Evaluasi Kegiatan 2015, Percepatan Pencapaian Sasaran 2016 dan Rencana Kegiatan 2017
DIREKTORAT PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
SISTEMATIKA 1. PENDAHULUAN 2.EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN 2015 3. PERCEPATAN PENCAPAIAAN SASARAN 2016
4. RENCANA KEGIATAN TAHUN 2017 5. KESIMPULAN
9 TARGET GLOBAL PENGENDALIAN PTM PADA TAHUN 2025 25% Penurunan Ke matian Akibat PTM (Penyakit Jantung, Kanker, Diabetes atau penyakit paru kronik) hingga thn 2025
Penurunan Konsumsi Alkohol 10%
Penurunan Kurang aktifitas Fisik 10%
Penurunan Asupan Garam 30%
Penurunan Konsumsi Tembakau 30%
Peningkatan Diabetes/ Obesitas 0%
Cakupan Pengobatan Esensial dan Teknologi untuk pengubatan PTM 80%
Penurunan Tekanan Darah Tinggi 25%
Cakupan Terapi Farmakologis dan Konseling untuk mencegah serangan jantung dan stroke 50%
KELANJUTAN MDGS 2000
2015
2030
PENEKANAN SDGs: 5P : PEOPLE, PLANET, PEACE, PROSPERITY & PARTNERSHIP a. Meningkatnya kesadaran isu kesehatan b. Meningkatnya alokasi anggaran kesehatan c. Menyatunya arah pembangunan kesehatan d. Integrasi monitoring & evaluasi untuk isu-isu prioritas
RPJMN PROGRAM PPTM Tahun 2015-2019 NO
INDIKATOR
TARGET 2014 Baseline
2015
2016
2017
2018
2019
1
Prevalensi tekanan darah tinggi
25,8%
25,3%
24,8%
24,3%
23,8%
23,4%
2
Mempertahankan prevalensi obesitas
15,4%
15,4%
15,4%
15,4%
15,4%
15,4%
3
Prevalensi merokok pada penduduk usia ≤ 18 thn
7,2 %
6,9 %
6,4%
5,9%
5,6%
5,4%
RENSTRA KEMENKES 2015 - 2019 NO
INDIKATOR
2015
2016
2017
2018
2019
1
Persentase Puskesmas yang melaksanakan pengendalian PTM terpadu
10%
20%
30%
40%
50%
2
Persentase desa / kelurahan yang melaksanakan kegiatan Posbindu PTM
10%
20%
30 %
40%
50 %
3
Persentase perempuan usia 30- 50 tahun yang dideteksi dini kanker serviks dan payudara
10%
20%
30%
40%
50%
4
Persentase Kab/Kota yang melaksanakan Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR), minimal 50% sekolah
10%
20%
30%
40%
50%
5
% Kab/kota yang melakukan penanggulangan gangguan indera dan fungsional
NA
NA
10%
15%
20%
TARGET DAN CAPAIAN INDIKATOR P2PTM TAHUN 2015 35,84
40 35
Persentase
30 25 20 15
13,81 10
10
8,4
10
9
10
10
10
2,8
5
0 Persentase Puskesmas yang melaksanakan pengendalian PTM terpadu
Persentase Kabupaten/Kota yang melaksanakan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) minimal 50% sekolah
Persentase Desa/Kelurahan yang melaksanakan kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM target
realisasi
Persentase perempuan usia 30 sampai 50 tahun yang dideteksi dini kanker serviks dan payudara
Persentase Kabupaten/Kota yang melakukan pemeriksaan kesehatan pengemudi di terminal utama
TIME BOUND ACTION NCD By 2015: Set national NCD targets for 2025 (or 2030) and process indicators based on national situations, taking into account the nine global NCD targets for 2025 and the global NCDrelated SDG target for 2030 By 2015: Develop a national multisectoral action plan, taking into ac count the WHO Global NCD Action Plan 2013--2020 By 2016: Implement “best buys” interventions (Appendix 3, WHO Global NCD Action Plan 2013-2020) to reduce NCD risk factors
By 2016: Strengthen health systems to address through people-centred primary health care and universal health coverage
TANTANGAN • Belum sinergisnya peraturan-peraturan yang mendukung penerapan gaya hidup sehat (HIAP) • Metodologi untuk pemantauan indikatorindikator global dan nasional belum terbangun secara sistematik • Kapasitas sumber daya yang belum optimal
UPAYA TEROBOSAN • Perluasan POSBINDU PTM terintegrasi rumah sehat desa (poskesdes), Posyandu, Poskestren, • Aliansi Bupati/walikota dalam pengendalian konsumsi rokok • Dukungan OASE dan Dharmawanita dalam deteksi dini Kanker • Dukungan CSR dalam upaya promotif preventif kanker • Dukungan CSR dalam Deteksi dini dan upaya promotif preventif DM • Dukungan CSR dalam penyediaan kacamata dan operasi katarak • Akselerasi deteksi dini faktor risiko PTM lintas KL dan SK PD dan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji.
PERCEPATAN PENCAPAIAN 2016 • Pengawalan ketat proses pengadaan barang jasa dan e-katalog • Pemantauan ketat pelaksanaan kegiatan Dit P2PTM, dengan timeline penyelesaian sampai bulan November • Optimalisasi peran Bimwil untuk memantau secara aktif pelaksanaan Dekon dan DAK • Optimalisasi Pemanfaatan dana BOK, pajak rokok daerah, DBHCHT, dan dana desa • Optimalisasi penguatan kapasitas SDM terintegrasi dengan BPSDM, CSR, dan organisasi profesi • Melakukan pendampingan/asistensi intensif terhadap pelaksanaan kegiatan di daerah
RENCANA KEGIATAN 2017 RESOLUSI RAKERKESNAS
• Menyebarluaskan informasi dan edukasi secara berkala dan terus menerus melalui berbagai saluran media tentang pencegahan dan pengendalian faktor risiko (FR) P TM melalui PHBS dan perilaku CERDIK. • Memaksimalkan peran stake holder dan jejaring dalam pe ncegahan dan pengendalian FR PTM. • Melakukan upaya pencegahan spesifik seperti IVA dan Cry o Theraphy serta Imunisasi. • Pemerintah Daerah harus membuat regulasi terkait denga n pencegahan dan pengendalian FR PTM • Penyiapan juknis pelaksanaan SPM bidang kesehatan (skri ning kesehatan sesuai standar 15-59, pelayanan kesehatan hipertensi dan pelayanan kesehatan diabates melitus)
PERENCANAAN 2017 Sasaran
Indikator
%
Anggaran (m )
Kabupaten/Kota yang me laksanakan kebijakan Ka wasan Tanpa Rokok (KTR) di sekolah
Persentase Ka 30 bupaten/Kota yang melaksa nakan kebijak an Kawasan T anpa Rokok ( KTR) di mini mal 50% seko lah
48,8
Kabupaten/kota yang me lakukan penanggulangan gangguan indera dan fu ngsional
Persentase ka 10 bupaten/kota yang melakuk an penanggul angan gangg uan indera da n fungsional
21,7
Sasaran
Indikator
Puskesmas yang melaksa nakan deteksi dini kanke r payudara dan kanker le her rahim pada perempu an usia 30-50 tahun
Persentase puskes 30 mas yang melaksa nakan kegiatan det eksi dini kanker pa yudara dan leher r ahim pada peremp uan usia 30-50 tah un
Puskesmas yang melaksa nakan Pelayanan Terpadu Persentase (PANDU) penyakit tidak Puskesmas yang menular (PTM ) melaksanakan PANDU PTM
%
Anggaran (m) '60,0
30
61
Desa/kelurahan yang mel Persentase desa/ke 30 aksanakan Posbindu PTM lurahan yang mela ksanakan Posbindu PTM
56
KESIMPULAN • Upaya pencegahan dan pengendalian PTM san gat kritikal dan mempunyai daya ungkit tinggi terhadap penurunan kematian dini dan dapat mengancam pencapaian target pembangunan berkesinambungan • Upaya promotif preventif menjadi sangat penti ng dan memegang peran kunci untuk menceg ah dampak beban ekonomi dan pembiayaan k esehatan akibat PTM • Upaya pengendalian PTM perlu keterlibatan ak tif semua sektor dan unsur masyarakat
Terima kasih