MEMBANGUN USAHA WARUNG INTERNET DIWILAYAH KECAMATAN RIMBO BUJANG KABUPATEN TEBO PROVINSI JAMBI
UJIAN KULIAH LINGKUNGAN BISNIS SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2010/2011
DISUSUN OLEH:
ERWIN WAHYU ARY HERMAWAN 10.11.3972
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011
ABSTRAK Saat ini banyak sekali usaha Warung Internet (Warnet) yang berkembang hampir disetiap sudut kota, tidak hanya disudut kita namun didaerah perdesaan warnet juga berkembang dengan pesat. Usaha warnet terus berkembang mengikuti kebutuhan masyarakat terhadap internet. Di era informasi pegawai kantoran misalnya sangat bergantung pada koneksi internet untuk kelancaran dan kemudahan dalam aktifitas kerja mereka. Pelajar juga demikian, keperluan pencarian bahan pelajaran juga sangat mudah dan efisien melalui koneksi internet.Bukan hanya pegawai kantoran dan pelajar, namun hampir sebagian besar dari masyarakat kita membutuhkan teknologi informasi yang serba cepat untuk mendukung aktifitas mereka. Tentunya kreatifitas kita harus kita jaga sebagai jiwa entrepreneur sejati, seperti yang dituliskan Bapak M. Suyanto dalam bukunya “11 RAHASIA MEMULAI BISNIS TANPA UANG”, disana dijelaskan bahwa Entrepreneur merupakan orang yang menanggapi setiap perubahan lingkungan secara kreatif dan inovatif. Dewasa ini di daerah kecamatan Rimbo Bujang warnet masih sangat kurang ,baik kenyamanan pelanggan maupun hardwarenya sendiri, padahal keadaan Line Telepon sudah sangat mendukung, daya listrik yang baik, dan kebutuhan pasar yang terus meningkat. Ini merupakan peluang bisnis yang besar untuk membuka usaha Warnet diwilayah kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi.
ISI MEMBANGUN USAHA WARUNG INTERNET DIWILAYAH KECAMATAN RIMBO BUJANG KABUPATEN TEBO PROVINSI JAMBI A. MANAJEMEN USAHA WARUNG INTERNET Mengelola usaha warnet dapat dilakukan dengan pendekatan berbeda. Apakah sebagai usaha sambilan keluarga atau usaha bisnis profesional. Model manajemen usaha warnet dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: ·
Manajemen Warung Manajemen warung adalah model pengelolaan warnet secara pribadi dan informal yang dilakukan sipemilik dan anggota keluarga.
·
Manajemen Standar Manajemen standar adalah pengelolaam warnet dengan sistem administrasi dan penataan keuangan terstruktur dan dilakukan dengan tertib agar memudahkan pengawasan.
·
Manajemen Perusahaan Manajemen perusahaan adalah pengelolaan manajemen dengan model perusahaan. Model ini memungkinkan penyertaan dana publuk yang mensyaratkan audit dan pemeriksaan keuangan secara transparan dan akuntabel.
B.
MEMBUKA USAHA WARUNG INTERNET
Membangun usaha warnet memerlukan perencanaan bisnis yang matang. Sejak krisis 1998 hingga 2006, disatu sisi banyak usaha warnet yang berkembang. Namun disisi lain, tak jarang pula usaha warnet yang bangkrut. Kebanyakan warnet bangkrut dikarenakan salah kelola atau MisManagement. Rencana bisnis doperlukam bagi warnet untuk mengantisipasi jangka lima tahun kedepan karena ketidak pastian bisnis investasi ataupun resiko mengadopsi teknologi yang cepat berubah. Perhitungan yang cermat terghadap resiko, mencegah pengelola warnet jatuh bangkrut. Hampir dapat dipastikan, setiap 2 sampai 3 tahun warnet akan merekontruksi struktur jaringan maupun teknologi, agar sesuai dengan keperluan pelanggan, tuntutan kenyamanan serta kemudahan layanan akses. Adapun tahap-tahap perencanaannya adalah sebagai berikut: 1.
Pemilihan Lokasi Lokasi yang umumnya sangat strategis untuk usaha warnet adalah didekat lokasi sekolah, kampus atau dekat dengan pusat keramaian. Sebagian pihak
menyebut bahwa berlokasi dekat dengan kegiatan pelajar dan mahasiswa menguntungkan bagi Warnet. Alternatif pengunjung lain adalah kelompok pekerja. Lokasi sangat penting karena bisa dijadikan tolak ukur keberhasilan usaha Warnet ini. Didaerah Rimbo Bujang sangatlah strategis karena didukung dengan Ekonomi masyarakat yang maju dan didukung pula dengan kondisi pendidikan dan keramaian pelajar maupun para pekerja yang dalam kehidupan kesehariannya membutuhkan koneksi internet. Dalam hal persaingan, warnet-warnet disana baik fasilitas maupun hardware komputernya masih sangat kurang mendukung. 2.
Jumlah komputer Investasi komputer dalam jumlah banyak adalah faktor penting berikutnya. Selain tingkat utilisasi pemakaian koneksi Internet lebih tinggi, jumlah komputer yang memadai akan menghindarkan pengunjung dari menunggu terlalu lama atau meninggalkan Warnet. Konsekuensi jumlah komputer ini diikuti oleh investasi yang lebih besar untuk ongkos koneksi Internet.
3.
Network / Jaringan Pemilihan jenis teknologi untuk mendukung layanan akses warnet dipengaruhi beberapa faktor, antara lain ketersediaan infrastruktur telekomunikasi, keperluan akses, serta kualitas layanan. Kelancaran koneksi internet sangat dipengaruhi oleh besarnya jalur koneksi atau bandwith yang disediakan oleh Internet Service Provider (ISP) maupun kepadatan pengguna. Jaringan yang digunakan menggunakan topogfari jaringan type STAR. Untuk jenis networknya menggunakan jenis LAN (Local Area Network). Beberapa perlatan standar yang dibutuhkan antara lain : HUB atau SWITCH HUB, 1 PC untuk dijadikan router , dan cable network (sebaiknya dibeli 1 rol untuk persiapan/penggantian kabel nantinya) , ethernet card atau sering disebut LAN card dan juga connector (RG 45).
4.
Biaya listrik dan Biaya Koneksi Perbulan Biaya listrik per bulan ditentukan oleh kebutuhan listrik dari warnet tersebut. Untuk memperkirakan biaya listrik yang wajar tentu harus di analisa dulu seberapa besar kebutuhan daya listrik. Untuk 10 unit komputer, disarankan adalah minimal 6600 watt. Perkiraan biaya listrik untuk daya sebesar itu biasanya berada di kisaran Rp 600.000 s/d Rp 800.000 per bulan.Sedangkan untuk biaya koneksi pilihannya sangat beragam dan bergantung kepada lebar bandwidth, media koneksi, dan kualitas.
6. Bilik dan Meja Client
Bilik dan meja pengunjung harus ada, hal ini untuk mendukung kenyamanan pelanggan. Semaksimal mungkin bilik kita pilih dengan mempertimbangkan bahan bilik dan pemilihan warna, hal ini agar menciptakan kenyamanan pelanggan hingga akhirnya betah dan berlama-lama menikmati warnet yang kita bangun. Selain itu kita juga harus menghargai privasi pengunjung, namun kita harus tetap menghindari bilik yang 70%
tertutup, hal ini untuk menghindari penyalahgunaan bilik-bilik warnet. 7. Service Service yang baik adalah warnet yang lengkap fasilitasnya. Warnet yang bisa menyediakan minuman dingin, snack, toilet bahkan mushola. Warnet yang menyediakan jasa : printer, scanner, cetak photo dan masih banyak lagi. Simulasi Laba Usaha Warnet 1 dalam Bulan :
· Pemasukan Sewa Internet
: Rp. 9.000.000,00
Softdrink & Snack
: Rp. 300.000,00
Total
: Rp. 9.300.000,00
· Pengeluaran Bandwith
: Rp. 1.700.000,00
Listrik
: Rp. 800.000,00
Maintenance
: Rp. 1.000.000,00
Gaji Operator
: Rp. 1.500.000,00
Lain-lain
: Rp. 200.000,00
Total
: Rp. 5.700.000,00
· Keuntungan Laba Bersih
: Rp. 9.300.000,00 - Rp. 5.700.000,00
: Rp. 4.100.000,00
REFERENSI M. Suyanto. 2005. Smart In Entrepreneur: 11 Rahasia Memulai Bisnis Tanpa Uang, Penerbit ANDI Yogyakarta. http://bisnis-warnet.com/tips-memulai-usaha-warnet diakses pada 28 maret 2011. http://tutorialite.wordpress.com/ diakses pada 31 maret 2011.