No. N 28/05/722/Th. XVI, 6 Mei 2013
PERTU UMBUHA AN EKO ONOMI SULAW S ESI TEN NGAH TR RIWULAN I TAH HUN 2013 ; Pertuumbuhan ekoonomi Sulaw wesi Tengah yang diukur dengan Prod duk Domestiik Regional Bruto B (PDR RB) atas dassar harga kon nstan 2000 paada Triwulan n I-2013 men ngalami konntraksi minuss 1,63 perseen jika dibanndingkan deengan Triwullan IV-2012 2 (q-to-q) dan jika diban andingkan deengan Triw wulan I-2012 (y-on-y) meengalami perrtumbuhan seebesar 10,57 persen. ; Nilaii PDRB ataas dasar harrga berlaku pada Triwu ulan I-2013 mencapai R Rp 13,68 trriliun, sedanngkan PDRB B atas dasarr harga konsstan 2000 pada triwulan n yang samaa adalah Rp 5,54 triliuun. ; Dari sisi produkksi, kontrakssi pada Triw wulan I-2013 3 ini tercerm min dari perrtumbuhan minus m bebeerapa lapanggan usaha yaitu y sektor pertambang gan dan pen nggalian minnus 7,07 peersen, konsstruksi minuss 5,11 persen n, sektor perddagangan, ho otel dan resto oran minus 2,,00 persen, sektor s angkkutan dan koomunikasi minus 2,45 peersen , jasa-jasa minus 1,68 persen, ssedangkan sektor s lainnnya tumbuh positif yaitu u sektor perttanian 0,15 persen, indu ustri manufakktur 0,65 peersen, sektoor listrik, gass, dan air berrsih tumbuh 2,80 persen, serta sektorr keuangan rreal estat dan n jasa perusahaan tumbbuh 0,49 perrsen. ; Dari sisi produkksi, PDRB Trriwulan I-20013 di domin nasi oleh sek ktor pertaniaan 35,22 perrsen, sektoor jasa-jasa 17,36 persen n, sektor perrdagangan, hotel, h dan reestoran 11,533 persen, sektor induustri manufakktur 6,61 persen, sektor pengangkuttan dan kom munikasi 6,977 persen, sektor konsstruksi 7,79 persen, p sekto or keuangann, real estat, dan jasa perrusahaan 4,777 persen, sektor pertaambangan daan penggalian n 9,30 perseen serta sekto or listrik, gass dan air berssih 0,65 persen. ; Konttraksi ekonoomi pada Triwulan I--2013 bersu umber dari sektor perttambangan dan pengggalian minuus 0,68 perseen; konstrukssi minus 0,40 0 persen; sek ktor perdagaangan, hotel dan restooran minus 0,24 persen; angkutan a dann komunikassi minus 0,18 8 persen dann jasa-jasa miinus 0,26 persen. Sem mentara emp pat sektor laainya menyu umbang pertu umbuhan denngan nilai yang y relatif kecil yaituu sektor pertanian 0,06 ppersen; indusstri manufakttur 0,04 perssen; listrik, gas, dan aair bersih 0,002 persen dan n sektor keuaangan, real estat, e dan jasaa perusahaann 0,02 persen n. ; Di ssisi penggunnaan PDRB Triwulan II-2013 sebagian besar digunakan uuntuk memeenuhi konssumsi rumahh tangga 57,42 persen, kkonsumsi lem mbaga non profit p 1,54 ppersen, konssumsi pemeerintah 17,23 persen, peembentukan modal tetap p bruto atau investasi fissik 20,92 peersen, perubbahan inventtori 1,33 persen dan eksppor 18,64 perrsen serta im mpor 17,08 peersen. ; Sebaagian besar komponen k PDRB P Pengggunaan meng galami penurrunan pada ttriwulan I taahun 20133 (q to q) kecuali k komp ponen lembaaga non profit, PMTB dan d impor yyang mengallami peninngkatan maasing-masing g 1,33; 1,222 dan 1,27 7 persen. Komponen K llain mengallami penuurunan seperrti konsumsi rumaha tanggga minus 0,73 0 persen, konsumsi k peemerintah miinus 1,84 persen, kom mponen eksp por barang ddan jasa minus 5,51 perssen dan peruubahan inven ntori minuus 5,62 perseen.
Berita Ressmi Statistik Provinsi Sula awesi Tenga ah No. 28/05/72/Th. XVI, 6 Mei 2013
1
I. PDRB Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2013 dari sisi Produksi
Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah yang diukur dengan PDRB atas dasar harga konstan 2000 pada Triwulan I-2013 jika dibandingkan dengan Triwulan IV tahun 2012 (q to q) mengalami kontraksi minus 1,63 persen. Kontraksi ini tercermin dari beberapa sektor lapangan usaha, yaitu sektor pertambangan dan penggalian minus 7,07 persen; bangunan minus 5,11 persen; perdagangan, hotel dan restoran minus 2,00 persen; angkutan dan komunikasi minus 2,45 persen; jasajasa minus 1,68 persen sedangkan sektor lainnya yaitu pertanian tumbuh 0,15 persen, industri pengolahan tumbuh 0,65 persen; listrik, gas dan air bersih tumbuh 2,80 persen; keuangan, persewaan dan jasa perusahaan tumbuh 0,49 persen.
Kontraksi ekonomi pada Triwulan I-2013 ini bersumber dari lima lapangan usaha yaitu sektor pertambangan dan penggalian minus 0,68 persen; bangunan minus 0,40 persen; perdagangan hotel dan restoran minus 0,24 persen; pengangkutan dan komunikasi minus 0,18 persen; jasa-jasa minus 0,26 persen; sedangkan sektor yang memberi sumbangan posotif adalah pertanian 0,06 persen; industri manufaktur 0,04 persen; listrik gas dan air 0,02 persen; keuangan, real estat dan jasa perusahaan 0,02 persen.
Pertumbuhan sektor pertanian pada Triwulan I-2013 sebesar
0,15 persen terhadap
Triwulan IV-2012 (q to q), secara lebih rinci disebabkan oleh kontraksi subsektor tanaman bahan makanan minus 1,46 persen, subsektor kehutanan minus 1,34 persen; sedangkan sub sektor lainnya tumbuh relatif kecil yaitu subsektor peternakan 1,67 persen, sub sekor perkebunan 1,49 persen, dan subsektor perikanan 0,28 persen. Kontraksi sektor jasa-jasa minus 1,68
persen pada Triwulan I-2013 (q to q),
menunjukkan bahwa sektor ini masih tergantung pada anggaran pemerintah, tercatat sub sektor jasa pemerintahan umum mengalami kontraksi minus 2,02 persen sedangkan jasa swasta minus 0,88 persen sebagai efek domino turunnya jasa pemerintahan umum. Pertumbuhan ekonomi Triwulan I-2013 bila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya (y on y) meningkat sebesar 10,57 persen. Hal tersebut mencerminkan perubahan yang tidak dipengaruhi oleh faktor musim. Pada Triwulan I tahun 2013 (y on y) semua sektor mengalami peningkatan. PDRB total meningkat sebesar 10,57 persen dengan pertumbuhan sektoral sebagai berikut: sektor pertanian sebesar 6,72
persen, sektor
pertambangan dan penggalian 70,07 persen, sektor industri manufaktur 5,14 persen sektor listrik, gas dan air bersih 8,31 persen, sektor konstruksi 8,23 persen, sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 1,30 persen, pengangkutan dan komunikasi meningkat 8, 39 persen, sektor keuangan-real estat dan jasa perusahaan sebesar 12,10 persen, dan sektor jasa-jasa 9,34 persen. 2
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No. 28/05/72/Th. XVI, 6 Mei 2012
Sektor pertanian masih merupakan salah satu sumber pertumbuhan utama (y on y) perekonomian Sulawesi Tengah pada Triwulan I-2013, tumbuh 6,72
persen. Sektor ini
mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian, karena total nilai tambahnya yang terbesar. Pertumbuhan sektor ini karena terjadi peningkatan produksi di sub-sektor tanaman bahan makanan sebesar 5,49 persen, subsektor perkebunan 7,18 persen, sub-sektor perikanan yakni mencapai 11,60 persen, sub sektor peternakan 7,27 persen, dan kehutanan 0,48 persen. Pertumbuhan ekonomi Triwulan I-2013 (y on y) sektor pertambangan dan penggalian tumbuh sangat tinggi yaitu 70,07persen yang dipicu oleh pertumbuhan sub sektor pertambangan bukan migas yang tumbuh 157,70 persen. Sektor jasa-jasa yang tumbuh sekitar 9,34 persen didorong oleh pertumbuhan sub sektor jasa pemerintahan yang tumbuh 10,75 persen yang terkait dengan pertumbuhan belanja pemerintah, adapun pertumbuhan jasa swasta sebesar 6,20 persen. Pertumbuhan ekonomi Triwulan I-2013 (y on y) sektor keuangan, real estat dan jasa perusahaan sebesar 12,10 persen. Hal ini ditunjang oleh pertumbuhan ekonomi subsektor hotel 0,51 persen, sub sektor keuangan 19,73 persen dan sub sektor lembaga keuangan bukan bank 11,82 persen. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Menurut Lapangan Usaha (Persentase)
Lapangan Usaha (1) 1. Pertanian 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Manufaktur 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 5. Konstruksi 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi 8. Keuangan, Real Estat dan Jasa Persahaan 9. Jasa-jasa PDRB
Triw I-2013 Triw I-2013 Sumber Terhadap Terhadap Pertumbuhan Triw I-2012 Triw IV-2012 Triw I-2013 (Y on Y) (q to q) (q to q) (2) (3) (4) 6,72
0,15
0,06
70,07
-7,07
-0,68
5,14
0,65
0,04
8,31
2,80
0,02
8,23
-5,11
-0,40
1,30
-2,00
-0,24
8,39
-2,45
-0,18
0,49
0,02
9,34
-1,68
-0,26
10,57
-1,63
-1,63
12,10
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No. 28/05/72/Th. XVI, 6 Mei 2013
3
Nilai PDRB atas dasar harga berlaku pada Triwulan IV-2012 mencapai Rp 13.835 miliar, kemudian pada Triwulan I-2013 menjadi Rp 13.676 miliar. Selanjutnya nilai PDRB atas dasar harga konstan 2000 Triwulan IV-2012 adalah sebesar Rp 5.629 miliar dan pada Triwulan I-2013 menurun menjadi Rp 5.537 miliar. Pada Triwulan I-2013, sektor penunjang besaran PDRB atas dasar harga berlaku yaitu sektor pertanian sebesar Rp 4.816 miliar, kemudian sektor jasa-jasa sebesar Rp 2.374 miliar disusul oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar Rp 1.577 miliar, sektor industri manufaktur Rp 877 miliar, sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar Rp 953 miliar, sektor konstruksi sebesar Rp 1.066 miliar, sektor keuangan, real estat dan jasa perusahaan sebesar Rp 653 miliar, sektor pertambangan dan penggalian sebesar Rp 1.272 miliar, serta sektor listrik, gas dan air bersih Rp 89 miliar. Untuk PDRB atas dasar harga konstan 2000, setiap sektor lapangan usaha memberikan nilai tambah bruto yang besarannya berbeda yaitu sektor pertanian sebesar Rp 2.059 miliar, kemudian sektor jasa-jasa sebesar Rp 866 miliar disusul oleh sektor perdagangan-hotel-
restoran sebesar Rp 672 miliar, sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar Rp 405 miliar, sektor industri manufaktur Rp 314 miliar, sektor konstruksi sebesar Rp 417 miliar, sektor keuangan, real estat dan jasa perusahaan sebesar Rp 262 miliar, sektor pertambangan dan penggalian sebesar Rp 504 miliar serta sektor listrik,gas dan air bersih Rp 38 miliar.
4
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No. 28/05/72/Th. XVI, 6 Mei 2012
Tabel 2. Nilai dan Distribusi PDRB Menurut Lapangan Usaha
Lapangan Usaha (1) 1. Pertanian 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Manufaktur 4. Listrik, Gas dan Air 5. Konstruksi 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi 8. Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan P h 9. Jasa-jasa PDRB
PDRB Harga Berlaku (Miliar rupiah) Triwulan Triwulan IV-2012 I-2013 (2) (3)
PDRB Harga Konstan 2000 (Miliar rupiah) Triwulan Triwulan Triwulan I-2013 IV-2012 I-2013 (5) (6) (7)
Distribusi (Persen) Triwulan IV-2012 (4)
4.799
4.816
34,69
35,22
2.056
2.059
1.353
1.272
9,78
9,30
542
504
869 86 1.121
877 89 1.066
6,28
6,41
0,62
0,65
8,10
7,79
312 37 439
314 38 417
1.600
1.577
11,56
11,53
686
672
970
953
7,01
6,97
415
405
644
653
4,65
4,77
261
262
2.394
2.374
17,30
17,36
881
866
13.835
13.676
100,00
100,00
5.629
5.537
Pada Triwulan IV-2012, sektor ekonomi yang memiliki distribusi terbesar adalah sektor Pertanian sebesar 34,69 persen, kemudian sektor jasa-jasa sebesar 17,30 persen disusul oleh
sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 11,56 persen, sektor industri manufaktur 6,28 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 7,01 persen, sektor konstruksi sebesar 8,10 persen, sektor keuangan-real estat-jasa perusahaan sebesar 4,65 persen, sektor pertambangan dan penggalian sebesar 9,78 persen serta sektor listrik, gas dan air bersih 0,62 persen. Pada triwulan I-2013, sektor ekonomi yang memiliki peranan terbesar adalah masih sektor pertanian sebesar 35,22 persen, kemudian sektor jasa-jasa sebesar 17,36 persen disusul oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 11,53 persen, sektor industri manufaktur 6,41 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 6,97 persen, sektor konstruksi sebesar 7,79 persen, sektor keuangan, real estat dan jasa perusahaan sebesar 4,77 persen, sektor pertambangan dan penggalian sebesar 9,30 persen serta sektor listrik, gas dan air bersih 0,65 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No. 28/05/72/Th. XVI, 6 Mei 2013
5
II.
PDRB Sulawesi Tengah Triwulan I-2013 dari sisi penggunaan. Ditinjau dari sisi penggunaan PDRB Sulawesi Tengah dipengaruhi oleh berbagai
komponen penggunaan, yaitu pengeluaran konsumsi rumah tangga, pengeluaran konsumsi lembaga non profit, pengeluaran konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap bruto (PMTB), perubahan inventori, dan ekspor barang dan jasa dikurangi impor barang dan jasa. Pertumbuhan ekonomi yang dicapai pada Triwulan I-2013 dibandingkan Triwulan I-2012 (y on y) yaitu 10,57 persen sedangkan Triwulan I-2013 dibandingkan Triwulan IV-2012 (q to q) yaitu minus 1,63 persen, pertumbuhan q to q ini bersumber dari komponen konsumsi rumah tangga sebesar minus 0,39 persen, lembaga non profit 0,02 persen, konsumsi pemerintah minus 0,31 persen, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) 0,26 persen dan ekspor minus 0,99 persen. Sementara komponen impor, yang merupakan faktor pengurang, mempunyai andil sebesar 0,15 persen. PDRB Sulawesi Tengah Triwulan I 2013 Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) digunakan untuk memenuhi konsumsi rumah tangga sebesar 57,42 persen, konsumsi lembaga non profit 1,54 persen, konsumsi pemerintah 17,23 persen, pembentukan modal tetap bruto 20,92 persen, perubahan inventori 1,33 persen dan ekspor 18,64 persen serta impor 17,08 persen. Tabel 3. Pertumbuhan Ekonomi Menurut Komponen Penggunaan (Persentase)
Komponen Penggunaan (1)
Triw I 2013 Terhadap Triw IV 2012 (q to q) (3)
Sumber Pertumbuhan Triw I/2013 (q to q) (4)
1.
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
7,61
-0,73
-0,39
2.
Pengeluaran Lembaga Non Profit
6,13
1,33
0,02
3.
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
7,32
-1,84
-0,31
4.
Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)
18,59
1,22
0,26
5.
Perubahan Inventori
0,23
-5,62
-0,07
6.
Ekspor Barang dan Jasa
11,81
-5,51
-0,99
7.
Dikurangi Impor Barang dan Jasa
6,41
1,27
0,15
10,57
-1,63
-1,63
PDRB
6
Triw I 2013 Terhadap Triw I 2012 (Y on Y) (2)
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No. 28/05/72/Th. XVI, 6 Mei 2012
Pengeluaran konsumsi rumah tangga secara riil (atas dasar harga konstan 2000) sedikit menurun pada Triwulan I-2013 (Rp 2.969 miliar) dibandingkan dengan Triwulan IV-2012 (Rp 2.991 miliar). Pertumbuhan Triwulan I-2013 terhadap Triwulan IV-2012 (q to q) adalah minus 0,39 persen dan bila dibandingkan triwulan I terhadap triwulan yang sama tahun sebelumnya (y on y) yaitu meningkat sebesar 7,61 persen. Sedangkan pengeluaran konsumsi rumah tangga atas dasar harga berlaku dari Rp 7.673 miliar pada Triwulan IV-2012 meningkat menjadi Rp 7.852 miliar pada Triwulan I-2013. Pengeluaran konsumsi lembaga non profit atas dasar harga konstan 2000 pada Triwulan I-2013 meningkat sebesar 1,33 persen dibanding triwulan sebelumnya (q to q). Peningkatan pada komponen pengeluaran lembaga non profit disebabkan oleh bergeraknya lembaga yang berkaitan dengan kegiatan politik dalam rangka menyongsong pemilukada dan menuju event besar yaitu pileg dan pilpres 2014. Pengeluaran konsumsi pemerintah pada Triwulan I-2013 mengalami penurunan dibandingkan Triwulan IV-2012. Besarnya pengeluaran konsumsi pemerintah atas dasar harga berlaku menurun dari Rp 2.400 miliar pada Triwulan IV-2012 menjadi Rp 2.357 miliar pada Triwulan I-2013. Sementara pada kurun waktu yang sama pengeluaran konsumsi pemerintah atas dasar harga konstan 2000 turun sebesar 1,84 persen. Tabel 4. Nilai dan Distribusi PDRB Menurut Penggunaan
Komponen Penggunaan
Atas Dasar Harga Berlaku (Miliar Rupiah)
Triw IV 2012 (4)
Triw I 2013 (5)
7.852
55,46
57,42
2.991
2.969
206
211
1,49
1,54
68
69
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
2.400
2.357
17,35
17,23
951
934
4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 5. Perubahan Inventori
2.816 193
2.861 182
20,36
20,92
1,39
1,33
1.205 68
1.219 64
6. Ekspor
2.719
2.549
19,65
18,64
1.014
958
2.172 13.835
2.336
15,70
17,08
668
676
13.676
100,00
5.629
5.537
(1) 1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 2. Pengeluaran Lembaga Non Profit
7. Dikurangi: Impor PDRB
Triw IV 2012 (2)
Triw I 2013 (3)
7.673
Distribusi (Persen)
Atas Dasar Harga Konstan 2000 (Miliar Rupiah) Triw IV Triw I 2012 2013 (6) (7)
100,00
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No. 28/05/72/Th. XVI, 6 Mei 2013
7
Pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atas dasar harga berlaku mengalami peningkatan dari Rp 2.816 miliar pada Triwulan IV-2012 menjadi Rp 2.861 miliar pada Triwulan I-2013. PMTB atas dasar harga konstan 2000 pada Triwulan I-2013 (Rp 1.219 miliar) naik sebesar 1,22 persen bila dibandingkan dengan Triwulan IV-2012 (Rp 1.205 miliar). Nilai ekspor atas dasar harga berlaku turun dari Rp 2.719 miliar pada Triwulan IV-2012 menjadi Rp 2.549 miliar pada Triwulan I-2013. Penurunan ekspor tersebut terjadi pada komoditas barang dan jasa baik luar negeri maupun antar daerah. Nilai ekspor pada Triwulan I2013 berdasarkan harga konstan 2000 menurun 5,51 persen dibanding Triwulan IV-2012 (q to q) sedangkan dibanding triwulan I-2012 (y on y), yaitu meningkat sebesar 11,81 persen. Nilai impor Sulawesi Tengah atas dasar harga berlaku mengalami peningkatan dari Rp 2.172 miliar pada Triwulan IV-2012 menjadi Rp 2.336 miliar pada Triwulan I-2013. Sementara itu nilai impor atas dasar harga konstan 2000 dari Rp 668 miliar pada Triwulan IV-2012 menjadi Rp 676 miliar pada Triwulan I-2013. Apabila dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya, nilai impor atas dasar konstan 2000 meningkat sebesar 6,41 persen.
8
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No. 28/05/72/Th. XVI, 6 Mei 2012
BPS PROVINSI SULAWESI TENGAH Informasi lebih lanjut hubungi: Syaiful Rahman, SE., MT Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis BPS Provinsi Sulawesi Tengah Telepon: 0451-483610/11 E-mail:
[email protected]
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No. 28/05/72/Th. XVI, 6 Mei 2013
9