KEJADIAN GEMPABUMI MERUSAK DI INDONESIA TAHUN 2007 SUPARTOYO1) dan E. KUSDINAR ABDURACHMAN2) 1
) Surveyor Pemetaan Muda Bidang Pengamatan Gempabumi dan Gerakan Tanah 2 ) Kepala Bidang Pengamatan Gempabumi dan Gerakan Tanah
Sari Indonesia adalah negara rawan gempabumi. Selama tahun 2007 terjadi lebih dari 200 kali kejadian gempabumi dengan magnitudo lebih besar dari 5 Mw, dan 8 diantaranya merupakan kejadian gempabumi merusak yang terjadi di wilayah Sulawesi Utara, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Barat, Bengkulu dan Nusa Tenggara Barat. Kejadian gempabumi merusak tersebut telah mengakibatkan korban jiwa sebanyak 106 orang, 990 orang luka-luka dan ribuan bangunan mengalami kerusakan.
beberapa mikro kontinen.
Pendahuluan Indonesia adalah negara rawan gempabumi.
Interaksi antar
lempeng tersebut membentuk zona subduksi
Hal ini disebabkan oleh adanya pertemuan 3
dicirikan
lempeng aktif, yaitu dari Lempeng Eurasia yang
Gempabumi
bergerak relatif ke arah tenggara dengan
kedalaman dangkal (0-33 km), menengah (33-
kecepatan ± 0,4 cm/ tahun, Lempeng Indo –
90 km) dan dalam (lebih dari 90 km). Akibat
Australia yang bergerak relatif ke arah utara
lain dari evolusi tektonik tersebut terbentuk
dengan kecepatan ± 7 cm/ tahun dan Lempeng
sesar aktif di kontinen yang dicirikan dengan
Pasifik yang bergerak relatif ke arah barat
terjadinya
dengan kecepatan ± 11 cm/ tahun (Minster dan
dangkal (0-33 km). Gempabumi ini umumnya
Jordan, 1978). Di kawasan Indonesia bagian
bersifat merusak
barat interaksi berlangsung antara Lempeng
kedalaman dangkal, meskipun magnitudonya
Eurasia dan Lempeng Indo - Australia yang
tidak
membentang di sebelah barat Pulau Sumatera
permukiman dan aktivitas penduduk.
menerus ke selatan Pulau Jawa hingga Nusa
dengan yang
aktivitas
gempabumi.
dihasilkan
mempunyai
gempabumi
terlalu
kedalaman
disebabkan terjadi pada
besar
Berdasarkan
dengan
data
dan
terletak
statistik
dekat
kejadian
Tenggara. Di kawasan Indonesia bagian timur
gempabumi merusak di Indonesia yang diolah
interaksi antar lempeng menjadi lebih rumit
oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
akibat evolusi geotektonik yang menghasilkan
Geologi (PVMBG), rata-rata setiap tahun
beberapa
antar
terjadi sekitar 10 kejadian gempabumi merusak.
lempeng di kawasan Indonesia timur pada
Tabel berikut ini menampilkan data kejadian
umumnya bersifat tumbukan (collision) antara
gempabumi merusak di Indonesia mulai tahun
busur kepulauan, kontinen Australia dengan
2000 hingga 2007.
Hal-32-
lempeng
mikro.
Interaksi
Tabel 1. Kejadian gempabumi merusak di Indonesia (PVMBG, 2007). TAHUN JUMLAH NO. KEJADIAN KEJADIAN 1. 2000 s/d 2001 5 2. 2002 5 3. 2003 10 4. 2004 9 5. 2005 11 6. 2006 12 7. 2007 8
utama terjadi pada tanggal 21 Januari 2007 dengan magnitudo 7,3Mw yang diikuti oleh beberapa kejadian gempabumi susulan dengan magnitudo di atas 5Mw pada kurun waktu sekitar 2 minggu setelah kejadian gempabumi utama. Kejadian gempabumi ini dipicu oleh aktivtitas sesar aktif sepanjang Punggungan Mayu yang terbentuk akibat tumbukan ganda
Beberapa diantara kejadian gempabumi tersebut
diikuti
oleh
tsunami
yang
(collision) antar mikro kontinen dengan busur kepulauan. Kawasan ini termasuk aktif tingkat
mengakibatkan korban jiwa, kerugian harta
kegempaannya
benda dan kerusakan kawasan pantai, yaitu :
gempabumi yang terjadi adalah sesar naik
Gempabumi Banggai 4 Mei 2000, Gempabumi
dengan arah kompresi maksimum barat-timur.
dan
umumnya
mekanisme
Aceh 26 Desember 2004, Gempabumi Pulau
Di perairan sebelah barat Sumatera Barat
Buru 29 Januari 2004 dan 14 Maret 2006,
dan Bengkulu terjadi 2 kali gempabumi, yaitu
Gempabumi Pulau Nias 28 Maret 2005,
pada tanggal 12 September 2007 (Gempabumi
Gempabumi Pangandaran 17 Juli 2006 dan
Muko-Muko dengan magnitudo 8,4Mw) dan 13
terakhir adalah Gempabumi Muko-Muko 12
September 2007 (Gempabumi Pesisir Selatan
September 2007.
dengan magnitudo 7,9Mw)
diikuti oleh
gempabumi susulan selama kurun waktu satu Gempabumi Tahun 2007
bulan. Kejadian gempabumi ini diakibatkan
Selama tahun 2007 Indonesia mengalami
aktivitas
zona
penunjaman
yang
memicu
kejadian gempabumi lebih dari 200 kali dengan
aktivitas sesar pada zona prismatik akresi
magnitudo lebih besar dari 5 Mw (USGS,
(prism accretionary zone) dengan kedalaman
2007). Kejadian gempabumi tersebut umumnya
dangkal (kurang dari 40 km). Kawasan ini
berpusat
dan
termasuk aktif kegempaannya dan umumnya
kawasan
mekanisme gempabumi adalah sesar naik
Sumatera Barat, Bengkulu dan sebelah timur
dengan arah kompresi maksimum barat daya –
hingga timur laut kawasan Sulawesi Utara. Hal
timur laut. Peta sebaran gempabumi dengan
ini terjadi karena pada kedua kawasan ini
magnitudo lebih dari 5 Mw selama tahun 2007
selama tahun 2007 terjadi pelepasan energi
ditampilkan
yang
bersumber dari katalog kegempaan USGS
pada
terkonsentrasi
kedalaman di
sebelah
mengakibatkan
dangkal barat
kejadian
gempabumi
dengan magnitudo di atas 7 SR. Disebelah
pada
gambar
di
bawah
ini
(United State Geological Survei).
timur-timur laut Sulawesi Utara gempabumi Hal-33-
Peta Sebaran Gempabumi 2007 Magnitudo > 5 Mw
Gambar 1. Sebaran gempabumi magnitudo lebih dari 5 Mw tahun 2007 (sumber : USGS, 2007).
tsunami dengan run-up yang teramati di
Gempabumi Merusak Tahun 2007 Peristiwa gempabumi yang terjadi pada tahun 2007 tersebut,
lapangan kurang dari 2 meter, yaitu kejadian
terjadi gempabumi
Gempabumi Muko-Muko tanggal 12 September
merusak (destructive earthquake) sebanyak
2007 dan Gempabumi Pesisir Selatan tanggal
8kali dengan jumlah korban meninggal dunia
13 September 2007. Di bawah ini ditampilkan
lebih dari 100 orang dan luka – luka lebih dari
tabel
900 orang. Dua diantara delapan kejadian
Indonesia selama tahun 2007.
kejadian
gempabumi
merusak
gempabumi merusak tersebut diikuti oleh Tabel 2. Kejadian gempabumi merusak tahun 2007 di Indonesia (PVMBG, 2007). NO. PROPINSI 1 2 3
Sulawesi Utara Jawa Barat
NAMA GEMPA Manado
TGL KEJADIAN 21-1-2007
Tasikmalaya
31-1-2007
Solok
7-3-2007 12:49:29 WIB 9-8-2007 00:04:58 WIB 10-9-2007 06:31:55 WIB 12-9-2007 18:10:26 WIB 13-9-2007 06:49:01 WIB 26-11-2007 3:53:10 WITA
4
Sumatera Barat Jawa Barat
5
Jawa Timur
Pantura Jawa Barat Situbondo
6
Bengkulu
Muko-Muko
7
Sumatera Barat NTB
Pesisir Selatan Dompu
8
PUSAT KDLM MAG (KM) GEMPA 126,29° BT 10 7,3 Mw 1,207° LU 107,149° BT 13 5,8 Mw 7,768° LS 100,498° BT 30 6,3 Mw 0,536° LS 107,66° BT 286 7 SR 6,17° LS 114,2° BT 10 4,5 SR 7,88° LS 101,382° BT 30 8,4 Mw 4,517° LS 100,964° BT 10 7,9 Mw 2,525° LS 118,52° BT 45 6,8 SR 8,11° LS
MMI
KORBAN & KERUSAKAN L KB 0 15 sekolah, 6 gedung
VII
M 6
V
0
0
VII
72
803
V
1
0
V
1
18
VII
14
38
VII
10
54
VII
2
77
2 rusak berat, 2 rusak sedang. Ratusan bangunan roboh, Ribuan bangunan rusak. 17 bangunan & 3 generator 135 rusak berat, 126 rusak sedang, 91 rusak ringan 27.822 rumah rusak, retakan longsoran, likuifaksi 26.369 rumah rusak, retakan longsoran, likuifaksi Ratusan bangunan, longsoran
Keterangan Mw : momen magnitude, SR : Skala Richter M : meninggal, L : luka-luka, KB : kerusakan bangunan
Hal-34-
di
Sedangkan peta pusat gempabumi merusak tahun 2007 ditampilkan pada gambar berikut ini.
Gambar 2. Sebaran pusat gempabumi merusak 2007 (PVMBG, 2007).
Beberapa kejadian gempabumi merusak
mengatakan bahwa di sebelah barat kawasan
tersebut senantiasa diikuti oleh isu yang
Pulau Sumatera pada tanggal 24 Desember
meresahkan masyarakat, yaitu isu tsunami. Isu
2007 akan terjadi gempabumi dengan kekuatan
tersebut
masyarakat.
besar yang diikuti oleh tsunami. Isu tersebut
Kejadian Gempabumi Manado tanggal 21
sangat meresahkan masyarakat dan menjelang
Januari 2007 telah mengakibatkan kelumpuhan
tanggal 24 Desember 2007 kota Padang dan
total kota Manado dan Bitung selama 3 hari
Bengkulu sempat lengang selama beberapa hari
pertama setelah kejadian gempabumi utama.
karena masyarakatnya berbondong – bondong
Bahkan beberapa pengungsi di kawasan timur
mengungsi ke tempat yang lebih tinggi dan
pantai Bitung dan Kabupaten Minahasa Utara
keluar kota Padang dan Bengkulu. Meskipun
sempat mengungsi selama 10 hari karena takut
isu tersebut kemudian tidak terbukti, namun
akan diikuti oleh tsunami.
sebagian besar masyarakat sempat ”percaya”
sangat
mencemaskan
Isu tsunami juga mengiringi kejadian Gempabumi September
Muko
–
2007 dan
Muko
tanggal
Gempabumi
12
Pesisir
terhadap isu tersebut. Mereka seakan – akan telah tersihir oleh isu tersebut dan tidak mempercayai
penjelasan
ilmiah
yang
selatan tanggal 13 September 2007. Isu tersebut
dikemukakan oleh beberapa instansi pemerintah
bertambah dahsyat sejak adanya ramalan dari
seperti PVMBG, LIPI dan BMG.
seorang Professor dari negara Brazil yang Hal-35-
Kejadian-kejadian gempabumi merusak selama
kerusakan sejumlah bangunan. Di Kota Manado
tahun
sebanyak
2007
tersebut
selengkapnya
akan
15
gedung
sekolah
mengalami
dijelaskan secara ringkas pada bagian berikut
kerusakan berupa retakan dinding dan pagar SD
ini.
Laurentius roboh. Beberapa bangunan pusat perbelanjaan
(Hypermart/Manado
Town
Square, Mega Mall, Matahari), Hotel Grand
Gempabumi Manado, 21 Januari 2007 Gempabumi ini terjadi pada hari Minggu
Puri dan Hotel Ritzy di Kota Manado
tanggal 21 Januari 2007 pukul 19:27:48 WITA,
mengalami kerusakan berupa retakan dinding.
pada saat sebagian warga Kota Manado bersiap-
Kantor
siap hendak istirahat. Menurut USGS pusat
retakan dinding. Di Desa Lilang, Kecamatan
gempabumi terletak di laut Maluku
Kema, Kabupaten Minahasa Utara, goncangan
o
koordinat 1,207 LU dan 126,292
o
pada
BT pada
Walikota
gempabumi
Bitung
juga
menyebabkan
mengalami
3
buah
alat
kedalaman 10 km dan berjarak ± 165 km
penangkap ikan (bagan/rumpon) yang terpasang
tenggara Kota Manado dan magnitudo 7,3 Mw.
di lepas pantai mengalami kerusakan. Intensitas
Sedangkan menurut BMG pusat gempabumi
maksimum di Propinsi Sulawesi Utara terjadi di
o
terletak di Laut Maluku pada koordinat 1,18
kawasan pesisir timur mencapai skala VI MMI
LU dan 126,42o BT dengan magnitudo 6,7 SR
(Modified Mercally Intensity). Di Pulau Batang
pada kedalaman 63 km, berjarak ± 178 km
Dua, Propinsi Maluku Utara yang berdekatan
tenggara Kota Manado.
dengan
Berdasarkan hasil analisis mekanisme fokal
sumber
dermaga,
diakibatkan oleh mekanisme sesar naik pada
peribadatan.
o
o
o
kejadian
gempabumi tersebut mengakibatkan kerusakan
dari USGS, kejadian gempabumi tersebut
Punggungan Mayu dengan arah jurus (strike)
gempabumi,
rumah
Kejadian
penduduk
gempabumi
dan
sarana
menimbulkan
N3 E, dip 42 dan slip 94 . Gempabumi susulan
kepanikan dan keresahan masyarakat di Kota
yang terjadi setelah gempabumi utama masih
Manado, Bitung, Kabupaten Minahasa Utara
dapat dirasakan oleh masyarakat kota Manado
dan pesisir pantai timur Sulawesi Utara.
dan Bitung hingga sekitar 2 hingga 3 minggu
Aktivitas
setelah gempabumi utama.
sempat terhenti selama 2 hari akibat kecemasan
Kejadian
gempabumi
mengakibatkan
akan
masyarakat
munculnya
di
wilayah
tsunami.
Isu
tersebut
tsunami
6orang korban jiwa, yaitu 5 orang meninggal
menyebabkan desa-desa di kawasan pesisir
karena shock dan 1 orang meninggal karena
timur Sulawesi Utara sempat kosong beberapa
jatuh ke jurang pada saat mengungsi. Selain itu
hari setelah kejadian gempabumi tersebut.
kejadian gempabumi tersebut mengakibatkan
Hal-36-
Gempabumi Tasikmalaya, 31 Januari 2007 Gempabumi ini terjadi pada hari Kamis, tanggal 1 Februari 2007 pukul 03:31:28 WIB
membuat panik sebagian penduduk kawasan pantai
di
Kabupaten
Sukabumi
dan
Tasikmalaya akibat isu tsunami.
dengan kekuatan gempabumi tercatat 5,8 Mw. Menurut USGS pusat gempabumi terletak di Samudera Hindia pada koordinat 7,768o LS – o
Gempabumi Solok, 7 Maret 2007 Gempabumi terjadi pada hari Selasa tanggal
107,149 BT, berjarak ± 125 km barat daya
6 Maret 2007, pukul 10:49:41 WIB. Menurut
Tasikmalaya dan ± 105 km tenggara Sukabumi,
USGS pusat gempabumi terletak di darat pada
pada kedalaman 13 km. Sedangkan menurut
koordinat 100,498o BT dan 0,536o LS,
BMG,
pada
magnitudo 6,3 Mw dan kedalaman 30 km.
koordinat 8,21 LS dan 107,09 BT, magnitudo
Sedangkan menurut BMG pusat gempabumi
5,9 SR dan kedalaman 59 km.
terletak
pusat
gempabumi o
terletak o
pada
koordinat
100,47°BT
dan
Wilayah yang terkena dampak goncangan
0,55°LS, magnitudo 5,8 Skala Richter dan
gempabumi ini adalah Kampung Cibengang,
kedalaman 33 km. Gempabumi tersebut terjadi
Desa Melatisuka, Kecamatan Gunung Tanjung.
akibat aktivitas sistem Sesar Sumatera berarah
Batuan penyusun wilayah bencana adalah
relatif barat laut - tenggara yang melalui kota-
batuan gunungapi yang sebagian besar telah
kota Bukit Tinggi, Padang Panjang, dan Solok.
mengalami pelapukan Secara umum, batuan-
Mekanisme pergerakan adalah sesar mendatar
batuan ini umum bersifat lepas, lunak, urai,
dengan kedudukan bidang sesar N 153o E dan
belum terkompaksi sehingga apabila terkena
dip 78o.
guncangan gempa mudah berubah susunannya serta bersifat memperkuat getaran gempa. Gempabumi
mengakibatkan
Bencana terparah dan korban jiwa terbesar akibat gempabumi tersebut terjadi di Kabupaten
kerusakan
Solok. Kejadian gempabumi ini mengakibatkan
bangunan di Desa Melati Suka, Kecamatan
korban jiwa sebanyak 72 orang meninggal dan
Gunung Tanjung, Kabupaten Tasikmalaya,
803 orang luka-luka. Selain di Kabupaten
yaitu 1 gedung sekolah dan 1 bangunan di
Solok,
lingkungan Madrasah Ibtidaiyah Cibengang,
Kabupaten Padang Panjang, Kotamadya Bukit
1 rumah kayu dengan bagian bawah panggung
Tinggi, Kabupaten Agam dan Kota Padang.
mengalami amblesan yang akibat retakan tanah,
Kejadian gempabumi ini juga mengakibatkan
retakan tanah lebar ± 30 cm dan dalam ± 50 cm,
retakan tanah dan tanah longsor yang tersebar
retakan dinding bangunan kantor Kecamatan
di sepanjang jalan dari Padang–Bukit Tinggi.
Gunung Tanjung dan longsoran sepanjang jalan
Sebuah longsoran terjadi di Sungai Tanang dan
Desa Melati Suka. Gempabumi ini sempat
beberapa longsoran di Ngarai Sianok yang
kerusakan
bangunan
terjadi
di
Hal-37-
menyebabkan terputusnya jalan dan beberapa
4 rumah penduduk dan 1 masjid rusak ringan
rumah terbawa longsor.
di Kecamatan Lengkong, 1 rumah dindingnya roboh di Kecamatan Simpenan dan 1 rumah
Gempabumi Pantura Jawa Barat, 9 Agustus
dapurnya ambruk di Kecamatan Pelabuhan
2007
Ratu.
Gempabumi ini terjadi pada hari Kamis tanggal 9 Agustus 2007, pukul 00:04:58 WIB dini hari. Menurut BMG pusat gempabumi o
Gempabumi Situbondo, 10 September 2007 Gempabumi ini terjadi pada hari Senin
o
terletak pada koordinat 6,17 LS dan 107,66
tanggal 10 September 2007 pukul 01:36:37
BT, magnitudo 7 SR dan kedalaman 286 km.
WIB. Menurut BMG pusat gempabumi terletak
Kejadian gempabumi ini cukup mengagetkan
di darat pada koordinat 7,88o LS dan 114,2o BT,
sebagian masyarakat di wilayah Jawa Barat
berjarak ± 28 km tenggara Kota Situbondo,
karena terjadi pada dini hari dan goncangannya
Jawa Timur. Magnitudo 4,9SR pada kedalaman
begitu terasa. Di kota Bandung goncangan
100 km. Sedangkan menurut USGS magnitudo
tersebut mencapai skala IV MMI. Pada wilayah
gempabumi 4,8 Mw pada kedalaman 35 km.
di Jawa Barat yang tersusun oleh endapan
Gempabumi tersebut bersumber di darat dan
alluvial, goncangan gempabumi tersebut akan
terjadi akibat aktivitas sesar berarah barat daya-
terasa cukup kuat. Kejadian gempabumi ini
timur laut. Gempabumi susulan masih dapat
disebabkan oleh aktivitas zona penunjaman,
dirasakan oleh masyarakat di Desa Batu
karena sumber gempabuminya cukup dalam,
Kudung, Kecamatan Asembagus, Kabupaten
yaitu pada kedalaman 286 km. Intensitas
Situbondo hingga seminggu sejak gempabumi
goncangan
utama.
di
sekitar
pusat
gempabumi
mencapai V MMI. Dampak
gempabumi
Kejadian
gempabumi
mengakibatkan
mengakibatkan
bencana di Kecamatan Asembagus, Kabupaten
korban jiwa 1 orang meninggal di Kecamatan
Situbondo, Propinsi Jawa Timur. Korban jiwa
Bogor Utara, Bogor. Di Indramayu sebanyak 3
tercatat 1 orang meninggal, 16 orang luka
unit steam turbine generator di kilang UP VI
ringan, 2 orang patah tulang, 135 rumah rusak
Pertamina Balongan, berhenti beroperasi akibat
berat, 126 rusak sedang dan 64 rusak ringan
goncangan
Di
serta 5 bangunan sekolah dan 22 bangunan
Tasikmalaya sebanyak 10 rumah rusak di
sarana ibadah mengalami kerusakan. Kerusakan
daerah Bojonggambir dan
SD Giri Atikan
geologi yang dapat diamati di permukaan tanah
dindingnya roboh. Di Ciamis sebanyak 2 rumah
adalah retakan tanah dan longsoran kecil.
penduduk mengalami kerusakan di Kecamatan
Retakan tanah sepanjang 50 meter dengan arah
gempabumi
tersebut.
Purwadadi. Di Kabupaten Sukabumi sebanyak Hal-38-
N 260o - 350o E dan longsoran tanah dimensi
dengan skala intensitas berkisar III – IV MMI.
kecil dapat diamati di wilayah Batu Kudung,
Distribusi gempabumi susulan tersebar ke arah
Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo.
barat laut dari pusat gempabumi utama dengan panjang zona rupture ±400 km yang ditentukan
Gempabumi Muko-Muko, 12 September
melalui sebaran gempabumi susulan hingga 10
2007
hari setelah kejadian gempabumi utama. Pusat
Gempabumi Muko-Muko terjadi pada hari
gempabumi
susulan
ini
menyatu
dengan
Rabu tanggal 12 September 2007 pukul
gempabumi susulan akibat kejadian gempabumi
18:10:23 WIB, pada saat sebagian penduduk
Pesisir Selatan tanggal 13 September 2007.
kota Bengkulu bersiap-siap menyambut bulan
Kejadian gempabumi mengakibatkan 14
Ramadhan. Menurut BMG pusat gempabumi
korban jiwa dan 35 orang luka-luka. Sejumlah
o
o
terletak pada koordinat 101,13 BT - 4,67 LS,
bangunan mengalami kerusakan di Propinsi
berjarak ± 159 km barat daya Bengkulu,
Bengkulu, gedung SMP I Muhammadiyah Kota
kedalaman 10 km dan magnitudo 7,9 SR.
Bengkulu mengalami kebakaran dan padamnya
Sedangkan menurut USGS pusat gempabumi
listrik di kota Bengkulu dan sekitarnya setelah
o
o
gempabumi utama. Retakan tanah terjadi di
LS, berjarak ± 130 km barat daya Bengkulu,
Kota Bengkulu (dijalan perumahan Dolog,
kedalaman 30 km dan magnitudo 8,4 Mw.
Danau Dendam Tak Sudah), Lais, Seblat dan
Goncangan
seluruh
Muko-Muko. Pelulukan (liquefaction) teramati
wilayah Propinsi Bengkulu, sebagian Propinsi
di Desa Pasar Seblat. Intensitas maksimum
Lampung
terletak pada koordinat 101,382 BT dan 4,517
gempabumi
Sumber
gempabumi ini terjadi di wilayah pesisir mulai
aktifitas
sistem
dari Lais, Ketahun, Ipuh hingga Muko-Muko
subduksi di sebelah barat Pulau Sumatera yang
yang mencapai skala VII MMI. Di kota
merupakan
antara
Bengkulu gempabumi tersebut mencapai skala
dan
VI MMI. Sedangkan di Kabupaten Seluma dan
Lempeng Benua Eurasia. Berdasarkan analisis
Bengkulu Selatan skala intensitas mencapai V
mekanisme fokal, gempabumi ini disebabkan
MMI.
Lempeng
Sumatera
di
Barat.
gempabumi
dan
terasa
berasal
suatu
dari
zona
Samudera
pertemuan
Hindia-Australia
o
oleh sesar naik dengan kedudukan N 327 E,
Berdasarkan pengamatan di lapangan tidak
dip : 12o dan slip 114o (USGS, 2007).
ditemukan jejak tsunami di pantai Panjang Kota
Gempabumi susulan dengan magnitudo lebih
Bengkulu. Jejak tsunami teramati di desa Muara
dari 5 masih terus terjadi dan dapat dirasakan
Maras, Kecamatan Alas Maras, Kabupaten
oleh masyarakat di wilayah bencana hingga
Seluma (run up ±20-60 cm, jarak inundasi ±150
sekitar 3 minggu setelah gempabumi utama
m dari garis pantai) di pantai Pasar Bawah,
Hal-39-
Kabupaten Bengkulu Selatan (run up ±60 cm,
kerusakan berat di 2 jalan serta 3 jembatan.
jarak inundasi ±60 m dari garis pantai), pantai
Intensitas maksimum gempabumi terjadi di
Lais (jarak inundasi sekitar ± 40 m dari garis
Kecamatan Sipora dan Pagai Utara-Selatan,
pantai).
Kabupaten Kepulauan Mentawai dan sebagian wilayah Kabupaten Pesisir Selatan, mencapai
Gempabumi Pesisir Selatan, 13 September
skala VII MMI ditandai oleh kerusakan
2007
bangunan,
Gempabumi
terjadi
pada
hari
rekahan
tanah
dan
pelulukan.
Kamis
Kerusakan terparah terjadi di Desa Sikakap,
tanggal 13 September 2007 pukul 06:49:01
Kabupaten Kepulauan Mentawai, yaitu 523 unit
WIB. Menurut USGS pusat gempabumi terletak
rumah rusak, 137 Puskesmas rusak dan 15
o
o
pada koordinat 100, 964 BT dan 2,525 LS,
rumah ibadah rusak berat. Kerusakan bangunan
kedalaman 10 km dan magnitudo 7,8 Mw.
juga terjadi di Kecamatan Lunang Silaut,
Sumber gempabumi berasal dari aktifitas sesar
Kabupaten Pesisir Selatan. Wilayah yang
naik pada zona prismatik akresi yang terbentuk
mengalami intensitas gempa pada VI skala
akibat interaksi antara Lempeng Eurasia dan
MMI adalah Kota Padang, Pulau Siberut,
Hindia Australia di barat Pulau Sumatera.
Kabupaten Kepulauan Mentawai, serta sebagian
Berdasarkan analisis mekanisme fokal kejadian
wilayah Kabupaten Pesisir Selatan. Sedangkan
gempabumi
kota Solok skala intensitas V MMI.
tanggal
13
september
2007
disebabkan oleh sesar naik dengan kedudukan o
o
o
Kejadian
gempabumi
mengakibatkan
N 319 E, dip 19 dan slip 105 . Gempabumi
tsunami yang teramati di Pantai Cerocok,
susulan terasa oleh penduduk di Kabupaten
Kecamatan Tarusan, pantai Kecamatan Air Haji
Pesisir Selatan hingga satu bulan setelah
(Kabupaten Pesisir Selatan), pantai Mapadegat,
gempabumi
utama.
susulan
menyatu
ini
Sebaran
gempabumi
Siberi Manua, Kecamatan Sipora dan pantai
dengan
gempabumi
Sikakap,
susulan tanggal 12 September 2007. Kejadian
gempabumi
Kecamatan
Pagai
Utara-Selatan
(Kabupaten Kepulauan Mentawai). Di Pantai
mengakibatkan
Cerocok run-up setinggi 1 m dan inundasi
korban jiwa sebanyak 10 orang meninggal, 20
sejauh 300 m. Begitu pula di Air Haji, run-up
orang luka berat dan 30 orang luka ringan.
setinggi 1 m. Di Pantai Mapadegat run-up
Kerusakan bangunan di wilayah Sumatera Barat
setinggi 90 cm.
6.636 rumah rusak berat dan puluhan ribu lainnya mengalami rusak sedang hingga ringan. Kemudian, setidaknya 121 unit bangunan fasilitas umum mengalami rusak berat, dan
Hal-40-
luka-luka dan ribuan bangunan mengalami
Gempabumi Dompu, 26 Nopember 2007 Gempabumi Dompu terjadi pada hari Senin
kerusakan. Gempabumi merusak tersebut pada
tanggal 26 Nopember 2007, pukul 03:53:10
umumnya terjadi pada kedalaman dangkal
WITA.
Menurut USGS pusat gempabumi
(kurang dari 45 km) dan terletak dekat dengan
terletak
pada
koordinat
118,497oBT
dan
permukiman
dan
aktivitas
penduduk.
8,176oLS, kedalaman 35 km dan magnitudo 6,3
Gempabumi Situbondo yang bersumber di darat
Mw, berjarak ± 40 km timur laut kota Dompu.
meskipun magnitudonya tidak besar namun
Sedangkan menurut BMG pusat gempabumi
bersifat merusak karena kedalaman sangat
terletak pada koordinat 118,52oBT dan 8,11oLS
dangkal (10 km) dan terletak dekat dengan
kedalaman 45 km dan magnitudo 6,8
SR,
permukiman dan aktivitas penduduk. Kejadian
berjarak ± 48 km timur laut kota Dompu.
gempabumi merusak pada umumnya diikuti
Sumber gempabumi ini diperkirakan berasal
oleh kepanikan penduduk di wilayah bencana
dari aktifitas sistem sesar naik yang terletak di
karena berhembusnya isu tsunami. Oleh karena
sebelah utara perairan Kabupaten Dompu,
itu sangat diperlukan upaya meningkatkan
Propinsi NTB. Sebelumnya wilayah ini pernah
pengetahuan masyarakat di wilayah bencana
mengalami kejadian gempabumi merusak pada
baik yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah
tanggal 23 Januari 2003 dan mengakibatkan
maupun Pemerintah Pusat (dalam hal ini adalah
kerusakan bangunan di Kecamatan Hu’u,
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
Kabupaten Dompu, Propinsi NTB.
Geologi).
Dampak gempabumi ini mengakibatkan 1 orang meninggal, 7 orang luka berat, 70 orang luka
ringan
serta
kerusakan
terparah
di
Kecamatan Kilo dan Woja, Kabupaten Dompu. Sekitar 50 % bangunan Pemerintah Daerah di Kabupaten Dompu mengalami kerusakan dan sebagian jalan tertutup oleh material longsoran. Goncangan gempabumi di daerah sekitar pusat gempabumi mencapai skala VI – VII MMI.
Foto 1. Retakan dinding Pusat Perbelanjaan Matahari akibat Gempa Manado 21-1-2007.
Kesimpulan Selama tahun 2007 terjadi sebanyak 8 kejadian gempabumi merusak dengan korban jiwa sebanyak 106 orang meninggal, 990 orang
Hal-41-
Foto 2. Kerusakan Madrasah Ibtidaiyah Cibengang akibat gempa Tasikmalaya 31-1-2007
Foto 3. Longsoran Ngarai Sihanok akibat Gempa Solok 7-3-2007.
Foto 4. Kerusakan rumah penduduk akibat Gempa Pantura 9-8-2007
Hal-42-
Foto 5. Kerusakan rumah penduduk akibat Gempa Situbondo 10-9-2007.
Foto 6. Retakan tanah di Lais akibat Gempa MukoMuko 12-9-2007
Foto 7. Kerusakan bangunan akibat Gempa Pesisir Selatan 13-9-2007.
Yudhicara, dkk, (2007), Laporan Tanggap
Daftar Pustaka Baheramsyah Indra, dkk, (2007), Laporan
Darurat
Gempabumi
Tasikmalaya
Tanggap Darurat Gempabumi Manado
Tanggal 31-1-2007, Pusat Vulkanologi
Tanggal 21-1-2007, Pusat Vulkanologi
dan Mitigasi Bencana Geologi.
dan Mitigasi Bencana Geologi. Gede Suantika, dkk, (2007), Laporan Tanggap Darurat Gempabumi Solok Tanggal 7-32007, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. Gede Suantika, dkk, (2007), Laporan Tanggap Darurat Gempabumi Situbondo Tanggal 10-9-2007,
Pusat
Vulkanologi
dan
Mitigasi Bencana Geologi. Gede Suantika, dkk, (2007), Laporan Tanggap Darurat Gempabumi Pesisir Selatan Tanggal 13-9-2007, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. M. Nugraha Kartadinata, dkk, (2007), Laporan Tanggap Darurat Gempabumi Muko – Muko
Tanggal
Vulkanologi
12-9-2007,
dan
Mitigasi
Pusat Bencana
Geologi. Nia Kurnia Praja, dkk, (2007), Laporan Tanggap Darurat Gempabumi Dompu Tanggal 26-11-2007, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. Simandjuntak, T.O., (2004), Tektonika (Edisi Khusus),
Pusat
Pengembangan
Penelitian
Geologi,
dan
Departemen
Energi dan Sumber Daya Mineral. Yeats, R.S., Kerry Sieh and Clarence R. Allen, (1997), The Geology of Rarthquakes, Oxford university press.
Hal-43-