EVALUASI PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN (Studi Kasus Pada Koperasi Unit Desa “BATU” Kota Batu)
JURNAL
AKUNTANSI
OLEH : YUNI ASBANU NIM : 2011110068
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG 2015
LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN JURNAL OLEH : YUNI ASBANU NIM : 2011110068
Disetujui Oleh Dosen Pembimbing Untuk Dipertahankan di Depan Tim Penguji
Dosen Pembimbing,
Dosen Pembimbing,
Utama,
Pendamping,
(Sukarno Himawan W. B.Bus.,M.Com)
(Hari Purnomo,Drs.M.Si,Ak)
Pada Tanggal : ...............................
Pada Tanggal : ................................
Mengetahui, Ketua Program Studi,
(Ahmad Mukoffi, SE,M.SA) LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PENGESAHAN
EVALUASI PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
JURNAL
OLEH : YUNI ASBANU NIM : 2011110068
Telah dipertahankan dihadapan dan telah diterima oleh tim penguji Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang Tim Penguji : 1.
Sukarno Himawan W. B.Bus.,M.Com
________________________________
2.
Hari Purnomo, Drs.M.Si.Ak
________________________________
3.
Poppy Indrihastuti, Dra. MM
________________________________
Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi
Sumarno, Dr, Ir., MMA.
EVALUASI PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Yuni Asbanu1), Sukarno Himawan2), Hari Purnomo3) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tribhuawana Tunggadewi Malang Email :
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan SAK ETAP dalam penyusunan laporan keuangan, Penelitian ini adalah studi kasus tunggal yang di laksanakan pada Koperasi Unit Desa “Batu” Di Kota Batu Jawa Timur. Proses evaluasi di lakukan berdasarkan kesesuaian aktivitas, pengakuan, pengukuran dan pelaporan pada laporan keuangan yang dimiliki Koperasi Unit Desa “Batu”, jenis penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif melalui wawancara dengan beberapa narasumber dari Koperasi Unit Desa “Batu” dan dokumentasi berupa laporan keuangan Koperasi Unit Desa “Batu”. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaporan yang dilakukan oleh koperasi unit desa “batu” belum sepenuhnya sesuai dengan SAK ETAP. Unsur yang sesuai dengan SAK ETAP adalah Neraca, Perhitungan Hasil Usaha, dan catatan atas laporan keuangan. Unsur yang tidak sesuai dengan laporan keuangan adalah laporan arus kas dan laporan perubahan ekuitas yang dicatat tidak sesuai dengan SAK ETAP. Hasil penelitian ini menyarankan koperasi sebaiknya melakukan beberapa poin penyusan laporan keuangan yang diajukan oleh peneliti agar peneran SAK ETAP bisa dilaksanakan dengan baik dan menambah kualitas laporan Keuangan Koperasi Unit Desa “Batu”. Kata Kunci : Standar Akuntansi, Pengakuan, Laporan Keuangan.
EVALUATION OF THE IMPLEMENTATION OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS OF ENTITIES WITHOUT PUBLIC ACCOUNTABILITY (SAK ETAP) IN THE PREPARATION OF FINANCIAL STATEMENTS Yuni Asbanu1), Sukarno Himawan2), Hari Purnomo3) Accounting Department Faculty of Economics University of Tribhuwana Tunggadewi Malang Email:
[email protected] ABSTRACT This study aims to evaluate the application of SAK ETAP in the preparation of the financial statements, this research is a case study in single-Unit Cooperative on the village to perform a "stone" in the town of Batu, East Java. Evaluation process in doing compliance activities, based on the recognition, measurement and reporting on the financial statements of the village Unit Cooperatives owned "stone", this type of research is a descriptive study through interviews with some of the speakers from the village Unit Cooperatives "stone" and the documentation in the form of the financial statements of the cooperative Unit Desa "stone". Research results show that the reporting done by the village unit cooperatives "stone" is not fully in accordance with the SAK ETAP. The elements that correspond to the SAK ETAP is Balance, calculation of business results, and notes to financial statements. Elements that are not in accordance with the financial statements is the cash flow statement and report changes in equity note does not fit with the SAK ETAP. The results of this research suggest the cooperative should do some points penyusan financial reports filed by researchers in order to peneran SAK ETAP could be implemented well and add to the quality of the financial statements of the cooperative Unit Desa "stone". Keywords: Accounting Standards, Recognition, Financial Statements.
PENDAHULUAN Dunia bisnis saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan tersebut terjadi dalam semua sektor industri. Semua entitas bisnis berupaya keras untuk meningkatkan kualitas bisnisnya. Peningkatan kualitas entitas bergantung pada informasi ekonomi yang bisa menjelaskan keberadaan dan perkembangan entitas tersebut bagi pihak-pihak lain yang berhubungan dengan entitas.Penyajian informasi terkait dengan aktivitas ekonomi entitas dapat dilakukaan melalui penyajian laporan keuangan.Menurut PSAK No.1(2013:13), laporan keuangan adalah penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan,kinerja keuangan,dana arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar
kalangan pengguna.Sehubungan dengan upaya penyusunan laporan keuangan yang baik,pemilihan dan penggunaan metode akuntansi yang tepat menjadi hal yang harus di perhatikan. Metode akuntansi yang digunakan harus disesuaikan dengan jenis industry yang dijalankan oleh entitas tersebut. Perbedaan jenis industry dan skala kegiatan entitas menyebabkan pemilihan dan penggunaan metode akuntansi yang berbeda pula. Standar akuntansi keuangan (SAK) yang mengatur tentang akuntansi perkoperasian bagi badan usaha koperasi adalah PSAK No. 27.Yang mengatur atas transaksi yang timubul dari hubungan koperasi bagi anggotanya, meliputi transaksi setoran anggota koperasi, transaksi usaha koperasi dengan anggotanya, transaksi yang spesifik pada badan usaha koperasi, dan penyajian dan pengungkapan laporan keuangan. Pada
tanggal 23 oktober 2010 telah terbit dan di sahkan oleh dewan standar akuntansi keuangan tentang exposure draft pernyataan pencabutan standar akuntansi keuangan (PSAK) No. 27 tentang akuntansi perkoperasian. Pencabutan PSAK No. 27 dilandasi alasan sebagai dampak dari konvergensi ke standar akuntansi internasional (International Financial Reporting Standard atau IFRS).SAK ETAP diterapkan untuk penyusunan laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 januari 2011.Jika SAK ETAP diterapkan dini, maka entitas harus menerapkan SAK ETAP untuk penyusunan laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 januari 2010.Berdasarkan pentingnya penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dalam penyajian laporan keuangan pada koperasi dan mengingat adanya pencabutan PSAK No. 27, maka dilakukan penelitian dengan judul : Evaluasi Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Public (SAK ETAP) Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Koperasi (studi kasus pada Koperasi Unit Desa “BATU” Kota Batu). TINJAUAN PUSTAKA Kartasapoetra dalam kamus popular yang diterbitkan Tulus Jaya Surabaya, koperasi diartikan sebagai badan perkumpulan yang bertujuan mengadakan kerja sama dalam hal mengatur kebutuhan bersama, para anggotanya memebentuk modal bersama melalui simpanan-simpanan wajib dan sukarela dengan modal mana didatangkan barang-barang keperluan para anggotanya (bersama), keuntungan yang diperoleh setiap tahun dibagikan kepada para anggota. Dan secara kemufakatan sebagian diperuntukan
dana-dana, guna menggerakan lebih lanjut. Menurut Sinaga (2008:11) sesuai landasan hukumnya, koperasi telah dianggap sebagai sebuah gerakan ekonomi rakyat maupun sebagai badan usaha yang berperan serta untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur. Koperasi perlu membangun dirinya dan dibangun menjadi kuat dan mandiri berdasarkan prinsip-prinsip dan jati diri koperasi sehingga mampu berperan ssebagai sokogoru perekonomian nasional. Landasan hukum ini telah menjadi koperasi sebgai pilar hukum nasional. Oleh karena itu, sebagai pilar ekonomi, penegmbangan koperasi baik pada waktu sekarang maupun pada waktu yang akan datang adalah hal yang mutlak dan masih diperlukan. Dalam Undang-Undang pasal 33 ayat 1 dimana menyebutkan dasar dari perekonomian Indonesia adalah berdasarkan atasa asas kekeluargaan. Merutut Kartasapoerta (2003:6-7) landasan yang menjadi dasar dari koperasi terdapat tiga landasan koperasi yaitu: a. Landasan idiil Bagi bangsa Indonesia, pancasila yang menjadi falsafah Negara dan bangsa Indonesia telah menjadi landasan idiil koperasinya. Kelima sila dari pancasila tersebut harus dapat mewujudkan citacita bangsa Indonesia dan perkoperasiannya, yang artinya baik dalam ideologinya maupun dalam teknik pelaksanaan kerja dan perlakuannya selalu harus memancarkan kelima sila dari pancasila tersebut. b. Landasan Structural Dan Landasan Gerak
Landasan structural koperasi Indonesia adalah Undang-Undang Dasar 1945 dan landasan geraknya adalah pasal 33 ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi “Perekonomian disusun sebagai uasaha bersama berdasar atas asas-asas Kekeluargaan”, Kemakmuran masyarakat yang diutamakan bukan kemakmuran orang perorangan. Sebab itu perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asa kekeluargaan. c. Landasan Mental Landasan mental koperasi Indonesia adalah kesetiakawanan dan kesadaran pribadi. Sifat inilah yang harus senantiasa ada dalam aktivitas koperasi. Setiap anggota koperasi harus memiliki ras akesetiakawanan dengan anggota koperasi lain. Kesetiakawanan dan kesadaran pribadi harus selalu saling mengisi, mendorong, dan mengawasi sebagai suatu kekuatan untuk mencapai dan mewujud kan cita-cita dan tujuan koperasi Indonesia. Landasan-landasan di atas sangat penting untuk menyelamatkan dan memperlancar jalannya koperasi dalam mensukseskan tercapainya atau terwujudnya apa yang menjadi cita-cita dan tujuan koperasi yang paling penting METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi deskriptif. Menurut Sugiyono (2011:35) studi deskriptif adalah penelitian yang dilakuakan terhadap variabel mandiri yaitu tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lain, penelitian ini difokuskan pada evaluasi terhadap aktivitas pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan atau pelaporan. Jenis data kualitatif dan kuantitatif yang bersumber dari data primer dan data
sekunder.Data primer yang diperlukan dalam penelitian ini berupa hasil wawaNcara dengan narasumber dari koperasi KUD “BATU”.dan catatan peneliti terhadap kegiatan observasi yang dilakukan di lokasi penelitian. Sedangkan data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data mengenai : sejarah, tujuan, struktur organisasi dan laporan keuangan koprasi tahun 2013. Analisis data adalah pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan rumus atau aturan-aturan yang sesuai dengan pendekatan penelitian.Analisis data ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji hipotesis dalam rangka penarikan kesimpulan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kulitatif, analisis ini dilakukan dalam bentuk : Mempelajari penerapan SAK ETAP dalam penyajian laporan keuangan dari beberapa literaturs. Membandingkan laporan keuangan KUD “BATU” Kota Batu, dengan teoriteori SAK ETAP yang diperoleh dari literatur. Menyusun dan menyempurnakan laporan keuangan KUD “BATU” Kota Batu yang belum sepenuhnya menerapkan SAK ETAP dalam penyusunan laporan keuangan. HASIL DAN PEMBAHASAN Kebijakan Akuntansi Peneliti melakukan analisis dari informasi laporan keuangan koperasi tentang kebijakan akuntansi dalam Koperasi Unit Desa “BATU” kota batu tahun 2014. Pengakuan Dalam laporan keuangan neraca yang telah dibuat menggunakan dasar akrual
basic yaitu Mencatat transaksi-transaksi atau mengakui pendapatan dan beban pada saat terjadinya dan bukan pada saat pendapatan tersebut diterima ataupun biaya dibayarkan. Pengukuran Kas diukur dari saldo tunai yang dimiliki Koperasi Unit Desa “BATU” per 31 desember, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan tanpa memperhitungkan nilai residu karena SAK-ETAP tidak mengatur tentang nilai residu. Penyajian Berdasarkan lampiran laporan keuangan yang disajikan oleh Koperasi Unit Desa “BATU”. Aset tetap koperasi melakukan penyusutan dengan menggunakan metode garis lurus. Penyesuaian menunjukan bahwa telah sesuai dengan SAK-ETAP. dari laporan keuangan yang disajikan peneliti melakukan analisis terhadap penerepan SAK-ETAP dalam laporan keuangan. Neraca Neraca menyajikan aset, kewajiban dan ekuitas suatu entitas pada suatu tanggal tertentu yaitu akhir periode pelaporan, penyajian neraca tersebut minimal harus mencakup pospos mengenai kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya,persedian, property investasi, aset tetap,aset tidak berwujud, utang usaha dan utang lainnya. Aset dan juga kewajiban pajak, kewajiban diestimasi dan ekuitas . penerepan mengenai pemisahan akun-akun aset, kewajiban dan ekuitas yang diatur dalam SAK ETAP telah dilakukan dalam Koperasi Unit Desa “BATU”.
Aset Terdapat informasi yang tersirat bahwa terdapat fleksibilitas yang diatur dalam SAK ETAP mengenai bentuk penyajian aset dan kewajiban Koperasi Unit Desa “BATU” sebagai koperasi simpan pinjam yang menyajikan aset didalam neraca berdasarkan likuiditas per aset, yaitu aset lancar, dan aset tetap. Kas dan setara kas Dalam penerapannya pada Koperasi Unit Desa “BATU”, kas dan setara kas di definisikan sesuai dengan yang dijelaskan dalam SAK ETAP yang mencakup kas. Simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan, dan diinvestasikan jangka pendek lainnya dengan jangka waktu jatuh tempotiga bulan atau kurang. Investasi umumnya di klasifikasikan sebagai setara kas hanya jika akan segera jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan. Aset tetap Pada saat pengakuan awal, dasar pengukuran aset tetap yang digunakan Koperasi Unit Desa “BATU” adalah sebesar biaya perolehan. Hal ini seperti yang tercantum dalam SAK ETAP yang menyebutkan bahwa biaya perolehan meliputi harga beli, biaya yang dapat didistribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar siap digunakan. Kewajiban Dalam penerapan pada Koperasi Unit Desa “BATU” kewajiban mencakup pos tabungan koperasi simpanan berjangka, beban yang masih harus dibayar, pendapatan diterima muka, dan kewajiban lain-lain. Tabungan koperasi merupakan simpanan anggota yang wajib dibayarkan tiap bulannya, jika
anggota atau nasabah tersebut mencairkan ditengah jalan maka anggota tersebut hanya mendapatkan simpanan terbentuknya saja.
piutang tahun 2013, 4.712.666.9474.221.941.509=490.725.438
Ekuitas
Nilai persediaan tahun 2014 dikurangi dengan nilai persedian tahun 2013, 1.495.218.9201.094.376.540=400.842.380
Dalam penerapan pada koperasi menyebutkan didalam neraca bahwa pos-pos yang termasuk ekuitas adalah modal donasi, cadangan koperasi, dan SHU sebelum pajak. Yang sesuai dengan SAK ETAP. Perhitungan Hasil Usaha Perubahan kebijakan akuntasi, dalam kondisi Koperasi Unit Desa “BATU” yang memiliki perubahan ekuita yang sangat sederhan yakni hanyalah perubahan akibat adanya laba/rugi dan laporan perubahan ekuitas menjadi laporan laba rugi dan saldo laba. Akan tetapi Koperasi Unit Desa “BATU” menamai laporan tersebut sebagai perhitungan hasil usaha yang sudah sesuai dengan SAK ETAP. PEMBAHASAN Laporan arus kas menyajikan informasi perubahan historis atas kas dan setara kas entitas yang menunjukan secara terpisah perubahan yang terjadi selama satu periode dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan koperasi unit desa “batu”.Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peritiwa yang mempengaruhi penempatan laba rugi. Arus kas dari aktivitas operasi Koperasi Unit Desa “BATU” adalah : Perubahan piutang usaha Semua pos piutang usaha tahun 2014, kecuali cadangan kerugian piutang dikurangi dengan jumlah semua pos
Perubahan persediaan
Perubahan pembagian dana SHU Jumlah pos dari semua dana tahun 2014 dari kewajiban jangka panjang dikurangi jumlah semua pos dana tahun 2013. 487.828.932354.135.790=133.693.142 Perubahan kewajiban jangka pendek Total kewajiban jangka pendek tahun 2014 dikurangi total kewajiban janka pendek tahun 2013. 480.238.044487.198.567= 6.960.523 Arus kas dari aktivitas investasi menunjukan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan arus kas dari aktivitas investasi koperasi unit desa “batu” adalah : Perubahan aktiva tetap Dalam Koperasi Unit Desa “BATU”, pos aktiva tetap inventaris tidak mengalami perubahan sejak tahun 2013 sampai tahun 2014 sehingga totalnya sama, yaitu Rp. 2.582.506.828 Arus kas dari aktivitas pendanaan melibatkan pos-pos kewajiban dan ekuitas pemegang saham serta mencakup. Perolehan kas dari kreditor dan pembayaran kembali pinjaman, serta
Perolehan dari pemilik dan pemberian dari tingkat pemngembalian atas, dan pengembalian inventarisnya. Arus kas dari aktivitas pendanaan Koperasi Unit Desa “BATU” Perubahan kewajiban jangka panjang Total kewajiban jangka panjang tahun 2014 dikurangi total kewajiban jangka panjang tahu 2013. 4.053.250.7424.865.094.161= 811.843.419 Perubahan simpanan pokok Simpanan pokok pada tahun 2014 dikurangi simpanan pokok tahun 2013. 41.328.000-40.908.000= 420.000
pada awal periode 2013 ditambah dari perubahan ekuitas pada tahun 2014, dengan menghasilkan saldo laba akhir periode. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari analisa laporan keuangan Koperasi Unit Desa “BATU” tahun 2014 ditetapkan kesimpulan, yaitu pihak koperasi di sisi lain belum belum melakukan penerapan SAK ETAP secara penuh sebagai standar dalam penyusunan laporan keuangan koperasi unit desa dimana koperasi belum menyajikan laporan arus kas dan laporan perubahan ekuitas.
Perubahan simpanan wajib Simpanan wajib tahun 2014 dikurangi simpanan wajib tahun 2013, 358.133.628-349.902.093= 8.231.535 Perubahan cadangan Cadangan pada tahun 2014 dikurangi cadangan tahun 2013, 12.715.212.7929.124.934.960= 3.590.277.232 Perubahan modal donasi Dalam koperasi unit desa “batu”, pos modal donasi dari tahun 2013 ke tahun 2014 tidak ada mengalami perubahan. Totalnya sama yaitu Rp. Perubahan pembagian SHU Perhitungan hasil usaha tahun berjalan sesudah pajak 2014 dikurangi perhitungan hasil usaha tahun 2013. 495.784.619-435.982.679= 59.801.940 Pada Laporan perubahan ekuitas menyajikan laba atau rugi tahun berjalan, pendapatan dan beban yang diakui langsung dalam ekuitas. Laporan perubahan ekuitas koperasi unit desa “batu” menyajikan informasi saldo laba
Saran yang bisa peneliti berikan adalah : Dari kesimpulan diatas pihak Koperasi Unit Desa “BATU” hanya menyajikan laporan keuangan yang terdiri atas neraca, laporan perhitungan hasil usaha dan catatan atas laporan keuangan, penulis memberikan saran kepada Koperasi Unit Desa “BATU” untuk melakukan penyajian laporan keuangan yang lebih lengkap berupa laporan arus kas dan laporan perubahan ekuitas sesuai dengan SAK ETAP sebagai acuan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan koperasi dengan baik dan lengkap agar laporan keuangan jelas dan memberikan informasi penulis terhadap kondisi keuangan koperasi. DAFTAR PUSTAKA Auliyah, Lim Ma’rifatul. 2012. Penerapan Akuntansi Berdasarkan SAK ETAP Pada Ukm Kampung Batik Di Sidoarjo. Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Parbanas Surabaya 2012
Azaria, Vina Mukti. 2013. Penerapan akuntansi pada ukm unggulan dikabupaten kota blitar dan kesesuianya dengan SAK ETAP. Skripsi. universitas jember 2013. Ikatan Akuntansi Indonesia, 2013. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Jakarta. Ikatan Akuntansi Indonesia, 2011. Bulletin Teknis 6 Tentang Keterapan SAK ETAP Untuk Entitas Koperasi Dan Entitas Nirlaba. Jakarta. KartasaPoetra, 6.2003. Koperasi Indonesia. Bina Adiaksana. Jakarta. Perbedaan SAK ETAP dengan PSAK. http://yunan1.com/2012/09/19/perbedaa n-psak-etap-dengan-psak-umum-basedpart-2/. Diakses pada 20 maret 2015 Putro.
Sigit Amy Ariono. 2013. Penerapan SAK ETAP Pada Perkoperasian Dalam Penyajian Laporan Keuangan Pada Koperasi Karyawan Yodium Farma Pt Kimia Farma Tbk. Plant Watudakon. Skripsi. Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
Sinaga, Dr.Ir. Pariaman, M.M. 2008. Koperasi Dalam Sorotan Peneliti. Raja Graindo Persada. Jakarta. Sudarwanto, Adenk. 2013. Akuntansi Koperasi. Graham Ilmu. Yogyakarta. UU. No. 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian. http ://www. Sjdih. Depkeu.go.id.
Sugiono. 2011 : Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Alphabet. Bandung.