Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 1 Edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH OLEH BIDANG CIPTA KARYA PADA DINAS PEKERJAAN UMUM DI KABUPATEN BENGKAYANG Oleh: Maria Yoane Kristella NIM. E42010046 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Tahun 2015 E-mail :
[email protected]
Abstrak Penulisan Skripsi ini dimaksudkan untuk menilai hasil dari evaluasi Pengelolaan Sampah yang dilaksanakan oleh Bidang Cipta Karya pada Dinas Pekerjaan Umum di Kabupaten Bengkayang. Penulisan Skripsi ini berdasarkan atas pengelolaan sampah di Kabupaten Bengkayang yang belum terselenggara secara maksimal. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Kualitatif dengan Metode Penelitian Evaluasi, adapun subyek penelitian Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Kabid Cipta Karya, Subbidang Kebersihan, Pertamanan dan Perkuburan Kabupaten Bengkayang. Hasil penelitian menunjukan bahwa evaluasi pengelolaan sampah oleh Bidang Cipta Karya pada Dinas Pekerjaan Umum di Kabupaten Bengkayang belum terealisasi secara maksimal dan perlunya perbaikan pengelolaan sampah agar lebih baik serta terwujudnya pelayanan yang sesuai dengan tugas pokok yang diselenggarakan oleh pemerintah, melaksanakan pembangunan, pembinaan terhadap masyarakat dan melaksanakan kewajiban Dinas Pekerjaan Umum Bidang Cipta Karya dengan mewujudkan Bengkayang sehat 2020. Kata-kata Kunci: Evaluasi Pengelolaan, Efektivitas, Kecukupan, Responsivitas dan Ketepatan.
EVALUATION OF WASTE MANAGEMENT IN THE FIELD OF HUMAN SETTLEMENTS IN THE DEPARTMENT OF PUBLIC WORKS IN BENGKAYANG Abstract Thesis writing is intended to assess the results of the evaluation conducted by the Waste Management Division of Human Settlements in the Public Works Department at Bengkayang. Thesis writing is based on waste management in Bengkayang are not held to the fullest. This study uses a model of Qualitative Research Method Evaluation Research, while the subject of research Dept of Public Works, Head of Human Settlements, subfields Sanitation, Parks and Cemetery Bengkayang. The results showed that the evaluation of waste management by the Department of Human Settlements Division of Public Works in Bengkayang yet realized its full potential and the need for improvement in order to better waste management and the creation of services that meet the basic tasks are organized by the government, development, development of the society and obligations Department of Public Works for Human Settlements to realize healthy Bengkayang 2020. Keywords: Evaluation of Management, effectiveness, adequacy, responsiveness and accuracy of
1 Maria Yoane Kristella, NIM. E42010046 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 1 Edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
menyadari
A. PENDAHULUAN
lingkungan, 1.
Latar Belakang Penelitian
dan
tidak
cinta
terhadap
meningkatnya
jumlah
penduduk beserta bertambahnya kebutuhan
Hampir di setiap kabupaten/kota
manusia, sarana dan prasarana yang tidak
yang ada di Indonesia selalu dihadapkan
memadai
dengan
permasalahan
bergerak di bidang itu sendiri belum
dengan
pertambahan
perubahan
pola
sampah.
Sejalan
penduduk
konsumsi
dan
bahkan
pemerintah
yang
melaksanakan tugasnya dengan optimal.
masyarakat
Dalam Undang-Undang Nomor 18
menimbulkan bertambahnya volume, jenis
Tahun 2008 sampah adalah sisa kegiatan
dan karakteristik sampah yang semakin
sehari-hari manusia dan/atau proses alam
beragam yang harus dikelola dengan baik.
yang berbentuk padat dan sampah spesifik
Pemerintah permasalahan
menyadari
sampah
telah
bahwa menjadi
adalah
sampah
konsentrasi
yang
karena
dan/atau
sifat,
volumenya
masalah nasional, perlu adanya sistem
memerlukan pengelolaan khusus. Menurut
pengelolaan
Fenny (2010:14) sampah Rumah Tangga
yang
dilakukan
secara
komprehensif dan terpadu dari hulu ke hilir. Selain
itu
bahwa
pengelolaan
Sampah basah (garbage) sampah
sampah diperlukannya kepastian hukum,
yang terdiri atas bahan organik, sifatnya
kejelasan tanggung jawab dan kewenangan
mudah busuk jika dibiarkan dalam keadaan
pemerintah, pemerintah daerah serta peran
basah. Misalnya sisa makanan, sayur-
masyarakat dan dunia usaha sehingga perlu
sayuran, buah-buahan dan dedaunan, 2.
adanya Undang-Undang yang mengatur
Sampah kering (rubbish) yaitu sampah
tentang pengelolaan sampah. Namun pada
yang terdiri dari bahan anorganik yang
kenyataanya pengelolaan sampah ini masih
sebagian besar atau
belum
susah
terealisasi
dalam
dibedakan menjadi 3 jenis :
dengan
baik
dalam
membusuk.
seluruh bagiannya Misalnya
pelastik,
mewujudkannya meski sudah dibuatnya
pecahan kaca, karet, dan botol, 3. Sampah
peraturan dalam hukum. Karena pada
berbahaya msialnya paku, bekas lampu
kenyataannya masih banyak masyarakat
neon, sisa racun serangga atau racun tikus,
yang tidak peduli dan menganggap masalah
obat kadaluarsa dan batu baterai bekas.
kebersihan bukanlah yang utama. Dalam
Secara umum, sampah adalah segala
menangani sampah memang bukan hal
sisa bentuk penggunaan yang dibuang dan
yang mudah, karena akan selalu dihadapkan
tidak digunakan lagi. Dan cenderung
dengan kendala. Adapun yang menjadi
sampah dapat menimbulkan hal yang
kendala itu dilihat masyarakat yang kurang
negatif jika tidak dengan benar dalam 2
Maria Yoane Kristella, NIM. E42010046 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 1 Edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
menanganinya.
Selain
dapat
merusak
pemandangan
mata,
sampah
Perubahan
Atas
Peraturan
Daerah
juga
Kabupaten Bengkayang Nomor 13 Tahun
menyebabkan pencemaran udara dengan
2007 tentang Pembentukan dan Susunan
menimbulkan
sedap
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten
disekitarnya dan bisa menjadi sarang bibit
Bengkayang. Berita acara serah terima
penyakit.
penggunaan
bau
Hal
yang
ini
tidak
tentulah
menjadi
Barang
Milik
Daerah
persoalan yang bukan hanya sebelah pihak
Pemerintah Kabupaten Bengkayang nomor:
saja
menyelesaikannya,
660.1/109/LH-A pada tanggal 1 April 2010
diperlukannya kesadaran yang benar-benar
serta Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun
tulus untuk menjadi pahlawan kebersihan
2012 tentang Pengelolaan Sampah.
untuk
ini.
Dengan adanya landasan hukum Kabupaten
Bengkayang
adalah
yang mengatur kegiatan tugas dan fungsi
kabupaten yang sedang berkembang, baik
pada Bidang Cipta Karya ini, diharapkan
populasinya
ekonominya.
agar pengelolaan sampah di Kabupaten
Pertumbuhan yang pesat ini menyebabkan
Bengkayang ini dapat terlaksana dengan
kebutuhan setiap orang juga meningkat.
baik. Berdasarkan landasan hukum dalam
Terutama
kebutuhan
rencana pengelolaan yang telah diatur
rumah tangga. Akibatnya, volume sampah
dalam Undang-Undang Republik Indonesia
juga mengalami peningkatan dan hal ini
Nomor 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan
yang menyebabkan perkembangan yang
sampah bertujuan agar pengelolaan ini
terjadi di Bengkayang tidak terlaksana
dapat
dengan baik, terutama yang bersangkutan
kesehatan bagi masyarakat dan aman bagi
dengan kebersihannya. Dasar hukum adalah
lingkungan serta dapat mengubah perilaku
landasan
masyarakat. Mengurangi dampak ne
maupun
dalam
memenuhi
utama
yang
mengatur
dan
memberikan
manfaat
ekonomi,
gatif
menjelaskan bagaimana seharusnya yang
yang ditimbulkan oleh sampah terhadap
dilakukan
kesehatan
oleh
pemerintah
khususnya
dan
lingkungan.
Agar
Bidang Cipta Karya di Dinas Pekerjaan
pengelolaan sampah dapat berjalan secara
Umum untuk melaksanakan tugas pokok
proporsional, efektif dan efisien maka
dan fungsinya pada bagian kebersihan.
dibentuklah Dasar Hukum yang tertera
Adapun landasan atau dasar hukumnya
dalam
adalah Undang-Undang Republik Indonesia
Bengkayang nomor 2 Tahun 2010, tentang
Nomor 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan
Perubahan
sampah.
Kabupaten
Kabupaten Bengkayang Nomor 13 Tahun
Bengkayang Nomor 2 Tahun 2010, tentang
2007 tentang Pembentukan dan Susunan
Peraturan
Daerah
Peraturan
Atas
Daerah
Peraturan
Kabupaten
Daerah
3 Maria Yoane Kristella, NIM. E42010046 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 1 Edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Organisasi Perangkat Daerah. Berita acara
tentang Struktur Organisasi, Tugas Pokok,
serah terima Penggunaan Barang Milik
Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan
Daerah
Kabupaten
Umum Kabupaten Bengkayang, pada tahun
Bengkayang nomor: 660.1/109/LH-A pada
2010 mengalami perubahan lagi dengan
tanggal
Barang
beberapa penambahan yaitu pada Seksi
Inventasris Aset Daerah untuk kegiatan
Kebersihan dan UPTD Kebakaran dan
Kebersihan
dengan
Perkuburan sesuai dengan Peraturan Daerah
untuk
Kabupaten Bengkayang nomor 13 tentang
Pemerintah
1
Daerah
April
2010
dan
diadakannya
dan
Pertamanan
alat-alat
berat
kelancaran dalam mengelola sampah berupa
Pembentukan
2 Dump Truck Container, 6 Container, 4
Perangkat Daerah Kabupaten Bengkayang
Dump Truck, 7 Motor Roda Tiga, 1 Mesin
yang berdasarkan struktur, tugas pokok,
Pengolah Sampah, 1 Bangunan Rumah Alat
fungsi dan tata kerja maka terbentuklah
Pengelolaan
Sampah.
dan
Susunan
Organisasi
Dalam
rangka
tugas pokok Bidang Cipta Karya menurut
menyelenggarakan
pengelolaan
sampah
Peraturan Daerah yang bertugas untuk
secara
dan
komprehensif,
penyiapan bahan, perumusan kebijakan,
pemenuhan hak dan kewajiban masyarakat,
teknis, fasilitasi, koordinasi, pemantauan,
serta tugas dan pemerintahan daerah untuk
evaluasi dan pembinaan perencanaan teknis
melaksanakan pelayanan dalam mengelola
serta pelaksanaan di Bidang Cipta Karya.
terpadu
persampahan, diperlukan payung hukum
Menurut data yang diperoleh dari
dalam bentuk Peraturan Daerah yang
Dinas
terdapat
Daerah
Bengkayang jumlah timbulan sampah yang
Kabupaten Bengkayang nomor 11 tahun
ada di Kota Bengkayang pada tahun 2011
2012
sebesar 91.537 M² dan pada tahun 2019
di
dalam
tentang
Peraturan
Rancangan
Pengelolaan
Sampah. Surat
Pekerjaan
Umum
Kabupaten
mendatang diperkirakan akan meningkat Bupati
menjadi 128.279 M² . Pada data tersebut
Bengkayang nomor 102 tahun 2006 tentang
dijelaskan bahwa karena meningkatnya
Perubahan Nomenklatur Dinas Pemukiman
jumlah penduduk menyebabkan volume
dan
(Kimpraswil)
sampah bertambah juga. Jumlah penduduk
menjadi Dinas Pekerjaan Umum yang
di Wilayah Perkotaan Bengkayang adalah
mengatur Struktur Dinas Pekerjaan Umum,
±256,331 Jiwa (Data Sensus tahun 2013).
kemudian diperbaharui dengan Peraturan
Pengelolaan
Daerah Kabupaten Bengkayang nomor 13
Bengkayang saat ini baru menjangkau
tahun 2007 dan diperjelas dengan peraturan
wilayah perkotaan (urban) yang ada di Kota
Bupati Bengkayang nomor 16 tahun 2007
Bengkayang dengan luas wilayah 167,06
Prasarana
Keputusan
Wilayah
sampah
di
Kabupaten
4 Maria Yoane Kristella, NIM. E42010046 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 1 Edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Km². Tingkat pelayanan kebersihan daerah
4. Manfaat Penelitian
perkotaan ±19,284 Jiwa. Sampah yang
Adanya penelitian ini diharapkan
terangkut ke TPA Magmagan Kecamatan
mampu
Lumar baru 70% dari seluruh produksi
pengetahuan terhadap mahasiswa Program
sampah total Kota Bengkayang sebesar
Studi Ilmu Pemerintahan yang terkait
±43,894 m³/hari di tahun 2011 dan prediksi
evaluasi kebijakan mengenai pengelolaan
±45,781% atau meningkat ±1,887%. Selain
sampah di Kabupaten Bengkayang dan
itu beberapa fenomena yang terjadi adalah
diharapkan dapat bermanfaat bagi para
menumpuknya sampah di beberapa titik
pelaku
seperti tepian sungai sebalo, selokan,
Daerah khususnya Bidang Cipta Karya
sekolahan, teminal bus, pasar teratai dan
Dinas
pasar tengah juga salah satu penyebab
Bengkayang dalam melaksanakan tugasnya
dikatakannya
Kabupaten
sebagai Abdi Masyarakat dan Negara
Bengkayang mengalami masalah dengan
sehingga dapat meminimalisir kesalahan
kebersihan terutama sampah.
yang terjadi dalam pengambilan keputusan
bahwa
memberikan
Penyelenggaran
Pekerjaan
atau
Rumusan permasalahan dibuat agar lebih
Pemerintahan
Umum
kebijakan,
Kabupaten
selanjutnya
demi
terwujudnya kesejahteraan masyarakat yang
2. Rumusan Permasalahan
penelitian
sumbangan
terarah,
sehingga
sesuai dengan prinsip Otonomi Daerah dan Peraturan Daerah Bengkayang.
berdasarkan latar belakang masalah dan fokus penelitian di atas maka peneliti merumuskan permasalahan yakni “Apakah pengelolaan
sampah
Bengkayang
yang
di
B. KERANGKA
Kabupaten
dilaksanakan
TEORI
DAN
METODOLOGI
oleh
Bidang Cipta Karya pada Dinas Pekerjaan
1.
Kerangka Teori
Umum Kabupaten di Bengkayang sudah mencapai hasil yang memuaskan?”
Evaluasi merupakan hasil akhir dalam kegiatan
3. Tujuan Penelitian
suatu yang
program dalam
kebijakan
atau
pelaksanaannya
membutuhkan proses dan proses tersebut
Adapun tujuan yang ingin dicapai
memerlukan waktu yang cukup lama untuk
dari penelitian ini, yaitu untuk mengetahui
mengamatinya sehingga dalam penilaian
hasil pengelolaan sampah oleh Bidang
akhir dapat membuahkan hasil yang baik
Cipta Karya pada Dinas Pekerjaan Umum
dan terlihat jelas perbedaannya. Begitu pula
di Kabupaten Bengkayang.
dalam pengelolaan sampah yang telah 5
Maria Yoane Kristella, NIM. E42010046 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 1 Edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
menjadi kebijakan dalam setiap program di
b.
daerah,
outcomes/consequences), yaitu akibat dan
untuk
menjalankan
program
Hasil/dampak
kebijakan
tersebut dan melihat hasil yang maksimal
konsekuensi
dari program tersebut maka di perlukannya
diterbitkan dan diimplementasikannya suatu
tahap-tahap dalam menyelesaikannya.
kebijakan. Keputusan dalam pengambilan
Dunn
Rien,
bahwa
evaluasi
ditimbulkan
dengan
2013:10)
suatu kebijakan diperlukan agar dalam
dapat
melaksanakan kebijakan tersebut berjalan
disamakan dengan penaksiran (appraisal),
sesuai dengan harapan, meski akan banyak
pemberian angka (ratting) dan penilaian
kendala yang dihadapi.
berpendapat
(dalam
yang
(policy
(assesment). Evaluasi berkenaan dengan
Sementara
itu,
Jones
(dalam
produksi informasi mengenai nilai atau
Widodo, 2010:124) menjelaskan evaluasi
manfaat hasil kebijakan. Evaluasi baru
kebijakan lebih operasional yaitu sebagai
dapat dilaksanakan apabila suatu kebijakan
suatu
sudah tentu diperlukan waktu tertentu. Jika
menilai hasil-hasil kebijakan pemerintah
evaluasi dilakukan terlalu cepat atau tidak
yang
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
yang sangat penting dalam spesifikasi
maka hasil (outcome) dan dampaknya tidak
objeknya, teknik-teknik pengukurannya dan
tampak.
metode analisisnya.
Dengan
yang
mempunyai
dirancang
untuk
perbedaan-perbedaan
penaksiran,
Untuk menilai keberhasilan suatu
pemberian angka dan penilaian diharapkan
kebijakan perlu dikembangkan beberapa
evaluasi mampu menjadi acuan berjalannya
indikator. Indikator yang dikembangkan
suatu
oleh Dunn (dalam Subarsono, 2008:126)
keputusan
adanya
aktivitas
dalam
pengambilan
kebijakan. Rien (2013:12) mengatakan esensi
yaitu : a)
dari evaluasi adalah untuk menyediakan umpan balik (feedback), yang mengarah
Efektifitas,
yaitu
apakah
yang
diinginkan telah tercapai. b) Efisiensi,
Seberapa
banyak
usaha
pada hasil yang bai k menurut ukuran nyata
diperlukan untuk mencapai hasil yang
dan obyektif. Pada hakekatnya, tujuan
diinginkan?
evaluasi adalah untuk perbaikan (bila
c)
Kecukupan, yaitu seberapa jauh hasil
perlu,bukan dalam rangka pembuktian).
yang telah tercapai dapat memecahkan
Dua hal yang ingin diungkapkan melalui
masalah.
evaluasi adalah : a. Keluaran Kebijakan
d) Pemerataan, yaitu apakah biaya dan
(policy output), yaitu apa yang dihasilkan
manfaat didistribusikan merata kepada
dengan adanya perumusan kebijakan; dan
kelompok masyarakat yang berbeda. 6
Maria Yoane Kristella, NIM. E42010046 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 1 Edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
e)
Responsivitas, kebijakan kelompok
yaitu
apakah
memuat dan
hasil
prefensi/nilai
dapat
Perkuburan
serta
10
orang
informan
lainnya.
memuaskan
mereka. f)
Ketepatan, yaitu apakah hasil yang
C. HASIL
dicapai bermanfaat.
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
Keenam indikator ini digunakan untuk mengukur bagaimana pengelolaan
1.
Efektivitas
Sampah yang dilaksanakan oleh Bidang
Efektivitas
(effectiveness)
Cipta Karya Pada Dinas Pekerjaan Umum
berkenaan dengan apakah suatu alternatif
Kabupaten Bengkayang ini sehingga dalam
mencapai hasil (akibat) yang diharapkan
pengambilan kebijakannya dapat di evaluasi
atau mencapai tujuan dari diadakannya
dengan baik mengenai penilaiannya. Namun
tindakan. Efektivitas, yang secara dekat
dari
hanya
berhubungan dengan rasionalitas teknis,
menggunakan empat indikator inti yaitu
selalu diukur dari unit produk atau layanan
Efektivitas, Kecukupan, Responsivitas dan
atau nilai moneternya (Dunn, 200:429).
Ketepatan
Selain itu menurut Siagian (1997:151)
enam
indikator,
peneliti
mengatakan bahwa efektivitas kerja berarti 2.
penyelesaian pekerjaan tepat pada waktu
Metode Penelitian Penelitian
Penelitian
ini
Kualitatif
menggunakan Metode
pelakasanaan suatu tugas dinilai baik atau
Evaluasi. Metode ini diperlukan agar dalam
tidak sangat tergantung pada bilamana tugas
melakukan
tersebut diselesaikan dan tidak terutama
pencarian,
dengan
yang telah ditetapkan. Artinya apakah
pengolahan
dan
menyimpulkan hasil penelitiannya tepat.
menjawab
Karena dalam penelitiannya peneliti ingin
menyelesaikannya dan berapa biaya yang
mengevaluasi
yang
dikeluarkan untuk itu. Sejalan dengan
diperoleh di lapangan. Teknik analisis data
pernyataan tersebut dikatakan bagaiamana
terdiri dari beberapa tahapan, yaitu yaitu
Bidang Cipta Karya pada Dinas Pekerjaan
data reduction, data display, dan conclusion
Umum
drawing/verification. Lokasi penelitian di
menyelesaikan tugasnya dalam mengelola
Kabupaten Bengkayang dengan subjek
sampah di Kabupaten Bengkayang ini
penelitian yaitu Kepala Dinas Pekerjaan
dengan beberapa prinsip yaitu ukuran
Umum, Kepala Bidang Cipta Karya, Kepala
waktu, nilai dan ketelitian. Jadi, suatu
Subbidang Kebersihan, Pertamanan dan
pekerjaan
berbagai
informasi
pertanyaan
Kabupaten
bagaimana
cara
Bengkayang
yang dikatakan efektif apabila 7
Maria Yoane Kristella, NIM. E42010046 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 1 Edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
hasil pekerjaan tersebut tercapai sesuai yang
2. Kecukupan
diharapkan dengan memperhatikan waktu,
Menurut
Dunn
(2000:430)
proses, kegiatan dan hasil yang didapatkan
kecukupan (adequacy) berkenaan dengan
dari pekerjaan tersebut.
seberapa jauh suatu tingkat efektivitas
Dari keterangan yang diungkapkan
memuaskan
kebutuhan,
nilai,
atau
oleh Kasubbid Kebersihan, Pertamanan dan
kesempatan yang menumbuhkan adanya
Perkuburan di atas dijelaskan bahwa tidak
masalah. Kriteria kecukupan menekankan
semua kecamatan
yang di Kabupaten
pada kuatnya hubungan antara alternatif
Bengakayang dilayani secara merata. Hal
kebijakan dan hasil yang diharapkan. Dalam
ini dikatakannya karena pola konsumsi
menyelenggarakan
masyarakat yang ada di kecamatan lain
dilimpahkan kepada suatu
tidak begitu menghasilkan atau menambah
menyelesaikan kewajibannya tidak pernah
volume sampah. Selain itu dikarenakan
terlepas dari proses dan penilaian akhir.
minimnya dana, petugas dan SDM yang
Kecukupan dalam hal ini berhubungan
tersedia yang menyebabkan tidak semua
dengan pengelolaan sampah yang dilakukan
kecamatan terlayani sepenuhnya secara
oleh SKPD terkait Dinas Pekerjaan Umum,
menyeluruh.
hal yang dikatakan cukup apabila tugas
Dari hasil wawancara dan observasi
tugas
yang
telah
instansi untuk
yang dilaksanakan oleh instansi terkait ini
yang dilakukan oleh penulis, didapatkan
berjalan
bahwa Dinas Pekerjaan Umum belum
diinginkan oleh yang menikmati hasilnya
melaksanakan tugasnya secara keseluruhan
yaitu masyarakat secara umum.
dalam melayani masyarakat dalam hal ini
sesuai
Adapun
dengan
hal-hal
harapan
yang
yang
dikatakan
adalah pengelolaan sampah. Dan saat
cukup dalam pengelolaan sampah ini yaitu,
peneliti melakukan observasi di Kecamatan
terlayaninya masyarakat dalam pengelolaan
Sanggau Ledo bahwa benar kenyataannya
sampah, teratasinya volume sampah yang
tidak terdapat TPS dan sejauh pemantauan
meningkat, terlaksananya program yang
yang penulis lakukan selama di Kecamatan
telah dicanangkan, terwujudnya harapan
Sanggau Ledo tidak adanya sumber-sumber
dari Peraturan Daerah Bengkayang Nomor
atau titik-titik sampah yang menumpuk
11 tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah
seperti yang ditemukan saat melakukan
di Kabupaten Bengkayang dan Undang-
pemantauan di Kecamatan Bengkayang.
Undang Nomor 18 Tahun 2008 yang mengatur
tentang
Persampahan
di
Indonesia, sarana dan prasarana yang memadai untuk mengelola sampah, dengan 8 Maria Yoane Kristella, NIM. E42010046 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 1 Edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
petugas dan anggaran dana yang memadai.
kegiatan
Seperti
Sedangkan data masyarakat diperlukan
yang diungkapkan oleh Dunn
dan
(2000:609) fungsi evaluasi yaitu pertama
untuk
dan yang paling penting adalah evaluasi
masyarakat.
program
organisasi.
mengidentifikasi
kebutuhan
memberi informasi yang valid dan dapat
Responsivitas tidak hanya berkaitan
dipercaya mengenai kinerja kebijakan, yaitu
dengan terpenuhinya kebutuhan yang dituju,
seberapa
dan
namun juga berhubungan dengan tanggapan
kesempatan telah dapat dicapai melalui
untuk mendengarkan, baik itu keluhan,
tindakan
pengaduan atau bahkan penilaian yang baik.
jauh
kebutuhan,
publik.
nilai
Kedua
memberikan
sumbangan kepada klarifikasi dan kritik
Dalam
terhadap
tanggapan kepada Dinas Pekerjaan Umum
nilai-nilai
yang
mendasari
pemilihan tujuan dan terget tersebut.
hal
ini
masyarakat
memberi
mengenai pelayanan yang dilakukan oleh instansi
tersebut
dalam
melaksanakan
pengelolaan persampahan di Kabupaten
3. Responsivitas Responsivitas
dengan
Bengkayang. Berdasarkan hasil penelitian
dapat
yang telah dilakukan, Bidang Cipta Karya
memuaskan kebutuhan, preferensi atau nilai
pada Dinas Pekerjaan Umum khususnya
kelompok-kelompok masyarakat tertentu
Subbidang Kebersihan, Pertamanan dan
(Dunn,
Perkuburan
seberapa
jauh
suatu
2000:437).
(2000:437)
berkenaan kebijakan
Kemudian
mengatakan
Dunn
yang
menangani
persoalan
kriteria
persampahan selalu berusaha menerima
responsivitas adalah penting karena analis
apapun kritik dan saran yang diberikan oleh
yang dapat memuaskan semua kriteria
masyarakat kepada pihak mereka. Beberapa
lainnya (efektivitas, efisiensi, kecukupan,
pengaduan
kesamaan)
masyarakat sepenuhnya dijadikan bahan
masih
menganggapi
gagal
kebutuhan
jika
belum
aktual
dari
evaluasi
yang
oleh
disampaikan
Subbidang
dari
Kebersihan,
kelompok yang semestinya diuntungkan
Pertamanan dan Perkuburan selaku tim
dari adanya suatu kebijakan. Responsivitas
teknis
menggambarkan
sampah di Kabupaten Bengkayang.
publik
dalam
tujuannya
kemampuan menjalankan
terutama
untuk
kebutuhan
masyarakat.
responsivitas
bersumber
organisasi misi
dan
memenuhi Penilaian pada
yang melaksanakan pengelolaan
4. Ketepatan Berdasarkan hasil observasi dan
data
wawancara yang dilakukan oleh penulis
organisasi dan masyarakat, data organisasi
dapat diketahui bahwa instansi terkait yang
dipakai untuk mengidentifikasi jenis-jenis
dilimpahkan kepada Bidang Cipta Karya 9
Maria Yoane Kristella, NIM. E42010046 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 1 Edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Dinas
Pekerjaan
Umum
khususnya
1. Efektivitas. Pengelolaan sampah yang
Subbidang Kebersihan, Pertamanan dan
dilaksanakan
Perkuburan sudah menjalankan tugasnya
Bengkayang
dan dari pengelolaan tersebut masyarakat
meskipun tidak menggunakan teknik
sudah merasakan manfaatnya, meskipun
pengelolaan sampah 3R. Karena dalam
dalam
pelaksanaanya
penerapannya
kekurangan
yaitu
masih
sosialisasi
terdapat
di
Kabupaten
berjalan
dengan
pengelolaan
baik
sampah
mengenai
yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan
program kebijakan yang tercantum dalam
Umum adalah dengan teknik open
Perda Nomor 11 Tahun 2012 tentang
dumping.
Pengelolaan
kerjasama yang dilakukan oleh instansi
Sampah
terealisasi
secara
tersebut merata
belum sehingga
masyarakat
belum
memahami
mengetahui
adanya
peraturan
dan daerah
tersebut. Selain itu dalam pengelolaannya juga di Kabupaten Bengkayang masih menggunakan sehingga
teknik
pemanfaatan
open
dumping,
sampah
yang
pemerintah
dan
Bengkayang
2. Kecukupan.
petugas
tidak
lagi
Pada
indikator
ini
disimpulkan
bahwa
dalam
pelaksanaannya
Dinas
Pekerjaan
dikatakan
berhasil.
belum
dan
kualitas
Karena
menjadikan
sampah
persampahan
sebagai sumber daya belum terlaksana.
adanya
tercemar oleh sampah.
masyarakat,
serta
terkait
Kabupaten
Umum
lingkungan
dengan
kebersihan menjadikan lingkungan di
bertujuan untuk meningkatkan kesehatan kebersihan
Namun
dalam
layanan
untuk
tidak
secara
ini
menyeluruh dilaksanakan di Kabupaten
Indikator Ketepatan pada Evaluasi
Bengkayang dan yang dapat terlayani
Pengelolaan Sampah oleh Bidang Cipta
hanya
Kecamatan
Sungai
Raya
Karya pada Dinas Pekerjaan Umum di
Kepulauan. Hal ini disebabkan karena
Kabupaten Bengkayang sudah terlaksana
minimnya dana dan petugas yang tidak
dengan baik meski tidak secara maksimal.
terlatih. 3. Responsivitas. Dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan oleh penulis,
D. PENUTUP
aspek
responsivitas
(tanggapan) masyarakat terhadap Dinas Pekerjaan Umum dalam melayani dan
a) Simpulan Berdasarkan sebelumnya,
maka
pembahasan penulis
dapat
mengemukakan kesimpulan sebagai berikut.
mengelola persampahan di Kabupaten Bengakayang menuai hasil yang baik dan
respon
yang
positif
dari 10
Maria Yoane Kristella, NIM. E42010046 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 1 Edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
masyarakat.
Namun
meskipun
sebagai sumber daya belum terlaksana.
demikian yang menjadi catatan penting
Indikator Ketepatan pada Evaluasi
dari
untuk
Pengelolaan Sampah oleh Bidang Cipta
menyadarkan masyarakat yang masih
Karya pada Dinas Pekerjaan Umum di
bandel dan tidak mengindahkan aturan
Kabupaten
tentang pengelolaan sampah sehingga
terlaksana dengan baik meski tidak
hasilnya dapat lebih maksimal lagi.
secara maksimal.
Pemerintah
yaitu
Bengkayang
sudah
4. Ketepatan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh
b) Saran
penulis dapat diketahui bahwa instansi terkait
yang
dilimpahkan
kepada
Adapun saran yang dapat peneliti sampaikan adalah agar pengelolaan sampah
Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan
di
Umum
secara efektif maka pemerintah perlu
khususnya
Kebersihan,
Subbidang
Bengkayang
terlakasana
dan
bekerjasama dengan masyarakat dalam
menjalankan
melakukan pengelolaan sampah mengingat
tugasnya dan dari pengelolaan tersebut
lokasi dan volume sampah yang tidak
masyarakat
merasakan
terdeteksi dengan pasti jumlahnya. Teknik
dalam
pengelolaan sampah terpadu 3R juga perlu
Perkuburan
Pertamanan
Kabupaten
sudah
sudah
manfaatnya,
meskipun
penerapannya
masih
terdapat
dilakukan
agar dalam pengelolaannya
kekurangan yaitu sosialisasi mengenai
sampah bisa bermanfaat, tidak hanya untuk
program kebijakan yang tercantum
menjaga kesehatan lingkungan tetapi juga
dalam Perda Nomor 11 Tahun 2012
menambah
kreatifitas
dan
wawasan
tentang Pengelolaan Sampah tersebut
masyarakat
mengenai
bahaya
sampah.
belum
merata
Selain itu, dikarenakan petugas pelayanan
sehingga masyarakat belum memahami
sampah yang kurang maka Dinas yang
dan
bersangkutan perlu menambahkan petugas
terealisasi
mengetahui
secara
adanya
peraturan
daerah tersebut. Selain itu dalam
tersebut.
pengelolaannya juga di Kabupaten
ditetapkan agar dalam pengelolaanya tidak
Bengkayang
ada pihak yang merasa dirugikan.
teknik
open
masih
menggunakan
dumping,
Retribusi
persampahan
juga
sehingga
pemanfaatan sampah yang bertujuan untuk
meningkatkan
kesehatan
masyarakat, kebersihan dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah 11 Maria Yoane Kristella, NIM. E42010046 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 1 Edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
E. DAFTAR PUSTAKA
Evaluasi.Jakarta: Komputindo.
1.
Putra, Fadilah. 2008. Paradigma Kritis dalam Studi Kebijakan Publik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Buku-Buku
Moleong, Lexy. 2010, Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: P.T Remaja R. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: P.T. Remaja Karya. Sugiyono. Memahami penelitian Kualitatif. Bandung: Cv. Alfabeta, 2010. Haro, Ayu. 2004. Pola Operasional Pengelolaan Sampah di Kota Pontianak. Pontianak: Skripsi Siagian, Sondang P. 1983. Administrasi Pembagunan, Konsep, dan Strategi. Jakarta: P.T Bumi Aksara. Wahyudi.2012.Implementasi Manajemen Persampahan di Kota Pontianak. Pontianak: Skrispi Wijaya, Fenny Aryati. 2010. Sampah Rumah Tangga. Pontianak: Skripsi Dunn, William N. 2000. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Terjemahan Fakultas Isipol. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Widodo, Joko. 2010. Analisis Kebijakan Publik: Konsep dan Aplikasi Analisis Proses Kebijakan Publik. Malang: Bayumedia Publishing. Subarsono, AG. 2008. Analisis Kebijakan Publik: Konsep, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Islamy, M. Irfan. 2003. Prinsip-prinsip Perumusan Kebijakan Negara. Jakarta: Bumi Aksara. Nugroho, Riant D. 2008. Kebijakan Publik Formulasi, Implementasi dan
PT.
Elex
Media
Yessi. 2009. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga. Medan: Skripsi. Faizah. 2008. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berbasis Masyarakat. Semarang: Tesis. Nurcholis, Hanif. 2007. Teori dan Praktik: Pemerintahan dan Otonomi Daerah. Jakarta: PT Grasindo. Pengelola dan Dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan. 2013. Pedoman Penulisan Skripsi. Prodi IP FISIP UNTAN: Pontianak
2.
Peraturan-Peraturan :
Peraturan Daerah Kabupaten Bengkayang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Persampahan Kabupaten Bemgkayang. Peraturan Daerah Kabupaten Bengkayang Nomor 03 Tahun 2013 Tentang Retribusi Kebersihan Kabupaten Bengkayang. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah di Indonesia. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Dalam Perda Kabupaten Bengkayang Nomor 13 Tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bengkayang. Peraturan Daerah Kabuapten Bengkayang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bengkayang Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Pembentukan dan Susunan 12
Maria Yoane Kristella, NIM. E42010046 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 1 Edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bengkayang. Berita Acara Serah Terima Penggunaan Barang Milik Daerah Pemerintah Kabupaten Bengkayang Nomor: 660.1/109/LH-A pada tanggal 1 April 2010. Bengkayang Dalam Angka Tahun 2011
13 Maria Yoane Kristella, NIM. E42010046 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
1
·-
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDA YAAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA FAKUL TAS ILMU SO SIAL DAN ILMU POLITIK
PENGELOLA JURNAL MAHASISW A Jalan A Yani Pontianak, Kotak Pos 78124 Homepage : htlp:lljurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id Email:
[email protected]
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN UNGGAHIPUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK JURNAL ELEKTRONIK MAHASISWA Sebagai sivitas akademika Universitas Tanjungpura, yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama Lengkap
: MARIA YOANE KRISTELLA
NIM I Periode lulus
: E42010046 I 2014
Fakultas I Jurusan
: ISIP I ILMU PEMERINTAHAN
Email address/Hi'
:
[email protected]
/ 085750612320
Demi pengembangan ilmu pengetahuan dan memenuhi syarat administrasi kelulusan mahasiswa (SI), menyetujui untuk memberikan kepada Pengelola Jurnal Mahasiswa Ilmu Administrasi pada Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura, Hak Bebas . Royalti Non-Eksklusif(Non-~xlusive Royalti-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :
EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH OLEH BIDANG CIPTA KARYA PADA DINAS PEKERJAAN UMUM DI KABUPATEN BENGKAYANG beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif ini, Pengelola Jurnal berhak menyimpan, mengalih-medialformatkan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, dan menampilkan/mempublikasikannya di internet atau media lain :
:v{ fulltext
content artikel sesuai dengan standar penulisanjurnal
yang berlaku.
untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari s!lya selama tetap mencantumkan saya sebagai penulisl pencipta dan atau penerbit yang bersangkutan. Saya bersedia untuk menanggung
nama
secara pribadi, tanpa melibatkan pihak pengelola jurnal, segala
bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya saya ini. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya .
• Dibuatdi .: Pada Tanggal .
: Pontianak : 11 Maret 2015
(MARIA YOANE KRISTELLA)