EVALUASI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TERHADAP PEMBELIAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) JENIS PERTALITE DI KOTA DEPOK THERESIA DAMAYANTI 17212352
PENDAHULUAN 1. Jumlah kendaraan yang masih beroperasi di seluruh Indonesia pada 2013 mencapai 104,211 juta unit, dari jumlah itu populasi terbanyak masih disumbang oleh sepeda motor dengan jumlah 86,253 juta unit di seluruh Indonesia. 2. Premium telah tersalurkan sebanyak 24,92 juta KL atau 85,1 persen dari kuota, dianggap terlalu banyak mengkonsumsi bahan bakar bersubsidi, PT Pertamina (Persero) berencana meluncurkan produk baru Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertalite. 3. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menegaskan, bahan bakar minyak (BBM) Pertalite tidak mendapatkan subsidi dari pemerintah. Ia mengatakan, Pertalite akan memiliki kualitas lebih baik dari Premium, tetapi harga di bawah Pertamax. 4. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil tidak menampik bahwa Pertalite ke depan bisa menggantikan Premium.
PENDAHULUAN 5. PT Pertamina (Persero) resmi meluncurkan produk baru Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertalite pada 7 juli 2015 lalu. 6. Sebanyak 1.377 kilo liter Pertalite telah terjual sampai dengan 28 Juli 2015 atau 275 kilo liter perhari di 101 SPBU uji coba. 7. Peneliti menjadi tertarik untuk melakukan penelitian terhadap indeks kepuasan masyarakat terhadap pembelian bahan bakar jenis Pertalite.
RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka peneliti merumusan masalah penelitian ini pada bagaimana indeks kepuasan masyarakat (IKM) terhadap pembelian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di Kota Depok?
Batasan Masalah Berdasarkan rumusan masalah di atas dan agar penulisan ini lebih fokus serta tidak melebar, maka penulis menentukan batasan masalah pada masyarakat yang membeli bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite untuk kendaraan bermotor roda dua miliknya di salah satu dari 3 SPBU di Jalan Margonda Raya Kota Depok.
TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah dan batasan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah: Mengetahui indeks kepuasan masyarakat (IKM) terhadap pembelian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di Kota Depok.
METODOLOGI PENELITIAN Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013). Populasi dalam penelitian ini yaitu masyarakat yang membeli bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite untuk kendaraan bermotor roda dua miliknya di SPBU Jl. Margonda Raya Kota Depok. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2013). Sampel diambil melalui responden berdasarkan pada Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Penyusunan IKM Unit Pelayanan Instansi Pemerintah, dimana rumus penentuan sampel adalah sebagai berikut : Jumlah Responden = (Jumlah unsur +1) X 10 = (14+1) X 10 = 15 X 10 = 150
METODOLOGI PENELITIAN Pengambilan sampel menggunakan teknik non-probability sampling yaitu purposive sampling, dimana pengambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu, dalam penelitian ini, peneliti menentukan hanya masyarakat yang melakukan pembelian BBM jenis Pertalite yang akan di jadikan sampel. Alat Analisis Yang Digunakan Pengolahan data dalam penelitian ini dengan berdasarkan pada Surat Keputusan Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 25 Tahun 2004 2004 tentang Pedoman Umum penyusunan Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat.
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Berdasarkan hasil penelitian tentang karakteristik jenis kelamin responden didominasi oleh responden berjenis kelamin laki–laki, berdasarkan jarak dari rumah ke tempat kerja di dominasi oleh yang berjarak 6 – 10 kilometer, dan berdasarkan frefekuensi pembelian pertalite dalam 1 bulan di dominasi oleh pembelian sebanyak 6 – 10 kali.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penilaian perepsi responden tentang evaluasi indeks kepuasan masyarakat (IKM) terhadap pembelian bahan bakar minyak (BBM) di Kota Depok, dikategorikan sebagai berikut : Tabel 4.1 Tabel Kriteria Penilaian IKM Predikat
Persepsi
Interval Tertimbang
Interval Konversi
Sangat Baik Baik Cukup Baik Tidak Baik
4 3 2 1
3,26 – 4,00 2,51 – 3,25 1,76 – 2,50 1,00 – 1,75
81,26 - 100 62,51 – 81,25 43,76 – 62,50 25 – 43,73
Sumber: Kepmnen PAN no. 25 tahun 2004
Berikut ini merupakan hasil rata-rata setiap unsur atau kriteria pelayanan dari empat belas (14) unsur atau kriteria penilaian IKM yang telah ditetapkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 25 Tahun 2004 :
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Prosedur Pelayanan Kemudahan tahapan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan alur pelayanan. Pada unsur ini diperoleh 478 nilai rata-rata sebesar = 3,187 dan dikategorikan A yaitu sangat baik 150 dengan nilai rata-rata tertimbang yaitu 3,187 × 0,071 = 0,226. Nilai IKM konversi 3,187 × 25 = 79,675. 2. Persyaratan Pelayanan Persyaratan teknis administratif yang diperlukan untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan jenis pelayanannya. Adanya kesesuaian dan kejelasan persyaratan pada unit pelayanan. Unsur 439 persyaratan pelayanan memperoleh nilai rata-rata sebesar = 2,927 dan 150 dikategorikan B yaitu baik dan nilai rata-rata tertimbang dapat dihitung sebesar 2,927 × 0,071 = 0,207. Nilai IKM konversi 2,927 × 25 = 73,175.
HASIL DAN PEMBAHASAN 3. Kejelasan Petugas Pelayanan Adanya kejelasan, kepastian dan responsivitas petugas dalam memberikan pelayanan. Nilai rata-rata dari unsur ini adalah sebesar 457 = 3,047 diketegorikan A yaitu sangat baik dan dengan nilai rata150 rata tertimbang sebesar 3,047 × 0,071 = 0,216. Nilai IKM konversi 3,047 × 25 = 76,175. 4. Kedisiplinan Petugas Pelayanan Kesungguhan petugas dalam memberikan pelayanan terutama terhadap konsistensi waktu kerja sesuai ketentuan yang berlaku, dan 446 nilai rata-rata dari unsur ini adalah = 2,973 dan mendapat kategori 150 B yaitu baik, dan dengan nilai rata-rata tertimbang adalah sebesar 2,973 × 0,071 = 0,211. Nilai IKM konversi 2,973 × 25 = 74,325.
HASIL DAN PEMBAHASAN 5. Tanggung Jawab Petugas Pelayanan Kejelasan tanggung jawab petugas dalam penyelenggaraan dan 466 penyelesaian pelayanan dan nilai rata-rata dari unsur ini adalah = 150 3,107 dan mendapat kategori A yaitu sangat baik. Dengan nilai rata-rata tertimbang adalah sebesar 3,107 × 0,071 = 0,220. Nilai IKM konversi 3,107 × 25 = 77,675. 6. Kemampuan Petugas Pelayanan Tingkat keahlian dan ketrampilan yang dimiliki petugas dalam memberikan/menyelesaikan pelayanan kepada masyarakat, dan nilai rata454 rata dari unsur ini adalah = 3,027 dan mendapat kategori A yaitu 150 sangat baik. Dengan nilai rata-rata tertimbang adalah sebesar 3,027 × 0,071 = 0,214. Nilai IKM konversi 3,027 × 25 = 75,675.
HASIL DAN PEMBAHASAN 7. Kecepatan Pelayanan Target waktu pelayanan dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan oleh unit penyelenggara pelayanan, dan nilai rata-rata 423 dari unsur ini adalah = 2,83 dan mendapat kategori B yaitu baik. 150 Dengan nilai rata-rata tertimbang adalah sebesar 2,83 × 0,071 = 0,20. Nilai IKM konversi 2,83 × 25 = 70,75. 8. Keadilan Mendapatkan pelayanan Pelaksanaan pelayanan dengan tidak membedakan golongan/status masyarakat yang dilayani. Nilai rata-rata dari unsur 456
ini adalah = 3,04 dan mendapat kategori A yaitu sangat baik. 150 Dengan nilai rata-rata tertimbang adalah sebesar 3,04 × 0,071 = 0,215. Nilai IKM konversi 3,04 × 25 = 76.
HASIL DAN PEMBAHASAN 9. Kesopanan dan Keramahan Petugas Perilaku petugas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat secara sopan dan ramah serta saling menghargai dan menghormati, dan 463 nilai rata-rata dari unsur ini adalah = 3,087 dan mendapat kategori A 150 yaitu sangat baik. Dengan nilai rata-rata tertimbang adalah sebesar 3,087 × 0,071 = 0,219. Nilai IKM konversi 3,087 × 25 = 77,175.
10. Kewajaran Biaya Pelayanan Keterjangkauan masyarakat terhadap besarnya biaya yang ditetapkan oleh unit pelayanan, dan nilai rata-rata dari unsur ini 456 adalah = 3,04 dan mendapat kategori A yaitu sangat baik, 150 dengan nilai rata-rata tertimbang adalah sebesar 3,04 × 0,071 = 0,215. Nilai IKM konversi 3,04 × 25 = 76.
HASIL DAN PEMBAHASAN 11. Kepastian Biaya Pelayanan Kesesuaian antara biaya yang dibayarkan dengan biaya yang 424 telah ditetapkan, dan nilai rata-rata dari unsur ini adalah = 2,827 150 dan mendapat kategori B yaitu baik. dengan nilai rata-rata tertimbang adalah sebesar 2,827 × 0,071 = 0,20. Nilai IKM konversi 2,827 × 25 = 70,675. 12. Kepastian Jadwal Pelayanan Pelaksanaan waktu pelayanan, sesuai dengan ketentuan yang 440 telah ditetapkan, dan nilai rata-rata dari unsur ini adalah = 2,933 150 dan mendapat kategori B yaitu baik. dengan nilai rata-rata tertimbang adalah sebesar 2,933 × 0,071 = 0,208. Nilai IKM konversi 2,933 × 25 = 73,325.
HASIL DAN PEMBAHASAN 13. Kenyamanan Lingkungan Kondisi sarana dan prasarana pelayanan yang bersih, rapi, dan teratur sehingga dapat memberikan rasa nyaman kepada penerima 472 pelayanan, dan nilai rata-rata dari unsur ini adalah = 3,147 dan 150 mendapat kategori A yaitu sangat baik. 14. Keamanan Pelayananan Terjaminnya tingkat keamanan lingkungan unit penyelenggara pelayanan ataupun sarana yang digunakan, sehingga masyarakat merasa tenang untuk mendapatkan pelayanan terhadap resiko –resiko yang diakibatkan dari pelaksanaan pelayanan. Nilai rata-rata dari unsur ini 487 adalah = 3,247 dan mendapat kategori A yaitu sangat baik, dengan 150 nilai rata-rata tertimbang adalah sebesar 3,247 × 0,071 = 0,230. Nilai IKM konversi 3,247 × 25 = 81.175.
HASIL DAN PEMBAHASAN Perhitungan Interval IKM Konversi 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐼𝐾𝑀 𝐾𝑜𝑛𝑣𝑒𝑟𝑠𝑖 (𝑢𝑛𝑠𝑢𝑟 1 + 𝑢𝑛𝑠𝑢𝑟2 + … . . +𝑢𝑛𝑠𝑢𝑟 14) Interval IKM Konversi = 14 Tabel 4.1 Kriteria Penilaian IKM Predikat
Persepsi
Interval
Sangat Baik
4
81,26 - 100
Baik
3
62,51 – 81,25
Cukup Baik
2
43,76 – 62,50
Tidak Baik
1
25 – 43,73
Sumber: Kepmnen PAN no. 25 tahun 2004 Berdasarkan hasil perhitungan, nilai interval IKM konversi mendapatkan nilai 67,044 dan mendapatkan predikat Baik.
KESIMPULAN Disimpulkan bahwa unsur keamanan pelayanan memperoleh nilai interval tertinggi dan unsur kepastian biaya pelayanan memperoleh nilai paling rendah, sehingga, indeks kepuasan masyarakat (IKM) terhadap pembelian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di Kota Depok menunjukkan, bahwa mutu pelayanan yang diberikan oleh staff terkait pelayanan pembelian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite masuk dalam kategori BAIK (B).
SARAN Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa masih terdapat beberapa unsur yang perlu untuk diperbaiki seperti unsur kecepatan pelayanan, kepastian biaya pelayanan dan persyaratan pelayanan dikarenakan unsur-unsur tersebut memperoleh nilai rendah dibandingkan unsur lainnya walaupun masih dikategorikan baik pada unsur tersebut. Semoga pihak SPBU dapat meningkatkan dan mempertahankan ke-3 unsur tersebut agar lebih baik dan bukan lebih menurun lagi, dan semoga pelayanan yang sudah dinilai sangat baik dapat dipertahankan dan semoga setiap staff yang dapat menjalankan prosedur serta dapat memberikan kepuasan bagi konsumen SPBU dapat diberikan apresiasi sesuai dengan kinerjanya.