EFIKASI DIRI DAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA DI KOTA SEMARANG
(Academic Procrastination and Self-Efficacy of Students In Semarang City)
Erna Tri Wahyuningsih Fakultas Psikologi Universitas Semarang
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efiksi diri dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan negatif antara efikasi diri dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa di Kota Semarang. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 159 mahasiswa di Kota Semarang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu incidental sampling. Data penelitian dikumpulkan dengan dua skala yaitu Skala Prokrastinasi Akademik dan Skala Efikasi Diri. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik Korelasi Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan negatif antara efikasi diri dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa di Kota Semarang dengan nilai(rxy = -0,33) dan p = 0,679 (p > 0,05). Kata kunci
: prokrastinasi akademik, efikasi diri, mahasiswa di Kota Semarang
Abstract The purpose of this study correlation between self eficacy and academic procrastination in college students. The hypothesis of this study is a negative correlation between self-efficacy and academic procrastination in college students in the Semarangcity. Subjects in this research were 159 students in Semarang. Taken by incidental technique sampling. The data of this study were collected by using two scales, Academic Procrastination Scale andSelf-Efficacy Scale. Data analyzed by Product Moment Correlation technique. The results show thata significant negative correlation between self-efficacy and academic procrastination in college students in Semarang t (rxy = -0.33) and p = 0.679 (p> 0.05). Keywords: academic procrastination, self-efficacy, students in Semarang city
1
dikarakterisasi
Pendahuluan Pembelajaran
beberapa
Tinggi berbeda dengan belajar di
diberikan
bangku SMA. Perbedaan tersebut
akhirnya membawa sejumlah besar
dapat dilihat dari segi waktu, teknik
tanggung jawab pada diri mahasiswa
pembelajaran maupun tujuannya. Oleh
seperti bagaimana harus membuat
karena itu, mahasiswa yang baru
tepat
menginjak pendidikan ke Perguruan
terselesaikan dengan baik, kemudian
Tinggi perlu mengadakan penyesuaian
bagaimana untuk belajar yang efektif
diri dengan situasi belajar, teknik,
dan efisien sehingga tidak cepat stress
serta metode yang digunakan dalam
dan prestasi akademik yang bagus
pengajaran.
mahasiswa
dapat
beradaptasi
pembelajaran.
Apabila
tidak
dapat
dengan baik, maka akan muncul
deadline
adanya
Perguruan
tersebut
di
dengan
oleh
waktu
para
tugas
diraih
Ellis
tugas
yang
dosen
yang
agar
dapat
dalam
dan
proses
Knaus
(dalam
beberapa persoalan atau hambatan
Husetiya, 2000: 4) mengemukakan
yang mengganggu kelancaran dalam
bahwa hampir 70% mahasiswa dari
masa perkuliahan.
kampus
Sebagai
mahasiswa
tugas
Amerika
melakukan
prokrastinasi. Prawitasari (2012: 89)
pokok utamanya adalah mengikuti
menambahkan
kegiatan akademik setiap mahasiswa
akademik
studi di Perguruan Tinggi serta dapat
penunda-nundaan
menyelesaikan tugas dengan tepat
Tidak
waktu.
menyelesaikan skripsi tepat waktu.
mempunyai
Mahasiswa tingkat
dituntut
salah
yang
semua
satu
tugas
menjadi
ajang
adalah
skripsi.
mahasiswa
mampu
kedisiplinan,
Pengamatan
kreativitas, dan etos kerja yang tinggi
(2002-2007)
dalam mengerjakan tugas-tugasnya
wisudawan di sebuah perguruan tinggi
agar dapat menjadi sumber daya
swasta di Jawa Timur menunjukkan
manusia yang berkualitas. Mahasiswa
bahwa
diharapkan dapat menempuh studinya
menyelesaikan skripsi pada bulan
dengan baik di Perguruan Tinggi agar
terakhir pendaftaran wisuda. Untuk
dapat ilmu yang bermanfaat bagi
periode wisuda antara 2000-2003, tak
dirinya kelak. Kehidupan mahasiswa
kurang dari 83% wisudawan tergolong
sebenarnya
lambat menyelesaikan skripsi (lebih
dibentuk
dan
938
selama
15
semester
terhadap
1502
wisudawan
(59,3%)
2
dari dua semester). Mahasiswa yang
tertentu.
tepat waktu berjumlah sekitar 13%,
menyatakan bahwa permulaan dan
dan
pengaturan
hanya
4%
yang
mampu
Teori
belajar
sosial
transaksi
dengan
menyelesaikan skripsi dalam satu
lingkungan, sebagian ditentukan oleh
semester.
penilaian
Hasil
pengambilan
efikasi
diri.
Orang
data
cenderung menghindari situasi-situasi
melalui wawancara kepada beberapa
yang diyakini melampaui keyakinan
mahasiswa dengan jumlah 10 pada
kemampuannya, tetapi dengan penuh
tanggal
keyakinan mengambil dan melakukan
22-23 Januari
2013 dan
01,05,06 Februari 2013 diketahui 9
kegiatan
mahasiswa melakukan prokrastinasi.
diatasi.
Mahasiswa
individu
banyak
menggunakan
yang diperkirakan Efikasi
diri
dapat
mengarahkan
untuk
menghindari
waktunya untuk melakukan aktivitas
lingkungan
yang lebih menyenangkan, penundaan
memperlambat perkembangan potensi
untuk memulai dan menyelesaikan
dan melindungi persepsi diri yang
tugas,
negatif
keterlambatan
dalam
dan
dari
mengerjakan tugas, dan , kesenjangan
membangun.
waktu antara rencana dan kinerja
Hasil
kegiatan,
perubahan
yang
pengambilan
data
aktual. Kondisi demikian menjadikan
melalui wawancara kepada 10 orang
mahasiswa dapat dikatakan sebagai
mahasiswa
prokrastinator akademik.
Januari 2013 dan 01,05,06 Februari
Menurut Bandura (1997: 3),
pada
tanggal
22-23
2013 diketahui 9 dari 10 mahasiswa
efikasi diri adalah keyakinan dalam
menanamkan
kemampuan
kemampuan yang diyakini mahasiswa
seseorang
untuk
melakukan dan melaksanakan suatu
untuk
tindakan
perkuliahan.
yang
diperlukan
untuk
efiksasi
menyelesaikan Efikasi
diri
yaitu
suatu
tugas
diri
dapat
menghasilkan pencapaian seperti yang
dikatakan
diharapkan. Bandura (dalam Feist dan
individu memiliki kepercayaan dan
Feist, 2011: 212) menyatakan efikasi
kemampuan bahwa dirinya mampu
diri
menyelesaikan
adalah
keyakinan
individu
jika efikasi tinggi maka
tugas
serta
siap
mengenai kemampuan dirinya dalam
menghadapi kesulitan, dan begitu
melakukan tugas atau tindakan yang
sebaliknya.
diperlukan
untuk
mencapai
tugas
3
Mahasiswa
memiliki
kuliah namun kenyataannya tugas
efikasi diri yang tinggi, akan mencoba
perkuliahan ini menjadi salah satu
melakukan berbagai tindakan dan siap
masalah pada mahasiswa. Adanya
menghadapi kesulitan-kesulitan, hal
faktor internal dan faktor eksternal
ini diasumsikan bagi mahasiswa yang
pada dalam individu. Burka dan Yuen
dalam setiap perkuliahan dibebankan
(2008:
tugas-tugas yang memerlukan banyak
prokrastinasi akademik muncul karena
energi
menyita
memiliki keyakinan yang rendahpada
perhatian yang cukup serius, dan
kemampuan, tugas aversiveness yaitu
seringkali
berbagai
mengharapkan bahwa proses akan
kesulitan untuk menyelesaikan tugas,
menjadi sulit atau hasilnya akan tidak
maka
sangat
menyenangkan, dan pengaturan diri
menentukan seberapa besar usaha
yang sulit, keadaan fisik seperti
yang
kelelahan,
dan
yang
seringkali
mengalami
efikasi
mahasiswa
dikeluarkan
dan
seberapa
155)
menyatakan
memiliki
faktor
kecemasan
bertahan dalam menghadapi rintangan
terhadap
dan pengalaman yang menyakitkan
perfeksionis, kurangnya percaya diri,
dalam
perkuliahan.
takut gagal, dan susah mengambil
Semakin kuat persepsi efikasi diri
keputusan. Serta regulasi diri yang
mahasiswa maka semakin giat dan
kurang baik.
tekun
dalam
berada pada faktor lemahnya psikis
Ketika
individu karena ketika prokrastinasi
mahasiswa
terjadi karena motivasi yang rendah
tugas-tugas
usaha-usaha
menyelesaikan menghadapi mempunyai
tugas. kesulitan,
keraguan
yang
besar
kemampuannya,
Faktor efikasi diri
dan malas.
tentang kemampuannya akan menunda
Prokrastinasi Akademik
usaha-usaha
sama
Prokrastinasi akademik adalah
memiliki
kecenderungan untuk menunda atau
kuat
sama sekali menghindari tanggung
menggunakan usaha yang lebih besar
jawab, keputusan,atau tugas yang
untuk
perlu dilakukan (Haycock, McCarthy,
sekali.
atau
Seseorang
perasaan
efikasi
mengatasi
menyerah yang yang
tantangan
dan
menyelesaikan tugas-tugas.
& Skay 1998, Tuckman dan Sexton
Tugas perkuliahan adalah salah
1989; dalam LaForge:1).Menurut Lay
satu bentuk belajar mahasiswa untuk
(dalam LaForge: 1), prokrastinasi
mencapai suatu ketercapaian. Dalam
berarti menunda itu yang diperlukan
4
untukmencapai
beberapa
tujuan.
mengubah
arah
hidup
seseorang
Solomon dan Rothblum (1984: 503)
(Basco, 2012: 27). Tryhus (2012: 2),
mendefinisikan prokrastinasi sebagai
mendefinisikan
tindakansia-sia untuk menunda tugas
akademik
akademik
mengalami
ataukebiasaanmenunda-nunda
subyektif.
tugasataumenundasesuatuyang
ke
titik
ketidaknyamanan
prokrastinasi adalahtindakan
Prokrastinasi melibatkan mengetahui
membutuhkanperhatian
bahwa seseorang seharusnya untuk
Keinginan
untuk
melakukan suatu kegiatan, dan bahkan
aktivitas,
melakukan
mungkiningin melakukannya, namun
sampai ke sana nanti dan penggunaan
gagal untuk memotivasi diri untuk
alasan untuk membenarkan penundaan
melakukan
yang
pembuatan dan menghindari kesalahan
diinginkan atauwaktu yang diharapkan
(Ellis dan Knaus dalam Popoola,
(Senecal, dkk, 1995: 607).
2005: 60). Wolters (2003: 179),
aktivitas
dalam
Milgram (dalam Ferrari, 1995:
prokrastinasi
khusus. menghindari
akademik
penundaan
merupakan
1) menyatakan bahwa prokrastinasi
kegagalan dalam mengerjakan tugas
akademik bukan hanya penyimpangan
dalam
manusia, salah satu dari banyak
diinginkan atau menunda mengerjakan
contoh di masa orang gagal untuk
tugas sampai saat-saat terakhir.
mengejar kepentingan mereka dengan
kerangka
maka
merupakan
pengertian
manusia
kemampuan
yang menentukan dalam
menghadapi
tugas-tugas
yang
yang
Berdasarkan uraian di atas,
cara yang efisien dan produktif. Ini disfungsi
waktu
dapat
disimpulkan
prokrastinasi
bahwa
akademik
merupakan perilaku penundaan tugas yang dilakukan secara sengaja dan
menumpuk setiap hari dalam memo
berulang-ulang
atau dalam pikiran individu. Steel
maupun menyelesaikan tugas-tugas
(dalam Patrzek, dkk, 2012: 185),
yang berhubungan dengan bidang
prokrastinasi
akademik.
akademikdidefinisikan
sebagaisengajamenundatugas-tugas akademik
meskipun
akanlebih
buruk.
diharapkan Prokrastinasi
merupakan sikap yang memperlambat kemajuan
dan
kadang
sekaligus
Menurut Ferrari,
1995:
dalam
memulai
Milgram 11),
(dalam
aspek-aspek
prokrastinasi meliputi: a. Suatu perilaku yang melibatkan unsur penundaan.
5
b. Menghasilkan akibat-akibat lain yang lebih jauh. c. Melibatkan
diharapkan. Menurut Bandura (1986: 391),
suatu
dipersepsikan
tugas
oleh
mendefinisikan
efikasi
diri
yang
adalah sebagai penilaian seseorang
pelaku
tentang kemampuan dirinya untuk
prokrastinasisebagai tugas yang
melakukan
suatu tindakan dalam
dipersepsikan.
mencapai
jenis
d. Menghasilkan keadaan emosi.
tugas
yang
diharapkan.Efikasi diri tidak dianggap
Menurut Eysenk (dalam Ferrari,
keterampilan, melainkan apa yang
1995: 82) menyatakan prokrastinasi
saya percaya saya bisa melakukannya
akademik meliputi:
dengan keterampilan
a. Penundaan untuk memulai dan
kondisi tertentu. itu berkaitan bukan
menyelesaikan tugas b. Kesenjangan
saya
dalam
dengan kepercayaan saya tentang
waktu
antara
rencana dan kinerja aktual c. Keterlambatan
kemampuan saya untuk melakukan tindakan motorik tertentu dan sepele
dalam
mengerjakan tugas
tapi dengan keyakinan saya tentang kemampuan
d. Melakukan aktivitas lain yang
saya
mengkoordinasikan
dan
untuk mengatur
lebih menyenangkan.
keterampilan dan kemampuan dalam
Efikas Diri
mengubah dan menantang situasi
Menurut Bandura (1997: 3), efikasi diri adalah keyakinan dalam kemampuan
seseorang
untuk
(Snyder dan Lopez, 2002: 278). Baron dan Byrne (2003: 183), efikasi
diri
merupakan keyakinan
melakukan dan melaksanakan suatu
seseorang
tindakan
kompetensinya atas kinerja tugas yang
yang
menghasilkan
diperlukan pencapaian
untuk seperti
diberikan,
akan
kemampuan
mencapai
tujuan,
atau
atau
yang diharapkan. Alwisol (2009:
mengatasi sebuah hambatan. Efikasi
287), menyatakan bahwa efikasi diri
diri cenderung konsisten sepanjang
merupakan
sendiri
waktu, tetapi bukan berarti tidak
mengenai seberapa bagus diri dapat
berubah. Umpan balik positif terhadap
berfungsi
kemampuan
Efikasi
persepsi
dalam diri
keyakinan kemampuan
diri
situasi
tertentu.
berhubungan dengan bahwa
diri
tindakan
diri
meningkatkan efikasi diri.
seseorang Pervin
memiliki
(dalam Smet, 1994: 189) efikasi diri
yang
adalah kemampuan yang dirasakan
6
untuk
membentuk
relevan
pada
perilaku
yang
atau
situasi
tugas
serangkaian
tindakan
dengan
menggunakan
keterampilan
yang
tertentu.
dimiliki secara efektif dan berhasil
Fungsi efikasi diri akademik menurut
memperoleh
Bandura (1986: 393-394) yaitu:
diharapkan.
a. Menentukan tindakan yang harus
hasil
seperti
yang
Baron dan Byrne (2003: 186)
dipilih.
menyatakan efikasi diri ada beberapa
Keputusanyang melibatkanpilihan
aspek, antara lain:
kegiatantertentuyangsebagian
a. Efikasi diri akademis
ditentukan
Berhubungan dengan keyakinan
olehpenilaiankeberhasilanpribadi. b. Menentukan
besarnya
dan
mahasiswa
akan
kemampuannya
melakukan
tugas-tugas,
mengatur
lamanya usaha
kegiatan belajar mereka sendiri, dan
Individu yang mempunyai efikasi
hidup nndengan harapan akademis
diri
yang
tinggi
cenderung
menunjukan usaha dan ketahanan yang
lebih
serta
menampilkan
mereka sendiri dan orang lain. b. Efikasi diri sosial Berhubungan dengan keyakinan
perilaku dengan relatif lebih baik dari
mereka
pada
membentuk
individu
yang
mempunyai
akan dan
kemampuannya mempertahankan
efikasi diri rendah.
hubungan, asertif, dan melakukan
c. Mempengaruhi pola pikir dan
kegiatan di waktu senggang.
reaksi emosi
c. Efikasi diri kontrol diri
Individu yang mempunyai efikasi diri
yang
kuat
cenderung
akan
memilih mengerjakan tugas dengan suasana
hati
menyenangkan
yang daripada
lebih individu
yang mempunyai efikasi diri rendah. Berdasarkan pada uraian diatas
Berhubungan dengan kemampuan menolak tekanan teman sebaya dan mencegah kegiatan beresiko tinggi. Menurut Bandura (1997: 42-43) ada tiga dimensi efikasi diri yang dikemukakan,yang terdiri dari: a. Level (Tingkatan)
dapat disimpulkan bahwa efikasi diri
Dimensilevel berkaitan tingkat dari
merupakan keyakinan yang ada pada
kesulitan suatu situasi atau tugas yang
individu untuk mengorganisasikan,
diyakini oleh individu bahwa tugas
mengontrol
dan
melakukan
7
yang sulit tersebut masih dapat
skala yang berupa pernyataan. Skala
diselesaikan atau dihadapi.
yang
b. Generality (Generalisitas)
Prokrastinasi Akademik dan Skala
Dimensigenerality
berhubungan
digunakan
adalah
Skala
Efikasi Diri.
dengan tingkat harapan seseorang
Teknik statistik yang digunakan
yang digeneralisasikan pada banyak
untuk menguji hipotesis adalah teknik
situasi yang mirip atau tidak terbatas
korelasi
hanya
Pearson. Korelasi ini digunakan untuk
pada
kejadian-kejadian
Product
Moment
dari
tertentu.
mengetahui hubungan antara efikasi
c. Strength (Kekuatan)
diri dengan prokrastinasi akademik
Dimensistrength berkaitan dengan tingkat kekuatan atau kemantapan individu
terhadap
keyakinan
pada mahasiswa di Kota Semarang. Hasil dan Pembahasan
atas
Hasil pengujian hipotesismenunjukan
kemampuannya dalam menyelesaikan
bahwa ada hubungan negatif antara
tugas. Semakin kuat perasaan tentang
efikasi
efikasi diri, semakin besar ketetapan
akademik pada mahasiswa di Kota
hati dan semakin tinggi kemungkinan
Semarang,
individu
masih memerlukan konfirmasi dalam
untuk
sukses
dalam
mengerjakan tugas.
dengan
bersifat
prokrastinasi
indikatif
penelitian-penelitian
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan
diri
bahwa
efikasi
yang
selanjutnya.
Didapat nilai rxy = -0,33 dan p = 0,679
diri
(p > 0,05). Efikasi seseorang sangat
akademik disusun atas tiga dimensi
menentukan seberapa besar usaha
efikasi diri, yaitu tingkatan (level),
yang
generalitas (generality), dan kekuatan
individu bertahan dalam menghadapi
(strength).
rintangan
dikeluarkan
dan
dan
seberapa
pengalaman
yang
Metode Penelitian
menyakitkan (Muhid, 2009: 580).
Subjek pada penelitian ini adalah
Ketika menghadapi kesulitan, individu
mahasiswa yang masih aktif kuliah di
mempunyai
Kota Semarang. Pengambilan teknik
tentang
sampel
mengurangi
yang
digunakan
adalah
incidental sampling. Alat
yang
digunakan
keraguan
yang
kemampuannya usaha-usahanya
besar akan atau
menyerah sama sekali. Individu yang untuk
mempunyai perasaan efikasi yang
mengumpulkan data penelitian adalah
rendah dalam menggunakan usaha
8
untuk mencapai sesuatu dan untuk
menyelesaikan tugas dan melalukan
mewujudkan keberadaan diri dalam
aktivitas lain yang menyenangkan
menyelesaikan
daripada menyelesaikan tugasnya.
suatu
tugas
perkuliahan. Menurut
Putri, Bandura
(1997:
3),
dkk
Karakteristik
tugas
(2011:
12)
juga
dapat
efikasi diri adalah keyakinan dalam
menyebabkan perilaku prokrastinasi
kemampuan
akademik.
seseorang
untuk
Individu
melakukan dan melaksanakan suatu
menghindari
tindakan
menyenangkan bagi dirinya. Individu
yang
diperlukan
untuk
tugas
cenderung
secara
diharapkan.
stimuli yang tidak menyenangkan.
diri
akan
menumbuhkan mahasiswa bersikap
Semakin
positif,
menyenangkan,
sehingga
terhindar
dari
akan
tidak
menghasilkan pencapaian seperti yang Efikasi
alami
yang
situasi
menghindari
tersebut semakin
sering
prokrastinasi akademik. Banyaknya
individu
tugas yang harus diselesaikan oleh
demikian pula dengan tugas kuliah.
mahasiswa akan dapat diatasi dengan
Sumbangan
baik dengan adanya efikasi diri karena
terhadap prokrastinasi akademik pada
mahasiswa yakin dengan kemampuan
mahasiswa di Kota Semarang 0,1%.
yang
dimiliki
menghindarkan
sehingga
dapat
mahasiswa
dari
terjadinya prokrastinasi akademik.
Hayyinah,
2004:
prokrastinasi
lebih
kecenderungan,
melainkan
menghindarinya,
variabel
efikasi
diri
Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil simpulan yaitu ada hubungan
Hasil penelitian Sabini dan Silver (dalam
tersebut
tidak
33)
negatif antara efikasi diri dengan prokrastinasi
akademik
pada
sekedar
mahasiswa di Kota Semarang, yang
suatu
bersifat indikatif masih memerlukan
tugas-tugas
konfirmasi dalam terdapat penelitian-
yang tidak disukai, atau karena tidak
penelitian selanjutnya (Hadi,2000: 3).
respon
mengantisipasi
memadainya
suatu
penguat
dan
keyakinan yang tidak rasional yang
Saran Saran yang dapat diberikan setelah
menghambat. Akan tetapi, mereka
melihat hasil penelitian yang telah
hanya
dikemukakan adalah sebagai berikut:
menunda-nunda
untuk
mengerjakannya sehingga menyita waktu
yang
dibutuhkan
untuk
9
1. Bagi peneliti selanjutnya
Daftar Pustaka
a. Menggunakan
subjek
penelitian yang lebih luas lagi dari
universitas-universitas
lain. b. Sebaiknya jumlah
menggunakan sampel
yang
proposional baik dari segi usia, jenis kelamin maupun tingkat semester
Alwisol. 2009. PsikologiKepribadian.Edisi Revisi. Malang: UMM Press.
agar
mendapatkan
hasil yang representatif. c. Peneliti lain ingin melakukan penelitian sejenis di masa akan
Bandura, A. 1986. Social Foundation of Thought and Action: A Social Cognitive Theory. New York: Prentice Hall. ________. 1997. Self Efficacy: The Exercise of Control. New York:W.H.Freeman and Company. Baron, R.A. & Byrne, D. 2003. Psikologi Sosial. Jilid 1. Edisi Kesepuluh. Alih Bahasa. Ratna Djuwita. Jakarta: Erlangga.
datang diharapkan melibatkan faktor-faktor lain dari perilaku prokrastinasi akademik pada mahasisswa sehingga hasilnya diharapkan lebih lengkap dan lebih
jelas
menggambarkan
dala perilaku
prokrastinasi akademik. 2. Bagi mahasiswa Diharapkan
para
Burka, J.B & Yuen L.M. 2008. Procrastination: Why You Do It, What to Do It Now. Cambrigde: Da Capo Life Long. Feist, J& Feist,G. J. 2011. Teori Kepribadian: Theory of Personality. Jakarta: Salemba.
mahasiswa
menyadari dan menghindari perilaku prokrastinasi akademik dalam bidang akademik.
Basco, M.R. 2011. Never Say Later:Cara Ampuh Membunuh Kebiasaan Menunda-nunda. Bandung: Mizan Media Utama.
Ferrari, J.R., Johnson, J.L., & McCown, W.G. 1995. Procrastination and TaskAvoidance: Theory, Research, and Treatment. New York: Plenum Press. Husetiya, Y. Hubungan Asertivitas dengan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Semarang. http://eprints.undip.ac.id/24780/ 1/jurnal1_mima.pdf. Diunduh Hari Sabtu tanggal 2 Juni 2012. 10
LaForge, M.C.Applying Explanatory Style to Academic Procrastination, Clemson University. Muhid, A. 2009. Hubungan Antara Self-Control dan Self-Efficacy dengan Kecenderungan Perilaku Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya. Jurnal Ilmu Dakwah. Vol 18. No 1. April 2009. Patrzek, P., Carola, G., Stefan F. 2012. Academic Procrastination: The Perspective of University Counsellors. Int J Adv Counselling. Volume 34. Halaman 185–201. Popoola, B.I. 2005. A Study of the Relationship Beetwen Procrastinatory Behaviour and Academic Performance of Undergraduate Students in a Nigeria University. The African Symposium: An On Line Journal of African Educational Research.
Social Psychology, Volume 135(5), Halaman 607-619. Smet, B. 1994. Psikologi Kesehatan. Jakarta: Grasindo. Snyder, C.R., & Lopez, S.J. 2002. Handbook Of Positive Psychology. New York: Oxford University Press Solomon, L.J., & Rothblum, E.D. 1984. Academic Procrastination: Frequency and CognitiveBehavioral Correlates. Journal of Counseling Psychology, Vol. 31, No. 4. Hal 503-509. Tryhus, C. 2012. Live Life Beyond the Laundry: 7 Strategies to Shift Life From Chaos to Calm. Owatonna: AKA-Publishing. Wolters, C.A. 2003. Understanding Procrastination From a SelfRegulated Learning Perspective. Journal of Educational Psychology. Volume.95, No.1. Hal 179-187.
Prawitasari, E. 2012. Psikologi Terapan. Jakarta : Erlangga. Putri, Wiyanti, dan Priyatama. 2011. Corelation Betweeen Self Efficacy and academic Procrastination on The Student of Psychlogy Departement Sebelas Maret University Surakarta.Http:/eprints.uns.ac.i d/23467/2/jurnal1.pdf. Diunduh Hari Sabtu tanggal 09 September 2012. Senecal, C., & Koestner, R. 1995. Self Regulation and Academic Procrastination. The Journal of
11