakan simpanan bank yang ada pada bank lain. 4. Aset-aset lain Aset-aset lain dalam bank berupa rekening-rekening aktiva lainnya yang tidak dapat dimasukkan dalam salah satu dari ketiga pos tersebut 2) Utang dan Modal Bank Utang dan modal bank menggambarkan dua hal yaitu : (1) instrument utang (debt instrument) yaitu kewajiban-kewajiban bank terhadap pihak ketiga, (2) komponen modal (equity component). Pos-pos yang termasuk di dalam utang dan modal bank adalah :
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
1. Giro Simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dapat dilakukan
setiap
waktu
dengan
menggunakan
surat
perintah
pembayaran seperti cek atau dengan pemindahan buku 2. Tabungan Simpanan pihak ketiga yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh pihak bank, misalnya penarikan ATM, pembatasan frekuensi penarikan dan lainlain 3. Deposito Simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara nasabah dan bank yang bersangkutan. Yang termasuk dalam pos ini adalah sertifikat deposito, yaitu surat berharga atas tunjuk yang merupakan surat
pengakuan hutang pihak
bank yang dapat
diperjualbelikan dalam pasar uang. Deposit in call adalah simpanan atas nama bank atau pihak ketiga bukan bank, yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan syarat pemberitahuan sebelumnya. 4. Pinjaman yang diterima Pinjaman yang diterima dari dalam dan luar negri, baik yang berasal dari bank maupun bukan bank.
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
5. Modal Ada empat hal yang termasuk di dalam kategori modal. 1) Modal yang disetorkan oleh pemilik atau pemegang saham. 2) Dana setoran modal berupa agio saham yaitu surplus setoran modal yang diterima oleh bank sebagai akibat harga saham yang melebihi nilai nominalnya. 3) Cadangan umum, yaitu cadangan-cadangan yang dibentuk dari penyisihan laba atau laba bersih yang mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham 4) Laba yang ditahan (retained earnings) yaitu sisa laba tahun lalu yang ditanamkan kembali sebagai modal oleh para pemegang saham. 5) Return On Assets (ROA) Laba sebelum pajak ROA =
X 100% ..........................(2.3) Total Asset
ROA memberikan informasi seberapa efisien suatu bank dalam melakukan kegiatan usahanya, karena rasio ini mengindikasikan berapa besar keuntungan dapat diperoleh rata-rata terhadap setiap rupiah asetnya. Suatu bank dikatakan sehat apabila ROA sekurangkurangnya 1,2% (Kuncoro, 2002: hal 159)
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
2.1.2. Bank Syari’ah Islam merumuskan sistem ekonomi berbeda dari sistem ekonomi lain, karena memiliki akar dari syariah yang menjadi sumber dan panduan setiap muslim dalam menjalankan setiap kehidupannya.Dalam hal ini Islam memiliki tujuan-tujuan syariah (maqosidasy-syariah) serta petunjuk untuk mencapai maksud tersebut. Bank Syari’ah merupakan salah satu jenis bank yang berlandaskan atas prinsip-prinsip syari’ah. ”Pada umumnya yang dimakud dengan bank syari’ah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi disesuaikan dengan prinsip-prinsip syari’ah”(Sudarsono, 2007: hal 27)
Pengertian bank syariah sendiri, menurut Perwataatmadja dan Antonio (dalam Yudiharianto, 2007: hal 10) adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam, khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalat secara Islami. Dalam tata cara bermuamalat tersebut dijauhi praktek-praktek yang dikhawatirkan mengandung unsur-unsur riba untuk diisi dengan kegiatan-kegiatan investasi atas dasar bagi hasil dan pembiayaan perdagangan. Definisi lain dari bank syariah menurut Sumitro (dalam Yudiharianto, 2007: hal 11) adalah bank yang tata cara operasinya didasarkan pada tata cara bermuamalat secara Islami yakni mengacu kepada ketentuan-ketentuan Al-Qur’an dan hadits. Sedangkan menurut Aziz (dalam Yudiharianto, 2007: hal 11) bank berdasarkan syariat Islam (Bank Islam)
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
adalah lembaga perbankan yang menggunakan sistem dan operasinya berdasarkan syariah Islam. Menurut Ensiklopedi Islam (dalam Auwalin, 2006: hal 15), bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah Islam. Tujuan bank syariah secara umum adalah untuk mendorong dan mempercepat kemajuan ekonomi suatu masyarakat dengan melakukan kegiatan perbankan, financial, komersial dan infestasis sesuai kaidah syariah. Hal ini berbeda dengan bank konvensional yang tujuan utamanya adalah
pencapaian
keuangan
yang
setinggi-tingginya
(profit
maximization)Tujuan pendirian bank Islam menurut Hand Book of Islamic Banking (HIB) (dalam Auwalin, 2006: hal 16) adalah untuk menyediakan fasilitas keuangan dengan cara mengupayakan instrumen-instrumen keuangan (financial instrument) yang sesuai dengan ketentuan norma-norma syariah; sedangkan menurut Metwally (dalam Auwalin, 2006: hal 16), secara umum, tujuan utama Bank Islam adalah mendorong dan mempercepat kemajuan ekonomi suatu masyarakat dengan melakuka semua kegiatan perbankan, finansial, komersial, dan investasi sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.Dengan demikian, penekanan dalam tujuan pendirian bank syariah adalah penyediaan suatu sitem perbankan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dalam semua operasinya. Munculnya bank syari’ah di Indonesia sebenarnya sejak tahun
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
1970-an, namun karena adanya kendala dan beberapa alasan seperti : 1)
Operasi bank syari’ah yang menerapkan prinsip bagi hasil belum diatur, dan karena itu, tidak sejalan dengan UU Pokok Perbankan yang berlaku, yakni UU No.14/1967
2)
Konsep bank syari’ah dari segi politiks berkonotasi ideologi merupakan bagian dari atau berkaitan dengan konsep negara Islam, dan karena itu tidak dikehendaki pemerintah.
3)
Masih dipertanyakan, siapa yang bersedia menaruh modal dalam ventura semacam itu; sementara pendirian bank baru dari Timur Tengah masih dicegah, antara lain pembatasan bank asing yang ingin membuka kantornya di Indonesia.(Sudarsono , 2007 : hal. 30)
akibatnya ide ini menjadi tidak terealisasi. Kemudian pada agustus 1990 pada Musyawarah Nasional (Munas) IV Majelis Ulama Indonesia (MUI) sepakat untuk mendirikan bank syari’ah di Indonesia. Menurut ketentuan yang tercantum di dalam Peraturan Bank Indonesia nomor 2/8/PBI/2000, pasal I, Bank Syariah adalah “bank umum sebagaimana yang dimaksud dalam undang-undang nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan dan telah diubah dengan undang-undang nomor 10 tahun 1998 yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syari ah, termasuk unit usaha syariah dan kantor cabang bank asing yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syari ah”. Adapun yang dimaksud dengan unit usaha syariah adalah unit kerja di kantor pusat bank
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
konensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang syariah.Terdapat perbedaan mendasar antara bank konvensional dan bank syariah. Pertama, dari segi akad dan aspek legalitas. Akad yang praktikkan dalam bank syariah memiliki konsekwensi duniawi dan ukhrawi, dunia dan akhirat, karena akad yang dilakukan berdasarkan hukum atau syari at Islam. Jika terjadi perselisihan antara nasabah dan bank, maka bank syariah dapat merujuk kepada Badan Arbitrase Muamalat Indonesia (BAMUI) yang penyelesaiannya dilakukan berdasarkan hukum Islam. Kedua, dari sisi struktur organisas, Bank Syariah dapat memiliki struktur yang sama dengan bank konvensional, namun unsur yang membedakannya adalah bahwa bank syariah harus memilki Dewan Pengawas Syariah yang bertugas mengawasi operasional dan produk-produk bank agar sesuai dengan ketentuanketentuan syari ah Islam. Eksistensi Dewan Syariah di dalm struktur organisasi bank syariah adalah wajib, bahkan bagi setiap bank yang bersekala kecil sekalipun, seperti Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) atau Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) harus mempunyai Dewan Pengawas Syariah.Ketiga, berkenaan dengan bisnis dan usaha yang dibiyai, haruslah bisnis dan usaha yang diperkenankan atau dihalalkan oleh syari at Islam. Kehalalan bisnis dan usaha merupakan syarat mutlak agar suatu bidang usaha itu halal untuk dibiayai oleh perbankan syariah. Karena itulah, secara langsung atau tidak langsung perbankan Islam tidaklah semata-mata merupakan institusi ekonomi, tetapi juga sebagai institusi yang ikut bertanggung jawab menjaga moral dan akhlak masyarakat.Keempat,
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
berkaitan dengan lingkungan kerja dan budaya perusahaan perbankan (Corporate culture). Dalam hal etika, sifat shiddiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), fathanah (cerdas, professional) tabligh (komunikatif, ramah, keterbukaan), dan istiqamah harus melandasi setiap tindakan para pelaku perbankan syariah. Dalam hal reward and punishment yang berlaku dalam perbankan syariah dipraktikkan dengan prinsip berkeadilan dan sesuai dengan syari ah. Bank syari’ah pertama yang terbentuk setelah musyawarah tersebut, adalah Bank Muamalat Indonesia,milik PT Bank Muamalat Indonesia, Akte pendirian PT Bank Muamalat Indonesia ini ditandatangani pada tanggal 1 Nopember 1990, dengan modal Rp. 84 miliar, kemudian pada acara shilaturrahim oleh Presiden di Istana Bogor, dicapai modal Rp. 106.126.382.000, dan pada tanggal 1 Mei 1992, Bank Muamalat Indonesia (BMI) mulai beroperasi.
2.1.2.1. Aset Bank Syariah Aset pada bank syariah , pada umumnya sama dengan aset pada perbankan konvensional. Aset pada bank syariah terdiri dari : 1) Kas 2) Penempatan pada BI 3) Penempatan pada bank lain 4) Pembiayaan yang diberikan
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
5) Penyertaan 6) Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif 7) Aktiva tetap dan inventaris 8) Rupa-rupa aktiva.
2.1.2.2. Pembiayaan Pembiayaan adalah aktivitas penyaluran dana kepada masyarakat yang membutuhkan dana, yang dilakukan bank sebagai lembaga perantara, setelah aktivitas penghimpunan dana dari masyarakat yang mempunyai kelebihan dana.Berbeda dengan bank konvensional yang fungsi intermediasinya dilakukan dengan mengucurkan kredit secara tunai, pada perbankan syariah konsep pembiayaan tidak dilakukan secara tunai tetapi dengan cara membiayai/mendanai langsung sejumlah kebutuhan yang diajukan debitur, baik pembelian barang maupun pendirian suatu usaha. Dengan demikian transaksi tunai tidak terjadi secara langsung antara bank dan debitur melainkan antara bank dengan pihak lain yang berbisnis dengan debitur seperti dealer mobil, pengembang atau yang lain. Pembiayaan dapat dibedakan menurut tujuan penggunaanya, yaitu : 1. Pembiayaan dengan prinsip jual beli Jenis pembiayaan ini ditujukan untuk memiliki barang. Tingkat keuntungan bank ditentukan di depan dan menjadi bagian harga atas
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
barang yang dijual. Transaksi jual beli dapat dibedakan berdasarkan bentuk pembayarannya dan waktu penyerahan barangnya, yang meliputi (1) Pembiayaan Murabahah adalah transaksi jual beli dimana bank menyebut jumlah keuntungannya (2) Pembiayaan Salam adalah transaksi jual beli di mana barang yang diperjualbelikan belum ada. Oleh karena itu, barang diserahkan secara tangguh sementara pembayaran dilakukan tunai (3) Pembiayaan Istishna’ adalah jenis pembiayaan yang pembayarannya dapat dilakukan oleh bank dalam beberapa termin pembayaran. 2. Pembiayaan dengan prinsip sewa (Ijarah) Transaksi Ijarah dilandasi adanya perpindahan manfaat dan objek transaksinya adalah jasa. 3. Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil Produk pembiayaan syariah yang didasarkan atas prinsip bagi hasil adalah (1) Pembiayaan Musyarakah yang dilandasi adanya keinginan para pihak yang bekerja sama untuk meningkatkan nilai aset yang dimiliki secara bersama-sama (2) Pembiayaan Mudharabah adalah bentuk kerjasama antara dua atau lebih pihak dimana pemilik modal mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola dengan suatu perjanjian pembagian keuntungan.
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Bank syariah juga tidak dapat menghindari timbulnya risiko pembiayaan. Hal tersebut terjadi ketika bank tidak dapat memperoleh kembali sebagian atau seluruh pembiayaan yang disalurkan atau investasi yang sedang dilakukannya. Risiko pembiayaan dapat mempengaruhi tingkat profitabilitas bank syariah. Hal ini disebabkan ketika tingkat jumlah pembiayaan bermasalah (Non Performing Financing) menjadi besar, semakin besar pula jumlah
kebutuhan biaya penyisihan penghapusan pembiayaan
yang
berpengaruh terhadap kemampuan bank untuk menghasilkan keuntungan. Maka dari itu pembiayaan dan investasi yang disalurkan harus dijaga serta dikelola dengan hati-hati (Prudential) agar tidak menjadi pembiayaan yang bermasalah (Non Performing Financing).
2.2.
Penelitian Sebelumnya
2.2.1. Penelitian Banoon Sasmitasiwi dan Malik Cahyadin (2007) Penelitian yang berjudul "Prediksi Pertumbuhan Perbankan Syariah di Indonesia Tahun 2008" tersebut
mengevaluasi dan
memprediksi perbankan syariah di Indonesia tahun 2008, dengan menggunakan data sekunder time series kuartalan dari kuartal satu tahun 2001 sampai kuartal dua tahun 2007, dengan asumsi untuk memprediksi periode forecast kuartal tiga 2007 sampai kuartal empat tahun 2008. Metode yang digunakan untuk melakukan forecast dalam penelitian tersebut adalah metode Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA).
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa prospek perbankan syariah di Indonesia sangat bagus. Hal itu didasarkan pada tiga indikator perbankan, yaitu aset, Dana Pihak Ketiga (DPK), dan pembiayaan, yang diprediksi akan meningkat pada kuartal ketiga 2007 sampai kuartal empat 2008; meskipun nilai pertumbuhan ketiga indikator tersebut menurun, tetapi ketiga indikator tersebut mempunyai hubungan yang sangat kuat, sehingga bila salah satu indikator mengalami pertumbuhan yang naik, maka indikator yang lain bisa mengalami kenaikan juga
2.2.2. Penelitian Karjadi Mintaroem dan Vina Kharisma Dewi (2004) Penelitian yang dilakukan oleh Karjadi Mintaroem dan Vina Kharisma Dewi pada tahun 2004 berjudul "Analisis Pertumbuhan Produk Pembiayaan (Murabahah dan Mudharabah) Pada Lembaga Perbankan Berbasis Syariah di Indonesia, 1998-2003 (Faktor-faktor yang Mempengaruhi, Peluang dan Kendala yang Dihadapi)", membahas tentang bagaimanakah profil pembiayaan murabahah dan mudharabah pada perbankan syariah di Indonesia selama 1998 - 2003 serta bagaimanakah kondisi yang terjadi pada bank Syariah berkaitan dengan ke dua produk pembiayaan ini (mudaharabah dan murabahah), hambatan dan prospeknya di masa yang akan datang dan mengetahui posisi serta kondisi pembiayaan murabahah pada awal pertumbuhannya di Indonesia, dengan memasukkan beberapa variabel bebas seperti Dana Pihak Ketiga, Tingkat Inflasi, Suku Bunga Kredit Investasi Bank Konvensional,
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Tingkat Keuntungan sertifikat Wadiah Bank Indonesia. Hasil empiris menunjukkan bahwa Tingkat Keuntungan Sertifikat Wadiah Bank Indonesia
tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
pertumbuhan
pembiayaan murabahah; tetapi, tingkat Keuntungan Sertifikat Wadiah Bank Indonesia, secara signifikan berpengaruh terhadap pertumbuhan pembiayaan mudharabah. Persamaan model regresi yang digunakan : 1. Murabahahi,t = const + 1DPK-
2. Mudharabahi,t = const +
2
- 3r+ 4SWBI+
1DPK- 2
i,t ............................ (2.4)
- 3r+ 4SWBI+
i,t........................ (2.5)
2.3. Model Analisis Model Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model VAR (Vector Autoregression). Model VAR digunakan untuk mengetahui hubungan kausalitas antar variabel (kausalitas Granger) . Analisis dalam metode VAR, langkah awal yang dilakukan adalah uji stasioneritas, hal ini dimaksudkan agar mengetahui data tersebut stationer apa tidak. Hal ini penting karena dalam analisis data time series, ketidakstasioneritasan dapat menyebabkan spurious regression atau hasil regresi yang tidak memiliki arti ekonomi. Langkah selanjutnya adalah mencari lag optimal dengan pengujian VAR dan menguji granger Causality untuk melihat hubungan kausalitas antar variabel. Selanjutnya
adalah
mengestimasi
impulse
response
dan
variance
decomposition antar variabel.
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Persamaan Granger Causality dalam VAR
yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut(Gujarati, 2003: 697): n
n
j =i
j =i
n
n
j =i
j =i
Yt = ∑ α j Yt − j + ∑ β j X t − j + u1t ………………………………(2.6) X t = ∑ γ j Yt − j + ∑ σ j X t − j + u 2t ……………………………....(2.7) Dimana : Yt, Xt j,
t
Skripsi
j,
= j,
j
variabel endogen pada periode t
= koefisien regresi = error term
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunkan metode Vector Autoregression (VAR), yang digunakan untuk mengetahui hubungan abtara variabel dalam model, selain itu penelitian ini menggunakan Impulse Response Function (IRF), yang digunakan untuk mengetahui respon satu variabel atas perubahan variabel lain. Yang terakhir menggunakan Variance Decomposition, yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar komposisi pengaruh satu varaiabel terhadap variabel lain. 3.2.Identifikasi Variabel Model VAR memperlakukan seluruh variabel secara simetris tanpa mempermasalahkan variabel independen dan dependen (Gujarati 2003:848); atau dengan kata lain model ini memperlakukan seluruh variabel sebagai variabel endogen. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel
Total asset perbankan syariah, dan variabel
Pembiayaan perbankan syariah. 3.3.Definisi Operasional Definisi masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Total aset perbankan syariah adalah nilai total aktiva dalam perbankan syariah yang meliputi Kas, Penempatan pada BI, Penempatan pada
28 Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
bank lain, Pembiayaan yang diberikan, Penyertaan, Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif, Aktiva tetap dan inventaris, dan Rupa-rupa aktiva. Data tersebut meliputi data pada Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS), dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS). Data total aset ini dinyatakan dalam nilai nominal dengan satuan juta rupiah,
dan diperoleh dari Statistik
Perbankan Syariah Bank Indonesia. 2. Pembiayaan adalah aktivitas penyaluran dana kepada masyarakat yang membutuhkan dana, yang dilakukan bank sebagai lembaga perantara, setelah aktivitas penghimpunan dana dari masyarakat yang mempunyai kelebihan dana. Meliputi Pembiayaan Musyarakah, Pembiayaan Mudharabah, Pembiayaan Murabahah, Piutang Salam, Piutang Ishtisna, dan lainnya. Data tersebut meliputi data pada Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS), dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS). Data total aset ini dinyatakan dalam nilai nominal dengan satuan juta rupiah, dan diperoleh dari Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia. 3.4.Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diukur secara runtut waktu. Sumber data diambil Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia dan dari situs Internet Bank Indonesia Periode waktu dalam penelitian ini menggunakan periode dari Januari 2004 sampai Desember 2007, dengan menggunakan data bulanan.
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
3.5.Prosedur Pengumpulan Data 3.5.1. Pengumpulan data untuk mendapatkan data dari variabel-variabel yang akan dianalisa. Data diperoleh dari laporan keuangan Statistik Perbankan Syariah dari periode Januari 2004 sampai Desember 2007. 3.5.2. Data kemudian dirubah menjadi data persentase untuk selanjutnya diolah menggunakan program E Views.
3.6. Teknik Analisis 3.6.1 VAR (Vector Autoregression) Model ekonometri yang sering digunakan dalam analisis kebijakan makroekonomi dinamik dan stokastik adalah model Vector Autoregression (VAR). VAR merupakan suatu sistem persamaan yang memperlihatkan setiap variabel sebagai fungsi linier dari konstanta dan nilai lag (lampau) dari variabel itu sendiri serta nilai lag dari variabel lain yang ada dalam sistem. Variabel penjelas dalam VAR meliputi nilai lag seluruh variabel tak bebas dalam sistem VAR yang membutuhkan identifikasi retriksi untuk mencapai persamaan melalui interpretasi persamaan. VAR dengan ordo p dan n buah variabel tak bebas pada peride t dapat dimodelkan sebagai berikut: Yt = A0 + A1Yt −1 + A2Yt −2 ........ + A p Yt − p + ε t ...........................................(3.1)
Dimana : Yt :
Skripsi
Vektor variabel tak bebas (Y1.t , Y2,t , Y3,t )
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
A0 :
Vektor intersep berukuran n x 1
A1 :
Matriks parameter berukuran n x 1
εt :
Vektor residual (∑1.t , ∑ 2,t , ∑ 3,t ) berukuran n x 1
Asumsi yang harus dipenuhi dalam analisis VAR adalah semua variabel tak bebas bersifat stasioner, semua sisaan bersifat white noise, yaitu memiliki rataan nol, ragam konstan dan diantara variabel tak bebas tidak ada korelasi. Uji staioneritas data dapat dilakukan melalui pengujian terhadap ada tidaknya unit root dalam variabel dengan uji Augmented Dickey Fuller (ADF). Adanya unit root akan menghasilkan persamaan regresi yang spurious. Pendekatan yang dilakukan untuk mengatasi persamaan regresi yang spurious adalah dengan melakukan diferensiasi atas variabel endogen dan eksogennya, sehingga diperoleh variabel yang stasioner dengan derajat I(n). Kestasioneran data melalui pendiferensialan belum cukup, kita perlu mempertimbangkan keberadaan hubungan jangka panjang dan jangka pendek dalam model. Pendeteksian keberadaan kointegrasi ini dapat dilakukan dengan metode Johansen atau Engel-Granger. Jika variabel-variabel tidak terkointegrasi, maka dapat diterapkan VAR standar yang hasilnya akan identik dengan OLS, setelah memastikan variabel tersebut sudah stasioner pada derajat (ordo) yang sama. Jika pengujian membuktikan terdapat vektor kointegrasi, maka dapat diterapkan ECM untuk single equation atau
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
VECM untuk system equation. Pendekatan VAR dapat digunakan untuk melakukan forecasting yang lebih baik dibanding dengan menggunakan model simultan. VAR juga lebih sering menggunakan fungsi impulse Response untuk menganalisa pengaruh dari perubahan shock dari satu variabel terhadap variabel lain dalam model, serta variance decomposition untuk melihat seberapa besar sumbangan pengaruh dari suatu variabel terhadap variabel lain dalam model. Pendekatan ini juga dapat digunakan untuk melihat apakah setiap variabel dalam model mempunyai hubungan kausalitas satu dengan lainnya. Keuntungan dari VAR (Insukindro,1992 : 2) yaitu : 1. Dalam menganalisa fenomena jangka pendek dan jangka panjang, VAR mampu digunakan dengan banyak variabel. 2. Konsistensi antara pengujian empirik dengan teori ekonometrika mampu dibuktikan oleh VAR 3. VAR mampu mencari pemecahan terhadap persoalan variabel runtun waktu yang tidak stasioner (non stasionary) dan regresi lancung (spurious regresion) atau korelasi lancung (spurious correlation) dalam analisis ekonometrika. Kelemahan dari VAR (Gujarati, 2003: 853), yaitu : 1. Atheoritic : Model VAR tidak berdasarkan teori, seperti halnya persamaan simultan. 2. Forecasting : Model VAR cenderung pada penekanan forecasting atau peramalan,
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
sehingga kurang sesuai dalam menganalisis kebijakan. 3. Lag length : Permasalahan besar pada model VAR adalah pada pemilihan panjang lag optimal yang tepat. Karena semakin panjang lag, maka akan menambah jumlah parameter yang akan bermasalah pada degrees of freedom. 4. Stasionerity : Variabel dalam model harus stasioner atau tidak mempunyai akar unit. Apabila tidak stasioner, perlu dilakukan transformasi bentuk data, misalnya melalui first difference. 5. Terdapat kesulitan dalam menginterpretasikan koefisien dalam parameter. Sehingga pendekatan ini hanya melihat fungsi impulse response dalam melakukan analisis. Hal ini disebabkan koefisien dalam model VAR hanya menujukkan hubungan antar variabel.
3.6.2 Langkah-langkah Dalam VAR 3.6.2.1 Uji Stasioneritas Data Langkah pertama yang harus dilakukan dalam estimasi model ekonomi dengan data time series adalah dengan menguji stasioneritas pada data atau disebut juga stationary stochastic process. Uji stasioneritas data ini dapat dilakukan dengan menggunakan Augmented Dickey- Fuller (ADF) pada derajat yang sama (level atau different) hingga diperoleh suatu data yang stasioner, yaitu data yang variansnya tidak terlalu besar dan mempunyai kecenderungan untuk mendekati nilai rata-ratanya (Enders,
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
1995). Gujarati (2003: 817) menjelaskan bentuk persamaan uji stasioner dengan analisis ADF dalam persamaan berikut : p
∆Yt = α 0 + γYt −1 + β i ∑ ∆Yt −i +1 + ε t …………………………………(3.2) i =1
Dimana : Yt = Bentuk dari first difference 0
= Intersep
Y
= Variabel yang diuji stasioneritasnya
P
= Panjang lag yang digunakan dalam model = Error term
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa hipotesis nol (Ho) menunjukkan adanya unit root dan hipotesis satu (H1) menunjukkan kondisi tidak ada unit root. Jika dalam uji stasioneritas ini menunjukkan nilai ADFstatistik yang lebih besar dari Mackinnon critical value, maka dapat diketahui bahwa data tersebut stasioner karena tidak mengandung unit root. Sebaliknya jika nilai ADFstatistik kurang dari Mackinnon critical value, maka dapat disimpulkan data tersebut tidak stasioner pada derajat level. Dengan demikian harus dilakukan differencing data untuk memperoleh data yang stasioner pada derajat yang sama di first different Ι(1) , yaitu dengan mengurangi data tersebut dengan data periode sebelumnya.
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
3.6.2.2 Penentuan Lag Optimal Salah satu permasalahan yang terjadi dalam uji stasioneritas adalah penentuan lag optimal. Haris (1995: 65) menjelaskan bahwa jika lag yang digunakan dalam uji stasioneritas terlalu sedikit, maka residual dari regresi tidak akan menampilkan proses white noise sehingga model tidak dapat mengestimasi actual error secara tepat. Akibatnya
dan standar kesalahan tidak diestimasi
secara baik. Namun jika memasukkan terlalu banyak lag maka dapat mengurangi kemampuan untuk menolak Ho karena tambahan parameter yang terlalu banyak akan mengurangi degress of freedom. Selanjutnya untuk mengetahui jumlah lag optimal yang digunakan dalam uji stasioneritas, maka digunakan kriteria-kriteria berikut ini : Akaike Information Criterion (AIC)
:
1 − 2 + 2(k + T ) ............(3.5) T
Schwarz Information Criterion (SIC)
:
log (T ) 1 − 2 + k ............(3.6) T T
Hannan-Quinn Information Criterion (HQ) :
1 log (T ) − 2 + 2k log ...(3.7) T T
Dimana : l
= nilai −
fungsi
log
likelihood
T ε ′′ε ′ 1 + log (2π ) + log ; ε ′′ε ′ 2 T
yang
sama
merupakan
jumlahnya
sum
of
dengan
squared
residual
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
T
= Jumlah Observasi
k
= Parameter yang Diestimasi Penentuan lag optimal menggunakan kriteria informasi tersebut, maka
dipilih kriteria yang mempunyai jumlah dari AIC, SIC, dan HQ paling kecil di antara berbagai lag yang diajukan.
3.6.2.3 Uji Kausalitas Granger Metode yang digunakan untuk menganalisis hubungan kausalitas antar variabel yang diamati adalah dengan uji Kausalitas Granger.
Penelitian ini
menggunakan uji kausalitas Granger untuk melihat arah hubungan antara variabel-variabel fiskal, moneter, dan variabel ekonomi makro. Pengujian model kausalitas Granger dapat dirumuskan sebagai berikut (Gujarati, 2003: 697): n
n
j =i
j =i
n
n
j =i
j =i
Yt = ∑ α j Yt − j + ∑ β j X t − j + u1t ………………………………….(3.8) X t = ∑ γ j Yt − j + ∑ σ j X t − j + u 2t …………………………………(3.9) Dimana : Yt, Xt j,
t
j,
= j,
j
variabel endogen pada periode t
= koefisien regresi
= error term
Variabel endogen tersebut adalah Pembiayaan (P), dan Total Aset (TA) Ada 4 kasus yang dapat diinterpretasikan dari persamaan (3.8) dan (3.9) (Gujarati, 2003: 696-697) :
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
1. Unindirectional causality from Y to X, artinya kausalitas satu arah dari Y ke X terjadi jika koefisien lag Y pada persamaan Yt adalah secara statistik signifikan berbeda dengan nol dan koefisien lag X pada persamaan Xt secara statistik sama dengan nol. 2. Unindirectional causality from X to Y, artinya kausalitas satu arah dari X ke Y terjadi jika koefisien lag Y pada persamaan Yt adalah secara statistik sama dengan nol dan koefisien lag X pada persamaan Xt secara statistik signifikan berbeda dengan nol. 3. Feedback or bilateral causality, artinya kausalitas timbal balik yang terjadi jika koefisien lag pada Y dan lag X adalah secara statistik signifikan berbeda dengan nol pada kedua persamaan Yt dan Xt diatas. 4. Interdependence, artinya tidak saling ketargantungan yang terjadi jika koefisien lag Y dan lag X adalah secara statistik sama dengan nol pada persamaan Yt dan Xt. Hipotesis statistik untuk pengujian kausalitas dengan menggunakan pendekatan Granger adalah : t
Ho :
∑β i =1
it
t
H1 :
∑β i =1
it
= 0 artinya suatu variabel tidak mempengaruhi variabel lain
≠ 0 artinya suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya.
3.6.3. Fungsi Impulse Response. Respon terhadap adanya inovasi merupakan salah satu metode pada satu metode VAR yang digunakan untuk melihat tingkat laju dari
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
respon variabel endogen terhadap adanya pengaruh inovasi (shock) variabel endogen lainnya pada suatu rentang periode tertentu. Salah satu ciri penting dari model yang digunakan adalah memperbolehkan untuk melacak respon dari variabel tergantung sampai keluar alur waktu (time path) bila terjadi perubahan shock melalui ε 1t dan ε 2t (untuk model bivariate) yang terdapat dalam model VAR sehingga dapat terlihat lamanya pengaruh dari shock suatu variabel terhadap variabel lain hingga pengaruhnya hilang dan kembali ke titik keseimbangan. Fungsi impulse response didapat melalui model VAR yang diubah menjadi vektor rata-rata bergerak (vector moving average/ VMA), dimana koefisien merupakan respon terhadap adanya inovasi (Enders, 2004:273)
yt y z = + t z
z
∑ i=0
a 11 a 12 a a 21 22
i
ε 1t − i ε ............................................(3.10) 2t −i
Dimana y t dan z t memiliki hubungan dengan ε 1t dan ε 2t secara berurutan. Selanjutnya dengan menggunakan operasi aljabar matriks maka vector error dapat ditentukan sebagai berikut : ε 1t 1 = ε 2t 1 − b12 b21
− b12 e yt −1 1 ................................................................(3.11) − b 21 1 e zt −1
Dengan menggabungkan persamaan (3.10) dan (3.11) akan didapat : yt y 1 z = + t z 1 − b12 b21
− b21 e yt −i a11 a12 1 ...................................(3.12) ∑ a a − b 1 e yt −i i = 0 21 22 21 ∞
i
Persamaan (3.12) dapat disederhanakan dengan mendefinisikan matriks 2x2 φi dengan elemen φ jk (i ) seperti persamaan berikut :
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
φi =
− b12 1 A1i ...............................................................................(3.13) 1 − b12 b21 − b21 1
Sehingga diperoleh bentuk matriks persamaan fungsi impulse response : y t y ∞ φ11 (i ) φ12 (i ) e yt −1 ................................................(3.14) z = + ∑ φ (i ) φ 22 (i ) e zt −1 t z i =0 21
Dimana : φij (i )
: efek dari structural shock pada z dan y
φij (0 )
: impact multipliers
∑ φ (i )
: cummulative multipliers
ij
∑ φ (i ) pada saat n → ∞ = long run multipliers ij
3.6.4. Variance Decomposition. Variance Decompotition atau disebut juga forecast error variance decompotition merupakan perangkat pada model VAR yang akan memisahkan variasi dari sejumlah variabel yang diestimasi menjadi komponen-komponen shock atau menjadi variabel innovation, dengan asumsi bahwa variabel-variabel innovation tidak saling berkorelasi. Kemudian, variance decompotiton akan memberikan informasi mengenai proporsi dari pergerakan pengaruh shock pada sebuah variabel terhadap shock variabel yang lain pada periode saat ini dan periode ke depan. Forecast
error
pergerakan dari
variance y(n)
2
decompotition
menggambarkan
proporsi
terhadap shock dari satu variabel kepada variabel
lainnya (Enders, 2004:280).
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Bentuk VMA dari variabel x pada satu periode ke depan adalah sebagai berikut : x
xt +1 = x + ∑ φ i et +1−i ..............................................................................(3.15) i =1
Forecast error pada satu periode ke depan adalah : x
Ei xt +1 = x + ∑ φi et +1−i .........................................................................(3.16) i =1
Forecast satu periode ke depan dilambangkan dengan simbol φo et +1 . Forecast error pada periode n ke depan adalah : n −1
xt + n − Et xt + n = x + ∑ φi et + n −i ..............................................................(3.17) i=0
Pada periode ke n, forecast error untuk variabel y adalah : y t + n − Eyt + n = φ11 (0)e yt + n + φ11 (1)e yt + n−1 + ... + φ11 (n − 1)e zt +1 +
φ12 (0)e zt + n + φ12 (0 )e zt + n−1 + ... + φ12 (C )e zt +1
Variance dari forecast error y t + n periode n ke depan adalah
[
] [
y(n)
2
...............(3.18)
dimana :
]
σ y (n) = σ y2 φ11 (0) + φ11 (1) + ... + φ11 (n − 1) + σ z2 φ12 (0) + φ12 (1) + ... + φ12 (n − 1) .(3.19) 2
2
2
2
2
2
2
Sehingga forecast error variance decompotition pada shock variabel y yaitu :
[
σ y2 φ11 (0) + φ11 (1) + ... + φ11 (n − 1) 2
2
σ y (n )
2
2
] ....................................................(3.20)
Dan, forecast error variance decompotition pada shock variabel z yaitu :
[
σ z2 φ11 (0 ) + φ11 (1) + ... + φ11 (n − 1) 2
2
σ y (n )
2
Skripsi
2
] ..................................................(3.21)
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB IV PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1. Perkembangan Total Aset Perbankan Syariah di Indonesia Perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia pada tahun 2004 sampai tahun 2007, mengalami pertumbuhan yang signifikan, hal ini ditunjukkan dengan semakin meningkatnya nilai nominal total asset dalam perbankan syariah di Indonesia Grafik 4.1 Perkembangan Total Aset Perbankan Syariah 1.2004-12.2007
40000000 35000000 30000000 25000000 20000000 15000000 10000000 5000000 0 9:2007
5:2007
1:2007
9:2006
5:2006
1:2006
9:2005
5:2005
1:2005
9:2004
5:2004
TA
1:2004
Nilai (dalam juta rupiah)
TA
Periode Sumber
: Statistik perbankan syariah Indonesia, data diolah 41
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Nilai nominal total asset perbankan syariah pada Januari 2004 adalah sebesar Rp. 8,75 triliun; kemudian meningkat menjadi Rp. 9,21 triliun. Nilai ini terus mengalami peningkatan setiap bulan secara signifikan, sampai pada Desember 2004, nilai total asset mencapai Rp. 15,32 triliun. Perkembangan nominal total asset perbankan syariah Indonesia, selalu mengalami peningkatan setiap bulan. Perkembangan nominal total asset perbankan syariah tertinggi dicapai pada bulan Desember 2007, yaitu sebesar 9,67 %, kemudian nilai tertinggi selanjutnya dicapai pada bulan Desember 2004 yaitu sebesar 9,19 %; sedangkan perkembangan terendah dari nilai total asset perbankan syariah terjadi pada Januari 2005, yaitu hanya sebesar 0,3 % dari nilai total asset sebelumnya. Nilai nominal total asset juga pernah mengalami penurunan, yang terjadi pada awal tahun 2006, yaitu pada bulan Januari. Tahun 2005 yang baru saja dilalui merupakan masa
yang penuh dengan dinamika dan tantangan dalam
pengembangan perbankan syariah nasional, khususnya berkaitan degan kondisi perekonomian nasional yang walaupun tumbuh relatif tinggi pada triwulan I-2005, namun pertumbuhan ekonomi cenderung melambat dengan tekanan pada kestabilan makroekonomi yang tinggi pada triwulan setelahnya. Perlambatan pertumbuhan yang diikuti pula, tekanan kestabilan makroekonomi sejak triwulan II-2005 dengan menurunnya kinerja neraca pembayaran, melemahnya nilai tukar rupiah, dan tingginya inflasi mempengaruhi pula perkembangan perbankan syariah (Laporan Perbankan Syariah, 2005:v) Nilai total asset menurun sebesar 1,41 % dari nilai total asset bulan sebelumnya
Skripsi
Analisis hubungan...
yang nilai total asset bulan
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
sebelumnya sebesar Rp. 20,87 triliun menjadi Rp. 20,58 triliun.
4.1.2. Perkembangan Pembiayaan Perbankan Syariah di Indonesia Salah satu indikator dari perbankan syariah adalah pembiayaan, yang merupakan cermin dari salah satu tugas bank sebagai lembaga intermediasi, yaitu sebagai penyalur dana; a+pabila dilihat dari segi pembiayaan, bank syariah menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik setiap periode selama masa penelitian. Secara lebih rinci, proyeksi pertumbuhan pembiayaan akan dijabarkan dalam grafik 4.5 di bawah ini. Grafik 4.2 Perkembangan Pembiayaan Perbankan Syariah Indonesia 1.2004-12.2007
Sumber
: Statistik perbankan syariah Indonesia, 2004-2007, data diolah
Pembiayaan bank syariah pada gambar di atas menunjukkan pertumbuhan yang baik , terutama dapat dilihat pada kuartal pertama dan kedua tahun 2004,
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
nilai pembiayaan yang disalurkan mengalami kenaikan sebesar 30,24 % dari nilai pembiayaan pada kuartal I sebesar Rp. 6,4 milyar menjadi Rp. 8,3 milyar pada kuartal II.. perkembangan nilai dana yang disalurkan oleh perbankan syariah terus mengalami peningkatan selama periode penelitian. Faktor-faktor
yang
mempengaruhi peningkatan pangsa pembiayaan adalah meningkatnya kerjasama bank syariah dengan lembaga keuangan non bank seperti koperasi dan pegadaian, serta
adanya
proyek-proyek
jangka
pendek
infrastruktur
dan
public
service.(Laporan Perkembangan perbankan Syariah, 2004:v) Periode tahun 2005, pembiayaan bank syariah tumbuh pada sekitar kuartal pertama dan kedua. Pada triwulan
berikutnya,
walaupun
tetap
mengalami
pertumbuhan,
tetapi
peningkatannya lebih kecil bila dibandingkan dengan periode tahun 2004. Namun, mulai awal tahun 2006, pembiayaan bank syariah menunjukkan peningkatan kembali. Perkembangan pembiayaan perbankan syariah pada tahun 2007 mengalami peningkatan walaupun tidak setinggi peningkatan pada tahun 2006. Hal ini dikarenakan perkembangan pembiayaan baru berjalan pada kuartal-II. Peningkatan pada tahun 2007 sejumlah Rp. 2.524.196 triliun (12,53 %). Sedangkan kualitas pembiayaan tahun 2007 mengalami peningkatan yang relatif tidak berbeda jauh dengan tahun sebelumnya tercermin pada penurunan nilai NPF (gross) dari 8,3% pada tahun 2006 menjadi 8,0% pada akhir 2007. Meskipun demikian mengingat pembiayaan merupakan salah satu fungsi penting bank sebagai lembaga intermediasi, maka usaha yang telah dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas pembiayaan dapat terus dilakukan dan dikembangkan terutama penerapan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran dana tersebut.
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Tabel 4.1 Perkembangan Pembiayaan Perbankan Syariah di Indonesia 1.2004-12.2007 Rincian pembiayaan
Posisi (triliun rupiah) 2005 2006
2004
2007
Musyarakah
Nilai Pangsa (%)
1270868 11,06
1893839 12,46
2334751 11,42
4406360 15,77
Mudharabah
Nilai Pangsa (%)
2062202 17,95
3123759 20,51
4062200 19,87
5577912 19,96
Piutang
Nilai
7640299
9487318
12624241
16552869
Pangsa (%)
66,50
62,29
61,75
59,24
Nilai
0
0
0
0
Pangsa (%)
0,00
0,00
0,00
0,00
Nilai
312962
281676
336970
350995
Pangsa (%)
2,72
1,85
1,65
1,26
Nilai Pangsa (%)
203602 1,77
440800 2,89
1086745 5,32
1056175 3,78
Murabahah Piutang Salam Piutang Istishna Lainnya
Sumber
: Statistik perbankan syariah, 2004-2007, data diolah
Pembiayaan dalam bank syariah didominasi oleh tiga akad pembiayaan, yaitu pembiayaan mudharabah, pembiayaan musyarakah, dan piutang murabahah. Sampai saat ini, pembiayaan bank syariah masih didominasi oleh pembiayaan murabahah yang berprinsip jual beli, sedangkan pembiayaan mudharabah dan musyarakah yang notabene berprinsip bagi hasil, nilainya masih di bawah pembiayaan murabahah. Nilai pembiayaan murabahah yang tinggi ini tidak disertai oleh peningkatan yang tinggi pula, sebab peningkatan pembiayaan murabahah tidak sebesar peningkatan pembiayaan mudharabah, yaitu sejumlah Rp. 1,26 triliun (178,67%) dan pembiayaan musyarakah sejumlah Rp. 964,871
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
triliun (75,92 %). Sedangkan pembiayaan murabahah hanya mengalami peningkatan 48,22%, setelah itu pembiayaan lainnya sejumlah Rp. 52, 356 triliun (25,71%), piutang istishna sejumlah Rp.170,02 triliun (5,43%), dan piutang salam yang tidak mengalami peningkatan sama sekali.
4.2. Analisis Model 4.2.1. Uji Stasioneritas Data Pengujian tingkat kestasioneritasan suatu data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Augmented Dickey-Fuller (ADF). Selanjutnya hasil uji ADF statistik dibandingkan dengan nilai kritis yang dikembangkan oleh MacKinnon. Apabila nilai ADF
test statistik
hitung lebih kecil dari MacKinnon
critical value, maka data dikatakan tidak stasioner. Sebaliknya jika nilai ADF statistik
test
hitung lebih besar dari MacKinnon critical value, maka data dikatakan
stasioner. Pengujian akar unit dimulai pada bentuk level. Apabila pada tingkat level data yang digunakan tidak stasioner, maka dilanjutkan dengan pengujian dalam bentuk first difference Selanjutnya, dalam penelitian ini uji stasioneritas Augmented DickeyFuller (ADF) dilakukan pada tingkat level. Hasil uji stasioneritas data pada model penelitian ini adalah sebagai berikut:
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Tabel 4.2 Hasil Uji ADF : Pada Tingkat Level Model
Variabel
ADF tstatistics
VAR
TA P
-0,144338 -1,015504
MacKinnon Critical Value 1% 5% 10 % -4,165756 -4,170583
-3,508508 -3,510740
-3,184230 -3,185512
Sumber : E-Views
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa tidak semua variabel endogen stasioner pada tingkat level-trend and intercept. Hal ini dapat diketahui dari nilai ADFtstatistik
variabel-variabel tersebut yang lebih besar daripada nilai MacKinnon
critical value-nya baik pada derajat kesalahan ( ) 1%, 5% maupun 10%. Pada model VAR, semua variabel tidak stasioner di tingkat level baik pada tingkat 1%, 5% maupun 10%. Hal ini disebabkan, nilai ADFt-statistik dari ketiga variabel tersebut lebih besar dari nilai MacKinnon critical value-nya baik pada
1%, 5%,
ataupun 10%. Oleh karena itu, pada model VAR perlu dilakukan uji akar unit kembali pada tingkat selanjutnya yaitu first difference. Hasil pengujian akar unit pada tingkat first difference-trend and intercept dari seluruh variabel endogen yang diajukan pada kedua model adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Hasil Uji ADF : Pada Tingkat First Difference Model
Variabel
ADF tstatistics
VAR
TA P
-6,771334 -3,814950
MacKinnon Critical Value 1% 5% 10 % -4,170583 -4,170583
-3,510740 -3,510740
-3,185512 -3,185512
Sumber : E-Views
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Pada Tabel 4.3 tersebut dapat dilihat bahwa pada bentuk first difference seluruh variabel dalam model VAR telah stasioner, baik pada
= 5 % . Hal ini
dapat diketahui dari nilai ADFStatistik seluruh variabel endogen yang lebih besar dari nilai MacKinnon critical value-nya baik pada
= 5%. Dengan demikian,
seluruh variabel endogen yang diajukan dapat digunakan untuk pengujian regresi selanjutnya pada tingkat first different.
4.2.2 Penentuan Lag Lenght Optimal Penentuan lag length optimal pada penelitian ini menggunakan pemilihan kriteria informasi dengan metode Aike Information Criterion (AIC), Schwarz Criterion (SC), dan Hannan-Quinn (HQ). Proses pengujian dalam penentuan lag length optimal pada penelitian ini menggunakan perangkat lunak Eviews. Hasil dari pengujian lag optimal dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini :
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Lag Length Optimal Model
Lag
LR
FPE
VAR
0
NA
1,65E+25
1
266,0404
3,02E+22
2
27,92677
1,77E+22
3
9,513277*
1,65E+22*
4
6,081441
1.67E+22
Sumber : E-Views
Keterangan : * menunjukkan lag yang direkomendasikan
Tabel 4.4 tersebut menunjukkan bahwa lag optimal pada model VAR
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
adalah lag 3. Sebagai gambaran bahwa Lag 3 ini menunjukkan keadaan ketika variabel total aset
mempengaruhi variabel pembiayaan, dan begitu juga
sebaliknya pembiayaan mempengaruhi total asset. 4.2.3.
Pengujian Model
4.2.3.1.
Pengujian Model VAR
4.2.3.1.1.
Uji Kausalitas Granger
Uji Granger yang dilakukan pada model VAR menunjukkan bahwa terdapat empat hubungan. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut :
Tabel 4.5 Hubungan Feedback/Bilaterall Causality Pada Persamaan Granger Hipotesis Nol (H0) TA Tidak Mempengaruhi
P
P Tidak Mempengaruhi TA Sumber : Hasil estimasi model VAR
Probabilitas 0,0029 0,05230
Variabel Total Aset (TA) dan Pembiayaan (P) memiliki hubungan yang saling mempengaruhi. Hipotesis nol yang menyatakan bahwa TA tidak mempengaruhi P ditolak pada tingkat signifikasi 10 %. Sedangkan hipotesis nol yang menyatakan bahwa P tidak mempengaruhi TA juga ditolak pada tingkat signifikasi 10 %. Dengan demikian, TA mempengaruhi P dan sebaliknya P juga mempengaruhi TA.
4.2.3.2.
Impulse Response Function
Impulse Response Function (IRF) digunakan untuk menggambarkan
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
pergerakan variabel endogen akibat pengaruh perubahan (shock) variabel endogen lainnya. Sehingga dapat dilihat lamanya pengaruh dari perubahan (shock) suatu variabel terhadap variabel lain sampai pengaruhnya hilang atau kembali pada titik keseimbangan. Fungsi ini akan melacak respon dari variabel tergantung apabila terdapat shock dalam u1 dan u2. Variabel pembiayaan merespon negatif atas perubahan (shock) variabel total asset, sampai periode kedua, yang merupakan titik terendah dan terjauh dari keseimbangan. Artinya pada awal awal periode adanya kenaikan total aset akan menurunkan pembiayaan. Pada periode keempat, adanya shock pada variable total aset sudah mulai direspon secara positif oleh variabel pembiayaan. Selanjutnya, setelah melalui pertengahan periode keempat, variabel pembiayaan selalu menunjukkan respon yang positif dan terus menjauhi titik keseimbangan.
Hasil
ini dapat dilihat dari Grafik 4.3 berikut: Grafik 4.3 Respon Variabel Pembiayaan Terhadap Perubahan (Shock) Variabel Total Aset Response of P to TA 600000 500000 400000 300000 200000 100000 0 -100000 -200000 -300000
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sumber : E-Views
Secara umum, hasil impulse respon adanya shock variabel pembiayaan direspon positif oleh variabel total aset. Pada awal periode, adanya shock pada
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
variable pembiayaan langsung direspon secara positif dan menjauhi titik keseimbangan oleh variabel total aset. Pada awal periode ke-2 mengalami penurunan mendekati titik keseimbangan, tetapi masih dalam respon yang positif. Selanjutnya,respon positif ini
mengalami kenaikan dan
menjauhi titik
keseimbangan hingga periode-periode selanjutnya. Hal ini menunjukkan adanya shock pada variabel pembiayaan akan sulit disesuaikan oleh total aset dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk pulih kembali ke titik keseimbangan. Hal ini juga mengindikasikan bahwa efek dari adanya shock variabel pembiayaan terhadap variabel total aset masih belum hilang sampai periode kesepuluh. Hasil ini dapat dilihat dari Grafik 4.4 berikut : Grafik 4.4 Respon Variabel Total Aset Terhadap Perubahan (Shock) Variabel Pembiayaan Response of TA to P 700000 600000 500000 400000 300000 200000 100000 0 -100000 -200000
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sumber : E-Views
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
4.2.3.3.
Variance Decomposition Hasil variance decomposition pada persamaan model VAR
merupakan persamaan dari konstribusi perubahan (shock) variable total asset terhadap perubahan (shock) variabel pembiayaan, begitu juga sebaliknya, pada periode saat ini dan periode yang akan datang. Hasil variance decomposition tersebut dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel. 4.6 Variance Decomposition of D (P) Periode
D(P)
D(TA)
1
100,0000
0,000000
2
94,01663
5,983372
3
95,60247
4,397532
4
96,93560
3,064396
5
96,72102
3,278977
6
94,99023
5,009772
7
92,57005
7,429954
8
90,30113
9,698871
9
88,60072
11,39928
10
87,52236
12,47764
Sumber : E-Views
Pada Tabel 4.6 menunjukkan bahwa pada periode bulan pertama pembiayaan pada perbankan syariah ditentukan oleh shock variabel itu sendiri sebesar 100%. Sedangkan variabel total aset tidak memberikan pengaruh sama sekali. Namun pada
bulan-bulan berikutnya variabel total aset mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel ketimpangan. Pada perriode kedua,
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
variabel total aset memberikan kontribusinya sebesar 5,98 %, tetapi pada periode ketiga kontribusi variabel total aset pada variabel pembiayaan menurun, dan hanya memberikan kontribusi sebesar 4,39 % dan semakin menurun pada periodeperiode selanjutnya sampai pada periode kelima, setelah periode kelima, periode keenam, kontribusi variabel total aset pada variabel pembiayaan kembali meningkat, dan nilai ini terus meningkat sampai pada periode kesepuluh sebesar 12,47% Tabel 4.7 Variance Decomposition of D (TA) Periode
D(P)
D(TA)
1
30,43033
69,56967
2
35,62606
64,37394
3
43,98814
56,01186
4
52,30160
47,69840
5
59,56324
40,43676
6
65,10758
34,89242
7
69,10758
34,89242
8
71,65232
28,34768
9
73,35492
26,64508
10
74,47885
25,52115
Sumber : E-Views
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa secara garis besar variabel pembiayaan mempunyai kontribusi besar terhadap variable total aset. Pada awal periode, variabel pembiayaan telah memberikan kontribusi sebesar 30,43 %, kemudian pada periode kedua nilai ini meningkat manjadi 35, 62 %, dan terus meningkat
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
sampai pada periode kesepuluh mencapai 74,47 %. Kontribusi pembiayaan mencakup lebih dari 50 % dari seluruh komposisi pembiayaan, hal ini dilihat dari rata-rata variance decompositions dari total asset, yang mencapai angka 74 %.
4.3.
Pembahasan
4.3.1. Hubungan antara variabel total asset dengan variabel pembiayaan Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan timbale balik antara variable Total Aset dengan variabel Pembiayaan. Perbankan syariah mampu mencatatkan tingkat keuntungan sebesar Rp355 miliar, pada tahun 2005. Meningkat sebesar Rp116,8 miliar (49%) dari tahun sebelumnya. Ditinjau dari sumbernya, pendapatan perbankan syariah secara dominan masih berasal dari margin piutang, khususnya piutang murabahah dan bagi hasil pembiayaan bagi hasil. Namun dibandingkan tahun 2005, pangsa kedua jenis pendapatan pembiayaan tersebut mengalami penurunan sejalan dengan meningkatnya sumber pendapatan lainnya (Laporan Perbankan Syariah, 2005) 4.3.2. Hasil impulse Response dari hubungan anatar variabel total asset dengan variabel pembiayaan Secara umum, hasil impulse respon adanya shock variabel pembiayaan direspon positif oleh variabel total aset variabel pembiayaan selalu menunjukkan respon yang positif, begitu juga sebaliknya. Hal ini dapat dilihat dari grafik 4.3 dan grafik 4.4 diatas. Pertumbuhan pembiayaan yang masih cukup tinggi dalam kondisi sektor riil yang
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
kurang kondusif akibat meningkatnya tekanan inflasi, berdampak pada meningkatnya jumlah pembiayaan bermasalah (non performing financing). Namun dengan meningkatkan kehati-hatian dan fokus serta intensitas penanganan risiko pembiayaan, pada akhir 2005 konsentrasi pembiayaan bermasalah dapat dipertahankan pada level yang terkendali yaitu dengan rasio NPF (gross) sebesar 2,8%. Dari segi profitabilitas, pada tahun 2005 perbankan syariah mampu mencatatkan tingkat keuntungan sebesar Rp238,6 miliar, meningkat sebesar Rp76,3 miliar (47%) dari tahun sebelumnya. Akan tetapi terdapat penurunan pada rasio keuntungan terhadap asset yang dikelola, dari 1,41% menjadi 1,35% yang disebabkan oleh
kebijakan
bank
dalam
meningkatkan
kehati-hatian
guna
mengantisipasi peningkatan risiko pembiayaan sejalan dengan kurang kondusifnya iklim usaha dibandingkan tahun sebelumnya. (Laporan Perkembangan Perbankan Syariah Tahun 2005). Selanjutnya untuk mengantisipasi permintaan pembiayaan yang masih cukup tinggi ditengah kondisi ekonomi yang demikian, maka untuk mempertahankan kondisi permodalan yang sehat, perbankan syariah berupaya meningkatkan jumlah modalnya.
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
4.3.3.
Hasil Variance Decomposition dari hubungan antar variabel total aset dengan variabel pembiayaan Fungsi intermediasi perbankan syariah terus berjalan efektif sebagaimana tercermin dari komposisi aset yang didominasi pembiayaan kepada sektor riil terutama sektor usaha kecil dan menengah dengan rasio FDR mencapai 97,8%. Laju pertumbuhan pembiayaan yang meningkat di satu sisi, ternyata belum sepenuhnya diikuti dengan penurunan jumlah pembiayaan bermasalah di sisi yang lain. Kecenderungan peningkatan risiko pembiayaan yang telah terlihat sejak tahun lalu. Diluar ketiga sektor tersebut, pembiayaan yang disalurkan ke sejumlah sektor strategis: sektor manufaktur, transportasi, utilitas maupun sektor pertambangan juga memperlihatkan pertumbuhan yang tinggi. Sektor transportasi dan pertambangan yang pada 2006 mengalami kontraksi, pada periode penelitian menunjukkan pertumbuhan masing-masing sebesar 34,6% dan 36,3% (yoy); sedangkan pada 2007 masih berlanjut meskipun dengan kecenderungan yang menurun. Hal ini tercermin dari trend pertumbuhan pembiayaan bermasalah (NPF) yang terus berlangsung hingga awal kuartal terakhir 2007. Meskipun demikian, kecenderungan peningkatan risiko dimaksud dapat dikurangi dengan diversifikasi pembiayaan yang dilakukan. Pembiayaan kepada kelompok usaha kecil dan menengah (UKM) masih memiliki kontribusi yang signifikan dalam portfolio bank yaitu sebesar 68,2%. Pembiayaan kepada UKM memiliki risiko relatif lebih
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
rendah dibandingkan pembiayaan kepada non-UKM, mengingat karakter risikonya cukup dengan jumlah pembiayaan yang kecil dan jumlah debitur yang cukup besar. (Laporan Perkembangan Perbankan Syariah Tahun 2007) Pada periode 2007, nominal NPF kelompok UKM hanya menunjukkan pertumbuhan sebesar 10,1% (yoy) sedangkan NPF kelompok non-UKM bertumbuh sebesar 24,6% (yoy). Selain itu sebagaimana diungkapkan sebelumnya, selama tahun 2007 perbankan syariah berupaya meningkatkan kontribusi sejumlah sektor diluar sektor utama pembiayaan seperti sektor jasa komersial dan sektor perdagangan; dari segi profitabilitas, pada tahun 2005 perbankan syariah mampu mencatatkan tingkat keuntungan sebesar Rp238,6 miliar, meningkat sebesar Rp76,3 miliar (47%) dari tahun sebelumnya. Ditinjau dari sumbernya, pendapatan perbankan syariah secara dominan (79%) masih berasal dari margin murabahah dan bagi hasil pembiayaan (grafik 2.6); namun dibandingkan tahun 2004, dengan pertumbuhan mencapai 84,4%, porsi pendapatan dari pembiayaan berbasis bagi hasil mengalami peningkatan dari 23,6% pada 2004 menjadi 28% pada akhir periode laporan. Hal ini sejalan dengan peningkatan pemanfaatan jenis pembiayaan tersebut yang cukup tinggi selama tahun 2005. Sementara itu diantara sumber-sumber pendapatan lainnya yang secara nominal masih relatif kecil, pendapatan bank yang berasal dari ijarah (sewa) menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan yaitu 428%. Setelah dikurangi bagi hasil kepada pemilik dana investasi tidak terikat
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
khususnya para pemegang rekening tabungan dan deposito mudharabah, secara total pendapatan bersih operasional perbankan syariah mengalami peningkatan sebesar 57,9% (yoy). Ditinjau dari penggunaannya, sebagian besar (78,9%) pendapatan bersih operasional tersebut dipergunakan untuk menutup biaya operasional perbankan syariah yang dalam tahun 2005 mengalami peningkatan sebesar 62,8%. Peningkatan biaya tersebut terutama dipicu oleh peningkatan biaya pembentukan cadangan penghapusan atas risiko kerugian PYD sebesar 82,1%. Peningkatan biaya yang mencerminkan kehati-hatian yang tinggi di dalam menyikapi penurunan kinerja sektor riil tersebut sedikit mengganggu efisiensi operasional bank, sebagaimana tercermin rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional setelah bagi hasil perbankan syariah yang sedikit meningkat dari 76,5% pada 2004, menjadi 78,9% pada akhir 2005. Dampak selanjutnya, tingkat keuntungan yang dihasilkan per aset yang dikelola
sedikit menurun
sebagaimana tercermin dari rasio ROA 2005 sebesar 1,35%, sementara ROA 2004 sebesar 1,41%.
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.. Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah : 1. Hasil Granger Causality menunjukkan adanya hubungan timbal balik (feedback) antara variabel total asset, dengan variabel pembiayaan. Variabel pembiayaan secara signifikan mempunyai pengaruh yang besar terhadap variabel total asset, dan variabel total asset juga mempunyai pengaruh terhadap variabel pembiayaan pada perbankan syariah di Indonesia, hal ini tercermin dengan semakin kuatnya struktur modal, menurunnya risiko kredit, dan meningkatnya profitabilitas perbankan. Selain itu juga telah dapat meningkatkan penyaluran kredit hingga melampaui target . Peningkatan kredit tersebut terjadi karena adanya kegiatan ekonomi yang meningkat dan terjaganya stabilitas makro dan ditopang oleh kondisi mikro yang semakin membaik, disamping adanya kebijakan Pemerintah dan Bank Indonesia dalam rangka mendorong pengembangan sektor UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah). 2. Hasil Impulse Response menunjukkan bahwa secara garis besar variabel total asset berpengaruh positif terhadap variabel pembiayaan, meskipun pada awalawal periode variabel pembiayaan menunjukkan respon negative atas perubahan (shock) pada variabel total aset, namun dalam perkembangannya, variabel pembiayaan sudah bisa merespon positif terhadap perubahan (shock)
59 Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
pada variabel total aset, dan respon positif ini tetap stabil sampai akhir periode penelitian; sebaliknya, hasil impulse response menunjukkan bahwa dari periode awal sampai akhir periode penelitian, variabel
total asset selalu
menunjukkan respon yang positif terhadap perubahan (shock) yang terjadi pada variabel pembiayaan, dan respon positif ini tetap stabil sampai akhir periode penelitian. Penopang utama kenaikan dana perbankan diperkirakan tetap tabungan dan giro, karena kedua bentuk simpanan ini lebih memiliki motif untuk transaksi dan berjaga-jaga, sehinga tidak terlalu mendapatkan persaingan dari instrumen-instrumen pasar keuangan lainnya. 3. Hasil variance decompositions menunjukkan bahwa kontribusi variabel total asset dalam variabel pembiayaan cukup besar, meskipun nilai kontribusinya masih fluktuatif dalam setiap periode. Begitu juga sebaliknya, variabel pembiayaan juga mempunyai kontribusi yang besar pada variabel total asset, bahkan kontribusi variabel pembiayaan terhadap variabel total asset mencapai nilai 74 %. Fungsi intermediasi perbankan syariah terus berjalan efektif sebagaimana tercermin dari komposisi aset yang didominasi pembiayaan kepada sektor riil terutama sektor usaha kecil dan menengah dengan rasio FDR mencapai 97,8% pada tahun 2005. Pendapatan dari penyaluran dana, khususnya dalam bentuk piutang murabahah tetap menjadi sumber utama, namun
perbankan
syariah
juga
memperlihatkan
upaya
diversifikasi
pendapatan sebagaimana tercermin dari peningkatan porsi fee based income. Ditinjau dari sektor ekonomi, sektor perdagangan dengan nilai pembiayaan
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
mencapai Rp.295,5 miliar merupakan sektor yang memperoleh pembiayaan terbesar.
5.2. Saran Saran yang dapat diberikan penulis dengan adanya penelitian ini diantaranya adalah: 1. Berdasarkan hasil Impulse Response dan variance decomposition, hendaknya dalam pembiayaan yang disalurkan lebih diprioritaskan pada penyaluran untuk pembiayaan produktif pada sektor pertanian, mengingat bahwa tahun 2004 pembiayaan pada sektor pertanian masi cukup kecil. serta sebaiknya pembiayaan yang disalurkan berupa pembiayaan fleksibel, supaya bank tersebut memperoleh keuntungan yang diharapkan dan memiliki resiko kecil dalam penyaluran pembiayaannya. Keuntungan yang didapat dari pembayaran pembiayaan tersebut bisa menambah asset dalam bank syariah 2. Sebaiknya pihak bank mengkaji ulang
mengenai produk-produk
pembiayaan. Pada pembiayaan yang diberikan (mudharabah, murabahah, musyarakah, dan isthisna') hanya murabahah dan mudharabah yang memberikan kontribusi yang cukup berarti. hal ini mengindikasikan produk-produk perbankan syariah selama ini hanya sebagian kecil yang dapat memberikan keuntugan. 3. Jangkauan layanan perbankan syariah perlu lebih dikembangkan lagi secara optimal terutama melalui pengembangan jaringan kantor seperti
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
yang telah disosialisasikan oleh Bank Indonesia melalui mekanisme kebijakan syariah office channeling dalam rangka mendorong volume usaha perbankan syariah dan sosialisai kepada msyarakat mengingat mayoritas masyarakat Indonesia adalah muslim.
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Adiguno,Sidharto. 2007. Pembiayaan Mudharabah Bank Umum Syariah Di Kota Surabaya. Skripsi. Universitas Airlangga. Surabaya. Airlangga,Universitas. 2004. Modul Pelatihan Ekonometrika dan Time Series Models. Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga Surabaya. Antonio, Syafi'i. 2001. Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik. Jakarta: Gema Insani. Arifin, Zainul. 2003. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta: Alvabet. Mannan, M Abdul. 1997. Teori dan Praktek Ekonomi Islam. Terjemahan. Yogyakarta: PT Dana Bhakti Wakaf. Auwalin, Ilmiawan. 2006. Dana Pihak Ketiga Pada Perbankan Syariah Di Indonesia Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Periode Februari 2003-Oktober 2005. Universitas Airlangga. Skripsi tidak dipublikasikan. Aziz, Amin. 1992. Mengembangkan Bank Islam Indonesia. Jakarta: Penerbit Bangkit. Dahlan, Siamat. 2004. Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi Keempat. Jakarta: LPFE UI Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam. 1994. Ensiklopedi Islam. Cetakan Ketiga. Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve. Gujarati, Damodar N. 2003. Basic Econometrics. 4th Edition. McGraw-Hill. Hardianto, Erwin. 2005. Pembiayaan Bank Syariah Di Indonesia Periode Desember 2000-Januari 2004. Skripsi. Surabaya. Universitas Airlangga. Indonesia, Bank. 2005. Laporan Perkembangan Perbankan Syariah Tahun 2004. Jakarta: Direktorat Perbakan Syariah Bank Indonesia. --------------------. 2006. Laporan Perkembangan Perbankan Syariah Tahun 2005. Jakarta: Direktorat Perbakan Syariah Bank Indonesia. --------------------. 2007. Laporan Perkembangan Perbankan Syariah Tahun 2006. Jakarta: Direktorat Perbakan Syariah Bank Indonesia. --------------------. 2008. Laporan Perkembangan Perbankan Syariah Tahun 2007. Jakarta: Direktorat Perbakan Syariah Bank Indonesia.
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
--------------------. 2004. Statistik Perbankan Syariah. Berbagai Edisi. Jakarta: Direktorat Perbakan Syariah Bank Indonesia. ---------------------. 2005. Statistik Perbankan Syariah. Berbagai Edisi. Jakarta: Direktorat Perbakan Syariah Bank Indonesia. ---------------------. 2006. Statistik Perbankan Syariah. Berbagai Edisi. Jakarta: Direktorat Perbakan Syariah Bank Indonesia. ---------------------. 2007. Statistik Perbankan Syariah. Berbagai Edisi. Jakarta: Direktorat Perbakan Syariah Bank Indonesia. Karim, Adiwarman. 2003. Bank Islam Analisa Fiqih dan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Kuncoro, Mudrajad & Suhardjono. 2002. Manajemen Perbankan, Teori, dan Aplikasi. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE. Mintaroem, Karjadi & Vina Kharisma Dewi. 2003. Analisis Pertumbuhan Produk Pembiayaan (Murabahah & Mudharabah) pada Lembaga Perbankan Berbasis Syariah Di Indonesia 1998-2003 (Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, Peluang & Kendala Yang Dihadapi). Surabaya. Lembaga Pendidikan Universitas Airlangga. Muhammad. 2002. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: UPP AMP YPKN. Muhammad. 2005. Manajemen Dana Bank Syariah. Yogyakarta: Ekonosia Muhammad. 2005. Metode Penelitian Ekonomi Islam: Pendekatan Kuantitatif. Yogyakarta: UPFE-UMY. Muliawanto. 2007. Pengaruh Dana Pihak Ketiga Dan Pembiayaan Terhadap Posisi Likuiditas Perbankan Syariah Di Indonesia (Periode 2001:III-2007.II). Skripsi. Surabaya: Universitas Airlangga. Nurdin, Upik Hamdani. 2005. Analisis Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Dan Pembiayaan Terhadap Pembentukan Laba Bersih Perbankan Syariah Di Indonesia Periode Desember 2000-Juni 2005. Skripsi. Surabaya. Universitas Airlangga. Perwataatmaja, Karnaen, Muhammad Syafi'i Antonio. 1992. Apa Dan Bagaimana Bank Islam. Yogyakarta: Dana Bhakati Wakaf. Rose, Peter S & Sylvia C.Hudgins. 1996. Bank Management & Financial Service. Singapore: Mc Graw Hill.
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Sasmita, Banoon & Malik Cahayadin. 2007. Prediksi Pertumbuhan Perbankan Syariah di Indonesia Tahun 2008.Surabaya. Simposium Riset Ekonomi III ISEI. Siamat, Dahlan. 2004. Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi Ketiga. Jakarta: Lembaga Penerbit FE-UI. Sudarsono, Heri. 2004. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta: Ekonosia.
Susilo, Y.Sri, dkk. 2000. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Salemba Empat. Yudiharianto, Hendro. 2005. Analisa Perkembangan Perbankan Syariah Di Jawa Timur Selama Masa Krisis Ekonomi Di Indonesia Periode 1997 Sampai 2003. Universitas Airlangga. Skripsi tidak dipublikasikan.
Skripsi
Analisis hubungan...
lailiatul Masturoh