Evaluasi Kejadian Gempabumi Tektonik di Indonesia Triwulan IV Tahun 2008 (Oktober-Desember 2008) (Gede Suantika)
EVALUASI KEJADIAN GEMPABUMI TEKTONIK DI INDONSESIA TRIWULAN IV TAHUN 2008 (OKTOBER-DESEMBER 2008) GEDE SUANTIKA Sub Bidang Pengamatan Gempabumi Bidang Pengamatan Gempabumi dan Gerakan Tanah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
Sari Wilayah Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng utama, yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik. Lempeng benua Eurasia bergerak ke tenggara, lempeng Samudera Indo-Australia bergerak ke arah barat laut dan lempeng Pasifik bergerak ke arah barat. Kondisi ini menyebabkan Wilayah Indonesia mempunyai tingkat kegempaan yang sangat tinggi. Selama triwulan terakhir Oktober-Desember tahun 2008, telah terjadi 55 kali gempa tektonik yang bermagnituda 3,7-7,3 Mw dengan kedalaman antara 3-403km di bawah permukaan bumi. Pusat gempabumi tektonik selama Oktober-Desember 2008 sebagian terjadi di sepanjang segmen sesar Nias, Mentawai, selatan Jawa, Laut Flores, Pegunungan Jayawijaya, pantai utara Gorontalo, Punggungan Mayu (antara Sulawesi Utara dan Pulau Halmahera), dan Kepulauan Sangir Talaud. Dari 55 kali gempabumi yang terjadi terdapat satu kejadian yang menimbulkan kerusakan cukup signifikan yaitu Gempa Gorontalo yang terjadi pada tanggal 17 Nopember 2008 pukul 00:02:32 WIB.
Pendahuluan Wilayah Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng utama, yaitu Lempeng IndoAustralia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik. Lempeng benua Eurasia bergerak ke tenggara dengan kecepatan sekitar 0,4cm/tahun, Lempeng Samudera Indo-Australia bergerak ke arah barat laut dengan kecepatan sekitar 7cm/tahun dan Lempeng Pasifik bergerak ke arah barat dengan kecepatan sekitar 1cm/tahun (Minster & Yordan dalam Yeats dkk, 1997). Kondisi ini menyebabkan wilayah Indonesia mempunyai tingkat kegempaan yang sangat tinggi di muka bumi (DeMets, et al., 1994). Selama tahun 2008 terjadi rata-rata 25 kali gempa tektonik setiap bulannya (Gambar 1), dan selama triwulan terakhir, OktoberDesember tahun 2008 (Tabel 1) telah terjadi 55 kali gempabumi yang bermagnituda 3,7-7,3Mw di seluruh wilayah Indonesia. Gempa-gempa ini mempunyai kedalaman antara 3-403km di bawah permukaan bumi (USGS, 2008).
Gambar 1. Jumlah bulanan gempabumi tektonik di Indonesia tahun 2008.
Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 3 Nomor 3, Desember 2008 :35-40
Hal :35
Evaluasi Kejadian Gempabumi Tektonik di Indonesia Triwulan IV Tahun 2008 (Oktober-Desember 2008) (Gede Suantika)
Tabel 1: Gempabumi tektonik Oktober-Desember 2008 No
Tahun
Bulan
Tanggal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 51 52 53 54 55
2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
03 04 04 06 06 07 09 10 11 12 12 19 20 21 23 25 26 26 31 02 03 03 04 10 11 11 12 15 15 16 16 16 16 17 18 22 22 23 03 06 09 09 09 10 11 11 15 17 19 20 21 25 30 30
Waktu (UTC=WIB-7) 140732.28 151957.20 155420.63 001334.52 124359.63 033435.30 232752.14 212627.01 042413.71 155103.96 170305.14 232914.78 045419.94 130048.03 092115.09 131648.11 090834.69 211206.26 175615.25 093201.46 192158.45 195747.08 025143.18 085850.45 014612.49 203436.97 020452.20 090357.73 130048.03 133640.52 170232.70 173438.65 182032.43 070155.29 001438.07 160101.70 161149.24 051847.32 122146.12 105526.84 053315.14 153149.95 164841.06 024601.35 145605.81 170605.16 211810.09 160658.15 012720.26 174445.01 134751.94 032029.32 032056.04 180925.23
Lintang (o) 2.01 -8.02 -7.63 7.18 5.42 11.27 1.51 -7.69 -6.78 -4.33 -1.23 -3.56 0.10 -7.47 5.96 5.20 -0.14 -7.54 3.82 -5.92 1.14 1.02 -3.75 -0.25 -4.15 -0.64 6.99 -7.39 -7.19 -8.77 1.27 1.29 1.13 -9.05 4.19 -4.35 -4.48 5.65 3.04 -7.39 1.22 -2.81 1.02 -7.86 -6.22 -3.63 -2.84 -6.06 -1.73 -2.75 4.79 5.75 5.43 -10.27
Bujur (o) 99.05 118.01 108.02 126.21 94.53 125.42 125.97 111.45 106.72 102.37 99.86 140.00 120.66 127.73 125.78 94.76 123.01 107.23 125.55 103.74 97.25 97.17 102.03 100.14 102.19 135.65 126.33 106.13 106.64 110.32 122.09 122.11 121.78 110.05 125.84 101.26 101.42 95.01 96.99 124.73 126.91 139.31 127.90 108.23 104.83 100.74 101.04 103.51 99.80 139.00 95.01 125.41 125.72 118.46
Magnituda (Mw) 4.3 4.3 4.5 4.2 5.0 5.4 4.7 4.3 4.1 4.7 4.1 4.7 5.9 5.6 5.7 4.4 5.6 4.9 4.7 4.9 5.7 4.6 4.6 5.3 5.0 4.3 5.0 4.1 4.5 4.4 7.3 5.6 5.5 3.7 4.4 6.4 5.7 4.0 4.0 6.4 5.1 5.8 4.4 4.5 4.3 5.5 5.2 5.2 4.7 5.5 5.4 6.3 5.1 4.9
Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 3 Nomor 3, Desember 2008 :36-40
Kedalaman (km) 35 3 10 10 60 45 35 35 10 37 35 63 102 135 129 64 81 38 37 42 10 10 77 126 65 42 49 35 59 62 30 35 35 35 133 24 23 35 35 403 78 43 35 38 10 3 48 35 28 38 53 204 135 56
Hal :36
Evaluasi Kejadian Gempabumi Tektonik di Indonesia Triwulan IV Tahun 2008 (Oktober-Desember 2008) (Gede Suantika)
Gambar 2. Distribusi pusat gempabumi tektonik di Indonesia Oktober-Desember 2008.
Episenter Gempa Tektonik OktoberDesember 2008 Pusat gempabumi tektonik selama OktoberDesember 2008 sebagian terjadi di sepanjang segmen sesar Nias, Mentawai, selatan Jawa, Laut Flores, Pegunungan Jayawijaya, pantai utara Gorontalo, Punggungan Mayu (antara Sulawesi Utara dan Pulau Halmahera), dan Kepulauan Sangir Talaud. Dari 55 kejadian hanya 28 kejadian yang layak dibuatkan analisa singkat tentang kekuatan, dampak yang ditimbulkan, dan rekomendasi mitigasinya. Analisa singkat ini dituangkan dalam bentuk surat tanggapan yang dikirimkan ke instansi terkait (Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Pemerintah Daerah). Tujuan dari pembuatan tanggapan ini adalah untuk meredam terjadinya kepanikan yang berkepanjangan di masyarakat serta meredam terjadinya isu-isu yang tidak bertanggung jawab tentang bencana gempabumi di daerah terjadinya bencana. Dari 28 kejadian gempabumi di atas terdapat satu kejadian yang menimbulkan kerusakan cukup signifikan yaitu Gempa Gorontalo yang terjadi pada tanggal 17
Nopember 2008 pukul 00:02:32 WIB (Tanggal 16 Nopember 2008 pukul 17:02:32 UTC). Gempabumi Gorontalo Tanggal 17 Nopember 2008 Kejadian gempabumi tersebut menimbulkan gempabumi utama yang terjadi pada hari Senin tanggal 17 November 2008 pada pukul 00:02:32 WIB. Berikut ini parameter gempabumi utama menurut BMG, USGS dan Pos PGA Lokon (Tabel 2). Episenter gempa terletak di laut (Gambar 3) . Tabel 2. Parameter Gempabumi Gorontalo 17 November 2008
Koordinat Magnitudo Kedalaman (km) Lama gempa (detik) Amplitudo (mm)
Pos PGA Lokon
BMG
USGS
1.41oBT – 122.18oLU 7.7 SR
1.275oBT – 122.103oLU 7.5 Mw
10.0
26.1
-
-
-
1500
-
-
52
Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 3 Nomor 3, Desember 2008 :37-40
-
Hal :37
Evaluasi Kejadian Gempabumi Tektonik di Indonesia Triwulan IV Tahun 2008 (Oktober-Desember 2008) (Gede Suantika)
Gambar 3. Episenter Gempa Gorontalo dan gempa susulan terletak di laut.
Distribusi goncangan gempa atau lebih dikenal sebagai intensitas gempa yang diukur dalam skala MMI (Modified Mercalli Intensity). Hasil pemeriksaan oleh Tim Tanggap Darurat Gempabumi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi menunjukkan bahwa Gempabumi Gorontalo Utara menimbulkan harga intensitas maksimum VII terdapat di pantai utara Gorontalo-Sulteng (Gambar 4) (Suantika, dkk, 2008). Pada intensitas VII dampak yang ditimbulkan adalah:
Hal :38
Kerusakan bangunan (rumah rubuh, tembok retak-retak, dan jembatan besi permanen bergeser). • Pelulukan tanah (likuifaksi) di daerah endapan sungai dan pantai. • Tanah longsor. • Tsunami kecil.
Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 3 Nomor 3, Desember 2008 :38-40
Evaluasi Kejadian Gempabumi Tektonik di Indonesia Triwulan IV Tahun 2008 (Oktober-Desember 2008) (Gede Suantika)
Gambar 4. Peta intensitas Gempabumi Gorontalo dan kerusakan yang ditimbulkan.
Kerusakan bangunan terparah dijumpai di Kabupaten Gorontalo Utara bagian barat dan Kabupaten Buol bagian timur yang termasuk kedalam wilayah Provinsi Sulawesi Tengah. Kejadian tsunami yang ditimbulkan oleh gempabumi tersebut tidak menimbulkan kerusakan. Ketinggian tsunami (run up) di pantai Gorontalo Utara kurang dari 1m, sehingga tidak mengakibatkan bencana.
Kesimpulan Berdasarkan kejadian gempabumi tektonik pada triwulan terakhir tahun 2008 dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Terjadi gempa tektonik sebanyak 55 kejadian. 2. Sebanyak 28 kejadian gempa dibuatkan tanggapan dan rekomendasi mitigasi 3. Satu kejadian gempa menimbulkan kerusakan yang cukup parah yaitu Gempa Gorontalo tanggal 17 Nopember 2008.
Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 3 Nomor 3, Desember 2008 :39-40
Hal :39
Evaluasi Kejadian Gempabumi Tektonik di Indonesia Triwulan IV Tahun 2008 (Oktober-Desember 2008) (Gede Suantika)
Daftar Pustaka Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, 2008, Katalog Gempa BMKG, www.bmg.go.id. United State Geological Survey, 2008, www.earthquake.gov. DeMets, dkk, , 1994, Effect of Recent Revision to the Geomagnetic Reversal Timescale on Estimate of Current Plate Motions, Geophys. Res. Lett., 21, 2191-2194.
Hal :40
Suantika, dkk, Laporan Tanggap Darurat Gempabumi Gorontalo Tanggal 17 Nopember 2008, Pusat Vulkanlogi dan Mitigasi Bencana Geologi, Bandung, 2008. Yeats, R.sS., Sieh, K., and Allen, C.R., 1997, The geology of eartquakes, Oxford University Press : 567 pp.
Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 3 Nomor 3, Desember 2008 :40-40